Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... Suhariyanto.pdf · Jurnal Penelitian,...

31
STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia Juni 16 InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1040 PENGARUH KONSERVATISME AKUNTANSI, ARUS KAS OPERSIONAL, MODAL KERJA, DAN SIZE PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2013 Suhariyanto Dosen Tetap pada STIE Putra Perdana Indonesia ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Konservatisma Akuntansi, Arus Kas Operasional, Modal Kerja dan Size Perusahaan berpengaruh terhadap Return Saham. Dengan asumsi investor bertindak rasional sehingga aspek fundamental laporan keuangan menjadi faktor yang utama didalam pemilihan pembelian saham. Kontribusi penelitian ini adalah memberikan masukan kepada manajemen tentang pentingnya menjaga dan meningkatkan kinerja dalam rangka memberikan kepuasan kepada para investor untuk memberikan harapan akan tingkat pengembalian investasi yang pada akhirnya dapat menaikan nilai perusahaan. Desain penelitian ini bersifat kausalitas dengan unit analisisnya adalah perusahaan dari sampel yang diambil dengan teknik purposive sampling pada populasi perusahaan pertambangan terdaftar BEI tahun 2009-2013. Teknik analisis yang digunakan adalah Regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS 21.0 dan uji hipotesisnya menggunakan uji t. Hasil dari penelitian ini yaitu : 1). Konservatisma Akuntansi berpengaruh positif secara signifikan terhadap Return saham; 2). Arus Kas Operasional berpengaruh positif signifikan terhadap Return saham; 3). Modal Kerja berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Return saham; 4). Size Perusahaan berpengaruh negative tidak signifikan terhadap Return saham. Kata kunci : Konservatisma Akuntansi, Arus Kas Operasional, Modal Kerja dan Size Perusahaan terhadap Return Saham.

Transcript of Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... Suhariyanto.pdf · Jurnal Penelitian,...

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen danAkuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1040

    PENGARUH KONSERVATISME AKUNTANSI, ARUS KAS OPERSIONAL,MODAL KERJA, DAN SIZE PERUSAHAAN TERHADAP RETURNSAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN YANGTERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2013

    Suhariyanto

    Dosen Tetap pada STIE Putra Perdana Indonesia

    ABSTRACT

    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Konservatisma Akuntansi,

    Arus Kas Operasional, Modal Kerja dan Size Perusahaan berpengaruh terhadap

    Return Saham. Dengan asumsi investor bertindak rasional sehingga aspek

    fundamental laporan keuangan menjadi faktor yang utama didalam pemilihan

    pembelian saham. Kontribusi penelitian ini adalah memberikan masukan kepada

    manajemen tentang pentingnya menjaga dan meningkatkan kinerja dalam rangka

    memberikan kepuasan kepada para investor untuk memberikan harapan akan tingkat

    pengembalian investasi yang pada akhirnya dapat menaikan nilai perusahaan.

    Desain penelitian ini bersifat kausalitas dengan unit analisisnya adalah

    perusahaan dari sampel yang diambil dengan teknik purposive sampling pada

    populasi perusahaan pertambangan terdaftar BEI tahun 2009-2013. Teknik analisis

    yang digunakan adalah Regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS 21.0

    dan uji hipotesisnya menggunakan uji t.

    Hasil dari penelitian ini yaitu : 1). Konservatisma Akuntansi berpengaruh

    positif secara signifikan terhadap Return saham; 2). Arus Kas Operasional

    berpengaruh positif signifikan terhadap Return saham; 3). Modal Kerja berpengaruh

    negatif tidak signifikan terhadap Return saham; 4). Size Perusahaan berpengaruh

    negative tidak signifikan terhadap Return saham.

    Kata kunci : Konservatisma Akuntansi, Arus Kas Operasional, Modal Kerja dan

    Size Perusahaan terhadap Return Saham.

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1041

    PENDAHULUAN

    Isu penelitian akuntansi berbasis pasar (Market Accounting Research”MABAR”)

    saat ini, adalah informasi akuntansi yang tercermin dalam laporan keuangan telah

    kehilangan relevansi bagi pihak pemakai laporan keuangan dan cenderung menurun

    dari waktu ke waktu. Sebagai contoh bila suatu perusahaan mengumumkan laba,

    akan tetapi informasi tersebut tidak selalu direspon linear oleh investor. Fenomena

    asimetri informasi akuntansi akan berpengaruh terhadap kecepatan dan pola

    hubungan antara return saham dan kinerja akuntansi pada masa sekarang dan masa

    mendatang.

    Signaling theory, menjelaskan bahwa setiap aksi perusahaan yang disampaikan

    ke pasar modal akan mengandung informasi/news bagi para pelaku di pasar modal.

    Peran managemen secara aktif memiliki informasi lebih baik mengenai kondisi

    perusahaan dibandingkan pihak eksternal. Berarti ada ketergantungan antara kedua

    pihak bisa untuk mendapatkan masalah informasi akuntansi asimetris dengan pihak

    lain. Prinsip signaling ini mengajarkan bahwa setiap tindakan mengandung

    informasi.

    Industri pertambangan rata-rata harga saham pada sub sektor pertambangan

    yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode tahun 2009 sampai

    degan tahun 2013, lihat (tabel1.1) dibawah ini

    Tabel 1.1

    Rata-Rata Harga Saham pada Sektor Pertambangan (2009 – 2013)

    NO Sub SektorTahun

    2009 2010 2011 2012 2013

    1 Sub sektor coal mining 7,720 10,773 7,495 5,114 4,144

    2 Sub sektor metal and

    mineral mining1,917 1,826 1,290 1,140 1,263

    3 Sub sektor petrolium and

    natural gas production763 688 543 545 711

    4 Sub sektor land/store

    quarrying63 63 72 73 85

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1042

    Rata-rata 2,616 3,338 2,350 1,718 1,551

    Sumber : Closing price sektor mining di BEI

    Berdasarkan rata-rata harga saham dan perkembangan harga saham pada sektor

    pertambangan membuat investor untuk memikirkan kembali tidak hanya return

    tetapi juga terhadap risikonya. Semakin besar return maka tingkat risiko

    berinvestasi semakin besar. Gambaran risiko dan return dari suatu saham dapat

    diperoleh baik berdasarkan data kualitatif maupun kuantitatif1. Selain itu tahapan

    analisa perlu dilakukan investor sebelum memutuskan untuk membeli,menjual, atau

    menahan saham untuk mencapai tingkat return saham optimal yang diharapkan

    (Indriani,2005) 2. Suatu informasi dianggap informatif jika informasi tersebut

    mampu mengubah kepercayaan (beliefs) para pengambil keputusan. Adanya suatu

    informasi yang baru akan membentuk suatukepercayaan yang baru dikalangan para

    investor. Kepercayaan ini akan mengubah harga melalui perubahan demand dan

    supply surat-surat berharga. Dengan kata lain suatu informasi dikatakan memiliki

    kandungan (content) jika pasar menyerap informasi dengan cepat dan terefleksikan

    pada perubahan harga pasar. Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan

    tersebut digunakan oleh pihak internal maupun eksternal dalam mengambil

    keputusan.

    Para pengguna laporan keuangan seperti investor dan kreditor,

    berkepentingan untuk membantu meramalkan prospek perusahaan pada masa datang

    dan mengevaluasi kinerja pada saat tertentu ( memiliki value relevance yang baik).

    Relevansi nilai yang tercermin itu dirancang untuk menetapkan manfaat nilai-nilai

    akuntansi terhadap penilaian ekuitas perusahaan. Relevansi nilai merupakan

    pelaporan angka- angka akuntansi yang memiliki suatu model prediksi berkaitan

    dengan nilai - nilai pasar sekuritas. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

    (PSAK) No. 1 (Revisi 2013) Tentang Penyajian Laporan Keuangan, bahwa tujuan

    laporan keuangan tersebut dapat tercapai, apabila perusahaan menyajikan laporan

    keuangan secara lengkap.

    1 Kurniawan, D.M., dan Indriantoro, N. 2000. Corporate Governance in Indonesia.2 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol 2, No.1 : 24-57.

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1043

    Konservatisme akuntansi didefinisikan sebagai suatu prinsip kehati-hatian (Lo,

    2005). Sehingga apabila terdapat kondisi yang memiliki kemungkinan menimbulkan

    kerugian, biaya atau hutang, maka kerugian, biaya atau hutang tersebut harus segera

    diakui. Sebaliknya, apabila terdapat kondisi yang kemungkinan menghasilkan laba,

    pendapatan, atau aset, maka laba, pendapatan atau aset tersebut tidak boleh langsung

    diakui, sampai kondisi tersebut betul-betul telah terealisasi (Chariri dan Ghozali,

    2003). Perkembangan konsep dalam IFRS digantikan oleh konsep prudence.

    Konsep prudence ketika terjadi laba dan pendapatan atau menurunnya kewajiban

    dan beban, walaupun belum terealisasi tetapi akan diakui jika memang kriteria

    dalam pengakuan tersebut sudah terpenuhi. Pada prinsipnya nilai dari

    konservatisme didapat dari besamya nilai aset bersih yang understated. Akibatnya,

    nilai akrual periodik bersih yang bernilai negatif dan nilai kumulatif akrual negatif

    yang diakumulasikan sepanjang periode dapat digunakan sebagai ukuran

    konservatisme. Pilihan metode akuntansi yang terdapat dalam SAK akan

    berpengaruh terhadap angka yang disajikan dalam laporan keuangan, sehingga dapat

    dikatakan bahwa secara tidak langsung prinsip konservatisme ini mempengaruhi

    hasil dari laporan keuangan tersebut (Sari dan Adhariani, 2009). Menurut Skousen

    dkk (2009 : 284) dan Harahap (2010 : 257), mengemukakan bahwa : ”Laporan arus

    kas memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas

    suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi

    pada kegiatan: operasi, investasi dan pembiayaan. Modal kerja merupakan

    masalah pokok dan topik penting yang sering kali dihadapi oleh perusahaan, karena

    hampir semua fokus untuk mengelola modal kerja dan aset lancar yang merupakan

    bagian yang cukup besar dari aset. Modal kerja yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah modal kerja dengan konsep kualitatif yaitu kelebihan aset lancar diatas utang

    lancar yang harus dibayar. Jika perusahaan menetapkan modal kerja yang berlebih

    akan menyebabkan perusahaan overlikuid sehingga menimbulkan dana mengaggur

    yang akan mengakibatkan inefisiensi perusahaan, dan membuang kesempatan

    memperoleh laba. Brigham (2006:62) “modal ialah jumlah dari utang jangka

    panjang, saham preferen, dan ekuitas saham biasa, atau mungkin pos-pos tersebut

    plus utang jangka pendek yang dikenakan bunga”. Definisi modal dalam Standar

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1044

    Akuntansi Keuangan (:IAI,2009) ”modal adalah hak residual atas asset perusahaan

    setelah dikurangi semua kewajiban”. Size perusahaan bisa diukur dengan

    menggunakan total aset, penjualan, atau modal dari perusahaan tersebut3. Salah satu

    tolok ukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah penjualan

    mencerminkan bahwa perusahaan relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan

    laba dibanding perusahaan dengan total asset yang kecil4. Penelitan sebelumnya

    yang dilakukan oleh Remon Gunanta (2011) hasil analisis regresi menunjukkan

    bahwa konservatisma akuntansi berpengaruh terhadap return saham perusahaan dan

    pengaruh tersebut merupakan pengaruh positif pada perusahaan manufaktur yang

    terdapat di Bursa Efek. Penelitian Juanda (2007) hasil penelitian ini mendukung

    argumen bahwa konservatisma akuntansi merupakan praktik umum yang dilakukan

    perusahaan secara diskresioner. Penelitian Nina dan Suhairi (2006), Hasilnya

    bahwa variabel arus kas operasional tidak berpengaruh terhadap return saham.

    Kemudian penelitian Puspita Indria dkk (2011). Hasil penelitian, variabel arus kas

    operasi dan arus kas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap expected return

    saham dan size perusahaan tidak berpengaruh terhadap expected return saham5.

    Nurul Hidayati (2014), Hasil penelitian secara simultan berpengaruh signifikan

    terhadap return saham.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi return saham sangat komplek akan tetapi

    penelitian ini membatasi hanya faktor-faktor yang terkandung dalam laporan keuangan

    perusahaan meliputi ; Konservatisma akuntansi, Arus Kas Oparsional, Modal Kerja, dan

    Size Perusahaan, dan return saham. Adapun kinerja perusahaan diteliti dari laporan

    keuangan perusahaan pertambangan selama enam tahun dari tahun 2010 sampai dengan

    tahun 2013 dengan kriteria pemilihan sampel ditentukan sendiri oleh penelti, dengan

    rumusan masalah peneltian sebagai berikut: 1) Bagaimana membuktikan pengaruh

    konservatisma akuntansi berpengaruh terhadap return saham?; 2)Bagaimana

    3 Indriani, 2005,4 Achmad Solechan, “Pengaruh Earning, Manajemen Laba, IOS, Beta, Size dan Rasio Hutangterhadap Return Saham pada Perusahaan yang Go Public Di BEI,” Jurnal Akuntansi dan Auditing,Vol.6:1 (2009), hlm.2.5 Puspita Indria Mei Susilowati dan Fatimah, Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporanarus Kas, Laba Kotor dan Ukuran Perusahaan Terhadap Expected Return Saham (Survei padaperusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI periode 2006-2009),” Jurnal FE UniversitasMulawarman Banjarmasin,(2011),hlm.1-12.

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1045

    membuktikan pengaruh arus kas operasional berpengaruh terhadap return saham?;

    3)Bagaimana membuktikan pengaruh modal kerja (working capital) terhadap return

    saham?; 4) Bagaimana membuktikan pengaruh size perusahaan terhadap Return

    saham?. Oleh karena itu tujuan penelitian adalah: 1) Untuk membuktikan dan menguji

    variabel konservatisma akuntansi, berpengaruh secara parsial terhadap return saham; 2)

    Untuk membuktikan dan menguji variabel arus kas operasional, berpengaruh secara

    parsial terhadap return saham; 3) Untuk membuktikan dan menguji variabel modal kerja,

    berpengaruh secara parsial terhadap return saham; 4) Untuk membuktikan dan menguji

    variabel size perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap return saham.

    A. TINJAUAN PUSTAKA

    1.Teori yang Relavan

    Akuntansi berdasarkan PSAK yang diadopsi dari IFRS oleh Indonesia,

    Akuntansi Minyak dan Gas bumi PSAK 29 dihapus dan digantikan dengan PSAK

    No. 64: Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya

    Mineral yang mengadopsi IFRS 6: Exploration for and Evaluation of Mineral

    Resources. PSAK No. 64 tidak lagi memberlakukan penggunaan dari metode SE

    maupun FC. Adapun tujuan PSAK No. 64 adalah untuk menetapkan pelaporan

    keuangan atas eksplorasi dan evaluasi pada pertambangan sumber daya mineral.

    Fokus dalam PSAK ini adalah biaya eksplorasi dan evaluasi dalam industri

    pertambangan sumber daya mineral. Batasan dari pengeluaran eksplorasi dan

    evaluasi adalah pengeluaran yang terjadi setkunelah entitas memperoleh hak hukum

    untuk mengekplorasi suatu wilayah tertentu, dan sebelum dibuktikan adanya

    kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya mineral yang dapat

    membuktikan adanya cadangan terbukti, maupun membuktikan bahwa dalam aset

    tersebut tidak ditemukan cadangan yang komersil. Biaya yang terjadi atas

    pengeluaran eksplorasi dan evaluasi diakui sebagai aset eksplorasi dan evaluasi

    sebesar biaya perolehannya. Pengukuran aset eksplorasi dan evaluasi diatur dalam

    PSAK No. 64 (2011) paragraf 9, namun pernyataan tersebut tidak mengatur secara

    spesifik mengenai pengeluaran apa saja yang dapat dikategorikan sebagai bagian

    dari aset eksplorasi dan evaluasi, karena itu setiap entitas memiliki kebijakan

    akuntansi masing-masing dalam menentukan pengukuran awal aset eksplorasi dan

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1046

    evaluasi dan menerapkannya secara konsisten. Setelah pengukuran awal, entitas

    menerapkan salah satu dari model biaya atau model revaluasi atas pengukuran aset

    eksplorasi dan evaluasi selanjutnya.

    Bernawati dan Asfianti (2011) 6dan Saputri, 2013) Konservatisme diartikan

    sebagai reaksi kehati-hatian (prudent) terhadap ketidakpastian. Konservatisme

    merupakan salah satu prinsip yang digunakan dalam akuntansi. Akuntansi

    konservatif yaitu merupakan sikap yang diambil oleh akuntan dalam menghadapi

    dua atau lebih alternatif dalam penyusunan laporan keuangan. (Baridwan, 2002:14).

    Wolk et.al, (2001:144) konservatisme akuntansi sebagai usaha untuk memilih

    metoda akuntansi berterima umum yang (a) memperlambat pengakuan revenues, (b)

    mempercepat pengakuan expenses, (c) merendahkan penilaian aset, dan (d)

    meninggikan penilaian utang.. Kiryanto dan Supriyanto (2006) dan Wijaya (2012)

    konservatif akuntani digunakan oleh akuntan dan harus melaporkan informasi

    akuntansi yang terendah dari beberapa kemungkinan nilai untuk aset dan

    pendapatan serta yang tertinggi dari beberapa kemungkinan nilai kewajiban dan

    beban. Konservatisme akuntansi tidak menjadi prinsip yang diatur dalam standar

    akuntansi internasional (IFRS). Hellman (2007) menyatakan bahwa jika

    dibandingkan dengan akuntansi konvensional, IFRS fokus pada pencatatan yang

    lebih relevan sehingga menyebabkan ketergantungan yang semakin tinggi terhadap

    estimasi dan berbagai judgement. Dalam hal ini, kebijakan yang ditetapkan

    menyebabkan semakin berkurangnya penekanan atas penerapan akuntansi

    konservatif secara konsisten dalam pelaporan keuangan berdasarkan IFRS

    (Hellman, 2007). Konservatisma juga diukur menggunakan akrual, yaitu selisih

    antara net income dan cash flow. Net income yang digunakan adalah net income

    sebelum depresiasi dan amortisasi, sedangkan cash flow yang digunakan adalah

    cash flow operasional. Dalam penelitian ini dengan menggunakan persamaan

    sebagai berikut:

    1,

    1,1,1.1,i,

    .

    ..

    ti

    ttitit

    it

    AsetT

    CFOAmortBDepBNIKSV

    ---------(1)

    Keteranagan

    6 Ekonomika Vol.4, No.1,Juni

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1047

    KSVit = konservatisme akuntansi padaperusahaan i, pada tahun t

    NIi,t-1 = Net income pada perusahaan i, pada tahun sebelumnya

    B.Depi,t-1 =Beban depresiasi pada perusahaan i, pada tahun sebelumnya

    B.Amort it-1 =Beban amortisasi pada perusahaan i, pada tahun sebelumnya

    T.Aset i,t-1 =Total aset perudsahaan pada perusahaan i, pada tahun sebelumnya

    Dari literature diatas, berarti semakin besar nilai perbandingan Net Income

    sebelum beban penyusutan dan beban amortisasi, dkurangi dengan jumlah aliran kas

    operasional dengan total nilai aset. berarti jumlah rasio konservatisme akuntansi

    suatu perusahaan semakin besar, berarti kinerja keuangan perusahaan semakin baik.

    Hal ini akan direspon oleh pelaku pasar modal. Akibatnya harga saham perusahaan

    meningkat, akibtnya return saham meningkat. Dengan demikian konservatisme

    akuntansi berpengaruh signifikan terhadap return saham

    Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan

    (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan

    aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan (Syakur, 2009: 40). Arus kas dari

    aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan

    entitas. Pada umumnya arus kas tersebut berasal dari transaksi dan peristiwa lain

    yang mempengaruhi penentapan laba atau rugi bersih. Beberapa contoh arus kas

    dari aktivitas operasi menurut PSAK No. 2 paragraf 14 (IAI: 2009) adalah:

    a)penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa;b) penerimaan kas dari royalty,fees

    , komisi, dan pendapatan lain; c) pembayaran kas kepada pemasok barang

    dan jasa; d) pembayaran kas kepada karyawan; e) penerimaan dan pembayaran kas

    oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan klaim, anuitas, dan manfaat asuransi

    lainnya.f) pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan

    kecuali jika dapat diidentifikasi secara khusus sebagai bagian dari aktivitas

    pendanaan dan investasi; g) Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang

    diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan. Adapun perubahan Arus

    kas dapat dirumuskan sebagai berikut:

    DAK i t = AK i t - AK t -17

    .. ..................................(2)

    Keterangan:

    7 Hanafi dkk, Op.cit. hal 113

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1048

    DAK i t= Perubahan arus kas operasi perusahaan i pada periode t.

    AK i t = Arus kas operasi perusahaan i pada periode t.

    AK t – 1 = Arus kas operasi perusahaan periode t-1.

    Modal kerja terdiri akun-akun dalam aset lancar seperti kas, persediaan dan

    piutang usaha. Akun akun ini semakin meningkat berarti aset lancar semakin tinggi,

    berarti perusahaan telah memanfaatkan hutang lancar untuk menghasilkan aset

    lancar. Keadaan ini akan berdampak penilaian perusahaan makin berkinerja baik

    dan tumbuh sehat karena liquid semakin baik. Keadaan ini akan berakibat investor

    merasa aman, percaya untuk mendapatkan return saham yang tinggi sehingga CAR

    akan naik. Kepercayaan bagi investor ini akan direspon secara positif oleh pasar

    saham untuk menaikan harga saham sehingga capital gain naik. Semakin rendah

    modal kerja berarti makin tidak liquiditas perusahaan itu sehinga hutang jangka

    pendek tidak terjamin, keadaan ini menyebabkan investor tidak percaya akan

    mendapatkan return saham yang tinggi . Keadaan ini akan direspon negatif oleh

    investor sehingga harga saham turun berakibat capital gain turun berarti return

    saham akan cenderung turun . Hal ini sesuai penjelasan Hanafi dkk bahwa:

    Harga saham akan dipengaruhi inforamsi tentang perusahaan ke pasar

    modal, jika iformasi baik akan berakibat harga saham naik, jika informasi

    negatif akan menyebabkan harga saham turun sehingga return saham

    menurun.8

    Dengan demikiam pengaruh modal kerja terhadap return saham secara signifikan.

    Ukuran (size) perusahaan bisa diukur dengan menggunakan total aset ,

    penjualan, atau modal dari perusahaan. Bringham dan Houston (2001: 119)

    mendifinisikan size atau ukuran perusahaan sebagai rata-rata total penjualan bersih

    untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun, ukuran perusahaan

    merupakan karakteristik suatu perusahaan dalam hubungannya dengan struktur

    perusahaan. Menurut Samsul (2006: 146) bahwa total penjualan suatu perusahaan

    dapat dipergunakan untuk mengukur asset turnover. Semakin tinggi penjualan

    semakin tinggi asset turnover nya karena asset turnover diperoleh dari

    perbandingan antara penjualan dibagi dengan total aset . Keadaan ini akan

    8 Hanafi dkk.Op.cit, hal 317.

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1049

    memberikan informasi positif kepada investor, sehingga harga saham akan naik

    akibatnya capital gain naik. Selain itu semakin tinggi penjualan yang diimbangi

    dengan efisiensi perusahaan akan semakin tinggi laba kotor. Economies of scale,9adalah tingkatan efisiensi yang tinggi karena jumlah produksi mendekati kapasitas

    maksimal, sehingga harga pokok produksi per unit akan semakin mengecil.

    Menurut Jaquim Silvestre (2003) meberikan penjelasan tentang economies of scale

    bahwa :

    Economies of scale, in microeconomics, are the cost advantages that a

    business obtains dua to expansion. They are factors that cause a producer’s

    avarege cost per unit ro fall as scale is increased.

    Dengan demikian Size perusahaan berpengaruh terhadap return saham. Menurut

    penelitian Nina dan Suhairi (2006) diperoleh hasil bahwa Size perusahaan terbukti

    berpengaruh terhadap return saham. Penelitian Miswanto (1999) bahwa Size

    perusahaan berpengaruh positif terhadap return saham.

    Return saham, menurut Tandelilin (2010,h.102), Return merupakan salah satu

    faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas

    keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukan. Sumber –

    sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu yield dan capital

    gain (loss). Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau

    pendapatan yang diperoleh secara priodik dari suatu investasi. Jika berinvestasi pada

    sebuah saham, maka yield ditunjukkan oleh besarnya deviden yang investor peroleh.

    Sedangkan capital gain (loss) sebagai komponen kedua dari return merupakan

    kenaikan (penurunan) harga suatu surat berharga (bisa saham merupakan surat

    hutang jangka panjang) yang bisa memberikan keuntungan atau kerugian bagi

    investor. Jumlah aliran arus kas yang berasal dari penjulan kembali saham

    equivalen dengan jumlah arus dividen yang akan diterima dari pemegang saham10.

    Oleh karena itu, dalam penelitian ini mengabaikan dividen. Sedangkan capital gain

    (loss), merupakan kenaikan atau penurunan harga suatu surat berharga, yang biasa

    memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor. Dengan kata lain capital gain

    9 Hhtp: // praptapa.unsued.net/.p.13710 Harianto dkk,2003. 322

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1050

    (loss) dapat diartikan sebagai perubahan harga sekuritas. Maka return saham

    menurut Samsul (2006:292), dengan rumus sebagai berikut :

    P

    )P(.

    1-t

    1-t,,

    titi

    PR .................................................(4)

    Keterangan:

    Ri.t = Return sahampada perusahaan i pada tahun t

    Pi,t = Harga saham pada perusahaan i periode t

    P t - 1 = Harga saham pada perusahaan i pada periode t-1

    2. Hasil Penelitian Terdahulu Yang Relevan

    Penelitian yang terdahulu merupakan kajian empiris dari hasil penelitian yang

    pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Penelitian terdahulu disini

    digunakan sebagai acuan untuk memberikan arahan dalam melakukan penelitian.

    Secara rinci dapat dijelaskan dalam ringkasan

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1051

    Tabel 2.1 : Hasil Penelitian Relevan

    No Nama

    Peneliti

    Judul Penelitian Alat Hasil Penelitian Keterangan

    1 Remon

    Gananta

    2010

    Pengaruh

    Konservatisma

    Akuntansi

    terhadap Return

    Saham yang

    Dimoderasi oleh

    Kepemilikan

    Instusional pada

    perusahaan

    manufaktur di

    Bursa Efek

    Indonesia

    Regres

    i linier

    berga

    nda

    Konservatisma

    akuntansi

    berpengaruh positif

    terhadap return

    saham,

    Kepemilikan

    konstitusional

    menyatakan

    berpengaruh positif

    konservatisme

    akuntansi terhadap

    return saham

    Kelebihan:

    Menggunakan

    variabel

    moderating

    Kekurangan:

    Variabel independen

    hanya satu variabel

    2 Wisnu

    Haryo

    Pramudy

    a

    2011

    Pengaruh

    Konservatisma

    Akuntansi

    terhadap Return

    saham yang

    dimoderasi oleh

    Komite Audit,

    pada Perusahaan

    manufaktur di

    Bursa Efek

    Indonesia

    Regres

    i linier

    berga

    nda

    Konservatisma

    akuntansi

    berpengaruh

    negatif terhadap

    return saham,

    dengan

    memasukkan

    komite audit

    sebagai variabel

    moderasi,

    berpengaruh

    hubungan antara

    konsorvatisma

    akuntansi terhadap

    return saham.

    Kelebihan:

    Menggunakan

    variabel moderating

    Kekurangan:

    Variabel independen

    hanya satu variable

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1052

    3 Nina dan

    Suhairi

    (2006)

    Pengaruh

    Kandungan

    Informasi

    Komponen Arus

    Kas,Laba Kotor,

    dan Size

    Perusahaan

    Terhadap Return

    Saham

    Regre

    si

    linier

    berga

    nda

    Arus kas tidak

    berpengaruh

    terhadap return

    saham, Size

    perusahaan

    berpengaruh

    terhadap return

    saham

    Kelebihan :

    *Tahun penelitian

    selama tiga tahun.

    *Hasil penelitian

    lebih terfokus kepa

    da jenis tekstil dan

    automotive

    Kekurangan:

    *Penelitian hanya

    terbatas

    perusahaan tekstil

    dan outomotive

    sehingga hasil tidak

    menjadi generalisir

    keputusan untuk

    semua jenis

    perusahaan

    4 Penelitia

    n oleh

    Nurul

    Hidayati

    Pengaruh

    Kandungan

    Informasi

    Komponen Arus

    Kas,Laba Kotor,

    dan Size

    Perusahaan

    Terhadap Return

    Saham

    Regres

    i linier

    bergan

    da

    Hasil penelitian

    secara simultan

    bahwa variabel arus

    kas operasi, arus

    kas investasi, arus

    kas pendanaan,

    laba kotor, size

    perusahaan dan

    nilai buku (PBV)

    berpengaruh

    signifikan terhadap

    return saham.

    Secara parsial arus

    kas tidak

    Kelebihan:

    * Modal kerja yang

    digunakan modal

    kerja neto.

    Kekurangan:

    * Tahun penelitihan

    terlalu pendek

    selama dua tahun.

    * jenis perusahaan

    terbatas pada

    perusahaan

    manufaktur

    outomotive dan

    beverage

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1053

    berpengaruh

    terhadap return

    saham , laba kotor

    secara parsial

    berpengaruh

    negatif dan

    signifikan terhadap

    return saham, size

    perusahaan secara

    parsial tidak

    berpengaruh

    signifikan terhadap

    return saham.

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1054

    Tabel 2.2 : Logika Hipotesis Hubungan Antara Variabel Independen dengan Dependen

    Hipetesis Variabel ( X )

    Hubungannya

    (+/-)

    Teori Logika

    Akuntansi Literatur Penelitian Terdahulu

    Ha 1 Konservatisma Konservatisma FASB

    Pro:

    Remon Gunanta

    (2010)

    Akuntansi Positif ( + )

    akuntansi

    bermanfaat Statement of Kontra:

    untuk menghindari

    Concept

    No.2

    Wisnu Haryo

    Pramudya

    perilaku

    oportunistik (2011)

    Manajer

    Ha 2 Arus Kas Positif ( + ) Cash basis lebih

    -

    Intermediate: Pro:

    Operasional

    Penting dari

    Accrual Cash flows

    Kurniawan dkk

    (2000)

    basis

    - PSAK No.

    2 Kontra :

    - Agung Juliarto

    .2004

    - Nina dan Suhairi

    .2006

    - Ali ( 1994)

    Ha 3 Modal Kerja Positif ( + )

    Cash -

    Conversation

    -Dasar –

    Dasar Pro

    Cycle yang makin Pembelajaan - Ali (1994)

    cepat Perusahaan Kontra

    - PSAK No.

    9

    - Agung Juliarto (

    2004)

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1055

    - Nina dan Suhairi (

    2006)

    Ha 4

    Size

    Perusahaan Positif ( + )

    Economics of

    Scale

    Teori

    akuntansi Pro:

    yang makin besar Manajemen

    - Nina dan Suhairi.

    2006)

    Keuangan Kontra:

    - Julia Panjaitan

    (2004)

    Sumber : Olah data literatur ( 2014 )

    B. METODE PENELITIAN

    1. Model Penelitian

    Model penelitian menggambarkan analisa pengaruh variabel konservatisma

    akuntansi, arus kas operasional, modal kerja bersih, size perusahaan terhadap

    variabel return saham (Lihat gambar 1) dibawah in:

    Gambar .1 Konsep Penelitian

    Konservatisma Akuntansi (X1)

    Modal Kerja Bersih (X3)

    Arus Kas Operasional (X2)

    Size Perusahaan (X4)

    Return Saham

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1056

    2. Hipotesis Penelitian

    Berdasarkan model penelitian diatas disusun hipotesis–hipotesis alternatif sebagai

    berikut:

    a. Diduga terdapat pengaruh signifikan konservatisma akuntansi secara parsial

    terhadap return saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di

    Bursa Efek Indonesia.

    b. Diduga terdapat pengaruh signifikan arus kas Operasional parsial terhadap

    return saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia

    c. Diduga terdapat pengaruh signifikan modal kerja secara parsial terhadap

    return saham pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia

    d. Diduga terdapat pengaruh size perusahaan secara partial terhadap return

    saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia.

    3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

    a. Variabel Independen

    1) Konservatisma akuntansi (X1)

    Konservatisma akuntansi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan

    konservatisma akuntansi akrual yaitu selisih antara net income dan cash flow

    operation. Net income yang digunakan adalah net income sebelum depresiasi dan

    amortisasi, sedangkan cash flow yang digunakan adalah cash flow operational

    dalam laporan keuangan di akhir tahun. Dan konservatisma yang digunakan

    konservatisma akuntansi dari laporan keuangan pertahun kalender Desember.

    Konservatisma akuntansi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

    xti

    xtxtixtixt

    it

    AsetT

    CFOAmortBDepBNIKSV

    ,

    ,,.,i,

    .

    .. ---------(9)

    Keteranagan

    KSVit = konservatisme akuntansi padaperusahaan i, pada tahun t

    NIi,t-x = Net income pada perusahaan i, pada tahun sebelumnya

    B.Depi,t-x =Beban depresiasi pada perusahaan i, pada tahun sebelumnya

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1057

    B.Amort i,t-x =Beban amortisasi pada perusahaan i, pada tahun sebelumnya

    T.Aset i,t-x = Total aset perudsahaan pada perusahaan i, pada tahun sebelumnya

    Variabel konservatisme akuntansi sebagai variabel independen merupakan data

    normal dengan skala rasio.

    2). Arus Kas Operasional ( X2)

    Arus kas yang digunakan dalam penelitian ini merupakan arus kas dari

    aktivitas operasional dalam laporan keuangan di akhir tahun. Dan arus kas

    yang digunakan arus kas bersih dari aktivitas operasi dari laporan keuangan

    pertahun kalender Desember. Arus kas operasional dalam penelitian ini adalah

    total cash from operrations.Variabel arus kas sebagai variabel independen

    merupakan data normal dengan skala nominal.

    3). Modal kerja ( X3 ).

    Modal kerja yang digunakan adalah modal kerja bersih (net working capital).

    Modal kerja diperoleh dari aset lancar dikurangi hutang lancar ( net working

    capital) dari laporan keuangan pertahun kalender Desember. Persamaan modal

    kerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

    itititMK HLAL . ..................................(7)

    Keterangan:

    MK i t = Modal Kerja (net working capital ) perusahaan i pada periode t.

    AL i t = Aset Lancar perusahaan i pada periode t.

    HL i t = Hutang Lancar perusahaan i periode t.

    Variabel modal kerja sebagai variabel independen merupakan data normal dengan

    skala nominal.

    4). Size Perusahaan (X4)

    Size Perusahaan yang digunakan adalah dari penjualan bersih dari laporan

    keuangan pertahun kalender Desember. Size perusahaan dalam penelitian ini

    adalah net sales. Variabel size Perusahaan sebagai variabel independen

    merupakan data normal dengan skala nominal.

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1058

    b. Variabel dependen (Y)

    Variabel dependen yang digunakan adalah Return saham dalam penelitian ini

    adalah capital gain dari Closing price. Return saham mengabaikan dividen,

    dihitung dari rata – rata closing price dalam satu tahun periode. Return saham

    diperoleh dari laporan keuangan perusahaan pertahun kalender Desember 2010

    sampai dengan Desember 2013. Variabel return saham sebagai variabel dependen

    merupakan data rasio dengan persamaan sebagai berikut:

    P

    )P(

    1-t

    1-t1

    tit

    PR ........................................ (8)

    Keterangan :

    Ri,t+1 = return saham pada perusahaani pada tahun setelah t

    Pit = harga saham i (closing price) pada periode t

    Pt -1 =harga saham (pada closing price) pada periode t-1

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1059

    Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel.

    No Variabel Dimensi

    Skala

    Pengukuran

    1 Return saham sebagai

    variabel

    dependen ( Y)

    Return saham dalam penelitian ini adalah capital

    gain dari Closing price. Return saham

    mengabaikan dividen, dihitung dari rata – rata

    Return saham dalam satu tahun periode. Return

    saham diperoleh dari laporan keuangan

    perusahaan pertahun kalender Desember 2008

    sampai dengan Desember 2013.

    Rasio

    2 Konservatisma

    Akuntansi (X1)

    Net Income yang digunakan dalam penelitihan ini

    net income sebelum depresiasi dan amortisasi,

    sedangkan Cash Flow yang digunakan ini adalah

    cash flow operasional dan total aset laporan

    keuangan pertahun kalender Desember

    Rasio

    3 Arus kas sebagai

    variabel independen

    ( X2)

    Arus kas yang digunakan dalam penelitian ini

    merupakan arus kas dari aktivitas operasional

    dalam laporan keuangan di akhir tahun. Dan arus

    kas yang digunakan arus kas bersih dari aktivitas

    operasi dari laporan keuangan pertahun kalender

    Desember

    Nominal

    4 Modal kerja

    sebagai variabel

    independen

    (X3)

    Modal kerja bersih perusahan manufaktur

    merupakan selisih antara aset lancar dengan

    hutang lancar (net working capital ) setiap periode

    laporan keuangan per Desember

    Nominal

    5 Size perusahaan

    sebagai variabel

    independen (X4)

    Size Perusahaan yang digunakan adalah

    penjualan bersih dari laporan keuangan pertahun

    kalender Desember

    Nominal

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1060

    Populasi penelitian ini adalah semua laporan keuangan perusahaan

    pertambangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010 – tahun

    2013 dan masih tercatat hingga 31 Desember 2013, serta mempunyai laporan

    keuangan yang berakhir per 31 Desember. Semua jenis data bersifat kuantitatif dan

    sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Adapun

    Penentuan sampelbersifat purposive sampling ini artinya penentuan sampel dari

    populasi yang ada berdasarkan kriteria yang dikehendaki dalam penelitian.

    Penentuan kriteria sampel sebagai berikut : 1)Perusahaan termasuk kategori industri

    Pertambangan berdasarkan klasifikasi yang terdaftar di BEI sebelum 31 Desember

    2010 dan tetap terdaftar sampai tahun 2013.; 2) Perusahaan listing selama tahun

    2010 – 2013; 3) Perusahaan yang tidak mempunyai laba negatif selama periode

    2010-2013; 4) Perusahaan yang tidak mempunyai laba negatif selama periode 2010-

    2013; 5) Perusahaan yang tidak mempunyai laba negatif selama periode 2010-2013;

    6) Perusahaan telah menerbitkan dan mempublikasikan laporan keungan auditan

    dimana didalamnya termasuk laporan arus kas untuk tahun buku 2010-2013;

    7)Saham perusahaan aktif diperdagangkan selama tahun 2010-2013.

    Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan

    pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari 31 Dsember 2010 sampai

    dengan 31 Desember 2013. Sumber data penelitian dari Bursa Efek Indonesia

    meliputi: (1) Closing price saham, (2) laporan keuangan tahunan periode 31

    Desember, penelitian buku tentang akuntansi, manjemen keuangan dan investasi.

    Pengolahan data penelitian menggunakan mixcrosof excell dan sofware program

    SPSS 21.00. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

    variabel pengganggu atau residual memiliki ditribusi normal. Menurut Ghozali

    salah satu cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak

    yaitu dengan uji Kolmogorov-Sminov, jika nilai K-S menunjukan angka signifikan

    (α) lebih besar dari 0.05 berarti berarti data normal 11. Uji asumsi klasik,

    Menurut Ghozali menyatakan bahwa Uji asumsi klasik klasik terdiri dari: (1) uji

    11 Ghozali,Op.cit, hal 34

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1061

    autokorelasi, (2) uji heteroskedastisitas, (3) uji multikolinearitas12. Dalam

    pengolahan SPSS for Window release 21.00.

    Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini merupakan regresi linear

    berganda dengan menggunakan return saham sebagai varaibel dependen dan

    konservatisma akuntansi, arus kas, modal kerja, size perusahaan sebagai variabel

    independen. Model analisis dalam penelitian ini merujuk pada Ghozali (2006) dapat

    dirumuskan sebagai berikut:

    RS i, .,+1 = a+log b1KSVit+i + b2AKO i.,t+1 + b3MK i.,t+1 +b4 SP i.,t+1 + e i.,t+1(9)

    Keterangan:

    RS it+1 = return sahampada perusahan I pada tahuan setelah t

    KSV it+1 = konservatisma akuntansi pada perusahaan I pada tahun

    sebelumnya

    AKO it+1 = arus kas operaional pada perusahaan I pada tahun sebelumnya

    MK it+1 = modal kerja( net working capital) pada perusahaan I pada tahun

    sebelumnya

    SP it+1 = size perusahaan pada perusahaan I pada tahun sebelumnya

    e it+1 = varaibel ganggauan

    a = Kanstanta

    b1 –b4 = koefisien varioabel independen

    i = perusahaan i

    Uji koefisien determinasi digunakan untuk medeteksi kemampuan suatu

    model regresi dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

    determinasi yang digunakan adalah nilai adjusted koefisien determinasi (adj R²)

    berkisar antara nol sampai satu. Nilai (adj R²) kecil berarti kemampuan variabel

    independen menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Selain itu juga

    menggunakan Standar Error of Estimasi (SEE). Makin kecil nilai SEE akan makin

    tepat model regresi dalam memprediksi variabel dependen. Jika terdapat nilai

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1062

    adjusted koefisien determinasi (R²) bernilai negatif dianggap bernilai nol 13. peneliti

    menggunakan dengan sofware program SPSS for Window release 21.00

    Menurut Ghozali ,”Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah

    variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen”14. Uji

    F dapat dilakukan dengan menggunakan uji Analysis Of Variance (ANOVA) dengan

    tingkat kepercayaan 95 %, jika hasil hasil uji F diperoleh angka signifikan lebih

    kecil 0.05 berarti variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel

    dependen dan layak untuk memprediksi. Jika hasil uji F dipreoleh angka signifikan

    lebih besar 0.05 berarti variabel independen secara bersama-sama tidak

    mempengaruhi variabel dependen dan tidak layak untuk memprediksi 15.Uji Partial

    (t-test) Ghozali menjelaskan bahwa ”Uji partial digunakan untuk melihat pengaruh

    masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen”16. Dengan

    indicator angka signifikan, jika hasil perhitungan dengan titik kritis angka signifikan

    sebesar 0.05 dengan tingkat kepercayaan 95 % diperoleh angka signifikan lebih

    tinggi 0.05 berarti suatu variabel independen secara partial tidak mempengaruhi

    variabel dependen dan sebaliknya 17. Analisis data menggunakan sofware program

    SPSS for Window release 21.00.

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1063

    C. HASIL PENELITIAN

    Berdasarkan hasil uji Kolmogorov Smirnov .hasilnya data berdistribusi

    normal (tabel 4.1 ) dibawah ini

    Tabel 4.1. Hasil uji Normalitas dan Asumsi klasik

    Berdasrkan tabel 4.1 diatas, hasil asumsi klasik, dengan uji multikoliniearitas,

    hasilnya tidak terjadi multikoliniearitas artiya korelasi antar variable independe

    karena nilai tolerance lebih dari 0.1 dan nilai VIF kurang dari 10. Hasil uji

    Autokorelasi dari nilai Durbin-Watson.sebesar 1.651, berarti nilai Du=1.786 dan 4-

    Du=2.214, dengan menggunakan nilai berarti dl≤ dw ≤ du : beararti tidak

    berkesimpulan. Hasil uji heteroskedastisitas melalui uji glejser ini diperoleh angka

    signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 0,05 artinyta dapat disimpulkan model

    regresi tidak mengandung heteroskedastisitas. Hasil Uji koefisien determinan,

    dengan nilai Adjusted R square (adj R²) sebesar 0.249 artinya bahwa variabel

    dependen dapat dijelaskan variabel independen sebesar 24,9 % sedangkan sisa

    sebesar 75.1 % dijelaskan oleh sebab lain diluar model.

    Jenis UjiURAIAN

    Nilai

    KSV AKO MK SP RS

    JUMLAH DATA 40 40 40 40 40

    Uji KSSignifikan 0.71

    3

    0.455 0.438 0.56

    6

    0.2

    Uji

    asumsi

    klasik

    MultikolinieritasTolerance

    0.98

    2

    0.979 0.527 0.53

    1

    VIF

    1.01

    8

    1.022 1.896 1.88

    3

    Uji Autokorelasi

    R R 2 Adj R2

    SEE DW

    .541a 0.29

    3

    0.212 0.035

    5

    2.05

    1

    Heteroskedastisita

    s

    Sign 0.79

    6

    0.479 0.078 0.32

    6

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1064

    D. PEMBAHASAN

    Dari hasil pengujian Uji statistik dengan Uji-t (lihat tabel 4.2 ) dibawah ini.

    maka dapat dirumuskan persamaan regresi berganda sebagai berikut:

    RS i, .,+1 = 0.028+-0.084 KSVit+i +0.023AKO i.,t+1 -1.8.09MK i.,t+1 - 2.2.09 SP

    i.,t+1 + e i.,t+

    Dari persamaan diatas diperoleh informasi sebagai berikut; 1) Nilai

    konstanta persamaan di atas adalah sebesar 0,028 Angka ini

    menunjukkan tingkat Return saham (RS) yang diperoleh oleh perusahaan

    bila KSV, AKO, MK dan SP diabaikan.; 2) Variabel Konservatisme

    Akuntansi (KSV) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,084. Nilai

    koefisien positif menunjukkan bahwa KSV terhadap Return Saham

    berpengaruh positif. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan

    KSV sebesar 1 persen, maka nilai Return Saham (RS) akan mengalami

    peningkatan sebesar 0,084% dengan asumsi variabel independen yang

    lain dianggap konstan; 3) Variabel AKO memiliki nilai koefisien regresi

    positif sebesar 0,023 . Hal ini berarti setiap kenaikan AKO sebesar 1 %

    maka nilai Return Saham (RS) akan mengalami peningkatan sebesar

    0,023 %, begitu pula sebaliknya, dengan asumsi bahwa variabel

    independen yang lain dianggap konstan.;4) Variabel MK memiliki nilai

    koefisien regresi negatif sebesar 0,0000000018 satu satuan, berarti nilai

    koefisien negatif menunjukkan bahwa Modal Kerja berpengaruh negatif

    terhadap Return Saham,.artinya setiap kenaikan MK sebesar 1 satu satuan

    maka nilai Return Saham(RS) akan mengalami penurunan sebesar -

    0,0000000018 satu satuan begitu pula sebaliknya, dengan asumsi bahwa

    variabel independen yang lain dianggap konstan; 5) Variabel SP memiliki

    nilai koefisien regresi negatif yaitu sebesar 0,0000000022 satu satuan

    ,berrti nilai koefisien negatif ini menunjukkan bahwa SP berpengaruh

    negatif terhadap Return Saham(RS). Hal ini berarti setiap kenaikan

    tingkat SP sebesar 1satu sataun maka nilai Return Saham(RS) akan

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1065

    mengalami penurunan sebesar 0,0000000022 begitu pula sebaliknya,

    dengan asumsi bahwa variabel independen yang lain dianggap konstan

    Tabel 4. 2 Hasil Uji simultnan dan Partial (Uji –t) Coefficients

    Tahun Tingkat Kepercayaan F Sign

    2009-2013 95% 4.3431 0.003

    Model Nilai T Sign.

    B Std. Error

    1 (Constant) 0.748 0.344 2.173

    KSV -0.05 0.092 -0.08 -0.542

    AKO 0.245 0.084 0.97 2.923

    MK -0.068 0.119 -0.275 -0.568

    SP -0.261 0.129 -0.859 -2.026

    Sumber Data: 2009-20013 (diolah)

    Berdasarkan tabel 4.2 diatas,Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

    konservatisme berpengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian ini sejalan

    dengan penelitian yang dilakukan oleh Remon Gananta (2010) menyimpulkan

    bahwa konservatisme akuntansi berpengaruh positif secara signifikan terhadap

    return saham Perusahaan. Akan tetapi tidak sejalan dengan penelitian Wisnu

    Haryo Pambudya (2011. Hasil uji F (simultan) konsrvatisme akuntansi berpengaruh

    terhadap return saham. Arus kas operasional berpengaruh terhadap return saham

    pada perushaan pertambangan artinya memberikan signal positif bagi investor

    dipasar saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan pupsita dkk (2011), Nurul

    Hidayat (2010). Akan tetapi tidak sejalan dengan Nina dan Suhairi (2006).

    Demikian juga secara berasama –sama (simultan) arsu kas operasional berpengaruh

    terhadap return saham, lihat (tabel 4.2). Modal Kerja tidak berpengaruh terhadap

    return saham artinya investor tidak melihat pelaporan modal kerja tersebut sebagai

    informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan investasinya. Hasil

    ini sejalan dengan penelitian Nurul Hidayat (2010). Variabel size perusahaan tidak

    berpengaruh terhadap return saham, Dalam perspektif teori agensi, agen yang risk

    adverse dengan mengalokasikan resources (berinvestasi) dari investasi yang

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1066

    propektif ke alternatif investasi yang lebih menguntungkan. Sehingga dalam teori

    agensi ini, bahwa nilai perusahaan akan naik apabila pemilik perusahaan bisa

    mengendalikan perilaku manajemen agar tidak menghamburkan resources

    perusahaan, baik dalam bentuk investasi yang tidak layak maupun dalam bentuk

    shirking. Jika pemilik tidak bisa mengendalikan managemen maka nilai perusahaan

    semkin tidak meningkatkan keuntungan . Dengan demikian, penerapan nilai

    perusahaan belum dapat dijadikan oleh investor secara konsisten untuk menilai

    perusahaan terhadap return saham. Penelitian ini tidak sejalan dengan hasil

    penelitian Muhammad Farhan dan Saqib Sharif (2014), Nurul Hidayat (2010), Nina

    dan Suhairi (2006). Meskipun secara bersama-sama dengan variabel independen

    lainnya size perusahaan berpengaruh terhadap return saham.

    Kesimpulan

    Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dalam penelitian ini dapat

    disimpulkan bahwa:

    1) Konservatisme Akuntansi berpengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian

    ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Remon Gananta (2010). Akan

    tetapi tidak sejalan dengan penelitian Wisnu Haryo Pambudya (2011). Hasil uji

    secara bersama-sama dengan variabel independen lainnya konservatisme

    akuntansi berpengaruh terhadap return saham

    2) Arus kas operasional berpengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian ini

    sejalan dengan pupsita dkk (2011), Nurul Hidayat (2010) akan tetapi tidak

    sejalan dengan Nina dan Suhairi (2006). Selain itu secara bersama-sama variabel

    arus kas opearesional perusahaan berpengaruh terhadap return saham

    3) Modal Kerja tidak berpengaruh terhadap return saham. Hasil ini sejalan dengan

    penelitian Nurul Hidayat (2010). Meskipun secara bersama-sama variabel modal

    kerja berpengaruh terhadap return saham.

    4) Size Perusahaan tidak berpengaruh terhadap return saham. Peneltian ini tidak

    sejalan dengan penelitian Nurul Hidayat (2010), Nina dan Suhairi (2006).

    Meskipun secara bersama-sama dengan variabel independen lainnya sisze

    perusahaan berpengaruh terhadap return saham

    Saran

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1067

    Dalam penelitian ini, Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari

    kesempurnaan yang disebabkan keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti. Oleh

    sebab itu Peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:

    1) Penelitian ini sebaiknya menggunakan data laporan keuangan perusahaan milik

    negara dan swasta perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia sehingga hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar evalausi

    pembanding kinerja perusahaan pertambangan milik negara dan swasta dan

    digunakan dalam mengambil keputusan berinvestasi.

    2) Emiten (perusahaan) dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan,

    sehingga hasil-hasilnya tidak dapat digeneralisasi untuk seluruh perusahaan

    yang listing di Bursa Efek Indonesia. Peneliti selanjutnya dapat dapat

    mempertimbngkan Emiten selain emiten pertambangan dipertimbangkan dalam

    penelitian selanjutnya.

    3) Periode penelitian relatif pendek, hanya 5 tahun yaitu dari periode tahun 2009

    sampai dengan tahun 2013. Dengan demikian, pengaruh masing-masing variabel

    belum dapat diketahui dalam jangka yang lebih panjang. Peneltian selanjunya

    sebaiknya dengan periode penelitian yang relatif lama

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1068

    DAFTAR PUSTAKA

    Achmad Solechan, “Pengaruh Earning, Manajemen Laba, IOS, Beta, Size dan

    Rasio Hutang terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Go Public Di

    BEI,” Jurnal Akuntansi dan Auditing, Vol.6:1 (2009), hlm.2.

    Basu, S. 1997. The conservatism principle and the asymetric timelines of earnings.

    Journal of Accounting and Economics 24 (June): 3-37.

    Bahaudin, Ahmad, dan Provita W. 2011. “Mekanisme Corporate Governance

    terhadap Konservatisme Akuntansi di Indonesia”. Dinamika Sosial Ekonomi.

    Mei. Volume 7 Nomor 1.

    Brigham,Eugene and Ehardt, Michael C (2006) Fina(2006) Finanncial Management,

    TenTenth Edition Orlando: Harcourt College Publisyher.

    Biro Pusat Statistik, Statistik Pertambangan Non Minyak dan Gas Bumi tahun1988,

    hal xii.

    Chariri, Ghozali. 2003. Teori Akuntansi. Semarang: UNDIP

    Daniati, Nina dan Suhairi. 2006. Pengaruh Kandungan Informasi Komponen

    Laporan Arus Kas dan laba bersih terhadap Expected Return Saham.

    Simposium Nasional Akuntansi (Padang).

    Givoly, D. and Hayn. 2000. The Changing Time Properties of Earning, Cash Flows

    and Accruals: Has Financial Reporting Become More Conservative?. Journal

    Of Accounting & Economics 29, 287-320.

    Ghozali, Imam. 2013. Ekonometrika: Teori, konsep dan aplikasi dengan SPSS 21.

    Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

    Hanafi, Mamduh M dan Halim, Abdul, 2003. Analisis Laporan Keuangan,

    UPPAMP YKPN, Yogyakarta.

    Haniati, Sri dan Fitriany. 2010. Pengaruh Konservatisme terhadap Asimetri

    Informasi dengan Menggunakan Beberapa Model Pengukuran

    Konservatisme, Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto.

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1069

    Harahap, Sofian Safri, 2010, Analisis Krisis Atas Laporan Keuangan, Jakarta :

    Rajawali Pesada.

    H.Salim,Hs, Hukum Pertambangan Indonesia, Edisi Revisi (Jakarta: PT.

    Rajagrafindo Persada, 2005), hal. 44

    Hellman, N. (2007).Accounting Conservatism Under IFRS.Working Paper,

    Stockholm School of Economics.

    Herliansyah, Yudhi, 2012, “Modul Seminar: Akuntansi Pertambangan Umum”,

    Seminar Akuntansi, Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu

    Buana.

    Ikatan Akuntan Indonesia.2009, Standar Akuntansi Keuangan’ Jakarta:Salemba

    Empat.

    Indriani, 2005, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol 2, No.1 : 24-57.

    Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol 2, No.1 : 24-57

    Juanda, Ahmad. 2007. Pengaruh Risiko Litigasi dan Tipe Strategi terhadap

    Hubungan antara Konflik Kepentingan dan Konservatisme Akuntansi. Naskah

    Publikasi penelitian Keilmuan FE-UMM.

    JAKI telah memperoleh akreditasi berdasarkan SK Dirjen DIKTI NO.

    80/DIKTI/Kep/2012 untuk periode 2012-2017.

    Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield. 2007. Akuntansi

    Intermediate. Jakarta : Erlangga.

    Kurniawan, D.M., dan Indriantoro, N. 2000.Corporate Governance in Indonesia.

    Lo, E.W, 2005, Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan terhadap

    Konservatisme Akuntansi, Simposium Nasional Akuntansi VIII, hal: 396-440.

    Pramastuti, Suluh. 2007. Analisis Kebijakan Dividen : Pengujian Dividend

    Signaling Theory dan Rent Extraction Hypothesis (Thesis) . Pasca Sarjana

    Jurusan Manajemen Magister Sains Ilmu -ilmu Manajemen Universitas Gajah

    Mada. Yogyakarta.

  • STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    STIE Putra PerdanaIndonesia

    Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

    Juni 16

    InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 1070

    Puspita Indria Mei Susilowati dan Fatimah, Pengaruh Kandungan Informasi

    Komponen Laporan arus Kas, Laba Kotor dan Ukuran Perusahaan Terhadap

    Expected Return Saham (Survei pada perusahaan Food and Beverage yang

    terdaftar di BEI periode 2006-2009),” Jurnal FE Universitas Mulawarman

    Banjarmasin,(2011),hlm.1-12.

    PSAK 29 tahun 2009 mengenahi Akuntansi Minyak dan Gas Bumi yang disahkan

    oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesai pada tanggal 1 Juli 2009.

    Penman, S.H, dan Zhang, X.J. 2002. “Accounting Conservatism, the Quality of

    Earnings, and Stock Returns.” The Accounting Review, 77: 237-264

    Remon Gunanta, 2010, pengaruh konservatisma akuntansi terhadap return saham

    yang dimoderasi oleh kepemilikan institusional.

    Rahmawati, and Suprapti, Anastasia Riani and Seventi, Sri (2010) model strategi

    manajemen laba pada perusahaan publik di bursa efek indonesia: suatu

    pemeriksaan pergeseran klasifikasi serta dampaknya terhadap kinerja saham,

    pemilihan metoda akuntansi, dan pengaturan waktu transaksi. jurnal

    akuntansi,14.

    Scott, William R. (2013). Financial Accounting Theory. Sixth Edition. Canada:

    Person Prentice Hall.

    Sari, Cynthia dan Desi Adhariani. 2009. Konservatisme Perusahaan di Indonesia

    dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. SNA XII : Ikatan Akuntansi

    Indonesia.

    Sari,Cynthia dan Desi Adhariani, 2009. “Konservatisme Akuntansi dan Faktor-

    Faktor Yang Mempengaruhinya.” Makalah SNA XII.

    Stice, James D, Earl K. Stice dan F. Fres Skousen, 2009, Akuntansi Keuangan

    Intermediate Accounting, Buku I Edisi 16, Jakarta, Salemba Empat.

    Watts, R.L. 2003. “Conservatism in Accounting Part I: Explanations and

    Implications ”.Journal of Accounting and Economics.