Jurnal Pa Implentasi Algoritma Per Connection Queue (Pcq) Dalam Algoritma Heirarchilcal Token Bucket...

7
IMPLEMENTASI ALGORITMA PER CONNECTION QUEUE (PCQ) DALAM ALGORITMA HIERARCHICAL TOKEN BUCKET (HTB) UNTUK PEMBAGIAN BANDWIDTH PADA WARNET KHELAMBIQUNET Surya Kencana P. [email protected] Giva Andriana Mutiara, ST., MT [email protected] Mohamad Idham Iskandar, ST. [email protected] Program Studi Teknik Komputer Politeknik Telkom Bandung Tahun 2012 ABSTRAK Penggunaan bandwidth pada warnet seringkali kurang dimanfaatkan secara optimal. Hal ini dapat disebabkan karena adanya tarik menarik bandwidth antara user yang menggunakan untuk browsing saja dengan user yang menggunakan untuk memainkan permainan secara online. Akibatnya user yang membutuhkan bandwidth yang lebih besar membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengakses aplikasi yang diinginkan. Untuk mengatasi permasalah tersebut metode yang digunakan untuk melakukan management bandwidth yaitu metode Per Connection Queue (PCQ) dan metode Hierarchical Token Bucket (HTB). Metode ini diharapkan dapat membuat penggunaan bandwidth pada warnet sama rata dan tidak lagi terjadi tarik menarik bandwidth Algoritma HTB memerlukan parent yang berguna untuk mengatur child yang berada di bawahnya sedangkan algoritma PCQ memerlukan parent global-in dan global-out sebagai jalur aliran datanya. Jumlah total max limit pada user tidak boleh melebihi max bandwidth pada parentnya. Kesetabilan dan kecepatan bandwidth sama, tergantung pengaturan bandwidth yang telah ditetapkan serta tergantung kestabilan bandwidth dari ISP. Manajemen Bandwidth yang telah ditetapkan akan berpengaruh terhadap kecepatan bandwidth setiap user untuk mengakses Internet. Kata Kunci: PCQ, HTB, Bandwidth

Transcript of Jurnal Pa Implentasi Algoritma Per Connection Queue (Pcq) Dalam Algoritma Heirarchilcal Token Bucket...

Page 1: Jurnal Pa Implentasi Algoritma Per Connection Queue (Pcq) Dalam Algoritma Heirarchilcal Token Bucket (Htb) Untuk Pembagian Bandwidth Pada Warnet

IMPLEMENTASI ALGORITMA

PER CONNECTION QUEUE (PCQ)

DALAM ALGORITMA HIERARCHICAL TOKEN BUCKET (HTB)

UNTUK PEMBAGIAN BANDWIDTH PADA WARNET KHELAMBIQUNET

Surya Kencana P.

[email protected]

Giva Andriana Mutiara, ST., MT

[email protected]

Mohamad Idham Iskandar, ST.

[email protected]

Program Studi Teknik Komputer

Politeknik Telkom Bandung

Tahun 2012

ABSTRAK Penggunaan bandwidth pada warnet seringkali kurang dimanfaatkan secara optimal. Hal ini dapat

disebabkan karena adanya tarik menarik bandwidth antara user yang menggunakan untuk browsing saja dengan user yang menggunakan untuk memainkan permainan secara online. Akibatnya user yang

membutuhkan bandwidth yang lebih besar membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengakses

aplikasi yang diinginkan.

Untuk mengatasi permasalah tersebut metode yang digunakan untuk melakukan management

bandwidth yaitu metode Per Connection Queue (PCQ) dan metode Hierarchical Token Bucket (HTB).

Metode ini diharapkan dapat membuat penggunaan bandwidth pada warnet sama rata dan tidak lagi

terjadi tarik menarik bandwidth

Algoritma HTB memerlukan parent yang berguna untuk mengatur child yang berada di bawahnya

sedangkan algoritma PCQ memerlukan parent global-in dan global-out sebagai jalur aliran datanya.

Jumlah total max limit pada user tidak boleh melebihi max bandwidth pada parentnya. Kesetabilan dan

kecepatan bandwidth sama, tergantung pengaturan bandwidth yang telah ditetapkan serta tergantung

kestabilan bandwidth dari ISP. Manajemen Bandwidth yang telah ditetapkan akan berpengaruh

terhadap kecepatan bandwidth setiap user untuk mengakses Internet.

Kata Kunci: PCQ, HTB, Bandwidth

Page 2: Jurnal Pa Implentasi Algoritma Per Connection Queue (Pcq) Dalam Algoritma Heirarchilcal Token Bucket (Htb) Untuk Pembagian Bandwidth Pada Warnet

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Warnet merupakan suatu tempat yang

menjual jasa penggunaan internet untuk

masyarakat sehingga dengan adanya warnet ini

Internet sudah dapat hadir dan digunakan oleh

seluruh lapisan masyarakat. Warnet sekarang

ini bukan hanya tempat untuk browsing saja

akan tetapi sekarang ini warnet juga

menyediakan fasilitas untuk memainkan

permainan game online.

Dalam suatu jaringan yang terhubung

dengan internet, kecepatan upload maupun

download merupakan hal yang sangat penting untuk kelancaran transmisi data. Banyak hal

yang dapat mempengaruhi kecepatan dua

proses tersebut, antara lain besarnya

bandwidth yang digunakan jaringan tersebut

dan seberapa efektif bandwidth tersebut bisa

dimanfaatkan. Ini merupakan hal yang krusial

untuk sebuah warnet.

Penggunaan bandwidth pada warnet

seringkali kurang dimanfaatkan secara optimal.

Hal ini dapat disebabkan karena adanya tarik

menarik bandwidth antara user yang

menggunakan untuk browsing saja dengan user

yang menggunakan untuk memainkan

permainan secara online. Akibatnya user yang

membutuhkan bandwidth yang lebih besar

membutuhkan waktu yang lebih lama untuk

mengakses aplikasi yang diinginkan. Metode yang digunakan untuk melakukan management

bandwidth yaitu metode Per Connection Queue

(PCQ) dan metode Hierarchical Token Bucket

(HTB).

Dengan menggunakan metode Per

Connection Queue (PCQ) dan metode

Hierarchical Token Bucket (HTB) diharapkan

user mendapatkan bandwidth yang sesuai

dengan kebutuhannya sehingga tidak ada lagi

tarik menarik bandwidth antar user pada

warnet.

1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari Proyek Akhir ini

adalah :

a. Bagaimana mengoptimalkan bandwidth

pada warnet agar tidak terjadi tarik menarik bandwidth antar user?

b. Bagaimana cara pengimplementasian

metode algoritma Per Connection Queue

(PCQ) di dalam algoritma Hierarchical

Token Bucket (HTB) sebagai salah satu

metode yang digunakan untuk manajemen

bandwidth?

1.3 Tujuan Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan dari

penyusunan proyek akhir ini adalah :

a. Untuk mengoptimalkan bandwidth

pada warnet agar tidak terjadi tarik

menarik bandwidth antar user.

b. Bagaimana cara pengimplementasian

metode algoritma Per Connection

Queue (PCQ) di dalam algoritma Hierarchical Token Bucket (HTB)

sebagai salah satu metode yang

digunakan untuk manajemen

bandwidth.

1.4 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dari Proyek Akhir

ini adalah :

a. Untuk manajemen bandwidth

menggunakan Mikrotik OS level 2 versi

2.9.

b. Menggunakan Per Connection Queue

(PCQ) dan juga Hierarchical Token

Bucket (HTB) sebagai pengelolaan data

rate-nya.

c. Uji coba dilakukan pada warnet

Khelambiqunet. d. Menggunakan IP Static.

e. QoS yang digunakan adalah rate dan ceil.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Bandwidth

Bandwidth adalah kapasitas atau daya

tampung kabel ethernet agar dapat dilewati traffic

paket data dalam jumlah tertentu. Bandwidth juga

bisa berarti jumlah konsumsi paket data per satuan

waktu dinyatakan dengan satuan bit per second

[bps]. Bandwidth internet disediakan oleh Internet

Service provider (ISP) dengan jumlah tertentu

tergantung sewa pelanggan. (Kustanto, 2008) Dengan Quality Of Servoce (QoS) dapat diatur

agar user tidak menghabiskan bandwidth yang

disediakan oleh provider. Istilah bandwidth

muncul dari bidang teknik elektro, dimana

bandwidth mempresentasikan jarak keseluruhan

atau jangkauan diantara sinyal tertinggi dan

terendah pada kanal (band) komunikasi. Pada

dasarnya bandwidth mempresentasikan kapasitas

dari koneksi, semakin tinggi kapasitas, maka

umumnya akan diikuti oleh kinerja yang lebih baik,

meskipun kinerja keseluruhan juga tergantung

pada faktor-faktor lain, misalnya latency yaitu

waktu tunda antara masa sebuah perangkat

meminta akses ke jaringan dan masa perangkat itu

member izin untuk melakukan transmisi.

Page 3: Jurnal Pa Implentasi Algoritma Per Connection Queue (Pcq) Dalam Algoritma Heirarchilcal Token Bucket (Htb) Untuk Pembagian Bandwidth Pada Warnet

2.2 Manajemen Bandwidth Istilah management bandwidth sering

tertukarkan dengan istilah traffic control, yang dapat

didefinisikan sebagai pemanajemenan yang tepat

dari suatu bandwidth untuk mendukung kebutuhan

atau keperluan aplikasi atau suatu layanan jaringan.

Istilah bandwidth dapat didefinisikan sebagai

kapasitas atau daya tampung suatu channel

komunikasi (medium komunikasi) untuk dapat dilewati sejumlah traffic informasi atau data dalam

satuan waktu tertentu. Pada umunya bandwidth

dihitung dalam satuan bit, kbit atau bps (byte per

second). Pengmanagementan bandwidth yang

tepat dapat menjadi salah satu metode dalam

memberikan jaminan kualitas suatu layanan jaringan

(QoS = Quality Of Services). (Stallings, 2001 )

Maksud dari management Bandwidth di

mikrotik adalah bagaimana kita menerapkan

pemanajemenan atau pengaturan bandwidth dengan

menggunakan sebuah komputer linux. Umumnya

komputer mikrotik dapat digunakan sebagai

gateway/router sehingga memungkinkan untuk

mengatur traffic data atau mengmanagementkan

bandwidth dari traffic data yang melewati komputer

mikrotik tersebut untuk memberikan jaminan

kualitas akses layanan internet bagi komputer dalam jaringan lokal. (Trimantaraningsih)

2.3 Per Connection Queue Teknik pembagi bandwidth dengan

(PCQ) prinsipnya menggunakan metode antrian

untuk menyamakan bandwidth yang dipakai pada

multiple user. Didalam mikrotik PCQ sudah terinstal

default dan merupakan program untuk mengatur

traffic jaringan Quality of Service (QoS). (Santoso,

2007) Untuk memecahkan beberapa imperfectness

SFQ, Per Connection Queuing (PCQ) diciptakan.

Ini adalah satu-satunya.

Antrian tanpa kelas jenis yang dapat

melakukan pembatasan. Ini adalah versi perbaikan

dari SFQ tanpa stohastic nya alam. PCQ juga menciptakan subqueues, mengenai parameter pcq-

classifier. Subqueue masing-masing memiliki data

rate batas pcq-rate dan ukuran pcq-limit paket.

Ukuran total antrian PCQ tidak dapat lebih besar

dari pcq-total-limit paket. (htt)

2.4 Hierarchical Token Bucket Teknik antrian HTB mirip dengan CBQ,

perbedaannya terletak pada jenis pilihan yang

disediakan. HTB memiliki lebih sedikit pilihan

saat konfigurasi dan lebih presisi. (Santoso, 2007)

Teknik antrian HTB memberikan fasilitas

pembatasan traffic pada setiap level maupun

klasifikasi, bandwidth yang tidak terpakai bisa digunakan oleh klasifikasi yang lebih rendah.

Susunan HTB dapat dilihat seperti suatu struktur

organisasi dimana pada setiap bagian memiliki

wewenang dan mampu membantu bagian lain yang

memerlukan. Teknik antrian HTB cocok diterapkan

pada perusahaan dengan banyak struktur organisasi.

Parameter HTB adalah:

1. Rate, yaitu parameter untuk menentukan

bandwidth maksimum yang bisa dipakai

oleh setiap class, jika bandwidth melebihi

nilai “rate” maka paket data akan dipotong

atau ditanggalkan (drop).

2. Ceil, yaitu parameter untuk menentukan peminjaman bandwidth antar class (kelas),

peminjaman bandwidth dilakukan oleh

class lebih rendah ke kelas di atasnya,

teknik ini disebut link sharing.

2.5 Mikrotik MikroTik merupakan sistem operasi jaringan

(operating system network) yang banyak digunakan

oleh Internet Service Provider (ISP) untuk

keperiuan firewall atau . MikroTik menjadikan

router network yang handal yang dilengkapi

dengan berbagai fitur dan tools, baik untuk

jaringan kabel maupun wireless. MikroTik OS juga

merupakan OS berbasis Linux yang diperuntukkan sebagai network router, didesain untuk memberikan

kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya

biasa dilakukan melalui Windows Application

(Winbox). (Ropix, 2006) Selain itu instalasi dapat

dilakukan pada Standard computer PC. PC yang

akan dijadikan router mikrotik tidak memerlukan

resource yang tinggi untuk penggunaan standard,

misalnya hanya sebagai gateway. Untuk bandwidth

management, mikrotik menggunakan algoritma

Hierarchy Token Bucket (HTB). Bandwidth control

merupakan mekanisme untuk mengontrol

management data, delay variability, timely delivery,

dan delivery realibility. (Herlambang, 2008)

3. Analisis dan Perancangan

3.1 Perancangan Sistem

Internet

Router

Operator

Client 1

Client 2

Client 3

Client 4Client 5Client 6

Client 7

Client 8

Modem

Gambar 3.1

Perancangan Sistem

Tahap pertama dalam perancangan sistem

tersebut adalah mengkonfigurasi PC yang bertugas sebagai server yaitu melakukan manejemen

bandwidth dari Internet Service Provider (ISP)

untuk digunakan oleh user. Setelah dilakukannya

konfigurasi pada PC yang bertugas menjadi server

Page 4: Jurnal Pa Implentasi Algoritma Per Connection Queue (Pcq) Dalam Algoritma Heirarchilcal Token Bucket (Htb) Untuk Pembagian Bandwidth Pada Warnet

maka langkah selanjutnya adalah penentuan IP

Address. Penentuan IP Address ini bertujuan untuk

mendaftarkan IP Address mana saja yang digunakan

untuk browsing maupun games. Selanjutkan

melakukan konfigurasi aturan untuk menentukan

max bandwidth dan limit at yang akan diterapkan.

3.2 Perancangan Sistem Yang Akan Berjalan

START

Interface

Pengecekan IP

Address yang

digunakan

Pembagian

Bandwidth

Finish

User terhubung dengan Internet

Menggunakan internet

Gambar 3.2

Perancangan Sistem Yang Akan Berjalan

Pertama kali, user akan terhubung dengan

koneksi Internet. Setelah itu user akan mengakses

interface awal baik itu games mau browser yang

kemudian sistem akan melakukan pengecekan IP

Address yang berfungsi untuk mengecek IP Address

tersebut masuk ke dalam mangle HTB yang mana.

Ketika pengecekan IP Address usai maka IP

Address tersebut sudah dikenakan aturan tentang

besaran bandwidth yang dapat digunakan oleh IP

Address tersebut.

3.3 Perancangan Algoritma PCQ dan HTB

HTB

Games / Browsing

PCQ

Gambar 3.6

Perancangan Algoritma PCQ dalam HTB

Perancangan susunan algoritma HTB dan

algoritma PCQ adalah seperti gambar di atas.

Algoritma HTB merupakan keseluruhan dari

rancangan tersebut karna dengan adanya parent

pada struktur tersebut maka dapat dikatakan bahwa

rancangan tersebut menggunakan algoritma HTB.

Games dan browsing merupakan child dari HTB

yang berperan sebagai parent sedangkan algoritma

PCQ akan ditaruh di bawah child. Algoritma PCQ

terdiri atas upload dan download.

4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1 Implementasi

4.1.1Konfigurasi Dasar Mikrotik

4.1.1.1 Konfigurasi IP Address

[admin@Mikrotik] ip address add

address=192.168.1.1 netmask=255.255.255.0

interface=local

[admin@Mikrotik] ip address add

address=180.243.229.246 netmask=255.255.0.0

interface=public

Untuk konfigurasi IP Address terdapat dua buah

interface yang digunakan, yaitu interface local dan

interface public. Untuk interface local

menggunakan IP Address 192.168.1.1 dan untuk

interface public menggunakan IP Address

180.243.229.246.

4.1.1.2 Konfigurasi Masquerading

[admin@Mikrotik] ip firewall nat add chain=srcnat

out-interface=publik action=masquerade

Konfigurasi Masquerading ini berfungsi untuk

mengatur NAT. Tujuan dari add chain=srcnat

adalah untuk menambahkan chain baru yang

bersumber dari jenis NAT yang mengirimkan paket

yang berasal dari jaringan NAT itu sendiri. Router

NAT akan mengganti sumber alamat IP dari sebuah

paket dengan alamat IP public baru dan begitu juga

sebaliknya. Out-interface=public menunjukkan bahwa interface public yang digunakan dalam

Masquerading ini sedang action=masquerade

bertujuan untuk menggantikan alamat IP Address

dari suatu paket ke IP Address yang sudah

ditentukan oleh fasilitas router.

4.1.2 Konfigurasi HTB

4.1.2.1 Konfigurasi Mangle

Untuk konfigurasi mangle akan dibagi menjadi tiga

connection-mark, yaitu : pcbrowsing, pcgames, dan

operator.

Untuk konfigurasi Mangle pada HTB, chain yang digunakan adalah forward yang bertujuan agar paket

langsung diteruskan melewati router langsung ke

destination address yang sudah ditentukan. Action

yang digunakan adalah mark-packet dengan tujuan

Page 5: Jurnal Pa Implentasi Algoritma Per Connection Queue (Pcq) Dalam Algoritma Heirarchilcal Token Bucket (Htb) Untuk Pembagian Bandwidth Pada Warnet

untuk memberikan tanda yang ditentukan oleh new-

packet-mark pada paket yang sesuai dengan aturan.

Dst-Address merupakan alamat IP yang digunakan

oleh user bertujuan sebagai destination akhir untuk

paket yang dikirim. Alamat IP 192.168.1.2 sampai

dengan alamat IP 192.168.1.5 merupakan alamat IP

yang digunakan untuk Browsing, alamat IP

192.168.1.6 sampai dengan alamat IP 192.168.1.9

merupakan alamat IP yang digunakan untuk Games sedangkan alamat IP 192.168.1.11 merupakan

alamat IP yang digunakan untuk Operator. New-

Connection-Mark bertujuan untuk menamakan

koneksi yang terjadi dengan nama yang diinginkan.

Passthrough digunakan untuk static.

4.1.2.2 Konfigurasi Queue Tree

Untuk konfigurasi Queue tree menggunakan

susunan atau struktur dari Algoritma HTB dan PCQ

seperti yang sudah dijelaskan di bab

sebelumnya.Oleh karena itu di dalam konfigurasi

Queue Tree ini terdapat konfigurasi Queue Tree

untuk HTB dan juga konfigurasi Queue Tree untuk PCQ. Dengan susunan tersebut maka didapatkan

enam buah susunan untuk keseluruhan sistem,

masing- masing kategori (browsing, games,

operator) memiliki dua buah susunan untuk upload

dan download. Penjelasannya adalah sebagai berikut

: Add name=MyWarnet berfungsi untuk

menambahkan nama dengan nama yang diinginkan,

semua MyWarnet adalah parent utama yang

mengatur child yang berada tepat di bawahnya.

Parent yang gunakan untuk myWarnet adalah

global-in dan global-out. Global-in digunakan untuk

PCQ Download sedangkan Global-out digunakan

untuk PCQ Upload. Packet-mark bertujuan untuk

menandai paket yang lewat dengan nama yang

sudah ditentukan sebelumnya pada konfigurasi

Mangle pada HTB. Contoh packet-mark adalah

pcbrowsing, pcgames, dan operator. Limit-at adalah pemberian besaran bandwidth mutlak kepada

seorang user. Nilai besaran bandwidth mutlak

tersebut didapatkan dengan cara membagi max-limit

dengan total user yang ada. Max-limit adalah nilai

total bandwidth yang diberikan untuk sebuah kelas

atau kategori dalam hal ini adalah browsing, games,

dan operator. Burst-limit adalah maksimal upload

atau download data rate yang dapat dicapai ketika

burst aktif. Burst-threshold adalah ketika data rate di

bawah nilai burst diperbolehkan ketika data rate

rata-rata mencapai nilai burst ditolak. Burst-time

adalah periode waktu dalam detik, berakhir ketika

data rate rata-rata upload atau download dihitung.

4.1.3 Konfigurasi PCQ

4.1.3.1 Konfigurasi Mangle

Untuk konfigurasi Mangle pada PCQ hampir sama

dengan konfigurasi Mangle pada HTB hanya saja pada konfigurasi Mangle untuk PCQ menggunakan

chain prerouting untuk source address dan chain

postrouting untuk destination address. Sehingga satu

buah alamat IP memiliki dua buah mangle untuk

prerouting dan postrouting. Action yang digunakan

adalah mark packet yang berfungsi untuk menandai

paket. New-packet-mark yang digunakan adalah

PCQ dan passthrough=no karena digunakan untuk

statik.

4.1.3.2 Konfigurasi Queue Type

Untuk konfigurasi Queue Type, pemberian nama

dibagi menjadi dua yaitu untuk download dan

upload, berhubung ada tiga kategori (browsing,

games, dan operator) maka aka nada tiga buah

queue type untuk download dan tiga buah queue

type untuk upload. Jenis yang digunakan adalah

PCQ dan classifier yang gunakan adalah destination

address untuk download serta source address untuk

upload.

4.2 Pengujian Untuk implementasi dapat dilakukan setelah semua konfigurasi telah selesai dilakukan. Implementasi

dilakukan pada Warnet Khelambiqunet dengan

menggunakan Winbox sebagai salah satu tools yang

digunakan untuk melihat atau mengamati sistem

yang akan diterapkan.

Sebelum masuk ke dalam Winbox, terdapat sebuah

interface yang diharuskan untuk diisi dengan alamat

IP dan login. Alamat IP berfungsi sebagai jalur

untuk masuk ke dalam Winbox serta login berfungsi

untuk masuk ke dalam Winbox sebagai admin.

Selain itu, untuk menggunakan winbox dibutuhkan

koneksi internet.

Gambar 4.1

Tampilan Awal Winbox

Setelah masuk ke dalam Winbox, terdapat beberapa

fungsi untuk melihat konfigurasi yang telah

dilakukan melalui command prompt dalam bentuk interface seperti Mangle dan juga Queue Tree.

Page 6: Jurnal Pa Implentasi Algoritma Per Connection Queue (Pcq) Dalam Algoritma Heirarchilcal Token Bucket (Htb) Untuk Pembagian Bandwidth Pada Warnet

Gambar 4.2

Mangle

Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa terdapat

dua Mangle yang digunakan pada sistem tersebut

yang sebelumnya sudah dibuat. Mangle – mangle

tersebut yaitu Mangle untuk HTB dan Mangle untuk

PCQ.Untuk Mangle PCQ sendiri hampir sama

dengan Mangle HTB hanya saja chain yang

digunakan postrouting dan prerouting. Untuk chain

prerouting digunakan dengan source Address dan

berguna sebagai jalur routing dari alamat IP yang

meminta request ke sebuah server sedangkan chain

postrouting digunakan dengan destination Address

dan berguna untuk jalur routing kembali ke alamat

IP yang meminta request ke sebuah server.

Lalu pada Queue Tree, dapat dilihat susunan HTB

dan PCQ yang telah dibuat dan juga melalui Queue

Tree ini dapat diamati rate yang berjalan. Jumlah total besaran bandwidth yang dimiliki Warnet

Khelambiqunet adalah 1 MB.

Gambar 4.3

Queue Tree

Ketika pengujian dilakukan dengan dua tahapan,

yaitu untuk browsing dan juga untuk games. Hal ini

dilakukan dikarenakan dua hal tersebut adalah

fungsionalitas utama dari warnet. Hasil yang didapatkan ketika pengujian adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5

Pengujian untuk Browsing

Jumlah

User

Max-Limit Limit-At Rate

Satu 400kbps 100kbps 380kbps

Dua 400kbps 100kbps 193kbps

Tiga 400kbps 100kbps 130,5kbps

Empat 400kbps 100kbps 97kbps

Tabel 4.6

Pengujian untuk Games

Jumlah

User

Max-Limit Limit-At Rate

Satu 400kbps 100kbps 375kbps

Dua 400kbps 100kbps 194,5kbps

Tiga 400kbps 100kbps 130kbps

Empat 400kbps 100kbps 95kbps

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa

Algoritma HTB dan Algoritma PCQ bekerja dengan

baik. Alasannya karena tidak ada satu data pun yang

max limit-nya melebihi max limit yang sudah

ditentukan sebelumnya dan ketika beberapa user

aktif pas saat yang bersamaan Algoritma PCQ

secara otomatis membagi bandwidth dengan jumlah

koneksi yang terjadi.

Sebelumnya sudah pernah diujicobakan sistem

tetapi dengan besaran max limit yang berbeda. Max

limit yang digunakan adalah 350 kbps untuk

PCBrowsing dan PCGames sedangkan untuk

Operator-nya adalah sebesar 300 kbps. Namun,

ketika pengujian berlangsung jumlah besaran

bandwidth dirasakan kurang sehingga ada beberapa

aplikasi yang tidak dapat dibuka atau di-load

terutama untuk aplikasi games. Sedangkan untuk browsing itu sendiri dapat dilakukan namun

kecepatan yang diberikan dirasa tidak cukup karena

dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk me-load

sebuah halaman website. Maka setelah dilakukan

pengujian tersebut besaran max limit yang diberikan

diubah menjadi 400 kbps untuk PCBrowsing dan

juga PCGames serta 200 kbps untuk Operator.

Selain itu, sebelumnya juga pernah dilakukan

ujicoba sistem dengan susunan hirarki HTB dan

PCQ sebagai berikut :

HTB

Games / Browsing

PCQ Upload PCQ Download

Gambar 4.4

Ujicoba

Hasil yang didapatkan ketika menggunakan hirarki

ini adalah gagal, dikarenakan PCQ membutuhkan

dua buah parent yaitu global-in dan global-out

untuk aliran datanya. Jika menggunakan hirarki ini, parent yang digunakan hanya satu saja antara

global-in dan global-out. Sehingga ketika dilakukan

pengujian dengan hirarki ini gagal.

Page 7: Jurnal Pa Implentasi Algoritma Per Connection Queue (Pcq) Dalam Algoritma Heirarchilcal Token Bucket (Htb) Untuk Pembagian Bandwidth Pada Warnet

Kemudian jika rate yang digunakan sudah setengah

dari max limit yang berikan maka simbol warna

hijau akan berubah menjadi kuning. Dan jika simbol

tersebut berubah menjadi merah maka itu tandanya

pemakaian bandwidth sudah hampir seluruhnya.

Nilai besaran rate atau bandwidth yang digunakan

dapat dilihat pada kolom rate.

Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan

Proyek Akhir ini adalah :

1. Dengan adanya pengaturan bandwidth

menggunakan metode penggabungan

Algoritma PCQ dan Algoritma HTB, tarik

menarik bandwidth tidak akan terjadi

dikarenakan adanya pengaturan besaran

bandwidth yang diberikan untuk masing –

masing kelas.

2. Jumlah total max limit pada user tidak

boleh melebihi max bandwidth pada

parent-nya, yaitu sebesar 400kbps.

3. Kestabilan dan kecepatan bandwidth sama,

tergantung pengaturan bandwidth yang

telah ditetapkan serta tergantung juga dari

kestabilan bandwidth dari ISP.

Saran Beberapa hal yang dapat dijadikan saran dalam

Proyek Akhir ini, antara lain :

1. Penggunaan sistem pemilihan di awal

sehingga user dapat menentukan untuk

bermain games online atau browsing dan

juga tidak perlu lagi melakukan listing IP

Address selain sistem dapat bekerja secara

dinamis

2. Penggunaan IP Dinamis sehingga dapat

digunakan untuk jaringan warnet

bersistemkan hotspot / wireless

DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). http://www.mikrotik.co.id.

Herlambang, m. l. (2008). Panduan Lengkap Menguasai Router Masa Depan Menggunakan

Mikrotik Router OS. Yogyakarta: Andi.

Kustanto, D. ( 2008). Membangun Server Internet

dengan Mikroti OS. Surakarta : Gava Media.

Ropix. (2006). Mikrotik OS Untuk Bandwidth

management.

Santoso, B. (2007). Manajemen Bandwidth Internet

dan Intranet. 7-8.

Stallings, W. (2001 ). Data & Computer

Communications (terjemahan). Jakarta: Salemba

Teknika.

Trimantaraningsih, R. d. (n.d.). Implementasi

Mikrotik sebagai Manajemen Bandwidth. 14.