Jurnal masrina turnip

20
PENGARUH PEMANFAATAN INTERNET TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMAK YOS SUDARSO BATAM Masrina Turnip Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Putera Batam Nur Elfi Husda Dosen Program Studi Sistem Informasi Universitas Putera Batam ABSTRACT This thesis aims to find out how to use the internet to students' motivation SMAK Yos Sudarso Batam. Then determine the effect of Internet use on student motivation SMAK Yos Sudarso Batam. This research is a quantitative study, a population of 233 students and used as a sample 147 students. Data analysis method is processed by using SPSS (Statistical Package for Social Sciences). Quality test data using the data validity test and reliability test data. Classical assumption test consisting of a test of normality and heteroscedasticity test. While testing the effect of using simple linear regression and t test. Research results are: 1. Variable statement Internet of eight items questionnaire given to respondents, obtained an average score of 526.5, the data is located on the fourth scale range (501.0 to 618.5) with classification scale ranges bermanfaat; 2. Total score of respondents to the variable motivation to learn of the six item questionnaire statement given to respondents, obtained an average score of 527.33, then the data is in the range scale to four (501.0 to 618.5) with the classification range high scale, meaning that the Students' Motivation SMAK Yos Sudarso in Batam city state highly motivated to learn; 3. Variable High positive and significant impact on student learning motivation of SMAK Yos Sudarso Batam. Keywords: Internet and Motivation Study I. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu unsur terpenting dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan nantinya akan berguna bagi diri sendiri, masyarakat bangsa dan negara seperti yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 yang berbunyi pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk memujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya pengendalian diri,

Transcript of Jurnal masrina turnip

PENGARUH PEMANFAATAN INTERNET TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

SISWA SMAK YOS SUDARSO BATAM

Masrina Turnip

Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Putera Batam

Nur Elfi Husda

Dosen Program Studi Sistem Informasi Universitas Putera Batam

ABSTRACT

This thesis aims to find out how to use the internet to students' motivation SMAK Yos Sudarso

Batam. Then determine the effect of Internet use on student motivation SMAK Yos Sudarso

Batam. This research is a quantitative study, a population of 233 students and used as a

sample 147 students. Data analysis method is processed by using SPSS (Statistical Package

for Social Sciences). Quality test data using the data validity test and reliability test data.

Classical assumption test consisting of a test of normality and heteroscedasticity test. While

testing the effect of using simple linear regression and t test. Research results are: 1.

Variable statement Internet of eight items questionnaire given to respondents, obtained an

average score of 526.5, the data is located on the fourth scale range (501.0 to 618.5) with

classification scale ranges bermanfaat; 2. Total score of respondents to the variable

motivation to learn of the six item questionnaire statement given to respondents, obtained an

average score of 527.33, then the data is in the range scale to four (501.0 to 618.5) with the

classification range high scale, meaning that the Students' Motivation SMAK Yos Sudarso in

Batam city state highly motivated to learn; 3. Variable High positive and significant impact

on student learning motivation of SMAK Yos Sudarso Batam.

Keywords: Internet and Motivation Study

I. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu unsur terpenting dalam meningkatkan sumber daya

manusia yang berkualitas dan nantinya akan berguna bagi diri sendiri, masyarakat bangsa dan

negara seperti yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 yang berbunyi pendidikan

merupakan usaha sadar dan terencana untuk memujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Kualitas sumber daya manusia bergantung pada kualitas pendidikannya. Peran

pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka, dan

demokratis. Pendidikan merupakan titik tolak terwujudnya generasi muda untuk siap bersaing

di era globalisasi dan tuntutan zaman. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus selalu

dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan suatu bangsa.

Pembelajaran yang bersifat konvensional pada dasarnya siswa dapat belajar monoton

deengan materi yang disampaikan guru dan belajar di perpustakaan sekolah, akan tetapi

dengan hadirnya teknologi internet dapat memberikan kemudahan dan keleluasaan dalam

menggali ilmu pengetahuan. Siswa dapat mengakses berbagai literatur dan referensi ilmu

pengetahuan yang dibutuhkan dengan cepat, sehingga dapat mempermudah proses studinya.

Pemanfaatan teknologi internet memungkinkan siswa untuk mencari informasi, langsung

mengirim email dan mendapatkan hal-hal tertentu. Menyediakan siswa dengan akses ke

internet disekolah dapat bermanfaat, tetapi bukan tanpa masalah. Sebelum memungkinkan

siswa untuk mengakses internet di kelas, pendidik harus mempertimbangkan baik manfaat

dan kerusakan yang di timbulkan.

Menurut Iskandar (2009:1) internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang

menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Setiap

komputer dan jaringan terhubung secara langsung maupun tidak langsung ke beberapa jalur

utama.

Ketika siswa memiliki kemampuan untuk menggunakan internet di sekolah, mereka

dengan cepat mencari informasi yang diperlukan untuk pekerjaan rumah atau tugas lainnya.

Tanpa internet tersedia, satu-satunya pilihan siswa memiliki adalah pergi ke perpustakaan

sekolah yang mana jumlah buku-buku yang terbatas tentang beberapa mata pelajaran.

Mengakses internet adalah sangat berguna bagi siswa ketika mereka harus mengumpulkan

berbagai sumber untuk sebuah makalah penelitian. Siswa dapat menghabiskan lebih sedikit

waktu untuk meneliti dan lebih banyak waktu menyusun kertas yang ditulis dengan baik dan

informatif.Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar, apabila siswa yang belajar

dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan

berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya. Kemudian peran dalam memperjelas tujuan

belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Siswa akan tertarik untuk belajar sesuatu,

jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah diketahui manfaat bagi siswa. Siswa yang telah

termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun,

dengan harapan memperoleh prestasi yang baik dalam hal ini, tampak bahwa motivasi untuk

belajar menyebabkan siswa tekun belajar. Sebaliknya, apabila siswa kurang atau tidak

memiliki motivasi untuk belajar, maka ia tidak tahan lama belajar. Dia mudah tergoda untuk

mengerjakan hal yang lain dan bukan belajar.

Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan

berhasil dan dorongan kebutuhaan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor

ekstrinsiknya berupa penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar

yang menarik. Tetapi perlu di tegaskan kedua faktor ini disebabkan oleh rangsangan tertentu,

sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan

semangat.

Motivasi belajar yang melekat pada diri siswa tentu akan berbeda-beda. Saat

pembelajaran berlangsung ada sebagian siswa yang benar-benar antusias dengan kegiatan

belajar yang di tunjukan dengan perhatian yang diberikan siswa saat proses belajar mengajar,

tetapi masih juga ada sebagian siswa tidak mengikuti kegiatan belajar dengan baik bahkan

asyik dengan kegiatan lain. Motivasi belajar yang rendah akan mempengaruhi ketercapaian

prestasi belajar siswa menjadi rendah pula.

Apabila pemanfaatan internet secara benar dibarengi dengan motivasi belajar pada

siswa yang tinggi maka akan didapatkan prestasi belajar yang tinggi. Namun sebaliknya, jika

pemanfaatan internet tidak dimanfaatkan dengan benar karena motivasi belajar yang rendah

maka prestasi belajar yang dicapai akan rendah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar pada siswa SMAK Yos

Sudarso Batam. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh

pemanfaatan internet terhadap motivasi belajar pada siswa SMAK Yos Sudarso Batam.

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan referensi atau hasil sebagai pelengkap

penelitian atau studi terdahulu khususnya yang berkaitan dengan studi mengenai pemanfaatan

internet. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat memberi rmanfaat terhadap motivasi

belajar di sekolah-sekolah yang memiliki jaringan internet.

II. KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. Pemanfaatan Internet

Internet merupakan kependekan dari interconnected networking atau international

networking, yaitu kumpulan yang sangat luas dari jaringan komputer besar dan kecil yang

saling berhubungan dengan menggunakan jaringan komunikasi yang ada di seluruh dunia.

(Riyanto, 2011: 178)

Internet merupakan sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs

akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorongan. Internet menyediakan

akses untuk layanan telekomunikasi dan sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya

yang tersebar di seluruh dunia. Layanan internet meliputi komunikasi langsung (email, chat),

diskusi (usenet, news, email, milis), sumber daya informasi yang terdistribusi (word wide

web, gopher), remote login, lalu lintas file (telnet, FTP), dan aneka layanan lainnya.

Menurut Riyanto (2011:223) mengungkapkan fungsi pembelajaran internet di dalam

kelas ada tiga, adalah sebagai berikut:

1. Suplemen

Dikatakan berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai

kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau

tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses

materi pembelajaran elektronik. Meskipun sifatnya opsional, peserta didik yang

memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.

2. Komplemen

Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap), apabila materi pembelajaran

elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta

didik di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektroni

diprogramkan untuk menjadi materi pengayaan atau remedial bagi peserta didik di dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional.

3. Substitusi

Tujuannya agar para peserta didik dapat secara fleksibel mengelola kegiatan

pembelajaran sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari peserta didik. Ada tiga

alternatif kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih peserta didik, yaitu:

a. Sepenuhnya secara tatap muka

b. Sebagian secara tatap muka dan sebagian secara internet

c. Sepenuhnya melalui internet.

B. Motivasi Belajar

Menurut Uno (2006:3) motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai

kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu bertindak atau

berbuat.

Dengan demikian, motivasi kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuat

untuk mencapai tujuan dan dapat diketahui bahwa motivasi terjadi apabila seseorang

H1

mempunyai keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu kegiatan atau tidakan dalam

rangka mencapai tujuan tertentu.

Adanya pandangan perspektif kognitif, yaitu suatu pandangan mengenai minat yang

menekankan pada ide-ide dari motivasi internal untuk mencapai sesuatu. Pandangan

perspektif kognitif ini menjelaskan pentingnya penentuan tujuan, perencanaan dan

monitoring untuk menentukan suatu tujuan.

Menurut Badeni (2013:77) mendefinisikan motivasi adalah merupakan kemauan

untuk mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan yang diinginkan, yang

dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhannya. Secara

umum dapat diartikan bahwa motivasi merupakan suatu proses yang menghasilkan suatu

intensitas, arah/tujuan, dan ketekunan individual dalam mencapai tujuan. Berdasarkan

definisi tersebut terdapat tiga elemen motivasi yaitu intensitas tujuan/arah,dan ketekunan.

Kerangka pemikiran sebagai alur pemikiran penulis di dalam penulisan ini dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

III. MTODE PENELITIAN

Teknik Penyampelan

Penelitian dilakukan di Sekolah SMAK Yos Sudarso Batam, untuk mengetahu profil

responden, peneliti akan memberikan informasi tentang keadaan responden yang dijadikan

obyek penelitian. Responden penelitian ini adalah Siswa Siswi kelas XI SMAK Yos Sudarso

Batam. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis menyebarkan kuesioner kepada

155 responden, dimana jumlah sampel kuesioner tersebut dihasilkan dari hasil rumus

perhitungan jumlah sampel pada bab sebelumnya.

Internet (X)

1. 1. Interaksi pembelajaran

2. 2. Di mana dan kapan saja

3. 3. Cakupannya luas

4. 4. Mempermudah penyempurnaan

dan penyimpanan materi

5.

Sumber: (Riyanto, 2011: 232)

Motivasi Belajar (Y)

1. Faktor intrinsik

2. Faktor ekstrinsik

Sumber: (Uno, 2006: 23)

Karakteristik populasi pada penulisan ini adalah seluruh siswa pada tahun ajaran

2014/2015 khususnya kelas XI dengan jumlah siswa sebanyak 233 siswa di sekolah SMAK

Yos Sudarso Batam.

Responden

Dari seluruh kuesioner yang dibagikan, tingkat pengembalian kuesioner sebesar

96,77%. Jumlah sampel yang digunakan 147, oleh karena itu peneliti melakukan seleksi.

Setelah dilakukan penyeleksian kuesioner maka ditemukan jawaban yang tidak lengkap atau

tidak memenuhi kriteria sebanyak 3 kuesioner, sehingga lembar jawaban responden yang

dapat diolah sebanyak 147 lembar kuesioner. Profil responden dalam penelitian ini

dikategorikan dalam 3 (tiga) kelompok karekteristik responden, yaitu berdasarkan Jenis

Kelamin, Kelas dan Usia.

Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia Frekuensi Presentase (%)

1 15 Tahun 5 3,4

2 16 Tahun 70 47,6

3 17 Tahun 41 27,9

4 18 Tahun 24 16,3

5 19 Tahun 7 4,8

Jumlah 147 100,0 %

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, distribusi kelompok usia dari 147 responden adalah:

1. Jumlah responden usia 15 tahun sebanyak 5 responden atau 3,4%

2. Jumlah responden usia 16 tahun sebanyak 70 responden atau 47,6%

3. Jumlah responden usia 17 tahun sebanyak 41 responden atau 27,9%

4. Jumlah responden usia 18 tahun sebanyak 24 responden atau 16,3%

5. Jumlah responden usia 19 tahun sebanyak 7 responden atau 4,8%

Gambar 4.3 Berdasarkan Usia

Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2009:58) variabel merupakan suatu atribut seseorang, atau objek,

yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek

yang lain. Jadi yang bertindak sebagai operasional variabel di dalam penulisan ini adalah

pemanfaatan internet (X) dan motivasi belajar (Y) pada sekolah SMAK Yos Sudarso Batam.

Menurut Sugiyono (2009:59) variabel dependen sering disebut dengan variabel

output, criteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas. Variabel dependen di dalam penulisan ini adalah motivasi belajar.

Menurut Sugiyono (2009:59) variabel independen sering disebut sebagai variabel

stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel

bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.

Variable independen merupakan variabel yang menjadi sebuah perubahan atau

timbulnya variabel dependent. Adapun yang menjadi variabel independent dalam penulisan

ini adalah pemanfaatan internet.

Series1, 15 Tahun, 3.40%

Series1, 16 Tahun, 47.62%

Series1, 17 Tahun, 27.89%

Series1, 18 Tahun, 16.33%

Series1, 19 Tahun, 4.76%

Usia Responden

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk mendapatkan data atau informasi responden, peneliti menggunakan kuesioner.

Setelah data terkumpul diolah menggunakan program Microsoft excel 2010 dan program

statistik yang dikenal dengan Statistical Package for the Social Science (SPSS) release 20.

Selanjutnya untuk mengetahui gambaran masing – masing variabel digunakan analisis

deskriptif.

Untuk mendapatkan data atau informasi tersebut peneliti menggunakan angket /

kuesioner sebagai pengumpulan data, setelah data terkumpul kemudian diolah atau disusun

berdasarkan masing – masing variabel.

Uji Pengaruh

Pengujian untuk membuktikan valid atau tidaknya item-item kuisioner dapat

dilakukan dengan melihat angka koefisien korelasi Pearson Product Moment dan Rank

Spearman. Koefisien korelasi tersebut adalah angka yang menyatakan hubungan antara skor

pertanyaan dengan skor total (item-total correlation).

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

Keterangan:

rhitung = Koefisien korelasi

∑ Xi = Jumlah skor item

∑ Yi = Jumlah skor total

N = Jumlah responden

Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus : thitung = √

Keterangan:

t = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil rhitung

n = Jumlah responden

Distribusi (Tabel r) untuk α = 0.05 dan derajat kebebasan (dk = n-2) Kaidah

keputusan :

1. Jika rhitung > rtabel berarti valid

2. Jika rhitung > rtabel berarti tidak valid

Jika instrument itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya

(r) sebagai berikut :

Rumus 3.3. Rumus Pearson Product moment

antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi

antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi

antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup tinggi

antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah

antara 0,000 sampai dengan 0,199 : sangat rendah (tidak valid)

Untuk penelitian ini penulis menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dan

verifikatif. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian untuk memberikan uraian

mengenai gejala, fenomena atau fakta yang diteliti dengan mendiskripsikan tentang nilai

variabel mandiri tanpa bermaksud menghubungkan membandingkan. Penelitian ini berusaha

mendiskripsikan variabel berdasarkan indikator dari variabel penelitian.

Karakteristik populasi pada penulisan ini adalah seluruh siswa pada tahun ajaran

2014/2015 khususnya kelas XI dengan jumlah siswa sebanyak 233 siswa di sekolah SMAK

Yos Sudarso Batam. Teknik penarikan sampel yang digunakan di dalam penulisan ini adalah

dengan menggunakan rumus Slovin:

Keterangan:

2)05,0).(233(1

233

n

n = 147,23 di bulatkan menjadi 147

Berdasarkan perhitungan sesuai dengan rumus di atas, maka didapatkan sample 147,23

siswa yang dibulatkan menjadi 147 siswa yang berasal dari populasi sebesar 233 siswa dan

tingkat presisi yang ditetapkan sebesar sebesar 5%.

Deskriptif Variabel Internet (X)

Penelitian pada variabel bebas (X) dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan

delapan pernyataan yang merepresentasikan indikator-indikator untuk variabel ini. Hasil

tanggapan responden terhadap variabel indepeden (X) ditampilkan dalam tabel berikut ini.

1 = Konstanta

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

E2 = Kelonggaran ketidaktelitian karena

kesalahan pengambilan sampel yang dapat

ditolerir

Rumus 3.1. Slovin

Tabel 2 Deskriptif Internet

No Pernyataan Skor Jumlah Skor pernyataan

Internet (X) 1 2 3 4 5

Total %

1 Dengan adanya internet siswa semakin

sering dan rajin belajar 3 11 46 72 15 147 526 12,5

2

Siswa dapat bertanya kepada guru

tentang informasi yang kurang jelas

atau kurang dimengerti dengan

memanfaatkan internet yaitu lewat

email atau media social

1 6 57 66 17 147 533 12,7

3

Siswa dapat belajar dimana saja dan

kapan saja dengan memanfaatkan

internet

3 10 50 64 20 147 529 12,6

4

Dengan adanya internet siapa saja

dapat belajar tanpa batasan waktu dan

tempat

0 14 50 65 18 147 528 12,5

5

Siswa dapat memanfaatkan internet

sebagai sumber referensi untuk semua

matapelajaran

1 13 49 68 16 147 526 12,5

6

Dengan memanfaatkan internet siswa

memiliki kesempatan untuk belajar

setiap saat

2 9 56 65 15 147 523 12,4

7

Siswa dapat memanfaatkan internet

sebagai media penyimpanan materi

yang aman

2 7 60 69 9 147 517 12,3

8

Penyajian materi belajar dapat

disempurnakan dengan menambah

gambar atau pendukung lainnya yang

berkaitan dengan materi

1 11 47 74 14 147 530 12,6

Total 13 81 415 543 124

4212

Persentase (%) 71.63%

Rata-rata variabel 526,5

Sumber: Data primer yang diolah 2015

Berdasarkan tabel diatas, bahwa untuk 147 responden yang menjawab kuesioner,

dapat jelaskan beberapa hal berikut ini:

1. Jumlah skor terbesar pada item X1.2 dengan persentase 12,7%

2. Skor terkecil pada item X1.5 dengan persentase 12,3%.

3. Skor rata-rata variabel internet sebesar 526,5 atau dengan persentase 71,63%

berada pada rentang skala keempat (501,0 - 618,5) dengan kategori Bermamfaat

pada tabel 3.4.

Deskriptif Variabel Motivasi Belajar (Y)

Penelitian pada variabel terikat (Y) dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan

enam item pernyataan yang merepresentasikan indikator-indikator untuk variabel ini. Hasil

tanggapan responden terhadap variabel dependen (Y) ditampilkan dalam tabel berikut ini.

Tabel 3 Deskriptif Motivasi Belajar

No Pernyataan Skor Jum

lah

Skor

pernyataan

Motivasi belajar (Y) 1 2 3 4 5 Total %

1

Dengan adanya hasrat dan

keinginan berhasil dapat

meningkatkan motivasi belajar

siswa

1 11 53 71 11 147 521 16,5

2

Adanya perasaan butuh belajar

dapat mendorong siswa semakin

giat belajar

2 8 58 62 17 147 525 16,6

3

Adanya cita-cita masa depan yang

jauh lebih baik dapat mendorong

siswa untuk lebih serius belajar

2 6 49 71 19 147 540 17,1

4

Adanya penghargaan bagi siswa

yang berprestasi dalam belajar

memberikan motivasi bagi siswa

untuk lebih giat belajar

4 9 44 68 22 147 536 16,9

5

Suasana lingkungan kondusif

yang aman dan nyaman dapat

meningkatkan motivasi belajar

3 7 56 74 7 147 516 16,3

6

Dengan adanya kegiatan menarik

saat belajar dapat memotivasi

belajar siswa

1 9 60 58 19 147 526 16,6

Total 13 50 320 404 95

3164

Persentase (%) 71.75%

Rata-rata variabel 527,33

Sumber: Data primer yang diolah 2015

Uji Validitas Internet

Pengujian ini berdasarkan tingkat validitas dengan menggunakan program SPSS versi

21 dengan signifikan α = 5%. Jika hasil korelasi yang didapat dari setiap instrumen bernilai >

0,05 untuk probabilitas (p) atau nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel (r hitung > r tabel),

maka data dalam penelitian ini dinyatakan valid (sahih), dan begitu juga sebaliknya, jika nilai

r hitung lebih kecil atau sama dengan nilai r tabel (r hitung < r tabel), maka data dalam

penelitian ini dinyatakan tidak valid (tidak sahih). Berdasarkan uji reliabilitas, instrument-

instrumen yang digunakan dalam penelitian ini reliable dan valid.

Tabel 4 Hasil Uji Validitas Data Internet

Item r-hitung r-tabel Keterangan Item r-hitung r-tabel Keterangan

X1.1 0,733 0,1609 Valid X1.5 0,686 0,1609 Valid

X1.2 0,370 0,1609 Valid X1.6 0,665 0,1609 Valid

X1.3 0,711 0,1609 Valid X1.7 0,653 0,1609 Valid

X1.4 0,676 0,1609 Valid X1.8 0,670 0,1609 Valid

Sumber: Data Primer yang diolah 2015

Berdasarkan tabel 4.7 di atas, uji validitas untuk item pernyataan variabel independen

(X), d i p e r o l e h bahwa seluruh butir pernyataan kuesioner yang diuji menunjukkan hasil

yang valid (sah), jadi tidak ada item-item pernyataan kuesioner yang dihapus atau

dihilangkan. Dengan demikian penelitian dapat dilanjutkan kepada analisis reliabilitas.

Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar (Y)

Hasil pengujiaan validitas menunjukkan 6 (enam) item pernyataan kuesioner

tersebut valid, karena semua butir pernyataan yang diuji memiliki nilai pearson

correlation, dengan nilai r-hitung lebih besar dari r-tabel (r hitung > r tabel).

Tabel 5 Hasi l Uj i Val idi tas Data Mot ivasi Bela jar

Item r-hitung r-tabel Keterangan

Y1.1 0,504 0,1609 Valid

Y1.2 0,608 0,1609 Valid

Y1.3 0,648 0,1609 Valid

Y1.4 0,699 0,1609 Valid

Y1.5 0,652 0,1609 Valid

Y1.6 0,567 0,1609 Valid

Sumber: Data Primer yang diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.8 di atas, uji validitas untuk item pernyataan variabel dependen

(Y), diperoleh bahwa keseluruhan item dari enam item pernyataan kuesioner yang diuji

menunjukkan hasil yang valid (sah) jadi tidak ada item-item pernyataan kuesioner yang

dihapus atau dihilangkan. Dengan demikian penelitian dapat dilanjutkan kepada analisis

reliabilitas.

Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi instrumen penelitian. tabel

4.9. dibawah ini memperlihatkan bahwa semua item pernyataan untuk variabel internet

dan variabel motivasi belajar adalah reliabel, karena memiliki nilai crocbach’s alpha diatas

0,60. Nilai cronbach’s alpha untuk variabel i n t e r n e t ( X ) sebesar 0,881, dan untuk

variabel motivasi belajar sebesar 0,837, seperti pada tabel berikut ini.

Tabel 6 Hasil Uji Reliabilitas Data Penelitian

Variabel Cronbach’s

Alpha

Keterangan

In t e r n e t

(X) 0,881 Reliabel

Motivasi Belajar

(Y) 0.837 Reliabel

Sumber: Data Primer yang diolah (2015)

Dari hasil perhitungan pada tabel 4.9 diatas, nilai Cronbach’s Alpha dari uji reliabilitas

adalah diperoleh nilai reliabilitas variabel Internet = 0,881 dan nilai variabel motivasi

belajar = 0,866, dua nilai variabel tersebut lebih besar dari 0,60. Dengan demikian dapat

dinyatakan bahwa instrumen variabel Internet(X) dan variabel Motivasi belajar (Y) memiliki

data yang konsisten (reliable), maka data dapat dilanjutkan ketahap uji berikutnya.

Uji Normalitas Data

Uji normalitas ini dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi variabel Internet (X)

dan Motivasi belajar (Y) mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik

adalah yang berdistribusi normal.

Gambar 4.4 Distribusi Normal

Ouput histogram menunjukkan pola distribusi normal untuk variabel bebas (X)

terhadap variabel terikat (Y).

Grafik normal pola menunjukkan penyebaran titik-titik di sekitar garis diagonal, dan

mengikuti arah garis diagonal mengindikasikan model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen dan dependent yang

digunakan dalam pengujian mempunyai sebaran yang normal, sehingga dapat dilakukan

pengujian lebih lanjut karena asumsi kenormalan data telah terpenuhi.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas. Apabila berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi linier yang

baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Pada gambar berikut menunjukkan tidak ada pola yang jelas serta titik-titiknya

menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heterokedastisitas.

Gambar 4.7 Uji Heteroskedastisitas

Uji R dan R Square

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana model

yang terbentuk dapat menerangkan kondisi yang sebenarnya. Nilai ini berupa besaran

proporsi dari keragaman Y yang diterangkan oleh model regresi untuk mengukur variabel X

terhadap variabel Y.

Tabel 7 Hasil Uji R dan R Square

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

1 .888a .789 .787 1.6702

a. Predictors: (Constant), Internet

b. Dependent Variable: Motivasi Belajar

Sumber: hasil penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.11 diatas dapat dilihat nilai R adalah 0,888, ini menunjukkan

bahwa hubungan antara Internet dengan Motivasi belajar berada pada klasifikasi statistik

termasuk kategori hubungan yang sangat kuat. Kemudian, nilai R Square (R2) adalah 0,789

yang artinya bahwa Internet mampu menjelaskan Motivasi belajar sebesar 78,9% dan sisanya

sebesar 21,1% dipengaruhi variable lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Persamaan Regresi Linier Sederhana

Uji regresi linier sederhana ditujukan untuk memperkirakan variabel dependen (Y)

berdasarkan variabel independen (X) seperti terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 8 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2,341 ,836 2,800 ,006

Internet ,669 ,029 ,888 23,267 ,000

a. Dependent Variable: Motivasi Belajar

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Dari bentuk persamaan hasil perhitungan berdasarkan tabel diatas adalah:

a. Konstan (a) = 2,341

Nilai konstanta positif menunjukkan pengaruh positif variabel independen (X), jika

variabel independen naik atau berubah dalam satu satuan maka variabel dependen (Y)

juga akan berubah atau terpengaruh. Jika nilai variabel independen adalah 0 (nol), maka

nilai variabel independen sebesar 2,341.

b. Koefisien X = 0,669

Nilai ini merupakan nilai koefisien regresi variabel X terhadap variabel Y. Jika variabel X

mengalami kenaikan satu satuan, maka variabel Y juga akan mengalami perubahan yang

dalam penelitian ini peningkatan sebesar 0,669.

Hasil Uji t (parsial)

Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (X) terhadap

variabel dependen (Y). Hipotesis dalam pengujian ini sebagai berikut:

H0 = Internet tidak berpengaruh terhadap Motivasi belajar Siswa

H1 = Internet berpengaruh terhadap Motivasi belajar Siswa

Kaidah pengambilan keputusan dalam pengujian ini:

a. Jika t hitung > t tabel dan nilai Signifikan < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima, jadi

variabel independen (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y).

b. Jika t hitung < t tabel dan nilai Signifikan > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak, jadi

variabel independen (X) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y).

Tabel 9 Hasil Uji t Parsial

Coefficientsa

Model T Sig.

1 (Constant) 2,800 ,006

Internet 23,267 ,000

a. Dependent Variable: Motivasi Belajar

Berdasarkan tabel 4.13 diatas, bahwa Nilai t hitung variable X adalah 23,267. Untuk

nilai t tabel dengan sample 147 responden dengan tingkat signifikansi 0,05 (5%) adalah df=

n-k-1, adalah 1,976, maka t hitung > t tabel dengan nilai signifikan adalah 0,000 < 0,05,

maka berdasarkan perhitungan H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa variable Internet (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel Motivasi belajar (Y).

Persepsi Motivasi Belajar Menurut Siswa

Dari tabel 4.6, hasil penelitian menunjukkan jumlah skor jawaban responden untuk

variabel Motivasi belajar (Y) dari enam item pernyataan kuesioner yang diberikan kepada

responden, diperoleh skor rata-rata 527,33, maka data tersebut berada pada rentang skala ke

empat (501,0 - 618,5) dengan klasifikasi rentang skala tinggi, artinya bahwa Motivasi Belajar

Siswa SMAK Yos Sudarso di kota Batam keadaan termotivasi tinggi untuk belajar.

Pengaruh Internet Terhadap Motivasi Belajar

Berdasarkan tabel 4.13 diatas, dapat dilihat nilai t hitung sebesar 23,267 dimana nilai ini lebih

besar dari nilai t tabel sebesar 1,976 dan nilai signifikan (sig) adalah 0,000 lebih kecil dari

0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan kriteria diatas, maka disimpulkan

hipotesis pertama diterima., yaitu variabel Internet berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Motivasi belajar siswa SMAK Yos Sudarso Kota Batam. Motivasi belajar siswa

sangat dipengaruhi internet, responden merasakan banyak mamfaat dari internet. Hal ini

dapat mempengaruhi sikap responden dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah dan

penyelesaian masalah dan kendala dalam belajar, maupun untuk mencari informasi untuk

menambah wawasan Siswa.

V. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, peneliti menuliskan beberapa

kesimpulan dari penelitian ini, yaitu:

1. Internet dipersepsikan bermanfaat oleh Siswa-Siswi SMAK Yos Sudarso di kota Batam.

Kesimpulan ini diperoleh dari perhitungan skor rata-rata dari data-data variabel internet

yang berada pada interval keempat dengan kriteria bermanfaat.

2. Motivasi belajar dipersepsikan tinggi oleh Siswa-Siswi SMAK Yos Sudarso di kota Batam.

Kesimpulan ini diperoleh dari perhitungan skor rata-rata dari data-data variabel motivasi

belajar yang berada pada interval keempat dengan kriteria tinggi.

3. Internet berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi belajar Siswa SMAK Yos

Sudarso di kota Batam.

Saran

Penelitian ini sudah dilakukan peneliti dengan terencana dan segala upaya yang

dimiliki peneliti agar mendapatkan hasil yang maksimal, namun peneliti menyadari masih

banyak keterbatasan yang dimiliki peneliti. Untuk perbaikan penelitian di masa depan yang

lebih baik dan untuk perbaikan perusahaan objek penelitian ini, berikut ini ada beberapa hal

yang dapat dijadikan sebagai panduan untuk perbaikan perusahaan ke depan dan untuk

penelitian selanjutnya, sebagai berikut:

1. Pemanfaatan internet masih banyak kelemahan dari segi budaya dan infrastruktur, untuk

itu perlu siswa, guru dan orang tua siswa mendapatkan pengetahuan dan informasi

tentang manfaat internet dalam proses belajar mengajar.

2. Untuk peneliti yang menggunakan penelitian ini sebagai referensi, sebaiknya perlu

mempertimbangkan lokasi yang lebih luas dan jumlah sampel yang lebih besar.

Pada penelitian berikutnya disarankan agar peneliti memasukkan variabel lain, seperti lokasi

sekolah, kualitas sekolah dan lingkungan untuk mendapatkan hasil yang maksimal terhadap

motivasi belajar Siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Badeni, 2013, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Penerbit Alfabeta, Bandung

Iskandar, 2009, Panduan Lengkap Internet, Penerbit Andi, Palembang

Jogiyanto, 2009, Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman, Penerbit

BPFE Yogyakarta

Lasidi, 2012, Mengoptimalkan Motivasi Belajar Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Penyelesaian

Masalah Akibat Adanya Keberagaman Budaya Melalui Contextual Teaching And Learning

Kelas XII TKR-3 SMKN 3 Surabaya, Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Volume 2, Nomor

2, Halaman 1 - 12

Nazir Moh, 2009, Metode Penelitian, Penerbit Gahli, Indonesia

Rianto, 2011, Teknologi Informasi Pendidikan, Penerbit Gava Media, Yogyakarta

Risdianto, 2012, Pengaruh Model Pembelajaran Langsung Melalui Media Animasi Berbasis

Macromedia Flash terhadap Minat Belajar dan Pemahaman Konsep Fisika Siswa di SMA Plus

Negeri 7 kota Bengkulu, Jurnal Exacta, Volume 10, Nomor 1, Halaman 1 - 10

Sekaran Uma, 2006, Metode Penelitian Untuk Bisnis, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Setiawan, 2011, Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif dan Motovasi Belajar terhadap Prestasi

Siswa SMA, Jurnal Proyeksi, Volume 6, Nomor 2, Halaman 34 - 49

Siagian, 2014, Pengaruh Minat dan Kebniasaan Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika,

Jurnal Formatif, Volume 2, Nomor 2, Halaman 122 - 131

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan D), Penerbit

Alfabeta Bandung

Suprianto, 2014, Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran dan Motivasi Belajar terhadap Hasil

Belajar Desain Web di SMK Negeri 1 Surabaya, Jurnal Pendidikan Vokasi, Volume 2, Nomor

2, Halaman 99 – 106

Torang Syamsir, 2012, Metode Riset Struktur dan Perilaku Organisasi, Penerbit Alfabeta,

Bandung

Uno Hamzah, 2006, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Penerbit, PT. Bumi Aksara, Jakarta

Winarno, 2013, Penerapan Sistem E-Learning pada Komunitas Pendidikan Sekolah Rumah (Home

Schooling), Jurnal Ultima, Volume 4, Nomor 1, Halaman 45 - 51

Wibowo Agung Edy, 2012, Aplikasi Praktis SPSS Dalam Penelitian, Gava Media, Yogyakarta