JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN -...

90
JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MADURA Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Masyarakat Zef Rizal, Fakultas Ekonomi Universitas Madura Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membeli Mobil Pada UD. Karya Muda Motor Pamekasan Alfi Hasaniyah, Fakultas Ekonomi Universitas Madura Peranan dan Tanggungjawab Penasihat Hukum Sebagai Upaya Penerapan Etika Bisnis Pasar Modal Dalam Era Globalisasi Nadir, Fakultas Ekonomi Universitas Madura Pengaruh Motivasi, Persepsi Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor “Honda” Di Kota Pamekasan Affan, Fakultas Ekonomi Universitas Madura Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Kualitas Pelayanan Di Universitas Madura Pamekasan Agus Sugiyardi, Fakultas Ekonomi Universitas Madura Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja dan Pengusaha H. Akh. Munif, Universitas Wiraraja Sumenep Pengaruh Pelayanan dan Harga Terhadap Minat Konsumen Menggunakan Provider XL di CV Alvin Pamekasan Zainal Mahfud, Fakultas Ekonomi Universitas Madura Makro Vol. 1 No. 11 Hlm 1- 86 Pamekasan 06 Mei 2011 ISSN 1412 - 2936 ISSN 1412 - 2936

Transcript of JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN -...

Page 1: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAANFAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MADURA

Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan MasyarakatZef Rizal, Fakultas Ekonomi Universitas Madura

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membeli Mobil Pada UD. Karya Muda MotorPamekasanAlfi Hasaniyah, Fakultas Ekonomi Universitas Madura

Peranan dan Tanggungjawab Penasihat Hukum Sebagai Upaya Penerapan Etika Bisnis PasarModal Dalam Era GlobalisasiNadir, Fakultas Ekonomi Universitas Madura

Pengaruh Motivasi, Persepsi Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian SepedaMotor “Honda” Di Kota PamekasanAffan, Fakultas Ekonomi Universitas Madura

Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Kualitas Pelayanan Di Universitas MaduraPamekasanAgus Sugiyardi, Fakultas Ekonomi Universitas Madura

Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja dan PengusahaH. Akh. Munif, Universitas Wiraraja Sumenep

Pengaruh Pelayanan dan Harga Terhadap Minat Konsumen Menggunakan ProviderXL di CV Alvin PamekasanZainal Mahfud, Fakultas Ekonomi Universitas Madura

Makro Vol. 1 No. 11 Hlm 1- 86Pamekasan

06 Mei 2011ISSN

1412 - 2936

ISSN 1412 - 2936

Page 2: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN

Penanggung Jawab :DEKAN Fakultas EkonomiUniversitas Madura, UNIRA

Ketua Penyunting :ZEF RISAL, SE, MM

Wakil Ketua Penyunting :Drs. Ec. Zainal Mahfud, MM

Penyunting Pelaksana :Drs. Ec. Adriani Kusuma, MMH. M Fauzi Hosni, MMDrs. Ec. Isnain Bustaram, MM

Penyunting Ahli :Drs. Ec. Noer Sudrajat, MMAhmarul Fajar, SE, MM

Pelaksana Tata Usaha :Wahdi, SHAgus Sugiantoro, SH

Alamat Penyunting :Fakultas Ekonomi Universitas MaduraFE (UNIRA)Jl. Raya PanglegurTelp. (0324) 322231, Fax (0324) 327418Pamekasan – Madura

Makro adalah jurnal ilmiah yangditerbitkan dua kali dalam setahun olehFakultas Ekonomi Universitas Madura.Jurnal ini merupakan media untukmensosialisasikan ide atau gagasan darisejumlah studi pustaka dan riset empirisyang mengkaji masalah manajemen,kewirausahaan, akuntansi dan bidangekonomi lainnya.

Secara terbuka jurnal ini menerimakontribusi artikel dari manapun yang sesuaidengan ilmu manajemen, kewirausahaan,akuntansi atau bidang ekonomi secaraumum. Artikel yang dapat diterbitkandalam jurnal ini meliputi :

Artikel konseptual : artikel hasilpemikiran

Artikel hasil penelitian Artikel ulasan atas artikel lain Artikel terjemah Artikel tinjauan buku (book review) dan Artikel suplemen, yang memuat

Current Issue

Page 3: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

KEBIJAKAN EDITORIAL JURNAL MAKRO

Makro merupakan jurnal yangditerbitkan secara berkala setiap bulan Meidan November atau sebanyak dua kalidalam setahun. Tujuannya untukmenyebarluaskan hasil penelitiankhususnya di bidang manajemen,kewirausahaan, akuntansi dan bidangekonomi lainnya. Makro sudah tercatatsebagai jurnal yang terdaftar (ISSN 1412–2936). Untuk penyerahan artikel bisadikirim ke email [email protected] ataudiserahkan langsung ke alamat penyunting.Artikel yang masuk akan diseleksi dan hasilseleksi akan diinformasikan ke setiappenulis. Selanjutnya, artikel yang sudahterseleksi akan dipublikasikan dalam jurnalmakro.

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL1. Sistimatika Penulisan

a. Judul

Judul ditulis secara singkat, maksimum12 kata dalam Bahasa Indonesia,ditulis dengan huruf kapital, jenis hurufarial ukuran 12, rata tengah tanpadiakhiri dengan tanda titik.

b. Nama Penulis dan Institusi

Nama penulis diketik tanpa gelarakademik. Penulis utama ada di barisatas, kemudian setelahnya penulispendukung (jika artikel ditulis oleh tim).Nama institusi ditulis setelah namapenulis.

c. Abstrak

Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesiadengan kisaran jumlah kata antara150-200, berisi penjelasan ringkasmengenai masalah penelitian, tujuan,metode, hasil dan kesimpulan.

d. Pendahuluan

Uraian mengenai latar belakang,rumusan masalah, dan tujuanpenelitian.

e. Kajian Pustaka

Berisi uraian tentang teori-teoripendukung dan penelitian terdahulu

yang menjadi landasan pengembangankerangka pikir atau model penelitian.

f. Metode Penelitian

Menguraikan tentang jenis penelitian,objek penelitian, teknik pengumpulandata, dan teknik analisis data.

g. Analisis dan Pembahasan

Berisi uraian tentang analisis hasilpenelitian dan pembahasan lebih lanjutdari hasil penelitian tersebut.

h. Kesimpulan dan Saran

Berisi tentang kesimpulan hasilpenelitian dan saran dari penulis.

i. Daftar Pustaka

Berisi sumber bacaan yang digunakanuntuk mendukung penulisan artikel.

2. Format Penulisana. Artikel diketik dengan huruf arial

ukuran 11 dengan jarak baris satuspasi pada kertas A4.

b. Marjin kertas; 3 cm untuk sisi kiri, danmasing-masing 2,5 cm di sisi kanan,atas dan bawah.

c. Panjang artikel secara keseluruhanberkisar antara 6-25 halaman.

3. Tabel dan GambarTabel diberi nomor urut dan juduldiletakkan di atas tabel. Sedangkan untukgambar, nomor urut dan judul diletakkandi bawah gambar, disertai sumber kutipanyang diketik dengan menggunakan tipehuruf arial ukuran 10 dan dicetak tebal.

4. Kutipana. Sumber kutipan dalam teks dikutip di

antara kurung buka dan kurung tutupyang menyebutkan nama belakang(akhir) penulis, tahun, dan nomorhalaman. Contoh:

Page 4: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

1) Satu sumber kutipan dengan satupenulis: (Ayu, 2007), jika disertaidengan halaman: (Ayu, 2009: 96).

2) Satu sumber kutipan dengan duapenulis: (Diah dan Ayu, 2009: 96)

3) Satu sumber kutipan lebih dari duapenulis: (Ayu et al., 2004)

b. Jika penulis lebih dari dua orang,hanya nama penulis pertama yangdisebutkan pada teks. Contoh: Ayu etal. (2010: 19).

c. Sumber kutipan tidak menyebut namapenulis, tetapi menyebut suatulembaga atau badan tertentu. Contoh:Bank Indonesia (2013).

5. Daftar PustakaSetiap artikel harus memuat daftarpustaka (hanya yang menjadi sumberkutipan) yang disusun berurutanberdasarkan huruf pertama dari namabelakang penulis atau nama institusi.Berikut ini tata cara penulisannya:

a. Buku

Nama belakang, inisial nama depan(jika ada), tahun penerbitan, judul buku(cetak miring), nama penerbit, kotatempat buku diterbitkan. Contoh:

1) Satu penulis:

Kasmir. 2002. Dasar-dasarPerbankan. PT Raja GrafindoPersada. Jakarta.

2) Dua penulis:

Yamin, S. dan H. Kurniawan. 2009.SPSS Complete Teknik AnalisisStatistik Terlengkap denganSoftware SPSS. Salemba Infotek.Jakarta.

b. Jurnal

Nama belakang, inisial nama depan(jika ada), tahun penerbitan, judulartikel, nama jurnal (cetak miring),volume jurnal, halaman artikel dalamjurnal. Contoh:

1) Satu penulis:

Ayu, D. 2006. An Optimizing IS-LMSpecification for Monetary Policy

and Business Cycle Analysis.Journal of Money, Credit, andBanking: 296–316.

2) Dua penulis:

Neuenkirch, M. and P. Tillmann.2012. Inflation Targeting, Credibility,and Non-Linear Taylor Rules. JointDiscussion Paper Series inEconomics 35: 1-15.

3) Lebih dari dua penulis:

Harmanta, M. B. Bathaludin, dan J.Waluyo. 2011. Inflation TargetingUnder Imperfect Credibility: Lessonsfrom Indonesian Experience.Bulletin of Monetary, Economics andBanking: 271-306.

c. Prosiding

Nama belakang, inisial nama depan (jikaada), tahun penerbitan, nama prosiding(cetak miring), penerbit (cetak miring),halaman.

Contoh:

Ayu, D. 2004. Learning About BeliefAbout Inflation Target and StabilisationPolicy. Prosiding Simposium II Jakarta:1-27.

d. Skripsi/Tesis/Disertasi

Nama belakang, inisial nama depan (jikaada), tahun, judul skripsi/tesis/disertasi,skripsi/tesis/disertasi (cetak miring, pilihsalah satu), nama penerbit, kotapenerbit.

Contoh:

Alamsyah, Halim. 2008. PersistensiInflasi dan Dampaknya Terhadap Pilihandan Respon Kebijakan Moneter diIndonesia. Disertasi. ProgramPascasarjana Universitas Indonesia.Depok.

e. Internet

Nama belakang, inisial nama depan (jikaada), tahun, judul, alamat web (cetakmiring), tanggal akses. Contoh:

Andi, R. 2008. BPR Tak Sekedar Sehatdan Berkelanjutan.http://www.AdInfoOnline.com. Diaksestanggal 30 Oktober 2010.

Page 5: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

MAKROJURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN

ISSN 1412-2936

Vol 1 No 11, 6 Mei 2011

DAFTAR ISI

Zef RisalPengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Masyarakat

............................................................................................................................. 1 - 22

Alfi HasaniyahFaktor – Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membeli MobilPada UD. Karya Muda Motor Pamekasan ......................................................... 23 - 35

NadirPeranan dan Tanggungjawab Penasihat Hukum Sebagai Upaya PenerapanEtika Bisnis Pasar Modal Dalam Era Globalisasi ............................................... 36 - 43

AffanPengaruh Motivasi, Persepsi Dan Sikap Konsumen Terhadap KeputusanPembelian Sepeda Motor “Honda” Di Kota Pamekasan.......................................................................................................................... 44 - 53

Agus SugiyardiPengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Kualitas PelayananDi Universitas Madura Pamekasan.......................................................................................................................... 54 - 66

H. Akh. MunifKontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan HukumTerhadap Tenaga Kerja dan Pengusaha........................................................................................................................... 67 - 76

Zainal MahfudPengaruh Pelayanan dan Harga Terhadap Minat KonsumenMenggunakan Provider XL di CV Alvin Pamekasan.......................................................................................................................... 77 - 86

Page 6: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 1

PENGARUH PELAYANAN PRIMATERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT

Oleh : Zef RizalDosen Fakultas Ekonomi

Universitas Madura

ABSTRAKBerangkat dari asumsi bahwa pelayanan prima dalam rangka meningkatkan

kepuasan masyarakat di Desa Polagan Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan,dipengaruhi oleh keserderhanaan prosedur, kejelasan dan keterbukaan serta biaya yangekonomis. Dengan demikian kepuasan masyarakat dipengaruhi oleh pelayanan primayang dilaksanakan oleh aparat Desa Polagan Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasanmelalui tiga faktor.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktorkesederhanaanprosedur, kejelasan dan keterbukaan serta biaya yang ekonomis dalamrangka meningkatkan kepuasan masyarakat di Desa Polagan Kecamatan GalisKabupaten Pamekasan.

Dala rangka penelitian ini digunakan metode survey, dari populasi 100 orangmasyarakat Desa Polagan Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan ysng semuanyadijadikan responden, namun terbentur dengan banyaknya data yang eror atau tidak valid,maka yang dianalisa hsnys 60 orang responden, variabel yang dianalisis adalah duademinsi yaitu faktor kesederhanaan prosedur, kejelasan dan keterbukaanserta biaya yangekonomis, yang dijadikan variabal bebas dan kepuasan masyarakat adalah sebagaivariabel terikat.

Hasil penelitian ini menunjukkan sebagai berikut : secara parsial atau pervariabelfaktor kesederhanaan prosedur nilainya sebesar 9,210, serta faktor kejelasan danketerbukaan nilainya sebesar 7,969, serta biaya yang ekonomis dengan nilai sebesar7,550, ketiga faktor tersebut secara simultan atau keseluruhan variabel bebas terhadapvariabel terikat amat signifikan sekali karena nilai F hitung > F tabel dengan nilai211,37749 > 2,394, sedangkan dalam uji determinasi R – Squared yaitu 0,66165, jadipengaruh ketiga variabel bebas tersebut sebesar 66,165 %, sedangkan 33,835 %dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam analisa penelitian ini. Pengaruhdari masing-masing faktor pelayanan prima yang terdiri dari faktor kesederhanaanprosedur, kejelasan dan keterbukaan serta biaya yang ekonomis terhadap kepuasanmasyarakat Desa Polagan Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan dapat dikatakansangat baik dan untuk itu perlu dipertahankan bahkan kalau mungkin ditingkatkan.

PENDAHULUANTugas utama Pemerintah terhadap

rakyatnya adalah memberikan pelayanandalam rangka memenuhi kebutuhan yangdiinginkan oleh masyarakat. Perananpemerintah memang mengalamiperubahan sesuai dengan tuntutan dandinamika masyarakat yang berkembang.Dalam perkembangan perananpemerintah, kehidupan negara dalamabad ke 19 yang lalu telah didasarkan ataskonsepsi atau ide negara kepolisian(police state). Dimana aktivitas pemerintahsangat terbatas, hanya beberapa aspekkehidupan masyarakat.

Secara khusus aktifitas Pemerintahhanyalah terbatas mengenai pemeliharaan

keamanan dan ketertiban hidupmasyarakat. Dalam hal ini pemerintahlebih banyak bersikap pasip, “negatif”(negative state), karena hanya berfungsidan berperan sebagai wasit, penjagagaris, atau penjaga malam saja. Dalamartian sepanjang tidak terjadi ketidak-amanan atau ketidak-tertiban, pemerintahtidak banyak berbuat.

Konsepsi negara kepolisian ternyatatidak mampu lagi menanggapi tuntutandari pandangan, cara-cara, kebutuhan dantujuan hidup manusia dan masyarakatpada abad ini pada umumnya aspirasi dankebutuhannya semakin meningkat, baikdalam jumlah, ragam maupun mutunya.Spesialisasi dan variasi tuntutan

Page 7: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 2

kebutuhan yang terus semakin meningkatdalam kegiatan dan kehidupanmasyarakat, telah pula menambahketergantungan seseorang dari orang-orang lainnya.

Spesialisasi yang meningkat,disamping menjadikan masyarakat majusebagai “masyarakat yang berorganisasi”.Telah membawa akibat pula makinberkembangnya persaingan yang semakintajam. Hal ini dibarengi pula denganpeningkatan kasadaran manusia padaumumnya akan hak-hak asazinya, hak-hakdemokrasinya yang selalu ingin lebihadanya kebebasan individu.

Akibat dari peningkatan kesadaranbernegara, kesemuanya itu telahmengharuskan adanya perubahankonsepsi atau ide tentang negara. Negaradan pemerintah tidak mungkin lagi hanyaberpangku tangan, berperan sebagai“penjaga garis” atau “penjaga malam”negara dan pemerintah harus mampumemenuhi keinginan individu danmasyarakat secara baik dengan penuhkeserasian.

Akibat dari kemajuan manusia danmasyarakat modern dan hubungannyadengan pemerintah secara ringkas dapatdijelaskan bahwa: (1) manusia yangnampaknya semakin cerdas menuntutlebih banyak dari pemerintahnya. Olehkarena itu pemerintah pun harus banyakberbuat lebih banyak lagi bagi warganya.(2) tingkat pendidikan yang semakin tinggimengakibatkan para warga negarasemakin sadar akan hak-hak dankewajibannya di dalam masyarakat.(3)kebudayaan yang dicapai semakin lamasemakin tinggi dalam arti bahwa normakemanusiaan serta nilai-nilai sosialsemakin menunjukan adanya kesadaranbahwa martabat manusia, kepribadian danhak universalnya yang ingin supayadihargai.

Peningkatan aktifitas negara danpemerintah hanya terbatas di dalamnegara, akan tetapi juga di luar negeri,dalam hubungan dan pergaulaninternational. Karena bagaimanapunhubungan dan pergaulan international itu,baik yang dilakukan oleh pemerintah ataunegara maupun oleh individu ataumasyarakat sendiri, tidak hanya membawaimplikasi positif, tetapi juga dapat

mempunyai implikasi negatif dalamhubungannya dengan usaha perwujudankebahagiaan dan kesejahteraan rakyat.

Konsepsi dan ide negarakesejahteraan dengan usaha pemerintahdan negara seperti diutarakan di atasperlu. oleh karena itu seperti halnyanegara kita Republik Indonesia memilikitujuan sebagaimana tercantum dalampembukaan UUD 1945, yaitu : melindungisegenap bangsa Indonesia dan tumpahdarah Indonesia, memajukankesejahteraan umum, mencerdaskankehidupan bangsa serta ikutmelaksanakan ketertiban dunia yangberdasarkan kemerdekaan, perdamaianabadi dan keadilan sosial.

Illustrasi diatas tentunyadimaksudkan agar kita memahamiperubahan peranan pemerintah yangternyata juga berubah dari waktu kenwaktu. Sampai akhir ini memang munculparadigma lain, dimana peran pemerintahsebaiknya dikurangi dan diserahkan keswasta. Misalnya pandangan DavidOsborne dan Ted Gabler mengenaireinventing government.

Perubahan apapun yang terjaditerhadap peranan pemerintah padadasarnya tidak berubah fungsi pemerintahsebagai pelayan publik atau masyarakat,hanya berubah dari sisi peranan yangakan diambil. Karena itu pula pegawaipemerintah atau pegawai Negeri Sipil(PNS) disebut civil servant atau publikservant (pelayan publik).

Demikian pentingnya pelayananpublik yang diberikan pemerintah kepadamasyarakat, sehingga sering dijadikanindikator keberhasilan suatu rejimpemerintahan. Demikian juga denganprogram reformasi nasional, tidak akanada artinya manakala pelayanan publikternyata masih buruk. Apalagi dalamrangka mewujudkan good governmancedimana akuntabilitas menjadi salah satuprinsip yang harus dikedepankan dalampenyelenggaraan pemerintahan, makapelayanan publik yang akuntabel yaitupelayanan prima sektor publik menjadikeharusan yang tidak dapat ditunda.Sehingga masyarakat merasa puasterhadap pelayanan aparat pemerintah.

Dalam hubungannya denganpermasalahan di atas maka saya sangat

Page 8: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 3

tertarik untuk meneliti tentang kepuasanmasyarakat terhadap pelayanan aparatpemerintah pada lini paling depan ataupaling bawah yaitu di Desa dengan judul“Pengaruh Pelayanan Prima TerhadapKepuasan Masyarakat (Suatu Studi diDesa Polagan Kecamatan GalisKabupaten Pamekasan)”

Rumusan MasalahAtas dasar uraian latar belakang

masalah yang telah dipaparkan diatasmaka permasalahan dapat dirumuskansebagai berikut :1. Apakah pelayanan prima dapat

memberikan kepuasan kepadamasyarakat di Desa PolaganKecamatan Galis KabupatenPamekasan.?.

2. Faktor manakah yang mempunyaipengaruh yang paling dominanterhadap kepuasan masyarakat DesaPolagan Kecamatan Galis KabupatenPamekasan?

Tujuan Penelitian1. Untuk mengetahui pengaruh

pelayanan prima terhadap kepuasanmasyarakat di Desa PolaganKecamatan Galis KabupatenPamekasan.

2. Untuk mengetahui Faktor yang palingdominan pengaruhnya terhadapkepuasan masyarakat Desa PolaganKecamatan Galis KabupatenPamekasan.

Tinjauan PustakaPengertian Kantor.

Perkataan Kantor berasal dari katabahasa Belanda “kantor” dan seringdisebut atau dipangdan dengan perkataan“office” dari bahasa Inggris. Mengenaipengertiannya, sejak lebih dari dua puluhlima tahun yang lalu Prajudi (1976 : 60)talah menjelaskan pengertian “Kantor”yang bisa berarti :a. Ruang atau kamar kerja, atau ruang

tulis,b. Markas, atau ruang (kompleks) di

mana seorang pengusaha besertastafnya menjalankan aktivitas –aktivitas pokoknya.

c. Biro atau tempat kedudukan pimpinandari suatu administrasi.

Sedangkan perkataan dalam bahasaInggris “Office” bisa berartia. Kewajiban, tugas, fungsi (duty, task,

function)b. Jabatan (tenure of official position)c. Markas atau ruang dimana seorang

pengusaha dan stafnya menjalankanaktifitas usaha pokoknya (quarters orstaff or collective authority of company,govemment department, ect.)

d. Jasa pelayanan (sevice, kind help)e. Tugas pekerjaan, komposisi dari

urusan-urusan tertentu (the work whichit is some body’s duty to do, work anddduties).

f. Tempat, gedung, yang dipakai sebagaipusat tempat kerja tata usaha (place,building, rooms, of bussines andclerical works).

Dari berbagai pengertian perkataan“kantor” dan perkataan “office” sepertidisebut diatas, yang kemudianberkembang di Indonesia denganperkataan kantor adalah lebih diartikansebagai tempat atau ruangan dan proseskegiatan penanganan data/informasi.Dalam hubungan ini yang dimaksuddengan penangann adalah pengumpulan,pencatatan, pengolahan, penyimpanandan pendistribusian atau penyimpanandata/informasi. Dengan demikianpengertian kantor dapat dirumuskansebagai berikut :a. tempat atau ruangan penyelenggaraan

kegiatan pengumpulan, pencatatan,pengolahan, penyimpanan danpendistribusian atau penyampaiandata/informasi.

b. Proses penyelenggaraan kegiatanpengumpulan, pencatatan,pengolahan, penyimpanan danpendistribusian/penyampaiandata/informasi.

Pengertian Manajemen PerkantoranSebelum kita mempelajari

manajemen perkantoran, sebaiknyamemahami dulu apa yang diistilahkanperkantoran. Jika membuka Kamus BesarBahasa Indonesia (2000), kita jumpaibahwa perkantoran adalah hal yangberkaitan dengan kantor. Kantor tersebutmelaksanakan kegiatan-kegiatan

Page 9: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 4

perkantoran. Sebagaimana kegiatanlainnya, kegiatan-kegiatan pewrkantoranperlu direncanakan, diorganisasikan,digerakkan semua sumberdaya yangterlibat atau yang dilibatkan, perlu diawasiserta dikendalikan sebaik-baiknya.

Sedangkan yang disebut denganmanajemen perkantoran adalahsebagaimana pada istilah-istilah laindalam ilmu sosial, terhadap sesuatu istilahatau terminologi tidak selalu para ahlimemberikan rumusan tentang manajemenperkantoran. The Liang Gie (1999 : 2-4),mengutip beberapa pengertianmanajemen perkantoran dari para ahli,antara lain sebagai berikut :

Menurut Arthur Greger “officemanagement as a function ofadministering the communication andrecord service of an organization”maksudnya adalah manajemenperkantoran adalah fungsi tatapenyelenggaraan terhadap komunikasidan pelayanan warkat dari suatuorganisasi.

Menurut William Leffingwell danEdwin Robinson adalah “officemanagement as a function of branch of theart and science of management which isconcernetwith theefficient performance ofoffice work, whenever and whwrever thatwork is to be done” maksudnya adalah :manajemen perkantoran sebagai suatufungsi adalah cabang dari seni dan ilmumanajemen yang berkenaan denganpelaksanaan pekerjaan perkantoransecara effesien bilamana dan dimanapunpekerjaan itu harus dilakukan.

Selain tiga tokoh tersebut masihbanyak lagi yang merumuskan tentangmanajemen perkantoran seperti : HalNourse, Ernest Davies, George Terry danlain sebagainya. Dengan demikian padapokoknya manajemen perkantoranmerupakan rangkaian aktivitasmerencanakan, mengorganisasikan(mengatur dan menyusun), mengarahkan(memberikan arah dan petunjuk),mengawasi, dan mengendalikan secaratertib sesuatu hal.

Prinsip-Prinsip Manajemen PerkantoranModern

Yang dimaksud dengan prinsipadalah sama dengan asa, yaitu kebenaran

yang menjadi pokok dasar berfikir,bertindak. Fayol mengemukakan (dalamKomaruddin, 1981) menekankan padabahwa penggunaan kata “prinsip” bukanhukum-hukum abadi, tetapi hanyamerupakan petunjuk praktis yang dapatdigunakan apabila keadaanmembutuhkannya. Kontz (1972),mengatakan bahwa prinsip-prinsipmanajemen adalah fleksibel, tidak mutlak,dan harus dapat digunakan tanpamemperhatikan perubahan dan keadaantertentu.

Keeling, et. All (1978), dalambukunya administrasi “OfficeManagement”, dengan mengacu padaWilliam H. Leffingwell, mengatakan bahwadipandang sebagai Bapak manajemenKantor, adalah seorang penggagaspertama dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah pada pekerjaankantor. Bukunya “Scienntific OfficeManagement“ yang diterbitkan pada tahun1917 adalah mendahului dari semua studimodern dalam manajemen kantor.

PelayananBerkaitan dengan pelayanan, ada

dua istilah yang perlu diketahui, yaitumelayani dan pelayanan. Pengertianmelayani adalah membantu menyiapkan(mengurus) apa yang diperlukanseseorang. Sedangkan pengertianpelayanan adalah usaha melayanikebutuhab orang lain (KBBI:1995)

Pelayanan pada dasarnya adalahkegiatan yang ditawarkan oleh organisasiatau perorangan kepada konsumen(costamer/yang dilayani), yang bersifattidak berwujud dan tidak dapat dimiliki. Halini sesuai dengan apa yang disampaikanoleh Norman (1991 :14) mengenaikarakteristik tentang pelayanan, yaknisebagai berikut:1. Pelayanan bersifat tidak dapat diraba,

pelayanan sangat berlawanan sifatnyadengan barang jadi.

2. Pelayanan itu kenyataannya terdiri daritindakan nyata dan merupakanpengaruh yang sifatnya adalahtindakan sosial.

3. Produksi dan konsumsi dari pelayanantidak dapat dipisahkan secara nyata,karena pada umumnya kejadiannya

Page 10: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 5

bersamaan dan terjadi di tempat yangsama.

Karakteristik di atas dapat menjadidasar bagaimana memberikan pelayananyang terbaik. Pengertian yang lebih luasjuga disampaikan oleh Daviddow dan Utal(1989 : 19) bahwa pelayanan merupakanusaha apa saja yang mempertinggikepuasan pelanggan,

Adapun menurut keputusanMENPAN Nomor 81 tahun 1993 yangdimaksud pelayanan umum yangdilaksanakan oleh instansi Pemerintahpusat dan daerah, dilingkungan BUMN/Ddalam bentuk barang dan jasa, baik dalamrangka pemenuhan pelaksanaanketentuan peraturan perundang-undangan. Dengan demikian pelayananyang dilakukan oleh pemerintah dapatberupa fisik, non fisik maupunadministratif.

Berdasarkan fungsi pemerintahdalam melakukan pelayanan umum(publik) terdapat 3 (tiga) fungsi pelayanan,yaitu environmental service, developmentservice dan protective service. Pelayananyang diberikan oleh pemerintah juga dapatdibedakan berdasarkan siapa yang dapatmenikmati atau memperoleh dampak darisuatu layanan, baik seseorang secaraindividu maupun kelompok atau kolektif.Untuk itu perlu disampaikan bahwakonsep barang layanan pada dasarnyaterdiri dari jenis barang layanan privat(private goods) dan barang layanan yangdinikmati secara kolektif (public goods).

Pengertian Pelayanan PrimaPelayanan prima merupakan

terjemahan dari istilah “Excellent Service”yang secara harfiah berarti pelayananyang sangat baik dan atu pelayanan yangterbaik. (Adi Suryanyanto, 2003 :10).Disebut sangat baik atau terbaik, karenasesuai dengan standart pelayanan yangberlaku atau dimiliki oleh instansi yangmemberikan pelayanan. Apabila instansipelayanan belum memiliki standartpelayanan, maka pelayanan disebutsangat baik atau terbaik atau akanmenjadi prima, manakala dapat ataumampu memuaskan pihak yang dilayani(pelanggan). Jadi pelayanan prima dalamhal ini sesuai dengan harapan pelanggan.

Tentunya agar keprimaan suatupelayanan dapat terukur, bagi instansipemberi pelayanan yang belum memilikistandart pelayanan, maka perlu membuatstandart pelayanan prima sesuai dengantugas dan fungsinya.

Standart PelayananStandart pelayanan adalah ukuran

yang telah ditentukan sebagai suatupembakuan pelayanan yang baik. Dalamstandart pelayanan ini juga terdapat bakumutu pelayanan. Adapun pengertian mutupelayanan menurut Goestsch dan David(1994) adalah merupakan kondisi dinamisyang berhubungan dengan produk, jasa,manusia, proses dan lingkungan yangmelebihi atau memenuhi harapan pihakyang menginginkannya.

Pelayanan prima merupakanterjemahan dari istilah “Excellent Service”yang secara harfiah berarti pelayananyang sangat baik dan atau pelayananyang terbaik. Disebut baik dan terbaik,karena sesuai dengan standart pelayananyang berlaku atau dimiliki oleh instansiyang memberikan pelayanan.

Apabila instansi pelayanan belummemiliki standart pelayanan, makapelayanan disebut sangat baik atau terbaikatau akan menjadi prima, manakala dapatatau mampu memuaskan pihak yangdilayani (pelanggan). Jadi pelayananprima dalam hal ini sesuai denganharapan pelanggan.

Proses PelayananPelayanan merupoakan suatu

proses. Proses tersebut menghasilkansuatu produk yang berupa pelayanan,kemudian diberikan kepada pelanggan.

Pelayanan dapat dibedakan menjaditiga kelompok yaitu:

Core service adalah pelayanan yangditawarkan kepada pelanggan, yangmerupakan produk utamanya misalnyauntuk hotel adalah penyediaan kamar danuntuk penerbangan adalah stansportasiperusahaan mungkin mempunyaibeberapa core service, misalnyaperusahaan penerbangan menawarkanpenerbangan luar negeri.

Page 11: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 6

Fasilitating Service adalah fasilitaspelayanan tambahan kepada pelanggan,misalnya pelayanan "Front Office” padahotel atau pelayanan “Check In” padatransportasi udara. Fasilitating Service inimerupakan pelayanan tambahan tetapisifatnya wajib.

Seperti pada Facilitating Service,Supporting Service merupakan pelayanantambahan (pendukung) untukmeningkatkan nilai pelayanan atau untukmembedakan dengan pelayanan-pelayanan dari pihak “pesaingnya”.

Kebijakan PemerintahPerhatian pemerintahan terhadap

perbaikan pelayanan kepada masyarakat,sebenarnya sudah diatur dalam beberapapedoman, antara lain adalah keputusanMentri Pendayagunaan Aparatur Negara(MENPAN) Nomer 81 tahun 1993 yangmengetengahkan sendi-sendi pelayananseperti :

Kesederhanan dalam arti bahwaprosedur atau tata cara pelayanandiselenggarakan secara mudah, lancar,cepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahamidan mudah dilaksanakan.

Kejelasan dan Kepastian adanyakejelasan dan kepastian mengenaiprosedur dan tata cara pelayanan umum.

Keamanan dalam arti bahwa prosesserta hasil pelayanan umum dapatmemberikan pelayanan dan kenyamananserta dapat memberikan kepastian hukum.

Keterbukaan dalam arti proseduratau tatacara, persyaratan, satuan kerjapejabat penanggungjawab pemberipelayanan umum.

Effesien dalam arti persyaratanpelayanan umum dibatasi pada hal-halyang berkaitan langsung denganpencapaian sasaran pelayanan dengantetap memperhatikan keterpaduan antarapersyaratan dengan produk pelayananumum yang diberikan.

Ekonomis dalam arti pengenaanbiaya pelayanan umum harus ditetapkansecara wajar dengan memperhatikan nilaibarang atau jasa pelayanan umum atautidak menuntut biaya yang tinggi diluarkewajaran.

Keadilan yang merata dalam articakupan atau jangkauan pelayanan umumharus di usahakan seluas mungkin dengan

distribusi yang merata dan diberlakukansecara adil.

Ketepatan waktu dalam artipelaksanaan pelayanan umum dapatdiselesaikan dalam waktu yang telahditentukan.

Kejelasan dan Kepastian adanyakejelasan dan kepastian mengenaiprosedur dan tata cara pelayanan umum

Mutu Pelayanan Prima Mengacu PadaKepuasan PelangganMutu Pelayanan Prima

Paradigma merupakan sekumpulanasumsi atau anggapan yangmemungkinkan seseorang menciptakanrealitasnya sendiri (Tjiptono, 1997) dalamSutopo, 2003, pelayanan padamasyarakat di masa datang itu hendaknya: makin lama makin baik (better), makinlama makin cepat (faster), makin lamamakin diperbaharuhi (newer), makin lamamakin mumakin lama makin murah(cheaper), dan makin lama makinsederhana (more simple)

W. Edwarsd Deming telahmengembangkan apa yang disebut “TotalQuality Manajement” (Manajemen MutuTerpadu) (Gaspersz, 1997). Total QualityManajement (TQM) telah berhasilmengatasi berbagai permasalahandiperusahaan, sehingga dapatmeningkatkan mutu dan sekaligusmenekan biaya serta mengatasipermasalahan lainnya.

Pada awalnya TQM diterapkandidunia usaha. Oleh karenakeberhasilannya, maka instansipemerintah kemudian mencobamenerapkan, misalnya TQM diterapkan diAngkatan Udara Amerika Serikat. (Creech,1996). Total Quality Manajementmerupakan paradigma baru dalammanajemen yang bersahamemaksimumkan daya saing organisasimelalui perbaikan secaraberkesinambungan atas mutu barang,jasa, manusia dan lingkungan organisasi.TQM hanya dapat dicapai denganmemperhatikan hal-hal berikut ini(Tjiptono, 1997).1. Berfokus pada pelanggan. Yang

menetukan mutu barang dan jasaadalah peanggan eksternal.Pelanggan internal berperan dalam

Page 12: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 7

menentukan mutu manusia, prosesdan lingkungan yang berhubungandengan barang atau jasa.

2. Obsesi terhadap mutu. Penentu akhirmutu adalah pelanggan internal daneksternal. Dengan mutu yangditentukan tersebut, organisasi harusberusaha memenuhi atau melebihiyang telah ditentukan.

3. Pendekatan ilmiah.terutama untukmerancang pkerjaaqn dan prosespembuatan keputusan dan pemecahanmasalah yang berkaitan denganpekerjaan yang dirancang tersebut.

4. Komitmen jangka panjang. Agarpenerapan TQM dapat berhasil,dibutuhkan budaya organisasi yangbaru. Untuk itu perlu ada komitmenjangka panjang guna mengadakanperubahan budaya.

5. Kerjasam tim. Untuk menerapkan TQMkerjasama tim, kemitraan danhubungan perlu terus menerus dijalindan dibina, baik antar aparatur dalamorganisasi maupun dengan pihak luar(masyarakat).

6. Perbaikan sistem secaraberkesinambungan. Setiap barang danjasa dihasilkan melalui proses-prosesdi dalam suatu sistem/lingkungan.Oleh karena itu, sistem yang ada perludiperbaiki secara terus menerus agarmutu yang dihasilkan meningkat.

7. Pendidikan dan pelatihan. Dalamorganisasi yang menerapkan TQM,pendidikan dan pelatihan merupakanfaktor fundamental. Di sini berlakuprinsip belajar merupakan proses yangtidak ada akhirnya dan tidak mengenalbatas usia.

Pelayanan Mengacu Pada KepuasanPelanggan

Kepuasan didefinisikan sebagaitingkat perasaan seseorang setelahmembandingkan kinerja (hasil) yangdirasakan dengan harapannya. Olehkarena itu, maka tingkat kepuasan adalahperbedaan antara kinerja yang dirasakandengan harapan. Dengan demikianapabila dikaitkan dengan pelanggan, makapelanggan dapat merasakan hal-halsebagai berikut :

a. Kalau kinerjanya dibawah harapan,pelanggan akan merasa kecewa.

b. Kalau kinerjanya sesuai harapan,pelanggan akan merasa puas.

c. Kalau kinerjanya melebihi harapan,pelanggan akan sangat puas.Bagi aparatur, pelayanan yang perlu

mendapat perhatian adalah orang yangsangat puas akan mempunyai ikatanemosional dengan suatu produk, dan inimenyebabkan loyalitas pelanggan menjaditinggi. Oleh karena itu, aparatur pelayanandihadapkan pada tantangan membangunbudaya lingkungan organisasi bertujuanmemuaskan pelanggan.

Kepuasan pelanggan merupakantujuan utama pelayanan prima. Olehkarena itu setiap aparatur pelayananberkewajiban untuk berupaya memuaskanpelanggannya. Kepuasan pelanggandapat dicapai apabila aparatur pelayananmengetahui siapa pelanggannya, baikpelanggan internal maupun pelangganeksternal. Dengan mengetahui siapapelanggannya, maka aparatur pelayanakan dapat mengidentifikasi apa keinginanpelanggan.

Kepuasan pelanggan dapat dicapaiapabila keinginan atau harapan pelanggandapat terpenuhi. Mengenai mutu,(Tjiptono,1997) menyatakan bahwasedikitnya ada tiga level (tingkat) harapanpelanggan, yaitu :

a. harapan pelanggan yang palingsederhana dan berbentuk asumsi“must have” atau “take it forgranted”. Misalnya (1) saya berharapperusahaan penerbanganmenerbangkan saya sampai tujuandengan selamat, atau (2) sayaberharap bank dapat menyimpanuang saya dengan aman danmenangani saldo rekening sayadengan benar.

b. Pada level kedua, kepuasanpelanggan dicerminkan dalampemenuhan persyaratan dan atauspesifikasi tertentu. Misalnya (1)saya berharap dilayani denganramah oleh pegawai perusahaanpenerbangan, atau (2) saya pergi kebank dan tellernya ternyata sangatramah, informatif dan sukamenolong transaksi-transaksi saya.

c. Pada level ketiga ini pelangganmenuntut suatu kesenangan(delightfulness) atau jasa yang

Page 13: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 8

demekian bagusnya, sehinggamembuat pelanggan tertarik.Misalnya (1) perusahaanpenerbangan itu memberi semuapenumpang makan yang samadengan yang diberikan khusus yangdiberikan khusus kepada prnumpangkelas satu oleh perusahaanpenerbangan yang lainnya. Contohlain adalah (2) semua karyawanmelayani saya dengan penuh respekdan menjelaskan sesuatunya secaracermat. Akan tetapi yang palingmengesankan saya adalah ketikamereka menelepon saya di rumahhari berikutnya dan menanyakanapakahsaya baik-baik saja.

Konsep Mutu Pelayanan PrimaKonsep Mendahulukan KepentinganPelanggan

Pelayanan prima adalah pelayananyang memuaskan pelanggan. Salah satuindicator adanya kepuasan pelangganadalah tidak adanya keluhan pelanggan.Akan tetapi, di dalam praktek, keluhan-keluhan pelanggan ini akan selalu ada.Organisasi pemberi pelayanan wajibmenaggapi dan menghadapi keluhanpelanggan tersebut untuk kepentingan dankepuasan pelanggan. Untuk itu, pemberipelayanan perlu mengetahui sumber-sumber keluhan pelanggan danmengetahui cara-cara mengatasi keluhanpelanggan.

Menurut (Endar Sugiarto, 1999),sumber-sumber keluhan pelanggan antaralain adalah, pelanggan internal danpelanggan eksternal. Pelanggan internaladalah pegawai instansi/organisasi yangbersangkutan dan para pemimpininstansi/organisasi yang bersangkutan.Seorang pegawai suatu instansi/organisasitidak betah bekerja karena lingkungankerja dan situasi pegawai yang ada didalamnya. Suasananya nyaman danharmonis akan mempengaruhikesiapannya dalam menghadapipelanggan eksternal. Para pemimpininstansi/organisasi dapat menjadi sumberkeluhan, karena pemimpin seringmendapat masukan dari para pelangganeksternal tentang pelayanan diinstansinya. Perhatian utama suatuinstansi/organisasi adalah pelanggan

eksternal, yaitu masyarakat. Kunci utamakeberhasilan pelayanan terletak padainstans/organisasi tersebutmemperlakukan pelanggan eksternal ini

Pelayanan dengan Sepenuh HatiPada hakekatnya pelanggan itu tidak

membeli produk, tetapi mereka itumembeli pelayanan. Memberikanpelayanan falsafah bisnis dalam upayamemberikan pelayanan yang prima.Pelayanan disini adalah pelayanan dalamsegala bentuk kreasi dan manifestasinya.Untuk itu, kita lebih banyak belajar tentangpara pelanggan kita, agar kita dapatmemberikan pelayanan dengan sepenuhhati dan dengan cara yang lebih baik dimasa yang akan datang.

HipotesaBerdasarkan pada pokok

permasalahan yang telah dipaparkan padapendahuluan dan rumusan masalah sertapada tujuan penelitian, maka hipotesadalam penelitian ini adalah :1. Di duga pelaksanaan pelayanan prima

mempunyai pengaruh terhadapkepuasan masyarakat Desa PolaganKecamatan Galis KabupatenPamekasan.

2. Di duga Faktor yang paling dominanpengaruhnya terhadap kepuasanmasyarakat Desa Polagan KecamatanGalis Kabupaten Pamekasan (X1)yaitu variable kesederhanaanprosedur.

METODE PENELITIANDefinisi Konsep

Sehubungan dengan permasalahandan hipotesis yang telah dirumuskan,maka dalam penelitian ini terdapat 4variabel yang akan diteliti. Keempatvariabel tersebut dikelompokkan ataudiklasifikasikan menjadi dua bagian, yaknivariabel bebas (independent variables)dan variabel terikat (dependent variables).Kedua kelompok variabel tersebut dapatdijelaskan sebagai berikut :a. Variabel tergantung yang di notasikan

dengan Y, yaitu Kepuasan masyarakatDesa Polagan Kecamatan GalisKabupaten Pamekasan.

b. Variabel bebas yang di notasikandengan X, yaitu pelaksanaan

Page 14: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 9

pelayanan prima dalam rangkapeningkatan kepuasan masyarakatDesa Polagan Kecamatan GalisKabupaten Pamekasan yaitukesederhanaan prosedur, kejelasandan keterbukaan serta ekonomis.

X1 = kesederhanaan prosedurX2 = kejelasan danketerbukaanX3 = ekonomis

Definisi OperasionalAgar tidak terjadi kesalahpahaman

dalam menafsirkan variabel-variabel yangdigunakan dalam penelitian ini, makadiberikan definisi operasional sebagaiberikut:

1. Kepuasan Masyarakat (Y) yaitu :b. Merasa diperhatikanc. Dapat menentukan keinginand. Kepuasan setelah mendapat

pelayanan.2. Faktor yang mempengaruhi

kepuasan masyarakata. Kesederhanaan prosedur (X1)

meliputi :a.1. Kemudahana.2. Kelancarana.3. Kecepatan.

b. Kejelasan dan keterbukaan (X2)meliputi :

b.1. Persyaratan umumb.2. Rincian biayab.3. Jadwal waktu penyelesaian

c. Biaya yang Ekonomis (X3)meliputi :

c.1. Penetapan biaya yang wajarc.2. Sesuai dengan kemampuanmasyarakatc.3. Sesuai undang-undang

Di dalam diskripsi variabel, nilai yangdigunakan adalah nilai rata-rata skor yangdiperoleh dari jumlah pertanyaan sesuaiindikatornya. Untuk keseragaman dalampengukurannya digunakan kategori:sangat baik sekali dengan skor 5, sangatbaik dengan skor 4, baik dengan skor 3,kurang baik dengan skor 2, dan tidak baikdengan skor 1. Sedangkan nilai variabelyang dimasukkan dalam model analisisstatistik adalah nilai total skor.

Lokasi PenelitianSitus penelitian pada dasarnya

merupakan tempat dimana

berlangsungnya suatu penelitian secaratepat akan meudahkan seorang penelitiuntuk mendapatkan dan memahamifenomena yang berkembang sesuaidengan keadaan dari objek yang diteliti.

Untuk mengetahui yang terjadisecara praktis atau kenyataan, penelitimengambil lokasi di Desa PolaganKecamatan Galis Kabupaten Pamekasan,dengan situs penelitian di Kantor DesaPolagan Kecamatan Galis KabupatenPamekasan.

Populasi dan SampelPopulasi dalam penelitian ini adalah

Desa Polagan Kecamatan GalisKabupaten Pamekasan, yang keseluruhanjumlah Penduduk Desa PolaganKecamatan Galis Kabupaten Pamekasanadalah 4.626 Jiwa.

Prosedur penentuan sampelberdasarkan uraian di atas bahwapopulasi pada penelitian ini adalah seluruhmasyarakat di Desa Polagan KecamatanGalis Kabupaten Pamekasan. Dengandemikian populasi pada penelitian iniadalah homogen yang daftar penduduknyatersedia di Desa Polagan KecamatanGalis Kabupaten Pamekasan, sebanyak4.626 jiwa.

Maka untuk metode penentuansampel yang digunakan dalam penelitianini adalah metode sampel randomsampling. Berdasarkan pengertian diatas,maka penelitian inidilakukan/dilaksanakan pada DesaPolagan Kecamatan Galis KabupatenPamekasan, Jadi penelitian ini adalahpenelitian sampel. Sedangkan yangdijadikan sampel adalah sebesar 60orang.

Model dan Teknik Analisis DataModel Analisis

Model yang digunakan dalammenganalisis data penelitian ini adalahRegresi Linier Berganda (Multiple LinearRegression) dengan maksud untukmemperoleh hasil pendugaan parameteryang baik (dalam arti tidak bias) denganasumsi variabel tergantung dan variabelbebas adalah linier. Selain itu ingindiketahui hubungan antar variabel bebasdan variabel tergantung, dan sejauhmanapengaruh antara variabel-variabel bebas,

Page 15: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 10

serta pengaruh antara variabel tergantungdengan variabel bebas, baik secarabersama maupun secara individual atauparsial.

Spesifikasi model regresi linierberganda yang digunakan adalah :

Y = b0 + b1X1+ b2X2 + b3X3 + eiDimana :Y = kepuasan masyarakat

terhadap pelayanan primadari aparat Desa PolaganKecamatan GalisKabupaten Pamekasan.

b0 = konstanta.X1 = kesederhanaan prosedurX2 = kejelasan dan

keterbukaanX2 = ekonomisb1, b2, b3 = koefisien regresi parsialei = variabel pengganggu.

Selanjutnya agar model dapatdioperasionalkan dengan OLS (OrdinaryLeast Square) maka harus dipenuhiasumsi klasik sebagai berikut :a. Rata-rata penggunaan (ei) sama

dengan nol, artinya asumsi inimenginginkan model yang dipakaidapat secara tepat menggambarkanrata-rata variabel tergantung setiapobservasi. Dengan kata lain bilasampel diulang dengan nilai variabelbebas tetap, maka kesalahan tiapobservasi akan mempunyai rata-ratadengan nol atau saling meniadakan.

b. Homoskedastisitas E(ei2) = 2, artinya

varian gangguan untuk masing-masingpengamatan adalah konstan atausama besar dengan 2 dalam arti tidakterjadi hubungan antara variabel

pengganggu dengan variabel bebasatau dapat dikatakan setiap observasimempunyai realibilitas yang sama.

c. Non-otokorelasi E(ei ,ej) = 0, artinyabahwa gangguan di satu observasi takberkorelasi dengan gangguan diobservasi lain. Dengan kata lainbahwa nilai variabel tergantung hanyaditerangkan oleh variabel bebas bukanoleh variabel pengganggu.

d. Non-multikolinearitas E(ei ,xi) = 0,artinya tidak terjadi hubungan ataukorelasi antar variabel bebas.

Jika asumsi ini terpenuhi makamodel regresi yang digunakan disebutBLUE (Bes Linear Unbiased Estimator).(Mursinto, 1993:23-24).

Teknik AnalisisMenghitung Koefisien DeterminasiBerganda (R2)

Perhitungan koefisien determinasiberganda digunakan untuk mengukurketepatan dari model analisis yang dibuat.Nilai koefisien determinasi bergandadigunakan untuk mengukur besarnyasumbangan dari variabel bebas yangditeliti terhadap variasi variabeltergantung. Nilai R2 berada antara 0 dan 1atau 0 R2 1. Bila nilai R2 mendekatinilai 1 maka dapat dikatakan semakinbesar, berarti model yang digunakansemakin kuat untuk menerangkan variasidari variabel tergantung. Sedangkan jikaR2 nilai mendekati 0 maka model yangdigunakan semakin lemah dalammenerangkan variasi dari variabeltergantung.

Pengujian Hipotesis PertamaPengujian hipotesis pertama dengan menggunakan uji regresi secara simultan atau

statistik uji yang digunakan adalah uji F. Uji F atau F hitung adalah sebagai berikut :Rata-rata kuadrat regresi

F hitung =Rata-rata kuadrat eror

(Makridakis, Wright dan Mc Gee, 1992:243)

Adapun rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut :Ho : bi = 0Ha : bi 0 (i = dari 1 sampai 3)

Page 16: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 11

Dengan membandingkan F hitung (Fh) dengan F tabel (Ft) pada =0,05.Apabila hasil perhitungan menunjukkan :1. Fh Ft atau probabilitas kesalahan kurang 5%, maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Ini berarti bahwa variasi dari model regresi berhasil menerangkan variabelbebas secara keseluruhan.

2. Fh < Ft atau probabilitas kesalahan lebih dari 5%, maka Ho diterima dan Haditolak. Ini berarti bahwa variasi dari model regersi tidak berhasil menerangkanvariasi variabel bebas secara keseluruhan.

Pengujian Hipotesis keduaPengujian hipotesis kedua ini menggunakan uji statistik t untuk mengetahui

sumbangan masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap variabeltergantungnya, rumus yang digunakan adalah :

bi – bi0t =

SbiDimana :bi = koefisien ke-ibi0 = parameter ke-i yang dihipotesakanSbi = kesalahan standar bi

Adapun rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut :Ho : bi = 0, tidak ada pengaruh bermakna antara Xi dengan YHa : bi 0, ada pengaruh bermakna antara Xi dengan Y

Dengan membandingkan t hitung (th) dengan t tabel (tt) pada =0,05, makapengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :

Bila t hitung t tabel, maka hipotesis nol (Ho) diterima, hipotesis alternatif (Ha)ditolak, berarti variabel-variabel bebas kurang dapat menjelaskan variabel terikatnya.Sebaliknya bila t hitung t tabel, maka Ho ditolak Ha diterima. Dengan demikian dapatdikatakan bahwa variabel-variabel bebas mampu menjelaskan variabel terikatnya.

Evaluasi EkonometrikaEvaluasi ekonometrika tersebut

digunakan untuk mengetahui apakahmodel regresi linear berganda yangdigunakan untuk analisis ini telahmemenuhi asumsi klasik dalam arti bahwamodel yang digunakan ini tepat danmenghasdilkan nilai yang akurat. Terdapattiga penyimpangan asumsi klasik yangterjadi dalam penggunaan regresi linierberganda yaitu terjadi;multikolinearitas,heteroskidastisitas dan autokorelasi, bilaterjadi penyimpangan asumsi ini makamodel yang digunakan tidakbersifat”BLUE” (Best Liniear UnbiasedEstimator) maka perlu dideteksi terlebihdahulu (Gujarti, Damodar, 1993, hal. 157-210). Adapun asumsi klasik tersebutmeliputi:

MultikolinearitasPengujian untuk mengetahui apakah

antara variabel bebas dalam persamaanregresi tersebut tidak saling berkorelasi.

Akibat adanya multikolinearitas ini akansulit untuk memisahkan pengaruh masing-masing variabel bebas dengan variabeltidak bebas(Rieveld dan Lasmono, 1993,hal. 53).

Untuk mendeteksi adanyamultikolinearitas dilakukan analisis korelasipearson antara variabel bebas yang satudengan variabel bebas yang lain. Jikadiketahui thitung lebh besar dari nilai kritis(Critical value) maka ini berarti terjadimultikolinearitas antar variabel bebas yangsatu dengan variabel bebas yang lain.Pendapat lain menyebutkan bahwa jikakoefisien korelasi satu dari variabel bebas0,8 atau lebih maka perlu ditambahdengan variabel lain atau salah satu darivariabel yang berkorelasi dihilangkan(Emory, CW, 1980, hal. 448).Multikolinearitas diantara variabel menjadimasalah yang penting, bilamultikolinearitas masih berada dalambatas toleransi. Akan tetapi denganadanya multikolinearitas akan sangat

Page 17: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 12

suliot untuk memisahkan pengaruhmasing-masing variabel bebas terhadapterhadap variabel tergantungnya ataudengan kata lain akan sulit diketahuivariabel bebas mana yang mempengaruhivariabel tergantungnya.

HeteroskedastisitasPengujian ini digunakan untuk

mengetahui apakah variabel pengganggudalam persamaan regresi mempunyaivariasi sama atau tidak. Gejalaheteroskedastisitas terjadi akibat ketidaksamaan data, terlalu bervariasinya nilaidata yang diteliti. “ Heterorkedastisitasberarti bahwa variasi residual tidak samauntuk semua pengamatan” (Rieveld danLasmono, 1993, hal. 51). Uji inidimaksudkan apakah ada penyimpanganmodel karena varians gangguan berbedaantara satu observasi dengan observasilainnya. Cara yang dilakukan dalammendeteksi terjadinya heteroskedastisitasadalah dengan menggunakan metodepearman Rank Corelation, pembuktian nyadapat dilakukan dengan carameregresikan variabel-variabel bebasdengan variabel pengganggu (residual),masing-masing diberi jenjang yaitudarinilai terendah sampai tertinggi.Selanjutnya dicari koefisien korelasinyadan dilakukan pengujian pada masing-masing variabel. Apakah diperoleh rhitung <dari nilai kritis, berarti tidak terjadiheteroskedastisitas sehingga tidak terjadipenyimpangan asumsi klasik denganmodel regresi.

AutokorelasiPengujian autokorelasi ini digunakan

untuk mengetahui apakah persamaanregresi tersebut terdapat korelasi serialatau tidak diantara variabel penggangguatau dengan kata lain untuk mengetahuiapakah terjadi korelasi antara anggotaserangkaian data dalam observasi yangdiurutkan menurut wakru (time series) atauruang (cross section) (Gujarati, damodar,1993, hal. 201). Dengan demikian padadata time seies hasil satu tahun tertentuakan dipengaruhi oleh tahun sebelumnyadan pada data cross section yang terjadidi suatu tempat akan berpengaruh dengandata ditempat lain .

Untuk mendeteksi ada atau tidaknyaautokorelasi digunakan uji Durbin Watson.Bila nilai DW (dhitung) berada dl dan dupada atabel Durbin Watson, yang berartibahwa tidak terjadi gejala autokorelasi,dan sebaliknya bila nilai DW berada di luardl (lower) dan du (upper) berarti gejalaautokorelasi

HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASANGambaran Umum Lokasi Penelitian

Desa Polagan adalah sebuahwilayah yang terletak di bagian Timur KotaKabupaten Pamekasan, tepatnya beradadi Kecamatan Galis yang diapit oleh enamDesa, dibagian selatan dibatasi oleh DesaLembung dan Desa Galis, sebelah Baratdibatasi oleh Desa Bulay, bagian utaradibatasi oleh Desa Ponteh, Desa Artodungdan Desa Montok, sedangkan di bagiantimur dibatasi oleh lautan Madura, semuaDesa yang membatasi Desa Polagan tidaksemua masuk wilayah Kecamatan Galis,karena bagian utara dibatasi Desa Montokyang masuk Wilayah PemerintahanKecamatan Larangan.

Desa Polagan merupakan Desaterluas di wilayah Kecamatan Galis danterbanyak penduduknya yang tersebar didelapan Dusun, yaitu Dusun PolaganTengah, Dusun Polagan Utara, DusunTengger, Dusun Kebun, Dusun Keppo,Dusun Mongging, Dusun Candi Utara danDusun Candi Selatan.

Berdasarkan pada Undang-UndangNomor 32 Tahun 2004 TentangPemerintahan daerah yaitu memberikewenangan luas kepada daerahKabupaten/Kota dalam rangkamelaksanakan pembangunan danpemberdayaan masyarakat di daerah,yang membawa perubahan mendasardalam sistem penyelenggaraanpemerintahan daerah untuk melakukanotonomi termasuk pemerintahan Desa,dengan memiliki kekuasaan dalammengatur dan mengurus rumah tangganyasendiri dalam rangka pelayanan terhadappublik/masyarakat dan pelaksanaanpembangunan Desa.

Dengan demikian yang menjadisasaran adalah meningkatkankesejahteraan masyarakat dengan

Page 18: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 13

ditandai meningkatnya tingkat pelayanan,baik secara kualitas maupun kuantitas.

Pemerintahan Desa sebagai lingkupterbawah pemerintah di daerah makadesa sebagai kesatuan masyarakat hukummemiliki kewenangan untuk mengatur danmengurus kepentingan masyarakatsetempat berdasarkan asal usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dalamsistem pemerintahan nasional dan beradadi daerah Kabupaten.Luas Wilayah

Keadaan geografis Desa Polagandengan bentuk wilayahnya datar, tidakberbukit dan tidak bergunung, denganketinggian 10 MDL dari permukaan airLaut. Sedangkan luas wilayahnya 519hektare, yang di dominasi oleh pertaniandan perumahan penduduk dengan rincian: Tanah perumahan dan pekarangan

luasnya sekitar : 205 Ha

Tanah Pertanian (sawah dan Garam)sekitar : 276 Ha

Tanah tegal luasnya sekitar : 27Ha

Tanah lain-lain luasnya sekitar : 11 Ha

Jumlah Penduduk

Menurut pengecekan pendataanpenduduk berkelanjutan di Desa Polagan(P4B, Februari : 2005). Penduduk DesaPolagan terdiri dari 5.522 jiwa. PendudukDesa Polagan terdiri dari laki-lakisebanyak 2.684 jiwa dan wanita sebanyak2.838 jiwa, semuanya ini tersebar diseluruh Desa Polagan yang terdiri diri 8(delapan) Dusun yaitu Dusun PolaganTengah, Polagan Utara, Dusun kebun,Dusun Tenggar, Dusun Mongging, DusunKeppo, Dusun Candi Utara dan DusunCandi selatan, dengan jumlah pendudukseluruhnya 5.522 jiwa dengan rinciansebagai berikut :

Tabel 4.1Jumlah Penduduk Desa Polagan

No Desa Jumlah Penduduk (Jiwa) Keterangan12345678

Dusun Polagan TengahDusun Polagan UtaraDusun KebunDusun TenggerDusun KeppoDusun MonggingDusun Candi UtaraDusun Candi Selatan

820 Jiwa865 Jiwa697 Jiwa647 Jiwa941 Jiwa472 Jiwa529 Jiwa551 Jiwa

Jumlah5.522 Jiwa

Hasil PenelitianSebelum kami menjelaskan tentang

hasil penelitian yang dilaksanakan di DesaPolagan Kecamatan Galis, maka terlebihdahulu saya paparkan hasil dari jawabanresponden yang dihitung secara manual,

dengan rincian dapat dilihat pada tabelsebagai berikut :

Hasil Penelitian dari jawaban Responden

No.Resp.

X YX 1 X 2 X 3 Y

Page 19: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 14

X1.1

X1.2

X1.3

X2.1

X2.2

X2.3

X3.1

X3.2

X3.3

Y1 Y2 Y3

1 3 5 3 11 2 1 4 7 5 3 4 12 4 4 5 132 3 3 3 9 2 1 2 5 3 3 4 10 5 4 2 113 4 5 4 13 5 1 3 9 3 3 3 9 3 3 3 94 3 1 1 5 1 1 4 6 1 1 5 7 2 3 3 85 3 3 3 9 2 2 4 8 4 1 2 7 3 5 3 116 3 1 3 7 1 2 3 6 3 4 5 12 5 4 2 117 2 2 3 7 3 2 2 7 4 3 2 9 3 3 3 98 4 2 3 9 2 4 1 4 4 3 3 10 4 4 2 109 3 2 1 6 1 3 2 6 4 1 4 9 1 2 2 5

10 4 3 1 8 3 4 4 11 5 1 3 9 2 5 5 1211 3 3 3 9 2 3 3 8 2 4 5 11 4 5 3 1212 4 3 3 10 3 2 3 8 3 3 2 8 1 2 2 513 3 2 1 6 3 1 3 7 4 1 3 8 2 3 4 914 4 3 2 9 1 2 3 6 2 5 1 8 4 3 4 1115 3 2 3 8 2 1 4 7 3 3 4 10 1 5 2 816 1 3 2 6 2 3 4 9 2 1 4 7 3 5 3 1117 3 3 2 8 4 3 4 11 3 5 4 12 2 4 5 1118 3 5 2 10 2 1 5 8 1 3 3 7 2 2 4 819 3 4 4 11 2 1 4 7 2 3 3 8 1 4 2 720 3 4 1 8 1 3 4 8 3 4 3 10 3 2 5 1021 3 2 4 9 5 1 4 10 2 3 5 10 2 4 5 1122 4 3 4 11 1 2 3 6 3 3 3 9 3 5 5 1323 5 4 1 10 5 1 1 7 3 3 3 9 5 5 4 1424 5 3 2 10 1 3 2 6 4 3 5 12 5 5 3 1325 4 5 3 12 2 1 4 7 2 1 2 5 3 5 2 1026 1 4 3 8 4 3 2 9 3 4 4 11 1 5 3 827 4 3 2 9 3 1 4 8 4 3 4 11 1 3 2 628 4 5 4 13 1 2 4 7 4 1 3 9 3 3 3 929 5 3 1 9 2 4 2 8 4 1 3 8 1 5 4 1030 3 2 2 7 2 1 4 7 3 3 3 9 1 5 4 1031 4 4 2 10 1 1 4 6 3 3 4 10 3 4 4 1132 5 3 1 9 1 3 4 8 2 3 3 8 3 5 2 1033 3 1 3 7 2 1 2 5 3 3 4 10 1 4 4 934 2 4 2 8 1 2 5 8 5 1 2 8 3 5 2 1035 2 2 1 5 5 1 4 10 3 1 3 7 1 5 5 1136 3 4 4 11 3 4 1 8 2 1 3 6 4 3 5 1237 5 4 1 10 4 1 3 8 5 3 5 13 3 5 4 1238 3 2 4 9 2 3 1 6 3 3 3 9 2 5 3 1039 2 3 3 8 2 4 3 9 4 3 5 12 5 3 4 1240 4 5 1 10 2 1 2 5 3 1 4 8 1 5 5 1141 4 4 2 10 2 2 4 8 4 3 4 11 5 1 4 1042 4 2 3 9 2 1 4 7 4 1 3 8 4 4 3 1143 3 1 4 8 1 1 3 5 2 3 2 7 1 4 4 944 3 4 2 9 2 3 3 8 2 4 2 8 2 4 4 1045 4 3 3 10 3 1 4 8 2 1 3 6 1 3 5 946 4 5 3 12 3 2 4 9 3 3 5 11 3 5 3 1147 3 4 2 9 1 1 3 5 3 3 3 9 2 3 4 948 5 4 5 14 1 3 3 7 4 1 4 9 1 1 4 649 5 3 1 9 1 1 3 5 3 3 2 8 4 3 2 950 2 3 1 6 1 2 5 8 4 3 3 10 2 4 3 951 4 5 1 10 1 2 2 5 5 4 4 13 5 5 5 15

Page 20: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 15

52 4 1 3 8 2 1 2 5 5 3 5 13 2 2 4 853 4 3 2 9 2 3 3 8 3 1 2 6 2 4 3 954 2 4 2 8 1 4 2 7 2 3 4 9 4 4 4 1255 3 4 1 8 1 2 3 6 3 1 3 7 3 5 3 1156 3 4 1 8 4 2 5 11 2 1 4 7 1 2 1 457 4 2 2 8 2 2 2 6 3 3 3 9 3 5 1 958 4 5 1 10 4 1 4 9 2 3 4 9 5 4 4 1359 4 5 2 11 2 2 4 8 3 1 5 9 1 2 5 860 2 4 5 11 1 4 4 9 4 3 4 11 1 5 5 11

Analisis Statistik DiskriptifGambaran statistik diskriptif

digunakan untuk memahami distribusifrekuensi jawaban responden berdasarkanhasil angket yang disebarkan kepadaanggota masyarakat Desa Polagan yaitu100 orang responden namun yang dianalisis hanya 60 orang respodenberdasarkan kevalitan data yang diperolehdari anggota masyarakat Desa Polaganyang pada setiap kategori unsur-unsuryang ada pada variabel. Variabel bebasyang diteliti adalah kajian pengaruh faktor-faktor pelayanan prima terhadap kepuasanmasyarakat Desa Polagan yang terdiri dari: kesederhanaan prosedur, kejelasan danketerbukaan serta ekonomis. Sedangkan

variabel terikatnya adalah variabelkepuasan masyarakat terhadap pelayananprima yang dijalankan oleh aparat DesaPolagan di Kecamatan Galis KabupatenPamekasan.Distribusi Frekwensi Variabelkesederhanaan prosedur

Untuk mengetahui distribusifrekuensi jawaban responden dari item-item pada variabel kesederhanaanprosedur dapat dilihat dalam tabel berikutini :

Tabel Distribusi Frekuensi Variabel kesederhanaan prosedur

No I t e mNilai

1 2 3 4 5F % F % F % F % F %

1 Kemudahan 2 3.3 7 11.7 22 36.7 22 36.7 7 11.72 Kelancaran 5 8.3 11 18.3 18 30.0 16 26.7 10 16.73 Kecepatan 17 28.3 18 30.0 15 25.0 8 13.3 2 3.3

Jumlah 24 39.9 36 60.0 55 91.7 46 76.7 19 61.7

Berdasarkan pada tabel diatas,secara impiris item pertama darivariabel kesederhanaan proseduradalah tentang kemudahan terhadappelayanan. Dalam hal ini yangmenyatakan sangat mudah ada 7 orangresponden atau 11,7 %, dan yangmenyatakan mudah ada 22 orangresponden atau 36,7 %, yangmenyatakan cukup ada 22 orangresponden atau 36,7 %, dan yangmenyatakan kurang ada 7 orangresponden atau 11,7 % sedangkan

sisanya menyatakan tidak mudah yaitu2 orang responden atau 3,3%.

Berdasarkan pada tabel diatas,secara impiris item kedua dari variabelkesederhanaan prosedur adalahtentang kelancaran terhadap pelayanan.Dalam hal ini yang menyatakan sangatlancar ada 10 orang responden atau16,7 %, dan yang menyatakan lancarada 16 orang responden atau 26,7 %,yang menyatakan cukup ada 18 orangresponden atau 30.0 %, dan yangmenyatakan kurang lancar ada 11 orangatau sekitar 18,3 %, sedangkan sisanya

Page 21: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 16

menyatakan tidak lancar yaitu 5 orangresponden atau 8.3%.

Berdasarkan pada tabel diatas,secara impiris item ketiga dari variabelkesederhanaan prosedur adalahtentang kecepatan terhadap pelayanan.Dalam hal ini yang menyatakan sangatcepat ada 2 orang responden atau 3.3%, dan yang menyatakan cepat ada 8orang responden atau 13,3 %, yangmenyatakan cukup ada 15 orangresponden atau 25.0 %, yangmenyatakan kurang cepat ada 18 orang

responden atau 30.0 %, sedangkansisanya menyatakan tidak cepat yaitu17 orang responden atau 28.3%.

Distribusi Frekwensi Variabel Kejelasandan Keterbukaan

Untuk mengetahui distribusifrekuensi jawaban responden pada item-item dari variabel Kejelasan danKeterbukaan dapat dilihat pada tabelberikut ini

Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Kejelasan dan Keterbukaan

No I t e mNilai

1 2 3 4 5F % F % F % F % F %

1 Persyaratan umum 20 33.3 23 38.3 8 13.3 5 8.3 4 6.72 Rincian Biaya 24 40.0 16 26.7 12 20.0 7 11.7 1 1.73 Waktu Penyelesaian 4 6.7 12 20.0 16 26.7 24 40.0 4 6.7

Jumlah 48 80.0 51 85.0 36 60.0 36 60.0 9 14.1

Berdasarkan pada tabel diatas,secara impiris item pertama darivariabel Kejelasan dan Keterbukaanadalah persyaratan umum. Dalam hal iniyang menyatakan sangat jelas ada 4orang responden atau 6,7 %, dan yangmenyatakan jelas ada 5 orangresponden atau sekitar 8.3 %, yangmenyatakan cukup ada 8 orangresponden atau 13,3 %, yangmenyatakan kurang jelas ada 23 orangresponden atau 38,3 %, sedangkansisanya menyatakan tidak jelas yaitu 20orang responden atau 33,3 %.

Berdasarkan pada tabel diatas,secara impiris item kedua dari variabelKejelasan dan Keterbukaan adalahtentang rincian biaya pelayanan. Dalamhal ini yang menyatakan sangat jelasada 1 orang responden atau 1,7 %, danyang menyatakan jelas ada 7 orangresponden atau 11,7 %, yangmenyatakan hanya cukup ada 12 orangresponden atau 20.0 %, yang

menyatakan hanya kurang jelas ada 16orang responden atau 26.7 %sedangkan sisanya menyatakan tidaksesuai yaitu 24 orang responden atau40.0 %.

Berdasarkan pada tabel diatas,secara impiris item ketiga dari variabelKejelasan dan Keterbukaan adalahtentang jadwal waktu penyelesaian.Dalam hal ini yang menyatakan sangatcepat ada 4 orang responden atau 6,7%, dan yang menyatakan cepat ada 24orang responden atau 40.0 %, yangmenyatakan cukup ada 16 orangresponden atau 26,7 %, yangmenyatakan kurang cepat ada 12 orangresponden atau 20,0 % sedangkansisanya menyatakan tidak cepat yaitu 4orang responden atau sekitar 6.7%.Distribusi Frekwensi Variabel Ekonomis

Untuk mengetahui distribusifrekuensi jawaban responden pada item-item dari variabel ekonomis dapat dilihatpada tabel berikut ini :

Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Ekonomis

No I t e m Nilai1 2 3 4 5

Page 22: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 17

F % F % F % F % F %1 Biaya yang wajar 2 3.3 14 23.3 23 38.3 15 25.0 6 10.02 Sesuai kemap. masy. 20 33.3 23 38.3 8 13.3 5 8.3 4 6.73 Sesuai UU 1 1.7 9 15.0 22 36.7 18 30.0 10 16.7

Jumlah 23 48.3 46 76.7 53 88.3 38 63.3 20 33.4

Berdasarkan pada tabel diatas,secara impiris item pertama darivariabel Ekonomis adalah tentangpenetapan biaya yang wajar terhadappelayanan. Dalam hal ini yangmenyatakan sangat wajar ada 6 orangresponden atau 10,0 %, dan yangmenyatakan wajar ada 15 orangresponden atau 25,0 %, yangmenyatakan cukup ada 23 orangresponden atau 38,3 %, yangmenyatakan kurang wajar ada 14 orangresponden atau 23,3 % sedangkansisanya menyatakan tidak wajar yaitu 2orang responden atau sekitar 3,3 %.

Berdasarkan pada tabel diatas,secara impiris item kedua dari variabelekonomis adalah kesesuaian dengankemanpuanb masyarakat terhadappelayanan. Dalam hal ini yangmenyatakan sangat sesuai ada 4 orangresponden atau 6,7 %, dan yangmenyatakan sesuai ada 5 orangresponden atau 8,3 %, yangmenyatakan cukup ada 8 orangresponden atau 13,3 %yang

menyatakan kurang sesuai ada 23orang responden atau 38,3 %,sedangkan sisanya menyatakan tidaksesuai yaitu 20 orang responden atausekitar 33,3%.

Berdasarkan pada tabel diatas,secara impiris item ketiga dari variabelekonomis adalah tentang kesesuaiandengan undang-undang yang berlakusaat ini terhadap pelayanan. Dalam halini yang menyatakan sangat sesuai ada10 orang responden atau 16,7 %, danyang menyatakan sesuai ada 18 orangresponden atau 30,0 %, yangmenyatakan cukup ada 22 orangresponden atau 36,7 %, yangmenyatakan kurang sesuai ada 9 orangresponden atau 15,0 %, sedangkansisanya menyatakan tidak mudah yaitu1 orang responden atau 1,7 %.Distribusi Frekwensi Variabel KepuasanMasyarakat

Untuk mengetahui distribusifrekuensi jawaban responden pada item-item dari variabel kepuasan masyarakatdapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Kepuasan Masyarakat

No I t e m

Nilai1 2 3 4 5

F % F % F % F % F %1 Merasa diperhatikan 17 28.3 12 18.3 15 25.0 8 13.3 8 13.32 Pelayanan yang baik 2 3.3 7 11.7 12 20.0 16 26.7 24 40.03 Perasaan puas 2 3.3 13 21.7 15 25.0 17 28.3 13 21.7

Jumlah 21 35.0 32 51.7 42 70.0 41 68.3 45 75.0

Berdasarkan pada tabel diatas,secara impiris item pertama darivariabel kepuasan masyarakat adalahtentang merasa diperhatikan saatmembutuhkan pelayanan. Dalam hal iniyang menyatakan sangat diperhatikanada 8 orang responden atau 13,3 %,dan yang menyatakan diperhatikan ada8 orang responden atau 13,3 %, yang

menyatakan cukup diperhatikan ada 15orang responden atau 25,0 %, yangmenyatakan kurang diperhatikan ada 12orang responden atau 20,0 %,sedangkan sisanya menyatakan tidakdiperhatikan yaitu 17 orang respondenatau 28,3%.

Berdasarkan pada tabel diatas,secara impiris item kedua dari variabel

Page 23: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 18

kepuasan masyarakat adalah tentangpelayanan yang baik sesuai dengankeinginan terhadap pelayanan. Dalamhal ini yang menyatakan sangat baikada 24 orang responden atau 40,0 %,dan yang menyatakan baik ada 16orang responden atau 26,7 %, yangmenyatakan cukup ada 12 orangresponden atau 20,0 %, yangmenyatakan kurang baik ada 7 orangresponden atau 11,7 % sedangkansisanya menyatakan tidak mudah yaitu2 orang responden atau sekitar 3,3 %.

Berdasarkan pada tabel diatas,secara impiris item ketiga dari variabelkepuasan masyarakat adalah tentangperasaan puas terhadap pelayanan.Dalam hal ini yang menyatakan sangatpuas ada 13 orang responden atau 21,7%, dan yang menyatakan puas ada 17orang responden atau 28,3 %, yangmenyatakan cukup ada 15 orangresponden atau 25,0 % yangmenyatakan cukup ada 13 orangresponden atau 21,7 %, sedangkansisanya menyatakan tidak mudah yaitu2 orang responden atau 3,3 %.

Validitas dan Reliabilitas InstrumenPenelitianUji Validitas

Uji validitas ini digunakan untukmenguji instrumen, yaitu apakahinstrumen yang digunakan dapatmemberikan hasil yang sesuai dengan

tujuan yang hendak dicapai. Dalamkaitannya dengan penelitian ini ujivaliditas akan digunakan untukmengukur atas item pertanyaankuisioner masing-masing variabel atauindikator. Tujuannya apakah item-itempertanyaan tersebut merupakan bagiandari indikator.

Adapun teknik pengujiannya denganmenggunakan korelasi product momentdengan menggunakan tingkatkepercayaan 5 %. Suatu item pertanyaandikatakan valid jika nilai probability ( p )kurang dari 0.05 (p < 0,05). Berdasarkanperhitungan pada lampiran diperoleh untukX1, X2, dan X3 seluruh item pertanyaanyang dapat dikatakan valid. Untuk variabelY (variabel tergantung) tiga itempertanyaan yang diajukan dapatdikatakan valid, karena semua nilaiprobability < dari 0,05

Uji ReliabilitasUji reliabilitas ini digunakan untuk

melihat apakah respon atau tanggapandari responden akan menghasilkan hasilyang sama jika dilakukan pada tempat danwaktu yang berbeda. Adapun teknik yangdigunakan dengan menggunakanreliabilitas alpha cronbach.Perhitungannya dengan membandingkannilai dengan table reliabilitas dari Ebeldan Frisbie. Jika nilai > dari r tablemaka dianggap reliabel.

Hubungan jumlah butir dengan Reliabilitas Instrumen

Jumlah Butir Reliabilitas5

10204080160

0.200.330.500.670.800.89

Berdasarkan hasil perhitungandalam lampiran maka ketiga indikatortersebut sudah reliabel karena nilai lebih dari dari nilai tabel (untuk 2 item =0.122 dan untuk 3 item = 0.148), dimananilai -hitung adalah sebagai berikut :

X1 : 0.4080 > 0.148

X2 : 0.5579 > 0.148X3 : 0.4081 > 0.148Y : 0.4408 > 0.148

Analisis Statistik InferensialHasil Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil perhitunganregresi linier berganda dengan

Page 24: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 19

menggunakan program SPSS, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Hasil Analisis Statistik Regresi Linier Berganda

B. Variabel BebasKoefisien Regresi

X1 ( Kesederhanaan Prosedur )X2 ( Kejelasan dan Keterbukaan )

X3 ( Ekonomis )Konstanta

0.1444030.0953190.1336891.767536

R Squared = 0.66165 F-Rasio = 211.37749Multiple R = 0.74943 Prob = 0.0000

Berdasarkan pada tabel diatas makapersamaan regresi yang diperoleh adalahsebagai berikut:

Y = 1.767536 + 0.144403 X1 +0.095319 X2 + 0.133689 X3 + ei

Maksud dari persamaan tersebutadalah:

Apabila Kesederhanaan Prosedurmengalami peningkatan sebesar satusatuan maka kepuasan masyarakat akanmengalami peningkatan sebesar0.144403.

keberhasilan peningkatan kepuasanmasyarakat akan mengalami peningkatansebesar 0.095319 apabila Kejelasan danKeterbukaan mengalami peningkatansebesar satu satuan.

Apabila biaya ekonomis mengalamipeningkatan sebesar satu satuan makakepuasan masyarakat akan mengalamipeningkatan sebesar 0.133689

Semua faktor ini KesederhanaanProsedur, Kejelasan dan Keterbukaanserta biaya ekonomis diukur dengankonstanta sebesar 1.767536

Analisis Korelasi Regresi Linier Berganda

Untuk menguji dan mengetahuisejauh mana hubungan dan pengaruhvariabel bebas terhadap variabel terikatmaka dipakai teknik korelasi regresi linierberganda. Dari hasil perhitungan dalamlampiran 5 maka diperoleh koefisienkorelasi berganda Multiple R (R) sebasar

0.74943 keadaan ini menunjukkan bahwaada ketergantungan yang kuat antaravariabel bebas dengan variabel terikat.

Sedangakan koefisien determinasiatau R-Squared (R2) sebesar 0.66165.Koefisien determinasi ini menunjukkanseberapa besar keragaman dari variabelterikat yang dapat dijelaskan oleh model.Dalam penelitian ini mempunyai artibahwa persamaan regresi telahmenjelaskan sebesar 66.165% darikeseluruhan jumlah keragaman yangdapat dijelaskan. Atau 66.165 % darikeberhasilan kepuasan masyarakatdijelaskan oleh ketiga variabel bebastersebut, sedangkan sisanya sebesar33.835 % dijelaskan oleh variabel lainyang belum dimasukkan dalam model.

Test Simultan Regresi Linier BergandaSetelah diketahui tingkat keeratan

hubungan antara variabel bebas denganvariabel tergantung untuk lebihmeyakinkan dapat dilakukan uji simultanterhadap variabel bebas denganmenggunakan uji F, hipotesa yangdigunakan adalah sebagai berikut:

H0 : 1 = 2 = 3 = 0H1 : minimal ada satu i 0dimana i = 1, 2 dan 3

Karena nilai F-hitung ( 211.37749 ) >F(0.05; (3,31)) (2.91) maka keputusannyatolak H0 artinya bahwa model tersebuttelah signifikan atau variabel bebastersebut secara bersama-sama

Page 25: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 20

mempunyai pengaruh yang bermaknaterhadap variabel terikat.

Uji Parsial Regresi Linier BergandaSetelah dilakukan pengujian secara

simultan maka dilakukan pengujian secaraindividu untuk untuk mengetahui pengaruhvariabel bebas secara individu terhadapvariabel terikat. Hipotesa yang diajukanadalah:

H0 : i = 0H1 : i 0 dimana i = 1, 2 dan 3Berdasarkan perhitungan pada

lampiran diperoleh bahwa untuk variabelX1, X2 dan X3 keputusannya tolak H0karena nilai t-hitung > dari nilai t-tabelyaitu t(0,05;31) = 2.043, berarti dari empatvariabel tersebut variabel kesederhanaanprosedur, kejelasan dan keterbukaan sertabiaya ekonomis secara individu signifikandalam meramalkan nilai keberhasilanpeningkatan kepuasan masyarakat.

Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas inidimaksudkan untuk mengetahui adanyahubungan yang sempurna antara variabel-variabel bebas dalam model regresi.Kolinearitas ganda sering ditandai dengannilai R2 yang tinggi (antara 0.7 sampai 1),namun tidak satupun atau sangat sedikitvariabel bebas yang signifikan secaraindividu. Dalam penelitian ini jika dilihatdari nilai R2 yang tidak cukup besarmenunjukkan kemungkinan tidak terjadiMultikolinearitas, untuk lebih membuktikanbahwa tidak ada kasus ini maka dilihatnilai VIFnya karena nilai VIF < 10 berartitidak ada multikolinearitas.

Uji AutokorelasiAutokorelasi dapat timbul karena

berbagai alasan, misalnya karena adanyapola siklus yang terjadi dalam regresi yangmeliputi data deret waktu, adanya variabelpenting yang belum dimasukkan ke dalammodel atau bentuk fungsi yang digunakankurang tepat. Salah satu akibat dariadanya kasus ini maka penaksir yangdihasilkan tidak lagi efisien baik untuksampel besar maupun untuk sampel kecil.

Untuk mengetahui ada atau tidakautokorelasi dapt dilihat dari nilai Durbin-Watson 2.22299 dimana nilai ini du < dw <

(4 - du) atau 1.65 < 2.22299 <(4 -1.65), atau bisa dilihat dari plot ACF.Plot ACF yang dihasilkan menunjukkanbahwa tidak ada yang keluar dari batas 2/n yaitu 0.338 kondisi inimenunjukkan tidak adanya autokorelasi.

Uji HeteroskedastisitasSalah satu asumsi dasar regresi

linier adalah variasi residual harus samauntuk semua pengamatan atauhomoskedastisitas. Untuk mengetahuiadanya homoskedastsistas dengan ujiGlejser, yaitu dengan meregresikan nilaiabsolut dari residual standart denganvariabel bebas, kemudian dilihat nilaiprobabilitas dari masing-masing variabelbebas jika ada yang kurang adari tingkatkepercayaan () 5% maka dapatdikatakan telah terjadi heteroskedastisitas.Dalam penelitian ini semua nilaiprobabilitas dari variabel bebas dalam ujiGlejser lebih besar dari 0.05. Berarti dapatdisimpulkan tidak terjadiheteroskedastisitas.

Uji Asumsi NormalitasPengujian normalitas dengan

menggunakan Uji Lilliefor, jika tingkatsignifikan atau nilai probabilitas diperolehdi atas 0.05 maka bisa dikatakan bahwaresidual yang dihasilkan berdistribusinormal, dalam penelitian ini nilaiprobabilitas yang dihasilkan sebesal0.2000. Demikian juga untuk uji ShapiroWilk nilai probalilitasnya sebesar 0.1994 (lebih besar dari 0.05 ) berarti residualnyaberdistribusi normal. Uji ini untukmemenuhi asumsi dalam uji linier regresi.

PembahasanPada skala perhitungan SPSS, hasil

yang diperoleh adalah positif. Hal inimenunjukkan bahwa kepuasanmasyarakat Desa Polagan KecamatanGalis, Kabupaten Pamekasan dalampenerapan pelayanan prima sangatmemperhatikan kesederhanaan prosedur,kejelasan dan keterbukaan serta biayayang ekonomis, sehingga dapatmeningkatkan kepuasan masyarakat yangmemerlukan pelayanan dari aparat DesaPolagan Kecamatan Galis KabupatenPamekasan.

Page 26: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 21

Tanggapan Responden TerhadapKesederhanaan Prosedur

Di sini terlihat sedikit kesenjangantentang kesederhanaan prosedur dariseorang pegawai terhadap latar belakangkebutuhan pelayanan bagi masyarakatyang sesuai dengan bidangnya sertapengetahuan dalam penyelesaian tugas diDesa Polagan Kecamatan GalisKabupaten Pamekasan, karenabanyaknya sub bidang pelayanan,sedangkan aparatnya sangat terbatassekali, sehingga keinginan untukmenempatkan masyarakat sesuai dengankeinginan yang perlu dilayani dalampenyelesaian tugas masih sebatasmengusulkan atau mengusahakan kepadaKepala Pemerintahan yang ada diatasnyayaitu Kecamatan, sehingga pihak yangberwenang untuk melayani kurang begitumengetahui terhadap kebutuhan yangmendesak bagi masyarakat umum.

Tanggapan Responden TerhadapKejelasaan dan Keterbukaan

Pada pernyataan responden padavariabel kejelasan dan keterbukaan adalahsudah sesuai antara kepentinganmasyarakat dengan syarat serta rincianbiaya kesesuaian serta waktupenyelesaian. Ini bisa dilihat bahwavariabel ini sangat kurang sekalipengaruhnya terhadap kepuasanmasyarakat terhadap pelayanan aparatDesa Polagan Kecamatan GalisKabupaten Pamekasan, dan terbuktibahwa masyarakat tidak mau yang kepadahal-hal yang sesuai dengan aturan,keinginannya hanya bagaimana merekamendapatkan pelayanan yang baikpadahal tidak sesuai dengan aturan yangada, seperti persyaratan dan sebagainya,sehingga penyelesaiannya memerlukanwaktu yang lama dan tidak sesuai denganyang diharapkan.

Tanggapan Responden Terhadap Biayayang Ekonomis

Biaya yang ekonomis tidakselamanya akan meningkatkan kepuasanmasyarakat atau merasa bangga danbahkan sangat diperhatikan oleh aparatDesa, melainkan masyarakat merasa puasapabila apa yang dinginkan cepatterselesaikan sesuai dengan waktu yang

diinginkan, walaupun harus menambahbiaya yang tidak sedikit untuk satu macambentuk pelayanan. sehingga masyarakatmerasa diperhatikan dan merasadinomersatukan dibandingkan dengananggota masyarakat yang lain.

Kesimpulan

Berdasarkan pada temuanpenelitian dan pembahasan dari sudutkajian variabel-variabel yaitu :kesederhanaan prosedur, kejelasan danketerbukaan serta biaya yang ekonomis,dapat disimpulkan sebagai berikut :a. Pada analisis penyajian secara

parsial atau uji-t, yaitu untukkonstanta sebesar -1,069,sedangkan atribut/variabelkesederhanaan prosedur (X1)mempunyai nilai 9,210, dan variabel, kejelasan dan keterbukaan (X2)mempunyai nilai 7,969, sertavariabel biaya yang ekonomis (X3)mempunyai nilai 7,550. Jadi faktordominan berpengaruh terhadapkepuasaan masyarakat tentangpelayanan yang lakukan olehperangkat Desa Polagan KecamatanGalis Kabupaten Pamekasan adalahVariabel kesederhanaan prosedur(X1).

b. Dari hasil pengujian simultan atau uji- F ini menunjukkan adanyapengaruh yang kuat secaraserempak antara variabel bebasketiga variabel dengan veriabeltergantung, dimana F hitung > Ftabel yaitu 211,37749 > 2,394.

c. Hasil pengujian koefisiendeterminasi (R2) adalah sebesar0,66165. Koefisien determinasi inimenunjukkan bahwa persamaanregresi telah menunjukkan sebesar66,165 %, berarti variabel bebasmemberikan sumbangan yang kuatterhadap variabel terikat, sedangkan33,835% adalah dari variabel lain.

Dengan demikian, dari hasil penelitianyang telah disimpulkan tadi bahwa :1. Hipotesis yang pertama adalah

variabel-variabel bebas yaknikesederhanaan prosedur (X1), danvariabel kejelasan dan keterbukaan(X2), serta variabel biaya yang

Page 27: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 22

ekonomis (X3), sangat berpengaruhterhadap kepuasaan masyarakattentang pelayanan yang dilakukanoleh perangkat Desa PolaganKecamatan Galis KabupatenPamekasan terbukti benar.

2. Hipotesis kedua yaitu variabelkesederhanaan prosedur (X1)merupakan faktor yang palingberpengaruh terhadap kepuasaanmasyarakat tentang pelayanan yangdilakukan oleh perangkat DesaPolagan Kecamatan GalisKabupaten Pamekasan terbukti jugabenar.

DAFTAR PUSTAKA

- Adi Suryadi, Drs, M.Si. dan Sutopo,MPA. Pelayanan Prima,Lembaga AdministrasiNegara, Jakarta, 2003

- Arikunto S. Dr., Manajemen Penelitian,Renika Cipta, Jakarta, 1995

- Amsyah Zulkiflih, Manajemen Kearsipan,Gramedia Pustaka Utama,Jakarta, 1998.

- Basir B. Drs, Manajemen KearsipanUntuk Lembaga Negara,Swasta dan PerguruanTinggi, Bumi Aksara, Jakarta,1997.

- Brisma R., Ir. Dan Soetrisno, Drs, M.Psi.,Manajemen PerkantoranModern, LembagaAdministrasi Negara, Jakarta,2003

- Bintoro Tj., H. Prof., ManajemenPembangunan, Toko GunungAgung, Jakarta, 1986.

- Fremont E. Kast dan James E.R.,Organisasi dan Manajemen,Bumi Aksara, 1991.

- Hadari N.H., Manajemen SumberdayaManusia Untuk Bisnis yangKompetitif, Ghajah Mada

University Press, Yogyakarta,1995.

- Manulang M., Drs., ManajemenPersonalia, Ghalia Indonesia,Jakarta, 1994.

- Nasri Effendi, Drs., M.Sc., SistemPenyelenggaraanPemerintahan NegaraKesatuan Republik Indonesia,Lembaga AdministrasiNegara, Jakarta, 2003.

- Wahyudi K dan Subando AM., SistemInformasi Manajemen ModernDalam Organisasi-OrganisasiPublik, Ghajah MadaUniversity Press, Yogyakarta,1995.

- Soejadi F.X., MPA., Dr., O & MPenunjang BerhasilnyaProses Manajemen, TokoGunung Agung, Jakarta 1996

Page 28: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 23

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT MEMBELIMOBIL PADA UD. KARYA MUDA MOTOR PAMEKASAN

Oleh : Alfi HasaniyahDosen fakultas ekonomi Universitas madura

ABSTRAK

Latar belakang masalah dari pada penelitian ini adalah; Dengan semakin banyaknyausaha dagang mobil yang baru bermunculan di kota Pamekasan; banyak merk mobilyang memang cukup di kenal dan disukai oleh semua lapisan masyarakat. Begitu jugadengan tawaran harga promosi cash dan kredit yang dapat menarik konsumen untukmembeli mobil pada UD. Karya Muda Motor yang merupakan sebuah showroom mobilyang baru berdiri di kota Pamekasan.

Tujuan penelitian ini adalah; Pertama Untuk mengetahui pengaruh faktor bauranpemasaran yang terdiri dari faktor produk, harga, promosi, dan tempat secara bersama-sama terhadap minat konsumen membeli mobil pada UD. Karya Muda MotorPamekasan. Serta ingin mengetahui faktor yang paling dominan dari kedua faktortersebut di atas.

Pengumpulan data pada penelitian ini adalah; dengan mengedarkan angket ataukuesioner; sebanyak 60 angket kepada responden. Dari Uji Validitas sebanyak 21 Item;ada 7 Item dinyatakan tidak valid, dan 14 Item dinyatakan valid.

Persamaan linier regresi berganda di hitung dengan metode SPSS; di temukanbentuk persamaannya sebagai berikut:

Y = 1,686 – 0,0441 X1 – 0,109 X2 + 0,396 X3 + 0,264 X4Dari persamaan tersebut; nampak bahwa jika tanpa adanya faktor produk, harga,promosi. dan faktor tempat; yang mempengaruhi minat konsumen membeli mobil padaUD. Karya Muda Motor Pamekasan, sebesar 168,90 %

Pada hipotesis pertama; dengan uji F; F hitung sebesar 10.923 lebih besar dariF table sebesar 3,15 dan tingkat signifikan 0,000 masih lebih kecil dari batas signifikanhipotesis 0,05. Maka hipotesis pertama tersebut, benar ada pengaruh faktor bauranpemasaran yang terdiri dari faktor produk, harga, promosi, dan tempat secara bersama-sama terhadap minat konsumen membeli mobil pada UD. Karya Muda MotorPamekasan.

Pada Uji Reliabilitas ri = 0.747233 > r table 0,05 = 0,254 dan r table 0,01 = 0,330;maka terbukti Instrumen data yang digunakan pada penelitian ini adalah Reliabel

Keyword : ada hubungan pada tingkat Positif Kuat antara faktor produk, harga,promosi, dan faktor tempat, secara bersama-sama terhadap faktor minatkonsumen membeli mobil pada UD. Karya Muda Motor Pamekasansebesar 66,50 %, faktor tempat dan faktor promosi sama-sama adapengaruh yang signifikan.

PENDAHULUANLatar Belakang Masalah

Dengan adanya kemajuan jamanyang cenderung semakin meningkat,sangat diperlukannya dukungan saranadan prasarana transportasi yang semakinmeningkat juga. Terlebih-lebih pendudukIndonesia semakin tahun semakinmeningkat; hampir semua Negara Industricenderung ingin memasarkannya produkatau jasanya di Indonesia. `

Sejak berlakunya persaingan bebaspada era ekonomi globalisasi; perusahaanbukan hanya dituntut untuk bertindakefisien dan efektif untuk mencapai labayang maksimal. Namun perusahaan harusmampu mengelola tentang faktor-faktormarketing mix yang merupakan inti darikegiatan pemasaran yang disebut dengan4 P yakni; faktor produk, harga promosidan saluran distribusi pada suatu produk.Sedangkan pada faktor jasa yang dikenal

Page 29: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 24

dengan 7 P yakni; product, price, place,promotion, people, physical, process.

Dengan persaingan yang semakintajam; perusahaan bukan hanya terfokuspada kualitas produk dan kebijaksanaanharga/ cara pembayaran yang di tawarkankepada pelanggan atau konsumennya.Namun faktor marketing mix yang lainnyaseperti faktor promosi, tempat, danpelayanan yang menarik terhadappelanggan; merupakan faktor yang sangatmenentukan terhadap kepuasankonsumen

Dengan semakin banyaknya usahadagang mobil yang baru bermunculan dikota Pamekasan; banyak merk mobil yangmemang cukup di kenal dan disukai olehsemua lapisan masyarakat. Begitu jugadengan tawaran harga promosi cash dankredit yang dapat menarik konsumenuntuk membelinya. UD. Karya Muda Motoryang merupakan sebuah showroom mobilyang baru berdiri di kota Pamekasan.Cukup banyak masyarakat Pamekasanminat membeli mobil pada showroomtersebut.

Dengan latar belakang tersebutdi atas; penulis ingin mengadakan

penelitian tentang; faktor-faktor yangmempengaruhi masyarakat membelimobil di showroom UD. Karya Muda.dengan judul sebagai berikut: ”Faktor-faktor yang Mempengaruhi MasyarakatMembeli Mobil Pada UD. Karya MudaPamekasan”.

Rumusan MasalahDengan latar belakang masalah

tersebut di atas, maka rumusan masalahyang di kemukakan pada penelitian iniadalah:a. Apakah faktor-faktor produk, harga,

promosi dan tempat berpengaruhsecara bersama-sama terhadap minatkonsumen membeli mobil pada UD.Karya Muda Motor Pamekasan.

b. Faktor apakah yang paling dominanterhadap minat konsumen membelimobil pada UD. Karya Muda MotorPamekasan.

Kerangka Pemikiran

GambarFaktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membeli Mobil Pada UD. Karya

Muda Motor Pamekasan

r 1 r 2R

r 4 r 3

Memp. Masyarakat (Y)

Produk (X1)

Tempat (X4)

H a r g a ( X2 )

Promosi ( X3 )

Page 30: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 25

KAJIAN PUSTAKAPemasaran

Pemasaran merupakan salah satu darikegiatan-kegiatan pokok yang dilakukanoleh para pengusaha dalam usahanyauntuk mempertahankan kelancaranhidupnya, untuk perkembangan danmendapatkan laba. Berhasil tidaknyadalam pencapaian tujuan bisnistergantung pada keahlian mereka dibidangpemasaran maupun dibidang lain. Selainitu tergantung pada kemampuan merekauntuk mengkobinasikakn fungsi-fungsitersebut agar organisasi dapat berjalandengan lancar.

Menurut Kotler dalam Hendra(2000:59) pengertian pemasaran didefinisikkan ebagai berikut ”pemasaranadalah kegiatan manusia yang diarahkanuntuk meuaskan kebutuhan dan keinginanmelalui proses pertukaran.”

Selanjutnya juga dikemukakanpengertian pemasaran menurut Swastadan adalah sebagai berikut:”pemasaran adalah suatu sistemkeseluruhan dari kegiatan bisnis yangdirencanakakn, menentukan harga,mempromosikan dan mendistribusikanbarang atau jasa yang memuaskankebutuhan baik kepada pembeli yang adamaupun pembeli potensial.

Berdasarkan pada definisi-definisi diatas nampak bahwa kegiaatan pemasaranbukan semata-mata untuk menjual barangatau jasa, tetapi merupakan aktifitasmanusia secara keseluruhan yangditujukakn untuk merencanakan,memperoduksi dan mendistribusikanbarang atau jasa yang dapat memuaskankeingiknan dan kebutuhan pembeli yangada sekarang maupun yang akan datang

Fungsi manajemen seperti planning,implementasi serta controlling sangatmenentukan tujuan perusahaan.Perencanaan merupakan proses yangselalu memandang kedepan dalam hal initermasuk pengembangan programkebijaksanaan dan prosedur ujntuk tujuanpemasaran.

Bauran Pemasaran (Marketing Mix)Pengertian marketing mix menurut

Kotler dalam Hendra (2000:6) adalahperangkat alat pemasaran taktis yang

dapat dikendalikan produk, harga, promosidan distribusi yang dipadukan olehperusahaan untuk menghasilkan responyang diinginkan dalam pasar sasaran”.

Kemudian menurut Swastha(2000:10): ”kombinasi dari empat fariabelatau kegiatan yang merupakan inti darisistem pemasran perusahaan yakniproduct, price, promotion, dan place”.

Selanjutnya Kotler dalam Hendra(2001:18) “mendefinisikan bauranpemasaran sebagai seperangkat alatpemasaran yang digunakan perusahaanuntuk terus menerus mencapai tujuanpemasarannya di pasar sasaran.

Menurut pendapat Yasid (2000:20); “Bauran pemasaran terdiri dari segala halyang dilakukan oleh perusahaan untukmempengaruhi permintaan akanproduknya.Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut pendapat Swastha (2000:59)didefinisikan perilaku konsumen adalahsebagai berikut: “ kegiatan-kegiatanindividu yang secara langsung terlibatdalam mendapatkan dan mengunakanbarang dan jasa termasuk didalamnyaproses pengambilan dan penentuankegiatan tersebut.

Berdasarkan pendapat para ahli dapatdi simpulkan bahwa prilaku konsumenadalah merupakan tindakan yang dilakukan oleh indivividu, kelompok,atauorganisasi yang di pengaruhi internal daneksternal dalam kegiatannya denganproses pengambilan keputusan untukmendapatkan, menggunakan danmemperoleh pengalaman dari suatupruduk atau jasa. Jadi terdapat tigagolongan yang saling berhubungan:a. Aktivitas yang menyangkut tindakan,

proses dan hubungan socialb. Orang-orang meliputi individu,

kelompok atau organisasic. Pengalaman, menyangkut

mendapatkan, menggunakan barangatau jasa.

Faktor-Faktor Yang MempengaruhiKonsumen

Swastha berpendapat (2000:48)mengenai variabel perilaku konsumen adatiga yaitu:a. Faktor-faktor eksternal yang

mempengaruhi prilaku konsumen

Page 31: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 26

b. Faktor-faktor internal yangmempengaruhi prilaku konsumen

c. Proses pengambilan keputusan darikonsumen

Proses Pengambilan KeputusanDalam keputusan pembelian barang,

konsumen sering ada lebih dari dua pihakyang terlibat dalam proses pertukaran ataupembeliannya.

Menurut Kotler dalam Hendra(2000:19), ada lima tahap dalam perusesmengambil keputusan pembeliankonsumen yaitu : (1) pengenalan masalah,(2) pencarian informasi, (3) evaluasialtenatif, (4) keputusan pembelian, dan

(5) perilaku purna jual. Melihat limatahapan proses pembelian diatas bahwaproses pembelian dimulai dari saatpembeli mengenali sebuah masalah ataukebutuhan. Selanjutnya konsumen yangtergugah kebutuhannya akan terdoronguntuk mencari informasi yang lebih banyakyang terkait dengan produk tersebut.setelah melakukan proses terhadapinformasi yang didapat maka konsumenmelakukan beberapa penilaian tersebut.

Dari informasi yang telah diperolehnyabaru diadakan seleksi atas macam produk/jasa yang tersedia. Proses pengambilankeputusan konsumen ini dapatdigambarkan seperti berikut:

GambarPengambilan Keputusan Konsumen

Umpan balik

Sumber: Sutisna (2001;16) “

HipotesisDari penjelasan di atas sangat jelas

tenatng hipotesis maka latar belakangteori yang telah disajikan maka dapatdisusun sebuah hipotesis sebagai berikut:ada bingkai yang jelas dimana sebagaiberikut:

a. Diduga ada pengaruh faktor bauranpemasaran yang terdiri dari faktorproduk, harga, promosi, dan tempatsecara bersama-sama terhadapkonsumen membeli mobil pada UD.Karya Muda Motor Pamekasan.

b. Diduga faktor produk yang palingdominan terhadap konsumen membeli

Pengenalan Masalah/ Kebutuhan danKeinginan

D. Evaluasi Pasca Pembelian

A. Pencarian Berbagai Informasi

B. Evaluasi Berbagai Alternatif MerekProduk

C. Pilihan Atas Merk Produk UntukDibeli

Page 32: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 27

mobil pada UD. Karya Muda MotorPamekasan.

METODOLOGI PENELITIANLokasi Penelitian

Penelitian ini, dilakukan padashowroom mobil pada UD. Karya MudaMotor Pamekasan; yang letaknya sangatstrategis di jantung kota Pamekasan,tepatnya di jalan Pintu Gerbang No. 182Pamekasan

Jenis DataJenis data yang digunakan pada

penelitian ini adalah menggunakan dataKualitatif bersekala Ordinal. Data Kualitatifadalah data yang dinyatakan dalambentuk kata, kalimat, dan gambar.Sedangkan data bersekala Ordinal adalahdata yang berbentuk rangking atauperingkat.

Sumber Datasumber data yang digunakan pada

penelitian ini adalah; merupakan dataprimer yakni, data yang diperoleh darisumber yang langsung dari konsumenyang menjawab angket sebagairesponden, pada penelitian ini.Populasi

Yang menjadi populasi pada penelitianini adalah; semua orang atau masyarakatyang pernah dan atau sedang membelimobil yang di beli pada UD. Karya Muda

Pamekasan. Banyaknya populasi adalah,banyaknya konsumen yang membeli mobilpada UD. Karya Muda Motor Pamekasansejak berdiri hingga penelitian iniberlangsung. Sehingga banyaknyapopulasinya tidak dapat dihitung atau tidakterhingga jumlahnya.S a m p e l

Teknik pengambilan sampelnya padapenelitian ini adalah dengan teknikSampling Aksidental.Yang menjdi sampelpada penelitian ini adalah; sebagiankonsumen atau masyarakat yang sedangdan atau pernah membeli mobil yangditawarkan oleh UD. Karya Muda MotorPamekasan.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalampenelitian ini dilakukan dengan metodeangket yakni; dengan menyebarkan daftarpertanyaan secara tertulis mengenai item-item yang berkaitan dengan gejala yangterkandung dalam fariabel-fariabel yangakan diolah dalam penelitian ini.Pengujian Instrumen DataPengujian ValiditasMerupakan alat penelitian berupa angketyang nantinya kan disebarkan kepadaresponden.Dimana untuk menguji validitasinstrumen akan dilakukan dengan rumussebagai berikut :

∑XYr xy =

√[∑X². (∑X)²]

Dimana : r xy = nilai kofisien korelasiX = item pertanyaan yang diujiY = total skor jawaban responden

Pengujian Reliabilitaspengujian reliabilitas adalah sebagaiberikut: ”dilakukan dengan internalkonsistensi dengan teknik belah dua yaitu

instrumen ganjil dan kelompok genap.Selanjutnya skor data tiap kelompok itudisusun sendiri ” dengan rumus sebagaiberikut:

2 rbri =

1 + rbDimana :

ri = realiblitas inernal seluruh instrumenrb = korelasi produck moment belahan pertama dan kedua

Teknik Analisis DataAnalisis Kualitatif data

analisis ini akan mendeskripsikanjawaban responden pada skala likert,

dengan batasan pengukuran sebagaiberikut:1. Sangat baik = 4,51 s/d5,00

Page 33: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 28

2. Baik = 3,51 s/d4,503. Cukup = 2,51 s/d

3,504. Tidak baik = 1,51 s/d2,505. Sangat tidak baik = 1,00 s/d

1,50Analisis Kuantitatif

Analisis ini dimaksudkan untukmemberikan gambaran tentang kondisiobjek yang diteliti berdasarkanperhitungan statistik. Adapun analisayang digunakan pada penelitian iniadalah mengacu pada persmaan regresiberganda menurut pendapat Sugiyono(2002:243) adalah sebagai berikut:

Rumus = Y = a + b1X1 + b2X2+ b3X3+ b4X4…BaXa.Dimana:

Y = variabel terikat yang ditentukan oleh besarnya variabel XX = variabel bebas yang menentukan besarnya nilai Ya = nilai konstantab = koefisien korelasi antara variabel X terhadap Y

Uji HipotesisUntuk uji regresi ini signifikasi atau tidak, maka digunakan F test yaitu untuk

mengetahui pengaruh secara simultan dengan rumus:

)1/()1(

/2

2

knR

kRF

Dimana:R2 = koefisien regresi yang telah ditemukank = jumlah variabel independenn = jumlah sampelF = f hitung selanjutnya dibandingkan dengan F tabelDengan membandingkan F hitung (Fh) dengan F tabel (Ft) pada tabel of sicnifican

0,05 ( = 0,05), jika hasil perhitungan perbandingan sebagai berikut:1. Fh Ft atau probabilitas tingkat kesalahan kurang dari 5%

Maka H2 diitolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa variasi dari model regresi berhasilmenerangkan variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat.

2. Fh < Ft atau probabilitas tingakt kesalahan lebih dari 5%Maka H0 diterima dan H1 ditolak. Ini berarti bahwa variasi dari model regresi tidakberhasil menerangkan variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat.

Jika hipotesa yang pertama dengan uji F secara simultan atau bersama-sama,maka pada hipotesa kedua menggunakan uji stastistik ”t” yakni, untuk mengetahuikontribusi dari masing-masing variabel bebasnya (secara parsial) terhadap variabeltergantung, dengan rumus Sugiyono (2002:154) sebagai berikut:

i

iii

Sb

bbt

Dimana :bi = koefisien ke 1bii = paramester ke 1 yang dihipotesakanSbi = kesalahan standart biAdapun rumusan btasa hipotesanya adalah sebagai berikut:Ha : bi = 0, tidak ada pengaruh yang bermakna antara X dan YHa : bi 0,. Ada pengaruh yang bermakna antara X dan Y.Dengan membandingkan I hitung dan I tabel pada 0,05, Maka pengambilan

keputusan uji t adalah sebagai berikut:1. t hitung t tabel, maka Ha diterima dan H1 ditolak, artinya variabel bebas kurang

dapat menjelaskan variabel terikatnya.2. t hitung > t tabel, maka Ha ditolak H1 diterima, artinya variabel bebas dapat

menjelaskan variabel terikatnya.

Page 34: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 29

Hasil PenelitianHasil Uji Validitas

Dari Uji Validitas dapat di susun secara nominasi pada masing-masing faktor padatable berikut ini:

TabelHasil Uji Validitas UD. Karya Muda Motor

NoItem U R A I A N N I L A I Nomi KET

Faktor Produk1 Jenis mobil sesuai dengan keinginan masyarakat 0.33795 III Valid2 Model mobil yang ditawarkan kepada konsumen 0.43349 II4 Kepuasan konsumen setelah membeli 0.68893 I.2 Valid

Faktor Harga5 Harga mobil yang ditawarkan terjangkau 0.33017 II Valid6 Variasi pilihan harga mobil yang ditawarkan 0.32331 III Valid8 Perbandingan harga dengan show room lainnya 0.41538 I.4 Valid

Faktor Promosi9 Promosi yang di lakukan oleh UD. Karya Muda 0.70788 I.1 Valid10 Kepercayaan konsumen pada promosi 0.36692 III Valid12 Perlu adanya promosi yang lebih menarik 0.53875 II Valid

Faktor Tempat13 Tempat usaha yang digunakan setrategis 0.51464 II Valid14 Suwasana tempat untuk melayani konsumen 0.68466 I.3 Valid

Faktor Mempengaruhi Masyarakat18 Informasi mobil yang disampaikan 0.36649 III Valid19 Keputusan membili mobil di UD. Karya Muda 0.47896 I Valid21 Tanggapan masyarakat setelah membeli mobil 0.47184 II Valid

Hasil perhitungan ValiditasDari hasil uji validitas secara nominasi tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa: yang

mempengaruhi keputusan masyarakat untuk membeli mobil pada UD. Karya Muda Motor

Pamekasan dipengaruhi oleh; pertama karena adanya faktor promosi yang menarik

konsumen; kedua adanya rasa puas setelah membeli mobil di UD. Karya Muda Motor;

ketiga faktor tempat yang menyejukkan; dan yang keempat perbandinga faktor harga

dengan show room yang lainnya

Hasil Uji Reliabilitas

Hasil Persamaan Linier Regresi BergandaCoefficients

Unstandardized

Coefficients

StandardizedCoefficients

t Sig.

95%ConfidenceInterval for

B

Correlations

CollinearityStatist

ics

Model B Std.Error Beta Lower

BoundUpperBound

Zero-orde

rPartial Part Tolera

nce VIF

1 (Constant) 1.686 .465 3.622 .001 .753 2.618

Page 35: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 30

F.PRODUK

-4.406E-02

.113 -.047 -.391 .697 -.270 .182 .292 -.053 -.039 .692 1.445

F.HARGA -.109 .104 -.118 -1.051 .298 -.316 .099 .195 -.140 -.106 .799 1.252F.PROMOS

.396 .088 .521 4.478 .000 .219 .573 .579 .517 .451 .748 1.336

F.TEMPAT .264 .089 .367 2.969 .004 .086 .442 .483 .372 .299 .662 1.511a Dependent Variable: F.MEMPEN

Hasil Persamaan Pearson Correlation

CorrelationsF.MEMPE

NF.PRODU

KF.HARG

AF.PROMO

S F.TEMPAT

PearsonCorrelation

F.MEMPEN 1.000 .292 .195 .579 .483

F.PRODUK

.292 1.000 .136 .305 .535

F.HARGA .195 .136 1.000 .420 .274F.PROMOS

.579 .305 .420 1.000 .333

F.TEMPAT .483 .535 .274 .333 1.000Sig. (1-tailed)

F.MEMPEN

. .012 .068 .000 .000

F.PRODUK

.012 . .150 .009 .000

F.HARGA .068 .150 . .000 .017F.PROMOS

.000 .009 .000 . .005

F.TEMPAT .000 .000 .017 .005 .N F.MEMPE

N60 60 60 60 60

F.PRODUK

60 60 60 60 60

F.HARGA 60 60 60 60 60F.PROMOS

60 60 60 60 60

F.TEMPAT 60 60 60 60 60Dari hasil SPSS Pearson Correlation tersebut di atas; maka dapat di susun

persamaan Pearson Correlation sebagai berikut :Y = 1,00 + 0,292 X1 + 0,195 X2 + 0,579 X3 + 0,483 X4

Artikan bahwa; minat masyarakat untuk berbelanja pada Golden Sweet, dapatmencapai Optimal 100 %. Maka perlu adanya kontribusi dari masing-masing faktorsebagai berikut: Minat masyarakat akan tercapai sebesar 100 %; jika ada kontribusi darimasing-masing faktor sebagai berikut :a) Dari Faktor Produk sebesar 29,20 %b) Dari Faktor Harga sebesar 19,50 %c) Dari Faktor Promosi sebesar 57,90 % (Dominan)d) Dari Faktor Tempat sebesar 48,30 %

Page 36: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 31

Rata-Rata / Mean Pada Empat Faktor Marketing MixDescriptive Statistics

MeanStd.

Deviation

N

F.MEMPEN 3.6060 .4096 60F.PRODUK 3.7222 .4397 60F.HARGA 3.6613 .4455 60F.PROMOS 3.7553 .5389 60F.TEMPAT 3.7750 .5706 60Y = Faktor Mempeng. Masyarakat = 3,61 katagori Baik, Skor = 4

X1 = Faktor Produk. = 3,72 katagori Baik, Skor = 4X2 = Faktor Harga = 3,66 katagori Baik, Skor = 4X3 = Faktor Promosi = 3,75 katagori Baik, Skor = 4X4 = Faktor Tempat = 3,78 katagori Baik, Skor = 4.

Pembahasan

Analisa Kualitatif

TabelRasio Jawaban 60 Orang Responden Dengan Skala Likert

Skor Produk Harga Promosi Tempat KonsumenR % R % R % R % R %

A 4 6.67 4 6.67 7 11.67 3 5 1 1.67B 35 58.33 33 55.00 29 48.33 23 38.33 38 63.33C 21 35 23 38.33 24 40 34 57 21 35D - - - - - - - - - -E - - - - - - - - - -

JML 60 100 60 100 60 100 60 100 60 100

Secara kualitatif dari hasil jawabanangket 60 Orang responden menilai yangmempengaruhi masyarakat membeli mobilpada UD. Karya Muda Motor Pamekasanyakni sebesar 1,67 % dengan kategoribaik, 63,33 % baik, 35 % cukup baik

Analisa KuantitatifY = 1,686 – 0,0441 X1 – 0,109 X2 +

0,396 X3 + 0,264 X4Secara kuantitatif dengan

perhitungan SPSS terlampir, makapersamaan linier regresi berganda yangmempengaruhi masyarakat membeli mobilpada UD. Karya Muda Motor Pamekasanyakni, sebesar 168,60 %.

Dari kedua analisa tersebut di atas,dapat disimpulkan sebagai berikut; padaanalisa kualitatif yang mempengaruhimasyarakat membeli mobil pada UD.Karya Muda Motor sebesar 1,67 %dengan kategori baik, 63,33 % baik, 35 %cukup baik dengan faktor yang paling

dominan pada faktor produk sebesar58,33 % dengan kategori baik.Sedangtkan pada analisa kuantitatif yangmempengaruhi masyarakat membeli mobilpada UD. Karya Muda Motor sebesar168,60 % dengan faktor yang palingdominan pada factor 39,60 %.Uji- Hipotesisa. Hipotesa Pertama

Diduga ada pengaruh faktor bauranpemasaran yang terdiri dari faktorproduk, harga, promosi, dan tempatsecara bersama-sama terhadapkonsumen membeli mobil pada UD.Karya Muda Motor Pamekasan.

Dengan menggunakan tingkatkepercayaan 5 % (Level of Signivicant0,05) pada nilai n = 60, maka di temukanangka F tabel = 2,52 Dari hasilperhitungan SPSS di temukan F hitung =10.923 dengan Signifikan = 0,000. MakaUji F adalah sebagai berikut.1) Pada Uji- F.

F hitung > F tabel atau

Page 37: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 32

10.923 > 2,52 maka H0 diterima danH1 ditolak

Artinya; ada pengaruh faktor-faktormarketing mix yang terdiri dari faktor;

produk, harga, promosi, dan tempatsecara bersama-sama terhadapmempengaruhi masyarakat membeli mobilpada UD. Karya Muda Motor Pamekasan.(hipotesis tersebut di atas benar/ dapatditerima)2) Pada Uji Probabilitas 0,05.

Probabilitas 0,000 < Probabilitas0,05 H0 diterima dan H1 ditolak

Artinya; model linier regresitersebut di atas dapat dijadikanpersamaan yang memprediksiperubahan pada faktor-faktor : produk,harga, promosi, dan tempat yangmempengaruhi masyarakat membeli

mobil pada UD. Karya Muda MotorPamekasan. (H0 diterima)

b. Hipotesa KeduaDiduga faktor produk yang palingdominan terhadap konsumen membelimobil pada UD. Karya Muda MotorPamekasan.

Ternyata pada analisa kuantitatifterbukti pada faktor Promosi yang palingdominan yakni; memiliki nilai koefisienkorelasi yang paling besar yakni; sebesar39,60 %.

Untuk Uji t; mencari nilai t pada tabeldengan menggunakan derajad kebebasan(dk) pada tabel t dk 60 dengan uji duapihak 0,05; maka ditemukan t tabelnyasebesar 2,000. Sehingga dapatdibandingkan nilai t hitung dan t tabel,pada masing-masing faktor sebagaiberikut:

1) Uji t1 = – 0,391 (Faktor Produk)– 0,391 < – 2,000 yakni

t hitung < t tabel H0 di terima H1 di tolak2) Uji t2 = – 1,051 (Faktor Harga)

– 1,051 < – 2,000 yaknit hitung < t tabel H0 di terima H1 di tolak

3) Uji t3 = 4,478 (Faktor Promosi)4,478 > 2,000 yakni

t hitung > t tabel H0 di tolak H1terima (Signifikan)4) Uji t4 = 2,969 (Faktor Tempat)

2,969 > 2,000 yaknit hitung > t tabel H0 di tolak H1terima (Signifikan)

Dari hasil Uji- t pada kempat faktortersebut di atas; terbukti bahwa faktorpromosi dan faktor tempat mempunyaihubungan yang berarti/ bermakna,terhadap faktor mempengaruhimasyarakat membeli mobil pada UD.Karya Muda Motor Pamekasan.(Signifikan)

Pada faktor produk dan faktor hargamempunyai hubungan yang tidak berarti/tidak bermakna, terhadap faktormempengaruhi masyarakat membeli mobilpada UD. Karya Muda Motor Pamekasan.

Untuk memperjelas, dari hasil Uji – tpada keempat faktor tersebut di atas;maka dapat di buktikan dengan gambarkurva normal sebagai berikut:

Page 38: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 33

Gambar Uji-t

Hasil Uji- “ t “Faktor Produk, Harga, Promosi, Tempat

H0diterima

-2,000 + 2,000

H0 H0ditolak ditolak

- 0,05 + 0,05O

Produk– 0,391

Harga– 1,051

Tempat2,969

(Signifikan)Promosi

4,478(Signifikan)

KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan

a. Model persamaan linier regresiberganda yang dihitung denganSPSS ditemukan persamaannyaadalah sebagai berikut:

Y = 1,686 – 0,0441 X1 – 0,109X2 + 0,396 X3 + 0,264 X4

b. Dengan menggunakan sampelsebanyak 60 responden; pada Uji‘F‘ terbukti F hitung = 10.923 > Ftabel = 2,52 dengan tingkatsignifikan = 0,00 < 0,05. Makadugaan faktor produk, harga,promosi, dan faktor tempat secarabersama-sama ada pengaruhterhadap faktor mempengaruhimasyarakat membeli mobil pada

UD. Karya Muda MotorPamekasan. Dapat di terima.

b. Koefisien korelasi pada penelitianini menunjukkan ada hubunganPositif Kuat yakni; sebesar 66,50%; antara faktor produk, harga,promosi, dan faktor tempatterhadap faktor mempengaruhimasyarakat membeli mobil padaUD. Karya Muda MotorPamekasan.

Saran-SaranTidak kalah pentingnya juga faktorpelayanan yang memuaskan danramah kepada konsumen, sangatmenentukan bagi kelangsungan hidupusaha bagi UD. Karya Muda MotorPamekasan.

Page 39: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 35

DAFTAR PUSTAKA

Swastha Basu, 2003, ManajemenPemasaran Modern. LibertyYogyakarta. Yogyakarta.

------------------. 2000, ManajemenPemasaran. Analisa perilakukonsumen. Edisi pertama.BPFE. Yogyakarta.

Bush dan Huston, 2000, Kualitas danpelayanan. Penerbit Gramedia.Jakarta.

Engel, James F, Roger D., Alih BahasaaBudiyanto. 2000, PerilakuKonsumen. Edisi keenam. JilidI. Binarupa Aksara. Jakarta.

Tjiptono Fandy, 2003, Prinsip-PrinsipTotal Quality Service (TQS),Penerbit Andi, Yogyakarta.

Handoko, 2000, Dasar-Dasar MengenaiProduksi Dan Oprasi, adisi 1,cetakan III, BPFE, Yogyakarta.

Harsono, 2001, Manajemen Pabrik, BalaiAksara, Jakarta.

Gazali, 2000, Terlaksana Produksi(Produksion Managemen)BPFE, Universitas GajahMada, Yogyakarta.

Kotler Philip,2000. ManajemenPemasaran. Jilid 1, terjemahanTeguh Hendra, Edisi Revisi,Prenha Hindu, Jakarta.

---------------, 2001. ManajemenPemasaran. Jilid 2, terjemahanTeguh Hendra, Edisi Revisi,Prenha Hindu, Jakarta.

--------------.,2002. Dasar-DasarPemasaran. Edisi BahasaIndonesia, Jilid I, PenerbitPrehalindo, Jakarta.

Ruslan, Rosadi, 2004, metodi penelitianpublic rellation and komunikasi,

PT. Raja grafindo Persada.Jakarta.

Santoso Singgih, 2000, Buku LatihanSPSS, Statistik Parameterik,Alex Media Kompotindo,jakarta.

Sugiyono, 2002, Metodologi PenelitianAdministrasi, Alafabeta, Bandung.

Yasid,2000. Pemasaran Jasa, Konsep danImplikasinya, Edisi Pertama,Penerbit Ekonisia FE.UII,Yogyakarta.

Page 40: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 36

PERANAN DAN TANGGUNGJAWAB PENASIHAT HUKUMSEBAGAI UPAYA PENERAPAN ETIKA BISNIS PASAR MODAL

DALAM ERA GLOBALISASI

Oleh:NadirDosen fakultas ekonomi

Universitas madura

ABSTRAK

Dalam menjalankan peranannya Penasihat Hukum harus mandiri untuk melindungimasyarakat investor disamping melihat kepentingan perusahaan. Perkembangan pasarmodal yang begiu pesat di Indonesia harus diimbangi penyelenggaraan yang baik dansehat, sebagai penerapan prinsip keterbukaan secara full dan fair. Dengan demikianperanan Penasihat Hukum merupakan perwujudan salah satu etika bisnis dilingkunganpasar modal, berdasarkan kode etik maupun standar profesi dari asosiasinya.Berhubunga standar Penasihat Hukum pasar modal relatif masih baru maka perlupembenahan dan penyempurnaan melalui peraturan-peraturan untuk menjamin mutupemberian jasanya kepada perusahaan dan kepada masyarakat, dalam rangkamengantarkan pasar modal Indonesia menyongsong era globalisasai.

Kata Kunci: Etika Bisnis Pasar Modal – Tanggung JawabPenasihat Hukum.

PENDAHULUAN

Etika bisnis telah menjadi isu yangmenarik bagi berbagai pihak yangmemandang kegiatan bisnis dengan titikberat pada nilai. Hal ini dapat dipahamikarena begitu besarnya peran dunia bisnisdalam kehidupan masyarakat sehari-hari.Etika bisnis harus memberikan pedomankepada pelaku bisnis agar mampumemanfaatkan peluang memenangkanpersaingan dalam suatu perekonomianglobal yang semakin kompleks.

Dalam suatu sistem ekonomiterdapat dua kondisi yang mendasari sifatdan cakupan suatu bisnis, yaitu untukmemperoleh laba dan mematuhi hukum.1Kedua kondisi ini disebut sebagai prinsiplaba dan prinsip hukum. Secara teoritiskeduanya merupakan kondisi yangdiperlukan bagi keberadaan sebuah bisnis.Tanpa prinsip laba, suatu organisasidianggap sebagai organisasi nirlaba,organisasi sosial, atau lainnya. Prinsiphukum juga merupakan kondisi yangdiperlukan karena hukum adalah kerangka

1 Fieser, James, “De Businesses HaveMoral Obligation Beyond What the Law Requires”,Journal of Business Ethics, Vol. 15, April, 1996,hlm. 457-468.

kontraktual untuk beroperasinya suatubisnis. Kenyataan bahwa organisasi bisnismencakup kegiatan ekonomi yangdilandasi oleh motovasi laba dan dibaasioleh hukum, memaksa para pelaku bisnisharus berhati-hati merumuskan kewajibanmoral bagi oraganisasinya. Kesepakatanterhadap isu inilah yang menjadi dasaruntuk merumuskan etika bisnis.

Perusahaan sebagai salah satubentuk oraganisasi bisnis harusmengorganisasi kebijakan etika bisnis dansekaligus melaksanakannya.Pengorganisasian kebijakan etika bisnismeliputi struktur formal dan informal.Pelaksanaan etika bisnis harusdiwujudkan dalam bentuk tugas dantanggung jawab. Implementasi etika bisnismenuntut semua komitmen seluruhanggota oraganisasi dan pihak-pihak yangterkait sebagai penunjang jalannyaoraganisasi tersebut.

Dalam masa pembangunandewasa ini, salah satu masalah pokokyang dicapai para pengusaha adalahperlunya modal untuk meningkatkan danmengembangkan usahanya. Manyadariadanya masalah itu, makapengembangan pasar modal merupakansatu diantara berbagai alternatif bagi

Page 41: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 37

perusahaan dalam rangka mencari danauntuk pembiayaan usahanya. Denganperkataan lain, pasar modal adalah suatubidang usaha perdagangan surat-suratberharga seperti saham, obligasi,sertipikat saham, dan lain-lain.2 Sebagaiusaha kearah penghimpunan danamasyarakat untuk pembangunan, motifutamanya terletak pada masalahkebutuhan modal bagi perusahaan yangingin lebih maju dengan menjual sahamkepada pemilik uang, investor peroranganmaupun lembaga. Dengan demikianberarti pasar modal berperan aktif dalampembangunan dengan mengikut sertakanmasyarakat secara langsung untukmenanamkan dananya ke dalamperusahaan yang sehat dan baikpengelolaannya.

Mengingat peranan perusahaanmenawarkan saham dan masyarakatbersedia menanamkan dananya melaluipasar modal, maka untuk menjaminterselenggaranya pasar modal secarasehat merupakan suatu keharusan bagiperusahaan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu dalam prosespenjualan saham kepada masyarakat.Untuk itu diperlukan adanya lembaga-lembaga penunjang yang terdiri antara lainadalah Underwriter, Notaris, AkuntanPublik dan Penasihat Hukum. Berbicaratentang tugas dari lembaga penunjangkhususnya Penasihat Hukum, dinyatakanbahwa tugas Konsultan Hukum ialahmengemukakan pendapatnya dari segihukum tentang keadaan perusahaanseperti keabsahan kekayaan perusahaan,kelengkapan perizinan, kasus-kasustuntutan hukum terhadap perusahaanyang mungkin ada, dan lain-lain.3Jelasnya, Penasihat Hukum sebagailembaga penunjang pasar modal dalampersiapan emisi saham dan obligasisaham bertugas meneliti hal-hal tersebut,dalam rangka melindungi kepentinganmasyarakat selaku calon investor atau

2 Bataona Pieter Tedu, Mengenal PasarModal dan Tata Aturan Perdagangan Efek SertaBentuk-bentuk Perusahaan di Indonesia, PT NusaIndah, Cet. I, Ende, Flores, 1994, hlm. 21.

3 Sumantoro, Pengantar Tentang PasarModal di Indonesia, PT Chalia Indonesia, CetakanI, Jakarta, 1995, hlm. 19.

investor pasar modal. Dalammelaksanakan tugas itu harusmemperhatikan prinsip-prinsipketerbukaan yang mendasari seluruhkegiatan pasar modal. Hal ini sesuai puladengan kedudukan Penasihat Hukumsebagai pihak independen yang dipercayakarena keahlian dan kejujurannya. Dengandemikian, tugas Penasihat Hukum adalahuntuk mewujudkan salah satu bagian darietika bisnis yang berlaku di lingkunganpasar modal, yaitu menegakkan prinsipketerbukaan yang mencerminkan pulatanggungjawab sosial perusahaan dalamrangka mengumpulkan dana darimasyarakat untuk pengembanganusahanya.

Mengenai prinsip keterbukaan diIndonesia, pada kenyataannya sering kalimengalami banyak benturan denganbudaya perusahaan yang ada, terutamabagi sebuah perusahaan keluarga. Halinilah yang banyak menimbulkan pulabenturan kepentingan bagi PenasihatHukum dalam pelaksanaan tugasnya,antara membela kepentingan perusahaanataukah menlindungi masyarakat investor,meskipun sebenarnya Penasihat Hukummemiliki kemandirian serta kebebasanuntuk mengemukakan pendapat sesuaihasil pemeriksaan yang dilakukannya.Memang semua itu tentunya kembali padaetika bisnis dari perusahaan dan etikapribadi Penasihat Hukum sendiri sesuaidengan profesinya yang dipercaya karenaintegritasnya.

ETIKA BISNIS DALAM ERAGLOBALISASI

Dalam kegiatan bisnis global,kinerja etis suatu perusahaan adalah salahsatu faktor yang penting dalamkeberhasilan. Perhatian tentang etikabisnis memang semakin meningkat,sehingga tidaklah berlebihan jika TanteAbeng menyatakan bahwa membangunetika bisnis dirasakan makin perlu diIndonesia, 4 karena kehidupan duniabisnis di Indonesia sudah semakinkompleks dan tidak dapat terlepas dari

4 Kompas, Membangun Etika Bisnis MakinTerasa Urgensinya, 28 April 1992, hlm. 18.

Page 42: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 38

kegiatan bisnis global. Dalam kegiatanbisnis global etika bisnis merupakanbagian yang integral dari seluruh kegiatanbisnis dan sangat besar pengaruhnyaterhadap keberhasilan suatu kegiatanbisnis.5

Istilah etika berasal dari bahasaYunani “ethos”, yang berarti kebiasaanatau sifat. 6 Istilah ini mengandung artisifat individu yang baik dan berarti pulasuatu aturan sosial yang mengarahkandan membatasi tingkah laku seseorang,khususnya menyangkut apa yang baik danapa yang buruk. Akan tetapi etika adalahsangat relatif pada lingkungan budayatertentu.7 Suatu aturan yang dapatditerapkan pada masyarakat tertentu tidakselalu dapat diterapkan pada masyarakatlain. Namun terlepas dari sifat relatiftersebut, maka etika bisnis dapatmenggunakan batasan yang diberikanoleh Taylor dan telah digunakan olehVitell, yaitu “philosophical inquiry into thenature and grounds of morality wheremeans moral judgement standards andrules of conduct relating to business ormarketing dicisions”.8 Selanjutnya menurutSoegeng Soetedjo, etika bisnis bersifatabstrak dan tidak dapat lepas dari standarmoral dan norma yang berlaku masyarakatdan bangsa secara keseluruhan bagiandaripadanya.9 Namun etika bisnis adalahterapan yang harus dicari konkritnya kalaumemang ingin benar-benar diterapkan.Dengan demikian, etika bisnis dapatdidefinisikan sebagai penerapan dari apa

5 Bertens, K, Etika Bisnis Menjadi UrusanSiapa, Manajemen dan Usahawan, no. 7, Juli,1993, hlm. 12-17.

6 Solomon, R.C., Ethics: A briefIntroduction, McGraw-Hill Book Company, NewYork, 1984, hlm. 18.

7 Frankena, W.K., Ethies, 2 edn, Prentice,Englewood, 1973, hlm. 23.

8 Vitell. S.J., Marketing ethiecs :Conceptual and empirical foundation a positivetheory of dicision making in marking situationshaving ethical content, Unpublished Ph.D.Dissertation, Texas Tech University, 1986, hlm. 47.

9 Soegeng Soetedjo, Etika Bisnis DalamEra Globalisasi, Makalah disampaikan padaSeminar Nasional Forum Komunikasi PenelitianManajemen dan Bisnis, Universitas AirlanggaPascasarjana Program Magister Manajement, 21-22Nopember 1997, hlm. 1-3.

yang benar dan apa yang salah dalamkumpulan lembaga, teknologi, transaksidan kegiatan yang disebut bisnis. Sifatnyaadalah normatif dan berdasarkan moral,oleh karenanya etika bisnis lebih tinggiderajatnya dan lebih mendasar dariperundang-undangan yangberlaku.Sedangkan kegiaan bisnis yangterjadi di masyarakat sangat luas sekaliyang bisa meliputi bidang-bidang usahaseperti : pertanian, perhotelan, perikanan,parawisata, perhutanan, kesehatan,perkebunan, kecantikan, pertambangan,konsultan keuangan/produksi, pendidikan,konstruksi, perantaraan,keuangan/perbankan, sewa- guna(leasing), asuransi, pergudangan,pengangkutan, perdagangan, pelayaran,komunikasi, dan lain sebagainya.10

Berbicara tentang globalisasi,bagaimana Indonesia melakukanantisipasi terhadap dampak globalisasi ?yang jelas bahwa globalisasi banyakmenimbulkan tantangan sekaligusmemberikan peluang, dan terjadipersaingan yang ketat tanpa mengenalbatas negara. Dalam situasi seperti itu,Soegeng Soetedjo mengemukakan tigapandangan mengenai hubungan antaraseorang pelaku bisnis dengan moral(etika): 11

1. Bisnis tidak perlu memperhatikanetika;

2. Bisnis memiliki peranan khusus didalam masyarakat, artinya apabilapelaku bisnis menghadapi pilihan,maka kepentingan masyarakat harusdidahulukan;

3. Bisnis juga harus memperhatikanmasalah moral.

Dari pandangan-pandangan tersebut,maka pandangan ketigalah yang palingsesuai diterapkan karena lebih menitikberatkan pada moral, mengingat seringnyaterjadi di dalam dunia bisnis, keuntunganbesar diperoleh dengan cara yang tidakbenar dan tidak etis. Makin canggihnyailmu pengetahuan dan teknologi makinbanyak peluang untuk melakukan

10 Richard Burton Simatupang, AspekHukum Dalam Bisnis, Rineka Cipta, Jakarta, 1995,hlm. 2.

11 Soegeng Soetedjo, Op. Cit, hlm. 4.

Page 43: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 39

kejahatan dan pelanggaran hukum yangakibatnya makin banyak pula terjadikecelakaan (musibah) yang menimpaumat manusia. Moralitas manusia seakan-akan tidak ada artinya di hadapankemajuan ilmu pengetahuan dan teknologiIman dan takwa yang seharusnya sebagaialat kontrol, sering kali yang terjadi justrusebaliknya.

Jelasnya, hubungan antara pelakubisnis dengan etika seperti pandanganketiga nampaknya dapat diterapkan diIndonesia sebagai dasar kesepakatantentang etika bisnis dalam era globalisasi,yaitu perlu dikobarkan semangat berbisnissambil bertakwa.

TANGGUNGJAWAB PENASIHATHUKUM SEBAGAI UPAYA PENERAPANETIKA BISNIS PASAR MODAL

Masalah tanggungjawab tidakdapat terlepas dari tugas yang diberikankepada seseorang. Demikian pula halnyayang berlaku bagi Penasihat Hukum dilingkngan pasar modal, harusmelaksanakan tugas-tugasnya denganpenuh tanggungjawab meskipun kadang-kadang diharapkan pada dua kepentinganyang bertolak belakang. Di satu sisiPenasihat Hukum harus membelakepentingan perusahaan namun di sisi lainia harus melindungi masyarakat yangmenjadi calon investor atau investor yangtelah mempercayakan dananya kepadaperusahaan tersebut.

Penasihat Hukum berperansebagai Konsultan Hukum dariperusahaan harus memenuhi berbagaiketentuan yang ada untuk menegakkanprinsip keterbukaan baik yang terdapatdalam Undang-undang pasar modalmaupun yang terdapat dalam ketentuan-ketentuan lain seperti Keputusan KetuaBapepan yang memuat tentang kewajibanpenyampaian laporan keuangan berkala.Dalam hal peran Penasihat Hukum untukmengarahkan perusahaan agar tidakmelanggar peraturan pasar modal, makasesuai dengan prinsip keterbukaan pulabahwa Penasihat Hukum harus bersifatmandiri, meskipun jasanya tersebut

dibayar oleh perusahaan yangbersangkutan. Memang Penasihat Hukumharus melihat pada kepentinganperusahaan, namun tentunya juga harusmelindungi investor dengan jalanmengendalikan perusahaan agar selalumematuhi peraturan pasar modal yangberlaku, sehingga tidak merugikanmasyarakat yang telah menanamkanmodalnya pada perusahaan tersebut.

Melihat tanggungjawab PenasihatHukum dalam perannya sebagaiKonsultan Hukum perusahaan dan jugasebagai pengendali bagi perusahaan,menunjukkan bahwa tanggungjawabtersebut merupakan perwujudan daripelaksanaan etika bisnis di lingkunganpasar mdal. Hal ini akan berjalan baikapabila pihak perusahaan maupunPenasihat Hukum benar-benar mematuhiapa yang telah disepakati bersamasebagai hak dan kewajiban masing-masing sesuai etika bisnis tersebut.Perlindungan terhadap masyarakatinvestor pada perusahaan publikmerupakan salah satu target utama darihukum. Diantara beberapa hal yangmenjadi tugas hukum manapun adalahmengupayakan terwujunya prinsipkeadilan terhadap lalu lintas interaksimasyarakat. Bahkan merupakan tugasnyayang utama di samping tugasnya yang lainseperti mencapai kepastian hukum dansebagainya. Implementasi prinsip keadilantersebut sering muncul dalam bentukperlindungan golongan yang lemah dariekploitasi yang kuat. Perlindunganterhadap masyarakat investor pasar modalmerupakan salah satu kristalisasinya kedalam hukum perseroan.

Satu diantara beberapa pilar bagiperlindungan masyarakat investor adalahkeharusan keterbukaan yang tidak hanya“full” tetapi juga “fair”. Untuk menerapkanketerbukaan yang demikian, peran otoritaspasar modal sangat penting. Permainan“trick-trick” akuntansi dan pemanfaatanlubang-lubang hukum masih merupakan “apart of the game” . Kode etik dan standardari masing-masing profesi pasar modalbelum terintegrasi dan tidak “capital maketoriented”, sehingga belum begitubermuara ke arah perlindunganmasyarakat investor. Sebagai garis

Page 44: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 40

pembatas terhadap fakta yang mestidibuka sehingga menunjukkan beberapastandar oleh ketentuan yang ada. Dalamhal tertentu memang telah terdapatkonkritisasi walaupun masih jauh daricukup, apalagi lengkap.

Di USA sebagai misal, apabila adainformasi yang menyesatkan atau tidakmemberi informasi penting yang harusdibuka, berlakulah apa yang disebut“Eyeball Test”. Dalam hal ini pihak yangdiinginkan harus mempunyai “actualknowlegde” dan “relince” dan terhadapdokumentasi yang disampaikan kepadaotoritas pasar modal dalam rangkaketerbukaan, tidak cukup hanyamendengar dari orang lain.

Dengan demikian, jelaslah bahwasetelah perusahaan menjual sahamkepada masyarakat Penasihat Hukumtetap membantu dalam rangka operasinyamaupun untuk kepatuhannya pada prinsipketerbukaan. Namun, bagaimanaPenasihat Hukum harus bersikapseandainya mengetahui bahwaperusahaan yang seharusnyamengumumkan sesuatu hal tetapi tidakmelakukannya ? Misalnya PT X padawaktu menjual saham kepada masyarakatmemakai jasa Penasihat Hukum A.Setelah proses itu selesai. Jasa A tidakdipakai lagi. Beberapa waktu kemudian PTX kembali menghubungi A dan mintabantuannya dalam mempersiapkan RapatUmum Pemegang Saham. Dalammembantu PT X, Penasihat Hukum Amengetahui bahwa PT X baru sajamelakukan transaksi yang seharusnyadilaporkan kepada Bapepan selakupengawas pasar modal dan diumumkankepada masyarakat, tetapi PT X tidakmelakukannya.

Dalam melaksanakan prinsipketerbukaan, memang sering kalimenimbulkan semacam “conflict ofinterest” bagi Penasihat Hukum bilaperusahaan tidak cukup memahami apaarti keterbukaan. Banyak perusahaanyang mempunyai pendirian karena merekatelah membayar sejumlah uang, tentulahPenasihat Hukum harus menurutikemauannya. Dengan demikianketerangan-keterangan berupa dokumen,

laporan, maupun pengumuman yangdiberikan hanya terbatas pada apa yangkeras dengan pendiriannya, makaperusahaan akan beralih minta bantuanPenasihat Hukum lain yang mau menurutikemauannya. Keadaan demikian inilahyang menyebabkan konflik pada diriPenasihat Hukum, lalu kepentingan siapayang harus dibela, perusahaan ataukahmasyarakat?.

Sebetulnya sudah jelas bahwaperan Penasihat Hukum dalam membantuperusahaan menerapkan prinsipketerbukaan berbeda dengan PenasihatHukum pada saat mewakili perusahaan didepan pengabdian atau mengadakannegosiasi dengan pihak lawan. Dalammelaksanakan prinsip keterbukaan,meskipun jasanya dibayar olehperusahaan Penasihat Hukum harus tetapbersifat mandiri, artinya harus tetap padapendiriannya karena tujuan dari prinsipketerbukaan adalah berbeda dengantujuan Penasihat Hukum dalammenangani perkara di Pengadilan, dimanamemang harus memihak kepada danmembela kepentingan kliennya.

Secara umum dapat disimpulkanbahwa Penasihat Hukum dalam mewakiliperusahaan yang sudah menjadiperusahaan publik sebenarnya samaseperti tugas Penasihat Hukum yangmewakili perusahaan-perusahaan swasta,namun harus diingatkan beberapa hal,yaitu :

1. bahwa ada peraturan-peraturankhusus di bidang pasar modal yangharus diikuti;

2. adanya kewajiban untukmelaksanakan prinsip keterbukaan;

3. harus dapat bertindak mandiri, tetapijuga harus dapat mengaspirasi tujuandari perusahaan.

Salah satu kewajiban profesipenunjang pasar modal yang diatur dalamSK Menteri Keuangan Nomor 1458/1990adalah harus mentaati kode etik danstandar profesi masing-masing asosiasi.Hal itupun dinyatakan dalam ketentuanpasal 66 UUPM, sebagai berikut : “SetiapProfesi Penunjang Pasar Modal wajibmentaati kode etik dan standar profesiyang ditetapkan oleh asosiasi profesi

Page 45: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 41

masing-masing sepanjang tidakbertentangan dengan undang-undang iniatau peraturan pelaksanaannya”. Dengandemikian maka Penasihat Hukum sebagaisalah satu profesi penunjang pasar modaljuga harus mentaati kode etik maupunstandar profesi dari asosiasinya. Padahalsaat ini asosiasi dari Penasihat Hukumbaru saja memiliki standar profesi,sehingga sejauhmana kewenanganPenasihat Hukum dalam mengarahkanperusahaan belum jelas, dengansendirinya menjadikan belum jelas pulatanggungjawab yang harus diberikantentang kebenaran formal dan materiilyang menyangkut aspek hukum dari suatuperusahaan yang menjual sahamnyakepada masyarakat. Demikian jugamengenai tanggungjawab PenasihatHukum baik secara pidana maupun secaraperdata apabila terjadi pelanggaranterhadap ketentuan pasar modal yangmengakibatkan kerugian bagi masyarakatinvestor.

Berbeda dengan di Indonesia,maka Penasihat Hukum pasar modal diAmerika mempunyai kedudukan khususyang membedakannya dengankebanyakan Penasihat Hukum lain.Perbedaan itu disebabkan karena terdapatdua ciri khas Penasihat Hukum yangmemutuskan apakah suatu transaksisurat-surat berharga dapat dilanjutkanatau harus dibatalkan karena masihbanyak masalah-masalah hukum. Kedua,Penasihat Hukum tersebut tidak hanyamemberi nasehat perusahaan kliennya didalam menyelesaikan transaksi,melainkan sebagai peserta aktif dalamtransaksi itu. Kedudukan PenasihatHukum yang demikian itu menimbulkantanggungjawab yang khusus pula untukmembela masyarakat envestor. Hal inimerupakan perluasan tanggungjawabPenasihat Hukum yang semula hanyasekedar untuk kepentingan kliennya danmengesampingkan tanggungjawabterhadap masyarakat.

Uraian diatas menunjukkan bahwakedudukan Penasihat Hukum pasar modaldi Amerika lebih kuat dibandingkandengan di Indonesia, sehinggaberpengaruh pula terhadaptanggungjawabnya, baik kepada kliennya

maupun kepada masyarakat investor. DiAmerika, tanggungjawab PenasihatHukum pasar modal nampak lebih jelaskarena standar profesi yang menentukanwewenangnya sudah diatur secara tegas.Selain itu para pelaku pasar modal jugasudah sadar benar tentang etika bisnisdan menerapkan secara baik. Dengandemikian Penasihat Hukum dapatberperan sebagaimana mestinya sesuaikedudukannya selaku profesi yang mandiridan terpercaya. Sedangkan di Indonesia,kenyataan masih menunjukkan bahwatanggungjawab Penasihat Hukum pasarmodal belum jelas karena standar profesiPenasihat Hukum yang ada relatif masihbaru. Di samping itu, kurangnyakesadaran tentang etika bisnis di kalanganpara pelaku pasar modal sering kalimenyulitkan Penasihat Hukum dalammelaksanakan tugasnya untukmenegakkan prinsip keterbukaan.

Keadaan ini merupakan hambatantersendiri, karena prinsip keterbukaanyang merupakan “conditio sine qua non”bagi kelangsungan pasar modal, padagilirannya akan membentuk kepercayaanmasyarakat terhadap pasar modal itusendiri. Hal tersebut sesuai dengan teori“informed market”, yang menyatakanbahwa pasar modal adalah wahanainvestasi yang melibatkan danamasyarakat. Dalam hal ini diperlukansegala informasi yang memungkinkan bagiinvestor untuk dapat menginvestasikandananya secara efisien. Oleh karena itu,hanya dengan informasi yang benar,lengkap dan akurat, maka mereka akandapat mengambil keputusan yang tepat.Informasi menjadi penting karena dapatdipergunakan sebagai faktor pembentukharga.

Apabila keadaan seperti di atastidak segera diatasi, keberadaanPenasihat Hukum pasar modal akansemakin tidak berarti. Demikian jugaprinsip keterbukaan makin tidak terkontrolpenerapannya, sehingga lambat launkepercayaan masyarakat kepada pasarmodal akan pudar dan bahkan bisa hilangsama sekali. Lebih parah lagi, jika parainvestor enggan ikut serta dalam kegiatanpasar modal di Indonesia karena merasabahwa tujuannya tidak mungkin akan

Page 46: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 42

tercapai secara optimal seperti yangdiharapkan. Mengingat semua itu, perlusecepatnya diadakan pembenahan-pembenahan dalam rangkamempersiapkan pasar modal Indonesiamemasuki perdagangan bebas duniadalam era globalisasi.

KESIMPULAN

Sebagai persiapan dalammemasuki dunia bisnis global, etika bisnistelah muncul sebagai salah satu faktoryang menarik untuk diperhatikan karenamerupakan bagian yang integral dariseluruh kegiatan bisnis. Kinerja etis suatuperusahaan sudah menjadi salah satufaktor penentu bagi keberhasilan sebuahbisnis. Karena itu, etika bisnis harusmemberikan pedoman kepada pelakubisnis agar mampu memanfaatkanpeluang memenangkan persaingan dalamsuatu perekonomian global yang semakinkompleks.

Pasar modal merupakan salah satualternatif bagi perusahaan untuk mencaridana guna pengembangan usahanyadengan jalan menjual saham kepadamasyarakat. Untuk itu diperlukan adanyabeberapa lembaga penunjang pasarmodal, antara lain adalah PenasihatHukum yang berperan untuk menegakkanprinsip keterbukaan dalam rangkapenjualan saham kepada masyarakat danmengarahkan perusahaan agar selalumentaati ketentuan-ketentuan pasar modalyang berlaku.

Sesuai perannya selaku PenasihatHukum dan sebagai pengendalian bagiperusahaan, maka tanggungjawabPenasihat Hukum adalah mengupayakanterwujudnya prinsip keterbukaan yangmerupakan bagian penting dari etika bisnispasar modal. Dalam melaksanakan prinsipketerbukaan, sering kali Penasihat Hukummengalami “conflict of interest” jika pihakperusahaan kurang memahami apa artiketerbukaan, dalam arti merekaberpendirian bahwa perusahaan telahmembayar sejumlah uang sehinggaPenasihat Hukum harus menurutikemauannya. Hal tersebut menyulitkan

Penasihat Hukum, kepentingan siapa yangharus dibela, perusahaan ataukahmasyarakat. Dalam hal ini PenasihatHukum harus tetap bersikap mandirisesuai profesinya yang dipercaya karenaintegritasnya.

Agar supaya keberadaanPenasihat Hukum lebih berarti dan prinsipketerbukaan tetap terkontrolpenerapannya, maka harus dilakukanpembenahan-pembenahan dalam rangkapersiapan pasar modal Indonesiamemasuki perdagangan bebas duniadalam era globalisasi. Untuk itu, perluadanya seperangkat peraturan yangmemuat standar profesi Penasihat Hukumpasar modal yang dapat menjamin mutupemberian jasa sesuai dengan kebutuhanmasyarakat. Disamping itu perlu jugaditingkatkan pemahaman serta kesadarantentang etika bisnis dan penerapan yangkonsisten dikalangan pelaku pasar modalsehingga Penasihat Hukum dapatberfungsi sebagaimna mestinya gunamenjaga kepercayaan masyarakat yangmerupakan faktor penentu bagikelangsungan hidup pasar modal.

DAFTAR BACAAN

Bertens, K, Etika Bisnis Menjadi UrusanSiapa, Manajemen dan Usahawan,no. 7, Juli, 1993.

Bataona Pieter Tedu, Mengenal PasarModal dan Tata AturanPerdagangan Efek Serta Bentuk-bentuk Perusahaan di Indonesia,PT Nusa Indah, Cet. I, Ende,Flores, 1994.

Fieser, James, “De Businesses HaveMoral Obligation Beyond What theLaw Requires”, Journal of BusinessEthics, Vol. 15, April, 1996.

Frankena, W.K., Ethies, 2 edn, Prentice,Englewood, 1973.

Kompas, Membangun Etika Bisnis MakinTerasa Urgensinya, 28 April 1992.

Page 47: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 43

Richard Burton Simatupang, AspekHukum Dalam Bisnis, Rineka Cipta,Jakarta, 1995.

Sumantoro, Pengantar Tentang PasarModal di Indonesia, PT ChaliaIndonesia, Cetakan I, Jakarta,1995.

Solomon, R.C., Ethics: A brief Introduction,McGraw-Hill Book Company, NewYork, 1984.

Soegeng Soetedjo, Etika Bisnis Dalam EraGlobalisasi, Makalah disampaikanpada Seminar Nasional ForumKomunikasi Penelitian Manajemendan Bisnis, Universitas AirlanggaPascasarjana Program MagisterManajement, 21-22 Nopember1997.

Vitell. S.J., Marketing ethiecs : Conceptualand empirical foundation a positivetheory of dicision making inmarking situations having ethicalcontent, Unpublished Ph.D.Dissertation, Texas TechUniversity, 1986.

Page 48: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 44

PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAPKEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR “HONDA” DI KOTA

PAMEKASAN

Oleh : AffanFakultas Ekonomi Universitas madura

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa pengaruhmotivasi, persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian. Satuanunit/obyek analisis penelitian ini adalah konsumen atau pemebeli dan pengguna sepedamotor merek Honda di kota Pamekasan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa motivasi,persepsi, sikap konsumen berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusanpembelian sepeda motor merek Honda. Manfaat penelitian ini dapat dipakai sebagaiinformasi dalam usaha untuk meningkatkan volume penjualan melalui prilaku konsumen.

PENDAHULUAN

Perkembangan usaha dewasa initelah diwarnai dengan berbagai macampersaingan di segala bidang. Melihatkondisi tersebut menyebabkan pebisnissemakin dituntut untuk mempunyai strategiyang tepat dalam memenuhi target volumepenjualan. Mengingat perkembanganteknologi yang semakin dinamis, manusiadituntut dengan cepat dan tepat untukbertindak agar tidak kalah bersaing.Menurut Kotler (2002:34), dalammeningkatkan persaingan masing-masingperusahaan harus dapat memenangkanpersaingan tersebut dengan menampilkanproduk yang terbaik dan dapat memenuhiselera konsumen yang selalu berkembangdan berubah-ubah.

Seiring dengan perkembanganjaman dan semakin meningkatnyakebutuhan alat transportasi membawaangin segar bagi perusahaan otomotifterutama di bidang sepeda motor, yangmana sangat dibutuhkan oleh banyakorang selain harganya terjangkau danmudah perawatannya. Saat ini banyaksekali bermunculan merek sepeda motordengan berbagai model, desain,memberikan kualitas yang bagus danharga yang cukup bersaing. Bagiperusahaan yang bergerak di bidangotomotif hal ini merupakan suatu peluanguntuk menguasai pangsa pasar. Salah

satu merek yang digemari oleh sebagianmasyarakat sejak dahulu adalah merekHonda. Untuk menghadapi persaingantersebut produk Honda selalu menciptakanpenemuan-penemuan baru yang manadisesuaikan dengan perkembangan jamandan keinginan masyarakat agar produknyatetap laku.

Produk yang ditawarkan olehperusahaan dapat menjadi salah satupembentukan motivasi, persepsi dan sikapkonsumen dalam melakukan pengambilankeputusan pembelian. Disamping itukemudahan untuk mendapatkan alattransportasi jenis sepeda motor saat inisangat mudah karena program pemberiankredit bisa dilakukan dengan uang mukayang terjangkau oleh semua lapisanmasyarakat. Perilaku konsumendipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin,pekerjaan dan pendapatan. Berdasarkansemakin tingginya kebutuhan masyarakatterhadap alat transportasi pribadi berupasepeda motor dan meningkatnyapersaingan untuk merebut konsumenmaka penulis tertarik untuk meneliti“Pengaruh Motivasi, Persepsi, dan SikapKonsumen terhadap KeputusanPembelian Sepeda Motor Merek “HONDA”di Kota Pamekasan.” Berdasarkan latarbelakang yang ada, penulis membuatrumusan masalah sebagai berikut: apakahada pengaruh motivasi, persepsi dan sikapkonsumen terhadap keputusan pembelian

Page 49: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 45

sepeda motor Merek “HONDA” di KotaPamekasan ? Sedangkan tujuan penelitianyang diharapkan oleh peneliti adalah untukmengetahui dan menganalisis pengaruhmotivasi. Persepsi dan sikap konsumenterhadap keputusan pembelian sepedamotor Merek “HONDA” di KotaPamekasan.

Merujuk pada latar belakang danrumusan masalah, dibutuhkan teori yangmendukung keberadaan masing-masingvariabel yang diteliti. Penelitian terdahuludilakukan oleh Sanjaya (2007); tentangpengaruh persepsi dan sikap terhadapkeputusan pembelian Mobil DaihatzuXenia di Surabaya, hasil penelitianmenjelaskan bahwa ada pengaruh yangsignifikan persepsi dan sikap konsumenterhadap keputusan pembelian.Seseorang dalam kehidupannya akandipacu untuk memenuhi kebutuhan dankeinginannya berdasarkan skala prioritasdan kebutuhan tersebut berupa barangprimer maupun barang sekunder.Mengingat makin berkembangnya daerahpermukiman yang jauh dari pusat kotamaka makin dibutuhkan saranatransportasi pribadi yang cukup efektif bagikeluarga. Saat ini kebutuhan transportasipribadi jenis roda dua khususnya sepedamotor sudah menjadi kebutuhanmasyarakat umum. Kebutuhanmasyarakat tersebut ditangkap olehpengusaha sebagai peluang untukmengembangkan kinerja bisnisnya denganmelakukan pengamatan kepada perilakukonsumen. Kinerja bisnis akan tercapaidengan baik apabila unit pemasaranbekerja dengam maksimal dalam usahamemperoleh konsumen yang potensial.Menurut Sigit (2002:6); pemasaran adalahsemua kegiatan usaha yang diperlukanuntuk mengakibatkan terjadinyapemindahan pemilikan barang atau jasadan untuk menyelenggarakan distribusifisiknya sejak dari produsen awal sampaikonsumen akhir. Sedangkan Swasta,Handoko (2000:6) menyatakan bahwaterdapat filsafah bisnis yang menyatakanbahwa pemuasan kebutuhan konsumenmerupakan syarat ekonomi dan sosial bagikelangsungan hidup perusahaan. Konseppemasaran bertujuan memberikankepuasan terhadap keinginan dankebutuhan konsumen atau berorientasi

pada konsumen (consumer Oriented), halini berbeda dengan pandangan yangterdahulu bahwa pemasaran berorientasikepada produk, penjualan dan keuanganperusahaan.

Sehubungan dengan keberadaankonsumen dan beraneka ragamperilakunya maka produsen harus benar-benar tanggap untuk melakukanpengamatan terhadap apa yang menjadikeinginannya. Menurut Solomon et al.(2002:6); Consumer behavior is the studyof the procceses involved when individualsor groups selct, purchase use or disposeof products, service, ideas, or experiencesto satisfy needs and desires. Jadi padadasarnya pengusaha mempunyaikewajiban untuk memenuhi danmemuaskan konsumen melalui produkyang ditawarkan. Faktor-faktor yang dapatmempengaruhi konsumen ada dua halyaitu faktor internal dan eksternal. MenurutBasu Swasta dan Handoko (2000:58);Faktor internal yang dapat mempengaruhiperilaku konsumen antara lain : 1) motivasidan 2) persepsi. Sedangkan menurutSchiffman dan Kanuk (2000:69); motivasiadalah The Driving force with in individualthat impels then to action. Motivasimerupakan kekuatan penggerak dalam diriseseorang yang memaksanya untukbertindak. Sedangkan Handoko(2001:225) mengatakan bahwa motivasiadalah suatu keadaan dalam pribadi yangmendorong keinginan individu untukmelakukan kegiatan tertentu gunamencapai tujuan. Dalam bidangpemasaran Sigit (2002:17) menjelaskanbahwa motivasi pembelian adalahpertimbangan-pertimbangan dan pengaruhyang mendorong orang untuk melakukanpembelian.

Dalam motivasi pembelian terbagimenjadi motivasi rasional dan emosional.Motivasi rasional adalah pembelian yangdidasarkan kepada kenyataan-kenyataanyang ditunjukkan oleh produk kepadakonsumen dan merupakan atribut produkyang fungsional serta obyektif keadaannyamisalnya kualitas produk, harga produk,ketersediaan barang, efisiensi kegunaanbarang tersebut dapat diterima.Sedangkan motivasi emosional dalampembelian berkaitan dengan perasaan,kesenangan yang dapat ditangkap oleh

Page 50: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 46

pancaindera misalnya dengan memilikisuatu barang tertentu dapat meningkatkanstatus sosial, peranan merek menjadikanpembeli menunjukkan status ekonominyadan pada umumnya bersifat subyektif dansimbolik. Pada saat seseorang akanmengambil keputusan untuk membelisuatu produk tentunya akan dipengaruhioleh kedua jenis motivasi tersebut yaitumotivasi rasional dan emosional./inrasional

Disamping motivasi mendasariseseorang untuk melakukan keputusanpembelian maka akan dipengaruhi jugaoleh persepsinya terhadap apa yangdiinginkan. Konsumen akanmenampakkan perilakunya setelahmelakukan persepsi terhadap keputusanapa yang akan diambil dalam membelisuatu produk. Menurut Schiffman danKanuk (2000:146) perception is process bywhich an individuals select, organizers,and interprets stimuli into the a meaningfulland coherent picture of the world. Kuranglebihnya bahwa persepsi merupakan suatuproses yang membuat seseorang untukmemilih, mengorganisasikan danmenginterprestasikan rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi suatugambaran yang berarti dan lengkaptentang dunianya. Sedangkan Kotler danAmstrong (1996:156) mengemukakanbahwa dalam yang sama, persepsiseseorang terhadap suatu produk dapatberbeda-beda, hal ini disebabkan olehadanya proses seleksi terhadap berbagaistimulus yang ada. Pada hakeketnyapersepsi akan berhubungan denganperilaku seseorang dalam mengambilkeputusan terhadap apa yangdikehendaki. Salah satu cara untukmengetahui perilaku konsumen adalahdengan menganalisis persepsi konsumenterhadap produk. Dengan persepsikonsumen kita dapat mengetahui hal-halapa saja yang menjadi kekuatan,kelemahan, kesempatan ataupunancaman bagi produk kita.

Selain persepsi akan muncul pulasikap seseorang dalam menilai suatuobyek yang akan diminati dan unutkdimiliki. Sikap sebagai suatu evaluasi yangmenyeluruh dan memungkinkanseseorang untuk merespon dengan carayang menguntungkan atau tidak terhadap

obyek yang dinilai. Menurut Robbins(2006:169) sikap adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluatifberkaitan dengan obyek, orang atau suatuperistiwa. Sedangkan menurut Simamora(2002:14) bahwa di dalam sikap terdapattiga kompenen yaitu 1) Coqnitivecomponent: kepercayaan konsumen danpengetahuan tentang obyek. Yangdimaksud obyek adalah atribut produk,semakin positif kepercayaan terhadapsuatu merek suatu produk makakeseluruhan komponen kognitif akanmendukung sikap secara keseluruhan. 2)Affective component: emosional yangmerefleksi perasaan seseorang terhadapsuatu obyek, apakah obyek tersebutdiinginkan atau disukai. 3) Behavioralcomponent: merefleksikan kecenderungandan perilaku aktual terhadap suatu obyek,yang mana komponen ini menunjukkankecenderungan melakukan suatutindakan. Menurut Loudan dan Delabitta(2004:217); kompenen kognitf merupakankepercayaan terhadap merek, komponenafektif merupakan evaluasi merek dankomponen kognitif menyangkut maksudatau niatan untuk membeli. Hubunganketiga tersebut dapat digambarkan sepertipada Gambar 1.

Proses pengambilan keputusanpembelian pada setiap orang padadasarnya adalah sama, hanya saja semuaproses tersebut tidak semua dilaksanakanoleh para konsumen. Berdasarkan tujuanpembelian, konsumen dapat diklasifasikanmenjadi dua kelompok yaitu konsumenakhir atau individual dan konsumenorganisasional atau konsumen industrial.Konsumen akhir terdiri atas individu danrumah tangga yang bertujuan untukmemenuhi kebutuhan sendiri atau untukdikonsumsi. Sedangkan konsumenorganisasional terdiri atas organisasi,pemakai industri, pedagang dan lembaganon profit, tujuan pembeliannya adalahuntuk keperluan bisnis atau meningkatkankesejahteraan anggotanya. Perilakukonsumen dalam proses pengambilankeputusan untuk melakukan pembelianakan diwarnai oleh cirri kepribadiaanya,usia, pendapatan dan gaya hidupnya.Menurut Kotler (2000:170-176) konsumendalam melakukan keputusan pembelianada lima tahapan yaitu: 1) pengenalan

Page 51: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 47

masalah, 2) pencarian informasi, 3)evaluasi alternatif, 4) keputusanpembelian, 5) perilaku pasca pembelian.

Tahapan tersebut dapat digambarkanseperti gambar .

Gambar . Hubungan Antara Ketiga Komponen Sikap

HIPOTESIS

Motivasi, persepsi, sikap konsumenberpengaruh teketigarhadap keputusanpembelian persepsi konsumenberpengaruh terhadap keputusanpembelian sikap konsumen berpengaruhterhadap pembelian.

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Berdasarkan latar belakang danrumusan masalah serta karakteristik obyekyang diteliti dapat diklsifikasikan sebagaipenelitian yang menggunakan hipotesis.Penelitian ini berdasarka fakta yang adadimasyarakat tentang pemilihan alat

Prilaku Pasca Pembelian

Evaluasi Alternaif

Pencarian informasi

Pengenalan masalah

Keputusan Pembelian

Komponen konaktif( Niatan untuk membeli )

Komponen Afektif( Evaluasi Merk )

Komponen kognitif( Kepercayan terhadap merk

Page 52: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 48

transportasi roda dua yaitu sepeda motormerek “HONDA” di kota Pamekasan.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalahdata interval, dinyatakan dalam angkamulai dari skala terkecil sampai denganyang terbesar, selain itu mempunyai jarakyang sama antara angka yang satu

dengan angka yang lainnya (1 = sangattidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4= setuju, 5 = sangat setuju). Sedangkansumber data yang digunakan adalahbersifat primer. Data diperoleh melaluikuisioner yang disebabkan kepadaresponden di Kota Pamekasan yang terdiridari tujuh kecamatan yaitu KecamatanKota, Pademmawu, Galis, Proppo,Larangan, Kadur dan Talanakan.

Indentifikasi Variabel

Independent Variable :

Dalam penelitian ini variabel bebas ada tiga sebagai berikut: Motivasi konsumen (X1) Persepsi konsumen (X2) Sikap konsumen (X3)

Dependent Variable Keputusan pembelian (Y)

Definisi Operasional

Motivasi Konsumen: :Adalah kekuatan penggerak dalam diri konsumen yang memaksabertindak untuk memenuhi apa yang diinginkan atau dibutuhkan

Persepsi konsumen : Tanggapan konsumen terhadap keberadaan suatu obyek atauproduk yang menjadi pilihannya

Sikap konsumen : Penilaian evaluatif konsumen terhadap suatu obyek atau produkyang diminati

Keputusan pembelian : Pilihan akhir yang dilakukan oleh konsumen dalam memenuhikeinginan atau butuhannya

Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yangdigunakan adalah random sampling padamasyarakat pembeli dan penggunasepeda motor merek “HONDA” di KotaPamekasan. Jumlah sampelmenggunakan sampel besar yaitu > 30 (Djarwanto, 1999 : 4) yaitu 125 orang.Menurut Nazir (1998 :221) jumlah sampelditetapkan atas pertimbangan pribadi,dengan catatan bahwa sampel tersebutcukup mewakili populasi denganpertimbangan biaya dan waktu.

Teknik Analisis Data

Untuk perhitungan statistik dalampenelitian ini digunakan program SPSSadapun teknik analisis data diuraikansebagai berikut: Analisis Regresi Linier Berganda

Koefisien Determinasi Berganda(R2)

Koefisien Korelasi Berganda (R) Koefisien Korelasi Parsial (r)

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Uji Validitas

Validitas yang digunakan dalampenelitian ini adalah validitaskonstrak.Menurut Azwar (2001:67);pengujian validitas konstrak diutamakandalam pengembangan dan evaluasiterhadap konsep dan teori. Validitasdigunakan untuk menguji kesahihan atauketepatan alat ukur, apakah memperolehinformasi sesuai dengan yang diharapkan.Dari perhitungan yang ada didapatkanhasil sebagai berikut pada lampiran Tabel1, Tabel 2, Tabel 3, Tabel 4. Dari tabel

Page 53: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 49

validitas motivasi, persepsi, sikapkonsumen dan keputusan pembeli dapatmenjelaskan bahwa pertanyaan yang adadi dalam variabel tersebut dinyatakan validdan tidak ada yang gugur (tingkat

signifikan α = 0,05, nilai sig.2-tailed =0,000 < α = 0,05) dan dapat digunakanuntuk analisis selanjutnya.

Tabel 1.. Validitas Motivasi Konsumen

No PertanyaanKorelasi Item

terhadap Nilai Sig KesimpulanTotal Korelasi 2-Tailed

1 Saya terdorong beli merk Honda 0,905 0,000 Valid (sahih)karena kualitas terjamin

2Beli karena harga purna jualtinggi di 0,656 0,000 Valid (sahih)banding merk lain

3Beli karena nyamanpemakainnya 0,837 0,000 Valid (sahih)

4 Karena harga terjangkau 0,895 0,000 Valid (sahih)

5Beli karena Bervariasi dan tidakke 0,971 0,000 Valid (sahih)tinggalan jaman

Sumber : Olahan Komputer

Tabel 2. Validitas Persepsi Konsumen

No PertanyaanKorelasi Item

terhadap Nilai Sig KesimpulanTotal Korelasi 2-Tailed

1 Suara mesin halus 0,885 0,000 Valid (sahih)

2Dapat menaikkan rasa percayadiri 0,824 0,000

Valid (sahih)

3 Daya tahan mesin terjamin 0,957 0,000 Valid (sahih)4 Bahan baker irit 0,896 0,000 Valid (sahih)5 Stabil dalam pemakian jarak jauh 0,854 0,000 Valid (sahih)

Sumber : Olahan Komputer

Tabel 3. Validitas Sikap Konsumen

No PertanyaanKorelasi Item

terhadap Nilai Sig KesimpulanTotal Korelasi 2-Tailed

1Model lampu sesuai denganternd 0,908 0,000 Valid (sahih)Masa kini

2 Model kenalpot lebih ramping 0,7233 Kombinasi Warna serasi 0,917 0,000 Valid (sahih)

4Stripping stikernya sesuaidengan 0,,905Desain masa kini 0,000 Valid (sahih)

5 Felg Yang bervariasi 0,750 0,000 Valid (sahih)Sumber : Olahan Komputer

Tabel 4. Validitas Keputusan Konsumen

No PertanyaanKorelasi Item

terhadap Nilai Sig Kesimpulan

Page 54: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 50

Total Korelasi 2-Tailed1 Tidak ada pilihan lain selain Merk 0,932 0,000 Valid (sahih)

Honda2 Semua keluarga memiliki merk 0,731 0,000 Valid (sahih)

Honda3 Informasi kualitas merk Honda 0,925 0,000 Valid (sahih)

Sudah memasyarakat4 Sparepart mudah didapat 0,758 0,000 Valid (sahih)5 Adanya pemberian bonus dalam 0,874 0,000 Valid (sahih)

pembelianUJI REALIBILITAS

Uji reliabilitas dimaksudkan untukmenunjukkan tentang sifat suatu alat ukurapakah cukup akurat, stabil atau konsistendalam mengukur apa yang ingin diukur.Perhitungan dilakukan dengan bantuancomputer program SPSS 11,0 denganmenggunakan metode konsistensi internalmelalui teknik analisi varian dari AlphaCronbach (α > 60%). Hasil uji realibilitaskeempat variabel dapat digambarkan

sebagai berikut dalam lampiran Tabel 5,Tabel 6, Tabel 7, Tabel 8.

Dari tabel realibilitas motivasi,persepsi, sikap konsumen dan keputusanpembelian hasilnya koefisien cronbachalpha lebih besar dari 60 % (0,60) artinyasemua pertanyaan yang ada pada masing-masing variabel tidak ada yang tidakreliabel dan dapat digunakan untuk analisiselanjunya.

Tabel 5. Realibilitas Motvasi KonsumenNo Pertanyaan Cronbach Alpha Crombach Kesimpulan

Ifitem Deleted Alpha1 Saya terdorong beli merk Honda 0,930 0,000 Valid (sahih)

Karena kualitas terjamin2 Harga purna jual lebih tinggi dari 0,935 0,000 Valid (sahih)

Merk lain3 Merk Honda nyaman dalam pe 0,919 0,000 Valid (sahih)

makaiannya4 Harga terjangkau 0,923 0,000 Valid (sahih)5 Model bervariasi dan tidak 0,934 0,000 Valid (sahih)

Ketinggalan jamanSumber : Olahan Komputer

Tabel 6. Realibilitas Persepsi Konsumen

No PertanyaanKorelasi item

terhadap Crombach KesimpulanTotal korelasi Alpha

1 Suara mesin merk Honda halus 0,940 0,000 Valid (sahih)2 Menggunakan merk Honda me 0,944 0,000 Valid (sahih)

Naikkan rasa percaya diri3 Daya tahan mesin nyaman 0,926 0,000 Valid (sahih)4 Bhan bakar irit 0,921 0,000 Valid (sahih)

5Stabil dalam pemakaian jarakjauh 0,939 0,000 Valid (sahih)

Sumber : Olahan Komputer

Tabel 7. Realibilitas Sikap Konsumen

Page 55: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 51

No PertanyaanKorelasi Item

terhadap Crombach KesimpulanTotal Korelasi Alpha

1 Model lampu merk Honda sesuai 0,930 0,944 ReliableDengan tren masa kini

2 Model kenalpot merk Honda 0,942 0,944 ReliableLebih ramping

3 Kombinasi warna serasi 0,929 0,944 Reliable4 Striping stkernya sesuai dengan 0,936 0,944 Reliabl

Desain masa kini5 Felg yang bervariasi 0,942 0,944 Reliable

pembelianSumber : Olahan Komputer

Tabel 8. Realibilitas KeputusanPembelian

No PertanyaanKorelasi Item

terhadap Crombach KesimpulanTotal Korelasi Alpha

1 Tidak ada pilihan lain selain Merk 0,907 0,923 Valid (sahih)Honda

2 Semua keluarga memiliki merk 0,900 0,923 Valid (sahih)Honda

3 Informasi kualitas merk Honda 0,916 0,923 Valid (sahih)Sudah memasyarakat

4 Sparepart mudah didapat 0,906 0,923 Valid (sahih)5 Adanya pemberian bonus dalam 0,895 0,923 Valid (sahih)

pembelianSumber : Olahan Komputer

Tabel 9. Hasil RegresiVariabel Kep. Uji-F Uji-t

Pembelian F hitungF tabel F

hitungT

tabelr

R2 RMotivasi 0,393 2,072 1,975 16,70 %Persepsi 0,142 730,302 2,427 2,159 1,975 16,63 % 0,947 0,973Sikap 0,032 2,153 1,975 16,09 %

Sumber : Olahan Komputer

Tabel 10 AnovaSumberVariasi Df

Jumlahkuadrat

Rataankuadrat

F-hitungSig

Regresi 3 126,123 31,541 730,302 0,000Residual 163 7,030Total 166 133,153 2,427

Page 56: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 52

Sumber : Olahan Komputer

Analisis Regresi Linier Berganda

Persamaan garis linier berganda dihitung untuk mencari hubungan dan pengaruhvariabel bebas terhadap variabel tergantung. Berdasarkan pengolahan pada programSPSS 11,0 maka persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut :

Y = 7,380 + 0,393 X1 + 0,142 X2 + 0,037 X3Dimana :Y = keputusan pembelianX1 = motivasi konsumenX2 = persepsi konsumenX3 = sikap konsumen

Persamaan regresi persamaanberganda tersebut dapat dijelaskansebagai berikut : Konstanta positif sebesar7,380 mempunyai arti keputusanpembelian akan meningkat sebesar 7,380jika variabel motivasi, persepsi dan sikapkonsumen konstan. Sedangkan koefisienregresi pada motivasi berpengaruh positifterhadap keputusan pembelian sebesar0.393 dan persepsi berpengaruh positifterhadap keputusan pembelian sebesar0,142 serta variabel sikap berpengaruhpositif terhadap keputusan pembeliansebesar 0,037. Hasil regresi dapatdisajikan sebagai berikut dalam lampirantabel 9, tabel 10.

Koefisien determinasi berganda (R2)sebesar 0,947 menunjukkan bahwasumbangan efektif variabel motivasi,persepsi dan sikap konsumen sicarasignifikan terhadap keputusan pembeliansebesar 94,7 % sedangkan sumbangandari variabel lain sebesar 5,3 % persen.Dengan menggunakan taraf signifikan (α )= 5 % diperoleh F hitung = 730,302 lebihbesar dari F tabel 2,427, jadi secarabersama-sama terdapat pengaruh secarasignifikan variabel motivasi, persepsi dansikap konsumen terhadap keputusanpembelian Sedangkan koefisien korelasiganda (R) sebesar 0,973 dapat diartikanbahwa antara variabel Motivasi, persepsidan sikap konsumen secara signifikanmempunyai hubungan yang baik terhadapkeputusan pembelian.

Koefisien korelasi parsial (r)digunakan untuk mengukur keeratanhubungan variabel bebas motivasi,persepsi dan sikap konsumen secaraparsial terhadap variabel terikat.

Berdasarkan uji – t dengan taraf signifikan(α) = 5% didapatkan hubungan variabelbebas dengan variabel terikat sebagaiberikut: motivasi terhadap keputusanpembelian sebesar 16,70%. Persepsiterhadap keputusan pmbelian sebesar16,63% dan sikap terhadap keputusanpembelian sebesar16,09%. Dalam hal iniyang paling erat hubungan variabel bebasdengan variabel terikat adalah motivasikonsumen setelah itu persepsi konsumen.

Dari analisis data ternyata secarabersama-sama variabel motivasi,persepsidan sikap konsumen berpengaruh secarasignifikan terhadap keputusan pembelianhal ini ditandai oleh adanya T hitung lebihbesar dari t tabel 730,302>2,427Sig.=0,000 lebih kecil dari dengan @=0,05seperti yang dikatakan olehKotler,Amstrong (2003:200) unsur yangterdapat pada pribadi konsumen memberirangsangan untuk melakukan keputusanpembelian,unsure yang dimaksud adalahdorongan,persepsi dan sikap terhadapkebutuhan yang harus dipenuhi.pengaruhsecara bersama-sama ini diperkuatdengan pengaruh secara parsial melaluiuji t yang mana masing-masing T hitungdari variabel bebas lebih besar dari t tabeldengan rincian sebagai berikut:T hitungmotivasi = 2.072 persepsi = 2,159 dabpersepsi = 2,153 lebih besar dari t tabel =1,975. Berdasarkan ananlisis data, makaterjawab bahwa hipotesis yangmengatakan motivasi, persepsi dan sikapkonsumen berpengaruh terhadapkeputusan pembelian pada sepeda motormerek HONDA di kota Pamaekasanterbukti kebenarannya.

Page 57: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 53

KESIMPULAN

Motivasi dalam diri akanmempengaruhi seseorang (konsumen)dalam melakukan pembelian karenadidasarkan pada dorongan yang dimilikimisalnya penilaian terhadap kualitas,harga, kenyamanan pemakaian terhadapbarang yang dibutuhkan. Peran persepsikonsumen akan mempengaruhi pulaterhadap keputusan pembelian, hal iniwajar karena setiap orang akan memilikipersepsi yang berbeda-beda terhadapsuatu obyek oleh karena itu keputusanpembelian akan cepat terlaksana apabilamuncul persepsi positif terhadap barangyang akan dibelinya. Persepsi tersebutdapat berupa penilaian terhadap apa sajayang melekat pada suatu produk yangdapat menimbulkan kepuasan dankenyamanan pada konsumen. Sikapmerupakan stimulus yang dapatmenyebabkan konsumen tertarik membelisuatu barang, tentunya sikap yang munculadalah yang positif misalnya:kepercayaan, emosional untuk memilikisuatu barang dengan kesadaran tinggiterhadap untung dan ruginya. MenurutGuiltinan, Paul (2001: 423) mengatakanbahwa konsumen akan menjatuhkanpilihannya terhadap barang yang dibelididorong oleh lingkungan teknologi,budaya dan ekonomi yang terjadi.

ImplikasiBagi pengusaha atau produsen

sepeda motor Merk Honda harus selalumemperhatikan prilaku konsumen yangsetiap saat selalu berubah-ubah karenatuntutan gaya hidup, kenyamanan dankeamanan serta citra pemakainya. Untukmemperhatikan posisi dipasar harus selalumelakukan market research terhadapproduk pesaing yang beredar di pasarharga yang ada serta adanya programpaket-paketyang dapat menarikkonsumen. Menurut Muhammad(2004:122)dalam mengantisipasi kondisipasar dapat menggunakan growthstrategyyaitu mengembangkan pasaryangtelah dimilikijika pangsa pasar yang adamasih luas. Hal yang harus menjadiperhatian adalah kepuasan konsumenpada pasca pengambilan keputusan untukmembeli produk yang kita tawarkan.

Daftar Pustaka

Khotler, Philip 2000, MarketingManajement: Analysis, Planning,Implementation and Control,Khotler, Philip, Amstrong, Carry 1996,Principle of MarketingSwasta, Basu , 2004, Dasar-dasarMarketingSwasta Basu, dan Hanoko, 2000.Manajemen Pemasaran Analisis PrilakuKonsumen, edisikeduaMuhammad Suwarno, 2004 Manajemenstrategic, Konsep dan Kasus, Edisi ketiga.UPPAMP YKPN, Yokyakarta.Sigit, Soehardi, 2002 Pemasaran Praktis,edisi ke tiga.

Page 58: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 54

PENGARUH SISTEM INFORMASI MANAJEMENTERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI UNIVERSITAS MADURA

PAMEKASAN

Oleh : Agus SugiyardiDosen Fakultas Ekonomi

Universitas Madura

Latar Belakang MasalahPerkembangan yang mencolok

selama beberapa dasawarsa menjelangdimulai abad ke 21 ditandai dengansemakin pentingnya informasi danpengelolaan data di dalam banyak aspekkehidupan manusia. Dengan tersedianyaberbagai bentuk media informasi,masyarakat sekarang memiliki pilihanyang lebih banyak lagi informasi yangingin mereka dapatkan. Kemajuantehnologi informasi seolah-olah membuatsemua orang dapat mengetahui apa sajayang ingin mereka ketahui dengan segera.

Sementara itu sesuai dengan lajugerak pembangunan, organisasi publikmaupun swasta semakin banyak yangmampu memanfaatkan teknologi informasibaru yang dapat menunjang efektifitas,produktifitas dan efesiensi kerja mereka.Tampaknya wujud peradaban yangdiuraikan oleh Alvin Toffler “bahwaperadaban yang pernah dan sedangdijalani oleh umat manusia terbagi dalam 3(tiga) golongan. (1) terentang dari tahun8000 sebelum Masehi sampai sekitartahun 1700. Pada tahapan ini kehidupanmanusia ditandai oleh peradaban agrarisdan pemanfaatan energi, (2) tahun 1700hingga tahun 1970-an, dimulai denganmunculnya revolusi Industri, pada saat inimanusia beralih ke energi yang takterbarukan seperti minyak, batu bara dangas alam. Pada abad ini juga ditandaidengan mekanisasi dalam semua aspekkehidupan manusia. (3) yang kini mulaijelas bentuknya adalah peradaban yangdidukung oleh kemajuan teknologikomonikasi dan pengelolaan data,penerbangan dan aplikasi angkasa luar,energi alternatif yang sedapat mungkinterbarukan, bioteknologi, dan rekayasagenetika dengan komputer dan mikroelektronika sebagai teknologi intinya.

Berkat kemajuan teknologikomunikasi dan informasi, pesan-pesandapat dikirim dan diterima pada waktu

yang bersamaan meskipun jarak antarapengirim dan penerimanya demikian jauh.Arus informasi dalam kehidupan manusiamodern tidak mungkin dapat dibatasi.

Perkembangan teknologikomputerisasi adalah penunjang utamadalam pembuatan keputusan di dalamorganisasi modern. Dalam hal ini, aplikasiteknologi komputer benar-benar telahmenandai revolusi peradaban yangmemungkinkan pekerjaan-pekerjaan didalam organisasi dapat diselesaikansecara cepat, akurat, dan efesien.

Di Indonesia pemakaiankomputer di kantor-kantor organisasiswasta dan organisasi pemerintahmaupun untuk keperluan pribadi jugameningkat tajam. Pesatnya kemajuanteknologi di bidang elektronika jugamendorong peradaban konfigurasikomputer sendiri di dalam perkantoranmodern. Sekarang berlainan dengankonfigurasi sistem yang tersentralisasipada sebuah komputer besar (mainfreme)seperti sekarang banyak diterapkan, dimasa mendatang pengolahan data akanlebih banyak dilakukan secaraterdesentralisasi pada komputer mikroyang tersebar di seluruh bagianorganisasi.

Pada saat yang sama prestasiorganisasi akan ditentukan olehkemampuan organisasi untuk mengambilkeputusan berdasarkan informasi yangtersedia. Pada organisasi bisnis dayasaing hanya akan dapat dipertahankanoleh perusahaan yang padat informasi danmemiliki manajer-manajer andal yangmampu membuat keputusan secara tepatdari informasi tersebut. Modal yangpenting bagi seorang manajer adalahkemampuannya untuk menganalisissituasi dan kondisi secara cepat sertakemanpuannya untuk menghasilkan ataumenyerap informasi yang handal danakurat untuk dapat membuat keputusan-keputusan rasional.

Page 59: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 55

Dengan melihat berbagaifenomena tentang pemanfaatan informasidi dalam organisasi-organisasi masa kini,apakah sesungguhnya perubahan polayang mendasar di dalam sistem manajerorganisasi. Bagaimana seharusnyaseorang manajer mengantisipasiperkembangan di bidang tehnologiinformasi dan memanfaatkannya tanpakehilangan kontrol atas kriteria danlandasan pokok organisasi.

Berhubungan dengan uraiantersebut diatas tentang sistem informasimanajemen berkaitan dengan peningkatankeberhasilan pelaksanaan pelayananprima di instansi pemerintah, karenadengan tersedianya berbagai bentukmedia informasi saat ini, dan kinimasyarakat memiliki pilihan yang lebihbanyak lagi informasi yang ingin merekadapatkan. Kemajuan teknologi informasiseakan membuat semua orang dapatmengetahui apa saja yang ingin merekaketahui dengan segera. Sementara ituseiring dengan lajunya gerakpembangunan organisasi-organisasi publikmaupun swasta semakin banyak yangmampu memanfaatkan teknologi informasibaru yang dapat menunjang efektifitas,produktifitas dan efesiensi kerja mereka,terutama dalam kinerja pelayanan.

Pemakaian komputer diorganisasi swasta dan organisasiPemerintah maupun untuk keperluanpribadi juga meningkat tajam terutamapada suatu instansi pemerintah,Kesadaran terhadap teknologi komputeryang sangat besar manfaatnya terutamapada urusan pelajaran dan ketatausahaan,sehingga dapat menyelesaikan pekerjaansecara lebih efesien dan lebih maksimalsesuai dengan pelaksanaan pelayananpendidikan kepada siswa yang padadewasa ini sangat diharapkan oleh publikdan merupakan kebijakan Pemerintah danKeputusan MENPAN Tentang sendi-sendiPelayanan Nomer 81 Tahun 1993, untukmelaksanakan sendi dasar pelayanantersebut tentunya harus didukung olehkemampuan pegawai dan sarana yangmemadai, yaitu dengan menggunakanperkakas komputer sebagai alat modernabad ini, dalam pengolahan data akansemakin penting di masa sekarang danmasa mendatang.

Dalam memberikan pelayananyang prima kepada publik, maka sangatdiperlukan adanya sistem informasimanajemen yang baik dan harus didukungoleh berbagai unsur seperti kemampuanpegawai dan kelengkapan sarana, baiksarana komputer maupun saranapendukung lainnya unsur pelaksana yangberkualitas yaitu sumberdaya manusiayang disebut pegawai. dalam halpelaksanaan tugas sehari-hari, karenasuatu intansi pemerintah sangatdiperlukan sekali sistem informasimanajemen, karena apabila ketinggalaninformasi bisa saja instansi ini akanmengalami kemunduran dalam usahamengembangkan instansinya, karenainformasi merupakan aset yang palingbesar bagi instansi atau lembagakhususnya lembaga pendidikan perguruantinggi yaitu Universitas MaduraPamekasan.dalam rangka peningkatankualitas.

Pelayanan di Universitas MaduraPamekasan sampai saat ini masih benar-benar terwujud dan tetap terlaksanadengan baik dalam pelayanan padamahasiswa. Dengan keberhasilan iniapakah karena didukung oleh cara atausistem informasi manajemen yangberbasis komputer proses yangdipergunakan, sehingga pelaksanaanpelayanan, baik secara pelayanan yangumum maupun yang khusus selaluterlaksana dengan baik, atau memangsumberdaya manusianya yang memilikikualitas yang bagus dalammengoperasionalkan kecanggihankomputer tersebut dalam memberikanpelayanan kepada mahasiswa untukmempercepat penyelesaian tugasnyadalam rangka membangun kepercayaanpublik kepada lembaga perguruan tinggisehingga menarik calon mahasiswa baru.

Demikian pentingnyapelaksanaan kualitas pelayanan yangdiberikan Universitas Madura Pamekasankhususnya kepada mahasiswa, sehinggasering dijadikan indikator keberhasilansuatu kepemimpinan di lembaga tersebut.Demikian juga dengan program reformasiadministrasi, tidak akan ada artinyamanakala pelayanan ternyata masihburuk. Apalagi dalam rangka mewujudkangood governmance dimana akuntabilitas

Page 60: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 56

menjadi salah satu prinsip yang harusdikedepankan dalam penyelenggaraansuatu lembaga atau instansi, makapelayanan yang akuntabel yaitu pelayananprima sektor publik menjadi keharusanyang tidak dapat ditunda. Sehinggamahasiswa merasa puas terhadappelayanan yang diberikan.

1.2 Rumusan MasalahAtas dasar uraian latar belakang

masalah yang telah dipaparkan diatasmaka permasalahan dapat dirumuskansebagai berikut :3. Apakah sistem informasi manajemen

yang terdiri dari kemampuan pegawai,kelengkapan sarana, pelatihan, danevaluasi kerja mempunyai pengaruhyang signifikan terhadap kualitaspelayanan di Universitas MaduraPamekasan ?

4. Dari faktor Sistem informasimanajemen tersebut, manakah yangmempunyai pengaruh paling dominanterhadap kualitas pelayanan diUniversitas Madura Pamekasan ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada permasalahan diatas maka penelitian ini mempunyai tujuansebagai berikut:3. Ingin mengetahui besarnya pengaruh

sistem informasi manajemen yangterdiri dari kemampuan pegawai,kelengkapan sarana, pelatihan danevaluasi kerja terhadap kualitaspelayanan di Universitas MaduraPamekasan.

4. Ingin mengetahui faktor yang palingdominan pengaruhnya terhadapkualitas pelayanan pada mahasiswa diUniversitas Madura Pamekasan.

1.3.2 Manfaat Penelitian1. Memberikan masukan pada pihak,

instansi serta instansi terkait untukmengembangkan pengetahuan tentangsistem informasi manajemen terhadappeningkatan kualitas pelayanan diUniversitas Madura Pamekasan.

2. Memberikan masukan bagi lembagaatau perguruan tinggi yaitu UniversitasMadura Pamekasan tentang sisteminformasi manajemen yang terdiri dari

unsur kemampuan pegawai,kelengkapan sarana, pelatihan danevaluasi kerja dalam meningkatkankualitas pelayanan pada mahasiswasehingga dapat membangunkepercayaan mahasiswa secarakhusus dan secara umum padamasyarakat pengguna jasa pendidikandi Universitas Madura Pamekasan.

3. Dijadikan bahan acuan bagi parapeneliti lain dalam kajian yang samanamun dengan masalah serta lokasiyang berbeda.

4. Sebagai sumbangan kecil bagikepustakaan dalam topik pengetahuansistem informasi manajemen yangterdiri unsur kemampuan pegawai,kelengkapan sarana, pelatihan, danevaluasi kerja.

1.4 Hipotesis1. Faktor-faktor yang mempengaruhi

sistem informasi manajemen yangterdiri dari kemampuan pegawai,kelengkapan sarana, pelatihan,dan evaluasi kerja mempunyaipengaruh yang signifikan terhadapkualitas pelayanan di UniversitasMadura Pamekasan.

2. Diduga kelengkapan saranamerupakan faktor yang palingdominan pengaruhnya terhadapkualitas pelayanan padamahasiswa di Universitas MaduraPamekasan.

2.1 Pembahasan Variabel PenelitianSehubungan dengan

permasalahan yang telah dirumuskan,maka dalam penelitian ini terdapat 5variabel yang akan diteliti. Kelimavariabel tersebut dikelompokkan ataudiklasifikasikan menjadi dua bagian,yakni variabel bebas (independentvariables) dan variabel terikat(dependent variables). Keduakelompok variabel tersebut dapatdijelaskan sebagai berikut :c. Variabel tergantung yang

dinotasikan dengan Y, yaituvariabel yang dipengaruhi olehkemampuan pegawai,kelengkapan sarana, pelatihan danevaluasi kerja yaitu kualitaspelayanan publik oleh pegawai di

Page 61: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 57

Universitas Madura Pamekasan,dalam memberikan pelayanankepada para masyarakat yangefeknya nanti akan menambahkepercayaan masyarakat sehinggaakan meningkatkan ataumemberikan rasa kepuasan padamasyarakat kampus danKabupaten Pamekasan khususnya,serta secara umum padamasyarakat Madura.

d. Variabel bebas yang dinotasikandengan X, yaitu faktor yangmempengaruhi kualitas pelayananUniversitas Madura Pamekasan,yaitu:X1 = Kemampuan Pegawai.X2 = Kelengkapan Sarana.X3 = Pelatihan.X4 = Evaluasi Kerja.

Agar tidak terjadikesalahpahaman dalam menafsirkanvariabel-variabel yang digunakandalam penelitian ini, maka diberikandefinisi operasional sbb :1. Sistem informasi manajemen yang

terdiri dari unsur kemampuanpegawai, kelengkapan sarana,pelatihan, dan evaluasi kerja (X),yaitu dalam rangka meningkatkankualitas pelayanan di UniversitasMadura Pamekasan.a. Kemampuan pegawai (X1)meliputi :

a.1. kesesuaian pendidikandengan tugasa.2. pengetahuan terhadapkomputera.3. pemahaman terhadap tugas

b. Kelengkapan sarana (X2)meliputi :

b.1. ketersediaan komputer diruang tugasb.2. ketersediaan saranapendukungb.3. ketersediaan danaoperasional.

c. Pelatihan (X3) meliputi :c.1. sering mengikuti pelatihan.c.2. mengusai hasil daripelatihan.c.3. menyebarkan hasilpelatihan pada pegawai yanglain.

d. Evaluasi kerja (X4) meliputi :

d.1. Evaluasi kerja daripimpinan.d.2. Respon pegawai denganadanya evaluasi kerja.d.3. Umpan balik dari hasilevaluasi kerja.

2. Faktor yang dipengaruhui olehsistem informasi manajemenmodern yang terdiri dari unsurkemampuan pegawai, kelengkapansarana, pelatihan, dan evaluasikerja yaitu peningkatan kualitaspelayanan publik di UniversitasMadura Pamekasan.a. kesesuaian pendidikan

mendukung terhadapkelancaran tugas.

b. ketersediaan komputer dapatmemperlacar pelaksanaantugas.

c. sering mengikuti pelatihan dapatmempermudah dalam prosespelayanan.

d. evaluasi kerja dari pimpinandapat meningkatkan semangatkerja pada proses pelayanan.

Di dalam diskripsi variabel,nilai yang digunakan adalah nilairata-rata skor yang diperoleh darijumlah pertanyaan sesuaiindikatornya. Untuk keseragamandalam pengukurannya digunakankategori: sangat baik dengan skor5, baik dengan skor 4, cukupdengan skor 3, kurang baik denganskor 2, dan tidak baik dengan skor1. Sedangkan nilai variabel yangdimasukkan dalam model analisisstatistik adalah nilai total skor.

3.1 Populasi dan Prosedur PenentuanSampel

Populasi dalam penelitian iniadalah pegawai yang akan dijadikanresponden yaitu pegawai UniversitasMadura Pamekasan. Berdasarkandata yang ada jumlah pegawaiUniversitas Madura Pamekasanadalah 75 orang pegawai.

Populasi seperti dinyatakanSuharsimi (1993) adalah keseluruhansubjek penelitian, apabila seseorangingin meneliti semua elemen yang adadalam wilayah penelitian makapenelitiannya merupakan penelitian

Page 62: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 58

populasi, sedangkan menurut Umar(1998) populasi diartikan sebagaiwilayah generalisasi yang terdiri dariobyek atau subyek yang mempunyaikarakteristik tertentu dan mempunyaikesempatan yang sama untuk dipilihmenjadi anggota sampel. Sedangkanmenurut Singarimbun (1997)berpendapat bahwa populasi ialahjumlah keseluruhan dari unit analisayang ciri-cirinya akan diduga.

Berdasarkan pengertian diatas, maka populasi penelitian inidilakukan atau dilaksanakan padaUniversitas Madura Pamekasan, yangterdiri dari 75 orang. Mengingatpopulasi pada penelitian ini sedikitjumlahnya, maka peneliti mengambilseluruh pegawai untuk dijadikanresponden. Jadi penelitian ini adalahpenelitian populasi, karena semuapopulasi atau responden dijadikanobjek penelitian.

4.1 Prosedur Pengumpulan Data4.1.1 Jenis Data

Data yang dibutuhkandalam penelitian ini dapatdigolongkan menjadi dua jenis,yaitu :

4.1.1.1 Data PrimerYaitu data yang diperoleh

dari sumbernya langsung yaituresponden, yang diperoleh denganteknik observasi, interview dankoisioner yang dilakukan kepadapegawai pada Universitas MaduraPamekasan.

4.1.1.2 Data SekunderYaitu data yang diperoleh

dari dokumen yang ada di UniversitasMadura Pamekasan, literatur yangmendukung, laporan-laporan, buku-buku, dan lain sebagainya.

4.1.2 Cara Pengumpulan DataPengumpulan data

dilakukan dengan menggunakanmetode observasi, interviw dankuesioner serta dokumentasi.Berdasarkan daftar pertanyaan(kuesioner) yang telahdipersiapkan, untuk dijawab dandiisi langsung oleh responden yaitu

pegawai Universitas MaduraPamekasan.

4.1.2.1 Metode ObservasiAdalah metode pengumpulan

data dengan jalan mengadakanpengamatan langsung serta mencatatsegala sesuatu yang berhubungandengan data yang diperlukan.

4.1.2.2 Metode InterviewAdalah metode pengumpulan

data dengan cara wawancaralangsung dengan pihak pegawaiUniversitas Madura Pamekasandalam usaha untuk memperoleh datayang berkaitan dengan masalah yangsedang diteliti.

4.1.2.3 Metode KuesionerAdalah suatu metode

pengumpulan data dengan jalanmemberikan daftar pertanyaan yangsudah tersedia kepada respondenuntuk dijawab sesuai dengan keadaanobyek yang sedang diteliti.

4.1.2.4 Metode DokumentasiAdalah suatu metode

pengumpulan data yang terkaitdengan data angka atau keadaan,baik yang menyangkut jumlahpegawai Universitas MaduraPamekasan maupun strukturorganisasi serta sejarah singkatlembaga dan juga yang menyangkutvisi dan misi lembaga, peneliti dalammenggunakan metode ini hanyasebagai data penunjang.

5.1 Model dan Teknik Analisis Data5.1.1 Model Analisis

Model yang digunakan dalammenganalisis data penelitian iniadalah Regresi Linier Berganda(Multiple Linear Regression)dengan maksud untuk memperolehhasil pendugaan parameter yangbaik (dalam arti tidak bias) denganasumsi variabel tergantung danvariabel bebas adalah linier. Selainitu ingin diketahui hubungan antaravariabel bebas dan variabeltergantung, dan sejauhmanapengaruh antara variabel-variabel

Page 63: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 59

bebas, serta pengaruh antaravariabel tergantung denganvariabel bebas, baik secarabersama maupun secara individuatau parsial.

Spesifikasi model regresi linierberganda yang digunakan adalah :

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 +b4X4 + ei

Dimana :Y = Kualitaspelayanan publik.b0 = konstanta.X1 = kemampuan pegawai.X2 = kelengkapan sarana.X3 = pelatihan.X4 = evaluasi kerja.b1, b2, = koefisien regresi

parsialei = variabel

pengganggu.Selanjutnya agar model

dapat dioperasionalkan dengan OLS(Ordinary Least Square) maka harusdipenuhi asumsi klasik sebagai berikut:e. Rata-rata penggunaan (ei) sama

dengan nol, artinya asumsi inimenginginkan model yang dipakaidapat secara tepatmenggambarkan rata-rata variabeltergantung setiap observasi.Dengan kata lain bila sampeldiulang dengan nilai variabel bebastetap, maka kesalahan tiapobservasi akan mempunyai rata-rata dengan nol atau salingmeniadakan.

f. Homoskedastisitas E(ei2) = 2,

artinya varian gangguan untukmasing-masing pengamatanadalah konstan atau sama besardengan 2 dalam arti tidak terjadihubungan antara variabelpengganggu dengan variabelbebas atau dapat dikatakan setiapobservasi mempunyai realibilitasyang sama.

g. Non-otokorelasi E(ei ,ej) = 0, artinyabahwa gangguan di satu observasitak berkorelasi dengan gangguandi observasi lain. Dengan kata lainbahwa nilai variabel tergantunghanya diterangkan oleh variabel

bebas bukan oleh variabelpengganggu.

h. Non-multikolinearitas E(ei ,xi) = 0,artinya tidak terjadi hubungan ataukorelasi antar variabel bebas.Jika asumsi ini terpenuhi makamodel regresi yang digunakandisebut BLUE (Best LinearUnbiased Estimator). (Mursinto,1993:23-24).

5.1.2 Teknik Analisis5.1.2.1 Menghitung KoefisienDeterminasi Berganda (R2)

Perhitungan koefisiendeterminasi berganda digunakanuntuk mengukur ketepatan dari modelanalisis yang dibuat. Nilai koefisiendeterminasi berganda digunakanuntuk mengukur besarnya sumbangandari variabel bebas yang ditelititerhadap variasi tergantung. Nilai R2

berada antara 0 dan 1 atau 0 R2 1.Bila nilai R2 mendekati nilai 1 makadapat dikatakan semakin besar,berarti model yang digunakansemakin kuat untuk menerangkanvariasi dari variabel tergantung.Sedangkan jika R2 nilai mendekati 0maka model yang digunakan semakinlemah dalam menerangkan variasidari variabel tergantung.

5.1.2.2 Pengujian HipotesisPertama

Pengujian hipotesis pertamamenggunakan uji regresi secarasimultan atau statistik uji yangdigunakan adalah uji F. Uji F atau Fhitung adalah sebaga berikut :

Rata-ratakuadrat regresi

F hitung =

Rata-ratakuadrat eror

(Makridakis, Wright danMc Gee, 1992:243)

Adapun rumusanhipotesisnya adalah sebagai berikut :

Ho : bi = 0Ha : bi 0 (i = dari 1sampai 5)

Dengan membandingkan F hitung(Fh) dengan F tabel (Ft) pada =0,05.

Page 64: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 60

Apabila hasil perhitunganmenunjukkan :3. Fh Ft atau probabilitas

kesalahan kurang 5%, maka Hoditolak dan Ha diterima. Ini berartibahwa variasi dari model regresiberhasil menerangkan variabelbebas secara keseluruhan.

4. Fh < Ft atau probabilitaskesalahan lebih dari 5%, maka Hoditerima dan Ha ditolak. Ini berarti

bahwa variasi dari model regresitidak berhasil menerangkan variasivariabel bebas secara keseluruhan.

5.1.2.3 Pengujian Hipotesis KeduaPengujian hipotesis kedua ini

menggunakan uji statistik t untukmengetahui sumbangan masing-masing variabel bebas secara parsialterhadap variabel tergantungnya,rumus yang digunakan adalah :

bi – bi0t =

SbiDimana :bi = koefisien ke-ibi0 = parameter ke-i yang dihipotesakanSbi = kesalahan standart bi

Adapun rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut :Ho : bi = 0, tidak ada pengaruh bermakna antara Xi dengan Y

Ha : bi 0, ada pengaruh bermakna antara Xi dengan YDengan membandingkan t hitung (th)dengan t tabel (tt) pada =0,05, makapengambilan keputusannya adalahsebagai berikut :Bila t hitung t tabel, maka hipotesisnol (Ho) diterima, hipotesis alternatif(Ha) ditolak, berarti variabel-variabelbebas kurang dapat menjelaskanvariabel terikatnya. Sebaliknya bila thitung t tabel, maka Ho ditolak Haditerima. Dengan demikian dapatdikatakan bahwa variabel-variabelbebas mampu menjelaskan variabelterikatnya.

5.1.2.4 Menghitung KoefisienDeterminasi Parsial (r2)

Langkah berikutnya, mencaribesarnya koefisien determinasi parsial(r2) untuk masing-masing variabelbebas. Kegunaannya untukmengetahui sejauh mana besarnyasumbangan masing-masing variabelbebas terhadap variabel terikat danuntuk mengetahui variabel bebasmana yang mempunyai sumbanganterbesar (dominan) terhadap variabelterikat. Berarti semakin besar r2 untukmasing-masing variabel bebas,menunjukkan semakin besar pulasumbangannya terhadap variabelterikat dan jika ada variabel yangangka r2 paling besar, probabilitasnyapaling besar/tinggi, maka variabel

bebas tersebut mempunyai pengaruhyang dominan terhadap variabelterikatnya.

5.1.2.5 Evaluasi EkonometrikaEvaluasi ekonometrika

tersebut digunakan untuk mengetahuiapakah model regresi linear bergandayang digunakan untuk analisis initelah memenuhi asumsi klasik dalamarti bahwa model yang digunakan initepat dan menghasilkan nilai yangakurat. Terdapat tiga penyimpanganasumsi klasik yang terjadi dalampenggunaan regresi linier bergandayaitu terjadi multikolinearitas,heteroskidastisitas dan autokorelasi,bila terjadi penyimpangan asumsi inimaka model yang digunakan tidakbersifat ”BLUE” (Best LiniearUnbiased Estimator) maka perludideteksi terlebih dahulu (Gujarati,Damodar, 1993, hal. 157-210).Adapun asumsi klasik tersebutmeliputi:

a. MultikolinearitasPengujian untuk

mengetahui apakah antara variabelbebas dalam persamaan regresitersebut tidak saling berkorelasi.Akibat adanya multikolinearitas iniakan sulit untuk memisahkanpengaruh masing-masing variabel

Page 65: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 61

bebas dengan variabel tidak bebas(Rieveld dan Lasmono, 53 :1993).

Untuk mendeteksi adanyamultikolinearitas dilakukan analisiskorelasi pearson antara variabelbebas yang satu dengan variabelbebas yang lain. Jika diketahuithitung lebh besar dari nilai kritis(Critical value) maka ini berartiterjadi multikolinearitas antarvariabel bebas yang satu denganvariabel bebas yang lain. Pendapatlain menyebutkan bahwa jikakoefisien korelasi satu dari variabelbebas 0,8 atau lebih maka perluditambah dengan variabel lain atausalah satu dari variabel yangberkorelasi dihilangkan (Emory,CW, 1980, hal. 448).Multikolinearitas diantara variabelmenjadi masalah yang penting, bilamultikolinearitas masih beradadalam batas toleransi. Akan tetapidengan adanya multikolinearitasakan sangat sulit untukmemisahkan pengaruh masing-masing variabel bebas terhadapvariabel tergantungnya ataudengan kata lain akan sulitdiketahui variabel bebas manayang mempengaruhi variabeltergantungnya.

b. HeteroskedastisitasPengujian ini digunakan

untuk mengetahui apakah variabelpengganggu dalam persamaanregresi mempunyai variasi samaatau tidak. Gejalaheteroskedastisitas terjadi akibatketidaksamaan data, terlalubervariasinya nilai data yang diteliti.“Heterorkedastisitas berarti bahwavariasi residual tidak sama untuksemua pengamatan” (Rieveld danLasmono, 1993, hal. 51). Uji inidimaksudkan apakah adapenyimpangan model karenavarians gangguan berbeda antarasatu observasi dengan observasilainnya. Cara yang dilakukandalam mendeteksi terjadinyaheteroskedastisitas adalah denganmenggunakan metode pearman

Rank Corelation, pembuktiannyadapat dilakukan dengan carameregresikan variabel-variabelbebas dengan variabelpengganggu (residual), masing-masing diberi jenjang yaitu darinilai terendah sampai tertinggi.Selanjutnya dicari koefisienkorelasinya dan dilakukanpengujian pada masing-masingvariabel. Apakah diperoleh rhitung <dari nilai kritis, berarti tidak terjadiheteroskedastisitas sehingga tidakterjadi penyimpangan asumsi klasikdengan model regresi.

c. AutokorelasiPengujian autokorelasi ini

digunakan untuk mengetahuiapakah persamaan regresi tersebutterdapat korelasi serial atau tidakdiantara variabel pengganggu ataudengan kata lain untuk mengetahuiapakah terjadi korelasi antaraanggota serangkaian data dalamobservasi yang diurutkan menurutwaktu (time series) atau ruang(cross section) (Gujarati, damodar,1993, hal. 201). Dengan demikianpada data time seies hasil satutahun tertentu akan dipengaruhioleh tahun sebelumnya dan padadata cross section yang terjadi disuatu tempat akan berpengaruhdengan data ditempat lain .

Untuk mendeteksi adaatau tidaknya autokorelasidigunakan uji Durbin Watson. Bilanilai DW (dhitung) berada dl dan dupada tabel Durbin Watson, yangberarti bahwa tidak terjadi gejalaautokorelasi, dan sebaliknya bilanilai DW berada di luar dl (lower)dan du (upper) berarti gejalaautokorelasi

6.1 Analisis Statistik Inferensial6.1.1 Hasil Analisis Regresi LinierBerganda

Berdasarkan hasilperhitungan regresi linier bergandadengan menggunakan programSPSS, maka diperoleh hasil sebagaiberikut:

Page 66: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 62

Tabel 1Hasil Analisis Statistik Regresi Linier Berganda

C.

D. Variabel Bebas

Koefisien Regresi

X1 ( Kemampuan Pegawai )X2 ( Kelengkapan Sarana )

X3 ( Pelatihan )X4 ( Evaluasi Kerja )

Konstanta

0.5324020.8260700.4266720.542122-0.544272

R Squared = 0.861842 F-Rasio = 36.27641Multiple R = 0.898234 Prob = 0.0000

Berdasarkan pada tabeldiatas maka persamaan regresi yangdiperoleh adalah sebagai berikut:Y = -0.544272 + 0.532402 X1 +0.826070 X2 + 0.426672 X3 +0.542122 X4 + eiiMaksud dari persamaan tersebutadalah:

keberhasilan pelaksanaanpelayanan akan mengalamipeningkatan sebesar 0.532402apabila kemampuan pegawaimengalami peningkatan sebesarsatu satuan.

Apabila kelengkapan saranamengalami peningkatan sebesarsatu satuan maka keberhasilanpelaksanaan pelayanan akanmengalami peningkatan sebesar0.826070 X2.

Apabila pelatihan pegawaimengalami peningkatan sebesarsatu satuan maka keberhasilanpelaksanaan pelayanan akanmengalami peningkatan sebesar0.426672 X3.

Apabila evaluasi kerja pegawaimengalami peningkatan sebesarsatu satuan maka keberhasilanpelaksanaan pelayanan akanmengalami peningkatan sebesar0.542122 X4.

Semua variabel X yang terdiridari kemampuan pegawai,kelengkapan sarana, pelatihanpegawai serta evaluasi kerjapegawai diukur dengankonstanta sebesar -0.544272.

6.1.2 Analisis Korelasi RegresiLinier Berganda

Untuk menguji danmengetahui sejauh mana hubungandan pengaruh variabel bebasterhadap variabel terikat maka dipakaiteknik korelasi regresi linier berganda.Dari hasil perhitungan dalam lampiran4 maka diperoleh koefisien korelasiberganda Multiple R (R) sebasar0.898234 keadaan ini menunjukkanbahwa ada ketergantungan yang kuatantara variabel bebas dengan variabelterikat.

Sedangakan koefisiendeterminasi atau R-Squared (R2)sebesar 0.861842. Koefisiendeterminasi ini menunjukkanseberapa besar keragaman darivariabel terikat yang dapat dijelaskanoleh model. Dalam penelitian inimempunyai arti bahwa persamaanregresi telah menjelaskan sebesar86.1842 % dari keseluruhan jumlahkeragaman yang dapat dijelaskan,atau 86.1842 % dari keberhasilanpelaksanaan pelayanan dijelaskanoleh kedua variabel bebas tersebut,sedangkan sisanya sebesar 13.8158% dijelaskan oleh variabel lain yangbelum dimasukkan dalam model.

6.1.3 Test Simultan Regresi LinierBerganda

Setelah diketahui tingkatkeeratan hubungan antara variabelbebas dengan variabel tergantung

Page 67: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 63

untuk lebih meyakinkan dapatdilakukan uji simultan terhadapvariabel bebas dengan menggunakanuji F, hipotesa yang digunakan adalahsebagai berikut:

H0 : 1 = 2 = 3 = 4 = 0H1 : minimal ada satu i 0dimana i = 1, 2, 3 dan 4

Karena nilai F-hitung ( 36.27641 ) >F(0.05; (2,32)) (2.84) maka keputusannyatolak H0 artinya bahwa model tersebuttelah signifikan atau variabel bebastersebut secara bersama mempunyaipengaruh yang bermakna terhadapvariabel terikat.

6.1.4 Uji Parsial Regresi LinierBerganda

Setelah dilakukanpengujian secara simultan makadilakukan pengujian secara individuuntuk mengetahui pengaruh variabelbebas secara individu terhadapvariabel terikat. Hipotesa yangdiajukan adalah:

H0 : i = 0H1 : i 0 dimana i = 1, 2, 3 dan 4.

Berdasarkan perhitunganpada lampiran 4 diperoleh bahwauntuk variabel X1, X2, X3 dan X4keputusannya tolak H0 karena nilai t-hitung > dari nilai t-tabel yaitu t(0,05;32) =2.062, berarti dari empat variabeltersebut yaitu variabel kemampuanpegawai, kelengkapan sarana,pelatihan pegawai, dan evaluasi kerjapegawai secara individu signifikandalam meramalkan nilai keberhasilanpelaksanaan kualitas pelayananpublik di Universitas MaduraPamekasan.

6.1.5 Uji Ekonomitrika6.1.5.1 Multikolinearitas

Uji multikolinearitas inidimaksudkan untuk mengetahuiadanya hubungan yang sempurnaantara variabel-variabel bebas dalammodel regresi. Kolinearitas gandasering ditandai dengan nilai R2 yangtinggi (antara 0.7 sampai 1), namuntidak satupun atau sangat sedikitvariabel bebas yang signifikan secaraindividu. Dalam penelitian ini jikadilihat dari nilai R2 yang tidak cukup

besar menunjukkan kemungkinantidak terjadi Multikolinearitas, untuklebih membuktikan bahwa tidak adakasus ini maka dilihat nilai VIFnya,karena nilai VIF < 10 berarti tidak adamultikolinearitas.

6.1.5.2 Uji AutokorelasiAutokorelasi dapat timbul

karena berbagai alasan, misalnyakarena adanya pola siklus yang terjadidalam regresi yang meliputi data deretwaktu, adanya variabel penting yangbelum dimasukkan ke dalam modelatau bentuk fungsi yang digunakankurang tepat. Salah satu akibat dariadanya kasus ini maka penaksir yangdihasilkan tidak lagi efisien baik untuksampel besar maupun untuk sampelkecil.

Untuk mengetahui ada atautidak autokorelasi dapat dilihat darinilai Durbin-Watson 2.19011 dimananilai ini du < dw < (4 - du) atau1.65 < 2.19011 < (4 -1.65), atau bisadilihat dari plot ACF. Plot ACF yangdihasilkan menunjukkan bahwa tidakada yang keluar dari batas 2/nyaitu 0.338 kondisi ini menunjukkantidak adanya autokorelasi.

6.1.5.3 Uji HeteroskedastisitasSalah satu asumsi dasar

regresi linier adalah variasi residualharus sama untuk semua pengamatanatau homoskedastisitas. Untukmengetahui adanyahomoskedastsistas dengan ujiGlejser, yaitu dengan meregresikannilai absolut dari residual standartdengan variabel bebas, kemudiandilihat nilai probabilitas dari masing-masing variabel bebas jika ada yangkurang dari tingkat kepercayaan ()5% maka dapat dikatakan telah terjadiheteroskedastisitas. Dalam penelitianini semua nilai probabilitas darivariabel bebas dalam uji Glejser lebihbesar dari 0.05. Berarti dapatdisimpulkan tidak terjadiheteroskedastisitas.

6.1.5.4 Uji Asumsi NormalitasPengujian normalitas dengan

menggunakan Uji Lilliefor, jika tingkat

Page 68: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 64

signifikan atau nilai probabilitasdiperoleh di atas 0.05 maka bisadikatakan bahwa residual yangdihasilkan berdistribusi normal, dalampenelitian ini nilai probabilitas yangdihasilkan sebesar 0.2000. Demikianjuga untuk uji Shapiro Wilk nilaiprobalilitasnya sebesar 0.1994 ( lebihbesar dari 0.05 ) berarti residualnyaberdistribusi normal. Uji ini untukmemenuhi asumsi dalam uji linierregresi.

7.1 KesimpulanBerdasarkan pada temuan

penelitian dan pembahasan darisudut kajian variabel-variabel bebasyaitu : kemampuan pegawai,kelengkapan sarana, pelatihan, danevaluasi kerja terhadap kualitaspelayanan, dapat disimpulkansebagai berikut :

d. Pada analisis penyajian secaraparsial atau uji-t ini yaitu untukkonstanta sebesar -1,067,sedangkan atribut/variabelkemampuan pegawai (X1)mempunyai nilai 4,453, variabelkelengkapan sarana (X2)mempunyai nilai 6,462, variabelpelatihan (X3) mempunyai nilai4,732, dan variabel evaluasikerja (X4) mempunyai nilai4,412. Jadi faktor dominanberpengaruh terhadap kualitaspelayanan di Universitas MaduraPamekasan adalah Variabelkelengkapan sarana (X2).

e. Dari hasil pengujian simultanatau uji - F ini menunjukkanadanya pengaruh yang kuatsecara serempak antara keempatvariabel bebas dengan veriabeltergantung, dimana F hitung > Ftabel yaitu 36,27641 > 2,84.

f. Hasil pengujian koefisiendeterminasi ( R2 ) adalahsebesar 0,861842. Koefisiendeterminasi ini menunjukkanbahwa persamaan regresi telahmenunjukkan sebesar 86,1842%, berarti variabel bebasmemberikan sumbangan yangkuat terhadap variabel terikat,

sedangkan 13,8158 % adalahdipengaruhi oleh variabel lainyang tidak dimasukan dalampenelitian ini.

Dengan demikian, dari hasilpenelitian yang telah disimpulkanbahwa :

3. Hipotesis yang pertama adalahvariabel-variabel bebas yaknikemampuan pegawai,kelengkapan sarana, pelatihan,dan evaluasi kerja sangatberpengaruh terhadap kualitaspelayanan di Universitas MaduraPamekasan terbukti benar.

4. Hipotesis kedua yaitu variabelkelengkapan sarana (X2)merupakan faktor yang dominanpengaruhnya terhadap kualitaspelayanan di Universitas MaduraPamekasan terbukti juga benar.

7.2 Saran-SaranSaran-saran yang dapat

disampaikan pada penelitian initerhadap kualitas pelayanan diUniversitas Madura Pamekasansebagai tempat pelayananpendidikan tinggi khususnya diKabupaten Pamekasan dalammemberikan pelayanan kepadamahasiswa, masyarakat daninstansi terkait adalah :

1. Pada variabel kemampuanpegawai menunjukkan penilaianyang cukup memuaskan,sehingga diharapkan kualitaspelayanan di Universitas MaduraPamekasan supayadipertahankan dan diperbaikikemampuan para pegawainya,sehingga pelayanan yang selamaini dinilai cukup memuaskan bagimahasiswa, instansi terkait danmasyarakat dapat dipertahankanterutama bagi pegawai yangberpendidikan SMA dimotivasiuntuk melanjutkan studinya kejenjang pendidikan yang lebihtinggi atau dengan di ikutsertakan setiap ada diklat.

2. Pada variabel kelengkapansarana, nilai yang didapat sangatmemuaskan, dan lebih tinggi dari

Page 69: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 65

variabel lainnya, makadiharapkan kelengkapan saranatetap dipertahankan bahkanditingkatkan, sehingga kualitaspelayanan kepada mahasiswa,instansi terkait dan masyarakatlebih memuaskan yang akhirnyaberpengaruh terhadapkepercayaan masyarakat luaspada umumnya dan jugakhususnya masyarakat diKabupaten Pamekasan.

3. Pada variabel pelatihan pegawaimenunjukkan penilaian yangcukup memuaskan, sehinggadiharapkan kualitas pelayanan diUniversitas Madura Pamekasansupaya dipertahankan dandikembangkan lagi dalammengikuti pelatihan-pelatihanyang terkait dengan peningkatankemampuan SDM khususnya dibidang komputerisasi, sehinggapelayanan yang selama ini dinilaicukup memuaskan bagimahasiswa, instansi terkait danmasyarakat dapat dipertahankanbahkan ditingkatkan.

4. Pada variabel evaluasi kerjamenunjukkan penilaian yangcukup memuaskan, sehinggadiharapkan kualitas pelayanan diUniversitas Madura Pamekasansupaya dipertahankan dandiperbaiki tentang evaluasi kerjapara pegawainya oleh pimpinan,sehingga pegawai yang seringdievaluasi dapat lebihmeningkatkan motivasi kerjaterutama pelayanan padamahasiswa, instansi terkait, danmasyarakat.

Saran yang disampaikan diatas bertujuan untuk lebihmeningkatkan kualitas pelayanan diUniversitas Madura Pamekasan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Wahab, Sol ichin, 1997,Evaluasi KebijakanPubl ik, Universi tas

Neger i malang,Malang.

Arikunto S. Dr., Manajemen Penelitian,Reneka Cipta, Jakarta, 1995.Basir B. Drs., Manajemen Kearsipan

Untuk Lembaga Negara,swasta dan PerguruanTinggi, Bumi Aksara,Jakarta, 1997.

Hadari N.H.., Manajemen SumberdayaManusia Untuk Bisnis yangKompetetif, Ghajah MadaUniversity Press,Yokyakarta, 1995

Manulang, M., Drs., Manajemenpersonalia, Ghalia Indonesia, Jakarta,1994Meter, Donald, S an dan Car l Evan

Hom, 1975, The Pol icyImplementat ionProcess, A ConceptualFramework , BeverlyHi l l , Sega Publ icat ionMc.

Moleong, Lexy, J., 1999,Metodologi Penelit ianKual itat if , RemajaRosdakarya, Bandung.

Singar imbun, Masr i dan SofyanEfendi, 1989,Metodologi Penelit ianSurvey, LP3ES,Jakarta.

Senggono, Bambang, 1994, Hukumdan Kebi jakan Publ ik,Jakarta.

Soejadi. F.X., MPA., Dr., O & MPenunjang BerhasilnyaProses Manajemen, TokoGunung Agung , Jakarta1996.

Singgih, Santoso. 2000. Buku LatihanSPSS Statistik Parameterik, AlekMedia Komputindo, Jakarta.

Sugiono, 2003. Metode PenelitianAdmnistrasi, Penerbit Alfabeta,Bandung.

Wijaya, 2001. Analisis Statistik denganProgram SPSS 10.0, PenerbitAlfabeta, Jakarta.

Thoha, Mif tah, 1996, Dimensi-Dimensi Prima I lmuAdministrasi Negara,CV. Rajawali, Jakarta.

Page 70: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 66

Wahyudi K dan Subando AM., SistemInformasi ManajemenModern Dalam Organisasi-Organisasi Publik, GhajahMada University Press,Yokyakarta, 1995

Page 71: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 67

KONTRAK KERJASEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM

TERHADAP TENAGA KERJA DAN PENGUSAHA

Oleh:H. Akh. MunifDosen Fakultas Ekonomi

Universitas Madura

ABSTRAK

Kontrak Kerja atau Perjanjian Kerja adalah awal hubungan kerja. Perjanjian Kerjamemuat hak dan kewajiban masing-masing pihak yaitu tenaga kerja dan pengusaha.Perjanjian Kerja memberikan perlindungan bagi tenaga kerja maupun penguasah.Diperlukan klausula tambahan dalam kontrak kerja atau perjanjian kerja, antara lain:Perjanjian Kerahasiaan, Perjanjian Pasca Kerja dan Perjanjian Untuk Tidak Bersaing.

Kata Kunci: Perjanjian Kerja- Perjanjian Kerahasiaan - PerjanjianPasca Kerja - Perjanjian Untuk Tidak Bersaing

PENDAHULUAN

Masalah perburuhan di Indonesiaberkaitan dengan kuantitas dan kualitasSumber Daya Manusia. Pertumbuhanangkatan kerja tinggi, tidak diimbangidengan tersedianya lapangan kerja yangmencukupi, ditambah lagi krisis ekonomiyang melanda Indonesia, mengakibatkanmeningkatnya angka pengangguran.Padahal Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 menyebutkan : Tiap-tiap warganegara berhak atas pekerjaandan penghidupan yang layak bagikemanusiaan. Landasan konstitusional inimenunjukkan dengan jelas bahwa setiapwarganegara berhak atas pekerjaan danpenghidupan yang layak bagikemanusiaan. Dengan demikian pekerjaanyang layak hanya akan diperoleh jikakesempatan kerja terbuka luas.

Upaya perluasan kesempatan kerjaharus ditempuh dengan langkah-langkahprioritas yang mampu memacuperkembangan industri padat karyamengingat kualitas sumber daya manusiayang tersedia. Setelah itu baru akantercapai titik eseimbangan yangmenunjukkan perbandingan ideal antarajumlah tenaga kerja dan kesempatan yangditawarkan, laju perkembangan pendudukternyata lebih pesat jika dibandingkandengan peningkatan dan perkembanganindustri. Laju pertumbuhan peduduk dantenaga kerja Indonesia dalam periode1961-1971 adalah 2, 1 % setahun dan

periode 1971-1980 adalah 2, 3 % setahun.Dalam periode 1980-1990 turun sekitar 2% setahun, 1990-1995 turun menjadi 1,7% setahun dan periode 1995-2000menjadi 1, 5 % setahun. Dengan lajupertumbuhan seperti ini, pendudukIndonesia bertambah dari 146, 8 jutaorang pada tahun 1980 menjadi 17, 3 jutaorang pada tahun 1990. Kemudianmenjadi 194,7 juta orang pada tahun1995, akan menjadi 256,2 juta orang padaakhir pembangunan jangka panjang IImenjelang tahun 2018 yang akan datang.1

Pada tahun 1999 yang lalu, angkapengangguran terbuka di Jawa Timuradalah 720.000 orang dan setengahpenganggur setengan pekenja adalah 4, 1juta orang.2 Begitu juga mengenai kualitasSumber Daya Manusianya. Kualitasangkatan kerja yang tersedia masih relatifrendah. Berdasarkan data yang didapatdari Kantor Wilayah Departemen TenagaKerja Jawa Timur, pada tahun 1999angkatan kerja yang berpendidikanSekolah Dasar (SD) sebanyak 70 %.Angkatan kerja yang berpendidikanSekolah Menengah Tingkat Pertama(SMP), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas(SMA) sebanyak 27 %, sedangkan

1 Payaman J. Simanjuntak, Tenaga KerjaIndonesia, Seri Informatika, Nomor 1, Depnaker1995, hlm. 7.

2 Data dari Kanor Wilayah DepartemenTenaga Kerja Jawa Timur (Kanwil DepnakerJatim).

Page 72: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 68

angkatan kerja yang berpendidikanSarjana Muda, Sarjana sebanyak 3 %.

Rendahnya kualitas SumberDaya Manusia ini menyebabkan peluangatau kesempatan kerja dengan tuntutankeahlian yang relatif tinggi belum dapatdipenuhi oleh tenaga kerja Indonesia. Halini terlihat dengan maraknya kehadirantenaga kerja asing di Indonesia untuktingkat Manager ke atas.3 Sementaratenaga kerja Indonesia bekerja ditingkatanmenengah kebawah.

Agar nasib tenaga kerjaIndonesia tidak semakin terpuruk, makadiperlukan suatu perlindungan hukum bagitenaga kerja tersebut. Namun seiringdengan kemajuan zaman, ternyataperjanjian kerja ini tidak hanya melindungitenaga kerja saja, tetapi juga pihakpengusaha. Didalam perjanjian kerja itudisebutkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban masing-masing pihak.Perjanjian kerja dalam bahasa Belandadisebut Individuele Arbeids Overeencomst(IAO), dalam bahasa Inggris disebutIndividual Labour Agreement (ILA).4Disebut Individual karena yangmenandatangani perjanjian kerja iniadalah individu dan individu. Denganditandatanganinya perjanjian kerjamenimbulkan akibat hukum yang mengikatbaik tenaga kerja maupun pengusaha.

Perjanjian kerja merupakanpegangan yuridis awal dan juga rujukanyuridis akhir dari subyek-subyek hukumyang terlibat di dalamnya bila nantinyaterjadi perselisihan di dalam pelaksanaankerja. Dengan adanya jaminan hak-hakdan kewajiban-kewajiban para pihak,maka para pihak akan merasa aman,terjamin, yang pada akhirnya akanmembuahkan kerja yang efisien danproduktif.

Dari paparan latar belakang ini,maka timbul masalah : Perjanjian kerjayang bagaimanakah yang dapat

3 Mohammad Zaidun, Dilema PerburuhanDari Masa Ke Masa, Bahan Sarasehan PerburuhanGMNI Fakultas Hukum Universitas AirlanggaSurabaya, tanggal 23 Maret 1991, hlm. 1.

4 Koko Kosidin, Perjanjian Kerja danPeraturan Perusahaan, Mandar Maju, Bandung,1999, hlm. 18.

memberikan perlindungan bagi tenagakerja dan pengusaha?

PERJANJIAN KERJA

Pasal 1337 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata)membatasi isi perjanjian kerja yaitu tidakboleh bertentangan dengan :a. Undang-Undangb. Kesusilaanc. Ketertiban Umum

Dengan adanya perjanjian kerjayang sesuai dengan ketentuan di atas,diberikan jaminan serta perlindungan bagipekerja sehingga terwujud keseimbanganpelaksanaan hak-hak dan kewajiban-kewajiban antara tenaga kerja danpengusaha dalam suatu hubungan kerja.

Mengenai Perjanjian Kerja, padamulanya diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata)dalam buku III, Bab 7A, Pasal 1601sampai dengan Pasal 1603 yang sudahdinyatakan berlaku bagi golonganpenduduk Indonesia sejak 1879.5Pengertian masalah Perjanjian Kerjadalam Pasal 1601 huruf a Kitab Undang-Undang Hukum Perdata menyebutkan :"Perjanjian kerja adalah suatu perjanjiandimana pihak yang satu, si buruh,mengikatkan dirinya untuk sesuatu waktutertentu, melakukan pekerjaan denganmenerima upah".

Pengertian perjanjian kerja dalamPasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor25 Tahun 1997 (LNRI Tahun 1997 Nomor73) tentang Ketenagakerjaan berbunyisebagai berikut : "Perjanjian kerja adalahsuatu perjanjian antara pekerja danpengusaha secara lisan atau tertulis, baikuntuk waktu tertentu maupun untuk waktutidak tertentu yang memuat syarat-syaratkerja, hak dan kewajiban para pihak".

Perjanjian kerja menurut ImamSoepomo : "Suatu perjanjian dimana pihakyang satu, buruh, mengikatkan diri untukbekerja pada pihak lain, majikan, selamasuatu waktu tertentu dengan menerimaupah dimana pihak yang lain, majikan,mengikatkan diri untuk mempekerjakan

5 Soebekti, Aneka Perjanjian, Citra AdityaBakti, Bandung, Cet. X, 1995, hlm. 59.

Page 73: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 69

pihak yang satu, buruh, dengan membayarupah". 6

Adapun unsur-unsur yang adadalam perjanjian kerja adalah :- Adanya pekerjaan yang harus dilakukan.

Pengertian pekerjaan danmacam pekerjaan tidak disebutkan tetapipada intinya dimaksud dengan pekerjaanadalah segala perbuatan yang harusdilakukan oleh pekerja untuk kepentinganpengusaha sesuai dengan isi perjanjianyang menjadi dasar dari hubungan kerjadiantara mereka.7 Mengenai kewajibantenaga kerja untuk melakukan pekerjaanyang tertera dalam perjanjian kerjatersebut merupakan hak dari pengusahayang harus dipenuhi oleh tenaga kerja.- Di bawah perintah

Setiap pekerjaan yang dilakukanoleh tenaga kerja harus di bawah perintahpengusaha. Berarti setiap pekerjaan harusmerupakan suruhan dan arahan daripengusaha. Hal ini dijelaskan dalam pasal1603 huruf b Kitab Undang-UndangHukum Perdata,"Buruh wajib mentaatiperaturan tentang hal melaksanakanpekerjaannya dalam aturan yang ditujukanpada perbaikan tata tertib dalamperusahaan majikan kepadanya oleh atauatas nama majikan dalam batas-batasaturan perundang-undangan atau bilatidak ada, kebiasaan"- Adanya upah

Upah merupakan imbalan bagitenaga kerja setelah melakukan pekerjaandi bawah perintah pihak pengusaha.Pemberian upah ini merupakan kewajibanpihak pengusaha sebagai pemenuhanprestasi yang telah disepakati,sebagaimana di tegaskan dalam Pasal1602 huruf b Kitab Undang-UndangHukum Perdata, "Tiada upah di bayaruntuk waktu buruh tidak melakukanpekerjaan yang di perjanjikan". Jugadalam Pasal 4 Tahun 1981 tentangPerlindungan Upah, dicantumkan, "Upahtidak dibayar bila buruh tidak melakukanpekerjaan".

6 Imam Soepomo, Hukum PerburuhanBdang Hubungan Kerja, Djambatan, Jakarta, 1990,hlm. 1.

7 Abdchmad Budiono, HukumPerburuahan di Indonesia, Raja Grafindo Persada,Jakarta, 1990, hlm. 1.

Pengturan tentang upah juga adadalam Undang-Undang No. 3 Tahun 1992tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja(LNRI Tahun 1992 No14) Pasal 1 ayat (1)yaitu : "Upah adalah penerimaan sebagaiimbalan dari pengusaha kepada tenagakerja untuk suatu pekerjaan yang telahatau akan dilakukan, dinyatakan ataudinilai dalam bentuk uang ditetapkanmenurut suatu perjanjian atau peraturanperundang-undangan dan di bayarkanatas dasar suatu perjanjian kerja antarapengusaha".

Penentuan jumlah upah yangditerima oleh tenaga kerja adalah bebasuntuk ditentukan dalam suatu perjanjiankerja, namun ada batasannya yaitu tidakboleh rendah dari pada ketentuan yangtercantum dalam peraturan perundang-undangan yang dalam hal ini adalah UpahMinimum Regional".

Mengenai syarat sahnyaperjanjian kerja, sebagaimana perjanjian-perjanjian pada umumnya, diatur dalamPasal 1320 Kitab Undang-Undang HukumPerdata yaitu:1. Adanya kesepakatan mereka yang

mengikatkan diri2. Adanya kecakapan untuk membuat

suatu perikatan3. Adanya suatu hal tertentu4. Adanya suatu sebab yang halal

Yang dimaksud dengan sepakatdisini adalah para pihak yang mengadakanperjanjian sama-sama menyetujuimengenai hal-hal yang pokok dariperjanjian yang di adakan itu. Jadi merekamenghendaki sesuatu yang sama secaratimbal balik. Apabila ada paksaan, makaberarti tidak ada kesepakatan. Pasal 1321Kitab Undang-Undang Hukum Perdatamenyatakan "Tiada sepakat yang sahapabila sepakat itu diberikan karenakekhilafan atau diperolehnya denganpaksaan atau penipuan". Biasanya untukmenunjukkan tidak adanya kekhilafan, adatambahan kata-kata "Perjanjian tersebutdibuat dan ditandatangani oleh masing-masing pihak dalam keadaan badan danakal pikiran yang sehat".

Arti paksaan itu sendiri telahditegaskan dalam Pasal 1323, 1324 dan1325 Kitab Undang-Undang Hukum

Page 74: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 70

Perdata dan dapat dirinci sebagai berikut:8- Paksaan yang di lakukan terhadap

orang yang membuat suatu perjanjian,merupakan alsan untuk batalnya suatuperjanjian, juga bila paksaan itudilakukan oleh pihak ketiga untukkepentingan pihak tertentu;

- Paksaan telah terjadi, apabilaperbuatan itu menakutkan orang yangberpikiran sehat dan orang yangbersangkutan merasa terancam;

- Paksaan juga membatalkan perjanjian,apabila paksaan dilakukan terhadapsuami atau istri atau anak-anak ataukeluarga dalam garis keatas maupunke bawah.

Sedangkan subyek hukum yangmembuat suatu perjanjian harus cakapmenurut hukum. Orang yang tidak cakapmembuat suatu perjanjian menurut Pasal1330 Kitab Undang-Undang HukumPerdata adalah :

1. Orang-orang yang belum dewasa.2. Mereka yang ditaruh dibawah

pengampuan.3. Orang-orang perempuan, dalam

hal-hal yang ditetapkan olehUndang-Undang.

4. Pada umumnya semua orangkepada siapa Undang-Undangtelah melarang membuatpersetujuan-persetujuan tertenu.

Dalam pembuatan perjanjiankerja disyaratkan adanya suatu haltertentu. Yang dimaksudkan hal tertentuadalah harus ditentukan jenis dan macampekerjaan. Sedangkan yang dimaksuddengan suatu sebab yang halal merujukpada isi perjanjian itu sendiri. Isi perjanjiantidak boleh melanggar Undang-Undang,kesusilaan atau ketertiban umum. Pasal1337 Kitab Undang-Undang HukumPerdata menentukan sebab yang tidakhalal yaitu bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan atau ketertiban umum.

Selain syarat sahnya suatuperjanjian, dalam hukum perjanjian dikenal

8 Lanny Ramli, PengaturanKetenagakerjaan di Indonesia, AirlanggaUniversity Press, Surabaya, 1998, hlm. 3.

adanya 3(tiga) asas yang sangat pentingyaitu :9- Asas kebebasan berkontrak- Asas daya mengikatkan Kontrak- Asas bahwa perjanjian hanya

menciptakan perikatan diantara parapihak yang berkontrak.

Kemudian perjanjian kerja inidapat dibuat secara tertulis maupun lisan(tidak tertulis). Namun untuk mewujudkankepastian hukum, perjanjian kerja dibuatsecara tertulis. Hal ini untuk menghindaripengingkaran-pengingkaran yang akandilakukan oleh para pihak, baik olehtenaga kerja maupun olehpengusaha.pihak tenaga kerja bisaberkelit, bahwa dia tidak melakukankewajiban tertentu karena memangdiperjanjian kerja tidak diatur. Disuatusaat, pihak pengusaha juga tidak bisamelakukan kewajiban tertentu denganalasan tidak diperjanjikan diperjanjiankerjanya. Dengan adanya perjanjian kerjatertulis tentunya akan menyulitkan parapihak untuk menyimpangi kewajibanmasing-masing. Jadi maksud perjanjiankerja dibuat secara tertulis adalah :1. Agar kedua belah pihak yang

berkepentingan mempunyai pegangantentang hal-hal yang telah disetujui.Jika seandainya timbul perselisihanpaham, maka penyelesaiannya bisamerujuk pada isi perjanjian kerja yangtelah ditandatangani oleh kedua belahpihak.

2. Guna pelaksanaan proses administratifyang baik tentang tenaga kerja danpekerjaannya, karena isi perjanjiankerja berkaitan dengan status tenagakerja, pengupahan, jenis pekerjaan,jam keja, kesejahteraan, fasilitas-fasilitas yang ada masih banyak lagi.

3. Perjanjian kerja dibuat secara tertulisada kalanya juga dimaksud untukmengadakan penyimpangan terhadapketentuan dalam Undang-Undang,tetapi penyimpangan ini harus disetujuioleh kedua belah pihak yaitu pihakperusahaan dan tenaga kerja. Perludigarisbawahi bahwa penyimpangan

9 MRJH Niewenhuis, Pokok-Pokok HukumPerikatan, Terjemahan Djasadin Saragih,Universitas Airlangga, Surabaya, 1985, hlm. 83.

Page 75: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 71

disini bukanlah diartikan sebagaipelanggaran.

PERLINDUNGAN BAGI TENAGA KERJA

Sejalan dengan pertumbuhanpenduduk, angkatan kerja juga bertambahdari 52,4 juta orang pada tahun 1980menjadi 76,6 juta pada tahun 1990,menjadi 86,36 juta pada tahun 1995 dan147,9 juta menjelang akhir pembangunanjangka panjang II tahun 2018.10 Meskipundalam GBHN jumlah penduduk yang besarini merupakan salah satu modal dasarpembangunan, namun dilain pihak jumlahpenduduk yang besar ini menumbuhkanmasalah juga dalam pembangunan.Dalam pelita V yang lalu, angkatan kerjabertambah 11,9 juta orang, sedangkanpenyerapan tenaga kerja hanya 11,5 juta.Itu pun hanya 30% saja yang dapatdiserap oleh sektor formal, artinya hanyasekitar 4 juta lowongan saja. Jika hanya50% atau 6 juta orang menginginkanbekerja disektor formal, yang tertampunghanya 4 juta orang saja.

Keadaan seperti ini disadari betuloleh pengusaha, khususnya parapengusaha yang jenis usahanya tidakterlalu membutuhkan keahlian khususataupun jika memerlukan, keahlian itu bisadipelajari dalam waktu yang tidak lama,sehingga pengusaha bisa saja memilihtenaga kerja dengan sesuka hatinya. Olehsebab itu sangat diperlukan adanyaperjanjian kerja untuk melindungi hak-haktenaga kerja.

Pasal 7 Universal Declaration ofHuman Right menyebutkan "Sekalianorang adalah sama terhadap undang-undang dan berhak atas perlindunganhukum yang sama dan tak adaperbedaan". Hal ini menegaskan bahwakedudukan pengusaha dan tenaga kerjasejajar. Hak pengusaha merupakankewajiban tenaga kerja, hak tenaga kerjamerupakan kewajiban pengusaha.Pengaturan semua ini ada diperjanjiankerja. Perjanjian kerja memuat hak-hak

10 Abdul Latief, Implementasi Keterkaitandan Kesepakatan Antara Perguruan Tinggi danPerusahaan Kerja, Dies Natalis XLIII UniversitasAirlangga, Surabaya, 1997, hlm. 3.

dan kewajiban-kewajiban para hak.Perjanjian kerja merupakan awal dariadanya hubungan kerja. Untuk perjanjiankerja yang dibuat tertulis, dalam Pasal 14ayat(1) Undang-Undang Nomor 25 tahun1997 tentang Ketenagakerjaan harusmemuat sekurang-kurangnya :a. Nama, alamat perusahaan dan jenis

usahab. Nama dan alamat tenaga kerjac. Jabatan atau jenis pekerjaand. Syarat-syarat kerja yang memuat hak

dan kewajiban pengusaha dan tenagakerja.

e. Besar upah dan cara pembayaranf. Tempat pekerjaang. Mulai berlakunya perjanjian kerjah. Tempat dan tanggal perjanjian kerja

dibuati. Tanda tangan para pihak dalam

perjanjian kerjaSebagai suatu perjanjian, maka

perjanjian kerja hanya dapat diubahapabila ada persetujuan dari kedua belahpihak yaitu tenaga kerja dan pengusaha.Perubahan perjanjian kerja bukan hanyaberarti membuat perjanjian kerja barutetapi hanya merubah isinya.11 Denganadanya perjanjian kerja maka tenaga kerjamempunyai beberapa kewajiban yangharus dipenuhi. Diantara kewajibantersebut yang paling utama adalahkewajiban tenaga kerja untuk melakukanpekerjaan seperti diatur dalam Pasal 1603Kitab Undang-Undang Hukum Perdatayang berbunyi: "Buruh wajib melakukanpekerjaan yang dijanjikan menurutkemampuannya yang sebaik-baiknya.Sekedar sifat dan luasnya pekerjaan yangharus dilakukan tidak dirumuskan dalamperjanjian atau peraturan majikan, makahal itu ditentukan oleh kebiasaan".

Pekerjaan yang wajib dilakukanadalah pekerjaan yang telah disepakatidalam perjanjian kerja, sedangkan tatacara melakukan pekerjaan apabila tidakdijelaskan dalam perjanjian kerja ataudalam peraturan perusahaan, makapekerjaan tersebut dilakukan berdasarkankebiasaan. Tenaga kerja wajib mentaatiperintah-perintah yang diberikan olehpengusaha sepanjang diatur dalam

11 Djumiadji, Perjanjian Kerja, BumAksara, Jakarta, 1994, hlm. 26.

Page 76: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 72

perjanjian kerja, Undang-Undang, normasusila, kebiasaan dan ketertiban umum.Tenaga kerja tidak wajib mentaatiperintah-perintah yang datang dari luarhal-hal seperti yang telah disebutkan tadi.

Tenaga kerja berkewajibanmengganti kerugian bila karenaperbuatannya baik karena kesengajaanatau karena lalai menimbulkan kerugianpada pihak pengusaha. Tenaga kerja jugadiwajibkan untuk membayar denda apabilamelanggar peraturan dan ketentuan dalamperjanjian kerja. Secara keseluruhan,tenaga kerja berkewajiban bertindaksebagai tenaga kerja yang baik dalamrangka menumbuhkan hubungan kerjayang harmonis. Didalam Pasal 1603 hurufd Kitab Undang-Undang Hukum Perdatadikatakan bahwa tenaga kerja wajibmelaksanakan semua kewajiban denganbaik seperti yang tercantum dalamperjanjian kerja, peraturan perusahaanmaupun dalam kesepakatan kerjabersama.

Hal yang berkait erat denganperjanjian kerja dan hubungan kerjaadalah pemutusan hubungan kerja (PHK)Pasal 86 Undang-Undang Nomor 25Tahun 1997 melarang pengusahamemutuskan hubungan kerja dalam hal :- Tenaga kerja berhalangan masuk kerja

karena sakit menurut keterangandokter selama waktu tidak melampaui12 bulan secara terus menerus.

- Tenaga kerja berhalanganmenjalankan pekerjaannya karenamemenuhi kewajiban terhadap negarasesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku.

- Tenaga kerja yang menjalankanibadah yang diperintahkan agamanya.

- Tenaga kerja menikah, hamil,melahirkan atau gugur kandungan.

- Tenaga kerja mempunyai pertaliandarah dan atau ikatan perkawinandengan tenaga kerja lainnya didalamsatu perusahaan kecuali telah diaturdalam Kesepakatan Kerja Bersamaatau peraturan perusahaan.

- Tenaga kerja mendirikan, menjadianggota dan atau menjadi pengurusSerikat Pekerja

Mengenai pemutusan hubungankerja ini sendiri ada 4 macam,

1. Pemutusan hubungan kerja dari pihakmajikan atau pengusaha.

2. Pemutusan hubungan kerja dari pihaktenaga kerja.

3. Pemutusan hubungan kerja demihukum.

4. Pemutusan hubungan kerjaberdasarkan putusan pengadilan.

Mengingat kedudukan tenaga kerja danpengusaha adalah sama maka tenagakerja dapat berinisiatif untuk melakukanpemutusan hubungan kerja. Beberapaalasan yang mendasari tindakan tenagakerja tersebut adalah :- Tenaga kerja memang telah

mempunyai niat untuk pindahpekerjaan karena keinginannya untukmempunyai jenjang kerja yang tetap,lebih baik bagi perkembangankehidupannya dihari depan.

- Tenaga kerja memang berniatmeninggalkan perusahan itu karenaingin mencari lapangan kerja lain daripada bekerja diperusahaan itu yangselalu tidak memberi kepuasanbaginya.

- Tenaga kerja memang telah berniatuntuk meninggalkan perusahaan itusehubungan keluarganya pindah ketempat lain atau karena kesehatannyatidak mengizinkan.

- Tenaga kerja memang telah berniatuntuk pindah dari perusahaan itu danuntuk pempercepat terwujudnyakeinginannya itu dengan sengajamelakukan ulah-ulah yang tidak cocokdengan keinginan pengusaha.

Tenaga kerja juga dapatmemutuskan hubungan kerja dikarenakanalasan mendesak. Alasan mendesak ituantara lain adalah :- Apabila pengusaha menganiaya,

menghina secara kasar ataumelakukan ancaman yangmembahayakan pihak tenaga kerja,anggota keluarga atau anggota rumahtangga tenaga kerja atau membiarkanperbuatan semacam itu dilakukan olehanggota rumah tangga atau tenagakerja bawahan pengusaha.

- Apabila pengusaha membujuk ataumencoba membujuk tenaga kerja,anggota keluarga, atau anggota rumahtangga tenaga kerja untuk melakukanperbuatan yang bertentangan dengan

Page 77: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 73

undang-undang atau tata susila ataumembiarkan pembujukan ataupercobaan pembujukan semacam itudilakukan oleh anggota rumah tanggaatau tenaga kerja bawahanpengusaha.

- Apabila pengusaha tidak membayarupah pada waktunya.

- Apabila pengusaha tidak memenuhisecara layak makan dan pemondokanyang diperjanjikan.

- Apabila pengusaha tidak memberikancukup pekerjaan pada tenaga kerja,upahnya ditentukan berdasarkan hasilpekerjaan yang dilakukan.

- Apabila pengusaha tidak memberi atautidak cukup memberi bantuan yangdiperjanjikan kepada tenaga kerjayang upahnya ditetapkan berdasarkanhasil yang dilakukan.

- Apabila pengusaha dengan jalan lainsecara keterlaluan melalaikankewajiban yang dibebankan olehperjanjian.

- Apabila pengusaha dalam hal sifathubungan kerja tidakmencakupnya,menyuruh tenaga kerjameskipun telah ditolak, untukmelakukan pekerjaan di perusahaanpengusaha lain.

- Apabila terus berlangsungnyahubungan kerja bagi tenaga kerjadapat menimbulkan bahaya besaryang mengancam jiwa, kesehatan,kesusilaan atau nama baiknya, yangtidak terlihat pada waktu pembuatanperjanjian kerja.

- Apabila tenaga kerja karena sakit ataualasan lain diluar kesalahannyamenjadi tidak mampu melakukanpekerjaan yang diperjanjikan.

Yang terbanyak terjadi adalah pemutusanHubungan Kerja dari pengusaha. Namunpemutusan Hubungan Kerja ini dilakukansetelah adanya ijin dari panitiapenyelesaian perselisihan perburuhandaerah (PD) untuk pemutusan hubungankerja 1 sampai dengan 9 orang tenagakerja. Bagi 10 orang atau lebih, harusminta ijin ke Panitia PenyelesaianPerselisihan Perburuhan Pusat (PP).

Seiring dengan perjalanan waktu,acap kali pengusaha memutuskanhubungan kerja dengan alasan tenagakerja yang bersangkutan membocorkan

rahasia perusahaan. Banyak tenaga kerjayang diputuskan hubungan kerjanyadengan alasan membocorkan rahasiaperusahaan. Tenaga kerja tersebutbiasanya mempunyai data tentang :1. Nama dan alamat pelanggan atau

nasabah.2. Nama dan alamat produsen atau

pabrik.3. Nama dan alamat competitor4. Daftar harga pembelian5. Cara pengolahan produk.6. Resep yang bersifat rahasia.7. Pembukuan ganda.8. Penyelundupan pajak.9. Tindakan-tindakan perusahaan yang

dianggap melanggar hukum.Sebenarnya perjanjian kerja yang

diharapkan dapat memberikanperlindungan hukum bagi tenaga kerjauntuk era sekarang ini kurang mencukupi.Harus ada klausula-klausula tambahantertentu yang dapat lebih menjamin tenagakerja dari segi finansial. Ada 3 (tiga)klausula tambahan yang bisa dipilih olehpengusaha dalam rangka perlindunganperusahaannya dari pembocoran rahasiaperusahaan. Tiga klausula tambahan yangdapat dipakai untuk melengkapi perjanjiankerja adalah ;1. Confidentialy Agreement (PerjanjianKerahasiaan)

Perjanjian ini dimaksudkan untukmenjaga bocornya rahasia perusahaansetelah tenaga kerja meninggalkanperusahaan yang lama atau padawaktu tenaga kerja yang bersangkutanmasih bekerja di perusahaan tersebut.Perjanjian ini juga mengaturkonsekuensi hukum apabila tenagakerja tidak mematuhi perjanjian yangtelah disepakati oleh kedua belahpihak. Tenaga kerja dapat memintasejumlah kompensasi berupa uanguntuk menjamin kerahasiaan tersebut.Dalam klausula tambahan ini diaturtentang :- Kompensasi untuk menjaga

kerahasiaan- Konsekuensi hukum bila hal ini

tidak ditepati2. Post Employment Contract (PerjanjianPasca Kerja)

Perjanjian ini dimaksudkan agartenaga kerja memenuhi perjanjian

Page 78: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 74

yang telah disetujui bersama oleh parapihak yaitu apabila setelah bekerjadiperusahaan maka harus memenuhibeberapa hal. Beberapa hal tersebutantara lain yaitu :- Tenaga kerja tidak boleh bekerja

diperusahaan yang sejenis untukkurun waktu tertentu;

- Tenaga kerja berhak mendapatkansejumlah kompensasi ataskesediaannya tidak bekerjadiperusahaan yang sejenis untukkurun waktu tertentu. Hal inidikarenakan sebenarnya tenagakerja lebih mudah mencaripekerjaan diperusahaan sejenis.Dengan mencari pekerjaanditempat yang tidak sejenis,menyulitkan tenaga kerja karenatenaga kerja harus belajar lagi daripermulaan untuk bidang yang laintadi.

3. Covenant not to Compete (PerjanjianUntuk Tidak Bersaing)

Perjanjian ini dimaksudkan untukmencegah adanya persaingan tidaksehat antara tenaga kerja yang telahmengundurkan diri atau telah berhentidengan perusahaan yang telahditinggalkan. Hal ini sangat pentingapabila tenaga kerja tersebutmerupakan tenaga ahli yangmenguasai semua rahasia perusahaansehingga dikhawatirkan tenaga kerjatersebut mendirikan perusahaansejenis untuk menyaingi perusahaanyang telah ditinggalkannya. Denganmenguasai rahasia perusahaan,tenaga kerja tersebut dapat sajamendirikan perusahaan yangmemproduksi barang dengan mutuyang sama malahan dengan mutuyang lebih tinggi tetapi dengan hargayang lebih rendah.dengan adanyakesepakatan ini, tenaga kerja tetapberhak meminta atau mendapatkompensasi berupa uang ataskesediaannya untuk tidak bersaing.

Dengan adanya tiga macam klausulatambahan ini, meskipun seolah-olahmemasung kebebasan tenaga kerja, tetapitenaga kerja dapat memperoleh jaminandari segi finansial untuk masa depannyadan keluarganya.PERLINDUNGAN BAGI PENGUSAHA

Selama ini yang ada di pandanganmasyarakat, hanya tenaga kerja yangperlu dilindungi, mengingat sosial ekonomimereka yang biasanya lebih rendah daripada pengusaha. Dilain pihak, apalagidisaat krisis perekonomian sepertisekarang ini, pengusaha was-was dengankelangsungan usahanya. Banyak hal yangmemberatkan keuangan pihak pengusaha.Hal ini disebabkan antara lain :- Tarif dasar listrik bagi industri

mengalami kenaikan.- Bahan bakar minyak mengalami

kenaikan.- Belum lagi disibukkan dengan masalah

Upah Minimum Regional yang takhenti-hentinya mengalami tarik ulurdiantara dua kepentingan yangmemang benar-benar berbeda.Tenaga kerja mengharapkanpengupahan yang dapat memenuhikebutuhan hidupnya, tetapi hal ini takkunjung jua tiba. Selalu saja adakekurangannya. Sementara pihakpengusaha berusaha mendapatkanhasil yang maksimal dari tenagakerjanya, namun dengan pemberianupah yang seminimal mungkin yangtidak memberatkan pihak perusahaan.

- Menjelang diberlakukannya OtonomiDaerah, Pemerintah Provinsi JawaTimur sibuk untuk mengenangkanbeberapa pungutan-pungutan yangresmi, yang lazimnya disebutRetribusi. Direncanakan untuk telpondan genset yang dipunyai pihakperusahaan akan dilengkapi denganmeteran-meteran dan retribusidikenakan berdasar meter pemakaian.Banyaknya macam retribusi akansemakin membebani pihakperusahaan

- Dan yang terakhir, yang tidak dapatdipungkiri adalah masih adanyapengeluaran untuk "under tablemoney". Meskipun jelas-jelas sudahada ketentuan hukum yang melarangadanya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme(KKN), namun pungutan-pungutan liarmasih saja ada di dunia uasaha.Dengan dalih untuk mempercepatsuatu proses tertentu, diperlukansejumlah uang pelicin.

Page 79: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 75

Belum lagi demi untuk memenuhituntutan perekonomian, tenaga kerja taksegan-segan melakukan beberapatindakan yang merugikan perusahaan,diantaranya adalah melakukanmembocoran rahasia perusahaan. Jugadisaat persaingan yang sangat ketat ini,perusahaan-perusahaan lain melakukanpersaingan yang tidak sehat (curang)dengan jalan mengorek rahasiaperusahaan saingannya atau dengan jalanmelakukan pembajakan tenaga kerjanya.Banyak perusahaan yang gulung tikarakibat hengkangnya para tenaga kerjakeperusahaan pesaingnya (kompetitor).

Jalan keluar untuk mengatasi halini adalah dengan cara melengkapiperjanjian kerja yang dibuat dengan 3macam klausula tambahan yang dapatdipilih dan disepakati oleh kedua belahpihak yang menandatangani perjanjiankerja tersebut. Seperti yang telahdikemukakan, klausula tambahan ituadalah :~ Confidentialy Agreement (PerjanjianKerahasiaan)

Perjanjian ini dimaksudkan untukmenjaga bocornya rahasia perusahaanbaik pada saat tenaga kerja yangbersangkutan masih bekerja diperusahaan tersebut maupun padasaat tenaga kerja yang bersangkutanmeninggalkan perusahaan yang lama.Perjanjian ini juga mengaturkonsekuensi hukum apabila tenagakerja tidak mematuhi perjanjian yangtelah disepakati oleh kedua belahpihak. Tenaga kerja terikat dengan isiperjanjian tersebut. Meskipunperusahaan harus kehilangansejumlah uang sebagai balas jasakepada tenaga kerja ataskesediaannya menjaga rahasiaperusahaan, namun ketenangan akanterjaminnya rahasia perusahaanadalah lebih penting bagi pihakperusahaan

~ Post Employment Contract (PerjanjianPasca Kerja)

Pihak perusahaan tenaga kerjabersepakat untuk mengadakanperjanjian ini yang pada praktiknyatenaga kerja dilarang untuk bekerjapada perusahaan sejenis untuk kurunwaktu tertentu. Hal ini dimaksudkan

agar jangan sampai terjadi perusahaanyang terdahulu berperan membina danmendidik tenaga kerja sehinggatenaga kerja yang bersangkutanmenjadi seorang ahli, tetapi padaakhirnya perusahaan lain yang sejenistinggal memetik buahnya saja denganmengambil ahli tenaga kerja tersebut.Dapat juga terjadi pengambilalihantenaga ahli tersebut beserta denganpembocoran rahasia perusahaan yangformula atau resepnya atau caranyaatau daftarnya dikuasai oleh tenagakerja. Dengan adanya perjanjian itudidalam perjanjian kerja, akan lebihmenjamin kerahasiaan tersebut.

~ Covenant Not To Compete (PerjanjianUntuk Tidak Bersaing)

Tenaga kerja apabila memutuskanatau diputuskan hubungan kerjanya,dikenai ketentuan tidak boleh bersaingdengan perusahaan yang telahditinggalkannya. Tenaga kerja tersebuttidak boleh membuka usaha yangsama dan sejenis perusahaan yangditinggalkannya. Juga tenaga kerjatersebut tidak boleh bekerja padaperusahaan yang menghasilkanproduk sejenis dengan perusahaanyang telah ditinggalkannya.Dikhawatirkan tenaga kerja dapatmemproduksi produk dengan mutuyang sama atau malahan dengan mutuyang lebih tinggi tetapi dengan hargayang lebih rendah. Hal ini bisa terjadikarena diperusahaan yang baru tidakmengeluarkan biaya riset/penelitiandan biaya-biaya lain yang dikeluarkandemi terselenggarakannya produk tadi,tetapi perusahaan yang baru tinggalmengambilalih begitu saja hal-hal yangtelah ada dari perusahaan yang lama.

KESIMPULAN

Perjanjian kerja yang dilengkapidengan Confidentialy Agreement(Perjanjian Kerahasiaan), PostEmployment Contrct (Perjanjian PascaKerja), Covenant Not To Compete(Perjanjian Untuk Tidak Bersaing). Selainmelindungi tenaga kerja dan menjaminmasa depan tenaga kerja juga melindungipihak perusahaan dari kerugian-kerugianyang ditimbulkan oleh karena bocornya

Page 80: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 76

rahasia perusahaan dan pengambilalihantenaga kerja oleh perusahaan lain.

DAFTAR BACAAN

Budiono, Abdul Rachmad, HukumPerburuahan di Indonesia, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1990.

Djumiadji, Perjanjian Kerja, Bum Aksara,Jakarta, 1994.

Kosidin, Koko, Perjanjian Kerja danPeraturan Perusahaan, MandarMaju, Bandung, 1999.

Latief, Abdul, Implementasi Keterkaitandan Kesepakatan AntaraPerguruan Tinggi dan PerusahaanKerja, Dies Natalis XLIIIUniversitas Airlangga, Surabaya,1997.

Niewenhuis, MRJH, Pokok-Pokok HukumPerikatan, Terjemahan DjasadinSaragih, Universitas Airlangga,Surabaya, 1985.

Ramli, Lanny, PengaturanKetenagakerjaan di Indonesia,Airlangga University Press,Surabaya, 1998.

Simanjuntak, Payaman J. ,Tenaga KerjaIndonesia, Seri Informatika, Nomor1, Depnaker 1995.

Soebekti, Aneka Perjanjian, Citra AdityaBakti, Bandung, Cet. X, 1995.

Soepomo, Imam, Hukum PerburuhanBdang Hubungan Kerja,Djambatan, Jakarta, 1990.

Zaidun, Mohammad, Dilema PerburuhanDari Masa Ke Masa, BahanSarasehan Perburuhan GMNIFakultas Hukum UniversitasAirlangga Surabaya, tanggal 23Maret 1991.

Page 81: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 77

PENGARUH PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP MINAT KONSUMENMENGGUNAKAN PROVIDER XL

DI CV ALVIN PAMEKASAN

Oleh: Zainal MahfudDosen Fakultas Ekonomi Universitas Madura

Abstrak

Perkembangan industri seluler sangat pesat khususnya di Pamekasan danMadura pada umumnya, hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya jenis kartu seluleryang beredar di tengah-tengah masyarakat dan bahkan hampir mencapai pelosok desatanpa mengenal adanya tingkatan masyarakat. Kondisi ini menyebabkan semakinketatnya persaingan antara jenis kartu seluler yang ada untuk berebut konsumen.Produsen kartu seluler berupaya dan berusaha untuk memberikan kepuasan melaluipemberian layanan dan harga yang dapat memuaskan konsumen, sehinggga konsumentertarik untumenggunakan dan memakai kartu seluler yang merekan inginkan.

Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh pelayanan dan harga terhadapminat konsumen menggunakan provider XL.Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwapelayanan dan harga secara bersama – sama mempengaruhi minat masyarakatpengguna provider seluler XL. Adapun pengaruh yang diberikan oleh kedua variabletersebut sebesar 0,711 atau 71.1% .Secara parsial kedua variable bebas yang terdiri –dari pelayanan dan harga berhubungan searah dan sangat kuat. Pengaruh pelayananyaitu sebesar 70,3% dan pengaruh harga terhadap minat mayarakat pengguna providerseluler XL.di Kecamatan Kota Pamekasan sebesar 60,1%Kata Kunci: Pelayanan, harga dan minat konsumen Provider XLPendahuluan

Pelayanan yang memuaskan danharga yang terjangkau merupakan salahsatu dari indikator marketing mix yangharus diberikan produsen seluler kepadapara pengguna dan pemakai kartu selulersehingga konsumen merasa terpuaskan.Kepuasan konsumen harus diutamakan,karena kepuasan konsumen memegangperanan yang sangat penting, upaya untukmempertahankan pelanggan , danmenarik pelanggan dan calon pelangganbaru membutuhkan suatu kerja keras,biaya, dan strategi pemasaran yang baik.

Perkembangan industri selulersangat pesat khususnya di Pamekasandan Madura pada umumnya, hal ini dapatdilihat dari semakin banyaknya jenis kartuseluler yang beredar di tengah-tengahmasyarakat dan bahkan hampir mencapaipelosok desa tanpa mengenal adanyatingkatan masyarakat. Kondisi inimenyebabkan semakin ketatnyapersaingan antara jenis kartu seluler yangada untuk berebut konsumen. Dengansemakin ketatnya persaingan tersebut,masing-masing produsen kartu selulerberupaya dan berusaha untuk

memberikan kepuasan melalui pemberianlayanan dan harga yang dapatmemuaskan konsumen, sehingggakonsumen tertarik untuk menggunakandan memakai kartu seluler yang merekaninginkan.

Pelayanan yang baik dan hargayang bersaing adalah faktor penting untukmempengaruhi konsumen. Dalam upayauntuk mempengaruhi konsumen tidaklahmudah, Keputusan konsumen merupakansuatu proses, dimana konsumenmemutuskan untuk memilih produk dariberbagai produk yang ada atau dapatdiartikan juga sebagai suatu prosesdimana konsumen menentukan pilihanterhadap suatu produk.

Pelayanan merupakan suatuaktivitas yang diberikan kepada konsumensehingga konsumen merasa puas, dalamupaya memberikan kepuasan kepadakonsumen, provider kartu seluler XLberusaha untuk memberikan layananterbaiknya dengan menyediakan XL centeryang dapat dihubungi selama 24 jam danmemberikan kemudahan kepada parapengguna untuk dapat dengan mudahmenghubungi operator XL center tanpa

Page 82: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 78

dikenakan beban biaya. Disamping ituuntuk memberikan pelayanan terbaiknyaoperator kartu seluler XL menyediakanberbagai informasi bagi para pengguna XLdan dapat dengan mudah para penggunauntuk melakukan akses ke operator XLcenter.

Upaya lain yang dilakukan olehprovider kartu XL untuk dapatmemberikan kepuasan kepada parapengguna atau konsumen adalah denganmemberikan harga yang terjangkau yaitudengan menyediakan berbagai pilihanharga sesuai dengan kemampuan daripara pengguna atau konsumen XL.Dengan harga yang murah melalui tarif perdetiknya apabila melakukan percakapanlangsung ke sesama kartu XL dan SMS -an ke sesama XL telah menempatkankartu XL sebagai kartu seluler yang cukupdiminati oleh masyarakat, sehinggatidaklah heran kalau masyarakatPamekasan banyak menggunakan kartuseluler XL.TINJAUAN PUSTAKA

pelayanan adalah prosespemenuhan kebutuhan melalui aktivitasorang lain “. Pada penjualan jasa makapelayanan sangat menentukankeberhasilan perusahaan. Pelayananmerupakan factor yang amat penting untukmendapat perhatian dalam sikap manusia,apabila perusahaan tersebut adalahperusahaan yang bergerak dibidangPerbankan.

Sanusi ( 1998 : 21 ) menyatakanbahwa “agar para pembeli tidak lari dandapat berkesan positif maka harusdiciptakan pelayanan maksimal, apakahdengan senyum yang penuh bersahabat,apakah dengan tatakrama, ataupundengan menawarkan keperluan parapembeli “.

Michelli (1996 :53) menyatakanbahwa “ factor yang ada untukmenciptakan kesan pertama itu adalah :

- Penampilan- Ukuran, mobilitas dan asal

kebangsaan- Berjabat tangan- Gaya berjalan, bahasa tubuh- Suara, aksen, pola bicara,

kesukaran bicara, nada dst “.

Kesempatan pertama untukmenciptakan kesan yang baik adalahpertemuan pertama, apabila konsumendan pemakai jasa telah mendapatkankesan negative terhadap pelayanan yangdiberikan maka selanjutnya konsumenakan merasa segan dan enggan untukkembali.

Faktor kualitas pelayananmerupakan hal yang sangat mendasar,agar pelayanan yang diberikan dapatdirasakan oleh para pengguna jasa ataukonsumen. Dalam memberikan pelayananada beberapa factor yang harusdiperhatikan agar pelayanan yangdiberikan memiliki kualitas pelayanansehingga konsumen merasa puas.

Adapun faktor – faktor yangmenentukan kualitas pelayanan adalahsebagai berikut :1. Faktor kesadaran, yang merupakan

suatu kesiapan dimana tidak ada pihakyang berperan tanpa suatu paksaanatau pamrih dalam melaksanakantugasnya.

2. Faktor utama, yaitu terdapat peraturanyang memadai sehigga yangbersangkutan akan memiliki sikapkewenangan, pengetahuan danpengalaman serta pemahamanpelaksana dalam melaksanakan tugasdan tanggung jawabnya.

3. Faktor kemampuan dan keterampilan,merupakan factor kemampuan danketerampilan yang dimiliki sehinggadapat mendukung dan dapatmelaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik.

4. Faktor sarana, merupakan factor yangberhubungan dengan sarana kerja danfasilitas pendukung.

5. Faktor organisasi, terkait dengansegala prosedur, metode, untukmenciptakan mekanisme kerja dengansegala bentuk dan jenis kegiatan.

Umar (2002:32) menyatakanbahwa” harga adalah sejumlah nilai yangditukarkan konsumen dengan manfaat darimemiliki atau menggunakan produk ataujasa yang nilainya ditetapkan oleh pembelidan penjual melalui tawar-menawar, atauditetapkan oleh penjual untuk suatu hargayang sama terhadap semua pembeli”.

Harga adalah suatu standart yangbiasanya diukur dengan uang sebagai alat

Page 83: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 79

tukar untuk memperoleh produk atau jasa.Sasaran penetapan harga pada suatuperusahaan adalah berorientasi pada laba,berorientasi pada penjualan, danberorientasi pada status quo. Tujuanminimal dari penetapan harga adalah tidakmenjual dibawah biaya yang dikeluarkan,sedangkan tujuan yang lebih umum daripenetapan harga adalah maksimalisasikeuntungan, untuk merebut pasar, untukmemerah pasar, penetapan laba untukpendapatan maksimal, penetapan hargauntuk sasaran dan penetapan hargauntuk promosi.Ada beberapa prosedur dalam kebijakan

penetapan harga antara lain sebagaiberikut:

1. Perusahaan memilih tujuan penetapanharga, apa yang ingin dicapai denganpenawaran produknya.

2. Perusahaan memperkirakan kurvapermintaan, probabilitas kuantitas yangakan terjual pada tiap kemungkinanharga.

3. Perusahaan menganalisa biaya, harga,penawaran pesaing

4. Perusahaan memperkirakanbagaimana biayanya, bervariasi padaberbagai tingkat produksi.

5. Perusahaan memilih salah satu daripenetapan harga.

6. Perusahaan memilih harga akhir.Saladin (1991:35) menyatakan “

Faktor-faktor yang mempengaruhipenetapan harga terdiri-dari:

a. Permintaanb. Reaksi Pesaingc. Bauran Pemasarand. Target Bagian Saham Pasare. Biaya Untuk Memproduksi “.

E. Pengertian tentang perilakukonsumen banyak dibahas oleh paraahli dari berbagai sudut pandang,namun memiliki pengertian yang sama.Angel (1994:3) mendefinisikan “perilakukonsumen sebagai tindakan yangterlibat langsung dalam mendapatkan,mengkonsumsi, serta menghabiskanproduk dan jasa, termasuk proseskeputusan yang mendahului dan tindaklanjut tindakan tersebut”.

F. Model adalah skema yangdisederhanakan untuk menggambarkanaktivitas konsumen dalam mengambilkeputusan dan melakukan pembelian

G. Zaltman ( 1979 : 515 )menyatakan bahwa : “ A model isrepresentation of something ( in ourcase process )”. Maksudnya adalahsesuatu yang mewakili sesuatu, dalamhal ini adalah suatu proses.

Konsumen merupakan sasaranutama pemasaran dari suatu perusahaandalam memasarkan produk atau jasa.Perubahan situasi pasar yang dinamismenyebabkan pola perilaku konsumendalam mengkonsumsi sesuatu mengalamiperubahan. Tujuan pemasaran adalahmemenuhi dan memuaskan kebutuhanserta keinginan pelanggan sasaran ataukonsumen. Oleh karena itu seorangpemasar harus benar – benar mempelajaridan memahami perilaku konsumen yangmempunyai kecenderungan sangatdinamis.

Peran pemasaran yang merupakanujung tombak untuk melakukankomunikasi dengan konsumen danpelanggan sehingga para pemasarperusahaan dituntut untuk selalu berupayamemahami kebutuhan, keinginan danpermintaan pasar sasaran. Untuk dapatmemahami kebutuhan, keinginan darikonsumen tidaklah mudah.

Kepuasan konsumen memegangperanan yang sangat penting, upaya untukmempertahankan pelanggan dan menarikpelanggan dan calon pelanggan barumembutuhkan suatu kerja keras, biaya,dan strategi pemasaran yang baik.

H. Memahami perilakukonsumen dan mengenal pelanggantidak sederhana, pelanggan mungkinmenyatakan kebutuhan dan keinginanmereka namun bertindak sebaliknya.Pelanggan mungkin tidak memahamimotivasi mereka yang lebih dalam.Pelanggan mungkin menanggapipengaruh yang mengubah pikiranmereka pada menit – menit terakhir.

Jenis Penelitian

Page 84: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 80

Penelitian ini termasuk jenis penelitianasosiatif dengan menggunakan metodesurvey. Tujuan penelitian asosiatif adalahmenghubungkan antara variabel yang satudengan yang lainnya. Sedangkan metodesurvey adalah merupakan suatu penelitianyang mengambil sampel dari suatu waktutertentu dari suatu populasi danmenggunakan tehnik wawancara denganinstrumen skedul kuisener sebagai alatpengumpulan data pokok.Populasi Dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalahmasyarakat Kecamatan Kota Pamekasanyang menggunakan provider XL di UDAlvin Pamekasan pada bulan Julisebanyak 90 orang

Sedangkan prosedur pemilihansampel dalam penelitian ini denganmenggunakan random samplingTehnik Analisa data

Pada penelitian ini terdiri dari duaanalisis yang terdiri dari analisis kualitatifdan analisis yang bersifat kuantitatif:Analisis kualitatif adalah untukmemberikan gambaran tentang obyekyang akan diteliti, dengan menggunakanskala linkertAnalisis kuantitatif adalah untukmemberikan gambaran tentang kondisiobyek yang diteliti berdasarkanperhitungan statistic yaitu denganmenggunakan persamaan regresi linearberganda, menurut pendapat Djarwantodan Pangestu ( 1995 : 309 ) sebagaiberikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 .................... bi X1dimana :

Y = variable terikat yang ditentukan oleh besarnya XX1,X2 = variable bebas yang menentukan besarnya Y

X1 = Pelayanan dan X2 = Hargab1,b2 = koefisien korelasi a = nilai kostanta

Hasil PenelitianPerkembangan industri seluler

sangat pesat khususnya di Pamekasandan Madura pada umumnya, hal ini dapatdilihat dari semakin banyaknya jenis kartuseluler yang beredar di tengah-tengahmasyarakat dan bahkan hampir mencapaipelosok desa tanpa mengenal adanyatingkatan masyarakat. Kondisi inimenyebabkan semakin ketatnyapersaingan antara jenis kartu seluler yangada untuk berebut konsumen.

Kecamatan Kota Pamekasan terdiri-dari 9 Kelurahan dan 9 Desa, mempunyai99 Dusun/ kampung, memiliki RT dan RWmasing – masing 326 dan 107 sertasebanyak 906 Dasa Wisma. Secarageografis Kecamatan Kota Pamekasanmemiliki luas 2. 646, 761 Ha. Atau 3,34%dari seluruh wilayah KabupatenPamekasan. Secara administrativesebelah utara berbatasan dengan:Kecamatan Pegantenan dan KecamatanPakong. Sebelah selatan berbatasandengan Kecamatan Tlanakan, dansebelah Barat berbatasan denganKecamatan Proppo dan sebelah timurberbatasan dengan KecamatanPademawu

Dengan semakin ketatnyapersaingan tersebut, masing-masingprodusen kartu seluler berupaya danberusaha untuk memberikan kepuasanmelalui pemberian layanan dan hargayang dapat memuaskan konsumen,sehinggga konsumen tertarik untukmenggunakan dan memakai kartu seluleryang mereka inginkan.

Pelayanan yang memuaskan danharga yang terjangkau merupakan salahsatu dari indikator marketing mix yangharus diberikan produsen seluler kepadapara pengguna dan pemakai kartu selulersehingga konsumen merasa terpuaskan.Kepuasan konsumen harus diutamakan,karena kepuasan konsumen memegangperanan yang sangat penting, upaya untukmempertahankan pelanggan , danmenarik pelanggan dan calon pelangganbaru membutuhkan suatu kerja keras,biaya, dan strategi pemasaran yang baik

Upaya lain yang dilakukan olehprovider kartu XL untuk dapatmemberikan kepuasan kepada parapengguna atau konsumen adalah denganmemberikan harga yang terjangkau yaitudengan menyediakan berbagai pilihanharga sesuai dengan kemampuan daripara pengguna atau konsumen XL.

Page 85: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 81

Dengan harga yang murah melalui tarif perdetiknya apabila melakukan percakapanlangsung ke sesama kartu XL dan SMS -an ke sesama XL telah menempatkankartu XL sebagai kartu seluler yang cukupdiminati oleh masyarakat, sehinggatidaklah heran kalau masyarakatPamekasan banyak menggunakan kartuseluler XL.

Pelayanan merupakan suatuaktivitas yang diberikan kepada konsumensehingga konsumen merasa puas, dalamupaya memberikan kepuasan kepadakonsumen, provider kartu seluler XLberusaha untuk memberikan layananterbaiknya dengan menyediakan XL centeryang dapat dihubungi selama 24 jam danmemberikan kemudahan kepada parapengguna untuk dapat dengan mudahmenghubungi operator XL center tanpadikenakan beban biaya. Disamping ituuntuk memberikan pelayanan terbaiknyaoperator kartu seluler XL menyediakanberbagai informasi bagi para pengguna XLdan dapat dengan mudah para penggunauntuk melakukan akses ke operator XLcenter.

responden yang berusia antara 16 –20 th. Sebanyak 2 orang atau 3%,responden yang berusia 21 – 25 th.Sebanyak 13 orang atau 18 %, berusia 26– 30 th sebanyak 18 orang atau 25, yangberusia 31 – 35 th. Sebanyak 20 orangatau 28% berusia 36 -40 th.sebanyak 9atau 12%, yang berumur 41 – 45th.sebanyak 7 orang atau 10% sedangkanyang berumur 46 – 50 th. sebanyak 3orang atau 4 %.

Dilihat dari pekerjaan respondenyang menggunakan kartu Xl bekerjasebagai PNS sebanyak 33 responden atau46%, yang bekerja sebagai TNI/POLRIsebanyak 8 oarng atau 11% , yangbekerja sebagai pedagang sebanyak 11orang atau 15%, dan yang berprofesisebagai petani sebanyak 20 orang atau28%. Jadi dapat disimpulkan bahwasebagian besar yang menjadi respondenatau yang menggunakan kartu seluler XLadalah PNS.

Pembahasan

tabulasi frekuensi jawaban respondenuntuk variabel X ( pelayanan ) yang terdiri– dari :

1. Kecepatan Informasimenunjukkan bahwa sebagian

besar responden menjawab cukup setujusebanyak 33 responden atau 45,8%,menjawab sangat setuju sebanyak 20responden atau 27,8% dan yangmenjawab setuju sebanyak 19 respondenatau 26,4%2. Waktu Pengiriman Pulsa Cepat DanTepat

Berdasarkan waktupengiriman pulsa menunjukkanbahwa sebagian besar respondenmenjawab setuju sebanyak 36responden atau 50%, menjawabcukup setuju sebanyak 27responden atau 37,5% dan yangmenjawab sangat setuju sebanyak 9responden atau 12,5%.3. Pemberian Informasi Kepada

PelangganBerdasarkan informasi

kepada pelanggan menunjukkanbahwa sebagian besar respondenmenjawab cukup setuju sebanyak31 responden atau 43%, menjawabsangat setuju sebanyak 22responden atau 30,6% dan yangmenjawab setuju sebanyak 19responden atau 26,4%.4. Pelayanan Dalam memberikaninformasi selama 24 jam

Berdasarkan pelayanandalam memberikan informasi 24 jammenunjukkan bahwa sebagian besarresponden menjawab cukup setujusebanyak 33 responden atau 45,8%,menjawab sangat setuju sebanyak24 responden atau 33,3% dan yangmenjawab setuju sebanyak 15responden atau 20,8%.5. Tersedia Berbagai Informasi

Berdasarkan tersedianyaberbagai informasi menunjukkanbahwa yang menyatakan operatormenyediakan berbagai informasi,yang menjawab setuju sebanyak 44orang atau 61,1%, responden yangmenjawab cukup setuju sebanyak 20orang atau 27,8% dan yangmenjawab sangat setuju sebanyak 7

Page 86: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 82

orang atau 9,7% sedangkan yangmenjawab tidak setuju 1 orang atau1,4%6. Harga Pulsa Terjangkau

Berdasarkan Harga pulsaterjangkau menunjukkan bahwayang menyatakan harga pulsaterjangkau, yang menjawab cukupsetuju sebanyak 32 orang atau44,4%, responden yang menjawabsangat setuju sebanyak 21 orangatau 29,2% dan yang menjawabsetuju sebanyak 19 orang atau26,4%7. Harga Bersaing

Berdasarkan harga bersaingmenunjukkan bahwa yangmenyatakan harga pulsa bersaing,yang menjawab setuju sebanyak 35orang atau 48,6%, responden yangmenjawab cukup setuju sebanyak 28orang atau 38,9% dan yangmenjawab sangat setuju sebanyak 9orang atau 12,5%8. Harga Kartu Perdana Murah dan

Tersedia berbagai macam hargaBerdasarkan harga kartu perdanamenunjukkan bahwa yang menyatakanharga pulsa bersaing, yang menjawabsetuju sebanyak 21 orang atau 29,2%,responden yang menjawab cukup setujusebanyak 31 orang atau 43,1% dan yangmenjawab sangat setuju sebanyak 20orang atau 27,8%

9. Penggunaan Pulsa Perdetikmurah

Berdasarkan penggunaanpulsa perdetik murah menunjukkanbahwa yang menyatakanpenggunaan pulsa perdetik murah,yang menjawab setuju sebanyak 16orang atau 22,2%, responden yangmenjawab cukup setuju sebanyak 32orang atau 44,4% dan yangmenjawab sangat setuju sebanyak24 orang atau 33,3%10. Harga SMS murah

Berdasarkan harga smsmurah yang menyatakan harga smsmurah, yang menjawab setujusebanyak 43 orang atau 59,7%,

responden yang menjawab cukupsetuju sebanyak 21 orang atau29,2% dan yang menjawab sangatsetuju sebanyak 7 orang atau 9,7% ,sedangkan yang menjawab tidaksetuju 1 orang atau 1,4%.Sedangkan hasil jawaban respondenuntuk variabel Y terdiri – dari :

1. Kartu XL Merupakan Kebutuhan

kartu XL merupakan kebutuhan,responden yang menjawab cukup setujusebanyak 32 orang atau 44,4%,responden yang menjawab sangat setujusebanyak 24 orang atau 33,3% dan yangmenjawab setuju sebanyak 16 orang atau22,2%. Dapat disimpulkan bahwasebagian besar masyarakat KecamatanKota Pamekasan menyatakan cukupsetuju bahwa kartu seluler XL merupakankebutuhan.

2. Mencari Informasi Tentang KartuSeluler XL

responden mencariinformasi terlebih dahulu sebelummembeli kartu XL. responden yangmenyatakan setuju sebanyak 39orang atau 54,2%, responden yangmenjawab cukup setuju sebanyak 25orang atau 34,7% dan yangmenjawab sangat setuju sebanyak 8orang atau 11,1%. Dapatdisimpulkan bahwa sebagian besarmasyarakat Kecamatan KotaPamekasan menyatakan setujumencari informasi kartu seluler XLterlebih dahulu sebelum membelikartu seluler tersebut.3. Evaluasi Terhadap Informasi

Responden melakukanevaluasi terhadap informasi yangdidapat, responden yangmenyatakan cukup setuju sebanyak28 orang atau 38,9%, respondenyang menjawab sangat setujusebanyak 24 orang atau 33,3% danyang menjawab setuju sebanyak 20orang atau 27,8%. Dapatdisimpulkan bahwa sebagian besarmasyarakat Kecamatan KotaPamekasan menyatakan cukupsetuju melakukan evaluasi terhadap

Page 87: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 83

informasi tentang kartu seluler XLsebelum membeli kartu selulertersebut.4. Keputusan Membeli Seluler XL

Responden melakukanevaluasi terhadap informasi yangdidapatdan selnjutnya memutuskanuntuk menggunakan kartu selulerXL, responden yang menyatakancukup setuju sebanyak 32 orangatau 44,4%, responden yangmenjawab sangat setuju sebanyak24 orang atau 33,3% dan yangmenjawab setuju sebanyak 16orang atau 22,2%. Dapatdisimpulkan bahwa sebagian besarmasyarakat Kecamatan KotaPamekasan menyatakan cukupsetuju memberikan keputusan untukmembeli kartu seluler XL .2. Evaluasi Setelah Menggunakan

Kartu Seluler XL

Responden melakukan evaluasi setelahmenggunakan kartu seluler XL,

responden yang menyatakan setujusebanyak 46 orang atau 63,9%,responden yang menjawab cukup setujusebanyak 18 orang atau 25% dan yangmenjawab sangat setuju sebanyak 7orang atau 9,7%. Dapat disimpulkanbahwa sebagian besar masyarakatKecamatan Kota Pamekasan menyatakansetuju untuk melakukan evaluasi setelahmenggunakan kartu seluler XL .Uji Validitas

Tujuan uji validitas adalah untukmengetahui valid atau tidaknya alat ukurtersebut dapat diuji denganmengkorelasikan antara skor yangdiperoleh pada masing-masing butirpertanyaan dengan skor total yangdiperoleh dari penjumlahan semua skorpertanyaan. Menurut Azwar (1997:153),variabel dinyatakan valid apabila koefisienkorelasinya r >0,3. Dari hasil uji validitasdengan menggunakan bantuan programspss maka hasil perhitungan korelasiadalah sebagai berikut:

Tabel 16Koefisien Korelasi

VariabelKeterangan Koefisien Korelasi keteranganX1.1X1.2X.1.3X1.4X1.5X2.1X2.2X2.3X2.4X2.3

Kecepatan InformasiPengiriman pulsa cepatPemberian informasi cepatPelayanan informasi 24 jamTersedia berbagai informasiHarga terjangkauHarga bersaingKartu perdana murah

Harga perdetik murahHarga sms murah

0,7860,6540,5500,8230,5180,7970,6390,4890,8170,500

ValidValidValidValidValidValidValidValidValidValid

y1.1y1.2y1.3y1.4y1.5

KebutuhanMengumpulkan informasiEvaluasi informasiMemutuskanEvaluasi setelah membelli

0,8180,6350,5450,8110,516

ValidValidValidValidValid

Berdasarkan tabel uji validitas diatas,semua variabel koefisiennya lebih dari 0,3atau valid sehingga semua variabelmemenuhi syarat untuk diikutkan dalamproses selanjutnya.b. Uji Reliabilitas

Tujuan dilakukannya uji reliabilitasadalah untuk mengetahui tingkat

kehandalan dari instrument penelitian. Jikakoefisien alpha >0,5 maka variable/instrument dapat dinyatakan handal.Dengan menggunakan bantuan programspss maka dapat dihitung nilia koefisienreliabilitas dengan menggunakan metodeAlpha Cronbach dapat dilihat pada tabledibawah ini

Tabel 1

Page 88: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 84

Koefisien Alpha

Variabel Keterangan Koefisien Alpha Keterangan

X1

X2

Y

Pelayanan

Harga

Minat

0,811

0,876

0,877

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Berdasarkan tabel diatas, semua variabel handal sehingga semua variable dapatdiikutkan dalam proses analisis selanjutnya.

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi dengan menggunakan bantuan programspss versi 16.00. adalah sebagai berikut :

Tabel 2Korelasi

Variabel MInat (Y)Pearson Correlation Minat (Y) 1,000

Pelayanan (X1) ,703Produk (X2) ,601

Sig. (1-tailed) Minat (Y) .Pelayanan (X1) ,442Produk (X2) ,484

N Minat (Y) 72Pelayanan (X1) 72Produk (X2) 72

Tabel korelasi menunjukkanhubungan antara variabel bebas denganvariabel terikat dapat dijelaskan bahwapengaruh pelayanan dan harga terhadapminat masyarakat pengguna provider XLdi Kecamatan Kota Pamekasan dapatdijelaskan sebagai berikut :

Korelasi antara pelayanan (X1)terhadap minat masyarakat penggunaprovider XL di Kecamatan KotaPamekasan termasuk kuat, hal ini dapat

dibuktikan dari hasil perhitungan korelasidengan nilai positif sebesar 0,703 atau70,3%, Sedangkan korelasi antara produk(X2) terhadap minat masyarakat penggunaprovider XL di Kecamatan KotaPamekasan adalah kuat, yaitu dilihat darihasil nilai korelasi yaitu sebesar 0,601atau 60,1%.Adapun hasil perhitungan persamaanregresinya adaah sebagai beikut:

Tabel 3Koefisien

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

t Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) 3.607 .503 7.174 .000

PELAYANAN .553 .694 .528 7.797 .429HARGA .535 .692 .512 6.773 .443

a. Dependent Variable: MINAT

Page 89: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 85

Berdasarkan tabel cofficients, dapat disusun persamaan regresi berganda sebagaiberikut :

Y = 3,607 + 0,533 X1 + 0,535 X2Nilai kontanta sebesar 0,089 hal ini

berarti bahwa pada saat X1 dan X2,sama dengan nol maka minat masyarakatmenggunakan provider XL untuk sebesar3,607. Koefisien variabel pelayanan (X1)sebesar 0,533 hal ini berarti bahwabilamana variabel pelayanan dinaikkansatu – satuan maka akan menaikkan minatmasyarakat menggunakan provider XL

Kecamatan Kota Pamekasan sebesar0,533. sedangkan apabila variabel harga(X2) dinaikkan satu – satuan maka akanmenaikkan keputusan masyarakat untukmenggunakan XL sebesar 0,535.Sedangkan hasil peritungan besar nilai Rnya seperti yang terdapat pada tabeldibawah ini:

Tabel 4

Hasil Perhitungan R

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error ofthe Estimate

Durbin-WatsonR SquareChange

1 .711a .505 .024 .68359 .011a. Predictors: (Constant), HARGA, PELAYANANb. Dependent Variable: MINAT

Hasil perhitungan R dan R squarepada table diatas Yaitu menunjukkangambaran pengaruh antara variable bebasyang terdiri – dari pelayanan dan hargadengan variable terikat yaitu minatmasyarakat menggunakan provider XL diKecamatan Kota Pamekasan. Nilai R ataumultiple R sebesar 0,711 atau 71,1%yaitu menggambarkan pengaruh antaravariable bebas terhadap variabel terikatbersifat searah dan kuat. Sedangkan nilaiR squared atau determinan R sebesar0,505 atau 50,5% artinya 45,5%dipengaruhi oleh faktor lain yang tidakditeliti dalam penelitian ini.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan1. Berdasarkan hasil analisis statistik

menunjukkan bahwa pelayanan danharga secara bersama – samamempengaruhi minat masyarakatpengguna provider seluler XL. Adapunpengaruh yang diberikan oleh keduavariable tersebut sebesar 0,711 atau71.1% .

2. Secara parsial kedua variable bebasyang terdiri – dari pelayanan dan hargaberhubungan searah dan sangat kuat.Pengaruh pelayanan yaitu sebesar

70,3% dan pengaruh harga terhadapminat mayarakat pengguna providerseluler XL.di Kecamatan KotaPamekasan sebesar 60,1%

3. Nilai F hitung sebesar 8.313 lebih besardari F tabel 1,58 atau karena nilaiprobabilitas 0,000 lebih kecil dari tarafsignifikan yang digunakan yaitusebesar 0,005, maka model regresidapat dipakai untuk memprediksivariabel terikat.

4. Nilai uji t atau t hitung untuk pelayanansebesar 7.174. dengan probabilitas0,00. Nilai uji t atau t hitung untuk hargasebesar 6.773 dengan probabilitas0,00. sedangkan t table sebesar 1,645dan tarap nyata sebesar 0,05, makadapat diambil suatu kesimpulandugaan bahwa pelayanan dan hargaberpengaruh terhadap minatmasyarakat pengguna provider selulerXL dapat dibuktikan kebenarannya.Dari kedua variable tersebut diatasyang terdiri – dari pelayanan dan hargaternyata pelayanan merupakan variableyang paling dominan mempengaruhiminat masyarakat pengguna providerkartu seluler XL di Kecamatan KotaPamekasan

Saran

Page 90: JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN - fe.unira.ac.idfe.unira.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/ISSN-1412-Vol-1-2011.pdf · Kontrak Kerja Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga

Makro, Jurnal manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No 11\Mei 2011 86

Berdasarkan hasil pembahasan dankesimpulan, maka saran – saran adalahsebagai berikut:1. Dari hasil penelitian, diharapkan

kepada pihak Pro – XL untuk dapatmemberikan dan meningkatkan upayapelayananan serta lebih inovatif dalammengembangkan dan menerapkanstrategi pelayanan dan harga

2. Dalam mengembangkan produkyang disesuaikan dengan situasi dankondisi masyarakat terutama disesuaikandengan gaya hidup masyarakat sertamemperhatikan life cycle produk sertamampu untuk bersaing dengan produkyang sejenis yang pada saat ini mampumemenuhi keinginan pasar.DAFTAR PUSTAKA

Asssael, Henry, 1987, ConsumerBehaviour and Marketing Action, KentPublishing, Boston USA

Swasta, Bashu. dan T.Hani Handoko,Manajemen Pemasaran, Analisa PerilakuKonsumen, EdisiPertama,BPFE,Yogyakarta, 2000

Djaslim Saladin, Unsur – Unsur IntiPemasaran dan Manajemen Pemasaran,CV. Mandar Maju, Bandung, 1991.

Engel,James F., Roger D.Blackwell &Paul W. Miniard, 1994, Alih bahasaBudiyanto, Perilaku konsumen, Edisi KeEnam,jilid I, Binarupa Aksara,Jakarta

Michelli, Dena, 1996, , StrategiPemasaran, Edisi Pertama, PenerbitAndy Offset, Yogyakarta

Tjiptono, Fandy, 2000, StrategiPemasaran, Edisi Kedua, Penerbit AndyOffset, Yogyakarta

Umar, Husein, 2002, Metodologi PenelitianAplikasi dalam Pemasaran, Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Loudon, D.L and A.J. D. Bitta, 1993.Consumer Behavior Concepts andAplication, Fourt Edition, Mc Graw-Hill,Inc.Singapore

Kartono, Kartini, 1997,dalam HuseinUmar, Metodologi Penelitian, Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Moenir dalam Sudiarto Santoso,Pengaruh Marketing Mix TerhadapPerilaku Konsumen pada Pedagang KakiLima di Malang, Skripsi UniversitasMuhammadyah, Malang, 1992

Sanusi, Misbah dalam Fandy Tjiptono,Strategi Pemasaran, Edisi Pertama,Penerbit Andy Offset, Yogyakarta, 1995

Kotler,Philip, Manajemen Pemasaran, JilidI & II , Terjemahan Teguh Hendra, RoniAntunios Rusli, Penyunting Agus HasanPura Anggawijaya, Edisi Revisi, PrenhaHindu, Yogyakarta ,2000

Kotler,Philip Manajemen Pemasaran,Jilid1 & 2, terjemahan Teguh Hendra,Ronny Antonius Rusli, Edisi Revisi,Prenha Hindu,Jakarta,1997

Santoso Singgih, Buku Latihan SPSSstatistic Parametrik, Alek MediaKomputindo, Jakarta, 2002

Sugiono, Metode Penelitian Administradisi,Penerbit Alpha Beta, Bandung, 2001

Sutisna, Perilaku Konsumen danKomunikasi Pemasaran, Pt. RemajaRosdakarya, Bandung, 2001

Zaltman, 1979, The Demographics andMarket Foregnmentation Journal OfMarketing, Illionis.