JURNAL KEUANGAN - ecampus.pelitabangsa.ac.id

13
JURNAL KEUANGAN PRODI MANAJEMEN UNIVERSITAS PELITA BANGSA JURNAL KEUANGAN 25 OKTOBER 2019 Page 1 PENGARUH BIAYA PRODUKSI DAN PENJUALAN TERHADAP PROFIT ATAU LABA BERSIH ( STUDI KASUS DI PT. NAGAI PLASTIC INDONESIA TAHUN 2011-2018 ) NURI ASIH SUCI PRIHATIN 1 ADRIANNA SYARIEFUR RAKHMAT,S.Sy.,M.Si. 2 Program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa [email protected] [email protected] ABSTRAK Setiap perusahaan mengharapkan profit atau laba bersih sesuai dengan target perusahaan. Tingkat persaingan dunia usaha semakin tinggi, perusahaan harus melakukan efisiensi biaya dalam proses produksinya dan meningkatkan penjualan. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh variabel yang mempengaruhi profit atau laba bersih adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh biaya produksi dan penjualan terhadap profit atau laba bersih. Penelitian dilakukan di PT. Nagai Plastic Indonesia. Teknik pengambilan sampel menggunakan data kuantitatif atau sekunder. Sampel dalam penelitian ini adalah biaya produksi, penjualan dan laba bersih PT. Nagai Plastic Indonesia pada tahun 2011-2018. Variabel dependen (Y) pada penelitian ini adalah profit atau laba bersih. Variabel independen (X) meliputi: biaya produksi (X1) dan penjualan (X2) . Metode analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif yang meliputi uji asumsi klasik, uji analisis linear berganda dan uji hipotesis, dengan program IBM SPSS statistik Ver.25. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel biaya produksi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profit atau laba bersih dari hasil pengujian thitung -17,374 < ttabel 2,042 dan variabel penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profit atau laba bersih dari hasil pengujian thitung 18,913 > ttabel 2,042, maka dapat disimpulkan bahwa biaya produksi memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap profit atau laba bersih. Dan penjualan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profit atau laba bersih. Kata kunci: Biaya Produksi, Penjualan, Profit atau Laba Bersih I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri yang semakin maju menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengelola dan melaksanakan manajemen dengan baik. PT. Nagai Plastic Indonesia merupakan salah satu industri yang bergerak di bidang injection part plastik. Injection molding banyak dipilih karena memiliki beberapa keuntungan di antaranya, kapasitas produksi yang tinggi, sisa penggunaan material (useless material) sedikit dan kebutuhan tenaga tergolong minimal. Sedangkan kekuranganya adalah biaya investasi dan perawatan alat yang tinggi. yang tinggi.

Transcript of JURNAL KEUANGAN - ecampus.pelitabangsa.ac.id

Page 1: JURNAL KEUANGAN - ecampus.pelitabangsa.ac.id

JURNAL KEUANGAN PRODI MANAJEMEN

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

JURNAL KEUANGAN 25 OKTOBER 2019 Page 1

PENGARUH BIAYA PRODUKSI DAN PENJUALAN TERHADAP PROFIT

ATAU LABA BERSIH ( STUDI KASUS DI PT. NAGAI PLASTIC

INDONESIA TAHUN 2011-2018 )

NURI ASIH SUCI PRIHATIN1

ADRIANNA SYARIEFUR RAKHMAT,S.Sy.,M.Si. 2

Program Studi Manajemen

Universitas Pelita Bangsa

[email protected]

[email protected]

ABSTRAK Setiap perusahaan mengharapkan profit atau laba bersih sesuai dengan target perusahaan. Tingkat

persaingan dunia usaha semakin tinggi, perusahaan harus melakukan efisiensi biaya dalam proses

produksinya dan meningkatkan penjualan. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh variabel yang

mempengaruhi profit atau laba bersih adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada

atau tidaknya pengaruh biaya produksi dan penjualan terhadap profit atau laba bersih. Penelitian

dilakukan di PT. Nagai Plastic Indonesia. Teknik pengambilan sampel menggunakan data

kuantitatif atau sekunder. Sampel dalam penelitian ini adalah biaya produksi, penjualan dan laba

bersih PT. Nagai Plastic Indonesia pada tahun 2011-2018. Variabel dependen (Y) pada penelitian

ini adalah profit atau laba bersih. Variabel independen (X) meliputi: biaya produksi (X1) dan

penjualan (X2) . Metode analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis

deskriptif kualitatif yang meliputi uji asumsi klasik, uji analisis linear berganda dan uji hipotesis,

dengan program IBM SPSS statistik Ver.25. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara

parsial variabel biaya produksi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profit atau laba bersih

dari hasil pengujian thitung -17,374 < ttabel 2,042 dan variabel penjualan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap profit atau laba bersih dari hasil pengujian thitung 18,913 > ttabel 2,042,

maka dapat disimpulkan bahwa biaya produksi memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap

profit atau laba bersih. Dan penjualan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profit atau

laba bersih.

Kata kunci: Biaya Produksi, Penjualan, Profit atau Laba Bersih

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan industri yang semakin

maju menuntut setiap perusahaan untuk

dapat mengelola dan melaksanakan

manajemen dengan baik. PT. Nagai Plastic

Indonesia merupakan salah satu industri

yang bergerak di bidang injection part

plastik. Injection molding banyak dipilih

karena memiliki beberapa keuntungan di

antaranya, kapasitas produksi yang tinggi,

sisa penggunaan material (useless material)

sedikit dan kebutuhan tenaga tergolong

minimal. Sedangkan kekuranganya adalah

biaya investasi dan perawatan alat yang

tinggi. yang tinggi.

Page 2: JURNAL KEUANGAN - ecampus.pelitabangsa.ac.id

JURNAL KEUANGAN 25 OKTOBER 2019 Page 2

Gambar 1

Tingkat Perubahan Profit atau Laba

Bersih PT. Nagai Plastic Indonesia.

Tahun 2011-2018 ( Dalam %)

Sumber : Hasil Pengolahan Laporan

Keuangan Triwulan PT. Nagai Plastic

Indonesia tahun 2011-2018.

Berdasarkan gambar 1.1 dapat

dilihat bahwa profit atau laba bersih yang

diperoleh PT. Nagai Plastic Indonesia

selama 2011 hingga 2018 tidak pernah

mencapai target yang telah ditetapkan oleh

manajemen PT. Nagai Plastic Indonesia

yaitu 22 %. Ditahun 2011 hanya

memperoleh profit atau laba bersih 18 %,

Tahun 2012 dan 2013 19 %, ditahun 2014

dan 2015 profit atau laba bersih meningkat

menjadi 21 % dan masih di bawah target

perusahaan. Ditahun 2016 dan 2017 profit

atau laba bersih PT. Nagai Plastic Indonesia

mengalami penurunaan yang signifikan

menjadi 11 % dan 3 % dan ditahun 2018

profit atau laba bersih mengalami

peningkatan menjadi 16 %.

Faktor- faktor yang menyebabkan

profit atau laba bersih di PT. Nagai Plastic

Indonesia tidak tercapai sesuai target.

Ditahun 2011 profit atau laba bersih hanya

mencapai 18 % hal ini disebabkan karena

adanya pembelian suku cadang untuk mesin

yang melebihi budghet. Ditahun 2012 dan

2013 profit atau laba bersih sebesar 19 %

disebabkan karena meningkatnya over time

karyawan akibat adanya masalah di

beberapa mesin. Ditahun 2014 dan 2015

profit atau laba bersih sebesar 21 %

disebabkan karena kurangnya kapasitas

mesin sehingga tidak bisa melakukan

pengiriman sesuai permintaan customer.

Tahun 2016 profit atau laba bersih hanya

mencapai 11 % hal ini dikarenakan adanya

proses perpindahan dan penggabungan

tempat produksi dari plant 1 di gabung ke

plant pusat sehingga biaya operasional

meningkat. Tahun 2017 profit atau laba

bersih sebesar 3 % hal ini dikarenakan

adanya perpindahan dan penggabungan

kembali antara plant 2 dengan plant pusat

sehingga biaya operasional juga meningkat

selain itu banyak masalah di kualitas produk.

Tahun 2018 profit atau laba bersih

mengalami peningkatan menjadi 16 %

dikarenakan masih masa perbaikan di segi

kualitas produk (Hasil wawancara, 2019)

Hal tersebut membuat manajemen

PT. Nagai Plastic Indonesia untuk memilih

suatu tindakan dan harus mencari cara lain,

dengan mengupayakan terus berekspansi

dan berinovasi. Biaya produksi dan

penjualan merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi besar kecilnya profit atu laba

bersih. Semakin tinggi biaya produksi maka

akan semakin rendah profit atau laba bersih

yang didapat oleh perusahaan, hal ini

dikarenakan tingginya biaya produksi

berdampak pada tingkat penjualan. Secara

kuantitas, suatu perusahaan sudah

membatasi hasil produksinya dengan

menyesuaikan pada biaya produksi yang

harus dikeluarkan. Ketika hasil produk

secara kuantitas berkurang tentunya juga

berdampak pada laba yang diperoleh.

Dalam beberapa penelitian yang di

lakukan oleh peneliti sebelumnya seperti

yang dilakukan oleh Ramadhan (2014),

biaya produksi berpengaruh terhadap laba

bersih. Nilai korelasi berpengaruh positif,

ini berarti terdapat hubungan antara biaya

produksi dengan laba bersih. Dimana

semakin tinggi biaya produksi maka akan

diikuti oleh semakin tingginya laba bersih

pada perusahaan rokok yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Dari hasil pengujian

Page 3: JURNAL KEUANGAN - ecampus.pelitabangsa.ac.id

JURNAL KEUANGAN 25 OKTOBER 2019 Page 3

parsial dapat disimpulkan bahwa variabel

Biaya Produksi terhadap Laba Bersih

memiliki kontribusi pengaruh positif.

Wisesa et. al (2014) dalam penelitiannya

menunjukkan adanya pengaruh yang positif

antara volume penjualan terhadap laba

bersih pada UD. Agung Esha Karangasem

tahun 2013. Rustami et. al (2014) dalam

hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

biaya produksi, biaya promosi dan volume

penjualan berpengaruh positif terhadap

laba pada perusahaan kopi bubuk Banyuatis.

Penjualan merupakan salah satu

kegiatan utama perusahaan untuk mencapai

tujuan dalam rangka memperoleh lebih

banyak keuntungan. Dalam hal ini profit

atau laba bersih akan timbul jika penjualan

produk lebih besar dibandingkan dengan

biaya-biaya yang dikeluarkan. Teori ini di

dukung oleh beberapa peneliti yang

sebelumnya di lakukan oleh Fitrihartini

(2016), volume penjualan berpengaruh

signifikan terhadap laba bersih dan biaya

operasional berpengaruh signifikan terhadap

laba bersih pada Perusahaan Batu Bara yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2011-2014. Terdapat hubungan yang

sedang dengan arah positif antara volume

penjualan dengan laba bersih, hal tersebut

menunjukan apabila perusahaan dapat

menaikan volume penjualan maka laba

bersih perusahaan akan ikut naik hal ini di

sebabkan karena naiknya harga jual

batubara. Rustami et. al (2014) dalam hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa biaya

produksi, biaya promosi, dan volume

penjualan berpengaruh positif terhadap

laba pada Perusahaan Kopi Bubuk

Banyuatis. Akhbar dan Astuti (2017), dalam

penelitiannya menunjukkan bahwa adanya

pengaruh negatif dan signifikan antara

penjualan terhadap laba bersih pada

perusahaan otomotif dan komponen yang

ada di bursa efek Indonesia tahun 2011-2016

dimana ketika penjualan meningkat maka

laba bersih akan ikut meningkat begitu juga

sebaliknya ketika penjualan menurun laba

bersih juga ikut menurun. Biaya produksi

berpengaruh terhadap laba bersih pada

perusahaan otomotif dan komponen yang

ada di bursa efek Indonesia tahun 2011-2016

dimana ketika biaya produksi meningkat

maka laba bersih menurun dan begitu juga

sebaliknya ketika biaya produksi menurun

maka laba bersih menigkat.

Adapun penulis membatasi

penulisan yang dikarenakan oleh adanya

keterbatasan waktu, pikiran dan sarana yang

ada maka penulis hanya membatasi dan

membahas mengenai pengaruh biaya

produksi dan penjualan terhadap profit di

PT. Nagai Plastic Indonesia.

Beberapa uraian tersebut menarik

peneliti untuk meneliti lebih jauh tentang

bagaimana pengaruh antara biaya produksi,

penjualan dengan profit. Sehingga penulis

tertarik memilih judul dalam penulisan ini,

yaitu: “ Pengaruh Biaya Produksi dan

Penjualan Terhadap Profit atau Laba Bersih

(Studi kasus di PT. Nagai Plastic Indonesia

tahun 2011-2018)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah

yang ada, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah biaya produksi berpengaruh

terhadap profit atau laba bersih pada

PT. Nagai Plastic Indonesia?

2. Apakah penjualan berpengaruh

terhadap profit atau laba bersih pada

PT. Nagai Plastic Indonesia?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di

atas, maka tujuan yang hendak dicapai

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh biaya

produksi terhadap profit atau laba

Page 4: JURNAL KEUANGAN - ecampus.pelitabangsa.ac.id

JURNAL KEUANGAN 25 OKTOBER 2019 Page 4

bersih pada PT. Nagai Plastic

Indonesia.

2. Untuk mengetahui pengaruh

penjualan terhadap profit atau laba

bersih pada PT. Nagai Plastic

Indonesia.

II. KAJIAN PUSTAKA 1. Biaya Produksi

Produksi merupakan kegiatan

yang berhubungan dengan pembuatan

barang dan jasa. Istilah produksi cenderung

dikaitkan dengan pabrik, mesin, maupun lini

perakitan karena pada mulanya teknik dan

metode dalam manajemen produksi

memang di pergunakan untuk

mengoperasikan pabrik atau kagiatan

lainnya.

Menurut Mulyadi (2009: 14)

Biaya produksi adalah sebagai berikut:

“Biaya produksi merupakan biaya-biaya

yang terjadi untuk mengolah bahan baku

menjadi produk jadi yang siap-siap untuk di

jual.” Rumus Biaya produksi sebagai

berikut :

Biaya Bahan Baku Langsung XXX

Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX

Biaya Overhead Pabrik XXX

Biaya Produksi XXX

Sebagai salah satu fungsi

manajemen, produksi sering dipandang

salah satu yang menentukan penciptaan

produk serta turut mempengaruhi

peningkatan dan penurunan penjualan. Hal

tersebut memiliki artian bahwa produksi

harus selalu mengikuti standar pasar, bukan

hanya atas dasar mengejar target perusahaan

semata. Karena dengan kontinuitas yang

stabil diharapkan mampu mewujudkan

perolehan yang stabil (Fahmi: 2014).

Penggolongan Biaya Produksi

Biaya produksi akan

membentuk harga pokok produksi yang

nantinya dipakai untuk menghitung harga

pokok barang jadi dan harga pokok barang

pada saat akhir periode akuntansi masih

berlangsung. Menurut Charles T. Horngren,

unsur-unsur biaya produksi adalah sebagai

berikut:

1. Biaya Bahan Baku Langsung (Direct

Material)

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

(Direct Labour)

3. Biaya Overhead Pabrik (Factory

Overhead)

2. Penjualan

Menurut Hasan (2002 : 212),

penjualan merupakan pemberian barang

atau jasa dari satu pihak kepada pihak

lainnya. Dengan mendapatkan ganti uang

dari pihak tersebut. Pihak yang memberi di

sebut sebagai penjual dan pihak yang

menerima disebut pembeli. Jadi, penjualan

hanya meliputi pemindahan hak atas suatu

produk dari penjual kepada pembeli.

Sedangkan menurut Swastha (2002 :

403), penjualan adalah interaksi antara

individu saling bertemu muka yang

ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki,

menguasai atau mempertahankan hubungan

pertukaran sehingga menguntungkan bagi

pihak lain. Penjualan diartikan juga sebagai

usaha yang dilakukan manusia untuk

menyampaikan barang bagi mereka yang

memerlukan dengan imbalan uang menurut

harga yang ditentukan atas persetujuan

bersama. Dari definisi di atas dapat

disimpulkan penjualan adalah suatu

interaksi pemberian barang atau jasa dari

satu pihak kepada pihak lainnya yang saling

bertemu ditujukan untuk menciptakan,

memperbaiki, menguasai atau

mempertahankan hubungan pertukaran

sehingga menguntungkan bagi pihak

lainnya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Penjualan

Page 5: JURNAL KEUANGAN - ecampus.pelitabangsa.ac.id

JURNAL KEUANGAN 25 OKTOBER 2019 Page 5

Aktivitas penjualan banyak dipengaruhi

oleh beberapa faktor yang dapat

meningkatkan aktivitas perusahaan. Adapun

faktor-faktor menurut Swastha dan Irawan

(2008: 22) yang mempengaruhi penjualan

sebagai berikut:

1. Produk

Salah satu tugas dari manajemen

penjualan adalah desain produk

yaitu mereka yang diminta

bertindak sebagai mata dari

perusahaan dan secara konstan

memberikan saran perbaikan yang

diperlukan produk.

2. Harga

Merupakan jumlah uang yang harus

dibayarkan konsumen untuk

mendapatkan suatu produk guna

memenuhi kebutuhannya.Penetapan

harga suatu produk yang dihasilkan

merupakan salah satu usaha

produsen untuk menarik para

konsumen tertarik membeli dalam

jumlah yang lebih banyak.

3. Distribusi

Merupakan penyaluran barang dari

produsen kepada konsumen.

Semakin luas pendistribusian maka

akan mempengaruhi penjualan.

3. Profit atau Laba Bersih

Laba merupakan hal yang penting

dan paling dasar dari ikhtisar keuangan yang

memiliki beberapa kegunaan. Setiap

perusahaan akan berusaha untuk

memperoleh laba yang maksimal, sebab

setiap laba yang diperoleh perusahaan akan

berpengaruh terhadap kelangsungan hidup

perusahaan tersebut.

Menurut Harahap (2009: 113) laba

adalah kelebihan penghasilan diatas biaya-

biaya selama satu periode akuntansi. Sebuah

perusahaan didirikan dengan tujuan untuk

memperoleh laba yang optimal dengan

biaya yang efektif dan efisien.

Menurut Soemarso (2004: 245) laba

adalah selisih lebih pendapatan atas beban

sehubungan dengan usaha untuk

memperoleh pendapatan tersebut selama

periode tertentu. Laba merupakan indikator

prestasi atau kinerja perusahaan. Dengan

laba yang diperoleh perusahaan dapat

mempertahankan kelangsungan hidup dan

mengembangkan perusahaan.

Berdasarkan definisi di atas dapat

disimpulkan laba adalah kelebihan

pendapatan di atas biaya-biaya atau

merupakan selisih lebih antara pendapatan

atas beban beban dalam suatu periode

tertentu. Laba juga menjadi faktor yang

sangat berpengaruh pada kelangsungan

hidup perusahaan serta mengembangkan

perusahaan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Profit atau Laba Bersih

Suatu perusahaan dapat memperoleh

laba tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor-

faktor tertentu. Mulyadi (2001: 513)

mengemukakan faktor-faktor yang

mempengaruhi laba adalah sebagai berikut:

1. Biaya

Biaya merupakan suatu pengorbanan

yang diukur dengan satuan uang

yang digunakan untuk menjalankan

suatu usaha. Biaya yang timbul dari

perolehan atau mengolah suatu

produk atau jasa akan

mempengaruhi harga jual produk

yang bersangkutan.

2. Harga Jual

Harga jual merupakan jumlah

tertentu yang dibayarkan oleh

konsumen terhadap barang atau jasa

yang diterima. Harga jual produk

atau jasa akan mempengaruhi

besarnya volume penjualan produk

atau jasa yang bersangkutan.

Page 6: JURNAL KEUANGAN - ecampus.pelitabangsa.ac.id

JURNAL KEUANGAN 25 OKTOBER 2019 Page 6

3. Volume Penjualan dan produksi

Besarnya volume penjualan

berpengaruh terhadap volume

produksi produk atau jasa tersebut,

selanjutnya volume produksi akan

mempengaruhi besar kecilnya biaya

produksi. Semakin besar volume

penjualan suatu barang, biasanya

akan berpengaruh terhadap laba

yang diperoleh juga akan semakin

besar. Dan demikian sebaliknya

apabila volume penjualan suatu

barang menurun, maka biasanya

perolehan juga akan ikut menurun.

4. Penelitian Terdahulu

Nuripa Oktapia, Rizal R. Manullang,

Hariyani (2017), melakukan penelitian yang

berjudul “Analisis Pengaruh Biaya Produksi

dan Biaya Operasional terhadap Laba Bersih

pada PT. Mayora Indah Tbk. di Bersa Efek

Indonesia (BEI)” yang di publikasikan pada

Jurnal ilmiah akuntansi Bisnis dan

Keuangan (JIPAK),Volume 11, Nomor 2

November 2017. Penelitian ini

menghasilkan kesimpulan adanya pengaruh

negatif dan signifikan antara biaya produksi

terhadap laba bersih PT. Mayora Indah Tbk.

5. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah,

tujuan penelitian, landasan teori dan

kerangka pemikiran dapat di ajukan

hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis pertama (H1) : Biaya Produksi

berpengaruh positif terhadap Profit atau

Laba Bersih.

Hipotesis kedua (H2) : Penjualan

berpengaruh positif terhadap Profit atau

Laba Bersih.

III. METODE PENELITIAN

1. Lokasi Pengambilan Data

Penelitian ini dilakukan di :

PT. Nagai Plastic Indonesia, alamat

Kawasan Delta Silicon Industrial park Jl.

Kruing 2 Blok L9 No 5 Cikarang Selatan

Bekasi 17550.

2. Desain penelitian

Desain penelitian dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Gambar 2 : Desain Penelitian

Keterangan :

1. Variabel dependen dalam penelitian

ini adalah Profit atau Laba bersih (Y)

2. Variabel Independen dalam

penelitian ini antara lain :

X1 = Biaya Produksi

X2 = Penjualan

3. Populasi dan sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian untuk ditarik

kesimpulannya (Sugiyono 2005 : 90).

Menurut Sugiyono (2011 : 81)

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang di miliki oleh populasi

tersebut.” Sehingga sampel merupakan

bagian dari populasi yang ada, sehingga

untuk pengambilan sampel harus

menggunakan cara tertentu yang di dasarkan

oleh pertimbangan-pertimbangan yang ada.

Populasi yang digunakan dalam penelitian

ini adalah laporan keuangan tahunan PT.

Nagai Plastic Indonesia selama kurun waktu

Page 7: JURNAL KEUANGAN - ecampus.pelitabangsa.ac.id

JURNAL KEUANGAN 25 OKTOBER 2019 Page 7

delapan tahun periode 2011-2018. Sampel

dalam penelitian ini adalah bagian dari

populasi PT. Nagai Plastic Indonesia.

Berdasarkan data yang di peroleh dari

perusahaan maka sampel yang diambil

dalam penelitian adalah biaya produksi,

penjualan dan profit atau laba bersih periode

tahun 2011-2018 di PT Nagai Plastic

Indonesia. Adapun pertimbangan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi:

1. Data yang diambil merupakan

laporan keuangan setiap triwuan PT

Nagai Pastic Indonesia selama tahun

2011-2018.

2. Data yang diambil merupakan data

laporan keuangan PT. Nagai Plastic

Indonesia tahun 2011-2018 yang

dijadikan sampel, sebab pada

periode tersebut terdapat fenomena

yang menyebabkan penelitian

dilakukan.

Dengan populasi laporan keuangan

PT. Nagai Plastic indonesia selama delapan

tahun dan berdasarkan hasil pengambilan

sampel data, maka dapat diambil sampel

sebesar 32 sampel. Sumber data yang

digunakan merupakan data sekunder, yaitu

data yang telah diolah dan diperoleh secara

langsung dari perusahaan PT. Nagai Plastic

Indonesia. Data sekunder dalam penelitian

ini adalah:

a. Laporan laba rugi PT. Nagai Plastic

Indonesia untuk tahun 2011-2018.

b. Data biaya produksi, penjualan dan

profit atau laba bersih untuk tahun

2011-2018.

c. Sejarah ringkas dan struktur

organisasi perusahaan dan buku-

buku yang mendukung penelitian

ini.

4.Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang di

gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Observasi, Observasi yang di

lakukan secara langsung untuk

mengambil data dan sampel dan

meneliti laporan keuangan

perusahaan yang di butuhkan

serta melalui google scholar.co.id

untuk mencari penelitian

terdahulu yang relevan.

Pengamatan ini di mulai bulan

Maret 2019.

2. Studi Kepustakaan, Studi pustaka

dalam penelitian ini di lakukan

dengan cara mengumpulkan

artikel-artikel, teori yang relevan

dan literature lainnya yang ada

kaitannya dengan penelitian ini.

5. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini data dianalisis

secara deskriptif dan kuantitatif. Untuk

analisis kuantitatif dicari menggunakan

bantuan program SPSS. Untuk menguji

hipotesis dilakukan uji Asumsi Klasik

meliputi (Uji Normalitas, Uji

Multikolinieritas, uji Heteroskedastisitas,

Uji Autokorelasi), Uji Regresi Linier

Berganda meliputi (Uji F (Simultan), Uji t

(Parsial), Uji Determinasi (𝑅2).

IV. GAMBARAN UMUM

PT Nagai Plastic Indonesia berdiri

pada tanggal 5 Mei 1997 dengan status 100

% PMA Jepang. Berdasarkan surat

pemberitahuan tentang persetujuan Presiden

no. 252/I/PMA/1997, yang beralamat dan

kantornya bertempat di Ejip Industrial Park,

Lemah Abang Bekasi. Mulai beroperasi

tepatnya awal Mei 1997 dan telah

mendapatkan izin dari menteri keuangan

Page 8: JURNAL KEUANGAN - ecampus.pelitabangsa.ac.id

JURNAL KEUANGAN 25 OKTOBER 2019 Page 8

dengan fasilitas kawasan berikat. Kawasan

berikat ini fasilitas yang diberikan oleh

negara Indonesia berupa penangguhan Bea

Masuk Impor dan Pajak Impor yang lainnya.

Setiap 6 bulan sekali perusahaan ini

diperiksa (audit) oleh Bea dan Cukai.

Produk yang dihasilkannya sebagian

besar adalah plastik injeksi (injection

Plastics), seperti Body Printer, komponen

plastik injeksi (injection Plastics) untuk roda

dua dan empat, Asembly dan painting, Silk

Printing dan Mold Manufacturing.

Costumer yang telah terjalin selama ini

adalah PT. Indonesia Epson Industri, PT

Muramoto Indonesia, PT. Matsusita Gobel,

PT Yamaha Musical Indonesia, PT Syanyu

Precession Indonesia, PT Kiyokuni

Indonesia, PT. Patco Teknologi Indonesia,

PT. Sugity Creative, PT. Jonan Indonesia,

PT. JFD Indonesia, PT. Koito Indoneisa, PT.

Tzusuki & Asama Indonesia, PT. Atsumitec

Indonesia, PT Nissen Chemical Indonesia,

PT. Toyota Bshoku Indonesia PT. Honda

Prospact Motor, PT. Paramount Bed

Indonesia, PT. Kasai Teck See Indonesia,

PT. SMT Indonesia, PT. Siix Ems

Indonesia, PT. katolec Indonesia dan PT.

Aisin Indonesia. Seluruh produk yang

dihasilkan nantinya oleh customer akan

diekspor ke Jepang, Brazil, Iran, Hongkong,

Eropa serta USA.

Pada bulan maret 1999 lalu, PT

Nagai Plastic Indonesia melakukan

perluasan area produksinya yang kemudian

dikenal dengan nagai-2 (Second Factory),

yang bertempat di Delta Silicon Lemah

Abang – Bekasi yang dihasilkan lebih

banyak yang berupa Assy, produk yang

telah dirakit (Assembling Product) dengan

customer utamanya juga PT Indonesia

Epson Industri, PT. Muramoto Indonesia,

PT. Sugity Creative dan PT. Koito

Indonesia.

Seiring dengan tingginya order dan

permintaan dari customer Pada Bulan April

2001. PT. Nagai Palstic Indonesia

melakukan pelebaran sayap dengan

menambah new factory yang kemudian

dikenal dengan nagai-3 (nagai pusat), yang

beralamatkan di Delta Silicon Jl kruing 2

Blok L 9 No 5 Cikarang Selatan – Bekasi.

Perkembangan yang cukup baik ini juga

diikuti dengan upaya peningkatan

kesejahteraan pekerjanya.

Jumlah karyawan di PT. Nagai First

Factory, hingga sekarang berjumlah sekitar

350 orang sedangkan PT Nagai 2 Second

Factory berjumlah sekitar 300 orang. Dan

untuk PT. Nagai 3 (Nagai Pusat) berjumlah

475 orang. Untuk bagian injeksi bekerja

dengan sistem 3 Shift dengan waktu kerja

selama seminggu hanya lima (5) hari.

Sebagian terbesar dari prosentase karyawan

PT Nagai (70%) adalah wanita sedangkan

Tiga puluh persen (30%) adalah pekerja

laki-laki.

V. HASIL PENELITIAN

1. Analisis Statistik Deskritif

Statistik deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisa data dengan

cara mendeskripsikan atau menggambarkan

data yang telah terkumpul sebagaimana

adanya tanpa maksud membuat kesimpulan

yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Page 9: JURNAL KEUANGAN - ecampus.pelitabangsa.ac.id

JURNAL KEUANGAN 25 OKTOBER 2019 Page 9

Gambar 3

Grafik Normal probability plot (P-

Plot) diatas menunjukan bahwa titik-titik

pada gambar menyebar dan membentuk pola

tertentu searah dengan garis diagonal. Dapat

disimpulkan grafik P-plot yang titiknya

tersebar di sekitar diagonal menunjukan

hasil terdistribusi secara normal. (Santoso,

2012)

b. Multikolinieritas

Untuk mendeteksi multikolinieritas adalah

dengan melihat nilai tolerance dan nilai

Variance Inflation Factor (VIF), dimana

varibael bermasalah apabila nilai tolerance

> 0,1 atau nilai VIF < 10. (Ghozali, 2012)

Tabel 1

c. Heteroskedastisitas

Heterokedasititas digunakan untuk

menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidak samaan varians dan

residual suatu pengamatan yang lain.Jika

varians residual dari suatu pengamatan

yang lain tetap, maka disebut

homokedasitisitas, namun jika varians

berbeda disebut heterokedasitisitas.

Model yang baik adalah model yang

terjadi heterokedasitisitas. Jika ada pola

tertentu, seperti titik yang membentuk

pola tertentu teratur (bergelombang,

melebur, kemudian menyempit). Jika

tidak ada pola yang jelas serta titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka nol

pada sumbu Y, maka titik terjadi

heterokedositisitas.

Gambar 4

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji

ada tidaknya korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan

kesalahan penggunaan pada periode t-1

(sebelumnya). Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya autokorelasi menggunakan uji

Durbin Watson (DW test), uji Durbin

Watson hanya digunakan untuk

autokorelasi tingkat satu (first order

autocorrelation) dan mensyaratkan adanya

intercept (konstanta) dalam model regresi

dan tidak ada variabel lagi diantara variabel

independen.

Tabel 2

4. Uji parsial T

Uji t dimaksudkan untuk membuktikan

kebenaran hipotesis penelitian bahwa ada

pengaruh secara parsial anatara variabel

independen (biaya produksi dan

penjualan) terhadap variabel dependen

(profit atau laba bersih).

Tolerance VIF

1 (Constant)

BIAYA PRODUKSI (X1) 0.132 7.594

PENJUALAN (X2) 0.132 7.594

Coefficientsa

ModelCollinearity Statistics

Model R R SquareDurbin-

Watson

1 .306a 0.094 1.926

Model Summaryb

Page 10: JURNAL KEUANGAN - ecampus.pelitabangsa.ac.id

JURNAL KEUANGAN 25 OKTOBER 2019 Page 10

1. Uji Hipotesis Biaya Produksi

Terhadap Profit atau Laba Bersih.

Uji parsial (uji t) antara variabel

biaya produksi dengan profit atau laba

bersih mengahasilkan kesimpulan bahwa

biaya produksi memiliki pengaruh negatif

yang signifikan terhadap profit atau laba

bersih di PT. Nagai Plastic Indonesia

periode 2011-2018. Artinya semakin tinggi

biaya produksi maka profit atau laba bersih

akan semakin menurun begitu pula

sebaliknya. Dilihat dari analisis regresi data

panel dalam penelitian ini , nilai koofisien

biaya produksi sebesar -17.374 yang artinya

setiap terjadi kenaikan biaya produksi dalam

satuan jutaan dollar maka profit atau laba

bersih akan mengalami penurunan sebesar

17,374 jutaan dollar kesimpulan ini menolak

hipotesis pertama yang menyatakan biaya

produksi berpengaruh positif dan signifikan.

Hasil penlitian ini searah dengan penelitian

yang dilakukan Oktapia, Manullang,

Hariyani (2017), yang mengungkapkan

bahwa adanya pengaruh negatif dan

signifikan antara biaya produksi terhadap

laba bersih PT. Mayora Indah Tbk. Di tahun

2017, Akhbar dan Astuti melakukan

penelitian terhadap Perusahaan Manufaktur

Sector Aneka Industry Sub Sector Otomotif

dan Komponen yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) tahun 2011-2016 dan

menemukan bahwa adanya pengaruh

negatif dan signifikan antara biaya produksi

terhadap laba bersih.

2. Uji Hipotesis Penjualan Terhadap

Profit atau Laba Bersih

Hubungan antara variabel penjualan

dengan profit atau laba bersih dari hasil uji t

parsial mengahasilkan kesimpulan bahwa

penjualan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap profit atau laba bersih di

PT. Nagai Plastic Indonesia selama periode

penelitian. Artinya semakin tinggi penjualan

maka profit atau laba bersih juga akan

semakin meningkat begitu pula sebaliknya.

Melihat dari hasil analisis regresi data panel

dalam penelitian ini, menunjukkan nilai

koofisiensi penjualan sebesar 18.913 yang

artinya setiap terjadi kenaikan penjualan

dalam satuan jutaan dollar maka profit atau

laba bersih akan mengalami kenaikan

18,913 jutaan dollar Kesimpulan ini

menerima hipotesis kedua yang menyatakan

bahwa penjualan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap profit atau laba bersih di

PT. Nagai Plastic Indonesia. Hasil penelitian

ini searah dengan penelitian yang dilakukan

Rahmanita (2017) yang mengungkapkan

hasil bahwa volume penjualan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap laba bersih.

Penelitian Martana (2014) mengungkapkan

hasil serupa bahwa adanya pengaruh yang

positif dan signifikan antara volume

penjualan terhadap laba bersih pada UD.

Agung Esha Karangasem tahun 2013.

VI . PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarka hasil analisis data,

pengujian hipotesis dan pembahasan yang

telah di jelaskan mengenai pengaruh biaya

produksi dan penjualan terhadap profit atau

laba bersih (studi kasus di PT. Nagai Plastic

Indonesia tahun 2011-2018) maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut :

1. Variabel biaya produksi memiliki

pengaruh negatif dan signifikan

terhadap profit atau laba bersih pada

PT. Nagai Plastic Indonesia. Artinya

semakin tinggi biaya produksi maka

profit atau laba bersih akan semakin

menurun begitu pula sebaliknya.

Dengan demikian hipotesis pertama

yang menyatakan “Biaya produksi

memberikan pengaruh positif dan

Page 11: JURNAL KEUANGAN - ecampus.pelitabangsa.ac.id

JURNAL KEUANGAN 25 OKTOBER 2019 Page 11

signifikan terhadap profit atau laba

bersih” ditolak.

2. Variabel penjualan memiliki

pengaruh positif dan signifikan

terhadap profit atau laba bersih pada

PT. Nagai Plastic Indonesia. Artinya

semakin tinggi penjualan maka

profit atau laba bersih akan semakin

meningkat begitu pula sebaliknya.

Dengan demikian hipotesis kedua

yang menyatakan “Penjualan

memberikan pengaruh positif dan

signifikan terhadap profit atau laba

bersih” diterima.

B. SARAN

Dari hasil penelitian yang telah

dilakukan, penulis mencoba untuk

memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan harus melakukan

evaluasi dan perbaikan terkait

masalah kuantitas dan kualitas

produk yang dihasilkan karena hasil

produksi yang baik akan menekan

biaya produksi dan penjualan

tercapai sesuai target.

2. Bagi pihak manajemen juga perlu

memperhatikan variabel-variabel

lain yang dapat berpengaruh

terhadap pencapaian profit atau laba

bersih yang tinggi sehubungan

dengan hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa variabel biaya

produksi dan penjualan memiliki

pengaruh yang positif secara parsial

terhadap profit atau laba bersih.

3. Hasil penelitian yang di lakukan

yaitu ada pengaruh biaya produksi

dan penjualan terhadap profit atau

laba bersih (studi kasus di PT. Nagai

Plastic Indonesia tahun 2011-2018),

di harapkan bagi peneliti selanjutnya

yang akan meneliti kasus yang

serupa, dapat meneliti lebih lanjut

pada objek yang berbeda dan

menambah variabel bebas lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Afande, F.O., Maina., M.P. (2015). Effect of

promotional mix elements on sales

volume of financial institutions in

Kenya: case study of Kenya post

office savings bank. Journal of

Marketing and Consumer

Research.Vol. 11.

Asep saepuloh akhbar, wati aris astuti

(2017), dalam jurnalnya yang

berjudul pengaruh penjualan dan

biaya produksi terhadap laba

bersih (survey pada perusahaan

manufaktur sector aneka industry

sub sector otomotif dan komponen

yang terdaptar di bursa efek

Indonesia (BEI) tahun 2011-2016).

Assegaf, A. (2001). Kamus akuntansi.

Jakarta: PT. Mario

Grafika.Djamalu, N. (2013).

Pengaruh biaya produksi terhadap

laba bersih pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2010-2012.

Jurnal Akuntansi FE USU. Vol 20,

No1.

Basu Swastha. 2002. Azas-azas Marketing.

Edisi ke 3. Yogyakarta: Liberty.

Busu, Swasta DH., Irawan 2008.

Manajemen Pemasaran Modern,

Edisi Kedua CetakanKe-tigabelas,

Yogyakarta:Liberty Offset

Bubuk Banyuatis. Singaraja: E-Journal

Universitas Pendidikan Ganesha

Volume 2

Carter, William K. 2008. Akuntansi Biaya.

(14thed). Jakarta : Salemba Empat.

Dewi, Maya Widyana, and Muryati Muryati.

"An Analysis of Production Cost

Effect With Order Price Method on

Sales Pricing of Products at PT.

Page 12: JURNAL KEUANGAN - ecampus.pelitabangsa.ac.id

JURNAL KEUANGAN 25 OKTOBER 2019 Page 12

Aneka Printing Indonesia in

Sukoharjo." International Journal of

Economics, Business and

Accounting Research (IJEBAR)

1.02 (2017).

Downess, John, Jordan Elliot Goodman

2000. Kamus stilah Keuangan dan

Investasi.Jakarta: Pt. Elex Media

Komputindo

Eva Ariesti. 2008. Pengaruh volume

penjualan buku cetak terhadap

peningkatan laba bersih. Semarang

: Unes

Fadhillah zaenal ramadhan.2015. Pengaruh

Biaya produksi dan biaya

operasional Terhadap Laba Bersih

pada perusahaan industry

manufaktur sector industry barang

konsumsi sub rokok yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Periode

2005-2014.

Fahmi, Irham. 2014. Pengantar Manajemen

Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Ghozali, Imam (2016). Aplikasi Analisis

Multivariate Dengan Program

SPSS 23.

Gujarati, Damodar N.2003.Basic

Econometrics (4th Edition), New

York: McGraw-Hill.

Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Teori Kritis

Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara

Hariyani, N. R. (2017). Analisis Pengaruh

Biaya Produksi dan Biaya

Operasional terhadap Laba Bersih

pada PT. Mayora Indah Tbk di

Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal

Ilmiah akuntansi Bisnis dan

Keuangan, 11.

Hasan, M.I., 2001, Pokok-Pokok Materi

Teori Pengembilan Keputusan.

Jkarta: P.T Gramedia.

Henry Simamora, 2000. Akuntansi

Keuangan Menengah. Yogyakarta

Hery. 2013. Akuntansi Keuangan

Menengah. CAPS (Central of

Academic Publishing Service).

Yogyakarta.

Horngren, Charles T., Gary L. Sundem,

David Burgsthler, and Jeff

Scharzberg.Pengatar Akuntansi

Manajemen. Erlangga,2014.

Horngren, Charles T., Srikant M. Datar, and

Madhav Rajan. Cost Accounting a

Managerial Emphasis. Fifteenth.

USA:Pearson Education, Inc.,2015.

Husein Umar. 2011. Metode Penelitian

untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.

Jakarta: Rajawali pers

Imam Ghozali (2011:160) Imam Ghozali

2012.Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas

Diponegor o.

Ismaya, Sujana. 2010. Kamus Akuntansi.

Bandung: Pustaka Grafika..

Margaretha Farah. 2007. Manajemen

Keuangan Bagi Industri Jasa.

Jakarta: Grasindo

Martana et.Al (2015) Analisa volume

penjualan terhadap laba bersih

pada UD.Agung Esha Karangasem

tahun 2013.

Maulida rahmanita (2017), Pengaruh Biaya

Promosi berpengaruh positif

signifikan terhadap Volume

Penjualan pada PT. Unilever

Indonesia Tbk.

Mukhlishotul Jannah (2018),.Analisa antara

Biaya Produksi dan Penjualan

terhadap Laba Kotor pada PT.

Indocement Tunggal Perkasa,Tbk.

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi. Edisi

Ketiga, Cetakan Ketiga.

Jakarta:Penerbit Salemba Empat.

Mulyadi., 2005, Akuntansi Biaya, Aditya

Media, Edisi ke-5, Yogyakarta.

Mulyadi, 2009, Akuntansi Biaya, edisi 5,

UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Page 13: JURNAL KEUANGAN - ecampus.pelitabangsa.ac.id

JURNAL KEUANGAN 25 OKTOBER 2019 Page 13

Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya (Edisi 9).

Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu

Manajemen YKPN.

Ogbadu, Elijah E. Profitability through

effective management of materials.

Journal of economics and

International Finance, 2009, 1.4:

099-105.

Putra, I. S. (2016). Pengaruh Biaya

Produksi, Biaya Promposi dan Biaya

Distribusi terhadap Penjualan. e-

Journal Bisma, 4.

Rustami et. al (2014) Pengaruh biaya

produksi, biaya promosi, dan

volume penjualan berpengaruh

positif terhadap laba pada

perusahaan kopi bubuk Banyuatis.

S, Astri. Fitihartini. (2015). Pengaruh

Volume Penjualan dan Biaya

Operasional terhadap Laba Bersih

(Studi kasus pada Perusahaan Batu

Bara yang terdaftarb di Bursa Efek

Indonesia Periode 2011-2014).

JBPTUNIKOM.

Singgih Santoso. 2002.SPSS Versi 10:

Mengolah Data Statistik Secara

Profesional. Jakarta: Elex Media

Komputindo.

Siregar et al. 2013. Cost accounting.

Jakarta:Erlangga.

Soemarso, S. R. (2004). Akuntansi suatu

pengantar. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian

Kualitatif. Bandung: ALFABETA.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2008. Metodelogi Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan R&D,

edisi keempat Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian

Pendidikan “Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D”.

Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Bisnis.

Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian

Pendidikan. Cetakan ke Tiga Belas.

Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis.

Bandung. Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian

Kuantitatif kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta

Syaputra, D. P. (2018, Maret). Pengaruh

Biaya Produksi dan BIaya

Operasional terhadap Laba Bersih.

e-Proceeding of Management, 5.

Wayan Bayu Wisesa, Anjuman Zukhri dan

Kadek Rai Suwena. 2014. pengaruh

volume penjualan mente dan biaya

operasional terhadap laba bersih

pada UD. Agung Esha. Singaraja,

Indonesia.

Yonande arga putra (2014) Pengaruh biaya

produksi dan penjualan terhadap

laba perusahaan.Pada usaha mikro

kecil dan menengah di kecamatan

jateng, karanganyar.

Yulita Suhaedi. 2012. Pengaruh Biaya

Operasional Terhadap Laba Bersih

Setelah Pajak pada PT. Uniliver

Indonesia. Tbk