JURNAL KEUANGAN PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
JURNAL KEUANGAN 25 OKTOBER 2019 Page 1
PENGARUH BIAYA PRODUKSI DAN PENJUALAN TERHADAP PROFIT
ATAU LABA BERSIH ( STUDI KASUS DI PT. NAGAI PLASTIC
INDONESIA TAHUN 2011-2018 )
NURI ASIH SUCI PRIHATIN1
ADRIANNA SYARIEFUR RAKHMAT,S.Sy.,M.Si. 2
Program Studi Manajemen
Universitas Pelita Bangsa
ABSTRAK Setiap perusahaan mengharapkan profit atau laba bersih sesuai dengan target perusahaan. Tingkat
persaingan dunia usaha semakin tinggi, perusahaan harus melakukan efisiensi biaya dalam proses
produksinya dan meningkatkan penjualan. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh variabel yang
mempengaruhi profit atau laba bersih adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada
atau tidaknya pengaruh biaya produksi dan penjualan terhadap profit atau laba bersih. Penelitian
dilakukan di PT. Nagai Plastic Indonesia. Teknik pengambilan sampel menggunakan data
kuantitatif atau sekunder. Sampel dalam penelitian ini adalah biaya produksi, penjualan dan laba
bersih PT. Nagai Plastic Indonesia pada tahun 2011-2018. Variabel dependen (Y) pada penelitian
ini adalah profit atau laba bersih. Variabel independen (X) meliputi: biaya produksi (X1) dan
penjualan (X2) . Metode analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis
deskriptif kualitatif yang meliputi uji asumsi klasik, uji analisis linear berganda dan uji hipotesis,
dengan program IBM SPSS statistik Ver.25. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara
parsial variabel biaya produksi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profit atau laba bersih
dari hasil pengujian thitung -17,374 < ttabel 2,042 dan variabel penjualan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap profit atau laba bersih dari hasil pengujian thitung 18,913 > ttabel 2,042,
maka dapat disimpulkan bahwa biaya produksi memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap
profit atau laba bersih. Dan penjualan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profit atau
laba bersih.
Kata kunci: Biaya Produksi, Penjualan, Profit atau Laba Bersih
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan industri yang semakin
maju menuntut setiap perusahaan untuk
dapat mengelola dan melaksanakan
manajemen dengan baik. PT. Nagai Plastic
Indonesia merupakan salah satu industri
yang bergerak di bidang injection part
plastik. Injection molding banyak dipilih
karena memiliki beberapa keuntungan di
antaranya, kapasitas produksi yang tinggi,
sisa penggunaan material (useless material)
sedikit dan kebutuhan tenaga tergolong
minimal. Sedangkan kekuranganya adalah
biaya investasi dan perawatan alat yang
tinggi. yang tinggi.
JURNAL KEUANGAN 25 OKTOBER 2019 Page 2
Gambar 1
Tingkat Perubahan Profit atau Laba
Bersih PT. Nagai Plastic Indonesia.
Tahun 2011-2018 ( Dalam %)
Sumber : Hasil Pengolahan Laporan
Keuangan Triwulan PT. Nagai Plastic
Indonesia tahun 2011-2018.
Berdasarkan gambar 1.1 dapat
dilihat bahwa profit atau laba bersih yang
diperoleh PT. Nagai Plastic Indonesia
selama 2011 hingga 2018 tidak pernah
mencapai target yang telah ditetapkan oleh
manajemen PT. Nagai Plastic Indonesia
yaitu 22 %. Ditahun 2011 hanya
memperoleh profit atau laba bersih 18 %,
Tahun 2012 dan 2013 19 %, ditahun 2014
dan 2015 profit atau laba bersih meningkat
menjadi 21 % dan masih di bawah target
perusahaan. Ditahun 2016 dan 2017 profit
atau laba bersih PT. Nagai Plastic Indonesia
mengalami penurunaan yang signifikan
menjadi 11 % dan 3 % dan ditahun 2018
profit atau laba bersih mengalami
peningkatan menjadi 16 %.
Faktor- faktor yang menyebabkan
profit atau laba bersih di PT. Nagai Plastic
Indonesia tidak tercapai sesuai target.
Ditahun 2011 profit atau laba bersih hanya
mencapai 18 % hal ini disebabkan karena
adanya pembelian suku cadang untuk mesin
yang melebihi budghet. Ditahun 2012 dan
2013 profit atau laba bersih sebesar 19 %
disebabkan karena meningkatnya over time
karyawan akibat adanya masalah di
beberapa mesin. Ditahun 2014 dan 2015
profit atau laba bersih sebesar 21 %
disebabkan karena kurangnya kapasitas
mesin sehingga tidak bisa melakukan
pengiriman sesuai permintaan customer.
Tahun 2016 profit atau laba bersih hanya
mencapai 11 % hal ini dikarenakan adanya
proses perpindahan dan penggabungan
tempat produksi dari plant 1 di gabung ke
plant pusat sehingga biaya operasional
meningkat. Tahun 2017 profit atau laba
bersih sebesar 3 % hal ini dikarenakan
adanya perpindahan dan penggabungan
kembali antara plant 2 dengan plant pusat
sehingga biaya operasional juga meningkat
selain itu banyak masalah di kualitas produk.
Tahun 2018 profit atau laba bersih
mengalami peningkatan menjadi 16 %
dikarenakan masih masa perbaikan di segi
kualitas produk (Hasil wawancara, 2019)
Hal tersebut membuat manajemen
PT. Nagai Plastic Indonesia untuk memilih
suatu tindakan dan harus mencari cara lain,
dengan mengupayakan terus berekspansi
dan berinovasi. Biaya produksi dan
penjualan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi besar kecilnya profit atu laba
bersih. Semakin tinggi biaya produksi maka
akan semakin rendah profit atau laba bersih
yang didapat oleh perusahaan, hal ini
dikarenakan tingginya biaya produksi
berdampak pada tingkat penjualan. Secara
kuantitas, suatu perusahaan sudah
membatasi hasil produksinya dengan
menyesuaikan pada biaya produksi yang
harus dikeluarkan. Ketika hasil produk
secara kuantitas berkurang tentunya juga
berdampak pada laba yang diperoleh.
Dalam beberapa penelitian yang di
lakukan oleh peneliti sebelumnya seperti
yang dilakukan oleh Ramadhan (2014),
biaya produksi berpengaruh terhadap laba
bersih. Nilai korelasi berpengaruh positif,
ini berarti terdapat hubungan antara biaya
produksi dengan laba bersih. Dimana
semakin tinggi biaya produksi maka akan
diikuti oleh semakin tingginya laba bersih
pada perusahaan rokok yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Dari hasil pengujian
JURNAL KEUANGAN 25 OKTOBER 2019 Page 3
parsial dapat disimpulkan bahwa variabel
Biaya Produksi terhadap Laba Bersih
memiliki kontribusi pengaruh positif.
Wisesa et. al (2014) dalam penelitiannya
menunjukkan adanya pengaruh yang positif
antara volume penjualan terhadap laba
bersih pada UD. Agung Esha Karangasem
tahun 2013. Rustami et. al (2014) dalam
hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
biaya produksi, biaya promosi dan volume
penjualan berpengaruh positif terhadap
laba pada perusahaan kopi bubuk Banyuatis.
Penjualan merupakan salah satu
kegiatan utama perusahaan untuk mencapai
tujuan dalam rangka memperoleh lebih
banyak keuntungan. Dalam hal ini profit
atau laba bersih akan timbul jika penjualan
produk lebih besar dibandingkan dengan
biaya-biaya yang dikeluarkan. Teori ini di
dukung oleh beberapa peneliti yang
sebelumnya di lakukan oleh Fitrihartini
(2016), volume penjualan berpengaruh
signifikan terhadap laba bersih dan biaya
operasional berpengaruh signifikan terhadap
laba bersih pada Perusahaan Batu Bara yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2011-2014. Terdapat hubungan yang
sedang dengan arah positif antara volume
penjualan dengan laba bersih, hal tersebut
menunjukan apabila perusahaan dapat
menaikan volume penjualan maka laba
bersih perusahaan akan ikut naik hal ini di
sebabkan karena naiknya harga jual
batubara. Rustami et. al (2014) dalam hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa biaya
produksi, biaya promosi, dan volume
penjualan berpengaruh positif terhadap
laba pada Perusahaan Kopi Bubuk
Banyuatis. Akhbar dan Astuti (2017), dalam
penelitiannya menunjukkan bahwa adanya
pengaruh negatif dan signifikan antara
penjualan terhadap laba bersih pada
perusahaan otomotif dan komponen yang
ada di bursa efek Indonesia tahun 2011-2016
dimana ketika penjualan meningkat maka
laba bersih akan ikut meningkat begitu juga
sebaliknya ketika penjualan menurun laba
bersih juga ikut menurun. Biaya produksi
berpengaruh terhadap laba bersih pada
perusahaan otomotif dan komponen yang
ada di bursa efek Indonesia tahun 2011-2016
dimana ketika biaya produksi meningkat
maka laba bersih menurun dan begitu juga
sebaliknya ketika biaya produksi menurun
maka laba bersih menigkat.
Adapun penulis membatasi
penulisan yang dikarenakan oleh adanya
keterbatasan waktu, pikiran dan sarana yang
ada maka penulis hanya membatasi dan
membahas mengenai pengaruh biaya
produksi dan penjualan terhadap profit di
PT. Nagai Plastic Indonesia.
Beberapa uraian tersebut menarik
peneliti untuk meneliti lebih jauh tentang
bagaimana pengaruh antara biaya produksi,
penjualan dengan profit. Sehingga penulis
tertarik memilih judul dalam penulisan ini,
yaitu: “ Pengaruh Biaya Produksi dan
Penjualan Terhadap Profit atau Laba Bersih
(Studi kasus di PT. Nagai Plastic Indonesia
tahun 2011-2018)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
yang ada, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah biaya produksi berpengaruh
terhadap profit atau laba bersih pada
PT. Nagai Plastic Indonesia?
2. Apakah penjualan berpengaruh
terhadap profit atau laba bersih pada
PT. Nagai Plastic Indonesia?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di
atas, maka tujuan yang hendak dicapai
dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh biaya
produksi terhadap profit atau laba
JURNAL KEUANGAN 25 OKTOBER 2019 Page 4
bersih pada PT. Nagai Plastic
Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh
penjualan terhadap profit atau laba
bersih pada PT. Nagai Plastic
Indonesia.
II. KAJIAN PUSTAKA 1. Biaya Produksi
Produksi merupakan kegiatan
yang berhubungan dengan pembuatan
barang dan jasa. Istilah produksi cenderung
dikaitkan dengan pabrik, mesin, maupun lini
perakitan karena pada mulanya teknik dan
metode dalam manajemen produksi
memang di pergunakan untuk
mengoperasikan pabrik atau kagiatan
lainnya.
Menurut Mulyadi (2009: 14)
Biaya produksi adalah sebagai berikut:
“Biaya produksi merupakan biaya-biaya
yang terjadi untuk mengolah bahan baku
menjadi produk jadi yang siap-siap untuk di
jual.” Rumus Biaya produksi sebagai
berikut :
Biaya Bahan Baku Langsung XXX
Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX
Biaya Overhead Pabrik XXX
Biaya Produksi XXX
Sebagai salah satu fungsi
manajemen, produksi sering dipandang
salah satu yang menentukan penciptaan
produk serta turut mempengaruhi
peningkatan dan penurunan penjualan. Hal
tersebut memiliki artian bahwa produksi
harus selalu mengikuti standar pasar, bukan
hanya atas dasar mengejar target perusahaan
semata. Karena dengan kontinuitas yang
stabil diharapkan mampu mewujudkan
perolehan yang stabil (Fahmi: 2014).
Penggolongan Biaya Produksi
Biaya produksi akan
membentuk harga pokok produksi yang
nantinya dipakai untuk menghitung harga
pokok barang jadi dan harga pokok barang
pada saat akhir periode akuntansi masih
berlangsung. Menurut Charles T. Horngren,
unsur-unsur biaya produksi adalah sebagai
berikut:
1. Biaya Bahan Baku Langsung (Direct
Material)
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
(Direct Labour)
3. Biaya Overhead Pabrik (Factory
Overhead)
2. Penjualan
Menurut Hasan (2002 : 212),
penjualan merupakan pemberian barang
atau jasa dari satu pihak kepada pihak
lainnya. Dengan mendapatkan ganti uang
dari pihak tersebut. Pihak yang memberi di
sebut sebagai penjual dan pihak yang
menerima disebut pembeli. Jadi, penjualan
hanya meliputi pemindahan hak atas suatu
produk dari penjual kepada pembeli.
Sedangkan menurut Swastha (2002 :
403), penjualan adalah interaksi antara
individu saling bertemu muka yang
ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki,
menguasai atau mempertahankan hubungan
pertukaran sehingga menguntungkan bagi
pihak lain. Penjualan diartikan juga sebagai
usaha yang dilakukan manusia untuk
menyampaikan barang bagi mereka yang
memerlukan dengan imbalan uang menurut
harga yang ditentukan atas persetujuan
bersama. Dari definisi di atas dapat
disimpulkan penjualan adalah suatu
interaksi pemberian barang atau jasa dari
satu pihak kepada pihak lainnya yang saling
bertemu ditujukan untuk menciptakan,
memperbaiki, menguasai atau
mempertahankan hubungan pertukaran
sehingga menguntungkan bagi pihak
lainnya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penjualan
JURNAL KEUANGAN 25 OKTOBER 2019 Page 5
Aktivitas penjualan banyak dipengaruhi
oleh beberapa faktor yang dapat
meningkatkan aktivitas perusahaan. Adapun
faktor-faktor menurut Swastha dan Irawan
(2008: 22) yang mempengaruhi penjualan
sebagai berikut:
1. Produk
Salah satu tugas dari manajemen
penjualan adalah desain produk
yaitu mereka yang diminta
bertindak sebagai mata dari
perusahaan dan secara konstan
memberikan saran perbaikan yang
diperlukan produk.
2. Harga
Merupakan jumlah uang yang harus
dibayarkan konsumen untuk
mendapatkan suatu produk guna
memenuhi kebutuhannya.Penetapan
harga suatu produk yang dihasilkan
merupakan salah satu usaha
produsen untuk menarik para
konsumen tertarik membeli dalam
jumlah yang lebih banyak.
3. Distribusi
Merupakan penyaluran barang dari
produsen kepada konsumen.
Semakin luas pendistribusian maka
akan mempengaruhi penjualan.
3. Profit atau Laba Bersih
Laba merupakan hal yang penting
dan paling dasar dari ikhtisar keuangan yang
memiliki beberapa kegunaan. Setiap
perusahaan akan berusaha untuk
memperoleh laba yang maksimal, sebab
setiap laba yang diperoleh perusahaan akan
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup
perusahaan tersebut.
Menurut Harahap (2009: 113) laba
adalah kelebihan penghasilan diatas biaya-
biaya selama satu periode akuntansi. Sebuah
perusahaan didirikan dengan tujuan untuk
memperoleh laba yang optimal dengan
biaya yang efektif dan efisien.
Menurut Soemarso (2004: 245) laba
adalah selisih lebih pendapatan atas beban
sehubungan dengan usaha untuk
memperoleh pendapatan tersebut selama
periode tertentu. Laba merupakan indikator
prestasi atau kinerja perusahaan. Dengan
laba yang diperoleh perusahaan dapat
mempertahankan kelangsungan hidup dan
mengembangkan perusahaan.
Berdasarkan definisi di atas dapat
disimpulkan laba adalah kelebihan
pendapatan di atas biaya-biaya atau
merupakan selisih lebih antara pendapatan
atas beban beban dalam suatu periode
tertentu. Laba juga menjadi faktor yang
sangat berpengaruh pada kelangsungan
hidup perusahaan serta mengembangkan
perusahaan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Profit atau Laba Bersih
Suatu perusahaan dapat memperoleh
laba tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor-
faktor tertentu. Mulyadi (2001: 513)
mengemukakan faktor-faktor yang
mempengaruhi laba adalah sebagai berikut:
1. Biaya
Biaya merupakan suatu pengorbanan
yang diukur dengan satuan uang
yang digunakan untuk menjalankan
suatu usaha. Biaya yang timbul dari
perolehan atau mengolah suatu
produk atau jasa akan
mempengaruhi harga jual produk
yang bersangkutan.
2. Harga Jual
Harga jual merupakan jumlah
tertentu yang dibayarkan oleh
konsumen terhadap barang atau jasa
yang diterima. Harga jual produk
atau jasa akan mempengaruhi
besarnya volume penjualan produk
atau jasa yang bersangkutan.
JURNAL KEUANGAN 25 OKTOBER 2019 Page 6
3. Volume Penjualan dan produksi
Besarnya volume penjualan
berpengaruh terhadap volume
produksi produk atau jasa tersebut,
selanjutnya volume produksi akan
mempengaruhi besar kecilnya biaya
produksi. Semakin besar volume
penjualan suatu barang, biasanya
akan berpengaruh terhadap laba
yang diperoleh juga akan semakin
besar. Dan demikian sebaliknya
apabila volume penjualan suatu
barang menurun, maka biasanya
perolehan juga akan ikut menurun.
4. Penelitian Terdahulu
Nuripa Oktapia, Rizal R. Manullang,
Hariyani (2017), melakukan penelitian yang
berjudul “Analisis Pengaruh Biaya Produksi
dan Biaya Operasional terhadap Laba Bersih
pada PT. Mayora Indah Tbk. di Bersa Efek
Indonesia (BEI)” yang di publikasikan pada
Jurnal ilmiah akuntansi Bisnis dan
Keuangan (JIPAK),Volume 11, Nomor 2
November 2017. Penelitian ini
menghasilkan kesimpulan adanya pengaruh
negatif dan signifikan antara biaya produksi
terhadap laba bersih PT. Mayora Indah Tbk.
5. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah,
tujuan penelitian, landasan teori dan
kerangka pemikiran dapat di ajukan
hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis pertama (H1) : Biaya Produksi
berpengaruh positif terhadap Profit atau
Laba Bersih.
Hipotesis kedua (H2) : Penjualan
berpengaruh positif terhadap Profit atau
Laba Bersih.
III. METODE PENELITIAN
1. Lokasi Pengambilan Data
Penelitian ini dilakukan di :
PT. Nagai Plastic Indonesia, alamat
Kawasan Delta Silicon Industrial park Jl.
Kruing 2 Blok L9 No 5 Cikarang Selatan
Bekasi 17550.
2. Desain penelitian
Desain penelitian dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Gambar 2 : Desain Penelitian
Keterangan :
1. Variabel dependen dalam penelitian
ini adalah Profit atau Laba bersih (Y)
2. Variabel Independen dalam
penelitian ini antara lain :
X1 = Biaya Produksi
X2 = Penjualan
3. Populasi dan sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian untuk ditarik
kesimpulannya (Sugiyono 2005 : 90).
Menurut Sugiyono (2011 : 81)
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang di miliki oleh populasi
tersebut.” Sehingga sampel merupakan
bagian dari populasi yang ada, sehingga
untuk pengambilan sampel harus
menggunakan cara tertentu yang di dasarkan
oleh pertimbangan-pertimbangan yang ada.
Populasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah laporan keuangan tahunan PT.
Nagai Plastic Indonesia selama kurun waktu
JURNAL KEUANGAN 25 OKTOBER 2019 Page 7
delapan tahun periode 2011-2018. Sampel
dalam penelitian ini adalah bagian dari
populasi PT. Nagai Plastic Indonesia.
Berdasarkan data yang di peroleh dari
perusahaan maka sampel yang diambil
dalam penelitian adalah biaya produksi,
penjualan dan profit atau laba bersih periode
tahun 2011-2018 di PT Nagai Plastic
Indonesia. Adapun pertimbangan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi:
1. Data yang diambil merupakan
laporan keuangan setiap triwuan PT
Nagai Pastic Indonesia selama tahun
2011-2018.
2. Data yang diambil merupakan data
laporan keuangan PT. Nagai Plastic
Indonesia tahun 2011-2018 yang
dijadikan sampel, sebab pada
periode tersebut terdapat fenomena
yang menyebabkan penelitian
dilakukan.
Dengan populasi laporan keuangan
PT. Nagai Plastic indonesia selama delapan
tahun dan berdasarkan hasil pengambilan
sampel data, maka dapat diambil sampel
sebesar 32 sampel. Sumber data yang
digunakan merupakan data sekunder, yaitu
data yang telah diolah dan diperoleh secara
langsung dari perusahaan PT. Nagai Plastic
Indonesia. Data sekunder dalam penelitian
ini adalah:
a. Laporan laba rugi PT. Nagai Plastic
Indonesia untuk tahun 2011-2018.
b. Data biaya produksi, penjualan dan
profit atau laba bersih untuk tahun
2011-2018.
c. Sejarah ringkas dan struktur
organisasi perusahaan dan buku-
buku yang mendukung penelitian
ini.
4.Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang di
gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Observasi, Observasi yang di
lakukan secara langsung untuk
mengambil data dan sampel dan
meneliti laporan keuangan
perusahaan yang di butuhkan
serta melalui google scholar.co.id
untuk mencari penelitian
terdahulu yang relevan.
Pengamatan ini di mulai bulan
Maret 2019.
2. Studi Kepustakaan, Studi pustaka
dalam penelitian ini di lakukan
dengan cara mengumpulkan
artikel-artikel, teori yang relevan
dan literature lainnya yang ada
kaitannya dengan penelitian ini.
5. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini data dianalisis
secara deskriptif dan kuantitatif. Untuk
analisis kuantitatif dicari menggunakan
bantuan program SPSS. Untuk menguji
hipotesis dilakukan uji Asumsi Klasik
meliputi (Uji Normalitas, Uji
Multikolinieritas, uji Heteroskedastisitas,
Uji Autokorelasi), Uji Regresi Linier
Berganda meliputi (Uji F (Simultan), Uji t
(Parsial), Uji Determinasi (𝑅2).
IV. GAMBARAN UMUM
PT Nagai Plastic Indonesia berdiri
pada tanggal 5 Mei 1997 dengan status 100
% PMA Jepang. Berdasarkan surat
pemberitahuan tentang persetujuan Presiden
no. 252/I/PMA/1997, yang beralamat dan
kantornya bertempat di Ejip Industrial Park,
Lemah Abang Bekasi. Mulai beroperasi
tepatnya awal Mei 1997 dan telah
mendapatkan izin dari menteri keuangan
JURNAL KEUANGAN 25 OKTOBER 2019 Page 8
dengan fasilitas kawasan berikat. Kawasan
berikat ini fasilitas yang diberikan oleh
negara Indonesia berupa penangguhan Bea
Masuk Impor dan Pajak Impor yang lainnya.
Setiap 6 bulan sekali perusahaan ini
diperiksa (audit) oleh Bea dan Cukai.
Produk yang dihasilkannya sebagian
besar adalah plastik injeksi (injection
Plastics), seperti Body Printer, komponen
plastik injeksi (injection Plastics) untuk roda
dua dan empat, Asembly dan painting, Silk
Printing dan Mold Manufacturing.
Costumer yang telah terjalin selama ini
adalah PT. Indonesia Epson Industri, PT
Muramoto Indonesia, PT. Matsusita Gobel,
PT Yamaha Musical Indonesia, PT Syanyu
Precession Indonesia, PT Kiyokuni
Indonesia, PT. Patco Teknologi Indonesia,
PT. Sugity Creative, PT. Jonan Indonesia,
PT. JFD Indonesia, PT. Koito Indoneisa, PT.
Tzusuki & Asama Indonesia, PT. Atsumitec
Indonesia, PT Nissen Chemical Indonesia,
PT. Toyota Bshoku Indonesia PT. Honda
Prospact Motor, PT. Paramount Bed
Indonesia, PT. Kasai Teck See Indonesia,
PT. SMT Indonesia, PT. Siix Ems
Indonesia, PT. katolec Indonesia dan PT.
Aisin Indonesia. Seluruh produk yang
dihasilkan nantinya oleh customer akan
diekspor ke Jepang, Brazil, Iran, Hongkong,
Eropa serta USA.
Pada bulan maret 1999 lalu, PT
Nagai Plastic Indonesia melakukan
perluasan area produksinya yang kemudian
dikenal dengan nagai-2 (Second Factory),
yang bertempat di Delta Silicon Lemah
Abang – Bekasi yang dihasilkan lebih
banyak yang berupa Assy, produk yang
telah dirakit (Assembling Product) dengan
customer utamanya juga PT Indonesia
Epson Industri, PT. Muramoto Indonesia,
PT. Sugity Creative dan PT. Koito
Indonesia.
Seiring dengan tingginya order dan
permintaan dari customer Pada Bulan April
2001. PT. Nagai Palstic Indonesia
melakukan pelebaran sayap dengan
menambah new factory yang kemudian
dikenal dengan nagai-3 (nagai pusat), yang
beralamatkan di Delta Silicon Jl kruing 2
Blok L 9 No 5 Cikarang Selatan – Bekasi.
Perkembangan yang cukup baik ini juga
diikuti dengan upaya peningkatan
kesejahteraan pekerjanya.
Jumlah karyawan di PT. Nagai First
Factory, hingga sekarang berjumlah sekitar
350 orang sedangkan PT Nagai 2 Second
Factory berjumlah sekitar 300 orang. Dan
untuk PT. Nagai 3 (Nagai Pusat) berjumlah
475 orang. Untuk bagian injeksi bekerja
dengan sistem 3 Shift dengan waktu kerja
selama seminggu hanya lima (5) hari.
Sebagian terbesar dari prosentase karyawan
PT Nagai (70%) adalah wanita sedangkan
Tiga puluh persen (30%) adalah pekerja
laki-laki.
V. HASIL PENELITIAN
1. Analisis Statistik Deskritif
Statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisa data dengan
cara mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa maksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
JURNAL KEUANGAN 25 OKTOBER 2019 Page 9
Gambar 3
Grafik Normal probability plot (P-
Plot) diatas menunjukan bahwa titik-titik
pada gambar menyebar dan membentuk pola
tertentu searah dengan garis diagonal. Dapat
disimpulkan grafik P-plot yang titiknya
tersebar di sekitar diagonal menunjukan
hasil terdistribusi secara normal. (Santoso,
2012)
b. Multikolinieritas
Untuk mendeteksi multikolinieritas adalah
dengan melihat nilai tolerance dan nilai
Variance Inflation Factor (VIF), dimana
varibael bermasalah apabila nilai tolerance
> 0,1 atau nilai VIF < 10. (Ghozali, 2012)
Tabel 1
c. Heteroskedastisitas
Heterokedasititas digunakan untuk
menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidak samaan varians dan
residual suatu pengamatan yang lain.Jika
varians residual dari suatu pengamatan
yang lain tetap, maka disebut
homokedasitisitas, namun jika varians
berbeda disebut heterokedasitisitas.
Model yang baik adalah model yang
terjadi heterokedasitisitas. Jika ada pola
tertentu, seperti titik yang membentuk
pola tertentu teratur (bergelombang,
melebur, kemudian menyempit). Jika
tidak ada pola yang jelas serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka nol
pada sumbu Y, maka titik terjadi
heterokedositisitas.
Gambar 4
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji
ada tidaknya korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan
kesalahan penggunaan pada periode t-1
(sebelumnya). Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya autokorelasi menggunakan uji
Durbin Watson (DW test), uji Durbin
Watson hanya digunakan untuk
autokorelasi tingkat satu (first order
autocorrelation) dan mensyaratkan adanya
intercept (konstanta) dalam model regresi
dan tidak ada variabel lagi diantara variabel
independen.
Tabel 2
4. Uji parsial T
Uji t dimaksudkan untuk membuktikan
kebenaran hipotesis penelitian bahwa ada
pengaruh secara parsial anatara variabel
independen (biaya produksi dan
penjualan) terhadap variabel dependen
(profit atau laba bersih).
Tolerance VIF
1 (Constant)
BIAYA PRODUKSI (X1) 0.132 7.594
PENJUALAN (X2) 0.132 7.594
Coefficientsa
ModelCollinearity Statistics
Model R R SquareDurbin-
Watson
1 .306a 0.094 1.926
Model Summaryb
JURNAL KEUANGAN 25 OKTOBER 2019 Page 10
1. Uji Hipotesis Biaya Produksi
Terhadap Profit atau Laba Bersih.
Uji parsial (uji t) antara variabel
biaya produksi dengan profit atau laba
bersih mengahasilkan kesimpulan bahwa
biaya produksi memiliki pengaruh negatif
yang signifikan terhadap profit atau laba
bersih di PT. Nagai Plastic Indonesia
periode 2011-2018. Artinya semakin tinggi
biaya produksi maka profit atau laba bersih
akan semakin menurun begitu pula
sebaliknya. Dilihat dari analisis regresi data
panel dalam penelitian ini , nilai koofisien
biaya produksi sebesar -17.374 yang artinya
setiap terjadi kenaikan biaya produksi dalam
satuan jutaan dollar maka profit atau laba
bersih akan mengalami penurunan sebesar
17,374 jutaan dollar kesimpulan ini menolak
hipotesis pertama yang menyatakan biaya
produksi berpengaruh positif dan signifikan.
Hasil penlitian ini searah dengan penelitian
yang dilakukan Oktapia, Manullang,
Hariyani (2017), yang mengungkapkan
bahwa adanya pengaruh negatif dan
signifikan antara biaya produksi terhadap
laba bersih PT. Mayora Indah Tbk. Di tahun
2017, Akhbar dan Astuti melakukan
penelitian terhadap Perusahaan Manufaktur
Sector Aneka Industry Sub Sector Otomotif
dan Komponen yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2011-2016 dan
menemukan bahwa adanya pengaruh
negatif dan signifikan antara biaya produksi
terhadap laba bersih.
2. Uji Hipotesis Penjualan Terhadap
Profit atau Laba Bersih
Hubungan antara variabel penjualan
dengan profit atau laba bersih dari hasil uji t
parsial mengahasilkan kesimpulan bahwa
penjualan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profit atau laba bersih di
PT. Nagai Plastic Indonesia selama periode
penelitian. Artinya semakin tinggi penjualan
maka profit atau laba bersih juga akan
semakin meningkat begitu pula sebaliknya.
Melihat dari hasil analisis regresi data panel
dalam penelitian ini, menunjukkan nilai
koofisiensi penjualan sebesar 18.913 yang
artinya setiap terjadi kenaikan penjualan
dalam satuan jutaan dollar maka profit atau
laba bersih akan mengalami kenaikan
18,913 jutaan dollar Kesimpulan ini
menerima hipotesis kedua yang menyatakan
bahwa penjualan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profit atau laba bersih di
PT. Nagai Plastic Indonesia. Hasil penelitian
ini searah dengan penelitian yang dilakukan
Rahmanita (2017) yang mengungkapkan
hasil bahwa volume penjualan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap laba bersih.
Penelitian Martana (2014) mengungkapkan
hasil serupa bahwa adanya pengaruh yang
positif dan signifikan antara volume
penjualan terhadap laba bersih pada UD.
Agung Esha Karangasem tahun 2013.
VI . PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarka hasil analisis data,
pengujian hipotesis dan pembahasan yang
telah di jelaskan mengenai pengaruh biaya
produksi dan penjualan terhadap profit atau
laba bersih (studi kasus di PT. Nagai Plastic
Indonesia tahun 2011-2018) maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel biaya produksi memiliki
pengaruh negatif dan signifikan
terhadap profit atau laba bersih pada
PT. Nagai Plastic Indonesia. Artinya
semakin tinggi biaya produksi maka
profit atau laba bersih akan semakin
menurun begitu pula sebaliknya.
Dengan demikian hipotesis pertama
yang menyatakan “Biaya produksi
memberikan pengaruh positif dan
JURNAL KEUANGAN 25 OKTOBER 2019 Page 11
signifikan terhadap profit atau laba
bersih” ditolak.
2. Variabel penjualan memiliki
pengaruh positif dan signifikan
terhadap profit atau laba bersih pada
PT. Nagai Plastic Indonesia. Artinya
semakin tinggi penjualan maka
profit atau laba bersih akan semakin
meningkat begitu pula sebaliknya.
Dengan demikian hipotesis kedua
yang menyatakan “Penjualan
memberikan pengaruh positif dan
signifikan terhadap profit atau laba
bersih” diterima.
B. SARAN
Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan, penulis mencoba untuk
memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan harus melakukan
evaluasi dan perbaikan terkait
masalah kuantitas dan kualitas
produk yang dihasilkan karena hasil
produksi yang baik akan menekan
biaya produksi dan penjualan
tercapai sesuai target.
2. Bagi pihak manajemen juga perlu
memperhatikan variabel-variabel
lain yang dapat berpengaruh
terhadap pencapaian profit atau laba
bersih yang tinggi sehubungan
dengan hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa variabel biaya
produksi dan penjualan memiliki
pengaruh yang positif secara parsial
terhadap profit atau laba bersih.
3. Hasil penelitian yang di lakukan
yaitu ada pengaruh biaya produksi
dan penjualan terhadap profit atau
laba bersih (studi kasus di PT. Nagai
Plastic Indonesia tahun 2011-2018),
di harapkan bagi peneliti selanjutnya
yang akan meneliti kasus yang
serupa, dapat meneliti lebih lanjut
pada objek yang berbeda dan
menambah variabel bebas lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Afande, F.O., Maina., M.P. (2015). Effect of
promotional mix elements on sales
volume of financial institutions in
Kenya: case study of Kenya post
office savings bank. Journal of
Marketing and Consumer
Research.Vol. 11.
Asep saepuloh akhbar, wati aris astuti
(2017), dalam jurnalnya yang
berjudul pengaruh penjualan dan
biaya produksi terhadap laba
bersih (survey pada perusahaan
manufaktur sector aneka industry
sub sector otomotif dan komponen
yang terdaptar di bursa efek
Indonesia (BEI) tahun 2011-2016).
Assegaf, A. (2001). Kamus akuntansi.
Jakarta: PT. Mario
Grafika.Djamalu, N. (2013).
Pengaruh biaya produksi terhadap
laba bersih pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2010-2012.
Jurnal Akuntansi FE USU. Vol 20,
No1.
Basu Swastha. 2002. Azas-azas Marketing.
Edisi ke 3. Yogyakarta: Liberty.
Busu, Swasta DH., Irawan 2008.
Manajemen Pemasaran Modern,
Edisi Kedua CetakanKe-tigabelas,
Yogyakarta:Liberty Offset
Bubuk Banyuatis. Singaraja: E-Journal
Universitas Pendidikan Ganesha
Volume 2
Carter, William K. 2008. Akuntansi Biaya.
(14thed). Jakarta : Salemba Empat.
Dewi, Maya Widyana, and Muryati Muryati.
"An Analysis of Production Cost
Effect With Order Price Method on
Sales Pricing of Products at PT.
JURNAL KEUANGAN 25 OKTOBER 2019 Page 12
Aneka Printing Indonesia in
Sukoharjo." International Journal of
Economics, Business and
Accounting Research (IJEBAR)
1.02 (2017).
Downess, John, Jordan Elliot Goodman
2000. Kamus stilah Keuangan dan
Investasi.Jakarta: Pt. Elex Media
Komputindo
Eva Ariesti. 2008. Pengaruh volume
penjualan buku cetak terhadap
peningkatan laba bersih. Semarang
: Unes
Fadhillah zaenal ramadhan.2015. Pengaruh
Biaya produksi dan biaya
operasional Terhadap Laba Bersih
pada perusahaan industry
manufaktur sector industry barang
konsumsi sub rokok yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode
2005-2014.
Fahmi, Irham. 2014. Pengantar Manajemen
Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Ghozali, Imam (2016). Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program
SPSS 23.
Gujarati, Damodar N.2003.Basic
Econometrics (4th Edition), New
York: McGraw-Hill.
Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Teori Kritis
Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara
Hariyani, N. R. (2017). Analisis Pengaruh
Biaya Produksi dan Biaya
Operasional terhadap Laba Bersih
pada PT. Mayora Indah Tbk di
Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal
Ilmiah akuntansi Bisnis dan
Keuangan, 11.
Hasan, M.I., 2001, Pokok-Pokok Materi
Teori Pengembilan Keputusan.
Jkarta: P.T Gramedia.
Henry Simamora, 2000. Akuntansi
Keuangan Menengah. Yogyakarta
Hery. 2013. Akuntansi Keuangan
Menengah. CAPS (Central of
Academic Publishing Service).
Yogyakarta.
Horngren, Charles T., Gary L. Sundem,
David Burgsthler, and Jeff
Scharzberg.Pengatar Akuntansi
Manajemen. Erlangga,2014.
Horngren, Charles T., Srikant M. Datar, and
Madhav Rajan. Cost Accounting a
Managerial Emphasis. Fifteenth.
USA:Pearson Education, Inc.,2015.
Husein Umar. 2011. Metode Penelitian
untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.
Jakarta: Rajawali pers
Imam Ghozali (2011:160) Imam Ghozali
2012.Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas
Diponegor o.
Ismaya, Sujana. 2010. Kamus Akuntansi.
Bandung: Pustaka Grafika..
Margaretha Farah. 2007. Manajemen
Keuangan Bagi Industri Jasa.
Jakarta: Grasindo
Martana et.Al (2015) Analisa volume
penjualan terhadap laba bersih
pada UD.Agung Esha Karangasem
tahun 2013.
Maulida rahmanita (2017), Pengaruh Biaya
Promosi berpengaruh positif
signifikan terhadap Volume
Penjualan pada PT. Unilever
Indonesia Tbk.
Mukhlishotul Jannah (2018),.Analisa antara
Biaya Produksi dan Penjualan
terhadap Laba Kotor pada PT.
Indocement Tunggal Perkasa,Tbk.
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi. Edisi
Ketiga, Cetakan Ketiga.
Jakarta:Penerbit Salemba Empat.
Mulyadi., 2005, Akuntansi Biaya, Aditya
Media, Edisi ke-5, Yogyakarta.
Mulyadi, 2009, Akuntansi Biaya, edisi 5,
UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
JURNAL KEUANGAN 25 OKTOBER 2019 Page 13
Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya (Edisi 9).
Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN.
Ogbadu, Elijah E. Profitability through
effective management of materials.
Journal of economics and
International Finance, 2009, 1.4:
099-105.
Putra, I. S. (2016). Pengaruh Biaya
Produksi, Biaya Promposi dan Biaya
Distribusi terhadap Penjualan. e-
Journal Bisma, 4.
Rustami et. al (2014) Pengaruh biaya
produksi, biaya promosi, dan
volume penjualan berpengaruh
positif terhadap laba pada
perusahaan kopi bubuk Banyuatis.
S, Astri. Fitihartini. (2015). Pengaruh
Volume Penjualan dan Biaya
Operasional terhadap Laba Bersih
(Studi kasus pada Perusahaan Batu
Bara yang terdaftarb di Bursa Efek
Indonesia Periode 2011-2014).
JBPTUNIKOM.
Singgih Santoso. 2002.SPSS Versi 10:
Mengolah Data Statistik Secara
Profesional. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Siregar et al. 2013. Cost accounting.
Jakarta:Erlangga.
Soemarso, S. R. (2004). Akuntansi suatu
pengantar. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung: ALFABETA.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2008. Metodelogi Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D,
edisi keempat Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan “Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D”.
Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Pendidikan. Cetakan ke Tiga Belas.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung. Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Syaputra, D. P. (2018, Maret). Pengaruh
Biaya Produksi dan BIaya
Operasional terhadap Laba Bersih.
e-Proceeding of Management, 5.
Wayan Bayu Wisesa, Anjuman Zukhri dan
Kadek Rai Suwena. 2014. pengaruh
volume penjualan mente dan biaya
operasional terhadap laba bersih
pada UD. Agung Esha. Singaraja,
Indonesia.
Yonande arga putra (2014) Pengaruh biaya
produksi dan penjualan terhadap
laba perusahaan.Pada usaha mikro
kecil dan menengah di kecamatan
jateng, karanganyar.
Yulita Suhaedi. 2012. Pengaruh Biaya
Operasional Terhadap Laba Bersih
Setelah Pajak pada PT. Uniliver
Indonesia. Tbk
Top Related