Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan - pnj.ac.id mirati(2).pdf · Jurnal Akuntansi, Keuangan...

17
ISSN 2338-9753 Volume 1 No 1 Desember 2013 Account Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan Ruang Lingkup: Account merupakan jurnal yang diterbitkan untuk memberikan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang akuntansi, keuangan dan perbankan. Artikel yang dimuat di jurnal ini merupakan kajian teoritis dan hasil riset terapan dibidang akuntansi, keuangan dan perbankan Analisis Implementasi Akuntansi pada Usaha Simping di Kabupaten Purwakarta, Hal 1-8, Atyanto Mahatmyo. Kajian aspek Perpajakan Wajib Pajak Orang Pribadi Pegawai Negeri Sipil Dalam Pemenuhan Kewajiban Self Assesment, Hal 9-15, Hayati Fatimah, Herbirowo Nugroho, Agus Purwaji. Manajemen Barang Milik Negara yang Akuntabel Untuk Menunjang Good Governance di Dunia Pendidikan, Hal 16-22, Ali Masjono, Yusep Friya. Pengaruh Modal Kerja terhadap Return on Invesment, Studi Kasus pada PT Mutiara Kencana Murni, Hal 23-27, Indianik Aminah. Hubungan antara Tingkat Suku Bunga Tabungan dan Kualitas Pelayanan Nasabah Dengan Jumlah Pada BPR Nusamba di Indramayu, Hal 28-34, Ahmad Abror. Tinjauan Yuridis Perjanjian Sewa Menyewa Safe Deposit Box pada PT Bank Negera Indonesia, Tbk (Persero) Kantor Cabang Utama Melawai Jakarta Selatan, Hal 35-39, Ida Nurhayati. Sosialisasi dan Edukasi Publik Perbankan Syariah di Indonesia, Hal 40-49, Bambang Waluyo, Sujarwo. Perilaku Konsumen dalam Membeli Handphone, Hal 50-55, Rodiana Listiawati, Tetty Rimenda, Utami Puji Lestari. Pengaruh Diskon dan Penggunaan Kartu Kredit Terhadap “Compulsive Buying”, Hal 56-60, Tetty Rimenda. Hubungan antara Penetapan Harga dan Strategi Promosi dengan Perilaku Konsumen pada Perumahan Taman Yasmin, Hal 61-72, R. Elly Mirati. Implementasi Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pada Politeknik Negeri Jakarta (Suatu Aplikasi dalam HRD), Hal 73-80. Elizabeth Yansye Matekohy. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bentara Sinergies Multifinance Cabang Plered Purwakarta. Hal 81-90, Agus Buntoro. Redaksi Account menerima artikel penelitian untuk dimuat pada terbitan berikunya yang sesuai dengan ruangl lingkup jurnal account. Kirim artikel anda ke [email protected] om. Sesuaikan format tulisan anda dengan format yang tersedia di halaman belakang, atau kirim email dengan isi request for format ke email diatas

Transcript of Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan - pnj.ac.id mirati(2).pdf · Jurnal Akuntansi, Keuangan...

ISSN 2338-9753 Volume 1 No 1 Desember 2013

Account Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

Ruang Lingkup: Account merupakan jurnal yang diterbitkan untuk memberikan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang akuntansi, keuangan dan perbankan. Artikel yang dimuat di jurnal ini merupakan kajian teoritis dan hasil riset

terapan dibidang akuntansi, keuangan dan perbankan

Analisis Implementasi Akuntansi pada Usaha Simping di Kabupaten Purwakarta, Hal 1-8, Atyanto Mahatmyo.

Kajian aspek Perpajakan Wajib Pajak Orang Pribadi Pegawai Negeri Sipil Dalam Pemenuhan Kewajiban Self Assesment, Hal 9-15, Hayati Fatimah, Herbirowo Nugroho, Agus Purwaji.

Manajemen Barang Milik Negara yang Akuntabel Untuk Menunjang Good Governance di Dunia Pendidikan, Hal 16-22, Ali Masjono, Yusep Friya.

Pengaruh Modal Kerja terhadap Return on Invesment, Studi Kasus pada PT Mutiara Kencana Murni, Hal 23-27, Indianik Aminah.

Hubungan antara Tingkat Suku Bunga Tabungan dan Kualitas Pelayanan Nasabah Dengan Jumlah Pada BPR Nusamba di Indramayu, Hal 28-34, Ahmad Abror.

Tinjauan Yuridis Perjanjian Sewa Menyewa Safe Deposit Box pada PT Bank Negera Indonesia, Tbk (Persero) Kantor Cabang Utama Melawai Jakarta Selatan, Hal 35-39, Ida Nurhayati.

Sosialisasi dan Edukasi Publik Perbankan Syariah di Indonesia, Hal 40-49, Bambang Waluyo, Sujarwo.

Perilaku Konsumen dalam Membeli Handphone, Hal 50-55, Rodiana Listiawati, Tetty Rimenda, Utami Puji Lestari.

Pengaruh Diskon dan Penggunaan Kartu Kredit Terhadap “Compulsive Buying”, Hal 56-60, Tetty Rimenda.

Hubungan antara Penetapan Harga dan Strategi Promosi dengan Perilaku Konsumen pada Perumahan Taman Yasmin, Hal 61-72, R. Elly Mirati.

Implementasi Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pada Politeknik Negeri Jakarta (Suatu Aplikasi dalam HRD), Hal 73-80. Elizabeth Yansye Matekohy.

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bentara Sinergies Multifinance Cabang Plered Purwakarta. Hal 81-90, Agus Buntoro.

Redaksi Account menerima artikel

penelitian untuk dimuat pada terbitan berikunya

yang sesuai dengan ruangl lingkup jurnal

account. Kirim artikel anda ke

[email protected]

om.

Sesuaikan format tulisan anda dengan format

yang tersedia di halaman belakang, atau kirim

email dengan isi request for format ke email

diatas

Susunan Redaksi:

Pengarah: Abdillah, Fachrudin Mukhtar, Agus Supriadi, Lenny Brida, Zainal Nur Arifin

Penangung Jawab :

Elly Mirati

Pimpinan Redaksi Ali Masjono

Tim Redaksi:

Agus Purwaji, Titi Suhartati, Petrus Hari Kuncoro Seno, Nur Hasyim, Ahmad Abror, Bambang Waluyo , Chaterina Somangungsong, Silvia Roza, Supriatnoko

Mira Bestari: Dr Cipto Wardoyo SE. M.Pd. M.Si., Ak. CA. (Universitas Negeri Malang) Dr. Lana Sularto SE. MMSI (Universitas Gunadharma)

Layout dan sirkulasi : Darwin dan Afriza Wijaya

Artikel yang dimuat di Account, jurnal akuntansi, keuangan dan perbankan berupa hasil penelitian sesuai dengan ruang lingkup jurnal yang ditulis oleh dosen, praktisi, mahasiswa, pelaku ekonomi, dan siapa saja yang berminat dalam pengembangan bidang akuntansi, keuangan dan perbankan.

Tujuan dari penerbitan jurnal ini untuk menyediakan forum khusus untuk publikasi hasil penelitian bagi para praktisi, dosen atau siapa saja yang berminat. Untuk menyalurkan berbagai pemikiran baru dan tujuan lainnya yang relevan.

ISSN 2338-9753 Volume 1 No 1 Desember 2013

Diterbitkan oleh Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta Jln Prof. Dr. Ir. G.E. Siwabessy. Kampus UI Depok.

Gedung F Lantai 2, Telp 021-7862537, Fax 021-7863537 [email protected]

Dari Redaksi

Syukur Alhamdulillah, jurusan akuntansi Politeknik Negeri Jakarta dapat menerbitkan jurnal ilmiah yang diberi nama Account dan No ISSN 2338-9753. Dalam kesempatan terbitan perdana (No 1 Vol 1 Desember 2013) diturunkan tulisan hasil penelitian para dosen program studi akuntansi, program studi keuangan dan perbankan konvensional dan syariah.

Pada edisi pertama ini diturunkan tulisan mengenai implementasi akuntansi pada usaha Simping, perpajakan dengan focus bahasan pada self assesment dan aktiva tetap dengan focus bahasan akuntabilitas asset pada good governance. serta masalah modal kerja yang ditulis oleh dosen program studi akuntansi. Sedangkan untuk program studi keuangan dan perbankan dirutunkan tulisan mengenai tabungan, safe Deposit Box dan masalah perbankan syariah.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada tim editor yang telah bekerja sama dalam menyukseskan terbitan perdana ini. Besar harapan dari redaksi bahwa para dosen dari seluruh Indonesia yang berkepentingan dengan publikasi hasil penelitian dapat berpartisipasi dengan mengirimkan artikelnya ke redaksi.

Semoga bermanfaat

Depok 1 Desember 2013

Pimpinan Redaksi

ISSN 2338-9753 Volume 1 No 1 Desember 2013

Account; Elly Mirati  

Account;Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta                                                                                         61    

Hubungan antara Penetapan Harga dan Strategi Promosi dengan Perilaku Konsumen pada Perumahan Taman Yasmin Bogor 

 R. Elly Mirati 

Program studi Keuangan Dan Perbankan Politeknik Negeri Jakarta Email [email protected] 

 

Abstract  The aim of this research is to measure how strong the relationship between price determination and promotion strategy towards customer behavior at Taman Yasmin Housing Bogor. The hypothesis of the research are about (1) there is a relationship between price determination and customer behavior, (2) there is a relationship between promotion strategy and customer behavior, (3) there is a relationship between both price determination and promotion strategy towards customer behavior. The research data are collected by using questionnaire. Validity and reliability of the items of the research instrument is done by using coefficient of Product Moment. From the discussion of the result of the research, it can be concluded that the hypothesis of the research are accepted by the explanation that (1) there is positive relationship although not significant between price determination and customer behavior, (2) there is positive relationship although not significant between promotion strategy and customer behavior, (3) there is positive relationship and significant between both price determination and promotion strategy towards customer behavior. Key words: price determination, promotion strategy, customer behavior, research hypothesis Abstrak  Penelitian ini bertujuan untuk mengukur seberapa kuat hubungan antara penetapan harga dan strategi promosi dengan perilaku konsumen pada perumahan Taman Yasmin Bogor. Hipotesis yang diajukan pada penelitian (Hp) ini adalah (1) terdapat hubungan antara penetapan harga dengan perilaku konsumen, (2) terdapat hubungan antara strategi promosi dengan perilaku konsumen, (3) terdapat hubungan antara penetapan harga dan strategi promosi secara bersama-sama dengan perilaku konsumen di perumahan Taman Yasmin Bogor. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan instrumen kuesioner. Validasi dan reliabilitas butir item instrumen penelitian dilakukan dengan menggunakan koefisien Product Moment. Dari pembahasan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa (1) terdapat hubungan positif tetapi tidak signifikan antara penetapan harga dengan perilaku konsumen, (2) terdapathubungan positif tetapi tidak signifikan antara strategi promosi dengan perilaku konsumen, (3) terdapat hubungan positif yang signifikan antara penetapan harga dan strategi promosi secara bersama-sama dengan perilaku konsumen. Kata kunci: penetapan harga, strategi promosi, perilaku konsumen, hipotesis penelitian  Pendahuluan Latar belakang penelitian Kebutuhan  manusia  yang  mendasar  selain  sandang dan  pangan  adalah  papan.  Kebutuhan  akan  papan akan  perumahan  saat  ini  menjadi  sangat  penting, dikarenakan manusia membutuhkan  tempat  tinggal yang  nyaman  dan  mudah  untuk  mendapatkannya. Ada  dua  alasan  mengapa  seseorang  membutuhkan perumahan  saat  ini,  pertama  perumahan  lebih praktis  dan  ekonomis  karena  rumah  langsung  bisa ditempati  dan  pembayaran  dapat  diangsur  melalui kredit  di  BTN  sehingga  konsumen  tidak  terlalu banyak  mengeluarkan  uang  untuk  membangun rumah  sendiri,  kedua  perumahan  lebih menguntungkan dari pada menyewa  rumah dimana pembayaran  sewa  terkadang  sama  dengan pembayaran  cicilan  rumah,  dan  juga  diperumahan terdapat  fasilitas‐fasilitas  yang  lengkap  misalnya sarana olah raga dan sarana umum yang lainnya.  Dalam  memilih  perumahan  lokasi  bukanlah  satu‐satunya  pertimbangan,  fasilitas  di  dalam  kompleks 

perumahan  juga  menjadi  faktor  penting  untuk dilihat.  Namun  tidak  semua  fasilitas  dapat  dilihat secara  fisik  karena  biasanya masih merupakan  janji dari  pengembangnya.  Biasanya  pengembang  akan menunjukan  lahan  yang  masih  kosong  yang  letak akan  dibangun  fasilitas  tertentu  seperti  lapangan olah raga, tempat ibadah dan lain‐lain.  Lokasi  perumahan  taman  Yasmin  terletak  di Kecamatan  Bogor  Barat,  kotamadya  Bogor  dengan luas lokasi kurang lebih 300 ha.  Komitmen  pengembang  untuk  memuaskan konsumennya  itu  dibuktikan  dengan  hampir  40 persen dari total  luas  lahan kompleks untuk fasilitas umum, sesuai dengan ketentuan pemerintah daerah masing‐masing.  Undang‐undang  Republik  Indonesia nomor  4  tahun  1992  tentang  perumahan  adalah kelompok  rumah  yang  fungsi  sebagai  lingkungan tempat  tinggal  atau  lingkungan  hunian  yang dilengkapi  dengan  sarana‐sarana  dan  prasarana 

Account; Elly Mirati 

Account;Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta                                                                                               

62 

sebagai  fasilitas  umum  dan  fasilitas  social  wajib disediakan oleh pengembang. Semua yang dipaparkan di atas merupakan perilaku konsumen, perilaku konsumen memiliki kepentingan khususnya bagi orang yang, karena berbagai alasan, hasrat  mempengaruhi  atau  mengubah  perilaku  itu, termasuk karena yang kepentingan utamanya adalah pemasaran,  pendidikan  dan  perlindungan konsumen, serta kebijakan umum. Pemasaran  menjadi  penting  terutama  kajian mengenai  perilaku  konsumen,  karena  sikap  dan perilaku  konsumen  tidak  lagi  terpaku  pada kebutuhan  saja,  namun  dipengaruhi  oleh  beberapa factor lingkungan internal ataupun eksternal.  Promosi  merupakan  salah  satu  faktor  penentu keberhasilan  suatu  program  pemasaran,  betapapun berkualitasnya  suatu  produk,  bila  konsumen  belum pernah  mendengarkan  dan  tidak  yakin  bahwa produk  itu  akan  berguna  bagi mereka.  Agar  supaya sukses  dalam  memasarkan  suatu  barang  dan  jasa, setiap  perusahaan  harus  menetapkan  harga  secara tepat.  Walaupun  peran  faktor‐faktor  non  harga  semakin besar  dalam  proses  pemasaran  moderen,  harga tetap  menjadi  elemen  penting  dalam  bauran pemasaran. Ada faktor  internal dan eksternal dalam melaksanakan  penetapan  harga.  Faktor  internal, strategi  penetapan  harga  mempertimbangkan antara lain  Sedangkan  faktor  eksternal  yang  mempengaruhi keputusan  penetapan  harga  mencakup  sifat  pasar dan  permintaan,  harga  dan  tawaran  pesaing,  serta factor‐faktor  lainnya  seperti  ekonomi,  kebutuhan pedagang dan sikap pemerintah Jadi marketing  strategi  itu  bukan  hanya marketing mix  saja  tetapi  sebelum  itu  perusahaan  harus memilih dahulu target marketnya.  Perumusan Masalah Atas  dasar  latar  belakang  dan  identifikasi  masalah tersebut,  maka  dapat  dirumuskan  masalah  sebagai berikut: Apakah  ada  hubungan  antara  penetapan  harga dengan perilaku konsumen? Apakah  ada  hubungan  strategi  promosi  dengan perilaku konsumen? Apakah  ada hubungan  antara  penetapan harga dan strategi  promosi  secara  bersama‐sama  dengan perilaku konsumen?  Tinjauan Pustaka Pengertian Perilaku Konsumen James F. Engel, Roger D. Blackwell dan Paul. W. Miniard: “Consumer behavior  is  defined as  the acts individuals directly involed in obtaining and using  economic  good  services  including  the decision processes and precede and determined these act. Perilaku  konsumen  sendiri  adalah  sebagai tindakan  yang  langsung  terlibat  dalam mendapatkan,  mengkonsumsi,  dan menghabiskan  produk  dan  jasa,  termasuk proses  keputusan  yang  mendahului  dan mengikuti tindakan‐tindakan tersebut. 

Barkowitz:  “Consumer  behavior,  the  actions takes  in  purchasing  and  using  products  and services,  including  the  mental  and  social processes  that  precede  and  follow  these actions”. Perilaku  konsumen  adalah  tindakan‐tindakan yang  diambil  seseorang  dalam  pembelian  dan penggunaan barang dan  jasa,  termasuk proses pemikiran serta proses social yang mendahului dan diikuti tindakan tersebut. Sedangkan David  L.  Loudon dan Albert  J. Della Bitta mengemukakan bahwa: Consumer behavior may be defined as decision process and physical activity individuals engage in the evaluating, actuating, using or disposing of good and services”. Perilaku  konsumen  dapat  definisikan  sebagai proses  pengambilan  keputusan  dan  aktivitas individu  secara  fisik  yang  dilibatkan  dalam proses  evaluasi,  memperoleh,  menggunakan atau  dapat  mempergunakan  barang‐barang dan jasa. Banyak  cara  dan  upaya  yang  telah  dilakukan untuk  menjelaskan  perilaku  pilihan  manusia atau  memahami  konsumen,  salah  satunya dengan  pemecahan  masalah  sangatlah berpengaruh,  prespektif  pemecahan  masalah pun  mencakup  semua  jenis  perilaku pemenuhan  kebutuhan  dan  jajaran  luas  dari faktor  yang  memotivasi  dan mempengaruhinya,  keputusan  konsumen  yang mengambil  bentuk  yang  diperlihatkan  oleh James. F. Engel dengan langkah‐langkah berikut ini: 1.  Pengenalan  kebutuhan  konsumen  2.  Pencarian  informasi  3.  Evaluasi  alternatif, konsumen  mengevaluasi  pilihan  berkenaan dengan  manfaat  yang  diharapkan  dan menyempitnya  pilihan  hingga  alternatif  yang dipilih.  4.  Pembelian,  konsumen  memperoleh alternatif  yang  dipilih  atau  pengganti  yang dapat  diterima  bila  perlu.  5.  Hasil,  konsumen mengevaluasi  apakah  alternatif  yang  dipilih memenuhi  kebutu‐han  dan  harapan  segera sesudah digunakan. keputusan  pembelian  dari  seorang  konsumen sangat  dipengaruhi  oleh  faktor  kebudayaan, social,  pribadi  dan  psikologis  dari  konsumen, sebagian  besar  faktor‐faktor  yang  tidak  dapat dikendalikan oleh pemasar  tetapi harus benar‐benar diperhitungkan. Dapatlah  disimpulkan  bahwa  pada  prinsipnya ada  dua  kelompok  atau  faktor  yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu faktor ekstern dan faktor intern. Sebagai individu yang berasal  dari  lingkungan  yang  berbeda, mempunyai  persepsi,  penilaian,  kebutuhan, pendapat, sikap dan selera yang berbeda pula. 

Account; Elly Mirati 

Account;Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta                                                                                               

63 

Dalam  mengevaluasi  kepuasan  terhadap produk,  jasa  atau  perusahaan  tertentu, konsumen  umumnya  mengacu  pada  berbagai faktor  atau  dimensi.  Faktor  yang  sering digunakan  dalam  mengevaluasi  kepuasan terhadap  suatu  produk  manufaktur.  Gervin dalam  Lovelock,  1942  mengungkapkan  antara lain: Performance  (Kinerja),  Features  (keistimewaan tambahan),  Realibility  (keandalan),  Conformance  to specification (kesesuaian dengan spesifikasi),  Durability (daya tahan), Serviceability  Estetika, Perceved quality,  Jadi memahami perilaku konsumen merupakan keharusan  bagi  perusahaan  agar  sukses  dalam persaingan usahanya. Maka perilaku yang akan menjadi  bahan  kajian  dalam  penelitian  adalah sebuah  tindakan  yang  diambil  oleh  konsumen untuk  memperoleh  dan  menggunakan  serta menentukan  barang  atau  jasa  dalam  proses pengembalian keputusan pembeliannya.  Hakekat Penetapan Harga Dalam  bukunya  Philip  Kotler  dan  Gary Amstrong,  dasar‐dasar  pemasaran menyatakan:  “Harga  adalah  jumlah  uang  yang ditagihkan  untuk  suatu  produk  atau  jasa, jumlah  nilai  yang  dipertukarkan  konsumen untuk  memanfaatkan,  memiliki  atau menggunakan produk dan jasa”. Harga  adalah  satu‐satunya  unsure  dalam baurang  pemasaran  yang  menghasilan pendapatan, unsur lainnya menunjukkan biaya. Namun,  banyak  perusahaan  tidak  menangani harga  dengan  baik.  Kekeliruan  yang  paling umum  adalah  penetapan  harga  terlalu berorientasi  pada  biaya,  terlalu  jarang  harga ditinjau  kembali  untuk  disesuaikan  dengan perubahan‐perubahan  pada  pasar.  Penetapan harga  lebih  merupakan  unsur  intrinsic  dari strategi  penentuan  posisi  pasar.  Harga cenderung sama untuk semua jenis produk dan segmen pasar. Dalam  buku  strategi  pemasaran  pengarang Fandy  Tjiptono  mengatakan:  “Tingkat  harga yang ditetapkan mempengaruhi kuantitas yang terjual.  Selain  itu  secara  tidak  langsung  harga juga  mempengaruhi  biaya,  karena  kuantitas yang  terjual  berpengaruh  pada  biaya  yang timbul  dalam  kaitannya  dengan  efisiensi produksi”. Rambat  Lupiyoadi:  “Strategi  penetapan  harga sangat  signifikan  dalam  pemberian  value kepada  konsumen  dan  mempengaruhi  image produk, serta keputusan untuk membeli”. Siswanto  Sutojo mengungkapkan  pendapatnya mengenai  harga:  Harga  adalah  bagian terpenting  dan  tidak  terpisahkan  dari  the 

marketing  mix.  Karenanya  ia  juga  tidak  dapat dipisahkan dari ketiga komponen the marketing mix  yang  lain  yaitu  produk,  distribusi  dan promosi.  Oleh  karena  itu  dalam  menetapkan harga perusahaan tidak mengabaikan kebijakan pemasaran jangka pendek dan menengah yang telah  digariskan  maupun  strategi  produk, distribusi  dan  promosi.  Di  samping  itu  seperti halnya  the marketing mix menetapakan  harga perlu  diperhitungkan  persepsi  konsumen sasaran  kepada  siapa  itu  ditujukan  dan perkembangan lingkungan bisnis.   Hakekat Strategi Promosi  “Pada  haketkatnya  promosi  adalah  suatu bentuk komunikasi pemasaran,  yang dimaskud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas yang  berusaha  menyebarkan  informasi, mempengaruhi  dan  atau  mengingatkan  pasar sasaran  atas  perusahaan  dan  produknya  agar bersedia  menerima,  membeli  dan  loyal  pada produk  yang  ditawarkan  perusahaan bersangkutan”. Jadi  menurut  beberapa  pendapat  ahli  di  atas dapat  disimpulkan  bahwa  strategi  merupakan rencana  dan  implementasi  apa  yang  harus dilakukan perusahaan terhadap semua aktivitas organisasinya  yang  kemudian diimplementasikan  melalui  program‐program dalam  rangka  meningkatkan  dan mempertahankan  posisi  dan  pasar  sasaran tertentu.  Pengertian Promosi Philip  Kotler  berpendapat  bahwa  promosi adalah  komunikasi  pemasaran  merupakan salah  satu  dari  empat  elemen  bauran pemasaran  perusahaan.  Para  pemasar  harus mengetahui  bagaimana  menggunakan  iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan penjualan  pribadi  untuk  mengkomunikasikan keberadaan  dan  nilai  produknya  kepada konsumen sasarannya. Strategi  promosi  berkaitan  dengan  masalah‐maslaah  perencanaan,  pelaksanaan  dan pengendalian  komunikasi  persuasive  dengan pelanggan. Menurut Fandy strategi promosi  ini biasanya  untuk  menentukn  proporsi  personal selling, iklan dan promosi penjualan.   Metode Penelitian Penelitian  ini  menggunakan  metode  survei dengan teknik korelasi, dimana penelitian tidak mengadakan  perlakuan  khusus  terhadap variabel‐variabel  yang  diteliti  dan  alat pengumpulan  data  yang  digunakan  dalam penelitian  ini  adalah  anget  yang  berupa kuesioner. 

Account; Elly Mirati 

Account;Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta                                                                                               

64 

Yang  menjadi  populasi  adalah  seluruh  pemilik rumah di perumahan taman Yasmin Bogor atau yang  mewakili  sebagai  pemilik  perumahan tersebut,  yaitu  dari  tahun  1994  sampai  tahun 2004  dengan  demikian  maka  jumlah  populasi sekitar 1500 pemilik rumah Pengambilan  jumlah  sampel  berdasarkan pemilik  yang  masih  mengangsur,  diasumsikan dari  tahun  2002  sampai  dengan  tahun  2003 sebanyak  150  rumah.  Pengambilan  jumlah sampel mengacu pada tabel penentuan jumlah sample  dari  pop;ulasi  dari  Issac  dan  Michael dengan  faktor  kesalahan  10  %  sehingga  dari 150  populasi  maka  didapat  sejumlah  sampel sebanyak 97 sampel. Sedangkan  untuk  teknik  pengambilan  sample acak/probabilitas,  artinya  suatu  metode pemilihan  ukuran  sampel,  dimana  setiap anggota  populasi  mempunyai  peluang  yang sama untuk menjadi anggota sampel, sehingga metode  ini  seruang  disebut  sebagai  prosedur yang  terbaik.  Ada  banyak  cara  pengambilan sampel.  Namun  dalam  penelitian  ini  yang digunakan  adalah  metode  simple  random sampling. Teknik  karena  pengambilan  sampel  anggota populasi  dilakukan  secara  acak  tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.  Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian  ini adalah  kuesioner  (angket)  yang  disusun menurut  model  Skala  Likert.  Dengan penyusunan  dalam bentuk  kalimat  pernyataan yang  bersifat  positif  dan  negatif  yang berhubungan dengan ketiga variabel penelitian. Dengan  menggunakan  skala  likert  yaitu digunakan  untuk  mengukur  sikap  pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena  sosial.  Dengan  skala  ini,  maka variabel  yang  diukur  dijabarkan  menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan  sebagai  titik  tolak  untuk  menyusun item‐item  instrumen  yang  dapat  berupa pernyataan atau pertanyaan. Kemudian  instrumen  yang  telah  disusun tersebut  diuji  validitasnya  dan  dihitung reliabilitasnya,  untuk  menjamin  kualitas instrumen  tersebut  bila  digunakan  untuk pengumpulan data dalam penelitian. Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah  data  primer  dan  data  sekunder.  Data primer  diperoleh  dari  data  yang  dimiliki perusahaan,  sedangkan  data  sekunder diperoleh melului survei, dengan prosedur: Wawancara,  sebagai  teknik  komunikasi langsung  untuk  memperoleh  data  yang diperlukan dengan pihak konsumen; 

Observasi terhadap responden; Penyebaran kuesioner kepada konsumen; Pengumpulan hasil kuesioner. Sebagai instrumen skala pengukuran digunakan skala  likert,  dengan  dimensi  servqual merupakan suatu format yang dapat digunakan untuk  menentukan  perilaku  konsumen. Caranya  dengan  merata‐ratakan  perbedaan nilai yang dihasilkan dari masing‐masing bagian yang membentuk kelima dimensi.  Kemudian  dengan  menentukan  nilai kepentingan  relatif  lima  dimensi  yang mempengaruhi  persepsi  konsumen  yaitu Sangat  Setuju  1),  Setuju  2),  Kurang  Setuju  3), Tidak Setuju 4), dan Sangat Tidak Setuju 5). Selanjutnya  untuk  keperluan  analisis kuantitatif, maka jawaban itu diberi skor, untuk berupa pertanyaan positif, yaitu: a=5, b=4, c=3, d=2,  dan  e=1  dan  skor  untuk  pernyataan negatif  diberi  penilaian  sebaliknya,  yaitu:  a=1, b=2, c=3, d=4, dan e=5.  Uji Validitas dan Normalitas Variabel Perilaku Konsumen (Y)  Acuan Teoritik Jadi  pada  dasarnya  perilaku  ini  merupakan proses  dan  variabel  yang  mempengaruhi perilaku  konsumen  dan  sesudah  terjadinya pembelian  dan  keputusan  yang  dibuat  secara sendiri‐sendiri  oleh  konsumen  dalam  rangka pengambilan  keputusan  mengenai  kebutuhan akan barang dan  jasa  yang ditawarkan dengan melibatkan  proses  pengambilan  keputusan pada  umumnya,  mulai  dari  evaluasi, memperoleh, mempergunakan dan bagaimana cara menggunakan produk tersebut. Perilaku  konsumen  bukan  sekedar  tindakan individu  tetapi  juga  proses  social  yang dilakukan  individu,  kelompok,  dan  organisasi dalam  mendapatkan,  menggunakan  suatu produk  atau  lainnya  sebagai  suatu  akibat  dari pengalamannya  dengan  produk,  pelayanan, dan sumber‐sumber yang lain. Maka  perilaku  konsumen  adalah  tindakan‐tindakan  yang  dilakukan  oleh  individu, kelompok  atau  organisasi  yang  berhubungan dengan  proses  pengambilan  keputusan  dalam mendapatkan,  menggunakan  barang‐barang atau  jasa  ekonomis  yang  dapat  dipengaruhi lingkungan. Perilaku konsumen dalam penelitian  ini adalah merupakan perwujudan dari hasil  test perilaku konsumen  perumahan  Taman  Yasmin  Bogor melalui pengukuran pada penghuni perumahan tersebut.  Skor  perilaku  konsumen  perumahan Taman  Yasmin  Bogor  dapat  diperoleh  dengan menggunakan 5 skala yang terdiri dari 15  item 

Account; Elly Mirati 

Account;Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta                                                                                               

65 

yang  didasari  dari  instrumen  perilaku konsumen perumahan Taman Yasmin. 

 

 Hasil Uji Coba Instrumen Validitas Instrumen Validitas  (ketepatan)  yang  diukur  adalah validitas  internal  consistency,  dengan  analisis item  menurut  Masrun  (1979)  yaitu  item  yang mempunyai  korelasi  positif  dengan  kriterium (skor  total)  serta  korelasi  yang  tinggi menunjukan  bahwa  item  tersebut mempunyai validitas  yang  tinggi.  Dan  hasil  perhitungan dibandingkan dengan tabel r product moment. Bila  r‐  hitung  lebih  besar  dari  r‐tabel,  maka butir  kuesioner  tersebut  dapat  dinyatakan valid. Adapun analisis validitasnya berdasarkan hasil  perhitungan  setelah  diolah  dan  dianalisis lalu  disajikan  secara  lengkap  sebagaimana layaknya perhitungan statistik.  Reliabilitas Instrumen Pengujian  reliabilitas  (konsistensi)  instrumen dilakukan  dengan  internal  consistency menggunakan  teknik  dari  Spearman  Brown yaitu  teknik  belah  dua  (split  half).  Apabila koefisien  reliabilitas  instrumen  yang  dihasilkan lebih besar berarti instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang cukup baik.  Penetapan Harga (X1) Acuan Teoritik Harga  adalah  bagian  penting  dan  tidak dipisahkan  dari  the  marketing  mix.  Bagi perusahaan  harga  adalah  sejumlah  uang  yang mereka  tentukan  sebagai  imbalan barang atau jasa  yang  diperdagangkan  dan  sesuatu  yang lain  guna  memuaskan  konsumen.Sasaran penerapan  harga  dikelompokan  menjadi golongan yaitu  sasaran yang berorientasi  pada hasil  penjual,  sasaran  yang  berorientasi  pada keuntungan  dan  sasaran  yang  berorientasi pada  status  quo.  Termasuk  dalam  katagori sasaran  keuntungan  adalah  ingin  mencapai prosentase  retur  on  investment  atau profit  on sales  tertentu  dan  memaksimalkan keuntungan.  Sedangkan  yang  temasuk  dalam katagori  sasaran  berorientasi  posisi  status  quo adalah  stabilitas  harga  dan  mengikuti  pesaing atau mencegah persaingan.  Hasil Uji Coba Instrumen Validitas Instrumen Validitas  (ketepatan)  yang  diukur  adalah validitas  internal  consistency,  dengan  analisis item  menurut  Masrun  (1979)  yaitu  item  yang mempunyai  korelasi  positif  dengan  kriterium (skor  total)  serta  korelasi  yang  tinggi, menunjukan  bahwa  item  tersebut mempunyai validitas  yang  tinggi.  Dan  hasil  perhitungan 

dibandingkan dengan  tabel  r  product moment. Bila      r‐hitung  lebih  besar  dari  r‐tabel,  maka butir  kuesioner  tersebut  dapat  dinyatakan valid. Adapun analisis validitasnya berdasarkan hasil  perhitungan  setelah  diolah  dan  dianalisis lalu  disajikan  secara  lengkap  layaknya perhitungan statistik.  Reliabilitas Instrumen Pengujian  reliabilitas  (konsistensi)  instrumen dilakukan  dengan  internal  consistency  dengan menggunakan  teknik  dari  Spearman  Brwon yaitu  teknik  belah  dua  (split  half).  Apabila koefisien  reliabilitas  instrumen  yang  dihasilkan lebih besar berarti instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang cukup baik.  Strategi Promosi (X2) Acuan Teoritik Karena  promosi  adalah  salah  satu  dari  empat unsur  utama  marketing  mix  perusahaan. Sarana promosi yang utama adalah periklanan, promosi  penjualan,  publisitas,  dan  penjualan perorangan.  Keempat‐empatnya  memiliki kemampuan  tersendiri.  Agar  semua  sarana terkoordinasi secara efektif, penetapan sasaran komunikasi dengan cermat sangat diperlukan.  Hasil Uji Coba Instrumen Validitas Instrumen Validitas  (Ketepatan)  yang  diukur  adalah validitas  internal  consistency,  dengan  analisis item  menurut  Masrun  (1979)  yaitu  item  yang mempunyai  korelasi  positif  dengan  kriterium (skor  total)  serta  korelasi  yang  tinggi menunjukan  bahwa  item  tersebut mempunyai validitas  yang  tinggi.  Dari  hasil  perhitungan dibandingkan dengan tabel r product moment. Bila r‐hitung lebih besar dari r‐tabel, maka butir kuesioner  tersebut  dapat  dinyatakan  valid. Adapun  analisis  validitasnya  berdasarkan  hasil perhitungan  setelah  diolah  dan  dianalisis  lalu disajikan secara lengkap sebagaimana layaknya perhitungan statistik.  Realibilitas Instrumen Pengujian  reliabilitas  (konsistensi)  instrumen dilakukan  dengan  internal  consistency  dengan menggunakan  teknik  dari  Spearman  Brown yaitu  teknik  belah  dua  (split  half).  Apabila koefisien  reliabilitas  instrumen  yang  dihasilkan lebih besar berarti instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang cukup baik.  Teknik Analisis Data Dalam  menganalisia  hubungan  antara penetapan harga  dan  strategi  promosi  dengan 

Account; Elly Mirati 

Account;Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta                                                                                               

66 

perilaku  konsumen  perumahan  Taman  Yasmin Bogor,  metode  analisa  data  yang  digunakan adalah sebagai berikut: Analisa kualitatif deskriptif Analisa  tersebut  dipergunakan  untuk mengevaluasi  dengan  cara  membandingkan pelaksanana  kebijakan  penetapan  harga  dan strategi  promosi  di  perumahan  Taman  Yasmin Bogor  dengan  teori‐teori  tentang  perilaku konsumen.  Disamping  itu  juga  akan  ditunjang dengan  tanggapan  responden  dari  hasil kuesioner.  Analisa kuantitatif dengan metode statistik Analisa  ini  dimaksudkan dengan menggunakan SPSS  untuk  menganalisa  hubungan  penetapan harga  dan  strategi  promosi  terhadap  perilaku konsumen. 3.      Analisa  regresi  korelasi  dan  regresi berganda Analisa  ini  dimaksudkan  untuk  mengetahui apakah  terdapat  hubungan  antara  penetapan harga  dan  strategi  promosi  dengan  perilaku konsumen.  Analisa  korelasi  adalah  suatu pengujian  untuk  mengetahui  kuat  tidaknya hubungan  atau  korelasi  antara  variabel  bebas dan  variabel  terikat.  Sedangkan  regresi berganda  didasarkan  pada  hubungan fungsional  ataupun  kausal  antara  variabel  X1 dan X2 terhadap variabel Y.  Hipotesis Statistik Berdasarkan  pembatasan  masalah  yang  telah diuraikan  di  atas  menggunakan  statistik parametris,  maka  hipotesis  dapat  dirumuskan sebagai berikut: Ho:  ρ  =  0,  artinya  terdapat  hubungan  yang positif  dan  signifikan  antara  variabel  bebas dengan variabel terikat. Ho:    ρ  ≠  0,  artinya  terdapat  hubungan  yang positif  dan  signifikan  antara  variabel  bebas dengan variabel terikat Taraf signifikan adalah 0,01 Taraf nyata adalah 99 % Derajat  kesalahan  =  n‐1‐k,  dimana  k  adalah variabel bebas Maka hasil pengujian sebagai berikut: 1.    F  tes  >  F  tabel,  maka  Ho  ditolah  dan  Ha diterima   Ada  hubungan  yang  siginifikan  antara penetapan harga  dan  strategi  promosi  dengan perilaku konsumen; 2.   F tes < F tabel, Ho diterima dan Ha ditolak       Tidak ada hubungan yang  siginifikan antara penetapan harga  dan  strategi  promosi  dengan perilaku konsumen.  PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas hasil penelitan yang telah  dilakukan,  baik  mengenai  pengujian 

hipotesa  maupun  temuan‐temuan  lain  yang mungkin  bisa  diuraikan  dari  data  empirik. Dalam  bab  ini  terbagi  atas  lima  sub  bagian bahasan, yaitu:  Deskripsi Data Deskripsi  data  hasil  penelitian  ini  diharapkan dapat  memberikan  gambaran  mengenai penyebaran  data  yang  berupa  ukuran  gejala pusat,  ukurang  letak  maupun  distribusi frekuensi.  Dalam  penelitian  ini  terdapat  tiga variabel, yaitu:  Perilaku Konsumen (Y), sebagai variabel terikat Dari  hasil  kuesioner  yang  telah  disebarkan kepada  105  responden,  maka  sebagai  data sekunder  Distribusi  aspek  perilaku  konsumen dimensi pengaruh lingkungan, dimana dari 105 responden  telah  memberikan  sikap pernyataannya dari mulai sangat setuju sampai dengan yang sangat tidak setuju. Dari jumlah total responden sebanyak 105 atau 100  %  yang  memberikan  responden  atau jawaban  yang  terbanyak  adalah  setuju  pada pernyataan  butir  nomor  1,  yaitu  sebanyak  62 responden  atau  59,1  %  Sedangkan  jawaban responden  yang  paling  sedikit  adalah  jawaban kurang  setuju  pada  pernyataan  butir  nomor  1 sebanyak 1 responden atau 0,9 %, tidak setuju pada  pernyataan  butir  nomor  1  sebanyak  1 responden atau             0,9 %, sangat tidak setuju pada  pernyataan  butir  nomor  2  sebanyak  1 responden atau 0,9%. Distribusi  aspek  perilaku  konsumen  dimensi keluarga  dan  Saudara,  dimana  dari  105 reponden  telah  memberikan  sikap pernyataannya dari mulai sangat setuju sampai dengan yang sangat tidak setuju. Dari jumlah total responden sebanyak 105 atau 100 % yang memberikan  respon atau  jawaban yang  terbanyak  adalah  sangat  setuju  pada pernyataan  butir  nomor  5  yaitu  sebanyak  47 reponden  atau  44,8  %.  Sedangkan  jawaban responden  yang  paling  sedikit  adalah  jawaban tidak  setuju  pada  pernyataan  butir  nomor  6 sebanyak 1 responden atau 0,9%. Distribusi  aspek  perilaku  konsumen  dimensi kepribadian,  dimana  dari  105  reponden  telah memberikan  sikap  pernyataannya  dari  mulai sangat setuju sampai dengan yang sangat tidak setuju. Dari jumlah total responden sebanyak 105 atau 100 % yang memberikan  respon atau  jawaban yang terbanyak adalah setuju pada pernyataan butir nomor 7 yaitu sebanyak 68 reponden atau 64,8  %.  Sedangkan  jawaban  responden  yang paling sedikit adalah jawaban tidak setuju pada pernyataan  butir  nomor  7  sebanyak  2 responden atau 1,9 %. 

Account; Elly Mirati 

Account;Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta                                                                                               

67 

Distribusi  aspek  perilaku  konsumen  dimensi gaya  hidup,  dimana  dari  105  reponden  telah memberikan  sikap  pernyataannya  dari  mulai sangat setuju sampai dengan yang sangat tidak setuju. Dari jumlah total responden sebanyak 105 atau 100 % yang memberikan  respon atau  jawaban yang  terbanyak  adalah  sangat  setuju  pada pernyataan  butir  nomor  12  yaitu  sebanyak  49 reponden  atau  46,7  %.  Sedangkan  jawaban responden  yang  paling  sedikit  adalah  jawaban tidak  setuju  pada  pernyataan  butir  nomor  10, 12 sebanyak 4 responden atau 3,8 %. Distribusi  aspek  perilaku  konsumen  dimensi demografi,  dimana  dari  105  reponden  telah memberikan  sikap  pernyataannya  dari  mulai sangat setuju sampai dengan yang sangat tidak setuju. Dari jumlah total responden sebanyak 105 atau 100 % yang memberikan  respon atau  jawaban yang terbanyak adalah setuju pada pernyataan butir  nomor  13  yaitu  sebanyak  59  reponden atau  56,2  %.  Sedangkan  jawaban  responden yang paling sedikit adalah jawaban sangat tidak setuju  pada  pernyataan  butir  nomor  13 sebanyak 2 responden atau 1,9%.   Penetapan Harga Ditribusi  aspek  penetapan  harga  dimensi  daya beli  dimana  dari  105  responden  telah memberikan  sikap  pernyataannya  dari  mulai sangat setuju sampai dengan yang sangat tidak setuju. Dari jumlah total responden sebanyak 105 atau 100  %  yang  memberikan  responden  atau jawaban  yang  terbanyak  adalah  setuju  pada pernyataan  butir  17,  yaitu  sebanyak  64 responden  atau  61  %.  Sedangkan  jawaban responden  yang  paling  sedikit  adalah  jawaban kurang setuju pada pernyataan butir nomor 18 sebanyak 3 responden atau 2,9 %. Distribusi  aspek  penetapan  harga  dimensi manfaat  produk  dimana  dari  105  responden telah  memberikan  sikap  pernyataannya  dari mulai sangat setuju sampai dengan yang sangat tidak setuju. Dari jumlah total responden sebanyak 105 atau 100  %  yang  memberikan  responden  atau jawaban  yang  terbanyak  adalah  sangat  setuju pada  pernyataan  butir  20,  yaitu  sebanyak  49 responden  atau  46,7  %.  Sedangkan  jawaban responden  yang  paling  sedikit  adalah  jawaban sangat  tidak  setuju  pada  pernyataan  butir nomor  20  masing‐masing  sebanyak  1 responden atau 0,9%. Ditribusi  aspek  penetapan  harga  dimensi substitusi  dimana  dari  105  responden  telah memberikan  sikap  pernyataannya  dari  mulai 

sangat setuju sampai dengan yang sangat tidak setuju. Dari jumlah total responden sebanyak 105 atau 100  %  yang  memberikan  responden  atau jawaban  yang  terbanyak  adalah  setuju  pada pernyataan  butir  22,  yaitu  sebanyak  70 responden  atau  66,7  %.  Sedangkan  jawaban responden  yang  paling  sedikit  adalah  jawaban tidak  setuju  pada  pernyataan  butir  nomor  23 masing‐masing  sebanyak  3  responden  atau 2,9%. Ditribusi  aspek  penetapan  harga  dimensi kemauan  konsumen  dimana  dari  105 responden  telah  memberikan  sikap pernyataannya dari mulai sangat setuju sampai dengan yang sangat tidak setuju. Dari jumlah total responden sebanyak 105 atau 100  %  yang  memberikan  responden  atau jawaban  yang  terbanyak  adalah  setuju  pada pernyataan  butir  25,  yaitu  sebanyak  62 responden  atau  59  %.  Sedangkan  jawaban responden  yang  paling  sedikit  adalah  jawaban tidak  setuju  pada  pernyataan  butir  nomor  25 sebanyak 1 responden atau 0,9 %. Ditribusi aspek penetapan harga dimensi posisi produk  dimana  dari  105  responden  telah memberikan  sikap  pernyataannya  dari  mulai sangat setuju sampai dengan yang sangat tidak setuju. Dari jumlah total responden sebanyak 105 atau 100  %  yang  memberikan  responden  atau jawaban  yang  terbanyak  adalah  setuju  pada pernyataan  butir  28,  yaitu  sebanyak  62 responden  atau  59  %.  Sedangkan  jawaban responden  yang  paling  sedikit  adalah  jawaban tidak  setuju  pada  pernyataan  butir  nomor  28, sebanyak 3 responden atau 2,9 %. Ditribusi  aspek  Strategi  Promosi  dimensi Personal  Selling,  dimana  dari  105  responden telah  memberikan  sikap  pernyataannya  dari mulai sangat setuju sampai dengan yang sangat tidak setuju. Dari jumlah total responden sebanyak 105 atau 100  %  yang  memberikan  responden  atau jawaban  yang  terbanyak  adalah  setuju  pada pernyataan  butir  32  yaitu  sebanyak  57 responden  atau  54,3  %.  Sedangkan  jawaban responden  yang  paling  sedikit  adalah  jawaban sangat  tidak  setuju  pada  pernyataan  butir nomor  31,  dan  33  masing‐masing  sebanyak  1 responden atau 0,9 %. Distribusi  aspek  Strategi  Promosi  dimensi Periklanan,  dimana  dari  105  responden  telah memberikan  sikap  pernyataannya  dari  mulai sangat setuju sampai dengan yang sangat tidak setuju. Dari jumlah total responden sebanyak 105 atau 100  %  yang  memberikan  responden  atau jawaban  yang  terbanyak  adalah  kurang  setuju 

Account; Elly Mirati 

Account;Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta                                                                                               

68 

pada  pernyataan  butir  34  yaitu  sebanyak  46 responden  atau  43,8  %.  Sedangkan  jawaban responden  yang  paling  sedikit  adalah  jawaban sangat setuju pada pernyataan butir nomor 36 sebanyak 1 responden atau 0,9 %. Distribusi  aspek  Strategi  Promosi  dimensi promosi Penjualan dimana dari 105 responden telah  memberikan  sikap  pernyataannya  dari mulai sangat setuju sampai dengan yang sangat tidak setuju. Dari jumlah total responden sebanyak 105 atau 100  %  yang  memberikan  responden  atau jawaban  yang  terbanyak  adalah  kurang  setuju pada  pernyataan  butir  38  yaitu  sebanyak  53 responden  atau  50,5  %.  Sedangkan  jawaban responden  yang  paling  sedikit  adalah  jawaban kurang setuju pada pernyataan butir nomor 38 masing‐masing  sebanyak  1  responden  atau 0,9%. Distribusi  aspek  Strategi  Promosi  dimensi Hubungan  Masyarakat,  dimana  dari  105 responden  telah  memberikan  sikap pernyataannya dari mulai sangat setuju sampai dengan yang sangat tidak setuju. Dari jumlah total responden sebanyak 105 atau 100  %  yang  memberikan  responden  atau jawaban  yang  terbanyak  adalah  sangat  setuju pada  pernyataan  butir  42  yaitu  sebanyak  73 responden  atau  69,5  %.  Sedangkan  jawaban responden  yang  paling  sedikit  adalah  jawaban sangat  tidak  setuju  pada  pernyataan  butir nomor  41  masing‐masing  sebanyak  2 responden atau 1,9%. Distribusi aspek Strategi Promosi dimensi Direct Marketing,  dimana  dari  105  responden  telah memberikan  sikap  pernyataannya  dari  mulai sangat setuju sampai dengan yang sangat tidak setuju. Dari jumlah total responden sebanyak 105 atau 100  %  yang  memberikan  responden  atau jawaban  yang  terbanyak  adalah  tidak  setuju pada  pernyataan  butir  44  yaitu  sebanyak  46 responden  atau  43,8  %.  Sedangkan  jawaban responden  yang  paling  sedikit  adalah  jawaban sangat setuju pada pernyataan butir nomor 44 sebanyak 2 responden atau 1,9 %.  Pengujian Persyaratan Analisis Pengujian Validitas Instrumen Uji Validitas Instrumen Harga (X1) Pengujian  validitas  untuk  setiap  instrumen menggunakan  teknik  korelasi,  yang  dianalis dengan  menggunakan  program  SPSS,  dengan syarat jika r hitung lebih besar dari r tabel maka instrumen tersebut dinyatakan valid sedangkan jika  r  hitung  kurang  dari  r  tabel,  maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Dari hasil  pengolahan  data  yang  terdiri  dari  15 instrumen  variabel  harga,  nilai  koefisien 

korelasi  terbesar adalah 0,548 pada  instrumen nomor 9 sedangkan koefisien korelasi terendah adalah  0,182  pada  instrumen  nomor  1  (lihar lampiran 8). Untuk variabel harga terdapat lima butir  instrumen  yang  dinyatakan  tidak  valid (gugur) karena r hitungnya  lebih kecil daripada r tabel yaitu untuk pertanyaan nomor 1, 2, 3, 4, 7,  8,  13,  15  sehingga  pertanyaan  tersebut dihilangkan untuk pengujian selanjutnya. Uji Validitas Instrumen Promosi (X2) Dari hasil pengolahan data yang  terdiri dari 15 instrumen  variabel  promosi,  nilai  koefisien korelasi  terbesar adalah 0,807 pada  instrumen nomor  6  sedangkan  koeifisien  korelasi terendahadalah  0,000  pada  instrumen  nomor 12  (lihat  lampiran  9).  Untuk  variabel  promosi terdapat  lima butir  instrumen yang dinyatakan tidak valid (gugur) karen r hitungnya lebih kecil daripada  r  tabel  yaitu  untuk  instrumen  nomor 1,  2,  10,  11,  12,  sehingga  instrumen  tersebut dihilangkan untuk pengujian selanjutnya. Uji Validitas Instrumen Perilaku Konsumen (Y) Dari hasil pengolahan data yang  terdiri dari 15 instrumen  variabel  perilaku  konsumen,  nilai koefisien  korelasi  terbesar  adalah  0,733  pada instrumen  nomor  7  sedangkan  koefisien korelasi  terendah  adalah  –0,840  pada instrumen nomor 10 (lihat lampiran 10). Untuk  variabel  perilaku  konsumen  terdapat lima  butir  instrumen  yang  dinyatakan  tidak valid  (gugur),  karena  r  hitungnya  lebih  kecil daripada r  tabel, yaitu untuk  instrumen nomor 1,  2,  3,  4,  10,  sehingga  instrumen  tersebut dihilangkan untuk pengujian selanjutnya  Pengujian Normalitas Data Dalam  penelitian  ini  uji  normalitas  digunakan untuk  menilai  tingkat  normalitas  data,  yang dihitung  dari  nilai  median,  mean  dan  kelas interval. Pada  pengujian  normalitas  variabel  perilaku konsumen, harga dan promosi, nilai‐nilai mean, median,  dan  modusnya  sangat  berdekatan sehingga distribusi adalah normal.  Uji Normalitas Variabel Perilaku Konsumen 

Tabel 22 Daftar Distribusi Frekuensi Perilaku Konsumen 

(Y) Nomor  Kelas 

Interval Frekuensi Absolut 

Frekuensi Relatif 

1  46 – 50  9  8,6 % 2.  41 – 45  55  52,4 % 3.  36 – 40  26  24,8 % 4.  31‐ 35  14  13,3 % 5.  26 – 30  1  0,9 %   Jumlah  105  100 % 

 

Account; Elly Mirati 

Account;Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta                                                                                               

69 

Dari  hasil  penelitian  ini  menunjukkan  bahwa variabel perilaku kosumen hanya berada antara 26 – 50, harga rata‐rata  (mean) sebesar 40,63, simpangan  baku  atau  deviasi  standarnya sebesar  4,30,  median  sebesar  41  dan  modus sebesar 43 (lihat lampiran 15). Dari  data  yang  tercantum dalam  tabel  di  atas, jika  dibandingkan  dengan  harga  rata‐rata, menunjukkan bahwa nilai perilaku konsumen di perumahan  Taman  Yasmin  Bogor  berada  di bawah  harga  rata‐rata  adalah  41  responden atau 39 %. Dengan  demikian  dapat  disimpulkan  bahwa perilaku  konsumen  di  perumahan  taman Yasmin  Bogor  termasuk  dalam  kategori sedang,.  Uji Normalitas Variabel Harga 

Tabel 23 Daftar Distribusi Frekuensi Harga (X1) Nomor 

Kelas Interval 

Frekuensi Absolut 

Frekuensi Relatif 

1  31 – 35  18  17,1 % 2.  26 – 30  68  64,8 % 3.  21 – 25  17  16,2 % 4.  16 – 20  2  1,9 %   Jumlah  105  100 % 

 Dari  hasil  penelitian  ini  menunjukkn  bahwa variabel  harga  hanya  berada  antara  16  –  35, harga  rata‐rata  (mean)  sebesar  28,06, simpangan  baku  atau  deviasi  standarnya sebesar  2,97,  median  sebesar  29  dan  modus sebesar 30 (lihat lampiran 16). Dari  data  yang  tercantum dalam  tabel  di  atas, jika  dibandingkan  dengan  harga  rata‐rata, menunjukkan bahw anilai sosialisasi penetapan  harga di perumahan Taman Yasmin Bogor yang berada  di  bawah  harga  rata‐rata  adalah  19 responden atau 18,1 %. Dengan  demikian  dapat  disimpulkan  bahwa pelaksanaan  penetapan  harga  di  perumahan Taman Yasmin Bogor  termasuk dalam kategori Baik.  Uji Normalitas Variabel Promosi  

Tabel 24 Daftar Distribusi Frekuensi Promosi (X2) Nomor  Kelas 

Interval Frekuensi Absolut 

Frekuensi Relatif 

1  36 – 40  1  0,9 % 2.  31 – 35  14  13,3 % 3.  26 – 30  47  44,8 % 4.  21 – 25  31  29,5 % 5.  16 – 20  10  9,6 % 6.  11 – 15  2  1,9 %   Jumlah  105  100 % 

 Dari  hasil  penelitian  ini  menunjukkan  bahwa variabel promosi hanya berada antara 11 – 40, harga rata‐rata mean sebesar 26,06, simpangan baku  atau  devisi  standarnya  sebesar  4,31, median sebesar 27 dan modus sebesar 27 (lihat lampiran 17). Dari  data  yang  tercantum  dalam  tabel  di  atas jika  dibandingkan  dengan  harga  rata‐rata, menunjukkan  bahwa  nilai  strategi  promosi  di perumahan  Taman  Yasmin  Bogor  yang  berada di bawah harga  rata‐rata adalah 43  responden atau 40,9 %. Dengan  demikian  dapat  disimpulkan  bahwa pelaksanaan  strategi  promosi  di  perumahan Taman Yasmin Bogor  termasuk dalam kategori sedang  dan  kemudian  dapat  dilihat  melalui histogram  strategi  promosi  perumahan  Taman Yasmin Bogor  Pengujian Hipotesis Dalam  penelitian  ini  untuk  menguji  hipotesis penelitian  digunakan  alat  uji  analisis  statistik regresi  dan  korelasi  sesuai  dengan  hipotesis masing‐masing . Pengujian Hipotesis Pertama Pengujian  hipotesis  penelitian  pertama  yang akan diuji berbunyi:  terdapat hubungan antara penetapan  harga  dan  strategi  promosi  secara bersama‐sama  dengan  perilaku  konsumen  di perumahan Taman Yasmin Bogor.  Untuk mengetahui hubungan antara penetapan harga  dan  strategi  promosi  dengan  perilaku konsumen dilakukan dengan menggunakan alat analisis regresi berganda. Berdasarkan  hasil  perhitungan  dengan menggunakan  program  SPSS  (lampiran  18), maka dapat diketahui bahwa nilai regresi ganda b1 adalah sebesar –0,297 dan b2 adalah sebesar 0,146  sedangkan  nilai  konstanta  a  adalah sebesar  44,273  dengan  demikian  bentuk hubungan antara variabel penetapan harga dan strategi  promosi  secara bersama‐sama dengan perilaku  konsumen  digambarkan  dalam persamaan regresi yaitu:  

)(X 0,297 )(X 0,146 44,273 Y 21 −+=   Selanjutnya  korelasi  ganda  pasangan penetapan  harga  dan  strategi  promosi  secara bersama‐sama  dengan  perilaku  konsumen perumaham taman Yasmin Bogor menghasilkan koefisien korelasi  (R, X12,  Y)  sebesar 0,328 dan koefisien  determinasinya  sebesar  0,107  (lihat lampiran 18). Dari  hasil  tersebut  menunjukkan  bahwa penetapan  harga  dan  strategi  promosi mempunyai  hubungan  positif  dengan  perilaku 

Account; Elly Mirati 

Account;Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta                                                                                               

70 

konsumen  secara  bersama‐sama.  Hal  tersebut berarti  bahwa  semakin  baik  dan  tepat penetapan  harga  dan  strategi  promosi  yang dijalankan  semakin  positif  perilaku  konsumen terhadap perumahan taman Yasmin Bogor. Untuk  mengetahui  apakah  koefisien  korelasi ganda  tersebut signifikan atau  tidak perlu diuji dengan menggunakan hasil  uji  Fhitung  diperoleh sebesar  6,14,  sedangkan  Ftabel  sebesar  3,09 dimana  taraf  signifikansinya  adalah  0,05  dan (2,105),  maka  hasil  tersebut  menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel. Dengan  demikian  hipotesa  pertama  yang menyatakan  bahwa  terdapat  hubungan  positif antara  penetapan  harga  dan  strategi  promosi secara  bersama‐sama  dengan  perilaku konsumen  adalah  signifikan  dan  diterima. Adapun  besar  hubungan  antara  variabel‐variabel  tersebut  sebesar  0,107  atau  10,7  % yang  artinya  pengaruh  hubungan  tersebut hanya  10,7%.  Sedangkan  sisanya  80,3  % dipengaruhi oleh variabel lain.  Rekapitulasi  hasil  analisis  korelasi  ganda variabel  penetapan  harga  (X1)  dan  variabel strategi  promosi  (X2)  dengan  variabel  perilaku konsumen (Y) dan uji signifikansi  Hasil analisis pada tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien R X12 Y sebesar 0,328 dan hasil uji t diperoleh nilai t hitung sebesar 0,107 sedangkan harga t tabel dengan taraf kesalahan 5  %  adalah  sebesar  1,98.  Dengan  demikian  t hitung  <  t  tabel.  Maka  dapat  disimpulkan  bahwa koefisien  antara  penetapan  harga  (X1)  dan strategi  promosi  (X2)  dengan  perilaku konsumen (Y) tidak signifikan.  2. Pengujian Hipotesis Kedua  Pengujian hipotesis penelitian kedua yang akan diuji  berbunyi:  terdapat  hubungan  antara penetapan harga dengan perilaku konsumen di perumahan Taman Yasmin Bogor. Untuk mengetahui hubungan antara penetapan harga  dengan  perilaku  konsumen  dilakukan dengan  menggunakan  alat  analisis  regresi partial. Berdasarkan  hasil  perhitungan  dengan menggunakan  program  SPSS,  (lampiran  19) maka  dapat  diketahui  bahwa  nilai  regresi partial  b  adalah  sebesar  0,209  sedangkan  nilai konstanta  a  adalah  sebesar  34,769  dengan demikian  bentuk  hubungan  antara  variabel penetapan  harga  dengan  perilaku  konsumen digambarkan dalam persamaan regresi, yaitu:  

)(X 0,209 34,769 Y 1+=   Selanjuitnya  korelasi  partial  antara  penetapan harga  dengan  perilaku  konsumen  perumahan 

taman  Yasmin  Bogor  menghasilkan  koefisien korelasi  (X1,  Y)  sebesar  0,312  dan  koefisien determinasinya  sebesar  0,097  (lihat  lampiran 19). Dari  hasil  tersebut  menunjukkan  bahwa penetapan harga mempunyai hubungan positif dengan  perilaku  konsumen.  Hal  tersebut berarti  bahwa  semakin  baik  dan  tepat penetapan  harga  yang  dijalankan  semakin positif perilaku konsumen terhadap perumahan taman Yasmin Bogor. Untuk  mengetahui  apakah  koefisien  korelasi partial tersebut signifikan atau tidak perlu diuji dengan menggunakan uji  Fhitung  diperoleh hasil sebesar  2,19  sedangkan  Ftabel  sebesar  3,94 dimana  taraf  signifikansinya  adlaah  0,05  dan (1,105),  maka  hasil  tersebut  menunjukkan bahwa Fhitung < Ftabel Rekapitulasi  hasil  analisis  korelasi  partial variabel  penetapan  harga  (X1)  dengan  variabel perilaku  konsumen  (Y)  dan  uji  signifikansi  t Hasil analisis pada tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien R X1 Y sebesar 0,312 dan hasil  uji  t  diperoleh  nilai  t  hitung  sebesar  1,48 sedangkan harta t tabel dengan taraf kesalahan 5  %  adalah  sebesar  1,98.  Dengan  demikian thitung  <  ttabel.  Maka  dapat  disimpulkan  bahwa koefisien  korelasi  antara  penetapan  harga  (X1) dengan perilaku konsumen (Y) tidak signifikan.  3. Pengujian hipotesis ketiga Pengujian hipotesis penelitian ketiga yang akan diuji  berbunyi:  terdapat  hubungan  antara strategi promosi dengan perilaku konsumen di perumahan Taman Yasmin Bogor. Untuk  mengetahui  hubungan  antara  strategi promosi  dengan  perilaku  konsumen  dilakukan dengan  menggunakan  alat  analisis  regresi partial.  Berdasarkan  hasil  perhitungan  dengan menggunakan  program  SPSS,  (lampiran  20) maka  dapat  diketahui  bahwa  nilai  regresi partial b adalah sebesar –0,311 sedangkan nilai konstanta  a  adalah  sebesar  48,741  dengan demikian  bentuk  hubungan  antara  variabel strategi  promosi  dengan  perilaku  konsumen digambarkan dalam persamaan regresi yaitu:  

)(X 0,311 - 48,741 Y 2=   Selanjutnya  korelasi  partial  antara  strategi promosi  dengan  perilaku  konsumen perumahan taman Yasmin Bogor menghasilkan koefisien  korelasi  (X2  Y)  sebesar  0,144  dan koefisien  determinasinya  sebesar  0,021  (lihat lampiran 20). Dari  hasil  tersebut  menunjukkan  bahwa strategi  promosi mempunyai  hubungan  positif 

Account; Elly Mirati 

Account;Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta                                                                                               

71 

dengan  perilaku  konsumen.  Hal  tersebut berarti  bahwa  semakin  baik  dan  tepat  strategi promosi  yang  dijalankan,  semakin  positif perilaku  konsumen  terhadap  perumahan taman Yasmin Bogor. Untuk  mengetahui  apakah  koefisien  korelasi partial tersebut signifikan atau tidak, perlu diuji dengan  menggunakan  uji  F,  hasil  uji  Fhitung diperoleh  sebesar  11,127,  sedangkan  Ftabel sebesar  3,94  dimana  taraf  signifikansinya adalah  0,05  dan  (1,105),  maka  hasil  tersebut menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel. Dengan  demikian  hipotesa  pertama  yang menyatakan  bahwa  terdapat  hubungan  positif antara  strategi  promosi  dengan  perilaku konsumen  adalah  signifikan  dan  diterima. Adapun  besar  hubungan  antara  variabel‐variabel tersebut sebesar 0,021 atau 2,1 % yang artinya  pengaruh  lingkungan  tersebut  hanya 2,1  %.  Sedangkan  sisanya  97,9  %  dipengaruhi oleh variabel  lain. Hasil analisa varian  tersebut Rekapitulasi  hasil  analisa  korelasi  partial variabel  strategi  promosi  (X2)  dengan  variabel perilaku konsumen (Y) dan uji signifikansi t  Hasil analisis pada tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien R X2 Y sebesar 0,144 dan hasil  uji  t  diperoleh  nilai  thitung  sebesar  –3,336 sedangkan harga ttabel dengan taraf kesalahan 5 % adalah sebesar 1,98. Dengan demikian  thitung <  ttabel.  Maka  dapat  disimpulkan  bahwa koefisien  korelasi  antara  strategi  promosi  (X2) dengan perilaku konsumen (Y) tidak signifkan. Hasil  dari  pengujian  hipotesis,  ternyata  kedua hipotesis  alternatif  yang  diajukan  secara signifikan  dapat  diterima,  baik  itu  hubungan antara  penetapan  harga  dengan  perilaku konsumen  maupun  hubungan  antara  strategi promosi dengan perilaku konsumen. Dengan  penerimaan  hipotesis  tersebut  berarti bahwa  kedudukan  kedua  variabel  independen tersebut  terhadap  perilaku  konsumen  dapat dipercaya.  Dimana  jika  perusahaan  lebih memperhatikan  dan memilih  penetapan  harga yang  sesuai  dan  strategi  promosi  yang  tepat akan  dapat menstimulus, memprosesnya  yang pada  akhirnya  perilaku  konsumen  terhadap perumahan taman Yasmin Bogor. Dari  kedua  variabel  bebas  tersebut,  ternyata variabel  penetapan  harga  lebih  dominan dibandingkan  dengan  variabel  penetapan harga.  Untuk  itu  perlu  dipelajari  seberapa besarkah  dominasi  dan  kontribusi  predictor tersebut  terhadap  respon  dan  besarnya koefisien pada persamaan garis regresinya. Dari  data  hasil  penelitian menunjukkan bahwa hubungan  antara  kedua  variabel  bebas memberikan  kontribusi  dalam  peningkatan perilaku  konsumen  dalam  mendapatkan, menggunakan serta memilih perumahan taman 

Yasmin Bogor sebagai tempat hunian yang baik dan  modern,  yang  pada  akhirnya  konsumen merasa  puas  dalam  memutuskan  dan menempati  perumahan  ini,  artinya  semakin besar  nilai  dari  variabel  penetapan  harga  dan strategi  promosi,  makin  baik  pula  perilaku konsumen terhadap perumahan ini. Dan  untuk  lebih  jelasnya  hubungan  antara kedua variabel bebas tersebut dengan variabel dependen dapat diuraikan sebagai berikut: Terdapat  hubungan  positif  antara  penetapan harga  dengan  perilaku  konsumen  yang ditunjukkan  oleh  Thitung  sebesar  1,480  dimana nilai  tersebut  lebih  besar  dari  ttabel  pada  taraf signifikan  alpha  0,05,  yaitu  sebesar  1,98.  Pola hubungan  antara  kedua  variabel  tersebut dinyatakan  dalam  persamaan  regresi sederhana Y = 34,769 + 0,209 (X1).  Persamaan  ini  memberikan  informasi  bahwa setiap  adanya  perubahan  satu  unit  variabel penetapan  harga  dapat  mengakibatkan terjadinya perubahan pada perilaku konsumen. Hal ini diperkuat oleh hasil analisis perhitungan korelasi  Pearson  antara  penetapan  harga dengan  perilaku  konsumen  dengan  hasil  nilai rX1y  sebesar  0,312  yang  menunjukkan hubungan  yang  signifikan  dan  memiliki  nilai keterkaitan  yang  rendah.  Artinya  pelaksanaan penetapan  harga  yang  dilakukan,  rendah pengaruhnya  terhadap  perilaku  konsumen dalam  memilih,  memutuskan  pembelian  dan kepuasan konsumen. Kemudian jika dilihat dari hasil  pengkuadratan  koefisien  korelasi  yang menunjukkan  hasil  koefisien  determinasinya diperoleh  nilai  sebesar  0,097  secara  statistik nilai  tersebut  memberikan  pengertian  bahwa 9,7  %  variasi  perubahan  perilaku  konsumen dipengaruhi oleh penetapan harga dengan pola hubungan  fungsional  yang  digambarkan  oleh persamaan regresi sederhana tersebut di atas. 2.  Adanya  hubungan  positif  antara  strategi promosi  dengan  perilaku  konsumen  yang ditunjukkan  oleh  thitung  sebesar  –3,336  dimana nilai  tersebut  lebih  besar  dari  ttabel  pada  taraf signifikan  alpha  0,05,  yaitu  sebesar  1,98.  Pola hubungan  antara  kedua  variabel  tersebut dinyatakan  dalam  persamaan  regresi sederhana Y = 48,741 – 0,311 (X2). Persamaan  ini  memberikan  informasi  bahwa setiap  adanya  perubahan  satu  unit  variabel strategi  promosi  tidak  mengakibatkan terjadinya perubahan pada perilaku konsumen. Hal ini diperkuat oleh hasil analisis perhitungan korelasi  Pearson  antara  strategi  promosi dengan  perilaku  konsumen  dengan  hnasil  nilai rX2y  sebesar  0,144  yang  menunjukkan hubungan  yang  signifikan  dan  memiliki  nilai keterkaitan  yang  rendah.  Artinya  pelaksanaan strategi  promosi  yang  dilakukan,  rendah 

Account; Elly Mirati 

Account;Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta                                                                                               

72 

pengaruhnya  terhadap  perilaku  konsumen dalam  memilih,  memutuskan  pembelian  dan kepuasan konsumen. Kemudian jika dilihat dari pengkuadratan  koefisien  korelasi  yang menunjukkan  hasil  koefisien  determinasinya diperoleh  nilai  sebesar  0,021  secara  statistik nilai  tersebut  memberikan  pengertian  bahwa 2,1  %  variasi  perubahan  perilaku  konsumen dipengaruhi oleh strategi promosi dengan pola hubungan  fungsional  yang  digambarkan  oleh persamaan regresi sederhana tersebut di atas.  Kesimpulan Dari  hasil  pengujian  hipotesis  menunjukkan bahwa  kedua  hipotesis  yang  diajukan  dalam penelitian  ini  diterima,  dan  menolak  hipotesis nol maka: Terdapat  hubungan  positif  antara  penetapan harga dengan perilaku konsumen di Perumahan Taman Yasmin Bogor. Terdapat  hubungan  positif  antara  strategi promosi  dengan  perilaku  konsumen  di Perumahan Taman Yasmin Bogor. Terdapat  hubungan  positif  antara  penetapan harga  dan  strategi  promosi  secara  bersama‐sama dengan perilaku konsumen di Perumahan Taman Yasmin Bogor.  DAFTAR PUSTAKA 

Anwar Prabu Mangkunegara, Dr, 2002, Perilaku Konsumen, Refika Aditama, Bandung  Basu  Swastha,  1998,  Manajemen  Penjualan, BPFE, Yogyakarta  Besty‐Ann,  2002, Kamus  Istilah  Pemasaran,  PT Elek Media Koputindo, Jakarta  Cristopher,  1997,  Menjual  dengan  Empati, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta  Engel,  dan  RD.  Blackwell,  Paul  W.  Winiard. 1994.  Perilaku  Konsumen,  Binaruma  Aksara Jakarta  Fred  N  Kerlinger,  1986,  Asas‐asas  Penelitian Behavioral, Gajah Mada University, Yogyakarta Garry  Amstrong  &  Kotler,  Philip,  1997. Dasar‐dasar Pemasaran, Prenhallindo Jakarta  Husein  Umar,  2000,  Riset  Pemasaran  dan Perilaku  Konsumen,  PT  Gramedia  Pustaka, Jakarta  Kartajaya,  Hermawan,  1995.  Marketing  Plus, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta  

Kasali, R, 1992. Manajemen Periklanan, Konsep dan  Aplikasinya  di  Indonesia,  Pustaka  Grafiti, Jakarta.  Kotler,  Philip,  1999.  Manajemen  Pemasaran edisi milenium, Prenhallindo, Jakarta  Kotler,  Philip,  1997.  Marketing  Management, Prenhallindo, Jakarta  Madura,  Jeff,  2001. Pengantar  Bisnis.  Salemba Empat, Jakarta Porter, Michael, 1994. Keunggulan Bersaing, PT Binarupa Aksara, Jakarta  Purwadi,  Budi,  2000.  Riset  Pemasaran, Implementasi  dalam  bauran  Pemasaran, Grasidon, Gramedia Media Sarana, Jakarta.  Rambat  Lupiyoadi,  2001.  Manajemen Pemasaran Jasa. Salempat Empat Jakarta  angkuti,  Freddy,  2001.  Riset  Pemasaran,  PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta  Saladin,  Jaslim,  2002.  Perilaku  Konsumen  dan Pemasaran Strategik, CV Linda Karya Bandung 

Sofyan  Saad,  H.Dr.  M.Pd,  2001.  Pedoman Penulisan Tesis PPs UHAMKA, Jakarta.  Sugiono,  1998.  Metode  Penelitian  Bisnis, Alfkita, Bandung  Suharismi  Arikunto,  1992.  Prosedur  Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Rineka Cipta, Jakarta Suprajanto, J. 2001. Statistik Teori dan Aplikasi, Penerbit Erlangga, Jakarta   Sutisna,  2002.  Perilaku  Konsumen  dan Komunikasi Pemasaran, PT Remaja Roskadarya, Bandung  Sutojo,  Siswanto,  2001.  Menyusun  Strategi Harga, PT Damar Mulia Pustaka, Jakarta  Syahri  Alhusin,  2001.  Aplikasi  Statistik  Praktis dengan SPSS, Elek Media Komputindo, Jakarta  Tabloid  Rumah,  Teliti  Memilih  Pengembang, edisi 30 April 2003, h. 5 William,  J.  Stantion,  1991.  Prinsip  Pemasaran, Jilid II, Erlangga, Jakarta.  Zamahsari,  Moezamil,  Pemasaran Internasional, Intermedia. Jakarta. 

  

 

Petunjuk Umum Setiap artikel yang dikirmkan dapat berupa 'laporan' suatu penelitian yang telah dilaksanakan sebelumnya atau review literatur yang memberikan gagasan baru. Format umum penulisan artikel adalah sebagai berikut: 1) judul artikel dalam bahasa Indonesia 2) nama pengarang, lembaga, dan alamat serta alamat email; 3) abstrak dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris; 4) pendahuluan; 5) metodologi; 6. Pembahasan; 7) Kesimpulan dan atau rekomendasi; 8) dan 9) kepustakaan. Artikel menggunakan bahasa ilmiah baku, baik dalam bahasa Inggris atau Indonesia. Petunjuk Penulisan Naskah diketik dalam satu spasi, menggunakan font Arial; ukuran 10 inch; dan menggunakan program Word for Windows, maksimal 10 halaman A4 atau dengan ukuran kertas (210 x 297 mm). Judul Judul artikel ditulis dengan huruf regular rata tengah, menggunakan font Arial ukuran 13 pt bold. Judul dirangkai dalam 13 kata dalam bahasa Indonesia. Nama penulis ditulis di bawah judul dengan format font arial ukuran 12 pt. Cantumkan nama program studi dan instansi penulis. Penulis kedua, ketiga dst dicantukkan dibawah dengan tetap menyebutkan nama program studi, nama instansi dan email masing masing masing. Abstrak Di dalam abstrak harus tercantum secara jelas latar belakang penelitian, tujuan penelitian, metodologi dan analisis, serta kesimpulan akhir. Abstrak dan keywords ditulis dengan spasi tunggal, huruf yang digunakan adalah arial, ukuran huruf 10 pt dan ditulis miring atau dengan format Italic dan ditulis dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Jumlah kata dalam abstrak maksimum 250 kata. Isi Artikel ditulis dengan format justify menggunakan font Arial ukuran 10 pt. Dibuat 2 kolom dengan ada garis ditengah pemisah kolom. (line in bewtween). Sub Judul Sub judul ditulis dengan format title case, yaitu huruf awal pada sauatu kata diawali huruf besar, menggunakan font Arial ukuran 11 pt. Ditulis huruf tebal tanpa garis bawah. Gambar dan Tabel Judul tabel/ gambar harus lengkap tetapi tidak boleh terlalu panjang, maksimal 13 kata. Judul tabel/gambar harus mengandung beberapa unsur, yaitu: jenis, letak/ lokasi, dimensi waktu, serta rincian mengenai satuan, wilayah, serta keterangan lain. Penulisan judul tabel/gambar menggunakan huruf tebal dan besar, dengan alignmen rata tengah. Judul tabel diletakkan di atas tabel, sedangkan Judul Gambar diletakkan di bawah gambar. Jarak antara tabel/ gambar dengan paragraf sebelumnya maupun sesudahnya adalah 1 spasi. Huruf di dalam tabel/gambar berukuran lebih kecil yaitu 10 pt. Penulisan sumber pada tabel/gambar menggunakan ukuran huruf yang sama yaitu 10 pt diletakkan di bawah tabel pada tepi batas kiri tabel, sedangkan untuk gambar diletakkan dibawah gambar sebelum judul gambar dengan alinemen tengah. Jenis font yang digunakan tetap sama yaitu Arial. Daftar Pustaka Ketentuan umum yang harus diperhatikan adalah Daftar pustaka ditulis dengan spasi tunggal menggunakan font Arial dengan ukuran 10 pt. Jarak antara pustaka yang satu dengan lainnya adalah 1 spasi. Jika satu judul buku penulisannya lebih dari satu baris, maka baris kedua dan seterusnya penulisannya masuk ke dalam (indent) sebesar 1 centimeter serta diharapkan daftar pustaka tidak hanya bersumber dari buku, namun juga beberapa jurnal yang sesuai.

Untuk memudahkan dan memandu anda dalam penulisan artikel silahkan kirim email ke

[email protected] dengan subject Format

ISSN 2338-9753 Volume 1 No 1 Desember 2013

Diterbitkan oleh Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta Jln Prof. Dr. Ir. G.E. Siwabessy. Kampus UI Depok.

Gedung F Lantai 2, Telp 021-7862537, Fax 021-7863537 [email protected]

ISSN 2338-9753 Volume 1 No 1 Desember 2013