Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Januari · 2.1 Microsoft Word Ada beberapa program pengolah...

10
Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Januari 2011 Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 34 PENGGUNAAN METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN KREATIVITAS SISWA DALAM BELAJAR MICROSOFT WORD 2003 DI KELAS X SMA NEGERI 2 PALOPO Nirsal Dosen Universitas Cokroaminoto Palopo Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini dilakukan dalam kaitannya dengan upaya mengetahui kemampuan dan kreativitas siswa dalam belajar microsoft word dengan menggunakan metode tutor sebaya pada SMA Negeri 2 Palopo di kelas X9. Penelitian ini akan difokuskan pada upaya untuk mengatasi faktor internal yang diduga menjadi penyebab rendahnya tingkat kemampuan dan kreatifitas siswa kelas X9 SMA Negeri 2 Palopo, dalam mempraktek latihan kerja siswa, yaitu kurangnya inovasi dan kreativitas guru dalam menggunakan pendekatan pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung monoton dan membosankan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang diduga mampu mewujudkan situasi pembelajaran yang kondusif; aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan adalah pendekatan dengan metode tutor sebaya. Melalui tutor sebaya, siswa bukan dijadikan sebagai objek pembelajaran tetapi menjadi subjek pembelajaran, yaitu siswa diajak untuk menjadi tutor atau sumber belajar dan tempat bertanya bagi temannya. Dengan cara demikian siswa yang menjadi tutor dapat mengulang dan menjelaskan kembali materi sehingga menjadi lebih memahaminya. Kata Kunci: Hakikat Belajar, Motivasi Belajar, Tutor Sebaya, Microsoft Word I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Microsoft word adalah salah satu materi pelajaran TIK untuk kelas X semester genap. Pada setiap pembelajaran di ruang komputer materi disampaikan dengan cara tidak membagi kelompok siswa, hal ini dilakukan karena sarana komputer sudah cukup untuk seluruh siswa yang berjumlah 32 siswa dimana komputer yang ada berkisar 32 unit dan biasanya terjadi kemacetan pada salah satu komputer saat sedang digunakan. Karena alasan tertentu juga pembelajaran komputer diberikan secara klasikal, artinya seluruh siswa dalam sekelas belajar sekaligus sehingga siswa menggunakan satu unit komputer persiswa dan terkadang komputer yang tadinya persiswa tiba-tiba terjadi kerusakan maka ada siswa yang menggunakan satu unit komputer berduaan. Kondisi pembelajaran seperti itu menimbulkan beberapa permasalahan, pertama, terbatasnya kesempatan untuk siswa mengembangkan kreativitasnya, kedua, karena ruang menjadi sempit oleh meja dan komputer maka jika ada siswa yang bertanya terasa sulit untuk dihampiri terlebih jika satu kelas masuk secara bersamaan, ketiga, hasil belajar pada setiap pengerjaan latihan tidak tercapai tepat waktu, keempat, penyampaian materi dengan menggunakan Liquick Crystal Display (LCD) cukup membantu guru dalam menjelaskan materi tetapi itu juga belum maksimal karena sifat penyampaian yang berbentuk gambar-gambar perintah yang terbatas sehingga penyampian materi kurang jelas, kelima siswa selalu lupa materi pelajaran (teori, perintah, gambar dan cara- cara melakukan), keenam karena siswa terkadang dua orang perunit komputer maka siswa harus mengerjakan masing-masing tugasnya artinya setiap siswa harus mengerjakan tugasnya dan secara psikologis memberikan pengaruh kepada siswa, ketujuh hasil pembelajaran sangat kurang memuaskan karena dari pengamatan siswa yang benar-benar dapat mengerjakan soal- soal latihan dengan benar berkisar dibawah 20% (6 orang) dari 32 siswa. Atas dasar kenyataan inilah, maka perlu dicari alternatif lainnya dengan melakukan inovasi dan pendekatan, baik itu dalam penggunaan media ataupun metode penyampaian sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung aktif, efektif, dan menyenangkan. Penelitian ini akan difokuskan pada upaya untuk mengatasi faktor internal yang diduga menjadi penyebab rendahnya tingkat kemampuan dan kreatifitas siswa kelas X9

Transcript of Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Januari · 2.1 Microsoft Word Ada beberapa program pengolah...

  • Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Januari 2011

    Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 34

    PENGGUNAAN METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUANDAN KREATIVITAS SISWA DALAM BELAJAR MICROSOFT WORD 2003 DI KELAS X

    SMA NEGERI 2 PALOPO

    NirsalDosen Universitas Cokroaminoto Palopo

    Email : [email protected]

    AbstrakPenelitian ini dilakukan dalam kaitannya dengan upaya mengetahui kemampuan dan kreativitassiswa dalam belajar microsoft word dengan menggunakan metode tutor sebaya pada SMA Negeri 2Palopo di kelas X9. Penelitian ini akan difokuskan pada upaya untuk mengatasi faktor internalyang diduga menjadi penyebab rendahnya tingkat kemampuan dan kreatifitas siswa kelas X9 SMANegeri 2 Palopo, dalam mempraktek latihan kerja siswa, yaitu kurangnya inovasi dan kreativitasguru dalam menggunakan pendekatan pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran berlangsungmonoton dan membosankan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang diduga mampumewujudkan situasi pembelajaran yang kondusif; aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan adalahpendekatan dengan metode tutor sebaya. Melalui tutor sebaya, siswa bukan dijadikan sebagai objekpembelajaran tetapi menjadi subjek pembelajaran, yaitu siswa diajak untuk menjadi tutor atausumber belajar dan tempat bertanya bagi temannya. Dengan cara demikian siswa yang menjaditutor dapat mengulang dan menjelaskan kembali materi sehingga menjadi lebih memahaminya.

    Kata Kunci: Hakikat Belajar, Motivasi Belajar, Tutor Sebaya, Microsoft Word

    I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

    Microsoft word adalah salah satumateri pelajaran TIK untuk kelas X semestergenap. Pada setiap pembelajaran di ruangkomputer materi disampaikan dengan caratidak membagi kelompok siswa, hal inidilakukan karena sarana komputer sudahcukup untuk seluruh siswa yang berjumlah32 siswa dimana komputer yang ada berkisar32 unit dan biasanya terjadi kemacetan padasalah satu komputer saat sedang digunakan.Karena alasan tertentu juga pembelajarankomputer diberikan secara klasikal, artinyaseluruh siswa dalam sekelas belajar sekaligussehingga siswa menggunakan satu unitkomputer persiswa dan terkadang komputeryang tadinya persiswa tiba-tiba terjadikerusakan maka ada siswa yangmenggunakan satu unit komputer berduaan.

    Kondisi pembelajaran seperti itumenimbulkan beberapa permasalahan,pertama, terbatasnya kesempatan untuk siswamengembangkan kreativitasnya, kedua,karena ruang menjadi sempit oleh meja dankomputer maka jika ada siswa yang bertanyaterasa sulit untuk dihampiri terlebih jika satukelas masuk secara bersamaan, ketiga, hasilbelajar pada setiap pengerjaan latihan tidaktercapai tepat waktu, keempat, penyampaian

    materi dengan menggunakan Liquick CrystalDisplay (LCD) cukup membantu guru dalammenjelaskan materi tetapi itu juga belummaksimal karena sifat penyampaian yangberbentuk gambar-gambar perintah yangterbatas sehingga penyampian materi kurangjelas, kelima siswa selalu lupa materipelajaran (teori, perintah, gambar dan cara-cara melakukan), keenam karena siswaterkadang dua orang perunit komputer makasiswa harus mengerjakan masing-masingtugasnya artinya setiap siswa harusmengerjakan tugasnya dan secara psikologismemberikan pengaruh kepada siswa, ketujuhhasil pembelajaran sangat kurangmemuaskan karena dari pengamatan siswayang benar-benar dapat mengerjakan soal-soal latihan dengan benar berkisar dibawah20% (6 orang) dari 32 siswa.

    Atas dasar kenyataan inilah, makaperlu dicari alternatif lainnya denganmelakukan inovasi dan pendekatan, baik itudalam penggunaan media ataupun metodepenyampaian sehingga proses pembelajarandapat berlangsung aktif, efektif, danmenyenangkan.

    Penelitian ini akan difokuskan padaupaya untuk mengatasi faktor internal yangdiduga menjadi penyebab rendahnya tingkatkemampuan dan kreatifitas siswa kelas X9

  • Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Januari 2011

    Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 35

    SMA Negeri 2 Palopo, dalam memprakteklatihan kerja siswa, yaitu kurangnya inovasidan kreativitas guru dalam menggunakanpendekatan pembelajaran sehingga kegiatanpembelajaran berlangsung monoton danmembosankan. Salah satu pendekatanpembelajaran yang diduga mampumewujudkan situasi pembelajaran yangkondusif; aktif, kreatif, efektif, danmenyenangkan adalah pendekatan denganmetode tutor sebaya. Menurut Sudjana ( 1989: 30 ) yang termasuk dalam komponenpembelajaran adalah “tujuan, bahan, metodedan alat serta penilaian“. Melalui tutorsebaya, siswa bukan dijadikan sebagai objekpembelajaran tetapi menjadi subjekpembelajaran, yaitu siswa diajak untukmenjadi tutor atau sumber belajar dan tempatbertanya bagi temannya. Dengan carademikian siswa yang menjadi tutor dapatmengulang dan menjelaskan kembali materisehingga menjadi lebih memahaminya.

    1.2 Identifikasi MasalahSebagaimana yang telah dijelaskan di

    latar belakang bahwa yang menjadi masalahdalam penelitian ini adalah rendahnya tingkatkemampuan dan kreativitas siswa kelas X9SMA Negeri 2 Palopo dalam mempraktekanlatihan kerja siswa pada materi MicrosoftWord 2003.

    Berdasakan identifikasi masalah danpengamatan yang dilakukan pada setiapmengevaluasi hasil belajar, siswa yang dinilaimenguasai dan dapat mengerjakan latihandengan benar dan tepat sesuai denganketentuan dan cara-caranya berkisar 20% (6orang) dari 32 siswa.

    Berdasarkan kepada masalah yangtelah diuraikan pada pendahuluan maka salahsatu pemecahannya adalah denganmenggunakan metode Tutor Sebaya hal inididasarkan juga kepada beberapa alasan,sebagai mana yang dikemukakan olehWinarno Surakhmad (1979 : 184) bahwamemilih metode mengajar tidak bisasembarang hal ini disesuaikan dengan banyakfaktor yang mempengaruhinya, seperti:

    a. Tujuanb. Anak didik dengan berbagai jeniskematangannyac. Situasid. Fasilitas : Kualitas dan kuantitase. Pribadi guru

    1.3 Rumusan MasalahPerumusan masalah dari PTK ini

    adalah apakah penggunaan metode tutorsebaya dapat meningkatkan kreativitas siswadalam belajar Microsoft Word 2003?

    1.4 Tujuan Penelitian1. Untuk mengidentifikasi langkah-

    langkah yang perlu dilakukan danmengembangkan pembelajaran denganmetode tutor sebaya padapembelajaran Microsoft Word 2003

    2. Meningkatkan kemampuan siswadalam belajar Microsoft Word 2003serta meningkatkan kreatifitas siswadalam belajar Microsoft Word 2003.

    1.5 Manfaat Penelitian1. Bagi Guru: melalui PTK ini Guru

    dapat mengetahui metodepembelajaran yang bervariasikhususnya metode tutor sebaya untukmemperbaiki dan meningkatkan sistempembelajaran serta meminimalkankesalahan siswa pada pembelajaranMicrosoft Word 2003.

    2. Bagi siswa: hasil penelitian inibermanfaat bagi semua siswa karenaterjadi pembelajaran mandiri .

    3. Bagi Sekolah: hasil penelitian inimembantu memperbaiki pembelajaranTIK di sekolah.

    1.6 Hipotesis TindakanDengan demikian dapat diduga bahwa:

    Pembelajaran dengan metode tutor sebayadapat meningkatkan hasil belajar matapelajaran TIK siswa kelas X9 SMA Negeri 2Palopo.

    II. LANDASAN TEORI2.1 Microsoft Word

    Ada beberapa program pengolah katabuatan Microsoft diantaranya Microsoft word97, 2000, 2002, 2003, 2007 namun yangdiajarkan di SMA Negeri 2 Palopo yaituMicrosoft word 2003.

    Microsoft Word 2003 adalah programpengolah kata yng dirancang untuk bekerjadengan teks, sehingga mudah untuk membuatdan mengedit surat, laporan, tabel ataukomunikasi lainnya yang menggunakan kata-kata.

    Salah satu cara untuk mengaktifkanMicrosoft Word 2003 yaitu klik tombol Start Klik Programs Klik Microsoft Office

  • Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Januari 2011

    Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 36

    Word 2003. Tunggu sampai muncul lembarkerja Microsoft word 2003 seperti berikut ini:

    Komponen Layar Microsoft Word2003 adalah sebagai berikut:

    Gambar 1. Tampilan Ms. Word 20031. Title bar : Terletak dibagian atas lembar

    kerja yang berguna untuk mengetahui2. jendela aplikasi yang aktif dan dokumen

    yang sedang dibuka.3. Menu Bar : Daftar menu yang dimulai

    dari File sampai Help. Untukmenampilkan perintah-perintah tiapmenu klik menu yang diinginkan denganmenekan Mouse atau tekan Alt + Hurufyang digaris bawah (Contoh : File = Alt+ F).

    4. Toolbar : Berisi aneka perintah perintahtertentu bar ini digunakan untukmemilih dan menjalakan perintahdengan cepat dan mudah, untukmengaktifkan Klik denganmenggunakan mouse untuk perintahyang diinginkan.

    5. Ruler : Digunakan untuk mengatur letakteks dalam halaman selain itu kita jugadapat mengatur batas halaman, margin,tabulasi serta kedalaman paragraf. Ada 2jenis mistar yaitu mistar vertikal danhorisontal.

    6. Scrollbar : Digunakan untuk melihatteks yang tidak terlihat dalam layarmonitor. Ada 2 macam scrollbar yaituscrollbar vertikal dan horisontal.

    7. Statusbar : Digunakan untukmenampilkan informasi mengenaiperintah-perintah yang sedangdigunakan dan dokumen pada saat itu.

    Sedangkan Microsoft word 2007,mengenai pengertian dan cara membuka ataumengaktifkan tetap sama hanya sajaMicrosoft Word 2007 merupakan programpengolah kata terbaru dari Microsoft.Tampilan Microsoft Word 2007 sebagaiberikut:

    Gambar 2. Tampilan Ms. Word 2007

    Berikut ini adalah beberapa istilahyang akan dipakai dalam mengoperasikanMicrosoft Word 2007:

    1. Hotkey / shortcutBerupa kombinasi beberapa tomboltertentu pada keyboard yangmenyebabkan program aplikasi yangsedang berjalan untuk melakukansuatu proses tertentu

    2. Toolbar (pada Mic. Word 2007disebut ribbon)Pada Mic. Word 2007, perintah-perintah sudah ditampulkan dalamgrup-grup terpisah

    Gambar 3. Toolbar

    3. Ruler margin (Indent)Digunakan untuk mengatur batas kiridan kanan dari suatu halaman

    Gambar 4. Ruler

    1. Left Indent First Line Indent

    Digunakan untuk mengatur posisihuruf pertama pada setiap awalparagraf

    Hanging IndentDigunakan untuk mengatur posisihuruf setelah baris pertama padasuatu paragraf

    Left IndentDigunakan untuk mengatur bataskiri untuk semua teks

    2. Right IndentDigunakan untuk mengatur batas kananuntuk semua teks

    1 23

    5

  • Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Januari 2011

    Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 37

    Ada bebrapa perbedaan microsoft word2003 dengan 2007 yaitu: 1) saat men-save dimicrosoft word 2003 jika tidak dirubah makaeksistensinya yaitu .doc, dan jika men-save dimicrosoft 2007 maka eksistensi docx dantidak bisa dibaca di microsoft word 2003, 2)tampilan: microsoft word 2007 memilikitheme yang khas, tidak terpengaruh olehtheme komputer, berbeda dengan office 2003yang bisa berubah, serta tampilan jauh lebihbagus microsoft 2007, lebih cepat, memilikifitur baru, 3) Microsoft word 2007 memilikiperbaikan pada ratusan bug.

    Sebagaimana yang terkandung dalamStandar kompetesi dan Kompetensi dasarmata pelajaran TIK, bahwa untuk siswa kelasX diberikan materi pelajaran pengolah kata,dengan Standar Kompetensi (SK) yang ke-5(lima) serta Kompetensi Dasar (KD)sebanyak 4 (empat) sebagai berikut:

    1. Menggunakan perangkat lunakpengolah angka untuk menyajikanInformasi

    2. Mengidentifikasi menu dan ikonpada perangkat lunak pengolahkata

    3. Menjelaskan fungsi menu dan ikonpada perangkat lunak pengolahkata

    4. Menggunakan menu dan ikon pokokpada perangkat lunak pengolah kata

    5. Membuat dokumen pengolah katasederhana

    Microsoft word adalah programaplikasi pengolah kata yang paling populerdan banyak digunakan saat ini untukmembantu dalam pengerjaan dokumen..

    Program pengolah kata merupakanbagian dari materi pembelajaran yang harusdiajarkan untuk tingkat SMA sesuai denganStandar komptenesi dan Komptensi dasar,adapun materi yang harus disampaikanseperti pengenalan program, menu, toolbar,icon, memformat dokumen, membuat tabel,menyisipkan gambar, dan mail merge.

    Program pengolah kata ini sangatpenting diberikan kepada siswa, karena selainsiswa dapat belajar program itu sendiri, siswadapat menggunakannya untuk membuatdokumen atau penggunaan yang ada padamata pelajaran lain untuk membuat sebuahdokumen atau mengedit dokumen.

    2.2 Hakikat, Interaksi dan Hasil belajar1. Hakikat Belajar

    Menurut Bagne seperti yang dikutipoleh M. Purwanto (1990 : 84) menyatakanbahwa: “Belajar terjadi apabila suatu situasistimulus bersama dengan isi ingatanmempengaruhi siswa sedemikian rupa hinggaperbuatannya berubah dari waktu sebelum iamengalami situasi itu ke waktu sesudah iamengalami situasi tadi “, sementara ituEdward Thorndike (1973) berpendapat,bahwa belajar adalah proses orangmemperoleh berbagai kecakapan,keterampilan, dan sikap.

    Belajar mencakup semua aspek tingkahlaku dan dapat dilihat dengan nyata, prosesyang tidak dapat dilihat dengan nyata, prosesitu terjadi dalam diri seseorang yang sedangmengalami belajar. Jadi belajar bukanmerupakan tingkah laku yang nampak tetapimerupakan proses yang terjadi secara internaldalam diri individu dalam usahanyamemperoleh hubungan yang baru. Hubunganbaru dapat berupa antara reaksi-reaksi,perangsangan-perangansangan dan reaksi.Dari uraian tentang belajar di atas, dapat kitaambil kesimpulan betapa pentingnya prosesbelajar dan kehidupan manusia. Untuk ituperlu kiranya kita menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar. Dalam hal ini Slameto(19991:27-28) mengemukakan prinsip-prinsip belajar, sebagai berikut:1. Dalam belajar setiap siswa harus

    diusahakan berpartisipasi aktifmeningkatkan minat dan membimbinguntuk mencapai tujuan instruksional.

    2. Belajar bersifat keseluruhan dan materiitu memiliki struktur, penyajian yangsederhana sehingga siswa mudahmenangkap pengertiannya.

    3. Belajar harus dapat menimbulkanreinforcement dan motivasi yang kuatpada siswa untuk mencapai tujuaninstruksional.

    4. Belajar itu proses kontinyu maka harustahap demi tahap menurut discovery.

    5. Belajar adalah proses organisasi,adaptasi, eksplorasi dan discovery.

    6. Belajar harus dapat mengembangkankemampuan tertentu sesuai dengantujuan intruksional yang harus dicapai.

    7. Belajar memerlukan saran yang cukup,sehingga siswa dapat belajar dengantenang.

  • Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Januari 2011

    Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 38

    8. Belajar perlu lingkungan yangmenantang, dimana anak dapatmengembangkan kemampuannya ber-eksplorasi dan belajar dengan efektif.

    9. Belajar perlu ada interaksi siswa denganlingkungannya.

    2. Interaksi BelajarBelajar mengajar adalah sebuah

    interaksi yang bernilai normatif. Belajarmengajar adalah suatu proses yang dilakukansecara sadar dan bertujuan.Dalam interaksi pembelajaran unsur guru dansiswa harus aktif, karena tidak mungkinterjadi proses interaksi bila hanya satu unsuryang aktif. Aktif dalam sikap, mental, danperbuatan. Dalam sistem pengajaran denganpendekatan keterampilan proses, siswa haruslebih aktif daripada guru. Guru hanyabertindak sebagai fasilitator danpembimbing. Inilah yang disebut denganinteraksi edukatif sebagimana yangdikemukakan Abu Achmadi dan Shuyadi,(1985:47), interaksi edukatif adalah suatugambaran hubungan aktif dua arah antaraguru dan anak didik yang berlangsung dalamikatan tujuan pendidikan.Ada tiga pola komunikasi antara guru dananak didik dalam proses interaksi edukatif,yakni komunikasi sebagai aksi, komunikasisebagai interaksi, dan komunikasi sebagaitransaksi.1. Komunikasi sebagai aksi atau

    komunikasi satu arah menempatkanguru sebagai pemberi aksi dan anakdidik sebagai penerima aksi. Guru aktif,dan anak didik pasif. Mengajardipandang sebagai kegiatanmenyampaikan bahan pelajaran.

    2. Komunikasi sebagai interaksi ataukomunikasi dua arah, guru berperansebagai pemberi aksi atau penerima aksi.Demikian pula halnya anak didik, bisasebagai penerima aksi, bisa pula sebagaipemberi aksi. Antara guru dan anakdidik akan terjadi dialog.

    3. Komunikasi sebagai transaksi ataukomunikasi banyak arah, komunikasitidak hanya terjadi antara guru dan anakdidik. Anak didik dituntut lebih aktifdaripada guru, seperti halnya guru, dapatberfungsi sebagai sumber belajar bagianak didik lain. Penggunaan variasi polainteraksi mutlak dilakukan oleh guru.Hal ini dimaksudkan agar tidak

    menimbulkan kebosanan, kejenuhan,serta untuk menghidupkan suasana kelasdemi keberhasilan anak didik dalammencapai tujuan.

    3. Hasil BelajarBelajar sangat erat hubungannya

    dengan prestasi belajar karena prestasi itusendiri merupakan hasil belajar itu biasanyadinyatakan dengan nilai. Menurut WinarnoSurahmad ( 1997 : 88 ) “Hasil belajar adalahhasil dimana guru melihat bentuk akhir daripengalaman interaksi edukatif yangdiperhatikan adalah menempatkan tingkahlaku”.

    Dapat diartikan bahwa hasil belajaradalah suatu bentuk pertumbuhan atauPerubahan diri seseorang yang dinyatakandengan cara bertingkah laku baru berkatpengalaman baru.

    Hasil belajar merupakan hasil dariproses kompleks. Hal ini disebabkan banyakFaktor yang terkandung di dalamnya baikyang berasal dari faktor internal maupunfaktor eksternal.

    Adapun faktor internal yangmempengaruhi hasil belajar yaitu:

    1. Faktor fisiologi seperti kondisi fisikdan kondisi indera.

    2. Faktor Psikologi meliputi bakat, minat,kecerdasan motivasi, kemampuankognitif.Sedangkan faktor eksternal yangmempengaruhi hasil belajar adalah :

    3. Lingkungan :alam,masyarakat/keluarga

    4. Faktor Instrumental : kurikulum/bahanpengajaran sarana dan fasilitas.

    2.3 Motivasi belajarMotivasi dapat diartikan sebagai

    kekuatan (energi) seseorang yang dapatmenimbulkan tingkat persistensi danentusiasmenya dalam melaksanakan suatukegiatan, baik yang bersumber dari dalamdiri individu itu sendiri (motivasi intrinsik)maupun dari luar individu (motivasiekstrinsik).

    Motivasi tersebut perlu dimiliki olehpara siswa dan guru untuk memperlancarpembelajaran. Kaitannya denganpembelajaran, motivasi merupakan faktoryang sangat besar pengaruhnya pada prosesbelajar siswa tanpa adanya motivasi, makaproses belajar siswa akan sukar berjalan

  • Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Januari 2011

    Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 39

    secara lancar. Dalam konsep pembelajaran,motivasi berarti seni mendorong pesertadidik untuk terdorong melakukan kegiatanbelajar sehingga tujuan pembelajarantercapai.

    Motivasi adalah syarat mutlak dalambelajar, hal ini berarti dalam prosespembelajaran. Adakalanya gurumembangkitkan dorongan, desire. incentive,atau memotivasi murid untuk aktif ambilbagian dalam kegiatan belajar (Rasyad,2003:92). Upaya menggerakkan,mengarahkan, dan mendorong kegiatanmurid untuk belajar dengan penuh semangatdan vitalitas yang tinggi dinamakan memberimotivasi.

    2.4 Tutor SebayaMelakukan strategi belajar secara dini

    dalam upaya mengantisipasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa agar tidakberdampak lebih jauh terhadap pengaruhyang cukup signifikan terhadap kemampuansiswa dalam menguasai kompetensi yangseharusnya dicapai dan berdampak terhadapprestasi belajar siswa, salah satu metode yangdiduga mampu membuat suasanapembelajaran yang menarik danmenyenangkan serta dapat membantukesulitan belajar siswa adalah metode dengantutor sebaya. Melalui metode ini, siswasecara terbuka dan interaktif di bawahbimbingan guru, sehingga siswa terpacuuntuk menguasai bahan ajar yang disajikansesuai standar.

    1. Pengertian Tutor SebayaAda beberapa teori dalam mendasari

    strategi pembelajaran dengan tutor sebayaadalah sebagai berikut:1. Zaini (dalam Suyitno, 2004:36)

    mengatakan bahwa metode belajar yangpaling baik adalah mengajarkan kepadaorang lain. Oleh karena itu, pemilihanmodel pembelajaran tutor sebayasebagai strategi pembelajaran akansangat membantu siswa dalammengerjakan materi kepada teman-temannya.

    2. Conny Semiawan (dalam Suhermandkk, 2003:276) mengemukakan bahwatutor sebaya adalah siswa yang pandaimemberikan bantuan belajar kepadasiswa yang kurang pandai. Bantuantersebut dapat dilakukan teman-teman di

    luar sekolah. Mengingat bahwa siswamerupakan elemen pokok dalampengajaran, yang pada akhirnya dapatmengubah tingkah laku sesuai denganyang diharapkan. Untuk itu, maka siswaharus dijadikan sumber pertimbangan didalam pemilihan sumber pengajaran.

    3. Suryo dan Amin (1984:51) yangdimaksud dengan tutor sebaya adalahseorang atau beberapa orang siswa yangditunjuk dan ditugaskan untukmembantu siswa-siswa tertentu yangmengalami kesulitan belajar.

    2. Pengertian Bimbingan Tutor SebayaSedangkan yang dimaksud bimbingan

    tutor sebaya adalah kegiatan bimbingan yangdilaksanakan oleh siswa yang memilikipemahaman dan keterampilan lebih luasdibandingkan dengan teman-temannya yanglain dan telah diberi pengarahan tentangketerampilan komunikasi dan konseling(tutor) dalam mencapai tujuan yang telahditetapkan yaitu membantu teman-temannyayang mengalami kesulitan belajar (tutee)pada pelajaran TIK agar memperoleh hasilbelajar yang lebih baik. Greenwooddkk,(kalkowsky, 2004:6) mengemukakanbahwa “Terdapatnya keuntungan yang dapatdiperoleh dari pelaksanaan tutor sebaya, yaitubelajar keterampilan akademis,mengembangkan prilaku social dan disiplinkelas, serta meningkatkan hubungan antartutor. Dalam penelitiannyapun Greenwoodmenemukan adanya penigkatan .kepercayaandiri dan kemampuan pengendalian diri.Semuanya bermanfaat bagi tutor dan tutee”.

    Dari penjelasan diatas, jelas bahwapembelajaran bantuan tutor sebayamemberikan keuntungan, baik bagi siswatutor maupun siswa yang dibimbingnya(tutee). Bagi tutor dengan membimbing ataumengajarkan suatu topik kepada temannya,maka pengertian terhadap materi itu akanmenjadi lebih mendalam dan kesempatanuntuk pengayaan dalam belajar. Sedangkansiswa yang dibimbing akan lebih cepatmengerti karena bahasa siswa lebih mudahdimengerti oleh temannya. Sejalan dengan ituNatawidjaya (dalam Zuchri, 1996:5)mengatakan bahwa “bantuan belajar olehtutor sebaya pada umumnya memberi hasilyang cukup baik, hubungan antara siswayang satu dengan siswa yang lain padaumumnya terasa lebih dekat dibanding

  • Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Januari 2011

    Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 40

    dengan guru”. Murid yang menjadi tutorhendaknya diperhatikan segi kemampuandalam penguasaan materi dan kemampuanmembantu orang lain. Itu berarti bahwa tutoradalah murid yang tergolong baik dalamprestasi belajarnya dan mempunyai hubungansocial yang baik dengan teman-temannya(Sawali Tuhusya :2007).

    Tutor Sebaya merupakan salah satustrategi pembelajaran untuk membantumemenuhi kebutuhan peserta didik. Inimerupakan pendekatan kooperatif bukankompetitif. Rasa saling menghargai danmengerti dibina di antara peserta didik yangbekerja bersama.

    Tutor Sebaya akan merasa bangga atasperannya dan juga belajar daripengalamannya. Hal ini membantumemperkuat apa yang telah dipelajari dandiperolehnya atas tanggung jawab yangdibebankan kepadanya. Ketika merekabelajar dengan “Tutor Sebaya”, peserta didikjuga mengembangkan kemampuan yanglebih baik untuk mendengarkan,berkonsentrasi, dan memahami apa yangdipelajari dengan cara yang bermakna.Penjelasan Tutor Sebaya kepada temannyalebih memungkinkan berhasil dibandingkanguru. Peserta didik melihat masalah dengancara yang berbeda dibandingkan orangdewasa dan mereka menggunakan bahasayang lebih akrab.

    3. Manfaat Tutor SebayaDengan memperhatikan pengertian

    tutor sebaya, maka dapat disimpulkan bahwametode tutor sebaya ialah pemanfaatan siswayang mempunyai keistimewaan, kepandaiandan kecakapan di dalam kelas untukmembantu memberi penjelasan, bimbingandan arahan kepada siswa yangkepandaiannya agak kurang atau lambatdalam menerima pelajaran yang usianyahampir sama atau sekelas dalampembelajaran.

    Manfaat dari pelaksanaan pengajaranoleh teman sebaya bukan hanya dirasakanoleh tutor saja, tetapi juga menjadi penambahsemangat bagi siswa yang dibimbingnya, iaakan lebih memahami konsep dari padasebelum pengajaran diberikan oleh tutornya.Hasil penelitian Hakim (dalam Zuchri,1996:16) menerangkan bahwa peran temansebaya dapat menumbuhkan danmembangkitkan persaingan prestasi belajar

    secara sehat, karena siswa yang dijadikanpengajar atau tutor, eksistensinya diakui olehteman sebaya.

    4. Petugas Tutor SebayaAgar pelaksanaan pengajaran tutor

    sebaya dapat berlangsung secara efektif danberhasil, guru perlu memperhatikanpemilihan petugas tutor sebaya danpembentukan kelompok. Banyaknya petugastutor sebaya ditentukan oleh ciri-ciri yangtelah disebutkan di atas dan disesuaikandengan banyaknya siswa dalam kelastersebut dan banyaknya siswa dalam tiap-tiapkelompok yang akan direncanakan. Karenajumlah siswa ada 32 orang direncanakan tiapkelompok 4 atau 5 orang, maka petugas tutorsebaya ada 6 orang. Keenam petugas itudipilih sebaik-baiknya sehingga dapatmelaksanakan tugas dengan sebaik mungkin.

    Mengenai berapa banyaknya anggotasetiap kelompok tidak ada ketentuan yangmutlak harus ditaati sebagai pedoman.Kelompok kecil sebaiknya dengan anggota 4-5 orang, dengan dasar pemikiran bahwamakin banyak anggota kelompoknya,keefektifan, keefektifan belajar tiap anggotaberkurang. Sebaliknya jika terlalu sedikit 2atau 3 orang, kurang dapat membentuk iklimkelompok yang baik. Kelompok-kelompokitu dapat dibentuk atas dasar minat dan latarbelakang, pengalaman atau prestasi belajar.Kehangatan atau iklim kelompok yang baikdapat terbentuk berdasarkan adanya rasapersaudaraan antar anggota.

    III. METODE PENELITIANMetode penelitian yang digunakan

    menggunakan penelitian tindakan kelas(Classroom Action Research), bertujuanuntuk memecahkan masalah-masalah melaluipenerapan langsung di kelas atau tempatkerja (Isaac, 1994:27). Sedangkan menurutProf. Suhardjono (2006:56) mengatakanbahwa penelitian tindakan kelas merupakanbagian dari penelitian tindakan yang dapatdipandang sebagai tindak lanjut daripenelitian deskriftif maupun eksperimen.Pada penelitian tindakan kelas bukan lagimengetes sebuah perlakuan tetapi sudahmempunyai keyakinan akan ampuhnyasesuatu perlakuan.

  • Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Januari 2011

    Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 41

    3.1 Setting PenelitianAdapun setting penelitiannya sebagai

    berikut:1. Lokasi Penelitian : SMA Negeri 2

    Palopo di jalan garuda no. 18 perumnaskota palopo

    2. Waktu penelitian : di lakukan padatahun ajaran 2009/2010 pada matapelajaran TIK kelas X semester genapselama 2 bulan dari bulan mei-juni2010.

    3. Subjek Penelitian : siswa kelas X9sebanyak 32 orang, 23 Siswa Perempuandan 9 siswa laki-laki.

    3.2 Sasaran PenelitianDalam penelitian ini diharapkan:

    1. Siswa mengerti materi pelajaran yangdiajarkan.

    2. Siswa dapat mengerjakan latihan-latihandengan benar.

    3. Dapat menumbuhkan motivasi dankreativitas belajar.

    4. Terjadinya interaksi belajar.

    3.3 Cara Pengumpulan DataDari hasil pelaksanaan penelitian

    tindakan, ditentukan teknik pengumpulandata yang berorientasi pada observasipartisipasif (Wolcott,1992), yaitu penelitimelakukan observasi sambil ikut serta dalamkegiatan yang sedang berjalan.Pengambilan data dilakukan dengan Tes danObservasi. Untuk memudahkan danterkumpulnya data maka penelitimenggunakan format penilaian (unjuk kerja)dan format observasi dengan skala penilaiansebagai berikut:Format Observasi :

    Tabel 1. Format observasi

    AspekSkala

    NilaiK S B BS

    Materi yangdisampai-kanguru dapatdime-ngertioleh tutorMateri yangdisampai-kantutor dapatdime-ngertioleh temanTerjadi

    interaksibelajar(keseriusan,perhatian, dantanya jawabtutor denganteman )Kreatifitasdalampengerjaanlatihan

    K=Kurang, S=Sedang, B=Baik, BS=BaikSekali

    Tabel 2. Format Penilaian (Unjuk Kerja)Siklus Materi N %

    I

    Merubah ukuran danjenis hurufMenentukan tata letakhuruf

    100100

    II Membuat header andfooter

    100

    III Membuat tabel:- Menyisipkan baris- Menyisipkan

    kolom

    100100

    Rumus : ∑N = 5∑=B

    Kriteria Penilaian :86 – 100 = Sangat Baik ( SB)71 – 85 = Baik (B)56 – 70 = Cukup (C)41 – 55 = Kurang (K)< 40 = Sangat kurang (SK)

    3.4 Analisis DataUntuk menganalisa data, peneliti

    mengumpulkan dan mengolah data secarakuantitatif dari format observasi dan formatpenilaian (unjuk kerja) dari setiap siklussehingga dapat mengetahui prosentasepeningkatan hasil belajar yang kemudiandideskrifsikan untuk diambil suatukesimpulan.

  • Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Januari 2011

    Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 42

    1. Data Kuantitatifa. Penskoran

    Tabel 3. PenskoranBentuk Penskoran

    Pilihan Ganda

    Isian

    Jawaban Singkat

    Uraian

    Setiap jawaban benardiberi skor 1, dan bilasalah diberi skor 0Setiap jawaban benardiberi skor 2, dan bilasalah diberi skor 0Setiap kata kunci yangdijawab benar diberiskor 1 dan bila salahdiberi skor 0Setiap soal diberi skorminimal 3

    b. Cara Perhitungan Nilai Akhir1. Nilai Tes Tertulis

    Misal Aris memperoleh skor sepertitertera pada kolom skor perolehan

    Tabel 4. Perhitungan nilai akhir

    BentukSoal

    JumlahSoal

    NomorSoal

    SkorMaksimum

    SkorPerolehan

    Uraian 5 1 3 3

    2 4 23 9 84 6 45 6 5

    Jumlah 28 22

    a. Cara Menghitung Nilai Akhir

    48• Nilai PG dan Isian = ---- x 10 = 8,72

    5522

    • Nilai Uraian = ----- x 10 = 7,8628

    b. Perbandingan bobot untuk soal

    (pilihan ganda+isian) dan uraian adalah7 : 3

    Nilai tes tertulis= (70% x nilai pilihanganda+

    isian) + (30 % x nilai uraian)=(70% x 8,72 )+(30% x 7,86)= 6,10 + 2,36= 8,46

    2. Nilai Tes PraktikMisal pada tes praktik (membuatlaporan) dengan skor maksimum 23,Aris memperoleh skor 20.Skor perolehanNilai tes praktik = -------------------- x 10=Skor maksimum

    20----- x 10 = 8,7023

    Catatan:• Tidak ada rangking atau peringkat• Penulisan hasil nilai ditulis apa

    adanya, tanpa pembulatan• Nilai dengan menggunakan angka

    puluhan (dalam jumlah bisa ribuan)• Misal jumlah aspek ada 23 rata-rata

    nilai peraspek 70 = 23 x 70 = 1610• Ket. Nilai: 86 – 100 = A = Sangat

    Baik , 71 – 85 = B = Baik, 56 – 70 =C = Cukup, 41 – 55 = D = Kurang,< 40 = Sangat kurang

    • Jumlah akhir itulah merupakan nilaiperolehan masing-masing anak yangada pada akhirnya dapat diketahuisiapa yang tertinggi (hanya untukgurunya)

    2. Data KualitatifBelajar Microsoft Word serasa lebih

    menyenangkan, meningkatkan motivasi/minat siswa, kerjasama dan partisipasi siswasemakin meningkat.Hal ini dapat diketahui melalui hasilpengamatan yang terekam dalam catatananekdot dan jurnal harian, serta melaluiwawancara tentang sikap siswa terhadapMicrosoft Word 2003. Bila 70% siswa telahberhasil, merubah ukuran dan jenis huruf,menentukan tata letak huruf, membuat headerand footer, membuat tabel melalui metodetutor sebaya, maka tindakan tersebutdiasumsikan sudah berhasil.

    BentukSoal

    JumlahSoal

    NomorSoal

    SkorMaksimum

    SkorPerolehan

    Pil.Ganda

    35 1 – 35 35 30

    Isian 10Jumlah

    1 – 10 20= 55

    1848

  • Jurnal Ilmiah d’ComPutarE Volume 1 Januari 2011

    Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 43

    DAFTAR PUSTAKASukmadinata, Syaodih, Nana. 2005. Metode Penelitia., Bandung :

    PT Remaja Rosdakarya.Djamarah, Bahri, Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi

    Edukatif. Jakarta : PT Rineka Cipta.Permana, Budi. 2001. Seri Penuntun Praktis Microsoft Word 2003. Jakarta :

    PT Gramedia.Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta :

    PT Bumi Aksara.Sagala, H.Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung :

    CV AlfabetoSuwanda, Dodo. 2007. Diktat Belajar Komputer jilid 3 dan 4.________. Belajar Penelitian Tindakan. Alamat web :

    ardhana12.wordpress.com/2008/ 01/25/belajar-penelitian-tindakan-kelas-yuuuk/. Diaksespada tanggal 25 Pebruari 2007

    ________. Metoda Pembelajaran. Alamat Web : www.salman-alfarisi.comDiakses pada tanggal 25 Pebruari 2007

    ________. Penerapan Metode Tutor Sebaya dalam upaya mengoptimalkanpemebelajaran mata pelajaran KKPI. Alamat Web :http://smkswadayatmg.wordpress.com/xmlrpc.php. diakses 26 Pebruari 2007

    ________. Pembelajaran Geografi Dengan Menggunakan Model Pemberian.http://massofa.wordpress.com/2008/01/07/pembelajaran-geografi-dengan-menggunakan-model-pemberian/. diakses 26 Pebruari 2008