jurnal drsus

7
JOURNAL READING “ANALISA GAS DARAH” DISUSUN OLEH: Irma Puspita Sari 2010730054 PEMBIMBING dr. Susanto S., Sp.P ILMU PENYAKIT DALAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

description

Analisa Gas Darah

Transcript of jurnal drsus

JOURNAL READINGANALISA GAS DARAH

DISUSUN OLEH:Irma Puspita Sari2010730054

PEMBIMBINGdr. Susanto S., Sp.P

ILMU PENYAKIT DALAMPROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA2015KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr wb

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan baik.Tugas ini disusun dalam rangka untuk meningkatkan pengetahuan serta memenuhi tugas Journal Reading Analisa Gas Darah pada Stase Interna RSIJ Sukapura. Bahan-bahan dalam pembuatan tugas ini didapat dari buku-buku, internet, dan beberapa sumber lainnya.Terima kasih kepada dokter pembimbing di RSIJ Sukapura, dr. Susanto S., Sp.P sebagai pembimbing yang telah membantu dalam terselesainya tugas ini.Penulis menyadari bahwa tersusunnya tugas ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan. Semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat untuk para pembaca.Terima kasih,Wassalamualaikum wr wb

Penulis

29 Mei 2015

PEMBAHASAN

ANALISA GAS DARAH ARTERISecara keseluruhan kecukupan fungsi pertukaran gas di paru-paru dapat segera dinilai dari pengukuran tekanan oksigen (PaO2) , tekanan karbon dioksida (PaCO2), dan pH. Karena evaluasi ini dapat dilakukan dengan mudah, penilaian ini digunakan untuk memantau status jantung paru dari kritisnya penyakit pasien.

TRANSPORT OKSIGENOksigen (O2) diangkut oleh darah dalam 2 cara, yaitu larut dalam plasma dan berikatan dengan hemoglobin. Jumlah yang dibawa dalam cairan tubuh relative sedikit yaitu 0.003 ml O2/100 ml darah/ mmHg PO2. Jumlah ini dapat menjadi berarti bila dalam keadaan hiperbarik. Sebagian besar oksigen berikatan dengan hemoglobin, 1 gram Hb manusia mampu menggabungakan kimia 1,34 ml dari O2. Nilai maksimal dari O2 yang dapat bergabung ini disebut kapasitas oksigen. Demikian, jika 100 ml darah mengandung 15 gr Hb maka 15x1,34= 20,1 ml O2. Namun jumlah dari gabungan O2 dan Hb tidak ada hubungan linear dengan PO2. Pada kurva disosiasi terdapat gambaran dari kandungan O2 terhadap PO2, dimana bidang menurun pada PO2 antara 10 dan 50 mmHg, bidang mendatar pada 70-100 mmHg PO2. Bentuk kurva disosiasi okihemoglobin jaminan adekuatnya saturasi oksigen pada kapiler paru untuk PO2 alveolus , memfasilitasi pemcahan oksigen pada kapiler sistemik dimana PO2 jaringan rendah. Jumlah kandungan oksigen :HbSaO2 = - x 100 %Hbg% HbO2

Jumlah oksigen dalam 100 ml darah = VO2Max x SaO2 + 0.003 x PO2Pada subjek sehat yang muda, PaO2 lebih baik dari 90 mmHg dan SaO2 lebih dari 95%. Keduanyan menurun sesuai usia, tetapi PaO2 lebih cepat dari SaO2.

Kurva penguraian oksihemoglobin berubah dari yang normal bila dalam keadaan tertentu. Pergeseran menrubah afinitas dari Hemoglobin dan Oksigen. Kadar PO2 ini berhubungan dengan 50% saturasi O2 (SaO2) dari Hb disebut P50. Bergesernya kurva disosiasi oksihemoglobin ke kanan meningkatkan P50 (menurunkan afinitas dari Hb), dan bergesernya ke kiri menurunkan P50 (meningkatkan afinitas O2).

Faktor yang mengontrol Kurva disosiasi Oksihemoglobin Penurunan PaO2 dapat terjadi sebagai akibat dari:1. Kurangnya O2 di udara2. Hipoventilasi alveolus3. Tidak seimbangnya ventilasi dan perfusi4. Rendahnya kapasitas difus 5. Pergeseran kanan ke kiri

Tidak adekuatnya pengangkutan dan penyaluran oksigen dapat terjadi pada anemia dan kekurangan sirkulasi local ataupun umum. Tidak adekuat oksigenasi jaringan dapat terjadi pada edema jaringan dengan kebutuhan jaringan yang abnormal (contoh: kekurangan thiamine) atau karena keracunan enzim seluler.

TRANSPORT KARBON DIOKSIDAPertahanan fisiologi dari pH adalah sampai ke paru-paru dengan mengatur ventilasi alveolus, dengan demikian menurun atau meningkatkan eliminasi CO2 (kompensasi segera), dan di tubulus ginjal, dengan mengontrol ekskresi H+ dan HCO3- (kompensasi lambat mulai hitungan jam). Demikian, paru-paru mengontrol denominator dan numeratr ginjal dengan rumus Handerson-Hasselbalch