Jurnal Cio

11
GAMBARAN MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK IBU MENOPAUSE DI DESA CISAGA WILAYAH KERJA PUSKESMAS CISAGA KABUPATEN CIAMIS Peneliti : Sri Nani Sumartini Pembimbing I : ImamWahyudi,dr.,SpOG Pembimbing II : Ni Nyoman Sukarini, SST. ABSTRAK Menopause dalam kehidupan seorang wanita merupakan suatu proses yang alami dan sudah pasti akan terjadi. Memasuki masa menopause seringkali ditandai dengan menstruasi yang berkurang secara bertahap dan estrogen yang diproduksipun semakin sedikit. Beberapa gejala psikologis yang menonjol ketika menopause adalah mudah tersinggung, sukar tidur, tertekan, gugup, kesepian, tidak sabar, tegang (tension), cemas dan depresi. Untuk menghindari perubahan dan gejolak jiwa menghadapi klimakterium sampai senium berdasar atas keharmonisan keluarga dan saling pengertian. Di tengah keluarga yang harmonis kesiapan menerima proses penuaan makin besar tanpa menghadapi gejolak klinis yang berarti Motivasi atau dukungan informatif, emosional, penghargaan dan instrumental merupakan cara mengatasi gangguan psikologis pada ibu yang mengalami menopause. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui mengetahui gambaran motivasi intrinsik dan ekstrinsik ibu menopause di Desa Cisaga Wilayah Kerja Puskesmas Cisaga Kabupaten Ciamis. Jenis penelitian ini adalah deskriftip. Penentuan sampel menggunakan teknik random sampling dan didapat 89 orang. Hasil penelitian di Desa Cisaga wilayah kerja Puskesmas Cisaga Kabupaten Ciamis menunjukkan bahwa Motivasi intrinsik dari 89 ibu menopause paling banyak memiliki motivasi sedang yaitu 67 orang (75,3%), dan motivasi Ekstrinsik paling banyak memiliki motivasi sedang yaitu 76 orang (85,4%) Saran bagi puskesmas kegiatan yang sudah berjalan (posyandu lansia dan senam lansia) diharapkan lebih ditingkatkan sehingga para lansia terutama ibu menopause dapat 1

description

jurnal

Transcript of Jurnal Cio

Page 1: Jurnal Cio

GAMBARAN MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK IBU MENOPAUSE DI DESA CISAGA WILAYAH KERJA

PUSKESMAS CISAGA KABUPATEN CIAMIS

Peneliti : Sri Nani SumartiniPembimbing I : ImamWahyudi,dr.,SpOGPembimbing II : Ni Nyoman Sukarini, SST.

ABSTRAKMenopause dalam kehidupan seorang wanita merupakan suatu proses yang alami

dan sudah pasti akan terjadi. Memasuki masa menopause seringkali ditandai dengan menstruasi yang berkurang secara bertahap dan estrogen yang diproduksipun semakin sedikit. Beberapa gejala psikologis yang menonjol ketika menopause adalah mudah tersinggung, sukar tidur, tertekan, gugup, kesepian, tidak sabar, tegang (tension), cemas dan depresi. Untuk menghindari perubahan dan gejolak jiwa menghadapi klimakterium sampai senium berdasar atas keharmonisan keluarga dan saling pengertian. Di tengah keluarga yang harmonis kesiapan menerima proses penuaan makin besar tanpa menghadapi gejolak klinis yang berarti Motivasi atau dukungan informatif, emosional, penghargaan dan instrumental merupakan cara mengatasi gangguan psikologis pada ibu yang mengalami menopause. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui mengetahui gambaran motivasi intrinsik dan ekstrinsik ibu menopause di Desa Cisaga Wilayah Kerja Puskesmas Cisaga Kabupaten Ciamis.

Jenis penelitian ini adalah deskriftip. Penentuan sampel menggunakan teknik random sampling dan didapat 89 orang.

Hasil penelitian di Desa Cisaga wilayah kerja Puskesmas Cisaga Kabupaten Ciamis menunjukkan bahwa Motivasi intrinsik dari 89 ibu menopause paling banyak memiliki motivasi sedang yaitu 67 orang (75,3%), dan motivasi Ekstrinsik paling banyak memiliki motivasi sedang yaitu 76 orang (85,4%)

Saran bagi puskesmas kegiatan yang sudah berjalan (posyandu lansia dan senam lansia) diharapkan lebih ditingkatkan sehingga para lansia terutama ibu menopause dapat saling bertukar pendapat serta memperoleh pengetahuan dan pandangan yang luas tentang keadaan dirinya.

1

Page 2: Jurnal Cio

Latar BelakangMemasuki masa menopause

seringkali ditandai dengan menstruasi yang berkurang secara bertahap dan estrogen yang diproduksipun semakin sedikit. Namun ada juga wanita yang memasuki masa menopause secara tiba-tiba dimana siklus menstruasi langsung berhenti. Usia memasuki masa menopause pada setiap wanita berbeda-beda ada yang di atas 40 tahun dan ada yang di bawahnya. Biasanya berkisar antara 35-55 tahun. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya seseorang memasuki masa menopause diantaranya: faktor keturunan, merokok, pernikahan dan penyakit (Wirakusumah, 2003).

Data dari Provinsi Jawa Barat menunjukkan perempuan berusia diatas 45 tahun mencapai 3 juta orang atau 9.3% dari total penduduk (Fadilah, 2008). Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis menunjukkan bahwa jumlah wanita yang memasuki menopause pada tahun 2010 sebanyak 173.162 orang. Data dari Puskesmas Cisaga jumlah wanita yang memasuki menopause sebanyak 4.693 orang. Angka ini merupakan terbanyak jika dibandingkan dengan Puskesmas Handap herang dengan jumlah 4360 (Dinkes Ciamis, 2011). Data dari Puskesmas Cisaga menunjukkan bahwa wanita yang memasuki menopause terbanyak berasal dari Desa Cisaga yaitu 837 orang.

Beberapa gejala psikologis yang menonjol ketika menopause adalah mudah tersinggung, sukar tidur, tertekan, gugup, kesepian, tidak sabar, tegang (tension), cemas dan depresi. Ada juga lansia yang kehilangan harga diri karena menurunnya daya tarik fisik dan seksual mereka tidak dibutuhkan oleh suami dan anak-anak mereka serta kehilangan ferminitas karena fungsi reproduksi yang hilang. Aspek psikologis yang terjadi pada lansia atau wanita menopause sangat penting peranan dalam kehidupan sosial lansia terutama dalam menghadapi

masalah-masalah (Zainuddin Kuntjoro, 2007).

Untuk menghindari perubahan dan gejolak jiwa menghadapi klimakterium sampai senium berdasar atas keharmonisan keluarga dan saling pengertian. Di tengah keluarga yang harmonis kesiapan menerima proses penuaan makin besar tanpa menghadapi gejolak klinis yang berarti (Manuaba, IBG, 2007). Motivasi atau dukungan informatif, emosional, penghargaan dan instrumental merupakan cara mengatasi gangguan psikologis pada ibu yang mengalami menopause (Nisa, 2007).

Masalah Studi pendahuluan yang dilakukan

oleh peneliti pada tanggal 12 Juni 2011 dengan melakukan wawancara kepada 10 wanita menopause di Desa Cisaga Kecamatan Cisaga dengan 10 orang dari jumlah tersebut tentang keadaannya sekarang dalam menjalani masa tua. Diantara 10 orang, 7 orang mengatakan mendapatkan dukungan dari keluarganya sehingga mereka merasa baik – baik saja dalam menjalani masa tuanya, 3 orang lainnya mengatakan kurang baik karena mereka harus menjalani kehidupannya sendiri dan memenuhi kebutuhan hidupnya seorang diri. Dari data tersebut peneliti ingin mengetahui Gambaran motivasi intrinsik dan ekstrinsik ibu menopause di Desa Cisaga Wilayah Kerja Puskesmas Cisaga Kabupaten Ciamis..

TujuanUntuk mengetahui gambaran motivasi intrinsik dan ekstrinsik ibu menopause di Desa Cisaga Wilayah Kerja Puskesmas Cisaga Kabupaten Ciamis.

KepustakaanMotivasi pada dasarnya adalah

kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu tindakan (action atau activities) dan memberikan kekuatan (energy) yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan

2

Page 3: Jurnal Cio

ataupun mengurangi ketidakseimbangan (Mulyono, 2007).

Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu (Tim Penyusun Kamus Pusat, 2000).

Menopause merupakan sebuah kata yang mempunyai banyak arti. Men dan pauseis kata Yunani yang pertama kali digunakan untuk menggambarkan berhentinya haid. Menopause berasal dari kata meno artinya bulan, pause, pausa, pasico artinya periode atau tanda berhenti. Jadi menopause artinya berhentinya secara degeneratif menstruasi. Menopause adalah berhentinya menstruasi, berhentinya ovulasi dengan disertai penurunan fungsi dari organ reproduksi dan akhirnya bagian-bagian dari tubuh perlahan-lahan menunjukkan tanda-tanda ketuaan (Kartono, 2002).

Hasil Penelitian1. Motivasi Intrinsik

Hasil penelitian didapatkan dari 89 ibu menopause di Desa Cisaga wilayah kerja Puskesmas Cisaga Kabupaten Ciamis paling banyak memiliki motivasi sedang yaitu 67 orang (75,3%) motivasi kuat sebanyak 18 orang (20.2%) dan 4 orang (4,5%) mempunyai motivasi lemah. Banyaknya ibu menopause yang mempunyai motivasi intrinsik sedang menunjukkan bahwa ibu menopause dapat menata emosinya.

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Mulyono (2007) bahwa notivasi merupakan faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu tindakan (action atau activities) dan memberikan kekuatan (energy) yang mengarah pada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan

ataupun mengurangi ketidakseimbangan. Oleh karena itu tidak akan ada motivasi, jika dirasakan rangsangan – rangsangan terhadap hal semacam di atas yang akan menumbuhkan motivasi, dan motivasi yang telah tumbuh memang dapat menjadikan motor atau dorongan untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan atau pencapaian keseimbangan (Imam Mulyono, 2007).

Motivasi intrinsik timbul dari dalam individu sendiri tanpa ada paksaan atau dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan merupakan hal yang sangat penting dalam kaitan untuk member perhatian, untuk memotivasi diri sendiri (achievement motivation). Kendali diri emosional – menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati adalah landasan keberhasilan dalam berbagai bidang. Ketrampilan memotivasi diri memungkinkan terwujudnya kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang – orang yang memiliki ketrampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apapun yang mereka kerjakan.

Beberapa gejala psikologi yang menonjol ketika menopause adalah mudah tersinggung, sukar tidur, tertekan, gugup, kesepian, tidak sabar, tegang (tension), cemas dan depresi. Ada juga lansia yang kehilangan harga diri karena menurunnya daya tarik fisik dan seksual, mereka merasa tidak dibutuhkan oleh suami dan anak – anak mereka, serta merasa kehilangan feminitas karena fungsi reproduksi yang hilang. Beberapa keluhan psikologis yang merupakan tanda dan gejala dari menopause yaitu: ingatan menurun, kecemasan, mudah tersinggung, stress, depresi (Zainuddin Kuntjoro, 2007).

3

Page 4: Jurnal Cio

Oleh karena itu kegiatan-kegiatan yang melibatkan para lansia perlu diadakan sehingga para lansia terutama ibu menopause dapat saling bertukar pendapat serta memperoleh pengetahuan dan pandangan yang luas tentang keadaan dirinya. Dengan mengetahui keadaan yang terjadi pada dirinya, para ibu menopause dapat merasa lebih tenang dalam menjalani hari-hari tuanya.

2. Motivasi EkstrinsikHasil penelitian di Desa Cisaga

wilayah kerja Puskesmas Cisaga Kabupaten Ciamis menunjukkan bahwa dari 89 ibu menopause paling banyak memiliki motivasi sedang yaitu 76 orang (85,4%) motivasi kuat sebanyak 9 orang (10.1%) dan 4 orang (4,5%) mempunyai motivasi lemah. Hal ini disebabkan karena suasana kehidupan masyarakat di Desa Cisaga wilayah kerja Puskesmas Cisaga Kabupaten Ciamis sangat mendukung terutama lansianya, mereka saling bertukar pendapat tentang beberapa perubahan dan masalah yang mereka hadapi saat ini. Tidak hanya dengan sesama lansia saja mereka dapat membicarakan masalahnya, tetapi juga dengan masyarakat yang berusia lebih muda, misalnya dengan anak-anaknya, sehingga mereka merasa diperhatikan.

Sedangkan sebagian kecil dari responden memiliki motivasi ekstrinsik yang lemah karena mereka merasakan masalah itu merupakan hal yang wajar sehingga mereka tidak ingin membicarakannya dengan orang lain, apalagi mereka yang tinggal sendirian, mereka berusaha melupakan

masalahnya tersebut dengan cara terus bekerja, meskipun sebenarnya mereka juga memerlukan bantuan orang lain. Selain itu ada juga yang disebabkan karena rumah mereka jauh dari tetangga sehingga frekuensi untuk bertemu dan berbicara serta bertukar pendapat dengan orang lain sangat sedikit.

Ibu menopause yang mempunyai motivasi intrinsik dan ekstrinsik dapat menghadapi masalah psikologis yang biasa muncul pada masa menopause dengan baik. Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan Kartono (2002), bahwa perubahan – perubahan psikis yang terjadi pada masa menopause akan menimbulkan sikap – sikap yang berbeda dan menurut Tallis (2005), karena perbedaan itu maka tidak ada dua orang yang akan memberikan reaksi yang sama, meskipun tampaknya mereka seakan – akan bereaksi dengan cara yang sama (Admi Setyo Purwanto, 2008). Kecemasan pada ibu – ibu lansia yang telah menopause umumnya bersifat relatif, artinya ada orang yang cemas dan dapat tenang kembali, setelah mendapatkan semangat atau dukungan dari orang disekitarnya, namun ada juga yang terus menerus cemas meskipun orang – orang disekitarnya telah memberi dukungan.

Akan tetapi banyak juga ibu – ibu yang mengalami menopause namun tidak mengalami perubahan yang

4

Page 5: Jurnal Cio

berarti dalam kehidupannya (Zainuddin Kuntjoro, 2007). Ternyata hal tersebut sama dengan keadaan yang terjadi pada wanita menopause yang bertempat tinggal di Desa Cisaga wilayah kerja Puskesmas Cisaga Kabupaten Ciamis. Respon mereka tentang motivasi terhadap keadaan psikologi berbeda-beda ada yang mempunyai motivasi kuat, sedang, dan rendah

Kesimpulan dan Saran 1. Motivasi intrinsik dari 89 ibu

menopause di Desa Cisaga wilayah kerja Puskesmas Cisaga Kabupaten Ciamis paling banyak memiliki motivasi sedang yaitu 67 orang (75,3%) motivasi kuat sebanyak 18 orang (20.2%) dan 4 orang (4,5%) mempunyai motivasi lemah

2. Motivasi Ekstrinsik dari 89 ibu menopause di Desa Cisaga wilayah kerja Puskesmas Cisaga Kabupaten Ciamis paling banyak memiliki motivasi sedang yaitu 76 orang (85,4%) motivasi kuat sebanyak 9 orang (10.1%) dan 4 orang (4,5%) mempunyai motivasi lemah

Saran1. Untuk Puskesmas Cisaga

Kegiatan yang sudah berjalan (posyandu lansia dan senam lansia) diharapkan lebih ditingkatkan sehingga para lansia terutama ibu menopause dapat saling bertukar pendapat serta memperoleh pengetahuan dan pandangan yang luas tentang keadaan dirinya.

5

Page 6: Jurnal Cio

2. Untuk BidanDiharapkan lebih meningkatkan atau

lebih mengintensifkan penyuluhan tentang menopause, perubahan-perubahan yang terjadi saat menopause, dan cara mengatasi perubahan-perubahan tersebut sehingga wanita menopause dapat menjalani masa tuanya dengan perasaan lebih tenang.

3. Untuk STIKes Bina PuteraHasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya tentang keadaan psikologi menopause.

DAFTAR PUSTAKA

Ali Baziad. 2003. Menopause dan Andropause. Jakarta : YBP-SP.

Aribowo Prijosaksono. 2007. Motivasi. Available from :http//www.aknadsudrajat. wordpress.com. Diakses pada 17 Mei 2011.

Admin SetyoPurwanto. 2008. Kecemasan Menghadapi Menopause. Available from : http//www.klinis.wordpres.com. Diakses pada 17 Mei 2011.

Balispotcetak. 2003. Available from : http//www.balispot.co.id. Diakses pada 17 Mei 2011.

Eko Budiarto. 2002. Biostatika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.

Hacker, Neville F. 2001.Esensial Obstetri dan Ginekologi. Jakarta :Hipokrates

Heri Purwanto. 1999. Pengantar Perilaku Manusia untuk Keperawatan. Jakarta :EGC.

Imam Mulyono. 2007. Tujuh Teori Motivasi. Available from: http//id.wikipedia.org.wiki Diakses pada 17 Mei 2011.

Kuntjojo. 2005. Psikologi. Tidak dipublikasikan

Manuaba, IBG. 2007. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta :Arcan

Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :Salemba Medika.

Pakasi, Levina S. 2006. Menopause: Masalah dan Penanggulangannya. Jakarta :BalaiPenerbit FKUI.

Sarwono Prawirohardjo. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta : YBP-SP.

Soekidjo Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sturdee, 2007. Keadaan Psikologi Ibu Hamil, Bersalin, Nifas Dan Menopause.Available from : http//www.nisa-nirsya.blogspot.com. Diakses pada 17 Mei 2011.

Sugiyono. 2006. Statistik untuk Penelitian. Bandung :alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC

Susan B. Bastian. 2002. Perawat Sebagai Pendidik Prinsip – Prinsip Pengajaran dan Pembelajaran. Jakarta : EGC.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:Balai Pustaka.

Zainuddin Kuntjoro. 2007. Menopause. Available from : http//id.e-psikologi.com. Diakses pada 17 Mei 2011.

6

Page 7: Jurnal Cio