Jurnal Chepalgia Trisno Yui

10
Headache primer di Yemen : Prevalensi dan Tatalaksana yang umum digunakan Salah A. Abdo,1,2 Mohammed Amood AL-Kamarany,1,2 Karem H. Alzoubi,3 Mohamed T. Al-Maktari,4 and Abdulrhman H. Al-Baidani1 Abstrak: Latar belakang dan Objektif: primer headache adalah gejala klinis yang dikuatirkan di negara-negara Arab, seperti Oman, Jordan, dan Qatar. Penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai prevalensi sakit kepala di negara-negara arab dan mengidentifikasi pengobatan yang umum digunakan karena kurangnya penelitian yang dilakukan di Yaman. Metode: penelitian ini menggunakan studi observasi cross-sectional yang dilakukan dengan mengumpulkan serial kasus pada subjek dewasa dan lansia yang mempunyai headache primer dalam rentang kelompok umur dari 18 tahun hingga 85 tahun. 12640 subjek telah menerima penjelasan sederhana mengenai tujuan penelitian ini dikarenakan persoalan etik. Subjek penelitian diberikan sebuah kuisioner skrining untuk diselesaikan. Data yang terkumpul didiagnosis berdasarkan kriteria diagnosis International Headache Society(2004). Hasil: hasil penelitian menunjukkan bahwa 76% dari headache primer mempunyai prevalensi kejadian sedikitnya sekali tiap tahun, 27,1% yang merupakan headache tipe tension merupakan presentase terbesar untuk tipe headache, dan 14,48% dari headache tipe migrain merupakan presentasi terkecil. Selain itu, hubungan antara headache primer dan umur subjek secara statistik memiliki hasil signifikan (P<0,05), sementara antara headache primer dan jenis kelamin tidak berhubungan (P>0,05). Selanjutnya 70,15% subjek mengatakan bahwa serangan headache mempengaruhi aktivitas sehari-hari (ADL). 62,26% subjek menggunakan obat-obatan tanpa adanya saran medis terlebih dahulu untuk mengatasi headache yang diderita. 37,73% dari subjek mengunjungi petugas medis (dokter dan apoteker) mengenai aturan penggunaan analgesik. Obat yang paling umum digunakan untuk

description

c

Transcript of Jurnal Chepalgia Trisno Yui

Headache primer di Yemen : Prevalensi dan Tatalaksana yang umum digunakanSalah A. Abdo,1,2 Mohammed Amood AL-Kamarany,1,2 Karem H. Alzoubi,3Mohamed T. Al-Maktari,4 and Abdulrhman H. Al-Baidani1

Abstrak: Latar belakang dan Objektif: primer headache adalah gejala klinis yang dikuatirkan di negara-negara Arab, seperti Oman, Jordan, dan Qatar. Penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai prevalensi sakit kepala di negara-negara arab dan mengidentifikasi pengobatan yang umum digunakan karena kurangnya penelitian yang dilakukan di Yaman. Metode: penelitian ini menggunakan studi observasi cross-sectional yang dilakukan dengan mengumpulkan serial kasus pada subjek dewasa dan lansia yang mempunyai headache primer dalam rentang kelompok umur dari 18 tahun hingga 85 tahun. 12640 subjek telah menerima penjelasan sederhana mengenai tujuan penelitian ini dikarenakan persoalan etik. Subjek penelitian diberikan sebuah kuisioner skrining untuk diselesaikan. Data yang terkumpul didiagnosis berdasarkan kriteria diagnosis International Headache Society(2004).Hasil: hasil penelitian menunjukkan bahwa 76% dari headache primer mempunyai prevalensi kejadian sedikitnya sekali tiap tahun, 27,1% yang merupakan headache tipe tension merupakan presentase terbesar untuk tipe headache, dan 14,48% dari headache tipe migrain merupakan presentasi terkecil. Selain itu, hubungan antara headache primer dan umur subjek secara statistik memiliki hasil signifikan (P0,05). Selanjutnya 70,15% subjek mengatakan bahwa serangan headache mempengaruhi aktivitas sehari-hari (ADL). 62,26% subjek menggunakan obat-obatan tanpa adanya saran medis terlebih dahulu untuk mengatasi headache yang diderita. 37,73% dari subjek mengunjungi petugas medis (dokter dan apoteker) mengenai aturan penggunaan analgesik. Obat yang paling umum digunakan untuk pengobatan adalah paracetamol (38,4%). Selain itu termasuk juga ibuprofen, aspirin, diclofenac sodium, napoxen, mefenamic acid, ergotamin dan sebanyak (11,45%) merupakan obat yang tidak diketahui.Kesimpulan: kami menyimpulkan bahwa tidak adanya perhatian medis dari yemeni community and education mengenai sistem kesehatan di negara tersebut khususnya tentang penggunaan analgesik dan resiko pengobatan yang dilakukan dapat menjadi alasan tingginya prevalensi headache yang terjadi di Yaman.

PendahuluanHeadache dapat didefinisikan sebagai kondisi yang umum mengenai semua kelompok umur, hingga dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan seseorang untuk bekerja, menurunnya kualitas hidup dan dapat menjadi beban ekonomi dalam suatu lingkungan sosial [1]. Headache memerlukan perhatian dunia karena rasa tidak nyaman yang ditimbulkan merupakan sepuluh keluhan terbesar pada unit rawat jalan [2] dan kurang mendapat perhatian dari tenaga medis maupun penderita [3]. Selain itu peringkat headache primer merupakan gangguan yang paling umum dan mengganggu di seluruh dunia [4].Akibat dari headache luar biasa, sebagai contoh, pada anak-anak, headache merupakan salah satu keluhan yang menyebabkan anak tidak hadir ke sekolah dan berlanjut berpengaruh ke aktivitas sehari-hari [5,6]. Selain itu, pada orang dewasa sebagian besar insiden headache primer berkurang setelah umur 55-60 tahun [7,8]. Prevalensi headache primer pada beberapa penelitian terhadap subjek dewasa berumur lebih dari 18 tahun sebanyak 6,4% dari seluruh populasi [9,10]. Jika kita mellihat lebih jauh , di Asia, suatu penelitian menyebutkan bahwa prevalensi migrain di tempat tersebut antara 1 dan 22% dan hasil tersebut lebih rendah daripada yang dilaporkan di Amerika Utara dan Eropa [11]. Lebih lanjut, terdapat kekurangan pada data epidemiologi gangguan headache di Asia [11]. Selain itu, terdapat penggunaan yang berlebihan untuk analgesik dan hal tersebut bisa menjadi penyebab tingginya prevalensi pada beberapa daerah di timur tengah seperti Oman, Qatar, dan Jordan, dimana pada daerah tersebut mempunyai prevalensi yang tinggi untuk mengobati penyakit headache sendiri [12,13] karena penggunaan yang berlebihan terhadap analgesik sehingga dapat memicu terjadinya sindrom tertentu akibat kelebihan penggunaan obat [14,15].Beberapa penelitian mengenai prevalensi headache primer di negara-negara arab juga telah dikumpulkan, sebagai contoh, Saudi Arabia, Qatar, Oman, Bahrain, United Arab Eirates, Kuwait, dan Jordan [2]. Tujuan utama penelitian kami adalah untuk membantu memahami distribusi headache primer pada daerah Arab dan korelasinya dengan usia dan jenis kelamin. Selain itu, untuk memperkirakan pengobatan yang umum dipakai oleh warga Yaman.

Material dan Metode

2.1. Desain penelitian. Penelitian ini menggunakan studi observasi cross-sectional yang dilakukan dengan mengumpulkan serial kasus pada dewasa dan lansia yang mempunyai headache primer dalam rentang kelompok umur dari 18 tahun hingga 85 tahun. Subjek dengan headache primer telah menerima penjelasan singkat mengenai tujuan penelitian ini dikarenakan persoalan etik. Jika mereka setuju, subjek akan diwawancarai. Kerahasiaan terhadap data yang terkumpul dijaga dengan cara menyimpan seluruh data di ruangan yang terkunci dengan akses yang terbatas hanya pada anggota tim peneliti.2.2. subjek dan kuesioner. Penelitian ini mengikutkan 12640 subjek dari empat daerah pemerintahan Yemeni yang dipilih untuk memperkirakan keseluruhan jumlah prevalensi di Yaman; daerah tersebut antara lain Sanaa, Taiz, Al-Hodeidah, dan Thamar. Pendekatan terhadap subjek dilakukan di tempat kerja, kelas, atau rumah dan dipilih secara acak. Penelitian ini dilakukan dari juli 2010 hingga september 2011. Penelitian ini dilakukan berdasarkan prinsip yang dijelaskan dalam Declaration of Helsinki, termasuk seluruh amandemen dan revisi. Setiap subjek diminta untuk mengisi kuisioner pernyataan diri mengikuti penelitian, menjawab seluruh pertanyaan penelitin dan kemudian diulang segera untuk mendeteksi dan menghindari kesalahan. Peneliti juga mewawancarai subjek untuk melengkapi kuesioner. Kuesioner mengumpulkan informasi-informasi mengenai data demografik, riwayat keluarga, frekuensi dan tipe headache dan akibatnya terhadap aktivitas sehari-hari, penggunaan obat-obatan, peningkatan konsultasi mengenai pengobatan yang diperoleh dan frekuensi headache yang dialami setelah mendapatkan pengobatan. Data didiagnosis berdasarkan kriteria diagnosis International Headache Society.2.3. analisis data. Statistical Package untuk Social Sciences Versi 16.0 (SPSS Inc., Chicago. II,. USA) dan piranti lunak Excel versi 2010 digunakan untuk mengolah data. Analisis deskriptif (%) dan tes Chi-square digunakan untuk perbandingan antara variabel-variabel. Untuk semua analisis statistik, nilai P yang digunakan kurang dari 0,05 menunjukkan hasil yang signifikan.

Hasil3.1 karakteristik dermografi subjek. Sampel merupakan subjek (n=12640) yang dipilih dari empat daerah pemerintahan yang berbeda di Yaman dengan rentang umur antara 18 hingga 85 tahun. Sampel penelitian antara lain laki-laki sebanyak 67,7% sementara perempuan sebanyak 32,3%. Seperti terlihat pada tabel 1, 33,8% subjek merupakan lulusan sekolah menengah atas diikuti oleh sarjana (19%), diploma (16,24%), mahasiswa universitas (8,98%), lulusan sekolah menengah pertama (7,7%), gelar master(5,9%) dan gelar Ph.D (0,58%). 98,8% merupakan warga Yaman. Sebanyak 57,6% subjek belum menikah dan 40,2% sudah menikah. 23,3% merupakan perokok dan 76,7% bukan perokok.

3.2 prevalensi headache primer. Headache primer ditemuukan pada 76,6% (n=9684); karakteristik pasien ditampilkan pada tabel 2. Dua tipe headache primer yang ditemukan pada penelitian ini antara lain, tension type-headache (TTH) sebanyak 27,10% dan migrain headache (MH) sebanyak 14,5%, sedankan tipe yang tidak diketahui sebanyak 35,01%. Bagaimanapun, perbedaan antara tipe headache signifikan secara statistik (P