JURNAL

7
3.2 Terapi Komplementer 3.2.1 Kompres Hangat Rebusan Jahe Efektifitas kompres hangat meningkatkan aliran darah untuk mendapatkan efek analgesik dan relaksasi otot sehingga proses inflamasi berkurang (Lemone & Burke, 2001). Terapi kompres hangat dilakukan pada stadium subakut dan kronis pada osteoarthritis untuk mengurangi nyeri, menambah kelenturan sendi, mengurangi penekanan (kompresi) dan nyeri pada sendi, melemaskan otot dan melenturkan jaringan ikat (tendon ligament extenbility) (Junaidi, 2006). Kandungan jahe bermanfaat untuk mengurangi nyeri osteoarthritis karena jahe memiliki sifat pedas, pahit dan aromatic dari oleoresin seperti zingeron, gingerol dan shogaol. Oleoresin memiliki potensi antiinflamasi dan antioksidan yang kuat. Kandungan air dan minyak tidak menguap pada jahe berfungsi sebagai enhancer yang dapat meningkatkan permeabilitas oleoresin menembus kulit tanpa menyebabkan iritasi atau kerusakan hingga ke sirkulasi perifer (Swarbrick dan Boylan, 2002). Komponen jahe mampu menekan inflamasi dan mampu mengatur proses biokmia yang mengaktifkan inflamasi akut dan kronis seperti osteoarthritis dengan menekan pro- inflamasi sitokinin dan cemokin yang diproduksi oleh sinoviosit, condrosite, leukosit dan jahe ditemukan secara efektif menghambat ekspresi cemokin (Phan, 2005). PEMBAHASAN a. Kompres hangat rebusan jahe Kompres hangat rebusan jahe di berikan pada lutut sebelah kanan dan/atau kiri yang mengalami nyeri, responden yang mendapat terapi obat dan lama nyeri yang dirasakan lanjut usia. Nyeri osteoarthritis tersembunyi pada saat onset tetapi muncul secara progresif. Nyeri ini merupakan campuran berbagai macam nyeri/penyakit dari beberapa

description

gerontik

Transcript of JURNAL

Page 1: JURNAL

3.2 Terapi Komplementer

3.2.1 Kompres Hangat Rebusan Jahe

Efektifitas kompres hangat meningkatkan aliran darah untuk mendapatkan efek analgesik dan relaksasi otot sehingga proses inflamasi berkurang (Lemone & Burke, 2001). Terapi kompres hangat dilakukan pada stadium subakut dan kronis pada osteoarthritis untuk mengurangi nyeri, menambah kelenturan sendi, mengurangi penekanan (kompresi) dan nyeri pada sendi, melemaskan otot dan melenturkan jaringan ikat (tendon ligament extenbility) (Junaidi, 2006).

Kandungan jahe bermanfaat untuk mengurangi nyeri osteoarthritis karena jahe memiliki sifat pedas, pahit dan aromatic dari oleoresin seperti zingeron, gingerol dan shogaol. Oleoresin memiliki potensi antiinflamasi dan antioksidan yang kuat. Kandungan air dan minyak tidak menguap pada jahe berfungsi sebagai enhancer yang dapat meningkatkan permeabilitas oleoresin menembus kulit tanpa menyebabkan iritasi atau kerusakan hingga ke sirkulasi perifer (Swarbrick dan Boylan, 2002).Komponen jahe mampu menekan inflamasi dan mampu mengatur proses biokmia yang mengaktifkan inflamasi akut dan kronis seperti osteoarthritis dengan menekan pro-inflamasi sitokinin dan cemokin yang diproduksi oleh sinoviosit, condrosite, leukosit dan jahe ditemukan secara efektif menghambat ekspresi cemokin (Phan, 2005).

PEMBAHASAN a. Kompres hangat rebusan jahe

Kompres hangat rebusan jahe di berikan pada lutut sebelah kanan dan/atau kiri yang mengalami nyeri, responden yang mendapat terapi obat dan lama nyeri yang dirasakan lanjut usia.

Nyeri osteoarthritis tersembunyi pada saat onset tetapi muncul secara progresif. Nyeri ini merupakan campuran berbagai macam nyeri/penyakit dari beberapa struktur (tulang, synovial, ligament dan kapsul otot) pasien sering sulit menjelaskan nyerinya terdapat pada saat istirahat dan nyeri bertambah dengan aktivitas terutama pada penumpu berat badan. Malam hari nyeri bertambah (berkaitan dengan suhu tubuh) sehingga terjadi peningkatan aliran darah dan stimulasi pada reseptor nyeri (Thomas, 2005).

Pemberian kompres hangat rebusan jahe di lakukan oleh peneliti berdasarkan prosedur pada stadium subakut dan kronis untuk mengurangi nyeri, menambah kelenturan sendi, melemaskan otot dan melenturkan jaringan ikat (tendon ligament extenbility).

b. Tingkat nyeri

Nyeri pada Osteoarthritis Lutut merupakan campuran berbagai macam nyeri/penyakit dari beberapa struktur (tulang, synovial, ligament dan kapsul otot) pasien sering sulit menjelaskan nyerinya terdapat pada saat istirahat dan nyeri bertambah dengan aktivitas terutama pada penumpu berat badan. Malam hari nyeri

Page 2: JURNAL

bertambah (berkaitan dengan suhu tubuh) sehingga terjadi peningkatan aliran darah dan stimulasi pada reseptor nyeri (Thomas, 2005).

Hasil penelitian ini mendukung penjelasan teori-teori yang sudah ada. Penderita osteoarthritis lutut mengalami nyeri sendi pada tingkat skala nyeri 8 yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari penderita tetapi masih bisa dikontrol.

c. Pengaruh kompres hangat rebusan jahe terhadap tingkat nyeri

Dari hasil analisa data disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rerata skala nyeri sendi yang bermakna antara klien dengan osteoarthritis lutut sebelum pemberian kompres hangat rebusan jahe dengan setelah diberikan kompres hangat rebusan jahe dan dapat disimpulkan bahwa hipotesisnya terdapat pengaruh kompres hangat rebusan jahe terhadap perubahan nyeri sendi pada klien lanjut usia dengan osteoarthritis lutut.

Skala nyeri sebelum kompres hangat rebusan jahe pada lanjut usia dengan osteoarthritis lutut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, merokok, Basal Metabolic Index (BMI), aktivitas, lama penyakit, mendapatkan terapi dan riwayat trauma lutut.

(Masyhurrosyidi, Hadi. 2013. Pengaruh Kompres Hangat Rebusan Jahe terhadap Tingkat Nyeri Subakut dan Kronis Pada Lanjut Usia dengan Osteoarthtritis Lutut di Puskesmas Arjuna Kecamatan Klojen Malang Jawa Timur.)

3.2.2 Senam Rematik

Bagi penderita OA, ada beberapa indikator fisik yang berhubungan dengan fungsi pergerakan, yaitu endurance (daya tahan), muscle strength (kekuatan otot), gait speed (kecepatan jalan) dan lingkup gerak sendi (LGS). Menurut Jenkins (2005) penurunan LGS disebabkan oleh tidak adanya aktivitas fisik. Untuk mempertahankan LGS sendi pada keadaan normal, otot harus digerakkan secara optimal dan teratur. Aktivitas LGS juga dianjurkan untuk terapi yang dapat mempertahankan pergerakan sendi dan jaringan lunak, yang dapat mempertahankan pergerakan sendi dan jaringan lunak, yang akan meminimalkan kontraktur. Latihan untuk memperbaiki LGS aktif dalam jenis latihan gerak aktif yaitu latihan isotonik yang dapat memperbaiki tonus dan massa, kekuatan otot dan ketahanan fleksibilitas sendi (Kisner dan Colby 1996). Latihan lain yang bisa dilakukan adalah olahraga fisik seperti senam rematik, inti dari senam rematik adalah mempertahankan lingkup gerak sendi secara maksimal.

PEMBAHASAN

Latihan fisik membantu pemulihan setelah masa akut lewat. Salah satu implementasinya adalah senam rematik yang melibatkan gerakan-gerakan untuk meregangkan dan memperkuat otot-otot penyangga sendi yang rusak. Bila otot penyangga sendi menguat, nyeri sendi akan berkurang. Senam rematik merupakan bentuk latihan fisik yang mempunyai pengaruh yang baik untuk meningkatkan kemampuan otot sendi yang dapat memberikan kebugaran dan meningkatkan daya

Page 3: JURNAL

tahan tubuh. Apabila otot sering dilatih maka cairan sinovial akan meningkat atau bertambah. Cairan sinovial ini berfungsi sebagai pelumas dalam sendi ,artinya, penambahan cairan sinovial pada sendi dapat mengurangi resiko cidera dan mencegah timbulnya nyeri lutut pada penderita osteoartritis lutut. Pemberian intervensi senam rematik pada penderita osteoarthritis lutut ini dapat meningkatkan kualitas hidup penderita.

Gerakan-gerakan aktif dalam senam rematik bertujuan untuk meningkatkan stabilitas sendi dan kekuatan otot-otot sekitar lutut yaitu Quadriceps terutama pada otot vastus medialis karena gerakan ini berguna untuk mengurangi iritasi yang terjadi pada permukaan kartilago artikularis patella, memelihara dan meningkatkan stabilitas aktif pada sendi lutut juga dapat memelihara nutrisi pada synovial menjadi lebih baik. Dengan gerakan yang berulang pada senam rematik ini akan terjadi peningkatan kerja otot-otot sekitar sendi sehingga mempercepat aliran darah sehingga metabolisme juga ikut meningkat sehingga sisa metabolisme akan ikut terbawa aliran darah sehingga nyeri berkurang.

Gerakan aktif pada senam rematik diharapkan dapat mengembalikan patella pada alur yang tepat serta mengurangi stress mekanis pada ruang sendi patellofemoralis. Bila peningkatan kekuatan otot vastus medialis proporsional terhadap otot quadriceps yang menyeimbangkan gaya tarikan yang bekerja pada patella akan menjadi stabil kembali sehingga diharapkan alur dari patella akan kembali normal, dengan demikian maka gesekan yang terjadi pada kartilago artikularis patella dangan femur yang menimbulkan rangsangan pada nociseptor atau serabut afferent nyeri akan berkurang.

(SUHENDRIYO, 2014, PENGARUH SENAM REMATIK TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PADA PENDERITA OSTEOARTRITIS LUTUT DI KARANGASEM SURAKARTA)

3.2.3 Daun Pandan Wangi dan Virgin Coconut Oil

Indonesia sebagai negara tropis memiliki kekayaan tanaman obat. Salah satu tanaman yang dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional adalah pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb). Pandan wangi terdapat hampir di seluruh Indonesia, terutama daerah tropis dan banyak ditanam di halaman atau di kebun (Weni, 2009).

Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa daun pandan wangi kaya alkaloid, terpenoid, steroid, flavanoid dan saponin. Senyawa-senyawa ini berpotensi sebagai antioksidan alami (Yadial, 2009) Selain itu daun pandan wangi juga mengandung flavonoid yang kandungan didalamnya terkandung antiinflamasi (antiradang) (Hapsari, 2010). Minyak yang diperoleh dari daun pandan wangi dideskripsikan sebagai stimulan dan antispasmodik dan efektif terhadap sakit kepala, rematik dan epilepsi dan sebagai obat untuk sakit tenggorokan (Marwat, 2012).

Virgin coconut oil berperan membantu mencegah penyakit jantung, kanker diabetes, dan penyakit degeneratif lainnya, memperbaiki pencernaan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, selain itu juga ada yang menyatakan bahwa: virgin coconut oil dapat menyembuhkan Osteoartritis (Hapsari, 2013). Hasil penelitian yang

Page 4: JURNAL

dilakukan Naskar pada hewan model (tikus) menunjukkan bahwa adanya aktivitas anti-inflamasi dan antinosiseptif yang sebanding dengan obat diklofenak pada ekstrak Cocus Nucifera L yang disebabkan karena adanya zat antioksidan seperti flavanoid, saponin dan polifenol (Naskar et al., 2013).

PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian diketahui bahwa responden sebanyak 9 orang sebelum diberikan intervensi pemberian campuran daun pandan wangi dan virgin coconut oil ada 2 responden mengalami tingkat nyeri berat, 7 responden mengalami tingkat nyeri sedang. Setelah diberi intervensi, terjadi penurunan skala nyeri sebanyak 1 sampai 3 skala. Dua responden mengalami penurunan sebanyak 3 skala, 6 responden mengalami penurunan 2 skala dan 1 responden mengalami penurunan 1 skala.Peneliti berpendapat bahwa dengan pemberian campuran daun pandan wangi dan virgin coconut oil pada area lutut yang mengalami nyeri sendi akibat Osteoartritis maka zat yang terkandung didalam campuran daun pandan wangi dan virgin coconut oil tersebut akan masuk ke tubuh melalui kulit yang diawali dengan melewati stratum corneum kemudian zat tersebut masuk ke pembuluh darah yang ada di sendi secara difusi pasif sehingga menurunkan nyeri sendi yang muncul.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa campuran daun pandan wangi dan Virgin Coconut Oil (VCO) dapat menurunkan nyeri sendi pada lansia dengan Osteoartritis, hal ini dapat dilihat dari penurunan skala nyeri yang terlihat pada kelompok perlakuan. Pemberian campuran daun pandan wangi dan virgin coconut oil dapat membantu mengurangi nyeri sendi yang dialami pada lansia, sehingga lansia dapat lebih mudah dalam beraktifitas baik itu aktifitas dalam ruangan maupun di luar ruangan. Penggunaan dari campuran daun pandan wangi dan Virgin Coconut Oil (VCO) tanpa menimbulkan efek samping sehingga baik untuk digunakan untuk lansia yang takut akan ketergantungan obat kimia. Untuk orang yang awam atau lansia, pengetahuan mengenai penggunaan campuran daun pandan wangi dan virgin coconut oil merupakan suatu hal yang sangat berguna dan dapat memberikan manfaat kepada mereka yang memerlukan perawatan terhadap nyeri sendi.

Pemberian campuran daun pandan wangi dan virgin coconut oil menurunkan ambang nyeri sendi yang dialami lansia dengan Osteoartritis, sehingga memudahkan aktifitas dan istirahat dan membuat lansia menjadi lebih nyaman. Lansia yang mengalami nyeri sendi pada lutut diharapkan patuh dalam meminum obat OAINS, sehingga dapat mengontrol nyeri yang dialami. Penggunaan campuran daun pandan wangi dan virgin coconut oil dapat menambah pengetahuannya tentang pengobatan tradisional untuk menurunkan nyeri sendi yang dialami, sehingga apabila mengalami nyeri sendi, nyeri bisa segera diatasi dan dapat dipergunakan sendiri. Penggunaan tongkat/penyangga dianjurkan untuk mengurangi beban tubuh ketika beraktifitas.