Jurnal 2 ramadhan sebagai momentum perencanaan wilayah dan kota yang lebih baik
-
Upload
dika-fajri-fiisabiilillah -
Category
Documents
-
view
232 -
download
2
description
Transcript of Jurnal 2 ramadhan sebagai momentum perencanaan wilayah dan kota yang lebih baik
Asslamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh
Allhamdullillahirabbilalamin, Jurnal #2
The Moslem Planners dapat
diselesaikan. Pada edisi kedua ini The
Moslem Planners mengambil tema
‘Ramadhan Sebagai Momentum
Perencanaan Wilayah dan Kota Yang
Lebih Baik’. Melalui The Moslem
Planners ini, Tim redaksi berharap para
pembaca dapat mengambil manfaat
serta ilmu dari tulisan-tulisan yang
terdapat pada jurnal ini.
Tidak lupa Tim Redaksi mengucapkan
terima kasih kepada siapa saja yang
telah membantu dalam penyelesain
Jurnal The Moslem Planners ini. Kritik
dan Saran selalu kami terima untuk
perbaikan dari Jurnal The Moslem
Planners
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh
Tim Redaksi
Kata
Pengantar
3
Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung
Jurnal The Moslem Planners #2 Agustus 2013 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota Yang Lebih Baik
Ramadhan bagi Perkembangan
Wilayah
Mustika Nurul Ulma
The Moslem
Planners
Jurnal #2
Sedekah di BulanRamadhan
dalam Perspektif Perencanaan
Wilayahdan Kota
Tarlani
Waktu dan Proses sebagai
Pembentuk Karakter Manusia
Asih Triharjani Silistianingsih
Kawasan Pengembangan Islam
Terpadu: Another Way to Sustain
Ramadhan
Dika Fajri Fisabillah
5
8
16
13
3
Teka-Teki Silang
20
3
4
Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung
Jurnal The Moslem Planners #2 Agustus 2013 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota Yang Lebih Baik
Jembatan Pasupati (3.bp.blogspot.com)
Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung
5 Jurnal The Moslem Planners #2 Agustus 2013 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota Yang Lebih Baik
Ramadhan bagi Perkembangan Wilayah
Mustika Nurul Ulma
Abstrak
Bulan suci Ramadhan yang diperuntukkan bagi umat Islam agar berpuasa saat
bulan itu datang adalah suatu ketetapan Allah SWT yang di balik perintahNya
tersebut mengandung begitu banyak berkah dan hikmah yang dapat dirasakan oleh
umat Islam. Berkah dan hikmah tersebut dapat berdampak langsung kepada tiap
individu dan secara tidak langsung ke lingkup yang lebih luas. Perkembangan
wilayah dapat menjadi berkah di bulan ini karena mendapatkan dampak secara
tidak langsung, mulai dari perekonomian sebagai salah satu aspek yang mendorong
perkembangan wilayah hingga pendekatan yang dapat dimanfaatkan untuk
mengembangkan wilayah tersebut.
Pendahuluan
m penanggalan Hijriyah (sistem penanggalan
agama Islam). Sepanjang bulan ini pemeluk
agama Islam diperintahkan oleh Allah SWT
untuk melakukan serangkaian aktivitas
keagamaan termasuk di dalamnya berpuasa,
salat tarawih, peringatan turunnya Alquran,
mencari malam Laylatul Qadar,
memperbanyak membaca Alquran dan
kemudian mengakhirinya dengan membayar
zakat fitrah dan rangkaian perayaan Idul
Fitri. Di balik serangkaian kegiatan yang
dilakukan, terdapat berkah yang akan
didapatkan oleh umat Islam tersebut yang
tentunya diberikan oleh Allah SWT. Banyak
berkah Ramadhan yang berlimpah dan
disebutkan pada beberapa literatur yang
bersumber pada hadits dan Al-Quran.
Berkah yang didapatkan mulai dari
mempererat tali silaturahmi hingga
meningkatkan pendapatan. Dari berkah
Ramadhan yang didapatkan tersebut, maka
secara tidak langsung akan memberikan
dampak positif terhadap perkembangan
wilayahnya sendiri. Hal ini akan dibahas
lebih lanjut dalam tulisan ini.
Dampak Ramadhan terhadapa Umat Islam
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya,
bulan Ramadhan mendatangkan suatu
dampak yang positif yang bisa dibilang
sebagai hikmah atau berkah Ramadhan.
Sebagian besar bulan Ramadhan memang
memberikan dampak positif langsung
terhadap setiap individu. Beberapa di
antaranya adalah :
Disiplin waktu
Keseimbangan dalam hidup
Mempererat silaturahmi
Meningkatkan empati
Memiliki tujuan dalam setiap perbuatan
Berhati-hati dalam berbuat
Melatih ketabahan
Mengajarkah hidup hemat dan
sederhana
Melatih rasa syukur
Selain hal di atas, masih banyak dampak
positif yang didapatkan oleh umat Islam
dalam bulan Ramadhan. Bahkan, dari
beberapa hal yang disebutkan di atas, jika
diperluas, maka dampak tersebut didapatkan
oleh seluruh umat Islam dan secara
keseluruhan didapatkan bagi seluruh umat
manusia di muka bumi ini.
Jika dampak positif yang telah disebutkan
sebelumnya lebih bersifat batiniah, maka
dampak yang didapatkan secara lahiriah
6 Agustus 2013 Jurnal The Moslem Planners #2 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota
Yang Lebih Baik
Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung
jugadidapatkan oleh umat Islam. Seperti
berkah Ramadhan dari sisi ekonomi
seseorang. Dapat diambil contoh dari satu
artikel dari harian Republika online, terdapat
bagi seorang pedagang kopiah kecil di Jambi
saja mendapatkan keuntungan yang
meningkat sebanyak 25 persen di bulan
Ramadhan. Hal ini dikarenakan adanya
permintaan yang meningkat di bulan suci ini,
disebabkan meningkatnya jumlah ibadah
umat Islam, sehingga Allah SWT
membukakan pintu rezeki pedagang kopiah
di Jambi tersebut untuk mendapatkan
keuntungan dari permintaan tersebut. Ini
hanya satu contoh kecil yang bermakna bagi
satu individu. Jika kita membayangkan di
daerah Jambi tersebut terdapat 50 pedagang
kopiah kecil seperti itu,dari keuntungan yang
mereka dapatkan mereka akan
menyumbangkan beberapa persen dari
penghasilan mereka untuk membayar pajak
ke pemerintah, memberikan sebagian
hartanya ke pihak yang membutuhkan,
sebagian lagi disimpan dan digunakan oleh
pribadi, maka wilayah tersebut mengalami
peningkatan ekonomi. Inilah yang disebut
sebagai dampak positif lahiriah yang secara
tidak langsung memiliki efek domino
terhadap perkembangan wilayahnya,
meskipun hal ini terjadi hanya dalam waktu
yang singkat.
Ramadhan, Ekonomi, dan Perkembangan
Wilayah
Begitu luasnya dampak bulan puasa ini
memberikan dampak pula terhadap
perekonomian seseorang yang dapat
merambat ke wilayahnya secara tidak
langsung. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, dari contoh pedagang kopiah
kecil di atas, dilihat dari perspektif ilmu
perencanaan wilayah dan kota, prinsip ini
dapat dipakai dalam perencanaan
perkembangan wilayah. Sebagai ilustrasi,
kopiah yang dijual oleh pedagang kecil
tersebut, kemungkinan besar pedagang
tersebut mengimpor dari daerah di luar
Jambi dari sebuah industri produksi kopiah.
Dari transaksi tersebut daerah di luar Jambi
mendapatkan pemasukan dari pedagang
kecil tersebut dan tentunya pedagang kecil
lainnya, kemudian kopiah tersebut
diperjualbelikan di Jambi dengan jumlah
permintaan yang begitu tingginya. Dengan
demikian, hal tersebut menjalankan roda
perekonomian dan terjadilah efek domino
dari satu daerah ke daerah lain.
Dilihat dari sisi ekonomi, maka terdapat
peningkatan permintaan yang dirasa cukup
besar di bulan suci ini. Selain permintaan
alat ibadah seperti yang disebutkan dalam
ilustrasi di atas, banyak permintaan yang
meningkat di dalam bulan Ramadhan adalah
kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian,
dan bahkan jika menjelang Lebaran,
permintaan kendaraan baru khususnya di
Indonesia cenderung meningkat. Dampaknya
multiplyer effect terhadap ekonomi riil akan
terpacu untuk meningkatkan laba, pedagang
akan diuntungkan dengan harga yang
meningkat, sehingga perputaran uang
selama Ramadhan menjadi sangat besar.
Selain perputaran secara keseluruhan,
persebaran uang pun menjadi semakin luas.
Hal ini dikarenakan kebiasaan masyarakat
Indonesia untuk „mudik‟ atau pulang ke
kampung halamannya dengan membawa
sejumlah uang untuk dibagikan atau sekedar
berbagi dengan famili menjelang hari raya.
Jika dikaitkan dengan perkembangan suatu
wilayah yang salah satu unsurnya adalah
perekonomian, maka dirasa lebih merata
dalam perkembangan wilayah di Indonesia.
Hal ini dikarenakan selama bulan di luar
bulan Ramadhan, sebagian besar perputaran
uang ada di Jakarta sebagai pusat kegiatan
perekonomian di Indonesia. Jika saja
pemerintah dapat mempertahankan
perputaran uang seperti kondisi di bulan
Ramadhan, maka perkembangan wilayah
Indonesia dirasa akan merata, tidak hanya
dirasakan oleh kota-kota besar saja di
Negara ini. Hal ini dalam arti prinsip yang
dijalankan adalah seperti di bulan
Ramadhan, namun dengan sistem yang lain.
Dalam bulan Ramadhan, pemerintahdaerah
banyak sekali yang melakukan
pendekatan terhadap masyarakatnya,
seperti santunan yang diberikan oleh
pemerintah kabupaten kepada
masyarakatnya yang kurang mampu. Prinsip
pendekatan ini dapat diterapkan di luar
Ramadhan, karena dirasa dapat
dimanfaatkan untuk menerapkan
perencanaan partisipatif dalam
mengembangkan wilayah masing-masing.
Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung
7 Jurnal The Moslem Planners #2 Agustus 2013 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota Yang Lebih Baik
Momen silaturahmi antara pemerintah
daerah dengan masyarakatnya ini tidak
hanya memberikan santunan saja, tetapi
juga pemerintah dapat melakukan ajang
silaturahmi guna mendapatkan inputan dari
masyarakatnya untuk perencanaan
perekembangan wilayahnya yang lebih baik.
Hal ini dikarenakan ajang santunan tersebut
dapat menarik masyarakat dan juga para
pemegang stakeholder untuk saling bertemu
dan membicarakan perencanaan untuk
perkembangan wilayahnya. Sehingga
pemerintah dapat dengan mudah
mendapatkan inputan dari masyarakatnya
sekaligus didengar oleh para stakeholdernya.
Tentunya, penerapan prinsip ini haruslah
diiringi dengan totalitas dari semua pihak.
Jika prinsip ini dapat diterapkan, dirasa
dapat cukup efektif untuk ke depannya
pemerintah mengembangkan wilayah
tersebut dalam waktu yang penuh berkah ini
yakni bulan suci Ramadhan. Bentuknya
dapat saja berupa Musrenbang dengan
dikemas dalam ajang silaturahmi dan
santunan pemerintah daerah untuk
masyarakatnya.
Kesimpulan
Dari pemaparan di atas, terlihat bahwa
banyak sekali berkah dan hikmah Ramadhan
untuk diterapkan dalam perkembangan
wilayah dan kota. Beberapa di antaranya
adalah meningkatnya perekonomian yang
dapat berdampak secara tidak langsung
terhadap perkembangan suatu wilayah.
Selain itu juga dalam menigkatkan tali
silaturahmi terhadap sesama yang dalam
perkembangan wilayah adalah antara
pemerintah dan masyarakatnya, dapat
dimanfaatkan untuk menerapkan
perencanaan partisipatif sehingga dapat
mengembangkan wilayahnya secara
bersama-sama dan untuk waktu jangka
panjang tentunya.
Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/Ramadan (diakses pada Minggu, 4 Agustus 2013 pk 16.00 WIB)
http://forum.kompas.com/teras/138512-10-hikmah-puasa-ramadhan.html (diunduh pada
Minggu, 4 Agustus 2013 pk 16.20 WIB) http://www.republika.co.id/berita/ramadhan/kabar-
ramadhan/13/07/27/mqlpwq-berkah-ramadhan-keuntungan-pedagang-kopiah-meningkat
(diakses pada Minggu, 4 Agustus 2013 pk 16.20 WIB)
http://narsismoergosum.blogspot.com/2010/08/dampak-ramadhan-terhadap-ekonomi.html
(diakses pada Minggu, 4 Agustus 2013 pk 16.05 WIB)
8 Agustus 2013 Jurnal The Moslem Planners #2 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota
Yang Lebih Baik
Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung
Zulfikar Mulyakusuma, 2013
Sedekah di Bulan Ramdhan dalam Perspektif
Perencanaan Wilayah dan Kota
Tarlani
Abstrak
Persoalan kemiskinan adalah persoalan yang sering disoroti dalam kehidupan masyarakat khususnya oleh Pemerintah. Kemiskinan menjadi penilaian sendiri dalam mengukur tingkat pembangunan ataupun kemajuan suatu daerah. Tentunya bukan hanya kewajiban bagi pemerintah saja melainkan tugas semua stakeholder untuk bisa berkontribusi dalam usaha penanganan kemiskinan yang ada di lingkungan sekitar kita.
Islam adalah agama yang sempurna. Semua persoalan sudah ada pembahasannya. Dalam islam persoalan kemsikinan dibahas secara lengkap baik dalam hal pengertian maupun penanganannya. Salah satu yang menjadi penanganan adalah sodaqoh. Menjadi sangat penting bagi orang kaya untuk bisa saling berbagi dengan orang miskin. Harta kekayaan yang dimiliki seseorang dalam islam, dalam hartanya terdapat hak-hak bagi orang miskin. Bulan ramadhan adalah bulan yang penuh dengan pahala, rasulullahpun membahas tentang sedekah sebagai amalan utama selama bulan suci ini.
Kata Kunci: Kemiskinan, pembangunan daerah, Sodaqoh, Ramadha
9 Jurnal The Moslem Planners #2 Agustus 2013 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota Yang Lebih Baik
Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung
Sumber: Indahnya Memberi, 2010
Pendahuluan
Dalam dunia modern ini, terlebih dengan
situasi kapitalisme yang mengakar di
negerikita Indonesia. Status sosial
masyarakat sangat banyak ditentukan
dengan kedudukannya di dalam wilayah
tersebut. Perbedaan itu sangatlah tampak
baik secara fisik, gaya hidup maupun sosial-
kemasyarakatannya. Hal tersebut membuat
adanya kesenjangan antara kelompok
dengan tingkat ekonomi tinggi dan tingkat
ekonomi rendah. Permasalahan kemiskinan
dalam masyarakat memang tidak bisa lepas
begitu saja dengan peran para stakeholder
yang ada di sekitar wilayah tersebut.
Semuanya mempunyai keterkaitan dan
fungsi yang menyatu dalam sistem interaksi
di lingkungan masyarakat atau kawasan
teritorial tertentu.
Bulan ramadhan adalah bulan yang
membuka kesempatan kita untuk banyak
menuai pahala dari amalan-amalan kita.
Ibadah hakikatnya adalah berhubungan
dengan 3 hal yaitu hubungan dengan Allah
(Hablumminallah), hubungan antar sesama
manusia (hablumminannas) dan hubungan
dengan lingkungan sekitar (hablumminal
alam). Salah satu yang dibahas adalah
ibadah puasa di bulan ramadhan Bulan
ramadhan merupakan bulan yang penuh
kesucian dan hikmah. Di Bulan ini pula
AlQuran sang pedoman hidup kita semua
diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi
Muhammad melalui malaikat Jibril. Banyak
nasihat- nasihat yang disampaikan
Rasulullah kepada kita terkait amalan utama
yang bisa dilakukan selama bulan ramadhan
ini.
Isi
Berbicara amalan utama di bulan ramdhan,
Rasulullah pernah bersabda melalui Aisyah
yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi. Berikut
isi dari hadistnya.
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika masuk bulan Ramadhan membebaskan setiap tawanan dan memberi setiap orang yang meminta. "
Dari hadist diatas, bisa diambil maknanya
bahwa selam bulan ramdhan ini kita seharusnya lebih punya tanggungjawab
melihat orang-orang yang ada dibawah kita, memperhatikan orang yang sedang
kesusahan dan menanggung kebutuhan dasar orang-orang di sekitar kita. Karena
dalam kita berpuasa tentunya merasakan bagaiamana lapar dan dahaga yang dialami
oleh orang-orang miskin sehingga memacu empati kita untuk bisa lebih memberi
daripada meminta. Terlebih untuk yang tidak bisa menjalani kewajiban puasa seperti
manula, yang disarankan oleh Rasulullahpun berbagi. Seperti yang terdapat
dalam Al-Quran suarat Al-Baqarah ayat 184 yaitu sebagai penjelas dari ayat 183 tentang
diwajibkannya puasa di bulan ramadhan
menjelaskan
“.........dan bagi yang berat menjalankannya,
wajib membayar fidyah yaitu memebri makan orang miskin. Tetapi barangg siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan (memberi makan kepada yang lebih miskin) maka itu lebih baik baginya.............”(Al-Baqarah : 184)
Mengapa Rasulullah membahas penting
permasalahan kemiskinan selama
ramadhan? karena pada hakikatnya pada
setiap harta yang kita mliki terdapat hak
pula bagi orang miskin. Terlebih dengan
situasi bulan ramdhan yang pahalanya
dilipatgandakan sampai 700 kali. Dan Allah
mengingatkan pula dalam Al-Quran surat Al-
Anfal
”Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-
anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan
sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang
besar” [QS. Al-Anfaal : 28].
Mengapa hal ini penting pula dalam konteks
Perencanaan wilayah dan Kota?
10 Agustus 2013 Jurnal The Moslem Planners #2 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota
Yang Lebih Baik
Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung
Kemiskinanbanyak digunakan sebagai salah
satu indikator dalam menilai hasil suatu
pembangunan. Tingkat kemiskinan di
masing-masing wilayah dapat menunjukkan
wilayah mana yang mengalami pembangunan
yang baik atau buruk. Kemiskinan terjadi
karena Kebutuhan dasar setiap manusia
belum tercukupi, United Nation Research
Institute for social Development (UNRISD)
membaginya dalam dua golongan yaitu
kebutuhan dasar yang diperlukan sekali
untuk mempertahankan hidupnya dan
kebutuhan lain yang lebih tinggi.
Penggolongkan kebutuhan dasar manusia
atas tiga kelompok yaitu : pertama,
kebutuhan fisik primer yang terdiri dari
kebutuhan gizi, perumahan dan kesehatan;
kedua, kebutuhan kultural yang terdiri dari
pendidikan, waktu luang (leisure), dan
rekreasi serta ketenangan hidup; dan ketiga,
kelebihan pendapatan untuk mencapai
kebutuhan lain yang lebih tinggi.
Kebutuhan dasar tidak hanya meliputi
kebutuhan orang atau keluarga, tetapi juga
meliputi kebutuhan fasilitas lingkungan
kehidupan manusia, seperti yang
dikemukakan oleh Internasional Labor
Organization (Arsyad, 1999) sebagai berikut :
“Kebutuhan dasar meliputi 2 unsur : pertama,
kebutuhan yang meliputi tuntutan minimum
tertentu dari suatu keluarga sebagai
konsumsi pribadi seperti makanan yang
cukup, tempat tinggal, pakaian, juga
peralatan dan perlengkapan rumah tangga.
Kedua, kebutuhan yang meliputi pelayanan
sosial yang diberikan oleh dan untuk
masyarakat seperti air minum yang bersih,
pendidikan, dan kultural.”
Lebih jauh lagi jika kita berbicara zakat khususnya ketika hari raya idul fitri (1
Syawal) yaitu zakat fitrah. Pada zakat fitrah mempunyai banyak pesan yang bisa kita
ambil khususnya pad apoin saling berbagi dan empati dengan semua orang yang
merasakan kekurangan ataupun kesedihan. Salah satu ritual yang menurut penulis luar
biasa karena semua orang wajib mengeluarkan zakatnya yang disimbolkan
demi mengembalikan pada kondisi kesucian. Dalam waktu satu malam saja zakat itu
harus diditribusikan kepada orang-orang
mustahiq (orang yang berhak menerima
zakat).
Al-Qur‟an menegaskan dalam sebuah ayat:
“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk
orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orag yang sedang alam perjaanan, sebagai suatu keketapan yang diwajibkan Allah; Dan Allah mengetahui lagi Maha bijaksana.” (QS At Taubah: 60)
Kesimpulan
Tampak dengan jelas, kita sebagai seorang
muslim yang taat kepada Allah sudah seharusnya lebih peka terhadap lingkungan
sekitar kita. Berbagai pendapat dari para ahli banyak menafsirkan tentang kemiskinan
begitu dengan solusi-solusinya. Namun, sebagai seorang umat islam harus pandai
pula menyikapi permasalahn kemiskinan. Kemiskinan merupakan sunnatullah karena
Allah telah menjadikan makhluknya berpasang-pasangan ada yang laki dan
perempuan, pintar dan bodoh ataupun miskin dan kaya. Rasulullah pernah
menyampaikan hadist yang berbunyi “orang mukmin yang kuat itu lebih baik daripada
muslim yang lemah”. Yang pasti keduanya terdapat pada umat tinggal bagaimana
masing-masing umat memanfaatkan untuk mencapainya. Dan Allah Pula telah
menjelaskan dalam surat Ar-Ra‟du ayat 11 berbunyi “ Allah sekali-kali tidak akan
mengubah nasib suatu kaum kecuali kaumnya sendiri yang mengubahnya”
Oleh karenanya, di moment bulan ramadhan
ini mari kita lebih membuka hati kita untuk membangun kepekaan, berusaha berempati
kepada saudara-saudara semuslim kita di luar sana yang membutuhkan. Masih sangat
banyak dari mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. Untuk makan dengan
sesuap nasipun mungkin masih bingung bisa diperoleh dari mana. Bulan ramadhan adalah
bulan yang penuh rahmat, Allah menurunkan banyak kasih sayangnya mulai
dari pahala yang berlipat sampai pada turunnya malam terbaik yaitu malam lailatul qadar. Persoalan kemiskinan tidak akan
pernah diatasi oleh satu pihak saja melainkan butuh lembaga-lembaga lain yang
mendukung penuh untuk bisa bersama-sama membantu saudara-saudara kita yang
Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung
11 Jurnal The Moslem Planners #2 Agustus 2013 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota Yang Lebih Baik
berkekurangan. Jika semuanya bisa
melangkah bersama, tidak heran
pembangunan suatu daerah juga akan
berjalan dengan baik dan cepat.
Referensi:
Al-Quran dan Al-Hadist
Idris, Mardjoko. 2007.” Problem kemiskinan: Analisis sebab dan jalan keluar” . Aplikasia-
Jurnal aplikasi ilmu-ilmu agama. Yogyakarta
Artikel “Benarkah kemiskinan dapat mendekatkan kepada kekafiran” oleh Ust Abu Ubaidah
yusuf bin Mukhtar As Sidawi__
tuntutan ibadah di bulan ramdhan. Keluarga muslim Satelindo___
Mulyakusuma, Zulfikar.2013. “Kesenjangan Sosial di Masyarakat”.___
REP.2012. ”Ada hak fakir miskin dalam harta kita”. Kompasiana__
Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung
12 Jurnal The Moslem Planners #2 Agustus 2013 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota Yang Lebih Baik
Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung
13 Jurnal The Moslem Planners #2 Agustus 2013 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota Yang Lebih Baik
Waktu dan Proses sebagai Pembentuk
Karakter Manusia
Asih Triharjani Sulistianingsih
Abstrak
Bulan Rajab, Bulan Sya’ban dan Bulan Ramadhan merupakan bulan istimewa bagi umat Islam.
Tiga bulan ini merupakan waktu bagi manusia untuk melatih keimanan dan ketaqwaan
terhadap pencipta-Nya sehingga diharapkan terbentuk karakter yang giat, sabar dan disiplin
dalam menjalankan amal ibadah di bulan-bulan berikutnya. Maka dapat disimpulkan bahwa
Bulan Ramadhan ini merupakan akhir dari waktu latihan atau pembentukan karakter dan
sebagai awal dari penerapan karakter baru di bulan-bulan berikutnya. Hal ini kemudian
dianalogikan ke dalam pelaksanaan fungsi manajemen pembangunan sehingga diharapkan
terbentuknya karakter perencana yang menghargai waktu dan proses dalam melaksanakan
pembangunan.
Pendahuluan
“Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab
dan Sya‟ban, serta berkahilah kami dalam
bulan Ramadhan”
Doa diatas merupakan doa yang dibaca
ketika memasuki bulan Rajab hingga
memasuki Bulan Ramadhan. Bulan Rajab,
Sya‟ban dan Ramadhan memang memiliki
beberapa keistimewaan bagi umat Islam.
Pada bulan-bulan tersebut, setiap orang
mulai berlomba untuk mendapatkan berkah.
Banyak amal ibadah yang dikerjakan oleh
manusia dalam rangka meningkatkan derajat
taqwa. Dimulai dari amalan wajib yang
dilaksanakan secara disiplin, serta amalan
khusus lainnya yang juga dikerjakan dengan
penuh keikhlasan. Tiga bulan tersebut
merupakan waktu sebagai pembentukan
karakter bagi umat manusia dalam
menjalankan kehidupan di bulan-bulan
berikutnya. Rangkaian ketiga bulan istimewa
ini akan dianalogikan dengan rangkaian
proses Planning, Organizing, Actuating dan
ontrolling untuk mencapai sustainable
development.
Isi
Ketika memasuki Bulan Rajab, manusia akan
memasuki gerbang menuju tiga bulan penuh
istimewa dan penuh berkah. Bulan Rajab,
Bulan Sya‟ban serta Bulan Ramadhan
merupakan bulan yang selalu ditunggu umat
manusia setiap tahunnya.
Keistimewaan Bulan Rajab
Pada Bulan rajab ini terjadi peristiwa penting
bagi umat Islam, yaitu adanya peristiwa Isra
Mi‟raj Nabi Muhammad SAW. Pada peristiwa
itu untuk pertama kalinya Allah SWT
memerintahkan Nabi Muhammad serta umat
islam lainnya untuk melaksanakan shalat 5
waktu dengan jumlah 17 raka‟at dalam
waktu sehari semalam (24 jam). Dengan
14 Agustus 2013 Jurnal The Moslem Planners #2 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota
Yang Lebih Baik
Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung
demikian umat Islam dituntuk untuk
melaksanakan shalat wajib karena sholat
merupakan tiangnya agama Islam.
Keistimewaan Bulan Sya’ban
Bulan Sya‟ban ini merupakan bulan
kedelapan dalam penanggalan hijriyah.
Bulan ini terletak antara dua bulan mulia
yaitu Bulan Rajab dan Bulan Ramadhan.
Pada Bulan Sya‟ban ini terdapat malam nisfu
Sya‟ban, yaitu malam pertengahan pada
Bulan Sya‟ban (malam tanggal 15). Pada
malam itu Allah akan turun langsung untuk
mengawasi makhluknya.
„Dalam hadis Ali, Rasulullah bersabda:
"Malam nisfu Sya'ban, maka hidupkanlah
dengan salat dan puasalah pada siang
harinya, sesungguhnya Allah turun ke langit
dunia pada malam itu, lalu Allah bersabda:
"Orang yang meminta ampunan akan Aku
ampuni, orang yang meminta rizqi akan Aku
beri dia rizqi, orang-orang yang mendapatkan
cobaan maka aku bebaskan, hingga fajar
menyingsing." (H.R. Ibnu Majah).‟
Adapula sebagian orang memepercayai pada
malam nisfu sya‟ban tersebut telah ditutup
buku amalan selama setahun kebelakang
oleh dua malaikat pencatat amal yaitu
Malaikat Raqib dan Malaikat Atid. Pada
dasarnya di Bulan Sya‟ban ini manusia
dituntut untuk meningkatkan kadar iman
dan taqwa untuk mempersiapkan diri dalam
menyambut bulan Ramadhan.
Keistimewaan Bulan Ramadhan
Ramadhan merupakan bulan penuh berkah.
Bulan penuh ampunan. Bulan ketika orang-
orang meningkatkan serta menjaga derajat
iman dan taqwa untuk mencapai fitri. Ketika
bulan Ramadhan datang maka setiap orang
telah bersiap untuk mendapatkan pahala
yang dilipatgandakan.
“Telah datang Bulan Ramadhan, bulan
penuh berkah, maka Allah mewajibkan
kalian untuk berpuasa pada bulan itu, saat
itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu
neraka ditutup, para setan diikat dan pada
bulan itu pula terdapat satu malam yang
nilainya lebih baik dari seribu bulan. (HR.
Ahmad)”
Pada bulan Ramadhan setiap orang
berlomba-lomba dalam melaksanakan
amalan wajib serta amalan khusus. Beberapa
amalan khusus di Bulan Ramadhan
diantaranya puasa, zakat fitrah, shalat
tarawih serta tadarus.
Setelah melewati ketiga bulan tersebut,
diharapkan dapat terbentuk beberapa
karaktern pada diri setiap manusia.
Beberapa karakter tersebut adalah giat,
sabar serta disiplin. Giat dalam menjalankan
amalan wajib maupun amalan sunnah.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan dan
mempertahankan derajat taqwa. Sabar dalam
menjalani setiap jalan kehidupan yang telah
digariskan. Disiplin, artinya tidak menunda-
nunda waktu untuk beribadah seperti yang
diajarkan ketika imsak dan berbuka puasa.
Ketiga bulan istimewa tersebut merupakan
bulan sebagai pembentukan karakter dengan
adanya berkah tersendiri serta pahala yang
berlipat ganda. Karakter yang telah terbentuk
tersebut merupakan bekal untuk menjalani
kehidupan di bulan berikutnya. Ramadhan
merupakan awal, bukan sebagai akhir. Maka
setelah mencapai fitri pada tanggal 1 Syawal,
hendaknya setiap manusia tetap
mempertahankan karakter yang dibentuk
pada Bulan Ramadhan, giat, sabar dan
disiplin. Bukan sebagai akhir sehingga pada
bulan-bulan berikutnya bermalas-malasan
dalam menjalankan ibadah kepad Allah SWT.
Analogi dalam Manajeman
Pembangunan
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
Manajemen adalah penggunaan sumber daya
secara efektif untuk mencapai sasaran.
Manajemen ini bertujuan untuk mencapai
efisiensi dan efektivitas dalam mencapai
tujuan atau sasaran yang telah ditentukan
sebelumnya. Jadi manajemen pembangunan
bertujuan untuk meningkatkan efktivitas dan
keteraturan dalam setiap tahapan
pembangunan agar terwujud sustainable
development. Fungsi dari manajemen
pembangunan ini adalah Planning,
Organizing, Actuating dan Controlling atau
yang lebih dikenal dengan POAC.
Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung
15 Jurnal The Moslem Planners #2 Agustus 2013 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota Yang Lebih Baik
Planning atau perencanaan merupakan suatu
proses untuk mencapai tujuan tertentu
dengan memanfaatkan sumberdaya yang
ada. Dengan demikian diharapkan tersusun
rencana kerja yang sistematis dengan
memerhatikan efektifitas penggunaan sumber
daya yang ada. Dalam proses perencanaan
ini akan timbul berbagai alternatif dalam
mencapai tujuan. Pada proses perencanaan
ini dititikberatkan pada tujuan perencanaan
serta peramalan di masa mendatang.
Organizing atau pengorganisasian adalah
menggabungkan potensi dari individu atau
kelompok untuk bekerja bersama dalam
mencapai tujuan atau sasaran yang telah
ditentukan. Pengorganisasian ini
menitikberatkan pada harmonisasi dan
sinergi antar individu atau kelompok.
Actuating atau penerapan adalah
implementasi dari planning dan organizing
dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan.
Controlling atau pengawasan adalah kegiatan
pegendalian pada setiap fungsi manajemen
yang dijalankan. Dititikberatkan pada
pengawasan keberjalanan setiap prosesnya.
Keempat fungsi manajemen ini merupakan
modal dasar dalam menjalankan
pembangunan. Planning, Organizing,
Actuating dan Controlling harus dijalankan
dengan baik dan benar, serta focus pada
tujuan dan sasaran yang hendak dicapai,
sehingga terwujud efisisensi dan efektivitas
pembangunan. Ketika keempat fungsi
manajemen ini dijalankan dengan baik, maka
akan terwujud sustainable development.
Kesimpulan
Sebagai manusia yang beriman kepada Allah
SWT, sudah sepantasnya kita untuk selalu
menjalankan kewajiban sebagai umat-Nya.
Bulan Rajab, Bulan Sya‟ban dan Bulan
Ramadhan merupakan waktu untuk kita
berlatih dalam menjalankan setiap amal
ibadah sehingga terbentuk karakter giat,
sabar dan disiplin dalam melaksanakan amal
ibadah pada bulan-bulan berikutnya.
Ramadhan merupakan titik awal untuk
selalu meningkatkan keimanan dan
ketawaan terhadap Allah SWT, bukan
sebagai akhir untuk kemudian bermalas-
malasan. Hal ini kemudian dianalogikan
terhadap fungsi manajemen dalam
pembangunan. Empat fungsi manajemen,
yaitu Planning, Organizing, Actuating serta
Controlling merupakan dasar dalam
mencapai sustainable development. Keempat
fungsi ini tentunya harus berjalan dengan
baik dan benar sehingga terbentuk dasar
yang kuat dalam menjalankan proses
pembangunan yang kontinyu.
Hamba Allah yang beriman dan bertaqwa
tentunya tidak akan menyia-nyiakan Bulan
rajab, Bulan Sya‟ban dan Bulan Ramadhan
ini untuk mengumpulkan sebanyak-
banyaknya pahala serta menjadikannya
latihan untuk meningkatkan frekuensi
maupun keikhlasan dalam menjalankan
amal ibadah kepada Allah SWT di bulan
berikutnya. Sebagai manusia kita tentunya
sadar bahwa kita belum tentu dipertemukan
dengan Bulan Rajab/Bulan Sya‟ban/Bulan
Ramadhan berikutnya. Sebagai seorang
perencana, tentunya harus bersungguh-
sungguh dalam menjalankan fungsi
manajemen pembangunan yang ada. Ketika
proses situ berjalan baik, maka
pembangunan pun akan berjalan lancar baik
di masa sekarang maupun masa mendatang.
Menghargai waktu dan proses merupakan
cerminan perencana yang baik, karena
belum tentu kita masih diberi kesempatan
untuk memperbaiki apa yang telah
dikerjakan di kemudian hari.
Referensi :
Slide Manajemen dan Administrasi Pembangnan PWK ITB, 2013 bapemas.jatimprov.go.id. Diakses pada tanggal 3 Agustus 2013, pukul 15.30 WIB
muslimdaily.net. Diakses pada tanggal 1 Agustus 2013, pukul 10.05 WIB
16 Agustus 2013 Jurnal The Moslem Planners #2 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota
Yang Lebih Baik
Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung
Kawasan Pengembangan Islam Terpadu: Another
Way to Sustain Ramadhan
Dika Fajri Fisabilillah
Abstrak
Ramadhan merupakan bulan yang mulia, bulan yang penuh dengan berkah, rahmat, dan
ampunan. Setiap muslim pasti sering mendengar dan mengetahui mengenai hal tersebut. Oleh
karena itu setiap muslim yang menginginkan berkah, rahmat, dan ampunan dari Allah SWT
akan selalu memaksimalkan ibadahnya pada bulan ini. Hal tersebut diharapkan agar mereka
bisa menyosongkan kemenangan di hari Idul Fitri. Namun terkadang ibadah yang dijalankan
pada saat bulan Ramadhan seringkali tidak berlanjut di bulan-bulan lainnya. Dalam artikel ini
akan dijelaskan mengenai bagaimana hubungan Ramadhan dengan Kawasan Pengembangan
Islam Terpadu, pentingnya mengembangkan Kawasan Pengembangan Islam Terpadu,
komponen Kawasan Pengembangan Islam Terpadu, dan Preseden Kawasan
PengembanganIslam Terpadu.
Pendahuluan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya,
Ramadhan merupakan bulan yang penuh
dengan berkah, rahmat, dan ampunan dari
Allah SWT. Di bulan ini, Allah SWT
menyediakan berbagai kesempatan bagi
hamba-Nya untuk melakukan berbagai
kebaikan. Hal tersebut ditunjukkan dengan
kebaikan dengan perbuatan-perbuatan yang
baik dan terpuji, bertaubat, beristighfar, dan
memperbanyak doa. Dengan melakukan
perbuatan-perbuatan tersebut niscaya Allah
SWT akan membalas kebaikan yang kita
lakukan dengan menurunkan berkah dan
rahmatnya, menghapus dosa-dosa, dan
mengabulkan doa.
Hal tersebut sesuai dengan hadis yang
berbunyi: “Telah datang kepadamu Bulan
Ramadhan, bulan keberkahan. Allah
mengunjungimu pada bulan ini dengan
menurunkan rahmat, menghapus dosa-dosa,
dan mengabulkan doa. Allah melihat
berlomba-lombanya kamu pada bulan ini
dan Dia membangga-banggakanmu kepada
malaikat-malaikat-Nya, maka kepada Allah
hal-hal yang baik dari dirimu. Karena orang
yang sengsara adalah orang yang tidak
mendapatkan rahmat Allah di bulan ini.”
(HR. Tabhrani). Sehingga tak dapat
dipungkiri banyak muslim yang
memaksimalkan ibadahnya pada bulan ini
seraya berharap agar mendapatkan berkah,
rahmat, dan ampunan dari Allah SWT.
Ramadhan dan Kawasan Pengembangan
Islam Terpadu
Dalam mengoptimalkan ibadah di bulan
Ramadhan, umat muslim lebih cenderung
senang melakukan ibadahnya di tempat-
tempat yang bernuansa islami seperti masjid.
Hal tersebut membuat lebih sering ramainya
masjid ataupun musholla di bulan
Ramadhan. Namun apabila sudah bukan
berada di bulan Ramadhan lagi, seringkali
masjid menjadi lebih sepi dan tidak jarang
pada saat sholat lima waktu masjid tidak
lebih diisi oleh satu saf. Pada akhirnya
Ramadhan seperti bunga musiman yang
mekar setahun sekali dan wanginya semakin
lama semakin menghilang setelah
Ramadhan.
17 Jurnal The Moslem Planners #2 Agustus 2013 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota Yang Lebih Baik
Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung
Agar membuat wangi “bunga” tersebut tetap
terjaga sepanjang tahun sambil menunggu
“bunga” tersebut mekar kembali, perlu
adanya upaya yang dilakukan. Salah satu
upaya yang dilakukan adalah dengan
mengembangkan Kawasan Pengembangan
Islam Terpadu. Kawasan Pengembangan
Islam Terpadu merupakan kawasan yang
didalamnya terdapat berbagai aktivitas
islami. Di satu sisi bulan Ramadhan menjadi
momentum bagi pengembangan kawasan ini
dan membuat kawasan ini menjadi ramai
dikunjungi pengunjung. Di sisi lain kawasan
ini membantu agar membuat momen
Ramadhan tetap terjaga setelah Ramadhan
usai. Sehingga terdapat hubungan timbal
balik antara Ramadhan dan Kawasan
Pengembangan Islam Terpadu.
Komponen Kawasan Pengembangan Islam
Terpadu
Komponen Kawasan Pengembangan Islam
Terpadu merupakan unit-unit bangunan
yang mendukung pengembangan islam.
Kawasan Pengembangan Islam Terpadu
terdiri dari beberapa bangunan yang
membantu bagi umat muslim untuk
melakukan ibadah dan aktivitas-aktivitas
islami lainnya. Adapun beberapa contoh
komponen dari kawasan ini adalah tempat
edukasi islam, masjid, bank syariah,
perpustakaan islam, rumah zakat, area
festival islam, dan beberapa fasilitas
pendukung lainnya seperti aula serbaguna,
supermarket, dan fasilitas umum lainnya.
Masjid merupakan komponen paling penting
dari kawasan ini yang berfungsi sebagai
tempat ibadah bagi umat muslim, namun
juga sebagai simbol utama bagi kawasan ini
agar umat muslim mengetahui mengenai
kawasan ini dan mau mendatangi kawasan
ini. Tempat edukasi islam merupakan salah
satu komponen penting bagi kawasan ini
dalam mengembangkan islam melalui
edukasi kepada anak, baik dari balita hingga
orang dewasa. Bank syariah merupakan
komponen pendukung dari kawasan ini
dalam mengembangkan ekonomi syariah
sesuai dengan syariat islam. Perpustkaan
islam merupakan komponen pendukung
yang berfungsi sebagai gudang ilmu dan
pengetahuan serta sejarah yang terkai
dengan islam dan makna kehidupan dunia
sesuai pandangan islam. Rumah zakat
merupakan salah satu komponen penting
dalam mengatasi permasalahan kota yaitu
kemiskinan dan menjadi kekuatan dalam
pengembangan kawasan ini. Area festival
islam merupakan salah satu komponen
penting bagi kawasan ini dalam menarik
umat muslim untuk mendatangi kawasan ini
khususnya pada acara-acara hari besar
islam. Komponen-komponen tersebut yang
mendukung agar membuat momen
Ramadhan tetap terjaga setelah Ramadhan
usai.
Preseden Kawasan Pengembangan Islam
Terpadu
Adapun beberapa contoh Kawasan
Pengembangan Islam Terpadu adalah Zona
Madina Bogor, Islamic Center Pasir
Pangaraian Riau dan masih banyak contoh
lainnya. Zona Madina adalah kawasan
pemberdayaan umat terpadu yang dibangun
di atas tanah seluas 5,5 Hektar di wilayah
Parung Bogor. Di kawasan ini terdapat
Sekolah Menengah, Masjid Kaca, Rumah
Sakit, Area Pengembangan Ekonomi, Guest
House, Outbound, Sport Ground,
Perpustakaan Digital, Aula Serbaguna,
Bussines Center, Pom Bensin, Rest Area dan
fasilitas umum lainnya. Zona Madina
didesain dan dikembangkan dengan konsep
kawasan tumbuh dan terpadu dengan
landasan tata nilai Islam yang rahmatan lil
alamin dengan tujuan sebesar-besarnya
membangun pemberdayaan dalam arti luas
meliputi pembangunan sosioekonomi,
budaya dan pengembangan nilai religi
dengan masjid sebagai pusat sentra
kawasan. Desain program Zona Madina
selalu memperhatikan nilai-nilai lokal yang
dikembangkan hingga mencapai titik
optimum untuk pengembangan sosioekonomi
masyarakat sekitar dalam radius 5 kilometer
persegi. Zona Madina dibangun dengan
pendanaan dari zakata serta infak/sedekah
masyarakat Indonesia, serta donasi
perusahaan, pemerintah serta upaya-upaya
lain yang halal. Zona Madina dimulai
pembangunannya pada 7 Januari
2009bertepatan dengan 10 Muharram 1030
H dimulai dengan pembangunan Rumah
Sakit Zakat terbesar di Indonesia yang
Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung
18 Agustus 2013 Jurnal The Moslem Planners #2 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota
Yang Lebih Baik
direncanakan selasai pembangunannya pada
akhir Taahun 2010. Zona Madina adalah
kawasan terbuka yang dapat dikunjungi
masyarakat selama 24 jam sehari dan 7 hari
dalam sepekan.
Kesimpulan
Kawasan Pengembangan Islam Terpadu
merupakan kawasan yang didalamnya
terdapat berbagai aktivitas islami. Di satu
sisi bulan Ramadhan menjadi momentum
bagi pengembangan kawasan ini dan
membuat kawasan ini menjadi ramai
dikunjungi pengunjung. Di sisi lain kawasan
ini membantu agar membuat momen
Ramadhan tetap terjaga setelah
Ramadhanusai. Sehingga terdapat hubungan
timbal balik antara Ramadhan dan Kawasan
Pengembangan Islam Terpadu.Dalam
perencanaan kota perlu dipertimbangkan
dalam pembuatan Kawasan Pengembangan
Islam Terpadu ini. Hal tersebut akan
memberikan manfaat khususnya dalam
menyelesaikan beberapa permasalahan kota.
Hal tersebut karena kawasan ini dapat
menjaga nilai-nilai islami pada umat islam
sehingga dapat membuat kerukunan umat
muslim terjaga. Hal tersebut juga bisa
berdampak secara langsung maupun tidak
langsung dalam mengurangi beberapa
permasalahan kota seperti kemiskinan dan
kriminalitas.
Referensi:
http://www.gemari.or.id/artikel/4820.shtml. Diakses pada tanggal 28 Juli 2013, pukul
15.20 WIB
http://kotasantri.com/pelangi/risalah/2013/07/10/ramadhan-bulan-penuh-berkah.
Diakses pada tanggal 28 Juli 2013, pukul 15.31 WIB
http://muslim.or.id/ramadhan. Diakses pada tanggal 28 Juli 2013, pukul 15.38 WIB
Zona Madina(wakalanusantara.com,2013)
Wakalanusantara.com
19 Agustus 2013 Jurnal The Moslem Planners #2 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota
Yang Lebih Baik
20 Agustus 2013 Jurnal The Moslem Planners #2 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota
Yang Lebih Baik
Mendatar Menurun
T
E
K
A
T
E
K
I
S
I
L
A
N
G
21 Agustus 2013 Jurnal The Moslem Planners #2 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota
Yang Lebih Baik