Jurnal 2 ramadhan sebagai momentum perencanaan wilayah dan kota yang lebih baik

22

description

 

Transcript of Jurnal 2 ramadhan sebagai momentum perencanaan wilayah dan kota yang lebih baik

Page 1: Jurnal 2 ramadhan sebagai momentum perencanaan wilayah dan kota yang lebih baik
Page 2: Jurnal 2 ramadhan sebagai momentum perencanaan wilayah dan kota yang lebih baik

Asslamu’alaikum Warahmatullahi

Wabarakatuh

Allhamdullillahirabbilalamin, Jurnal #2

The Moslem Planners dapat

diselesaikan. Pada edisi kedua ini The

Moslem Planners mengambil tema

‘Ramadhan Sebagai Momentum

Perencanaan Wilayah dan Kota Yang

Lebih Baik’. Melalui The Moslem

Planners ini, Tim redaksi berharap para

pembaca dapat mengambil manfaat

serta ilmu dari tulisan-tulisan yang

terdapat pada jurnal ini.

Tidak lupa Tim Redaksi mengucapkan

terima kasih kepada siapa saja yang

telah membantu dalam penyelesain

Jurnal The Moslem Planners ini. Kritik

dan Saran selalu kami terima untuk

perbaikan dari Jurnal The Moslem

Planners

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi

Wabarakatuh

Tim Redaksi

Kata

Pengantar

Page 3: Jurnal 2 ramadhan sebagai momentum perencanaan wilayah dan kota yang lebih baik

3

Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung

Jurnal The Moslem Planners #2 Agustus 2013 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota Yang Lebih Baik

Ramadhan bagi Perkembangan

Wilayah

Mustika Nurul Ulma

The Moslem

Planners

Jurnal #2

Sedekah di BulanRamadhan

dalam Perspektif Perencanaan

Wilayahdan Kota

Tarlani

Waktu dan Proses sebagai

Pembentuk Karakter Manusia

Asih Triharjani Silistianingsih

Kawasan Pengembangan Islam

Terpadu: Another Way to Sustain

Ramadhan

Dika Fajri Fisabillah

5

8

16

13

3

Teka-Teki Silang

20

3

Page 4: Jurnal 2 ramadhan sebagai momentum perencanaan wilayah dan kota yang lebih baik

4

Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung

Jurnal The Moslem Planners #2 Agustus 2013 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota Yang Lebih Baik

Jembatan Pasupati (3.bp.blogspot.com)

Page 5: Jurnal 2 ramadhan sebagai momentum perencanaan wilayah dan kota yang lebih baik

Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung

5 Jurnal The Moslem Planners #2 Agustus 2013 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota Yang Lebih Baik

Ramadhan bagi Perkembangan Wilayah

Mustika Nurul Ulma

Abstrak

Bulan suci Ramadhan yang diperuntukkan bagi umat Islam agar berpuasa saat

bulan itu datang adalah suatu ketetapan Allah SWT yang di balik perintahNya

tersebut mengandung begitu banyak berkah dan hikmah yang dapat dirasakan oleh

umat Islam. Berkah dan hikmah tersebut dapat berdampak langsung kepada tiap

individu dan secara tidak langsung ke lingkup yang lebih luas. Perkembangan

wilayah dapat menjadi berkah di bulan ini karena mendapatkan dampak secara

tidak langsung, mulai dari perekonomian sebagai salah satu aspek yang mendorong

perkembangan wilayah hingga pendekatan yang dapat dimanfaatkan untuk

mengembangkan wilayah tersebut.

Pendahuluan

m penanggalan Hijriyah (sistem penanggalan

agama Islam). Sepanjang bulan ini pemeluk

agama Islam diperintahkan oleh Allah SWT

untuk melakukan serangkaian aktivitas

keagamaan termasuk di dalamnya berpuasa,

salat tarawih, peringatan turunnya Alquran,

mencari malam Laylatul Qadar,

memperbanyak membaca Alquran dan

kemudian mengakhirinya dengan membayar

zakat fitrah dan rangkaian perayaan Idul

Fitri. Di balik serangkaian kegiatan yang

dilakukan, terdapat berkah yang akan

didapatkan oleh umat Islam tersebut yang

tentunya diberikan oleh Allah SWT. Banyak

berkah Ramadhan yang berlimpah dan

disebutkan pada beberapa literatur yang

bersumber pada hadits dan Al-Quran.

Berkah yang didapatkan mulai dari

mempererat tali silaturahmi hingga

meningkatkan pendapatan. Dari berkah

Ramadhan yang didapatkan tersebut, maka

secara tidak langsung akan memberikan

dampak positif terhadap perkembangan

wilayahnya sendiri. Hal ini akan dibahas

lebih lanjut dalam tulisan ini.

Dampak Ramadhan terhadapa Umat Islam

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya,

bulan Ramadhan mendatangkan suatu

dampak yang positif yang bisa dibilang

sebagai hikmah atau berkah Ramadhan.

Sebagian besar bulan Ramadhan memang

memberikan dampak positif langsung

terhadap setiap individu. Beberapa di

antaranya adalah :

Disiplin waktu

Keseimbangan dalam hidup

Mempererat silaturahmi

Meningkatkan empati

Memiliki tujuan dalam setiap perbuatan

Berhati-hati dalam berbuat

Melatih ketabahan

Mengajarkah hidup hemat dan

sederhana

Melatih rasa syukur

Selain hal di atas, masih banyak dampak

positif yang didapatkan oleh umat Islam

dalam bulan Ramadhan. Bahkan, dari

beberapa hal yang disebutkan di atas, jika

diperluas, maka dampak tersebut didapatkan

oleh seluruh umat Islam dan secara

keseluruhan didapatkan bagi seluruh umat

manusia di muka bumi ini.

Jika dampak positif yang telah disebutkan

sebelumnya lebih bersifat batiniah, maka

dampak yang didapatkan secara lahiriah

Page 6: Jurnal 2 ramadhan sebagai momentum perencanaan wilayah dan kota yang lebih baik

6 Agustus 2013 Jurnal The Moslem Planners #2 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota

Yang Lebih Baik

Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung

jugadidapatkan oleh umat Islam. Seperti

berkah Ramadhan dari sisi ekonomi

seseorang. Dapat diambil contoh dari satu

artikel dari harian Republika online, terdapat

bagi seorang pedagang kopiah kecil di Jambi

saja mendapatkan keuntungan yang

meningkat sebanyak 25 persen di bulan

Ramadhan. Hal ini dikarenakan adanya

permintaan yang meningkat di bulan suci ini,

disebabkan meningkatnya jumlah ibadah

umat Islam, sehingga Allah SWT

membukakan pintu rezeki pedagang kopiah

di Jambi tersebut untuk mendapatkan

keuntungan dari permintaan tersebut. Ini

hanya satu contoh kecil yang bermakna bagi

satu individu. Jika kita membayangkan di

daerah Jambi tersebut terdapat 50 pedagang

kopiah kecil seperti itu,dari keuntungan yang

mereka dapatkan mereka akan

menyumbangkan beberapa persen dari

penghasilan mereka untuk membayar pajak

ke pemerintah, memberikan sebagian

hartanya ke pihak yang membutuhkan,

sebagian lagi disimpan dan digunakan oleh

pribadi, maka wilayah tersebut mengalami

peningkatan ekonomi. Inilah yang disebut

sebagai dampak positif lahiriah yang secara

tidak langsung memiliki efek domino

terhadap perkembangan wilayahnya,

meskipun hal ini terjadi hanya dalam waktu

yang singkat.

Ramadhan, Ekonomi, dan Perkembangan

Wilayah

Begitu luasnya dampak bulan puasa ini

memberikan dampak pula terhadap

perekonomian seseorang yang dapat

merambat ke wilayahnya secara tidak

langsung. Seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya, dari contoh pedagang kopiah

kecil di atas, dilihat dari perspektif ilmu

perencanaan wilayah dan kota, prinsip ini

dapat dipakai dalam perencanaan

perkembangan wilayah. Sebagai ilustrasi,

kopiah yang dijual oleh pedagang kecil

tersebut, kemungkinan besar pedagang

tersebut mengimpor dari daerah di luar

Jambi dari sebuah industri produksi kopiah.

Dari transaksi tersebut daerah di luar Jambi

mendapatkan pemasukan dari pedagang

kecil tersebut dan tentunya pedagang kecil

lainnya, kemudian kopiah tersebut

diperjualbelikan di Jambi dengan jumlah

permintaan yang begitu tingginya. Dengan

demikian, hal tersebut menjalankan roda

perekonomian dan terjadilah efek domino

dari satu daerah ke daerah lain.

Dilihat dari sisi ekonomi, maka terdapat

peningkatan permintaan yang dirasa cukup

besar di bulan suci ini. Selain permintaan

alat ibadah seperti yang disebutkan dalam

ilustrasi di atas, banyak permintaan yang

meningkat di dalam bulan Ramadhan adalah

kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian,

dan bahkan jika menjelang Lebaran,

permintaan kendaraan baru khususnya di

Indonesia cenderung meningkat. Dampaknya

multiplyer effect terhadap ekonomi riil akan

terpacu untuk meningkatkan laba, pedagang

akan diuntungkan dengan harga yang

meningkat, sehingga perputaran uang

selama Ramadhan menjadi sangat besar.

Selain perputaran secara keseluruhan,

persebaran uang pun menjadi semakin luas.

Hal ini dikarenakan kebiasaan masyarakat

Indonesia untuk „mudik‟ atau pulang ke

kampung halamannya dengan membawa

sejumlah uang untuk dibagikan atau sekedar

berbagi dengan famili menjelang hari raya.

Jika dikaitkan dengan perkembangan suatu

wilayah yang salah satu unsurnya adalah

perekonomian, maka dirasa lebih merata

dalam perkembangan wilayah di Indonesia.

Hal ini dikarenakan selama bulan di luar

bulan Ramadhan, sebagian besar perputaran

uang ada di Jakarta sebagai pusat kegiatan

perekonomian di Indonesia. Jika saja

pemerintah dapat mempertahankan

perputaran uang seperti kondisi di bulan

Ramadhan, maka perkembangan wilayah

Indonesia dirasa akan merata, tidak hanya

dirasakan oleh kota-kota besar saja di

Negara ini. Hal ini dalam arti prinsip yang

dijalankan adalah seperti di bulan

Ramadhan, namun dengan sistem yang lain.

Dalam bulan Ramadhan, pemerintahdaerah

banyak sekali yang melakukan

pendekatan terhadap masyarakatnya,

seperti santunan yang diberikan oleh

pemerintah kabupaten kepada

masyarakatnya yang kurang mampu. Prinsip

pendekatan ini dapat diterapkan di luar

Ramadhan, karena dirasa dapat

dimanfaatkan untuk menerapkan

perencanaan partisipatif dalam

mengembangkan wilayah masing-masing.

Page 7: Jurnal 2 ramadhan sebagai momentum perencanaan wilayah dan kota yang lebih baik

Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung

7 Jurnal The Moslem Planners #2 Agustus 2013 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota Yang Lebih Baik

Momen silaturahmi antara pemerintah

daerah dengan masyarakatnya ini tidak

hanya memberikan santunan saja, tetapi

juga pemerintah dapat melakukan ajang

silaturahmi guna mendapatkan inputan dari

masyarakatnya untuk perencanaan

perekembangan wilayahnya yang lebih baik.

Hal ini dikarenakan ajang santunan tersebut

dapat menarik masyarakat dan juga para

pemegang stakeholder untuk saling bertemu

dan membicarakan perencanaan untuk

perkembangan wilayahnya. Sehingga

pemerintah dapat dengan mudah

mendapatkan inputan dari masyarakatnya

sekaligus didengar oleh para stakeholdernya.

Tentunya, penerapan prinsip ini haruslah

diiringi dengan totalitas dari semua pihak.

Jika prinsip ini dapat diterapkan, dirasa

dapat cukup efektif untuk ke depannya

pemerintah mengembangkan wilayah

tersebut dalam waktu yang penuh berkah ini

yakni bulan suci Ramadhan. Bentuknya

dapat saja berupa Musrenbang dengan

dikemas dalam ajang silaturahmi dan

santunan pemerintah daerah untuk

masyarakatnya.

Kesimpulan

Dari pemaparan di atas, terlihat bahwa

banyak sekali berkah dan hikmah Ramadhan

untuk diterapkan dalam perkembangan

wilayah dan kota. Beberapa di antaranya

adalah meningkatnya perekonomian yang

dapat berdampak secara tidak langsung

terhadap perkembangan suatu wilayah.

Selain itu juga dalam menigkatkan tali

silaturahmi terhadap sesama yang dalam

perkembangan wilayah adalah antara

pemerintah dan masyarakatnya, dapat

dimanfaatkan untuk menerapkan

perencanaan partisipatif sehingga dapat

mengembangkan wilayahnya secara

bersama-sama dan untuk waktu jangka

panjang tentunya.

Referensi

http://id.wikipedia.org/wiki/Ramadan (diakses pada Minggu, 4 Agustus 2013 pk 16.00 WIB)

http://forum.kompas.com/teras/138512-10-hikmah-puasa-ramadhan.html (diunduh pada

Minggu, 4 Agustus 2013 pk 16.20 WIB) http://www.republika.co.id/berita/ramadhan/kabar-

ramadhan/13/07/27/mqlpwq-berkah-ramadhan-keuntungan-pedagang-kopiah-meningkat

(diakses pada Minggu, 4 Agustus 2013 pk 16.20 WIB)

http://narsismoergosum.blogspot.com/2010/08/dampak-ramadhan-terhadap-ekonomi.html

(diakses pada Minggu, 4 Agustus 2013 pk 16.05 WIB)

Page 8: Jurnal 2 ramadhan sebagai momentum perencanaan wilayah dan kota yang lebih baik

8 Agustus 2013 Jurnal The Moslem Planners #2 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota

Yang Lebih Baik

Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung

Zulfikar Mulyakusuma, 2013

Sedekah di Bulan Ramdhan dalam Perspektif

Perencanaan Wilayah dan Kota

Tarlani

Abstrak

Persoalan kemiskinan adalah persoalan yang sering disoroti dalam kehidupan masyarakat khususnya oleh Pemerintah. Kemiskinan menjadi penilaian sendiri dalam mengukur tingkat pembangunan ataupun kemajuan suatu daerah. Tentunya bukan hanya kewajiban bagi pemerintah saja melainkan tugas semua stakeholder untuk bisa berkontribusi dalam usaha penanganan kemiskinan yang ada di lingkungan sekitar kita.

Islam adalah agama yang sempurna. Semua persoalan sudah ada pembahasannya. Dalam islam persoalan kemsikinan dibahas secara lengkap baik dalam hal pengertian maupun penanganannya. Salah satu yang menjadi penanganan adalah sodaqoh. Menjadi sangat penting bagi orang kaya untuk bisa saling berbagi dengan orang miskin. Harta kekayaan yang dimiliki seseorang dalam islam, dalam hartanya terdapat hak-hak bagi orang miskin. Bulan ramadhan adalah bulan yang penuh dengan pahala, rasulullahpun membahas tentang sedekah sebagai amalan utama selama bulan suci ini.

Kata Kunci: Kemiskinan, pembangunan daerah, Sodaqoh, Ramadha

Page 9: Jurnal 2 ramadhan sebagai momentum perencanaan wilayah dan kota yang lebih baik

9 Jurnal The Moslem Planners #2 Agustus 2013 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota Yang Lebih Baik

Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung

Sumber: Indahnya Memberi, 2010

Pendahuluan

Dalam dunia modern ini, terlebih dengan

situasi kapitalisme yang mengakar di

negerikita Indonesia. Status sosial

masyarakat sangat banyak ditentukan

dengan kedudukannya di dalam wilayah

tersebut. Perbedaan itu sangatlah tampak

baik secara fisik, gaya hidup maupun sosial-

kemasyarakatannya. Hal tersebut membuat

adanya kesenjangan antara kelompok

dengan tingkat ekonomi tinggi dan tingkat

ekonomi rendah. Permasalahan kemiskinan

dalam masyarakat memang tidak bisa lepas

begitu saja dengan peran para stakeholder

yang ada di sekitar wilayah tersebut.

Semuanya mempunyai keterkaitan dan

fungsi yang menyatu dalam sistem interaksi

di lingkungan masyarakat atau kawasan

teritorial tertentu.

Bulan ramadhan adalah bulan yang

membuka kesempatan kita untuk banyak

menuai pahala dari amalan-amalan kita.

Ibadah hakikatnya adalah berhubungan

dengan 3 hal yaitu hubungan dengan Allah

(Hablumminallah), hubungan antar sesama

manusia (hablumminannas) dan hubungan

dengan lingkungan sekitar (hablumminal

alam). Salah satu yang dibahas adalah

ibadah puasa di bulan ramadhan Bulan

ramadhan merupakan bulan yang penuh

kesucian dan hikmah. Di Bulan ini pula

AlQuran sang pedoman hidup kita semua

diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi

Muhammad melalui malaikat Jibril. Banyak

nasihat- nasihat yang disampaikan

Rasulullah kepada kita terkait amalan utama

yang bisa dilakukan selama bulan ramadhan

ini.

Isi

Berbicara amalan utama di bulan ramdhan,

Rasulullah pernah bersabda melalui Aisyah

yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi. Berikut

isi dari hadistnya.

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika masuk bulan Ramadhan membebaskan setiap tawanan dan memberi setiap orang yang meminta. "

Dari hadist diatas, bisa diambil maknanya

bahwa selam bulan ramdhan ini kita seharusnya lebih punya tanggungjawab

melihat orang-orang yang ada dibawah kita, memperhatikan orang yang sedang

kesusahan dan menanggung kebutuhan dasar orang-orang di sekitar kita. Karena

dalam kita berpuasa tentunya merasakan bagaiamana lapar dan dahaga yang dialami

oleh orang-orang miskin sehingga memacu empati kita untuk bisa lebih memberi

daripada meminta. Terlebih untuk yang tidak bisa menjalani kewajiban puasa seperti

manula, yang disarankan oleh Rasulullahpun berbagi. Seperti yang terdapat

dalam Al-Quran suarat Al-Baqarah ayat 184 yaitu sebagai penjelas dari ayat 183 tentang

diwajibkannya puasa di bulan ramadhan

menjelaskan

“.........dan bagi yang berat menjalankannya,

wajib membayar fidyah yaitu memebri makan orang miskin. Tetapi barangg siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan (memberi makan kepada yang lebih miskin) maka itu lebih baik baginya.............”(Al-Baqarah : 184)

Mengapa Rasulullah membahas penting

permasalahan kemiskinan selama

ramadhan? karena pada hakikatnya pada

setiap harta yang kita mliki terdapat hak

pula bagi orang miskin. Terlebih dengan

situasi bulan ramdhan yang pahalanya

dilipatgandakan sampai 700 kali. Dan Allah

mengingatkan pula dalam Al-Quran surat Al-

Anfal

”Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-

anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan

sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang

besar” [QS. Al-Anfaal : 28].

Mengapa hal ini penting pula dalam konteks

Perencanaan wilayah dan Kota?

Page 10: Jurnal 2 ramadhan sebagai momentum perencanaan wilayah dan kota yang lebih baik

10 Agustus 2013 Jurnal The Moslem Planners #2 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota

Yang Lebih Baik

Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung

Kemiskinanbanyak digunakan sebagai salah

satu indikator dalam menilai hasil suatu

pembangunan. Tingkat kemiskinan di

masing-masing wilayah dapat menunjukkan

wilayah mana yang mengalami pembangunan

yang baik atau buruk. Kemiskinan terjadi

karena Kebutuhan dasar setiap manusia

belum tercukupi, United Nation Research

Institute for social Development (UNRISD)

membaginya dalam dua golongan yaitu

kebutuhan dasar yang diperlukan sekali

untuk mempertahankan hidupnya dan

kebutuhan lain yang lebih tinggi.

Penggolongkan kebutuhan dasar manusia

atas tiga kelompok yaitu : pertama,

kebutuhan fisik primer yang terdiri dari

kebutuhan gizi, perumahan dan kesehatan;

kedua, kebutuhan kultural yang terdiri dari

pendidikan, waktu luang (leisure), dan

rekreasi serta ketenangan hidup; dan ketiga,

kelebihan pendapatan untuk mencapai

kebutuhan lain yang lebih tinggi.

Kebutuhan dasar tidak hanya meliputi

kebutuhan orang atau keluarga, tetapi juga

meliputi kebutuhan fasilitas lingkungan

kehidupan manusia, seperti yang

dikemukakan oleh Internasional Labor

Organization (Arsyad, 1999) sebagai berikut :

“Kebutuhan dasar meliputi 2 unsur : pertama,

kebutuhan yang meliputi tuntutan minimum

tertentu dari suatu keluarga sebagai

konsumsi pribadi seperti makanan yang

cukup, tempat tinggal, pakaian, juga

peralatan dan perlengkapan rumah tangga.

Kedua, kebutuhan yang meliputi pelayanan

sosial yang diberikan oleh dan untuk

masyarakat seperti air minum yang bersih,

pendidikan, dan kultural.”

Lebih jauh lagi jika kita berbicara zakat khususnya ketika hari raya idul fitri (1

Syawal) yaitu zakat fitrah. Pada zakat fitrah mempunyai banyak pesan yang bisa kita

ambil khususnya pad apoin saling berbagi dan empati dengan semua orang yang

merasakan kekurangan ataupun kesedihan. Salah satu ritual yang menurut penulis luar

biasa karena semua orang wajib mengeluarkan zakatnya yang disimbolkan

demi mengembalikan pada kondisi kesucian. Dalam waktu satu malam saja zakat itu

harus diditribusikan kepada orang-orang

mustahiq (orang yang berhak menerima

zakat).

Al-Qur‟an menegaskan dalam sebuah ayat:

“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk

orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orag yang sedang alam perjaanan, sebagai suatu keketapan yang diwajibkan Allah; Dan Allah mengetahui lagi Maha bijaksana.” (QS At Taubah: 60)

Kesimpulan

Tampak dengan jelas, kita sebagai seorang

muslim yang taat kepada Allah sudah seharusnya lebih peka terhadap lingkungan

sekitar kita. Berbagai pendapat dari para ahli banyak menafsirkan tentang kemiskinan

begitu dengan solusi-solusinya. Namun, sebagai seorang umat islam harus pandai

pula menyikapi permasalahn kemiskinan. Kemiskinan merupakan sunnatullah karena

Allah telah menjadikan makhluknya berpasang-pasangan ada yang laki dan

perempuan, pintar dan bodoh ataupun miskin dan kaya. Rasulullah pernah

menyampaikan hadist yang berbunyi “orang mukmin yang kuat itu lebih baik daripada

muslim yang lemah”. Yang pasti keduanya terdapat pada umat tinggal bagaimana

masing-masing umat memanfaatkan untuk mencapainya. Dan Allah Pula telah

menjelaskan dalam surat Ar-Ra‟du ayat 11 berbunyi “ Allah sekali-kali tidak akan

mengubah nasib suatu kaum kecuali kaumnya sendiri yang mengubahnya”

Oleh karenanya, di moment bulan ramadhan

ini mari kita lebih membuka hati kita untuk membangun kepekaan, berusaha berempati

kepada saudara-saudara semuslim kita di luar sana yang membutuhkan. Masih sangat

banyak dari mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. Untuk makan dengan

sesuap nasipun mungkin masih bingung bisa diperoleh dari mana. Bulan ramadhan adalah

bulan yang penuh rahmat, Allah menurunkan banyak kasih sayangnya mulai

dari pahala yang berlipat sampai pada turunnya malam terbaik yaitu malam lailatul qadar. Persoalan kemiskinan tidak akan

pernah diatasi oleh satu pihak saja melainkan butuh lembaga-lembaga lain yang

mendukung penuh untuk bisa bersama-sama membantu saudara-saudara kita yang

Page 11: Jurnal 2 ramadhan sebagai momentum perencanaan wilayah dan kota yang lebih baik

Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung

11 Jurnal The Moslem Planners #2 Agustus 2013 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota Yang Lebih Baik

berkekurangan. Jika semuanya bisa

melangkah bersama, tidak heran

pembangunan suatu daerah juga akan

berjalan dengan baik dan cepat.

Referensi:

Al-Quran dan Al-Hadist

Idris, Mardjoko. 2007.” Problem kemiskinan: Analisis sebab dan jalan keluar” . Aplikasia-

Jurnal aplikasi ilmu-ilmu agama. Yogyakarta

Artikel “Benarkah kemiskinan dapat mendekatkan kepada kekafiran” oleh Ust Abu Ubaidah

yusuf bin Mukhtar As Sidawi__

tuntutan ibadah di bulan ramdhan. Keluarga muslim Satelindo___

Mulyakusuma, Zulfikar.2013. “Kesenjangan Sosial di Masyarakat”.___

REP.2012. ”Ada hak fakir miskin dalam harta kita”. Kompasiana__

Page 12: Jurnal 2 ramadhan sebagai momentum perencanaan wilayah dan kota yang lebih baik

Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung

12 Jurnal The Moslem Planners #2 Agustus 2013 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota Yang Lebih Baik

Page 13: Jurnal 2 ramadhan sebagai momentum perencanaan wilayah dan kota yang lebih baik

Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung

13 Jurnal The Moslem Planners #2 Agustus 2013 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota Yang Lebih Baik

Waktu dan Proses sebagai Pembentuk

Karakter Manusia

Asih Triharjani Sulistianingsih

Abstrak

Bulan Rajab, Bulan Sya’ban dan Bulan Ramadhan merupakan bulan istimewa bagi umat Islam.

Tiga bulan ini merupakan waktu bagi manusia untuk melatih keimanan dan ketaqwaan

terhadap pencipta-Nya sehingga diharapkan terbentuk karakter yang giat, sabar dan disiplin

dalam menjalankan amal ibadah di bulan-bulan berikutnya. Maka dapat disimpulkan bahwa

Bulan Ramadhan ini merupakan akhir dari waktu latihan atau pembentukan karakter dan

sebagai awal dari penerapan karakter baru di bulan-bulan berikutnya. Hal ini kemudian

dianalogikan ke dalam pelaksanaan fungsi manajemen pembangunan sehingga diharapkan

terbentuknya karakter perencana yang menghargai waktu dan proses dalam melaksanakan

pembangunan.

Pendahuluan

“Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab

dan Sya‟ban, serta berkahilah kami dalam

bulan Ramadhan”

Doa diatas merupakan doa yang dibaca

ketika memasuki bulan Rajab hingga

memasuki Bulan Ramadhan. Bulan Rajab,

Sya‟ban dan Ramadhan memang memiliki

beberapa keistimewaan bagi umat Islam.

Pada bulan-bulan tersebut, setiap orang

mulai berlomba untuk mendapatkan berkah.

Banyak amal ibadah yang dikerjakan oleh

manusia dalam rangka meningkatkan derajat

taqwa. Dimulai dari amalan wajib yang

dilaksanakan secara disiplin, serta amalan

khusus lainnya yang juga dikerjakan dengan

penuh keikhlasan. Tiga bulan tersebut

merupakan waktu sebagai pembentukan

karakter bagi umat manusia dalam

menjalankan kehidupan di bulan-bulan

berikutnya. Rangkaian ketiga bulan istimewa

ini akan dianalogikan dengan rangkaian

proses Planning, Organizing, Actuating dan

ontrolling untuk mencapai sustainable

development.

Isi

Ketika memasuki Bulan Rajab, manusia akan

memasuki gerbang menuju tiga bulan penuh

istimewa dan penuh berkah. Bulan Rajab,

Bulan Sya‟ban serta Bulan Ramadhan

merupakan bulan yang selalu ditunggu umat

manusia setiap tahunnya.

Keistimewaan Bulan Rajab

Pada Bulan rajab ini terjadi peristiwa penting

bagi umat Islam, yaitu adanya peristiwa Isra

Mi‟raj Nabi Muhammad SAW. Pada peristiwa

itu untuk pertama kalinya Allah SWT

memerintahkan Nabi Muhammad serta umat

islam lainnya untuk melaksanakan shalat 5

waktu dengan jumlah 17 raka‟at dalam

waktu sehari semalam (24 jam). Dengan

Page 14: Jurnal 2 ramadhan sebagai momentum perencanaan wilayah dan kota yang lebih baik

14 Agustus 2013 Jurnal The Moslem Planners #2 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota

Yang Lebih Baik

Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung

demikian umat Islam dituntuk untuk

melaksanakan shalat wajib karena sholat

merupakan tiangnya agama Islam.

Keistimewaan Bulan Sya’ban

Bulan Sya‟ban ini merupakan bulan

kedelapan dalam penanggalan hijriyah.

Bulan ini terletak antara dua bulan mulia

yaitu Bulan Rajab dan Bulan Ramadhan.

Pada Bulan Sya‟ban ini terdapat malam nisfu

Sya‟ban, yaitu malam pertengahan pada

Bulan Sya‟ban (malam tanggal 15). Pada

malam itu Allah akan turun langsung untuk

mengawasi makhluknya.

„Dalam hadis Ali, Rasulullah bersabda:

"Malam nisfu Sya'ban, maka hidupkanlah

dengan salat dan puasalah pada siang

harinya, sesungguhnya Allah turun ke langit

dunia pada malam itu, lalu Allah bersabda:

"Orang yang meminta ampunan akan Aku

ampuni, orang yang meminta rizqi akan Aku

beri dia rizqi, orang-orang yang mendapatkan

cobaan maka aku bebaskan, hingga fajar

menyingsing." (H.R. Ibnu Majah).‟

Adapula sebagian orang memepercayai pada

malam nisfu sya‟ban tersebut telah ditutup

buku amalan selama setahun kebelakang

oleh dua malaikat pencatat amal yaitu

Malaikat Raqib dan Malaikat Atid. Pada

dasarnya di Bulan Sya‟ban ini manusia

dituntut untuk meningkatkan kadar iman

dan taqwa untuk mempersiapkan diri dalam

menyambut bulan Ramadhan.

Keistimewaan Bulan Ramadhan

Ramadhan merupakan bulan penuh berkah.

Bulan penuh ampunan. Bulan ketika orang-

orang meningkatkan serta menjaga derajat

iman dan taqwa untuk mencapai fitri. Ketika

bulan Ramadhan datang maka setiap orang

telah bersiap untuk mendapatkan pahala

yang dilipatgandakan.

“Telah datang Bulan Ramadhan, bulan

penuh berkah, maka Allah mewajibkan

kalian untuk berpuasa pada bulan itu, saat

itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu

neraka ditutup, para setan diikat dan pada

bulan itu pula terdapat satu malam yang

nilainya lebih baik dari seribu bulan. (HR.

Ahmad)”

Pada bulan Ramadhan setiap orang

berlomba-lomba dalam melaksanakan

amalan wajib serta amalan khusus. Beberapa

amalan khusus di Bulan Ramadhan

diantaranya puasa, zakat fitrah, shalat

tarawih serta tadarus.

Setelah melewati ketiga bulan tersebut,

diharapkan dapat terbentuk beberapa

karaktern pada diri setiap manusia.

Beberapa karakter tersebut adalah giat,

sabar serta disiplin. Giat dalam menjalankan

amalan wajib maupun amalan sunnah.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan dan

mempertahankan derajat taqwa. Sabar dalam

menjalani setiap jalan kehidupan yang telah

digariskan. Disiplin, artinya tidak menunda-

nunda waktu untuk beribadah seperti yang

diajarkan ketika imsak dan berbuka puasa.

Ketiga bulan istimewa tersebut merupakan

bulan sebagai pembentukan karakter dengan

adanya berkah tersendiri serta pahala yang

berlipat ganda. Karakter yang telah terbentuk

tersebut merupakan bekal untuk menjalani

kehidupan di bulan berikutnya. Ramadhan

merupakan awal, bukan sebagai akhir. Maka

setelah mencapai fitri pada tanggal 1 Syawal,

hendaknya setiap manusia tetap

mempertahankan karakter yang dibentuk

pada Bulan Ramadhan, giat, sabar dan

disiplin. Bukan sebagai akhir sehingga pada

bulan-bulan berikutnya bermalas-malasan

dalam menjalankan ibadah kepad Allah SWT.

Analogi dalam Manajeman

Pembangunan

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia

Manajemen adalah penggunaan sumber daya

secara efektif untuk mencapai sasaran.

Manajemen ini bertujuan untuk mencapai

efisiensi dan efektivitas dalam mencapai

tujuan atau sasaran yang telah ditentukan

sebelumnya. Jadi manajemen pembangunan

bertujuan untuk meningkatkan efktivitas dan

keteraturan dalam setiap tahapan

pembangunan agar terwujud sustainable

development. Fungsi dari manajemen

pembangunan ini adalah Planning,

Organizing, Actuating dan Controlling atau

yang lebih dikenal dengan POAC.

Page 15: Jurnal 2 ramadhan sebagai momentum perencanaan wilayah dan kota yang lebih baik

Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung

15 Jurnal The Moslem Planners #2 Agustus 2013 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota Yang Lebih Baik

Planning atau perencanaan merupakan suatu

proses untuk mencapai tujuan tertentu

dengan memanfaatkan sumberdaya yang

ada. Dengan demikian diharapkan tersusun

rencana kerja yang sistematis dengan

memerhatikan efektifitas penggunaan sumber

daya yang ada. Dalam proses perencanaan

ini akan timbul berbagai alternatif dalam

mencapai tujuan. Pada proses perencanaan

ini dititikberatkan pada tujuan perencanaan

serta peramalan di masa mendatang.

Organizing atau pengorganisasian adalah

menggabungkan potensi dari individu atau

kelompok untuk bekerja bersama dalam

mencapai tujuan atau sasaran yang telah

ditentukan. Pengorganisasian ini

menitikberatkan pada harmonisasi dan

sinergi antar individu atau kelompok.

Actuating atau penerapan adalah

implementasi dari planning dan organizing

dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang

telah ditentukan.

Controlling atau pengawasan adalah kegiatan

pegendalian pada setiap fungsi manajemen

yang dijalankan. Dititikberatkan pada

pengawasan keberjalanan setiap prosesnya.

Keempat fungsi manajemen ini merupakan

modal dasar dalam menjalankan

pembangunan. Planning, Organizing,

Actuating dan Controlling harus dijalankan

dengan baik dan benar, serta focus pada

tujuan dan sasaran yang hendak dicapai,

sehingga terwujud efisisensi dan efektivitas

pembangunan. Ketika keempat fungsi

manajemen ini dijalankan dengan baik, maka

akan terwujud sustainable development.

Kesimpulan

Sebagai manusia yang beriman kepada Allah

SWT, sudah sepantasnya kita untuk selalu

menjalankan kewajiban sebagai umat-Nya.

Bulan Rajab, Bulan Sya‟ban dan Bulan

Ramadhan merupakan waktu untuk kita

berlatih dalam menjalankan setiap amal

ibadah sehingga terbentuk karakter giat,

sabar dan disiplin dalam melaksanakan amal

ibadah pada bulan-bulan berikutnya.

Ramadhan merupakan titik awal untuk

selalu meningkatkan keimanan dan

ketawaan terhadap Allah SWT, bukan

sebagai akhir untuk kemudian bermalas-

malasan. Hal ini kemudian dianalogikan

terhadap fungsi manajemen dalam

pembangunan. Empat fungsi manajemen,

yaitu Planning, Organizing, Actuating serta

Controlling merupakan dasar dalam

mencapai sustainable development. Keempat

fungsi ini tentunya harus berjalan dengan

baik dan benar sehingga terbentuk dasar

yang kuat dalam menjalankan proses

pembangunan yang kontinyu.

Hamba Allah yang beriman dan bertaqwa

tentunya tidak akan menyia-nyiakan Bulan

rajab, Bulan Sya‟ban dan Bulan Ramadhan

ini untuk mengumpulkan sebanyak-

banyaknya pahala serta menjadikannya

latihan untuk meningkatkan frekuensi

maupun keikhlasan dalam menjalankan

amal ibadah kepada Allah SWT di bulan

berikutnya. Sebagai manusia kita tentunya

sadar bahwa kita belum tentu dipertemukan

dengan Bulan Rajab/Bulan Sya‟ban/Bulan

Ramadhan berikutnya. Sebagai seorang

perencana, tentunya harus bersungguh-

sungguh dalam menjalankan fungsi

manajemen pembangunan yang ada. Ketika

proses situ berjalan baik, maka

pembangunan pun akan berjalan lancar baik

di masa sekarang maupun masa mendatang.

Menghargai waktu dan proses merupakan

cerminan perencana yang baik, karena

belum tentu kita masih diberi kesempatan

untuk memperbaiki apa yang telah

dikerjakan di kemudian hari.

Referensi :

Slide Manajemen dan Administrasi Pembangnan PWK ITB, 2013 bapemas.jatimprov.go.id. Diakses pada tanggal 3 Agustus 2013, pukul 15.30 WIB

muslimdaily.net. Diakses pada tanggal 1 Agustus 2013, pukul 10.05 WIB

Page 16: Jurnal 2 ramadhan sebagai momentum perencanaan wilayah dan kota yang lebih baik

16 Agustus 2013 Jurnal The Moslem Planners #2 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota

Yang Lebih Baik

Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung

Kawasan Pengembangan Islam Terpadu: Another

Way to Sustain Ramadhan

Dika Fajri Fisabilillah

Abstrak

Ramadhan merupakan bulan yang mulia, bulan yang penuh dengan berkah, rahmat, dan

ampunan. Setiap muslim pasti sering mendengar dan mengetahui mengenai hal tersebut. Oleh

karena itu setiap muslim yang menginginkan berkah, rahmat, dan ampunan dari Allah SWT

akan selalu memaksimalkan ibadahnya pada bulan ini. Hal tersebut diharapkan agar mereka

bisa menyosongkan kemenangan di hari Idul Fitri. Namun terkadang ibadah yang dijalankan

pada saat bulan Ramadhan seringkali tidak berlanjut di bulan-bulan lainnya. Dalam artikel ini

akan dijelaskan mengenai bagaimana hubungan Ramadhan dengan Kawasan Pengembangan

Islam Terpadu, pentingnya mengembangkan Kawasan Pengembangan Islam Terpadu,

komponen Kawasan Pengembangan Islam Terpadu, dan Preseden Kawasan

PengembanganIslam Terpadu.

Pendahuluan

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya,

Ramadhan merupakan bulan yang penuh

dengan berkah, rahmat, dan ampunan dari

Allah SWT. Di bulan ini, Allah SWT

menyediakan berbagai kesempatan bagi

hamba-Nya untuk melakukan berbagai

kebaikan. Hal tersebut ditunjukkan dengan

kebaikan dengan perbuatan-perbuatan yang

baik dan terpuji, bertaubat, beristighfar, dan

memperbanyak doa. Dengan melakukan

perbuatan-perbuatan tersebut niscaya Allah

SWT akan membalas kebaikan yang kita

lakukan dengan menurunkan berkah dan

rahmatnya, menghapus dosa-dosa, dan

mengabulkan doa.

Hal tersebut sesuai dengan hadis yang

berbunyi: “Telah datang kepadamu Bulan

Ramadhan, bulan keberkahan. Allah

mengunjungimu pada bulan ini dengan

menurunkan rahmat, menghapus dosa-dosa,

dan mengabulkan doa. Allah melihat

berlomba-lombanya kamu pada bulan ini

dan Dia membangga-banggakanmu kepada

malaikat-malaikat-Nya, maka kepada Allah

hal-hal yang baik dari dirimu. Karena orang

yang sengsara adalah orang yang tidak

mendapatkan rahmat Allah di bulan ini.”

(HR. Tabhrani). Sehingga tak dapat

dipungkiri banyak muslim yang

memaksimalkan ibadahnya pada bulan ini

seraya berharap agar mendapatkan berkah,

rahmat, dan ampunan dari Allah SWT.

Ramadhan dan Kawasan Pengembangan

Islam Terpadu

Dalam mengoptimalkan ibadah di bulan

Ramadhan, umat muslim lebih cenderung

senang melakukan ibadahnya di tempat-

tempat yang bernuansa islami seperti masjid.

Hal tersebut membuat lebih sering ramainya

masjid ataupun musholla di bulan

Ramadhan. Namun apabila sudah bukan

berada di bulan Ramadhan lagi, seringkali

masjid menjadi lebih sepi dan tidak jarang

pada saat sholat lima waktu masjid tidak

lebih diisi oleh satu saf. Pada akhirnya

Ramadhan seperti bunga musiman yang

mekar setahun sekali dan wanginya semakin

lama semakin menghilang setelah

Ramadhan.

Page 17: Jurnal 2 ramadhan sebagai momentum perencanaan wilayah dan kota yang lebih baik

17 Jurnal The Moslem Planners #2 Agustus 2013 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota Yang Lebih Baik

Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung

Agar membuat wangi “bunga” tersebut tetap

terjaga sepanjang tahun sambil menunggu

“bunga” tersebut mekar kembali, perlu

adanya upaya yang dilakukan. Salah satu

upaya yang dilakukan adalah dengan

mengembangkan Kawasan Pengembangan

Islam Terpadu. Kawasan Pengembangan

Islam Terpadu merupakan kawasan yang

didalamnya terdapat berbagai aktivitas

islami. Di satu sisi bulan Ramadhan menjadi

momentum bagi pengembangan kawasan ini

dan membuat kawasan ini menjadi ramai

dikunjungi pengunjung. Di sisi lain kawasan

ini membantu agar membuat momen

Ramadhan tetap terjaga setelah Ramadhan

usai. Sehingga terdapat hubungan timbal

balik antara Ramadhan dan Kawasan

Pengembangan Islam Terpadu.

Komponen Kawasan Pengembangan Islam

Terpadu

Komponen Kawasan Pengembangan Islam

Terpadu merupakan unit-unit bangunan

yang mendukung pengembangan islam.

Kawasan Pengembangan Islam Terpadu

terdiri dari beberapa bangunan yang

membantu bagi umat muslim untuk

melakukan ibadah dan aktivitas-aktivitas

islami lainnya. Adapun beberapa contoh

komponen dari kawasan ini adalah tempat

edukasi islam, masjid, bank syariah,

perpustakaan islam, rumah zakat, area

festival islam, dan beberapa fasilitas

pendukung lainnya seperti aula serbaguna,

supermarket, dan fasilitas umum lainnya.

Masjid merupakan komponen paling penting

dari kawasan ini yang berfungsi sebagai

tempat ibadah bagi umat muslim, namun

juga sebagai simbol utama bagi kawasan ini

agar umat muslim mengetahui mengenai

kawasan ini dan mau mendatangi kawasan

ini. Tempat edukasi islam merupakan salah

satu komponen penting bagi kawasan ini

dalam mengembangkan islam melalui

edukasi kepada anak, baik dari balita hingga

orang dewasa. Bank syariah merupakan

komponen pendukung dari kawasan ini

dalam mengembangkan ekonomi syariah

sesuai dengan syariat islam. Perpustkaan

islam merupakan komponen pendukung

yang berfungsi sebagai gudang ilmu dan

pengetahuan serta sejarah yang terkai

dengan islam dan makna kehidupan dunia

sesuai pandangan islam. Rumah zakat

merupakan salah satu komponen penting

dalam mengatasi permasalahan kota yaitu

kemiskinan dan menjadi kekuatan dalam

pengembangan kawasan ini. Area festival

islam merupakan salah satu komponen

penting bagi kawasan ini dalam menarik

umat muslim untuk mendatangi kawasan ini

khususnya pada acara-acara hari besar

islam. Komponen-komponen tersebut yang

mendukung agar membuat momen

Ramadhan tetap terjaga setelah Ramadhan

usai.

Preseden Kawasan Pengembangan Islam

Terpadu

Adapun beberapa contoh Kawasan

Pengembangan Islam Terpadu adalah Zona

Madina Bogor, Islamic Center Pasir

Pangaraian Riau dan masih banyak contoh

lainnya. Zona Madina adalah kawasan

pemberdayaan umat terpadu yang dibangun

di atas tanah seluas 5,5 Hektar di wilayah

Parung Bogor. Di kawasan ini terdapat

Sekolah Menengah, Masjid Kaca, Rumah

Sakit, Area Pengembangan Ekonomi, Guest

House, Outbound, Sport Ground,

Perpustakaan Digital, Aula Serbaguna,

Bussines Center, Pom Bensin, Rest Area dan

fasilitas umum lainnya. Zona Madina

didesain dan dikembangkan dengan konsep

kawasan tumbuh dan terpadu dengan

landasan tata nilai Islam yang rahmatan lil

alamin dengan tujuan sebesar-besarnya

membangun pemberdayaan dalam arti luas

meliputi pembangunan sosioekonomi,

budaya dan pengembangan nilai religi

dengan masjid sebagai pusat sentra

kawasan. Desain program Zona Madina

selalu memperhatikan nilai-nilai lokal yang

dikembangkan hingga mencapai titik

optimum untuk pengembangan sosioekonomi

masyarakat sekitar dalam radius 5 kilometer

persegi. Zona Madina dibangun dengan

pendanaan dari zakata serta infak/sedekah

masyarakat Indonesia, serta donasi

perusahaan, pemerintah serta upaya-upaya

lain yang halal. Zona Madina dimulai

pembangunannya pada 7 Januari

2009bertepatan dengan 10 Muharram 1030

H dimulai dengan pembangunan Rumah

Sakit Zakat terbesar di Indonesia yang

Page 18: Jurnal 2 ramadhan sebagai momentum perencanaan wilayah dan kota yang lebih baik

Keluarga Mahasiswa Muslim Planologi

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung

18 Agustus 2013 Jurnal The Moslem Planners #2 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota

Yang Lebih Baik

direncanakan selasai pembangunannya pada

akhir Taahun 2010. Zona Madina adalah

kawasan terbuka yang dapat dikunjungi

masyarakat selama 24 jam sehari dan 7 hari

dalam sepekan.

Kesimpulan

Kawasan Pengembangan Islam Terpadu

merupakan kawasan yang didalamnya

terdapat berbagai aktivitas islami. Di satu

sisi bulan Ramadhan menjadi momentum

bagi pengembangan kawasan ini dan

membuat kawasan ini menjadi ramai

dikunjungi pengunjung. Di sisi lain kawasan

ini membantu agar membuat momen

Ramadhan tetap terjaga setelah

Ramadhanusai. Sehingga terdapat hubungan

timbal balik antara Ramadhan dan Kawasan

Pengembangan Islam Terpadu.Dalam

perencanaan kota perlu dipertimbangkan

dalam pembuatan Kawasan Pengembangan

Islam Terpadu ini. Hal tersebut akan

memberikan manfaat khususnya dalam

menyelesaikan beberapa permasalahan kota.

Hal tersebut karena kawasan ini dapat

menjaga nilai-nilai islami pada umat islam

sehingga dapat membuat kerukunan umat

muslim terjaga. Hal tersebut juga bisa

berdampak secara langsung maupun tidak

langsung dalam mengurangi beberapa

permasalahan kota seperti kemiskinan dan

kriminalitas.

Referensi:

http://www.gemari.or.id/artikel/4820.shtml. Diakses pada tanggal 28 Juli 2013, pukul

15.20 WIB

http://kotasantri.com/pelangi/risalah/2013/07/10/ramadhan-bulan-penuh-berkah.

Diakses pada tanggal 28 Juli 2013, pukul 15.31 WIB

http://muslim.or.id/ramadhan. Diakses pada tanggal 28 Juli 2013, pukul 15.38 WIB

Zona Madina(wakalanusantara.com,2013)

Wakalanusantara.com

Page 19: Jurnal 2 ramadhan sebagai momentum perencanaan wilayah dan kota yang lebih baik

19 Agustus 2013 Jurnal The Moslem Planners #2 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota

Yang Lebih Baik

Page 20: Jurnal 2 ramadhan sebagai momentum perencanaan wilayah dan kota yang lebih baik

20 Agustus 2013 Jurnal The Moslem Planners #2 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota

Yang Lebih Baik

Mendatar Menurun

T

E

K

A

T

E

K

I

S

I

L

A

N

G

Page 21: Jurnal 2 ramadhan sebagai momentum perencanaan wilayah dan kota yang lebih baik

21 Agustus 2013 Jurnal The Moslem Planners #2 Ramadhan Sebagai Momentum Perencanaan Wilayah dan Kota

Yang Lebih Baik

Page 22: Jurnal 2 ramadhan sebagai momentum perencanaan wilayah dan kota yang lebih baik