Jurnal 2

download Jurnal 2

of 10

description

jurnal 2

Transcript of Jurnal 2

KORELASI ANTARA HASIL BELAJAR TEORI DAN PRAKTEK MEMBACA GAMBAR TEKNIK LISTRIK DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTEK MEMASANG INSTALASI PENERANGAN LISTRIK BANGUNAN SEDERHANA

( Suatu Studi di SMK Kemala Bhayangkari 1 Jakarta )Zico Sihite Alumni Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Tahun Lulus 2011 (Semester 095)Sri SujantiDosen Universitas Negeri Jakarta Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elekktro sebagai Dosen Pembimbing IIrzan ZakirDosen Universitas Negeri Jakarta Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elekktro sebagai Dosen Pembimbing IIMargo Prihatin 5115096939Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri JakartaAbstract

This study aims to determine whether there is a correlation between the results of learning theory and practice of reading electrical installation engineering drawings with the results of learning the practice of installing electric lighting installation is simple buildings.

The research was conducted in SMK Kemala Bhayangkari 1 Jakarta. The method used is descriptive method. The population in this study were all students in grade 1 X SMK Jakarta Kemala Bhayangkari electrification program majoring in engineering. Measurement instruments used in a matter of objective multiple-choice test with a score of 0-1 of 40 questions.

Therefore we can conclude that there is a positive relationship between the learning theory and the practice of reading electrical installation engineering drawings with the results of learning the practice of installing electric lighting installation is simple buildings.Keyword : Hasil Belajar, Teori dan Praktek Membaca Gambar Teknik Listrik, Praktek Memasang Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan tingkat menengah yang bertanggung jawab mencetak sumber daya manusia yang memiliki kemampuan akademis sekaligus keahlian khusus. Dengan menguasai teori dan praktek, setiap lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diharapkan mampu bersaing di sunia industri.Pada proses belajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), praktek merupakan salah satu cara praktis yang diperlukan agar tujuan suatu materi (teori) dapat terbukti. Sehingga praktek juga mendukung penyampaian suatu materi (teori) agar pada prakteknya siswa mengerti.

Sebelum melakukan praktek biasanya seorang guru bidang studi akan menyampaikan materi atau teori yang berhubungan dengan praktek terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar dapat melakukan praktek dengan baik. Guru juga menyediakan lembar kerja praktek yang akan menjadi pedoman selama praktek.Berdasarkan hal itu, peneliti mencoba meneliti mengenai keterkaitan antara hasil belajar teori dan praktek membaca gambar teknik instalasi listrik dengan hasil belajar praktek memasang instalasi penerangan listrik bangunan sederhana di SMK Kemala Bhayangkari 1 Jakarta pada iswa kelas X program jurusan teknik ketenagalistrikanHasil BelajarBelajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakan dalam peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya piker, dan kemampuan yang lainnya (Thursan Hakim:2005:h.1).

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (Jihad dan Haris:2009:h.14). Setelah melalui proses belajar, maka siswa dapat diharapkan mencapai tujuan belajar yang disebut juga hasil belajar. Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan,dan sikap yang baru, hal ini diharapkan dapat dicapai ileh siswa.Tujuan utama melakukan evaluasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya. Tindak lanjut termaksud merupakan fungsi evaluasi dan dapat berupa :1. Penempatan pada tempat yang tepat,

2. Pemberian umpan balik,

3. Diagnosis kesulitan belajar siswa,

4. Penentuan kelulusan (daryanto:1999:h.11).

Hasil evaluasi tersebut dapat dilihat dengan menggunakan tes. Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang-orang yang dites (Jihad dan Haris:2009:h.67). tes digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang siswa telah menguasai pelajaran yang disampaikan terutama meliputi aspek pengetehauan dan keterampilan.Dari beberapa teori belajar dan hasil belajarr di atas secara umum dapat dikatakan bahwa belajar merupakan suatu proses yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu tentang suatu pengetahuan yang terjadi pada diri seseorang dan perubahan perubahan pengetahuan yang diperoleh berdasarkan belajar. Setiap kegiatan belajar akan menghasilkan perubahan yang disebut hasil belajar. Dengan demikian yang dimaksud hasil belajar adalah nilai yang dicapai oleh siswa yang merupakan proses pembelajaran untuk memperoleh sejumlah pengetahuan dan mengukur kemampuan belajar yang terlihat dalam suatu prestasi yang dicapai oleh siswa.

Praktek Memasang Instalasi Penerangan Listrik Bagunan SederhanaHasil belajar parktek adalah kegiatan yang lebih didominasi oleh kawasan psikomotor dimana siswa dituntut agar lebih aktif melakukan percobaab sendiri maupun kelompok. Percobaan tersebut bertujuan agar siswa mendapatkan untuk menguji dan melaksanakan dalam keadaan nyata apa yang diperoleh dalam teori untuk diterapkan dalam praktek. Kegiatan praktek dilakukan secara teratur dan dilatih secara berulang ulang sehinga siswa memiliki kemampuan praktek yang lebih baik.Gambar merupakan sarana komunikasi yang penting. Dikatakan penting karena gambar teknik berisi tujuan penjelasan atau maksud pelaksanaan dalam kegiatan teknik ( Muljono dan Asbullah:1977:h.17 ). Gambar teknik dalam kelistrikan dapat dikatakan kompleks dan padat informasi karena terinci oleh detail detail gambar yang mengandung arti terhadap kontrusinya, penggunananya, pemasangannya, komponennya, dan cara kerjanya.

Dalam proses pembelajaran praktek memasang instalasi penerangan listrik bangunan sederhana siswa perlu mengetahui bahwa instalasi listrik merupakan pengetahuan dan jenis pekerja khusus, sehingga harus ditangani secara khusus. Yang perlu diketahui siswa dalam pembelajaran praktik memasang instalasi penerangan listrik bangunan sederhana,yaitu:1. Peraturan Umum instalasi Listrik (PUIL 2000)

Dalam pemasangan instalasi listrik, biasanya rawan terhadap terjadinya kecelakaan. Kecelakaan bisa timbul akibat adanya sentuh langsung dengan penghantar beraliran arus atau kesalahan dalam prosedur pemasangan instalasi. Oleh karena itu perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan bahaya listrik serta tindakan keselamatan kerja. Beberapa penyebab terjadinya kecelakaan listrik diantarannya:

a. Kabel atau hantaran pada instalasi listrik terbuka dan apabila tersentuh akan menimbulkan bahaya kejut.b. Jaringan dengan hantaran telanjang.c. Peralatan listrik yang rusak.d. Kebocoran listrik pada peralatan listrik dengan rangka dari logam, apabila terjadi kebocoran arus dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau body.e. Peralatan atau hubungan listrik yang dibiarkan terbuka.f. Penggantian kawat sekring yang tidak sesuai dengan kapasitas sehingga dapat menimbulkan bahaya kebakaran.g. Penyambungan peralatan listrik pada (stop kontak) dengan kontak tusuk lebih dari satu (bertumpuk).

Contoh langkah-langkah keselamatan kerja berhubungan dengan peralatan listrik,tempat kerja,dan cara-cara melakukan pekerjaan pemasangan instalasi listrik dapat diikuti petunjuk berikut:1.Menurut PUIL 2000 ayat 920 B6, beberapa ketentuan peralatan listrik diantaranya:a). Peralatan yang rusak harus segera diganti dan diperbaiki. Untuk peralatan rumah tangga seperti sakelar,fitting,kontak-kontak,setrika listrik,pomppa listrik yang dapat mengakibatkan kecelakaan listrik.b). Tidak diperbolehkan :

1.Mengganti pengaman arus lebih dengan kapasitas yang lebih besar. 2.Mengganti kawat pengaman lebur dengan kawat yang kapasitasnya lebih besar. 3.Meamasang kawat tambahan pada pengaman lebur untuk menambah daya. c). Bagian yang bertegangan harus ditutup dan tidak boleh disentuh seperti terminal-terminal sembungan kabel.dan lain-lain.d) Peralatan listrik yang rangkaiannya terbuat dari logam harus ditanahkan.

2. Menurut PUIL 2000 ayat 920 A1, tentang keselamatan kerja berkaitan dengan tempat kerja,dianataranya:a) Ruangan yang didalamnya terdapat

peralatan listrik terbuka, harus diberi tanda peringatan AWAS BERBAHAYA.b)Berhati-hatilah bekerja dibawah jaringan listrik.c)Perlu digunakan peralatan pelindung bila bekerja di daerah yang rawan bahaya listrik.3.Pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik yang mendukung pada keselamatan kerja,antara lain: 1.Pekerja instalasi listrik harus memilki

pengetahuan yang telah ditetapkan oleh PLN (AKLI). 2.Pekerja harus dilengkapi dengan

peralatan pelindung seperti: Baju pengaman (lengan panjang, tidak mengandung logam,kuat dan tahan terrhadap gesekan), Sepatu, Helm,

Sarung tangan. 3.Peralatan ( komponen ) listrik dan cara pemasangan instalasinya harus sesuai dengan PUIL. 4.Bekerja dengan menggunakan peralatan yang baik. 5.Tidak memasang tusuk kontak secara bertumpuk. 6.Tidak boleh melepas tusuk kontak dengan cara menarik kabelnya,tetapi dengan cara memegang dan menarik tusuk kontak tersebut.PUIL 2000 tidak berlaku bagi beberapa system instalasi listrik tertentu seperti: 1.Bagian instalasi tegangan rendah untuk menyalurkan berita atau

isyarat. 2.Instalasi untuk keperluan telekomunikasi dan instalasi kereta rel listrik. 3.Instalasi dalam kapal laut,kapal terbang,kereta rel listrik,dan kendaraan yang digerakan secara mekanis.

Gambar 1. Contoh Diagram Satu Garis

Gambar 2. Contoh Diagram Pengawatan RumahTeori dan Praktek Membaca Gambar TeknikMata pelajaran membaca gambar teknik listrik yang merupakan pelajaran keterampilan pengertian visual tentang kelistrikan yang perlu diketahui oleh siswa.Dalam mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan membaca gambar teknik instalasi listrik yang dipelajari siswa adalah mampu menerakan standarisasi dan normalisasi ketenagalistrikan, mampu mengenal serangkaian symbol simbol instalasi listrik sesuai dengan standar, menggambar dan menginterprestasikan gambar kelistrikan, mengenal perbedaan instalasi dalam permukaan dan luar permukaan dan memahami tentang pengaturan peralatan suatu instalasi listrik.

Selain mengetahui standarisasi dan normalisasi gambar teknik ketenagalistrikan, siswa juga harus mengetahui symbol symbol instalasi listrik dan juga mahir membaca gambar instalasi. Yang dimaksud dengan symbol teknik listrik adalah untuk menyingkat keterangan keterangan dengan menggunakan gambar.

Setelah mengetahui standarisasi dan normalisasi serta symbol symbol gambar teknik ketenagalistrikan, siswa juga harus mampu menginterprestasikan gambar. Yang dimaksud dengan interprestasi gambar rangkaian listrik adalah tafsiran atau terjemahan dari suatu gambar rangkaian listrik agar gambar tersebut dapat dibaca, dipasang, dioperasikan atau dikomunikasikan oleh pihak pihak tertentu.Tujuan pembelajaran gambar adalah memperoleh keterampilan perkakas gambar, membuat gambar sendiri, memahami atau membaca gambar yang dibuat oleh orang lain (Berg dan Gijzelis:1979:h.1). membaca gambar teknik listrik merupakan materi pelajaran keterampilan kelistrikan secara diagram sehingga materi ini sangat dominan terhaadap keberhasilan siswa saat melakukan pelajaran praktek.Kemampuan siswa ini diperoleh setelah memahami dan bekerja sesuai dengan ketentuan yang tertera pada gambar teknik dan mempunyai keterampilan membuat ketsa sketsa gambar dan gambar detailnya (Nolker:1988:h.151). Jenis-jenis gambar isntalasi yang dapat dijadikan sumber informasi yang lengkap, diantaranya: diagram dasar atau skema dasar, yaitu gambar yang bersifat menjelaskan cara kerja suatu instalasi secara elementer. Diagram lingkaran atau diagram control bermaksud untuk menjelaskan secara terinci dari rangkaian yang tidak terpengaruh oleh ukuran sebenarnya. Gambar bagan atau gambar garis tunggal bermaksud untuk menjelaskan jumlah hantaran dan komponen yang digunakan.Gambar 3Tabel Luas Penampang Hantaran Nominal

Gambar 4. Contoh Saklar

Gambar 5. Lambang Untuk Diagram Saluran Arus Kuat

Gambar 6. Lambang Untuk Diagram

Saluran Arus Kuat

Tujuan dari praktik membaca gabar teknik adalah,siswa diharapkan mampu untuk mengaplikasikan atau menginterpretasikan teori gambar yang disampaikan oleh guru yang bersangkutan terhadapa praktik gambar. Membaca gambar teknik listrik merupakan proses menterjemahkan simbol-simbol listrik yang tertulis atau tercetak yang bekerjanya berhubungan dengan kelistrikan dan di dalamnya terkandung informasi atau pesan dari sumber ke penerima informasi atau pesan itu sendiri.Yang dimaksud praktik membaca gambar ialah mampu mengartikan gambar sebagai informasi yang lengkap yang dijabarkan kedalam bentuk praktik tentang nama gambar atau judul gambar,komponen-komponen,cara kerja dan pemasangannya. Jadi yang dimaksud dengan praktik membaca gambar listrik ialah kemampuan untuk memahami dan menanggapi serta menterjemahkan informasi dari symbol-simbol listrik yang dinilai melalui lembar engamatan.METODE PENELITIANMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif ini dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.

Sedangkan untuk pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan penelitian korelasional.

Dalam metode ini, hasil belajar teori dan praktek membaca gambar teknik instalasi listrik sebagai variabel bebas dan hasil belajar praktek memasang instalasi penerangan listrik bangunan sederhana sebagai variabel terikat.

HASILHasil penelitian : Hasil perhitungan koefisien korelasi antara hasil belajar teori membaca gambar teknik instalasi listrik dengan hasil belajar praktek memasang instalasi penerangan listrik bangunan sederhana yang dihitung menggunakan rumus Pearson Product Moment dilakukan uji-t dengan ( - 0,05. Dari data hasil penelitian diperoleh thitung = 21,97 dan ttabel = 1,671 dengan demikian thitung ( ttabel berarti koefisien korelasi adalah signifikan.

Sedangkan hasil perhitungan koefisien korelasi antara hasil belajar praktek membaca gambar teknik instalasi listrik dengan hasil belajar praktek memasang instalasi penerangan listrik bangunan sederhana yang dihitung menggunakan rumus Pearson Product Moment dilakukan uji-t dengan ( - 0,05. Dari data hasil penelitian diperoleh thitung = 24,93 dan ttabel = 1,671 dengan demikian thitung ( ttabel berarti koefisien korelasi adalah signifikan.PEMBAHASANDari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara hasil belajar teori dan praktek membaca gambar teknik instalasi listrik dengan hasil belajar praktek memasang instalasi penerangan listrik bangunan sederhana. Hal ini berarti hasil belajar teori dan pratek membaca gambar teknik instalasi listrik mempunyai dampak positif terhadap hasil belajar praktek memasang instalasi penerangan listrik bangunan sederhana.

PENUTUP

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara hasil belajar teori dan praktek membaca gambar teknik instalasi listrik dengan hasil belajar praktek memasang instalasi penerangan listrik bangunan sederhana. Jadi dapat dikatakan bahwa hasil belajar teori dan praktek membaca gambar teknik instalasi listrik memberikan korelasi yang baik, sehingga bisa menjadi faktor penunjang bagi keberhasilan siswa dalam belajar praktek memasang instalasi penerangan listrik bangunan sederhana.SARAN SARANDalam proses belajar mengajarar guru agar lebih memperhatikan bagaimana siswa pada saat proses belajar membaca gambar teknik listrik dapat memahami pelajaran yang disampaikan, agar pada saat praktek memasang instalasi listrik bangunan sederhana tidak mengalami kesulitan.

DAFTAR PUSTAKABadan Standarisasi Nasional (BSN 2000), Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000).

Berg, H. Van den dan H.H. Gijzelis. 1979. Menggambar dan Membaca Gambar Mesin. Jakarta : Baharata Karya Aksara.

Daryanto, H. 19999. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Hakim, Thurasan. 2005. Belajar Secara Efektif. Jakarta : Puspa Swara.

Jihad, Asep dan Haris, Abdul. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo.Nolker, Helmut. 1988. Pendidikan Kejuruan. Jakarta : Gramedia.12HAELKO. Vol. 095. No. 02. Juni 2011 hal. 12-2113Korelasi Hasil Belajar Gambar Teknik dengan Memasang Instalasi (Zico Sihite)