Junal Edit
-
Upload
optie-ardha-phoenix -
Category
Documents
-
view
218 -
download
2
description
Transcript of Junal Edit
Perbandingan Gejala Gastroesophageal Reflux Disease dan Respon
penggunaan Proton pump Inhibitor Menggunakan Kuesioner
Gastroesophageal Reflux Disease Impact Scale
Latar Belakang / Tujuan
Untuk membandingkan gastroesophageal reflux disease (GERD) gejala dan respon terhadap
proton pump inhibitor (PPI) pada pasien dengan erosive esofagitis (EE), non erosif reflux disease
(NERD) atau functional heart burn (FH) menggunakan kuesioner GERD impact scale (GIS).
Metode
Jumlah 126 pasien dengan gejala GERD didiagnosa EE (n = 62), NERD (n = 34) dan FH (n = 30)
oleh endoskopi, 24 jam pengujian pH esofagus dan uji Bernstein, secara prospektif. Analisis faktor
risiko dan kuesioner GIS untuk gejala dan kualitas hidup GERD dilakukan sebelum 8 minggu dan
setelah pengobatan PPI.
Hasil
kelompok EE memiliki proporsi yang lebih tinggi pada laki-laki, sering konsumsi alkohol,
merokok, hernia hiatus, indeks massa tubuh ≥ 25 kg / m2 dan trigliserida (≥ 150 mg / dL) daripada
kelompok lain (semua P <0,05). Di sisi lain, kedua perlakuan kejiwaan dan
psychopharmacotherapy lebih sering pada pasien dengan FH dibandingkan pada mereka dengan
EE dan NERD (baik P <0,05). Di antara gejala GERD, nyeri dada lebih sering pada kelompok FH
dibandingkan kelompok EE dan NERD (P <0,05). Masalah makan dan keterbatasan kegiatan
sehari-hari yang produktif sering terjadi pada masing-masing kelompok FH dan NERD. GIS
setelah 8 minggu pengobatan PPI menunjukkan perbaikan di semua gejala GERD pada EE (semua
P <0,05) dan regurgitasi asam, nyeri epigastrium dan suara serak dalam kelompok NERD (semua
P <0,05). Dalam hal kualitas hidup, pengobatan PPI menyembuhkan gangguan tidur pada EE (P =
0,031) dan pembatasan kegiatan produktif dalam kelompok NERD (P = 0,001).
Kesimpulan
GIS menunjukkan bahwa karakteristik dan gejala yang berbeda membaik setelah terapi PPI antara
pasien dengan EE, NERD dan FH, menunjukkan kegunaan dari kuesioner GIS. (J
Neurogastroenterol motil 2013; 19: 61-69)
Kata Kunci
Fungsional heartburn; Gastroesophageal reflux; proton pump inhibitor ; Kualitas hidup; Kuesioner
1
PENDAHULUAN
Dalam Lokakarya Montreal pada tahun 2005, penyakit gastroesophageal
reflux (GERD) didefinisikan sebagai gejala yang mengganggu atau komplikasi
yang disebabkan oleh refluks isi usus ke dalam esophagus.1 Heartburn dan
regurgitasi asam yang disebut sebagai gejala-gejala khas dari GERD. GERD telah
diklasifikasikan ke dalam esofagitis erosif (EE) dan penyakit refluks non-erosif
(NERD) dan Fungsional Heartburn (FH).
• EE telah didefinisikan sebagai kerusakan mukosa esofagus bagian bawah
yang terlihat dengan pemeriksaan endoskopi, yang diklasifikasikan
menjadi A, B, C dan D sesuai dengan klasifikasi Los Angeles.4
• NERD didiagnosis ketika gejala khas refluks yang diamati dengan tidak
terlihatnya kerusakan dari mukosa esofageal pada endoscopy, tetapi ada
bukti refluks oleh pengujian pH esofagus 24 jam.5
• Fungsional heartburn (FH) didiagnosis ketika tidak ada bukti refluks oleh
pengujian pH esofagus 24 jam atau tidak ada perbaikan gejala GERD
terlepas dari pengobatan pompa proton inhibitor (PPI)
Dalam kebanyakan kasus GERD kronis, dan gejala GERD menghambat
kehidupan pasien secara fisik, sosial dan mental, kesejahteraan, menurunkan
QOL.8,9 yang tentu, itu menjadi sangat penting untuk memantau perubahan gejala
dan pengaruh pada kehidupan pasien.10 Untuk memantau hal tersebut
menggunakan kuesioner GIS (Gastrointestinal Impact Scale).
Berdasarkan latar belakang ini penelitian ini dilakukan untuk menganalisis
gejala GERD, QOL pasien, dan korelasi gejala dan kualitas hidup dengan
menggunakan kuesioner GIS pada pasien dengan gejala GERD yang
dikelompokkan menjadi EE, NERD atau FH. Respon gejala GERD dan kualitas
hidup untuk pengobatan PPI juga diselidiki.
2
BAHAN DAN METODE
Sebanyak 207 subyek dengan gejala GERD yang secara prospektif
terdaftar di Seoul Kore Selatan. Mereka diberi kuesioner GIS dan menjalani
endoskopi antara Juli 2008 dan Juni 2011.
3
Pasien dengan gejala GERD
Inklusi Bersedia terlibat dalam penelitian dengan mengisi inform consent
Eksklusiriwayat operasi gastrointestinal, Barrett esophagus, kelainan esofagus, ulkus duodenum, ulkus lambung jinak atau kanker saluran cerna dan penyakit sistemik yang membutuhkan pengobatan yang lama (kecuali untuk hipertensi dan diabetes mellitus) mengkonsumsi histamin tipe 2 reseptor blocker atau PPI dalam waktu 4 minggu
Desain penelitian
4
Peserta yang telah diinklusi
Dilakukan pengujian pH esofagus selam 24 jam dengan mencatat waktu makan & perubahan posisi
jika pH < 4 indek gejala (+)
Dilakukan endoskopi
Dilakukan pengujian tes perfusi asam (Bernstein Test) pasien merasa tidak nyaman jika selama 10 menit diberi normalsaline terdapat gejala GERD
Dokter menanyakan pertanyaan pada kuesioner GIS ( 9 item)
5 pertanyaan tentang gejala GERD (nyeri dada, nyeri ulu hati, regurgitasi asam, nyeri epigastrium dan suara serak).
4 pertanyaan QOL (seberapa sering sulit tidur?, sulit makan makanan yang disukai?, terganggu saat melakukan aktifitas sehari-hari?, minum obat luar selain yang diresepkan dokter?)
Dengan menggunakan 5 poin skala Likert (frekuensi munculnya gejala): (1, sehari-hari; 2, 3-4 kali per minggu, 3, 1-2 kali per minggu, 4, 1-2 kali per bulan; 5, tidak pernah).
Diberi PPI oleh dokter selama 8 minggu
FH
NERD
EE
Evaluasi dengan kuesioner GIS (9 item) setelah pemberian PPI 8 minggu
Median, jangkauan, rata-rata dan SD digunakan untuk statistik deskriptif.
Variabel kontinyu dibandingkan dengan menggunakan uji ANOVA
Variabel kategori dibandingkan dengan menggunakan uji chi quadrat
Korelasi gejala dengan GIS menggunakan korelasi pearson
HASIL
Karakteristik Pasien
Pada Tabel 1 menunjukkan Secara khusus, proporsi laki-laki secara
signifikan lebih tinggi pada pasien EE daripada kelompok yang lain (P <0,001).2
Konsumsi alkohol dan riwayat merokok (baik, P <0,001), hernia hiatus (19,4%)
(P = 0,022), Frekuensi BMI ≥ 25 kg / m2 (42,6%) (P = 0.010), Frekuensi
trigliserid tinggi (≥ 150 mg / dL) (53,8%) (P = 0,013) lebih banyak pada
kelompok EE. Frekuensi HDL lebih tinggi pada kelompok NERD (85,7%) (P =
0,005). Sejarah pengobatan psikiatri dan psikhofarmakoterapi lebih sering pada
kelompok FH (36,7% dan 50,0%, masing-masing) (keduanya, P <0,005). Namun,
tidak ada perbedaan yang signifikan dalam gastritis atrofi, hipertensi, diabetes
mellitus, kolesterol dan tingkat LDL di antara 3 kelompok penelitian.
Perbandingan gejala GERD dengan QOL
Frekuensi nyeri dada lebih tinggi pada kelompok FH (36,7%) (P = 0,026).
4 gejala sisa pada GERD,seperti heartburn, regurgitasi asam, nyeri epigastrium
dan suara serak tidak berbeda secara signifikan di antara 3 kelompok. Masalah
5
Pasien yang diberi kueioner GIS(n=207)
Subyek yang memnuhi syarat (n=126)
FH (n=30)NERD (n=34)
EE (n=62)
FH (n=15)
NERD (n=29)
EE (n=56)
Dieksklusi (n=26)
Hilang pada saat follow up dengan kuesioner GIS
Dieksklusi (n=81)
Tidak mengikuti pemeriksaan pH esofagus dan tes beirn
makan dan tingkat keterbatasan kegiatan sehari-hari yang lebih tinggi pada
kelompok FH (20% dan 30%, masing-masing) (P <0,05). Dalam kasus gangguan
tidur frekuensi sekali per minggu lebih tinggi pada kelompok NERD (23,5%)
tetapi tidak mencapai statistik signifikan. Tidak ada perbedaan statistik mengenai
penggunaan obat tambahan yang tidak diresepkan di antara 3 kelompok (Tabel 2).
Korelasi gejala GERD dengan QOL
Jumlah dari nilai pada gejala GERD secara signifikan berkorelasi dalam
kelompok EE dan FH (koefisien korelasi Pearson: r = 0.387 [P = 0,002] dan r =
masing-masing 0,531 [P = 0,003], ) (Gambar. 2), tetapi tidak pada kelompok
NERD.
Perbandingan respon penggunaan PPI dengan kuesioner GIS
setelah 8 minggu pengobatan PPI menunjukkan perbaikan di semua gejala
GERD pada kelompok EE (semua P <0,05) dan regurgitasi asam, nyeri
epigastrium dan suara serak pada kelompok NERD (semua P <0,05) (Tabel 3).
Sebaliknya, tidak ada gejala GERD yang menunjukan perbaikan pada kelompok
FH. Dalam hal kualitas hidup, pengobatan PPI memperbaiki gangguan tidur pada
kelompok EE (P = 0,031) dan pembatasan kegiatan produktif dalam kelompok
NERD (P = 0,001).
PEMBAHASAN
GIS menunjukkan bahwa karakteristik dan gejala yang berbeda antara
pasien dengan EE, NERD dan FH. Pada EE dan NERD membaik setelah terapi
PPI setelah follow up 8 minggu. Alasan untuk respon yang berbeda ini mungkin
terkait dengan tingkat keparahan gejala awal GERD dalam 3 kelompok. hasil ini
memberikan bukti lain bahwa kuesioner GIS bisa menjadi alat komunikasi yang
berguna antara pasien dan dokter dengan menggunakan masing-masing skor,
dokter dapat mendeteksi gejala tidak nyaman pasien dan memilih pengobatan
yang tepat.
6