Jumlah Orang Gila Meningkat Drastis di Nusakambangan ... filepar Direktur Narkotika Alami Deputi...

1
Jumlah Orang Gila Meningkat Drastis TEKANAN hidup di Ibu Kota yang terasa berat oleh sebagian orang memicu tekanan kejiwaan mereka. Terlihat, jumlah orang stres bahkan gila meningkat belakangan ini yang berkeliaran di wilayah Jakarta Pusat (Jakpus) dalam dua bulan terakhir. Data dari Sudin Sosial Jakpus, menunjukkan bahwa jumlah orang gila atau stres yang ber- hasil dijaring di awal 2011, khu- susnya di bulan Januari dan Februari sebanyak 15 orang. “Peningkatannya cukup tinggi, mungkin banyak orang yang tidak mampu menanggung beban kehidupan yang semakin berat, sehingga jadi stres,” ung- kap Kasudin Sosial Jakpus, Ireni, Rabu (2/3). Sementara itu, jumlah penyan- dang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang dijaring Januari-Febuari sebanyak 94 orang. Berarti, sekitar 15% dari para PMKS yang terjaring, yakni orang gila atau stres. Orang gila atau stres yang di- jaring di Jakpus, jelasnya, berasal dari luar Jakarta dan sebagian warga asli Jakarta. (*/J-4) Omprengan di Jakarta Utara Ditindak KENDARAAN umum pelat hitam yang biasa disebut om- prengan di Jalan Tipar Cakung, Jakarta Utara, kemarin mulai ditertibkan. Selain mengganggu angkutan resmi, pengemudi juga kerap kebut-kebutan sehingga membahayakan penumpang. “Tidak boleh ada angkutan pelat hitam mengangkut pe- numpang. Saya sudah perintah- kan jajaran untuk menindak te- gas mereka,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Royke Lumowa, kemarin. Kasat Lantas Polres Jakarta Utara Komisaris Adhie Santika menyatakan akan menegakkan hukum terhadap omprengan. Di Jakut, omprengan terbesar beroperasi di Jalan Tipar Cakung dan Jalan Yos Sudarso. “Yang di Yos Sudarso hanya antar jemput atau nebeng ke kantor. Tapi yang di Tipar Cakung murni om- prengan, angkut dan turunkan penumpang,” ungkapnya. Jam operasional omprengan di Jalan Tipar Cakung mulai pukul 06.00 hingga pukul 07.00 dan pukul 22.00 WIB hingga subuh. Kendaraannya jenis bak terbuka yang dilengkapi tempat duduk dan ditutupi terpal. (FD/J-1) Macet pada Hari Pertama GT Cikarang MASYARAKAT Cikarang dan sekitarnya mengeluhkan pe- mindahan gerbang tol (GT) dari Pondok Gede ke Cikarang Utama. Pintu tersebut mulai beroperasi kemarin pukul 00.00 WIB. Jalan reguler menuju tol macet parah sejak pagi hingga siang hari. “Saya sudah sejam di sini dan hanya bergerak 100 meter,” keluh Syam, karyawan di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan. Ia berangkat dari rumahnya di Cikarang Bekasi sekitar pukul 06.15 dan tiba di kantornya pu- kul 10.30. “Macet bukan di jalan tol, tetapi di jalan menuju pintu tol,” terangnya. Penyebabnya diduga karena banyak pengemudi bingung atau ragu-ragu masuk ke jalan tol karena tarif jarak pendek de- ngan jauh disamakan menjadi Rp3.500 dari sebelumnya cuma Rp1.500. Petugas Jasa Marga ter- dengar menginformasikan lewat pengeras suara supaya pengen- dara tidak salah mengambil lajur. Jalur kiri untuk tujuan Cikampek dan jalur kanan tujuan Jakarta. (GG/J-1) LILIEK DHARMAWAN T ERBONGKARNYA jaringan Y yang dikenal sebagai jenderal besar sabu di Lembaga Pe- masyarakatan (LP) Nusakam- bangan, membawa dampak po- sitif dalam upaya membendung peredaran obat terlarang. Mulai April 2011, sinyal tele- pon seluler di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, akan dia- cak. Langkah tersebut bertujuan menghentikan perintah para gembong narkoba yang ditahan di super maximum security (SMS) terhadap jaringannya di ling- kungan LP hingga Jakarta. Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Januari lalu mem- bongkar jaringan Y. Di lingkung- an LP saja, Y dapat mendistribusi- kan 10 kg sabu senilai Rp20 miliar per hari melalui para sipir. Dalam sebulan, omzet jenderal besar sedikitnya Rp600 miliar atau Rp7,2 triliun dalam setahun. Y membentuk organisasi de- ngan mengambil istilah kepoli- sian seperti kapolri, kapolda, ka- polres, dan kapolsek. Kapolsek menguasai satu blok LP. Kapol- res beberapa blok, dan kapolda mencakup satu LP. Sementara kapolri membawahi semua LP di Nusakambangan. “Nah, Y itu lebih tinggi dari- pada kapolri. Dia disebut jen- deral besar. Bayangkan seberapa luas wilayah kekuasaannya Cegah Narkoba di Nusakambangan, Sinyal Ponsel Diacak Kepala LP Nusakambangan bersama tiga pejabat struktural lainnya akan dipecat jika terbukti mendistribusikan narkoba kepada narapidana. untuk mengedarkan sabu,” pa- par Direktur Narkotika Alami Deputi Pemberantasan BNN Brigjen Benny Joshua Mamoto. Kepala Kantor Wilayah Ke- menterian Hukum (Kemen- kum) dan HAM Jawa Tengah Chaeruddin Idrus mengata- kan pihaknya berupaya mene- kan atau menghilangkan kasus narkoba dari lingkungan LP Nusakambangan. “Salah satunya dengan peng- acakan sinyal telepon seluler mulai April mendatang. Selama ini di lokasi-lokasi tertentu di Pu- lau Nusakambangan masih ada sinyal sehingga telepon seluler dapat digunakan,” jelasnya. Selain pengacakan sinyal, pihaknya menjalin kerja sama dengan BNN melakukan tes urine terhadap napi maupun sipir. “Hasil pengetesan urine menunjukkan sejumlah sipir positif menggunakan narkoba. Karena itu, empat pejabat struk- tural dinonaktifkan. Salah satu- nya Kepala LP,” lanjutnya. Diberhentikan Menurut Kepala Divisi Pe- masyarakatan Kanwil Kemen- kum HAM Mayun Mataram, bila keempat pejabat terbukti menyalahgunakan wewenang dengan mendistribusikan narko- ba dalam LP, mereka akan diber- hentikan sebagai PNS. Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar pun bereaksi keras atas kasus tersebut. “Saya lupa nama-namanya, tapi sudah diperiksa itjen (inspektorat jen- deral), sanksinya dipecat. Bikin pusing itu. Bikin jelek nama kita. Pokoknya kalau gitu itu enggak ada ampun,” katanya. Patrialis menegaskan peng- huni LP yang merangkap agen narkoba pasti diberantas tuntas. “Kami tidak pernah membiar- kan. Sekarang kami bersama BNN intensif memberantasnya. Memang sepandai-pandainya kita, mereka ternyata hebat juga. Berbagai cara dilakukan. Ta- hanan ini bukan hanya menyuap sipir malah bekerja sama dengan sipir,” ujarnya. BNN dapat mengungkap keberadaan Y berawal dari se- jumlah penangkapan di Jakarta. Pengakuan para tersangka sam- pai pada tahanan SMS LP Nu- sakambangan. Untuk masuk sana, BNN melakukan penya- maran dan menangkap beberapa sipir. Semula pihak LP menyang- gah tuduhan, tapi hasil tes urine membuktikan sejumlah sipir mengonsumsi sabu. Para sipir akan dibawa ke Jakarta untuk direhabilitasi di Lido, Bogor. (Nav/J-1) [email protected] Bikin pusing itu. Bikin jelek nama kita. Pokoknya kalau gitu itu enggak ada ampun.” Patrialis Akbar Menkum HAM JUMLAH pedagang kaki lima (PKL) yang terus bertambah membuat Jakarta semakin hari semakin semrawut. PKL yang dapat ditemui di setiap wilayah DKI Jakarta ini umumnya lebih memilih menggelar dagangan di berbagai fasilitas umum se perti di trotoar, jembatan penyeberangan orang (JPO), hingga meluber ke badan jalan. Selain mengganggu pejalan kaki dan penyeberang, keberadaan mereka juga menjadi salah satu penyebab timbulnya kemacetan lalu lintas yang parah. Di JPO Blok M Plaza, Ke- bayoran Baru, Jakarta Selatan, para pedagang menggelar be- ragam jenis dagangan sejak siang hingga malam hari. Selain memenuhi JPO, pedagang juga terlihat marak di pintu keluar dan masuk Terminal Blok M. Di kolong yover Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, para PKL terlihat menggelar barang- Pedagang Kaki Lima semakin Menjamur SETELAH melantik Wakapol- ri Komjen Nanan Soekarna, Polri melakukan mutasi besar- besaran di jajaran petinggi. Sebanyak 16 jenderal dimutasi, di antaranya Komjen Fajar Pri- hantoro yang pada Desember lalu naik menjadi Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Ka- baharkam). Kini ia menjabat Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri. Selain itu, ada empat kapolda yang diganti yakni Kapolda Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. “Mutasi lanjutan dari serah terima jabatan Wakapolri hari ini telah ditandatangani,” jelas Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam ke- pada wartawan di Mabes Polri, kemarin. Menurut Anton, mutasi itu tertuang dalam Surat Keputu- san Kapolri Nomor Kep/116/ III/2011 tertanggal 1 Maret 2011. Surat keputusan yang tertuang dalam telegram rahasia (TR) itu menjadi TR pertama yang ditandatangani Nanan sebagai Wakapolri. Menurut Anton, mutasi ini merupakan kebutuhan organi- sasi. “Ini penyegaran dan meru- pakan kebutuhan organisasi agar Polri bisa siap memberi- kan pelayanan terbaik untuk masyarakat,” tambah Anton. Serah terima jabatan bagi sejumlah perwira tinggi itu, menurut Anton, akan berlang- sung dalam satu atau dua hari ke depan. Selain tiga pejabat tinggi Polri, juga empat kapolda yang di- ganti. Kapolda Kaltim Irjen Matheus Salempang, yang sebe- lumnya memimpin tim penyi- dik independen kasus Gayus Tambunan, dimutasi menjadi Wakil Kepala Bareskrim Polri menggantikan Irjen Dikdik Mulyana Arief.(*/J-4) 16 Jenderal Polri Dimutasi BERJUALAN DI PINGGIR JALAN: Pedagang kaki lima berjualan di pinggir jalan kawasan Mester, Jatinegara, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu. MI/RAMDANI JU (P m se da DK m di se pe hin Se da m pe lal ba pa ra sia m ter da La PK SE ri Po be Se di ha lal Pe ba In (Ir em ya Ti Ut ter BE Ja 7 M EGAPOLITAN KAMIS, 3 MARET 2011 | MEDIA INDONESIA LINTAS BERITA barang bekas atau loakan seperti jam tangan, masker, dan akse- sori ponsel. “Kendaraan saya jadi sulit lewat karena jalan- nya dipenuhi para pedagang,” kata Erna yang tengah melin- tasi Pasar Kebayoran Lama, kemarin. Camat Kebayoran Lama Budi Wibowo menuturkan, setelah ditertibkan akhir tahun lalu para pedagang kembali lagi ke lokasi tersebut karena tidak langsung diuruk setelah ditertibkan. “Saat ini kami sedang mencari tanah merah bekas galian sehingga se- telah penertiban kembali, lokasi tersebut akan langsung kita uruk,” kata Budi, kemarin. Di Jakarta Utara, para peda- gang yang menggelar dagang- an di badan jalan alias pasar jongkok semakin menjamur. Beberapa jalan di Jakarta Utara yang menjadi area pasar jong- kok antara lain Jl Pedongkelan Cilincing, Jl Belimbing, Jl Kali- baru Timur I, Jl Baru Dewaruci, Jl Kebantenan Semper Timur, dan Jl Bedungan Melayu. Selain membuat macet, masyarakat sekitar pasar pun mengeluhkan kondisi lingkungan yang ku- muh dan kadang mengeluarkan bau yang tidak sedap. “Mau jalan malas, apalagi lihat kondisi jalan yang kotor,” kata Mawan, 42 warga Jalan Pedongkelan, Cilincing. Menjamurnya pasar jongkok berbanding terbalik dengan pasar tradisional yang semakin sepi. Misalnya di Pasar Embrio, Cilincing. Dari 204 kios yang ada, hanya tujuh kios yang masih beroperasi. “Sekarang hampir seluruh pedagang kem- bali berjualan di jalan sebab pasar ini kalah bersaing dengan pasar kaget atau minimarket yang ada di Rusun Asrama Kebersihan,” kata Jumirah, 45, salah seorang pedagang di Pasar Embrio. (*/J-3) LIL m ba sit pe po Ci ca m ge di ter ku (B bo an ka pe se se Rp ng sia po m res m ka di pa de lu K ti d n S r P Royke Lumowa Direktur Lalu Lintas Polda Metro MI/TRI H

Transcript of Jumlah Orang Gila Meningkat Drastis di Nusakambangan ... filepar Direktur Narkotika Alami Deputi...

Jumlah Orang Gila MeningkatDrastisTEKANAN hidup di Ibu Kota yang terasa berat oleh sebagian orang memicu tekanan kejiwaan mereka. Terlihat, jumlah orang stres bahkan gila meningkat belakangan ini yang berkeliaran di wilayah Jakarta Pusat (Jakpus) dalam dua bulan terakhir.

Data dari Sudin Sosial Jakpus, menunjukkan bahwa jumlah orang gila atau stres yang ber-hasil dijaring di awal 2011, khu-susnya di bulan Januari dan Februari sebanyak 15 orang. “Peningkatannya cukup tinggi, mungkin banyak orang yang tidak mampu menanggung beban kehidupan yang semakin berat, sehingga jadi stres,” ung-kap Kasudin Sosial Jakpus, Ireni, Rabu (2/3).

Sementara itu, jumlah penyan-dang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang dijaring Januari-Febuari sebanyak 94 orang. Berarti, sekitar 15% dari para PMKS yang terjaring, yakni orang gila atau stres.

Orang gila atau stres yang di-jaring di Jakpus, jelasnya, berasal dari luar Jakarta dan sebagian warga asli Jakarta. (*/J-4)

Omprengandi Jakarta Utara Ditindak KENDARAAN umum pelat hitam yang biasa disebut om-prengan di Jalan Tipar Cakung, Jakarta Utara, kemarin mulai ditertibkan. Selain mengganggu angkutan resmi, pengemudi juga kerap kebut-kebutan sehingga membahayakan penumpang.

“Tidak boleh ada angkutan pelat hitam mengangkut pe-numpang. Saya sudah perintah-kan jajaran untuk menindak te-gas mereka,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Royke Lumowa, kemarin.

Kasat Lantas Polres Jakarta Utara Komisaris Adhie Santika menyatakan akan menegakkan

hukum terhadap omprengan. Di Jakut, omprengan terbesar beroperasi di Jalan Tipar Cakung dan Jalan Yos Sudarso. “Yang di Yos Sudarso hanya antar jemput atau nebeng ke kantor. Tapi yang di Tipar Cakung murni om-prengan, angkut dan turunkan penumpang,” ungkapnya.

Jam operasional omprengan di Jalan Tipar Cakung mulai pukul 06.00 hingga pukul 07.00 dan pukul 22.00 WIB hingga subuh. Kendaraannya jenis bak terbuka yang dilengkapi tempat duduk dan ditutupi terpal. (FD/J-1)

Macet pada Hari Pertama GT Cikarang MASYARAKAT Cikarang dan sekitarnya mengeluhkan pe-mindahan gerbang tol (GT) dari Pondok Gede ke Cikarang Utama. Pintu tersebut mulai beroperasi kemarin pukul 00.00 WIB. Jalan reguler menuju tol macet parah sejak pagi hingga siang hari. “Saya sudah sejam di sini dan hanya bergerak 100 meter,” keluh Syam, karyawan di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan.

Ia berangkat dari rumahnya di Cikarang Bekasi sekitar pukul 06.15 dan tiba di kantornya pu-kul 10.30. “Macet bukan di jalan tol, tetapi di jalan menuju pintu tol,” terangnya.

Penyebabnya diduga karena banyak pengemudi bingung atau ragu-ragu masuk ke jalan tol karena tarif jarak pendek de-ngan jauh disamakan menjadi Rp3.500 dari sebelumnya cuma Rp1.500. Petugas Jasa Marga ter-dengar menginformasikan lewat pengeras suara supaya pengen-dara tidak salah mengambil lajur. Jalur kiri untuk tujuan Cikampek dan jalur kanan tujuan Jakarta. (GG/J-1)

LILIEK DHARMAWAN

TERBONGKARNYA jaringan Y yang dikenal sebagai jenderal besar sabu di Lembaga Pe-

masyarakatan (LP) Nusakam-bangan, membawa dampak po-sitif dalam upaya membendung peredaran obat terlarang.

Mulai April 2011, sinyal tele-pon seluler di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, akan dia-cak. Langkah tersebut bertujuan menghentikan perintah para gembong narkoba yang ditahan di super maximum security (SMS) terhadap jaringannya di ling-kungan LP hingga Jakarta.

Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Januari lalu mem-bongkar jaringan Y. Di lingkung-an LP saja, Y dapat mendistribusi-kan 10 kg sabu senilai Rp20 miliar per hari melalui para si pir. Dalam sebulan, omzet jen deral besar sedikitnya Rp600 miliar atau Rp7,2 triliun dalam setahun.

Y membentuk organisasi de-ngan mengambil istilah kepoli-sian seperti kapolri, kapolda, ka-polres, dan kapolsek. Kapolsek menguasai satu blok LP. Kapol-res beberapa blok, dan kapolda mencakup satu LP. Sementara kapolri membawahi semua LP di Nusakambangan.

“Nah, Y itu lebih tinggi dari-pada kapolri. Dia disebut jen-deral besar. Bayangkan seberapa luas wilayah kekuasaannya

Cegah Narkobadi Nusakambangan, Sinyal Ponsel DiacakKepala LP Nusakambangan bersama tiga pejabat struktural lainnya akan dipecat jika terbukti mendistribusikan narkoba kepada narapidana.

untuk mengedarkan sabu,” pa-par Direktur Narkotika Alami Deputi Pemberantasan BNN Brigjen Benny Joshua Mamoto.

Kepala Kantor Wilayah Ke-menterian Hukum (Kemen-kum) dan HAM Jawa Tengah Chaeruddin Idrus mengata-kan pihaknya berupaya mene-kan atau menghilangkan kasus narkoba dari lingkungan LP Nusakambangan.

“Salah satunya dengan peng-acakan sinyal telepon seluler mulai April mendatang. Selama ini di lokasi-lokasi tertentu di Pu-lau Nusakambangan masih ada sinyal sehingga telepon seluler dapat digunakan,” jelasnya.

Selain pengacakan sinyal, pihaknya menjalin kerja sama dengan BNN melakukan tes urine terhadap napi maupun sipir.

“Hasil pengetesan urine menunjukkan sejumlah sipir positif menggunakan narkoba. Karena itu, empat pejabat struk-tural dinonaktifkan. Salah satu-nya Kepala LP,” lanjutnya.

Diberhentikan Menurut Kepala Divisi Pe-

masyarakatan Kanwil Kemen-kum HAM Mayun Mataram, bila keempat pejabat terbukti menyalahgunakan wewenang dengan mendistribusikan narko-ba dalam LP, mereka akan diber-hentikan sebagai PNS.

Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar pun bereaksi keras atas kasus tersebut. “Saya lupa nama-namanya, tapi sudah diperiksa itjen (inspektorat jen-deral), sanksinya dipecat. Bikin pusing itu. Bikin jelek nama kita. Pokoknya kalau gitu itu enggak ada ampun,” katanya.

Patrialis menegaskan peng-huni LP yang merangkap agen narkoba pasti diberantas tuntas. “Kami tidak pernah membiar-kan. Sekarang kami bersama BNN intensif memberantasnya. Memang sepandai-pandainya kita, mereka ternyata hebat juga. Berbagai cara dilakukan. Ta-hanan ini bukan hanya menyuap sipir malah bekerja sama dengan sipir,” ujarnya.

BNN dapat mengungkap keberadaan Y berawal dari se-jumlah penangkapan di Jakarta. Pengakuan para tersangka sam-pai pada tahanan SMS LP Nu-sakambangan. Untuk masuk sana, BNN melakukan penya-maran dan menangkap beberapa sipir.

Semula pihak LP menyang-gah tuduhan, tapi hasil tes urine membuktikan sejumlah sipir mengonsumsi sabu. Para sipir akan dibawa ke Jakarta untuk direhabilitasi di Lido, Bogor. (Nav/J-1)

[email protected]

Bikin pusing itu. Bikin jelek nama

kita. Pokoknya kalau gitu itu enggak ada ampun.”

Patrialis AkbarMenkum HAM

JUMLAH pedagang kaki lima (PKL) yang terus bertambah membuat Jakarta semakin hari semakin semrawut. PKL yang dapat ditemui di setiap wilayah DKI Jakarta ini umumnya lebih memilih menggelar dagangan di berbagai fasilitas umum se perti di trotoar, jembatan pe nyeberangan orang (JPO), hingga meluber ke badan jalan. Selain mengganggu pejalan kaki dan penyeberang, keberadaan mereka juga menjadi salah satu penyebab timbulnya kemacetan lalu lintas yang parah.

Di JPO Blok M Plaza, Ke-bayoran Baru, Jakarta Selatan, para pedagang menggelar be-ragam jenis dagangan sejak siang hingga malam hari. Selain memenuhi JPO, pedagang juga terlihat marak di pintu keluar dan masuk Terminal Blok M.

Di kolong fl yover Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, para PKL terlihat menggelar barang-

Pedagang Kaki Limasemakin Menjamur

SETELAH melantik Wakapol-ri Komjen Nanan Soekarna, Polri melakukan mutasi besar-besaran di jajaran petinggi. Sebanyak 16 jenderal dimutasi, di antaranya Komjen Fajar Pri-hantoro yang pada Desember lalu naik menjadi Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Ka-baharkam). Kini ia menjabat Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri. Selain itu, ada empat kapolda yang diganti yakni Kapolda Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

“Mutasi lanjutan dari serah terima jabatan Wakapolri hari

ini telah ditandatangani,” jelas Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam ke-pada wartawan di Mabes Polri, kemarin.

Menurut Anton, mutasi itu tertuang dalam Surat Keputu-san Kapolri Nomor Kep/116/III/2011 tertanggal 1 Maret 2011. Surat keputusan yang tertuang dalam telegram rahasia (TR) itu menjadi TR pertama yang ditandatangani Nanan sebagai Wakapolri.

Menurut Anton, mutasi ini merupakan kebutuhan organi-sasi. “Ini penyegaran dan meru-pakan kebutuhan organisasi

agar Polri bisa siap memberi-kan pelayanan terbaik untuk masyarakat,” tambah Anton.

Serah terima jabatan bagi sejumlah perwira tinggi itu, menurut Anton, akan berlang-sung dalam satu atau dua hari ke depan.

Selain tiga pejabat tinggi Polri, juga empat kapolda yang di-ganti. Kapolda Kaltim Irjen Matheus Salempang, yang sebe-lumnya memimpin tim penyi-dik independen kasus Gayus Tambunan, dimutasi menjadi Wakil Kepala Bareskrim Polri menggantikan Irjen Dikdik Mulyana Arief.(*/J-4)

16 Jenderal Polri Dimutasi

BERJUALAN DI PINGGIR JALAN: Pedagang kaki lima berjualan di pinggir jalan kawasan Mester, Jatinegara, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

MI/RAMDANI

JU(PmsedaDKmdisepehinSedampelal

baparasiamterda

LaPK

SEri PobeSedihalalPebaIn(IremyaTiUt

ter

BEJa

7MEGAPOLITANKAMIS, 3 MARET 2011 | MEDIA INDONESIA

LINTAS BERITA

barang bekas atau loakan seperti jam tangan, masker, dan akse-sori ponsel. “Kendaraan saya jadi sulit lewat karena jalan-nya dipenuhi para pedagang,” kata Erna yang tengah melin-tasi Pasar Kebayoran Lama, kemarin.

Camat Kebayoran Lama Budi Wibowo menuturkan, setelah ditertibkan akhir tahun lalu para pedagang kembali lagi ke lokasi tersebut karena tidak langsung diuruk setelah ditertibkan. “Saat ini kami sedang mencari tanah merah bekas galian sehingga se-telah penertiban kembali, lokasi tersebut akan langsung kita uruk,” kata Budi, kemarin.

Di Jakarta Utara, para peda-gang yang menggelar dagang-an di badan jalan alias pasar jongkok semakin menjamur. Beberapa jalan di Jakarta Utara yang menjadi area pasar jong-kok antara lain Jl Pedongkelan Cilincing, Jl Belimbing, Jl Kali-

baru Timur I, Jl Baru Dewaruci, Jl Kebantenan Semper Timur, dan Jl Bedungan Melayu. Selain membuat macet, masyarakat sekitar pasar pun mengeluhkan kondisi lingkungan yang ku-muh dan kadang mengeluarkan bau yang tidak sedap. “Mau jalan malas, apalagi lihat kondisi jalan yang kotor,” kata Mawan, 42 warga Jalan Pedongkelan, Cilincing.

Menjamurnya pasar jongkok berbanding terbalik dengan pasar tradisional yang semakin sepi. Misalnya di Pasar Embrio, Cilincing. Dari 204 kios yang ada, hanya tujuh kios yang masih beroperasi. “Sekarang hampir seluruh pedagang kem-bali berjualan di jalan sebab pasar ini kalah bersaing dengan pasar kaget atau minimarket yang ada di Rusun Asrama Kebersihan,” kata Jumirah, 45, salah seorang pedagang di Pasar Embrio. (*/J-3)

LIL

mbasitpe

poCicamgediterku

(BboankapeseseRp

ngsiapomresmkadi

padelu

Ktidn

SrPRoyke Lumowa

Direktur Lalu Lintas Polda Metro

MI/TRI H