JUMAT, 3 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Mandiri … fileuntuk sektor kelapa sawit dan industri...

1
Corporate News | 19 JUMAT, 3 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA P T Bank Mandiri Tbk hingga Oktober 2010 menyalurkan kredit untuk sektor kelapa sawit dan industri turunannya dengan total Rp30,2 triliun. Angka itu tumbuh 35% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu dan mencapai 14,52% dari total portofolio pembiayaan bank. “Tahun ini penyaluran Mandiri tumbuh 35% dari tar- get 2010 sebesar 18%. Kenapa bisa lebihi target? Ya, karena permintaan investor tinggi dan ada permintaan untuk buka lahan terus,” ungkap EVP Agro Based Bank Mandiri Rafjon Yahya di sela 6th Indonesia Palm Oil Conference, di Nusa Dua, Bali, kemarin. Dia merinci, total pembi- ayaan tersebut terbagi untuk tiga porsi, yaitu perkebunan be- sar senilai Rp21 triliun, petani plasma sebesar Rp2,3 triliun on farm, dan sisanya untuk kegiatan off farm atau industri hilir. Untuk penyaluran kredit tersebut, bank mensyaratkan adanya kajian analisis me- ngenai dampak lingkungan (amdal). Lebih jauh, dia menilai kela- pa sawit memiliki keunggulan daripada komoditas minyak nabati sejenis, seperti minyak kedelai, minyak bunga ma- tahari, minyak canola, dan lain- nya. Pasalnya, jumlah produksi setahun pada setiap hektare lahan lebih besar. Selain itu, kegunaan minyak sawit tidak hanya sebagai bahan pangan, tetapi juga bahan bakar. “Bank Mandiri menilai kela- pa sawit memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan ko- moditas minyak nabati sejenis. Kami yakin prospek perkem- bangan industri dan demand kelapa sawit Indonesia akan tetap tumbuh dengan baik,” tutur Rafjon. Menurutnya, model pem- biayaan industri kelapa sawit Bank Mandiri menjadi faktor pendukung tumbuhnya por- tofolio dengan angka kredit bermasalah yang rendah. Mo- del pembiayaan ini didukung kajian rutin mengenai industri kelapa sawit. Ke depannya, sektor ini masih akan menjadi primadona ekspor Indonesia. Barometer sawit Sementara itu, pemerintah menargetkan mulai pertengah- an 2011 harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/ CPO) di Bursa Komoditas dan Derivatif Indonesia (BKDI) dapat menjadi harga acuan CPO dunia. Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi menyatakan saat ini pemerin- tah tengah memproses rencana menjadikan Indonesia sebagai barometer harga CPO dunia. “Perkembangan dari com- modity exchange semakin baik. Kami juga ajak beberapa sum- ber, mulai dari BUMN, swasta, hingga beberapa perusahaan khusus untuk compound index agar mendapatkan reference price,” ujarnya. Di sisi lain, Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Sire- gar menyatakan, hingga akhir Agustus lalu, volume perda- gangan kontrak CPO di BKDI telah mencapai 1.872 lot atau sekitar 18.720 ton. Jumlah itu jauh di atas target BKDI untuk 2010, yaitu 1.000 lot per hari. “Bukan tidak mungkin da- lam beberapa tahun ke depan, harga CPO di BKDI akan men- jadi acuan harga CPO interna- sional,” paparnya. Menurutnya, Indonesia me- rupakan negara produsen dan pengekspor CPO terbesar di dunia. Total produksi CPO Indonesia pada 2010 saja diper- kirakan mencapai 23 juta ton. Sementara Malaysia hanya memiliki rata-rata produksi se- besar 17 juta ton per tahun. Ka- rena itu, potensi bisnis di sektor ini sangatlah besar. (Was/E-6) christina@ mediaindonesia.com Sawit memiliki keunggulan daripada minyak nabati lainnya, karena produksi per hektare lahan lebih besar. Christina Sihite Mandiri Salurkan Rp30,2 Triliun Kredit Sawit PT Bank CIMB Niaga Tbk menargetkan penyaluran kre- dit perseroan tumbuh hingga 20% pascapenerbitan obligasi subordinasi dan penawaran saham terbatas (rights issue). CIMB Niaga menargetkan da- pat memperoleh dana hingga Rp2 triliun dari dua aksi kor- porasi tersebut. “Kami berharap kredit kami dapat tumbuh hingga 20% ta- hun depan setelah penerbitan subdebt dan rights issue ini,” kata Wakil Presiden Direktur CIMB Niaga Catherine Hadiman da- lam paparan publik di Jakarta, Kamis (2/12). Adapun penawaran Obligasi Subordinasi II CIMB Niaga akan dimulai pada 16-20 Desember mendatang, senilai Rp500 mi- liar. Obligasi berjangka 10 tahun itu menawarkan bunga tetap di kisaran 10,5%-11%. Kisaran bunga tersebut, sambung Cathe- rine, berdasarkan pengalaman penerbitan Obligasi Subordinasi I pada pertengahan tahun ini, sebesar Rp1,38 triliun. Obligasi subordinasi ini di- jamin dengan agunan khusus oleh perseroan dan dari pihak ketiga. CIMB Niaga menunjuk PT CIMB Securities Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi dan PT Bank Permata Tbk sebagai wali amanat. Sebelum- nya, CIMB Niaga pun sudah memperoleh hasil pemeringkat- an efek utang jangka panjang dengan rating AA dari PT Fitch Ratings Indonesia. Di tempat sama, Direktur Finance and Strategy CIMB Ni- aga Wan Razli mengungkapkan pihaknya juga tengah mem- proses pelaksanaan penawaran umum terbatas (PUT) V dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) seba- nyak 1,4 miliar saham baru de- ngan target raupan dana Rp1,5 triliun. Dalam prospektus yang diumumkan perseroan pada 15 November silam, disebut- kan sertikat HMETD tersebut dapat diperdagangkan mulai 30 Desember 2010 sampai 7 Januari 2011. Catherine menambahkan, aksi-aksi korporasi itu ditujukan untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang per- seroan dan memperkuat rasio kecukupan modal (capital ade- quacy ratio/CAR) menjadi 14,5%. Posisi CAR per 30 September lalu adalah 12,55%. “Dengan rencana subdebt sebesar Rp500 miliar ditambah dengan hasil rights issue nanti sebesar Rp1,5 triliun, diharapkan CAR kami akan mencapai 14,5%,” terangnya. Penguatan permodalan, lan- jutnya, diperlukan untuk men- dukung ekspansi kredit di se- luruh segmen bisnis perseroan pada masa mendatang. (Atp/Ant/E-4) IBU Negara Ani Bambang Yudhoyono (kiri) didampingi Managing Director of Sinar Mas yang juga Ketua Umum Eka Tjipta Foun- dation G Sulistiyanto secara simbolis menyerahkan mobil hijau kepada Ketua Tim Penggerak PKK di Jakarta, kemarin. Gerakan Indonesia Hijau menjadi perhatian Sinar Mas dengan memberi- kan dukungan pengadaan mobil hijau yang dilengkapi beragam fasilitas seperti buku tentang lingkungan, perangkat komputer, hingga alat peraga. DIREKTUR Agronomi PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA) Ferry Budiman (kiri) menerima penghargaan pendidikan tingkat na- sional dari Dirjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Kementerian Pendidikan Nasional Baedhowi (tengah) didampingi Direktur Tenaga Kependidikan Kemendiknas Surya Dharma di Jakarta, kemarin. PT BGA me- rupakan perwakilan dari perusahaan Kalimantan Tengah yang diseleksi dari 33 provinsi di Indonesia. PT United Tractors Tbk me- nargetkan penjualan alat berat di 2011 tumbuh minimal 10% atau mencapai 5.940 unit. Hal tersebut tidak lepas dari per- tumbuhan ekonomi yang masih prospektif. “Peningkatan harga jual ko- moditas berpengaruh terhadap industri pertambangan. Inilah yang membuat penjualan alat berat kami meningkat. Minimal 10%,” ujar Direktur Keuangan United Tractors Gidion Hasan di Jakarta, kemarin. Hingga Oktober 2010, anak usaha PT Astra Internasional Tbk ini membukukan penjualan alat berat sebanyak 4.671 unit. Penjualan itu tumbuh 84% dari 2.534 unit pada periode sama tahun lalu. Ini setara dengan 86,5% dari target penjualan alat berat akhir 2010 sebanyak 5.400 unit. Kontribusi terbesar masih berasal dari sektor pertam- bangan yaitu sebanyak 2.834 unit, dan perkebunan dengan 548 unit. Selain pertambangan dan perkebunan, penjualan alat berat perseroan juga disum- bangkan oleh sektor konstruksi sebanyak 479 unit dan kehu- tanan sebanyak 438 unit. “Pertambangan masih mem- berikan kontribusi terbesar. Begitu pula dengan penjualan akhir tahun serta tahun depan dengan pangsa pasar sekitar 60%-70%,” jelasnya. Pada kuartal III 2010, laba ber- sih perseroan mengalami penu- runan tipis sebesar 0,1% menjadi Rp2,96 triliun. Padahal penda- patan selama sembilan bulan pertama 2010, perseroan menga- lami pertumbuhan 30,56%. Gidion optimistis divisi- divisi lain perseroan juga akan mengalami pertumbuhan. Se- lain alat berat, divisi kontraktor tambang juga akan mengalami pertumbuhan sebesar minimal 10%. (Atp/E-6) United Tractors Naikkan Penjualan CIMB Niaga Tambah Kredit 20% di 2011 MI/GINO F HADI DOK TELKOM DOK SINAR MAS DOK BGA KREDIT MANDIRI: Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa (kiri) disambut Executife Vice President Corporate Banking Agro Based PT Bank Mandiri Rafjon Yahya saat mengunjungi stan Bank Mandiri seusai membuka Konferensi Internasional Industri Minyak Kelapa Sawit VI di Nusa Dua Bali, kemarin. Bank Mandiri mendukung pertumbuhan sektor kelapa sawit dengan menyalurkan kredit hingga Rp30,2 triliun per Oktober 2010. SEKILAS INFO BGA Terima Penghargaan Pendidikan DIRUT PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Rinaldi Firman- syah (kiri) bersama CEO PT Melon Indonesia Won Yong Jo meng- unduh lagu melalui mesin pengunduh musik tidak terbatas www. melon.co.id saat peluncuran di Jakarta, kemarin. Sebanyak 51% saham layanan musik Melon milik PT Melon Indonesia adalah milik Telkom, sedangkan 49% sisanya adalah milik SK Telecom dari Korea. Melalui peluncuran ini, Melon akan melayani pelang- gan Telkomsel dan Telkom Flexi. Pengunduh Musik tanpa Batas dari Melon Sinar Mas Dukung Indonesia Hijau

Transcript of JUMAT, 3 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Mandiri … fileuntuk sektor kelapa sawit dan industri...

Corporate News | 19 JUMAT, 3 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

PT Bank Mandiri Tbk hingga Oktober 2010 menyalurkan kredit untuk sektor kelapa

sawit dan industri turunannya dengan total Rp30,2 triliun. Angka itu tumbuh 35% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu dan mencapai 14,52% dari total portofolio pembiayaan bank.

“Tahun ini penyaluran Mandiri tumbuh 35% dari tar-get 2010 sebesar 18%. Kenapa bisa lebihi target? Ya, karena permintaan investor tinggi dan ada permintaan untuk buka lahan terus,” ungkap EVP Agro Based Bank Mandiri Rafjon Yahya di sela 6th Indonesia Palm Oil Conference, di Nusa Dua, Bali, kemarin.

Dia merinci, total pembi-ayaan tersebut terbagi untuk tiga porsi, yaitu perkebunan be-sar senilai Rp21 triliun, petani plasma sebesar Rp2,3 triliun on farm, dan sisanya untuk kegiatan off farm atau industri hilir. Untuk penyaluran kredit tersebut, bank mensyaratkan adanya kajian analisis me-ngenai dampak lingkungan (amdal).

Lebih jauh, dia menilai kela-pa sawit memiliki keunggulan daripada komoditas minyak

nabati sejenis, seperti minyak kedelai, minyak bunga ma-tahari, minyak canola, dan lain-nya. Pasalnya, jumlah produksi setahun pada setiap hektare lahan lebih besar. Selain itu, kegunaan minyak sawit tidak hanya sebagai bahan pangan, tetapi juga bahan bakar.

“Bank Mandiri menilai kela-pa sawit memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan ko-moditas minyak nabati sejenis. Kami yakin prospek perkem-bangan industri dan demand kelapa sawit Indonesia akan tetap tumbuh dengan baik,” tutur Rafjon.

Menurutnya, model pem-biayaan industri kelapa sawit Bank Mandiri menjadi faktor pendukung tumbuhnya por-tofolio dengan angka kredit bermasalah yang rendah. Mo-del pembiayaan ini didukung kajian rutin mengenai industri kelapa sawit. Ke depannya, sektor ini masih akan menjadi primadona ekspor Indonesia.

Barometer sawitSementara itu, pemerintah

menargetkan mulai pertengah-an 2011 harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Bursa Komoditas dan Derivatif Indonesia (BKDI) dapat menjadi harga acuan CPO dunia. Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi

menyatakan saat ini pemerin-tah tengah memproses rencana menjadikan Indonesia sebagai barometer harga CPO dunia.

“Perkembangan dari com-modity exchange semakin baik. Kami juga ajak beberapa sum-ber, mulai dari BUMN, swasta, hingga beberapa perusahaan khusus untuk compound index agar mendapatkan reference price,” ujarnya.

Di sisi lain, Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Sire-gar menyatakan, hingga akhir Agustus lalu, volume perda-gangan kontrak CPO di BKDI telah mencapai 1.872 lot atau sekitar 18.720 ton. Jumlah itu jauh di atas target BKDI untuk 2010, yaitu 1.000 lot per hari.

“Bukan tidak mungkin da-lam beberapa tahun ke depan, harga CPO di BKDI akan men-jadi acuan harga CPO interna-sional,” paparnya.

Menurutnya, Indonesia me-rupakan negara produsen dan pengekspor CPO terbesar di dunia. Total produksi CPO Indonesia pada 2010 saja diper-kirakan mencapai 23 juta ton. Sementara Malaysia hanya memiliki rata-rata produksi se-besar 17 juta ton per tahun. Ka-rena itu, potensi bisnis di sektor ini sangatlah besar. (Was/E-6)

[email protected]

Sawit memiliki keunggulan daripada minyak nabati lainnya, karena produksi per hektare lahan lebih besar.

Christina Sihite

Mandiri Salurkan Rp30,2 Triliun Kredit Sawit

PT Bank CIMB Niaga Tbk menargetkan penyaluran kre-dit perseroan tumbuh hingga 20% pascapenerbitan obligasi subordinasi dan penawaran saham terbatas (rights issue). CIMB Niaga menargetkan da-pat memperoleh dana hingga Rp2 triliun dari dua aksi kor-porasi tersebut.

“Kami berharap kredit kami dapat tumbuh hingga 20% ta-hun depan setelah penerbitan subdebt dan rights issue ini,” kata Wakil Presiden Direktur CIMB Niaga Catherine Hadiman da-lam paparan publik di Jakarta, Kamis (2/12).

Adapun penawaran Obligasi Subordinasi II CIMB Niaga akan

dimulai pada 16-20 Desember mendatang, senilai Rp500 mi-liar. Obligasi berjangka 10 tahun itu menawarkan bunga tetap di kisaran 10,5%-11%. Kisaran bunga tersebut, sambung Cathe-rine, berdasarkan pengalaman penerbitan Obligasi Subordinasi I pada pertengahan tahun ini, sebesar Rp1,38 triliun.

Obligasi subordinasi ini di-jamin dengan agunan khusus oleh perseroan dan dari pihak ketiga. CIMB Niaga menunjuk PT CIMB Securities Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi dan PT Bank Permata Tbk sebagai wali amanat. Sebelum-nya, CIMB Niaga pun sudah memperoleh hasil pemeringkat-

an efek utang jangka panjang dengan rating AA dari PT Fitch Ratings Indonesia.

Di tempat sama, Direktur Finance and Strategy CIMB Ni-aga Wan Razli mengungkapkan pihaknya juga tengah mem-proses pelaksanaan penawaran umum terbatas (PUT) V dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) seba-nyak 1,4 miliar saham baru de-ngan target raupan dana Rp1,5 triliun. Dalam prospektus yang diumumkan perseroan pada 15 November silam, disebut-kan sertifi kat HMETD tersebut dapat diperdagangkan mulai 30 Desember 2010 sampai 7 Januari 2011.

Catherine menambahkan, aksi-aksi korporasi itu ditujukan untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang per-seroan dan memperkuat rasio kecukupan modal (capital ade-quacy ratio/CAR) menjadi 14,5%. Posisi CAR per 30 September lalu adalah 12,55%. “Dengan rencana subdebt sebesar Rp500 miliar ditambah dengan hasil rights issue nanti sebesar Rp1,5 triliun, diharapkan CAR kami akan mencapai 14,5%,” terangnya.

Penguatan permodalan, lan-jutnya, diperlukan untuk men-dukung ekspansi kredit di se-luruh segmen bisnis perseroan pada masa mendatang. (Atp/Ant/E-4)

IBU Negara Ani Bambang Yudhoyono (kiri) didampingi Managing Director of Sinar Mas yang juga Ketua Umum Eka Tjipta Foun-dation G Sulistiyanto secara simbolis menyerahkan mobil hijau kepada Ketua Tim Penggerak PKK di Jakarta, kemarin. Gerakan Indonesia Hijau menjadi perhatian Sinar Mas dengan memberi-kan dukungan pengadaan mobil hijau yang dilengkapi beragam fasilitas seperti buku tentang lingkungan, perangkat komputer, hingga alat peraga.

DIREKTUR Agronomi PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA) Ferry Budiman (kiri) menerima penghargaan pendidikan tingkat na-sional dari Dirjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Kementerian Pendidikan Nasional Baedhowi (tengah) didampingi Direktur Tenaga Kependidikan Kemendiknas Surya Dharma di Jakarta, kemarin. PT BGA me-rupakan perwakilan dari perusahaan Kalimantan Tengah yang diseleksi dari 33 provinsi di Indonesia.

PT United Tractors Tbk me-nargetkan penjualan alat berat di 2011 tumbuh minimal 10% atau mencapai 5.940 unit. Hal tersebut tidak lepas dari per-tumbuhan ekonomi yang masih prospektif.

“Peningkatan harga jual ko-moditas berpengaruh terhadap industri pertambangan. Inilah yang membuat penjualan alat berat kami meningkat. Minimal 10%,” ujar Direktur Keuangan United Tractors Gidion Hasan di Jakarta, kemarin.

Hingga Oktober 2010, anak usaha PT Astra Internasional Tbk ini membukukan penjualan alat berat sebanyak 4.671 unit. Penjualan itu tumbuh 84% dari 2.534 unit pada periode sama tahun lalu. Ini setara dengan 86,5% dari target penjualan alat berat akhir 2010 sebanyak 5.400 unit. Kontribusi terbesar masih berasal dari sektor pertam-bangan yaitu sebanyak 2.834 unit, dan perkebunan dengan 548 unit.

Selain pertambangan dan perkebunan, penjualan alat berat perseroan juga disum-bangkan oleh sektor konstruksi sebanyak 479 unit dan kehu-tanan sebanyak 438 unit.

“Pertambangan masih mem-berikan kontribusi terbesar. Begitu pula dengan penjualan akhir tahun serta tahun depan dengan pangsa pasar sekitar 60%-70%,” jelasnya.

Pada kuartal III 2010, laba ber-sih perseroan mengalami penu-runan tipis sebesar 0,1% menjadi Rp2,96 triliun. Padahal penda-patan selama sembilan bulan pertama 2010, perseroan menga-lami pertumbuhan 30,56%.

Gidion optimistis divisi-divisi lain perseroan juga akan mengalami pertumbuhan. Se-lain alat berat, divisi kontraktor tambang juga akan mengalami pertumbuhan sebesar minimal 10%. (Atp/E-6)

United TractorsNaikkan Penjualan

CIMB Niaga Tambah Kredit 20% di 2011

MI/GINO F HADI

DOK TELKOM DOK SINAR MAS DOK BGA

KREDIT MANDIRI: Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa (kiri) disambut Executife Vice President Corporate Banking Agro Based PT Bank Mandiri Rafjon Yahya saat mengunjungi stan Bank Mandiri seusai membuka Konferensi Internasional Industri Minyak Kelapa Sawit VI di Nusa Dua Bali, kemarin. Bank Mandiri mendukung pertumbuhan sektor kelapa sawit dengan menyalurkan kredit hingga Rp30,2 triliun per Oktober 2010.

SEKILAS INFO

BGA Terima Penghargaan Pendidikan

DIRUT PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Rinaldi Firman-syah (kiri) bersama CEO PT Melon Indonesia Won Yong Jo me ng-unduh lagu melalui mesin pengunduh musik tidak terbatas www.melon.co.id saat peluncuran di Jakarta, kemarin. Sebanyak 51% saham layanan musik Melon milik PT Melon Indonesia adalah milik Telkom, sedangkan 49% sisanya adalah milik SK Telecom dari Korea. Melalui peluncuran ini, Melon akan melayani pelang-gan Telkomsel dan Telkom Flexi.

Pengunduh Musik tanpa Batas dari Melon Sinar Mas Dukung Indonesia Hijau