JUMAT, 27 MEI 2011 Pemerintah Cacat Bayi Minim Fasilitas ... fileKebakaran Hutan Kurikulum Bahasa...

1
JUMAT, 27 MEI 2011 23 H UMANIORA Pemerintah Antisipasi Kebakaran Hutan Kurikulum Bahasa Indonesia akan Dievaluasi Kick Andy Sumbang Buku di Kepulauan Seribu CORNELIUS EKO SUSANTO J ELANG puncak musim kemarau yang diperkira- kan terjadi pada Juli- Agustus, pemerintah me- waspadai terjadinya potensi kebakaran hutan dan lahan di enam wilayah provinsi yang rawan terjadi kebakaran akibat kekeringan. Keenam provinsi itu adalah Sumatra Utara, Ka- limantan Barat, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, dan Kaliman- tan Tengah. “Cegah kebakaran hutan dan lahan di musim kemarau, kita fokus pada enam provinsi yang paling rawan mengala- mi kejadian kebakaran,” ujar Menteri Koordinator Kesejah- teraan Rakyat Agung Laksono seusai rapat koordinasi tingkat menteri tentang persiapan menghadapi kebakaran hutan dan lahan 2011, kemarin, di Jakarta. Hingga Mei 2011 tercatat masih terdapat 1.885 titik api (hotspot) di hutan dan lahan seluruh Indonesia. Menurut Agung, jumlah titik api itu telah berkurang dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Pada 2006 tercatat masih ada 146.264 titik api. Pada kesempatan yang sama, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menuturkan 80% keba- karan hutan terjadi di luar ka- wasan hutan dan hanya 20% yang terjadi di kawasan hutan. Penyebab kebakaran hutan, kata dia, adalah lahan gambut (60%-65%) dan masyarakat yang membakar lahan mereka untuk peremajaan. Terkait dengan penanganan, Agung menjelaskan seharus- nya pemerintah kabupaten/ kota yang berperan sebagai ujung tombak penanganan kebakaran. Sayangnya saat ini cuma 16% dari kabupaten/kota yang bisa menyediakan dana. Agar potensi kebakaran tidak terjadi, lanjut Agung, lahan gambut harus dijaga agar se- lalu berair. Untuk itu, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi bertanggung jawab membuat hujan buatan pada musim kemarau agar lahan gambut selalu basah. Sebagai pencegahan agar ma- syarakat tidak membakar lahan untuk upaya peremajaan, pe- merintah menyediakan alat un- tuk menebang pohon dan eks- kavator untuk memindahkan bangkai pohon yang ditebang. Untuk penyediaan alat dan tim pemadaman api, Kementerian Kehutanan menyiapkan dana hingga Rp200 miliar. Rawan pangan Selain berpotensi menim- bulkan kebakaran hutan, mu- sim kemarau dikhawatirkan memicu kerawanan pangan. “Sebagaimana umumnya, mu- sim kemarau pasti akan selalu membawa dampak kekeringan di sejumlah wilayah. Kekering- an dapat mengancam keta- hanan pangan karena adanya potensi gagal panen akibat ter- jadi kekeringan,” ujar Agung. Sejumlah antisipasi telah dila kukan pemerintah agar bencana rawan pangan bisa dihindari. Agung menjelaskan upaya yang sudah diusung pe- merintah adalah menjaga stok beras dalam level aman. Peme- rintah menetapkan cadangan beras berada pada level aman jika menyentuh angka 2 juta ton. Selain mengamankan stok beras, Agung mengatakan pe- merintah bakal membekali para petani dan keluarga dengan ke- terampilan lain selama musim kemarau. Sebelumnya, Badan Meteo- rologi, Klimatologi, dan Geosi- ka (BMKG) memprediksi pun- cak musim kemarau bakal terjadi pada Juli-Agustus 2011. “Sejumlah daerah mulai me- masuki musim kemarau pada April dan Mei mendatang, te- tapi puncaknya Juli-Agustus,” kata Kepala BMKG Sri Woro B Harijono, Rabu (25/5) petang. Sejatinya musim kemarau di wilayah Nusantara bakal dimulai pada Juni mendatang. Bahkan di beberapa wilayah Indonesia, pada April-Mei ini musim kemarau telah dimulai. Namun, lantaran masih kerap dilanda hujan, kemarau pada bulan itu disebut kemarau basah. (S-3) [email protected] Puncak musim kemarau yang diprediksi terjadi pada Juli-Agustus juga berpotensi menyebabkan rawan pangan. PEMERINTAH berjanji meng- evaluasi kurikulum bahasa Indonesia yang tahun ini lagi- lagi mengganjal siswa SMA sederajat lulus ujian nasional (UN). Perubahan kurikulum itu ditujukan bahasa Indonesia bu- kan hanya sebagai alat komu- nikasi, melainkan juga harus dipahami siswa dan juga mem- beri pengaruh yang benar. “Mengenai teknisnya, nanti akan kami pikirkan segera. Namun yang jelas, untuk bisa berbahasa dengan bagus, ba- hasa harus diulang-ulang, juga menimbulkan pemahaman bahasa dan memberi pengaruh yang benar,” ungkap Menteri Pendidikan Nasional Moham- mad Nuh, dalam rapat kerja Kemendiknas dengan Komisi X DPR, di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (25/5). Selain mengevaluasi kem- bali kurikulum, pemerintah pun akan meningkatkan kom- petensi guru bahasa Indonesia, serta pengadaan ekstrakuri- kuler yang bisa menumbuhkan kecintaan terhadap bahasa Indonesia. Terkait dengan standar soal bahasa Indonesia pada UN yang dipersoalkan, Nuh mem- bantah standar soal bahasa Indonesia terlalu tinggi. Bagi dia, UN sebagai standar pen- didikan nasional sudah me- netapkan kriteria yang tepat untuk peningkatan kompetensi keseluruhan. “Namun, kami tetap akan menginstruksikan Badan Ba- hasa sebagai pembina bahasa untuk terus berkoordinasi de- ngan Badan Pengembang- an Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendiknas, untuk menindaklanjuti masalah ini,” ujarnya. Seperti diketahui, ada 1.786 siswa SMA tidak lulus UN pada 2011, akibat nilai ba- hasa Indonesia kurang dari 4. Adapun tahun lalu, ada 73% dari 154 ribu siswa yang tidak lulus UN, atau sekitar 112.420 siswa, akibat terganjal nilai bahasa Indonesia. Dalam menyikapi itu, anggo- ta Komisi X dari Fraksi Partai Golkar Popong Otje Djundju- nan menganjurkan agar ada op- timalisasi Badan Bahasa. Sebab, ketidaklulusan akibat bahasa Indonesia itu menunjukkan gelagat masalah kebangsaan. Selain optimalisasi, kata Deddy Gumelar dari Fraksi PDIP, permasalahan pun mesti dipecahkan melalui pembenah- an perpustakaan. Sebab, pe- mahaman siswa atas tipe soal teks itu amat dipengaruhi kebiasaannya membaca cerita, yang notabene itu dilakukan di perpustakaan. “Sayangnya, cuma ada 5% anggaran pendidikan (Rp330 miliar) saja untuk perpusta- kaan,” ujar Deddy. (*/H-2) KICK Andy Foundation (KAF) bersama dengan PT Pemba- ngunan Jaya memberi donasi 8.000 buku kepada 13 sekolah jenjang pendidikan anak usia dini, SD, dan SMP, di tiga pulau di Kepulauan Seribu. Buku- buku ini nantinya digunakan untuk mengembangkan per- pustakaan di sekolah-sekolah di Pulau Tidung, Pulau Pari, dan Pulau Untung Jawa. Ketua Harian KAF Ali Sadikin mengatakan donasi buku-buku itu merupakan bagian kepedu- lian KAF terhadap kemajuan dunia pendidikan melalui buku. Pasalnya, selain penting bagi masa depan generasi muda, buku juga bisa untuk mem- berikan manfaat simultan bagi generasi selanjutnya. “(Buku) ini semua dari pemir- sa, kami hanya jadi jembatan guna menyalurkan buku-buku ini,” kata Ali di Kepulauan Seribu, DKI, kemarin. Ali berharap gerakan ini tidak sekadar seremonial pem- bagian buku, tetapi dapat me- ngajarkan segala sesuatu yang bisa bermanfaat bagi pendi- dikan anak-anak. “Bukan kami berniat membagi-bagikan buku saja, tapi kami juga ingin membangkitkan kepedulian kita semua,” cetusnya. Vice Director Yayasan Pendi- dikan Jaya Tony Soehartono menambahkan, buku-buku yang didonasikan bersama KAF itu merupakan bagian program Gerakan Donasi Buku dalam rangka hari ulang tahun (HUT) ke-50 PT Pembangunan Jaya. “Ini bentuk corporate social responsibility kami dalam bi- dang pendidikan,” ujar Tony. Selain bantuan kemarin, Yayasan Pendidikan Jaya yang merupakan yayasan milik PT Pembangunan Jaya, secara keseluruhan akan menyerah- kan 100 ribu buku bagi pihak yang membutuhkan dalam 2 periode hingga HUT-nya pada 2 September 2011. “Periode pertama berjalan mulai bulan ini hingga 30 Juni yang ditandai dengan penye- rahan 50 ribu buku. Sisanya, dilakukan periode selanjutnya. Kami akan memberikan bagi yang butuh, dan tergantung permintaan juga,” ujar Tony. Bupati Kepulauan Seribu Achmad Ludfi menyambut positif donasi KAF dan PT Pem- bangunan Jaya itu. Achmad pun berjanji buku itu akan di- pakai untuk mengembangkan pendidikan di wilayahnya, yang secara geogras sulit di- jangkau karena letak pulaunya terpisah-pisah. (*/H-2) BUKU BANTUAN: Warga memindahkan buku bantuan dari Kick Andy Foundation dan PT Pembangunan Jaya di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, kemarin. Sebanyak 8.000 buku pelajaran, pengetahuan umum, dan komik diserahkan kepada 13 sekolah di Kepulauan Seribu dalam rangka peringatan HUT ke-50 PT Pembangunan Jaya. Fasilitas Deteksi Cacat Bayi Minim Kemenbudpar Promosikan Wisata Kalimantan-Sulawesi Untuk bisa berbahasa dengan bagus, bahasa harus diulang-ulang.” FASILITAS kesehatan yang memberikan layanan deteksi dini gangguan hipotiroid ko- ngenital (HK) pada bayi baru lahir untuk mencegah terjadi- nya keterbelakangan mental masih terbatas di Indonesia. Baru dua laboratorium klinik di Indonesia, yaitu di RS Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, dan RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, yang memiliki kemampuan deteksi dini gang- guan HK secara memadai. ”Di daerah lain memang ada laboratorium yang dapat men- deteksi gangguan hipotiroid kongenital. Namun, mereka tidak secanggih dua laborato- rium itu,” ujar Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes Budihardja di Jakar- ta, Rabu (25/5). Terbatasnya fasilitas dan rendahnya pengetahuan ma- syarakat perihal gangguan hipotiroid kongenital, diakui Budihardja, memang mempri- hatinkan. Gangguan hipotiroid kongenital berupa kekurangan hormon tiroid dapat bermuara pada terjadinya keterbelakang- an mental pada anak dan anak cebol. Gangguan mental itu baru dilihat secara kasatmata saat anak berusia satu tahun. Berdasarkan telaah rekam medis RSCM dan RSHS pada 1995 terhadap 134 anak, lebih dari 70% penderita diketahui menderita gangguan HK sete- lah mereka berusia satu tahun ke atas. Hanya 2,3% yang ter- deteksi saat mereka berusia di bawah tiga bulan. Lantaran itulah, lanjut Budi- hardja, deteksi dini dan peng- obatan bayi sebelum berumur 1-3 bulan menjadi kunci men- cegah terjadinya cacat mental pada bayi. Upaya deteksi dini juga merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan generasi berkualitas untuk kemajuan bangsa. Ia mengakui, bagi sebagian masyarakat, biaya uji saring bayi baru lahir (neonatal screen- ing) dirasakan cukup berat. Di daerah, laboratorium klinik me- matok biaya Rp100 ribu-Rp200 ribu untuk sekali periksa. Mengingat pentingnya pro- gram screening bayi baru lahir, khususnya screening hipotiroid kongenital (SHK) sebelum bayi berusia dua bulan, Kemenkes memandang sosialisasi SHK pada masyarakat dan petugas kesehatan perlu terus digen- carkan. ‘‘Namun, lantaran keter- batasan dana dan fasilitas, kegiatan SHK saat ini memang belum diwajibkan oleh peme- rintah,’’ ujarnya. (Tlc/S-3) KEMENTERIAN Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) menggelar promosi wisata Ka- limantan dan Sulawesi mulai hari ini hingga 29 Mei, di Pluit Village (Mega Mall Pluit), Ja- karta Utara. Promosi itu ditar- getkan dapat menjaring 16 ribu wisatawan Nusantara. ‘’Banyak yang amazing dan unik di setiap provinsi di ke- dua pulau itu. Namun, banyak orang belum tahu, terutama di kota-kota besar, tentang wi- layah itu,’’ ungkap Direktur Promosi Dalam Negeri Kemen- budpar M Faried, di Jakarta, kemarin. Promosi itu diikuti sedikit- nya 24 peserta yang terdiri dari para pelaku industri pari- wisata. Seperti, pengusaha daya tarik wisata, perusahaan penerbangan, perhotelan, dan biro perjalanan wisata. Mere- ka akan menjual paket-paket wisata terlengkap di Kaliman- tan dan Sulawesi. ‘’Promosi ini pertama kali digelar di Jakarta, selanjutnya promosi serupa juga akan di- lakukan di 11 kota besar lain. Jakarta dipilih lantaran padat penduduk, daya beli wisata yang tinggi, dan ada jalur pe- nerbangan ke Sulawesi dan Kalimantan,’’ kata Faried. Ia berharap promosi itu dapat menjaring para wisatawan Nu- santara untuk melengkapi pe- menuhan target Kemenbudpar menggaet 237 juta wisatawan nusantara pada 2011. Faried menambahkan, Kali- mantan dan Sulawesi merupa- kan dua daerah yang memiliki objek wisata budaya dan wisata alam yang luar biasa. Di Ka- limantan Selatan, misalnya, ada keunikan Pasar Apung. Di Kalimantan Barat ada komuni- tas China di Singkawang, serta kehidupan suku Dayak yang kental dengan nuansa magis dan ritual budaya. Di Kaliman- tan Tengah ada Tanjung Puting yang menawarkan wisata su- ngai dan satwa orang utan. Begitu pula di Sulawesi. Ada wisata alam Taman Nasio- nal Laut Bunaken di Manado (Sulawesi Utara), Danau Poso di Sulawesi Tengah, benteng- benteng kolonial di Makas- sar (Sulawesi Selatan), serta pantai-pantai indah di Mamuju (Sulawesi Barat). Ada pula wisata budayanya yang sudah mendunia, yakni Tana Toraja (Sulawesi Selatan). (*/S-3) Mohammad Nuh Menteri Pendidikan Nasional MI/ROMMY PUJIANTO

Transcript of JUMAT, 27 MEI 2011 Pemerintah Cacat Bayi Minim Fasilitas ... fileKebakaran Hutan Kurikulum Bahasa...

JUMAT, 27 MEI 2011 23HUMANIORA

PemerintahAntisipasi Kebakaran

Hutan

Kurikulum Bahasa Indonesiaakan Dievaluasi

Kick Andy Sumbang Buku di Kepulauan Seribu

CORNELIUS EKO SUSANTO

JELANG puncak musim kemarau yang diperkira-kan terjadi pada Juli-Agustus, pemerintah me-

waspadai terjadinya potensi kebakaran hutan dan lahan di enam wilayah provinsi yang rawan terjadi kebakaran akibat kekeringan. Keenam provinsi itu adalah Sumatra Utara, Ka-limantan Barat, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, dan Kaliman-tan Tengah.

“Cegah kebakaran hutan dan lahan di musim kemarau, kita fokus pada enam provinsi yang paling rawan meng ala-mi kejadian kebakaran,” ujar Menteri Koordinator Kesejah-teraan Rakyat Agung Laksono seusai rapat koordinasi tingkat menteri tentang persiapan menghadapi kebakaran hutan dan lahan 2011, kemarin, di Jakarta.

Hingga Mei 2011 tercatat masih terdapat 1.885 titik api (hotspot) di hutan dan lahan seluruh Indonesia. Menurut Agung, jumlah titik api itu telah berkurang dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Pada 2006 tercatat masih ada 146.264 titik api.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menuturkan 80% keba-karan hutan terjadi di luar ka-wasan hutan dan hanya 20% yang terjadi di kawasan hutan. Penyebab kebakaran hutan, kata dia, adalah lahan gambut (60%-65%) dan masyarakat yang membakar lahan mereka untuk peremajaan.

Terkait dengan penanganan, Agung menjelaskan seharus-nya pemerintah kabupaten/kota yang berperan sebagai ujung tombak penanganan kebakaran. Sayangnya saat ini cuma 16% dari kabupaten/kota yang bisa menyediakan dana.

Agar potensi kebakaran tidak terjadi, lanjut Agung, lahan gambut harus dijaga agar se-lalu berair. Untuk itu, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi bertanggung jawab membuat hujan buatan pada musim kemarau agar lahan gambut selalu basah.

Sebagai pencegahan agar ma-syarakat tidak membakar lahan untuk upaya peremajaan, pe-merintah menyediakan alat un-tuk menebang pohon dan eks-kavator untuk memindahkan bangkai pohon yang ditebang. Untuk penyediaan alat dan tim pemadaman api, Kementerian Kehutanan menyiapkan dana hingga Rp200 miliar.

Rawan panganSelain berpotensi menim-

bulkan kebakaran hutan, mu-sim kemarau dikhawatirkan memicu kerawanan pangan. “Sebagaimana umumnya, mu-sim kemarau pasti akan selalu membawa dampak kekeringan di sejumlah wilayah. Kekering-an dapat mengancam keta-hanan pangan karena adanya potensi gagal panen akibat ter-jadi kekeringan,” ujar Agung.

Sejumlah antisipasi telah dila kukan pemerintah agar bencana rawan pangan bisa dihindari. Agung menjelaskan upaya yang sudah diusung pe-merintah adalah menjaga stok beras dalam level aman. Peme-rintah menetapkan cadang an beras berada pada level aman jika menyentuh angka 2 juta ton. Selain mengamankan stok beras, Agung mengatakan pe-merintah bakal membekali para petani dan keluarga dengan ke-terampilan lain selama musim kemarau.

Sebelumnya, Badan Meteo-rologi, Klimatologi, dan Geofi si-ka (BMKG) memprediksi pun-cak musim kemarau bakal terjadi pada Juli-Agustus 2011. “Sejumlah daerah mulai me-masuki musim kemarau pada April dan Mei mendatang, te-tapi puncaknya Juli-Agustus,” kata Kepala BMKG Sri Woro B Harijono, Rabu (25/5) petang.

Sejatinya musim kemarau di wilayah Nusantara bakal dimulai pada Juni mendatang. Bahkan di beberapa wilayah Indonesia, pada April-Mei ini musim kemarau telah dimulai. Namun, lantaran masih kerap dilanda hujan, kemarau pada bulan itu disebut kemarau basah. (S-3)

[email protected]

Puncak musim kemarau yang diprediksi terjadi pada Juli-Agustus juga berpotensi menyebabkan rawan pangan.

PEMERINTAH berjanji meng-evaluasi kurikulum bahasa Indonesia yang tahun ini lagi-lagi mengganjal siswa SMA sederajat lulus ujian nasional (UN).

Perubahan kurikulum itu ditujukan bahasa Indonesia bu-kan hanya sebagai alat komu-nikasi, melainkan juga harus dipahami siswa dan juga mem-beri pengaruh yang benar.

“Mengenai teknisnya, nanti akan kami pikirkan segera. Namun yang jelas, untuk bisa berbahasa dengan bagus, ba-hasa harus diulang-ulang, juga menimbulkan pemahaman bahasa dan memberi pengaruh yang benar,” ungkap Menteri Pendidikan Nasional Moham-mad Nuh, dalam rapat kerja Kemendiknas dengan Komisi X DPR, di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (25/5).

Selain mengevaluasi kem-bali kurikulum, pemerintah pun akan meningkatkan kom-petensi guru bahasa Indonesia, serta pengadaan ekstrakuri-kuler yang bisa menumbuhkan

kecintaan terhadap bahasa Indonesia.

Terkait dengan standar soal bahasa Indonesia pada UN yang dipersoalkan, Nuh mem-bantah standar soal bahasa Indonesia terlalu tinggi. Bagi dia, UN sebagai standar pen-didikan nasional sudah me-netapkan kriteria yang tepat untuk peningkatan kompetensi keseluruhan.

“Namun, kami tetap akan menginstruksikan Badan Ba-hasa sebagai pembina bahasa untuk terus berkoordinasi de-ngan Badan Pengembang-an Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendiknas, untuk menindaklanjuti masalah ini,” ujarnya.

Seperti diketahui, ada 1.786 siswa SMA tidak lulus UN pada 2011, akibat nilai ba-hasa Indonesia kurang dari 4. Adapun tahun lalu, ada 73% dari 154 ribu siswa yang tidak lulus UN, atau sekitar 112.420 siswa, akibat terganjal nilai bahasa Indonesia.

Dalam menyikapi itu, anggo-ta Komisi X dari Fraksi Partai Golkar Popong Otje Djundju-nan menganjurkan agar ada op-timalisasi Badan Bahasa. Sebab, ketidaklulusan akibat bahasa Indonesia itu menunjukkan gelagat masalah kebangsaan.

Selain optimalisasi, kata Deddy Gumelar dari Fraksi PDIP, permasalahan pun mesti dipecahkan melalui pembenah-an perpustakaan. Sebab, pe-mahaman siswa atas tipe soal teks itu amat dipengaruhi kebiasaannya membaca cerita, yang notabene itu dilakukan di perpustakaan.

“Sayangnya, cuma ada 5% anggaran pendidikan (Rp330 miliar) saja untuk perpusta-kaan,” ujar Deddy. (*/H-2)

KICK Andy Foundation (KAF) bersama dengan PT Pemba-ngunan Jaya memberi donasi 8.000 buku kepada 13 sekolah jenjang pendidikan anak usia dini, SD, dan SMP, di tiga pulau di Kepulauan Seribu. Buku-buku ini nantinya digunakan untuk mengembangkan per-pustakaan di sekolah-sekolah di Pulau Tidung, Pulau Pari, dan Pulau Untung Jawa.

Ketua Harian KAF Ali Sa di kin mengatakan donasi buku-buku itu merupakan bagian kepedu-lian KAF terhadap kemajuan dunia pendidikan melalui buku. Pasalnya, selain penting bagi masa depan generasi muda, buku juga bisa untuk mem-berikan manfaat simultan bagi generasi selanjutnya.

“(Buku) ini semua dari pemir-sa, kami hanya jadi jembatan guna menya lurkan buku-buku

ini,” kata Ali di Kepulauan Seribu, DKI, kemarin.

Ali berharap gerakan ini tidak sekadar seremonial pem-bagian buku, tetapi dapat me-ng ajarkan segala sesuatu yang bisa bermanfaat bagi pendi-dikan anak-anak. “Bukan kami berniat membagi-bagikan buku saja, tapi kami juga ingin membangkitkan kepedulian kita semua,” cetusnya.

Vice Director Yayasan Pendi-dikan Jaya Tony Soehartono menambahkan, buku-buku yang didonasikan bersama KAF itu merupakan bagian program Gerakan Donasi Buku dalam rangka hari ulang tahun (HUT) ke-50 PT Pembangunan Jaya. “Ini bentuk corporate social responsibility kami dalam bi-dang pendidikan,” ujar Tony.

Selain bantuan kemarin, Yayasan Pendidikan Jaya yang

merupakan yayasan milik PT Pembangunan Jaya, secara keseluruhan akan menyerah-kan 100 ribu buku bagi pihak yang membutuhkan dalam 2 periode hingga HUT-nya pada 2 September 2011.

“Periode pertama berjalan mulai bulan ini hingga 30 Juni yang ditandai dengan penye-rahan 50 ribu buku. Sisanya, dilakukan periode selanjutnya. Kami akan memberikan bagi yang butuh, dan tergantung permintaan juga,” ujar Tony.

Bupati Kepulauan Seribu Achmad Ludfi menyambut positif donasi KAF dan PT Pem-bangunan Jaya itu. Achmad pun berjanji buku itu akan di-pakai untuk me ngembangkan pendidikan di wilayahnya, yang secara geografi s sulit di-jangkau karena letak pulaunya terpisah-pisah. (*/H-2)

BUKU BANTUAN: Warga memindahkan buku bantuan dari Kick Andy Foundation dan PT Pembangunan Jaya di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, kemarin. Sebanyak 8.000 buku pelajaran, pengetahuan umum, dan komik diserahkan kepada 13 sekolah di Kepulauan Seribu dalam rangka peringatan HUT ke-50 PT Pembangunan Jaya.

Fasilitas Deteksi Cacat Bayi Minim

Kemenbudpar Promosikan Wisata

Kalimantan-Sulawesi

Untuk bisa berbahasa dengan

bagus, bahasa harus diulang-ulang.”

FASILITAS kesehatan yang memberikan layanan deteksi dini gangguan hipotiroid ko-ngenital (HK) pada bayi baru lahir untuk mencegah terjadi-nya keterbelakangan mental masih terbatas di Indonesia. Baru dua laboratorium klinik di Indonesia, yaitu di RS Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, dan RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, yang memiliki kemampuan deteksi dini gang-guan HK secara memadai.

”Di daerah lain memang ada laboratorium yang dapat men-deteksi gangguan hipotiroid kongenital. Namun, mereka tidak secanggih dua laborato-rium itu,” ujar Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes Budihardja di Jakar-ta, Rabu (25/5).

Terbatasnya fasilitas dan rendahnya pengetahuan ma-syarakat perihal gangguan hipotiroid kongenital, diakui Budihardja, memang mempri-hatinkan. Gangguan hipotiroid kongenital berupa kekurangan hormon tiroid dapat bermuara pada terjadinya keterbelakang-an mental pada anak dan anak cebol. Gangguan mental itu baru dilihat secara kasatmata saat anak berusia satu tahun.

Berdasarkan telaah rekam medis RSCM dan RSHS pada

1995 terhadap 134 anak, lebih dari 70% penderita diketahui menderita gangguan HK sete-lah mereka berusia satu tahun ke atas. Hanya 2,3% yang ter-deteksi saat mereka berusia di bawah tiga bulan.

Lantaran itulah, lanjut Budi-hardja, deteksi dini dan peng-obatan bayi sebelum berumur 1-3 bulan menjadi kunci men-cegah terjadinya cacat mental pada bayi. Upaya deteksi dini juga merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan generasi berkualitas untuk kemajuan bangsa.

Ia mengakui, bagi sebagian masyarakat, biaya uji saring bayi baru lahir (neonatal screen-ing) dirasakan cukup berat. Di daerah, laboratorium klinik me-matok biaya Rp100 ribu-Rp200 ribu untuk sekali periksa.

Mengingat pentingnya pro-gram screening bayi baru lahir, khususnya screening hipotiroid kongenital (SHK) sebelum bayi berusia dua bulan, Kemenkes memandang sosialisasi SHK pada masyarakat dan petugas kesehatan perlu terus digen-carkan.

‘‘Namun, lantaran keter-batasan dana dan fasilitas, kegiatan SHK saat ini memang belum diwajibkan oleh peme-rintah,’’ ujarnya. (Tlc/S-3)

KEMENTERIAN Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) menggelar promosi wisata Ka-limantan dan Sulawesi mulai hari ini hingga 29 Mei, di Pluit Village (Mega Mall Pluit), Ja-karta Utara. Promosi itu ditar-getkan dapat menjaring 16 ribu wisatawan Nusantara.

‘’Banyak yang amazing dan unik di setiap provinsi di ke-dua pulau itu. Namun, banyak orang belum tahu, terutama di kota-kota besar, tentang wi-layah itu,’’ ungkap Direktur Promosi Dalam Negeri Kemen-budpar M Faried, di Jakarta, kemarin.

Promosi itu diikuti sedikit-nya 24 peserta yang terdiri dari para pelaku industri pari-wisata. Seperti, pengusaha daya tarik wisata, perusahaan penerbangan, perhotelan, dan biro perjalanan wisata. Mere-ka akan menjual paket-paket wisata terlengkap di Kaliman-tan dan Sulawesi.

‘’Promosi ini pertama kali digelar di Jakarta, selanjutnya promosi serupa juga akan di-lakukan di 11 kota besar lain. Jakarta dipilih lantaran padat penduduk, daya beli wisata yang tinggi, dan ada jalur pe-

nerbangan ke Sulawesi dan Kalimantan,’’ kata Faried.

Ia berharap promosi itu dapat menjaring para wisatawan Nu-santara untuk melengkapi pe-menuhan target Kemenbudpar menggaet 237 juta wisatawan nusantara pada 2011.

Faried menambahkan, Kali-mantan dan Sulawesi merupa-kan dua daerah yang memiliki objek wisata budaya dan wisata alam yang luar biasa. Di Ka-limantan Selatan, misalnya, ada keunikan Pasar Apung. Di Kalimantan Barat ada komuni-tas China di Singkawang, serta kehidupan suku Dayak yang kental dengan nuansa magis dan ritual budaya. Di Kaliman-tan Tengah ada Tanjung Puting yang menawarkan wisata su-ngai dan satwa orang utan.

Begitu pula di Sulawesi. Ada wisata alam Taman Nasio-nal Laut Bunaken di Manado (Sulawesi Utara), Danau Poso di Sulawesi Tengah, benteng-benteng kolonial di Makas-sar (Sulawesi Selatan), serta pantai-pantai indah di Mamuju (Sulawesi Barat). Ada pula wisata budayanya yang sudah mendunia, yakni Tana Toraja (Sulawesi Selatan). (*/S-3)

Mohammad NuhMenteri Pendidikan Nasional

MI/ROMMY PUJIANTO