Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara...

36
LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M) Judul: I b M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara Berbasis Text To Speech untuk Guru Bahasa Inggris di SLB A Negeri Denpasar dan SLB Santikatmaka Kabupaten Tabanan Oleh : I Made Agus Wirawan, S.Kom., M.Cs/ 0027088401 (Ketua) Made Windu Antara Kesiman, S.T.,M.Sc/ 0011118203 (Anggota1) I Gede mahendra Darmawiguna, S.Kom.,M.Sc/ 0004018502 (Anggota2) Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional, Sesuai dengan Surat Perjanjian Nomor 192/UN48.15/LPM/2015 Jurusan Pendidikan Teknik Informatika LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2015

Transcript of Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara...

Page 1: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT

(IbM)

Judul: IbM Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara Berbasis Text To Speech

untuk Guru Bahasa Inggris di SLB A Negeri Denpasar dan SLB Santikatmaka Kabupaten Tabanan

Oleh : I Made Agus Wirawan, S.Kom., M.Cs/ 0027088401 (Ketua)

Made Windu Antara Kesiman, S.T.,M.Sc/ 0011118203 (Anggota1)

I Gede mahendra Darmawiguna, S.Kom.,M.Sc/ 0004018502 (Anggota2)

Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional, Sesuai dengan Surat Perjanjian Nomor 192/UN48.15/LPM/2015

Jurusan Pendidikan Teknik Informatika

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Tahun 2015

Page 2: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

i

HALAMAN PENGESAHAN

Judul IbM : Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara Berbasis Text To Speech untuk Guru Bahasa Inggris di SLB A Negeri Denpasar dan SLB Santikatmaka Kabupaten Tabanan

1. Mitra Program : SLB A Negeri Denpasar dan SLB

Santikatmaka Tabanan 2. Ketua Pelaksana

a. Nama b. NIP c. Jabatan/Golongan d. Jurusan/Fakultas e. Perguruan Tinggi f. Bidang Keahlian g. Alamat Kantor/Telp/Faks/E-mail h. Alamat Rumah/Telp/Faks/E-mail

: I Made Agus Wirawan, S.Kom., M.Cs : 198408272008121001 : Lektor / III a : Pendidikan Teknik Informatika/FTK : Universitas Pendidikan Ganesha : Informatika : Jl. Udayana Kampus Tengah/0362- 27213/- : Grya Sambangan No 29 / 08108179723724 /-/ [email protected]

3.

Anggota Tim Pelaksana a. Jumlah Anggota b. Nama Anggota I

: 2 orang : Made Windu Antara Kesiman, ST., M.Sc. I Gede Mahendra Darmawiguna, S.Kom, M.Sc

4. Lokasi Kegiatan/Mitra : Denpasar dan Tabanan 5. Luaran yang dihasilkan : Peningkatan keterampilan guru dalam

penggunaan aplikasi kamus bicara berbasis Text to Speech

6. Jangka waktu Pelaksanaan : 8 Bulan 7.

Biaya : Rp. 47.500.000,-

Singaraja, 1 Oktober 2015 Ketua Pelaksana

I Made Agus Wirawan, S.Kom., M.Cs NIP. 198408272008121001

Page 3: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

ii

TIM PELAKSANA PENGABDIAN

A. Ketua Pelaksana 1. Nama : I Made Agus Wirawan, S.Kom., M.Cs. 2. NIP : 198408272008121001 3. Jenis Kelamin : Laki-laki 4. Tempat/Tanggal Lahir : Penatahan, Susut, Bangli / 27 Agustus 1984 5. Jabatan/Golongan : Lektor/ IIIa 6. Unit Kerja : Jurusan Pendidikan Teknik Informatika 7. Bidang Keahlian : Ilmu Komputer 8. Waktu untuk Kegiatan : 4 jam/minggu

B. Anggota 1

1. Nama : Made Windu Antara Kesiman, S.T., M.Sc. 2. NIP : 198211112008121001 3. Jenis Kelamin : Laki-laki 4. Tempat/Tanggal Lahir : Singaraja / 11 Nopember 1982 5. Jabatan/Golongan : Lektor/ IIIb 6. Unit Kerja : Jurusan Pendidikan Teknik Informatika 7. Bidang Keahlian : Teknik Informatika 8. Waktu untuk Kegiatan : 4 jam/minggu

C. Anggota 2

1. Nama : I Gede Mahendra Darmawiguna, S.Kom., M.Sc. 2. NIP : 198501042010121004 3. Jenis Kelamin : Laki-laki 4. Tempat/Tanggal Lahir : Singaraja / 4 Januari 1985 5. Jabatan/Golongan : Asisten Ahli / IIIb 6. Unit Kerja : Jurusan Pendidikan Teknik Informatika 7. Bidang Keahlian : Ilmu Komputer 8. Waktu untuk Kegiatan : 4 jam/minggu

Page 4: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

iii

ABSTRAK

Sesuai dengan judul program pengabdian masyarakat ini, metode penerapan ipteks yang dilakukan adalah berbentuk pelatihan pengenalan aplikasi kamus bicara berbasis text to speech. Kegiatan pelatihan ditunjang dengan ceramah, tanya jawab dan tentu saja praktek secara langsung di laboratorium komputer. Modul pelatihan diberikan kepada peserta sebagai alat bantu dalam kegiatan praktek di laboratorium. Tujuan dari pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru-guru bahasa Inggris di SLB A Negeri Denpasar dan SLB Santikatmaka Tabanan dalam penggunaan aplikasi kamus bicara berbasis text to speech, sehingga membantu guru-guru dalam proses belajar mengajar dan pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan keterampilan bahasa Inggris siswa-siswa di SLB A Negeri Denpasar dan SLB Santikatmaka Tabanan. Dari hasil evaluasi serta temuan-temuan yang kami peroleh selama pelaksanaan kegiatan P2M ini, dapat kami simpulkan bahwa program P2M ini telah mampu memberikan manfaat yang sangat besar dan tepat sasaran bagi khalayak, terutama bagi mereka yang menyandang disabilitas seperti penyandang tunanetra. Bentuk pelatihan seperti ini merupakan bentuk yang sangat efektif untuk memberikan penyegaran dan tambahan wawasan serta pengetahuan baru di bidang teknologi informasi di luar proses pembelajaran yang diterima di sekolah masing-masing. Kata kunci : pelatihan, pengabdian, kamus bicara, text to speech

Page 5: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat, bimbingan, dan petunjuk-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Akhir P2M ini. Laporan ini disusun sebagai laporan akhir dari hasil Program Pengabdian Kepada Masyarakat yang telah kami laksanakan.

Banyak pihak yang telah membantu kami selama melakukan program P2M dan penulisan laporan ini. Untuk itu, melalui kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) yang telah menyetujui dan mendanai pelaksanaan program P2M ini.

2. Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) Undiksha. 3. Kepala SLB A Negeri Denpasar dan Kepala SLB Santikatmaka Tabanan, yang telah

bersedia bekerjasama dan menjadi mitra untuk pelaksanaan program P2M ini. 4. Seluruh Panitia dan Tim Pelaksana program P2M ini, yang telah membantu dan

mendukung kelancaran kegiatan ini. 5. Pihak lainnya yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu, yang telah membantu kami

baik secara langsung maupun tidak langsung. Kami menyadari bahwa pelaksanaan program P2M ini masih sangatlah jauh dari

sempurna, oleh karena itu kami menerima segala kritik dan saran untuk peningkatan kemampuan kami di masa mendatang. Semoga Laporan P2M ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan seluruh pihak yang membutuhkannya.

Singaraja, 1 Oktober 2015

Tim Pelaksana

Page 6: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

v

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................ i

TIM PELAKSANA PENGABDIAN ..................................................................................... ii

ABSTRAK........................................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... iv

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ v

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

1.1 Analisis Situasi Mitra Kegiatan .................................................................................... 1

1.2 Permasalahan Mitra ..................................................................................................... 3

1.3 Tujuan Kegiatan .......................................................................................................... 4

1.4 Manfaat Kegiatan......................................................................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................ 6

2.1 Aplikasi Kamus Bicara ................................................................................................ 6

2.2 Text To Speech ............................................................................................................ 9

2.3 Mitra Kegiatan ........................................................................................................... 11

BAB III METODE PELAKSANAAN ................................................................................ 13

3.1 Metode Pelaksanaan Kegiatan .................................................................................... 13

3.2 Waktu Efektif Pelaksanaan Kegiatan ......................................................................... 13

3.3 Pemetaan dan Sosialisasi Program kepada Khalayak Sasaran ..................................... 15

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................. 16

4.1 Pelaksanaan Kegiatan ................................................................................................ 16

4.2 Evaluasi Kegiatan ...................................................................................................... 20

4.3 Permasalah/Hambatan yang Dihadapi ........................................................................ 25

BAB V PENUTUP.............................................................................................................. 27

5.1 Simpulan ................................................................................................................... 27

5.2 Saran ......................................................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 28

Page 7: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Tampilan Utama Aplikasi Kamus Bicara Berbasis Text To Speech ................................ 7

Gambar 2. 2 Fungsi Manajemen Data Kata ........................................................................................ 8

Gambar 2. 3 Fungsi Cetak Kata Hasil Terjemahan ke dalam Format Huruf Braille ............................. 8

Gambar 2. 4 Sistem Text to Speech (Sumber: Rommel, 2008) ........................................................... 9

Gambar 2. 5 Proses Konversi Teks ke Ucapan (Sumber: Arry Akhmad Arman, 2008) ..................... 10

Gambar 3. 1 Kerangka Pelaksanaan Kegiatan .................................................................................. 13

Gambar 3. 2 Laboratorium komputer sebagai dukungan mitra dalam pelaksanaan P2M ................... 14

Gambar 4. 1 Kegiatan Sosialiasi dan Pembukaan Pelatihan Pengenalan Aplikasi ............................. 17

Gambar 4. 2 Suasana Kegiatan Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus ............................................. 17

Gambar 4. 3 Kegiatan Sosialiasi dan Pembukaan Pelatihan Pengenalan Aplikasi ............................. 18

Gambar 4. 4 Suasana Kegiatan Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara Berbasis .................... 18

Gambar 4. 5 Suasana Kegiatan Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara Berbasis .................... 19

Gambar 4. 6 Seorang Guru Tunanetra Tengah Mengajarkan Cara Menggunakan ............................. 19

Gambar 4. 7 Seorang Guru Non-Tunanetra Tengah Mengajarkan Cara Menggunakan...................... 20

Page 8: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Matriks Evaluasi Kinerja Program P2M di SLB A Negeri Denpasar dan SLB.................. 20

Page 9: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi Mitra Kegiatan Bahasa Inggris merupakan standar bahasa internasional yang digunakan saat ini,

sehingga pemahaman dan penguasaan bahasa Inggris sangatlah penting untuk setiap orang.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mensosialisasikan bahasa Inggris, salah

satunya adalah dengan memasukkan bahasa Inggris sebagai salah satu mata pelajaran pokok

yang harus diberikan kepada siswa pada jenjang pendidikan tertentu. Hal ini dilakukan untuk

memenuhi kebutuhan siswa akan pentingnya penguasaan bahasa Inggris agar kelak mereka

mampu bersaing di dunia global, tentunya tanpa meninggalkan bahasa ibu atau daerah

maupun bahasa nasional, yakni bahasa Indonesia.

Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari tingkat pendidikan SMP, SMA/SMK

sampai pada tingkat Perguruan Tinggi, tak terkecuali pada sekolah-sekolah khusus (SLB),

salah satunya adalah SLB-A, yakni untuk penyandang tunanetra.

Untuk sekolah-sekolah khusus seperti SLB-A, pelajaran bahasa Inggris diberikan dari

tingkat pendidikan SMP, dimana materi yang diajarkan disesuaikan dengan kondisi dari

siswa. Jika siswa tersebut memiliki kelainan tambahan maka pemberian materi pelajaran

bahasa Inggris tidak sepenuhnya mengacu pada Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi

Dasar (KD) yang telah ditetapkan, dalam hal ini pemberian materi akan disesuaikan dengan

kondisi fisik dari siswa tersebut. Tetapi jika siswa itu tidak memiliki kelainan tambahan maka

pemberian materi pelajaran bahasa Inggris akan mengacu pada SK dan KD yang telah

ditetapkan. Hal ini tentu berbeda dengan sekolah awas (non-SLB) pada umumnya, dimana

pemberian materi pelajaran bahasa Inggris sepenuhnya mengacu pada SK dan KD yang telah

ditetapkan.

Secara umum kita belajar bahasa Inggris, salah satunya adalah dengan menggunakan

kamus. Tetapi bagi penyandang tunanetra, tidak memungkinkan untuk menggunakan kamus

seperti halnya orang normal. Dalam pembelajaran bahasa Inggris, guru biasanya

menggunakan media, seperti buku text dan kamus dengan format huruf Braille. Penggunaan

kamus dengan format huruf Braille ini pun tidak bisa dilakukan secara maksimal. Untuk

mencari terjemahan suatu kata, mereka (siswa penyandang tunanetra) masih memerlukan

bimbingan dari guru, hal ini disebabkan karena mereka harus mencari kata yang akan

Page 10: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

2

diterjemahkan itu secara manual, yakni dengan membaca menggunakan jari. Cara ini, tentu

berdampak pada tingkat efektivitas dan produktifitas pembelajaran yang tidak bisa dilakukan

secara maksimal, baik dari sisi guru maupun siswa. Dari sisi guru, guru sering mengalami

kesulitan dalam proses pengajaran bahasa Inggris, sebab guru harus menuntun siswa satu per

satu dalam mencari kata yang akan diterjemahkan. Sementara dari sisi siswa, proses

penerjemahan kata yang dilakukan secara manual, yakni dengan membaca menggunakan jari,

atas bantuan atau tuntunan guru, memunculkan rasa cepat bosan dikalangan siswa karena

waktu yang dibutuhkan dalam proses penerjemahan kata cukup lama, terlebih bagi mereka

yang tidak suka membaca. Dengan kata lain, penggunaan kamus dalam bentuk text book

seperti ini, tidaklah efektif bagi penyandang tunanetra, walaupun dalam kamus tersebut telah

menggunakan format huruf Braille. Selain itu, ukuran kamus yang cukup besar membuat

pengguna sulit dalam mencari kata yang akan diterjemahkan serta jumlah pengadaan untuk

kamus ini masih sangat terbatas, sehingga sulit untuk didapat.

Jika dilihat dari karakteristik penyandang tunanetra, mereka memang memiliki

kekurangan dalam indra penglihatannya, namun untuk indra yang lain seperti pendengaran

mereka sangatlah peka. Mengacu pada hal tersebut, akan lebih baik jika ada suatu media

kamus yang bisa disuarakan (Text to Speech), tidak seperti text book biasa. Dengan

perkembangan teknologi saat ini, hal tersebut tidaklah mustahil untuk dilakukan, terlebih

dengan adanya program Jaws, memungkinkan semua penyandang tunanetra untuk belajar

mengoperasikan komputer. Kini komputer bukanlah barang yang bisa dioperasikan oleh

orang normal saja, namun juga oleh mereka yang menyandang disabilitas, seperti

penyandang tunanetra. Tidak sampai disitu, perkembangan teknologi Text to Speech kini

telah merambah pada perangkat mobile.

Universitas Pendidikan Ganesha, melalui Jurusan Pendidikan Teknik Informatika telah

mengembangkan suatu aplikasi kamus bicara berbasis Text to Speech untuk tunanetra. TTS

(Text to Speech) merupakan salah satu aplikasi dalam bidang teknologi bahasa, yang dapat

mengkonversi teks dalam format suatu bahasa menjadi ucapan sesuai dengan pembacaan teks

dalam bahasa yang digunakan. Pemanfaatan TTS ini, akan sangat membantu terutama bagi

pengguna yang memiliki keterbatasan dalam hal pembacaan teks atau kata, seperti

penyandang tunanetra. Dengan menggunakan indra pendengaran, pengucapan kata akan

sangat membantu penyandang tunanetra dalam mencari terjemahan suatu kata tertentu.

Aplikasi kamus yang telah dikembangkan ini memiliki beberapa karakteristik khusus

yang disesuaikan dengan kebutuhan penyandang tunanetra. Karakteristik khusus yang

dimaksud adalah pada rancangan interface-nya dibuat berupa shortcut-shortcut atau tuts

Page 11: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

3

khusus pada keyboard untuk menjalankan suatu fungsi tertentu, dimana setiap fungsi yang

dijalankan itu nantinya akan diucapkan atau disuarakan oleh komputer. Selain itu, jumlah

kata pada aplikasi ini bisa di-update secara dinamis. Dengan aplikasi kamus ini diharapkan

dapat membantu dan mempermudah guru dalam membelajarkan siswa penyandang tunanetra

dalam mempelajari bahasa Inggris, terutama untuk mencari terjemahan suatu kata tertentu,

sehingga dapat meningkatkan produktifitas pembelajaran, baik di rumah maupun di sekolah.

Bertolak dari kondisi tersebut, maka Tim IbM Jurusan Pendidikan Teknik Informatika,

Fakultas Teknik dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Ganesha mencoba untuk membantu

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru-guru bahasa Inggris di SLB A Negeri

Denpasar dan SLB Santikatmaka Tabanan melalui suatu pelatihan penggunaan aplikasi

kamus bicara berbasis text to speech. Dipilihnya guru dan bukan siswa, sebagai objek dalam

pelaksanaan kegiatan P2M ini, atas dasar pertimbangan jika kelak siswa tersebut telah

menyelesaikan studinya atau berhenti sekolah, maka pengetahuan yang mereka miliki tentang

cara penggunaan aplikasi kamus bicara berbasis text to speech ini tidak bisa didistribusikan

lagi ke siswa penyandang tunanetra yang lain. Berbeda halnya jika guru yang diberikan

pelatihan, pengetahuan akan cara penggunaan aplikasi kamus bicara berbasis text to speech

ini tentu tetap dapat disebarkan ke siswa penyandang tunanetra yang lain, melalui suatu

kegiatan pembelajaran bahasa Inggris di dalam kelas.

1.2 Permasalahan Mitra Secara garis besar, permasalahan yang dihadapi mitra dalam pembelajaran bahasa

Inggris adalah terbatasnya media kamus yang bisa memfasilitasi kebutuhan para siswa

penyandang tunanetra. Dalam pembelajaran bahasa Inggris, guru biasanya menggunakan

media, seperti buku text dan kamus dengan format huruf Braille. Namun, penggunaan kamus

dengan format huruf Braille ini pun tidak bisa dilakukan secara maksimal. Untuk mencari

terjemahan suatu kata, mereka (siswa penyandang tunanetra) masih memerlukan bimbingan

dari guru, hal ini disebabkan karena mereka harus mencari kata yang akan diterjemahkan itu

secara manual, yakni dengan membaca menggunakan jari. Cara ini, tentu berdampak pada

tingkat efektivitas dan produktifitas pembelajaran yang tidak bisa dilakukan secara maksimal,

baik dari sisi guru maupun siswa. Dari sisi guru, guru sering mengalami kesulitan dalam

proses pengajaran bahasa Inggris, sebab guru harus menuntun siswa satu per satu dalam

mencari kata yang akan diterjemahkan. Sementara dari sisi siswa, proses penerjemahan kata

yang dilakukan secara manual, yakni dengan membaca menggunakan jari, atas bantuan atau

Page 12: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

4

tuntunan guru, memunculkan rasa cepat bosan dikalangan siswa karena waktu yang

dibutuhkan dalam proses penerjemahan kata cukup lama, terlebih bagi mereka yang tidak

suka membaca. Dengan kata lain, penggunaan kamus dalam bentuk text book seperti ini,

tidaklah efektif bagi penyandang tunanetra, walaupun dalam kamus tersebut telah

menggunakan format huruf Braille. Selain itu, ukuran kamus yang cukup besar membuat

pengguna sulit dalam mencari kata yang akan diterjemahkan serta jumlah pengadaan untuk

kamus ini masih sangat terbatas, sehingga sulit untuk didapat.

1.3 Tujuan Kegiatan Tujuan dari pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini adalah:

1. Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru – guru bahasa Inggris di SLB A

Negeri di Denpasar dan SLB Santikatmaka Tabanan dalam penggunaan aplikasi kamus

bicara berbasis Text To Speech.

2. Membantu guru – guru dalam proses kegiatan belajar mengajar khususnya bahasa Inggris,

sehingga diharapkan dapat meningkatkan keterampilan bahasa Inggris siswa di SLB A

Negeri di Denpasar dan SLB Santikatmaka Tabanan.

1.4 Manfaat Kegiatan Manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini

adalah:

1. Bagi guru-guru bahasa Inggris di SLB A Negeri Denpasar dan SLB Santikatmaka

Tabanan, pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat:

a) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru, tentang cara penggunaan aplikasi

kamus bicara berbasis text to speech, sehingga dapat membantu mempermudah guru

dalam membelajarkan siswa penyandang tunanetra dalam mempelajari bahasa Inggris,

khususnya saat melakukan proses penerjemahan suatu kata tertentu di dalam kelas.

b) Membudayakan kebiasaan pemanfaatan atau penggunaan teknologi informasi pada

guru, seperti komputer atau PC dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas,

sehingga akan berdampak pada meningkatnya pengetahuan dan keterampilan guru

akan cara pengoperasian komputer.

2. Bagi Pemerintah Daerah Kotamadya Denpasar dan Kabupaten Tabanan, khususnya Dinas

Sosial dan Dinas Pendidikan Nasional, pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini

diharapkan dapat membantu terwujudnya program-program sosial dan pendidikan yang

Page 13: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

5

telah menjadi bagian rencana peningkatan kualitas sosial dan pendidikan masyarakat pada

umumnya.

3. Bagi pelaksana, program pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat menjadi sarana

untuk turut berperan serta dalam meningkatkan kualitas sosial dan pendidikan masyarakat

sekitar, berupa pengejawantahan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh dari lembaga

pendidikan tinggi.

Page 14: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Aplikasi Kamus Bicara Aplikasi kamus bicara, adalah sebuah aplikasi kamus yang dapat melakukan proses

penerjemahan kata dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris atau sebaliknya. Aplikasi kamus

bicara ini, memiliki fitur-fitur sebagai berikut.

a. Aplikasi kamus hanya dapat melakukan penerjemahan kata dalam dua arah, yaitu dari

bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris.

b. Untuk mencari terjemahan suatu kata, pengguna dapat mencarinya berdasarkan pilihan

kategori atau non kategori.

c. Menerima masukan berupa teks (kata atau frase) dengan panjang maksimal 50 karakter.

d. Keluaran yang dihasilkan pada aplikasi kamus, yaitu berupa teks, suara dan teks dalam

format huruf Braille.

e. Tidak menyertakan sinonim untuk hasil padanan dari kata yang diterjemahkan, dalam arti

satu masukan hanya menghasilkan satu keluaran.

f. Kata yang diterjemahkan maupun padanannya, dapat disimpan dan dicetak dalam format

huruf Braille. Proses penyimpanan kata maupun padanannya ini bersifat sementara, yakni

ketika aplikasi telah ditutup kemudian dibuka kembali, maka kata dan padanannya yang

telah disimpan sebelumnya akan terhapus.

g. Jumlah kata yang terdapat pada aplikasi kamus saat ini sebanyak 2000 kata. Jumlah

tersebut bisa ditambah secara dinamis, karena pada aplikasi ini telah disediakan sebuah

fasilitas untuk menambah kata, dan yang bertugas untuk menambahkan kata tersebut

adalah guru pengajar bahasa Inggris atau guru lain yang bisa mengoperasikan komputer.

h. Menggunakan shortcut-shortcut atau tuts khusus pada keyboard untuk menjalankan suatu

fungsi tertentu, seperti tombol Esc berfungsi untuk membatalkan perintah, tombol F1

berfungsi untuk memunculkan semua kata atau kata tertentu beserta padananya, tombol F2

berfungsi untuk berpindah dari kelompok kategori menuju non kategori atau sebaliknya,

tombol F3 berfungsi untuk menampilkan kategori-kategori yang terkait dengan materi ajar

yang akan disampaikan pada saat itu (hasil penyetingan kategori), tombol F4 berfungsi

untuk menampilkan semua kategori yang terdapat pada aplikasi kamus, tombol F5

berfungsi untuk menutup aplikasi kamus, tombol F6 berfungsi untuk mengetahui petunjuk

Page 15: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

7

penggunaan aplikasi kamus, tombol F10 berfungsi untuk mencetak kata beserta

padananya dalam format huruf Braille, tombol F11 berfungsi untuk mengeja hasil

terjemahan atau padanan kata saat melakukan penerjemahan kata di non kategori, tombol

F12 berfungsi untuk menyimpan kata yang diterjemahkan beserta padanannya, tombol

Backspace berfungsi untuk menghapus huruf atau karakter disebelah kiri saat melakukan

penerjemahan kata di non kategori, tombol Enter berfungsi untuk mencari padanan kata

saat melakukan penerjemahan kata di non kategori, memilih kelompok dari kata yang akan

diterjemahkan, serta berfungsi untuk mengeja kata saat melakukan penerjemahan kata di

kelompok kategori, tombol panah atas dan tombol panah bawah berfungsi untuk membaca

kata beserta padanannya.

i. Jenis keyboard yang digunakan tidak memiliki bentuk atau karakter khusus.

j. Aplikasi kamus ini khusus diperuntukan bagi penyandang tunanetra, bukan bagi

penyandang tunarungu maupun tunadaksa.

Berikut ini adalah beberapa bentuk visualisasi dari aplikasi kamus bicara berbasis text to

speech.

Gambar 2. 1 Tampilan Utama Aplikasi Kamus Bicara Berbasis Text To Speech

Page 16: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

8

Gambar 2. 2 Fungsi Manajemen Data Kata

Gambar 2. 3 Fungsi Cetak Kata Hasil Terjemahan ke dalam Format Huruf Braille

Page 17: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

9

2.2 Text To Speech TTS (Text to Speech) merupakan salah satu aplikasi dalam bidang teknologi bahasa,

yang dapat mengkonversi teks dalam format suatu bahasa menjadi ucapan sesuai dengan

pembacaan teks dalam bahasa yang digunakan, dengan cara melakukan fonetisasi, yaitu

penyusunan fonem-fonem untuk membentuk ucapan (Arry Akhmad Arman, 2008). Suatu

sistem TTS pada umumnya melakukan dua proses konversi, yaitu konversi teks ke fonem dan

konversi fonem ke ucapan. Kedua proses ini dilakukan secara berurutan dengan input berupa

teks dan menghasilkan output berupa suara atau ucapan (Rommel, 2008).

Gambar 2. 4 Sistem Text to Speech (Sumber: Rommel, 2008)

a. Konversi Teks ke Fonem

Bagian konversi teks ke fonem berfungsi untuk mengubah kalimat masukan dalam

suatu bahasa tertentu yang berbentuk teks menjadi rangkaian kode-kode bunyi yang biasanya

direpresentasikan dengan kode fonem, durasi serta pitch-nya. Untuk suatu bahasa baru,

bagian ini harus dikembangkan secara lengkap khusus untuk bahasa tersebut.

Fonem merupakan unit bunyi terkecil yang dapat dibedakan oleh manusia, dan suatu

ucapan kata atau kalimat pada prinsipnya dapat dilihat sebagai urutan fonem. Durasi adalah

lama waktu pengucapan untuk setiap fonem, dan pitch merupakan perubahan nilai frekuensi

dasar pada pengucapan fonem untuk menghasilkan intonasi yang diinginkan.

Proses konversi dari teks ke fonem terdiri dari beberapa tahap, yaitu normalisasi teks,

konversi setiap fonem menjadi kode fonem, dan penetapan durasi serta pitch untuk setiap

fonem. Normalisasi teks merupakan suatu proses yang merepresentasikan teks tertulis

menjadi teks yang sesuai dengan pengucapan oleh manusia. Contoh “rommel membangun

aplikasi TTS mulai tahun 2005”. Hasil normalisasinya adalah “rommel membangun aplikasi

tetees mulai tahun duaribulima”. Kemudian setiap teks hasil normalisasi tersebut dikonversi

ke fonem. Tidak setiap huruf sama dengan kode fonemnya. Hal ini karena, kode fonem yang

digunakan harus sesuai dengan standar kode fonem yang ditetapkan oleh Speech Synthesizer

yang digunakan.

Page 18: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

10

Untuk mendapatkan ucapan yang lebih alami, ucapan yang dihasilkan harus memiliki

intonasi (prosody). Prosodi adalah perubahan nilai pitch (frekuensi dasar) selama pengucapan

kalimat atau teks dilakukan. Pada prakteknya, informasi pembentuk prosodi berupa data-data

pitch serta durasi pengucapannya untuk setiap fonem yang dibangkitkan. Nilai-nilai yang

dihasilkan diperoleh dari suatu model prosodi. Prosodi bersifat sangat spesifik untuk setiap

bahasa, sehingga model yang diperlukan untuk membangkitkan data-data prosodi menjadi

sangat spesifik juga untuk suatu bahasa.

b. Konversi Fonem ke Ucapan

Bagian konverter fonem ke ucapan berfungsi untuk membangkitkan sinyal ucapan

berdasarkan kode-kode fonem serta pitch dan durasi yang dihasilkan oleh bagian konverter

teks ke fonem, sehingga akan menghasilkan bunyi atau sinyal ucapan yang sesuai dengan

kalimat yang ingin diucapkan (Arry Akhmad Arman, 2008). Teknik yang digunakan pada

bagian ini adalah teknik diphone concatenation, yang bekerja dengan cara menggabung-

gabungkan segmen-segmen bunyi yang telah direkam sebelumnya. Setiap segmen berupa

diphone (gabungan dua buah fonem). Berikut gambaran detail mengenai proses konversi teks

ke ucapan.

Gambar 2. 5 Proses Konversi Teks ke Ucapan (Sumber: Arry Akhmad Arman, 2008)

Page 19: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

11

2.3 Mitra Kegiatan a. SLB A Negeri Denpasar

SLB-A Negeri Denpasar merupakan satu-satunya sekolah luar biasa yang berstatus

negeri yang khusus menangani cacat netra yang ada di kota denpasar. SLB-A ini berlokasi di

jalan Serma Gede No. 11 Denpasar-Bali, dengan luas wilayah mencapai 2346.54m2, luas

bangunan 1113m2, dan luas lingkungan 813m2. Jumlah guru yang mengajar di SLB A Negeri

Denpasar berjumlah 30 orang, dimana terdiri dari 4 orang guru bahasa inggris. Sedangkan

Jumlah siswa yang ada di SLB-A saat ini adalah 69 orang (17 orang perempuan dan 52 orang

laki-laki), jumlah ini tersebar dalam berbagai tingkatan atau jenjang yakni 1 orang untuk

tingkat taman kanak-kanak, 48 orang untuk tingkat sekolah dasar (14 orang D1, 9 orang D2,

14 orang D3, 6 orang D4, 2 orang D5, dan 3 orang D6), 11 orang untuk tingkat sekolah

menengah pertama (7 orang L1, dan 4 orang L3), dan 9 orang untuk tingkat sekolah

menengah atas (2 orang M1, 4 orang M2, dan 3 orang M3). Ke-69 orang siswa ini memiliki

gangguan yang berbeda, yakni 18 orang mengalami Low Vision (LV), 18 orang mengalami

Totally Blibd, 1 orang mengalami CV, 6 orang mengalami kelambanan dalam belajar, 12

orang mengalami autis, 1 orang mengalami tunalaras, 1 orang mengalami kesulitan belajar, 4

tunagrahita, 4 orang mengalami ADD/gangguan perhatian, 2 orang mengalami gangguan

komunikasi dan konsentrasi, 1 orang mengalami iperaktif, dan 1 orang mengalami

tunarungu/wicara.

b. SLB Santikatmaka Tabanan

SLB Santikatmaka merupakan sekolah yang dikelola oleh yayasan PSBN Mahatmiya

(Panti Sosial Bina Netra Mahatmiya) di bawah naungan Dinas Sosial Kabupaten Tabanan.

PSBN Mahatmiya adalah unit pelaksana teknis departemen sosial RI, yang bergerak dibidang

pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang cacat dan bertugas memberikan bimbingan,

pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang cacat agar mereka mampu hidup mandiri,

wajar bagi diri dan keluarganya, memiliki keterampilan kerja, serta percaya diri. SLB

Santikatmaka ini berlokasi di jalan S. Parman No. 1 Kediri Tabanan-Bali, dengan luas

wilayah mencapai 0.6 hektar. Jumlah kelayan (penyandang cacat) yang ada di sekolah saat ini

adalah 77 orang (24 orang perempuan dan 53 orang laki-laki), dengan rincian 13 orang

penyandang cacat tubuh, 7 orang penyandang tuna rungu atau wicara, dan 57 orang

penyandang tunanetra dimana 28 orang diantaranya menyandang Low Vision (LV). Jumlah

Page 20: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

12

guru bahasa inggris yang mengajar di SLB Santikatmaka berjumlah 3 orang dari 25 orang

guru.

Page 21: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

13

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Metode Pelaksanaan Kegiatan Metode pelaksanaan kegiatan pelatihan pengenalan aplikasi kamus bicara berbasis Text

to Speech untuk guru – guru di SLB A Negeri di Denpasar dan SLB Santikatmaka Tabanan,

adalah seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.1.

Gambar 3. 1 Kerangka Pelaksanaan Kegiatan

3.2 Waktu Efektif Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan program pelatihan ini dilakukan sebanyak 5 kali pertemuan dengan alokasi

waktu selama 4 jam/pertemuan pada masing-masing SLB. Selain itu, di masing-masing SLB

Page 22: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

14

dilakukan juga tahap evaluasi pelatihan untuk mengetahui keterampilan yang dicapai oleh

para peserta pelatihan dalam penggunaan aplikasi kamus bicara berbasis text to speech dalam

proses belajar mengajar yang melibatkan para siswa serta mengidentifikasi kendala-kendala

yang dihadapi dalam penggunaan aplikasi kamus bicara berbasis text to speech sehingga

dapat dievaluasi kembali. Tahap evaluasi ini dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan dengan

alokasi waktu 2 jam/pertemuan.

Untuk sarana dan prasarana saat pelaksanaan pelatihan ini, sepenuhnya menggunakan

milik SLB A Negeri Denpasar dan SLB Santikatmaka Tabanan. Seluruh perangkat komputer

yang ada pada masing-masing laboratorium telah memenuhi standar minimal, sesuai dengan

apa yang dipersyaratkan pengembang guna bisa menjalankan aplikasi kamus bicara.

Gambar 3. 2 Laboratorium komputer sebagai dukungan mitra dalam pelaksanaan P2M

Materi yang diberikan dalam pengenalan aplikasi kamus bicara ini diorganisasikan

dalam sebuah modul, mulai dari pengenalan seputar operasioanl komputer, cara meng-install

dan meng-uninstall aplikasi kamus bicara berbasis text to speech beserta aplikasi pendukung

lainnya, manajemen data kamus yakni proses dimana admin/guru dapat mengelola data

kamus, seperti menambah, meng-edit, maupun menghapus, pengenalan menu dan navigasi

dari aplikasi kamus bicara berbasis text to speech serta proses cetak data dari kamus bicara

berbasis text to speech ke dalam printer Braille.

Jumlah tutor dalam kegiatan ini adalah 1 orang dengan melibatkan 2 orang mahasiswa

Jurusan Pendidikan Teknik Informatika sebagai asisten tutor. Tutor yang ditugaskan ini

merupakan dosen yang memiliki latar belakang Pendidikan Teknik Informatika.

Page 23: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

15

3.3 Pemetaan dan Sosialisasi Program kepada Khalayak Sasaran Khalayak sasaran dari pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini adalah guru-

guru bahasa Inggris yang ada di SLB A Negeri Denpasar maupun SLB Santikatmaka

Tabanan. Selain guru bahasa Inggris, pelatihan juga diberikan kepada siswa dari masing-

masing SLB dalam proses belajar, dimana guru sebagai tutor dalam penggunaan aplikasi ini.

Hal ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan guru bahasa Inggris dalam proses kegiatan

belajar mengajar dengan menggunakan aplikasi kamus bicara berbasis text to speech.

Page 24: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

16

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Kegiatan Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa pelaksanaan program pelatihan ini

dilakukan sebanyak 5 kali pertemuan dengan alokasi waktu selama 4 jam/pertemuan pada

masing-masing SLB. Selain itu, di masing-masing SLB juga dilakukan tahap evaluasi

pelatihan untuk mengetahui tingkat keterampilan yang dicapai oleh para peserta pelatihan

dalam penggunaan aplikasi kamus bicara berbasis text to speech dalam proses kegiatan

belajar mengajar di kelas yang melibatkan para siswa serta mengidentifikasi kendala-kendala

yang dihadapi dalam penggunaan aplikasi kamus bicara berbasis text to speech ini sehingga

ke depan dapat dievaluasi kembali. Tahap evaluasi ini dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan

dengan alokasi waktu 2 jam/pertemuan.

Dalam pelaksanaan program pelatihan ini, sebelum kegiatan pelatihan dimulai,

pertama-tama dilakukan dulu kegiatan sosialisasi program P2M dan pembukaan pelatihan

penggunaan aplikasi kamus bicara berbasis text to speech. Kegiatan pembukaan ini dilakukan

oleh ketua IbM yang didampingi oleh kepala SLB, dan disaksikan oleh seluruh peserta

pelatihan serta anggota tim pelaksana kegiatan IbM yang lain.

Setelah kegiatan sosialisasi program P2M dan pembukaan pelatihan penggunaan

aplikasi kamus bicara berbasis text to speech selesai dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan

kegiatan pelatihan penggunaan aplikasi kamus bicara berbasis text to speech. Kegiatan

pelatihan ini dilaksanakan di laboratorium komputer, mulai dari proses mengisi daftar hadir

oleh peserta pelatihan, dilanjutkan dengan proses perkenalan oleh tutor, kemudian proses

penyampaian materi oleh tutor dengan metode ceramah, demonstrasi, serta ditunjang dengan

kegiatan tanya jawab, kemudian kegiatan praktek secara langsung oleh para peserta pelatihan.

Dalam kegiatan praktek tersebut, tutor dibantu oleh 2 orang asisten tutor. Asisten tutor ini

merupakan mahasiswa dari Jurusan Pendidikan Teknik Informatika. Modul/user manual dan

CD installer diberikan kepada peserta pelatihan sebagai alat bantu dalam kegiatan praktek.

Berikut ini adalah visualisasi kegiatan pelatihan pengenalan aplikasi kamus bicara

berbasis text to speech yang dilaksanakan di SLB A Negeri Denpasar dan SLB Santikatmaka

Tabanan.

Page 25: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

17

Gambar 4. 1 Kegiatan Sosialiasi dan Pembukaan Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara Berbasis Text To Speech di SLB Santikatmaka Tabanan

Gambar 4. 2 Suasana Kegiatan Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara Berbasis Text To Speech di SLB Santikatmaka Tabanan

Page 26: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

18

Gambar 4. 3 Kegiatan Sosialiasi dan Pembukaan Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara Berbasis Text To Speech di SLB A Negeri Denpasar

Gambar 4. 4 Suasana Kegiatan Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara Berbasis Text To Speech di SLB A Negeri Denpasar

Page 27: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

19

Gambar 4. 5 Suasana Kegiatan Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara Berbasis Text To Speech di SLB A Negeri Denpasar

Gambar 4. 6 Seorang Guru Tunanetra Tengah Mengajarkan Cara Menggunakan Aplikasi Kamus Bicara ke Siswa Penyandang Tunanetra

Page 28: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

20

Gambar 4. 7 Seorang Guru Non-Tunanetra Tengah Mengajarkan Cara Menggunakan Aplikasi Kamus Bicara ke Siswa Penyandang Tunanetra

4.2 Evaluasi Kegiatan Evaluasi kegiatan program IbM pelatihan pengenalan aplikasi kamus bicara berbasis

text to speech untuk guru-guru di SLB A Negeri Denpasar dan SLB Santikatmaka Tabanan

diarahkan kepada tiga aspek kinerja yakni: aspek perencanaan, aspek pelaksanaan dan aspek

hasil. Untuk memudahkan kegiatan evaluasi ketiga aspek kinerja tersebut indikator

keberhasilannya dijabarkan pada matrik berikut.

Tabel 1. 1 Matriks Evaluasi Kinerja Program P2M di SLB A Negeri Denpasar dan SLB Santikatmaka Tabanan No Aspek yang

dievaluasi Indikator

keberhasilan Tolok ukur Hasil yang diperoleh

1 Perencanaan / persiapan kegiatan

Tim IbM membuat program kerja dan menyiapkan alat serta bahan (modul/user manual dan CD Installer Aplikasi Kamus Bicara).

1. Tersedianya program kerja secara detail dan aplikatif.

2. Tersedianya alat serta bahan (modul/user manual dan CD Installer Aplikasi Kamus Bicara).

1. Program kerja sudah tersedia dan aplikatif.

2. alat serta bahan (modul/user manual dan CD Installer Aplikasi Kamus Bicara) telah tersedia dengan baik.

Page 29: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

21

No Aspek yang dievaluasi

Indikator keberhasilan

Tolok ukur Hasil yang diperoleh

2 Pelaksanaan program kegiatan

Tim IbM menjalin kerjasama dengan mitra pelatihan dalam hal ini guru-guru bahasa Inggris di SLB A Negeri Denpasar dan SLB Santikatmaka Tabanan untuk dilatih keterampilannya dalam menggunakan aplikasi kamus bicara berbasis text to speech.

1. Terlaksananya koordinasi dan sosialisasi dengan guru-guru bahasa Inggris di SLB A Negeri Denpasar dan SLB Santikatmaka Tabanan.

2. Pelatihan cara penggunaan aplikasi kamus bicara berbasis text to speech.

3. Praktek menggunakan aplikasi kamus bicara berbasis text to speech.

1. Koordinasi dan sosialisasi berjalan sesuai jadwal kegiatan.

2. Pelatihan pengenalan aplikasi kamus bicara berbasis text to speech berjalan dengan lancar.

3. Praktek penggunaan aplikasi kamus bicara berbasis text to speech diikuti dengan tertib dan antusias oleh para peserta pelatihan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

4. Hasil pelaksanaan kegiatan pelatihan pengenalan aplikasi kamus bicara berbasis text to speech secara umum dapat dikategorikan cukup baik. Rata–rata 80-90% guru telah mampu menggunakan/mengakses tools yang ada pada aplikasi kamus.

3. Hasil pelatihan

Peserta pelatihan dapat menggunakan/mengakses semua tools yang ada pada aplikasi kamus bicara berbasis text to speech.

1. Seluruh peserta pelatihan (guru) dapat menggunakan/mengakses semua tools yang ada pada aplikasi kamus bicara berbasis text to speech serta dapat mengajarkan cara penggunaan aplikasi ini kepada siswa

SLB A N Denpasar a. 90% dari jumlah

guru yang mengikuti kegiatan pelatihan telah mampu menggunakan/mengakses seluruh tools/menu yang terdapat pada aplikasi kamus bicara berbasis text to speech. Sementara, 10% guru lainnya masih

Page 30: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

22

No Aspek yang dievaluasi

Indikator keberhasilan

Tolok ukur Hasil yang diperoleh

penyandang tunanetra.

2. Siswa penyandang tunanetra dapat menggunakan aplikasi kamus bicara berbasis text to speech sesuai dengan tools/menu yang persyaratkan.

menemui kesulitan terutama dalam hal manajemen data kamus (menambah, mengubah, dan menghapus data), hal ini karena guru tersebut menyandang tunanetra dan tools untuk manajemen data tersebut memang khusus diperuntukkan bagi guru yang non tunanetra. Dalam hal ini, kesulitan yang dialami guru tersebut bukan karena kemampuan yang mereka miliki rendah, melainkan karena implementasi tools manajemen data tidak mengakomodasi kebutuhan mereka (tunanetra).

b. Saat proses evaluasi, dimana guru mengajarkan cara penggunaan aplikasi kamus ke siswa penyandang tunantera, jika diklasifikasikan dalam nilai prosentase, hampir 90% guru telah mampu melakukan. Sementara 10% guru lainnya, masih terkendala oleh keterbatasan fisik yang mereka miliki (tunanetra).

c. Untuk siswa penyandang tunanetra sendiri,

Page 31: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

23

No Aspek yang dievaluasi

Indikator keberhasilan

Tolok ukur Hasil yang diperoleh

hampir 100% sudah mampu menggunakan aplikasi kamus. Tools yang diakses oleh siswa hanya terbatas pada cara penerjemahan kata baik itu berdasarkan katagori maupun nonkatagori serta mencetak hasil terjemahan kata. Siswa tidak bisa melakukan proses manajemen data (menambah, mengubah, dan menghapus data kata), karena proses ini hanya khusus diperuntukkan bagi guru. Disamping itu siswa penyandang tunanetra ini, tidak memiliki kelainan tambahan selain tunanetra.

SLB Santikatmaka Tabanan a. 80% dari jumlah

guru yang mengikuti kegiatan pelatihan telah mampu menggunakan/mengakses seluruh tools/menu yang terdapat pada aplikasi kamus bicara berbasis text to speech. Sementara, 20% guru lainnya masih menemui kesulitan terutama dalam hal manajemen data

Page 32: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

24

No Aspek yang dievaluasi

Indikator keberhasilan

Tolok ukur Hasil yang diperoleh

kamus (menambah, mengubah, dan menghapus data), hal ini karena guru tersebut menyandang tunanetra dan tools untuk manajemen data tersebut memang khusus diperuntukkan bagi guru yang non tunanetra. Dalam hal ini, kesulitan yang dialami guru tersebut bukan karena kemampuan yang mereka miliki rendah, melainkan karena implementasi tools manajemen data tidak mengakomodasi kebutuhan mereka (tunanetra).

b. Saat proses evaluasi, dimana guru mengajarkan cara penggunaan aplikasi kamus ke siswa penyandang tunantera, jika diklasifikasikan dalam nilai prosentase, hampir 80% guru telah mampu melakukan. Sementara 20% guru lainnya, masih terkendala oleh keterbatasan fisik yang mereka miliki (tunanetra).

c. Untuk siswa penyandang tunanetra sendiri, hampir 100% sudah mampu

Page 33: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

25

No Aspek yang dievaluasi

Indikator keberhasilan

Tolok ukur Hasil yang diperoleh

menggunakan aplikasi kamus. Tools yang diakses oleh siswa hanya terbatas pada cara penerjemahan kata baik itu berdasarkan katagori maupun nonkatagori serta mencetak hasil terjemahan kata. Siswa tidak bisa melakukan proses manajemen data (menambah, mengubah, dan menghapus data kata), karena proses ini hanya khusus diperuntukkan bagi guru. Disamping itu siswa penyandang tunanetra ini, tidak memiliki kelainan tambahan selain tunanetra.

4.3 Permasalah/Hambatan yang Dihadapi Secara umum dapat dikatakan bahwa tidak ada permasalahan ataupun kendala yang

berarti yang dihadapi baik pada saat pra, proses maupun pasca kegiatan pelatihan. Selama

pelaksanaan kegiatan pelatihan ini, mulai dari tahap persiapan sampai pelaksanaannya, dapat

kami sampaikan temuan-temuan sebagai berikut.

1. Antusiasme pihak pimpinan sekolah, baik dari SLB A Negeri Denpasar maupun SLB

Santikatmaka Tabanan sangat tinggi. Mereka menyambut baik tawaran kerjasama sebagai

mitra dalam program pengabdian masyarakat ini. Masing-masing pihak sekolah berharap

program seperti ini bisa dilaksanakan secara reguler dan berkala di tahun-tahun

selanjutnya.

2. Isi dari aplikasi kamus bicara sangat layak/relevan bagi pembelajaran tunanetra. Selain itu,

rancangan interface yang dibuat berupa shortcut-shorcut atau tuts khusus pada keyboard

Page 34: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

26

ini membantu dan mempermudah penyandang tunanetra dalam mencari terjemahan suatu

kata tertentu.

3. Situasi dan kondisi di tempat pelatihan sangatlah kondusif serta memberikan kenyamanan

bagi peserta pelatihan. Hal ini tentu saja didukung dengan berbagai fasilitas, sarana dan

prasarana yang sangat memadai yang dimiliki oleh SLB A Negeri Denpasar dan SLB

Santikatmaka Tabanan.

4. Potensi dan kemampuan peserta pelatihan (guru) terlihat baik, terbukti dari hasil observasi

yang dilakukan selama pelatihan, mereka dengan cepat dapat memahami dan

menggunakan aplikasi kamus bicara berbasis text to speech dalam mencari terjemahan

suatu kata tertentu walaupun beberapa diantara mereka ada yang menyandang tunanetra.

Sehingga ke depannya perlu diupgrade, terutama tools yang yang berkaitan dengan

manajemen data kamus (menambah, mengubah, dan menghapus data). Pada aplikasi

kamus bicara saat ini, belum mengakomodasi kebutuhan untuk guru yang menyandang

tunanetra dalam hal manajemen data kamus.

5. Potensi dan kemampuan siswa penyandang tunanetra di masing-masing SLB, baik itu di

SLB A Negeri Denpasar maupun SLB Santikatmaka Tabanan juga terlihat baik. Mereka

dapat dengan cepat memahami dan menggunakan aplikasi kamus bicara berbasis text to

speech. Disamping itu siswa-siswa penyandang tunanetra ini, tidak memiliki kelainan

tambahan selain tunanetra.

6. Aplikasi kamus bicara berbasis text to speech ini, kedepannya supaya bisa dijalankan tidak

hanya di SO Windows saja, namun dapat juga dijalankan pada SO yang lain. Serta jika

memungkinkan ditambahkan pengaturan kecepatan spelling saat kata diucapkan.

Page 35: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

27

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan Dari hasil evaluasi serta temuan-temuan yang kami peroleh selama pelaksanaan

kegiatan P2M ini, dapat kami simpulkan bahwa program P2M ini telah mampu memberikan

manfaat yang sangat besar, terutama dalam hal peningkatan pengetahuan serta ketrampilan

guru-guru dalam penggunaan aplikasi kamus bicara berbasis text to speech, baik bagi guru-

guru di SLB A Negeri Denpasar maupun guru-guru di SLB Santikatmaka Tabanan. Dengan

pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki ini, diharapkan dapat membantu

mempermudah guru dalam melakukan proses kegiatan belajar mengajar dikelas khususnya

saat pembelajaran bahasa Inggris. Selain itu dengan adanya aplikasi kamus bicara berbasis

text to speech ini diharapkan bisa menjadi solusi yang tepat sasaran bagi khalayak, khususnya

siswa-siswi penyandang tunanetra di SLB A Negeri Denpasar dan SLB Santikatmaka

Tabanan. Bentuk pelatihan seperti ini merupakan bentuk yang sangat efektif untuk

memberikan penyegaran dan tambahan wawasan serta pengetahuan baru di bidang teknologi

informasi di luar proses pembelajaran yang diterima di sekolah masing-masing.

5.2 Saran Berdasarkan hasil dari pelaksanaan program IbM Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara

Berbasis Text to Speech di SLB A Negeri Denpasar dan SLB Santikatmaka Tabanan serta

kegiatan evalusi yang telah dilakukan, maka dapat dibuat beberapa saran sebagai berikut.

1. Memperluas cakupan wilayah pelatihan aplikasi kamus bicara berbasis text to speech.

2. Menambahkan fitur-fitur yang lebih lengkap, sehingga mengakomodasi seluruh kebutuhan

penyandang tunanetra, baik dari segi guru maupun siswa. Adapun fitur-fitur yang

dimaksud yaitu:

a. Menambahkan tools yang yang berkaitan dengan manajemen data kamus (menambah,

mengubah, dan menghapus data) untuk guru yang menyadang tunanetra.

b. Mengembahkan aplikasi kamus bicara berbasis text to speech supaya multiflatform.

c. Menambahkan pengaturan kecepatan spelling saat kata diucapkan.

Page 36: Judul: I M Pelatihan Pengenalan Aplikasi Kamus Bicara ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · ... yakni bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Inggris diberikan mulai dari

28

DAFTAR PUSTAKA

Arry Akhmad Arman, 2008. “Definisi Text to Speech (Departemen Teknik Elektro ITB: Bandung)”. Tersedia pada http://indotts.melsa.net.id/Definisi Text to Speech « Teknologi Bahasa.htm (diakses tanggal 1 Agustus 2009)

Luh Putu Eka Damayanthi, Made Windu Antara Kesiman, I Made Agus Wirawan,

“Pengembangan Aplikasi Text To Speech Dalam Pembuatan Kamus Untuk Tunanetra”, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika (SENAPATI) 2010, ISSN 2087-2658, 21 September 2010, Singaraja Bali

Rommel, 2008. “Aplikasi SMS dengan Text to Speech Bahasa Indonesia pada Sistem

Operasi Symbian (Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB: Bandung)”. Tersedia pada http://................./Final Paper - Rommel - [13202003].doc (diakses tanggal 10 Agustus 2009)