Judul

15
LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI TANAMAN TEKNIK ASEPTIS DAN PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM Oleh: Kunti Anis Azizah 101810401004

description

bioteknologi tanaman

Transcript of Judul

Page 1: Judul

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOTEKNOLOGI TANAMAN

TEKNIK ASEPTIS DAN PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

Oleh:

Kunti Anis Azizah

101810401004

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS JEMBER

2013

Page 2: Judul

ACARA 1.

Teknik Aseptis Dan Pengenalan Alat-Alat Laboratorium

Tujuan : Untuk menciptakan kondisi steril pada pekerjaan kultur jaringan

Alat dan Bahan

Alat dan bahan dalam praktikum ini yaitu Water Bath, Autoklaf,

Sentrifuse, Elektroforesis, Spectrofotometer, PCR, Laminar Air Flow, pH meter,

Micropipet, Magneticspirel, Camber, Lemari Inkubator, Rotary Shacker, Vakum

Dry, Microwife, Oven, dan Freezer.

Langkah Kerja

Langkah kerja dalam praktikum ini adalah Alat-alat laboratorium yang

digunakan dalam praktikum bioteknologi tanaman dikenalkan fungsi,

prinsipkerja, serta komponen-komponennya kepada praktikan. Praktikan

mengamati alat tersebut jika sempat dapat mencoba mempraktikannya secara

langsung. Kemudian praktikan juga mencatat nama-nama alat praktikum beserta

prinsip dan fungsinya. Alat-alat tersebut berupa yaitu Water Bath, Autoklaf,

Sentrifuse, Elektroforesis, Spectrofotometer, PCR, Laminar Air Flow, pH meter,

Micropipet, Magneticspirel, Camber, Lemari Inkubator, Rotary Shacker, Vakum

Dry, Microwife, Oven, dan Freezer.

Langkah sterilisasi yang dilakukan adalah menggunakan autoklaf. Alat-

alat kaca yang akan di sterilisasi dibungkus dengan plastik (untuk petri besar),

untuk botol-botol di tutup menggunakan alumunium foil. Kemudian semua alat-

alta diletakkan pada wadah keranjang autoklaf. Kemudian di autoklaf pada 121oC,

tekanan 2 atm selama 1 jam menit. Setelah dilakukan autoklaf, alat-alat tersebut

dimasukkan kedalam oven untuk mengeringkan uap pada alat.

Page 3: Judul

Hasil dan pembahasan

Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara

vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara

mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-

bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat

pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian

tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap.

Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan

menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang

dilakukan di tempat steril (Anonim,2012). 

Seluruh kegiatan kultur jaringan harus dilakukan secara aseptik. Artinya,

seluruh bahan dan alat yang digunakan harus disterilkan terlebih dahulu.

Termasuk ruangan laboratoriumnya dan pekerja yang melakukan. Sterilisasi

ruangan biasanya dilakukan dengan menyalakan lampu UV selama beberapa

menit dan menyemprotkan alkohol 70 . Sementara itu alat dan bahan yang

digunakan disterilkan dengan memanaskan dalam autoclave atau direndam larutan

sodium hipoklorit (kloroks). Bagi para pekerja, sebelum melakukan aktivitas di

dalam laboratorium seluruh permukaan tubuhnya disemprot dengan alkohol 70%

(Ir.Sentot,2008 ).

Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan

alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa

kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya.Penamaan alat-alat yang

berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer,

hygrometer dan spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan

informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph,

barograph (Anonim, 2012).

Pada praktikum kali ini, diadakan pengamatan terhadap beberapa alat

labratrium yang berkaitan dengan kultur jaringan. Terdapat 19 peralatan yang

diamati beserta fungsinya masing-masing. Alat-alat tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Vacuum dry

Page 4: Judul

Alat ini berupa tabung kaca dengan tutup yang telah dilengkapi dengan

keran yang dapat mengeluarkan udara dari dala tabung. Fungsi dalat ini

adalah untuk menyerap uap air dn mengeringkan bahan. Contoh penggunaan

misalnya saat ita ingin mengeringkan pelet hasil dari ekstraksi DNA genom.

Prinsip dari alat vacuum drier dessicator ini adalah mengurangi tingkat

kelembaban pada lingkungan sehingga objek menjadi kering.

Keuntungan dari penggunaan alat ini adalah terletak pada tigkat kerusakan

pada saat proses pengeringan yang rendah, karena tidak adanya level panas

yang ada yang dapat merusak struktur objek. Keuntungan lainnya adalah

bahwa alat ini dapat mengknservasi energi, sehingga dibutuhkan nergi rendah

untuk proses pengeringan dan dapat mengefiienkan waktu dan dana. Resiko

untuk pekerja juga rendah karena tidak terdapatnya ventilasi sehingaa tidak

ada partikel berbahaya yang menyerang pekerja (anonim, 2010).

Alat ini terdiri dari wadah desikator, penutup, keran peghisap,

aluminium plate, dan selang. Alat ini juga terhubung menuju sumber vakum,

sehingga alat ini dapat digunakan untuk melindungi sampel yang higroskopik

dan delikuen. Kisaran suhu yang ada adalah sekitar 15° to 80°C (anonim,

2012).

2. Microwave

Alat ini berupa sebuah kotak elektronik yang dapat mengatur suhu di dalamnya.

Mikrowave berfungsi untuk melarutkan media dan memanaskan bahan. Cara kerja

dari alat ini adalah: pertama masukkan bahan kedalam microwave. Kemudian

hubungkan mikrowave dengan sumber listrik.lalu dilakukan pengaturan waktu

dan suhu dengan menekan tombol yang terdapat di badan microwave. Prinsip dari

alat ini adalah dengan menggunakan gelombang pnas yang dipancarkan dari

dalam.

3. Oven

Alat ini adalah berupa kotak yang memiliki tombol untuk pengaturan

suhu. Fungsinya adalah untuk mengeringkan alat-alat yang telah disterilisasi

Page 5: Judul

dengan autoklaf dengan rentang suhu 10-80 C, namun untuk mengeringkan alat

yang telah disterilisasi dengan autoklaf digunakan suhu 50 C.

4. Freezer

Alat ini berupa sebuah kotak yang dapat mengatur suhu rendah di dalamnya.

Suhu yang dapat dicapai oleh freezer mencapai minus 20ᵒ C. Aplikasi freezer ini

digunakan untuk menyimpan primer, enzim, dan substansi-substansi yang bersifat

heat labil.

5. Elektroforesis

Alat ini berfungsi untuk memindahkan fraksi-fraksi suatu zat berdasrkan

migrasi partikel bermuatan di bawah pengaruh gaya medan listrik.

6. UV iluminator

Alat ini berupa sebuah plate yang digunakan untuk meletkkan agar hasil

elektroforesis dan berfungsi untuk memendarkn agar tersebut sehingga dapat

terlihat pita-pita DNA atau protein yang diinginkan.

7. Mikropipet

Fungsi dari alat ini adalah untuk mengambil sampel

8. Inkubator

Alat ini hampir sama seperti oven, hanya saja fungsi dan pengaturannya

berbeda. Fungsi dari alat ini adalah untuk menginkubasi bakteri, dengan

pengaturan suhu yang ditetapkan adalah pada suhu 37 C.

9. Rotary shacker

Alat ini berfungsi untuk proses staining pada bakteri dan memberikan sistem

aerasi bagi bakteri yang diinkubasi. Biasanya kecepatan yang digunakan adalah

50-150 rpm dengan waktu sekitar 24 jam.

Page 6: Judul

10. Waterbath

Alat ini berupa pemanas dengan hitter yang dialiri aliran listrik. Fungsi dari

alat ini adalah untu memanaska dan menghomogenkan larutan, dan misalnya hal

ini kita gunakan pada saat isolasi DNA genom.

11. Autoklaf

Alat ini berfungsi untuk mensterilisasi barang dengan uap panas bertekanan.

Autoclave dan oven digunakan sebagai alat sterilisasi untuk mensterilkan alat dan

medium kultur jarinang tanaman. Perbedaanya yaitu oven merupakan alat

sterlilisasi kering sedangkan autoclave merupakan alat sterlilisasi basah. Oven

digunakan pada suhu berkisar 170-180  selama satu jam. Buka tutup autoclave

dan letakkan disampingnya. Setelah panci dikeluarkan, tuangkan air aquades pada

autocleve sampai batas tertentu. Masukkan kembali panci autoclave. Sambungkan

kabel power dengan aliran listrik. Tekan tombol ke posisi “on” (nyala). Putar

tombol pengatur suhu. Tempatkan media atau alat-alat lain yang akan disterilisasi

dalam panci autoclave. Tutup autoclave dan kencangkan semua sekrup dengan

memutar searah jarum jam. Biarkan katup yang berada diatas tutup autoclave

terbuka, tunggulah sampai ada tetesan air yang keluar melalui katup tersebut, lalu

tutup katupnya. Biarkan suhu dan tekanan dalam autoclave meningkat sampai

1210C dan tekanan 1,5 Kg/cm2. Pertahankan suhu yang sudah dicapai tersebut

selama 25-30 menit dengan memutar tombol pengatur suhu pada posisi matikan

dan hidupkan. Setelah 15-30 menit, tekan tombol “power” pada posisi “off”.

Untuk mengeluarkan alat/bahan yang telah disterilisasi, biarkan tekanan dalam

autoclave sampai 0 (nol) lalu tutup dibuka dengan memutar sekrup berlawanan

arah dengan jarum jam.

12. Sentrifuge

Alat ini berfungsi untuk memisahkan larutan berdasarkan perbedaan ukuran dan berat molekulnya.

Page 7: Judul

13. Polymerase Chain Reaction

Alat ini berfungsi untuk mengamplifiksi DNA secara in vitro.

14. Spektrofotometer

Fungsi dari alat ini adalah untuk mengukur absorbansi sampel berdasrkan

panjang gelombang tertentu. Apabila OD yang digunakan adalah 600, maka itu

digunakan untuk mengukur keraptan bkteri. Apabila OD yang digunakan 260-

280, maka digunakan untuk mengukur DNA.

15. Neraca

Neraca digunakan untuk menimbang bahan- bahan secara manual. Untuk

menimbang bahan-bahan yang akan di gunakan dalam jumlah sedikit. Cara kerja

dari alat ini adalah Siapkan timbangan analitik dalam kondisi seimbang/ water

pass. Bersihkan ruang dalam timbangan analitik dengan menggunakan tissue atau

kuas. Tancapkan stop kontak dan nyalakan alat timbang dengan menekan tombol

pada posisi “ on”. Siapkan alat timbang analitik sartorius dan mentera ketepatan

penunjuk angka netral (nol). Siapkan macam bahan / nutrisi yang akan ditimbang.

Tempatkan kertas pada tempat timbang dan catat berat awal. Tuangkanlah bahan

pada kertas dengan menggunakan sendok sehingga menunjukan berat yang

dikehendaki sesuai kebutuhan. Angkatlah kertas dari timbangan kemudian simpan

pada tempat yang aman. Ulang langkah-langkah tersebut dengan pengerjaan yang

sama untuk bahan nutrisi yang lainya .

16. Chamber

Alat berfungsi untuk menyimpan larutan, buffer, dan bahan cair.

17. Laminar air flow

Laminary air flow terletak dalam ruang penabur, yaitu ruangan yang selalu

dalam keadaan steril. Laminay air flow alat ini digunakan sebagai tahap perlakuan

penanaman untuk menanam eksplan ke dalam botol dalam kondisi steril atau

melakukan sub kultur yang dilengkapi dengan blower dan lampu UV.

Page 8: Judul

Penyeterilan dalam ruangan ini dapat dilakukan dengan menggunakan lampu

ultraviolet yang selalu dinyalakan pada saat ruangan ini kosong atau tidak

digunakan. Sterilisasi ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan formalin

0,04 % atau dengan formalin tablet yang diletakkan pada cawan Petridis. Prinsip

kerja alat ini ialah dengan cara mengalirkan udara ke dalam lemari penabur

melalui saringan yang besar.

18. pH meter

cara kerja dari alat ini adalah Siapkan alat ukur pH meter. Tempatkan

tongkat sensor penyidik pH pada botol yang telah berisi aquades. Siapkan media

nutrisi dalam tempat yang telah disediakan. Nyalakan alat pH dengan menekan

tombol “on”. Celupkan stik kedalam larutan nutrisi. Jika angka menunjukkan pH

asam <> 7 maka tetesi dengan larutan HCl sampai menunjukkan angka pH yang

diharapkan. Lap tongkat pH dengan tissue, lakukan pencucian ulang dengan

aquades sampai bersih. Matikan alat ukur pH dengan cara memijit tombol “off”.

Simpan.

19. Magnetic stearerd

Cara kerja dari alat ini adalah sebagai berikut : Siapkan hot plate magnitik

stirrer. Siapkan bahan nutrisi yang akan dicampur/ diramu sesuai dengan

kebutuhan. Masukkan nutrisi kedalam Erlenmeyer. Letakkan Erlenmeyer dan

kapsul pengaduk di atas hot plate magnetic stirrer. Nyalakan dengan menekan

tombol “on”. Putar tombol untuk mengatur kecepatan putaran kapsul pengaduk

pada Erlenmeyer. Biarkan ramuan tersebut bercampur sampai homogen dan

mendidih. Putar panel pengatur kecepatan putar kearah kiri sehingga kapsul

magnetic berhenti. Matikan alat dengan menekan tombol “off”. Angkat

Erlenmeyer dengan menggunakan lap. Bersihkan alat, sehingga dalam keadaan

siap pakai. Simpan ditempat yang aman dan bersih.

Proses sterilisasi

Page 9: Judul

Selain itu, dilakukan juga proses sterilisasi terhadap barang brbahan glas

seperi tabung kaca, cawan petri, botol, serta bahan lainnya eperti aquadest dan

kertas saring. Lingkunagn juga perlu disterilkan. Alat-alat yang digunakan harus

dalam keadaan steril. Karena kondisi yang steril akan menentukan berhasil

tidaknya suatu kegiatan kultur jaringan. Karena jika kondisinya tidak steril, maka

akan mudah terkena kontaminasi sehingga kemampuan totipotensi sel akan

terhambat. Totipotensi sel yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan untuk menjadi

individu yang sempurna.

Kesimpulan

Alat-alat yang digunakan pada saat pengerjaan kultur jaringan adalah

vacuum dry dssicator, microwave, oven, freezer, mesin elektroforesis, UV-

iluminator, mikropipet, inkubator, rotary shacker, laminar air flow, waterbath,

autoklaf, sentrifuge, mesin PCR, spektrofotmeter, neraca, magnetic stearer, pH

meter, dan Chamber

Proses sterilisasi menggunakan autoklaf meliputi steriliasi terhadap alat

berbahan gelas sperti tabung kaca, cawan petri, botol, serta bahan lainnya eperti

aquadest dan kertas saring. Prinsip dilakukannya sterilisasi ini adalah dengan

memaparkan alat dan bahan tersebut dengan kondisi panas oleh uap air

bertekanan.

Saran

Hendaknya praktikan lebih sipa lagi dalam menyiapkan prktikum

Hendaknya praktikan lebih disiplin dalam praktikum

Page 10: Judul

Daftar Pustaka

Anonim. 2010. What is vacuum drying?. http://www.wisegeek.com/what-is-

vacuum-drying.htm . [diakses pada 25 maret 2013]

Anonim. 2012. Dry Vacuum Seal Dessiator. http://www.krackeler.com/products/2384-Vacuum/22317-Dry-Seal-Vacuum-Desiccators.htm . [diakses pada 25 maret 2013]

Pramono, Ir. Sentot. 2008. Pesona Sansevieria.Agromedia Pustaka : Jakarta

P.Sriyanti Hendaryono, Ir. Daisy. 2012. Teknik Kultur Jaringan. Yogyakarta :

Kanisius.