1. PENDAHULUAN 1.1 Judul Proyek 1.2 Pengertian Judul

14
1 Universitas Kristen Petra 1. PENDAHULUAN 1.1 Judul Proyek VIHARA BUDDHA MAITREYA INDONESIA” 1.2 Pengertian Judul 1.2.1. Vihara : Vihara (berasal dari bahasa pali) (Salim, 1984) Suatu tempat/bangunan untuk beribadah bagi umat Budha. (Purwadarminta. 1980). Tempat Tinggal atau tempat Untuk Mengadakan Puja bhakti (bahasa India Utara kuno/pali) Biara yang didiami oleh para Bhiksu Umat Buddha (Purwadarminta. 1980). 1.2.2. Buddha : Sang Penemu (Bujjhita) Kebenaran Ia yang telah mencapai Pengerangan Sempurna Ia yang memberikan penerangan (Bodhita) dari generasi ke generasi Merupakan salah satu agama yang diakui di Indonesia. (Purwadarminta. 1989, 113). 1.2.3. Maitreya : Berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti cinta kasih semesta. Buddha yang akan datang

Transcript of 1. PENDAHULUAN 1.1 Judul Proyek 1.2 Pengertian Judul

Page 1: 1. PENDAHULUAN 1.1 Judul Proyek 1.2 Pengertian Judul

1 Universitas Kristen Petra

1. PENDAHULUAN

1.1 Judul Proyek

“VIHARA BUDDHA MAITREYA INDONESIA”

1.2 Pengertian Judul

1.2.1. Vihara :

• Vihara (berasal dari bahasa pali)

(Salim, 1984)

• Suatu tempat/bangunan untuk beribadah bagi umat Budha.

(Purwadarminta. 1980).

• Tempat Tinggal atau tempat Untuk Mengadakan Puja bhakti (bahasa India

Utara kuno/pali)

Biara yang didiami oleh para Bhiksu Umat Buddha

(Purwadarminta. 1980).

1.2.2. Buddha :

• Sang Penemu (Bujjhita) Kebenaran

• Ia yang telah mencapai Pengerangan Sempurna

• Ia yang memberikan penerangan (Bodhita) dari generasi ke

generasi

• Merupakan salah satu agama yang diakui di Indonesia.

(Purwadarminta. 1989, 113).

1.2.3. Maitreya :

• Berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti cinta kasih semesta.

• Buddha yang akan datang

Page 2: 1. PENDAHULUAN 1.1 Judul Proyek 1.2 Pengertian Judul

Universitas Kristen Petra

2

1.2.4. Indonesia :

• Nama Negara kepulaan di Asia Tenggara yang terletak diantara benua

Asia dan Australia.

• Bangsa, Budaya, Bahasa yang ada di Negara Indonesia.

( Purwadarminta, 1995)

Mengacu pada pengertian masing-masing kata, maka pengertian judul

Vihara Buddha Maitreya secara keseluruhan adalah suatu wadah bagi umat

Buddha Maitreya untuk beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui Sang

Tri Ratna yang dilengkapi dengan berbagi macam fasilitas yang dapat digunakan

untuk menunjang ataupun mendukung para umat Buddha Maitreya. Baik dari segi

kerohanian, bersosialisasi, ataupun sebagai wadah untuk melangsungkan kegiatan

bagi para umat Buddha Maitreya agar dapat meningkatkan ataupun memperbaiki

kualitas hidup mereka. Hal ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada

generasi-generasi penerus penganut agama Buddha maitreya, dimana mereka

nantinya diharapkan mampu untuk mempertahankan Agama dan kebudayaan

yang telah dimiliki oleh mereka.

Selain untuk beribadah, fasilitas ini dipergunakan untuk kegiatan rohani

lainnya, seperti pelayanan, tempat pengajaran dan penyebaran dhamma,

kebaktian, informasi keagamaan, konsultasi, tempat tinggal, dan tempat

bersosialisasi dengan masyarakat mengenai segala sesuatu yang berhubungan

dengan bidang agama Budha Maitreya yang letaknya ada di Surabaya, Jawa

Timur, Indonesia.

Dengan demikian proyek ini diharapkan dapat menjadi suatu wadah

kegiatan keagamaan, yang mana dapat memberikan kemudahan dan pelayanan

serta informasi yang dibutuhkan oleh umat Buddha Maitreya demi peningkatan

kualitas dan kuantitas perkembangan kehidupan keagamaan Budha Maitreya serta

agama Budha pada umumnya, baik di Surabaya maupun di kota atau daerah lain

yang ada di Indonesia.

Page 3: 1. PENDAHULUAN 1.1 Judul Proyek 1.2 Pengertian Judul

Universitas Kristen Petra

3

1.3. Latar Belakang Masalah

Pada hakekatnya pembangunan harus dilaksanakan untuk pembangunan

manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia,

maka pembangunan yang dilaksanakan harus seimbang antara pembangunan fisik

dan pembangunan mental spiritual. Sebuah perkembangan bangsa tidak terlepas

daripada perkembangan keragaman kebudayaan yang ada. Nilai-nilai kebudayaan

yang mampu untuk diwariskan dan diaplikasikan akan memberikan suatu nilai

atau jiwa tersendiri terhadap suatu keberadaan kebudayaan tersebut. Di zaman

yang modern ini, kita harus tetap mampu untuk menunjukkan dan

mempertahankan nilai-nilai kebudayaan tersebut. Hal ini dimaksudkan agar dalam

perkembangannya, kita mampu mengenali dan mampu untuk mepertahankan

nilai-nilai, prinsip-prinsip dari kebudayaan tersebut, sehingga hal tersebut mampu

dilestarikan, dijaga, dan diwariskan kepada anak cucu kita.

Berdasarkan pokok pikiran tersebut, maka jelas bahwa agama punya arti

dan peranan yang sangat penting dalam pembangunan dan perkembangan bangsa

Indonesia. Dibangunnya vihara ini di Surabaya dikarenakan di Surabaya belum

ada vihara yang lengkap. Karena itu, vihara ini perlu dibangun karena agama

Budha merupakan salah satu agama yang pernah membawa kemakmuran dan

kesejahteraan bagi bangsa dan negara Indonesia pada masa lampau.

1.3.1 Sejarah Agama Budha

Agama Budha merupakan salah satu agama yang tertua di dunia, berasal

dari India sekitar 2500 tahun yang lalu melalui Sang Budha Gautama

(Sakyamuni). Pada waktu itu Agama Budha telah menyebar ke seluruh Asia

hingga seluruh dunia. Dalam penyebarannya, Agama Budha telah banyak

tercampur dan terakulturasi dengan kebudayaan setempat.

Pada tahun 28, Bodhidarma meninggalkan India berangkat ke daratan

China untuk menyebarkan Agama Budha melalui “Jalan Sutra” dan menetap di

Canton kira-kira tahun 520. Bodhidarma menjadi patriat pertama di China, patriat

kedua ialah Seng Kwang, patriat ketiga ialah Ceng Chan, patriat keempat ialah

Tong Sin, patriat kelima ialah Hong Ren, dan patriat keenam ialah Hui Neng.

Agama Budha semakin berkembang setelah patriat keenam (675-700 M). Enam

Page 4: 1. PENDAHULUAN 1.1 Judul Proyek 1.2 Pengertian Judul

Universitas Kristen Petra

4

patriat tersebut merupakan garis patriat guru-guru Chan Buddhism (China) dan

Zen Buddhism (Jepang).

Setelah patriat keenam, maka garis kepatriatan terpecah dan menjadi

beberapa sekte. Salah satu sekte-sekte tersebut adalah Buddha Maitreya dan terus

berkembang menurut garis kepatriatannya sendiri.

Sekte Buddha Maitreya juga mengalami interaksi dengan kebiasaan dan

kebudayaan di China. Maitreya merupakan Buddha Yang Akan Datang, arti dari

kata Maitreya adalah Gentleness. Buddha Maitreya digambarkan sebagai Buddha

yang gemuk dan selalu tertawa dan ditangannya memegang seuntai tasbih.

Buddha Maitreya dianggap penerus Buddha Gautama yang dikenal juga sebagai

Buddha Kebahagiaan. Ajaran ini berkembang di Asia termasuk di Indonesia.

1.3.2 Buddha Maitreya

Dalam Agama Budha Maitreya, penerangan dicapai melalui

kekuatan/keinsafan diri sendiri serta perjuangan yang ada dengan berkat/kekuatan

dari luar (Tuhan Yang Maha Esa).

Jadi Tuhan Yang Maha Esa ada di dalam keberadaan diri kita. Disinilah

letaknya sebuah kenyataan yang terluhur dan hidup, yang tidak berawal dan tidak

berakhir, yang pada dasarnya adalah “bagian” dari pribadi Tuhan Yang Maha Esa

dalam diri umat manusia. Dan disamping iman yang teguh juga dituntut jiwa yang

tulus untuk membina diri hingga seorang umat dapat menyerahkan diri

sepenuhnya dengan pikiran bulat terhadap kekuatan dari atas, kasih Tuhan Yang

Maha Esa.

Buddha Maitreya yang berdasar pada inti dari ajaran Tri Dharma

berkembang pesat di Asia Timur terutama di Taiwan & China daratan, dimana

kedua negara ini merupakan pusat dari penyebaran dan perkembangan Agama

Budha. Selanjutnya Buddha Maitreya menyebar hingga di Asia Tenggara seperti

Singapura, Malaysia, dan Indonesia. Di Indonesia, Buddha Maitreya masuk

sekitar tahun 1970-1980 yang dibawa oleh para pendeta agama dari Taiwan.

Walaupun masih terbilang baru namun angka pertumbuhan umatnya atau

penganutnya menunjukkan perkembangan yang pesat.

Page 5: 1. PENDAHULUAN 1.1 Judul Proyek 1.2 Pengertian Judul

Universitas Kristen Petra

5

Gambar 1.1 Buddha Maitreya

Dalam Buddha Maitreya, penganutnya hanya dibedakan berdasar

kemampuan untuk melepaskan diri dari keterikatan duniawi, juga partisipasinya

dalam ajaran dan penghayatan Buddha Maitreya. Penganut Buddha Maitreya yang

mulai bisa melepaskan diri dari keduniawian dan juga telah berpartisipasi

terhadap penyebaran Buddha Maitreya disebut Pandita. Dalam Buddha Maitreya

ada tingkatan-tingkatan sebagai berikut :

• Umat

• Pelaksana

• Pandita muda

• Pandita madya

• Pandita

• Maha pandita sesepuh

• Sesepuh tua

Pelayanan terhadap masyarakat dari Buddha Maitreya lebih diutamakan,

hal ini menyebabkan tidak adanya tingkatan Bhiksu, hanya sebatas Maha Sesepuh

yang merupakan tingkatan paling tinggi dan paling dihormati. Masyarakat Buddha

Maitreya menganggap fungsi dan tugas Bhikku sudah digantikan Pandita.

Makna yang ada pada altar Buddha Maitreya berbeda dengan altar Agama

Budha lain, meskipun demikian kalau kita mempelajari ajaran Trikarya dari

Sakyamuni maka kita akan dapat menerjemahkan makna dari sarana altar

tersebut. Didalam Agama Budha yang dianut oleh umat Buddha Maitreya, ajaran

Page 6: 1. PENDAHULUAN 1.1 Judul Proyek 1.2 Pengertian Judul

Universitas Kristen Petra

6

tentang Ketuhanan yang memegang peranan yang sangat menonjol dan sangat

utama. Karena itulah setiap altar dari Buddha Maitreya pasti terdapat tulisan

Tuhan Yang Maha Esa yang ditulis di belakang altar bagian atas sehingga

kelihatan sangat jelas sekali.

Gambar 1.2 Altar Buddha Maitreya

Pada waktu umat Buddha Maitreya melaksanakan kebaktian atau upacara

persembahyangan ada tiga lampu yang dinyalakan, ketiga lampu ini mempunyai

makna yang berbeda. Lampu yang pertama dan yang utama ini melambangkan

alam surya yang melambangkan aspek Darmakaya dan Nirmanakaya. Lampu ini

merupakan lampu Ketuhanan Yang Maha Esa yang menerangi seluruh alam

kehidupan ini. Umat Buddha Maitreya bercita-cita mencapai nirwana untuk

kembali pada Tuhan Yang Maha Esa untuk mencapai Darmakaya. Karena itulah

betapa pentingnya lampu Ketuhanan ini dimana tidak ada kelahiran, penderitaan,

umur tua dan kematian, sebagai nirwana atau alam surya.

Lampu kedua adalah lampu alam surga atau lampu matahari yang

mengandung aspek Sambhagahaya. Di alam surga ini Sang Buddha memberikan

kotbah kepada para Dewa dan Bodhisatva dengan menggunakan badan yang

disebut Sambahagakaya. Lampu ini dinyalakan untuk menyinari alam surga ini

dan mendapatkan sinar Ketuhanan dari lampu utama, dari darmakaya dan alam

surya.

Lampu ketiga adalah lampu yang menyinari alam kehidupan kita, alam

manusia yang disebut juga lampu rembulan. Di alam ini kekuatan positif dan

negatif berpelukan erat, karena itu upaya paling utama adalah bagaimana kita

Page 7: 1. PENDAHULUAN 1.1 Judul Proyek 1.2 Pengertian Judul

Universitas Kristen Petra

7

dapat memisahkan kedua kekuatan ini agar dapat dilahirkan di alam surgawi yang

lebih baik dibandingkan dengan dunia ini. Altar Buddha Maitreya menyatukan

alam surya, alam surga dan alam manusia.

Di Indonesia penganut Buddha Maitreya menunjukkan perkembangan

yang pesat. Dalam waktu singkat telah didirikan beberapa vihara baru yang

digunakan untuk menampung umat yang terus bertambah, meskipun begitu

jumlah dan fungsi yang ada masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan

seluruh umat Buddha Maitreya tersebut. Selain itu, fasilitas dan prasarana yang

mendukung kegiatan keagamaan ini juga belum memiliki tempat yang memadai,

mengingat usianya yang terbilang baru di Indonesia.

Pada umumnya vihara Buddha Maitreya yang ada saat ini hanya tempat

ibadah saja, tidak punya tempat kebaktian. Maka untuk mempersatukan seluruh

umat dengan sistem kekeluargaan perlu suatu tempat ibadah bagi umat Buddha

Maitreya yang dilengkapi dengan fasilitas pelengkapnya.

Seringkali dalam melaksanakan kegiatan keagamaan menjadi terhambat

karena minimnya fasilitas yang ada, dengan begitu pengajaran dan pembinaan

keagamaan yang ada itu belum mencapai hasil yang maksimal. Misalnya untuk

mengadakan seminar/ceramah, hanya dilakukan dalam skala kecil karena fasilitas

yang terbatas, kemudian untuk acara retret/acara pemuda belum mempunyai

wadah yang layak sehingga biasanya memakai ruang-ruang vihara yang

difungsigandakan untuk kegiatan/acara tersebut.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa semakin banyak masyarakat

yang memeluk agama Budha Maitreya di Indonesia yang membutuhkan suatu

tempat yang dapat digunakan untuk beribadah, belajar, pertunjukkan seni serta

tempat berkumpul yang dilengkapi dengan kedai-kedai penjual makanan dan

minuman. Konsep Vihara seperti ini sudah banyak dijumpai di China seperti di

daerah Beijing, Shanghai, Hangzhou, dll sehingga Vihara tersebut tidak hanya

digunakan sebagai tempat sembahyang saja tetapi juga dijadikan sebagai objek

wisata yang menarik bagi turis dari seluruh penjuru dunia.

Page 8: 1. PENDAHULUAN 1.1 Judul Proyek 1.2 Pengertian Judul

Universitas Kristen Petra

8

Gambar 1.3 Sekolah Buddha Maitreya

Gambar 1.4 Klinik Buddha Maitreya

Gambar 1.5 Restoran Vegetarian Buddha Maitreya

Page 9: 1. PENDAHULUAN 1.1 Judul Proyek 1.2 Pengertian Judul

Universitas Kristen Petra

9

Gambar 1.6 Souvernir Shop Buddha Maitreya

Tetapi, menurut survei yang saya lakukan di Indonesia belum ada satupun

Vihara yang dapat mencakup semuanya. Di Surabaya sudah ada beberapa Vihara

Buddha Maitreya seperti di Jalan Pandegiling, Tambak Bayan Tengah, Kupang

Indah, dll. Kebanyakan Vihara tersebut hanya digunakan sebagai tempat

bersembahyang saja padahal sangat perlu adanya tempat pengajaran dan ceramah

atau seminar-seminar agar kebudayaan tersebut dapat diturunkan ke generasi-

generasi selanjutnya dengan benar serta tempat perkumpulan yang akan dapat

mempererat hubungan kekeluargaan di antara mereka.

Karena itu, berdasarkan pada konsep tersebut, maka saya mencoba untuk

membangun sebuah Vihara yang lengkap yang dapat mencakup semua

kebutuhan-kebutuhan tersebut di daerah Citraland, Surabaya. Proyek Vihara ini

diharapkan mampu menjadi sarana bagi seluruh pemeluk agama Budha Maitreya

di Indonesia yang jumlahnya cukup banyak untuk beribadah sekaligus belajar bagi

serta perkumpulan bagi mereka. Kegiatan perkumpulan ini penting, karena

kegiatan tersebut merupakan suatu kebiasaan hidup bagi masyarakat penganut

Buddha Maitreya yang sebagian besar adalah masyarakat Tionghoa, dimana

kebanyakan dari mereka memiliki kesukaan akan kumpul-kumpul bersama,

sambil bercerita dan juga minum-minum atau biasa disebut kongkow-kongkow

maka diaplikasikan dengan adanya tempat makan dengan kedai-kedai kecil yang

menjual bermacam-macam makanan dan minuman khas dari beberapa daerah di

Indonesia serta China.

Page 10: 1. PENDAHULUAN 1.1 Judul Proyek 1.2 Pengertian Judul

Universitas Kristen Petra

10

Karena Buddha Maitreya adalah lambang kedamaian dan kebahagiaan.

Sumpah AgungNya melindungi dan membimbing semua umat manusia dan akan

tersebar luas ketika proyek pembangunan vihara ini selesai.

1.4 Rumusan Masalah

Kebudayaan merupakan kekayaan tersendiri yang dimiliki oleh suatu

bangsa. Keragaman budaya merupakan suatu manfaat besar yang harus

dipertahankan dan dilestarikan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Surabaya merupakan salah satu kota di propinsi Jawa Timur dan sekaligus

kota dengan pemukiman yang cukup ramai serta mempunyai jumlah

penduduk yang cukup banyak sehingga harus diperhatikan tempat atau rumah

ibadah yang memadai. Pembangunan sebuah Vihara Budha Maitreya perlu

dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang digunakan untuk memenuhi keinginan

seluruh masyarakat kota Surabaya.

Fasilitas tersebut antara lain sekolah, pertunjukkan seni khas China serta

tempat makan dengan kedai-kedai khas China tanpa menghilangkan kebudayaan-

kebudayaan aslinya sehingga dapat menarik perhatian bagi wisatawan atau

pelancong dari daerah-daerah lain di Indonesia maupun mancanegara.

Vihara Budha Maitreya ini sebaiknya dibangun di tempat yang strategis

sehingga mudah dijangkau oleh sebagian besar umatnya dan dapat menjadi tempat

beribadah yang nyaman, tenang, khusuk dan khidmat serta dapat digunakan

sebagai tempat perkumpulan antar umat Buddha Maitreya sehingga dapat

mempererat hubungan kekeluargaan diantara mereka sesama penganut Buddha

Maiteya.

Adapun permasalahan yang timbul dalam pembangunan Vihara Budha

Maitreya di Surabaya ini adalah:

• Bagaimana membangun sebuah vihara yang sesuai dengan

situasi, tempat dan masyarakatnya sehingga dapat menghadirkan

suasana ruang ibadah yang tenang, aman, nyaman, khidmat dan

khusuk?

Page 11: 1. PENDAHULUAN 1.1 Judul Proyek 1.2 Pengertian Judul

Universitas Kristen Petra

11

• Bagaimana merancang vihara Budha yang mempunyai ciri

khas dan dapat mencerminkan image atau citra agama Budha sehingga

dapat menarik minat umatnya untuk beribadah?

• Bagaimana merancang elemen-elemen pembentuk ruang

(lantai, dinding, plafon) dan pemakaian atau pemilihan warna dan

material atau bahan yang tepat sehingga dapat memperlihatkan

karakteristik sebuah vihara?

• Bagaimana pengaturan zoning atau pendaerahan, grouping atau

pengelompokan dan pola sirkulasi yang teratur, nyaman, efektif dan

efisien serta sistem penghawaan dan pencahayaan di dalam sebuah

vihara yang dapat mendukung suasana vihara tersebut?

1.5 Tujuan perancangan dan perencanaan proyek

Adapun maksud dan tujuan perecanaan proyek ini antara lain adalah :

1.5.1 Tujuan Utama

• Menyediakan wadah keagamaan bagi umat Buddha Maitreya di Surabaya

dengan fasilitas yang lengkap dan memadai agar dapat beribadah,

berkumpul dan berdiskusi bersama.

• Memberi kesempatan kepada seluruh umat Buddha Maitreya untuk lebih

tekun dan rajin beribadah serta memberi kesempatan kepada generasi muda

untuk mendapat pendidikan dan pembinaan agama yang baik.

• Menyediakan fasilitas pendukung seperti sekolah pelajaran Budha Maitreya

untuk kegiatan dan pembinaan keagamaan bagi umat maupun para pemuda.

1.5.2 Tujuan Umum

• Membangun sebuah potensi wisata rohani atau keagamaan di daerah

Surabaya

• Mendukung peningkatan devisa pemerintah dari sektor non migas,

khususnya di industri pariwisata

Page 12: 1. PENDAHULUAN 1.1 Judul Proyek 1.2 Pengertian Judul

Universitas Kristen Petra

12

1.6 Manfaat perancangan dan perencanaan proyek

1.6.1 Manfaat bagi umat Buddha Maitreya

• Sebagai tempat beribadah sekaligus meningkatkan pemahaman dan

melakukan ajaran-ajaran agama Buddha Maitreya

• Sebagai tempat perkumpulan antara umat Buddha Maitreya untuk dapat

mengakrabkan diri sehingga dapat mengembangkan potensi dalam

kebersamaan

1.6.2 Manfaat bagi masyarakat Surabaya

• Memiliki kelengkapan fasilitas untuk beribadah

1.6.3 Manfaat bagi Wisatawan

• Sebagai suatu pilihan obyek yang menarik dalam menciptakan keragaman

budaya atau agama

1.6.4 Bagi Pemerintah

• Meningkatkan nilai jual pariwasata yang ada di kota Surabaya.

• Menunjang lingkungan buatan yang tertata baik

1.7 Sasaran Perancangan dan Lingkup Pelayanan

1.7.1 Sasaran Vihara Budha Maitreya

• Meningkatkan kesalehan dalam hidup umat Budha sesuai ajaran Budha

Maitreya

1.7.2 Lingkup Pelayanan

• Seluruh umat Budha Maitreya khususnya di wilayah Surabaya Barat

Page 13: 1. PENDAHULUAN 1.1 Judul Proyek 1.2 Pengertian Judul

Universitas Kristen Petra

13

1.8 Metode Pengumpulan Data

Banyak data yang dibutuhkan dalam proyek ini guna menunjang

perencanaan dan perancangan yang akan dilakukan. Adapun metode yang

digunakan dalam pengumpulan data ini adalah :

Studi Literatur

Dalam pengumpulan data yang diperlukan mengenai vihara Budha ini

dilakukan dengan cara studi literatur pada buku-buku, majalah, artikel, internet

dan sebagainya yang masih relevan dengan proyek yang dirancang.

Survei Lapangan

Sedangkan untuk survei lapangan dilakukan dengan cara pengamatan

dan analisa secara langsung pada lokasi tapak di daerah Citraland, Surabaya

dengan tujuan untuk memahami dan mengetahui keadaan lahan atau lokasi

yang sebenamya dan juga lingkungan disekitarnya yaitu mengenai

aktivitas yang terjadi, lama atau waktu aktivitas, potensi lahan, sampai

pada kendala yang ada sehingga akan sangat berguna dan membantu

dalam proses perancangan.

Wawancara

Selain itu dalam pengumpulan data ini juga dilakukan dengan cara

wawancara secara langsung dengan pihak yang terkait dalam hal ini seperti

petinggi vihara Budha Maitreya, umat pemeluk Budha Maitreya serta

pengurus vihara Budha Maitreya untuk melengkapi data-data yang diperlukan.

Studi Banding

Dalam pengumpulan data mengenai vihara Budha ini juga dilakukan

dengan cara studi banding berupa pengamatan langsung pada obyek-obyek

yang relevan (dalam hal ini vihara Budha Maitreya) untuk memperoleh

gambaran secara obyektif dan jelas.

Setelah mendapatkan data-data dengan tahapan-tahapan diatas, dilakukan

penyusunan dan penganalisaan data yang bertujuan untuk menentukan data-data

manakah yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pengerjaan proyek suci ini.

Page 14: 1. PENDAHULUAN 1.1 Judul Proyek 1.2 Pengertian Judul

Universitas Kristen Petra

14

Data-data yang terpakai dipergunakan sebagai masukan dalam memecahkan

masalah dalam pengerjaan proyek ini.