Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3
-
Upload
zhiroro-peace-dtramp -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3
7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3
http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 1/16
BAB III
METODA PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan
antara tingkat pengetahuan dan motivasi pasien kusta dengan kepatuhan
melakukan pengobatan lanjutan, maka penelitian ini merupakan jenis
penelitian study korelasi yaitu jenis penelitian yang mengungkapkan
hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)
2. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,
yaitu mempelajari dinamika korelasi antara pengaruh dan terpengaruh
dengan cara pendekatan, observasi, pengumpulan data sekaligus ( point
time approach) (Notoadmojo, 2002). Pada pendekatan Cross Sectional
ini, tiap subyek penelitian hanya sekali saja dan pengukuran dilakukan
terhadap status karakter atau variabel subyek pada saat pemeriksaan.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang memiliki
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Arikunto, 2002). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh penderita kusta yang berobat ke poliklinik
RSUD Tugurejo Semarang yaitu 279 pasien pada bulan Januari 2008.
7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3
http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 2/16
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan sampling
tertentu untuk memenuhi / mewakili populasi. (Nursalam, 2003).Sampel
dalam penelitian ini adalah klien kusta yang melakukan pengobatan di
poliklinik RSU Tugurejo Semarang.Sampel dalam penelitian ini diambil
dengan menggunakan teknik purposif sampling yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2005). Karena jumlah
dari populasi dibawah 1000, maka penentuan besar sampel
menggunakan rumus: (Nursalam, 2003)
n :) N(d1
N2+
Gambar 3. Rumus perhitungan sampel
Keterangan :
N : Besar populasi
n : Besar sampel
d : Penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan yaitu 10 % atau
0,1
Sehingga apabila jumlah pasien yang dilakukan pengobatan lanjutan
dipoliklinik RSU Tugurejo selama bulan januari 2008 sebanyak 279
maka:
n : )279(0,11
2792+
n : 73
7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3
http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 3/16
Jadi jumlah sampel yang didapatkan berdasarkan perhitungan rumus
tersebut sebanyak 73 responden.
a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari
populasi target dan populasi terjangkau yang akan diteliti. (Nursalam,
2003).
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah pasien yang bersedia
menjadi responden, bisa membaca dan menulis, pasien kusta yang
melakukan kunjungan ulang ke poliklinik RSU Tugurejo Semarang
pada bulan Januari 2008.
b. Kriteria ekslusi
Kriteria ekslusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subyek yang
memenuhi kriteria inklusi dari study karena berbagai sebab.
(Nursalam, 2003)
Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah : pasien yang tidak
bersedia menjadi responden, pasien yang tidak dapat membaca dan
menulis, pasien yang merupakan tenaga kesehatan.
7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3
http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 4/16
7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3
http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 5/16
mengadakan pendekatan kepada responden, memperkenalkan diri dan
menjelaskan maksud dan tujuan kepada responden jika responden setuju
maka mempersilahkan untuk membaca lembar persetujuan kemudian
tanda tangan. Peneliti memberikan penjelasan kepada responden dan
diminta untuk memilih jawaban sesuai point yang ada. Setelah setuju
pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung dengan
responden dengan menggunakan panduan daftar pertanyaan yang telah
disiapkan pada lembar observasi dan kuesioner.
2. Alat Penelitian
Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah
kuesioner yang disampaikan langsung kepada responden untuk
mengetahui tingkat pengetahuan penderita kusta dan motivasi penderita
kusta dengan kepatuhan dalam melakukan pengobatan lanjutan.
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Kuesioner A : Data pribadi pasien yang terdiri atas umur responden,
jenis kelamin, pendidikan terakhir.
b. Kuesioner B : Untuk mengukur kepatuhan pasien yang terdiri dari 1
item pertanyaan jawaban ya (1) tidak (0).
c. Kuesioner C : Untuk mengukur tingkat pengetahuan responden
tentang penyakit kusta yang terdiri dari 20 pertanyaan.
d. Kuesioner D : Untuk mengukur tingkat motivasi responden yang
melakukan pengobatan lanjutan, yang terdiri atas 6 item pertanyaan.
7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3
http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 6/16
Kuesioner penelitian dibuat untuk dikembangkan oleh peneliti, maka perlu
dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap instrumen penelitian.
1) Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-
benar mengukur apa yang diukur (Arikunto, 2002). Oleh karena
kuesioner belum pernah digunakan maka akan diujicobakan di RS Kelet
Jepara dan dianalisis validitasnya menggunakan korelasi product
moment. Apabila diperoleh nilai corrected item-total correlation
melebihi nilai r table, dapat disimpulkan bahwa kuesioner tersebut valid.
Berdasarkan hasil ujicoba terhadap 20 pasien di S Kelet Jepara diperoleh
nilai corrected item-total correlation paling besar untuk kuesioner
pengetahuan sebesar 0,715 pada item nomor 10 dan paling rendah
sebesar 0,448, sedangkan untuk kuesioner motivasi diperoleh corrected
item-total correlation paling besar sebesar 0,715 dan paling kecil 0,538.
Pada taraf keslahan 5% dengan n = 20, diperoleh r tabel = 0,444. Karena
semua corrected item-total correlation dari setiap itemnya melebihi nilai
r tabel dapat disimpulkan bahwa kuesioner tersebut valid.
2)
Realibilitas
Uji Realibilitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah
instrumen yang digunakan telah reliabel. Suatu alat yang dikatakan
reliabel alat itu dalam mengukur suatu gejala dalam waktu berlainan
senantiasa menunjukkan hasil yang sama. (Noto Atmodjo, 2002).
Pengujian realibilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan internal
7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3
http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 7/16
konsistensi yaitu melakukan uji coba instrumen satu kali saja, kemudian
hasil yang diperoleh dianalisa dengan teknik tertentu. Untuk menguji
realibilitas questioner digunakan rumor digunakan rumus koefisien
realibilitas Alpha Cronbach. (Sugiono, 2005)
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡ ∑−−
=2
t
2
si
s
1
1k
k a
Dimana :
a : Koefisien realibilitas yang dicari
K : Mean kuadrat antar subyek
si∑ : Mean kuadrat kesalahan
St : Varian total
Hasil pengujian dengan menggunakan Alpha Cronbach dengan alat ukur
kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach mendekati angkat
1. Berdasarkan hasil ujicoba pada 20 pasien di RS Kelet Jepara diperoleh
nilai Alpha Crombach untuk kuesioner pengetahuan sebesar 0,906 dan
untukl kuesioner motivasi sebesar 0,834 sehingga dapat disimpulkan
bahwa kedua kuesioner tersebut reliabel.
E.
Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Metode Pengolahan Data
Menurut Sutanti (2004), setelah data dikelompokkan lalu data diolah
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1)
Pengolahan ( Editing)
7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3
http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 8/16
Editing dilakukan untuk meneliti setiap daftar pertanyaan yang sudah
diisi, merupakan kegiatan untuk melakukan pengolahan, pengecekan
isian formulir atau kuesioner, apakah jawaban yang ada di kuesioner :
a) Lengkap : Semua jawaban sudah terisi jawabannya
b) Jelas : Apakah cukup jelas terbaca
c) Releval : Apakah Relevan dengan pertanyaannya
d) Konsisten : Apakah jawabannya konsisten dengan petunjuknya
2) Pengkodean (Koding)
Koding adalah usaha mengklasifikasikan jawaban-jawaban menurut
jenisnya, dilakukan dengan kode berupa angka untuk selanjutnya
dimasukkan dalam tabel kerja untuk mempermudahkan pembacaan
3) Tabulasi
Tabulasi adalah kegiatan memasukkan data-data hasil penelitian ke
dalam tabel-tabel dengan kriteria
4) Entri data
Entri data adalah memasukkan data yang telah ditabulasikan ke
dalam software SPSS 10,0 for Windows 13.
2. Analisis data
Data yang terkumpul akan dianalisis secara deskriptif dan analitik. Data
dianalisis secara deskriptif dalam bentuk distribusi frekuensi, tabulasi
silang, kurva dan grafik.
a. Analisi Univariat
7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3
http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 9/16
Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari penelitian
untuk melihat distribusi dengan melihat prosentase masing-masing
(Hastono, 2001). Menggambar tiap variabel dengan menggunakan
tabel frekuensi sehingga akan tergambar fenomena-fenomena yang
berhubungan dengan variabel yaitu : variabel bebas yaitu variabel
independen yang meliputi tingkat pengetahuan dan motivasi klien
kusta dan variabel terikat yaitu variabel dependen yang meliputi
kepatuhan melakukan pengobatan lanjutan.
b.
Analisi Bivariat
Mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu variabel
independen yang meliputi tingkat pengetahuan dan motivasi klien
kusta dengan variabel terikat yaitu variabel dependen yang meliputi
kepatuhan melakukan pengobatan lanjutan dengan menggunakan uji
statistik Chi-Square. Karena pengujian ini hanya dapat
menyembuhkan ada atau tidaknya perbedaan proporsi antara
kelompok atau dengan kata lain peneliti hanya dapat menyimpulkan
ada dan tidaknya antar variabel. (Alimul A, 2003) Dengan
menggunakan antara P Value dengan membandingkan nilai χ2
dengan tabel Chi kuadrat dengan nilai : 0,05. Bila P Value kurang
dari Ho ditolak, berarti data sampel mendukung perbedaan yang
bermakna (signifikan). Bila P Value lebih dari Ho gagal ditolak,
berarti data sampel tidak mendukung adanya perbedaan yang
bermakna (signifikan). (Hastono, 2001)
α
α
α
7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3
http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 10/16
F. Etika Penelitian
1. Informed Consent
Sebelum melakukan penelitian maka akan diberikan lembar persetujuan
menjadi responden dengan tujuan agar responden mengerti maksud,
tujuan, dan dampak penelitian, jika responden bersedia maka mereka
harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak
bersedia maka peneliti harus menghormati hak responden.
2. Anonimity
Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek, peneliti tidak akan
mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data (kuesioner)
yang diisi oleh subyek.
3. Confidenciality (Kerahasiaan)
Menjelaskan masalah-masalah responden yang harus dirahasiakan dalam
penelitian. Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan
dilakukan pada hasil riset (Hidayat, A, 2002)..
G. Jadwal Penelitian
Terlampir
7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3
http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 11/16
7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3
http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 12/16
Kuesioner A : Data Pasien
DAFTAR PERTANYAAN
Hubungan antara tingkat pengetahuan dan motivasi penderita kusta dengan
kepatuhan dalam melakukan pengobatan lanjutan di poliklinik RSUD Tugurejo
Semarang.
Tanggal wawancara :
Alamat responden :
Kode Responden : (diisi oleh peneliti)
A. Identitas Responden
Petunjuk :
Jawaban pertanyaan ini dengan memberikan kode huruf pada kotak jawaban
yang saudara anggap sesuai
1. Umur responden
2. Jenis kelamin responden
a. Laki-laki
b. Perempuan
3.
Pendidikan terakhir
a. Tidak lulus SD
b. Lulus SD
c.
Lulus SMP
d. Lulus SMA
e. Lulus D III atau perguruan tinggi
7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3
http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 13/16
B. Kepatuhan
(Digunakan untuk mengkaji kepatuhan)
1. Petunjuk Pengisian
a.
Bacalah setiap pertanyaan di bawah ini dengan seksama
b. Pilihlah jawaban ya atau tidak sesuai yang saudara ketahui dengan
tanda (√)
2. Pertanyaan
Apakah saudara dalam 6 bulan terakhir berobat, pernah satu kali atau
lebih tidak minum obat ?
Ya Tidak
7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3
http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 14/16
C. Pengetahuan
Petunjuk :
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda (√) pada kotak yang
saudara anggap benar atau salah.
Keterangan :
B : Benar
S : Salah
No Pertanyaan B S
1 Penyakit kusta merupakan penyakit kronis
2 Penyakit kusta merupakan penyakit menular
3 Penyebab dari penyakit kusta adalah bakteri atau kuman
4 Bagian utama yang diserang oleh kuman penyakit kusta
adalah saraf
5 Penyakit kusta tidak bisa disembuhkan
6 Bakteri penyebab penyakit kusta adalah lepra
7 Tanda dan gejala dari penyakit kusta adalah bercak kulit
berwarna putih yang mati rasa
8 Tanda dan gejala yang menandakan bahwa penyakit kusta
masih aktif adalah kulit mengalami kemerahan
9 Cara mengetahui adanya penyakit kusta pada tubuh kita
apabila fungsi indera perasa terjadi mati rasa
10 Ciri yang menunjukkan tipe kering dari penyakit kusta bintil- bintil pada kulit
11 Ciri yang menunjukkan tipe kering dari penyakit kusta
adanya putih kemerahan diseluruh kulit
12 Penularan penyakit kusta melalui kulit yang lika
13 Akibat jika penyakit kusta tidak diobati adalah kecacatan
7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3
http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 15/16
14 Tipe penyakit kusta yang sangat menular adalah kering
15 Kuman penyebab penyakit kusta menyerang syarat bagian
rambut dan menyebabkan kerontakan
16 Jika bakteri penyebab kusta menyerang pada anggota gerak
akan buntung
17 Cara penularan penyakit kusta adalah melalui saluran
pernafasan
18 Akibat jika penyakit kusta tidak segera diobati adalah
kecacatan
19 Cara untuk mencegah kecacatan pada penderita penyakit
kusta adalah berobat ke petugas kesehatan
20 Untuk mencegah penyakit kusta adalah dengan melakukan
cuci tangan atau membersihkan dengan memakai sabun
sehabis bersentuhan dengan penderita kusta lainnya
7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3
http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 16/16
D. Motivasi klien kusta melakukan pengobatan
Petunjuk :
Untuk pertanyaan No. 1-6 responden dimohon memberikan tanda (√) pada
kolom yang menunjukkan pendapat saudara
Keterangan :
SS : Sangat setuju
S : Setuju
R : Ragu-ragu
TS : Tidak setuju
No Pertanyaan SS S R TS
1 Saya akan melakukan pengobatan rutin di
poliklinik supaya tahu perkembangan penyakit saya
2 Saya harus minum obat supaya cepat sembuh
3 Saya harus melaksanakan kontrol secara teratur
supaya tidak terjadi kecacatan
4 Saya berniat melaksanakan kontrol supaya tidak
terjadi reaksi
5 Saya akan berobat teratur karena didukung oleh
keluarga saya
6 Saya akan kontrol sampai sembuh karena biayanya
gratis