Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

16
 BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan motivasi pasien kusta dengan kepatuhan melakukan pengobatan lanjutan, maka penelitian ini merupakan jenis  penelitian study korelasi yaitu jenis penelitian yang mengungkapkan hubungan antara variabel (Nursalam, 2003) 2. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional , yaitu mempelajari dinamika korelasi antara pengaruh dan terpengaruh dengan cara pendekatan, observasi, pengumpulan data sekaligus (  point time approach) (Notoadmojo, 2002). Pada pendekatan Cross Sectional  ini, tiap subyek penelitian hanya sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subyek pada saat pemeriksaan. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Arikunto, 2002). Populasi dalam  penelitian ini adalah seluruh penderita kusta yang berobat ke poliklinik RSUD Tugurejo Semarang yaitu 279 pasien pada bulan Januari 2008.

Transcript of Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

Page 1: Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 1/16

BAB III

METODA PENELITIAN

A.  Jenis dan Rancangan Penelitian

1.  Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan

antara tingkat pengetahuan dan motivasi pasien kusta dengan kepatuhan

melakukan pengobatan lanjutan, maka penelitian ini merupakan jenis

 penelitian study korelasi yaitu jenis penelitian yang mengungkapkan

hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

2.  Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

yaitu mempelajari dinamika korelasi antara pengaruh dan terpengaruh

dengan cara pendekatan, observasi, pengumpulan data sekaligus ( point

time approach) (Notoadmojo, 2002). Pada pendekatan Cross Sectional 

ini, tiap subyek penelitian hanya sekali saja dan pengukuran dilakukan

terhadap status karakter atau variabel subyek pada saat pemeriksaan.

B.  Populasi dan Sampel

1.  Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang memiliki

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Arikunto, 2002). Populasi dalam

 penelitian ini adalah seluruh penderita kusta yang berobat ke poliklinik

RSUD Tugurejo Semarang yaitu 279 pasien pada bulan Januari 2008.

Page 2: Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 2/16

2.  Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan sampling

tertentu untuk memenuhi / mewakili populasi. (Nursalam, 2003).Sampel

dalam penelitian ini adalah klien kusta yang melakukan pengobatan di

 poliklinik RSU Tugurejo Semarang.Sampel dalam penelitian ini diambil

dengan menggunakan teknik purposif sampling yaitu teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2005). Karena jumlah

dari populasi dibawah 1000, maka penentuan besar sampel

menggunakan rumus: (Nursalam, 2003)

n :) N(d1

 N2+

 

Gambar 3. Rumus perhitungan sampel

Keterangan :

 N : Besar populasi

n : Besar sampel

d : Penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan yaitu 10 % atau

0,1

Sehingga apabila jumlah pasien yang dilakukan pengobatan lanjutan

dipoliklinik RSU Tugurejo selama bulan januari 2008 sebanyak 279

maka:

n : )279(0,11

2792+  

n : 73

Page 3: Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 3/16

Jadi jumlah sampel yang didapatkan berdasarkan perhitungan rumus

tersebut sebanyak 73 responden.

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari

 populasi target dan populasi terjangkau yang akan diteliti. (Nursalam,

2003).

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah pasien yang bersedia

menjadi responden, bisa membaca dan menulis, pasien kusta yang

melakukan kunjungan ulang ke poliklinik RSU Tugurejo Semarang

 pada bulan Januari 2008.

 b. Kriteria ekslusi

Kriteria ekslusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subyek yang

memenuhi kriteria inklusi dari study karena berbagai sebab.

(Nursalam, 2003)

Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah : pasien yang tidak

 bersedia menjadi responden, pasien yang tidak dapat membaca dan

menulis, pasien yang merupakan tenaga kesehatan.

Page 4: Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 4/16

Page 5: Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 5/16

mengadakan pendekatan kepada responden, memperkenalkan diri dan

menjelaskan maksud dan tujuan kepada responden jika responden setuju

maka mempersilahkan untuk membaca lembar persetujuan kemudian

tanda tangan. Peneliti memberikan penjelasan kepada responden dan

diminta untuk memilih jawaban sesuai point yang ada. Setelah setuju

 pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung dengan

responden dengan menggunakan panduan daftar pertanyaan yang telah

disiapkan pada lembar observasi dan kuesioner.

2.  Alat Penelitian

Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah

kuesioner yang disampaikan langsung kepada responden untuk

mengetahui tingkat pengetahuan penderita kusta dan motivasi penderita

kusta dengan kepatuhan dalam melakukan pengobatan lanjutan.

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a.  Kuesioner A : Data pribadi pasien yang terdiri atas umur responden,

 jenis kelamin, pendidikan terakhir.

 b. Kuesioner B : Untuk mengukur kepatuhan pasien yang terdiri dari 1

item pertanyaan jawaban ya (1) tidak (0).

c. Kuesioner C : Untuk mengukur tingkat pengetahuan responden

tentang penyakit kusta yang terdiri dari 20 pertanyaan.

d. Kuesioner D : Untuk mengukur tingkat motivasi responden yang

melakukan pengobatan lanjutan, yang terdiri atas 6 item pertanyaan.

Page 6: Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 6/16

Kuesioner penelitian dibuat untuk dikembangkan oleh peneliti, maka perlu

dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap instrumen penelitian.

1)  Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-

 benar mengukur apa yang diukur (Arikunto, 2002). Oleh karena

kuesioner belum pernah digunakan maka akan diujicobakan di RS Kelet

Jepara dan dianalisis validitasnya menggunakan korelasi product

moment. Apabila diperoleh nilai corrected item-total correlation

melebihi nilai r table, dapat disimpulkan bahwa kuesioner tersebut valid.

Berdasarkan hasil ujicoba terhadap 20 pasien di S Kelet Jepara diperoleh

nilai corrected item-total correlation paling besar untuk kuesioner

 pengetahuan sebesar 0,715 pada item nomor 10 dan paling rendah

sebesar 0,448, sedangkan untuk kuesioner motivasi diperoleh corrected

item-total correlation paling besar sebesar 0,715 dan paling kecil 0,538.

Pada taraf keslahan 5% dengan n = 20, diperoleh r tabel = 0,444. Karena

semua corrected item-total correlation dari setiap itemnya melebihi nilai

r tabel dapat disimpulkan bahwa kuesioner tersebut valid.

2) 

Realibilitas

Uji Realibilitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah

instrumen yang digunakan telah reliabel. Suatu alat yang dikatakan

reliabel alat itu dalam mengukur suatu gejala dalam waktu berlainan

senantiasa menunjukkan hasil yang sama. (Noto Atmodjo, 2002).

Pengujian realibilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan internal

Page 7: Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 7/16

konsistensi yaitu melakukan uji coba instrumen satu kali saja, kemudian

hasil yang diperoleh dianalisa dengan teknik tertentu. Untuk menguji

realibilitas questioner digunakan rumor digunakan rumus koefisien

realibilitas Alpha Cronbach. (Sugiono, 2005)

⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

⎡   ∑−−

=2

t

2

si

s

1

1k 

k a

Dimana :

a : Koefisien realibilitas yang dicari

K : Mean kuadrat antar subyek

si∑   : Mean kuadrat kesalahan

St  : Varian total

Hasil pengujian dengan menggunakan Alpha Cronbach dengan alat ukur

kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach mendekati angkat

1. Berdasarkan hasil ujicoba pada 20 pasien di RS Kelet Jepara diperoleh

nilai Alpha Crombach untuk kuesioner pengetahuan sebesar 0,906 dan

untukl kuesioner motivasi sebesar 0,834 sehingga dapat disimpulkan

 bahwa kedua kuesioner tersebut reliabel.

E. 

Metode Pengolahan dan Analisis Data

1.  Metode Pengolahan Data

Menurut Sutanti (2004), setelah data dikelompokkan lalu data diolah

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) 

Pengolahan ( Editing)

Page 8: Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 8/16

Editing dilakukan untuk meneliti setiap daftar pertanyaan yang sudah

diisi, merupakan kegiatan untuk melakukan pengolahan, pengecekan

isian formulir atau kuesioner, apakah jawaban yang ada di kuesioner :

a)  Lengkap : Semua jawaban sudah terisi jawabannya

 b)  Jelas : Apakah cukup jelas terbaca

c)  Releval : Apakah Relevan dengan pertanyaannya

d)  Konsisten : Apakah jawabannya konsisten dengan petunjuknya

2)  Pengkodean (Koding)

Koding adalah usaha mengklasifikasikan jawaban-jawaban menurut

 jenisnya, dilakukan dengan kode berupa angka untuk selanjutnya

dimasukkan dalam tabel kerja untuk mempermudahkan pembacaan

3)  Tabulasi

Tabulasi adalah kegiatan memasukkan data-data hasil penelitian ke

dalam tabel-tabel dengan kriteria

4)  Entri data

Entri data adalah memasukkan data yang telah ditabulasikan ke

dalam software SPSS 10,0 for Windows 13.

2. Analisis data

Data yang terkumpul akan dianalisis secara deskriptif dan analitik. Data

dianalisis secara deskriptif dalam bentuk distribusi frekuensi, tabulasi

silang, kurva dan grafik.

a.   Analisi Univariat  

Page 9: Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 9/16

Analisis univariat   dilakukan terhadap tiap variabel dari penelitian

untuk melihat distribusi dengan melihat prosentase masing-masing

(Hastono, 2001). Menggambar tiap variabel dengan menggunakan

tabel frekuensi sehingga akan tergambar fenomena-fenomena yang

 berhubungan dengan variabel yaitu : variabel bebas yaitu variabel

independen yang meliputi tingkat pengetahuan dan motivasi klien

kusta dan variabel terikat yaitu variabel dependen yang meliputi

kepatuhan melakukan pengobatan lanjutan.

 b. 

 Analisi Bivariat  

Mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu variabel

independen yang meliputi tingkat pengetahuan dan motivasi klien

kusta dengan variabel terikat yaitu variabel dependen yang meliputi

kepatuhan melakukan pengobatan lanjutan dengan menggunakan uji

statistik Chi-Square. Karena pengujian ini hanya dapat

menyembuhkan ada atau tidaknya perbedaan proporsi antara

kelompok atau dengan kata lain peneliti hanya dapat menyimpulkan

ada dan tidaknya antar variabel. (Alimul A, 2003) Dengan

menggunakan antara P Value dengan membandingkan nilai χ2

 

dengan tabel Chi kuadrat dengan nilai : 0,05. Bila P Value kurang

dari Ho ditolak, berarti data sampel mendukung perbedaan yang

 bermakna (signifikan). Bila P Value lebih dari Ho gagal ditolak,

 berarti data sampel tidak mendukung adanya perbedaan yang

 bermakna (signifikan). (Hastono, 2001)

α

α

α

Page 10: Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 10/16

 

F.  Etika Penelitian

1. Informed Consent

Sebelum melakukan penelitian maka akan diberikan lembar persetujuan

menjadi responden dengan tujuan agar responden mengerti maksud,

tujuan, dan dampak penelitian, jika responden bersedia maka mereka

harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak

 bersedia maka peneliti harus menghormati hak responden.

2.  Anonimity 

Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek, peneliti tidak akan

mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data (kuesioner)

yang diisi oleh subyek.

3. Confidenciality (Kerahasiaan) 

Menjelaskan masalah-masalah responden yang harus dirahasiakan dalam

 penelitian. Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilakukan pada hasil riset (Hidayat, A, 2002)..

G.  Jadwal Penelitian

Terlampir

Page 11: Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 11/16

 

Page 12: Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 12/16

Kuesioner A : Data Pasien

DAFTAR PERTANYAAN

Hubungan antara tingkat pengetahuan dan motivasi penderita kusta dengan

kepatuhan dalam melakukan pengobatan lanjutan di poliklinik RSUD Tugurejo

Semarang.

Tanggal wawancara :

Alamat responden :

Kode Responden : (diisi oleh peneliti)

A.  Identitas Responden

Petunjuk :

Jawaban pertanyaan ini dengan memberikan kode huruf pada kotak jawaban

yang saudara anggap sesuai

1.  Umur responden

2.  Jenis kelamin responden

a.  Laki-laki

 b.  Perempuan

3. 

Pendidikan terakhir

a.  Tidak lulus SD

 b.  Lulus SD

c. 

Lulus SMP

d.  Lulus SMA

e.  Lulus D III atau perguruan tinggi

Page 13: Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 13/16

B.  Kepatuhan

(Digunakan untuk mengkaji kepatuhan)

1. Petunjuk Pengisian

a. 

Bacalah setiap pertanyaan di bawah ini dengan seksama

 b.  Pilihlah jawaban ya atau tidak sesuai yang saudara ketahui dengan

tanda (√)

2. Pertanyaan

Apakah saudara dalam 6 bulan terakhir berobat, pernah satu kali atau

lebih tidak minum obat ?

Ya Tidak

Page 14: Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 14/16

C.  Pengetahuan

Petunjuk :

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda (√) pada kotak yang

saudara anggap benar atau salah.

Keterangan :

B : Benar

S : Salah

 No Pertanyaan B S

1 Penyakit kusta merupakan penyakit kronis

2 Penyakit kusta merupakan penyakit menular

3 Penyebab dari penyakit kusta adalah bakteri atau kuman

4 Bagian utama yang diserang oleh kuman penyakit kusta

adalah saraf

5 Penyakit kusta tidak bisa disembuhkan

6 Bakteri penyebab penyakit kusta adalah lepra

7 Tanda dan gejala dari penyakit kusta adalah bercak kulit

 berwarna putih yang mati rasa

8 Tanda dan gejala yang menandakan bahwa penyakit kusta

masih aktif adalah kulit mengalami kemerahan

9 Cara mengetahui adanya penyakit kusta pada tubuh kita

apabila fungsi indera perasa terjadi mati rasa

10 Ciri yang menunjukkan tipe kering dari penyakit kusta bintil- bintil pada kulit

11 Ciri yang menunjukkan tipe kering dari penyakit kusta

adanya putih kemerahan diseluruh kulit

12 Penularan penyakit kusta melalui kulit yang lika

13 Akibat jika penyakit kusta tidak diobati adalah kecacatan

Page 15: Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 15/16

14 Tipe penyakit kusta yang sangat menular adalah kering

15 Kuman penyebab penyakit kusta menyerang syarat bagian

rambut dan menyebabkan kerontakan

16 Jika bakteri penyebab kusta menyerang pada anggota gerak

akan buntung

17 Cara penularan penyakit kusta adalah melalui saluran

 pernafasan

18 Akibat jika penyakit kusta tidak segera diobati adalah

kecacatan

19 Cara untuk mencegah kecacatan pada penderita penyakit

kusta adalah berobat ke petugas kesehatan

20 Untuk mencegah penyakit kusta adalah dengan melakukan

cuci tangan atau membersihkan dengan memakai sabun

sehabis bersentuhan dengan penderita kusta lainnya

Page 16: Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

7/21/2019 Jtptunimus Gdl Dyahwinarn 5179 3 Bab3

http://slidepdf.com/reader/full/jtptunimus-gdl-dyahwinarn-5179-3-bab3 16/16

D.  Motivasi klien kusta melakukan pengobatan

Petunjuk :

Untuk pertanyaan No. 1-6 responden dimohon memberikan tanda (√) pada

kolom yang menunjukkan pendapat saudara

Keterangan :

SS : Sangat setuju

S : Setuju

R : Ragu-ragu

TS : Tidak setuju

 No Pertanyaan SS S R TS

1 Saya akan melakukan pengobatan rutin di

 poliklinik supaya tahu perkembangan penyakit saya

 

2 Saya harus minum obat supaya cepat sembuh

3 Saya harus melaksanakan kontrol secara teratur

supaya tidak terjadi kecacatan

4 Saya berniat melaksanakan kontrol supaya tidak

terjadi reaksi

5 Saya akan berobat teratur karena didukung oleh

keluarga saya

6 Saya akan kontrol sampai sembuh karena biayanya

gratis