jsma.stan-im.ac.idjsma.stan-im.ac.id/pdf/vol6/2/Artikel 4 (Dani Sopian).doc · Web viewPenelitian...

27
Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi Volume VI No. 2/November/2014 PENGARUH PROFITABILITAS DAN RASIO LEVERAGE KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Pada Perusahaan Sektor Industri Food and Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Dani Sopian ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitablitas dan leverage keuangan terhadap return saham pada perusahaan sektor industri food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini digunakan analisis rasio keuangan, dimana rasio profitabilitas diwakili oleh Return on Assets (ROA), dan Return on Equity (ROE) dan rasio leverage yang diwakili oleh Debt to Total assets (DTA) terhadap return saham pada perusahaan sektor industri food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor industri food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang diambil berdasarkan kriteria tertentu dengan menggunaka tehnik purposive sampling. Thenik analisis data menggunakan regresi linier berganda yang dilanjutkan dengan uji normalitas. Uji multikolieneritas, uji heteroskedestisitas, dan uji autokorelasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari situs resmi www.idx.co.id yaitu data laporan keuangan perusahaan sektor industri food and beverages yang terdaftar di BEI. Analisis pengolahan data penelitian menggunakan Software Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS 16.00 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan dari periode tahun 2007 sampai dengan 2009, Hasil regresi linear berganda menunjukan bahwa pada uji F menunjukan bahwa secara bersama-sama variabel return on asses, return on equity dan debt to total assets tidak mempengaruhi return saham. Hal ini didasarkan pada F hitung sebesar 0,447 dengan tingkat 34

Transcript of jsma.stan-im.ac.idjsma.stan-im.ac.id/pdf/vol6/2/Artikel 4 (Dani Sopian).doc · Web viewPenelitian...

Page 1: jsma.stan-im.ac.idjsma.stan-im.ac.id/pdf/vol6/2/Artikel 4 (Dani Sopian).doc · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitablitas dan leverage

Jurnal Sains Manajemen & AkuntansiVolume VI No. 2/November/2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN RASIO LEVERAGE KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM

(Studi Pada Perusahaan Sektor Industri Food and Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

Dani Sopian

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitablitas dan leverage keuangan terhadap return saham pada perusahaan sektor industri food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini digunakan analisis rasio keuangan, dimana rasio profitabilitas diwakili oleh Return on Assets (ROA), dan Return on Equity (ROE) dan rasio leverage yang diwakili oleh Debt to Total assets (DTA) terhadap return saham pada perusahaan sektor industri food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor industri food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang diambil berdasarkan kriteria tertentu dengan menggunaka tehnik purposive sampling. Thenik analisis data menggunakan regresi linier berganda yang dilanjutkan dengan uji normalitas. Uji multikolieneritas, uji heteroskedestisitas, dan uji autokorelasi.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari situs resmi www.idx.co.id yaitu data laporan keuangan perusahaan sektor industri food and beverages yang terdaftar di BEI. Analisis pengolahan data penelitian menggunakan Software Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS 16.00 for windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan dari periode tahun 2007 sampai dengan 2009, Hasil regresi linear berganda menunjukan bahwa pada uji F menunjukan bahwa secara bersama-sama variabel return on asses, return on equity dan debt to total assets tidak mempengaruhi return saham. Hal ini didasarkan pada F hitung sebesar 0,447 dengan tingkat signifikan 0,720 yang berarti memiliki signifikan lebih besar dari 0,05.

Kata kunci : Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Debt to Total Assets (DTA).

I. PENDAHULUAN

Pasar modal dalam aktivitasnya menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan.

Dalam melakukan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk

memindahkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (lender) kepada pihak

yang memerlukan dana (borrower). Fungsi ini juga sebenarnya telah dilakukan oleh

34

Page 2: jsma.stan-im.ac.idjsma.stan-im.ac.id/pdf/vol6/2/Artikel 4 (Dani Sopian).doc · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitablitas dan leverage

Jurnal Sains Manajemen & AkuntansiVolume VI No. 2/November/2014

intermediasi keuangan lainnya, seperti lembaga perbankan. Perbedaan mendasar pada

aktivitas di pasar modal adalah memperdagangkan dana dan lebih bersifat jangka

panjang dan juga dilakukan secara langsung tanpa perantara lembaga keuangan.

Pasar modal di indonesia sejak tahun 1997 mengalami perkembangan yang

cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari 56 emiten pada tahun 1989 menjadi 288 emiten

pada tahun 1999 ( Purba, 2000) dalam penelitian (Susilo, 2004:97). Dari peningkatan

tersebut tampak bahwa pasar modal dapat dijadikan sebagai alternatif penghimpunan

dana dan penyalur dana yang cukup menarik. Dalam pasar modal yang efisien harga-

harga saham mencerminkan semua informasi yang relevan dan pasar akan bereaksi

apabila terdapat informasi baru. Salah satu bentuk informasi tersebut adalah informasi

akuntansi, khsusnya laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini merupakan

hasil dari proses akuntansi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam

pengambilan keputusan perusahaan, aliran kas, dan informasi lainnya yang terkait

dengan keputusan investasi, (Minar Simanungkalit, 2009).

Menurut Munawir (2001:2), laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari

proses akuntansi yang digunakan untuk alat berkomunikasi dengan pihak-pihak yang

berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan. Oleh sebab itu, laporan keuangan

perusahaan merupakan sumber informasi yang bersifat fundamental untuk dapat menilai

kinerja perusahaan yang baik. Meskipun analisis rasio keuangan digunakan oleh

investor sebagai alat pengukur konvensional, analisis rasio tersebut mempunyai

kelemahan utama, yaitu mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk

mengetahui apakah suatu perusahaan telah berhasil menciptakan suatu nilai atau tidak.

Angka rasio bisa digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Untuk dapat

mengukur kinerja perusahaan diperlukan alat pembanding dan rasio dalam industri

sebagai keseluruhan yang sejenis, dimana perusahaan menjadi anggotanya yang dapat

digunakan sebagai alat pembanding dari angka rasio profitabilitas perusahaan, salah

satu rasio yang biasa digunakan adalah Return on Asset (ROA) dan Rreturn on Equity

(ROE). Menurut Prastowo (2005: 91), Return on Asset (ROA) adalah salah satu bentuk

dari rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan

aktivanya untuk memperoleh laba. Namun, sebagian perusahaan yang go public belum

menghasilkan laba berdasarkan aktiva yang dimiliki yang sepadan untuk menutup

resiko dan biaya investasi yang ditanamkan pemilik modal. Return on Equity (ROE)

35

Page 3: jsma.stan-im.ac.idjsma.stan-im.ac.id/pdf/vol6/2/Artikel 4 (Dani Sopian).doc · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitablitas dan leverage

Jurnal Sains Manajemen & AkuntansiVolume VI No. 2/November/2014

merupakan tingkat pengembalian atas ekuitas pemilik perusahaan. Penelitian ini

menggunakan proksi return on equity sebagai ukuran profitabilitas perusahaan.

Investor tidak hanya melihat kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba,

tetapi juga banyaknya penggunaan hutang oleh perusahaan dalam menjalankan

aktivitasnya. Penggunaan hutang yang besar dan semakin tinggi pada perusahaan akan

mempengaruhi terhadap tingkat keuntungan yang diperoleh oleh investor karena

semakin besar penggunaan hutang maka akan semakin besar juga beban bunga yang

ditanggung, sehingga mengurangi tingkat keuntungan yang akan diperoleh perusahaan

dan akan berdampak pada return yang diperoleh investor. Tingkat penggunaan hutang

pada perusahaan disebut dengan istilah solvabilitas (leverage). Pada penelitian ini,

untuk mengukur tingkat leverage tersebut peneliti menggunakan rasio keuangan Debt to

Total Aset (DTA).

II REVIEW LITERATUR & PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Profitabilitas

Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan

aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain profitabilitas

adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu

(Riyanto, 2001: 35). Menurut Weston dan Brigham (1994: 475), perusahaan dengan

tingkat profitabilitas yang tinggi umumnya menggunakan hutang dalam jumlah yang

relatif sedikit karena dengan tingkat pengembalian investasi yang tinggi perusahaan

dapat melakukan permodalan dengan laba ditahan saja. Rasio propitabilitas merupakan

rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari

sumber dana yang dimiliki.

Menurut Ang (1997) rasio profitabilitas terdiri dari tujuh rasio dan dari ke tujuh

rasio profitabilitas tersebut ada 2 rasio yang berkaitan dengan efisiensi perusahaan

dalam menghasilkan laba, yaitu Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE).

2.1.1 Return on Assets (ROA)

Return on Assets (ROA) merupakan ukuran kemampuan perusahaan didalam

menghasilkan keuntungan (return) bagi perusahaan dengan memanfaatkan aktiva yang

dimilikinya. Semakin besar return on assets menunjukkan kinerja yang semakin baik

(Ang, 1997). Nilai return on assets yang semakin tinggi menunjukkan suatu perusahaan

36

Page 4: jsma.stan-im.ac.idjsma.stan-im.ac.id/pdf/vol6/2/Artikel 4 (Dani Sopian).doc · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitablitas dan leverage

Jurnal Sains Manajemen & AkuntansiVolume VI No. 2/November/2014

semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba, sehingga nilai

perusahaan meningkat (Brigham, 2001). Jadi semakin tinggi nilai return on assets

menunjukkan kinerja keuangan perusahaan semakin baik.

2.1.2 Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan tingkat kembalian perusahaan atau efektivitas perusahaan di dalam

menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas (shareholder’s equity) yang

dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi nilai return on equity menunjukkan semakin

efisien perusahaan menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba (Brigham,

2001).

2.2 Rasio Leverage

Rasio leverage menggambarkan sumber dana operasi yang digunakan oleh

perusahaan. Rasio leverage juga menunjukan risiko yang dihadapi perusahaan. Semakin

besar risiko yang dihadapi oleh perusahaan maka ketidakpastian untuk menghasilkan

laba di masa depan juga akan makin meningkat. Foster (1986:65-66) mengungkapkan

bahwa terdapat hubungan antara rasio leverage dengan return perusahaan. Artinya

hutang dapat digunakan untuk memprediksi keuntungan yang kemungkinan bisa

diperoleh bagi investor jika berinvestasi pada suatu perusahaan.

2.3 Return Saham

Menurut Tjiptowati (2008) Return Saham Merupakan tingkat keuntungan atau

pendapatan yang diperoleh dari investasi dalam instrumen investasi surat berharga

saham. Return yang telah terjadi dinamakan actual return. Sedangkan rata-rata return

yang diharapkan mampu dihasilkan oleh investor dimasa mendatang berdasarkan anlisis

adalah expected return. Selisih atau perbedaan antara actual return dan expected return

adalah abnormal return.

Abnormal Return merupakan selisih antara actual return dan expected return.

Penelitian untuk menghitung expected return didasarkan return pasar (market-adjusted

model), yakni menganggap bahwa penduga terbaik untuk mengestimasi return sekuritas

adalah return indeks pasar saat tersebut. Dengan model ini, maka tidak perlu

menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasi, karena return

sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar.

37

Page 5: jsma.stan-im.ac.idjsma.stan-im.ac.id/pdf/vol6/2/Artikel 4 (Dani Sopian).doc · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitablitas dan leverage

Jurnal Sains Manajemen & AkuntansiVolume VI No. 2/November/2014

Akuntansi sering disebut bahasa bisnis karena fungsinya yang

mengkomunikasikan informasi suatu badan usaha terutama informasi yang dapat

dikuantitatifkan dalam rangka kebutuhan pengambilan keputusan bagi para pemakai

informasi yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Suatu laporan keuangan akan

bermanfaat jika laporan keuangan memberikan informasi yang relevan untuk memenuhi

kebutuhan kebutuhan para pemakai laporan keuangan tersebut dalam mengambil

keputusan. Informasi laporan keuangan tersebut akan memiliki kualitas yang relevan

jika informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi sipemakai laporan

keuangan, seperti contoh nya investor.

Investasi yang dilakukan pada surat berharga oleh seorang investor diharapkan

mendapat keuntungan/return. Namun, mungkin saja potensi keuntungan tersebut bisa

berbalik menjadi sebuah kerugian yang tidak diduga sebelumnya. Dunia pasar modal

memang tidak terlepas dari dua sisi, yaitu risk dan return. Investasi dalam bentuk saham

mempunyai resiko tinggi karena harga saham sangat peka terhadap banyak faktor, baik

faktor eksternal maupun internal perusahaan. Disamping itu juga berlaku perinsip yaitu

“high risk-high return”. Hal ini menggambarkan semakin tinggi tingkat keuntungan

(return) yang diharapkan investor maka akan semakin tingi pula risiko yang harus

dihadapi. Melihat kondisi ini maka investor sangat perlu melakukan analisis untuk

menilai kinerja perusahaan dimana investor melakukan investasi.

Menurut Tandelili (2001:240), untuk menilai kinerja keuangan emiten, investor

dapat melakukan analisis terhadap laporan keuangan emiten, salah satu analisis yang

digunalkan adalah analisis rasio keuangan. Rasio keuangan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah rasio Profitabilitas dan Rasio Leverage. Indikator ini sangat

penting diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana investasi yang akan dilakukan

investor di suatu perusahaan mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat

yang disaratkan investor. Propitabilitas perusahaan adalah salah satu cara untuk menilai

secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan di dapat dari aktivitas

investasi. Semakin tinggi rasio profitabilitas maka semakin besar pula kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba (Abdullah, 2005:54). Dengan kata lain semakin

tinggi rasio profitabilitas maka return saham yang diterima oleh investor akan semakin

besar. Dalam penelitian ini rasio profitabilitas diwakili oleh Return on Assets (ROA)

dan Return on Equity (ROE). Sebaliknya angka rasio leverage yang semakin besar

38

Page 6: jsma.stan-im.ac.idjsma.stan-im.ac.id/pdf/vol6/2/Artikel 4 (Dani Sopian).doc · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitablitas dan leverage

Jurnal Sains Manajemen & AkuntansiVolume VI No. 2/November/2014

memungkin kan kinerja perusahaan yang tidak baik (Abdullah, 2005:51). Rasio

leverage dalam penelitian ini di ukur dengan menggunakan Debt to Total Assets (DTA).

Gambar 1.Kerangka Pemikiran

Simultan

Parsial

2.4 Pengembangan Hipotesis

Berdasarkan uraian uraian di atas, maka dapat disusun hipotesis penelitian sebagai

berikut :

1. Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Debt to Total Assets

(DTA) berpengaruh secara simultan terhadap Return saham pada perusahaan

Sektor Industri Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia.

2. Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Debt to Total Assets

(DTA) berpengaruh secara parsial terhadap Return saham pada perusahaan

Sektor Industri Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia.

III. METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian maka jenis penelitian ini

adalah deskiptif dan Verifikatif. Menurut Sugiyono (2008 : 11) menjelaskan bahwa “

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilkukan untuk mengetahui nilai variabel

mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau

39

Return Saham

Return on Assets

Return on Equity

Debt to Total Assets

Page 7: jsma.stan-im.ac.idjsma.stan-im.ac.id/pdf/vol6/2/Artikel 4 (Dani Sopian).doc · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitablitas dan leverage

Jurnal Sains Manajemen & AkuntansiVolume VI No. 2/November/2014

menghubungkan dengan variabel yang lain”. Penelitian deskriptif berfungsi untuk

menggambarkan karakteristik suatu populasi. Sedangkan Penelitian verifikatif

digunakan untuk meneliti ulang hasil penelitian sebelumnya dengan tujuan untuk

memverifikatif kebenaran hasil penelitian sebelumnya tersebut. Dalam hal ini metode

penelitian verifikatif tersebut berfungsi untuk menguji jawaban masalah atas hasil

penelitian yang kebenarannya bersifat sementara, dimana hubungan antara variabel

dalam penelitian ini dianalisa dengan menggunakan ukuran-ukuran statistika yang

relevan dengan data tersebut.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:61). Sedangkan yang

dimaksud dengan populasi sasaran adalah objek penelitian yang akan digunakan untuk

menjadi sasaran penelitian. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah perusahaan

sektor industri food and beverages yang telah go public dan sahamnya terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

Sektor industri food and beverages dipilih sebagai populasi penelitian karena

kelompok industri tersebut memiliki jumlah terbesar perusahaan yang telah go public

dibandingkan dengan perusahaan dalam industri lain sehingga dapat terhindar dari

kekurangan data setelah dilakukan penyesuaian.

Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya kesalahan

dalam penentuan sampel penelitian, yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap hasil

analisis. Adapun kriteria-kriteria yang dipilih dalam penentuan sampel adalah :

1. Perusahaan yang termasuk dalam kategori perusahaan sektor Industri food and

beverages terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Perusahan terus listing di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian.

3. Perusahaan yang memiliki data lengkap tentang variable yang akan diteliti.

4. Perusahaan yang menghasilkan keuntungan selama periode penelitian.

5. Data laporan keuangan dalam satuan Rupiah.

Berdasrkan hasil seleksi sampel di atas, dari 20 populasi penelitian maka

diperoleh 15 sampel penelitian yang memenuhi kriteria tersebut di atas.

40

Page 8: jsma.stan-im.ac.idjsma.stan-im.ac.id/pdf/vol6/2/Artikel 4 (Dani Sopian).doc · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitablitas dan leverage

Jurnal Sains Manajemen & AkuntansiVolume VI No. 2/November/2014

IV TEMUAN-TEMUAN

4.1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data yang digunakan

dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai minimum, serta

nilai rata-rata serta standard deviasi dari masing-masing variabel.

Tabel 1 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. DeviationROA 45 .2202 34.2690 7.878104E0 6.7928135ROE 45 1.3251 323.5950 2.461664E1 48.7906115DTA 45 .2115 .9343 .504269 .1834314RS 45 -.6292 1.4642 .187134 .5114453

Valid N (listwise) 45Sumber : Data Primer

Setelah dilakukan pengolahan data, dapat dilihat bahwa terdapat perubahan

jumlah sampel. Tabel 3.6 menunjukkan bahwa jumlah data yang valid pada penelitan

ini adalah sebanyak 45 sampel. Dari 45 sampel data return on assets , nilai minimum

sebesar 0,2202 yang didapatkan oleh PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk,

dengan nilai maksimum sebesar 34,2690 yang didapatkan oleh PT. Multi Bintang

Indonesia Tbk. Nilai rata-rata sebesar 7,8781 dengan Standar deviasi 6,7928 yang lebih

kecil dari mean menunjukkan sebaran variabel data yang kecil antara return on assets

terendah dan tertinggi.

4.2 Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang

diperoleh dapat menghasilkan estimator linier yang baik. Model analisis yang

digunakan dalam penelitian ini akan menghasilkan estimator yang tidak bias apabila

memenuhi asumsi klasik. Pengujian-pengujian yang dilakukan untuk memenuhi kriteria

asumsi klasik adalah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak.

Alat uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas

dengan Kolmogorov Smirnov untuk menguji ketepatan distribusi suatu variabel dan

41

Page 9: jsma.stan-im.ac.idjsma.stan-im.ac.id/pdf/vol6/2/Artikel 4 (Dani Sopian).doc · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitablitas dan leverage

Jurnal Sains Manajemen & AkuntansiVolume VI No. 2/November/2014

uji keselarasan data. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS for

Window.

Tabel 2 Hasil Perhitungan Uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov TestROA ROE DTA RS

N 45 45 45 45Normal Parametersa

Mean 7.878104E0

2.461664E1 .504269 .187134

Std. Deviation 6.7928135E0

4.8790611E1 .1834314 .5114453

Most Extreme Differences

Absolute .162 .357 .115 .149Positive .162 .357 .115 .149Negative -.135 -.317 -.077 -.096

Kolmogorov-Smirnov Z 1.090 2.397 .769 .996Asymp. Sig. (2-tailed) .186 .000 .596 .274a. Test distribution is Normal.

Kriteria yang digunakan berdasarkan probabilitas:

a. Jika probability value > 0,05 maka H0 diterima.

b. Jika probability value < 0,05 maka H0 ditolak.

Berdasarkan hasil output SPSS Kolmogorov- Smirnov Test di atas, untuk

nilai probabilitas variabel return on assets sebesar 0,186 nilai probabilitas variabel

return on equity sebesar 0,000, nilai probabilitas variabel debt to total assets

sebesar 0,596, dan nilai probabilitas variabel return saham sebesar 0,274. Nilai

probabilitas variabel return on assets, debt to total assets dan return saham pada

penelitian ini lebih besar dari 0,05, berarti semua data penelitian ini berdistribusi

normal. Sedangkan return on equity pada penelityan ini lebih kecil dari 0,05, berarti

data return on equity dalam penelitian ini tidak berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinieritas untuk menguji apakah terdapat interkorelasi yang

sempurna diantara beberapa variabel bebas yang digunakan dalam persamaan

regresi. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bebas ditunjukkan oleh

angka tolerance dan angka VIF, dimana apabila angka tolerance lebih dari 0,10 dan

42

Page 10: jsma.stan-im.ac.idjsma.stan-im.ac.id/pdf/vol6/2/Artikel 4 (Dani Sopian).doc · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitablitas dan leverage

Jurnal Sains Manajemen & AkuntansiVolume VI No. 2/November/2014

VIF kurang dari 10 akan semakin rendah hubungan antara variabel. Berdasarkan

hasil perhitungan data dengan SPSS didapat hasil sebagai berikut

Tabel 3 Hasil Perhitungan Uji Multikolinearitas dengan Tolerance dan VIF

Coefficientsa

ModelCollinearity StatisticsTolerance VIF

1 (Constant)ROA .393 2.542ROE .312 3.201DTA

.647 1.545

a. Dependent Variable: RS

Dari tabel diatas terlihat bahwa baik variabel nilai tolerance dan nilai VIF

menunjukkan tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari

10 dan nilai tolerance kurang dari 10%. Ini berarti tidak ada korelasi antar variabel

bebas yang nilainya lebih dari 95%. Hasil ini menandakan bahwa model regresi

yang dihasilkan tidak terjadi multikolinieritas dan baik untuk digunakan.

3. Uji Heteroskedastisitas

Penyimpangan asumsi klasik ini adalah adanya heteroskedastisitas dimana

variabel dalam model tidak sama. Model regresi dinyatakan memiliki gejala

heteroskedastisitas apabila sebaran titik pada Scatterplot menunjukkan pola atau

bentuk tertentu. Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apabila muncul

kesalahan dan residual dari model regresi yang dianalisis tidak memiliki varian

yang konstan dari suatu observasi. Berdasarkan hasil analisis dengan SPSS

didapatkan grafik scatter plot sebagai berikut:

43

Page 11: jsma.stan-im.ac.idjsma.stan-im.ac.id/pdf/vol6/2/Artikel 4 (Dani Sopian).doc · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitablitas dan leverage

Jurnal Sains Manajemen & AkuntansiVolume VI No. 2/November/2014

Gambar 2Perhitungan Uji Heteroskedastisitas dengan Scatter Plot

Dari grafik scater plot di atas terlihat bahwa titik-titik yang terdapat pada

grafik tersebut tidak membentuk pola tertentu yang berarti model regresi pada

penelitian ini tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Ini berarti data yang disajikan

pada penelitian ini layak dan baik untuk diteliti.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokotelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam satu model regresi

linier ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode sebelumnya (t-1). Untuk pengujian autokorelasi dapat

dideteksi dengan Durbin Watson test (DW). Berdasarkan hasil analisis dengan

SPSS didapatkan Durbin Watson test (DW) sebagai berikut:

Tabel 4 Hasil Perhitungan Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson test (DW)

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .178a .032 -.039 .5213623 1.890a. Predictors: (Constant), DTA, ROA, ROE

44

Page 12: jsma.stan-im.ac.idjsma.stan-im.ac.id/pdf/vol6/2/Artikel 4 (Dani Sopian).doc · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitablitas dan leverage

Jurnal Sains Manajemen & AkuntansiVolume VI No. 2/November/2014

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .178a .032 -.039 .5213623 1.890b. Dependent Variable: RS

Untuk mendignosis adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan

pengujian terhadap nilai Uji Durbin Watson (Uji Dw), berdasarkan tabel

autokorelasi sebagai berikut:

Tabel 5Uji Autokorelasi

DW Kesimpulan< 1,45

1,45 - 1,681,68 - 2,322,32 - 2,55

> 2,55

Ada AutokorelasiTanpa KesimpulanTidak Ada AutokorelasiTanpa kesimpulanAda Autokorelasi

Dari hasil perhitungan program komputer SPSS didapat nilai Uji Dw = 1,890.

Nilai tersebut dapat dinyatakan berada di daerah tidak ada autokorelasi, sehingga

dapat disimpulkan bahwa pada persamaan regresi tersebut tidak terdapat

autokorelasi.

5. Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk mengatahui ada tidaknya pengaruh antara

variabel terikat. Berdasarkan perumusan masalah dan hipotesis yang telah

ditentukan di depan maka didapat hasil pengolahan data dengan program SPSS,

yang tampak pada tabel 3.8. berikut ini:

45

Page 13: jsma.stan-im.ac.idjsma.stan-im.ac.id/pdf/vol6/2/Artikel 4 (Dani Sopian).doc · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitablitas dan leverage

Jurnal Sains Manajemen & AkuntansiVolume VI No. 2/November/2014

Tabel 6Hasil Regresi Persamaan.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) .048 .315 .153 .879

ROA .020 .018 .265 1.082 .286ROE -.003 .003 -.246 -.895 .376DTA .090 .533 .032 .169 .867

a. Dependent Variable: RS

Pada tabel 3.8 menunukan bahwa persamaan regresi linear berganda yang

diperoleh dari hasil analisis yaitu:

Y = 0,048 + 0,20 ROA + -0,003 ROE + 0,090 DTA

Dimana : Y = Return Saham

ROA = Return on Assets

ROE = Return on Equity

DTA = Debt to Total Assets

Dari persamaan regresi tersebut di atas mempunyai makna:

1. Koefisien konstanta 0,048 dan bertanda positif, , nilai ini mengandung

pengertian bahwa apabila nilai variabel X1 ( return on Assets ), variabel X2 (

Return on Equity), X3 ( Debt to Total Assets ) sama dengan nol, maka tingkat

atau besarnya nilai variabel devenden Y ( Return Saham ) di lokasi tersebut akan

sebesar 4,8%.

2. Koefisien regresi β1 sebesar 0,020 berarti bahwa, apabila nilai X1 (Return on

Assets) terjadi peningkatan sebesar 1 poin, sementara variabel independen

lainnya bersifat tetap, maka tingkat variabel Y (return saham) di perusahaan

obyek penelitian tersebut akan meningkat sebesar 2%.

46

Page 14: jsma.stan-im.ac.idjsma.stan-im.ac.id/pdf/vol6/2/Artikel 4 (Dani Sopian).doc · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitablitas dan leverage

Jurnal Sains Manajemen & AkuntansiVolume VI No. 2/November/2014

3. Koefisien regresi β2 sebesar -0,003, berarti bahwa, apabila nilai X2 (return on

equity) terjadi peningkatan sebesar 1 poin, sementara variabel independen

lainnya bersifat tetap, maka tingkat variabel Y (return saham) di perusahaan

obyek penelitian tersebut akan meningkat sebesar -0,3%.

4. Koefisien regresi β3 sebesar 0,090 berarti bahwa, apabila nilai X3 (debt to total

assets) terjadi peningkatan sebesar 1 poin, sementara variabel independen

lainnya bersifat tetap, maka tingkat variabel Y (return saham) di perusahaan

obyek penelitian tersebut akan meningkat sebesar 9%.

5.1. Pengujian Signifikansi Simultan ( Uji F-test)

Pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji F. Uji F dilakukan untuk

mengetahui pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Berikut adalah hasil

uji statistik:

ANOVAb

ModelSum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .365 3 .122 .447 .720a

Residual 11.145 41 .272Total 11.509 44

a. Predictors: (Constant), DTA, ROA, ROEb. Dependent Variable: RS

Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat besarnya F hitung yaitu sebesar 0,447

dengan tingkat signifikasi 0,720, nilai signifikasi ini lebih besar dibandingkan dengan

taraf signifikansi yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu 0,05, sehingga dapat

diartikan bahwa return on assets, return on equity dan debt to total assets secara

bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

V.PEMBAHASAN DAN KETERBATASAN

Menurut hasil secara simultan, menunjukkan bahwa secara barsama-sama

variabel Retun on Asset (ROA), Return on Equity (ROE) dan Debt to Total Assets

(DTA) tidak memiliki pengaruh terhadap Return Saham.

47

Page 15: jsma.stan-im.ac.idjsma.stan-im.ac.id/pdf/vol6/2/Artikel 4 (Dani Sopian).doc · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitablitas dan leverage

Jurnal Sains Manajemen & AkuntansiVolume VI No. 2/November/2014

Hal ini mengandung arti bahwa Retun on Asset (ROA), Return on Equity (ROE)

dan Debt to Total Assets (DTA) tidak mempunyai pengaruh terhadap Retun Saham.

Penelitian konsisten dengan hasil studi yang dilakukan oleh Penelitian Saiful Anam

(2002) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel return on equity dan debt to

total assets tidak berpengaruh terhadap return saham. Dan penelitian Sunarto (2001)

dalam penelitiannya berdasar hasil pengujian terhadap data periode 1999 untuk return

on assets, return on equity, dan debt to total assets serta data periode 1999/2000 untuk

perhitungan return saham menunjukkan bahwa ketiga variabel independen (ROA, ROE,

dan DTA) secara bersama-sama tidak signifikan berpengaruh terhadap return saham

periode 1999/2000. Sedangkan secara varsial return on equity dan debt to total assets

berpengaruh tidak signifikan terhadap retur saham.

Hasil penelitian bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Minar

Simanungkalit (2009) hasil penelitianya menyatakan bahwa variabel Return on Aset

(ROA), Return on Equity (ROE), dan Deb to Total Aset (DTA) bersama-sama

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Sunarto (2001)

menyatakan bahwa rasio profitabilitas (ROA dan ROE) dan Leverage (DTA) signifikan

mempengaruhi return saham di BEJ untuk periode 1998/1999 dan 1999/2000. Variabel

Return on Aset (ROA) dan Return on Eqquity (ROE) secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap return saham.

Perbedaan hasil penelitian ini terjadi karena sampel yang digunakan oleh peneliti

dalam penelitian ini tidak random dan hanya mendasarkan pada perusahaan sektor

industry food ang beverage selama periode 2007 sampai dengan 2009.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa semua hipotesis dalam penelitian

ini yang diajukan tidak berhasil didukung oleh data.

Sementara peneliti yang sebelumnya yang tidak konsisten dengan penelitian ini

dilihat dari sampel yang digunakan lebih banyak dan jangka waktunya lebih dari 3

tahun. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Minar Simanungkalit (2009) dalam

penelitiannya sampel yang digunakan adalah 16 perusahaan makanan dan minman yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2004sampai dengan 2007. Dan

penelitian yang dilakukan oleh Sunarto (2001) dalam penelitiannya sampel yang

digunakan sebanyak 92 perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia namun jangka

waktu1998-2000.

48

Page 16: jsma.stan-im.ac.idjsma.stan-im.ac.id/pdf/vol6/2/Artikel 4 (Dani Sopian).doc · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitablitas dan leverage

Jurnal Sains Manajemen & AkuntansiVolume VI No. 2/November/2014

Profitabilitas tidak mempengaruhi return saham, hubungan tersebut tidak sesuia

dengan hipotesis dan teory yang dikemukakan oleh Brigham yaitu semakin tinggi rasio

profitabilitas yang diwakili oleh return on assets, maka semakin besar kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba. Namun dalam kenyataannya bila laba yang

diperoleh perusahaan besar belum tentu return saham yang akan diterima oleh investor

juga semakin besar. Karena masih banyak faktor lain yang mempengaruhinya. Rasio

profitabilitas yang diwakili oleh return on equity mempunyai hubungan yang searah

dengan return saham. Semakin tinggi return on equity maka kinerja perusahaan semakin

baik, suatu angka return on equity yang bagus akan membawa keberhasilan bagi

perusahaan, yang mengakibatkan tingginya harga saham dan membuat perusahaan dapat

dengan mudah menarik dana baru (Walsh, 2004;56). Penggunaan hutang yang besar

dalam perusahaan mengakibatkan beban bunga yang semakin besar yang tentunya akan

berdampak pada tingkat keuntungan yang didapat oleh investor. Kondisi ini

menggambarkan apabila nilai return on equity yang makin mengindikasikan bahwa

perusahaan makin banyak menggunakan hutang sehingga membawa dampak negatif

bagi investor, dimana apabila return on equity makin tinggi nilai return saham yang

dimiliki perusahaan makin kecil.

Menurut Brigham dalam teorinya menyatakan semakin tinggi rasio leverage yang

diwakili oleh debt to total assets maka smakin besar laba perusahaan. Hal ini disebabkan

karena perusahaan memiliki modal kerja yamg besar dan disertai dengan kemampuan

perusahaan untuk mengelola modal kerja yang besar tersebut dengan efektif, sehingga

menghasilkan laba yang besar. Apabila laba perusahaan besar maka return saham yang

akan diterima oleh investor juga semakin besar.

Telah melakukan analisis data dan interpretasi hasil, penelitian ini memiliki

beberapa keterbatasan antara lain :

a. Penelitian ini hanya terbatas untuk sampel perusahaan Pada Perusahaan Sektor

Industri Food and Beverages sehingga kurang mewakili seluruh emiten yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

b. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Return on Assets (ROA),

Return on Equity (ROE), dan Debt to Total Assers (DTA) tidak mempengaruhi

return saham secara bersama-sama .

49

Page 17: jsma.stan-im.ac.idjsma.stan-im.ac.id/pdf/vol6/2/Artikel 4 (Dani Sopian).doc · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitablitas dan leverage

Jurnal Sains Manajemen & AkuntansiVolume VI No. 2/November/2014

c. Pada penelitian ini, dalam menghitung return saham hanya didasarkan pada

ideks harga saham gabungan (IHSG) bulanan.

REFERENSI

Abdullah, M Faisal, 2005, “Dasar-dasar manajemen Keuangan”. Cetakan Kelima. Malang: Universitas Muhamadiyah Malang.

Anam, Saiful, 2003, “Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage Terhadap Return Saham Perusahaan (Studi Kasus Industri Manufaktur di BEJ)”, Tesis

Ang, Robbert, 1997. “Buku Pintar: Pasar Modal Indonesia”. Mediasoft Indonesia.Anoraga Pandji, 2006. “Pengantar Pasar Modal”. Cetakan Kelima. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Brigham Dan John M Wachomicz, Jr.2005.” prinsip-prinsip manajemen K euangan”. Jakarta:Erlangga.

Brigham, Eugene. Dan Joel F. Houston. 2001. “Manajemen Keuangan”. Jakarta: Erlangga.

Home, Van James C. Dan John M. Wachomicz, Jr.2005. “Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan”. Jakarta:Erlangga.

Moh Nasir, 1988. “Metode penelitian”. Jakarta : Ghalia Indonesia

Munawir, S, Drs., Akuntan. 2004. “Analisa Laporan Keuangan”. Yogyakarta : Liberty

Purba, Parentahen. 2002. “Analisis dan Perencanaan Keuangan”. Edisi Pertama. Mean: Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara.

Riyanto, Bambang. 1995. “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”. Edisi Keempat. Cetakan Pertama. BPFE. Yogyakarta.

Simanungkalit, Minar 2009. “ Pengaruh Profitabilitas da Leverage Keuangan terhadap Return Saham”. Skripsi. Undip, Semarang.

Sugiyono, Prof. DR. 2009. “Statistika Untuk Penelitian Alfabeta”. Bandung

Sunarto, 2001. ’Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage Terhadap Return Saham Perusahaan Mnufaktur di BEJ”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi.

Sundjaja, Ridwan., & Barlian, Ingn. 200. Manajemen Keuangan Satu dan Dua. Klaten: PT. Intan Sejati.

50

Page 18: jsma.stan-im.ac.idjsma.stan-im.ac.id/pdf/vol6/2/Artikel 4 (Dani Sopian).doc · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitablitas dan leverage

Jurnal Sains Manajemen & AkuntansiVolume VI No. 2/November/2014

Sugiyono, Prof. Dr. 2009. “Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi Dengan Metode R&D”. Bandung : CV. Alfabeta.

Susilo, Dwi,dkk. “Dampak Publikasi Laporan Keuangan Terhadap Perilaku Return Saham Di Bursa Efek Jakarta”. SMART: Vol 2 No.2 Mei 2004.

Tandelilin, 2001.” Analisis Investasi dan Manajemen Portfolio”, Edisi 1.yogyakarta. BPFE.

Utomo, welly. 2007. “Analisis Pengaruh Beta Dan Varian Return Saham Terhadap Return Saham” Program Studi Magister Manajemen Unversitas Diponegoro Semarang

Walsh, Ciaran. 2004. Key Managemen Ratios: “Rasi-rasio Manajemen Penting. Edisi ketiga”. Jakarta : Erlangga.

51