jshckdsmcl

13
DITA NUR HAPSARI H1A012015 Parkinsonism

description

gcdshus

Transcript of jshckdsmcl

Page 1: jshckdsmcl

DITA NUR HAPSARIH1A012015

Parkinsonism

Page 2: jshckdsmcl

PENDAHULUAN

Parkinsonism adalah suatu sindrom yang ditandai oleh tremor pada waktu istirahat, rigiditas, bradikinesia dan hilangnya refleks postural akibat penurunan dopamin dengan berbagai macam sebab. Parkinsonisme adalah kelainan sestem ekstrapiramidal yang paling sering ditemukan dan mempunyai beberapa sebab. Sebagian besar kasus ini tidak diketahui penyebabnya atau idiopatik. Parkinsonisme idiopatik adalah penyakit parkinson atau paralisis agitans. Di amerika penyakit ini merupakan penyebab utama dari kelumpuhan. Di Amerika Serikat, ada sekitar 500.000 penderita parkinson. Di Indonesia sendiri, dengan jumlah penduduk 210 juta orang, diperkirakan ada sekitar 200.000-400.000 penderita.

Page 3: jshckdsmcl

ISIDEFINISI

Penyakit Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sistem ekstrapiramidal yang merupakan bagian dari Parkinsonism yang secara patologis ditandai oleh adanya degenerasi ganglia basalis terutama di substansia nigra pars kompakta (SNC) yang disertai adanya inklusi sitoplasmik eosinofilik (lewy bodies).

Penyakit Parkinson atau sindrom Parkinson (Parkinsonismus) merupakan suatu penyakit neurodegeneratif/ sindrom karena gangguan pada ganglia basalis akibat penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus palidus/ neostriatum (striatal dopamine deficiency).

Page 4: jshckdsmcl

EPIDEMIOLOGI

Lebih dari 1,2 juta orang dieropa menderita penyakit paskinson. Onset rata-rata pada umur 60 tahun walaupun 1 dari sepuluh pasien terdiagnosis diumur sebelum 50 tahun. Prevalensi penyakit parkinson lebih banyak pada laki-laki dibanding perempuan. (EPDA,2011)

Page 5: jshckdsmcl
Page 6: jshckdsmcl

ETIOLOGI

Faktor lingkungan Tahun 1983 ditemukan kalau N-methyl-4-phenyl-1,2,3,6-

tetrahydropyridine(MPTP) berpotensi menginduksi parkinson pada manusia. MPTP adalah senyawa kimia sederhana yang komponen terdapat secara alamiah di tanaman. Struktur kimianya mirip dengan pembunuh gulma. Banyak studi telah menunjukkan asosiasi antara tinggal di pedesaan, terpapar herbisida/pestisida beresiko berkembang menjadi parkisnson. (APDA, 2010) 

Genetik Selama bertahun-tahun, faktor genetik dianggap tidak mungkin untuk

memainkan peran penting dalam patogenesis parkinson. Namun, dalam penelitian baru-baru ini mutasi telah diidentifikasi spesifik penyebab parkinson, sehingga memungkinkan untuk pertama kalinya untuk mulai menjelajahi patogenesis pada tingkat molekuler.Pada sebuah suervey di Robert Wood Johnson Medical School. 53% pasien PD yang memiliki keluarga seperti kakek atau nenek kemungkinan mereka terkena PD lebih besar. (APDA, 2010)

Page 7: jshckdsmcl

PATOFISIOLOGI

Parkinson adalah penghancuran progresif dari proyeksi dopaminergik dari substansia nigra pars compacta ke nucleus kaudatus dan putamen, yang menyebabkan ketidakseimbangan antara rangsangan dan penghambatan neurotransmitter dopamine, asetilkolin, γ-aminobutyric acid dan glutamate. Penelitian PET menunjukkan penderita Parkinson telah secara signifikan mengurangi serapan striatal untuk dopamine dibandingkan dengan orang yang sehat, terutama di bagian posterior putamen (diukur berdasarkan (18F-dopa), mengkonfirmasikan kehilangan dari persaraf nigrostriatal dopaminergik. Lebih dari 80% persarafan striatal dan 50% dari neuron nigral dopaminergik mungkin sudah hilang sebelum timbulnya onset gejala klinis penyakit parkinson. (Ana, 2015)

Page 8: jshckdsmcl

Diagram di bawah ini menunjukkan beberapa jalur dopamin di otak : memproyeksikan dari substansia nigra ke nukleus kaudatus putamen. Berkaitan dengan rangsangan sensorik dan gerakan : tegmentum ventral ke otak depan mesolimbic (diyakini terkait dengan fungsi kognitif, penghargaan dan perilaku emosional); dan sistem infundibular tubero- (berkaitan dengan saraf kontrol dari hipofisis sistem endokrin hipotalamus). (Ana, 2015)

Page 9: jshckdsmcl
Page 10: jshckdsmcl

Substansia nigra (sering disebut black substance), adalah suatu region kecil di otak (brain stem) yang terletak sedikit di atas medulla spinalis. Bagian ini menjadi pusat control/koordinasi dari seluruh pergerakan. Sel-selnya menghasilkan neurotransmitter yang disebut dopamine, yang berfungsi untuk mengatur seluruh gerakan otot dan keseimbangan tubuh yang dilakukan oleh sistem saraf pusat. Dopamine diperlukan untuk komunikasi elektrokimia antara sel-sel neuron di otak terutama dalam mengatur pergerakan, keseimbangan dan refleks postural, serta kelancaran komunikasi (bicara).

Pada penyakit Parkinson sel-sel neuron di SNc mengalami degenerasi, sehingga produksi dopamine menurun dan akibatnya semua fungsi neuron di system saraf pusat (SSP) menurun dan menghasilkan kelambatan gerak (bradikinesia), kelambatan bicara dan berpikir (bradifrenia), tremor dan kekauan (rigiditas). (APDA,2010)

Page 11: jshckdsmcl

PENEGAKAN DIAGNOSIS

Diagnosis klinis penyakit parkinson perlu ditemukan gejala motorik utama, yaitu badikinesia, tremor, dan instabilitas posisi tegak. Kriteria diagnosis penyakit parkinson disarankan oleh Pokdi Movement Disorder PERDOSI, sebagai berikut : ( Machfoed M.M, 2011).

Kriteria Klinis Ada 2 dari 3 gejala utama ( kardinal) gangguan motorik : tremor, rigiditas, bradikinesia

atau Ada 3 dari 4 gejala motorik : tremor, rigiditas, bradikinesia dan ketidakstabilan

postural. Krieteria Koller Ada 2 dari 3 gejala utama motorik. Respons positif terhadap terapi levodopa . Kriteria Hughes Possible : ada 1 dari 3 gejala utama Probable: ada 2 dari 4 gejala motorik Definit: ada 3 gejala utama Kriteria Geib Ada 3 macam diagnosis seperti kriteria hughes Definit ada tanda criteria diagnosis possible dan konfirmasi histopatologi.

Page 12: jshckdsmcl

TERAPI

Page 13: jshckdsmcl

PROGNOSIS KOMPLIKASI

Pasien dengan penyakit Parkinson, fungsi motorik dan fungsi kognitif menurun secara progresif dan mortalitasnya meningkat. Prognosis semakin buruk dan progresif pada pasien usia lanjut, dengan gambaran bradikinesia, rigiditas, gangguan postural, dan tremor. Berdasarkan studi kohort di Norwegia, laki-laki dengan penyakit Parkinson dengan usia 70 tahun memiliki harapan hidup rata-rata 8 tahun, dan wanita dengan penyakit Parkinson pada usia 70 tahun memiliki harapan hidup 11 tahun. Pada tahap akhir, penyakit Parkinson dapat menyebabkan komplikasi seperti tersedak, pneumoni, dan memburuk yang dapat menyebabkan kematian ( Gazewood, J.D, 2013).