JOB SHOP -...

15
JOB SHOP PANDUAN BIG PROJECT SIMULASI KOMPUTER - 2014

Transcript of JOB SHOP -...

JOB SHOP PANDUAN BIG PROJECT

SIMULASI KOMPUTER - 2014

JOB SHOP

DAFTAR ISI

1. Pengertian ................................................................................................................... 1

2. Tujuan Penjadwalan Workcenter ................................................................................ 2

3. Pengurutan Tugas (Sequencing) ................................................................................. 2

4. Definisi dalam Penjadwalan........................................................................................ 3

5. Karakteristik dan Kendala Proses ............................................................................... 4

6. Tujuan Simulasi Penjadwalan ..................................................................................... 5

7. Pemilihan Lokasi ........................................................................................................ 5

8. Contoh Studi Kasus ..................................................................................................... 6

9. Pengambilan Data ....................................................................................................... 6

JOB SHOP

1

1. PENGERTIAN

Pada sistem jobshop, proses produksi dilakukan untuk memproses produk-

produk yang sangat bervariasi jenisnya, bergantung dari tingkat pesanan dari

pasar. pada tipe ini prose produksi menggunakan satuan jumlah unit yang dibuat.

Suatu pabrik pada perusahaan maufaktur yang menggunakan proses produksi tipe

jobshop memiliki beberapa buah workcenter yang berbeda fungsinya, dimana tiap

workcenter berisi mesein-mesin dan peralatan yang sesuai dengan fungsi

workcenter tsb. Contohnya, workcenter bubut, drilling, dll. Workcenter tersebut

bersifat fleksibel mengingat perusahaan akan menghasilkan berbagai jenis produk

yang bervariasi jenisnya. Masing-masing produk yang memiliki urut-urutan

pengerjaan proses sendiri-sendiri tersebut diproses pada workcenter yang sesuai

dengan kebutuhan spesifikasi masing-masing produk. Dengan demikian aliran

kerja atau aliran produk yang terjadi pada masing-masing workcenter membentuk

aliran tercampur antar satu produk dengan produk jenis lain.

Gambar 1. Alur Jobshop

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh perusahaan bertipe job shop untuk

dapat memelihara level inventori yang rendah serta respon yang cepat untuk

permintaan pelanggan adalah masalah penjadwalan. Karakterististik dari

penjadwalan ini didefinisikan oleh sekumpulan job, dimana tiap job mempunyai

satu atau lebih operasi. Operasi dari tiap job tersebut ditetapkan secara urut pada

mesin yang spesifik. Sehingga tujuan dari penjadwalan seperti yang telah

JOB SHOP

2

diungkapkan oleh Rejendran dan Holthaus (1999) yaitu untuk meminimalkan

(memaksimalkan) ukuran atau beberapa ukuran dalam pelaksanaannya agar dapat

tercapai. Ukuran-ukuran performansi yang berhubungan dengan penjadwalan job

shop yaitu utilisasi mesin, waktu siklus, rata-rata penyelesaian, level inventori dan

utilisasi sumber manufaktur. Berbagai teknik juga dapat diterapkan untuk

penjadwalan.

2. TUJUAN PENJADWALAN WORKCENTER

Tujuan melakukan simulasi pada sistem jobshop diantaranya adalah:

1. Memenuhi tanggal jatuh tempo.

2. Meminimumkan lead time yaitu meminimumkan periode waktu antara awal

proses dan penyelesaian sebuah komponen.

3. Meminimumkan waktu set-up (yaitu waktu yang dipergunakan sampai proses

bisa dimulai) dan biaya.

4. Meminimalkan persediaan (inventory) yaitu hasil pekerjaan yang masih dalam

proses.

5. Memaksimalkan pemanfaatan mesin, peralatan dan tenaga kerja.

Hal penting lainnya adalah menjamin bahwa tujuan pusat kerja sinkron

dengan strategi operasional dari organisasi.

3. PENGURUTAN TUGAS (SEQUENCING)

Pengurutan tugas merupakan proses untuk menentukan urutan pekerjaan yang

harus dikerjakan pada suatu pusat kerja, aturan prioritas mana dapat

diklasifikasikan sebagai local atau global. Aturan lokal hanya berkenaan dengan

satu stasiun kerja, sedangkan aturan global berkenaan dengan informasi banyak

stasiun kerja. Aturan prioritas untuk urutan pekerjaan adalah sebagai berikut:

JOB SHOP

3

FCFS (first come first serve): pekerjaan diproses berdasarkan pekerjaan yang

datang lebih awal pada suatu pusat kerja.

SPT (shortest processing time): pekerjaan diproses berdasarkan waktu proses

yang paling singkat yang terlebih dahulu dikerjakan.

EDD (earliest due date): pekerjaan berdasarkan due date setiap pekerjaan; jadi

pekerjaan yang harus selesai paling awal dikerjakan lebih dulu.

CR (critical ratio): pekerjaan yang memunyaI rasio paling kecil dari due date

terhadap lama waktu proses dikerjakan terlebih dahulu.

STR (slack time to remaining): waktu tersisa sebelum due date dikurangi

waktu proses tersisa; pekerjaan yang memiliki slack time yang terkecil

dikerjakan terlebih dahulu.

Rush: keadaan darurat dimana pelanggan tertentu yang didahulukan.

4. DEFINISI DALAM PENJADWALAN

Berikut adalah beberapa pengertian yang berkaitan dengan penjadwalan mesin:

Waktu proses (processing time), yaitu taksiran peramalan tentang berapa

lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas. Pada

pembahasan ini, processing time dinyatakan dengan pijk.

Waktu tenggat (due date), di, adalah batas waktu dari operasi terakhir dari

suatu pekerjaan yang harus selesai. Untuk tugas yang terlambat penyelesaian

job diluar waktu ini, maka akan dikenakan penalti pada job tersebut.

Slack time adalah waktu tersisa yang muncul akibat dari waktu prosesnya

lebih kecil daripada due date-nya.

Flow time adalah rentang waktu antara satu titik pada saat tugas tersedia untuk

diproses dengan suatu titik ketika tugas tersebut selesai.

Waktu penyelesaian (completion time), Cij, adalah waktu yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan pekerjaan mulai dari saat tersedianya pekerjaan (t=0)

sampai selesai.

JOB SHOP

4

Makespan biasanya dilambangkan dengan Cmax, yaitu waktu pengerjaan

seluruh job.

Keterlambatan (lateness), Li = Ci – di, adalah selisih antara waktu

penyelesaian job i dengan waktu tenggatnya (due date). Lateness baru dapat

dihitung setelah job i selesai menjalani semua proses, dan dapat bernilai

negatif, nol, atau positif.

Tardiness adalah waktu terlambat yang bernilai positif jika suatu pekerjaan

dapat diselesaikan lebih cepat dari due-date-nya.

Heuristic adalah prosedur rule of thumb penyelesaian suatu masalah yang

ditunjukkan untuk memproduksi hasil yang baik, tetapi tidak menjamin hasil

yang optimal.

5. KARAKTERISTIK DAN KENDALA PROSES

Berbagai karakteristik dan kendala penjadwalan produksi menurut Pinedo dan

Chao (1999) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Precedence constraint

Penjadwalan untuk setiap operasi dari job yang sama harus berurutan

sesuai dengan precedence constraint job tersebut. Kendala ini terjadi

ketika suatu job baru dapat mulai diproses setelah satu atau sekumpulan

job lainnya selesai diproses

Sequence-dependent

Terjadi ketika waktu setup mesin atau biaya untuk pekerjaan tertentu

ditentukan, tidak hanya oleh pekerjaan itu, tetapi juga oleh pekerjaan

sebelumnya.

Preemption

Preemption terjadi ketika suatu proses produksi sedang berlangsung, dapat

disela atau dihentikan dan digantikan dengan mengerjakan job yang baru

yang sifatnya lebih prioritas.

JOB SHOP

5

Kendala sumber daya

Kendala ini berkaitan dengan ketersediaan fasilitas produksi atau mesin

yang akan digunakan untuk melaksanakan operasi pekerjaan yang

ditugaskan sesuai dengan penjadwalan yang ditetapkan, dan juga berkaitan

dengan ketersediaan tenaga kerja untuk menjalankan mesin-mesin

tersebut.

6. TUJUAN SIMULASI PENJADWALAN

Tujuan dari aktifitas penjadwalan menurut Bedworth (1987) adalah sebagai

berikut:

Memenuhi due date pelanggan atau operasi hilir.

Meminimumkan flow time (waktu penyelesaian sebuah pekerjaan).

Meminimumkan persediaan (inventory) WIP (work in process).

Memaksimumkan utilisasi (minimasi waktu mesin dan pekerja yang

menganggur).

Meminimumkan keterlambatan baik earliness (penyelesaian lebih awal

dari yang seharusnya) maupun tardiness (penyelesaian lebih lambat dari

waktu yang ditentukan).

Meminimumkan total biaya penalti atas keterlambatan

7. PEMILIHAN LOKASI

Berikut ini adalah ketentuan pemilihan lokasi jobshop untuk disimulasikan:

Memiliki masalah yang dapat diselesaikan dengan simulasi (tingkat

kesulitan memang bervariasi, namun pilihlah tempat dimana suatu

masalah itu tidak dapat diselesaikan hanya dengan dilihat).

Alur proses job shop nya jelas.

Jangan menggunakan lokasi yang memiliki proses rework hanya satu kali.

JOB SHOP

6

8. CONTOH STUDI KASUS

PT delsim adalah perusahaan yang bergerak pada bidang pembuatan sepatu.

Sepatu yang di produksi dalam perusahaan terdiri dari 4 jenis sepatu. Alur

produksi yang dicontohkan dalam studi kasus ini merupakan WIP sepatu yang

sebelumnya sudah di proses di plant lain. Mesin P merupakan proses inspeksi

WIP, mesin M merupakan mesin pemasangan komponen tambahan untuk sepatu.

1. Untuk sepatu kode 1, akan melewati proses di mesin P1 – M1 – M4 – A1

2. Untuk sepatu kode 2, akan melewati proses di mesin P1 – M1 – M2 – M6 – A2

3. Untuk sepatu kode 3, akan melewati proses di mesin P2 – M2 – M5 – M4 – A1

4. Untuk sepatu kode 4, akan melewati proses di mesin P2 – M3 – M5 – A2

Gambar 2. Layout Model Flexsim

9. PENGAMBILAN DATA

Data data yang umumnya dibutuhkan dalam simulasi job shop menggunakan

software Flexsim, antara lain:

1. Data Job Routing (Proses yang dilewati job)

2. Data waktu proses (Setiap proses)

3. Data kedatangan bahan baku

4. Data kapasitas mesin

JOB SHOP

7

5. Data jarak proses

6. Data operator

7. Data hasil produksi (acuan validasi)

Data tambahan (optional) untuk menambah kredibilitas proses dalam

model antara lain:

1. Data Jadwal Kerja dan Maintenance Mesin

2. Data Operator (Kehandalan, Kecepatan Transfer, proses, Ketersediaan)

3. Data Harga proses produksi (Proses, bahan baku, upah pekerja)

4. Data Latar Belakang Lokasi

5. Foto Lokasi dan Proses, bukti anda kesana (untuk penjelasan dan

lampiran)

Pengambilan data dilakukan secara langsung atau observasi lapangan

langsung, dan data waktu proses produksi bisa didapatkan dengan mengurangi

waktu proses akhir dengan waktu mulai proses.

TIPS, Jika perusahaan memiliki data yang bisa dipakai coba minta dan pakailah

informasi tersebut kepada model anda, namun sumber informasi anda haruslah

orang yang tepat, jangan hanya sekedar orang yang bekerja di tempat itu.

-“Sumber informasi dan data anda menentukan kredibilitas model yang

anda buat.”-

Ambilah data secukupnya, pada umumnya 30. Namun untuk menghindari

ketidakcukupan data atau data yang tidak merepresentasikan system ambilah data

yang cukup

JOB SHOP

8

JOB SHOP

9

JOB SHOP

10

Temukan distribusi data yang didapat dengan menggunaan software bawaan dari

Flexsim yakni Expert::fit

Dalam mengambil data proses produksi, ambilah data yang paling mewakili

system, walaupun sebenarnya pengambilan data umumnya random.

Contoh : jangan mengambil data pembuatan baju muslim saat seminggu sebelum

lebaran karena order meledak dan tidak mewakili system pada keadaan normal

Lakukanlah studi literatur untuk mempelajari lebih lanjut tentang segala hal yang

berkaitan dengan penelitian. Literatur dapat berupa sejumlah jurnal nasional,

jurnal internasional, proseding, buku, dan tugas akhir. (Hindari landasan teori

dari internet karena sumber tidak jelas dan kredibilitas informasi rendah).

Kenalilah lokasi tempat anda mengambil data, namun lebih kenali lagi masalah

flow shop disana. Seberapa bagus profil lokasi penelitian jika masalah flow shop

tidak terlihat maka penilaian akan pentingnya penelitian flow shop tidak akan

terlihat.

Berikut merupakan langkah dalam menemukan distribusi terbaik menggunakan

Expert::fit

Setelah anda mendapatkan data dari proses yang diteliti dengan menggunakan

lembar observasi, anda dapat menggunakan software dukungan Flexsim yang

bernama expertfit, dengan cara pilih toolbar statistics > expertfit disoftware

flexsim.

JOB SHOP

11

Catatan! Fungsi Experimenter dan Expertfit hanya dapat diakses pengguna

dengan menggunakan license. DELSIM laboratory menyediakan student version

license bagi para pengguna.

Setelah expertfit terbuka anda dapat memilih New… dan pilih fit distributions to

data… lalu OK. Dan maka proyek yang anda buat akan tampil dilayar, dan

pilihlah Analyze…

JOB SHOP

12

Setelah muncul window baru, pada tab data pilih enter data dan jika data telah

tersedia di file notepad anda dapat memilih read file) namun kali ini akan di isi

secara manual

Anda dapat menkopi hasil rekap data dari excel ke dalam clipboard dan pada data

enter window, pilih insertion mode dan pilih paste at end from clipboard dan OK,

lalu akan keluar hasil ringkasan analisis data dari data yang dimasukan.

Untuk melanjutkan silahkan pilih tab model > automated fitting dan hasil

distribusi terbaikpun akan keluar dalam bentuk laporan.

JOB SHOP

13

Keterangan distribusi dalam laporan ini dapat anda masukan kedalam flexsim

lewat statistical distribution, dan pilihlah distribusi yang terbaik menurut expertfit

dan masukan datanya secara manual.