Jin Dalam Perspektif Al Qur An

download Jin Dalam Perspektif Al Qur An

of 40

Transcript of Jin Dalam Perspektif Al Qur An

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    1/40

    JIN DALAM PERSPEKTIFAL-QURAN DAN HADITS(Kajian Tematik)

    Oleh: Agus Junaedi,M.Ag

    Bagian Pertama

    A. PENDAHULUAN

    Allah menciptakan makhluk yang esensial hanya 3 macam yakni manusia, jin dan malaikat.

    Sebagaimana disebutkan dalam sebuah haditsbersumber dari Muhammad ibn Rafi dari AbdRazak.

    : ( (

    Artinya: "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: "Malaikat diciptakan dari

    cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala, dan Adam diciptakan dari apa yang kalian

    sifati (tanah)" (HR. Muslim).

    Namun dalam fenomena kehidupan, seolah-oleh ada dua pemain tambahan dalam catur

    kehidupan dunia ini yakni setandan Iblis. Sehingga seolah-olah mahluk yang esensial itu ada

    5 yaitu; manusia, jin, malaikat, setan dan iblis. Jadi siapakah dua pemain tambahan itu ?

    apakah memang mereka mahluk esensial lain selain yang tiga yang Allah ciptakan?. Sekali-

    kali tidak, mereka adalah oknum dari manusia dan jin, sebagaimana disebutkan dalam surat

    Al-Anam 6:12 dan Al-Kahfi 18 :50

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    2/40

    Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari

    jenis) manusia dan (dari jeni s) ji n, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian

    yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jika Tuhanmu

    menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa

    yang mereka ada-adakan. (QS: Al-Anam 6:112)

    Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada

    Adam", maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia

    mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya

    sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah

    iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang dzalim. (QS:Al-Kahfi 18:50)Jadi istilah setan atau iblis dalam tulisan ini konotasinya adalah sekelompok jin atau kalau

    dengan istilah lain kelompok jin kafir. Ayat-ayat diatas, merupakan dasar teologis dan

    filosofis perlunya manusia (muslim) menjelajah (mentadaburi) alam jin dan alam malaikat,

    atau dalam istilah lain perlunya seorang muslim untuk berhubungan dengan jin terlebih

    berhubungan dengan malaikat sebagaimana seorang muslim berhubungan dengan sesamanya.

    Bukti lain bahwa seorang muslim perlu menjelajah kedalam kedua dunia tersebut, ketiga

    mahluk esensial itu dijadikan sebagai nama surat dalam al-Quran yakni al-insan (manusia)

    surat ke 76, surat al-Jin (jin) surat ke 72 dan Al-Mursalat (malaikat-malaikat yang diutus)

    surat ke 77.

    Menjelajah atau berhubungan yang dimaksud tentunya bukan berarti seorang muslim

    masuk kedalam alam mereka, namun perlu memahami karakter dan lingkungan mereka yang

    nota benenya adalah dunia gaib (kasat mata). Berhubungan dengan dunia jin pada dasarnya

    disebabkan jin (setan/Iblis) adalah musuh besar mereka yang melakukan tipu daya kepada

    manusia, sedangkan berhubungan dengan dunia malaikat karena sebagian malaikat (rahmat)

    menjadi teman dekat manusia sebagaimana salah satunya disebutkan dalam riwayat imam

    Muslim.

    .

    ."Tidak ada sekelompok orang yang berkumpul di rumah Allah, mereka membaca dan

    mengkaji serta mempelajari kandungan al-Qur'an, kecuali mereka akan diberikan

    ketenangan, mereka akan dicurahkan rahmat dan kasih sayang serta mereka akan dikelilingi

    oleh malaikat juga Allah akan mengingat (memberikan kasih sayang) kepada orang yang

    disebut dan dimilikinya", (HR. Muslim).

    Pembahasan mengenai alam jin merupakan bahasan yang harus hati-hati karena terkadanglebih banyak tahayul dan khurafatnya ketimbang informasi yang sebenarnya. Terlebih

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    3/40

    apabila bahasan ini didasarkan kepada hadits-hadits yang tidak jelas validitasnya. Maka tidak

    heran kalau disebagian kalangan menganggap bahwa membicarakan dunia jin adalah perkara

    yang terlarang atau disebut perkara syirik. Tentu saja pendapat ini menurut hemat penulis

    tidak sejalan dengan semangat al-Quran, yakni senantiasa mentadaburi apa yang terdapat

    dalam al-Quran , fenomena jin sangat jelas dalam al-Quran selain dari surat Jin itu

    sendiri,sehingga orang yang tidak mentadaburi Al-Quran (dunia jin) dikatakan manusia yangtidak berakal.

    Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ataukah hati mereka terkunci?

    (QS:Muhammad 47:24)Karena pembahasan ini termasuk pembahasan yang khathir, maka dengan bismillah, penulis

    mencoba mengetengahkannya. Tentu, semua informasi sengaja diketengahkan dengan

    berdasar kepada hadits-hadits yang shahih meski untuk hal yang ringan, dikutipkan jugahadits dlaifnya, hanya tidak banyak.

    Karena persoalan ini sangat pelik dan dharuri untuk membahasnya secara gamblang dengan

    tentunya berpedoman kepada al-Qur'an dan Hadits yang shahih. Dengan tulisan ini

    diharapkan, dapat meluruskan pemahaman keliru selama ini tentang jin. Misalnya,

    pemahaman bahwa jin dapat dilihat bentuk aslinya atau ketakutan yang berlebihan terhadap

    jin. Pada pembahasan nanti akan nampak, bahwa tidak ada alasan manusia harus takut

    berlebihan kepada jin, karena jin juga jauh lebih takut oleh manusia. Manusia harus takut

    hanyalah oleh Allah. Di samping itu,dengan tulisan ini juga diharapkan, para pembaca akan

    lebih bersemangat dan sungguh- sungguh melaksanakan ibadahnya, karena ternyata

    ibadahnya itulah yang membentengi dari gangguan jin jahat. Juga agar pembaca mengetahui

    apa saja perbuatan dan tujuan serta target setan, apa kelemahan dan apa senjata yang harus

    dipersiapkan dalam menghadapinya. Di atas semua itu, tulisan ini diharapkan dapat

    mempertebal keimanan kita kepada Allah Subhanahu wa Taalayang telah menciptakan jin,

    bahkan yang menjaga orang-orang mukmin dari gangguan jin jahat (setan).

    Dalam tulisan ini apabila ada istilah setan (syaitan) maka yang dimaksud adalah jin kafir atau

    jahat.

    Berikut kajian deskriptifnya.

    B. PENGERTIAN JIN, SYAITAN DAN IBLIS

    Alam jin adalah alam yang berdiri sendiri, ia terpisah dan berbeda dengan alam manusia

    namun keduanya hidup dalam dunia yang sama, kadang tinggal dalam rumah yang dibangun

    atau di diami manusia. Keduanya pun mempunyai kesamaan yakni berkewajiban untuk

    beribadah kepada Allah: "Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanyalah untuk

    beribadah kepadaKu" (QS. Adz-Dzariyat 51:56).

    Menurut Ibnu Aqil sebagaimana dikutip asy-Syibli dalam bukunyaAkam al-Marjan fi Ahkam

    al- Jann, mengatakan bahwa makhluk ini disebut denganjin karena secara bahasajin artinya

    yang tersembunyi, terhalang, tertutup. Disebut jin, karena makhluk ini terhalang (tidakdapat dilihat) dengan kasat mata manusia. Oleh karena itu, bayi yang masih berada di dalam

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    4/40

    perut ibu, disebutjanin (katajanin danjin memiliki kata dasar yang sama yaknijann) karena

    ia tidak dapat dilihat dengan mata. Demikian juga orang gila dalam bahasa Arab disebut

    dengan majnun (dari katajannjuga) karena akal sehatnya sudah tertutup dan terhalang.

    Sedangkan katasyaithan, dalam bahasa Arab berasal dari katasyathona yang berarti ba'uda

    (jauh, yakni yang selalu menjauhkan manusia dari kebenaran). Kemudian kata syaithan inidigunakan untuk setiap mahluk berakal yang durhaka dan membangkang (kullu 'aat wa

    mutamarrid). Pada awalnya istilah setan (syaitan) ini diberikan kepada salah satu golongan

    jin (Iblis) yang beribadah kepada Allah dan tinggal bersama dengan malaikat di dalam surga.

    Akan tetapi ketika mereka menolak untuk sujud kepada Adam karena membangkang kepada

    perintah Allah, maka diusirnya dari surga dan sejak itu ia menjadi makhluk yang terkutuk

    sampai hari kiamat kelak.

    Tidak semua jin adalah Setan (syaitan). Karena, jin juga ada yang shaleh, ada yang mukmin.

    Jadi setan hanyalah ditujukkan untuk jin yang membangkang (kafir, munafik, musyrik dst).

    Demikian juga tidak semua setan adalah jin. Karena dalam surat an-Nas ditegaskan, bahwa

    setan juga ada dari golongan manusia. Setiap manusia yang membangkang, durhaka danselalu menjauhkan manusia lainnya dari petunjuk Allah, mereka dinamakan syaithan.

    Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang shaleh dan di antara kami ada

    (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.(al-Jin

    72:11)Dilihat dari struktur kalimat, atau dalam tinjauan kaidahsharfiyah,setan (syaitan) merupakan

    bentuk kalimat isim alam (nama sesuatu) dia adalah laqab (gelar) yang diberikan Allah

    kepada setiap mahluk yang berakal (jin dan manusia) yang membangkang terhadap perintah

    Allah. Oleh karenanya penyebutan syaitan (setan) dapat dikenakan kepada jin dan manusia

    sebagaimana tersurat dalam ayat-ayat diatas.

    Merujuk kepada kisah Adam dan Iblis dari ayat 12-20 surat al-Araf, gelar setan diberikan

    Allah untuk pertama kalinya kepada Iblis tatkala dia menyatakan alasan penolakan untuk

    sujud kepada Adam. Dan pada surat Thaha 20:117 , Allah memberi peringatan kepada Adam

    bahwa mahluk yang terkutuk itu akan menjadi musuh Adam dan Istrinya. Dan pada surat

    Yasin 36:60 , Allah menegaskan kembali gelar setan diberikan kepada musuh Adam tersebut

    dan dijadikan peringatan bagi anak cucu Adam. Berikut runtut ayat-ayat dimaksud yangartinya;

    1. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu

    Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis: "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya

    dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah".Allah berfirman: "Turunlah kamu dari

    surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka ke luarlah,

    sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina".Iblis menjawab: "Beri tangguhlah

    saya sampai waktu mereka dibangkitkan".Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk

    mereka yang diberi tangguh."Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya

    tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,

    kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanandan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    5/40

    (taat).Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir.

    Sesungguhnya barang siapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan

    mengisi neraka Jahanam dengan kamu semuanya". (Dan Allah berfirman): "Hai Adam

    bertempat tinggallah kamu dan istrimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-

    buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini,

    lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang dzalim". Maka syaitanmembisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang

    tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu

    dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak

    menjadi orang yang kekal (dalam surga)". (Al-Araf 7:12-20)

    2. Maka kami berkata: "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi

    istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang

    menyebabkan kamu menjadi celaka.(Thaha 20:117)

    3. Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak

    menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu", (Yasin36: 60)

    Adapun Iblis terambil dari kata al-balas yang berarti orang yang tidak mempunyai kebaikan

    sedikitpun (man la khaira 'indah), atau terambil dari kata ablasa yang berarti putus asa dan

    bingung (yaisa wa tahayyara). Disebut iblis (putus asa) karena mereka merasa putus asa

    dengan rahmat Allah, juga disebut iblis lantaran mereka tidak pernah berbuat kebaikan

    sedikitpun. Menurut satu riwayat, dahulunya iblis ini bernama Naail, akan tetapi sejak ia

    membangkang dan menolak perintah Allah untuk sujud kepada Nabi Adam, ia dirubah nama

    menjadisyaithan.

    C. KEADAAN DAN SIFAT-SIFAT JIN

    Nama dan Jenis Jin

    Ibnu Abdil Bar sebagaimana dikutip oleh Imam asy-Syibli dalam bukunya,Akamul Marjan fi

    Ahkamil Jan, menuturkan bahwa jin menurut ahli kalam dan bahasa Arab, mempunyai

    beberapa tingkatan:

    1. Apabila dimaksudkan jin secara umum, namanyajinny.2. Jin yang suka tinggal bersama manusia disebut dengan Aamir dan bentuk jamak(pluralnya) adalah 'Ammar.3. Jin yang seringkali menampakkan wujudnya atau mengganggu anak-anak kecil

    disebut denganArwah

    4. Jin yang selalu berbuat jahat dan seringkali muncul menjelma dalam berbagaibentuknya adalah Syaithan.

    5. Apabila jin tersebut disamping berbuat jahat, menjelma, juga berbuat hal lain yanglebih berat dari itu, seperti membunuh dan lainnya disebut denganMarid

    6. Jin yang lebih jahat dari Marid dan memiliki kemampuan dan kekuatan yang lebihdahsyat lagi disebut denganIfrit,bentul jamaknya (pluralnya)Afariit.

    7. Sedangkan Iblis adalah nenek moyangnya jin kafir (syaithan). Menurut AbulMutsanna dan Ibnu Abbas, pada awalnya, Iblis ini bernama Naail. Ketika merekamembangkang perintah Allah, Allah kemudian melaknatnya, dan diganti nama

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    6/40

    dengan Syaithan. Iblis ini mempunyai nama kunyah (samaran) Abu Kadus (Bapak

    Penimbun, maksudnya menimbun manusia agar selalu dalam perbuatan dosa).

    8. Selain nama-nama di atas, nama-nama syaithan (jin kafir) lainnya adalah Hubab,Syihab,Ajda' danAsyhab, hal ini sebagaimana dikatakan dalam hadits-hadits berikut

    ini, namun umumnya hadits- haditsnya lemah (dhaif):

    Artinya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berkata kepada Abdullah bin Abdullah

    bin Ubay bin Salul yang namanya dahulu adalah Hubab: "Nama kamu sekarang adalah

    Abdullah karena Hubab itu adalah nama setan" (HR. Ibn Sa'ad dan haditsnya Gharib).

    : : : : :

    Artinya: "Masruq pernah bertutur bahwasannya ia pernah bertemu dengan Umar bin

    Khatab, lalu Umar bertanya: "Siapa nama kamu?" saya menjawab: "Masruq bin al-Ajda'"

    Umar lalu berkata kembali: "Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah Shallallahu

    'Alaihi wa Sallam bersabda: "Al-Ajda' itu adalah nama setan" (HR. Ibn Abi Syaibah).

    : : Artinya: "Dari Aisyah berkata: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mendengar

    seorang laki-laki yang bernama Syihab. Rasulullah lalu berkata kepadanya: "Nama kamu

    sekarang adalah Hisyam, karena Syihab itu adalah nama setan" (HR. Baihaqi). : : :

    Artinya: "Suatu hari seorang laki-laki bersin di samping Ibnu Umar, lalu ia berkata:

    "Asyhab". Ibnu Umar kemudian berkata: "Asyhab adalah nama setan yang sengaja

    ditempatkan oleh Iblis di antara bersin dan mengucapkan alhamdulillah, agar namanya

    selalu diingat" (HR. Ibn Abi Syaibah).Sedangkan menyangkut jenis dan kelompok jin, Rasulullah pernah bersabda bahwa jin itu

    terbagi tiga golongan: pertama, jin yang selalu beterbangan di udara, kedua, jin yang

    berwujud dalam bentuk ular dan anjing, dan ketiga, jenis jin yang selalu berdiam diri (punya

    rumah dan tempat) dan senang bepergian. Dalam sebuah hadits dikatakan:

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    7/40

    * Artinya: "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah menghabarkan kepada kamibahwasannya jin itu terdiri dari tiga kelompok. Pertama, jin yang selalu beterbangan

    (melayang) di udara, kedua, jin dalam wujud ular-ular dan anjing- anjing dan ketiga, jin

    yang mempunyai tempat tinggal dan suka bepergian" (HR. Thabrani, Hakim, Baihaki dengan

    sanad yang shahih).Wujud Jin

    Jin (setan) adalah makhluk Allah yang berbeda alam dan unsur penciptaannya, sehingga jelas

    manusia tidak akan mungkin dapat melihat dalam wujud aslinya. Hal ini ditegaskan dalam

    surat Al-Araf 7:27

    Artinya: "Sesungguhnya ia (setan) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat

    yang kamu tidak bisa melihat mereka" (QS. Al-Araf 7: 27).Kecuali dalam kondisi tertentu yang itu pun sangat jarang terjadi. Kondisi dimaksud misalnya

    ketika seseorang meminum air sihir dari dukun, atau karena jin telah berubah wujud misalnya

    menyerupai hewan. Tapi sekali lagi hal itu sangatlah jarang. Tidak dapat dilihatnya jin dalam

    bentuk aslinya, tentu ini merupakan rahmat bagi manusia, karena dengan demikian manusia

    bisa hidup tenang, tanpa ada rasa takut sedikitpun. Sedangkan keadaan wujud jin itu sendiri

    menurut beberapa ayat dan hadits sebagai berikut;

    1. Sebagian hewan dapat melihat wujud jin misalnya anjing dan keledai

    :

    Artinya: "Abu Hurairah berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

    "Apabila kalian mendengar ayam jantan berkukuruyuh (kongkorongok), maka mintalah

    karunia dari Allah, karena sesungguhnya ayam itu melihat malaikat. Dan apabila kalian

    mendengar ringkikan keledai, berlindunglah kepada Allah dari godaan dan tipu daya

    syaithan karena keledai itu telah melihat syaithan". (HR. Bukhari Muslim).Dalam hadits lain dikatakan:

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    8/40

    : :

    Artinya: "Dari Jabir bin Abdullah berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallambersabda: "Apabila kalian mendengar anjing menggonggong dan himar meringkik, maka

    berlindunglah kepada Allah karena sesungguhnya mereka itu melihat sesuatu yang kalian

    tidak dapat melihatnya" (HR. Abu Dawud dalam shahih sunannya).2. Jin memiliki wujud yang sangat jelek

    Jin (setan), memiliki bentuk yang sangat jelek. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam al-

    Qur'an ketika Allah menyamakan pohon Zaqum yang tumbuh di dasar neraka, dengan kepala

    setan dalam hal sama-sama buruk bentuk dan rupanya. Hal ini sebagaimana tertuang dalam

    firman Allah surat ash-Shafat ayat: 64-65:

    Artinya: "Sesungguhnya dia (pohon Zaqum) adalah sebatang pohon yang ke luar dan dasar

    neraka yang menyala. mayangnya seperti kepala syaitan-syaitan" (QS. As-Shafat 37: 64-65).3. Jin mempunyai dua tanduk dan sayap

    ( : : )

    Artinya: "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah kalian bermaksud

    untuk shalat pada waktu matahari terbit juga pada waktu matahari terbenam, karena pada

    kedua waktu itu saat dimana dua tanduk setan muncul" (HR. Muslim).*

    Artinya: "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah menghabarkan kepada kami

    bahwasannya jin itu terdiri dari tiga kelompok. Pertama, jin yang selalu beterbangan

    (melayang) di udara, kedua, jin dalam wujud ular-ular dan anjing- anjing dan ketiga, jin

    yang mempunyai tempat tinggal dan suka bepergian" (HR. Thabrani, Hakim, Baihaki dengan

    sanad yang shahih).Dalam riwayat lain dikatakan:

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    9/40

    :: .

    Artinya: "Ubaidullah berkata: Imam adh-Dhahhak pernah ditanya: "Apakah setanmempunyai sayap?" ia menjawab: "Bagaimana mereka dapat terbang menuju langit kalau

    mereka tidak memiliki sayap" (HR. Ibnu Jarir).

    Tempat Tinggal Jin

    Berdasarkan pengamatan penulis terhadap hadits-hadits shahih, bahwa di antara tempat

    tinggal jin itu adalah sebagai berikut:

    1. Di tempat-tempat kotor seperti Toilet dan tempat sampah.

    --:

    Artinya: "Dari Zaid bin Arqam, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

    "Sesungguhnya toilet-toilet itu dihuni oleh Jin. Oleh karena itu, apabila seseorang di antara

    kalian masuk WC, maka katakanlah: Allahumma inni audzubika minal khubutsi wal khabaits

    (Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari gangguan jin laki-laki dan jin perempuan" (HR.

    Abu Dawud, Nasa'i, Ibnu Majah dan Ahmad).Kata muhtadhirah dalam hadits di atas maksudnya adalah dihadiri atau ditempati oleh jin(yahdiruhal jinn). Hanya saja, jin yang tinggal di tempat-tempat kotor seperti WC itu

    hanyalah jin kafir. Adapun jin muslim mereka tinggal di tempat-tempat bersih dan

    wangi.Oleh karena itu, setiap muslim disunnahkan setiap kali memasuki toilet atau WC untuk

    berdo'a: "bismillahirrahmanirrahim allahumma inni audzubika minal khubutsi wal khabaits",

    karena dengan berdoa demikian, jin kafir itu tidak akan mengganggu kita sekaligus tidak

    akan dapat melihat aurat kita ketika mandi. Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah

    Saw dalam salah satu haditsnya:

    : : Artinya: "Dari Ali, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila seseorang

    masuk WC kemudian berdoa: " bismillahirrahmanirrahim ", maka mata jin akan tertutup dan

    tidak akan dapat melihat aurat keturunan Adam" (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu Majah).

    2. Di tempat-tempat kosong seperti rumah kosong atau gurun dan padang pasir.

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    10/40

    - - - - -

    -

    - - .

    Artinya: "Dari Ibnu Mas'ud ra berkata: "Suatu hari kami (para sahabat) berkumpul bersama

    Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tiba-tiba kami kehilangan beliau, lalu kami cari-cari di lembah-lembah dan kampung-kampung (akan tetapi kami tidak mendapatkannya).

    Kami lalu berkata: "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah diculik dan disandera".

    Pada malam itu, tidur kami betul-betul tidak menyenangkan. Ketika pagi hari tiba, tampak

    Rasulullah Saw sedang bergegas menuju kami dari arah sebuah gua yang berada di tengah

    padang pasir. Kami lalu berkata: "Ya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, malam tadi

    kami betul-betul kehilangan Anda, lalu kami cari-cari kesana kemari akan tetapi kami tidak

    menemukan anda. Lalu kami tidur dengan sangat tidak menyenangkan". Rasulullah

    Shallallahu Alaihi wa Sallam kemudian bersabda: "Malam tadi saya didatangi oleh utusan

    dari kelompok Jin, ia membawa saya pergi menemui kaumnya untuk mengajarkan al-

    Qur'an". Ibnu Mas'ud kemudian berkata kembali: "Lalu kami diajak oleh Rasulullah untuk

    melihat bekas-bekas tempat dan perapian mereka (kelompok jin)". Para jin itu kemudianbertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengenai makanan mereka.

    Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab: "Makanan kalian itu (wahai golongan

    jin) adalah setiap tulang yang masih ada sisa-sisa dagingnya yang berada di tangan kalian

    dan ketika memakannya disebutkan nama Allah serta semua tahi (kotoran) binatang ternak

    kalian". Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam kemudian melanjutkan sabdanya: "Oleh

    karena itu, janganlah kalian (para sahabat) beristinja (membersihkan najis seperti habis

    buang air kecil atau besar dengan menggunakan batu atau benda lainnya selain air) dengan

    keduanya (tulang dan kotoran binatang), karena keduanya itu adalah makanan sudara kalian

    (golongan jin)" (HR. Muslim).

    3. Di lobang-lobang.

    -- :--: : : .

    Artinya: "Dari Abdullah bin Sarjas, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

    "Janganlah seseorang di antara kalian kencing di lobang". Mereka bertanya kepada

    Qatadah: "Mengapa tidak boleh kencing di lobang?" Qatadah menjawab: "Rasulullah

    Shallallahu Alaihi wa Sallam mengatakan karena lobang itu adalah tempat tinggalnya

    golongan jin" (HR. Abu Dawud, Nasai dan Ahmad).

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    11/40

    4. Di rumah-rumah

    Jin juga tinggal di atas rumah (atap) manusia. Hanya saja, jin yang tingal di atas atap rumah

    orang-orang beriman hanyalah jin muslim. Dalilnya adalah hadits berikut ini:

    Artinya: "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak ada satu rumah orang

    muslim pun kecuali di atap rumahnya terdapat jin muslim. Apabila ia menghidangkan

    makanan pagi, mereka (jin) pun ikut makan pagi bersama mereka. Apabila makan sore

    dihidangkan, mereka (jin) juga ikut makan sore bersama orang-orang muslim. Hanya saja,

    Allah menjaga dan menghalangi orang-orang muslim itu dari gangguan jin-jin tersebut"

    (HR. Abu Bakar sebagaimana ditulis oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari).5. Di pasar-pasar (Mall)

    Selain di rumah, Jin juga ada yang tinggal di pasar atau Mall. Hal ini sebagaimana disebutkan

    alam sebuah riwayat dimana Salman al-Farisi pernah berwasiat kepada para sahabat yang

    lain:

    * "Kalau bisa, janganlah kalian menjadi orang yang pertama kali masuk ke pasar atau

    menjadi orang yang paling akhir keluar dari pasar, karena pasar itu merupakan tempat

    berseterunya para syaithan. Dan di pasarlah syaithan menancapkan benderanya" (HR.

    Muslim).6. Di kandang unta

    Artinya: "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah kalian shalat di

    kandang-kandang unta karena di sana terdapat syaithan, shalatlah di kandang domba

    karena dia itu membawa berkah" (HR. Muslim, Abu Dawud dan Ibnu Majah).Waktu berkeliarannya Jin

    Dalam sebuah hadits shahih riwayat Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah Shallallahu

    Alaihi wa Sallam bersabda bahwasannya waktu berkeliarannya setan adalah pada waktu

    matahari terbenam (sareupna=sunda) yakni sekitar sebelum dan setalah Maghrib sedikit.

    Untuk itu, Rasulullah menganjurkan, apabila waktu menjelang malam tiba, hendaklah anak-

    anak segera disuruh masuk ke dalam rumah. Hadits dimaksud berbunyi:

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    12/40

    Artinya: "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila sore hari menjelang

    malam tiba, tahanlah (di dalam rumah) anak-anak kecil kalian, karena pada saat itu setan

    berkeliaran. Apabila permulaan malam sudah tiba, diamkanlah anak-anak kalian di dalam

    rumah, tutuplah pintu-pintu (termasuk jendela) kalian dengan terlebih dahulu menyebut

    nama Allah karena setan tidak akan dapat membuka pintu yang terkunci dengan menyebut

    nama Allah sebelumnya, dan ikatlah kendi-kendi air kalian (qirab adalah jama dari qurbah

    yakni tempat air yang terbuat dari kulit dan di ujungnya biasa diikat dengan tali untuk

    menghalangi kotoran masuk) sambil menyebut nama Allah, tutuplah bejana-bejana atau

    wadah-wadah kalian sambil menyebut nama Allah meskipun hanya ditutup dengan sesuatu

    alakadarnya dan matikanlah lampu-lampu kalian (kalau mau tidur)" (HR. Bukhari Muslim).Dalam hadits di atas Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallammenganjurkan lima hal ketika

    sore hari menjelang malam tiba.

    1. menyuruh masuk dan diam anak-anak,2. menutup pintu, karena dengan demikian, setan tidak akan mengganggu anak tersebut

    juga setan tidak akan bisa masuk ke dalam rumah yang sudah terkunci dengan

    menyebut nama Allah sebelumnya,

    3. mengikat tempat air,4. menutup bejana dan wadah-wadah, karena setan juga tidak akan bisa membuka

    tempat air dan bijana yang disebutkan nama Allah sebelumnya, dan matikanlah lampuapabila menjelang tidur.

    5. matikan lampu sebelum tidur karena dengan demikian, kita akan terhindar dari bahayakebakaran yang seringkali dilakukan setan. Setan seringkali bermaksud untuk

    membakar rumah dan penghuninya dengan jalan menyerupai seekor tikus lalu

    menubruk tempat lampu tersebut sehingga api bisa menjalar. Untuk itu Rasulullah

    menganjurkan agar lampu dimatikan sebelum tidur. Hal ini sebagaimana dijelaskan

    dalam hadits berikut:

    *

    Artinya: "Ibnu Abbas berkata: "Suatu hari seekor tikus datang menyeret kain yang dipintal

    kemudian dilemparkan ke hadapan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang sedang

    duduk di atas tikar. Kemudian kain dipintal yang dibawa tikus tadi terbakar persis sebesar

    uang dirham. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Kemudian bersabda: "Apabila kalian

    tidur, matikanlah lampunya, karena syaithan seringkali berwujud seekor tikus yang

    membawa sesuatu (yang mudah dibakar) yang ditujukkan ke lampu tersebut sehingga dapatmembakar kalian" (HR. Abu Dawud dengan sanad shahih).

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    13/40

    Dalam hadits lain juga dikatakan:

    --:

    Artinya: "Dari Jabir, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah kalian

    melepaskan binatang peliharaan dan anak-anak kalian ketika matahari terbenam sehingga

    hitam legammnya sore hari (sunda=layung) betul- betul hilang, karena setan-setan

    berkeliaran ketika matahari terbenam sampai saat dimana hitam legamnya sore hilang

    (sampai waktu malam tiba)" (HR. Muslim).Mengapa setan berkeliaran pada waktu menjelang malam? Menurut Ibn al-Jauzi, karena

    gerak gerik setan pada waktu malam jauh lebih gesit dan kuat dari pada waktu siang. Karenawaktu gelap bagi setan adalah waktu yang lebih fresh dan lebih menguatkannya, di samping

    memang kegelapan dan warna hitam adalah kesukaan setan. Karena itulah, dalam salah satu

    hadits Rasulullah Saw mengatakan: "Anjing hitam itu adalah setan".(lihat juga dalamFathul

    Bari, VI/342).

    JIN DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN DAN HADITS

    (Kajian Tematik)

    Oleh: Agus Junaedi,M.Ag

    Bagian Kedua

    Makanan dan Minuman Jin

    Jin sebagaimana manusia memiliki kebutuhan makan dan minum adapun makanannya adalahTulang dan tinja (kotoran hewan/binatang) dengan tangan kiri, sebagaimana hadits berikut:

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    14/40

    Artinya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab: "Makanan kalian itu (wahaigolongan jin) adalah setiap tulang yang masih ada sisa-sisa dagingnya yang berada di

    tangan kalian dan ketika memakannya disebutkan nama Allah serta semua tahi (kotoran)

    binatang ternak kalian". Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam kemudian melanjutkan

    sabdanya: "Oleh karena itu, janganlah kalian (para sahabat) beristinja (membersihkan najis

    seperti habis buang air kecil atau besar dengan menggunakan batu atau benda lainnya

    selain air) dengan keduanya (tulang dan kotoran binatang), karena keduanya itu adalah

    makanan sudara kalian (golongan jin)" (HR. Muslim).

    --:

    Artinya: "Dari Ibnu Umar bahwasannya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

    "Apabila salah seorang dari kalian makan, maka makanlah dengan tangan kanannya, dan

    apabila ia minum, maka minumlah dengan tangan kanannya, karena syaithan makan dan

    minum dengan tangan kirinya" (HR. Muslim).

    :

    Artinya: "Dari Jabir bin Abdillah bahwasannya ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi

    wa Sallam bersabda: "Apabila seseorang masuk rumah, lalu ia menyebut nama Allah ketika

    masuk (rumah) dan ketika makan, maka syaithan akan berkata (kepada sesama syaithan

    lainnya): "Kalian tidak dapat nginep dan tidak bisa makan malam". Namun apabila ia masukrumah, dan tidak menyebut nama Allah (berdoa) ketika masuk dan makannya, syaithan akan

    berkata: "Nah, sekarang kalian bisa nginep dan bisa makan malam" (HR. Muslim).

    Jin menikah dan berketurunan

    Sebagaimana halnya manusia, jin pun melakukan pernikahan dan berketurunan. Sebagaimana

    disebutkan dalam ayat dan hadits berikut;

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    15/40

    Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu

    kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia

    mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya

    sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah

    iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim " (QS. Al-Kahfi 18: 50).Dalam ayat ini Allah berfirman: ".Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-

    turunannya,".

    Kata turunan-turunannya dalam ayat ini menunjukkan bahwa memang jin itu melahirkan dan

    berketurunan. Sekaligus juga menunjukkan bahwa jin itu juga menikah, karena tidak

    mungkin adanya keturunan kalau tidak menikah (jima) sebelumnya. Dalil lain yang

    mengatakan bahwa jin juga menikah adalah firman Allah berikut ini:

    Artinya: "Tidak pernah "disentuh" oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga

    yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin" (QS. Ar-Rahman 55:56).Kata thamts yang terdapat pada kata yathmitshunna dalam ayat di atas, dalam bahasa Arab

    artinya adalah jima'. Ini menunjukkan bahwa jin itu juga menikah. Bahkan, dalam sebuah

    riwayat dikatakan:

    :

    Artinya: "Abdullah bin Umar berkata: "Sesungguhnya Allah membagi manusia dan jin itu ke

    dalam sepuluh bagian: sembilan bagian adalah jin dan satu bagian adalah manusia. Tidak

    seorangpun manusia yang melahirkan seorang anak, kecuali jin melahirkan 9 anak" (HR.

    Ibnu Abdil Barr, Ibnu Jarir, Hakim dan Ibn Abi Hatim).Dan khusus untuk Iblis setiap lahir anak Adam maka iblis berketurunan sepuluh anak iblis,

    sebagaimana hadits berikut;

    : : ) : : . : ) : :

    : ) ] [46Dari tsabit berkata, Telah sambai berita pada kami bahwa iblis bertanya kepada Allah, Ya

    Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menciptakan Adam dan Engkau menjadikannya antara

    aku dengan dia sebagai musuh, maka berilah aku bagian untuk bisa menguasaiketurunannya? Allah menjawab : Dada-dada mereka tempat tinggal kamu, Iblis berkata:

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    16/40

    Tambahlah buatku ? Allah menjawab: Tidaklah lahir seorang manusia kecuali bersamaan

    dengannya sepuluh anak kamu, Iblis berkata : Tambahlagi ya Tuhanku ? kerahkanlah

    terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah

    dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka (Al-Isra 17:64)Hadits di atas di samping mengisyaratkan bahwasannya jin itu memang melahirkan danmenikah, juga menunjukkan bahwa jumlah jin jauh lebih banyak dari pada jumlah manusia.

    Karena setiap kali manusia melahirkan satu orang anak, maka jin dapat melahirkan sembilan

    anak.

    Kematian Jin

    Jin adalah mahluk yang berjiwa, maka sama saja halnya dengan manusia, jin pun akan

    mengalami kematian. Namun dari sebagian golongan jin hanya Iblis lah yang diberi tangguh

    kematiannya sampai hari manusia dibangkitkan. Sedangkan yang lainnya kematiannya sama

    dengan manusia tetapi usianya jauh lebih panjang dari umur manusia.

    artinya: "Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang

    mempunyai kebesaran dan kemuliaan" (QS. Ar-Rahman 55: 26-27).Di samping ayat ini, ada hadits yang mengatakan bahwa jin atau syaithan juga akan mati.

    Hadits dimaksud adalah sebagai berikut:

    Artinya: "Dari Ibnu Abbas, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Aku

    berlindung dengan kegagahanMu, yang tidak ada Tuhan selain Engkau, yang tidak akan

    mati, sementara jin dan manusia semuanya akan mati" (HR. Bukhari).Kemampuan dan kelebihan Jin

    Allah memberikan kelebihan dan kemampuan khusus kepada jin yang tidak diberikan kepadamanusia. Di antara kemampuan dan kelebihan jin tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Dapat bergerak dan berpindah dengan cepat

    Artinya: "Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan

    membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu;

    sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya".Berkatalah

    seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu

    sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di

    hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku

    bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    17/40

    sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar,

    maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia" (QS.an-Naml: 39-40).

    2. Dapat mengetahui masalah-masalah yang belum terjadi sebelum diutusnya

    Rasulullah Shallallahu ' Alaihi wa Sallam.

    Sebelum Rasulullah diutus, jin seringkali naik ke atas langit untuk mendengarkan kabar-

    kabar yang akan terjadi di dunia. Begitu mendengar kabar tersebut, mereka langsung

    menginformasikannya kepada para dukun dan tukang ramal. Oleh karena itu, sebelum

    Rasulullah Saw diutus, tukang ramal dan dukun seringkali tepat dalam memberikan jawaban

    dan ramalannya. Akan tetapi begitu Rasulullah Saw diutus, penjagaan di langit diperketat

    sehingga jin tidak lagi dapat mendengar informasi dan berita apapun. Hal ini sebagaimana

    difirmankan oleh Allah dalam surat al-Jin ayat 8-9:

    Artinya: "Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami

    mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya

    kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan(berita-beritanya). Tetapi sekarang (Yang dimaksud dengan "sekarang", ialah waktu sesudah

    Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam diutus menjadi rasul) barangsiapa yang

    (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang

    mengintai (untuk membakarnya)" (QS. Al-Jin ayat 8 dan 9).

    Oleh karena itu, sejak diutusnya Rasulullah sampai sekarang, jangankan dapat mendengar

    berita langit, mendekatinya saja tidak bisa. Untuk itu, apa yang dikatakan oleh para dukun

    dan tukang ramal, tidak pernah benar, tapi bohong belaka. Seandainya ada jin yang

    mengatakan bahwa akan terjadi nanti ini dan itu, maka ketahuilah bahwa dia telah berbohong.

    Oleh karena itu, dalam ajaran Islam, haram hukumnya seseorang datang bertanya kepada

    dukun dan tukang ramal. Karena bukan saja apa yang dikatakan tukang ramal itu bohong, tapi

    juga hal demikian akan melemahkan keimanan seseorang bahkan termasuk perbuatansyirik.

    Bagaimana dengan kenyataan, bahwa terkadang ramalan dan ucapan tukang ramal tersebut

    betul dan nyata? Hal ini pernah disampaikan juga oleh Siti Aisyah kepada Rasulullah

    Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Perhatikan hadits berikut ini:

    }{ { }} }Artinya: "Aisyah berkata, sekelompok orang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi

    wa Sallam tentang para dukun. Rasulullah menajawab: "Mereka itu tidak mengetahui

    sesuatu apapun". Mereka bertanya kembali: "Tapi Rasulullah, terkadang apa yang mereka

    katakan adalah benar dan nyata?" Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda

    kembali: "Ucapannya yang betul itu lantaran dibisikkan oleh jin. Ia membisikkannya ke

    telinga temannya (dukun) seperti berkoteknya ayam betina, dan mereka

    mencampuradukannya dengan seratus kebohongan (maksudnya, yang betulnya satu tapi

    bohongnya seratus bahkan lebih)" (HR. Bukhari).

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    18/40

    Oleh karena itu, dalam ajaran Islam, seseorang dilarang untuk terlebih mempercayai

    perkataan dukun, datangnya saja sudah berdosa. Rasulullah bersabda :

    * Artinya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa yang datang

    kepada juru ramal, dukun, lalu bertanya tentang sesuatu, maka shalatnya tidak akan

    diterima selama 40 malam " (HR. Muslim) -:-

    .Artinya: " Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa yang datang

    kepada juru ramal, dukun, untuk bertanya tentang sesuatu, lalu membenarkan danmempercayai apa yang dikatakannnya, maka sungguh ia telah keluar dari ajaran yang

    diturunkan kepada Nabi Muhammad" (HR. Ahmad).Bukti lain bahwa jin tidak memiliki kemampuan untuk mengetahui perkara yang gaib

    sebagaimana terlukis dalam surat al-saba 34:14

    Artinya: "Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang

    menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya.

    Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui

    yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan" (QS. Saba 34:

    14).

    3. Jin lebih dahulu mengetahui teknologi

    Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa Allah menundukkan golongan jin kepada Nabi

    Sulaiman. Mereka taat dan patuh kepadanya termasuk bersedia untuk memindahkan

    singgasana kerajaan Ratu Bilqis. Karena kerja mereka yang berat dan banyak, tentu mereka

    memerlukan kemampuan- kemampuan dan kecerdasan dan kemahiran luar biasa. Hal ini

    sebagaimana terekam dalam firman Allah surat Saba ayat 12-13:

    artinya: "Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagisama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan

    sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang

    bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang

    menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka

    yang apinya menyala-nyala. Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya

    dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring- piring yang (besarnya)

    seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud

    untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima

    kasih" (QS. Saba 34: 12-13).

    Berdasarkan dari ayat di Atas, Umar Sulaiman Abdullah bin al-Asyqar dalam bukunyaAlamul Jinn was Syayathin, berpendapat bahwa sejak dahulu jin sudah mengenal tekhnologi

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    19/40

    canggih semisal radio dan televisi. Bahkan, Ibnu Taimiyyah sendiri dalam al-Majmu'nya

    mengatakan bahwa "Menurut sebagian ulama yang dapat berkomunikasi dengan jin

    menuturkan bahwa sejak dahulu jin sudah dapat membuat kawat dan kaca, kemudian mereka

    sampaikan kepada manusia dan manusia mengikutinya" (lihat dalamMajmu al-Fatawa karya

    Ibnu Taimiyyah: 11/309).

    4. Jin dapat berubah-rubah bentuk

    Di antara kemampuan jin (setan) lainnya adalah mereka dapat berubah wujud; terkadang

    berwujud manusia dan terkadang pula berwujud hewan. Hal ini telah terjadi pada masa

    perang Badar, dimana setan (jin kafir) berwujud dalam bentuk Suraqah bin Malik, dan ia

    menjanjikan kepada orang-orang musyrik bahwa mereka akan dapat memengkan

    pertempuran melawan orang Islam. Akan tetapi ketika pertempuran telah terjadi dan malaikat

    turun dari langit untuk membantu kaum muslimin, syaitan yang menjelma dalam wujud

    Suraqah bin Malik tadi lari tunggang langgang. Hal ini terekam dalam al-Qur'an surat al-

    Anfal ayat 48:

    Artinya: "Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan

    mengatakan: "Tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang terhadapmu pada hari ini,

    dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu". Maka tatkala kedua pasukan itu telah

    dapat saling lihat melihat (berhadapan), syaitan itu balik ke belakang seraya berkata:

    "Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, sesungguhnya saya dapat melihat apa

    yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada Allah". Dan Allah

    sangat keras siksa-Nya (QS. Al-Anfal 8:48).

    Dalam hadits riwayat Imam Bukhari juga dikisahkan bahwa jin kafir (setan) pernah datang

    menghadap Abu Hurairah dalam wujud manusia. Berikut terjemahan hadits dimaksud: "Dari

    Abu Hurairah, ia berkata: Suatu hari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menugaskan

    saya untuk menjaga harta zakat pada bulan Ramadhan. Tiba-tiba datanglah seorang laki-

    laki melihat-lihat makanan dan langsung mengambilnya. Saya lalu berkata: Jangan dulu

    mengambil, sebelum saya sampaikan ihwal kamu kepada Rasulullah. Laki-laki itu

    menjawab: Saya orang yang sudah berkeluarga dan saat ini betul- betul sedang

    membutuhkan makanan untuk keluarga saya. Mendengar itu saya pun akhirnya

    mengijinkan dia untuk mengambil makanan itu.Ketika pagi tiba, Rasulullah bersabda:

    Wahai Abu Hurairah apa yang kamu lakukan kemarin? Saya menjawab: Wahai

    Rasulullah, seorang laki-laki mengadukan kesusahan keluarganya dan dia memohon harta

    zakat saat itu juga, lalu sayapersilahkan dia mengambilnya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi

    wa Sallam lalu bersabda kembali: Dia telah mengelabui kamu wahai Abu Hurairah danbesok akan kembali lagi. Tahu dia akan kembali lagi, keesokan harinya saya mengawasinya

    secara teliti dan ternyata betul apa yang disampaikan Rasulullah, ia telah berada di ruang

    harta zakat sambil memilih-milih harta zakat yang terkumpul lalu ia mengambilnya. Melihat

    itu, saya berkata kembali: Jangan dulu kamu mengambil harta itu sampai ada izin dari

    Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Laki-laki itu menjawab: Saya betul-betul sangat

    membutuhkan makanan itu sekarang, keluarga saya kini sedang menunggu menahan lapar.

    Saya berjanji tidak akan kembali lagi esok hari. Mendengar itu, saya merasa kasihan dan

    akhirnya saya persilahkan kembali dia mengambil harta zakat.Keesokan harinya Rasulullah

    bertanya kembali: Apa yang kamu lakukan kemarin wahai Abu Hurairah? Saya

    menjawab: Orang kemarin datang kembali dan meminta harta zakat. Karena keluarganya

    sudah lama menunggu kelaparan, akhirnya saya kembali mengijinkan dia mengambil hartazakat tersebut. Mendengar itu, Rasul bersabda kembali: Dia telah membohongi kamu dan

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    20/40

    esok hari akan kembali untuk yang ketiga kalinya. Besoknya ternyata laki-laki itu kembali

    lagi dan seperti biasa dia mengambil harta zakat yang sudah terkumpul di dalam gudang.

    Melihat itu, saya berkata kembali: Jangan mengambil dahulu, saya akan memohon ijin

    kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam terlebih dahulu. Bukankah kamu kemarin

    berjanji tidak akan kembali lagi tapi mengapa kini kembali juga? Laki-laki itu menjawab:

    Ijinkanlah untuk yang terakhir kalinya saya mengambil harta zakat ini dan sebagaiimbalannya saya akan ajarkan kepada kamu sebuah kalimat yang apabila kamu

    membacanya Allah akan selalu menjaga kamu serta kamu tidak akan disentuh dan didekati

    oleh Syaithan sehingga pagi hari". Saya merasa tertarik dengan ucapannya lalu saya

    menanyakan kaliamat apa itu. Dia menjawab: Apabila kamu hendak tidur, jangan lupa

    membaca ayat kursyi terlebih dahulu karena dengannya Allah akan menjaga kamu dan kamu

    tidak akan didekati oleh syaithan sehingga pagi tiba. Kali ini saya pun mengijinkannya

    mengambil harta zakat. Keesokan harinya Rasulullah kembali menanyakan apa yang telah

    saya lakukan kemarin dan saya katakan: Ya Rasulullah, saya terpaksa membolehkannya

    kembali mengambil harta zakat setelah dia mengajarkan saya kalimat yang sangat

    bermanfaat dan berfaidah. Rasul lalu bertanya kembali: Kalimat apa yang

    diajarkannya? Saya menjawab bahwa dia mengajarkan ayat Kursyi dari awal sampai akhirdan dia katakan bahwa kalau saya membacanya Allah akan menjaga saya sampai pagi hari.

    Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam lalu bersabda: Kini apa yang dia sampaikan betul

    namun tetap dia sudah berhasil mengelabui kamu dengan mengambil harta zakat. Tahukah

    kamu siapa laki-laki yang mendatangi kamu tiga kali itu? Saya menjawab: Tidak, saya

    tidak tahu. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam kembali bersabda: Ketahuilah

    bahwasannya dia adalah syaithan. (HR. Bukhari).

    Selain dalam wujud manusia, jin (setan) juga dapat berwujud dalam bentuk hewan dan

    binatang seperti unta, anjing, keledai, ular, sapi atau kucing. Akan tetapi dari sekian banyak

    binatang, yang paling sering dipakai oleh jin adalah dalam bentuk anjing dan kucing hitam.

    Dalam hal ini RasululullahShallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

    Artinya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Anjing hitam adalah setan"

    (HR. Muslim).Dalam hal ini, Ibnu Taimiyyah juga bertutur: "Anjing hitam adalah setannya anjing. Dan jin

    seringkali berwujud dalam wujud anjing hitam ini. Demikian juga dengan kucing hitam. Hal

    ini dikarenakan warna hitam adalah warna yang paling disukai oleh setan karenamengandung kehangatan."

    Sedangkan wujud yang umum jin yang mendiami rumah adalah ular . Dalam hadits riwayat

    Imam Muslim, Rasulullah Saw mengingatkan agar tidak sembarangan membunuh ular yang

    didapati di dalam rumah, karena boleh jadi ular tersebut bukan ular sesungguhnya akan tetapi

    ular jelmaan dari jin. Dalam sebuah hadits dikatakan, bahwa apabila mendapatkan ular di

    dalam rumah, maka biarkan selam tiga hari. Apabila dalam waktu tiga hari masih ada, maka

    bunuhlah karena dia ular biasa, bukan ular jelmaan jin. Hadits dimaksud adalah sebagai

    berikut:

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    21/40

    .

    Artinya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya di Madinahada seorang jin yang sudah masuk Islam. Apabila kalian melihat sesuatu (maksudnya

    binatang atau sejenisnya) maka biarkanlah (jangan dibunuh) selama tiga hari. Apabila

    setalah hari masih ada dan nampak, maka bunuhlah karena dia itu adalah syaithan" (HR.

    Muslim).Dalam riwayat yang lain;

    Artinya: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Ular-ular itu adalah jin yang

    mengubah rupa dan bentuknya sebagaimana Bani Israil yang berubah bentuk menjadi rupa

    monyet dan babi" (HR. Thabrany dengan sanad yang sahih).Kelemahan-kelemahan Jin

    Meskipun jin dan setan memiliki kemampuan-kemampuan yang tidak dimiliki oleh manusia,

    akan tetapi al-Qur'an dengan tegas mengatakan bahwa hakikatnya setan dan tipu dayanya itu

    adalah lemah. Berikut adalah beberapa macam kelemahan jin , di antaranya:

    1. Tidak bisa mengalahkan orang-orang saleh.

    Bukti bahwa setan atau jin tidak akan dapat mengalahkan orang saleh adalah perkataan setan

    sendiri ketika berdialog dengan Allah dalam surat al-Hijr ayat 39-

    Artinya: "Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku

    sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka

    bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau

    yang mukhlis di antara mereka". (QS. Al- Hijr 15: 39-40).

    Dari ayat ini dapat dipahami bahwa yang menyebabkan setan itu dapat menguasai seseorang

    adalah karena perbuatan dosanya. Ketika seseorang itu dekat dengan Allah, maka setan pun

    akan lari dan tidak akan pernah berani mendekatinya apalagi menguasainya.

    2. Setan takut dan lari oleh sebagian hamba Allah

    Apabila seseorang betul-betul memegang ajaran agamanya dengan benar serta menancapkan

    keimanannya dengan tangguh, maka setan pun akan takut dan lari. Hal ini misalnya terdapat

    pada diri Umar bin Khatab. Dalam sebuah hadits riwayat Imam Turmu-dzi Rasulullah

    Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda kepada Umar: "Sesungguhnya setan sangat takut

    olehmu wahai Umar" (HR. Turmudzi).

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    22/40

    Bukan hanya kepada Umar, akan tetapi setan (jin kafir) juga akan takut oleh orang-orang

    beriman yang betul-betul dengan keimanannya. Dalam al-Bidayah wan Nihayah, Ibnu Katsir

    pernah mengutip sebuah hadits berikut ini:

    : ? Artinya: "Sesungguhnyaorang mukminakan dapat mengendalikan (mengalahkan)

    syaithannya sebagaimana salah seorang dari kalian yang dapat mengendalikan untanya

    ketika bepergian" (HR. Ahmad).Bahkan, apabila seseorang betul-betul dan terus menerus taat dan shaleh, ia dapat membawa

    qarinnya (penyertanya, karena setiap manusia itu pasti disertai oleh setan (jin kafir) di

    sebelah kirinya dan malaikat di sebelah kanannya atau sering disebut dengan qarin) masuk

    Islam. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim berikutini:

    }{

    Artinya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak ada seorangpun

    kecuali ia disertai oleh seorang qarin (penyerta) dari jin dan seorang qarin (penyerta) darimalaikat". Para sahabat bertanya: "Apakah termasuk Anda juga wahai Rasulullah?"

    Rasulullah menjawab: "Ya termasuk saya, hanya saja Allah menolong saya sehingga jin itu

    masuk Islam. Ia (jin tadi) tidak pernah menyuruh saya kecuali untuk kebaikan" (HR.

    Muslim).3. Jin takluk dan taat kepada Nabi Sulaiman.

    Di antara mukjizat Nabi Sulaiman adalah dapat menaklukan jin dan setan sehingga semuanya

    dapat bekerja atas perintahnya. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam ayat al-Qur'an berikut

    ini dalam surat Shad ayat 36-38:

    Artinya: "Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik

    menurut ke mana saja yang dikehendakinya, dan (Kami tundukkan pula kepadanya) syaitan-

    syaitan semuanya ahli bangunan dan penyelam, dan syaitan yang lain yang terikat dalam

    belenggu" (QS. Shad ayat 36-38).

    Mukjijat ini diberikan kepada Nabi Sulaiman sebagai pengabulan atas doanya yang

    mengatakan:

    Artinya: "Dan berikanlah kepadaku kerajaan yang tidak diberikan kepada seseorang

    setalahku" (QS Shad 38:35).

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    23/40

    Doa Nabi Sulaiman inilah yang menyebabkan Rasulullah tidak jadi untuk mengikat jin yang

    datang dengan melemparkan anak panah ke muka beliau. Dalam sebuah hadits Muslim

    dikatakan:

    " Dari Abu Darda berkata : Suatu hari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bangun,

    tiba-tiba kami mendengar Rasulullah mengatakan: "Aku berlindung kepada Allah darimu",

    kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam juga berkata: "Allah telah melaknatmu"

    sebanyak tiga kali. Rasulullah lalu menghamparkan tangannya seolah-olah beliau sedang

    menerima sesuatu. Ketika Rasulullah selesai shalat, kami bertanya: "Wahai Rasulullah, kami

    mendengar anda mengatakan sesuatu yang belum pernah kami dengar sebelumnya. Kami

    juga melihat anda membukakan kedua tangan anda". Rasulullah menjawab: "Barusan Iblis,

    musuh Allah datang membawa anak panah api untuk ditancapkan di muka saya, lalu aku

    berkata: "Aku berlindung kepada Allah darimu" sebanyak tiga kali, kemudian saya juga

    berakata: "Allah telah melaknatmu dengan laknat yang sempurna" sebanyak tiga kali.

    Kemudian saya bermaksud untuk mengambilnya. Seandainya saya tidak ingat doa saudarakami, Sulaiman, tentu saya akan mengikatnya sehingga menjadi mainan anak-anak penduduk

    Madinah" (HR. Muslim).4. Jinatau setan tidak dapat menyerupai Rasulullah

    Setan dan jin tidak dapat menyerupai bentuk dan muka Rasulullah Saw. Oleh karena itu,

    apabila seseorang bermimi melihat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, maka ia

    sungguh telah melihatnya. Dalam hadits shahih dikatakan:

    : Artinya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa yang bermimpi

    melihatku, maka dia sungguh telah melihatku, karena setan tidak dapat menyerupaiku" (HR.

    Muslim).5. Jin dan setan tidak dapat melewati batas-batas tertentu di langit

    Sekalipun jin dan setan mempunyai kelebihan dapat bergerak dengan cepat, akan tetapimereka tidak akan dapat melewati batas-batas yang sudah ditetapkan yang tidak dapat dilalui

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    24/40

    selain oleh para malaikat. Karena apabila mereka berani melewatinya, maka mereka akan

    binasa dan hancur. Karena itu pula, jin tidak dapat mengetahui dan mencuri informasi dari

    langit sehingga apa yang dibisikkannya ke tukang-tukang ramal dan dukun adalah

    kebohongan semata. Untuk lebih jelasnya akan hal ini, dapat dilihat dalam surat al-Rahman

    ayat 33-35).

    6. Jin tidak dapat membuka pintu yang sudah ditutup dengan menyebut nama Allah

    Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

    Artinya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Tutuplah pintu-pintu, dan

    sebutlah nama Allah (ketika menutupnya), karena setan tidak akan membuka pintu yangsudah terkunci dengan menyebut nama Allah. Tutup jugalah tempat air minum (qirab dalam

    bahasa Arab adalah tempat menyimpan air minum yang terbuat dari kuit binatang) dan

    bejana-bejana kalian (untuk masa sekarang seperti lemari, bupet, kulkas dan lainnya) sambil

    menyebut nama Allah, meskipun kalian hanya menyimpan sesuatu di dalamnya dan (ketika

    hendak tidur), matikanlah lampu-lampu kalian" (HR. Muslim).Takutnya Jin

    Jin dan manusia memiliki perbedaan derajat. Manusia lebih tinggi derajatnya dari pada jin.

    Karena itulah sebenarnya jin sangat takut pada manusia. Namun karena jin berhasil menakut-

    nakuti manusia maka manusia menjadi takut pada jin. Sebagai seorang muslim seharusnya

    kita tidak boleh takut sama jin, tetapi kita pun tidak menangtang jin, namun jika jin

    mengganggu manusia sudah sewajarnya manusia untuk melawannya,

    Artinya: "Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu)

    dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut

    kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman" (QS.

    Ali Imran 3:175).Artinya: "Mujahid berkata: "Syaithan itu sebenarnya sangat takut oleh salah seorang dari

    kalian (manusia). Oleh karena itu, apabila kamu mendapatinya, janganlah takut karena

    kalau takut, ia akan menunggangi kalian (mengganggu), akan tetapi kerasi (kasarilah), pasti

    ia akan pergi". (Riwayat Ibn Abi Dunya)

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    25/40

    Artinya: "Mujahid berkata: "Sesungguhnya setan dan jin kafir itu takut oleh kalian

    sebagaimana kalian takut oleh mereka" (Riwayat Ibnu Abi Dunya)

    Artinya: "Imam Mujahid berkata: "Suatu malam ketika saya sedang melaksanakan shalat,

    tiba-tiba muncul makhluk sebesar anak laki-laki di hadapan saya. Lalu saya desak dia untuk

    ditangkap. Akan tetapi ia bangun dan lompat ke belakang dinding sehingga saya mendengar

    jatuhnya. Setelah itu, ia tidak penah datang lagi" (Riwayat Ibnu Abi Dunya).Tertawa dan Menangisnya Jin

    Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa setan akan tertawa ketika seseorang menguap dengan

    mengeluarkan suara misalnya; "euuuay" atau "haaaa". Hadits bahwa setan tertawa adalah: : Artinya: "Abu Hurairah berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

    "Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci nguap. Apabila seseorang bersin lalu

    mengucapkan al-hamdulillah, maka muslim yang mendengarnya harus mendoakannya.Adapun menguap datangnya dari setan, karenanya tahanlah sedapatmungkin. Apabila ia

    menguap terus keluar suara "haaa", maka setan akan tertawa" (HR. Bukhari dan lainnya).Sementara setan akan menangis ketika seseorang membaca surat as-Sajdah dan ketika sampai

    pada ayat sajdahnya yakni ayat yang ke-15, ia melaksanakan Sujud Sajdah. Hal ini

    sebagaimana dikatakan dalam sebuah hadits

    --: :

    Artinya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila anak Adam

    membaca surat as-Sajdah kemudian ia sujud sajdah (ketika membaca ayat sajdahnya ayat

    ke-15), maka setan akan pergi menangis sambil berkata: "Aduh celaka dan sialnya nasibku"

    Bani Adam diperintah sujud, maka kemudian dia sujud maka baginya syurga, sedangkan aku

    ketika diperintah sujud aku menolak maka bagiku neraka (HR. Muslim).

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    26/40

    JIN DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN DAN HADITS

    (Kajian Tematik)

    Oleh: Agus Junaedi,M.Ag

    Bagian Ketiga

    D. HUBUNGAN JIN DAN MANUSIA

    Jin Kafir Musuh utama Manusia

    Asal muasal permusuhan setan dengan manusia berawal sejak Adam diciptakan, bahkan

    sebelum Adam diciptakan. Permusuhan ini diawali dengan permusuhan antara nenek moyang

    setan yakni Iblis dengan nenek moyang manusia, Nabi Adam. Iblis pada awalnya makhluk

    yang taat beribadah kepada Allah sebagaimana malaikat. Akan tetapi ia memiliki perangai

    sombong dan keangkuhan sehingga tidak mau sujud kepada Nabi Adam. Dengan sombongIblis mengatakan keengganan sujudnya itu:

    Artinya: "Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya (Adam), Engkau telah menciptakan

    saya dari api sementara Engkau menciptakannya dari tanah" (QS. Al-Araf 7:12).Kesombongannya itulah yang menyebabkan Allah mengusir Iblis dari surga serta melaknat

    dan membencinya sampai hari kiamat kelak. Akan tetapi, sebelum diusir, iblis meminta satu

    permohonan kepada Allah untuk diijinkan hidup abadi sampai hari Kiamat datang, dan Allahpun mengabulkannya. Oleh karena itu, iblis sampai sekarang masih hidup dan tidak akan

    mati sebelum Kiamat terjadi. Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah:

    Artinya: "Iblis berkata: "Tangguhkanlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan". Allah

    berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh" (QS. Al-A'raf: 14-

    15).Penangguhan kematian iblis ini dimaksudkan agar ia leluasa dalam mengganggu dan

    menjerumuskan manusia dari jalan yang benar. Dalam al-Qur'an dikatakan, bahwa iblis akan

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    27/40

    senantiasa mengganggu dan menjerumuskan manusia dari berbagai lini, mulai dari depan,

    belakang, sisi kanan, kiri dan sebagainya. Ini artinya, kapanpun dan dimanapun, iblis dan

    setan akan terus mencari celah untuk dapat menggoda dan menjerumuskan manusia. Hal ini

    sebagaimana tertuang dalam firman Allah:

    Artinya: "Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-

    benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, Kemudian saya

    akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri

    mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)" (QS. Al-

    Araf 7:16-17).Sedangkan target permusuhan jin kafir (setan) ada dua yaitu target jangka panjang dan target

    jangka pendek. Adapun target jangka panjang adalah menjerumuskan manusia ke dalam

    api neraka,hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat Fatir ayat 6

    Artinya: "Sesungguhnya syaitan-

    syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang

    menyala-nyala" (Fathir: 6).

    Sedangkan misi dan tujuan jangka pendeknya adalah:

    1. Menjerumuskan manusia dalam perbuatan syirik dan kufur

    Syaithan senantiasa mengajak para hamba untuk menyembah selain Allah serta berusaha

    membuat mereka kufur kepada Allah dan syariatNya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam

    surat al-Hasyr ayat 16 berikut ini:

    Artinya: "(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) shaitan ketika dia

    berkata kepada manusia: "Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir, maka ia

    berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepadaAllah, Rabb semesta Alam" (QS. Al-Hasyr:16).

    Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa Rasulullah Saw suatu hari pernah berkhutbah:

    Artinya: "Wahai manusia, sesungguhnya Allah telah memerintahkan saya untuk

    mengajarkan kepada kalian apa yang kalian belum ketahui yang pada hari ini Allah baru saja

    mengajarkannya kepada saya. Allah berfirman: "Seluruh harta yang Aku karuniakan kepada

    hamba adalah halal. Aku menciptakan hamba- hambaKu semuanya suci, bersih dan lurus.

    Hanya saja, syaithan datang menggoda mereka. Syaithanlah yang memalingkan mereka dari

    agama mereka yang lurus, syaithan juga yang mengharamkan apa yang Aku

    halalkan kepada mereka.

    Mereka juga menganjurkan dan mengajak para hamba untuk menyekutukanKu

    dengan sesuatu yang Aku sendiri belum menurunkan ilmu kepadanya" (HR. Muslim).

    2. Menjerumuskan manusia kepada perbuatan dosa dan durhaka

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    28/40

    Dalam hal ini Rasulullah Saw bersabda:

    Artinya: "Rasulullah Saw bersabda: "Ingatlah, bahwasannya syaithan sudah putus asa

    untuk disembah di negeri kalian ini. Akan tetapi kalian akan mentaatinya dalam perbuatan-

    perbuatan yang oleh kalian sendiri dipandang hina, dan syaithan akan meridhainya" (HR.

    Turmudzi dalam Shahih Sunannya).

    Dalam hadits lain Rasulullah Saw juga bersabda:

    Artinya: "Jabir berkata, Rasulullah Saw bersabda: "Sesungguhnya syaithan telah putus asa

    untuk disembah oleh orang-orang yang shalat di daerah Arab, akan tetapi (syaithan akan

    diikuti) dalam hal memburu dan saling kasar di antar mereka" (HR. Muslim).

    3. Menghalangi manusia untuk berbuat kebaikan

    Bukan hanya menjerumuskan manusia ke dalam perbuatan dosa dan durhaka, syaithan

    juga senantiasa menghalang-halangi manusia dari perbuatan baik dan taat. Dalam sebuahhadits dari Saburah bin Abi Fakih bahwasannya ia mendengar Rasulullah Saw bersabda:

    "Sesungguhnya syaithan selalu duduk (menggoda) keturunan Adam di semua sisi dan

    jalannya. Ia duduk di jalan Islam sambil berkata: "Kamu masuk Islam dan meninggalkan

    agamamu, agama bapak dan nenek moyangmu, mengapa?" Lalu hamba itu tidak

    menghiraukannya dan ia tetap masuk Islam.

    Kemudian syaithan duduk di jalan hijrah sambil berkata: "Mengapa kamu berhijrah se

    gala sementara kamu meninggalkan tanah air dan hartamu?" Hamba itu tidak

    mempedulikannya, dan ia pun tetap hijarah.

    Kemudian syaithan duduk di jalan jihad sambil berakata: "Mengapa kamu hendak berjihad

    segala,

    padahal dengan demikian kamu akan mengorbankan harta dan nyawa atau kamu akan

    terbunuh.

    Mendingan kamu menikah dengan seorang wanita, lalu berbagi harta dengannya?" Ha

    mba tadi tidak memperdulikannya, da ia pun tetap berjihad.

    Rasulullah bersabda kembali: "Barangsiapa yang melakukan hal demikian, maka Allah

    berhak untuk memasukkannya ke dalam surga. Barang siapa yang terbunuh (dalam medan

    perang) atau tenggelam, maka Allah berhak untuk memasukkannya ke dalam surga" (HR.

    Nasai).

    4. Merusak ketaatan

    Apabila syaithan tidak dapat menggoda manusia untuk meninggalkan kebaikan dan taat,

    maka ia tetap akan berusaha menggoda dan menjerumuskan manusia dengan cara merusak

    ketaatan dan kebaikan tersebut, agar si hamba tidak mendapatkan pahala dari ketaatannya

    itu. Dalam sebuah hadits dikatakan, bahwa Utsman bin al-

    Ash pernah datang ke pada Rasulullah Saw sambil berkata: "Ya Rasulullah,

    sesungguhnya syaithan telah menghalang-halangi antara saya dengan shalat dan membaca

    (al-Qur'an) saya, dengan cara berwujud dalam wujud Ali".

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    29/40

    Mendengar hal itu Rasulullah Saw bersabda: "Syaithan yang mengganggu kamu itu b

    ernama

    Khinzib. Apabila kamu merasakan datangnya, maka berlindunglah kepada Allah dari g

    odaannya dan

    meludahlah ke sebelah kiri sebanyak tiga kali". Utsman berkata: "Lalu aku melaksana

    kan petunjuk Rasulullah Saw tadi, sehingga Allah mengusir syaithan itu dari saya" (HR.Muslim).

    Apabila seseorang melaksanakan shalat, maka syaithan datang membisikkan dan meng

    godanya dengn cara, menyibukkan dengan berbagai hal, mengingat-ngingat urusan dunia,

    menghadirkan barang- barang yang hilang sampai membuat orang yang shalat itu ngantuk

    atau lalai. Dalam hadits riwayat Imam Bukhari dikatakan:

    Artinya: "Dari Abu Hurairah, bahwasannya Rasulullah Saw bersabda: "Apabila

    dipanggil untuk shalat (adzan berkumandang), Syaithan segera membelakangi sambil kentut

    dengan keras sehingga orang itu tidak

    mendengar adzan tersebut. Apabila adzan telah selesai, ia segera menghampirinya. Apabila ia melaksanakan shalat, ia kembali membelakangi sambil membisikkan

    antara seseorang dengan dirinya. Syaithan itu mengatakan: ingat ini, ingat itu, sehingga ia

    tidak tahu berapa rakaat dia shalat" (HR. Bukhari Muslim).

    Tidak sampai di sana, syaithan juga menggoda dengan jalan membisikkan kepada seseorang

    untuk melewat dihadapan orang yang sedang shalat. Dalam sebuah hadits riwayat Imam

    Bukhari dikatakan, bahwa Shalih as-Samman pernah melihat Abu Said al-

    Khudry pada hari Jumat sedang melaksanakan shalat. Tiba-tiba seorang pemuda dari Bani

    Mu'ith bermaksud melewat di hadapan Abu Said yang sedang shalat.Abu Said kemudian

    menahan dan menghalanginya. Pemuda itu kemudian menatap Abu Said, dan kembali

    mencoba melewatinya, akan tetapi Abu Said kembali menghalanginya dengan lebih keras

    lagi.

    Pemuda itu kemudian menghadap kepada Marwan. Marwan kemudian bertanya kepada

    Abu Said:

    "Mengapa kamu melakukan hal demikian kepada putra saudaramu ini, wahai Abu Said

    ?" Abu Said menjawab: Saya mendengar Rasulullah Saw bersabda:

    Artinya: "Apabila seseorang sedang shalat menghadapi sesuatu yang menghalanginya dari

    orang banyak, lalu seseorang berusaha untuk melewatinya, maka halangilah dia. Apabila ia

    menolak dan terus hendak melewatinya, maka perangilah dia karena dia itu adalah

    syaithan" (HR. Bukhari).

    5. Menyakiti anggota tubuh dan jiwa manusia

    Di samping menggoda dan menjerumuskan dari ketaatan, syaithan juga seringkali menyakiti

    tubuh, anggota fisik dan jiwa manusia. Untuk lebih jelasnya akan hal ini, berikut dalil-dalil

    dan kisah-kisah yang membuktikan hal tersebut.

    a.

    Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa Rasulullah Saw pernah suatu saat ketika sedang

    melaksanakan shalat, Iblis bermaksud melemparkan anak panah apinya ke wajah Rasulullah

    Saw, akan tetapi Rasulullah kemudian berlindung kepada Allah sehingga Iblis tersebut dapat

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    30/40

    dilumpuhkan sebagaimana telah dipaparkan pada pembahasan tentang kelemahan-

    kelemahan jin dan setan pada sub, jin dan setan tunduk dan taat kepada Nabi Sulaiman.

    b. Untuk menyakiti jiwa seseorang, syaithan juga datang dalam mimpi.

    Dalam berbagai keterangan dikatakan bahwa syaithan dapat datang menjelma dalam mimpiseseorang dengan cara mengganggu dan menyempitkan hatinya sehingga orang tersebut

    menjadi sedih dan putus asa. Oleh karena itu, dalam sebuah hadits dikatakan, bahwa mimpi

    itu ada tiga macam:

    Artinya: Abu Hurairah berkata: "Mimpi itu ada tiga macam; Mimpi yang berupa kabar

    gembira yang bersumber dari Allah, mimpi yang merupakan bisikan hati, dan mimpi yang

    menakutkan yang bersumber dari syaithan" (HR. Ibnu Majah).

    Dalam hadits lain dikatakan:

    Artinya: "Abu Said al-Khudri pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda:"Apabilaseseorang bermimpi yang menyenangkan, maka itu bersumber dari Allah, oleh karenanya

    bertahmidlah (ucapkanlah alhamdulillah), dan sebut-

    sebutlah dia di hadapan orang lain.

    Apabila ia bermimpi yang menakutkan atau bermimpi sesuatu yang dibenci, maka ia

    bersumber dari syaithan, karenanya berlindunglah kepada Allah dari kejahatannya (ucapkan

    audzubillah minasyaithan wa sayyiatil ahlam), dan janganlah ia menyebut-nyebutkannya

    kepada orang lain. Kalau ia berlindung kepada Allah (mengucapkan ta'udz tadi), mak

    a syaithan itu tidak akan bisa menyakitinya" (HR. Bukhari).

    c. Membakar rumah

    Selain menyakiti tubuh dan jiwa, syaithan juga seringkali berbuat jahat berupa

    menghilangkan harta, kekayaan dan tempat tinggal, berupa membakar rumah.Dalam sebuah

    hadits dikatakan:

    Artinya: "Rasulullah Saw bersabda: "Apabila kalian tidur, matikanlah lampunya,

    karena syaithan seringkali berwujud seekor tikus yang membawa sesuatu (yang mudah

    dibakar) yang ditujukkan ke lampu tersebut sehingga dapat membakar kalian" (HR.

    Abu Dawud dengan sanad shahih).

    d. Mengganggu orang yang sedang sakaratul maut

    Syaithan memang musuh yang paling nyata. Semua lini dan sisi, ia terus masuki

    dengan tujuan dapat menjerumuskan manusia ke dalam kedurhakaan. Bukan saja ketika

    masih hidup, akan tetapi ketika menjelang ajal sekalipun. Ketika manusia sakaratul maut,

    syaithan masih menggoda dan mengganggu dengan jalan memukul-mukul dan

    membisikkan hal-hal keduniawian agar orang yang sedang sakaratul maut tadi tidak

    mengingat Allah lagi. Oleh karena itu, Rasulullah menganjurkan agar orang yang sedang

    sakaratul maut ditalqin (dibimbing dengan kalimat-kamimat yang baik) sehingga ketika

    nyawa dan ruhnya lepas,

    ia senantiasa mengingat kepada Allah.Dalam sebuah hadits

    dikatakan bahwa Rasulullah menganjurkan ummatnya untuk berlindung dari godaansyaithan ketika sakaratul maut tadi dengan membaca doa berikut ini:

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    31/40

    Artinya: "Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari bimbangan,

    kehancuran, tenggelam, kebakaran. Aku juga berlindung kepadaMu dari godaan dan

    pukulan syaithan

    ketika sakaratul maut. Aku juga berlindung kepadaMu dari kematian yang lari dari

    jalanMu, juga dari kematian yang sangat sakit menyengat" (HR.Nasai)

    e. Menyakiti setiap bayi yang baru lahir

    Selain yang sedang sakaratul maut, syaithan juga seringkali menyakiti setiap bayi yang

    baru lahir. Dalam hadits dikatakan:

    Artinya: "Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda: "Setiap keturunan Adam, pas

    ti disentuh oleh syaithan ketika lahirnya kecuali Siti Maryam dan putranya (Nabi Isa)" (HR.

    Muslim).

    Dalam hadits lain dikatakan:

    Artinya; "Rasulullah saw bersabda: "Setiap keturunan Adam yang lahir pasti dicubit

    oleh jari-jari syaithan di kedua pinggirnya kecuali Isa putranya Maryam" (HR. Bukhari).

    Artinya: "Abu Hurairah berkata: "Saya pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda:

    "Tidak ada seorangpun bayi yang baru dilahirkan dari keturunan Adam, kecuali ia telah

    disentuh (dicubit) oleh syaithan sehingga ia lahir sambil berteriak (menangis) karena

    cubitan syaithan tersebut, kecuali Maryam dan putranya (Nabi Isa)" (HR. Bukhari).

    Dalam hadits dikatakan, Siti Maryam dan putranya tidak terkena cubitan syaithan karena

    berkat doa dari ibunya, ibunya Siti Maryam, yang berdoa:

    Artinya: "(Ibunya Maryam berdoa) dan aku melindungkannya (Siti Maryam) dan

    keturunannya kepadaMu dari gangguan syaithan yang terkutuk" (QS. Ali Imaran: 36).

    Apakah hanya Siti Maryam dan putranya yang tidak diganggu oleh syaithan ketika

    dilahirkan? Jawabannya tidak. Mungkin masih banyak lagi yang juga tidak diganggu oleh

    syaithan. Dalam hadits lain riwayat Imam Bukhari dikatakan, bahwa Ammar bin Yasir pun

    termasuk salah seorang yang tidak diganggu dan tidak dicubit ketika ia dilahirkan.

    f. Menebarkan penyakit Tha'un

    Syaithan juga seringkali menyebarkan penyakit menular semisal penyakit kulit dan

    yang lainnya. Akan tetapi hal ini tidak dapat dipahami bahwa semua wabah penyakit

    menular adalah bersumber dari syaithan. Boleh jadi karena tempat tersebut kotor, tidak

    bersih. Syaithan hanyalah salah satu faktor penyebab hal itu.Dalam sebuah hadits

    Rasulullah bersabda:

    Artinya: Rasulullah Saw bersabda: "Penyakit Tha'un dan duri musuh-musuh kalian itu

    semuanya dari Jin. Ia (jin itu) menyaksikan kalian semua" (HR. Hakim)

    Bahkan, dalam salah satu keterangan juga dikatakan bahwa darah istihadah juga

    terkadang dari syaithan. Rasulullah bersabda kepada Hamnah bint Jahsy: "Ini (darahistihadah) adalah kotoran syaithan" (HR. Abu Dawud dan Nasai). Akan tetapi sekali lagi,

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    32/40

    tidak berarti bahwa setiap yang mengidap penyakit istihadah, itu bersumber dari syaithan,

    akan tetapi boleh jadi karena faktor makanan atau hal lainnya. Hanya saja, syaithan juga

    terkadang menyakiti perempuan dengan jalan istihadah ini.

    g. Ikut makan, minum dan tinggal bersama manusia

    Termasuk salah satu menyakiti dan melukai manusia, syaithan juga seringkali ikut serta

    dengan manusia dalam makan, minum dan tinggal. Hal ini dimaksudkan tentunya agar

    syaithan lebih leluasa dalam menjerumuskan dan menggoda manusia ke jalan yang

    sesat Dalam berbagai keterangan dikatakan, ketika seseorang makan, minum dan masuk

    atau keluar rumah tanpa menyebut nama Allah (tanpa berdoa), maka syaithan akan

    mengikutinya; ia akan ikut makan, minum dan tidur di rumah. Akan tetapi bagi mereka yang

    menyebut nama Allah ketika makan, minum dan tidurnya, maka syaithan tidak akan pernah

    menyentuh makanan, minuman dan tempat tidur atau tempat tinggal orang tersebut. Untuk

    itu, pantas, kalau Rasulullah Saw senantiasa mengajarkan dan menganjurkan ummatnya

    untuk selalu membaca doa atau paling tidak menyebut nama Allah dalam setiap gerak

    geriknya termasuk dalam makan, minum dan tidurnya. Hal ini, bukan saja untu merauppahala dan mengikuti sunnah Rasulullah Saw, akan tetapi juga demi kebaikan orang

    tersebut, yakni terhindar dari gangguan jin kafir (syaithan) yang setiap detik berusaha

    mengganggu dan menjerumuskan manusia dalam kenistaan.

    Untuk lebih jelasnya, berikut adalah hadits-hadits yang menerangkan tentang hal di atas:

    1) Syaithan akan ikut makan dan minum, ketika orang tersebut tidak mengucapkan doa

    atau tidak menyebut nama Allah terlebih dahulu. Hal ini sebagaimana dikisahkan dalam

    sebuah hadits ayng diriwayatkan oleh Imam Muslim, bahwasannya Hudzaifah berkata:

    "Kami (para sahabat) apabila berkumpul bersama Rasulullah Saw, lalu dihadirkan makanan

    kepadanya, kami tidak berani menyentuh makanan tersebut sebelum Rasulullah Saw terlebih

    dahulu menyentuhnya. Suatu hari, dihidangkan kepada kami makanan tersebut. Tiba-tiba,

    datang seorang budak perempuan yang sudah tidak sabaran. Begitu melihat makanan di

    hadapan kami, ia langsung bergegas menghampirinya dan langsung menyodorkan

    tangannya untuk

    menyentuh makanan tersebut. Rasulullah Saw kemudian memegang dan menahan

    tangan budak wanita tadi. Tidak lama dari itu, datang juga seorang arab badewi, juga sama

    menyodorkan tangannya untuk meraih makanan, akan tetap Rasulullah Saw menahan dan

    memegang tangannya itu. Rasulullah kemudian bersabda: "Sesungguhnya syaithan akan ikut

    memakan makanan yang tidak disebutkan nama Allah sebelumnya. Syaithan barusan datang

    menyertai budak wanita tadi, lalu syaithan itu bermaksud mengambil makanan denganmenggunakan tangan budak wanita itu. Demikian juga, setan datang menyertai orang arab

    badewi tadi untuk mengambil makanan, dan karena itulah saya pegang dan saya taha

    n

    tangan kedua orang tadi. Demi diri ku yang berada pada kekuasaanNya, sesungguhny

    a tangannya itu (tangan setan) berada pada tangan saya bersama dengan tangan budak

    wanita tadi" (HR. Muslim).

    Setan akan merusak kekayaan manusia dan akan tinggal di dalam bejana / lemari

    yang tidak disebutkan nama Allah sebelumnya. Dalam sebuah hadits dikatakan, untuk

    menjaga agar setan tidak merusak harta dan tidak ikut masuk ke dalam rumah, sebaiknya

    ketika menutup pintu, lemari dan lainnya, terlebih dahulu berdoa atau paling tidak menyebutnama Allah. Dalam sebuah hadits dikatakan:

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    33/40

    artinya: "Rasulullah Saw bersabda: "Tutuplah pintu-pintu, dan sebutlah nama Allah

    (ketika menutupnya), karena setan tidak akan membuka pintu yang sudah terkunci dengan

    menyebut nama Allah. Tutup jugalah tempat air minum (qirab dalam bahasa Arab adalah

    tempat menyimpan air minum yang terbuat dari kulit binatang) dan bejana-bejana kalian

    (untuk masa sekarang seperti lemari, bupet, kulkas dan lainnya) sambil menyebut nama

    Allah, meskipun kalian hanya menyimpan sesuatu di dalamnya dan (ketika hendak tidur),matikanlah lampu-lampu kalian" (HR. Muslim).

    Orang yang makan dan minum sambil berdiri, akan ditemani setan. Dalam berbagai

    keterangan, Rasulullah menganjurkan ummatnya agar ketika makan dan minum sambil

    duduk, tidak sambil berdiri. Kecuali ketika minum air zam zam, Rasulullah mensunatkan

    ummatnya untuk minum sambil berdiri, karena dalam sebuah hadits dikatakan, bahwa

    Rasulullah minum air zam zam sambil berdiri. Rasulullah melarang ummatnya untuk

    meminum atau makan sambil berdiri karena makan dan minumnya akan disertai oleh setan.

    Berikut ini hadits yang dimaksudkan:

    Artinya: "Rasulullah suatu hari melihat seorang laki-laki yang minum sambil berdiri. LaluRasulullah Saw berkata kepadanya: "Duduklah!" Laki-laki itu menjawab: "Mengapa saya

    mesti duduk?" Rasulullah Saw menjawab: "Apakah kamu bahagia kalau minum bersama

    kucing?" Laki-laki itu menjawab: "Tidak". Rasulullah Saw bersbda kembali: "Sesungguhnya

    kamu tadi telah minum dengan sesuatu yang jauh lebih jahat dari pada kucing, yaitu setan"

    (HR. Imam Ahmad, dan Bazzar).

    Setan ikut masuk ke dalam rumah yang tidak menyebut nama Allah (berdoa) ketika

    masuknya. Dalam sebuah hadits dikatakan:

    Artinya: "Dari Jabir bin Abdillah bahwasannya ia mendengar Rasulullah Saw bersabda:

    "Apabila seseorang masuk rumah, lalu ia menyebut nama Allah ketika masuk (rumah) dan

    ketika makan, maka syaithan akan berkata (kepada sesama syaithan lainnya): "Kalian tidak

    dapat nginep dan tidak bisa makan malam". Namun apabila ia masuk rumah, dan tidak

    menyebut nama Allah (berdoa) ketika masuk dan makannya, syaithan akan berkata: "Nah,

    sekarang kalian bisa nginep dan bisa makan malam" (HR. Muslim).

    h. Masuk ke tubuh manusia.

    Selain menyakiti badan, jiwa dan menyertai manusia dalam segala gerak dan

    langkahnya, setan juga seringkali masuk ke tubuh manusia. Dalam istilah Indonesia sering

    disebut dengan Kesurupan, dan dalam bahasa Sunda dikenal dengan Kaasupan Jurig (dalambahasa arab ashar'u atau lams al-jin). Sehubungan dengan masalah kesurupan ini, Ibnu

    Taimiyyah dalam bukunya Majmu al-Fatawa (24/276), berkata: "Para ulama ahli sunnah

    wal jama'ah sepakat, bahwa jin dapat masuk ke dalam tubuh dan badan manusia. Hal ini

    berdasarkan firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 275:

    artinya: "Orang-orang yang makan (mengambil) riba, tidak dapat berdiri melainkan

    seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran tekanan penyakit gila" (QS. Al-

    Baqarah:275)."

    Abdullah bin Ahmad bin Hanbal pernah bertanya kepada ayahnya, Ahmad bin

    Hanbal: "Sesungguhnya orang-orang berkata bahwa jin tidak bisa masuk ke badan orang-

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    34/40

    orang yang kesurupan. Imam Ahmad bin Hanbal berkata: "Anakku, mereka berkata bohong.

    Mereka hanya berkata dengan ucapannya sendiri"

    Ibnu Taimiyyah juga berkata: "Perkataan ini (jin dapat masuk ke dalam tubuh

    manusia) adalah perkataan yang masyhur (dikenal oleh semua ulama). Orang yan

    g kemasukkan jin (kesurupan) tidak akan merasakan sakit ketika dipukul, kata-katanya akanngelantur. Orang yang kemasukan jin ini akan menampakkan banyak keanehan,mulai dari

    bicara dan gerakannya. Seolah-

    olah yang berkata dan bergerak itu adalah orang tersebut (orang yang kesurupannya),

    padahal hakikatnya adalah jenis lain, bukan manusia (yaitu jin)". Bahkan, Ibnu Taymiyyah

    masih dalam al-Majmu'nya mengatakan: "Tidak ada seorangpun ulama

    yagn mengingkari bahwa jin dapat memasuki tubuh manusia yang lalai mengingat

    Allah. Barangsiapa yang mengingkari hal ini dan mengatakan bahwa syara' tidak mengakui

    hal demikian, maka sungguh dia telah mendustai syara itu sendiri. Tidak ada dalam dalil-dalil

    syara yang menolak hal itu (tidak ada dalil satu pun yang mengingakari bahwa jin dapat

    masuk ke tubuh manusia yang kesurupan). Mereka yang mengingkari hal ini hanyalah

    sekelompok kecil dari golongan Mu'tazilah yakni Imam Al-Jubai dan Abu Bakar ar-Razi.

    Kiat-kiat menghadapi gangguan Jin

    Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa jin

    (setan) senantiasa mengganggu dan "menyerang" manusia khususnya orang mukmin dari

    berbagai sisi dan dalam berbagai keadaan. Untuk itu, agar usaha mereka tidak berhasil dan

    dapat dipatahkan, maka seorang mukmin harus mempunyai "senjata" khusus dalam

    menghadapi mereka. Di antara "senjata" yang harus dipegang seorang mukmin dalam

    melawan "serangan" setan ini, adalah sebagai berikut:

    1. Berlindung dan memohon bantuan hanya kepada Allah Swt.

    Mengenai "senjata" ini, Allah telah berfirman dalam surat al-A'raf ayat 199-200:

    Artinya: "Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta

    berpalinglah dari pada orang-

    orang yang bodoh. Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka

    berlindunglah kepada Allah .Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"

    (QS. Al-Araf: 199-200).

    Adapun keadan atau situasi yang memungkinkan adanya gangguan jin adalah sebagaiberikut;

    a. Ketika masuk WC

    Rasulullah Saw menganjurkan agar setiap kali masuk ke WC, terlebih dahulu membaca doa

    sebagai permohonan perlindungan kepada Allah dari gangguan setan laki-

    laki dan setan perempuan. Hal ini sebagaimana tertuang dalam hadits berikut ini:

    Artinya: "Dari Zaid bin Arqam, Rasulullah Saw bersabda: "Sesungguhnya toilet-toilet itu

    dihuni oleh Jin. Oleh karena itu, apabila seseorang di antara kalian masuk WC, maka

    katakanlah: Allahumma Inni audzubika minal khubutsi wal khabaits (Ya Allah, aku

  • 8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An

    35/40

    berlindung kepadaMu dari gangguan jin laki-

    laki dan jin perempuan" (HR. Abu Dawud, Nasa'I, Ibnu Majah dan Ahmad).

    b. Ketika marah

    Ketika seseorang marah, maka setan akan dengan mudah masuk dan menggodanya. Olehkarena itu, Rasulullah Saw mengajarkan bahwa ketika seseorang marah, hendaklah ia

    membaca ta'udz; audzubillahi minasyaithanir rajim. Hal ini sebagaimana dikatakan dalam

    sebuah hadits berikut ini:

    Artinya: "Dari Sulaiman bin Shurad berkata: "Ada dua orang saling memaki di hada

    pan Rasulullah, saat itu kami sedang duduk di sampingnya. Salah seorang dari keduanya

    memaki

    temannya dengan sangat marah sehingga tampak mukanya memar merah. Rasulullah

    Saw kemudian bersabda: "Sesungguhnya saya mengetahui sebuah kalimat yang apabila

    diucapkan, maka marah kalian akan hilang, yaitu: Audzu billah minas syaithanir rajim (Aku

    berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk)" (HR. Bukhari Muslim).

    c. Ketika berhubungan badan suami isteri

    Rasulullah Saw juga menganjurkan agar sebelum melaksanakan hubungan badan, terlebih

    dahulu berdoa dan berlindung kepada Allah dari godaan setan. Dalam sebuah hadits

    dikatakan:

    Artinya: "Rasulullah Saw bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian hendak meng

    gauli isterinya kemudian sebelum menggaulinya ia membaca doa: "Bismillah, allahumma

    jannibnaas

    syaithan wa jannibis syaithana ma razaqtana" (Dengan menyebut nama Allah, ya Alla

    h jauhkanlah kami dari gangguan dan godaan setan serta jauhkanlah setan itu dari apa yang

    akan

    Eukau anugerahkan kepada kami (anak), maka apabila dari hubungan tersebut ditakdi

    rkan membuahkan seorang anak, maka anak itu tidak akan diganggu oleh setan selamanya"

    (HR. Muttafaq 'alaih).

    d. Ketika turun dari lembah atau dari rumah

    Rasulullah Saw mengajarkan bahwa apabila seseorang keluar dari rumah, atau melewati

    lembah, tempat angker hendaklah membaca doa sebagaimana tercantum dalam haditsberikut:

    Artinya: "Rasulullah Saw bersabda: "Kalau saja seseorang di antara kalian keluar rumah

    lalu berdoa: Audzu bikalimatillahit tammati min syarri ma khalaq (Aku berlindung kepada

    Allah deng