8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
1/40
JIN DALAM PERSPEKTIFAL-QURAN DAN HADITS(Kajian Tematik)
Oleh: Agus Junaedi,M.Ag
Bagian Pertama
A. PENDAHULUAN
Allah menciptakan makhluk yang esensial hanya 3 macam yakni manusia, jin dan malaikat.
Sebagaimana disebutkan dalam sebuah haditsbersumber dari Muhammad ibn Rafi dari AbdRazak.
: ( (
Artinya: "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: "Malaikat diciptakan dari
cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala, dan Adam diciptakan dari apa yang kalian
sifati (tanah)" (HR. Muslim).
Namun dalam fenomena kehidupan, seolah-oleh ada dua pemain tambahan dalam catur
kehidupan dunia ini yakni setandan Iblis. Sehingga seolah-olah mahluk yang esensial itu ada
5 yaitu; manusia, jin, malaikat, setan dan iblis. Jadi siapakah dua pemain tambahan itu ?
apakah memang mereka mahluk esensial lain selain yang tiga yang Allah ciptakan?. Sekali-
kali tidak, mereka adalah oknum dari manusia dan jin, sebagaimana disebutkan dalam surat
Al-Anam 6:12 dan Al-Kahfi 18 :50
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
2/40
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari
jenis) manusia dan (dari jeni s) ji n, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian
yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jika Tuhanmu
menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa
yang mereka ada-adakan. (QS: Al-Anam 6:112)
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada
Adam", maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia
mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya
sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah
iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang dzalim. (QS:Al-Kahfi 18:50)Jadi istilah setan atau iblis dalam tulisan ini konotasinya adalah sekelompok jin atau kalau
dengan istilah lain kelompok jin kafir. Ayat-ayat diatas, merupakan dasar teologis dan
filosofis perlunya manusia (muslim) menjelajah (mentadaburi) alam jin dan alam malaikat,
atau dalam istilah lain perlunya seorang muslim untuk berhubungan dengan jin terlebih
berhubungan dengan malaikat sebagaimana seorang muslim berhubungan dengan sesamanya.
Bukti lain bahwa seorang muslim perlu menjelajah kedalam kedua dunia tersebut, ketiga
mahluk esensial itu dijadikan sebagai nama surat dalam al-Quran yakni al-insan (manusia)
surat ke 76, surat al-Jin (jin) surat ke 72 dan Al-Mursalat (malaikat-malaikat yang diutus)
surat ke 77.
Menjelajah atau berhubungan yang dimaksud tentunya bukan berarti seorang muslim
masuk kedalam alam mereka, namun perlu memahami karakter dan lingkungan mereka yang
nota benenya adalah dunia gaib (kasat mata). Berhubungan dengan dunia jin pada dasarnya
disebabkan jin (setan/Iblis) adalah musuh besar mereka yang melakukan tipu daya kepada
manusia, sedangkan berhubungan dengan dunia malaikat karena sebagian malaikat (rahmat)
menjadi teman dekat manusia sebagaimana salah satunya disebutkan dalam riwayat imam
Muslim.
.
."Tidak ada sekelompok orang yang berkumpul di rumah Allah, mereka membaca dan
mengkaji serta mempelajari kandungan al-Qur'an, kecuali mereka akan diberikan
ketenangan, mereka akan dicurahkan rahmat dan kasih sayang serta mereka akan dikelilingi
oleh malaikat juga Allah akan mengingat (memberikan kasih sayang) kepada orang yang
disebut dan dimilikinya", (HR. Muslim).
Pembahasan mengenai alam jin merupakan bahasan yang harus hati-hati karena terkadanglebih banyak tahayul dan khurafatnya ketimbang informasi yang sebenarnya. Terlebih
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
3/40
apabila bahasan ini didasarkan kepada hadits-hadits yang tidak jelas validitasnya. Maka tidak
heran kalau disebagian kalangan menganggap bahwa membicarakan dunia jin adalah perkara
yang terlarang atau disebut perkara syirik. Tentu saja pendapat ini menurut hemat penulis
tidak sejalan dengan semangat al-Quran, yakni senantiasa mentadaburi apa yang terdapat
dalam al-Quran , fenomena jin sangat jelas dalam al-Quran selain dari surat Jin itu
sendiri,sehingga orang yang tidak mentadaburi Al-Quran (dunia jin) dikatakan manusia yangtidak berakal.
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ataukah hati mereka terkunci?
(QS:Muhammad 47:24)Karena pembahasan ini termasuk pembahasan yang khathir, maka dengan bismillah, penulis
mencoba mengetengahkannya. Tentu, semua informasi sengaja diketengahkan dengan
berdasar kepada hadits-hadits yang shahih meski untuk hal yang ringan, dikutipkan jugahadits dlaifnya, hanya tidak banyak.
Karena persoalan ini sangat pelik dan dharuri untuk membahasnya secara gamblang dengan
tentunya berpedoman kepada al-Qur'an dan Hadits yang shahih. Dengan tulisan ini
diharapkan, dapat meluruskan pemahaman keliru selama ini tentang jin. Misalnya,
pemahaman bahwa jin dapat dilihat bentuk aslinya atau ketakutan yang berlebihan terhadap
jin. Pada pembahasan nanti akan nampak, bahwa tidak ada alasan manusia harus takut
berlebihan kepada jin, karena jin juga jauh lebih takut oleh manusia. Manusia harus takut
hanyalah oleh Allah. Di samping itu,dengan tulisan ini juga diharapkan, para pembaca akan
lebih bersemangat dan sungguh- sungguh melaksanakan ibadahnya, karena ternyata
ibadahnya itulah yang membentengi dari gangguan jin jahat. Juga agar pembaca mengetahui
apa saja perbuatan dan tujuan serta target setan, apa kelemahan dan apa senjata yang harus
dipersiapkan dalam menghadapinya. Di atas semua itu, tulisan ini diharapkan dapat
mempertebal keimanan kita kepada Allah Subhanahu wa Taalayang telah menciptakan jin,
bahkan yang menjaga orang-orang mukmin dari gangguan jin jahat (setan).
Dalam tulisan ini apabila ada istilah setan (syaitan) maka yang dimaksud adalah jin kafir atau
jahat.
Berikut kajian deskriptifnya.
B. PENGERTIAN JIN, SYAITAN DAN IBLIS
Alam jin adalah alam yang berdiri sendiri, ia terpisah dan berbeda dengan alam manusia
namun keduanya hidup dalam dunia yang sama, kadang tinggal dalam rumah yang dibangun
atau di diami manusia. Keduanya pun mempunyai kesamaan yakni berkewajiban untuk
beribadah kepada Allah: "Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanyalah untuk
beribadah kepadaKu" (QS. Adz-Dzariyat 51:56).
Menurut Ibnu Aqil sebagaimana dikutip asy-Syibli dalam bukunyaAkam al-Marjan fi Ahkam
al- Jann, mengatakan bahwa makhluk ini disebut denganjin karena secara bahasajin artinya
yang tersembunyi, terhalang, tertutup. Disebut jin, karena makhluk ini terhalang (tidakdapat dilihat) dengan kasat mata manusia. Oleh karena itu, bayi yang masih berada di dalam
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
4/40
perut ibu, disebutjanin (katajanin danjin memiliki kata dasar yang sama yaknijann) karena
ia tidak dapat dilihat dengan mata. Demikian juga orang gila dalam bahasa Arab disebut
dengan majnun (dari katajannjuga) karena akal sehatnya sudah tertutup dan terhalang.
Sedangkan katasyaithan, dalam bahasa Arab berasal dari katasyathona yang berarti ba'uda
(jauh, yakni yang selalu menjauhkan manusia dari kebenaran). Kemudian kata syaithan inidigunakan untuk setiap mahluk berakal yang durhaka dan membangkang (kullu 'aat wa
mutamarrid). Pada awalnya istilah setan (syaitan) ini diberikan kepada salah satu golongan
jin (Iblis) yang beribadah kepada Allah dan tinggal bersama dengan malaikat di dalam surga.
Akan tetapi ketika mereka menolak untuk sujud kepada Adam karena membangkang kepada
perintah Allah, maka diusirnya dari surga dan sejak itu ia menjadi makhluk yang terkutuk
sampai hari kiamat kelak.
Tidak semua jin adalah Setan (syaitan). Karena, jin juga ada yang shaleh, ada yang mukmin.
Jadi setan hanyalah ditujukkan untuk jin yang membangkang (kafir, munafik, musyrik dst).
Demikian juga tidak semua setan adalah jin. Karena dalam surat an-Nas ditegaskan, bahwa
setan juga ada dari golongan manusia. Setiap manusia yang membangkang, durhaka danselalu menjauhkan manusia lainnya dari petunjuk Allah, mereka dinamakan syaithan.
Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang shaleh dan di antara kami ada
(pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.(al-Jin
72:11)Dilihat dari struktur kalimat, atau dalam tinjauan kaidahsharfiyah,setan (syaitan) merupakan
bentuk kalimat isim alam (nama sesuatu) dia adalah laqab (gelar) yang diberikan Allah
kepada setiap mahluk yang berakal (jin dan manusia) yang membangkang terhadap perintah
Allah. Oleh karenanya penyebutan syaitan (setan) dapat dikenakan kepada jin dan manusia
sebagaimana tersurat dalam ayat-ayat diatas.
Merujuk kepada kisah Adam dan Iblis dari ayat 12-20 surat al-Araf, gelar setan diberikan
Allah untuk pertama kalinya kepada Iblis tatkala dia menyatakan alasan penolakan untuk
sujud kepada Adam. Dan pada surat Thaha 20:117 , Allah memberi peringatan kepada Adam
bahwa mahluk yang terkutuk itu akan menjadi musuh Adam dan Istrinya. Dan pada surat
Yasin 36:60 , Allah menegaskan kembali gelar setan diberikan kepada musuh Adam tersebut
dan dijadikan peringatan bagi anak cucu Adam. Berikut runtut ayat-ayat dimaksud yangartinya;
1. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu
Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis: "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya
dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah".Allah berfirman: "Turunlah kamu dari
surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka ke luarlah,
sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina".Iblis menjawab: "Beri tangguhlah
saya sampai waktu mereka dibangkitkan".Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk
mereka yang diberi tangguh."Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya
tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,
kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanandan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
5/40
(taat).Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir.
Sesungguhnya barang siapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan
mengisi neraka Jahanam dengan kamu semuanya". (Dan Allah berfirman): "Hai Adam
bertempat tinggallah kamu dan istrimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-
buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini,
lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang dzalim". Maka syaitanmembisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang
tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu
dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak
menjadi orang yang kekal (dalam surga)". (Al-Araf 7:12-20)
2. Maka kami berkata: "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi
istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang
menyebabkan kamu menjadi celaka.(Thaha 20:117)
3. Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak
menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu", (Yasin36: 60)
Adapun Iblis terambil dari kata al-balas yang berarti orang yang tidak mempunyai kebaikan
sedikitpun (man la khaira 'indah), atau terambil dari kata ablasa yang berarti putus asa dan
bingung (yaisa wa tahayyara). Disebut iblis (putus asa) karena mereka merasa putus asa
dengan rahmat Allah, juga disebut iblis lantaran mereka tidak pernah berbuat kebaikan
sedikitpun. Menurut satu riwayat, dahulunya iblis ini bernama Naail, akan tetapi sejak ia
membangkang dan menolak perintah Allah untuk sujud kepada Nabi Adam, ia dirubah nama
menjadisyaithan.
C. KEADAAN DAN SIFAT-SIFAT JIN
Nama dan Jenis Jin
Ibnu Abdil Bar sebagaimana dikutip oleh Imam asy-Syibli dalam bukunya,Akamul Marjan fi
Ahkamil Jan, menuturkan bahwa jin menurut ahli kalam dan bahasa Arab, mempunyai
beberapa tingkatan:
1. Apabila dimaksudkan jin secara umum, namanyajinny.2. Jin yang suka tinggal bersama manusia disebut dengan Aamir dan bentuk jamak(pluralnya) adalah 'Ammar.3. Jin yang seringkali menampakkan wujudnya atau mengganggu anak-anak kecil
disebut denganArwah
4. Jin yang selalu berbuat jahat dan seringkali muncul menjelma dalam berbagaibentuknya adalah Syaithan.
5. Apabila jin tersebut disamping berbuat jahat, menjelma, juga berbuat hal lain yanglebih berat dari itu, seperti membunuh dan lainnya disebut denganMarid
6. Jin yang lebih jahat dari Marid dan memiliki kemampuan dan kekuatan yang lebihdahsyat lagi disebut denganIfrit,bentul jamaknya (pluralnya)Afariit.
7. Sedangkan Iblis adalah nenek moyangnya jin kafir (syaithan). Menurut AbulMutsanna dan Ibnu Abbas, pada awalnya, Iblis ini bernama Naail. Ketika merekamembangkang perintah Allah, Allah kemudian melaknatnya, dan diganti nama
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
6/40
dengan Syaithan. Iblis ini mempunyai nama kunyah (samaran) Abu Kadus (Bapak
Penimbun, maksudnya menimbun manusia agar selalu dalam perbuatan dosa).
8. Selain nama-nama di atas, nama-nama syaithan (jin kafir) lainnya adalah Hubab,Syihab,Ajda' danAsyhab, hal ini sebagaimana dikatakan dalam hadits-hadits berikut
ini, namun umumnya hadits- haditsnya lemah (dhaif):
Artinya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berkata kepada Abdullah bin Abdullah
bin Ubay bin Salul yang namanya dahulu adalah Hubab: "Nama kamu sekarang adalah
Abdullah karena Hubab itu adalah nama setan" (HR. Ibn Sa'ad dan haditsnya Gharib).
: : : : :
Artinya: "Masruq pernah bertutur bahwasannya ia pernah bertemu dengan Umar bin
Khatab, lalu Umar bertanya: "Siapa nama kamu?" saya menjawab: "Masruq bin al-Ajda'"
Umar lalu berkata kembali: "Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam bersabda: "Al-Ajda' itu adalah nama setan" (HR. Ibn Abi Syaibah).
: : Artinya: "Dari Aisyah berkata: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mendengar
seorang laki-laki yang bernama Syihab. Rasulullah lalu berkata kepadanya: "Nama kamu
sekarang adalah Hisyam, karena Syihab itu adalah nama setan" (HR. Baihaqi). : : :
Artinya: "Suatu hari seorang laki-laki bersin di samping Ibnu Umar, lalu ia berkata:
"Asyhab". Ibnu Umar kemudian berkata: "Asyhab adalah nama setan yang sengaja
ditempatkan oleh Iblis di antara bersin dan mengucapkan alhamdulillah, agar namanya
selalu diingat" (HR. Ibn Abi Syaibah).Sedangkan menyangkut jenis dan kelompok jin, Rasulullah pernah bersabda bahwa jin itu
terbagi tiga golongan: pertama, jin yang selalu beterbangan di udara, kedua, jin yang
berwujud dalam bentuk ular dan anjing, dan ketiga, jenis jin yang selalu berdiam diri (punya
rumah dan tempat) dan senang bepergian. Dalam sebuah hadits dikatakan:
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
7/40
* Artinya: "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah menghabarkan kepada kamibahwasannya jin itu terdiri dari tiga kelompok. Pertama, jin yang selalu beterbangan
(melayang) di udara, kedua, jin dalam wujud ular-ular dan anjing- anjing dan ketiga, jin
yang mempunyai tempat tinggal dan suka bepergian" (HR. Thabrani, Hakim, Baihaki dengan
sanad yang shahih).Wujud Jin
Jin (setan) adalah makhluk Allah yang berbeda alam dan unsur penciptaannya, sehingga jelas
manusia tidak akan mungkin dapat melihat dalam wujud aslinya. Hal ini ditegaskan dalam
surat Al-Araf 7:27
Artinya: "Sesungguhnya ia (setan) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat
yang kamu tidak bisa melihat mereka" (QS. Al-Araf 7: 27).Kecuali dalam kondisi tertentu yang itu pun sangat jarang terjadi. Kondisi dimaksud misalnya
ketika seseorang meminum air sihir dari dukun, atau karena jin telah berubah wujud misalnya
menyerupai hewan. Tapi sekali lagi hal itu sangatlah jarang. Tidak dapat dilihatnya jin dalam
bentuk aslinya, tentu ini merupakan rahmat bagi manusia, karena dengan demikian manusia
bisa hidup tenang, tanpa ada rasa takut sedikitpun. Sedangkan keadaan wujud jin itu sendiri
menurut beberapa ayat dan hadits sebagai berikut;
1. Sebagian hewan dapat melihat wujud jin misalnya anjing dan keledai
:
Artinya: "Abu Hurairah berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
"Apabila kalian mendengar ayam jantan berkukuruyuh (kongkorongok), maka mintalah
karunia dari Allah, karena sesungguhnya ayam itu melihat malaikat. Dan apabila kalian
mendengar ringkikan keledai, berlindunglah kepada Allah dari godaan dan tipu daya
syaithan karena keledai itu telah melihat syaithan". (HR. Bukhari Muslim).Dalam hadits lain dikatakan:
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
8/40
: :
Artinya: "Dari Jabir bin Abdullah berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallambersabda: "Apabila kalian mendengar anjing menggonggong dan himar meringkik, maka
berlindunglah kepada Allah karena sesungguhnya mereka itu melihat sesuatu yang kalian
tidak dapat melihatnya" (HR. Abu Dawud dalam shahih sunannya).2. Jin memiliki wujud yang sangat jelek
Jin (setan), memiliki bentuk yang sangat jelek. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam al-
Qur'an ketika Allah menyamakan pohon Zaqum yang tumbuh di dasar neraka, dengan kepala
setan dalam hal sama-sama buruk bentuk dan rupanya. Hal ini sebagaimana tertuang dalam
firman Allah surat ash-Shafat ayat: 64-65:
Artinya: "Sesungguhnya dia (pohon Zaqum) adalah sebatang pohon yang ke luar dan dasar
neraka yang menyala. mayangnya seperti kepala syaitan-syaitan" (QS. As-Shafat 37: 64-65).3. Jin mempunyai dua tanduk dan sayap
( : : )
Artinya: "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah kalian bermaksud
untuk shalat pada waktu matahari terbit juga pada waktu matahari terbenam, karena pada
kedua waktu itu saat dimana dua tanduk setan muncul" (HR. Muslim).*
Artinya: "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah menghabarkan kepada kami
bahwasannya jin itu terdiri dari tiga kelompok. Pertama, jin yang selalu beterbangan
(melayang) di udara, kedua, jin dalam wujud ular-ular dan anjing- anjing dan ketiga, jin
yang mempunyai tempat tinggal dan suka bepergian" (HR. Thabrani, Hakim, Baihaki dengan
sanad yang shahih).Dalam riwayat lain dikatakan:
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
9/40
:: .
Artinya: "Ubaidullah berkata: Imam adh-Dhahhak pernah ditanya: "Apakah setanmempunyai sayap?" ia menjawab: "Bagaimana mereka dapat terbang menuju langit kalau
mereka tidak memiliki sayap" (HR. Ibnu Jarir).
Tempat Tinggal Jin
Berdasarkan pengamatan penulis terhadap hadits-hadits shahih, bahwa di antara tempat
tinggal jin itu adalah sebagai berikut:
1. Di tempat-tempat kotor seperti Toilet dan tempat sampah.
--:
Artinya: "Dari Zaid bin Arqam, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
"Sesungguhnya toilet-toilet itu dihuni oleh Jin. Oleh karena itu, apabila seseorang di antara
kalian masuk WC, maka katakanlah: Allahumma inni audzubika minal khubutsi wal khabaits
(Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari gangguan jin laki-laki dan jin perempuan" (HR.
Abu Dawud, Nasa'i, Ibnu Majah dan Ahmad).Kata muhtadhirah dalam hadits di atas maksudnya adalah dihadiri atau ditempati oleh jin(yahdiruhal jinn). Hanya saja, jin yang tinggal di tempat-tempat kotor seperti WC itu
hanyalah jin kafir. Adapun jin muslim mereka tinggal di tempat-tempat bersih dan
wangi.Oleh karena itu, setiap muslim disunnahkan setiap kali memasuki toilet atau WC untuk
berdo'a: "bismillahirrahmanirrahim allahumma inni audzubika minal khubutsi wal khabaits",
karena dengan berdoa demikian, jin kafir itu tidak akan mengganggu kita sekaligus tidak
akan dapat melihat aurat kita ketika mandi. Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah
Saw dalam salah satu haditsnya:
: : Artinya: "Dari Ali, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila seseorang
masuk WC kemudian berdoa: " bismillahirrahmanirrahim ", maka mata jin akan tertutup dan
tidak akan dapat melihat aurat keturunan Adam" (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu Majah).
2. Di tempat-tempat kosong seperti rumah kosong atau gurun dan padang pasir.
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
10/40
- - - - -
-
- - .
Artinya: "Dari Ibnu Mas'ud ra berkata: "Suatu hari kami (para sahabat) berkumpul bersama
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tiba-tiba kami kehilangan beliau, lalu kami cari-cari di lembah-lembah dan kampung-kampung (akan tetapi kami tidak mendapatkannya).
Kami lalu berkata: "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah diculik dan disandera".
Pada malam itu, tidur kami betul-betul tidak menyenangkan. Ketika pagi hari tiba, tampak
Rasulullah Saw sedang bergegas menuju kami dari arah sebuah gua yang berada di tengah
padang pasir. Kami lalu berkata: "Ya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, malam tadi
kami betul-betul kehilangan Anda, lalu kami cari-cari kesana kemari akan tetapi kami tidak
menemukan anda. Lalu kami tidur dengan sangat tidak menyenangkan". Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam kemudian bersabda: "Malam tadi saya didatangi oleh utusan
dari kelompok Jin, ia membawa saya pergi menemui kaumnya untuk mengajarkan al-
Qur'an". Ibnu Mas'ud kemudian berkata kembali: "Lalu kami diajak oleh Rasulullah untuk
melihat bekas-bekas tempat dan perapian mereka (kelompok jin)". Para jin itu kemudianbertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengenai makanan mereka.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab: "Makanan kalian itu (wahai golongan
jin) adalah setiap tulang yang masih ada sisa-sisa dagingnya yang berada di tangan kalian
dan ketika memakannya disebutkan nama Allah serta semua tahi (kotoran) binatang ternak
kalian". Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam kemudian melanjutkan sabdanya: "Oleh
karena itu, janganlah kalian (para sahabat) beristinja (membersihkan najis seperti habis
buang air kecil atau besar dengan menggunakan batu atau benda lainnya selain air) dengan
keduanya (tulang dan kotoran binatang), karena keduanya itu adalah makanan sudara kalian
(golongan jin)" (HR. Muslim).
3. Di lobang-lobang.
-- :--: : : .
Artinya: "Dari Abdullah bin Sarjas, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
"Janganlah seseorang di antara kalian kencing di lobang". Mereka bertanya kepada
Qatadah: "Mengapa tidak boleh kencing di lobang?" Qatadah menjawab: "Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam mengatakan karena lobang itu adalah tempat tinggalnya
golongan jin" (HR. Abu Dawud, Nasai dan Ahmad).
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
11/40
4. Di rumah-rumah
Jin juga tinggal di atas rumah (atap) manusia. Hanya saja, jin yang tingal di atas atap rumah
orang-orang beriman hanyalah jin muslim. Dalilnya adalah hadits berikut ini:
Artinya: "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak ada satu rumah orang
muslim pun kecuali di atap rumahnya terdapat jin muslim. Apabila ia menghidangkan
makanan pagi, mereka (jin) pun ikut makan pagi bersama mereka. Apabila makan sore
dihidangkan, mereka (jin) juga ikut makan sore bersama orang-orang muslim. Hanya saja,
Allah menjaga dan menghalangi orang-orang muslim itu dari gangguan jin-jin tersebut"
(HR. Abu Bakar sebagaimana ditulis oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari).5. Di pasar-pasar (Mall)
Selain di rumah, Jin juga ada yang tinggal di pasar atau Mall. Hal ini sebagaimana disebutkan
alam sebuah riwayat dimana Salman al-Farisi pernah berwasiat kepada para sahabat yang
lain:
* "Kalau bisa, janganlah kalian menjadi orang yang pertama kali masuk ke pasar atau
menjadi orang yang paling akhir keluar dari pasar, karena pasar itu merupakan tempat
berseterunya para syaithan. Dan di pasarlah syaithan menancapkan benderanya" (HR.
Muslim).6. Di kandang unta
Artinya: "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah kalian shalat di
kandang-kandang unta karena di sana terdapat syaithan, shalatlah di kandang domba
karena dia itu membawa berkah" (HR. Muslim, Abu Dawud dan Ibnu Majah).Waktu berkeliarannya Jin
Dalam sebuah hadits shahih riwayat Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam bersabda bahwasannya waktu berkeliarannya setan adalah pada waktu
matahari terbenam (sareupna=sunda) yakni sekitar sebelum dan setalah Maghrib sedikit.
Untuk itu, Rasulullah menganjurkan, apabila waktu menjelang malam tiba, hendaklah anak-
anak segera disuruh masuk ke dalam rumah. Hadits dimaksud berbunyi:
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
12/40
Artinya: "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila sore hari menjelang
malam tiba, tahanlah (di dalam rumah) anak-anak kecil kalian, karena pada saat itu setan
berkeliaran. Apabila permulaan malam sudah tiba, diamkanlah anak-anak kalian di dalam
rumah, tutuplah pintu-pintu (termasuk jendela) kalian dengan terlebih dahulu menyebut
nama Allah karena setan tidak akan dapat membuka pintu yang terkunci dengan menyebut
nama Allah sebelumnya, dan ikatlah kendi-kendi air kalian (qirab adalah jama dari qurbah
yakni tempat air yang terbuat dari kulit dan di ujungnya biasa diikat dengan tali untuk
menghalangi kotoran masuk) sambil menyebut nama Allah, tutuplah bejana-bejana atau
wadah-wadah kalian sambil menyebut nama Allah meskipun hanya ditutup dengan sesuatu
alakadarnya dan matikanlah lampu-lampu kalian (kalau mau tidur)" (HR. Bukhari Muslim).Dalam hadits di atas Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallammenganjurkan lima hal ketika
sore hari menjelang malam tiba.
1. menyuruh masuk dan diam anak-anak,2. menutup pintu, karena dengan demikian, setan tidak akan mengganggu anak tersebut
juga setan tidak akan bisa masuk ke dalam rumah yang sudah terkunci dengan
menyebut nama Allah sebelumnya,
3. mengikat tempat air,4. menutup bejana dan wadah-wadah, karena setan juga tidak akan bisa membuka
tempat air dan bijana yang disebutkan nama Allah sebelumnya, dan matikanlah lampuapabila menjelang tidur.
5. matikan lampu sebelum tidur karena dengan demikian, kita akan terhindar dari bahayakebakaran yang seringkali dilakukan setan. Setan seringkali bermaksud untuk
membakar rumah dan penghuninya dengan jalan menyerupai seekor tikus lalu
menubruk tempat lampu tersebut sehingga api bisa menjalar. Untuk itu Rasulullah
menganjurkan agar lampu dimatikan sebelum tidur. Hal ini sebagaimana dijelaskan
dalam hadits berikut:
*
Artinya: "Ibnu Abbas berkata: "Suatu hari seekor tikus datang menyeret kain yang dipintal
kemudian dilemparkan ke hadapan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang sedang
duduk di atas tikar. Kemudian kain dipintal yang dibawa tikus tadi terbakar persis sebesar
uang dirham. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Kemudian bersabda: "Apabila kalian
tidur, matikanlah lampunya, karena syaithan seringkali berwujud seekor tikus yang
membawa sesuatu (yang mudah dibakar) yang ditujukkan ke lampu tersebut sehingga dapatmembakar kalian" (HR. Abu Dawud dengan sanad shahih).
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
13/40
Dalam hadits lain juga dikatakan:
--:
Artinya: "Dari Jabir, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah kalian
melepaskan binatang peliharaan dan anak-anak kalian ketika matahari terbenam sehingga
hitam legammnya sore hari (sunda=layung) betul- betul hilang, karena setan-setan
berkeliaran ketika matahari terbenam sampai saat dimana hitam legamnya sore hilang
(sampai waktu malam tiba)" (HR. Muslim).Mengapa setan berkeliaran pada waktu menjelang malam? Menurut Ibn al-Jauzi, karena
gerak gerik setan pada waktu malam jauh lebih gesit dan kuat dari pada waktu siang. Karenawaktu gelap bagi setan adalah waktu yang lebih fresh dan lebih menguatkannya, di samping
memang kegelapan dan warna hitam adalah kesukaan setan. Karena itulah, dalam salah satu
hadits Rasulullah Saw mengatakan: "Anjing hitam itu adalah setan".(lihat juga dalamFathul
Bari, VI/342).
JIN DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN DAN HADITS
(Kajian Tematik)
Oleh: Agus Junaedi,M.Ag
Bagian Kedua
Makanan dan Minuman Jin
Jin sebagaimana manusia memiliki kebutuhan makan dan minum adapun makanannya adalahTulang dan tinja (kotoran hewan/binatang) dengan tangan kiri, sebagaimana hadits berikut:
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
14/40
Artinya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab: "Makanan kalian itu (wahaigolongan jin) adalah setiap tulang yang masih ada sisa-sisa dagingnya yang berada di
tangan kalian dan ketika memakannya disebutkan nama Allah serta semua tahi (kotoran)
binatang ternak kalian". Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam kemudian melanjutkan
sabdanya: "Oleh karena itu, janganlah kalian (para sahabat) beristinja (membersihkan najis
seperti habis buang air kecil atau besar dengan menggunakan batu atau benda lainnya
selain air) dengan keduanya (tulang dan kotoran binatang), karena keduanya itu adalah
makanan sudara kalian (golongan jin)" (HR. Muslim).
--:
Artinya: "Dari Ibnu Umar bahwasannya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
"Apabila salah seorang dari kalian makan, maka makanlah dengan tangan kanannya, dan
apabila ia minum, maka minumlah dengan tangan kanannya, karena syaithan makan dan
minum dengan tangan kirinya" (HR. Muslim).
:
Artinya: "Dari Jabir bin Abdillah bahwasannya ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam bersabda: "Apabila seseorang masuk rumah, lalu ia menyebut nama Allah ketika
masuk (rumah) dan ketika makan, maka syaithan akan berkata (kepada sesama syaithan
lainnya): "Kalian tidak dapat nginep dan tidak bisa makan malam". Namun apabila ia masukrumah, dan tidak menyebut nama Allah (berdoa) ketika masuk dan makannya, syaithan akan
berkata: "Nah, sekarang kalian bisa nginep dan bisa makan malam" (HR. Muslim).
Jin menikah dan berketurunan
Sebagaimana halnya manusia, jin pun melakukan pernikahan dan berketurunan. Sebagaimana
disebutkan dalam ayat dan hadits berikut;
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
15/40
Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu
kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia
mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya
sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah
iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim " (QS. Al-Kahfi 18: 50).Dalam ayat ini Allah berfirman: ".Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-
turunannya,".
Kata turunan-turunannya dalam ayat ini menunjukkan bahwa memang jin itu melahirkan dan
berketurunan. Sekaligus juga menunjukkan bahwa jin itu juga menikah, karena tidak
mungkin adanya keturunan kalau tidak menikah (jima) sebelumnya. Dalil lain yang
mengatakan bahwa jin juga menikah adalah firman Allah berikut ini:
Artinya: "Tidak pernah "disentuh" oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga
yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin" (QS. Ar-Rahman 55:56).Kata thamts yang terdapat pada kata yathmitshunna dalam ayat di atas, dalam bahasa Arab
artinya adalah jima'. Ini menunjukkan bahwa jin itu juga menikah. Bahkan, dalam sebuah
riwayat dikatakan:
:
Artinya: "Abdullah bin Umar berkata: "Sesungguhnya Allah membagi manusia dan jin itu ke
dalam sepuluh bagian: sembilan bagian adalah jin dan satu bagian adalah manusia. Tidak
seorangpun manusia yang melahirkan seorang anak, kecuali jin melahirkan 9 anak" (HR.
Ibnu Abdil Barr, Ibnu Jarir, Hakim dan Ibn Abi Hatim).Dan khusus untuk Iblis setiap lahir anak Adam maka iblis berketurunan sepuluh anak iblis,
sebagaimana hadits berikut;
: : ) : : . : ) : :
: ) ] [46Dari tsabit berkata, Telah sambai berita pada kami bahwa iblis bertanya kepada Allah, Ya
Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menciptakan Adam dan Engkau menjadikannya antara
aku dengan dia sebagai musuh, maka berilah aku bagian untuk bisa menguasaiketurunannya? Allah menjawab : Dada-dada mereka tempat tinggal kamu, Iblis berkata:
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
16/40
Tambahlah buatku ? Allah menjawab: Tidaklah lahir seorang manusia kecuali bersamaan
dengannya sepuluh anak kamu, Iblis berkata : Tambahlagi ya Tuhanku ? kerahkanlah
terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah
dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka (Al-Isra 17:64)Hadits di atas di samping mengisyaratkan bahwasannya jin itu memang melahirkan danmenikah, juga menunjukkan bahwa jumlah jin jauh lebih banyak dari pada jumlah manusia.
Karena setiap kali manusia melahirkan satu orang anak, maka jin dapat melahirkan sembilan
anak.
Kematian Jin
Jin adalah mahluk yang berjiwa, maka sama saja halnya dengan manusia, jin pun akan
mengalami kematian. Namun dari sebagian golongan jin hanya Iblis lah yang diberi tangguh
kematiannya sampai hari manusia dibangkitkan. Sedangkan yang lainnya kematiannya sama
dengan manusia tetapi usianya jauh lebih panjang dari umur manusia.
artinya: "Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang
mempunyai kebesaran dan kemuliaan" (QS. Ar-Rahman 55: 26-27).Di samping ayat ini, ada hadits yang mengatakan bahwa jin atau syaithan juga akan mati.
Hadits dimaksud adalah sebagai berikut:
Artinya: "Dari Ibnu Abbas, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Aku
berlindung dengan kegagahanMu, yang tidak ada Tuhan selain Engkau, yang tidak akan
mati, sementara jin dan manusia semuanya akan mati" (HR. Bukhari).Kemampuan dan kelebihan Jin
Allah memberikan kelebihan dan kemampuan khusus kepada jin yang tidak diberikan kepadamanusia. Di antara kemampuan dan kelebihan jin tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dapat bergerak dan berpindah dengan cepat
Artinya: "Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan
membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu;
sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya".Berkatalah
seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu
sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di
hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku
bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
17/40
sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar,
maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia" (QS.an-Naml: 39-40).
2. Dapat mengetahui masalah-masalah yang belum terjadi sebelum diutusnya
Rasulullah Shallallahu ' Alaihi wa Sallam.
Sebelum Rasulullah diutus, jin seringkali naik ke atas langit untuk mendengarkan kabar-
kabar yang akan terjadi di dunia. Begitu mendengar kabar tersebut, mereka langsung
menginformasikannya kepada para dukun dan tukang ramal. Oleh karena itu, sebelum
Rasulullah Saw diutus, tukang ramal dan dukun seringkali tepat dalam memberikan jawaban
dan ramalannya. Akan tetapi begitu Rasulullah Saw diutus, penjagaan di langit diperketat
sehingga jin tidak lagi dapat mendengar informasi dan berita apapun. Hal ini sebagaimana
difirmankan oleh Allah dalam surat al-Jin ayat 8-9:
Artinya: "Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami
mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya
kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan(berita-beritanya). Tetapi sekarang (Yang dimaksud dengan "sekarang", ialah waktu sesudah
Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam diutus menjadi rasul) barangsiapa yang
(mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang
mengintai (untuk membakarnya)" (QS. Al-Jin ayat 8 dan 9).
Oleh karena itu, sejak diutusnya Rasulullah sampai sekarang, jangankan dapat mendengar
berita langit, mendekatinya saja tidak bisa. Untuk itu, apa yang dikatakan oleh para dukun
dan tukang ramal, tidak pernah benar, tapi bohong belaka. Seandainya ada jin yang
mengatakan bahwa akan terjadi nanti ini dan itu, maka ketahuilah bahwa dia telah berbohong.
Oleh karena itu, dalam ajaran Islam, haram hukumnya seseorang datang bertanya kepada
dukun dan tukang ramal. Karena bukan saja apa yang dikatakan tukang ramal itu bohong, tapi
juga hal demikian akan melemahkan keimanan seseorang bahkan termasuk perbuatansyirik.
Bagaimana dengan kenyataan, bahwa terkadang ramalan dan ucapan tukang ramal tersebut
betul dan nyata? Hal ini pernah disampaikan juga oleh Siti Aisyah kepada Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Perhatikan hadits berikut ini:
}{ { }} }Artinya: "Aisyah berkata, sekelompok orang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam tentang para dukun. Rasulullah menajawab: "Mereka itu tidak mengetahui
sesuatu apapun". Mereka bertanya kembali: "Tapi Rasulullah, terkadang apa yang mereka
katakan adalah benar dan nyata?" Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda
kembali: "Ucapannya yang betul itu lantaran dibisikkan oleh jin. Ia membisikkannya ke
telinga temannya (dukun) seperti berkoteknya ayam betina, dan mereka
mencampuradukannya dengan seratus kebohongan (maksudnya, yang betulnya satu tapi
bohongnya seratus bahkan lebih)" (HR. Bukhari).
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
18/40
Oleh karena itu, dalam ajaran Islam, seseorang dilarang untuk terlebih mempercayai
perkataan dukun, datangnya saja sudah berdosa. Rasulullah bersabda :
* Artinya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa yang datang
kepada juru ramal, dukun, lalu bertanya tentang sesuatu, maka shalatnya tidak akan
diterima selama 40 malam " (HR. Muslim) -:-
.Artinya: " Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa yang datang
kepada juru ramal, dukun, untuk bertanya tentang sesuatu, lalu membenarkan danmempercayai apa yang dikatakannnya, maka sungguh ia telah keluar dari ajaran yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad" (HR. Ahmad).Bukti lain bahwa jin tidak memiliki kemampuan untuk mengetahui perkara yang gaib
sebagaimana terlukis dalam surat al-saba 34:14
Artinya: "Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang
menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya.
Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui
yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan" (QS. Saba 34:
14).
3. Jin lebih dahulu mengetahui teknologi
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa Allah menundukkan golongan jin kepada Nabi
Sulaiman. Mereka taat dan patuh kepadanya termasuk bersedia untuk memindahkan
singgasana kerajaan Ratu Bilqis. Karena kerja mereka yang berat dan banyak, tentu mereka
memerlukan kemampuan- kemampuan dan kecerdasan dan kemahiran luar biasa. Hal ini
sebagaimana terekam dalam firman Allah surat Saba ayat 12-13:
artinya: "Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagisama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan
sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang
bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang
menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka
yang apinya menyala-nyala. Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya
dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring- piring yang (besarnya)
seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud
untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima
kasih" (QS. Saba 34: 12-13).
Berdasarkan dari ayat di Atas, Umar Sulaiman Abdullah bin al-Asyqar dalam bukunyaAlamul Jinn was Syayathin, berpendapat bahwa sejak dahulu jin sudah mengenal tekhnologi
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
19/40
canggih semisal radio dan televisi. Bahkan, Ibnu Taimiyyah sendiri dalam al-Majmu'nya
mengatakan bahwa "Menurut sebagian ulama yang dapat berkomunikasi dengan jin
menuturkan bahwa sejak dahulu jin sudah dapat membuat kawat dan kaca, kemudian mereka
sampaikan kepada manusia dan manusia mengikutinya" (lihat dalamMajmu al-Fatawa karya
Ibnu Taimiyyah: 11/309).
4. Jin dapat berubah-rubah bentuk
Di antara kemampuan jin (setan) lainnya adalah mereka dapat berubah wujud; terkadang
berwujud manusia dan terkadang pula berwujud hewan. Hal ini telah terjadi pada masa
perang Badar, dimana setan (jin kafir) berwujud dalam bentuk Suraqah bin Malik, dan ia
menjanjikan kepada orang-orang musyrik bahwa mereka akan dapat memengkan
pertempuran melawan orang Islam. Akan tetapi ketika pertempuran telah terjadi dan malaikat
turun dari langit untuk membantu kaum muslimin, syaitan yang menjelma dalam wujud
Suraqah bin Malik tadi lari tunggang langgang. Hal ini terekam dalam al-Qur'an surat al-
Anfal ayat 48:
Artinya: "Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan
mengatakan: "Tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang terhadapmu pada hari ini,
dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu". Maka tatkala kedua pasukan itu telah
dapat saling lihat melihat (berhadapan), syaitan itu balik ke belakang seraya berkata:
"Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, sesungguhnya saya dapat melihat apa
yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada Allah". Dan Allah
sangat keras siksa-Nya (QS. Al-Anfal 8:48).
Dalam hadits riwayat Imam Bukhari juga dikisahkan bahwa jin kafir (setan) pernah datang
menghadap Abu Hurairah dalam wujud manusia. Berikut terjemahan hadits dimaksud: "Dari
Abu Hurairah, ia berkata: Suatu hari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menugaskan
saya untuk menjaga harta zakat pada bulan Ramadhan. Tiba-tiba datanglah seorang laki-
laki melihat-lihat makanan dan langsung mengambilnya. Saya lalu berkata: Jangan dulu
mengambil, sebelum saya sampaikan ihwal kamu kepada Rasulullah. Laki-laki itu
menjawab: Saya orang yang sudah berkeluarga dan saat ini betul- betul sedang
membutuhkan makanan untuk keluarga saya. Mendengar itu saya pun akhirnya
mengijinkan dia untuk mengambil makanan itu.Ketika pagi tiba, Rasulullah bersabda:
Wahai Abu Hurairah apa yang kamu lakukan kemarin? Saya menjawab: Wahai
Rasulullah, seorang laki-laki mengadukan kesusahan keluarganya dan dia memohon harta
zakat saat itu juga, lalu sayapersilahkan dia mengambilnya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam lalu bersabda kembali: Dia telah mengelabui kamu wahai Abu Hurairah danbesok akan kembali lagi. Tahu dia akan kembali lagi, keesokan harinya saya mengawasinya
secara teliti dan ternyata betul apa yang disampaikan Rasulullah, ia telah berada di ruang
harta zakat sambil memilih-milih harta zakat yang terkumpul lalu ia mengambilnya. Melihat
itu, saya berkata kembali: Jangan dulu kamu mengambil harta itu sampai ada izin dari
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Laki-laki itu menjawab: Saya betul-betul sangat
membutuhkan makanan itu sekarang, keluarga saya kini sedang menunggu menahan lapar.
Saya berjanji tidak akan kembali lagi esok hari. Mendengar itu, saya merasa kasihan dan
akhirnya saya persilahkan kembali dia mengambil harta zakat.Keesokan harinya Rasulullah
bertanya kembali: Apa yang kamu lakukan kemarin wahai Abu Hurairah? Saya
menjawab: Orang kemarin datang kembali dan meminta harta zakat. Karena keluarganya
sudah lama menunggu kelaparan, akhirnya saya kembali mengijinkan dia mengambil hartazakat tersebut. Mendengar itu, Rasul bersabda kembali: Dia telah membohongi kamu dan
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
20/40
esok hari akan kembali untuk yang ketiga kalinya. Besoknya ternyata laki-laki itu kembali
lagi dan seperti biasa dia mengambil harta zakat yang sudah terkumpul di dalam gudang.
Melihat itu, saya berkata kembali: Jangan mengambil dahulu, saya akan memohon ijin
kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam terlebih dahulu. Bukankah kamu kemarin
berjanji tidak akan kembali lagi tapi mengapa kini kembali juga? Laki-laki itu menjawab:
Ijinkanlah untuk yang terakhir kalinya saya mengambil harta zakat ini dan sebagaiimbalannya saya akan ajarkan kepada kamu sebuah kalimat yang apabila kamu
membacanya Allah akan selalu menjaga kamu serta kamu tidak akan disentuh dan didekati
oleh Syaithan sehingga pagi hari". Saya merasa tertarik dengan ucapannya lalu saya
menanyakan kaliamat apa itu. Dia menjawab: Apabila kamu hendak tidur, jangan lupa
membaca ayat kursyi terlebih dahulu karena dengannya Allah akan menjaga kamu dan kamu
tidak akan didekati oleh syaithan sehingga pagi tiba. Kali ini saya pun mengijinkannya
mengambil harta zakat. Keesokan harinya Rasulullah kembali menanyakan apa yang telah
saya lakukan kemarin dan saya katakan: Ya Rasulullah, saya terpaksa membolehkannya
kembali mengambil harta zakat setelah dia mengajarkan saya kalimat yang sangat
bermanfaat dan berfaidah. Rasul lalu bertanya kembali: Kalimat apa yang
diajarkannya? Saya menjawab bahwa dia mengajarkan ayat Kursyi dari awal sampai akhirdan dia katakan bahwa kalau saya membacanya Allah akan menjaga saya sampai pagi hari.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam lalu bersabda: Kini apa yang dia sampaikan betul
namun tetap dia sudah berhasil mengelabui kamu dengan mengambil harta zakat. Tahukah
kamu siapa laki-laki yang mendatangi kamu tiga kali itu? Saya menjawab: Tidak, saya
tidak tahu. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam kembali bersabda: Ketahuilah
bahwasannya dia adalah syaithan. (HR. Bukhari).
Selain dalam wujud manusia, jin (setan) juga dapat berwujud dalam bentuk hewan dan
binatang seperti unta, anjing, keledai, ular, sapi atau kucing. Akan tetapi dari sekian banyak
binatang, yang paling sering dipakai oleh jin adalah dalam bentuk anjing dan kucing hitam.
Dalam hal ini RasululullahShallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
Artinya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Anjing hitam adalah setan"
(HR. Muslim).Dalam hal ini, Ibnu Taimiyyah juga bertutur: "Anjing hitam adalah setannya anjing. Dan jin
seringkali berwujud dalam wujud anjing hitam ini. Demikian juga dengan kucing hitam. Hal
ini dikarenakan warna hitam adalah warna yang paling disukai oleh setan karenamengandung kehangatan."
Sedangkan wujud yang umum jin yang mendiami rumah adalah ular . Dalam hadits riwayat
Imam Muslim, Rasulullah Saw mengingatkan agar tidak sembarangan membunuh ular yang
didapati di dalam rumah, karena boleh jadi ular tersebut bukan ular sesungguhnya akan tetapi
ular jelmaan dari jin. Dalam sebuah hadits dikatakan, bahwa apabila mendapatkan ular di
dalam rumah, maka biarkan selam tiga hari. Apabila dalam waktu tiga hari masih ada, maka
bunuhlah karena dia ular biasa, bukan ular jelmaan jin. Hadits dimaksud adalah sebagai
berikut:
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
21/40
.
Artinya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya di Madinahada seorang jin yang sudah masuk Islam. Apabila kalian melihat sesuatu (maksudnya
binatang atau sejenisnya) maka biarkanlah (jangan dibunuh) selama tiga hari. Apabila
setalah hari masih ada dan nampak, maka bunuhlah karena dia itu adalah syaithan" (HR.
Muslim).Dalam riwayat yang lain;
Artinya: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Ular-ular itu adalah jin yang
mengubah rupa dan bentuknya sebagaimana Bani Israil yang berubah bentuk menjadi rupa
monyet dan babi" (HR. Thabrany dengan sanad yang sahih).Kelemahan-kelemahan Jin
Meskipun jin dan setan memiliki kemampuan-kemampuan yang tidak dimiliki oleh manusia,
akan tetapi al-Qur'an dengan tegas mengatakan bahwa hakikatnya setan dan tipu dayanya itu
adalah lemah. Berikut adalah beberapa macam kelemahan jin , di antaranya:
1. Tidak bisa mengalahkan orang-orang saleh.
Bukti bahwa setan atau jin tidak akan dapat mengalahkan orang saleh adalah perkataan setan
sendiri ketika berdialog dengan Allah dalam surat al-Hijr ayat 39-
Artinya: "Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku
sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka
bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau
yang mukhlis di antara mereka". (QS. Al- Hijr 15: 39-40).
Dari ayat ini dapat dipahami bahwa yang menyebabkan setan itu dapat menguasai seseorang
adalah karena perbuatan dosanya. Ketika seseorang itu dekat dengan Allah, maka setan pun
akan lari dan tidak akan pernah berani mendekatinya apalagi menguasainya.
2. Setan takut dan lari oleh sebagian hamba Allah
Apabila seseorang betul-betul memegang ajaran agamanya dengan benar serta menancapkan
keimanannya dengan tangguh, maka setan pun akan takut dan lari. Hal ini misalnya terdapat
pada diri Umar bin Khatab. Dalam sebuah hadits riwayat Imam Turmu-dzi Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda kepada Umar: "Sesungguhnya setan sangat takut
olehmu wahai Umar" (HR. Turmudzi).
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
22/40
Bukan hanya kepada Umar, akan tetapi setan (jin kafir) juga akan takut oleh orang-orang
beriman yang betul-betul dengan keimanannya. Dalam al-Bidayah wan Nihayah, Ibnu Katsir
pernah mengutip sebuah hadits berikut ini:
: ? Artinya: "Sesungguhnyaorang mukminakan dapat mengendalikan (mengalahkan)
syaithannya sebagaimana salah seorang dari kalian yang dapat mengendalikan untanya
ketika bepergian" (HR. Ahmad).Bahkan, apabila seseorang betul-betul dan terus menerus taat dan shaleh, ia dapat membawa
qarinnya (penyertanya, karena setiap manusia itu pasti disertai oleh setan (jin kafir) di
sebelah kirinya dan malaikat di sebelah kanannya atau sering disebut dengan qarin) masuk
Islam. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim berikutini:
}{
Artinya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak ada seorangpun
kecuali ia disertai oleh seorang qarin (penyerta) dari jin dan seorang qarin (penyerta) darimalaikat". Para sahabat bertanya: "Apakah termasuk Anda juga wahai Rasulullah?"
Rasulullah menjawab: "Ya termasuk saya, hanya saja Allah menolong saya sehingga jin itu
masuk Islam. Ia (jin tadi) tidak pernah menyuruh saya kecuali untuk kebaikan" (HR.
Muslim).3. Jin takluk dan taat kepada Nabi Sulaiman.
Di antara mukjizat Nabi Sulaiman adalah dapat menaklukan jin dan setan sehingga semuanya
dapat bekerja atas perintahnya. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam ayat al-Qur'an berikut
ini dalam surat Shad ayat 36-38:
Artinya: "Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik
menurut ke mana saja yang dikehendakinya, dan (Kami tundukkan pula kepadanya) syaitan-
syaitan semuanya ahli bangunan dan penyelam, dan syaitan yang lain yang terikat dalam
belenggu" (QS. Shad ayat 36-38).
Mukjijat ini diberikan kepada Nabi Sulaiman sebagai pengabulan atas doanya yang
mengatakan:
Artinya: "Dan berikanlah kepadaku kerajaan yang tidak diberikan kepada seseorang
setalahku" (QS Shad 38:35).
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
23/40
Doa Nabi Sulaiman inilah yang menyebabkan Rasulullah tidak jadi untuk mengikat jin yang
datang dengan melemparkan anak panah ke muka beliau. Dalam sebuah hadits Muslim
dikatakan:
" Dari Abu Darda berkata : Suatu hari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bangun,
tiba-tiba kami mendengar Rasulullah mengatakan: "Aku berlindung kepada Allah darimu",
kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam juga berkata: "Allah telah melaknatmu"
sebanyak tiga kali. Rasulullah lalu menghamparkan tangannya seolah-olah beliau sedang
menerima sesuatu. Ketika Rasulullah selesai shalat, kami bertanya: "Wahai Rasulullah, kami
mendengar anda mengatakan sesuatu yang belum pernah kami dengar sebelumnya. Kami
juga melihat anda membukakan kedua tangan anda". Rasulullah menjawab: "Barusan Iblis,
musuh Allah datang membawa anak panah api untuk ditancapkan di muka saya, lalu aku
berkata: "Aku berlindung kepada Allah darimu" sebanyak tiga kali, kemudian saya juga
berakata: "Allah telah melaknatmu dengan laknat yang sempurna" sebanyak tiga kali.
Kemudian saya bermaksud untuk mengambilnya. Seandainya saya tidak ingat doa saudarakami, Sulaiman, tentu saya akan mengikatnya sehingga menjadi mainan anak-anak penduduk
Madinah" (HR. Muslim).4. Jinatau setan tidak dapat menyerupai Rasulullah
Setan dan jin tidak dapat menyerupai bentuk dan muka Rasulullah Saw. Oleh karena itu,
apabila seseorang bermimi melihat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, maka ia
sungguh telah melihatnya. Dalam hadits shahih dikatakan:
: Artinya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa yang bermimpi
melihatku, maka dia sungguh telah melihatku, karena setan tidak dapat menyerupaiku" (HR.
Muslim).5. Jin dan setan tidak dapat melewati batas-batas tertentu di langit
Sekalipun jin dan setan mempunyai kelebihan dapat bergerak dengan cepat, akan tetapimereka tidak akan dapat melewati batas-batas yang sudah ditetapkan yang tidak dapat dilalui
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
24/40
selain oleh para malaikat. Karena apabila mereka berani melewatinya, maka mereka akan
binasa dan hancur. Karena itu pula, jin tidak dapat mengetahui dan mencuri informasi dari
langit sehingga apa yang dibisikkannya ke tukang-tukang ramal dan dukun adalah
kebohongan semata. Untuk lebih jelasnya akan hal ini, dapat dilihat dalam surat al-Rahman
ayat 33-35).
6. Jin tidak dapat membuka pintu yang sudah ditutup dengan menyebut nama Allah
Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
Artinya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Tutuplah pintu-pintu, dan
sebutlah nama Allah (ketika menutupnya), karena setan tidak akan membuka pintu yangsudah terkunci dengan menyebut nama Allah. Tutup jugalah tempat air minum (qirab dalam
bahasa Arab adalah tempat menyimpan air minum yang terbuat dari kuit binatang) dan
bejana-bejana kalian (untuk masa sekarang seperti lemari, bupet, kulkas dan lainnya) sambil
menyebut nama Allah, meskipun kalian hanya menyimpan sesuatu di dalamnya dan (ketika
hendak tidur), matikanlah lampu-lampu kalian" (HR. Muslim).Takutnya Jin
Jin dan manusia memiliki perbedaan derajat. Manusia lebih tinggi derajatnya dari pada jin.
Karena itulah sebenarnya jin sangat takut pada manusia. Namun karena jin berhasil menakut-
nakuti manusia maka manusia menjadi takut pada jin. Sebagai seorang muslim seharusnya
kita tidak boleh takut sama jin, tetapi kita pun tidak menangtang jin, namun jika jin
mengganggu manusia sudah sewajarnya manusia untuk melawannya,
Artinya: "Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu)
dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut
kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman" (QS.
Ali Imran 3:175).Artinya: "Mujahid berkata: "Syaithan itu sebenarnya sangat takut oleh salah seorang dari
kalian (manusia). Oleh karena itu, apabila kamu mendapatinya, janganlah takut karena
kalau takut, ia akan menunggangi kalian (mengganggu), akan tetapi kerasi (kasarilah), pasti
ia akan pergi". (Riwayat Ibn Abi Dunya)
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
25/40
Artinya: "Mujahid berkata: "Sesungguhnya setan dan jin kafir itu takut oleh kalian
sebagaimana kalian takut oleh mereka" (Riwayat Ibnu Abi Dunya)
Artinya: "Imam Mujahid berkata: "Suatu malam ketika saya sedang melaksanakan shalat,
tiba-tiba muncul makhluk sebesar anak laki-laki di hadapan saya. Lalu saya desak dia untuk
ditangkap. Akan tetapi ia bangun dan lompat ke belakang dinding sehingga saya mendengar
jatuhnya. Setelah itu, ia tidak penah datang lagi" (Riwayat Ibnu Abi Dunya).Tertawa dan Menangisnya Jin
Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa setan akan tertawa ketika seseorang menguap dengan
mengeluarkan suara misalnya; "euuuay" atau "haaaa". Hadits bahwa setan tertawa adalah: : Artinya: "Abu Hurairah berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
"Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci nguap. Apabila seseorang bersin lalu
mengucapkan al-hamdulillah, maka muslim yang mendengarnya harus mendoakannya.Adapun menguap datangnya dari setan, karenanya tahanlah sedapatmungkin. Apabila ia
menguap terus keluar suara "haaa", maka setan akan tertawa" (HR. Bukhari dan lainnya).Sementara setan akan menangis ketika seseorang membaca surat as-Sajdah dan ketika sampai
pada ayat sajdahnya yakni ayat yang ke-15, ia melaksanakan Sujud Sajdah. Hal ini
sebagaimana dikatakan dalam sebuah hadits
--: :
Artinya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila anak Adam
membaca surat as-Sajdah kemudian ia sujud sajdah (ketika membaca ayat sajdahnya ayat
ke-15), maka setan akan pergi menangis sambil berkata: "Aduh celaka dan sialnya nasibku"
Bani Adam diperintah sujud, maka kemudian dia sujud maka baginya syurga, sedangkan aku
ketika diperintah sujud aku menolak maka bagiku neraka (HR. Muslim).
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
26/40
JIN DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN DAN HADITS
(Kajian Tematik)
Oleh: Agus Junaedi,M.Ag
Bagian Ketiga
D. HUBUNGAN JIN DAN MANUSIA
Jin Kafir Musuh utama Manusia
Asal muasal permusuhan setan dengan manusia berawal sejak Adam diciptakan, bahkan
sebelum Adam diciptakan. Permusuhan ini diawali dengan permusuhan antara nenek moyang
setan yakni Iblis dengan nenek moyang manusia, Nabi Adam. Iblis pada awalnya makhluk
yang taat beribadah kepada Allah sebagaimana malaikat. Akan tetapi ia memiliki perangai
sombong dan keangkuhan sehingga tidak mau sujud kepada Nabi Adam. Dengan sombongIblis mengatakan keengganan sujudnya itu:
Artinya: "Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya (Adam), Engkau telah menciptakan
saya dari api sementara Engkau menciptakannya dari tanah" (QS. Al-Araf 7:12).Kesombongannya itulah yang menyebabkan Allah mengusir Iblis dari surga serta melaknat
dan membencinya sampai hari kiamat kelak. Akan tetapi, sebelum diusir, iblis meminta satu
permohonan kepada Allah untuk diijinkan hidup abadi sampai hari Kiamat datang, dan Allahpun mengabulkannya. Oleh karena itu, iblis sampai sekarang masih hidup dan tidak akan
mati sebelum Kiamat terjadi. Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah:
Artinya: "Iblis berkata: "Tangguhkanlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan". Allah
berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh" (QS. Al-A'raf: 14-
15).Penangguhan kematian iblis ini dimaksudkan agar ia leluasa dalam mengganggu dan
menjerumuskan manusia dari jalan yang benar. Dalam al-Qur'an dikatakan, bahwa iblis akan
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
27/40
senantiasa mengganggu dan menjerumuskan manusia dari berbagai lini, mulai dari depan,
belakang, sisi kanan, kiri dan sebagainya. Ini artinya, kapanpun dan dimanapun, iblis dan
setan akan terus mencari celah untuk dapat menggoda dan menjerumuskan manusia. Hal ini
sebagaimana tertuang dalam firman Allah:
Artinya: "Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-
benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, Kemudian saya
akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri
mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)" (QS. Al-
Araf 7:16-17).Sedangkan target permusuhan jin kafir (setan) ada dua yaitu target jangka panjang dan target
jangka pendek. Adapun target jangka panjang adalah menjerumuskan manusia ke dalam
api neraka,hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat Fatir ayat 6
Artinya: "Sesungguhnya syaitan-
syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang
menyala-nyala" (Fathir: 6).
Sedangkan misi dan tujuan jangka pendeknya adalah:
1. Menjerumuskan manusia dalam perbuatan syirik dan kufur
Syaithan senantiasa mengajak para hamba untuk menyembah selain Allah serta berusaha
membuat mereka kufur kepada Allah dan syariatNya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam
surat al-Hasyr ayat 16 berikut ini:
Artinya: "(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) shaitan ketika dia
berkata kepada manusia: "Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir, maka ia
berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepadaAllah, Rabb semesta Alam" (QS. Al-Hasyr:16).
Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa Rasulullah Saw suatu hari pernah berkhutbah:
Artinya: "Wahai manusia, sesungguhnya Allah telah memerintahkan saya untuk
mengajarkan kepada kalian apa yang kalian belum ketahui yang pada hari ini Allah baru saja
mengajarkannya kepada saya. Allah berfirman: "Seluruh harta yang Aku karuniakan kepada
hamba adalah halal. Aku menciptakan hamba- hambaKu semuanya suci, bersih dan lurus.
Hanya saja, syaithan datang menggoda mereka. Syaithanlah yang memalingkan mereka dari
agama mereka yang lurus, syaithan juga yang mengharamkan apa yang Aku
halalkan kepada mereka.
Mereka juga menganjurkan dan mengajak para hamba untuk menyekutukanKu
dengan sesuatu yang Aku sendiri belum menurunkan ilmu kepadanya" (HR. Muslim).
2. Menjerumuskan manusia kepada perbuatan dosa dan durhaka
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
28/40
Dalam hal ini Rasulullah Saw bersabda:
Artinya: "Rasulullah Saw bersabda: "Ingatlah, bahwasannya syaithan sudah putus asa
untuk disembah di negeri kalian ini. Akan tetapi kalian akan mentaatinya dalam perbuatan-
perbuatan yang oleh kalian sendiri dipandang hina, dan syaithan akan meridhainya" (HR.
Turmudzi dalam Shahih Sunannya).
Dalam hadits lain Rasulullah Saw juga bersabda:
Artinya: "Jabir berkata, Rasulullah Saw bersabda: "Sesungguhnya syaithan telah putus asa
untuk disembah oleh orang-orang yang shalat di daerah Arab, akan tetapi (syaithan akan
diikuti) dalam hal memburu dan saling kasar di antar mereka" (HR. Muslim).
3. Menghalangi manusia untuk berbuat kebaikan
Bukan hanya menjerumuskan manusia ke dalam perbuatan dosa dan durhaka, syaithan
juga senantiasa menghalang-halangi manusia dari perbuatan baik dan taat. Dalam sebuahhadits dari Saburah bin Abi Fakih bahwasannya ia mendengar Rasulullah Saw bersabda:
"Sesungguhnya syaithan selalu duduk (menggoda) keturunan Adam di semua sisi dan
jalannya. Ia duduk di jalan Islam sambil berkata: "Kamu masuk Islam dan meninggalkan
agamamu, agama bapak dan nenek moyangmu, mengapa?" Lalu hamba itu tidak
menghiraukannya dan ia tetap masuk Islam.
Kemudian syaithan duduk di jalan hijrah sambil berkata: "Mengapa kamu berhijrah se
gala sementara kamu meninggalkan tanah air dan hartamu?" Hamba itu tidak
mempedulikannya, dan ia pun tetap hijarah.
Kemudian syaithan duduk di jalan jihad sambil berakata: "Mengapa kamu hendak berjihad
segala,
padahal dengan demikian kamu akan mengorbankan harta dan nyawa atau kamu akan
terbunuh.
Mendingan kamu menikah dengan seorang wanita, lalu berbagi harta dengannya?" Ha
mba tadi tidak memperdulikannya, da ia pun tetap berjihad.
Rasulullah bersabda kembali: "Barangsiapa yang melakukan hal demikian, maka Allah
berhak untuk memasukkannya ke dalam surga. Barang siapa yang terbunuh (dalam medan
perang) atau tenggelam, maka Allah berhak untuk memasukkannya ke dalam surga" (HR.
Nasai).
4. Merusak ketaatan
Apabila syaithan tidak dapat menggoda manusia untuk meninggalkan kebaikan dan taat,
maka ia tetap akan berusaha menggoda dan menjerumuskan manusia dengan cara merusak
ketaatan dan kebaikan tersebut, agar si hamba tidak mendapatkan pahala dari ketaatannya
itu. Dalam sebuah hadits dikatakan, bahwa Utsman bin al-
Ash pernah datang ke pada Rasulullah Saw sambil berkata: "Ya Rasulullah,
sesungguhnya syaithan telah menghalang-halangi antara saya dengan shalat dan membaca
(al-Qur'an) saya, dengan cara berwujud dalam wujud Ali".
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
29/40
Mendengar hal itu Rasulullah Saw bersabda: "Syaithan yang mengganggu kamu itu b
ernama
Khinzib. Apabila kamu merasakan datangnya, maka berlindunglah kepada Allah dari g
odaannya dan
meludahlah ke sebelah kiri sebanyak tiga kali". Utsman berkata: "Lalu aku melaksana
kan petunjuk Rasulullah Saw tadi, sehingga Allah mengusir syaithan itu dari saya" (HR.Muslim).
Apabila seseorang melaksanakan shalat, maka syaithan datang membisikkan dan meng
godanya dengn cara, menyibukkan dengan berbagai hal, mengingat-ngingat urusan dunia,
menghadirkan barang- barang yang hilang sampai membuat orang yang shalat itu ngantuk
atau lalai. Dalam hadits riwayat Imam Bukhari dikatakan:
Artinya: "Dari Abu Hurairah, bahwasannya Rasulullah Saw bersabda: "Apabila
dipanggil untuk shalat (adzan berkumandang), Syaithan segera membelakangi sambil kentut
dengan keras sehingga orang itu tidak
mendengar adzan tersebut. Apabila adzan telah selesai, ia segera menghampirinya. Apabila ia melaksanakan shalat, ia kembali membelakangi sambil membisikkan
antara seseorang dengan dirinya. Syaithan itu mengatakan: ingat ini, ingat itu, sehingga ia
tidak tahu berapa rakaat dia shalat" (HR. Bukhari Muslim).
Tidak sampai di sana, syaithan juga menggoda dengan jalan membisikkan kepada seseorang
untuk melewat dihadapan orang yang sedang shalat. Dalam sebuah hadits riwayat Imam
Bukhari dikatakan, bahwa Shalih as-Samman pernah melihat Abu Said al-
Khudry pada hari Jumat sedang melaksanakan shalat. Tiba-tiba seorang pemuda dari Bani
Mu'ith bermaksud melewat di hadapan Abu Said yang sedang shalat.Abu Said kemudian
menahan dan menghalanginya. Pemuda itu kemudian menatap Abu Said, dan kembali
mencoba melewatinya, akan tetapi Abu Said kembali menghalanginya dengan lebih keras
lagi.
Pemuda itu kemudian menghadap kepada Marwan. Marwan kemudian bertanya kepada
Abu Said:
"Mengapa kamu melakukan hal demikian kepada putra saudaramu ini, wahai Abu Said
?" Abu Said menjawab: Saya mendengar Rasulullah Saw bersabda:
Artinya: "Apabila seseorang sedang shalat menghadapi sesuatu yang menghalanginya dari
orang banyak, lalu seseorang berusaha untuk melewatinya, maka halangilah dia. Apabila ia
menolak dan terus hendak melewatinya, maka perangilah dia karena dia itu adalah
syaithan" (HR. Bukhari).
5. Menyakiti anggota tubuh dan jiwa manusia
Di samping menggoda dan menjerumuskan dari ketaatan, syaithan juga seringkali menyakiti
tubuh, anggota fisik dan jiwa manusia. Untuk lebih jelasnya akan hal ini, berikut dalil-dalil
dan kisah-kisah yang membuktikan hal tersebut.
a.
Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa Rasulullah Saw pernah suatu saat ketika sedang
melaksanakan shalat, Iblis bermaksud melemparkan anak panah apinya ke wajah Rasulullah
Saw, akan tetapi Rasulullah kemudian berlindung kepada Allah sehingga Iblis tersebut dapat
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
30/40
dilumpuhkan sebagaimana telah dipaparkan pada pembahasan tentang kelemahan-
kelemahan jin dan setan pada sub, jin dan setan tunduk dan taat kepada Nabi Sulaiman.
b. Untuk menyakiti jiwa seseorang, syaithan juga datang dalam mimpi.
Dalam berbagai keterangan dikatakan bahwa syaithan dapat datang menjelma dalam mimpiseseorang dengan cara mengganggu dan menyempitkan hatinya sehingga orang tersebut
menjadi sedih dan putus asa. Oleh karena itu, dalam sebuah hadits dikatakan, bahwa mimpi
itu ada tiga macam:
Artinya: Abu Hurairah berkata: "Mimpi itu ada tiga macam; Mimpi yang berupa kabar
gembira yang bersumber dari Allah, mimpi yang merupakan bisikan hati, dan mimpi yang
menakutkan yang bersumber dari syaithan" (HR. Ibnu Majah).
Dalam hadits lain dikatakan:
Artinya: "Abu Said al-Khudri pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda:"Apabilaseseorang bermimpi yang menyenangkan, maka itu bersumber dari Allah, oleh karenanya
bertahmidlah (ucapkanlah alhamdulillah), dan sebut-
sebutlah dia di hadapan orang lain.
Apabila ia bermimpi yang menakutkan atau bermimpi sesuatu yang dibenci, maka ia
bersumber dari syaithan, karenanya berlindunglah kepada Allah dari kejahatannya (ucapkan
audzubillah minasyaithan wa sayyiatil ahlam), dan janganlah ia menyebut-nyebutkannya
kepada orang lain. Kalau ia berlindung kepada Allah (mengucapkan ta'udz tadi), mak
a syaithan itu tidak akan bisa menyakitinya" (HR. Bukhari).
c. Membakar rumah
Selain menyakiti tubuh dan jiwa, syaithan juga seringkali berbuat jahat berupa
menghilangkan harta, kekayaan dan tempat tinggal, berupa membakar rumah.Dalam sebuah
hadits dikatakan:
Artinya: "Rasulullah Saw bersabda: "Apabila kalian tidur, matikanlah lampunya,
karena syaithan seringkali berwujud seekor tikus yang membawa sesuatu (yang mudah
dibakar) yang ditujukkan ke lampu tersebut sehingga dapat membakar kalian" (HR.
Abu Dawud dengan sanad shahih).
d. Mengganggu orang yang sedang sakaratul maut
Syaithan memang musuh yang paling nyata. Semua lini dan sisi, ia terus masuki
dengan tujuan dapat menjerumuskan manusia ke dalam kedurhakaan. Bukan saja ketika
masih hidup, akan tetapi ketika menjelang ajal sekalipun. Ketika manusia sakaratul maut,
syaithan masih menggoda dan mengganggu dengan jalan memukul-mukul dan
membisikkan hal-hal keduniawian agar orang yang sedang sakaratul maut tadi tidak
mengingat Allah lagi. Oleh karena itu, Rasulullah menganjurkan agar orang yang sedang
sakaratul maut ditalqin (dibimbing dengan kalimat-kamimat yang baik) sehingga ketika
nyawa dan ruhnya lepas,
ia senantiasa mengingat kepada Allah.Dalam sebuah hadits
dikatakan bahwa Rasulullah menganjurkan ummatnya untuk berlindung dari godaansyaithan ketika sakaratul maut tadi dengan membaca doa berikut ini:
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
31/40
Artinya: "Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari bimbangan,
kehancuran, tenggelam, kebakaran. Aku juga berlindung kepadaMu dari godaan dan
pukulan syaithan
ketika sakaratul maut. Aku juga berlindung kepadaMu dari kematian yang lari dari
jalanMu, juga dari kematian yang sangat sakit menyengat" (HR.Nasai)
e. Menyakiti setiap bayi yang baru lahir
Selain yang sedang sakaratul maut, syaithan juga seringkali menyakiti setiap bayi yang
baru lahir. Dalam hadits dikatakan:
Artinya: "Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda: "Setiap keturunan Adam, pas
ti disentuh oleh syaithan ketika lahirnya kecuali Siti Maryam dan putranya (Nabi Isa)" (HR.
Muslim).
Dalam hadits lain dikatakan:
Artinya; "Rasulullah saw bersabda: "Setiap keturunan Adam yang lahir pasti dicubit
oleh jari-jari syaithan di kedua pinggirnya kecuali Isa putranya Maryam" (HR. Bukhari).
Artinya: "Abu Hurairah berkata: "Saya pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda:
"Tidak ada seorangpun bayi yang baru dilahirkan dari keturunan Adam, kecuali ia telah
disentuh (dicubit) oleh syaithan sehingga ia lahir sambil berteriak (menangis) karena
cubitan syaithan tersebut, kecuali Maryam dan putranya (Nabi Isa)" (HR. Bukhari).
Dalam hadits dikatakan, Siti Maryam dan putranya tidak terkena cubitan syaithan karena
berkat doa dari ibunya, ibunya Siti Maryam, yang berdoa:
Artinya: "(Ibunya Maryam berdoa) dan aku melindungkannya (Siti Maryam) dan
keturunannya kepadaMu dari gangguan syaithan yang terkutuk" (QS. Ali Imaran: 36).
Apakah hanya Siti Maryam dan putranya yang tidak diganggu oleh syaithan ketika
dilahirkan? Jawabannya tidak. Mungkin masih banyak lagi yang juga tidak diganggu oleh
syaithan. Dalam hadits lain riwayat Imam Bukhari dikatakan, bahwa Ammar bin Yasir pun
termasuk salah seorang yang tidak diganggu dan tidak dicubit ketika ia dilahirkan.
f. Menebarkan penyakit Tha'un
Syaithan juga seringkali menyebarkan penyakit menular semisal penyakit kulit dan
yang lainnya. Akan tetapi hal ini tidak dapat dipahami bahwa semua wabah penyakit
menular adalah bersumber dari syaithan. Boleh jadi karena tempat tersebut kotor, tidak
bersih. Syaithan hanyalah salah satu faktor penyebab hal itu.Dalam sebuah hadits
Rasulullah bersabda:
Artinya: Rasulullah Saw bersabda: "Penyakit Tha'un dan duri musuh-musuh kalian itu
semuanya dari Jin. Ia (jin itu) menyaksikan kalian semua" (HR. Hakim)
Bahkan, dalam salah satu keterangan juga dikatakan bahwa darah istihadah juga
terkadang dari syaithan. Rasulullah bersabda kepada Hamnah bint Jahsy: "Ini (darahistihadah) adalah kotoran syaithan" (HR. Abu Dawud dan Nasai). Akan tetapi sekali lagi,
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
32/40
tidak berarti bahwa setiap yang mengidap penyakit istihadah, itu bersumber dari syaithan,
akan tetapi boleh jadi karena faktor makanan atau hal lainnya. Hanya saja, syaithan juga
terkadang menyakiti perempuan dengan jalan istihadah ini.
g. Ikut makan, minum dan tinggal bersama manusia
Termasuk salah satu menyakiti dan melukai manusia, syaithan juga seringkali ikut serta
dengan manusia dalam makan, minum dan tinggal. Hal ini dimaksudkan tentunya agar
syaithan lebih leluasa dalam menjerumuskan dan menggoda manusia ke jalan yang
sesat Dalam berbagai keterangan dikatakan, ketika seseorang makan, minum dan masuk
atau keluar rumah tanpa menyebut nama Allah (tanpa berdoa), maka syaithan akan
mengikutinya; ia akan ikut makan, minum dan tidur di rumah. Akan tetapi bagi mereka yang
menyebut nama Allah ketika makan, minum dan tidurnya, maka syaithan tidak akan pernah
menyentuh makanan, minuman dan tempat tidur atau tempat tinggal orang tersebut. Untuk
itu, pantas, kalau Rasulullah Saw senantiasa mengajarkan dan menganjurkan ummatnya
untuk selalu membaca doa atau paling tidak menyebut nama Allah dalam setiap gerak
geriknya termasuk dalam makan, minum dan tidurnya. Hal ini, bukan saja untu merauppahala dan mengikuti sunnah Rasulullah Saw, akan tetapi juga demi kebaikan orang
tersebut, yakni terhindar dari gangguan jin kafir (syaithan) yang setiap detik berusaha
mengganggu dan menjerumuskan manusia dalam kenistaan.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah hadits-hadits yang menerangkan tentang hal di atas:
1) Syaithan akan ikut makan dan minum, ketika orang tersebut tidak mengucapkan doa
atau tidak menyebut nama Allah terlebih dahulu. Hal ini sebagaimana dikisahkan dalam
sebuah hadits ayng diriwayatkan oleh Imam Muslim, bahwasannya Hudzaifah berkata:
"Kami (para sahabat) apabila berkumpul bersama Rasulullah Saw, lalu dihadirkan makanan
kepadanya, kami tidak berani menyentuh makanan tersebut sebelum Rasulullah Saw terlebih
dahulu menyentuhnya. Suatu hari, dihidangkan kepada kami makanan tersebut. Tiba-tiba,
datang seorang budak perempuan yang sudah tidak sabaran. Begitu melihat makanan di
hadapan kami, ia langsung bergegas menghampirinya dan langsung menyodorkan
tangannya untuk
menyentuh makanan tersebut. Rasulullah Saw kemudian memegang dan menahan
tangan budak wanita tadi. Tidak lama dari itu, datang juga seorang arab badewi, juga sama
menyodorkan tangannya untuk meraih makanan, akan tetap Rasulullah Saw menahan dan
memegang tangannya itu. Rasulullah kemudian bersabda: "Sesungguhnya syaithan akan ikut
memakan makanan yang tidak disebutkan nama Allah sebelumnya. Syaithan barusan datang
menyertai budak wanita tadi, lalu syaithan itu bermaksud mengambil makanan denganmenggunakan tangan budak wanita itu. Demikian juga, setan datang menyertai orang arab
badewi tadi untuk mengambil makanan, dan karena itulah saya pegang dan saya taha
n
tangan kedua orang tadi. Demi diri ku yang berada pada kekuasaanNya, sesungguhny
a tangannya itu (tangan setan) berada pada tangan saya bersama dengan tangan budak
wanita tadi" (HR. Muslim).
Setan akan merusak kekayaan manusia dan akan tinggal di dalam bejana / lemari
yang tidak disebutkan nama Allah sebelumnya. Dalam sebuah hadits dikatakan, untuk
menjaga agar setan tidak merusak harta dan tidak ikut masuk ke dalam rumah, sebaiknya
ketika menutup pintu, lemari dan lainnya, terlebih dahulu berdoa atau paling tidak menyebutnama Allah. Dalam sebuah hadits dikatakan:
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
33/40
artinya: "Rasulullah Saw bersabda: "Tutuplah pintu-pintu, dan sebutlah nama Allah
(ketika menutupnya), karena setan tidak akan membuka pintu yang sudah terkunci dengan
menyebut nama Allah. Tutup jugalah tempat air minum (qirab dalam bahasa Arab adalah
tempat menyimpan air minum yang terbuat dari kulit binatang) dan bejana-bejana kalian
(untuk masa sekarang seperti lemari, bupet, kulkas dan lainnya) sambil menyebut nama
Allah, meskipun kalian hanya menyimpan sesuatu di dalamnya dan (ketika hendak tidur),matikanlah lampu-lampu kalian" (HR. Muslim).
Orang yang makan dan minum sambil berdiri, akan ditemani setan. Dalam berbagai
keterangan, Rasulullah menganjurkan ummatnya agar ketika makan dan minum sambil
duduk, tidak sambil berdiri. Kecuali ketika minum air zam zam, Rasulullah mensunatkan
ummatnya untuk minum sambil berdiri, karena dalam sebuah hadits dikatakan, bahwa
Rasulullah minum air zam zam sambil berdiri. Rasulullah melarang ummatnya untuk
meminum atau makan sambil berdiri karena makan dan minumnya akan disertai oleh setan.
Berikut ini hadits yang dimaksudkan:
Artinya: "Rasulullah suatu hari melihat seorang laki-laki yang minum sambil berdiri. LaluRasulullah Saw berkata kepadanya: "Duduklah!" Laki-laki itu menjawab: "Mengapa saya
mesti duduk?" Rasulullah Saw menjawab: "Apakah kamu bahagia kalau minum bersama
kucing?" Laki-laki itu menjawab: "Tidak". Rasulullah Saw bersbda kembali: "Sesungguhnya
kamu tadi telah minum dengan sesuatu yang jauh lebih jahat dari pada kucing, yaitu setan"
(HR. Imam Ahmad, dan Bazzar).
Setan ikut masuk ke dalam rumah yang tidak menyebut nama Allah (berdoa) ketika
masuknya. Dalam sebuah hadits dikatakan:
Artinya: "Dari Jabir bin Abdillah bahwasannya ia mendengar Rasulullah Saw bersabda:
"Apabila seseorang masuk rumah, lalu ia menyebut nama Allah ketika masuk (rumah) dan
ketika makan, maka syaithan akan berkata (kepada sesama syaithan lainnya): "Kalian tidak
dapat nginep dan tidak bisa makan malam". Namun apabila ia masuk rumah, dan tidak
menyebut nama Allah (berdoa) ketika masuk dan makannya, syaithan akan berkata: "Nah,
sekarang kalian bisa nginep dan bisa makan malam" (HR. Muslim).
h. Masuk ke tubuh manusia.
Selain menyakiti badan, jiwa dan menyertai manusia dalam segala gerak dan
langkahnya, setan juga seringkali masuk ke tubuh manusia. Dalam istilah Indonesia sering
disebut dengan Kesurupan, dan dalam bahasa Sunda dikenal dengan Kaasupan Jurig (dalambahasa arab ashar'u atau lams al-jin). Sehubungan dengan masalah kesurupan ini, Ibnu
Taimiyyah dalam bukunya Majmu al-Fatawa (24/276), berkata: "Para ulama ahli sunnah
wal jama'ah sepakat, bahwa jin dapat masuk ke dalam tubuh dan badan manusia. Hal ini
berdasarkan firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 275:
artinya: "Orang-orang yang makan (mengambil) riba, tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran tekanan penyakit gila" (QS. Al-
Baqarah:275)."
Abdullah bin Ahmad bin Hanbal pernah bertanya kepada ayahnya, Ahmad bin
Hanbal: "Sesungguhnya orang-orang berkata bahwa jin tidak bisa masuk ke badan orang-
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
34/40
orang yang kesurupan. Imam Ahmad bin Hanbal berkata: "Anakku, mereka berkata bohong.
Mereka hanya berkata dengan ucapannya sendiri"
Ibnu Taimiyyah juga berkata: "Perkataan ini (jin dapat masuk ke dalam tubuh
manusia) adalah perkataan yang masyhur (dikenal oleh semua ulama). Orang yan
g kemasukkan jin (kesurupan) tidak akan merasakan sakit ketika dipukul, kata-katanya akanngelantur. Orang yang kemasukan jin ini akan menampakkan banyak keanehan,mulai dari
bicara dan gerakannya. Seolah-
olah yang berkata dan bergerak itu adalah orang tersebut (orang yang kesurupannya),
padahal hakikatnya adalah jenis lain, bukan manusia (yaitu jin)". Bahkan, Ibnu Taymiyyah
masih dalam al-Majmu'nya mengatakan: "Tidak ada seorangpun ulama
yagn mengingkari bahwa jin dapat memasuki tubuh manusia yang lalai mengingat
Allah. Barangsiapa yang mengingkari hal ini dan mengatakan bahwa syara' tidak mengakui
hal demikian, maka sungguh dia telah mendustai syara itu sendiri. Tidak ada dalam dalil-dalil
syara yang menolak hal itu (tidak ada dalil satu pun yang mengingakari bahwa jin dapat
masuk ke tubuh manusia yang kesurupan). Mereka yang mengingkari hal ini hanyalah
sekelompok kecil dari golongan Mu'tazilah yakni Imam Al-Jubai dan Abu Bakar ar-Razi.
Kiat-kiat menghadapi gangguan Jin
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa jin
(setan) senantiasa mengganggu dan "menyerang" manusia khususnya orang mukmin dari
berbagai sisi dan dalam berbagai keadaan. Untuk itu, agar usaha mereka tidak berhasil dan
dapat dipatahkan, maka seorang mukmin harus mempunyai "senjata" khusus dalam
menghadapi mereka. Di antara "senjata" yang harus dipegang seorang mukmin dalam
melawan "serangan" setan ini, adalah sebagai berikut:
1. Berlindung dan memohon bantuan hanya kepada Allah Swt.
Mengenai "senjata" ini, Allah telah berfirman dalam surat al-A'raf ayat 199-200:
Artinya: "Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta
berpalinglah dari pada orang-
orang yang bodoh. Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka
berlindunglah kepada Allah .Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"
(QS. Al-Araf: 199-200).
Adapun keadan atau situasi yang memungkinkan adanya gangguan jin adalah sebagaiberikut;
a. Ketika masuk WC
Rasulullah Saw menganjurkan agar setiap kali masuk ke WC, terlebih dahulu membaca doa
sebagai permohonan perlindungan kepada Allah dari gangguan setan laki-
laki dan setan perempuan. Hal ini sebagaimana tertuang dalam hadits berikut ini:
Artinya: "Dari Zaid bin Arqam, Rasulullah Saw bersabda: "Sesungguhnya toilet-toilet itu
dihuni oleh Jin. Oleh karena itu, apabila seseorang di antara kalian masuk WC, maka
katakanlah: Allahumma Inni audzubika minal khubutsi wal khabaits (Ya Allah, aku
8/14/2019 Jin Dalam Perspektif Al Qur An
35/40
berlindung kepadaMu dari gangguan jin laki-
laki dan jin perempuan" (HR. Abu Dawud, Nasa'I, Ibnu Majah dan Ahmad).
b. Ketika marah
Ketika seseorang marah, maka setan akan dengan mudah masuk dan menggodanya. Olehkarena itu, Rasulullah Saw mengajarkan bahwa ketika seseorang marah, hendaklah ia
membaca ta'udz; audzubillahi minasyaithanir rajim. Hal ini sebagaimana dikatakan dalam
sebuah hadits berikut ini:
Artinya: "Dari Sulaiman bin Shurad berkata: "Ada dua orang saling memaki di hada
pan Rasulullah, saat itu kami sedang duduk di sampingnya. Salah seorang dari keduanya
memaki
temannya dengan sangat marah sehingga tampak mukanya memar merah. Rasulullah
Saw kemudian bersabda: "Sesungguhnya saya mengetahui sebuah kalimat yang apabila
diucapkan, maka marah kalian akan hilang, yaitu: Audzu billah minas syaithanir rajim (Aku
berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk)" (HR. Bukhari Muslim).
c. Ketika berhubungan badan suami isteri
Rasulullah Saw juga menganjurkan agar sebelum melaksanakan hubungan badan, terlebih
dahulu berdoa dan berlindung kepada Allah dari godaan setan. Dalam sebuah hadits
dikatakan:
Artinya: "Rasulullah Saw bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian hendak meng
gauli isterinya kemudian sebelum menggaulinya ia membaca doa: "Bismillah, allahumma
jannibnaas
syaithan wa jannibis syaithana ma razaqtana" (Dengan menyebut nama Allah, ya Alla
h jauhkanlah kami dari gangguan dan godaan setan serta jauhkanlah setan itu dari apa yang
akan
Eukau anugerahkan kepada kami (anak), maka apabila dari hubungan tersebut ditakdi
rkan membuahkan seorang anak, maka anak itu tidak akan diganggu oleh setan selamanya"
(HR. Muttafaq 'alaih).
d. Ketika turun dari lembah atau dari rumah
Rasulullah Saw mengajarkan bahwa apabila seseorang keluar dari rumah, atau melewati
lembah, tempat angker hendaklah membaca doa sebagaimana tercantum dalam haditsberikut:
Artinya: "Rasulullah Saw bersabda: "Kalau saja seseorang di antara kalian keluar rumah
lalu berdoa: Audzu bikalimatillahit tammati min syarri ma khalaq (Aku berlindung kepada
Allah deng
Top Related