Jenis Survei Hidrografi

8/18/2019 Jenis Survei Hidrografi

http://slidepdf.com/reader/full/jenis-survei-hidrografi 1/53

MT

-

404

MANAJEMEN OPERASI

KEPELABUHAN DAN ASDP

Hartati M. Pakpahan, MTSekolah Tinggi Manajemen Logistik Indonesia

E-mail: [email protected]

mailto:[email protected]

mailto:[email protected]



DAFTAR ISI

1. SURVEI PASANG SURUT2. SURVEI PENGUKURAN ARUS

3. SURVEI SEDIMEN

4. SURVEI BATHYMETRI5. CONTOH APLIKASI

http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://mitrabisnis.files.wordpress.com/2007/08/kapal-sandar1.jpg&imgrefurl=http://mitrabisnis.wordpress.com/2007/04/08/pelindo-iii-rangkul-smc-dampingi-pdam/&usg=__AyoB74UcpdN9QYRLyF1hxuH-WUI=&h=262&w=250&sz=23&hl=id&start=5&sig2=ul2RPD3q1Jfc57kCDmmIYw&itbs=1&tbnid=E36b6WM6EvT4WM:&tbnh=112&tbnw=107&prev=/images?q=pelabuhan+tanjung+perak&hl=id&safe=active&gbv=2&tbs=isch:1&ei=t9MaTKDGE46OkQWL372WBg



1.SURVEI PASANG SURUT




Pengertian Pasang Surut

Pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnyapermukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi terutmatahari, bumi dan bulan.

Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan karena jaraknya atau ukurannya lebih kecil.

Faktor non astronomi yang mempengaruhi pasang surut terutama di semi tertutup seperti teluk adalah bentuk garis pantai dan topografi dasa




Gaya Pembangkit Pasang Surut

Menurut Newton : Pasut adalah gerakan naik turunnya air laut terutama apengaruh adanya gaya tarik menarik antara satu massa bumi dan massabenda angkasa, khususnya bulan dan matahari.

Newton menyebutkan bahwa besarnya gaya tarik menarik antara dua tiberbanding langsung dengan massanya dan berbanding terbalik denga

jaraknya.

Jarak bumi-bulan lebih dekat dibandingkan dengan jarak bumi-matahar

gaya tarik menarik yang diakibatkan oleh bulan akan lebih besar 2,18 kdaripada gaya yang diakibatkan oleh matahari, walaupun massa matahlebih besar



Bumi

Gaya Tarik Bulan & matahari

Bulan

Air laut pasang

Gaya Sentrifugal bumiAir laut surut

Mataha

Gaya Pembangkitan Pasang Surut




Pasang Purnama (a) dan Perbani (b)



Tipe Pasang Surut

1. Pasang surut harian ganda ( semi diurnal tide)

Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut denganhampir sama. Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit, ini teMalaka sampai laut Andaman.

2. Pasang surut harian tunggal (diurnal tide)

Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut. Periode prata-rata adalah 24 jam 50 menit, ini terjadi di perairan Selat Karimata.

3. Pasang surut campuran condong ke harian ganda (mixed tide prevailing semi

Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut tetapperiodenya berbeda. Ini banyak terjadi di Perairan Indonesia Timur.

4. Pasang surut campuran condong ke harian tunggal (mixed tide prevailing diur

Tipe ini satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut tetapperiodenya berbeda.



NILAI

BENTUK

JENIS

PASUT

FENOME

O < F <0.25 Harianganda

2x pasang seharitinggi relatif sama

0.25 < F<1.5 Campuranganda

2x pasang sehari perbedaan tinggi interval yang ber

1.5 < Ff <3 Campuran

tunggal

1 x atau 2 x pasa

dengan interval yberbeda

F > 3 Tunggal 1 x pasang seharspring bisa terjadpasang sehari

• Tipe pasang surut dapatdiketahui dengan pasti dengan

cara mendapatkan bilangan/konstanta pasut (Tidal Constant/Form-zahl) atau F.

Tabel Pengelompokan Tipe Pasut



Tipe Pasut



ELEVASI PENTING PASANG SURUT



• Untuk mengetahui perilaku pasang surut

• Untuk mengetahui jenis pasang surut

• Untuk menentukan elevasi penting

Survei Pasang Surut




1. Pra survei, cek lokasi, kumpulan data referensi;

2. Tentukan lokasi untuk pengamatan pasang surut (koordinat dan titik ikatny

3. Siapkan peralatan, peilschaal (papan duga), waterpass dan peralatan lai

4. Pasang pada tempat yang ditentukan;

5. Pengamatan dan pencatatan secara berkala bila secara manual, atau seautomatis dengan automatic tide gauge setiap 1 (satu) atau 0,5 jam;

6. Pengukuran dilakukan minimal 15 hari;

7. Setelah selesai survei, data pencatatan disusun secara tabulasi terhadap jam pengamatan, disamping berupa grafik;

8. Data dianalisis dengan Metoda Admiralty untuk mendapatkan konstanta(M2,S2,N2,K2,K1,O1,P1,M4,MS4) dan jenis pasang surut serta elevasi pentingsurut (HHWL,MHWS,MHWL,MSL,MLWL,MLWS,LLWL).

Pelaksanaan Survei Pasang Surut



Patok

BT. 1BT. 2

Peilscha

al

Rambu pengamatanPasang surut

Mesin pencatat pasang surut aut



PORTABLE TIDE GAUGE/WATER LEVEL RECORDER



J/T 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

7 234 216 206 201 201 212 219 231 240 256 250 240 220 198 174 157 152 160 174 200 219 237 247

8 255 230 205 194 185 190 195 214 234 250 264 263 247 217 185 158 139 130 140 173 205 237 250

9 270 255 223 190 175 170 175 197 221 247 270 285 278 248 210 175 145 128 128 150 180 222 257 10 285 270 240 205 178 163 155 172 205 238 265 285 295 271 235 188 140 110 109 138 160 198 243

11 288 278 254 221 180 160 145 150 180 219 261 285 300 295 260 215 168 134 111 107 130 180 225

12 288 296 277 240 200 168 148 140 160 200 245 275 297 305 285 240 195 151 122 111 129 170 220

13 296 310 291 264 215 185 158 142 152 185 230 263 290 305 300 255 215 167 139 126 119 165 215

14 287 298 310 290 248 199 173 148 145 170 210 248 278 298 300 278 235 195 161 145 140 163 205

15 280 310 320 290 253 220 190 160 145 158 193 230 265 290 295 295 260 225 189 163 153 165 200

16 270 300 310 295 270 240 200 176 160 158 182 215 247 270 285 280 263 225 190 167 154 159 180

17 248 275 287 285 264 240 207 180 160 158 170 195 227 250 265 270 250 235 207 185 170 168 185

18 230 257 263 280 270 250 223 198 180 168 175 193 215 235 253 256 250 238 220 203 185 184 185

19 223 240 257 260 256 247 230 213 195 183 180 187 198 210 220 226 230 228 220 215 207 203 205

20 218 224 240 245 247 240 232 221 210 200 194 193 195 200 205 210 223 225 227 227 227 224 220

21 215 213 211 215 217 220 224 223 221 218 215 208 201 200 200 201 207 218 230 241 243 246 244

CONTOH DATA HASIL PENGAMATAN PASANG SURUT



Fluktuasi Muka Air di Stasiun 1 Pelabuhan Belawan (skala 0 Peilschaal)

'22 Oktober - 6 Nopember 2002

0

100

200

300

400

0 24 48 72 96 120 144 168 192 216 240 264 288 312 336

Waktu (jam ke-)

ElevasiMukaAir(Cm)

Hasil Pengukuran

Hasil Peramalan

CONTOH GRAFIK PENGAMATAN PASANG SURUT



• Mengetahui perilaku dan mengukur besar kecepatan sesebaran arus pada perairan.




1. Pra survei, cek lokasi, kumpulkan data referensi;

2. Tentukan lokasi untuk pengukuran arus (koordinat dan titik ikatnya);

3. Siapkan peralatan, perahu/ speed boat, current meter , DGPS dan peralalainnya;

4. Pengukuran kecepatan dan arah arus dilakukan pada 0.2d, 0.6d, 0.8d (d=kedalaman), selaras dengan kondisi pasang dan surut dalam waktu t

5. Setelah selesai survei,data pencatatan disusun secara tabulasi terhadap jam pengamatan dan dihitung reratanya, dan arahnya, hasil perhitungadigambarkan dalam grafik.

Pelaksanaan Survei Pengukuran Arus




Current Meter Kedalaman Pengukuran Arus

Kecepatan rata-rata dihitung:

V = 0.25 ( v 0.2d + 2v 0.6d + v 0.8d)

dimana : v 0.2d = arus pada kedalaman 0.2d

d = kedalaman lokasi pengamatan arus.



Data Kec. & Arah Arus

Lokasi 12

No Kec.Rata2

(m/det) 0,2D 0,6D 0,8D

0 0.27 240 210 220

1 0.34 210 180 220

2 0.45 220 210 200

3 0.41 200 210 2304 0.45 230 210 200

5 0.27 230 240 210

6 0.17 10 40 30

7 0.56 20 40 30

8 0.52 30 10 20

9 0.41 40 20 10

10 0.52 60 40 30

11 0.39 30 40 20

12 0.30 180 160 170

13 0.40 240 100 220

14 0.49 260 220 180

15 0.41 170 160 190

16 0.38 180 190 200

17 0.40 190 200 180

18 0.34 220 260 240

19 0.22 220 260 240

20 0.46 40 50 3021 0.43 20 40 40

22 0.23 30 10 20

23 0.33 40 20 10

24 0.09 20 40 30

25 0.31 220 240 200

26 0.46 220 200 210

27 0.43 200 220 210

28 0.43 240 230 210

29 0.25 210 230 240

30 0.21 10 30 40

31 0.45 40 30 20

32 0.21 40 60 20

33 0.43 30 10 20

34 0.43 40 20 30

35 0.44 20 40 10

Arah (o)

Data Kec. & Arah Arus

Lokasi 12

No Kec.Rata2

(m/det) 0,2D 0,6D 0,8D

0 0.52 10 30 40

1 0.25 20 40 10

2 0.10 40 10 30

3 0.14 240 210 200

4 0.30 230 210 240

5 0.34 210 240 230

6 0.24 230 220 200

7 0.18 220 210 240

8 0.17 40 60 80

9 0.37 20 40 30

10 0.37 40 20 10

11 0.23 20 10 40

12 0.21 40 50 20

13 0.22 30 40 10

14 0.39 220 240 250

15 0.20 210 230 240

16 0.22 260 280 250

17 0.37 260 240 250

18 0.32 230 220 240

19 0.30 210 230 220

20 0.27 240 220 21021 0.38 230 210 240

22 0.47 10 30 20

23 0.45 30 10 40

24 0.45 20 40 30

25 0.29 40 10 50

26 0.21 10 40 30

27 0.23 220 200 210

28 0.36 210 240 250

29 0.46 240 230 220

30 0.32 240 220 250

31 0.22 220 210 200

32 0.22 70 50 60

33 0.25 80 100 90

34 0.42 60 40 30

35 0.23 20 40 30

Arah (o)

Contoh hasil pengukuranarus (kondisi surut)

Contoh hasil pengukuranarus (kondisi pasang)



SURVEI SEDIMEN

• Mengetahui material utama pembentuk morfologi (topografi dan badari perairan/pesisir;

• Mengetahui karakteristik/ sifat alami sedimen dasar perairan.




Pelaksanaan Survei Sedimen

1. Pra survei, cek lokasi, kumpulkan data referensi;

2. Tentukan lokasi untuk survei sedimen (koordinat dan titik ikatnya);

3. Siapkan peralatan, perahu/ speed boat, Grab, DGPS dan peralalainnya;

4. Pengambilan sampel sedimen dilakukan dengan Grab pada titiktelah ditentukan;

5. Setelah selesai survei, sampel sedimen dibawa ke laboratorium udianalisis gradasinya.



Van Veen GrabGambaran pengambilanSampel sedimen dengan gra

90

100

Sampel 1



d .1 0 = 0 .0

d .3 0 = 0 .0

d .6 0 = 0 .1

C u = 21 .

Cc = 0.5

4

45

44

8

2.607

Finer # 200 % =

Gravel % =

Sand % =

Silt % =

Clay % =

Spesific gravity =

51.56

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

0.001 0.01 0.1 1

Diameter (mm)

P e r c e n t f i n e r b y w e i g h t

Clay Silt Sand

d.10 =

d .30 = 0

d .60 = 0

Cu = #

Cc = #

56

14

2.592

Finer # 200 % =

Gravel % =

Sand % =

Silt % =

Clay % =

Spesific gravity =

70.46

8

21

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0.001 0.01 0.1 1

Diameter (mm)

P e r c e n t f i n e

r b y w e i g h t

Clay Silt Sand

CONTOH KONDISI SEDIMENSampel 1

Sampel 2



SURVEI BATHYMETRI

• Proses dan aktivitas yang ditujukan untuk memperoleh gambaran bepermukaan (topografi) dasar perairan.




Pelaksanaan Survei Bathymetri

1. Pra survei, cek lokasi, kumpulan data referensi;

2. Tentukan lokasi untuk areal survei, rencana lajur pemeruman ( sounding)dan lainnya;

3. Siapkan peralatan, peilschaal (papan duga), waterpass, perahu/ speedecho sounder , DGPS dan peralatan lainnya;

4. Metoda pengukuran kedalaman dapat dilakukan dengan:

Manual/Mekanik (Lot-tali dengan bandul, tongkat/tiang pengukur)

Akustik (dengan Echosounder )

Optik (Laser airborne bathymetry)

5. Setelah selesai survei,data yang telah dikoreksi diplot pada titik-titik lajurpemeruman selanjutnya dibuat peta bathymetri sesuai standar.



PENGUKURAN KEDALAMAN DENGAN METODA AKUSTIK



PENGUKURAN KEDALAMAN DENGAN METODA OPTIK



ANTENA

SA

READER

DASAR LAUT

TRANDUSER TRANDUSER

ANTENA

TAMPAKTAMPAK SAMPING

Permukaan Air Laut

Gambaran Penempatan DGPS (Transducer, Antena, Reader)



TAMPAK SAMPING

TRANDUSER

ANTENA

DASAR LAUT

Permukaan Air Laut

READER

PAPAN DUGA

0.00

EMA

Z

A

Sebelum melakukan pengukuran kedalaman, perludilakukan koreksi terhadap letak transduser serta kalibrasiechosounder dengan bar check sebelum dan sedudahsurvei

CONTOH PETA BATHYMETRI (PELABUHAN BELAWAN)



CONTOH PETA BATHYMETRI (PELABUHAN BELAWAN)



5.CONTOH APLIKASISURVEI HIDROGRAFI SEBAGAI INPUTDALAM STUDI KARAKTERISTIK PERAIRANPADA PENGEMBANGAN PELABUHAN(KASUS PELABUHAN BELAWAN)



Bathimp

Lokasi Stasiun Surv

Batimetri dengan Jarak

Lajur 100 meter



Lokasi Stasiun Surv

Batimetri dengan

Jarak Lajur 25 m

Penampang Melintang SurveyHidrometri

(4 Crossing)(titik 11, 12, 13, 20

1

3

2

12

3

4

5

6

16

7

8

9

10 15

1718

14

1920

1112

13

Pengukuran Tinggi Muka AirPasang Surut:

3 StasiunPengukuran Kecepatan:20 StasiunPengambilan Sampel Sedimen:20 StasiunPengukuran Penampang Melint4 titik

Contoh Tinjauan Kecepatan

17

Alternatif RencanaP b



PengembanganPelabuhan Belawan

Elemen Model



Mesh yang

dibentuk

untuk

pemodelan

Elemen Model

Jumlah Elemen:

1630

Luas :

197 Km2

Jumlah Titik Perhitu5257

Pola Arus



Pola ArusPola arus relatif sama seperti pada Kondisi Eksisting, kecuali tahap Ultima

Saat Pasang, Pasang Purnama Saat Surut, Pasang Purnam

Pola Arus Kondisi EksistingKecepatan berkisar antara 0-0.42 m/det

Pola Arus



Pola Arus

Saat Pasang, Pasang Purnama Saat Surut, Pasang Purnama

Pola Arus Kondisi UltimateKecepatan berkisar antara 0-0.47 m/det



1. Kondisi Eksisting

Bathimetri



2. Kondisi Eksisting Alur Baru

Bathimetri



3. Kondisi Tahap Ultimate

Bathimetri

Artificial Mars

Ext. T. Kontain

Alur

P k i



Pengukuran angin

Kotakberisibateraikeringdan datalogger

Sensorangin

ANEMOMETERFungsi:Pengukuran kecepdan arah angin

Jenis Survei Hidrografi

Documents

Transcript of Jenis Survei Hidrografi