Prinsip Survey Hidrografi

22
Prinsip Survey Hidrografi LUQMAN HAKIM 3512100013 RICKO BUANA SURYA 3512100034 MUHAMMAD DIDI DARMAWAN 3512100046 ARIF KURNIAWAN 3512100061 JAINAL RABIN DAMANIK 3512100066 PUSPITA ARDANI 3512100074 BALYA FARRAS SIDAD 3512100098

description

hidrografi

Transcript of Prinsip Survey Hidrografi

Page 1: Prinsip Survey Hidrografi

Prinsip Survey Hidrografi

LUQMAN HAKIM 3512100013RICKO BUANA SURYA 3512100034MUHAMMAD DIDI DARMAWAN 3512100046ARIF KURNIAWAN 3512100061JAINAL RABIN DAMANIK 3512100066PUSPITA ARDANI 3512100074BALYA FARRAS SIDAD 3512100098

Page 2: Prinsip Survey Hidrografi

PENDAHULUAN Survei hidrografi memiliki peran yang besar dalam penyusunan dari dasar hingga batasan area dari samudera, danau, sungai, pelabuhan, dan semuanya yang terkait tentang perairan di bumi. Dengan kata lain, survei hidrografi dapat diartikan sebagai survei perairan tetapi dalam penggunaan yang lebih modern, survei hidrografi memiliki peranan yang lebih luas dalam tujuan lain seperti pengukuran pasang surut, arus, gaya berat, mangnetis bumi, dan penentuan fisik dan kimia yang terdapat di perairan. Prinsip umum dari tujuan survei hidrografi adalah mendapatkan data pokok untuk menghimpun peta laut dengan mengutamakan fitur yang berpengaruh terhadap keselamatan navigasi. Tujuan lainnya, termasuk memperoleh kebutuhan informasi yang berhubungan terhadap produk navigasi kemaritiman, manajemen zona pesisir, keperluan teknik, dan ilmu pengetahuan.

Page 3: Prinsip Survey Hidrografi

TUJUAN POKOK SURVEI HIDROGRAFI

Mengumpulkan data survei di laut secara sistematik sepanjang pesisir dan pedalaman yang telah ter-georeferensi yang dihubungkan dengan:

•Susunan garis pantai, termasuk stakeholder yang membuat infrastruktur untuk navigasi kemaritiman yang meliputi semua fitur pantai yang menjadi bagian dari kemaritiman.

•Kedalaman area tertentu, termasuk segala ancaman terhadap aktivitas navigasi dan kemaritiman.

•Komposisi dasar laut.

•Pasang surut dan arus laut.

•Fisik dari lajur perairan.

Page 4: Prinsip Survey Hidrografi

Mengolah informasi yang terhimpun agar dapat dibuat basis data yang sesuai untuk produksi peta tematik, peta laut, dan semua jenis dokumentasi yang umumnya meliputi:

•Manajemen navigasi dan lalu lintas kemaritiman.

•Operasi kemaritiman.

•Manajemen zona pantai/pesisir.

•Pemeliharaan lingkungan maritim.

•Exploitasi sumber daya laut dan pemasangan kabel/pipa di dasar laut.

•Batas maritim sebagai impelementasi dari hukum laut.

•Studi untuk ilmu pengetahuan.

Page 5: Prinsip Survey Hidrografi

Spesifikasi Survei

•Special Order

•Order 1

•Order 2

•Order 3

Page 6: Prinsip Survey Hidrografi

Order Spesial 1 2 3Daerah khusu untuk menggunakan ordo

Pelabuhan kapal baik di perairan air asin maupun tawar dan kanal dengan ketentuan dibawah badan kapal yang berada di dalam air.

Pelabuhan, pelabuhan yang mendekati kanal, jalur pelayaran yang direkomendasikan dan beberapa area pesisir yang memiliki kedalaman hingga 100 m

Area selain ordo special dan ordo satu yang memiliki kedalaman hingga 200 m

Area lepas pantai yang tidak dideskripsikan seperti pada ordo spesial atau ordo 1

Akurasi horizontal (95% tingakat kepercayaan)

2 m 5 m + 5% kedalaman 20 m + 5% kedalaman

150 m + 5% kedalaman

Akurasi kedalaman untuk setiap penurunan kedalaman (95% tingkat kepercayaan)

a = 0.025 m

b = 0.0075

a = 0.5 m

b = 0.013

a= 0.1 m

b= 0.023

Sama seperti ordo 2

100 % pengambilan fitur bawah air atau detil bawah air

Wajib Wajib diambil jika dibutuhkan

Mungkin diambil jika dibutuhkan

Tidak berlaku

Kemampuan deteksi sistem

Fitur kubik > 1 m

 

 

 

 

 

Fitur kubik > 2 m hingga kedalaman 40 m. Ditambah 10% dari kedalaman diatas 40 m

Sama seperti ordo 1 Tidak berlaku

Ordo Spesial 1 2 3Jarak maksimum lajur

Tidak berlaku karena 100% harus disurvei

3 x kedalaman rata-rata atau 25 m, yang manapun boleh tetapi harus diambil yang lebih baik

3-4 x kedalaman rata-rata atau 200 m, yang manapun boleh tetapi harus diambil yang lebih baik

4 x kedalaman rata-rata

Page 7: Prinsip Survey Hidrografi

Sedangkan dalam menghitung batas kesalahan kedalaman dapat menggunakan rumus berikut:

± √([a2+ (b*d)2 ] )

Dengan keterangan :

a = konstanta kesalahan kedalaman

b*d = kesalahan kedalaman tidak tetap

b = faktor dari kesalahan kedalaman tidak tetap

d = kedalaman

Page 8: Prinsip Survey Hidrografi

PERENCANAAN SURVEI

Menentukan area yang akan disurvei.

Survei pendahuluan dan mementukan standarisasi skala peta laut yang akan dihasilkan.

Lingkup area survei

Adanya platform pendukung survei yang jelas meliputi kapal, peluncur kapal, jumlah sewa kapal, persetujuaan kerjasama survei dsb.

Penunjang survei seperti foto udara, satelit, geodetic engineer, kondisi pasang surut air laut dsb.

Faktor-faktor seperti anggaran dana, kondisi politik, logisitik, keterbatasan titik ikat yang tersedia dsb.

Page 9: Prinsip Survey Hidrografi

PENGUMPULAN DATA

Dalam pengumpulan data ini bergatung pada berbagai faktor. Antar lain bergantung pada persyaratan survey, platform, peralatan dan waktu yang ada. Sebagian besar data didapat dari software hidrografi terbaru dan alat seperti multi beam echo sounder.

Page 10: Prinsip Survey Hidrografi

Pemrosesan Data

Page 11: Prinsip Survey Hidrografi

Analisa DataError Ukuran Eliminasi

Blunder Besar Latihan, Memperhatikan prosedur

Constant Biasanya Kecil, tetapi ada

Kalibrasi atau Prosedur

Periodic Biasanya kecil, tetapi tergantung

Prosedur (Pengulangan, bahkan untuk kesalahan besar

Acak Biasanya Kecil Hanya berkurang dengan pengulangan

Page 12: Prinsip Survey Hidrografi

Kualitas Data

Kualitas data dapat dihasilkan melalui kontrol kualitas yang efektif, baik secara otomatis maupun manual. Kontrol kualitas otomatis (tidak interaktif), pada cara ini koordinat yang didapatkan dikontrol secara otomatis menggunakan program dengan algoritma statistik. Dan pada kontrol kualitas manual, koordinat yang didapatkan dikontrol secara manual dan terpisah sesuai bidang yang diuji seperti plot kedalaman, plot error, single profile, single beam, dan sebagainya.

Page 13: Prinsip Survey Hidrografi

Penyajian Kualitas Data

Grafik Diagram ReliabilityZona Kepercayaan ( Zones of Confidence)

Page 14: Prinsip Survey Hidrografi

GRAFIK DIAGRAM RELIABILITY

Kualitas data batimetri telah menjadi prosedur subjektif. Untuk pengguna, kualitas data yang disajikan dinilai melalui diagram reliability. Diagram ini menampilkan sisipan grafik dan menunjukkan daerah survey bersama dengan beberapa detail misalnya skala, spasi baris, dan tahun survey. Sayangnya data yang ditampilkan terbatas. Diagram reliatibility menggunakan sedikit data dalam menentukan kedalaman.

Page 15: Prinsip Survey Hidrografi

ZONA KEPERCAYAAN (ZONES OF CONFIDENCE)

Page 16: Prinsip Survey Hidrografi

Produksi Data

Page 17: Prinsip Survey Hidrografi

SISTEM INFORMASI KELAUTAN (NAUCTICAL INFORMATION SYSTEM / NIS)

Page 18: Prinsip Survey Hidrografi

Sebuah NIS memiliki empat subsistem fungsional utama :

•Input Data. Subsistem Input data memungkinkan pengguna untuk mengambil, mengumpulkan, dan mengubah data spasial dan tematik ke dalam bentuk digital. Input data biasanya berasal dari kombinasi peta hard copy, foto udara, citra penginderaan jauh, laporan, dokumen survei, dll

•Data Base - Penyimpanan dan pengambilan. Subsistem ini berfungsi untuk mengatur data, spasial dan atribut, dalam bentuk yang memungkinkan untuk dengan cepat diambil oleh pengguna untuk di analisis, dan memungkinkan update secara cepat dan akurat yang harus dibuat ke database.

•Data Base - Manipulasi dan Analisis. Subsistem ini memungkinkan pengguna untuk menentukan dan melaksanakan prosedur spasial dan atribut untuk menghasilkan informasi yang diperoleh. Subsistem ini umumnya dianggap sebagai jantung GIS.

•Data Output. Subsistem data output memungkinkan pengguna untuk menghasilkan menampilkan grafis, biasanya peta, dan laporan tabular mewakili produk informasi yang diperoleh.

Page 19: Prinsip Survey Hidrografi

PROSES KOMPILASI

Kompilasi data melibatkan perakitan semua data spasial dan data atribut di NIS. Peta Data dengan proyeksi umum, skala, dan sistem koordinat harus dikumpulkan bersama-sama dalam rangka membangun database NIS yang terpusat. Data juga harus diperiksa untuk kompatibilitas dalam hal konten dan waktu pengumpulan data. Pada akhirnya, data akan disimpan di NIS sesuai dengan persyaratan format tertentu yang ditetapkan.

Page 20: Prinsip Survey Hidrografi

Setelah data disusun dan parameter peta dasar yang ditetapkan pengguna, data ditererjemahkan ke dalam format yang kompatibel dengan komputer dimana proses ini disebut sebagai "konversi" atau "digitalisasi,". Digitalisasi dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik misalnya Scanning. Gambar berikut ini menunjukkan berbagai jenis proses kompilasi.

Page 21: Prinsip Survey Hidrografi

PRESENTASI

Dalam survey hidrografi penyajian informasi sangat bervariasi tergantung dari penggunaan yang dibutuhkan. Penyajian informasi ini dapat disajikan secara grafis, menggunakan simbol-simbol, atau secara tekstual. Oleh karena itu, penyimpanan informasi tersebut tentunya harus independen dan fleksibel. Hal ini akan memudahkan pengguna data untuk presentasi jika sewaktu-waktu membutuhkan data yang sama.

Page 22: Prinsip Survey Hidrografi

MODEL PRESENTASI

Peta Laut Analog

Peta Laut Digital

Peta Laut Format Vektor

Peta Laut Format Raster

Perpaduan/Pengkombinasian Peta Laut