Jenis Ketunaan

download Jenis Ketunaan

of 20

Transcript of Jenis Ketunaan

TunanetraPengertian 1. Tunanetra Tunanetra adalah seseorang yang memiliki Hambatan dalam penglihat-an/ tidak berfungsinya indera penglihatan. 2. Low Vision Sesorang dikatakan Low vision apabila orang tersebut mengalami kekurangan penglihatan. Klasifikasi 1. Berdasarkan waktu terjadinya ketunanetraan: a. Tunanetra sebelum dan sejak lahir b. Tunanetra setelah lahir dan atau pada usia kecil c. Tunenatra pada usia sekolah atau pada masa remaja d. Tunanetra pada usia dewasa e. Tunanetra dalam usia lajut. 2. Berdasarkan kemampuan daya penglihatan: a. Tunanetra ringan b. Tunanetra setengah berat. c. Tunanetra berat. 3. Berdasarkan pemeriksaan klinik. 4. Berdasarkan kelainan-kelainan pada mata: a. Myopia;adalah penglihatan jarak dekat, bayangan tidak terfokus dan jatuh di belakang retina. b. Hyperopia; adalah penglihatan jarak jauh, bayangan tidak terfokus dan jatuh di depan retina. c. Astigmatisme; adalah penyimpangan atau penglihatan kabur yang disebabkan karena ketidak beresan pada kornea mata. Penyebab 1. Pre-natal Faktor penyebab ketunanetraan pada masa pre-natal Sangat erat hubungannya dengan masalah keturunan dan pertumbuhan seorang anak dalam kandungan 2. Post-natal Faktor penyebab ketunanetraan yang terjadi pada masa post-natal dapat terjadi sejak atau setelah bayi lahir, antara lain: kerusakan pada mata atau syaraf mata pada waktu persalinan hamil ibu menderita penyakit gonorrhoe, penyakit mata lain yang menyebabkan ketunanetraan, seperti trachoma,dan akibat kecelakaan.

Karakteristik 1. Tunanetra a. Fisik Keadan fisik anak tunanetra tidak berbeda dengan anak sebaya lainnya.perbedaan nyata diantaranya mereka hanya terdapat pada organ penglihatannya. Gejala tunanetra yang dapat diamati dari segi fisik antara lain: mata juling, sering berkedip, menyipitkan mata, kelopak mata merah, gerakan mata tak beraturan dan cepat, mata selalu berair dan sebagainya. b. Perilaku 1) Beberapa gejala tingkah laku pada anak yang mengalami gangguan penglihatan dini antara lain; berkedip lebih banyak dari biasanya. menyipitkan mata, tidak dapat melihat benda-benda yang agak jauh. 2) Adanya keluhan-keluhan antara lain : mata gatal, panas, pusing, kabur atau penglihatan ganda. c. Psikis. 1) Menta/Intelektual Tidak berbeda jauh dengan anak normal. Kecenderungan IQ anak tunanetra ada pda batas atas sampai batas bawah. 2) Sosial Kadangkala ada keluarga yang belum siap menerima anggota keluarga yang tuna netra sehingga menimbulkan ketegangan/gelisah di antara keluarga. Seorang tunanetra biasanya mengalami hambatan kepribadian seperti curiga terhadap orang lain, perasaan mudah tersinggung dan ketergantungan yang berlebihan. 2. Low Vision Ciri-ciri antara lain : a. Menulis dan membaca dengan jarak yang sangat dekat b. Hanya dapat membaca huruf yang berukuran besar c. Memicingkan mata atau mengerutkan kening terutama di cahaya terang atau saat mencoba melihat sesuatu. Alat Pendidikan 1. Tunanetra Alat pendidikan bagi tunanetra terdiri dari : Alat pendidikan khusus, alat Bantu peraga dan alat peraga. a. Alat Pendidikan Khusus : Reglet dan pena Mesin tik Baille Printer Braille abacus b. Alat Bantu Alat bantu perabaan (buku-buku, air panas/dingin, batu, dsb) Alat Bantu pendengaran (kaset, CD, talkingbooks) c. Alat Peraga Alat peraga tactual atau audio yaitu alat peraga yang dapat diamati melalui perabaan atau pendengaran.(patung hewan, patung tubuh manusia , peta timbul) 2. Low Vision Alat Bantu pendidikan bagi anak low vision terdiri dari alat Bantu optic, alat Bantu kacamata, kaca mata pembesaran dan alat peraga. a. Alat Bantu Optik :

Kaca mata Kaca mata perbesaran Hand magnifer b. Alat Bantu Kertas bergaris besar Spidol hitam Lampu meja Penyangga buku c. Alat Peraga Gambar yang diperbesar Benda asli yang diawetkan Patung / benda model tiruan Tenaga Kependidikan Tenag Kependidikan yang dibutuhkan antra lain : 1. Guru 2. Psikolog 3. Dokter mata 4. Optometris Layanan Pendidikan 1. Jenjang Pendidikan dan lama pendidikan : a. TKKh/TKLB : 3 tahun b. SDKh/SDLB : 6 tahun c. SMPKh/SMPLB : 3 tahun d. SMAKh/SMALB : 3 tahun 2. Model Pendidikan a. Pendidikan Inklusif Pendidikan Inklusif adalh pendidikan pada sekolah umum yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa yang memerlukan pendidikan khusus pada sekolah umum dalam satu kesatuan yang sistemik. Kurikulum yang digunakan pada pendidikan inklusif adalahkurikulum yang fleksibelyang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan setiap siswa.

b. Pendidikan Khusus (SLB) Pendidikan Khusus (SLB) adalah lembaga pendidikan yang menyeleng-garakan program pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. c. Guru Kunjung Model guru kunjung dilakukan dalam upaya pemerataan pendidikan bagi anak tunanetra usia sekolah. Model ini diberlakukan dalam hal anak tunanetra tidak dapat belajar di sekolah khusus atau sekolah lainnya karena tempat tinggal yang sulit dijangkau, jarak sekolah dan rumah terlalu jauh, kondisi anak tunanetra yang tidak memungkinkan untuk berjalan, menderita berkepanjuangan , dan lain-lain.

tunarunguPengertian anak tunarungu Anak tunarungu adalah anak yang kehilangan seluruh atau Sebagian daya pendengarannya , sehingga mengalami Gangguan berkomunikasi secara verbal .Secara fisik , anak tunarungu tidak berbeda dengan anak Anak dengar pada umumnya , sebab orang akan mengetahui Bahwa anak menyandang ketunaruguan pada saat Berbicara ,mereka berbicara tanpa suara atau dengan suara Yang kurang atau tidak jelas artikulasinya , atau bahkan tidak Berbicara sama sekali , mereka berisyarat . Klasifikasi tunarugu Berdasarkan tingkat kerusakan/kehilangan kemampuan Mendengar Sangat ringan , 27- 40 dB Ringan , 41-44 dB Sedang , 56-70 dB Berat , 71-90 dB Ekstrim , 91 dB keatas tuli . Tujuan Tujuan penyelengaraan layanan pendidikan bagi anak Tunarugu atau sekolah luar biasa bagian B adalah agar Dapat mewujudkan penyelengaraan pendidikan bagi anak Penyandang cacat rungu seoptimal mungkin dan dapat Melayani pendidikan bagi anak didik dengan segala Kekurangan ataupun kelainan yang diderita sehingga anak Anak tersebut tersebut dapat menerima keadaan dirinya dan Menyadari bahwa ketunaannya tidak menjadi hambatan Untuk belajar dan berkerja , memiliki sifat dasar sebagai warga Negara yang baik , sehat jasmani dan rohani memiliki Pengetahuan , ketrampilan dan dan sikap yang diperlukan untuk Melanjutkan pelajaran , berkerja di masyarakat serta dapat Menolong diri sendiri dan mengembang diri sesuai Dengan asas pendidikan seumur hidup . Layanan pendidikan bagi anak tunarungu 1 2 3 4 5 TK khusus / TKLB SK khusus / SDLB SMP khusus / SMPLB SMA khusus / SMALB Sekolah Inklusif

Sarana prasana 1 sarana fisik sekolah Bagunan bagunan yang di perlukan di sekolah bagian B ( tunarungu) A ruang belajar 1 ruang teori

2 ruang bina wicara (artikulasi ) 3 ruang laboratorium 4 ruang keterampilan putri 5 ruang keterampilan putra 6 ruang serba guna/kesenian 7 ruang latihan mendengar (ruang traning 1 ruang ) 8 ruang audiologi 9 ruang observasi B ruang penunjang 1 ruang perpustakaan 2 ruang bimbingan dan penyuluhan 3 ruang klinik 4 ruang UKS 5 ruang audiometer 6 ruang pameran 7 ruang kepala sekolah 8 ruang tata usaha 9 ruang guru 10 ruang ibadah 11 gudang 12 kamar mandi / wc murid 13 kamar mandi / wc guru 14 ruang koperasi / kantin 15 ruang tunggu / bangsai pertemuan 16 bangsai kendaraan 17 rumah penjaga 18 ruang latihan keterampilan C asrama 1 kamar untuk penjaga 2 kamar tidur untuk anak-anak D perabot sekolah Secara garis besar alat-alat yang di perlukan untuk Sekolah luar biasa bagian B (tunarungu) hampir Sama dengan keperluan anak-anak normal , mereka Memerlukan : meja, kursi, elemari, papan tulis, peta-peta, Buku tulis, buku pelajaran, alat olahraga dan Lapangan olahraga yang sama dengan anak normal Baik ukuran maupun syarat Permainannya . 2 Sarana Pendidikan a alat pendidikan khusus b audiometer c alat Bantu mendengar (hearing aid ) d cermin e alat Bantu wicara (speech trainer) f alat peraga g alat keterampilan Kurikulum Sekolah Luar Biasa kurikulum yang berlaku di SCB sebagian besar telah menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)akan tetapi karena berbagai kendala , masih ada beberapa SCB yang masih menggunakan kurikulum 1994 . namun Demikian , pada tahun pelajaran 2009/2010 di harapkan Semua SCB sudah melasanakan KTSP. secara profesional Secara proporsional kurikulum pada SLTPLB Menitikberatkan pada program keterampilan 42% dan SMALB menitikberatkan pada program keterampilan 62% .

KTSP adalah kurikulum operasional yang di susun oleh dan dilaksanakan di masingmasing satuan pendidikan . KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan , strukrur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan , kalendar pendidikan dan silabus . KTSP terdiri kelompok mata pelajaran muatan lokal dan Pengembangan diri . pada satuan pendidikan SDCB dan SMPCB terdapat program khusus , di mana setiap satuan Pendidikan disesuaikan dengan jenis kegunaan perserta didik . KTSP mencakup satuan pendidikan TKLB, SDLB, SLTPLB, Dan SMLB memberikan kesempatan bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk mengembangkan kompetensinya seoptimal dan setinggi mungkin dan untuk mendapatkan perkerjaan yang berguna agar dapat hidup mandiri di masyarakat dan dapat bersaing di era global . kurikulum ini memungkinkan siswa dapat belajar atau Mempelajari sesuai dengan bakat dan minat serta program keterampilan yang ditawarkan pada SLB , dengan komposisi perbandingan anatara teori dan praktek cukup proposional . Manajemen 1 manajemen berbasis sekolah Di era desentralisasi ini seluruh sektor termaksuk sektror Pendidikan dituntut ntuk liar otonomi , anatara lain Direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah dalam mengelola pendidikan Luar biasa sudah saatnya menyerahkan sebagian kewenangan pengelolaannya Kepada daerah dan masyarakat lingkungan salah satu kebijakan yang menyangkut otonomi pendidikan dalam hal ini direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah adalah konsep manajemen berbasis sekolah.(MBS) pada awal tahun 2000 Direkorat Jenderal pendidikan mensosialisasikan konsep manajemen berbasis sekolah ,sebagai konsekuensi logis terhadap diberlakukannya UU No. 22 tahun 2000 tentang Kewenangan pemerintan dan kewenangan propinsi sebagai Daerah Otonomi Manajemen berbasis sekolah bertujuan untuk memandirikan atau memberdayakan sekolah melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada sekolah dan mendorong sekolah untuk melankukan pengambilan keputusan secara pertisipatif 2.Ketenagaan a. pendidik 1.Guru kelas 2.Guru bidang studi . 3 Guru keterampilan b kependidik 1 ahli bina wicara 2 Dokter THT 3

Tunagrahit aApakah peristilahan lain tunagrahita? Tuna berarti merugi.grahita berarti pikiran. Istilah lain dari tunagrahita sbb: 1. Lemah fikiran(feeblemended). 2. Terbelakang mental(Mentally Rataeded). 3. Bodoh atau dungu (idiot). 4. Pandir (imbecile). 5. Tolol(moron). 6. Oligofrenia (oligophrenia). 7. Mampu Didik (Educable). 8. Mampu Latih (Trainable). 9. Ketergatungan penuh (Totally Dapendent) butuh rawat. 10. Mental Subnormal. 11. Defiksi Mental. 12. Defisik kognitif. 13. Cacat Mental. 14. Defisiensi Mental. 15. Gangguan Intelektual. Apakah Tunagrahita itu? Pengertian tunagrahita sebagai: 1. Kelainan yg meliputi fungsi inelektual umum di bawah rata-rata (Sub-avarage).yaitu IQ 84 kebawah sesuai tes; 2. Kelainan yg muncul sebelum usia 16 tahun; 3. Kelainan yg menunjukkan hambatan dalam perilaku adaptif. Pengertian tunagrahita yang lain,sebagai berikut: 1. Fungsi intelektualnya yg lamban yaitu IO 70 ke bawah berdasarkan tes inteligensi buku; 2. Kekurangan dalam perilaku adatif. 3. Terjadi pada masa perkembangan,yaitu antara masa konsepsi hingga usia 18 tahun. Z Berapa jumlah penyandang Tunagrahita di Indonesia.? Anak tunagrahita adalah anak yang memiliki IQ 70 kebawah. jumlah menyandang tunagrahita adalah 2,3%.Atau 1,95% anak usia sekolah menyadang tunagrahita 40% atau 3:21.pada data pondok Sekolah Luar Biasa terlihat dari kelompok usia sekolah ,jumlah penduduk di indoneia yg menyadang kelainan adalah 48.100.548 orang,jadi estimasi jumlah penduduk di Indonesia yg menyadang tunagrahita adalah 2% x 48.100.548 orang =962.011 orang.

Z Apakah Anak Tungrahita Mempunyai Klasifikasi?

Penggolongan Anak Tunagrahita untuk keperluan pembelajaran sebagai berikut: 1. EDUCABLE Anak pada kelompok ini masih mempunyi kemampuan Dalam akademik setara dengan anak regular pada kelas 5 Sekolah dasar.

2. TRAINABLE Mempunyi kemampuan dalam mengurus diri sendiri . pertahanan diri,dan penyesuaian sosial sangat terbatas kemampuannya untuk mendapat pendidikan secara akademik.

3. lCustodia Dengan pemberian latihan yang terus menerus dan Khusus. Dapat melatih anak tentang dasar dasar cara menolong diri sendiri dan kemampuan yang bersifat komunikatif.

Penggolong tunagrahita untuk keperluan pembajaran sebagai berikut: 1. taraf perbatas (borderline) dalam pendidikan disebut sebagai lamban Berajar (slow learner) dengan lQ 70-85. 2. tunagrahita mampu didik (educabie mentally retarded ) dengan iQ 50-75 atau 75. 3. tunagrahita mampu latih (trainabie mentally retarded ) lQ 30 50 atau iQ 35-55. 4. 4.tunagrahita butuh rawat (dependent or protoundly mentally retarded ) Dengan lQ dibawah25 atau 30

Penggolongan tunagrahita secara medis biologis sbb: 1. Tunagrahita tarat perbatasan (lQ:68 85). 2. Tunagrahita ringan (lQ:36-51). 3. Tunagrahita sedang (lQ:36-51) 4. Tunagrahita sangat berat (lQ:kurang dari 20 ):dan 5. Tunagrahita tak tergolongkan. Penggolongan anak Tunagrahita secara sosial-psikologis Berdasarkan kriteria psikometrik yaitu: 1. Tunagrahita ringan (mild mental retardation )=lQ 55-69. 2. Tunagrahita sedang (moderate mental retardation)dengan.lQ 40- 54 3. Tunagrahita berat (severse mental retardation)dengan lQ :20-39. 4. Tunagrahita sangat berat (profound mental retardation)dengan lQ 20 kebawah. Penggolongan anak Tunagrahita secara Sosial-Psikologis Menurut kriteria perilaku adaptif tidak berdasarkan taraf inteligensi, tetapi berdasarkan kematangan sosial, yaitu : 1. Ringan 2. Sedang 3. Berat dan 4. Sangat Berat Sedangkan secara Klinis., Tunagrahita dapat digolongkan atas dasar tipe atau cirri-ciri jasmaniah secara berikut :

1. Sindroma Down/Mongoloid 2. Hydrocephalus yaitu ukuran kepala besar dan berisi cairan 3. Microcephalus yaitu ukuran kepala terlalu kecil dan Makrocephalus yaitu ukuran kepala terlalu besar. Z Apakah Penyebab Tungrahita ? Tunagrahita dapat disebabkan oleh beberapa factor : 1. Generik. Kerusakan/kelainan Biokimiawi, Abnormalitas Kromosomal. 2. Sebelum Lahir ( pre natal ) a. Infeksi Rubella (cacar) b. Faktor Rehesusu (Rh) 3. Saat Kelahiran ( post natal ) yang disebabakan oleh kejadian yang terjadi saat kelahiran 4. Setelah kelahiran ( pasca natal ) Akibat infeksi misalnya : Mengintis (peradangan pada selaput otak) dan problema nutrisi, karena kekurangan gizi atau porotein. 5. Faktor Sosio kultural atau sosial budaya lingkungan. 6. Gangguan Metabolisme/Nutrisi a. Phenylketonuria b. Gargoylisme c. Cretinisme Penyebab Tunagrahita Secara Umum, sebagai berikut : 1. Infeksi dan/atau intoxikasi 2. Rudapaksa dan/atau sebab fisik lain 3. Gangguan metabolisme, pertumbuhan gizi atau nutrisi 4. Penyakit otak yang nyuata (kondisi setelah lahir/post natal) 5. Akibat penyakit atau pengaruh sebelujm lahir (pre-natal) yang tidak diketahui. 6. Akibat kelainan kromosommal. 7. Gangguan saat kehamilan (gestational disorders) 8. Gangguan pasca psikiatrik/gangguan jiwa berat (post psychiatrik disorsers) 9. Pengaruh lingkungan 10. Kondisi-kondisi lain yang tak tergolongkan. Penggolongan anak Tunagrahita secara Sosial-Psikologis Menurut kriteria perilaku adaptif tidak berdasarkan taraf inteligensi, tetapi berdasarkan kematangan sosial, yaitu : 1. Ringan 2. Sedang 3. Berat dan 4. Sangat Berat Sedangkan secara Klinis., Tunagrahita dapat digolongkan atas dasar tipe atau cirri-ciri jasmaniah secara berikut : 1. Sindroma Down/Mongoloid 2. Hydrocephalus yaitu ukuran kepala besar dan berisi cairan 3. Microcephalus yaitu ukuran kepala terlalu kecil dan Makrocephalus yaitu ukuran kepala terlalu besar.. Bagaimana Usaha Pencegahannya ? 1. Diagnostik prenatal

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Imunisasi Tes darah Pemeliharaan Kesehatan Sanitasi Lingkungan Penyuluhan Genetik Tindakan Operasi Program Keluarga Berencana Intervensi Dini

Bagaimana Karakteristik Anak tunagrahita ? 1. Lamban dalam mempelajari hal-hal yang abru 2. Kesulitan dalam mengeneralisasi dan mempelajari hal-hal yang baru. 3. kemampuan bicaranya sangat kurang bagi anak tugarahita berat. 4. Cacat fisik dan perkembangan gerak. 5. Kurang dalam kemampuan menolong diri sendiri.. 6. Tingkah laku dan interaksi yang tidak lazim. 7. Tingkah laku kurang wajar dan terus menerus.

Tuna daksa Apakah peristilahan lain Tunadaksa ? Tuna berarti cacat, Daksa berarti tubuh Lstilah lain dari Tunadaksa sbb: Cacat Fisik Cacat Orthopedi Crippled Phocially handicapped Physically Disabled Apakah Tunadaksa itu ? Pengertian tunadaksa adalah sbb: kelainan yang meliputi cacat tubuh atau kerusakan tubuh kelainan atau kerusakan pada fisik dan kesehatan. Kelainan atau kerusakan yang disebabkan oleh kerusakan Otak dan saraf tulang belakang Klasifikasi Anak Tunadaksa Klasifikasi Anak Tunadaksa terdiri dari: kelainan pada sistem serebrai (Cerebral System Disorders). Penggolongan Anak tunadaksa ini ke dalam sistem selebrai yang didasarkan pada letak penyebab kelahiran yang terletak pada sistem saraf pusat. Celebral palsy digolongkan menjadi : Derajat kecacatan Topografi Sosiolongi kelainan Gerak. penggolongan Celebrai palsy menurut derajat kecatan meliputi : Golongan ringan adalah mereka yang dapat berjalan Tampa menggunakan alat berbicara tegas dan dapat menolong dirinya sendiri Golongan sedang ialah mereka yang membutuhkan treatment atau latihan Untuk bicara, berjalan dan mengurus dirinya sendiri. Golongan Berat, Golongan ini selalu membutuhkan perawatan dalam ambulasi, bicara dan menolong diri sendiri. Penggologan Celebral Palsy menurut Topografi Monoplegia, adalah kecacatan satu anggota gerak, Al kaki kanan. Hemiplegia, adalah lumpuh anggota gerak atas, dan bawah, Al Tangan kanan dan khaki kanan. Paraplegi, Lumpuh pada kedua tungkai kakinya. Diplegi, Lumpuh kedua tangan kanan dan kiri atau kaki kanan dan kiri. Quadriplegi, adalah kelumpuhan seluruhan anggota geraknya. Penggolongan menurut Fisiologi (Motorik), meliputi :

Spastik Atetoid Ataxia Tremor Rigid Tipe campuran Apakah Penyebab Tunadaksa Penyebab tunadaksa dilihat saat terjadinya kerusakan otka dapat terjadi pada: Sebab sebab sebelum lahir antara laian : terjadi infeksi penyakit, kelainan kandungan, kandungan radiasi, saat mengandung mengalami trauma (Kecelakaan). Sebab sebab pada saat kelahiran, antara lain : Proses kelahiran terlalu lama, Proses kelahiran yang mengalami kesulitan Pemakaian Anestasi yang melebihi ketentuan. Sebab sebab setela2h proses kelahiran, antara lain : Kecelakaan, lnfeksi penyakit, dan Ataxia. Karakteristik Anak Tunadaksa Anak tunadaksa akan mengalami gangguan psikologis Yang cenderung merasa malu, rendah diri dan sensitif Serta memisahkan diri dari lingkungannya. Di samping karakteristik tersebut terdapat problema Anak tunadaksa antara lain, gangguan taktil dan Bagaimana lmplementasi Pendidikan Anak tunadaksa? Pelayanan Pendidikan bagi anak Tunadaksa, Guru mempunyai peranan ganda disamping sebagai pengajar, pendidik juga sebagai pelatih. Pelayanan terapi yang diperlukan anak tunadaksa antara lain : latihan bicara, fisioterapi, Occupational Therapy dan Hydro Therapy. Anak Tunadaksa pada dasarnya sama dengan anak normal lainnya, hanya dari aspek psikologi sosial mereka membutuhkan rasa aman dalam bermobilisasi dalam kehidupannya.

Bagaimana Model Layanan Pendidikan Anak Tunadaksa? Model layanan pendidikan bagi anak tunadaksa dibagi pada sekolah khusus dan atau sekolah terpadu atau inklusi: Sakolah kusus adalah diperuntuk bagi anak yang mempunyai problema yang lebih berat bagi intelektualnya maupun emosinya. Sekolah terpadu / inkulsi, Sekolah ini diperuntukkan bagi anak tuadaksa yang mempunyai problema ringan dan problema penyerta dan tidak disertai oleh problema retadasimental.

Tuna larasMasa anak-anak adalah masa yang paling indah karena Penuhi dengan bermain,belajar dan bersosialisasi seaama Teman.Tetapi apakah masa itu juga di alami oleh anak yang Anak Tunalaras? Apakah yg di maksud dengan anak Tunalaras? Anak tunalaras adalah anak yg mengalami hambatan & Ganguan dalam menyusuikan diri dengan lingkungan Sosial dan masyarakat,bertingah laku di lingkungan keluarga, Sekolah dan masyarakat. Bagaimana Ternik Mengenal Anak Tunalaras? 1. Melakukan psikotest Test untuk mengetahui kematangan sosial dan ganguan emosi. 2. 2.Melakukan sosimetri Test yang di gunakan untuk mengetahui suka tdknya seseorang. 3. Konsultasi ke Biro Konsultasi psikolog Dengan konsulsasi seseorang yg mengalami ganguan emosi sosial atau tidak bisa diketahui. 4. Konsultasi ke Psikiari Anak Dengan berkonsultasi dengan psikiaterdiharapkan dapat menetapkan seorang mengalami kelainan atau tidak sehingga dapat diberikan program rehabilitasi dan terapi bagi mereka yg mengalami ganguan perilaku. 5. Membandingkan dengan tingkah laku anak umunya.

Apakah Faktor penyebab tunalaras? Anak Tunalaras disebabkan oleh aneka faktor antara lain: 1. Kondisi keluarga yg tidak harmonis (broken home). 2. Kurangnya kasih sayang orang tua karena kehadirannya tidak diharapkan. 3. Kemapuan sosial dan ekonomi rendah 4. Adanya konflik budaya yaitu adanya perbedaan pandangan hidup antara keadaan sekolah dan kebiasaan keluarga. 5. Berkercerdasan rendah atau kurang dapat mengikuti tuntutan sekolah. 6. Adanya pengaruh negatif dari geng-geng atau kelompok. 7. Adanya ganguan atau kerusakan pada otak (brain damage) 8. Memiliki ganguan kejiwaan bawaan.

Bagaimana perilaku Anak Tunalaras? 1. Adanya ganguan emosi dan gangguan sosial, yang ditandai dengan cirri-ciri sebagai berikut : a. Tidak mau bergaul dan menyendiri b. Melarikan diri dan bertanggung jawab c. Berdusta,menipu,mencuru menyakitan orang lain atau sebaliknya,ingin di puji, tak perna menyulitkan orang lain penakut dan kurang pencaya diri. d. Tidak mempunyai insiatif dan tertanggung jawab, kurangnya keberani-an dan sangat tergantung pada orng lain. e. Agresif terhadap diri sendiri,curiga,acuh tak acuh, banyak mengkhayal. f. Memperlihatkan perbuatan gugup,misalnyal: mengigit kuku,komat kamit,dan sebagainya.

2. Rasa rendah diri yang berlebihan ditandai dgn cirri-ciri Sbb: a. Terlalu mempersoalkan diri sendiri,sering minta maaf,takut tampil di muka umum,dan takut bicara. b. Mengeluh dgn nada nasib malang dan segan melakukan hal-hal baru atau yg dapat mengungkap kekurangan. c. Selalu ingin sempuna,tdk puas dgn apa yg diperbuat d. Bersikap introvent (lebih banyak mengarahkan perhatian pada diri sendiri/bersikap sangat tertutup) 3. Merendahkan harga diri harga diri,ditandai dgn ciri- ciri sebagai berikut : a. Bernada murung,cepat merasa tersinggung, merasa tdk enak badan, sakit buatan. b. Berpura-pura lebih dari orang lain misalnya, c. Menonjolkan diri, bicara lantang, dan merendahkan orang lain. d. Membuat kompensasi. e. Melakukan perbuatan jahat. Bagaimanakah bentuk Lanyanan Pendidikan bagi Anak Tunalaras ? 1. Penyelenggaraan bimbingan dan penyuluhkan di sekolah regular kelas khusus bila anak tunalaras perlu belajar terpisah dari teman sekelas. 2. SLB-E (bagaian tunalaras)tanpa asmara. 3. SLB-E dengan asmara,bagi anak yg tingkat kenakalan berat. 4. Terapi perilaku sosial. 5. Terapi kelompok (peer teaching). Bagaimanakah bentuk satuan dan lama pendidikan bagi anak Tunalaras? 1. SDLB lama pendidikan sekurang-kurangnya 6 tahun. 2. SLTPLB lama pendidikan sekurang-kurangnya 3 tahun. 3. SMLB lama pendidikan sekurang-kurangnya 3 tahun. Siapakah Tenaga Kependidikan bagi anak Tunalaras? Tenaga kependidikan bagi anak tunalaras adalah: 1. Kepala Sekolah 2. Wakil Kepala Sekolah 3. Guru berlatar belakang PLB 4. Anggota masyarakat yg mempunyai keahlian atau Kemampuan yg di butuhkan oleh anak tunalaras. Bagaimana Program pembinaan sekolah anak Tunalaras ? 1. Sistem pengajaran a. Sistem pengajaran yang bersifat penyuluhan (remedial teaching). Tujuan pengajaran ini adalah membantu murid dalam kesulitan belajar. b. Sistem pengajaran Klasikal 2. program Bimbingan penyuluhan a. program bimbingan penyuluhan suasana hidup beragama di asrama b. program keterampilan c. program belajar di sekolah regular

d. program bimbingan kesenian e. program kembali ke orang tua f. program kembalu ke masyarakat g. program bimbingan kepramukaan Bagaimana kah kurikulum dan program pengejaran bagi anak Tunalaras ? Kurikulum SDLB terdiri dari : 1. program Umum 2. program Khusus (disesuaikan dengan jenis kelainan siswa) 3. program Muatan Lokal (disesuaikan dengan kebutuhan lingkungan) Kurikulum SLTLB terdiri dari : 1. program Umum 2. program Khusus 3. program Muatan Lokal 4. program pilihan program yg berisi paket keterampilan dgn tujuan untuk membekali siswa hidup mandiri dalam masyarakat. Kurikulum SMLB 1.program Umum 2.program Pelihan DImanakah alamat sekolah bagi anak Tunalaras? Sekolah penyelenggra pendidikan bagi anak Tunalaras Antara laen terdapat di : DKI Jakarta 1. SLB-E Handayani Jl.Bambu Apus, Pasar Rebo Jakarta timur Telp.0128445679 Banten 1.SLB-E/SD isimewa II Jl.daan Mogot NO.29 C Tanggerang Telp.55232441 2.SLB-E/SD Istimewa III Jl.daan Mogot NO.29 C Tanggerang Telp.55232441 Jawa Tengah 1. SLB-E Bhina puera Jl.Bibis Baru No 3 Cangklik,Surskarta 2.SLB-E/SD Istimewa III

Jl.Mayu RT.55/vIZZI, Kadipiro,Surakarta D I Yogyakarta 1. SLB-E prayumana I Ngadisuryan, D.I. yogyajakarta

Jawa Timur 1.SLB-E prayuwana Jl.ngegal jaya Utara 170 Barata jaya,Surabaya Telp.5027635 2.SLB C,C1,E Jati wiyata Dharma Tuban Telp.(354)324225 SLB-E prayuwana Jl.Raya Randuagung Kebon klakah,lumajang Sumatera Utara 1.SLB-E Pembina Tk provinsi jl.Karya Ujung medan, telp. (061)8677421 Sumatera Selatan 1.Slb Wisma Harapan Komp.Despsos llir Timur, Sukarame Jl.Sosial km.6, Palembang Nusa Tenggara Barat 1.SDLBN Dompu Jl.Udang NO.64, Kel.Bali Dompu Telp. (03730 22157)

Peristilahan Anak Tunaganda Istilah lain yang digunakan untuk menyebut anak tunaganda : Anak tunamajemuk anak cacat ganda anak cacat majemuk multiple handicaps multiple disabilities Pengertian dan Karakteristik Anak Tunaganda Yang disebut anak tunaganda adalah anak yang memiliki kombinasi kelainan (baik dua jenis kelainan atau lebih) yang menyebabkan adanya masalah pendidikan yang serius ,sehingga dia tidak hanya dapat diatas dengan suatu program pendidikan khusus untuk satu kelainan saja, melaiankan harus didekati dengan variasi program pendidikan sesuai kelainan yang dimiliki.

Anak tunaganda biasanya menunjukkan fenomena-fenomena perlaku di antaranya : 1. Kurang komunikasi atau sama sekali tidak dapat berkomunikasi. 2. Perkembangan motorik dan fisiknya terlambat. 3. Seringkali menunjukkan perilaku yang aneh dan tidak bertujuan. 4. Kurang dalam keterampilan menolong diri sendiri. 5. Jarang berperilaku dan berinteraksi yang sifatnya konstruktif. 6. Kecenderungan lupa akan keterampilan keterampilan yang sudah dikuasai. 7. Memiliki masalah dalam mengeneralisasikan keterampilan keterampialan dari suatu situasi ke situasi lainnya.

Klasifikasi anak Tunaganda Pada dasarnya ada beberapa kombinasi kelaianan, di antaranya: 1. Kelainan utamanya tunagrahita. Gabungannya dapat tunagrahita atau tunanetra. Gabungan dengan tunanetrainilah yang dipandang paling berat cara menanganinya. 2. Kelainan utamanya tunarungu. Gabungannya dapat tunagrahita atau tunanetra. Gabungan dengan tunanetra inilah yang dipandang paling berat cara menanganinya. 3. kelainan utamanya tunanetra. Gabungannya dapat berwujud tunalaras, tunarungu, dan kelainan yang 4. Kelainanan utamanya tunadaksa. Gabungannya dapat berwujud tunagrahita, tunanetra, tunarungu, gayaemosi, dan kelainan lain. 5. Kelainan utamanya tunalaras. Gabungannya dapat berwujud austisme dan pendengaran. 6. Kombinasi kelainan lain.

Penyebab Anak Tunaganda Anak tunaganda disebabkan oleh faktor yang variatif, yang dapat terjadi pada saat sebelum kelainan, saat kelahiran, dan atau setelah kelahiran. 1. Faktor Prenatal : ketidaknormalan kromosom komplikasi-komplikasi pada anak dalam kandungan ketidakcocokan Rh infeksi pada ibu, kekurangan gizi ibu yang sedang mengadung, serta terlalu banyak menkonsumsi obat dan alcohol. 2. Faktor Natal : Kelahiran prematur kekurangan oksigen pada saat keiahiran luka pada otak saat kelahiran. 3. Faktor natal : Kepala mengalami kecelakaan kendaraan ,jatuh ,dan mendapat pukulan atau siksaan ,

4. Nutrisi yang salah : Anak tidan dirawat dangan baik, keracunan makanan atau penyakit tertentu yang sama, sehingga dapat berpengaruh tehadap otak (meningitis atau encephalities). Prevalensia Anak Tunaganda mengingat belum ada defininsi yang dapat diterima secara umum tentang anak tunaganda, maka tidak ada gambaran yang akurat tentang prevalensi anak tunaganda. jika menggunakan analog di Amerika Serikat, maka jumlah anak tunaganda berkisar sekitar 0,05% sampai dengan 0,1% dari populasi usia sebaya. Berdasarkan asumsi bahwa jumlah anak tunaganda di Indonesia proporsinya sama dengan yang di Amerika Serikat, maka jumlah anak anak usia sekolah di Indonesia yang sekitar 60 juta orang, maka anak tunaganda Indonesia sekitar 99.000 anak sampai 110.000 anak. LAYANAN PENDIDIKANNNYA Pada masa lalu,tunaganda secara rutin dipisahkan dari sekolah regular,bahkan sekolah Khusus .Namun sejak tahun 80-an layanan pendidikan bagi anak tunaganda semakin mendapat perhatian di tengah-tengah masyarakat, dengan mendirikan sekolah-sekolah khusus. Demikian juga programprogram pendidikan bagi anak tunaganda semakin dikembangkan untuk anak usia sedini mungkin.setidak-tidaknya program pendidikan lebih diorientasikan untuk meninmgkatkan kemandirian anak.untuk menjaga efekvitas program pendidikan,maka program seharusnya mengakes empat bidang utama, yaitu bidang domestik, rekreasional, ,kemasyarakatan, dan vokasional.Hasil asesmen ini mungkinkan dapat membantu dalam merumuskan tujuan yang lebih fungsional.Sementara itu dengan pengajaran seharusnya mencakup,di antaranya:ekspresi pilihan, komunikasi,pengembangan keterampilan fungsional,dan latihan keterampilan sosial sesuai dengan usianya,menyadari akan kondisi obyektif anak anak tunaganda,maka pendekatan multidipliner adalah penting.Oleh karena itu orang-orang yang sesuai dalam mengatasi anak tunaganda,seperti terapis bicara dan bahasa,terapis bicara dan bahasa,terapi fisik dan okupasional seharusnya bekerjasama dengan guru-guru kelas,guru-guru khusus dan orangtua,karena perlajuan yg lebih cocok untuk mengatasi anak-anak tunaganda berkenaan dengan masalah ketererampilan adalah memberikan layanan yang terbaik daripada yang diberikan ditempat terapi yang terpisah.Untuk dapat menjamin kemandirian menjamin kemandirian anak tunaganda dalam proses pembelajaran perlu didukung dengan penataan kelas yang sesuai,alat bantu dalam meningkatan keterampilan fungsionalnya. Integrasi dengan anak seusia merupakan komponen lainnya yg penting.menghadirin sekolah regular dan berpartisipasi dalam kegiatan yg sama dengan anak-anak normal adalah penting untuk pengembangkan keterampilan sosial dan persahabatan,di samping dapat mendorong adanya perubahan sikap yg lebih positif. Tempat pendidikan Anak Tunaganda 1. SLB /G kota Bandung. 2. SDLB N Temanggung. 3. SLB C/G YBS karanganyar, jawa Tengah 4. SLBN Bantul Dearah lstimewa Yogyakarta. 5. SLB G Daya Ananda kalasan, Sleman. 6. SLB G karya Mulia Wonokromo. Surabaya 7. SLB/G PGRI Dlanggu, 8. SLB 2 Pembina Tingkat Prop. Kalimantan Tengah 9. SLB YPAC Cabang Manado, Sulawesi Utara 10. SDLB Minassate, Pangkep, Sulawesi selatan 11. SLB /G Rawinala, Jakarta.

pendidikan inklusifLANDASAN FILOSOFIS : Pendidikan Inklusi adalah pendidikan yang didasari semangat terbuka untuk merangkul semua kalangan dalam pendidikan. Pendidikan Inklusi merupakan Implementasi pendidikan yang berwawasan multikural yang dapat membantu peserta didik mengerti, menerima, serta menhargai orang lain yang berbeda suku, budaya, nilai, kepribadian, dan keberfungsian fisik maupun psikologis. Adapun filosofi yang mendasari pendidkan inklusi adalah keyakinan bahwa setiap anak, baik karena gangguanperkembangan fisik/mental maupun cerdas/bakat istimewa berhak untuk memperoleh pendidikan seperti layanya anak-anak normal lainnya dalam lingkungan yang sama (Edicaion for All ). Secara lebih luas, ini bias diatikan bahwa anak-anak yang normal maupun yang dinilai memiliki kebutuhan khusus sudah selayaknya dididik bersama-sama dalam sebuah keberangaman yang ada di dalamnya, sekolah inklusi memainkan peran sebagai. Di sini, mereka tidak semata mengejar kemampuan akademik, tetapi lebih dari itu, mereka belajar tentang kehidupan itu sendiri. LANDASAN YURIDIS : 1. UUD 1945 pasan 31 yang dijabarkan dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 tentang pemberian warna lain dalam penyediaan pendidikan bagi anak berkelainan; 2, UU No. 29 Tahun 2003, Juga dijelaskan pada UU No. 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat; 3. PP No. 72 Tahun 1997 tentang PLB; 4. SE Dirjen Dikdasmen Depdiknas No. 380/C.C6/MN/2003 tanggal 20 Januari 2003 tentang Rintisan Pelaksanaan Pendidikan terpadu. PENGERTIAN PENDIDIKAN INKLUSIF 1. Pendidikan Inklusif adalah system layangan pendidikan yang mensyaratkan anak berkebutuhan khusu belajar di sekolah-sekolah terdekat di kelas biasa bersama temanteman seusianya (Sapon Shevin dalam 0 Neil 1994 ). 2. Sekolah penyelenggara Pendidikan khusus inklusif adalah sekolah yang menampung semua murid di kelas yang sama Sekolah ini menyediakan program pendidikan yang layak, menantang, tetapi disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan setiap murid maupun bantuan dan dukugan yang dapat diberikan oleh para guru,agar anak-anak berhasil (Stainback,1980 ). ALTERNATIF PENYELENGGARAAN : Sekolah yang menyelenggarakan pendidikan inklusif terbagi dalam dua jenis : 1. Sekolah Biasa/sekolah umum yang mengakomodasi semua anak berkebutuhan khusus, 2. Sekolah Luar Biasa/Sekolah Khusus yang mengakomodasi anak normal. Adapun alternative Layanan Pendidikan Inklusif biar dilakukan antara lain dengan : 1. Kelas Biasa Penuh 2. Kelas Biasa dengan Tambahan Bimbingan di Dalam 3. Kelas Biasa dengan Tambahan Bimbingan di Luar Kelas. 4. Kelas Khusus dengan Kesempatan Bergabung di Kelas Biasa, 5. Kelas Khusus Penuh 6. Sekolah Khusus, dan 7. Sekolah Khusus berasrama TAHAPAN PENERAPAN PENDIDIKAN INKLUSIF 1. Sebelum menerapkan inklusi ,sebaiknya sekolah sudah

penerapan terlebih dahulu prisip-prisip MBS dengan tiga pilar utama: menagemen sekolah yg tranparan, akuntable dan demokarif; PAKEM dan optimalisasi peran serta masyarakat. 2. Kepala sekolah,guru,komite, dan orangtua mendapatkan pemahaman apa, bagaimana, mengapa konsep inklusi perlu di terapkan. 3. Kepala sekolah dan guru (yang nantinya akan menjadi GPK=GURU pembibing Khusus) harus mendapatkan pelatihan bagaimana menjalankan sekolah inklusi. 4. GPK mendapatkan pelatihan teknis memfasilitasi anak ABK. 5. Asesmen di sekolah dilakukan untuk mengatahui anak ABK. 6. Sekolah melakukan motivasi dan penjaringan di masyarakat agar anak ABK yang belum masik sekolah mendapatkan pendidikan secara seimbang dengan memasukannnya ke sekolah inklusi. 7. Pengadaan aksesiblilitas ( sarana dan prasarana bagi ABK)sesuai kemampuan sekolah. 8. Menyelenggarakan pembelajaraan inklusi. 9. Mengadakan Bimbingsn khusus atas kesepahaman dan kesepatandengan orangtua ABK. KENAPA PENDIDIKAN INKLUSI HARUS DIPROMOSIKAN DAN DITETAPKAN: 1. Semua anak mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bernutu dan tidak didiskriminasikan 2.semua anak mempunyai kemampuan untuk mengituki pelajaran tanpa melihat kelainan dan kecepatan 3.perbedaan merupakan penguat dalam meningkatkan mutu pembelajaran bagi semua anak 4.sekolah dan guru mempunyai kemampuan untuk belajar merepon dari kebutuhan pembelajaran yg berbeda. SISI POSITIF PENDIDIKAN INKLUSI : 1.membangun kesadaran dan consensus pentingnya pedidikan influsi sekaligus menghilangkan sikap dan nilai yg diskriminatif 2.melimbatkan dan memberdayakan masyarakat untuk melakukan analisis situasi pendidikan local,memgumpulkan infomasi 3.Semua anak pada setiap sistrit dan mengidintifikasi alas an mengapa mereka tdk sekolah 4.mengindenfikasi hambatan berkaitan dengan kelainan fisik,social,dan masalah lainnya terhadap akses dan pembelajaran 5.melibatkan masyarakat dalam melakukan perecanaan dan monitoring mutu pendidikan bagi semua anak HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF 1.sekolah harus menyediakan kondisi kelas yg hangat, ramah menerima keanekeragaman menghargai perbedaan. 2.Sekolah harus siap mengelola kelas yg heteogen dengan menerapan kurikulum dan pembelajaran yg bersifat individual 3.guru harus menerapkan pembelajaran yg interatif 4.guru dituntut melakukan kolaborasi dengan profisi atau sumberdaya lain dalam perecanaan,pelaksanaan dan evaluasi 5.guru dituntut melimbatkan orangtua secara bermakna dalam proses pendidikan