JENIS IJIME DALAM DRAMA JEPANG KAZOKU GAME

19
1 UNIVERSITAS INDONESIA JENIS IJIME DALAM DRAMA JEPANG KAZOKU GAME MAKALAH NON SEMINAR TENGKU AZALEA CHENINTYA 100671516 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI JEPANG DEPOK Jenis ijime …, Tengku Azalea Chenintya, FIB UI, 2014

Transcript of JENIS IJIME DALAM DRAMA JEPANG KAZOKU GAME

1

UNIVERSITAS INDONESIA

JENIS IJIME DALAM DRAMA JEPANG KAZOKU GAME

MAKALAH NON SEMINAR

TENGKU AZALEA CHENINTYA

100671516

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA

PROGRAM STUDI JEPANG

DEPOK

Jenis ijime …, Tengku Azalea Chenintya, FIB UI, 2014

2

Jenis ijime …, Tengku Azalea Chenintya, FIB UI, 2014

3

Jenis ijime …, Tengku Azalea Chenintya, FIB UI, 2014

4

Jenis ijime …, Tengku Azalea Chenintya, FIB UI, 2014

5

JENIS IJIME DALAM DRAMA JEPANG KAZOKU GAME

Tengku Azalea Chenintya dan Diah Madubrangti

PROGRAM STUDI JEPANG, FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN

BUDAYA

[email protected]

Abstrak Kasus bullying tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga terjadi diluar negeri. Survey yang dilakukan oleh

Latitude news (2006), menunjukkan bahwa Jepang dan Indonesia merupakan dua negara teratas yang memiliki

tingkat bullying tertinggi di dunia. Dalam bahasa Jepang, bullying juga disebut dengan ijime. Ijime adalah suatu

tindakan penganiayaan yang dilakukan baik secara fisik maupun mental terhadap orang lain. Ijime tidak hanya

terjadi di lingkungan sekolah tetapi juga dapat terjadi di tempat umum dan dunia maya. Tulisan ini ingin

menjelaskan bentuk- bentuk ijime itu sendiri di dalam sebuah drama, yang berjudul Kazoku Game. Setting

drama diambil oleh penulis dengan pertimbangan dapat memudahkan mengidentifikasi bentuk ijime dalam

sebuah masyarakat. Dengan menggunakan metode studi kepustakaan, Penulis menemukan bahwa di Jepang,

ijime terbagi ke dalam dua jenis, yaitu ijime secara fisik dan mental. Paper ini juga akan menjelaskan

karakteristik dari pelaku dan korban Ijime.

Types Of Ijime In Japanese Drama, Kazoku Game

Abstract Cases of bullying not only occurs in Indonesia, but also occurs outside the country. Survey conducted by

Latitude news (2006), shows that Japan and Indonesia are the top two countries that have the highest levels of

bullying in the world. In Japanese, bullying also known as ijime. Ijime is an act of abuse committed both

physically and mentally to others. Ijime not only occur in the school environment, but also can occur in public

places and internet. This paper wants to explain the types of ijime in Japanese drama called Kazoku Game. This

drama setting was taken by the writer to make it easier for identifying the forms of ijime in a society. By using

literary study method, the writer found that in japan, ijime is divided into two types, there are physical and

mentally ijime. This paper will also describes the characteristic of ijime perpetratos and victims.

Keywords: Ijime, Japanese Drama, Kazoku Game , Japanese society, Group of conciousness

Jenis ijime …, Tengku Azalea Chenintya, FIB UI, 2014

6

1. Pendahuluan

Masyarakat Jepang merupakan masyarakat yang bersifat homogen atau seragam

sehingga masyarakat Jepang tidak dapat menerima perbedaan yang muncul dari seorang

individu di dalam kehidupan sosial.1 Misalnya, di dalam sekelompok masyarakat terdapat

seorang individu yang dianggap lebih bodoh, aneh, dan sebagainya, maka orang tersebut akan

menerima perlakuan yang berbeda dari orang-orang di sekitarnya. perlakuan yang berbeda

terhadap individu tersebut itulah yang disebut dengan ijime.

Ijime tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah tetapi juga dapat terjadi di tempat

umum dan dunia maya. Terjadinya ijime ditandai dengan adanya perubahan sikap pada

korban. Misalnya, korban yang pada awalnya memiliki semangat untuk pergi ke sekolah, tiba-

tiba merasa enggan untuk pergi ke sekolah. Kemudian dapat dilihat juga dari prestasi belajar

yang semakin menurun, sulit berkonsentrasi bahkan merasa depresi. Selain itu, ciri lain yang

menandakan bahwa korban mengalami ijime adalah hilang atau rusaknya barang-barang yang

dimiliki korban2. Pada dasarnya, ijime di Jepang disadari oleh masyarakat Jepang itu sendiri.

Hal ini dikarenakan banyaknya kasus remaja Jepang yang melakukan bunuh diri (jisatsu)

akibat ijime. Berdasarkan kasus tersebut, fenomena ijime digunakan sebagai topik utama

dalam berbagai drama yang diangkat ke layar kaca. Salah satunya melalui drama Kazoku

Game.

Kazoku Game merupakan drama yang diadaptasi dari novel yang ditulis oleh Yohei

Honma dan diterbitkan oleh Shuuisha pada tahun 1982 yang berjudul“Kazoku Geemu”.

Drama ini disutradarai oleh Yuichi Sato dan diproduseri oleh Inada Hideki dan Kobayashi

Hiroshi. Drama tersebut dirilis pada tanggal 17 April 2013 oleh Fuji TV dengan aktor-aktor

yang namanya sudah tidak asing lagi, seperti Sakurai Sho, Uragami Seishuu, Kamiki

Ryunosuke, Itao Itsuji, Suzuki Honami, Kitahara Rie dan Kutsuna Shiori. 3

Drama tersebut menceritakan tentang keluarga Numata yang terlihat sempurna dari

luar, tetapi, sebenarnya keluarga tersebut sangat berantakan. Sang ayah merupakan seorang

karyawan di perusahaan yang cukup ternama, namun, secara diam-diam dia menjalin

hubungan dengan wanita lain dan selalu menjadikan urusan kantor sebagai alasan untuk

pulang terlambat ke rumah. Sang ibu adalah seorang ibu rumah tangga yang cantik, namun

tidak tegas karena cepat terpengaruh oleh perkataan orang lain. Si anak sulung adalah murid

1 http://luar-negeri.kompasiana.com/2013/10/20/ijime-bully-di-jepang-603317.html

2 Tim Yayasan Semai Jiwa Amini, (2008);Bullying: mengatasi Kekerasan Di Sekolah Dan Lingkungan Sekitar

Anak, hal 11-13 3 http://indofiles.web.id/showthread.php/114484-Kazoku-Game-(2013)-Completed

Jenis ijime …, Tengku Azalea Chenintya, FIB UI, 2014

7

teladan di SMA Seihoukan yang berprestasi dalam bidang pelajaran dan olahraga, tetapi ia

memiliki sifat buruk yaitu suka mencuri barang dan tidak memiliki empati terhadap orang-

orang di sekitarnya. Hal tersebut dilakukan karena ia merasa tertekan oleh ekspetasi yang

diberikan oleh orangtuanya. Parahnya lagi, si anak bungsu memperlihatkan sikap tidak ingin

pergi ke sekolah karena ia mendapat peringkat ke-5 dari bawah di kelasnya dan seringkali di-

ijime oleh teman sekelasnya. Seorang guru privat yang memiliki pengalaman ijime memiliki

tekad untuk membantu dan memberikan perubahan ke arah yang lebih baik terhadap korban-

korban ijime, salah satunya si anak bungsu.

Berdasarkan latar belakang diatas, masalah penelitian yang menjadi fokus utama

adalah tindakan ijime yang terdapat dalam drama Kazoku Game pada episode satu sampai

dengan episode tiga. Penulisan makalah ini bertujuan untuk menunjukkan jenis ijime yang

terdapat dalam drama Kazoku Game. Metode yang digunakan adalah metode studi

kepustakaan yang berasal dari buku-buku yang berkaitan dengan masalah dan topik yang

dibicarakan serta artikel yang dapat diakses melalui internet4

. Selain itu, penulis juga

menggunakan metode deskriptif 5 yaitu memilih data yang ingin dijadikan objek penelitian

dan menganalisis data tersebut dengan menggunakan konsep kelompok pada orang Jepang

yaitu konsep Shuudan Ishiki. Shuudan Ishiki merupakan kesadaran untuk memiliki rasa

solidaritas yang kuat dalam suatu kelompok. 6

2. Ijime Di Jepang

Menurut kamus online bahasa Jepang Denshi Jisho, ijime berasal dari kata ijimeru (虐

める) yang bermakna mengganggu, menyiksa, menghukum dan menganiaya. 7Dalam bahasa

Inggris, ijime juga disebut dengan Bullying,sedangkan menurut Morita dalam bukunya yang

berjudul The Nature Of School Bullying: A Cross-National Perspective, ijime merupakan

tingkah laku agresif yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki posisi dominan dalam

proses interaksi dalam kelompok melalui perilaku yang disengaja dan mengakibatkan

seseorang mengalami penderitaan secara fisik maupun mental.8 Dari definisi di atas, ijime

4 Muin,Idain.2006. Sosiologi SMA/MA Jilid 3untuk kelas XII. Erlangga. Hal 106

5 Arifin, Zaenal.2003. Dasar Penulisan Karya Ilmiah ( ED.4). Grasindo. Hal 58

6 Davies,Roger J. And Osamu Ikeno.2002.The Japanese Mind: Understanding Contemporary Japanese Culture.

Turtle Publishing. Hal 197

7 http://jisho.org/words?jap=ijime&eng=&dict=edict

8 P.K.Smith,Y.Morita, J.Junger-tas, D.Olweus,R. Catalano and P. Slee.(2014), The Nature Of School Bullying: A

Cross- National Perspective. London: Routledge, Hal 310

Jenis ijime …, Tengku Azalea Chenintya, FIB UI, 2014

8

dapat diartikan sebagai tindakan penganiayaan yang dilakukan secara fisik maupun mental

terhadap orang lain.

Sejak tahun 1980an, ijime menjadi masalah sosial bagi masyarakat Jepang karena

banyaknya kasus remaja yang melakukan bunuh diri (Jisatsu) akibat ijime. Contohnya, pada

tahun 1986, di sebuah sekolah menengah pertama di daerah Tokyo, seorang remaja berusia 13

tahun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri serta meninggalkan

pesan kematian karena di-ijime. Di sekolah, korban di-ijime oleh guru dan teman-teman

sekelasnya. Mereka melakukan ijime dengan cara membuat upacara kematian pura-pura untuk

korban dan membuat kartu ucapan duka cita yang ditandatangani oleh seluruh teman

sekelasnya. Dengan adanya tindakan ijime tersebut, korban merasa dirinya gagal sebagai

manusia sehingga memutuskan untuk bunuh diri (Jisatsu).9 Contoh kasus diatas menunjukkan

betapa parahnya tindakan ijime di Jepang. Korban merasa ditelantarkan oleh gurunya sendiri

karena guru yang seharusnya berperan untuk melindungi korban justru ikut mengijime korban.

Pada umumnya, pelaku ijime memiliki fisik yang kuat dan besar, merasa memiliki

kekuasaan yang lebih dalam kelompoknya, bersifat temperamental dan terdapat kemungkinan

jika pelaku pernah menjadi korban ijime. Pelaku melakukan tindakan ijime karena ia dapat

merasakan kepuasan ketika mampu menunjukkan betapa “kecil”nya si korban dan betapa

“besar “nya kekuasaan yang ia miliki dalam kelompoknya. Selain itu, pelaku melakukan ijime

demi melindungi dirinya sendiri karena merasa takut apabila yang lain malah berbalik

menjadikan dirinya sebagai korban ijime.10

Sebaliknya, karakteristik para korban ijime antara lain berfisik lemah, sulit bergaul,

tidak mempunyai rasa percaya diri, canggung, kurang pandai, memiliki aksen yang berbeda,

dan sebagainya. Korban Ijime biasanya lebih memilih untuk bersikap pasif karena tidak

memiliki rasa percaya terhadap orang lain dan menurut mereka melaporkan ijime kepada guru

atau orang tua tidak dapat menyelesaikan masalah karena korban justru akan mendapatkan

ijime yang lebih parah. Akibatnya, mereka tidak memiliki keberanian untuk melaporkan

tindakan ijime yang telah mereka terima kepada guru atau orangtua.11

Penjelasan di atas

9 Naito, Takahashi and Uwe.P.Gielen. Bullying And Ijime In Japanese Schools: A Sociocultural Perspective.

http://www.uwegielen.com/Bullying%20and%20Ijime%20Japanese%20Schools%20A%20Sociocultural

%20Perspective.pdf 10

Tim Yayasan Semai Jiwa Amini, (2008);Bullying: mengatasi Kekerasan Di Sekolah Dan Lingkungan Sekitar

Anak, hal 14-15 11

Tim Yayasan Semai Jiwa Amini, (2008);Bullying: mengatasi Kekerasan Di Sekolah Dan Lingkungan Sekitar

Anak, hal 17 -19

Jenis ijime …, Tengku Azalea Chenintya, FIB UI, 2014

9

diperkuat oleh pendapat dari Merry White yang mengklasifikasikan tiga tipe individu yang

menjadi korban ijime:

a) Anak yang diasingkan atau ditolak oleh bagian grup manapun. Anak yang seperti ini

sulit untuk diterima karena dianggap menyebalkan, jorok, pembohong dan sebagainya.

b) Anak yang terlalu serius, pendiam atau anti sosial. Anak yang seperti ini mungkin saja

sebenarnya memiliki kualitas yang membuat para pelaku ijime menjadi kesal atau

cemburu.

c) Anak yang memiliki mental sebagai korban, sehingga orang-orang merasa terpancing

untuk melakukan ijime terhadap anak tersebut.Misalnya, karena dia lemah, dan

sebagainya. 12

Terjadinya ijime di Jepang disebabkan oleh adanya struktur berkelompok dalam

masyarakat Jepang yang disebut dengan Shuudan Shugi. Hal tersebut yang mendasari

timbulnya kesadaran untuk memiliki rasa solidaritas yang kuat dalam suatu kelompok

(Shuudan Ishiki). 13

Dengan adanya rasa solidaritas yang kuat, seorang individu dapat bekerjasama dengan

baik dengan anggota kelompoknya. Akan tetapi, jika di dalam kelompok terdapat individu

yang memiliki sifat yang berbeda maka dapat dijadikan sasaran ijime. Hal tersebut sesuai

dengan peribahasa yang terdapat dalam bahasa Jepang : 出る釘は打たれる( Deru Kugi Wa

Utareru) yang memiliki makna bahwa paku yang menonjol harus dipukul keluar. Peribahasa

tersebut menunjukkan bahwa perbedaan yang muncul dalam masyarakat masih kurang

diterima. Individu yang berbeda di ibaratkan sebagai sebuah paku yang menonjol sehingga

harus dipukul agar memiliki kedudukan yang sama dalam kelompoknya.

3. Sinopsis Drama Kazoku Game

Drama Kazoku Game menceritakan tentang keluarga Numata yang terdiri dari Numata

Kazushige, Numata Kayoko, serta dua orang anak laki-laki mereka yang bernama Numata

Shinchi dan Numata Shigeyuki. Keluarga Numata dari luar tampak seperti keluarga yang

sempurna. Namun,sebenarnya keluarga tersebut sangat berantakan dan masing-masing

anggota keluarga tersebut memiliki masalah yang berat, seperti misalnya Kayoko yang sangat

12

White, Merry.1988.The Japanese Educational Challange: A Commitment To Childern. Simon and Schuster.

Hal 46 13

Davies,Roger J. And Osamu Ikeno.2002.The Japanese Mind: Understanding Contemporary Japanese Culture.

Turtle Publishing. Hal 197

Jenis ijime …, Tengku Azalea Chenintya, FIB UI, 2014

10

mementingkan perkataan tetangganya dibandingkan dengan kepentingan keluarganya sendiri,

meskipun dia sebenarnya tidak nyaman dengan tingkah laku para tetangganya. Shinichi yang

meskipun ia adalah seorang pelajar yang teladan, sebenarnya ia sangat tidak peduli dengan

keluarganya dan sering mencuri di toko-toko. Bahkan, sang ayah yang bekerja di perusahaan

ternama dan memiliki jabatan yang cukup bagus, memiliki sifat yang licik seperti memecat

temannya sendiri karena ia menganggap temannya tidak berguna. Selain itu, ia juga sampai

berselingkuh dengan perempuan lain. Masing-masing dari anggota keluarga Numata ini tidak

mau berkomunikasi dan bersikap tidak peduli terhadap satu sama lain. Mereka menganggap

bahwa apa yang mereka lakukan merupakan hal yang wajar. Sang ayah bahkan tidak

mempertanyakan alasan mengapa anak bungsunya, Shigeyuki menolak untuk masuk sekolah.

Ia hanya membanding-bandingkan prestasi Shigeyuki yang buruk dengan prestasi terbaik

yang diperoleh sang kakak. Oleh karena itu, Kazushige merasa anak bungsunya harus

memiliki prestasi yang sama dengan kakaknya, sehingga dia memanggil seorang guru privat

yang bernama Yoshimoto Kouya. Yoshimoto Kouya merupakan seorang guru yang tidak

memiliki latar belakang sebagai seorang psikolog atau hal-hal yang berkaitan dengan ilmu

kejiwaan. Yoshimoto pernah menjadi korban ijime pada saat bekerja sebagai seorang guru di

sebuah sekolah menengah pertama. Berdasarkan pengalaman yang dimilikinya, Yoshimoto

bertekad untuk memperbaiki perilaku para korban ijime kearah yang lebih baik.

Gambar 1

Adegan ketika Shigeyuki bertemu dengan Yoshimoto untuk pertama

kalinya dalam episode 1 (5:44).14

Drama ini diawali dengan perkenalan keluarga Numata dengan Yoshimoto Kouya.

Pada awal perkenalan, Shigeyuki sudah menunjukkan perilaku yang aneh seperti mengenakan

14

http://www.gooddrama.net/japanese-drama/kazoku-game-episode-1

Jenis ijime …, Tengku Azalea Chenintya, FIB UI, 2014

11

kardus berbentuk komputer dan mengeluarkan suara seperti robot pada saat memperkenalkan

diri kepada Yoshimoto. Pada saat Yoshimoto mempertanyakan apakah Shigeyuki berniat

untuk meningkatkan prestasinya, Shigeyuki menjawab pertanyaan tersebut dengan jawaban

yang membuat Yoshimoto kesal sehingga ia pun menampar Shigeyuki di depan kedua orang

tuanya. Pada akhirnya, Yoshimoto setuju untuk mengajar Shigeyuki secara privat. Kemudian

ayah Shigeyuki memberikan tantangan kepada Yoshimoto, yaitu apabila dalam waktu satu

minggu Yoshimoto berhasil membuat Shigeyuki pergi ke sekolah, maka ia akan memberikan

imbalan uang sebesar 100.000 yen kepada Yoshimoto, tetapi jika ia gagal maka Yoshimoto

akan dipecat. Yoshimoto menyetujui tantangan tersebut dan melarang anggota keluarga yang

lain untuk mengganggu metode pengajaran yang ia berikan. Metode pengajaran yang

dilakukan oleh Yoshimoto dapat dikatakan cukup ekstrim karena terkadang ia menggunakan

kekerasan kepada Shigeyuki seperti memukul, merusak perabotan rumah, serta melakukan hal

yang aneh seperti memasang pintu besi dan jeruji di kamar Shigeyuki dan mendatangi teman

sekelas Shigeyuki yang bernama Sonoda Mitsuru.

Gambar 2

Adegan ketika Shigeyuki diijime oleh teman-teman sekelasnya dalam

episode 1 (1:34)

Jenis ijime …, Tengku Azalea Chenintya, FIB UI, 2014

12

.

Adegan ketika ketika Yoshimoto menanyakan alasan Sonoda yang memutuskan untuk ikut mengijime Shigeyuki pada

episode 1 ( 6:38 - 6:48). 15

Sonoda merupakan teman sekelas yang berani menolong Shigeyuki ketika ia sedang

di-ijime dan ia pun menjalin pertemanan dengan Shigeyuki. Akan tetapi, sejak bersama

dengan Shigeyuki, ia juga menjadi korban ijime. Tidak tahan dengan ijme yang ia terima,

Sonoda kemudian memutuskan untuk masuk ke dalam kelompok yang mengijime Shigeyuki.

Kemudian tanpa disadari oleh Shigeyuki, Yoshimoto menggunakan akun media sosial milik

Sonoda dan berbicara dengan Shigeyuki melalui internet agar ia mau kembali ke sekolah.

Usaha yang dilakukan Yoshimoto berhasil membuat Shigeyuki kembali pergi ke sekolah,

namun Shigeyuki akhirnya menyadari bahwa semua hanyalah tipu muslihat Yoshimoto saja

dan dia merasa kecewa karena begitu sampai di sekolah, Sonoda dan teman-temannya masih

saja mengijimenya.

Shigeyuki menolak untuk pergi ke sekolah karena ia menjadi korban ijime setelah ia

tanpa sengaja buang air dicelana dan diejek oleh teman-teman sekelasnya. Untuk menghindari

ijime yang dihadapi, Shigeyuki mengurung diri dikamar selama berbulan-bulan tanpa

15

http://www.gooddrama.net/japanese-drama/kazoku-game-episode-1

Gambar 3

Adegan pada saat Sonoda menolong Shigeyuki dari ijime yang dilakukan oleh

teman sekelasnya dalam episode 1 (1:44)

Gambar 4 dan 5

Jenis ijime …, Tengku Azalea Chenintya, FIB UI, 2014

13

melakukan kegiatan yang produktif, sepanjang hari yang ia lakukan hanyalah bermain game

dan browsing di internet.

Adegan ketika Shigeyuki menghabiskan waktunya di dalam kamar tanpa berniat untuk

keluar dari kamar meskipun Yoshimoto sudah membujuknya agar mau keluar kamar

dalam episode 1 ( 6:46). 16

4. Jenis Ijime Dalam Drama Kazoku Game

4.1 Ijime Fisik

Ijime secara fisik merupakan bentuk ijime yang dapat terlihat oleh orang lain karena

adanya kontak fisik antara pelaku dengan korban.17

Contoh ijime secara fisik antara lain :

memukul, memalak, melempar korban dengan barang, dan sebagainya. Di bawah ini

merupakan contoh ijime secara fisik yang diterima oleh Shigeyuki :

.

16

http://www.gooddrama.net/japanese-drama/kazoku-game-episode-1

17 Tim Yayasan Semai Jiwa Amini, (2008);Bullying: mengatasi Kekerasan Di Sekolah Dan Lingkungan Sekitar

Anak, hal 2

Gambar 6

Gambar 7

Shigeyuki dituduh telah merusak Handphone milik teman sekelasnya

dalam episode 2 (07:20)

Jenis ijime …, Tengku Azalea Chenintya, FIB UI, 2014

14

Gambar 9

Shigeyuki mengalami tindakan pemukulan karena ia hanya berhasil membayar

sedikit dari biaya ganti rugi yang sudah ditentukan.

Dalam episode 2 (01:03.) 18

Dalam drama, pada saat Shigeyuki akan keluar dari kelas, teman sekelasnya sengaja

menabrak Shigeyuki. Kemudian, tanpa sengaja Handphone milik temannya terjatuh dan rusak.

Tanpa basa-basi, ia langsung menuduh Shigeyuki sebagai penyebab rusaknya Handphone

miliknya. Akibatnya Shigeyuki dipaksa untuk membayar ganti rugi sebesar 30.000 yen.

Pemerasan tersebut berujung pada tindakan pemukulan yang dilakukan oleh teman-temannya

karena Shigeyuki hanya berhasil membayar sedikit dari jumlah yang ditentukan.

Selain pemukulan, Shigeyuki juga diijime dengan cara disiram menggunakan air

yang berasal dari toilet pada saat ia sedang piket untuk membersihkan halaman sekolah dan

pada saat di kelas, tas milik Shigeyuki sengaja diambil untuk dilempar hingga keluar dari

jendela seperti yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini :

18

http://www.gooddrama.net/japanese-drama/kazoku-game-episode-2

Gambar 8

Shigeyuki dipaksa untuk bertanggung jawab dengan cara membayar ganti

rugi sebesar 30.000 yen, dalam episode 2 (07:40)

Jenis ijime …, Tengku Azalea Chenintya, FIB UI, 2014

15

4.2 Ijime Mental

Ijime secara mental merupakan ijime yang paling sulit dideteksi oleh indera

penglihatan karena dilakukan secara diam-diam.19

Menurut Yoshio Murakami, 70% perilaku

ijime di Jepang merupakan bentuk ijime secara mental.20

Contoh ijime secara mental yaitu:

memandang korban dengan sinis dan penuh ancaman, mencibir, menggunakan kata-kata yang

kurang baik seperti Shi ne (Mati), Baikin (Kuman), Kusai (Bau), mengkucilkan korban, dan

sebagainya.

19

Tim Yayasan Semai Jiwa Amini, (2008);Bullying: mengatasi Kekerasan Di Sekolah Dan Lingkungan Sekitar

Anak, hal 4

20 Murakami, Yoshio.1993. “Bullying In The Classroom” in James J. Shields Jr (ed) Japanese Schooling :

Patterns of Socialization, Equality, and Political Control. The Pennsylvania State University Press : USA, Hal

150

Gambar 11

Adegan ketika Shigeyuki sedang piket, teman-temannya dengan sengaja

menyiram Shigeyuki dengan air, dalam episode 2 ( 10.52)

Gambar 10

Adegan ketika teman sekelas Shigeyuki sengaja melempar tas dan

membuangnya keluar jendela dalam episode 2 ( 10:40)

Jenis ijime …, Tengku Azalea Chenintya, FIB UI, 2014

16

Di bawah ini merupakan contoh ijime secara verbal yang diterima oleh Shigeyuki :

Di kelas, Shigeyuki tanpa sengaja buang air di celana. Akibatnya, ia pun ditertawakan dan

di-ijime oleh teman –teman sekelasnya dengan menggunakan kata-kata yang kurang baik,

seperti kuso Shige (Shige sialan), hentai Shige kun (Shige kun aneh), dan sebagainya.

Yoshimoto datang ke kelas dan mengancam seluruh teman sekelas Shigeyuki untuk

menghentikan tindakan ijime terhadap Shigeyuki. Yoshimoto mengancam akan menyebarkan

Gambar 10

Adegan ketika Shigeyuki tanpa sengaja buang air di dalam kelas dalam

episode 1 (01:21)

Gambar 12 Gambar 13

Adegan pada saat Shigeyuki pergi ke Game Center dan tanpa sengaja mendengar pembicaraan yang buruk mengenai dirinya.

Dalam episode 3 ( 6:45 - 6:56).

Gambar 11

Adegan ketika Shigeyuki diijime oleh teman –teman sekelasnya dengan menggunakan kata-kata yang kurang baik dalam episode 1 ( 01:26)

Jenis ijime …, Tengku Azalea Chenintya, FIB UI, 2014

17

video yang berisi tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap Shigeyuki kepada media sosial

dan dewan pendidikan dan ia juga mengancam akan menghancurkan kehidupan teman-teman

sekelas Shigeyuki apabila mereka tidak mau berhenti melakukan ijime. Ancaman dari

Yoshimoto berhasil membuat mereka menghentikan ijime dan bersikap lebih peduli kepada

Shigeyuki seperti menyapa Shigeyuki dan memberikan catatan pelajaran. Hal tersebut

membuat Shigeyuki merasa lega karena ijime yang dialaminya sudah berakhir. Mengetahui

hal tersebut, Yoshimoto memaksa Shigeyuki untuk mengadakan pesta ulang tahun dengan

mengundang teman-teman sekelasnya. Teman-temannya mengatakan akan datang ke pesta

ulang tahun Shigeyuki, tetapi di hari yang yang sudah ditentukan, tidak ada satupun teman

sekelas Shigeyuki yang datang. Hal tersebut mengakibatkan Shigeyuki merasa kesal dan ia

pun pergi dari rumah. Shigeyuki akhirnya pergi ke Game Center dan tanpa sengaja ia

bertemu dengan beberapa teman sekelasnya. Kemudian tanpa sengaja, Shigeyuki mendengar

cibiran yang dilontarkan oleh teman-temannya. Mereka mengganggap Shigeyuki sebagai

seorang pengganggu yang menjijikan sehingga semua teman sekelasnya merasa enggan untuk

berteman dengan Shigeyuki. Setelah mengetahui hal tersebut perasaan Shigeyuki menjadi

hancur dan merasa frustasi karena merasa tidak memiliki orang yang dapat ia percaya dan

ijime yang ia hadapi ternyata masih belum berakhir. 21

5. Kesimpulan

Ijime merupakan tindakan penganiayaan yang dilakukan secara fisik maupun mental

terhadap orang lain. Di Jepang, ijime menjadi masalah sosial sejak tahun 1980 karena banyak

bermunculan kasus orang Jepang, khususnya dikalangan remaja yang melakukan bunuh diri

(jisatsu) akibat menjadi korban ijime. Terjadinya ijime disebabkan oleh adanya struktur

masyarakat Jepang yang berkelompok (Shudan Shugi). Hal tersebut mendasari munculnya

shudan ishiki, yaitu kesadaran untuk memiliki rasa solidaritas yang kuat dalam suatu

kelompok. Dengan kata lain, setiap individu di dalam kelompok harus memiliki pemikiran

atau perilaku yang sama dalam suatu kelompok. Apabila terdapat individu yang berbeda,

dapat dijadikan sasaran ijime.

Karakteristik pelaku ijime yaitu memiliki fisik yang kuat dan besar, merasa memiliki

kekuasaan yang lebih dalam kelompoknya, bersifat temperamental dan terdapat kemungkinan

jika pelaku pernah menjadi korban ijime. Sedangkan karakteristik dari korban ijime yaitu lain

21

http://www.gooddrama.net/japanese-drama/kazoku-game-episode-3

Jenis ijime …, Tengku Azalea Chenintya, FIB UI, 2014

18

berfisik lemah, sulit bergaul, tidak mempunyai rasa percaya diri, canggung, kurang pandai,

memiliki aksen yang berbeda, dan sebagainya.

Ijime terbagi ke dalam dua jenis, yaitu ijime secara fisik dan ijime secara mental. Ijime

secara fisik adalah bentuk ijime yang mudah terlihat oleh orang lain karena adanya kontak

fisik antara pelaku dengan korban, seperti memukul, memalak, melempar korban dengan

barang.Sedangkan ijime secara mental adalah ijime yang paling sulit dideteksi karena

dilakukan secara diam-diam, seperti memandang korban dengan sinis dan penuh ancaman,

mencibir, menggunakan kata-kata yang kurang baik. Dalam drama Kazoku Game, tokoh yang

bernama Shigeyuki mengalami ijime secara fisik dan mental.

Ijime secara fisik yang diterima Shigeyuki berupa pemerasan dan pemukulan setelah

ia dituduh merusak Handphone milik temannya dan dipaksa untuk membayar ganti rugi

sebesar 30.000 yen. Pemerasan tersebut berujung pada tindakan pemukulan yang dilakukan

oleh teman-temannya karena Shigeyuki hanya berhasil membayar sedikit dari jumlah yang

ditentukan. Sedangkan, ijime secara mental yang diterima Shigeyuki berupa cibiran dan

penggunaan kata-kata yang kurang baik seperti hentai,kusai, dan shi ne.

Jenis ijime …, Tengku Azalea Chenintya, FIB UI, 2014

19

Daftar Pustaka

Arifin, Zaenal. 2003. Dasar Penulisan Karya Ilmiah ( Ed.4). Jakarta:Grasindo

Davies, Roger J. And Osamu Ikeno. 2002. The Japanese Mind: Understanding Contemporary

Japanese Culture. Turtle Publishing

Muin,Idain. 2006. SosiologSMA/MA Jilid 3 untuk kelas XII. Jakarta:Penerbit Erlangga

Murakami,Yoshio. 1993. “Bullying In The Classroom” in James J. Shields Jr (ed) Japanese

Schooling : Patterns of Socialization, Equality, and Political Control. The Pennsylvania State

University Press : USA.

Naito,Takahashi and Uwe.P.Gielen. Bullying And Ijime In Japanese Schools: A Sociocultural

Perspective.http://www.uwegielen.com/Bullying%20and%20Ijime%20Japanese%20

Schools%20A%20Sociocultural%20Perspective.pdf

(diakses tanggal 25 Juni 2014, pukul 15.29)

P.K.Smith,Y.Morita, J.Junger-tas, D.Olweus, R.Catalano and P. Slee. 2014. The Nature Of

School Bullying: A Cross- National Perspective. London: Routledge

Tim Yayasan Semai Jiwa Amini. 2008. Bullying: mengatasi Kekerasan Di Sekolah Dan

Lingkungan Sekitar Anak. Jakarta: Grasindo

White, Merry. 1988. The Japanese Educational Challange: A Commitment To Childern.

Simon and Schuster.

http://jisho.org/words?jap=ijime&eng=&dict=edict

(diakses tanggal 21Mei 2014, pukul 22:24)

http://luar-negeri.kompasiana.com/2013/10/20/ijime-bully-di-jepang-603317.html

(diakses tanggal 1Juni 2014, pukul 14:21)

http://indofiles.web.id/showthread.php/114484-Kazoku-Game-(2013)-Completed

(diakses tanggal 20 April 2014, pukul 19:35)

http://www.gooddrama.net/japanese-drama/kazoku-game-episode-1

(diakses tanggal 10 Juni 2014, pukul 22.23)

http://www.gooddrama.net/japanese-drama/kazoku-game-episode-2

(diakses tanggal 5 Juli 2014, pukul 23.34)

http://www.gooddrama.net/japanese-drama/kazoku-game-episode-3

( diakses tanggal 13 Juli 2014, pukul 21:51)

http://www.latitudenews.com/story/what-country-has-the-most-bullies-2/

(diakses tanggal 14 Agustus 2014, pukul 15.10)

Jenis ijime …, Tengku Azalea Chenintya, FIB UI, 2014