jenis

6
Jenis-jenis pasta gigi: A. PASTA GIGI PEMUTIH Perubahnya warna gigi dapat diklasifikasikan yaitu dari faktor ekstri intrinsic, yaitu: 1. Noda Ekstrinsik, biasanya terjadi karena merokok, mengunyah tembakau, kopi, t wine, dan lain-lain. . Noda !ntrinsik, biasanya disebabkan karena tetrasiklin, fluorosis, pulpnecrosis, keturunan, karena penuaan, sakit kuning, dan lain-lain. Pemutihan gigi dapat terjadi dengan cara, baik dengan menghilangkan noda in maupun ekstrinsik atau dengan mencegah timbulnya noda baru. "asil ini dapat dicapai 1. Penghapusan Noda #brush, paste$ . %leaching #Strip, rinse$ &. Perlindungan terhadap noda # paste, rinse$ %eberapa produk pemutih mendasarkan manfaatnya pada tipe aksi yang diberikan, contohnya: 1. Pasta Pemutih, mengandung molekul silica yang memoles enamel. . Pasta pemutih dan rinse, dapat mengandung natrium he'ametaphosphate yang memb mencegah pembentukan noda, dan memfasilitasi penghapusan noda. &. (ikat gigi, menghilangkan noda ekstrinsik karena tindakan mekanis yang d bulu sikat pada permukaan gigi. ). Floss, menghilangkan residu plak dan makanan yang menempel di antara gigi seh membantu mengganggu pewarnaan yang disebabkan oleh makanan. %anyak merek pasta gigi yang telah menambahkan material abrasi*e sec untuk menghapus noda yang luas pada gigi. (alah satunya adalah pasta gigi pemutih k banyak kasus efek whitening yang terjadi pada gigi adalah karena material abrasi*e gigi tersebut #(trassler, +1+$. Pasta gigi pemutih biasanya memiliki partikel kecil dari silica, alu kalsium karbonat, atau kalsium fosfat untuk menghilangkan noda yang dibentuk oleh m pewarna yang tersangkut di gigi karena disebabkan oleh makanan. idak sepert #bleaching $, pasta gigi pemutih tidak dapat memutihkan noda intrinsik gigi #%uch, +1

description

gghjghjghj

Transcript of jenis

Jenis-jenis pasta gigi:

A. PASTA GIGI PEMUTIH

Perubahnya warna gigi dapat diklasifikasikan yaitu dari faktor ekstrinsik dan faktor intrinsic, yaitu:

1. Noda Ekstrinsik, biasanya terjadi karena merokok, mengunyah tembakau, kopi, teh, red wine, dan lain-lain.

2. Noda Intrinsik, biasanya disebabkan karena tetrasiklin, fluorosis, pulp necrosis, keturunan, karena penuaan, sakit kuning, dan lain-lain.

Pemutihan gigi dapat terjadi dengan 2 cara, baik dengan menghilangkan noda intrinsik maupun ekstrinsik atau dengan mencegah timbulnya noda baru. Hasil ini dapat dicapai melalui:1. Penghapusan Noda (brush, paste)

2. Bleaching (Strip, rinse)

3. Perlindungan terhadap noda (paste, rinse)

Beberapa produk pemutih mendasarkan manfaatnya pada tipe aksi yang diberikan, contohnya:

1. Pasta Pemutih, mengandung molekul silica yang memoles enamel.

2. Pasta pemutih dan rinse, dapat mengandung natrium hexametaphosphate yang membantu mencegah pembentukan noda, dan memfasilitasi penghapusan noda.

3. Sikat gigi, menghilangkan noda ekstrinsik karena tindakan mekanis yang ditimbulkan bulu sikat pada permukaan gigi.4. Floss, menghilangkan residu plak dan makanan yang menempel di antara gigi sehingga membantu mengganggu pewarnaan yang disebabkan oleh makanan.

Banyak merek pasta gigi yang telah menambahkan material abrasive secara spesifik untuk menghapus noda yang luas pada gigi. Salah satunya adalah pasta gigi pemutih karena pada banyak kasus efek whitening yang terjadi pada gigi adalah karena material abrasive dalam pasta gigi tersebut (Strassler, 2010).

Pasta gigi pemutih biasanya memiliki partikel kecil dari silica, aluminium oksida, kalsium karbonat, atau kalsium fosfat untuk menghilangkan noda yang dibentuk oleh molekul pewarna yang tersangkut di gigi karena disebabkan oleh makanan. Tidak seperti pemutih gigi (bleaching), pasta gigi pemutih tidak dapat memutihkan noda intrinsik gigi (Buch, 2010).

Berbeda seperti yang banyak orang pikirkan, pasta gigi pemutih tidak dapat meningkatkan warna putih pada gigi menjadi lebih putih. Beberapa merek pasta gigi pemutih bahkan dapat merusak enamel gigi dalam prosesnya. Karena material abrasive mereka yang keras, bila sering digunakan, dapat mengikis enamel gigi, membuat gigi terlihat kuning, dan menyebabkan gigi menjadi sensitive terhadap makanan panas atau dingin, minuman, rasa manis, dan makanan yang mengandung banyak garam (Buch, 2010).Tabel 1. Pemutih GigiB. PASTA GIGI UNTUK GIGI SENSITIF

Gigi sensitive disebabkan oleh terbukanya dentin. Normalnya lapisan dentin tertutupi oleh email dan gusi. Namun ada beberapa hal yang menyebabkan lapisan email dan gusi ini hilang sehingga menyebabkan terbukanya dentin. Di antaranya (Ramadhan, 2010):

1. Resesi gusi atau menurunnya gusi akibat cara menyikat gigi yang salah atau karena faktor usia.

2. Makanan atau minuman asam yang bisa mengikis permukaan email gigi.

3. Kebiasaan bruxism atau menggesek-gesekan gigi.

4. Sering menyikat gigi menggunakan pasta gigi yang mengandung bahan abrasive. Misalnya pasta gigi anti tar-tar ataupun pemutih yang mengandung bahan yang mengikis gigi. Apalagi ditambah dengan caranya yang salah.5. Penyakit-penyakit periodontal yang bisa menyebabkan resesi gusi. Gigi yang patah, retak, ataupun berlubang.

6. Kondisi seperti bulimia, anoreksia serta GERD. Penderiata bulimia dan anoreksia suka memuntahkan kembali makanannya. Hal ini menyebabkan asam lambung masuk ke rongga mulut dan mengikis permukaan gigi. Kondisi ini juga dialami penderita GERD, gastroesophageal reflux disease, yaitu suatu kelainan dimana asam lambung suka naik dan masuk ke dalam rongga mulut.

Selain itu beberapa prosedur perawatan gigi ada juga yang bisa mengakibatkan gigi sensitive. Di antaranya pemutihan gigi, perawatan skeling untuk membersihkan karang gigi, perawatan orthodontic, dan penambalan gigi.

Perawatan (Ramadhan, 2010):

1. Perawatan di dokter gigi:

Perawatan topical fluoride untuk menguatkan dentin email yang masih ada.

Aplikasi bonding agent. Bonding agent merupakan suatu bahan untuk merekatkan bahan tambal resin komposit dengan gigi. Bahan ini diaplikasikan pada dentin yang terbuka sehingga tubulus-tubulus dentin bisa tertutup.2. Perawatan di Rumah:

Gunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang sangat lembut dan pasta gigi yang mengandung abrasive ringan.

Sikat gigi dengan cara yang benar.

Gunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif.

Gunakan pasta gigi dengan konsentrasi fluoride tinggi.

Pilihlah pasta gigi yang memang sudah diperuntukan khusus bagi gigi sensitif, yaitu yang mengandung Potassium Citrate, Srtontium Asetat, Zinc, dan Triclosan. Dimana Potassium Citrate berfungsi untuk menurunkan sensitivitas dan rasa ngilu pada gigi. Sedangkan Zinc dan Triclosan berperan sebagai agen menghilang plak dan bakteri di dalam mulut . Strontium Asetat bekerja dengan menutup lapisan dentin dengan cara dioleskan atau digunakan saat aktivitas menggosok gigi. Dengan tertutupnya pori pada dentin, maka cairan pada saluran dentin tidak bergerak. Sebagian bahan strontium juga masuk ke saluran dentin sampai kedalaman tertentu. Ikatan strontium ini sangat kuat dan tidak mudah terkikis karena asam atau aktivitas menggosok gigi (Anastasia, 2008).C. PASTA GIGI HERBAL

Di pasaran kini banyak beredar pasta gigi dengankandungan bahan herbal antara lain Aloe vera, Eucalyptus, siwak, dan daun sirih (Pratiwi, 2005): 1. Pemakaian Aloe vera di bidang kedokteran gigi telah dilaporkan oleh seorang dokter gigi di Chicago yaitu Melnick (1982), yang menggunakannya sebagai bahan pasta gigi untuk membantu penyembuhan pasien dengan radang gusi dan mengurangi pewarnaan akibat rokok. Aloe vera mengandung gugus Glikosida yang memiliki daya antiseptik yang merupakan gugus aminoglikosida yang bersifat antibiotik. Senyawa aminoglikosid ini akan berdifusi pada dinding sel bakteri, dan proses ini berlangsung terus-menerus dalam suasana aerobik. Setelah mabuk ke dalam sel, aminoglikosida ini akan diteruskan pada ribosom yang menghasilkan protein, sehingga akan menimbulkan gangguan pada proses sintesa protein dan selanjutnya akan menyebabkan terjadinya pemecahan ikatan protein sel bakteri. Kandungan lain Aloe vera adalah gugus antrakuinon seperti barbaloin, isobar baloin, antranol dan tannin. Tannin adalah salah satu bahan antibakteri yang umumnya terdapat pada tanaman berkhasiat obat yang digunakan dalam pengobatan. Menurut penelitian Boel, Aloe vera mempunyai daya antibakteri terhadap S. mutans pada konsentrasi 25%, 50% dan 100%. Daya hambatnya terhadap S. mutans akan semakin besar pada konsentrasi yang lebih tinggi.

2. Minyak Eucalyptus mempunyai daya antibakteri dan digunakan sebagai antiseptik. Clove dalam pasta gigi merupakan anestetik ringan yang bersifat sementara. Tea tree oil mengandung sifat antiseptik ringan yang dapat mengontrol pertumbuhan bakteri.

3. Minyak atsiri daun sirih diketahui mempunyai daya antibakteri, hal ini disebabkan oleh karena adanya senyawa fenol dan turunannya yang dapat mengubah sifat protein sel bakteri. Salah satu senyawa turunan itu adalah kavikol yang memiliki daya antibakteri lima kali lebih kuat dibanding fenol.

4. Siwak sangat umum digunakan di Timur Tengah dan diketahui memiliki efek antiplak dan khasiat farmakologis lainnya. Beberapa peneliti melaporkan adanya efek antibakteri dari siwak terhadap bakteri kariogenik dan patogen periodontal khususnya spesies bakteriodes serta menghambat pembentukan plak. Di Zimbabwe ditemukan bahwa anak-anak yang menggunakan siwak untuk pembersihan gigi mereka mempunyai lesi karies yang lebih sedikit dibandingkan dengan anak yang menyikat gigi mereka dengan sikat gigi konvensional dengan pasta. Di Sudan, Emsile melaporkan bahwa terdapat karies yang lebih sedikit pada pengguna siwak bila dibandingkan dengan pengguna sikat gigi. Daun sirih sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak lama, yaitu sebagai bahan untuk menginang dengan keyakinan bahwa daun sirih dapat menguatkan gigi, menghentikan perdarahan gusi dan sebagai obat kumur.

Ramadhan, Ardyan Gilang. 2010. Serba Serbi Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta: Bukune. Hal 68-71

Buch, J.G. Pharmacolory ReCap for Bachelor of Dentistry Students. Rajkot: PDU Medical College.hal.403-404

Strassler, Howard E. Toothpaste ingredients Make a difference: patient-specific recommendations. Maryland: Benco Dental. Hal. 104-105Pratiwi, Rini. 2005. Perbedaan Daya Hambat Terhadap Streptococcus Mutans dari Beberapa Pasta Gigi yang Mengandung Herbal. Maj. Ked. Gigi. (Dent. J.), Vol. 38: 6467Anastasia, Astrid. 2008. Perisai untuk Gigi Sensitif. Available at: http://preventionindonesia.com/article.php?name=/perisai-untuk-gigi-sensitif . [Opened on: 12 Desember 2012]