JENDELA PENGETAHUAN - UNPATTI

13
Volume ke-9 PEMODELAN NILAI UJIAN NA NEGERI 1 PULAU GOROM K TIMUR TAHUN PELAJARAN METODE ORDINARY LEAST SQ Oleh M. Samad Rumalean PENGARUH MODEL PEMBEL LEARNING TERHADAP PEN Eksperimen Pada Mata Pelaja SMA Negeri 1 Ambon) Oleh Stevie Sahusilawane IDENTIFIKASI KESULITAN BE PERKULIAHAN PENELITIAN MAHASISWA PENJASKESREK F Oleh Mieke Souisa PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN SEJARAH D SERAM BARAT Oleh Nur Aida Kubangun UPAYA MENINGKATKAN M BELAJAR PKn MATERI POK GABUNGAN MODEL PEMBELA ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN MODEL MAKE A MAC KRISTEN DOBO KABUPATEN MALUKU Oleh Solissa Arens Elisthon PENGARUH PENGUNAAN COOPERATIVE TIPE SCRIPT AKTIVITAS BELAJAR SISWA Jurusan Akuntansi Kelas XI-B S Oleh Amjad Salong PENINGKATAN AKTIVITAS MATEMATIKA MATERI MELA PECAHAN DALAM PEMECAHAN PEMBELAJARAN KOOPERATI TOGETHER (NHT) SISWA KEL KABUPATEN KEPULAUAN ARU Oleh Selfie Sahertian PENERAPAN PROBLEM-BAS KASUS-KASUS PADA PEM INTERNASIONAL Oleh Xaverius M. Y Janwarin JURNAL ILMIAH Cetakan ke-21 17 Oktober 2016 ASIONAL MATEMATIKA SMA KABUPATEN SERAM BAGIAN 2015/2016 MENGGUNAKAN QUARES (OLS) LAJARAN PROBLEM BASED NGUASAAN KONSEP (Studi aran Ekonomi Siswa Kelas X ELAJAR MELALUI PROSES N PENDIDIKAN JASMANI FKIP UNPATTITAHUN 2015 PENGGUNAAN LKS DALAM DI KELAS X SMA NEGERI 1 MOTIVASI DAN PRESTASI KOK GLOBALISASI MELALUI AJARAN KOOPERATIF TEAM N CTH SISWA KELAS XII IPS SMA KEPULAUAN ARU PROVINSI MODEL PEMBELAJARAN T UNTUK MENINGKATKAN A (Studi Eksperimen Pada SMK Negeri 1 Ambon) DAN HASIL BELAJAR AKUKAN OPERASI HITUNG N MASALAH MELALUI MODEL IF TIPE NUMBERED HEADS LAS VI.B SD KRISTEN DOBO U PROVINSI MALUKU SED LEARNING MELALUI MBELAJARAN AKUNTANSI n JENDELA PENGE ISSN: 1979-7842 H 6 ETAHUAN 2

Transcript of JENDELA PENGETAHUAN - UNPATTI

Page 1: JENDELA PENGETAHUAN - UNPATTI

Volume ke-9 Cetakan ke-21 17 Oktober 2016

PEMODELAN NILAI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMANEGERI 1 PULAU GOROM KABUPATEN SERAM BAGIANTIMUR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 MENGGUNAKANMETODE ORDINARY LEAST SQUARES (OLS)

Oleh M. Samad Rumalean

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASEDLEARNING TERHADAP PENGUASAAN KONSEP (StudiEksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XSMA Negeri 1 Ambon)

Oleh Stevie Sahusilawane

IDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR MELALUI PROSESPERKULIAHAN PENELITIAN PENDIDIKAN JASMANIMAHASISWA PENJASKESREK FKIP UNPATTITAHUN 2015

Oleh Mieke Souisa

PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGGUNAAN LKS DALAMPEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS X SMA NEGERI 1SERAM BARAT

Oleh Nur Aida Kubangun

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASIBELAJAR PKn MATERI POKOK GLOBALISASI MELALUIGABUNGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMASSISTED INDIVIDUALIZATIONDENGAN MODEL MAKE A MACTH SISWA KELAS XII IPS SMAKRISTEN DOBO KABUPATEN KEPULAUAN ARU PROVINSIMALUKU

Oleh Solissa Arens Elisthon

PENGARUH PENGUNAAN MODEL PEMBELAJARANCOOPERATIVE TIPE SCRIPT UNTUK MENINGKATKANAKTIVITAS BELAJAR SISWA (Studi Eksperimen PadaJurusan Akuntansi Kelas XI-B SMK Negeri 1 Ambon)

Oleh Amjad Salong

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJARMATEMATIKA MATERI MELAKUKAN OPERASI HITUNGPECAHAN DALAM PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODELPEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADSTOGETHER (NHT) SISWA KELAS VI.B SD KRISTEN DOBOKABUPATEN KEPULAUAN ARU PROVINSI MALUKU

Oleh Selfie Sahertian

PENERAPAN PROBLEM-BASED LEARNING MELALUIKASUS-KASUS PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSIINTERNASIONAL

Oleh Xaverius M. Y Janwarin

JENDELA PENGETAHUAN

ISSN: 1979-7842

JURNAL ILMIAH

Volume ke-9 Cetakan ke-21 17 Oktober 2016

PEMODELAN NILAI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMANEGERI 1 PULAU GOROM KABUPATEN SERAM BAGIANTIMUR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 MENGGUNAKANMETODE ORDINARY LEAST SQUARES (OLS)

Oleh M. Samad Rumalean

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASEDLEARNING TERHADAP PENGUASAAN KONSEP (StudiEksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XSMA Negeri 1 Ambon)

Oleh Stevie Sahusilawane

IDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR MELALUI PROSESPERKULIAHAN PENELITIAN PENDIDIKAN JASMANIMAHASISWA PENJASKESREK FKIP UNPATTITAHUN 2015

Oleh Mieke Souisa

PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGGUNAAN LKS DALAMPEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS X SMA NEGERI 1SERAM BARAT

Oleh Nur Aida Kubangun

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASIBELAJAR PKn MATERI POKOK GLOBALISASI MELALUIGABUNGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMASSISTED INDIVIDUALIZATIONDENGAN MODEL MAKE A MACTH SISWA KELAS XII IPS SMAKRISTEN DOBO KABUPATEN KEPULAUAN ARU PROVINSIMALUKU

Oleh Solissa Arens Elisthon

PENGARUH PENGUNAAN MODEL PEMBELAJARANCOOPERATIVE TIPE SCRIPT UNTUK MENINGKATKANAKTIVITAS BELAJAR SISWA (Studi Eksperimen PadaJurusan Akuntansi Kelas XI-B SMK Negeri 1 Ambon)

Oleh Amjad Salong

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJARMATEMATIKA MATERI MELAKUKAN OPERASI HITUNGPECAHAN DALAM PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODELPEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADSTOGETHER (NHT) SISWA KELAS VI.B SD KRISTEN DOBOKABUPATEN KEPULAUAN ARU PROVINSI MALUKU

Oleh Selfie Sahertian

PENERAPAN PROBLEM-BASED LEARNING MELALUIKASUS-KASUS PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSIINTERNASIONAL

Oleh Xaverius M. Y Janwarin

JENDELA PENGETAHUAN

ISSN: 1979-7842

JURNAL ILMIAH

Volume ke-9 Cetakan ke-21 17 Oktober 2016

PEMODELAN NILAI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMANEGERI 1 PULAU GOROM KABUPATEN SERAM BAGIANTIMUR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 MENGGUNAKANMETODE ORDINARY LEAST SQUARES (OLS)

Oleh M. Samad Rumalean

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASEDLEARNING TERHADAP PENGUASAAN KONSEP (StudiEksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XSMA Negeri 1 Ambon)

Oleh Stevie Sahusilawane

IDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR MELALUI PROSESPERKULIAHAN PENELITIAN PENDIDIKAN JASMANIMAHASISWA PENJASKESREK FKIP UNPATTITAHUN 2015

Oleh Mieke Souisa

PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGGUNAAN LKS DALAMPEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS X SMA NEGERI 1SERAM BARAT

Oleh Nur Aida Kubangun

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASIBELAJAR PKn MATERI POKOK GLOBALISASI MELALUIGABUNGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMASSISTED INDIVIDUALIZATIONDENGAN MODEL MAKE A MACTH SISWA KELAS XII IPS SMAKRISTEN DOBO KABUPATEN KEPULAUAN ARU PROVINSIMALUKU

Oleh Solissa Arens Elisthon

PENGARUH PENGUNAAN MODEL PEMBELAJARANCOOPERATIVE TIPE SCRIPT UNTUK MENINGKATKANAKTIVITAS BELAJAR SISWA (Studi Eksperimen PadaJurusan Akuntansi Kelas XI-B SMK Negeri 1 Ambon)

Oleh Amjad Salong

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJARMATEMATIKA MATERI MELAKUKAN OPERASI HITUNGPECAHAN DALAM PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODELPEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADSTOGETHER (NHT) SISWA KELAS VI.B SD KRISTEN DOBOKABUPATEN KEPULAUAN ARU PROVINSI MALUKU

Oleh Selfie Sahertian

PENERAPAN PROBLEM-BASED LEARNING MELALUIKASUS-KASUS PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSIINTERNASIONAL

Oleh Xaverius M. Y Janwarin

JENDELA PENGETAHUAN

ISSN: 1979-7842

JURNAL ILMIAH

Page 2: JENDELA PENGETAHUAN - UNPATTI

������� ����������� �� ��� �� ������������ ��� � ������� ��� ��

Abstrak: PTK ini bertujuanmeningkatkan motivasi dan prestasibelajar PKn siswa kelas XII IPS SMAKristen Dobo Kabupaten KepulauanAru melalui gabungan modelpembelajaran kooperatif tipe TeamAssisted Individualization dengan tipeMake a Macth. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Februarisampai April 2015. Subjek penelitianberjumlah 22 siswa kelas XII IPS SMAKristen Dobo Kabuapten Aru beradapada semester genap tahun pelajaran2014/2015. Satu orang guru sebagaikolaborator. Teknik wawancara dantes digunakan untuk pengumpulandata, dan dianalisis secara deskriptifkuantitatif. Hasil penelitianmenunjukkan, motivasi dan prestasibelajar PKn materi “globalisasi”meningkat dari siklus pertama kesiklus kedua. Motivasi siswa padasiklus pertama adalah 22.72%meningkat menjadi 59.01% padasiklus kedua. Prestasi belajarprasiklus 59% meningkat menjadi77% pada siklus I dan mencapai 95%pada siklus II. Hal ini menunjukkanbahwa gabungan model pembelajarankooperatif tipe Team AssistedIndividualization dengan tipe Make aMacth dapat meingkatkan motivasidan prestasi belajar siswa.

Kata-Kata Kunci: Gabungan ModelPembelajaran Kooperatif, Motivasi,Prestasi Belajar, Materi Globalisasi.

PENDAHULUANPerkembangan global saat ini

menuntut dunia pendidikan untukselalu mengubah konsep berpikirnya.Konsep lama belajar dengan metodekonvensional sudah tidak sesuaidengan perkembangan saat ini, lebih-lebih untuk yang akan datang. Untukitulah, perubahan selalu dilakukansesuai dengan perkembanganzaman.Belajar adalah prosespenambahan pengetahuan dari yangtidak tahu menjadi tahu.

Pendidikan formal saat iniditandai dengan adanya perubahanyang berkali-kali dalam beberapatahun terakhir ini ditandai denganadanya suatu perubahan (inovasi).Perubahan pada hakekatnya adalahsesuatu hal yang wajar karenaperubahan itu adalah sesuatu yangbersifat kodrati dan manusiawi. Hanyaada dua alternatif pilihan yaitumenghadapi tantangan yang ada didalamnya atau mencobamenghindarinya. Jika perubahandirespon positif maka akan menjadipeluang dan jika perubahan diresponnegatif akan menjadi arus kuat yangmenghempaskan dan mengalahkankita.Dalam proses pembelajaran yang

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR PKnMATERI POKOK GLOBALISASI MELALUI GABUNGAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATIONDENGAN MODEL MAKE A MACTH SISWA KELAS XII IPS SMA KRISTEN

DOBO KABUPATEN KEPULAUAN ARU PROVINSI MALUKU

Oleh Solissa Arens Elisthon

Guru Sekolah Menengah Atas Kristen DoboKabupaten Kepulauan Aru Provinsi Maluku

Page 3: JENDELA PENGETAHUAN - UNPATTI

������� ����������� �� ��� �� ������������ ��� � ������� ��� ��

menyangkut materi, metode, mediaalat peraga, dan sebagainya harusjuga mengalami perubahan kearahpembaharuan (inovasi).

Kesuksesan siswa dalambelajar ditunjang oleh lima pilar belajaryang dikemukakan oleh Unescodalam laporannya: Learning: TheTreasure Within, 1996 yangdimodifikasi oleh Prayitno (2012: 57)sebagai berikut: Learning to know:belajar untuk mengembangkankemampuan dalam pengetahuan danilmu.Learning to do: belajar untukmengembangkan kemampuanberaktivitas/belajar, keterampilan.Learning to live together: belajar untukmengembangkan kemampuan hidupbersama orang lain dalam keluarga,kelompok,dan masyarakat yang lebihluas. Learning to be: belajar untukmengembangkan potensi diriseoptimal mungkin, mengembangkandiri menjadi manusiaseutuhnya.Learning to beliave in God:belajar untuk mengembangkankeimanan dan ketakwaan kepadaTuhan Yang Maha Kuasa dalamrangka kehidupan beragama.

Upaya melakukan perbaikan dibidang pendidikan menjaditanggungjawab semua pihak, salahsatunya yaitu guru sebagaimanadijelaskan oleh Hamalik (2012: 44)bahwa guru bertanggungjawabmelaksanakan kegiatanpendidikan di sekolah dalam artimemberikan bimbingandanpengajaran kepada para siswa. Guruharus dapat melakukan suatuinovasiyang menyangkut tugasnyasebagai pendidik yang berkaitandengan tugas mengajar siswa.Inovasi-inovasi yang dilakukan gurudalam tugasnya sebagai pendidikdiharapkan mampu meningkatkan

prestasi belajar siswa. Mengingatbahwa guru juga memberi pengaruhterhadap prestasi belajar siswa. Uno(2010: 17) mengatakan bahwaseorang guru sangat berpengaruhterhadap hasil belajar yang dapatditunjukkan oleh peserta didiknya.Karena itu, perubahan-perubahanberkaitan dengan tugas mengajarguru harus ditingkatkan.

Salah satu cara yang dapatditempuh berkaitan dengan inovasitugasmengajar guru adalah guruhendaknya mempunyai kemampuandalam mengembangkan metodemengajarnya. Metode mengajardiartikan sebagai suatucara atauteknik yang dipakai oleh guru dalammenyajikan bahan ajar kepadasiswauntuk mencapai tujuan pengajaran.Khususnya dalam hal ini adalahmetodeuntuk menunjang prosesbelajar mengajar PendidikanKewarganegaraan.Pemilihan metodemengajar ini juga perlu diperhatikankarena tidak semua materidapatdiajarkan dengan hanya satu metodemengajar. Guru hendaknya dapatmemilih metode mengajar yangdianggap sesuai dengan materi yanghendak diajarkan.

Kenyataan di lapanganmembuktikan bahwa pelajaranPendidikan Kewarganegaraan masihdianggap sebagai pelajaran nomordua atau dianggap sepele olehsebagian besar siswa kelas XII IPSSMA Kristen Dobo Kabupaten AruProvinsi Maluku. Kenyataan inisemakin diperburuk dengan metodemengajar yang dipakai oleh guru dikelas XII IPS yang masih memakaimetode konvensional atau tradisional.Metode konvensional merupakanmetode dimana guru memegangperanan utama dalam menentukan isi

Page 4: JENDELA PENGETAHUAN - UNPATTI

������� ����������� �� ��� �� ������������ ��� � ������� ��� ��

dan langkah-langkah dalammenyampaikanmateri kepada siswa,sehingga keaktifan siswa dalammengikuti kegiatan belajardanmengajar berkurang dan hanyabergantung pada guru.

Hal ini dialami juga oleh siswakelas XII IPS SMA Kristen Dobo.Sebelum dilakukan tindakan nilai rata-rat ulangan harian yaitu 69. 05 denganKKM 75. Berdasarkan data tersebutsiswa yang mampu mencapai nilai ≥75hanya 59,09% atau baru 13 orangsiswa dari 22 siswa, sedangkansisanya memperoleh nilai di bawahKKM sebanyak 8 siswa atau 40.91%.

Berdasarkan permasalahanyang telah diidentifikasi di atas penelitibermaksud menggunakan modelpembelajaran kolaboratif.Pembelajaran kolaboratif(Colaborative Learning) merupakanmodel pembelajaran yangmenerapkan paradigma baru dalamteori-teori belajar. Pendekatan inidapat digambarkan sebagai suatumodel pembelajaran denganmenumbuhkan para siswa untukbekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil untuk mencapai tujuanyang sama. Pembelajaran kolaboratifyang dilakukan pada penelitian iniadalah model TeamAssistedIndividualizationdan modelMaka A Macth.

KAJIAN TEORIPengertian Motivasi Belajar

menurut Abin (2013: 69) bahwa untukmemahami motivasi individu dapatdilihat dari beberapa indikator, diantaranya: (1) durasi kegiatan; (2)frekuensi kegiatan; (3) persistensipada kegiatan; (4) ketabahan,keuletan dan kemampuan dalammengahadapi rintangan dan kesulitan;

(5) devosi dan pengorbanan untukmencapai tujuan; (6) tingkat aspirasiyang hendak dicapai dengan kegiatanyang dilakukan; (7) tingkat kualifikasiprestasi atau produk (out put) yangdicapai dari kegiatan yang dilakukan;(8) arah sikap terhadap sasarankegiatan.

Samsudin (2014: 79)memberikan pengertian motivasisebagai proses mempengaruhi ataumendorong dari luar terhadapseseorang atau kelompok kerja agarmereka mau melaksanakan sesuatuyang telah ditetapkan. Motivasi jugadapat diartikan sebagai dorongan(driving force) dimaksudkan sebagaidesakan yang alami untukmemuaskan dan memperahankankehidupan

Berdasarkan hal tersebut diatas pengertian motivasi dapatdiartikan sebagai sesuatu doronganyang menggerakkan seseorang untukmelakukan sesuatu (tujuan) yangterdiri dari faktor internal seperti: (a)persepsi seseorang mengenai dirisendiri; (b) harga diri; (c) harapanpribadi; (d) kebutuhaan; (e) keinginan;(f) kepuasan kerja; (g) prestasi kerjayang dihasilkan.

Faktor-Faktor yang MemengaruhiPrestasi Belajar

Faktor yang mempengaruhiprestasi belajar berupa (1) faktorbelajar yang berasal dari luar diri sipelajar yaitu lingkungan (lingkunganalami dan lingkungan sosial),instrumental (kurikulum, program,sarana dan guru), (2) faktor yangberasal dari dalam diri si pelajar faktorfisiologis (kondisi fisik secara umum,kondisi panca indera dan faktorpsikologis (minat, kecerdasan, bakat,motivasi dan kemampuan kognitif).

Page 5: JENDELA PENGETAHUAN - UNPATTI

������� ����������� �� ��� �� ������������ ��� � ������� ��� ��

Suryabrata (2009: 233)membagi kondisi belajar atas kondisibelajar interen dan kondisi belajareksteren. Menurut Sardiman (2009)ada dua faktor yang mempengaruhiprestasi belajar yaitu : faktor yangberasal dari dalam siswa (internal),faktor internal ini biasanya berupaminat, motivasi, kondisi fisiksedangkan faktor yang berasal dariluar diri siswa (eksternal), biasanyaberupa: hadiah, guru/dosen, keluarga.

Faktor-faktor yangmemengaruhi belajar ada dua macamyaitu faktor internal dan faktoreksternal. Faktor internal adalahkondisi belajar yang mempengaruhiperbuatan belajar berasal dari dirianak itu sendiri yang antara lainadalah motif, kematangan, kondisijasmani, keadaan alat indera, minatdan kemampuan. Faktor eksternaldalam belajar adalah faktor yangberasal dari luar diri pelajar sepertipenghargaan, hadiah, maupunhukuman. Belajar akan lebih berhasilbila individu yang belajar diberikanhadiah yang dapat memperkuatstimulus dan respon.

Dari sudut si pembelajar(siswa), prestasi belajar seseorangdipengaruhi antara lain oleh kondisikesehatan jasmani siswa, kecerdasan,bakat, minat dan motivasi,penyesuaian diri serta kemampuanberinteraksi siswa. Sedangkan yangbersumber dari proses belajar, makakemampuan guru dalam mengelolaproses pembelajaran sangatmenentukan prestasi belajar siswa.

Model Pembelajaran Team AssistedIndividualization

Team Assisted Individualization(TAI) adalah salah satu jenispembelajaran kooperatif (cooperative

learning). Frase Team AssistedIndividualization dapat diterjemahkansebagai “bantuan individual dalamkelompok ”. Model pembelajarankooperatif TAI ini sering pula dimaknaisebagai Team Accelerated Instruction.

Model pembelajaran kooperatiftipe TAI merupakan pembelajarankooperatif yang dalampelaksanaannya siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok kecil yangheterogen. Salah satu poin pentingyang harus diperhatikan untukmembentuk kelompok yang heterogendi sini adalah kemampuan akademiksiswa. Masing-masing kelompokdapat beranggotakan 4 - 5orang siswa. Sesama anggotakelompok berbagi tanggung jawab.

Selain itu model pembelajarankooperatif tipe TAI merupakan strategipembelajaran yang berpusat padasiswa (student centered). Pada modelpembelajaran kooperatif ini, siswabiasanya belajar menggunakan LKS(lembar kerja siswa) secaraberkelompok. Mereka kemudianberdiskusi untuk menemukan ataumemahami konsep-konsep. Setiapanggota kelompok dapat mengerjakansatu persoalan (soal) sebagai bentuktanggungjawab bersama. Penerapanmodel pembelajaran kooperatif tipeTAI lebih menekankan padapenghargaan kelompok,pertanggungjawaban individu danmemperoleh kesempatan yang samauntuk berbagi hasil bagi setiapanggota kelompok.

Model pembelajaran TAImemiliki delapan komponen (Suyitno,2012:9). Kedelapan komponentersebut adalah sebagai berikut :

Page 6: JENDELA PENGETAHUAN - UNPATTI

������� ����������� �� ��� �� ������������ ��� � ������� ��� ��

1) Teams, yaitu pembentukankelompok heterogen yang terdiriatas 4 sampai 6 siswa,

2) Placement test, yakni pemberianpretest kepada siswa atau melihatrata-rata nilai harian siswa agarguru mengetahui kelemahansiswa pada bidang tertentu,

3) Student creative, melaksanakantugas dalam suatu kelompokdengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individuditentukan atau dipengaruhi olehkeberhasilan kelompoknya,

4) Team study, yaitu tahapantindakan belajar yang harusdilaksanakan oleh kelompok danguru memberikan bantuan secaraindividual kepada siswa yangmembutuhkannya,

5) Team scores and teamrecognition, yaitu pemberian skorterhadap hasil kerja kelompok danmemberikan kriteria penghargaanterhadap kelompok yangdipandang kurang berhasil dalammenyelesaikan tugas.

6) Teaching group, yakni pemberianmateri secara singkat dari gurumenjelang pemberian tugaskelompok,

7) Facts test, yaitu pelaksanaan tes-tes kecil bardasarkan fakta yangdiperoleh siswa,

8) Whole class units, yaitupemberian materi oleh gurukembali di akhir waktupembelajaran dengan strategipemecahan masalah.

Langkah-langkah embelajaranTAI sebagai berikut:1) diawali dengan pengenalan konsep

oleh guru dalam mengajar secarakelompok (diskusi singkat) danmemberikan langkah

langkah cara menyelesaikanmasalah atau soal.

2) pemberian tes keterampilan yangterdiri dari 10 soal.

3) pemberian tes formatif yang terdiridari dua paket soal, tes formatif Adan tes formatif B, masing-masingterdiri dari 8 soal.

4) pemberian tes keseluruhan yangterdiri dari 10 soal.

5) pembahasan untuk tesketerampilan, tes formatif, dan teskeseluruhan.

Model Pembelajaran Make A MatchModel pembelajaran make a

match adalah sistem pembelajaranyang mengutamakan penanamankemampuan sosial terutamakemampuan bekerja sama,kemampuan berinteraksi di sampingkemampuan berpikir cepat melaluipermainan mencari pasangan dengandibantu kartu (Suryabrata, 2009: 59).

Model make a match ataumencari pasangan merupakan salahsatu alternatif yang dapat diterapkankepada siswa. Penerapan metode inidimulai dari teknik yaitu siswa disuruhmencari pasangan kartu yangmerupakan jawaban/soal sebelumbatas waktunya, siswa yang dapatmencocokkan kartunya diberi poin.Teknik metode pembelajaran make amatch atau mencari pasangandikembangkan oleh Lorna Curran(1994). Salah satu keunggulan tehnikini adalah siswa mencari pasangansambil belajar mengenai suatu konsepatau topik dalam suasana yangmenyenangkan.

Suyitno (2012: 72)mengungkapkan bahwa model makeand match adalah modelpembelajaran dimana gurumenyiapkan kartu yang berisi soal

Page 7: JENDELA PENGETAHUAN - UNPATTI

������� ����������� �� ��� �� ������������ ��� � ������� ��� ��

atau permasalahan dan menyiapkankartu jawaban kemudian siswamencari pasangan kartunya. Modelpembelajaran make and matchmerupakan bagian dari pembelajarankooperatif. Model pembelajarankooperatif didasarkan atas falsafahhomo homini socius, falsafah inimenekankan bahwa manusia adalahmahluk sosial (Lie, 2006:27). Modelmake and match melatih siswa untukmemiliki sikap sosial yang baik danmelatih kemampuan siswa dalambekerja sama disamping melatihkecepatan berfikir siswa.

Langkah-langkah penerapanmodel Make A Match adalah sebagaiberikut:1) guru menyiapkan beberapa kartu

yang berisi beberapa konsep atautopik yang cocok untuk sesireview, satu bagian kartu soal danbagian lainnya kartu jawaban.

2) setiap siswa mendapatkan sebuahkartu yang bertuliskansoal/jawaban.

3) tiap siswa memikirkanjawaban/soal dari kartu yangdipegang.

4) setiap siswa mencari pasangankartu yang cocok dengankartunya.

5) setiap siswa yang dapatmencocokkan kartunya sebelumbatas waktu diberi poin.

6) jika siswa tidak dapatmencocokkan kartunya dengankartu temannya (tidak dapatmenemukan kartu soal atau kartujawaban) akan mendapatkanhukuman, yang telah disepakatibersama.

7) setelah satu babak, kartu dikocoklagi agar tiap siswa mendapatkartu yang berbeda dari

sebelumnya, demikianseterusnya.

8) siswa juga bisa bergabungdengan 2 atau 3 siswa lainnyayang memegang kartu yangcocok.

9) guru bersama-sama dengan siswamembuat kesimpulan terhadapmateri pelajaran.

METODE PENELITIANPenelitian ini termasuk

penelitian tindakan kelas (PTK), yangmerupakan suatu pencermatanterhadap kegiatan belajar berupasebuah tindakan, yang sengajadimunculkan dan terjadi dalam sebuahkelas secara bersama. Tindakantersebut diberikan oleh guru ataudengan arahan dari guru yangdilakukan oleh siswa (Arikunto, dkk.,2008: 3).

Penelitian ini dilaksanakan dikelas XII IPS SMA Kristen DoboKabupaten Kepulauan Aru ProvinsiMaluku selama tiga bulan yaituFebruari sampai April 2015 semestergenap tahun pelajaran 2014/2015.Waktu pelaksanaan penelitiantindakan kelas bersamaan denganberlangsungnya kegiatan belajarmengajar dengan tetap mengacupada prinsip-prinsip pelaksanaanpenelitian tindakan kelas.

Subjek penelitian ini adalahsiswa kelas XII IPS SMA Kristen DoboKabupaten Kepulauan Aru ProvinsiMaluku tahun pelajaran 2014/2015semester Genap yang berjumlah 22orang siswa terdiri dari siswa laki-lakisebanyak 10 orang dan siswaperempuan sebanyak 12 orang.

Page 8: JENDELA PENGETAHUAN - UNPATTI

������� ����������� �� ��� �� ������������ ��� � ������� ��� ��

PEMBAHASAN

Tabel 1. Nilai Tes Formatif PKnSiswa Kelas XII IPS (Prasiklus)

Tahun Pelajaran 2014/2015No Nama L/P KKM Nilai Ket

1 Ain Golab L 75 76 Tuntas

2 Anaci Mariwi P 75 78 Tuntas

3 Arnesus Lodar L 75 75 Tuntas

4 Betriks YHurulean

P 75 55 BelumTuntas

5 DeboraGarpenassy

P 75 75 Tuntas

6 Eda Y Tiliurin P 75 65 BelumTuntas

7 Erik Papasoka L 75 55 BelumTuntas

8 Estreda Pangeli L 75 75 Tuntas

9 Evy Y Mangar P 75 60 BelumTuntas

10 Fedelia Welay P 75 50 BelumTuntas

11 Izak Koipuy L 75 55 BelumTuntas

12 Ivana Buluhroy P 75 60BelumTuntas

13 Jenersi Tubay L 75 60BelumTuntas

14 Jenetia Tubay P 75 75 Tuntas

15 Meske Wamona P 75 78 Tuntas

16 Nevida Karey P 75 76 Tuntas

17 Remalis Sintimir L 75 76 Tuntas

18 Rince Latuni P 75 65 BelumTuntas

19 Silfa Mangar P 75 80 Tuntas

20YohanesGurgurem L 75 75 Tuntas

21KornelyDiapaniatay L 75 80 Tuntas

22 Zakarias Tiljurin L 75 75 Tuntas

Jumlah 1519

Rata-Rata 69,05

Siswa yang tuntas ≥ 75 13 59,09

Siswa yang belum tuntas < 75 9 40,91%

Ketuntasan Klasikal (%) 59,09%

BelumTuntas

Data pada tabel 1 menunjukkanbahwa nilai rata-rata siswa sebesar69,05 dan ketuntasan klasikal barumencapai 59,09% atau ada 13 siswadari 22 siswa yang mencapai KKM.Sedangkan 9 siswa atau 40,91%siswa belum tuntas. Dengan demikian,peneliti dan kolaboratormerencanakan pelaksanaan siklus

Hasil Siklus I

Tabel 2, Rekapitulasi Hasil TesFormatif Siswa Pada Siklus I

Keterangan Nilai Presentase

Jumlah Nilai 165Rata-Rata 75,23

Siswa yang tuntas≥ 75

17 77,27%

Siswa yang belumtuntas < 75

5 22,73%

Ketuntasan (%) 77,27% Belum Tuntas

Dari tabel 2 dapat dijelaskanbahwa dengan menerapkan modelpembelajaran TAI dengan Make AMatchdiperoleh nilai rata-rata prestasibelajar siswa sebesar 75,23 danketuntasan belajar baru mencapai77,27% atau ada 17 siswa dari 22siswa sudah tuntas belajar. Siswayang belum tuntas sebanyak 5 siswaatau 22,73%. Hasil tersebutmenunjukkan bahwa pada sikluspertama secara klasikal siswa belumtuntas belajar, karena siswa yangmemperoleh nilai ≥ 75 hanya sebesar77,27% lebih kecil dari persentaseketuntasan yang dikehendaki yaitusebesar 85%. Hal ini disebabkankarena siswa masih merasa bingungdengan penerapan modelpembelajaran tersebut. Bagi siswa halini baru dan belum mengerti apa yangdimaksudkan dan digunakan gurudengan menerapkan model

Page 9: JENDELA PENGETAHUAN - UNPATTI

������� ����������� �� ��� �� ������������ ��� � ������� ��� ��

pembelajaran. Guru pun masih ragu-ragu menerapkan modelpembelajaran tersebut. Sehinggasuasana kelas sangat gaduh dansiswa banyak bertanya.

Berdasarkan hasil observasisiklus I diketahui bahwa:1) Minat

Dari data yang diperoleh, sebanyak5 siswa (22,73%) memiliki minatsangat baik,7 siswa (31,82)memiliki minat baik, 6 siswa(27,27%) memiliki minat cukupbaik, dan 4 siswa (18,18%) memilikiminat tidak baik.

2) PerhatianDari data yang diperoleh,sebanyak 5 siswa (22,73%)memiliki perhatian sangat baik, 6siswa (27,27%) memiliki perhatianbaik, 7 siswa (31,82%) memilikiperhatian cukup baik. dan 4 siswa(16,16) memiliki perhatian tidakbaik.

3) PartisipasiDari data yang diperoleh, sebanyak5 siswa (22,73%) memilikipartisipasi sangat baik, 7 siswa(31,82%) memiliki partisipasi baik,6 siswa (27,27%) memilikipartisipasi cukup baik. dan 4 siswa(16,16%) memiliki partisipasi tidakbaik.

4) Ketepatan WaktuDari data yang diperoleh, ada 5siswa (22,73%) memiliki ketepatanwaktu mengumpulkan tugas sangatbaik, 8 siswa (36,36%) memilikiketepatan waktu mengumpulkantugas baik, 5 siswa (22,73) memilikiketepatan waktu cukup baik, dan 4siswa (16,16) memiliki ketepatanwaktu mengumpulkan tugas tidakbaik.

Pelaksanaan kegiatan belajarmengajar diperoleh informasi darihasil pengamatan sebagai berikut:1) guru kurang maksimal dalam

memotivasi siswa dalammenyampaikan tujuanpembelajaran.

2) guru kurang maksimal dalampengelolaan waktu.

3) Siswa kurang aktif selamapembelajaran berlangsung.

4) siswa masih bingung denganmodel pembelajaran yangdilaksanakan guru karena barubagi mereka.

5) guru masih bingung dalammenerapkan kedua modelpembelajaran tersebut

6) prestasi belajar siswa masihrendah dan belum mencapaiKKM.

7) masih ada siswa yang tidak baikdalam minat, perhatian, partisipasidan ketepatan waktu dalammengerjakan tugas yang diberikanguru.

Siklus II

Tabel 3. Hasil Tes Formatif Siswapada Siklus II

Dari tabel 3 dapat dijelaskanbahwa dengan menerapkan modelpembelajaran TAI dengan Make AMatch diperoleh nilai rata-rataprestasi belajar siswa sebesar 79,68dan ketuntasan belajar sudahmencapai 95,45% atau ada 21 siswa

Keterangan Nilai Persentase

Jumlah 1753Rata-Rata 79,68

Siswa yang tuntas ≥ 75 21 95,45%

Siswa yang belum tuntas < 75 1 4,55%

Ketuntasan (%) 95,45% Tuntas

Page 10: JENDELA PENGETAHUAN - UNPATTI

������� ����������� �� ��� �� ������������ ��� � ������� ��� �

dari 22 siswa sudah tuntas belajar.Siswa yang belum tuntas sebanyak 1siswa atau 4,55%.

Hasil tersebut menunjukkanbahwa pada siklus keduasecaraklasikal siswa sudah tuntas belajar,karena siswa yang memperoleh nilai ≥75 sebesar 95,45% lebih besar daripersentase ketuntasan yangdikehendaki yaitu sebesar 85%. Halini disebabkan karena siswa sudahtidakbingung dengan penerapanmodel pembelajaran tersebut. Bagisiswa hal ini sangat menyenangkandan siswa sudah mengerti apa yangdimaksudkan dan digunakan gurudengan menerapkan modelpembelajaran.

Guru pun sudah mampumenerapkan model pembelajarantersebut dengan baik sesuai rencanasehingga suasana kelas sangat aktifdan siswa merasa senang sertatermotivasi dengan belajar PKndengan menggunakan metodepembelajaran.

Berdasarkan hasil observasisiklus II diketahui bahwa:

a. MinatDari data yang diperoleh ada 14siswa (63,64%) memiliki minatsangat baik,7 siswa (31,82)memiliki minat baik, dan 1 siswa(4,54%) memiliki minat cukupbaik.

b. PerhatianDari data yang diperoleh ada 14siswa (63,64%) memiliki perhatiansangat baik, 7 siswa (31,82%)memiliki perhatian baik, dan 1siswa (4,54%) memiliki perhatiancukup baik.

c. PartisipasiDari data yang diperoleh ada 12siswa (54,55%) memilikipartisipasi sangat baik, 5 siswa(22,73%) memiliki partisipasi baik,dan 5 siswa (22,73%) memilikipartisipasi cukup baik.

d. Ketepatan WaktuDari data yang diperoleh ada 12siswa (54,55%) memilikiketepatan waktu mengumpulkantugas sangat baik, 8 siswa(36,36%) memiliki ketepatanwaktu mengumpulkan tugas baik,dan 2 siswa (9,09%) memilikiketepatan waktu cukup baik.

Dalam pelaksanaan kegiatanbelajar mengajar pada siklus keduasetelah diterapkan modelpembelajaran gabungan antara modelTAI dengan Make A Macthdiperolehinformasi dari hasil pengamatansebagai berikut.1) Guru sudah maksimal dalam

memotivasi siswa dalammenyampaikan tujuanpembelajaran.

2) Guru sudah maksimal dalampengelolaan waktu.

3) Siswa sangat aktif , berinovatif,komunikatif dan senang selamapembelajaran berlangsung hal initerlihat dari semangat merekadalam mencari pasangan

4) Siswa sangat antusias belajar PKndengan diterapkannya modelpembelajaran dan siswa tidakjenuh.

5) Guru sudah optimal dalammenerapkan kedua modelpembelajaran tersebut

6) Prestasi belajar siswa meningkatdibandingkan dengan siklus I.

7) Siswa yang tidak baik dalam minat,perhatian, partisipasi dan ketepatan

Page 11: JENDELA PENGETAHUAN - UNPATTI

������� ����������� �� ��� �� ������������ ��� � ������� ��� �

waktu dalam mengerjakan tugasyang diberikan guru sudah tidakada dan secara garis besar seluruhaktivitas siswa menunjukkan sangatbaik dan baik

Melihat refleksi pelaksanaansiklus II yang sudah sempurna danketercapaian tujuan pembelajaran,maka peneliti memandang tidak perlumelakukan tindakan pada siklusselanjutnya.

Ketuntasan Hasil Belajar danMotivasi Siswa

Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa gabungan modelpembelajaran TAI dengan Make AMacth dapatmeningkatkan prestasibelajar PKn dan motivasi siswa kelasXII IPS SMA Kristen Dobo. Hal inidapat dilihat dari semakin baiknyapemahaman siswa terhadap materiyang disampaikan guru (ketuntasanbelajar meningkat dari siklus I, dan II).Nilai rata-rata sebelum tindakan (Prasiklus) diperoleh sebesar1519, naikpada siklus I menjadi 1655, dan siklusII menjadi 79,68. Ketuntasan klasikaljuga mengalami peningkatan pada prasiklus siswa yang tuntas hanyasebanyak 13 siswa atau 59,09%,siklus II naik menjadi 17 siswa atau77,27 dan siklus II menjadi 95,45%.Dengan demikian ketuntasan klasikalyang diharapkan 85% tercapai. Haltersebut dapat dilihat pada tabelberikut.

Tabel 4, Rekapitulasi Prestasi BelajarPKn Siswa Kelas XII IPS Pada Pra Siklus,

Siklus I dan II

Keterangan Pra Siklus Siklus I Siklus II

Jumlah 1519 1655 1753

Rata-Rata 69,05 75,23 79,68

Siswa yangtuntas ≥ 75 13

59,0917

77,2721 95,

45

Siswa yangbelum tuntas <75

940,91

522,73

1 4,55

KetuntasanKlasikal (%) 59% BT 77% BT 95% Tun

tas

Berdasarkan hasil observasiyang dilakukan guru mata pelajaranPKn yang juga sebagai peneliti padasiswa kelas XII IPS SMA Kristendiketahui bahwa siswa sudahtermotivasi untuk mengikuti prosespembelajaran mata pelajaran PKn.Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5, Rekapitulasi Motivasi BelajarPKn Siswa Kelas XII IPS PraSiklus,Siklus I dan Siklus II

KeteranganPra Siklus Siklus I Siklus II

SB B C

BTB

SB B C

BTB SB B CB T

B

Minat 5 7 6 4 14 7 1

Perhatian 5 6 7 4 14 7 1

Partisipasi 5 7 6 4 12 8 2

KetepatanWaktu

5 8 5 4 12 9 1

Berdasarkan tabel 5 didiketahui bahwa:1) Minat.

Dari analisis data pada siklus Idiperoleh hasil dari 22 siswasebanyak 5 siswa (22,73%)memiliki minat sangat baik, 7 siswa(31,82%) memiliki minat baik, 6siswa (27,27%) memiliki minatcukup baik, dan 4 siswa (18,16%)memiliki minat tidak baik.Padasiklus II diperoleh hasil dari 22siswa sebanyak 14 siswa (63,64%)memiliki minat sangat baik, 7 siswa(31,82) memiliki minat baik, dan 1siswa (4,54%) memiliki minat cukupbaik

Page 12: JENDELA PENGETAHUAN - UNPATTI

������� ����������� �� ��� �� ������������ ��� � ������� ��� ��

2) PerhatianDari analisis data pada siklus Idiperoleh hasil dari 22 siswasebanyak 5 siswa (22,73%)memiliki perhatian sangat baik, 6siswa (,27,27%) memiliki perhatianbaik, 17 siswa (31,82%) memilikiperhatian cukup baik. dan 4 siswa(18,18 %) memiliki perhatian tidakbaik.Pada siklus II diperoleh hasildari 22 siswa sebanyak 14 siswa(63,64%) memiliki perhatian sangatbaik, 7 siswa (31,82%) memilikiperhatian baik, dan 1 siswa (4,54%)memiliki perhatian cukup baik.

3) PartisipasiDari analisis data pada siklus Idiperoleh hasil dari 22 siswasebanyak 5 siswa (22,73%)memiliki partisipasi sangat baik, 7siswa (31,82%) memiliki partisipasibaik, 6 siswa (27,27%) memilikipartisipasi cukup baik. dan 4 siswa(18,18%) memiliki partisipasi tidakbaik.Pada siklus II diperoleh hasildari 22 siswa sebanyak 12 siswa(54,55%) memiliki partisipasisangat baik, 8 siswa (36,36%)memiliki partisipasi baik, dan 2siswa (9,09%) memiliki partisipasicukup baik.

4) Ketepatan WaktuDari analisis data pada siklus Iyang diperoleh hasil dari 22 siswasebanyak 5 siswa (22,73%)memiliki ketepatan waktumengumpulkan tugas sangat baik,8 siswa (36,36%) memilikiketepatan waktu mengumpulkantugas baik, 5 siswa (22,73%)memiliki ketepatan waktu cukupbaik, dan 4 siswa (18,18%) memilikiketepatan waktu mengumpulkantugas tidak baik.Pada siklus IIdiperoleh hasil dari 22 siswa

sebanyak 12 siswa (54,55%)memiliki ketepatan waktumengumpulkan tugas sangat baik,9 siswa (40,90%) memilikiketepatan waktu mengumpulkantugas baik, dan 1 siswa (45,45%)memiliki ketepatan waktu cukupbaik.

SIMPULANBerdasarkan hasil penelitian

yang telah dipaparkan di atas, dapatdisimpulkan bahwa gabungan modelpembelajaran TAI dengan Make AMacth dalam proses pelaksanaanpembelajaran mata pelajaran PKndapat meningkatkan motivasi danprestasi belajar siswa. Motivasi belajarmeningkat dari 22.72% menjadi59.01%. Prestasi belajar meningkatdari 59.09% (Pra Siklus menjadi77.27% (Siklus I) dan 95. 45%(Siklus II). Nilai rata-rata jugameningkat pada Prasiklus sebesar69,05, siklus I sebesar 75,23, dansiklus II sebesar 79,68.

DAFTAR RUJUKANAbin, Syamsuddin Makmun. 2013.

Metode Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2008. PenelitianTindakan Kelas. Jakarta: BumiAksara.

Hamalik, Oemar. 2009. StrategiBelajar Mengajar. Jakarta:Gramedia WidiasaranaIndonesia.

Lie, Anita. 2006. CooperativeLearning. Jakarta: Grasindo

Prayitno. 2012. Pengajaran Berpusatkepada Siswa dan PendekatanKonstruktivis dalamPengajaran. Surabaya: UnesaUniversity Press.

Page 13: JENDELA PENGETAHUAN - UNPATTI

������� ����������� �� ��� �� ������������ ��� � ������� ��� ��

Samsudin. 2014. Strategi BelajarMengajar. Cetakan ke tigaJakarta: Rineka Cipta,

Sardiman, A.M. 2009. Interaksi danMotivasi Belajar Mengajar.Jakarta: Bina Aksara.

Suryabrata. 2009. PembelajaranKooperatif. Surabaya: UnesaUniversity Press.

Suyitno, Amin. 2012. Dasar-dasar danProses Pembelajaran.Semarang: FMIPA UNNES.

Uno, Hamzah, B. 2010. Belajar DanPembelajaran. Jakarta: RinekaCipta.