jdih.pom.go.idjdih.pom.go.id/produk/peraturan menteri/PERMENKES... · Created Date: 12/14/2004...

8
MENTERI K€SEHAIAN REPUALIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 258/MENKES/PER/lll/1 992 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN PENGELOLAAN PESTISIDA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, fulenimbang : a. bahwa dengan tersedianya pestisida yangsangat diperlukan dalam pemberantasan hama penyakit. sangat bermantaal dalam rangka mewujudkan deraiat kesehatan masyalakat yang optimal; b. bahwa penggunaan pesti;ida untuk pemberanlasan hamapenyakii tersebut pada dewasa ini semakin meningkat, olehkatena itu perlu upaya uniuk melindungi masyarakat dari gangguan kesehatan sebagaiakibat pengelolaan pesiisida yang tidak memenuhi Persyaraian kesehatan; c. bahwasehubungan dengan huruf a dan b tersebut di atas perlu ditetapkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Persyaratan Kesehatan Dalant Pengelolaan Pestisida; Mengingat : 1. Ordonansi Bahan Berbahaya (Staatsblad 1949 Nomor 377); 2. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1960 tentang Pokok-pokok Kesehatan (Lembaran NegaraTahun1960 Nomor 131,Tambahan Lembaran Negara Nomor 2068); 3. Undang-undang Nomor.11 Tahun'1 962 tentang Hygiene untuk Usaha-usaha Bagi Umum (Lembaran Negara Tahun 1962Nomoi' 48, Tambahan Lembaran Negara Nornor 2475); 4. Undang-undang Nomor2 Tahun1966 tentang Hygiene (Lembaran Negara Tahun 1966 Nomor2, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2804); ' C 5. Undang-undang Nornot4 Tahun 1982 lentangKetentuan'ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup(Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor'12, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3215); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun ,1973 tentang Pengawasan

Transcript of jdih.pom.go.idjdih.pom.go.id/produk/peraturan menteri/PERMENKES... · Created Date: 12/14/2004...

Page 1: jdih.pom.go.idjdih.pom.go.id/produk/peraturan menteri/PERMENKES... · Created Date: 12/14/2004 9:01:32 AM

MENTERI K€SEHAIAN

REPUALIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR : 258/MENKES/PER/lll/1 992

TENTANG

PERSYARATAN KESEHATAN PENGELOLAAN PESTISIDA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

fulenimbang : a. bahwa dengan tersedianya pestisida yang sangat diperlukan dalampemberantasan hama penyakit. sangat bermantaal dalam rangkamewujudkan deraiat kesehatan masyalakat yang optimal;

b. bahwa penggunaan pesti; ida untuk pemberanlasan hama penyakiitersebut pada dewasa ini semakin meningkat, oleh katena itu perluupaya uniuk mel indungi masyarakat dar i gangguan kesehatansebaga i ak iba t penge lo laan pes i i s i da yang t i dak memenuh iPersyaraian kesehatan;

c. bahwa sehubungan dengan huruf a dan b tersebut di atas perludi tetapkan Peraturan Menter i Kesehatan Republ ik Indonesiatentang Persyaratan Kesehatan Dalant Pengelolaan Pestisida;

Mengingat : 1. Ordonansi Bahan Berbahaya (Staatsblad 1949 Nomor 377);

2 . Undang -undang Nomor 9 Tahun 1960 ten tang Pokok -pokokKesehatan (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 131, TambahanLembaran Negara Nomor 2068);

3 . Undang -undang Nomor .11 Tahun '1 962 ten tang Hyg iene un tukUsaha-usaha Bagi Umum (Lembaran Negara Tahun 1962 Nomoi'48, Tambahan Lembaran Negara Nornor 2475);

4. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1966 tentang Hygiene (LembaranNegara Tahun 1966 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Nomor2804); '

C

5. Undang-undang Nornot 4 Tahun 1982 lentang Ketentuan'ketentuanPokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun1982 Nomor'12, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3215);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun ,1973 tentang Pengawasan

Page 2: jdih.pom.go.idjdih.pom.go.id/produk/peraturan menteri/PERMENKES... · Created Date: 12/14/2004 9:01:32 AM

Atas l re rsdaran, Pe, rv impanan Jae Pengg. inaar r Pes t ;s idallembaran Negara Tahun 1973 Nomor 12);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1987 tentang PenyerahanSebagian Urusan Pemerintahan Dalam Bidang Kesehatan KepadaDaerah (Lembaran Negara Tahun 1987 Nomor 9, TambahanLembaran Negara Nomor 3347);

M E M U T U S K A . N :

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIATE NTANG P ER SYARATAN KES EHA]AN PE NG ELOI-AAN PES TIS I DA.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasa l 1

Dalam Peraturan Menieri ini yang dimaksud dengan :

1. Persyaralan Kesehatan adalah kelentuan-ketentuan yang bersifat teknis kesehatanyang harus dipenuhi untuk lujuan melindun-oi. memelihara dan alau m=mperi incgideraial kesehatan:

2. Pesi isida adalah semua zat kimia Can bahan lain serta iasad renik dan virus yangdipergunakan untuk :

- Memberanias atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakil yano merusaktanaman: bagian-bagian tanaman, atau hasil-hasil penanian;

- Memberanias rerumpulan:

- Mengatur aiau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-baoian tanamantidak termasuk PuPuk;

- Memarikan daun dan mencegah pertumbuhan yang lidak diinginkan;

Memberanias alau mencegah hama-harr,a luar pada hervan-hervan piaraan danternak:

- Memberanias atau mencegah hama-hama air;

- Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan iasad-iasad renik dalamrumah tan,ega. bangunan dan dalam alat-alat pengangkutan:

,

- Memberantas atau mencegah binalang-binatang termasubserarigga yarig dapatmenyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungidengan penggunaari pada lanarnan. tanah atau air;

Pestisida hygiene l ingkungan adalah pestisida yang digunakan untukpemberantasan vektor penyakit menular (serangga, tikus) atau untuk pengendalianhama di rumah-rumah. pekarangan. teinpat keria, lempat umurn lain, termasuk

Page 3: jdih.pom.go.idjdih.pom.go.id/produk/peraturan menteri/PERMENKES... · Created Date: 12/14/2004 9:01:32 AM

sarana angkutan dan tempat penyimpanan/pergudangan.

4, Perusahaan Pemberantasan Hama ialah yang sah menurut peraturan perundang-undangan yang bedaku, yang bergerak di bidang usaha pemberantasatl harna dengan

{. mengounakan pestisida hygiene lingkungan.

5. Pestisida Terbatas adalah pestisida yang karena sifatnya (fisik dan kimia) dan ataukarena daya racunnya, dini lai sangat berbahaya bagi kehidupan manusia danlingkungan, oleh karenanya hanya diizinkan untuk diedarkan disimpan dan digunakansecara terbatas.

6. Pengelolaan Pestisida adalah kegiatan yang melipuli pembuatan, pengangkutan.penyimpanan, peredaran, pengelolaan penggunaan dan pemusnahan pestisida.

7. Tempat Pengetolaan Pestisida adalah tempat kerja di mana di lakukan sebagianatau semua pengelolaan pestisida.

8. Kakanwil adalah Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Prcpinsi.

9 . D i rek tu r Jendera l ada lah D i rek tur Jendera l vano ber lanoqunc iawab da lampenyehatan lingkungan pemukiman.

B A B I IKLASIFIKASI DAN PENANOAAN

Pasa l 2

(1) Pestisida dapat ciiklasifikasikan berdasarkan bentuk fisik, ialan masuk ke dalam tubuhdan daya racunnya, meniadi 4 (empat) kelas yaitu :Kelas la : Pestisida yang sangat berbahaya sekal iKelas lb : Pestisida yang sangat berbahayaKelas ll : Pestisida yang berbahayaKelas l l l : Pestisida yang cukup berbahaya

(21 Pestisida yang dimaksud dalam klasifikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)wajib diberikan tanda peringalan bahaya dengan warna dasar lerlentu yang melekatdalam label kemasannya.

(3) Ketentuan tentang klasifikasi dan warna penandaan pesrisida sebagaimana dimaksuddalam ayat-(1)dan (2) tercanturn dalam Lampiran ldan l l Keputusan ini.

BAB I I IENAGA OANf ERLENGKAPAN PENGELOLAAN

c Pasal 3

(1) Setiap tempat pengelolaan pestisida waiib mempunyai seorang tenaga penanggungiawab tehnis di samping tenaga penjamah pestisida.

(2) Penanggung jawab tehnis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus memilikikemampuan khusus dalam mengelola pestisida dan memenuhi persyaratankesehatan.

Page 4: jdih.pom.go.idjdih.pom.go.id/produk/peraturan menteri/PERMENKES... · Created Date: 12/14/2004 9:01:32 AM

Pasal 4

(1) Tenaga peniamah pestisida harus berbadan sehat dan dalam melaksanakan tugasnyawaiib rnenggunakan perlengkapan pelindung yang memenuhi syarat kesehatan.

(2) Jenis perlengkapan pelindung bagi penjamah pestisida disesuaikan dengan lenisklasifikasi pestisida dan atau ienis pekeriaannya.

Pasal 5

Ketentuan persyaratan kesehatan bagi tenaga tehnis dan tenaga penjamah peslisida sertaienis perlengkapannya sebagairnana dimaksud dalam Pasal 3 dan 4 di letapkan olehDirektur Jenderal.

' BAB IV

PEMBUATAN, PENYIMPANAN. PENYAJIANOAN PENGANGKUTAN

Pasa l 6

(1) Tempat Pembuatan dan Peny impanan pes t is ida harus memenuh i persyara tankesehatan ;

{2) Persyaratan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) menoenai lokasi,bangunan, kontruksi fasi l i tas sanitasi dan lata ruang/letak serta sarana lain yangdiperlukan untuk pengamanannya.

(3) Pestisida yang disajikan dalam ruang peniualan atau dalam penoangkuran harusmemenuhi persyaratan kesehatan untuk menghindarkan gangguan kesehatan danatau pencemaran lingkungan.

(4) Kelentuan persyaratan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan {3)ditetapkan oleh Direklur Jenderal.

BAB VP E N I L A I A N

Pasa l 7

setiap pestisida hygiene lingkungan yang akan diedarkan untuk pemberantasan harnawaiib dileikukan penilaian.

Xg1e1ya1 tentang penilaian sebagaimana dimaksudkan dalam ayat fi) Airetapkanoleh Direhlur Jenderal.

BAB VIP E R I J I N A N

- Pasal 8

( 1 )

(2)

(1) setiap perusahaan pemberantasan hama harus memilikl lzin oporasftir,tgl.tr: -"r:i

Page 5: jdih.pom.go.idjdih.pom.go.id/produk/peraturan menteri/PERMENKES... · Created Date: 12/14/2004 9:01:32 AM

(2) Ketentuan pemberian izin operasional sebagaimana dimaksud dalarn ayat (r)ditetapkan oleh Direktur Jenderal.

Pasal 9

. (1) Peredaran, penyimpanan, dan penggunaan pestisida terbatas terlebih dahulu harusmendapatkan izin khusus berdasarkan rekorhendasi yang diberikan oleh Kakanwil.

(21 Ketentuan tenlang persyaratan peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisidaterbatas seba-oaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh Direhlur Jenderal.

BAB VI IPEMBINAAN

Pasa l 1O

(1) Gubernur Kepala Daerah Tngkat I bertanggung iawab aias pe!.nbinaan umumpenyelenggaraan pengelolaan peslisida.

(2) Kakanwil bertanggung jawab atas pembinaan teknis penyelenggaraan pengelolaan' pestisida.

Pasa l 1 1

Pembinaan ieknis sebaoaimana dimaksud dalam Pasal ' lO ayat (2) meiipuri :

a. Pemeriltsaan dan pengawasan terhadap jenis, mutu. dan jumlah pestisida. vradahpembungkus dan warna penandaan label serta publikasi pesiisida;

b. Pemeriksaan dan pengawasan terhadap bahan-bahan, alat-alat yang diounakan ataudihasi lkan dalarr, pengelolaan residu pestisida;

c. Pemeriksaan dan pengavrasan bahan-bahan yang menoandung residu pestisida;

d. Pemeriksaan kesehatan tenaga pengelola p€stisida;

e. Pengawasan ke-ciatan pembuangan dan pemusnahan limbah pestisida;

f. Pengamananpenggunaanpestisida;

g. Bimbingan pengelolaan pestisida melalu; penyuluhan, pendidikan dan tatihan:

h. Pencatatan dan pelaporan tdhtang pembinaan pengelolaan pesiisida.

t

,asar 12

Gubernur Kepala Daerah lingkat I dan lGkanwil dalam melakukan pembinaan pengelolaanpestisida dapat mengikut sertakan lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dalambiCang pengelolaan pestisida.

Page 6: jdih.pom.go.idjdih.pom.go.id/produk/peraturan menteri/PERMENKES... · Created Date: 12/14/2004 9:01:32 AM

BA8 VIIIS A N K S I

Pase l 13 ;

(1) Pelanggaran lerhadap ketentuan-ketentuan dalam Peraturan ini sehinoga merugikankesehalan masyarakat atau menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungandikenakan sanksi pidana sesuai dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1 982 tentangKetentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Ungkungan Hidup dan Kiiab Undang-r.rndangHukum Pidana.

(2) Pelanggaran lerhadap ketentuan Pasal-pasal 3. 4. 5, 6. 7. 8. 9 dalam Peraiuran inidapat dikenakan sanksi hukum administrasi yang pelaksanaannya dilakukan strarabertahap rrrelalui leguran lisan, lertulis sampai dengan pencabularr izin atau pen6upan

BAB IXKETENTUAN PERALIHAN

Pasal '14

Semua pangeloiaan peslisida yang telah melakukan kegiatan sebelum berlakunya Peralu_ranini. vrajib menyesuaikan diri dengan Peraturan ini dalam waklu selambat-lambatnya 2 (dua)lahun.

BA8 XKETENTUAN PENUTUP

Pasal 15

Hal-hal yang bersilal lelinis yang belum diatur dalam Peraluran fr4enteri ini. ditetapkanoleh Direktur Jenderal.

Pasal 16

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.Aoar setiap orano m€ngetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan ini cien-oanpenernpatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di : JAT(ARTAPada tanggal : 30 Maret 1992

"tvlENTERl KESEHATAN REPUBLI K INDONESIA

ffr{

DT. ADHYATMA, MPH

Page 7: jdih.pom.go.idjdih.pom.go.id/produk/peraturan menteri/PERMENKES... · Created Date: 12/14/2004 9:01:32 AM

Lampiran | : PEFATURAI{ MENTERI K€SEHAT-C,N RlNoMOR : 258/MENKES/PER/11V1992TA,NGGAL : 30 MARET 1992

KRITERIA KLASIFIKASI PESTISIDA BERDASARKANBENTUK FISIK, JALAN MASUK KE DAI-AM TUBUH DAN DAYA RACUNNYA

D .

SANGATBERBAHAYASEKALI

SANGATBERBAHAYA

BERBAHAYA

CUKUPBERBAHAYA

1 0-1 00 . 40-400

,1CO-4000

>4.000

2AO-200t

>1.0,: '0

C'itetapkan di : JAKARTAPada tarrggal : 30 Marel 1992

'. lENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA.

ttd.

Dr. ADfIYATMA. MPH

LOsO untuk t ikus (mgr'kg)

KLASIFIKASI

PADAT I CAIR

Page 8: jdih.pom.go.idjdih.pom.go.id/produk/peraturan menteri/PERMENKES... · Created Date: 12/14/2004 9:01:32 AM

Lampiran l l : PERATURAN MENI-ERI KESEHA,TAN RlNOMOR : 258/MENKES/PER/l l l /1992TANGGAL : 30 MARET 1992

WARNA DASAR TANDA PERINGATAN BAHAYA YANGOTCANTUMKAN PAOA t-ABEL KEMASAN PESTISIDA

l.a. SANGAT BERBAHAYA SEKALI

I.b. SANGAT BERBAHAYA

BERMHAYA

III. CI 'KUP BERBAHAYA

Coklat tua

Kunino lua

Ditetapkan di : JAKAATAPada tanqcal : 30 l".larel 1992

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

nd.

Or. ADHYATMA, MPH

l.4erah tua

Eiru muda