Jawaban UAS NOR MUHAMMAD.doc

9
JAWABAN SOAL UAS MANAJEMEN OPERASIONAL (DR.TRI) NAMA : NOR MUHAMMAD NPM : 14844043 1. Bentuk kegiatan supervisi Karena itu, supervisi dapat diartikan sebagai kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh seorang pejabat terhadap bawahannya untuk melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik, sesuai dengan pertelaan tugas yang telah digariskan. Dan yg melakasanakan supervisi tersebut adalah pengawas sekolah dan kepala sekolah, dan yang dapat meningkatkan kinerja lembaga tersebut, adalah semua komponen dan stake holder yangg ada pada lembaga tersebut, tanpa kecuali. a. Keg Supervisi manajerial adalah kegiatan profesional yang dilakukan oleh pengawas sekolah dalam rangka membantu kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainya guna meningkatkan mutu dan efektifitas penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran. Supervisi ditujukan pada dua aspek yakni : manajerial dan akademik. Supervisi manajerial menitik beratkan pada pengamatan aspek-aspek pengelolaan dan administrasi sekolah yang yang berfungsi sebagai pendukung(suporting)terlaksananya pembelajaran. b. Keg.(Supervisi akademis). supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan untuk membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Supervisi akademik merupakan upaya membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran. Supervisi akademik kaitanya dengan tugas pengawas sekolah adalah berkenaan dengan aspek pelaksanaan tugas pembinaan, pemantauan dan penilaian kinerja guru dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian hasil pembelajaran dan pembimbingan serta pelatihan peserta didik.

Transcript of Jawaban UAS NOR MUHAMMAD.doc

Page 1: Jawaban UAS NOR MUHAMMAD.doc

JAWABAN SOAL UAS MANAJEMEN OPERASIONAL (DR.TRI)

NAMA : NOR MUHAMMAD

NPM : 14844043

1. Bentuk kegiatan supervisi Karena itu, supervisi dapat diartikan sebagai kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh seorang pejabat terhadap bawahannya untuk melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik, sesuai dengan pertelaan tugas yang telah digariskan.Dan yg melakasanakan supervisi tersebut adalah pengawas sekolah dan kepala sekolah, dan yang dapat meningkatkan kinerja lembaga tersebut, adalah semua komponen dan stake holder yangg ada pada lembaga tersebut, tanpa kecuali.

a. Keg Supervisi manajerial adalah kegiatan profesional yang dilakukan oleh pengawas sekolah dalam rangka membantu kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainya guna meningkatkan mutu dan efektifitas penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran. Supervisi ditujukan pada dua aspek yakni : manajerial dan akademik. Supervisi manajerial menitik beratkan pada pengamatan aspek-aspek pengelolaan dan administrasi sekolah yang yang berfungsi sebagai pendukung(suporting)terlaksananya pembelajaran.

b. Keg.(Supervisi akademis). supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan untuk membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Supervisi akademik merupakan upaya membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran. Supervisi akademik kaitanya dengan tugas pengawas sekolah adalah berkenaan dengan aspek pelaksanaan tugas pembinaan, pemantauan dan penilaian kinerja guru dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian hasil pembelajaran dan pembimbingan serta pelatihan peserta didik.

2. Untuk membangun teamwork yg demokratis dan profesional untuk layanan bermutu dalam upaya peningkatan kinerja secara menyuluruh, di instansi adalah dengan cara meningkatkan profesionalisme anggota masing-masing dan menempatkan seseorang sesuai dengan keprofesianya dan apabila ada suatu persoalan, maka diseselesaikan dengan cara, musyawarah dan mufakat, dengan tidak menyalahkan antara yang satu dengan yang lainya, dan berupaya untuk lebih baik untuk melihat persoalanya pada masa-masa yang akan datang.

3. Keterkaitannya Komponen-komponen dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)yang tertuang dalam : a. Kurikulum b. Sarpras c. SDM d. Komitmen Stakeholder e. Analisis SWOT f. Profesionalitas

Page 2: Jawaban UAS NOR MUHAMMAD.doc

Adalah:

a. Kurikulum dan program pengajaran merupakan pijakan dalam proses pendidikan yang diselenggarakan pada sebuah lembaga pendidikan, Perencanaan dan pengembangan kurikulum nasional telah dilakukan Departemen Pendidikan Nasional pada tingkat pusat. Dalam manajemen berbasis sekolah di Indonesia untuk muatan lokal mengharuskan setiap satuan pendidikan diharapkan dapat mengembangkan dan memunculkan keunggulan program pendidikan tertentu sesuai dengan latar belakang tuntutan lingkungansosial masyarakat. Dengan otonomi sekolah dalam arti luas mempunyai fungsi untuk menghubungkan program-program sekolah dengan seluruh kehidupan peserta didik dan kebutuhan lingkungan sehingga setelah siswa menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan mereka siap pakai sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

b. Sarana dan Prasarana Pendidikan. Setiap satuan pendidikan tidak dapat melepaskan faktor sarana dan prasarana yang dapat dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, proses belajar dan mengajar. Manajemen sarana dan prasarana bertujuan dapat menciptakan kondisi yang menyenangkan baik guru maupun murid untuk berada di sekolah. Demikian pula tersedianya media pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan materi pelajaran sangat diperlukan manjerian pengelolala pendidikan di satuan pendidikan.

c. SDM (Sumber Daya Manusia) dalam pengelolaan SDM pendidikan tidak lepas dari dua unsur yang saling berkaitan yakni a.Tenaga Kependidikan dan b. Kesiswaan.

a. Manajemen Tenaga Kependidikan

Peningkatan produktivitas dan prestasi kerja dapat dilakukan dengan meningkatkan sumber daya manusia , Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan dengan cara mengikut sertakan pada kegiatan-kegiatan yang menunjang pada kinerja seluruh unsur sekolah. Manajemen tenaga kependidikan (guru dan personil) mencakup beberapa hal yaitu: (1) perencanaan pegawai, (2) pengadaan pegawai, (3) pembinaan dan pengembangan pegawai, (4) promosi dan mutasi, (5) pemberhentian pegawai, (6) kompensasi, dan (7) penilaian pegawai (Mulyasa, 2002:42).Hal ini menunjukkan, bahwa keberhasilan pengelolaan pendidikan pada sebuah sekolah apabila Kepala Sekolah memiliki kemampuan untuk menciptakan kondisi yang melibatkan pada semua unsur pengelola sekolah.

b. Manajemen Kesiswaan.

Salah satu tugas sekolah diawal tahun pelajaran baru adalah menata siswa. Manajemen kemuridan adalah penataan dan pengaturan kegiatan yang berhubungan dengan peserta didik (murid), awal pendaftaran sampai mereka lulus, tetapi bukan sekedar pencatatan data peserta didik, melainkan meliputi

Page 3: Jawaban UAS NOR MUHAMMAD.doc

aspek lebih luas yang secara operasional dapat membantu upaya pertumbuhan murid melalui proses pendidikan di sekolah (Mulyasa, 2002:46).Meskipun Pencatatan sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan manajemen kemuridan, buku presensi murid, buku raport, daftar kenaikan kelas, buku mutasi murid, dan sebagainya. Manajemen kemuridan dimaksudkan bertujuan mengatur berbagai kegiatan pembelajaran di sekolah berjalan.dengan kondusif. Menurut Sutisna dalam Mulyasa (2002) ada tiga yaitu:(1) penerimaan murid baru, (2) kegiatan pelaporan kemajuan belajar murid, dan (3) bimbingan dan pembinaan disiplin murid. Sedangkan tanggung jawab Kepala sekolah dalam mengelola bidang kemuridan adalah:a) Kehadiran murid di sekolah dan masalah-masalah bidang kemuridan yang Berhubungan.dengan.hal.studi.b) Penerimaan, orientasi,klasifikasi, dan pembagian kelas murid dan Pembagian.program.studi.c).....Evaluasi.dan.pelaporan.kemajuan.belaja.rmurid.d) Program supervisi bagi murid yang mempunyai kelainan, seperti mengulang pengajaran (remid), perbaikan, dan pengajaran luar biasae)....Pengendalian kedisiplinan murid belajar di sekolahf).....Program bimbingan dan penyuluhan bagi seluruh murid. g) Program kesehatan dan keamanan murid belajar, terutama ketenangan belajarmurid.di.kelas. h) Penyesuaian pribadi, sosial, dan emosional murid (Mulyasa, 2002:46)

d. Komitmen Stakeholder atau Hubungan Masyarakat, Hubungan antara sekolah dengan orang tua/wali murid serta masyarakat pada hakekatnya merupakan suatu sarana sangat berperan dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan pribadi murid di sekolah. Sekolah dan orang tua/wali murid memiliki hubungan yang sangat erat dalam mencapai tujuan sekolah atau pendidikan secara efektif dan efisien. Gaffar dalam Mulyasa menyatakan, bahwa hubungan sekolah dengan orang tua/wali murid bertujuan antara lain: (1) memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan murid; (2) memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat; dan (3) menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah (Mulyasa, 2002:50). Pada konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) , manajemen hubungan sekolah dengan orang tua wali murid diharapkan berjalan dengan baik. Hubungan yang harmonis membuat masyarakat memiliki tanggung jawab untuk memajukan sekolah. Penciptaan hubungan dan kerja sama yang harmonis, apabila masyarakat mengetahui dan memiliki gambaran yang jelas tentang sekolah. Gambaran yang jelas dapat diinformasikan kepada masyarakat melalui laporan kepada orang tua wali murid, kunjungan ke sekolah, kunjungan ke rumah murid, penjelasan dari staf sekolah, dan laporan tahunan sekolah

e. Analisis SWOT, Langkah pertama dalam analisis SWOT adalah membuat sebuah lembaran kerja dengan jalan menarik sebuah garis persilangan yang membentuk empat kuadran, keadaan masing-masing satu untuk kekuatan, kelemahan, peluang/kesempatan, dan ancaman. Secara garis besar lembaran kerja tersebut diperlihatkan dalam lembar-1. Langkah berikutnya adalah membuat daftar item spesifik yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi di bawah topik masing. Dengan membatasi daftar sampai 10 poin atau lebih sedikit, untuk menghindari generalisasi yang berlebihan (Johnson, et al., 1989). Strength (S) , adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini. 1) Pro-perubahan, yaitu proses pembelajaran yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan daya kreasi, inovasi, nalar, dan

Page 4: Jawaban UAS NOR MUHAMMAD.doc

eksperimentasi untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan baru, a joy of discovery 2) Menerapkan model pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan; student centered; reflective learning, active learning; enjoyable dan joyful learning, cooperative learning; quantum learning; learning revolution; dan contextual learning, yang kesemuanya itu telah memiliki standar internasional 3) Menerapkan proses pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran; 4) Proses pembelajaran menggunakan bahasa Inggris, khususnya mata pelajaran sains, matematika, dan teknologi 5) Proses penilaian dengan menggunakan model penilaian sekolah unggul dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya, dan dalam penyelenggaraan SBI harus menggunakan standar ISO 9001 versi 2000 atau sesudahnya dan ISO 14000, dan menjalin hubungansister school.

Weakness   (W) , adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.1. Standar Pendidik yang disekolah yang sudah masih pada taraf Standar Nasional2. Tidak Semua guru mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK3. Belum banyak ruang kelas dilengkapi sarana pembelajaran berbasis TIKOpportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.Memiliki kemampuan-kemampuan bertaraf nasional plus internasional sekaligus, yang ditunjukkan oleh penguasaan SNP Indonesia dan penguasaan kemampuan-kemampuan kunci yang diperlukan dalam era global.Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa depan.Ancaman Internal1) Program belum dilaksanakan dengan riset yang mendalam dan konsepnya

lemah sehingga belum memiliki arah dan tujuan yang jelas sehingga2)  Siswa yang tidak mampu dan siswa yang mampu dalam mengikuti pelajaranAncaman Exsternal1) Kecemburuan sosial dalam rangka pembagian anggaran2) Tujuan pendidikan yang misleading3) Kebijakan bertolak belakang dengan otonomi sekolah dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)4) Lulusan tidak sesuai yang diharapkan yaitu menguasai kurikulum internasional dan dapat berbahasa Inggris dengan lancar.Jika digunakan dengan benar maka dimungkinkan bagi sekolah mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai situasi sekolah itu baik hubungan dengan masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan lain, maupun lapangan kerja yang akan dimasuki siswa

f. Profesionalitas. Guru dalam manajemen berbasis sekolah berfungsi untuk meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar disekolah melalui kegiatan pemecahan masalah, melakukan uji coba dan mengembangkan ide-ide baru proses pembelajaran, serta kegiatan lain yang menunjang kemajuan pendidikan disekolah. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik adalah sebagai berikut.(1)    Meningkatkan kualitas dan kemampuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran.(2)    Berdiskusi tentang rencana pembelajaran.(3)    Berdiskusi tentang substansi materi pembelajaran.(4)    Berdiskusi tentang pelaksanaan proses belajar mengajar termasuk evaluasi pengajaran.(5)    Melaksanakan observasi aktivitas rekan sejawatdi kelas.

Page 5: Jawaban UAS NOR MUHAMMAD.doc

(6)    Mengembangkan kompetensi dan performansi guru.(7)    Mengkaji jurnal dan buku pendidikan.(8)    Mengikuti studi lanjut dan pengembangan pengetahuan melalui kegiatan ilmiah.(9)    Melakukan penelitian.(10)    Menulis artikel.(11)    Meneyusun laporan penelitian.(12)    Menyusun makalah.(13)    Menyusun laporan atau review buku.

4. Penjelasan masing-masing tipologi penerima adopsi yang dimaksud, yakni : a) Inovator, b) Pengguna awal (early adopter ), c) Mayoritas awal (early majority), d) Mayoritas akhir (late majority), dan e). Lamban (laggard).a) Inovator adalah kelompok orang yang berani dan siap untuk mencoba hal-hal baru. Biasanya orang-orang ini adalah mereka yang memiliki gaya hidup dinamis di perkotaan yang memiliki banyak teman atau relasi.

b) Pengguna awal (early adopter ). Kategori adopter ini menghasilkan lebih banyak opini dibanding kategori lainnya, serta selalu mencari informasi tentang inovasi.

c) Mayoritas awal (early majority). Kategori pengadopsi seperti ini akan berkompromi secara hati-hati sebelum membuat keputusan dalam mengadopsi inovasi, bahkan bisa dalam kurun waktu yang lama. Orang-orang seperti ini menjalankan fungsi penting untuk menunjukkan kepada seluruh komunitas bahwa sebuah inovasi layak digunakan atau cukup bermanfaat.

d) Mayoritas akhir (late majority). Kelompok yang ini lebih berhati-hati mengenai fungsi sebuah inovasi. Mereka menunggu hingga kebanyakan orang telah mencoba dan mengadopsi inovasi sebelum mereka mengambil keputusan.

e) Lamban (laggard). Kelompok ini merupakan orang yang terakhir melakukan adopsi inovasi. Mereka bersifat lebih tradisional, dan segan untuk mencoba hal hal baru. Saat kelompok ini mengadopsi inovasi baru, kebanyakan orang justru sudah jauh mengadopsi inovasi lainnya, dan menganggap mereka ketinggalan zaman.

5. Revis Rogers (1983) teorinya keputusan tentang inovasi Electronic Road Pricing(ERP) dapat dibagi menjadi tahapan yaitu: Knowledge (pengetahuan), Persuasion (persuasi), Decision (keputusan), Implementation (pelaksanaan), dan Confirmation (konfirmasi).

a) Tahap pengetahuan. Dalam tahap ini, seseorang belum memiliki informasi mengenai inovasi ERP. Pada tahapan ini pemerintah melakukan proses pembelajaran hal-hal apa yang menjadi alternatif jalan keluar dari masalah kemacetan ibukota.

b) Tahap persuasi. Pada tahap ini pemerintah tertarik pada inovasi ERP dan aktif mencari informasi/detail mengenai inovasi ERP dengan belajar dan mengadopsi padanegara-negara yang sukses melakukan sistem ERP. Walaupun ada beberapa negara seperti Hongkong dan Thailand yang gagal menerapkan sistem ERP ini.

c) Tahap pengambilan keputusan. Pada tahap ini pemerintah mengambil konsep inovasi ERP dan menimbang keuntungan/kerugian dari menggunakan inovasi ERP dan memutuskan untuk menggunakan inovasi ERP dengan mengeluarkan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah terkait dengan kebijakan mengadopsi sistem ERP di Jakarta.

Page 6: Jawaban UAS NOR MUHAMMAD.doc

d) Tahap implementasi. Pada tahap ini pemerintah melakukan tahapan penerapan inovasi ERP dengan melakukan berbagai macam aspek seperti pengadaan alat, pembukaan tender, proses pembentukan infrastruktur, dan uji coba sistem ERP. Selama tahap ini pemerintah menentukan kegunaan dari inovasi dan dapat mencari informasi lebih lanjut tentang hal itu.

e) Tahap konfirmasi. Setelah sebuah penerapan inovasi ERP dibuat, pemerintah kemudian akan melakukan berbagai penelitian terkait penerapan ERP pada masyarakat untuk mendapatkan formula khusus ERP yang sesuai dengan Indonesia.