ZOOLOGI INVERTEBRATA NORBAITI

(3061024014)

YISE MIPDIANI (3061024079)

Pembahasan yang akan dijelaskan yaitu:

Filum Plathelmintes Klasifikasi kelas Costoda Karakteristik Costoda Siklus hidup dan gambarnya Taenia saginata Perannya bagi kehidupan manusia

Filum platyhelmintes Pengertian Platyhelminthes berasal dari bahasa

yunani, yaitu platy yang berarti pipih, dan helminthes yang berarti cacing. Jadi, Platyhelmenthes adalah cacing bertubuh pipih.

Ciri-ciri umum platyhelmintes

Tubuh simetri bilateral dan memiliki kepala. Tidak memiliki sistem peredaran darah dan pernafasan. Sistem pencernaan belum sempurna dan tanpa anus. Memiliki alat isap (sucker) Sistem saraf terdiri dari ganglion otak dan saraf-saraf tepi

berupa saraf tangga tali.

Klasifikasi Platyhelminthes Ada 3 kelas yaitu: a) Turbellaria (cacing berambut getar) b) Trematoda (cacing isap) c) Cestoda (cacing pita)

CESTODA (CACING PITA)

Kelas cestoda ada 2 yaitu:

1. Cestodaria 2. Eucestoda Contohnya: Taenia solium (cacing pita babi) Taenia saginata (cacing pita sapi) Taenia pisiformis (cacing pita pada anjing

dan kucing) Echinococcus Granulosus, dll.

Karakteristik cestoda yaitu: Ciri-ciri tubuh: pipih panjang seperti pita, bagian

tubuhnya terdiri dari: kepala, leher, dan segmen-segmen (proglotid).

Cestoda bersifat parasit karena menyerap sari makan dari usus halus inangnya.

Siklus hidup Taenia saginata

Pada proglotid yang masak telah terjadi fertilisasi sel telur oleh sel sperma. Fertilisasi terjadi dengan sendirinya dalam satu proglotid atau fertilisasi silang antarproglotid atau antar dua cacing. Sel telur yang telah dibuahi berkembang menjadi embrio. Cacing pita dewasa pada tubuh bagian belakang terdapat proglotid yang masak. Proglotid tersebut mengandung embrio yang nantinya akan keluar ke alam bebas bersama tinja. Apabila proglotid tersebut termakan oleh sapi/babi, masuk ke dalam perut sapi/babi dan dicerna hingga embrio di dalamnya keluar. Embrio yang keluar tersebut disebut heksakan atau onkosfer. Kemudian, heksakan mengikuti peredaran darah di dalam tubuh sapi/babi, akhirnya masuk ke dalam jaringan otot dan membentuk kista, disebut sistiserkus. Dan apabila orang makan daging sapi/babi yang belum begitu matang dan mengandung sistiserkus, maka di dalam usus manusia kista akan pecah. Dari kista yang pecah keluarlah larva kecil, dan selanjutnya tumbuh menjadi cacing pita dewasa di dalam usus manusia.

http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Siklus_hidup_taenia.jpg

Peran Platyhelminthes bagi kehidupan manusia yaitu:

Kelas Platyhelminthes kebanyakan merugikan manusia dan sebagian besar hidup sebagai parasit di dalam usus, menghisap sari-sari makanan. Contoh: cacing pita merupakan parasit pada manusia.

Atau bisa dijadikan makanan bagi organisme lain. Contoh: Planaria.

WASSALAM…

TERIMAKASIH ATAS

PERHATIANNYA