Jawaban Tanya Jawab

2
1. Clocking kapal yang docking di Najatim itu biasanya dilakukan untuk kondisi yang bagaimana saja , apakah semua kapal yang di docking harus di clocking? 2. Meger test untuk kapal yang di docking di najatim dilakukan oleh siapa(galangan atau lainnya) dan saat kondisi bagaimana saja? 3. Dalam peraturan dikatakan bahwa untuk bisa mengecat dew point (suhu antara pelat dengan suhu lingkungan ) harus dibawah 40 0 C , tapi di lapangan di temukan saat pengecatan bagian bottom kapal ada pekerja yang melakukan pemotongan pelat dengan brandel bagaimana? JAWABAN 1. Clocking kapal yang docking di Najatim itu biasanya dilakukan untuk : Kapal yang melakukan penggantian pelat alas di bagian kamar mesin. Pemotongan pelat alas kamar mesin menggunakan mesin brandel potong menimbulkan panas yang sangat berbahaya bagi kapal. Selain itu panas ini menyebabkan pemuaian di bagian pondasi kamar mesin, oleh karena itu baut pondasi kamar mesin harus dikendorkan terlebih dahulu sebelum pengerjaan. Pengaruh panas dan kondisi baut yang sudah dikendorkan menyebabkan posisi torak mesin di setiap silinder tidak sama. Kapal yang masuk ke graving dock secara umum akan mengalami tarikan karena posisi dudukan kapal di graving dock najatim agak renggang sekitar 3 meter. Oleh karena itu setiap kapal yang repair di galangan najatim dianjurkan untuk melakukakan tes clocking. 2. Meger test di Galangan Najatim dilakukan oleh pihak ketiga yang kompeten. Saat ini di surabaya ada kurang lebih 4 perusahaan yang kompeten salah satunya PT ,,,...... yang ditunjuk oleh Najatim. Setiap kapal yang masuk ke Najatim pada umumnya dianjurkan untuk melakukan meger test ,hal ini untuk mencegah adanya korsleting dan mencegah terjadinya kebakaran. Tapi semua hal tersebut kembali lagi pada owner kapal dan BKI apakah akan dilakukan meger test atau tidak. 3. Dew point antara pelat dan suhu lingkungan saat pengecatan memang 40 0 C dan menjadi acuan untuk mencegah terjadinya

description

tanya jawab mengenai galanga

Transcript of Jawaban Tanya Jawab

Page 1: Jawaban Tanya Jawab

1. Clocking kapal yang docking di Najatim itu biasanya dilakukan untuk kondisi yang bagaimana saja , apakah semua kapal yang di docking harus di clocking?

2. Meger test untuk kapal yang di docking di najatim dilakukan oleh siapa(galangan atau lainnya) dan saat kondisi bagaimana saja?

3. Dalam peraturan dikatakan bahwa untuk bisa mengecat dew point (suhu antara pelat dengan suhu lingkungan ) harus dibawah 400 C , tapi di lapangan di temukan saat pengecatan bagian bottom kapal ada pekerja yang melakukan pemotongan pelat dengan brandel bagaimana?

JAWABAN

1. Clocking kapal yang docking di Najatim itu biasanya dilakukan untuk : Kapal yang melakukan penggantian pelat alas di bagian kamar mesin. Pemotongan

pelat alas kamar mesin menggunakan mesin brandel potong menimbulkan panas yang sangat berbahaya bagi kapal. Selain itu panas ini menyebabkan pemuaian di bagian pondasi kamar mesin, oleh karena itu baut pondasi kamar mesin harus dikendorkan terlebih dahulu sebelum pengerjaan. Pengaruh panas dan kondisi baut yang sudah dikendorkan menyebabkan posisi torak mesin di setiap silinder tidak sama.

Kapal yang masuk ke graving dock secara umum akan mengalami tarikan karena posisi dudukan kapal di graving dock najatim agak renggang sekitar 3 meter. Oleh karena itu setiap kapal yang repair di galangan najatim dianjurkan untuk melakukakan tes clocking.

2. Meger test di Galangan Najatim dilakukan oleh pihak ketiga yang kompeten. Saat ini di surabaya ada kurang lebih 4 perusahaan yang kompeten salah satunya PT ,,,...... yang ditunjuk oleh Najatim. Setiap kapal yang masuk ke Najatim pada umumnya dianjurkan untuk melakukan meger test ,hal ini untuk mencegah adanya korsleting dan mencegah terjadinya kebakaran. Tapi semua hal tersebut kembali lagi pada owner kapal dan BKI apakah akan dilakukan meger test atau tidak.

3. Dew point antara pelat dan suhu lingkungan saat pengecatan memang 400 C dan menjadi acuan untuk mencegah terjadinya kebakaran pada lapisan cat. Namun dengan kondisi beban kerja dan jadwal yang ada di Najatim cukup padat hal tersebut tidak bisa dilakukan. Dari vendor cat kapal biasanya akan mengirim seorang supervisor untuk mengawasi proses pengecatan kapal dan memberikan masukan teknis di lapangan untuk mencegah terjadinya kebakaran.