Jawaban soal perikatan

download Jawaban soal perikatan

If you can't read please download the document

Transcript of Jawaban soal perikatan

Jawaban Soal Ujian Akhir PerikatanNama: Ceprudin NIM: 082111012 Kelas ASA31. a. Penghibahan bisa batal demi hukum, yaitu apabila: 1. Penghibahan hanyalah dapat mengenai barang-barang yang sudah ada, Jika ia meliputi barang-barang yang baru akan ada dikemudian hari, maka hibah itu adalah batal (1667) 2. Si penghibah tidak boleh memperjanjikan bahwa ia tetap berkuasa untuk menjual atau memberikan kepada orang lain suatu barang yang termasuk dalam penghibahan . 3. Suatu hibah adalah batal jika dibuat dengan syarat bahwa si penerima hibah akan melunasi utang-utang atau beban lain. 4. Melarang penghibahan antara suami-istri selama perkawinan. Dalam hal Perjanjian penghibahan benda tak bergerak harus dilakukan dengan akte notaries, perjanjian perdamaian harus dibuat secara tertulis dan lain sebagainya. Apabila perjanjian yang demikian itu tidak memenuhi formalitas byang ditetapkan oleh undang-undang , maka ia adalah batal demi hukum. b. Tata cara penghibahan: 1. Untuk benda tidak bergerak ditetapkan suatu formalitas, dalam bentuk akte notaris. 2. Untuk barang-barang bergerak yang bertubuh atau surat penagihan hutang-hutang atas tunjuk, dapat dilakukan secara sah dengan penyerahan barangnya begitu saja kepada penerima hibah atau kepada seorang pihak ke 3 yang menerima pemberian hibah atas namanya. 3. Penghibahan tanah harus dilakukan dihadapan PPAT (lihat;PP No. 10 Th.1961 ttg pendaftaran tanah 2. Perjanjian Leasing atau sewa guna usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu. Sedangkan Perjanjian Jual Beli adalah suatu perjanjian ber timbal balik dalam mana pihak yang satu (penjual) berjanji untuk menyerahkan hak milik atas suatu barang. Sementara perjanjian sewa menyewa adalah suatu persetujuan, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kenikmatan suatu barang kepada pihak lain selama waktu tertentu, dengan pembayaran suatu harga yang disanggupi oleh pihak yang terakhir itu (Pasal 1548 KUH Perdata). 3. a. Joint Venture adalah suatu perusahaan baru yang didirikan bersama-sama oleh beberapa perusahaan yang berdiri sendiri terpisah dari perusahaan lama para pihak dengan menggabungkan potensi usaha seperti know-how dan modal dalam perbandingan yang telah ditetapkan menurut perjanjian kontrak yang telah disepakati bersama. b. UU RI No. 1 tahun 1967 tentang penanaman modal asing pasal 18 dalam setiap izin penanaman modal asing ditentukan jangka waktu berlakunya yang tidak melebihi 30 (tiga puluh) tahun.4.5.6.7.c. Mekanisme Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Menurut UU No. 2 Tahun 2004: 1) Penyelesaian dilakukan dengan musyawarah dan berunding bersama antara pekerja dan pengusaha yang terlibat, baik diperantarai pihak ketiga yang bersifat netral maupun tidak (nonlitigasi). 2) Apabila tahap pertama ini tidak mampu menyelesaikan perselisihan, maka barulah dibenarkan menggunakan sarana yang terakhir, yaitu pengadilan dengan menggunakan hukum acara sebagaimana ditentukan UU. Kedudukan kontrak franchise antara lisensi dan distributor adalah Lisensi adalah izin yang diberikan franchisor kepada franchisee. Kewajiban dari pihak franchisor adalah menyerahkan lisensi kepada franchisee. Sedangkan yang menjadi haknya adalah logo merek dagang, nama dagang, Format atau pola usaha yaitu sistem usaha yang terekam dalam bentuk buku pegangan yang sebagian isinya dalam rahasia usaha, rumus, resep, desain dan program khusus. Hak cipta atas sebagian dari hal diatas bisa dalam bentuk tertulis dan terlindungi dalam undang-undang hak cipta. a. Perjanjian kerja adalah Perjanjian antara pekerja dengan pengusaha/pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak. Sebagai suatu Undang-undang yang tujuannya antara lain untuk memberikan perlindungan kepada pekerja dalam mewujudkan kesejahteraan dan, meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarga. b. Alasan berakhirnya perjanjian kerja adalah: Pekerja meninggal dunia, Berakhir karena jangka waktu dalam perjanjian, Adanya putusan pengadilan dan atau putusan atau penetapan lembaga penyelsaian perselisihan hubungan industrial, Adanya keadaan atau kejadian yang di cantumkan dalam perjanjian kerja, Pemutusan hubungan kerja. Kewajiban penjual adalah menanggung kenikmatan tenteram atas barang tersebut dan menanggung terhadap cacat-cacat yang tersembunyi. Maksudnya adalah tanggungjawab penjual kalau rusak atau cacat, diwajibkn menanggung terhadap cacat-cacat tersembunyi pada barang yg dijualnya yang membuat barang tersebut tak dapat dipakai untuk keperluan yg dimaksudkan atau yg mengurangi pemakaian itu sehingga seandainya si pembeli mengetahui cacat tsb. Kewajiban ini merupakan konsekwensi dari pada jaminan yg oleh penjual diberikan kepada pembeli bahwa barang yang dijual dan diantar itu adalah sungguh-sungguh miliknya sendiri yg bebas dari sesuatu beban atau tuntutan dari sesuatu pihak. Penjual wajib untuk memberikan penggantian kerugian jika sampai terjadi pembeli karena suatu gugatan dari pihak ketiga, dengan putusan hakim dihukum untuk menyerahkan barang yang telah dibelinya kepada pihak ketiga tsb. 1. Kuasa umum, adalah kuasa yang diatur dalam Pasal 1795 KUH Perdata yang bertujuan mengurus kepentingan pemberi kuasa misalnya pengurusan harta kekayaan; 2. Kuasa khusus, adalah pemberian kuasa yang diberikandengan kewenangan yang sifatnya khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1795 KUH Perdata. Kewenangan tersebut untuk bertindak di depan institusi peradilan mewakili kepentingan hukum (law interset) pemberi kuasa dengan syarat-syarat diatur dalam Pasal 123 HIR. 3. Kuasa istimewa, adalah surat kuasa yang sifatnya khusus dikarenakan ada kepentingan pemberi kuasa yang sangat penting, misalnya peletakkan hipotek atau hak tanggungan kepunyaan pemberi kuasa, membuat perdamaian dan pengucapan sumpah, untuk dilakukan penerima kuasa. Surat kuasa istimewa diatur dalam Pasal 1795 KUH Perdata, Pasal 157 HIR dan Pasal 184 RBG. Pemberian kuasa istimewa harus berbentuk akta otentik yang dibuat dihadapan pejabat yang berwenang yakni Notaris sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 123 HIR;