Jawaban soal mata kuliah pembelajaran mtk sd kelas rendah

25
Jawaban Soal Mata Kuliah Pembelajaran MTK SD Kelas Rendah 1. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu Metode pembelajaran di sini dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model Pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran 2. Skenario Pembelajaran Matematika dengan CL tipe Jigsaw Prosedur pelaksanaan Jigsaw mirip dengan STAD, cara menentukan skor individu dalam kelompok (nilai perkembangan) dan kriteria penghargaan kelompok sama dengan tipe STAD. Menurut Slavin (1998), tipe Jigsaw terdiri 5 fase. Pembagian kelompok berdasarkan kriteria prestasi individu (dari ulangan sebelumnya atau pretest), gender, etnik dan ras. Tiap kelompok beranggotakan 2 – 4 orang. Kelompok Expert , jumlahnya disesuaikan dengan pokok bahasan materi yang dipelajari. Contoh, suatu topik/ pokok materi terdiri 4 sub pokok materi (pokok bahasan), maka kelompok expert jumlahnya juga 4. Masing-masing kelompok expert beranggotakan wakil dari sejumlah kelompok belajar siswa. Contoh :

Transcript of Jawaban soal mata kuliah pembelajaran mtk sd kelas rendah

Page 1: Jawaban soal mata kuliah pembelajaran mtk sd kelas rendah

Jawaban Soal Mata Kuliah Pembelajaran MTK SD Kelas Rendah

1. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita

terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu

proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,

menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu

Metode pembelajaran di sini dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis

untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Model Pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari

awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model

pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode,

dan teknik pembelajaran

2. Skenario Pembelajaran Matematika dengan CL tipe Jigsaw

Prosedur pelaksanaan Jigsaw mirip dengan STAD, cara menentukan skor individu

dalam kelompok (nilai perkembangan) dan kriteria penghargaan kelompok sama dengan tipe

STAD.

Menurut Slavin (1998), tipe Jigsaw terdiri 5 fase. Pembagian kelompok berdasarkan

kriteria prestasi individu (dari ulangan sebelumnya atau  pretest), gender, etnik dan ras. Tiap

kelompok beranggotakan 2 – 4 orang. Kelompok Expert , jumlahnya disesuaikan dengan

pokok bahasan materi yang dipelajari. Contoh, suatu topik/ pokok materi terdiri 4 sub pokok

materi (pokok bahasan), maka kelompok expert jumlahnya juga 4.

Masing-masing kelompok expert beranggotakan wakil dari sejumlah kelompok belajar siswa.

Contoh :

Suatu kelas terdiri dari 40 siswa, maka dapat dibentuk menjadi 10 kelompok (Kelompok

1, 2, 3 ……10). Tiap kelompok terdiri 4 orang siswa. Setelah kelompok belajar terbentuk,

guru membagikan LKS untuk dipela-jari bersama.

Pada kegiatan ini, oleh Slavin disebut Fase 1 (Reading). Selanjutnya, anggota masing-

masing kelompok tersebut berunding  mem-bagi tugas untuk masuk ke kelompok expert. 

Misalnya, pokok materi ter-diri dari 4 sub pokok materi/ bahasan, maka dapat dibentuk

sejumlah 4 kelompok expert (Expert A, B, C, D). Kemudian kelompok belajar tersebut

berunding untuk menentukan satu orang siswa sebagai wakil dari kelom-pok belajar

bergabung ke tiap kelompok expert A, B, C dan D, sesuai hasil perundingan. Jadi dalam

kelompok expert masing-masing beranggotakan 10 orang siswa.

Fase 2 (Expert Group Discussions) : Di dalam kelompok expert, siswa berdiskusi

membahas dan memecahkan masalah atau soal yang terdapat dalam LKS. Setelah diskusi

Page 2: Jawaban soal mata kuliah pembelajaran mtk sd kelas rendah

kelompok expert selesai, semua anggota kelompok expert kembali ke kelompok belajar

semula.

Fase 3 (Team reports) : Siswa yang ditunjuk sebagai wakil kelompok belajar di

kelompok expert menjelaskan kepada teman-temannya se kelompok. Demikian juga teman

dari expert yang lain menjelaskan kepada teman- teman sekelompok tentang apa yang

dibahas dan dikerjakan selama di dalam kelompok expert. Pada saat diskusi expert inilah,

guru dapat mem-berikan bimbingan, validasi materi dan jawaban siswa dari masing-masing

expert.

Fase berikutnya Fase 4 (Assessment) : Guru mengadakan kuis yang harus dikerjakan

oleh siswa secara individual. Hasilnya berupa nilai individu anggota kelompok.

Fase 5 (Team recognition) : Guru bersama siswa menghitung perubahan nilai awal

(base score) siswa dengan nilai hasil kuis secara individual menggunakan Tabel 1 (lihat

Tabel Nilai Peng-hargaan Kelompok STAD dan Jigsaw). Kemudian nilai semua siswa ang-

gota masing-masing kelompok dijumlahkan dan dirata-rata, maka akan diperoleh nilai antara

5 – 30 sebagai nilai kelompok. Untuk menentukan predikat kelompok, gunakan Tabel 2 

Penghargaan Kelompok, caranya sama seperti penghargaan kelompok pada model tipe

STAD.

Persiapan Guru :

a. Menyiapkan bacaan (LKS)

b. Kalau kegiatan expert berupa praktik atau demonstrasi, maka guru menyiapkan alat/

bahan

c. Menyiapkan instrumen untuk kuis

d. Menyiapkan tabel nilai pengamatan psikomotor dan sikap.

e. Menyiapkan tabel rekapitulasi nilai individu dikonversi ke nilai penghar-gaan kelompok

(lihat lampiran)

f. Menyiapkan tabel rekapitulasi rerata nilai kelompok

g. Menyediakan tanda penghargaan/ sertifikat untuk kelompok

3. Langkah-langkahnya adalah :

Fase 1 : Guru presentasi di depan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran dan

memberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari, misalnya konsep,

materi secara garis besar dan prosedur kegiatan (eksperimen).

Guru juga perlu menjelaskan tata cara kerjasama dalam kelompok, terutama

kepada kelompok atau kelas yang belum terbiasa menjalankan model CL.

Fase 2 : Guru membentuk kelompok, berdasarkan kemampuan (prestasi sebelumnya),

jenis kelamin, ras dan etnik. Jumlah anggota tiap kelompok antara 3-5 orang siswa

Page 3: Jawaban soal mata kuliah pembelajaran mtk sd kelas rendah

Fase 3 : Bekerja dalam kelompok, Siswa belajar bersama, diskusi, menjawab soal atau

mengerjakan eksperimen sesuai LKS yang diberikan guru

Fase 4 : Scafolding. Guru melakukan bimbingan kepada kelompok atau kelas

Fase 5 : Validation. Guru mengadakan validasi hasil kerja kelompok dan memberikan

kesimpulan hasil tugas kelompok

Fase 6 : Quizzes. Guru mengadakan kuis secara individual. Hasil nilai yang diperoleh tiap

anggota, dikumpulkan, kemudian dirata-rata dalam kelompok, untuk menentukan

predikat kelompok.

4. 3 Tahap Perkembanga Mental menurut Bruner

a. Tahap enaktif (0-2 tahun), seseorang melakukan aktivitas-aktivitas dalam upayanya untuk

memahami lingkungan sekitarnya. Artinya dalam memahami dunia sekitarnya, anak

menggunakan pengetahuan motorik. Misalnya melalui gigitan, sentuhan, pegangan dan

sebagainya.

b. Tahap ikonik (2-4 tahun), seseorang memahami objek-objek atau dunianya melalui

gambar-gambar dan visualisasi verbal. Maksudnya, dalam memahami dunia sekitarnya,

anak belajar melalui bentuk perumpamaan (tampil) dan perbandingan (komperasi)

c. Tahap simbolik (5-7 tahun), seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau gagasan-

gagasan yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan logika.

Dalam memahami dunia sekitarnya anak belajar melalui simbol-simbol bahasa, logika,

matematika dan sebagainya. Komunikasinya dilakukan dengan menggunakan banyak

sistem simbol. Semakin matang seseorang dalam proses pemikirannya, semakin dominan

sistem simbolnya. Meskipun begitu tidak berarti ia tidak lagi sistem enaktif dan ikonik.

Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu bukti masih

diperlukannya sistem enaktif dan ekonik dalam proses belajar.

Page 4: Jawaban soal mata kuliah pembelajaran mtk sd kelas rendah

Jawaban Soal Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling

1. Bimbingan Konseling adalah Proses pemberian bantuan (process of helping) kepada individu

agar mampu memahami dan menerima diri dan lingkungannya, mengarahkan diri, dan

menyesuaikan diri secara positif dan konstruktif terhadap tuntutan norma kehidupan ( agama

dan budaya) sehingga men-capai kehidupan yang bermakna (berbahagia, baik secara personal

maupun sosial)”

Bimbingan dan Konseling, “Proses interaksi antara konselor dengan klien/konselee baik

secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung (melalui media : internet, atau telepon)

dalam rangka mem-bantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau

memecahkan masalah yang dialaminya”.

2. Implementasi BK di SD

Di Sekolah Dasar, pelaksanaan program bimbingan berkaitan dengan enam aspek yang

idealnya dapat terpenuhi (Winkel, 1997: 160-161) yaitu:

a. Sebagai penjabaran dari tujuan pendidikan nasional bahwa pendidikan dasar

memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan

kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat

manusia serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan menengah.

b. Kebutuhan pada anak sekolah, yang terutama berkisar antara kebutuhan mendapatkan

kasih sayang dan perhatian, menerima pengakuan terhadap dorongan untuk memajukan

perkembangan kognitifnya serta memperoleh pengakuan dan teman sebaya.

c. Pola dasar bimbingan yang dipegang adalah pola generalis. Ini berarti bahwa semua

tenaga kependidikan yang lazimnya terdapat di jenjang pendidikan dasar dilibatkan

walaupun mungkin tersedia satu atau dua tenaga profesional di bidang bimbingan.

d. Komponen bimbingan yang diprioritaskan ialah pengumpulan data, pemberian informasi

dan konsultasi. Pengumpulan data meliputi beberapa hal yang pokok seperti kemampuan

belajar siswa dan latar belakang keluarga.

e. Bentuk bimbingan yang kerap digunakan ialah bimbingan kelompok. Sifat bimbingan

yang mencolok ialah sifat perseveratif dan preventif sehingga siswa dapat memiliki taraf

kesehatan mental yang wajar. Sifat korektif akan muncul apabila terjadi kasus

penyimpangan dari laju perkembangan normal yang biasanya berkaitan erat dengan

situasi keluarga. Ragam bimbingan yang mendapat urutan pertama adalah pribadi-sosial,

sedangkan ragam akademik dan ragam jabatan atau karier mendapat urutan yang kedua

dan ketiga.

f. Tenaga yang memegang peranan kunci bimbingan di Sekolah Dasar saat ini adalah guru

kelas, yang mengumpulkan data tentang siswa dan menyisipkan banyak materi informasi

dalam pengajaran

Page 5: Jawaban soal mata kuliah pembelajaran mtk sd kelas rendah

3. Prinsip Dasar Guru sebagai fasilitator dan motivator

Peran guru sebagai fasilitator membawa konsekuensi terhadap perubahan pola

hubungan guru-siswa, yang semula lebih bersifat “top-down” ke hubungan kemitraan. Dalam

hubungan yang bersifat “top-down”, guru seringkali diposisikan sebagai “atasan” yang

cenderung bersifat otoriter, sarat komando, instruksi bergaya birokrat, bahkan pawang,

sebagaimana disinyalir oleh Y.B. Mangunwijaya (Sindhunata, 2001). Sementara, siswa lebih

diposisikan sebagai “bawahan” yang harus selalu patuh mengikuti instruksi dan segala sesuatu

yang dikehendaki oleh guru.

Berbeda dengan pola hubungan “top-down”, hubungan kemitraan antara guru dengan

siswa, guru bertindak sebagai pendamping belajar para siswanya dengan suasana belajar yang

demokratis dan menyenangkan. Oleh karena itu, agar guru dapat menjalankan perannya sebagai

fasilitator seyogyanya guru dapat memenuhi prinsip-prinsip belajar yang dikembangkan dalam

pendidikan kemitraan, yaitu bahwa siswa akan belajar dengan baik apabila:

1. Siswa secara penuh dapat mengambil bagian dalam setiap aktivitas pembelajaran

2. Apa yang dipelajari bermanfaat dan praktis (usable).

3. Siswa mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan secara penuh pengetahuan dan

keterampilannya dalam waktu yang cukup.

4. Pembelajaran dapat mempertimbangkan dan disesuaikan dengan pengalaman-

pengalaman sebelumnya dan daya pikir siswa.

5. Terbina saling pengertian, baik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa

Peranan guru sebagai motivator

Sebagai seorang siswa rasa lelah, jenuh dan beberapa alasan lain bisa muncul setiap saat.   

Disinilah unsur guru sangat penting dalam memberikan motivasi, mendorong dan memberikan

respon positif guna membangkitkan kembali semangat siswa yang mulai menurun.    Guru seolah

sebagai alat pembangkit motivasi (motivator) bagi peserta didiknya, yaitu :

Bersikap terbuka, artinya bahwa seorang guru harus dapat mendorong siswanya agar

berani mengungkapkan pendapat dan menanggapinya dengan positif.    Guru juga harus

bisa menerima segala kekurangan dan kelebihan tiap siswanya.    Dalam batas tertentu,

guru berusaha memahami kemungkinan terdapatnya masalah pribadi dari siswa, yakni

dengan menunjukkan perhatian terhadap permasalahan yang dihadapi siswa, dan

menunjukkan sikap ramah serta penuh pengertian terhadap siswa.

Membantu siswa agar mampu memahami dan memanfaatkan potensi yang ada pada

dirinya secara optimal.    Maksudnya bahwa dalam proses penemuan bakat terkadang

tidak secepat yang dibayangkan.    Harus disesuaikan dengan karakter bawaan setiap

siswa. Bakat diibaratkan seperti tanaman.     Karena dalam mengembangkan bakat siswa

diperlukan “pupuk” layaknya tanaman yang harus dirawat dengan telaten, sabar dan

penuh perhatian.    Dalam hal ini motivasi sangat dibutuhkan untuk setiap siswa guna

Page 6: Jawaban soal mata kuliah pembelajaran mtk sd kelas rendah

mengembangkan bakatnya tersebut sehingga dapat meraih prestasi yang membanggakan.

Ini berguna untuk membantu siswa agar memiliki rasa percaya diri dan memiliki

keberanian dalam membuat keputusan.

Menciptakan hubungan yang serasi dan penuh kegairahan dalam interaksi belajar

mengajar di kelas.     Hal ini dapat ditunjukkan antara lain, menangani perilaku siswa

yang tidak diinginkan secara positif, menunjukkan kegairahan dalam mengajar, murah

senyum, mampu mengendalikan emosi, dan mampu bersifat proporsional sehingga

berbagai masalah pribadi dari guru itu sendiri dapat didudukan pada tempatnya.

4. Landasan

a. Landasan Agama

Landasan religius dalam layanan bimbingan dan konseling ditekankan pada tiga hal

pokok, yaitu : (a) manusia sebagai makhluk Tuhan; (b) sikap yang mendorong

perkembangan dari perikehidupan manusia berjalan ke arah dan sesuai dengan kaidah-

kaidah agama; dan (c) upaya yang memungkinkan berkembang dan dimanfaatkannya

secara optimal suasana dan perangkat budaya (termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi)

serta kemasyarakatan yang sesuai dengan dan meneguhkan kehidupan beragama untuk

membantu perkembangan dan pemecahan masalah.

b. Landasan Filosofis

Dari berbagai aliran filsafat yang ada, para penulis Barat .(Victor Frankl, Patterson,

Alblaster & Lukes, Thompson & Rudolph, dalam Prayitno, 2003) telah mendeskripsikan

tentang hakikat manusia sebagai berikut :

Manusia adalah makhluk rasional yang mampu berfikir dan mempergunakan ilmu

untuk meningkatkan perkembangan dirinya.

Manusia dapat belajar mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya apabila dia

berusaha memanfaatkan kemampuan-kemampuan yang ada pada dirinya.

Manusia berusaha terus-menerus memperkembangkan dan menjadikan dirinya sendiri

khususnya melalui pendidikan.

Manusia dilahirkan dengan potensi untuk menjadi baik dan buruk dan hidup berarti

upaya untuk mewujudkan kebaikan dan menghindarkan atau setidak-tidaknya

mengontrol keburukan.

Manusia memiliki dimensi fisik, psikologis dan spiritual yang harus dikaji secara

mendalam.

Manusia akan menjalani tugas-tugas kehidupannya dan kebahagiaan manusia

terwujud melalui pemenuhan tugas-tugas kehidupannya sendiri.

Manusia adalah unik dalam arti manusia itu mengarahkan kehidupannya sendiri.

Manusia adalah bebas merdeka dalam berbagai keterbatasannya untuk membuat

pilihan-pilihan yang menyangkut perikehidupannya sendiri. Kebebasan ini

Page 7: Jawaban soal mata kuliah pembelajaran mtk sd kelas rendah

memungkinkan manusia berubah dan menentukan siapa sebenarnya diri manusia itu

adan akan menjadi apa manusia itu.

Manusia pada hakikatnya positif, yang pada setiap saat dan dalam suasana apapun,

manusia berada dalam keadaan terbaik untuk menjadi sadar dan berkemampuan untuk

melakukan sesuatu.

c. Landasan Psikologis

Landasan psikologis merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman bagi

konselor tentang perilaku individu yang menjadi sasaran layanan (klien). Untuk

kepentingan bimbingan dan konseling, beberapa kajian psikologi yang perlu dikuasai

oleh konselor adalah tentang :

(a) motif dan motivasi ; rasa lapar, bernafas dan sejenisnya maupun motif sekunder yang

terbentuk dari hasil belajar, seperti rekreasi, memperoleh pengetahuan atau

keterampilan tertentu dan sejenisnya

(b) pembawaan dan lingkungan ; segala sesuatu yang dibawa sejak lahir dan merupakan

hasil dari keturunan, yang mencakup aspek psiko-fisik, seperti struktur otot, warna

kulit, golongan darah, bakat, kecerdasan, atau ciri-ciri-kepribadian tertentu.

(c) perkembangan individu ; berkenaan dengan proses tumbuh dan berkembangnya

individu yang merentang sejak masa konsepsi (pra natal) hingga akhir hayatnya,

diantaranya meliputi aspek fisik dan psikomotorik, bahasa dan kognitif/kecerdasan,

moral dan sosial. Beberapa teori tentang perkembangan individu yang dapat

dijadikan sebagai rujukan, diantaranya : (1) Teori dari McCandless tentang

pentingnya dorongan biologis dan kultural dalam perkembangan individu; (2) Teori

dari Freud tentang dorongan seksual; (3) Teori dari Erickson tentang perkembangan

psiko-sosial; (4) Teori dari Piaget tentang perkembangan kognitif; (5) teori dari

Kohlberg tentang perkembangan moral; (6) teori dari Zunker tentang perkembangan

karier; (7) Teori dari Buhler tentang perkembangan sosial; dan (8) Teori dari

Havighurst tentang tugas-tugas perkembangan individu semenjak masa bayi sampai

dengan masa dewasa.

(d) belajar ; Manusia belajar untuk hidup. Tanpa belajar, seseorang tidak akan dapat

mempertahankan dan mengembangkan dirinya, dan dengan belajar manusia mampu

berbudaya dan mengembangkan harkat kemanusiaannya. Inti perbuatan belajar

adalah upaya untuk menguasai sesuatu yang baru dengan memanfaatkan yang sudah

ada pada diri individu.

(e) kepribadian ; aspek-aspek kepribadian, yang mencakup :

Karakter; yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsiten

tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.

Temperamen; yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi

terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.

Page 8: Jawaban soal mata kuliah pembelajaran mtk sd kelas rendah

Sikap; sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau ambivalen.

Stabilitas emosi; yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan

dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, sedih, atau putus asa.

Responsibilitas (tanggung jawab), kesiapan untuk menerima resiko dari tindakan

atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima resiko secara wajar, cuci

tangan, atau melarikan diri dari resiko yang dihadapi.

Sosiabilitas; yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan

interpersonal. Seperti: sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan

berkomunikasi dengan orang lain.

d. Landasan Social dan Budaya

Pederson dalam Prayitno (2003) mengemukakan lima macam sumber hambatan yang

mungkin timbul dalam komunikasi sosial dan penyesuain diri antar budaya, yaitu : (a)

perbedaan bahasa; (b) komunikasi non-verbal; (c) stereotipe; (d) kecenderungan menilai;

dan (e) kecemasan. Kurangnya penguasaan bahasa yang digunakan oleh pihak-pihak

yang berkomunikasi dapat menimbulkan kesalahpahaman. Bahasa non-verbal pun sering

kali memiliki makna yang berbeda-beda, dan bahkan mungkin bertolak belakang

Terkait dengan layanan bimbingan dan konseling di Indonesia, Moh. Surya (2006)

mengetengahkan tentang tren bimbingan dan konseling multikultural, bahwa bimbingan

dan konseling dengan pendekatan multikultural sangat tepat untuk lingkungan berbudaya

plural seperti Indonesia. Bimbingan dan konseling dilaksanakan dengan landasan

semangat bhinneka tunggal ika, yaitu kesamaan di atas keragaman

e. Landasan IPTEK

Moh. Surya (2006) mengemukakan bahwa sejalan dengan perkembangan teknologi

komputer interaksi antara konselor dengan individu yang dilayaninya (klien) tidak hanya

dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi dapat juga dilakukan melalui hubungan

secara virtual (maya) melalui internet, dalam bentuk “cyber counseling”. Dikemukakan

pula, bahwa perkembangan dalam bidang teknologi komunikasi menuntut kesiapan dan

adaptasi konselor dalam penguasaan teknologi dalam melaksanakan bimbingan dan

konseling.

Dengan adanya landasan ilmiah dan teknologi ini, maka peran konselor didalamnya

mencakup pula sebagai ilmuwan sebagaimana dikemukakan oleh McDaniel (Prayitno,

2003) bahwa konselor adalah seorang ilmuwan. Sebagai ilmuwan, konselor harus mampu

mengembangkan pengetahuan dan teori tentang bimbingan dan konseling, baik

berdasarkan hasil pemikiran kritisnya maupun melalui berbagai bentuk kegiatan

penelitian

Page 9: Jawaban soal mata kuliah pembelajaran mtk sd kelas rendah

Jawaban Soal Mata Kuliah Pembeljaran IPS SD

1. Pembelajaran IPS SD

a. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga,

sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan

berbagai permasalahannya.

b. Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi,

komunikasi, transportasi.

c. Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang

terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.

d. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari

sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan kejadian-

kejadian yang besar.

e. Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian, permainan,

keluarga.

Konsep Dasar IPS

a. mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan

kewarganegaraan, pedagogis, dan psikologis.

b. mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan

masalah, dan keterampilan sosial

c. membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan

d. meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat

yang majemuk, baik secara nasional maupun global.

2. Hal-hal tersebut adalah :

a. hubungan sosial: semua hal yang berhubungan dengan interaksi manusia tentang proses,

faktor-faktor, perkembangan, dan permasalahannya dipelajari dalam ilmu sosiologi

b. ekonomi: berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan manusia, perkembangan, dan

permasalahannya dipelajari dalam ilmu ekonomi

c. psikologi: dibahas dalam ilmu psikologi

d. budaya: dipelajari dalam ilmu antropologi

e. sejarah: berhubungan dengan waktu dan perkembangan kehidupan manusia dipelajari

dalam ilmu sejarah

f. geografi: hubungan ruang dan tempat yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan

manusia dipelajari dalam ilmu geografi

g. politik: berhubungan dengan norma, nilai, dan kepemimpinan untuk mencapai

kesejahteraan masyarakat dipelajari dalam ilmu politik

Page 10: Jawaban soal mata kuliah pembelajaran mtk sd kelas rendah

3. Hal-hal yang termasuk dokumen dengan nilainya bagi pembelajaran IPS

Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga,

sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan berbagai

permasalahannya.

Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi,

komunikasi, transportasi.

Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang

terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.

Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari

sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan kejadian-

kejadian yang besar.

Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian, permainan,

keluarga.

4. Fungsi, tujuan serta aza evaluasi

a. Fungsi diadaka evaluasi adalah sebagai bukti-bukti dan panduan dalam proses

melakukan perubahan pada diri siswa secara sadar yang dilakukan untuk

mengembangkan kepribadian dan kemampuan siswa di dalam dan di luar sekolah, dan

berlangsung seumur hidup”.

b. Tujuan diadakan evaluasi belajar adalah:

Untuk memperbaiki proses belajar mengajar (PBM).

Untuk menemukan angka kemajuan hasil belajar siswa.

Untuk penjurusan.

Untuk mengenal latar belakang siswa yang mendapatkan kesulitan belajar.

c. Asas-asas evaluasi belajar adalah meliputi:

Evaluasi harus dilaksanakan secara terus menerus.

Evaluasi harus menyeluruh (Conprehensive).

Evaluasi harus obyektif (Obyective).

Evaluasi harus dilaksanakan dengan alat pengukur yang baik.

Deskriminatif.

5. Yang dimaksud dengan :

a. Nilai edukatif, melalui pendidikan IPS, perasaan, kesadaran, penghayatan, sikap,

kepeduliaan, dan tanggung jawab sosial peserta didik ditingkatkan. Kepeduliaan dan

tanggungjawab sosial, secara nyata dikembangkan dalam pendidikan IPS untuk

mengubah perilaku peserta didik bekerja sama, gotong royong dan membantu pihak-

pihak yang membutuhkan;

Page 11: Jawaban soal mata kuliah pembelajaran mtk sd kelas rendah

b. Nilai praktis, dalam hal ini tentunya harus disesuaikan dengan tingkat umur dan kegiatan

peserta didik sehari-hari. Pengetahuan IPS yang praktis tersebut bermanfaat dalam

mengikuti berita, mendengakan radio, membaca majalah, menghadapi permasalahan

kehidupan sehari-hari

c. Nilai teoritis, peserta didik dibina dan dikembangkan kemampuan nalarnya kearah

dorongan mengetahui kenyataan (sense of reality), dan dorongan menggali sendiri dil

apangan (sense or discovery). Kemamuan menyelidiki, meneliti dengan mengajukan

berbagai pernyataan (sense of inquiry).

d. Nilai filsafat, peserta didik dikembangkan kesadaran dan penghayatan terhadap

keberadaanya di tengah-tengah masyarakat, bahkan ditengah-tengah alam raya ini. Dari

kesadaran keberadaan tadi, mereka disadarkan pula tentang peranannya masing-masing

terhasap masyarakat, bahkan terhadap lingkungan secara keseluruhan

e. Nilai ketuhanan, menjadi landasan kita mendekatkan diri dan meningkatkan IMTAK

kepada-Nya. Kekaguman kita selaku manusia kepada segala ciptaan-Nya, baik berupa

fenomena fisik-alamiah maupun fenomena kehidupan.

Page 12: Jawaban soal mata kuliah pembelajaran mtk sd kelas rendah

Jawaban Soal Mata Kuliah Strategi Pembelajaran SD

1. Strategi Pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru

dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Karena berguna sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan

kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.

2. Perbedaannya :

a. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita

terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu

proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,

menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.

Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1)

pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered

approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru

(teacher centered approach)

b. Strategi pembelajaran.

Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam

Strategi Pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003)

mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu:

Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan

sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera

masyarakat yang memerlukannya.

Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling

efektif untuk mencapai sasaran.

Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh

sejak titik awal sampai dengan sasaran.

Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran

(standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.

Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:

Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil

perilaku dan pribadi peserta didik.

Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang

paling efektif.

Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan

teknik pembelajaran.

Page 13: Jawaban soal mata kuliah pembelajaran mtk sd kelas rendah

Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan

ukuran baku keberhasilan.

c. Metode pembelajaran

Jadi, metode pembelajaran di sini dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan

praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran

yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya:

(1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman

lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.

d. Teknik Pembelajaran

Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan taktik

pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara

yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.

Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif

banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda

dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.

Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang

berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong

pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor

metode yang sama.

3. Ciri model pembelajaran yang baik

a. rasional teoritik yang logis disusun oleh perancangnya,

b. tujuan pembelajaran yang akan dicapai,

c. tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan secara

berhasil dan

d. lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.

e. Adanya keterlibatan intelektual – emosional peserta didik melalui kegiatan mengalami,

menganalisis, berbuat, dan pembentukan sikap

f. Adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif selama pelaksanaan model

pembelajaran

g. Guru bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator dan motivator kegiatan belajar

peserta didik

h. Penggunaan berbagai metode, alat dan media pembelajaran

Page 14: Jawaban soal mata kuliah pembelajaran mtk sd kelas rendah

4. Tiga tahapan tersebut adalah :

a. Tahap prainstruksional adalah tahapan yang ditempuh guru pada saat ia memulai

proses belajar dan mengajar. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru atau

oleh siswa pada tahapan ini:

Guru menanyakan kehadiran siswa dan mencatat siapa yang tidak hadir. Kehadiran

siswa dalam pengajaran, dapat dijadikan salah satu tolok ukur kemampuan guru

mengajar. Tidak selalu ketidakhadiran siswa, disebabkan kondisi siswa yang

bersangkutan (sakit, malas, bolos, dan  lain-lain), tetapi bisa juga terjadi karena

pengajaran dan guru tidak menyenangkan, sikapnya tidak disukai oleh siswa, atau

karena tindakan guru pada waktu mengajar sebelumnya dianggap merugikan siswa

(penilaian tidak adil, memberi hukuman yang menyebabkan frustasi, rendah diri dan

lain-lain).

Bertanya kepada siswa, sampai dimana  pembahasan pelajaran sebelumnya. Dengan 

demikian guru mengetahui ada tidaknya kebiasaan belajar siswa di rumahnya sendiri, 

setidak-tidaknya kesiapan siswa menghadapi pelajaran hari itu.

Mengajukan pertanyaan kepada siswa di kelas, atau siswa tertentu tentang bahan

pelajaran yang sudah diberikan sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

sampai di mana pemahaman materi yang telah diberikan. 

Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai bahan pelajaran yang

belum dikuasainya dari pengajaran yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Mengulang kembali bahan pelajaran yang lalu (bahan pelajaran sebelumnya) secara

singkat tapi mencakup semua bahan aspek yang telah dibahas sebelumnya. Hal ini

dilakukan sebagai dasar bagi pelajaran yang akan dibahas hari berikutnya nanti, dan

sebagai usaha dalam menciptakan kondisi belajar siswa. 

b. Tahap instruksional adalah tahap pengajaran atau tahap inti, yakni tahapan memberikan

bahan pelajaran yang telah disusun guru sebelumnya. Secara umum dapat diidentifikasi

beberapa kegiatan sebagai berikut:

Menjelaskan pada siswa tujuan pengajaran yang harus dicapai siswa. 

Menuliskan pokok materi yang akan dibahas hari itu yang diambil daribuku sumber

yang telah disiapkan sebelumnya. 

Membahas pokok materi yang telah dituliskan tadi. Dalam pembahasan materi itu

dapat ditempuh dua cara yakni:  (1)  pembahasan dimulai dari gambaran umum

materi pengajaran menuju kepada topik secara lebih khusus, (2) dimulai dari topik

khusus menuju topik umum. 

Pada setiap pokok materi yang dibahas sebaiknya diberikan contoh-contoh konkret.

Demikian pula siswa harus diberikan pertanyaan atau tugas, untuk mengetahui tingkat

pemahaman dari setiap pokok materi yang telah dibahas.

Page 15: Jawaban soal mata kuliah pembelajaran mtk sd kelas rendah

Penggunaan alat bantu pengajaran untuk memperjelas pembahasan setiap pokok

materi sangat diperlukan. 

Menyimpulkan hasil pembahasan dari pokok materi. Kesimpulan ini dibuat oleh guru

dan sebaiknya pokok-pokoknya ditulis dipapan tulis untuk dicatat siswa. Kesimpulan

dapat pula dibuat guru bersama-sama siswa, bahkan kalau mungkin diserahkan

sepenuhnya kepada siswa. 

c. Tahap evaluasi atau penilaian dan tindak lanjut dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan

tahapan ini ialah untuk mengetahui  tingkat keberhasilan dari tahapan kedua

(instruksional).  Ketiga tahap yang telah dibahas di atas, merupakan satu rangkaian

kegiatan yang terpadu, tidak terpisahkan satu sama lain. Guru dituntut untuk mampu dan

dapat mengatur waktu dan kegiatan secara fleksibel, sehingga ketiga rangkaian tersebut

diterima oleh siswa secara utuh.

5. Prinsip-prinsip dalam memilih strategi pembelajaran :

a. Interaktif

Proses pembelajaran merupakan proses interaksi baik antara guru dan siswa, siswa

dengan siswa atau antara siswa dengan lingkungannya. Melalui proses interaksi

memungkinkan kemampuan siswa akan berkembang baik mental maupun intelektual.

b. Inspiratif

Proses pembelajaran merupakan proses yang inspiratif, yang memungkinkan siswa untuk

mencoba dan melakukan sesuatu. Biarkan siswa berbuat dan berpikir sesuai dengan

inspirasinya sndiri, sebab pengetahuan pada dasarnya bersifat subjektif yang bisa

dimaknai oleh setiap subjek belajar.

c. Menyenangkan

Proses pembelajaran merupakan proses yang menyenangkan. Proses pembelajaran

menyenangkan dapat dilakukan dengan menata ruangan yang apik dan menarik dan

pengelolaan pembelajaran yang hidup dan bervariasi, yakni dengan menggunakan pola

dan model pembelajaran, media dan sumber-sumber belajar yang relevan.

d. Menantang

Proses pembelajaran merupakan proses yang menantang siswa untuk mengembangkan

kemampuan berpikir, yakni merangsang kerja otak secara maksimal. Kemampuan itu

dapat ditumbuhkan dengan cara mengembangkan rasa ingin tahu siswa melalui kegiatan

mencobaoba, berpikir intuitif atau bereksplorasi.

e. Motivasi

Motivasi merupakan aspek yang sangat penting untuk membelajarkan siswa. Motivasi

dapat diartikan sebagai dorongan yang memungkinkan siswa untuk bertindak dan

melakukan sesuatu. Seorang guru harus dapat menunjukkan pentingnya pengalaman dan

Page 16: Jawaban soal mata kuliah pembelajaran mtk sd kelas rendah

materi belajar bagi kehidupan siswa, dengan demikian siswa akan belajar bukan hanya

sekadar untuk memperoleh nilai atau pujian akan tetapi didorong oleh keinginan untuk

memenuhi kebutuhannya.

6. Tiga jenis strategi yang berkaitan dengan pembelajaran :

a. Strategi Pengorganisasian Pembelajaran

Reigeluth, Bunderson dan Meril (1977) menyatakan strategi mengorganisasi isi pelajaran

disebut sebagai struktural strategi, yang mengacu pada cara untuk membuat urutan dan

mensintesis fakta, konsep, prosedur dan prinsip yang berkaitan.

Strategi pengorganisasian, lebih lanjut dibedakan menjadi dua jenis, yaitu strategi mikro

dan strategi makro. Startegi mikro mengacu kepada metode untuk pengorganisasian isi

pembelajaran yang berkisar pada satu konsep, atau prosedur atau prinsip. Strategi makro

mengacu kepada metode untuk mengorganisasi isi pembelajaran yang melibatkan lebih

dari satu konsep atau prosedur atau prinsip.

b. Strategi Penyampaian Pembelajaran.

Strategi penyampaian isi pembelajaran merupkan komponen variabel metode untuk

melaksanakan proses pembelajaran. Fungsi strategi penyampaian pembelajaran adalah:

(1) menyampaikan isi pembelajaran kepada pebelajar, dan (2) menyediakan informasi

atau bahan-bahan yang diperlukan pebelajar untuk menampilkan unjuk kerja.

c. Strategi Pengelolaan Pembelajaran

Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan komponen variabel metode yang

berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara pebelajar dengan variabel metode

pembelajaran lainnya. Strategi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang

strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian mana yang digunakan selama proses

pembelajaran. Paling tidak, ada 3 (tiga) klasifikasi penting variabel strategi pengelolaan,

yaitu penjadwalan, pembuatan catatan kemajuan belajar siswa, dan motivasi.