JanTung

download JanTung

of 6

description

kuliah jantung

Transcript of JanTung

BAB I

PENDAHULUAN

Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot, otot jantung merupakan jaringan istimewa karena dilihat dari bentuk dan susunanya sama dengan otot serat lintang, tetapi cara bekerjanya menyerupai otot polos yaitu diluar kemauan kita (dipengaruhi oloeh susunan saraf otonom. Jantung dibungkus oleh jaringan ikat tebal yang disebut pericardium, terdiri dari dua lapisan yaitu perkardium visceral dan pericardium parietalis. Permukaan jantung yang diliputi oleh perikardium visceral lebih dikenal sebagai epikardium yang meluas sampai beberapa sentimeter diatas pangkal aorta dan arteri pulomonal. Selanjutnya jaringan ini akan berputar- lekuk menjadi pericardium pariaetal, sehingga terbentuk ruang pemisah yang berisi cairan bening licin agar jantung mudah bergerak saat pemompaan darah1.

Rongga perikardium normalnya berisi 15 50 ml cairan pericardium yang mengandung elektrolit, protein dan cairan limfe dan berfungsi sebagai lubrikan. Spectrum penyakit perikardiun mencakup defek kongenital, perikarditis, neoplasma dan kista. Etiologi terdiri dari pericarditis infeksi, pericarditis pada penyakit autoimun sistemik, sindrom pasca infark miokard atau perikarditis kronik2,

Perikarditis adalah peradangan perikard parietalis, visceralis atau keduanya. Respon perikard terhadap peradangan bervariasi dari akumulasi cairan atau darah (efusi perkard), deposisi fibrin, priliferasi jaringan fibrosa, pembentukan granuloma atau kalsifikasi. Itulah sebabnya manifestasi klinis perikarditis sangat bervariasi dari yang tidak khas sampai yang khas2.BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. DefinisiPerikarditis adalah peradangan perikardium parietalis, visceralis atau kedua-duanya yang dapat bermanifestasi sebagai: perikarditis akut, efusi perikard tanpa tamponade, efusi perikard dengan tamponade, perikarditis konstriktif 2,3.B. Etiologi Idiopatik

Infeksi virus, bakteri

Gangguan inflamasi seperti lupus eritematous sistemik, artritis rheumatoid, scleroderma, dan demam rematik Gangguan metabolism seperti hipotiroidisme, hiperkolesteromia Penyebab lain seperti neoplasma, obat, trauma.

C. Klasifikasi

Klasifikasi pericarditis baik secara klinis maupun etiologis sangat berguna oleh karena kelainan ini merupakan penyebab proses sakit paling umum yang mengenai perikardium.3Klasifikasi klinik

a. Perikarditis akut < 6 mingguFibrinosa

Efusif atau berdarah

b. Perikarditis subakut 6 minggu - 6 bulanKonstriktif

Efusif konstriktif

c. Perikarditis kronik lebih dari 6 mingguKonstriktif

Efusif

Adhesif

Klasifikasi etiologis

a. Perikarditis infesksiosaVirus

Piogenik

Tuberkulosis

Mikotik

b. Perikarditis non infeksiosaMiokard infark akut

Uremia

Neoplasia

Kolesterol

c. Perikarditis yang mungkin berhubungan dengan hipersensitifitas atau autoimunDemam rematik

Penyakit vascular kolagen

Lupus eritematous sistemik

Artritis rheumatoid

Scleroderma

Akibat obat

Prokainamid

Hidralazin

Pasca cedera kardiak

Pasca infark miokard

Pasca miokardiotomi

D. Patofisiologi

Patofisiologi perikarditis bermula dari adanya proses peradangan yang diakibatkan infeksi virus atau bakteri yang dapat menimbulkan kenaikan tekanan intrakardial. Kenaikan tersebut akan mempengaruhi daya kontraksi jantung, sehingga akhirnya dapat menimbulkan proses fibrotik dan penebalan perikardial, setelah lama kelamaan maka akan terjadi kontriksi perikardial dengan pembentukan cairan, jika berlangsung secara kronis maka akan menyebabkan fibrosis pembentukan jaringan ikat fibrosa yang berlebihan dalam suatu organ atau jaringan disebuah proses reparative atau reaktif.

Salah satu reaksi radang pada pericarditis akut adalah penumpukan cairan (eksudasi) didalam rongga perikard yang disebut sebagai efusi perikard. Efek hemodinamik efusi perkard ditentukan oleh jumlah dan kecepatan pembentukan cairan perikard. Efusi yang banyak atau yang timbul cepat akan menghambat pengisian ventrikel, penurunan volume akhir diastolic sehingga curah jantung sekuncup dan semenit berkurang. Kompensasinya adalah takikardi, tetapi pada tahap berat atau kritis akan menyebabkan gangguan sirkulasi dengan penurunan tekanan darah serta gangguan perfusi organ dengan segala akibatnya yang disebut sebagai tamponade jantunng. Bila reaksi radang ini terus berlanjut terus, perikard mengalami fibrosis, jaringan parut luas, penebalan, kalsifikasi dan juga terisi eksudat, yang akan menghambat proses diastolic ventrikel, mengurangi isi sekuncup dan semenit serta mengakibatkan kongesti sistemik (pericarditis konstriktif).

Gambar 1. Perikardium norma dan mengalami inflamasiE. Diagnosis

Tergantung manifestasi klinis perikarditis

a. Perikarditis akut. Sakit dada tiba-tiba substernal atau precordial, ke trapezius yang berkurang bila duduk dan bertambah sakit bila menarik napas, berganti posisi, batuk, berbaring atau menelan. Nyeri dada perikarditis berkurang dengan duduk tegak atau membungkuk kedepan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan friction rub yang disebabkan oleh adanya kontak antara perikardium visceral dan parietal yang mengalami inflamasi. Rubpaling baik didengarkan pada area left lower sternal border dan dapat menjalar ke apek jantung. Elektokardiografi menunjukkan elevasi segmen ST. Gelombang T umumnya keatas, tetapi bila ada miokardotis akan kebawah (inversi).

b. Tamponade Gejala klinik tamponade jantung sangat dipengaruhi oleh kecepatan akumulasi cairan perikardium. Akumulasi lambat memberi kesempatan kompensasi jantung yang lebih baik yaitu: takikardi, peningkatan resistensi vaskuler perifer dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Tetapi akumulasi yang cepat akan menimbulkan peregangan perikardium yang tidak adekuat dan berakibat fatal dalam beberapa menit. Pemeriksaan fisis tamponade jantung: Trias Beck meliputi hipotensi, peningkatan JVP dan suara jantung melemah.

Pulsus paradoksus: penurunan tekanan sistolik lebih dari 12 mm Hg pada saat inspirasi. Kussmaul sign: penurunan tekanan dan distensi JVP yang sebelumnya meningkat saat inspirasi. Tanda Ewart: gambaran redup di daerah di bawah skapula kiri ; terjadi pada efusi perikardial luas.

Umumnya tamnponade disertai pekak hati yang meluas, bunyi jantung melemah, friction rub, takikardi. Foto thorak menunjukkan: Paru normal kecuali bila sebabnya kelainan paru seperti tumor

Jantung membesar membentuk kendi (bila cairan > 250 ml)

EKG low voltage, elektrikal alternans (gelombang QRS saja, atau P, QRS dan T)

Ekhokardiografi DAFTAR PUSTAKA

1. Riladantono LI, Faisal B, Santoso K. Buku Ajar Kardiologi. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.2. Sudoyo AW, Bambang S, Idrus Alwi. 2009. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II edisi V. Jakarta 3. Perhimpunan dokter spesialis penyakit dalam Indonesia. 2008. Panduan pelayanan medik.