JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering...

96
I- I Wf;l " , r , f r 1 /' JAn nA PAl'.lOllTA T OTU'A , . j , I i I '0 P I P,I K 0 8,0 , , , I I \ 1 , I' I' \. I " ! " /'// , I l.t 1 " . CERIT'ERA DAN C ERITERA . ORANG , PIP! KORO , , ' 1\ ( ,,' • I \ , \

Transcript of JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering...

Page 1: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

I- I Wf;l "

, r

, f r

1 /'

JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A , . ~

j ,

I i

I

'0 P I P,I K 0 8,0 , , , I

I \ 1 , I'

I' \.

I

"

! "

/'//

, I

l.t 1 " .

CERIT'ERA DAN C ERITERA RAK v~;t . ORANG ,PIP!KORO ,

, '

1\ (

,,'

• I

\ , \

Page 2: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")
Page 3: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")
Page 4: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")
Page 5: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

dAHlIA PAllOllTA TOTU'A TO PIPIKDHO

BRANCH B1BUOGftAPHEfi :

CERITERA DAN CERITERA RAKYAT

ORANG PIPIKORO

I =:rre--'~

Page 6: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")
Page 7: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

PRAKATA

Buku Jarita pai' Lolita ·rotu'a to Pipikoro (Ceritera dan Cerite~a Ra~yat Orang Pipikoro) ini merupakan kumpulan ceritera-ceritera dari daerah Pipikoro dalam bahasa daerah, yaitu Bahasa Uma. Bahasa Uma dipergunakan oleh Kira-kira 20 ribu penutur yang sebagian besar di antaranya tinggal di Kecamatan Kulawi, Kabupaten Dongga1a, Propinsi Sulawesi Tengah.

Buku ini hasil program kerjasa~a Jniversitas Hasanuddin dan Summer Institute of Linguistics (SIL).

PREF.l\C8

This book, .Jarita pai' Lolita Totq'a to Pieikoro (Stories and Folk Tales of the Pipikoro People) is a collection of tales in the Uma langauge from the Pipikoro area. Uma is spoken by about 20,000 people, most of whom live in the Kulawi Subdistrict of Donggala District in the Indonesian province of Central Sulawesi.

This book is a result of the cooperative program between Hasanuddin University and the Summer Institute of Linguistics (SIL).

Page 8: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")
Page 9: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

JARITA PAl' LOLITA TOTU'A TO PIPIKORO

(Ceritera dan Ceritera Rakyat Orang Pipikoro)

(Stories and Folk Tales of the Pipikoro People)

Redaktur :

Hamzah Machmoed, M. A. (Bahasa Indonesia)

Herman Rigo (Bahasa Uma)

Ceritera dari :

Lewi Hopo, Mariam Hopo, Haral Launa, Yakub Paja, Herman Rigo

Terjernahan dari :

J. Laua dan Zebulon Ngale

Program Kerjasama Universitas Hasanuddin

dan

Summer Institute of Linguistics

1984

Page 10: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")
Page 11: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

IIU' BUKLJ (IS I BUKU)

PERBA~QIN~AN EJAAN 3AHASA INDONESIA 0AN EJAA~ BAHASA U~A • • • • • • . •

Ngkasipa' pai' Teko' ••••••.••• (Burung Ngkasipa' dengan Jerat)

Alo' pai' Rone Momeka'i ••. (Burung Enggang dan Burung Pipit Meneari Kutu)

D3nei to Moraju • • • • • • • . • . . • • (Burung yang Menolak Cint3)

Janei Kaa' pai' Jikura' Mowinti (Burung Gagak dan Burung Pipit Sal i n 9 Ad II K a k i )

L-3.13. M~kahunea' Se:nut Bunuh Diri)

, 8

.10

12

16

20

da~a pai' Kuliha' •••• (Ular Sawah dan Biawak)

• • • . 22

K~?be', Japi eai' Harirnau ••• --(K3mblng, gapl dan Harimau)

Rone Lei pai' Rone Suengke ••• --(Burung pipit Berllain Pantun)

26

34

~anusia' pai' Bengka ••••••.•••••• 36 (Dongen-J M3n'13ia Ijenqan Kerball)

Page 12: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

lopo' Dali' .•..... (Ko~ban Nasihat Sendiri)

ro ~o'eta hi rala wula . (~itik Hitam di Bulan)

Mokahi, Ka'omeana Motuda' (8e~~ain Gasing) -------

Sengi pai' Wonqi .. . .. (Ceritera tentang B~ngi ,jan ~ong i)

Tutura Topopeka . . . . • . (Riwayat 0rang ~e~ancing)

• • • • 40

• • • • • • • 42

• 44

· 48

· 56

Page 13: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

PERBA~DINGAN EJAAN BAHASA INDONESIA DAN EJAAN BAHASA UMA

8agaimana Bahasa Uma dibaca, dan apa perbedaan ejaannya dari ejaan Bahasa Indonesia? Sebenarnya, membaca 8ahasa Uma tidak begitu sulit. Abjad yang dipakai untuk Bahasa Uma sama dengan abjad Bahasa Indonesia. Hanya terdapat sedikit perbedaan. Orang yang sudah tahu paham Bahasa Indonesia dapat belajar membaca Bahasa Uma dalam beberapa menit latihan saja.

Huruf hidup. Huruf hidup (vokal) yang dipakai d~l~m Bahasa Uma, yaitu a, e, i, 0, dan u, ucapannya sarna dengan huruf hidup Bahasa Indonesia.-

Huruf a:

!iuruf e:

guruf i:

Huruf 0:

Huruf u:

Kecuali "enam" atau Bahasa Uma. diucapkan e "bebek".

13ahasa Indonesia

berkata sa1\pah

ter-ong rela bebek

di sini i3i

dorong omong

berburu tamu

Bahasa Uma

mokata (gatal) ampa (ranj au)

sero (kana luka) tela (batu api) kebe

, (kambing)

rini (d ind ing) ihi (daging)

radoro (d i tusuk) rno,no (sampah)

uru (ikan) hunamu (dada)

bunyi huruf e pepet, seperti dalam kata "telan", tidak dipakai sarna sekali dalam

Huruf e dalarn Bahasa Uma selalu tajan, seperti dala~ kat a "rela" dan

Bahasa Uma berbeda sedikit dari 8ahasa Indonesia

1

Page 14: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

dalam hal huruf hidup "kembar", yaitu huruf hidup yang diulangi atau ditarik. Misalnya:

mehini (bersinar) hinii (kencang)

wawu (babi) ngkatiwuu (capung)

dota (mau) doota (te'll3n kita)

wala (pagar) walaa (tumbuh-tumbuhan

yang merambat)

Demikian pula dalam Bahasa U~a, dua atau tiga huruf hidup dapat disusun berturut-turut dalan satu kata, seperti poniua' (tem~at ~andi), mperuii (mengeluarkan duri), bea~~ (ke:niri), atau kalaua (guna) .

Tanda Hamzah. Dala~ ejaan Bahasa Uma, sering di1apat suatu tanda yang dinamai "hamzah" ('). Hamzah ini merupakan se~aca~ tekanan atau pernentian angin dari kerongkongan, seperti yang biasa didengar dala'll ~ata Bahasa Indonesia "saat" (sa'at) atau "bardoa" (berdo'a). Dala'll Bahasa Indonesia, hamzah ini ti1ak biasa ditulis. Teta~i da1a~ dahasa Uma, ha~zah ini sangat penting. Saring ka1i ka1au satu ha'1lzah saja dita'1lbah atau diha~us dari satu kata Bahasa Uma, arti kata itu dapat diubah sama seka1i. "1isa1nya:

moto1lo (berat) 'DotO'DO' (enak)

ihi (daging) ihi' (isi)

opa opa

( u;npan) (atap di uj ung rumah)

Hamzah ini huruf hidup.

juga dapat Misalnya:

uma (t ida~) ll'1la (pa'1ldn)

awo (semacam ba~bll) awo' (ibu tiri)

pongko (penara) ponqko' (kuduk)

Jipergunakan di antara dua

2

Page 15: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

ra a ra3

raho ,

mohoa

(cabang) ,

(m3kan beras) raru a (darah) rarua (d idapat)

a (di~oton~) ratuai (dituangi) (b~ r~ba 'J) tu

, 3i (ad i k)

h:1a' (sung.Ii yang dibagi dua) ha'a (meja tempat memukul

kulit kayu)

Huruf mati. Sebagian besar huruf mati (konsonan) yang dipakai dala~ 8ahasa Uma sama dengan huruf mati yanJ dipakai dalan Bahasa Indonesia. Huruf ~ati ~, ~, ~, ~, i, k, !, ~, ~, £, E, ~, 1, dan w semua dipakai dala~ Bahasa Uma. Tetapi karena Iogat Bahasa Urna b~rbeda dari logat Bahasa Indonesia pada unumnya, ucapan huruf h, 1 dan w berbeda sedikit. Huruf h sering diu-;apKan dengan bunyi sengau, yaitu melalui hidung, misalnya hanga' "nama". Huruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, teristirnewa kalau berdarnpingan dengan huruf hidup a, o atau~. Misalnya, ngolu' "angin" atau molala "pedas". Huruf w diucapkan ag~k keras seperti bunyi geseran dan bukan seperti semi-vokal. Bandingkanlah kat a molawa "telanjang" dan kala'~ "guna".

Huruf i, g,~, ~, dan z tidak dipakai sarna sekali dalam Bahasa Urna, k~cuali dalam nama orang atau nama tempat, at au dala~ kata-kata yang dipinjarn dari bahasa lain.

Huruf ~, seperti dala~ kata Bahasa Indonesia "cicak", tidak dipakai dalam Bahasa Urna, kecuali dalam huruf rangkap .!!£, misalnya onc~ "beras" atau nculii' "pulang". Huruf ~ tidak dipakai dalarn Bahasa Uma, kecuali dalam huruf rangkap ~, misalnya monyenye "lembek" atau nyoko "belalang sentadu". Tetapi kat a-kat a yang dulu dieja dengan huruf e seperti daeo' "kuburan" dan sakaea "peran~" sekarang sudah lazim dieja dengan y, yaitu: dayo' dan sakaya. Perubahan ini terjadi mungkin karena pengaruh Bahasa

3

Page 16: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Indonesia dan Bahasa Kaili, atau karena perubahan Bahasa Uma sendiri.

Bahasa Indonesia sering memakai "gugus konsonan" , yaitu dua atau tiga huruf mati berturut-turut. Misalnya: EEibadi, pe~i, hikmat, bangsa, dan korban. Lagi pula, huruf matI teraapat pada akhir kata dalam Bahasa Indonesia. Misalnya: katak, ora~, sebab, dan ko~. T~tapi dalam Bahasa Uma tidak ada huruY mati pada akhir kata. Semua kata berakhir dengan a, e, i, 0, u atau (hamzah) . Begitu pula, susunan hurur mati dalam kata-kata Bahasa Uma lebih sederhana daripada Bahasa Indonesia. Gugus konsonan tidak dipakai dalam Bahasa Uma, kecuali huruf mati rangkap ~,~, ~, ~, nt dan ngk. Maka dalam hal ini Bahasa Uma lebih mudah pengucapannya daripada Bahasa Indonesia. Itulah sebabnya kata-kata yang dipinja~ dari Bahasa Indonesia sering diubah supaya sesuai dengan susunan huruf mati Bahasa Uma. Misalnya:

Bahasa Indonesia gambar sembahyang kantor suster tuan kapten

Bahasa Uma gampara sampae3 / samp~y3 kantoro' sute tua kapitee

Sebaliknya, dalam Bahasa Uma sering terdapat huruf mati rangkap pada awal kata yang tidak bisa dipakai dalam Bahasa Indonesia, yaitu: ~, nt, ~, dan ngk. Walaupun huruf rangkap ini dieja jengan dua atau tiga huruf, ucapannya seperti satu bunyi saja dan tidak bisa diceraikan.

4

Page 17: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Oi aW31 kata Oi ten9ah kat a

fluruf mp: mpoa (hangus) . ,

(saud ara) o.npl mpae ( tahun) tampo

, (kubangan)

~luruf nt: nta:nue (kacang ij 0) onti' (semut) ntimu (ketimun) lente (lemah)

Huruf ncima ' i (bersin) ,

(asam) nc: mo on co , (milir) konce (kaget) nca u

Huruf ngk: ngkatiwuu (capung) songko (topi) ngkoni' (makan) mangka (bus uk )

Huruf-huruf ini penting dalam Bahasa Uma, karena sering dipergunakan untuk membedakan kata-kata yang dipakai sehari-hari. Misalnya:

pae (pad i) ngkojo (sayur) (tahun) lc)jo

, (potong) mpae

koni' (nasi) tolu (tiga) ngkoni' (makan) ntolu (telur)

pai' (dan) oti (habis) . , (nanti) onti' (semut) mpal

Tekanan dan akhiran. 031am Bahasa Indonesia, akhiran "-nya" menunjukkan orang yang memiliki sesuatu. Pada waktu akhiran ini dipakai, tekanan kata pokok d ipindahkan satu suku ke. kanan. Misalnya: "RUmah" menjadi "ruMAHnya". Dalam hal ini Bahasa Uma berbeda dari Bahasa-rndonesia. Akhiran-akhiran dalam Bahasa Uma yang menunjukkan milik, yaitu -na (dia punya), -ta (kita punya), -ra (mereka punya), -nu atau -mu--(engka\.l punya) dan lain-lain, tidak mern?eng a ruh i tekanan p.::d a ka ta pokok. Misalnya:

5

Page 18: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

tina tinana tinaku tinaca tinata

"ibu" "ibunya" "ibuku" "ibu Inereka" "ibu kita"

Tekanan dalam kata tina jatuh pada suku pectama. Pada waktu akhiran -na, -ku, dan lain-lain ditambah, tekanan tetap pada suku pectama. Ucapannya "Tlnana", bukan "tiNAna".

Demikian pula dengan akhiran yang dipakai dengan kata kecja dalam Bahasa U.ma. Misalnya 1alam kalimat ini:

Rataramo. "Mereka 3ujah tiba"

~ekanan dalam kata pokok rata jatuh pada suku pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan") ditambah, tekanannya tetap pada suku itu. Akhican-akhiran ini tidak me~punyai tekanan tersendiri. Ucapannya "RAta-ra.no", bukan " ra taRAmo" atau IR~taRAmo".

6

Page 19: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

7

Page 20: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Danei Ngkasipa' pai' Teko'

Ria hadua ana tomane doko' mpobehi teko'.

Na'ala' ui haminee' pai' nanai. Oti mponai ui, pai'

na'ala' wo'o walo binee' hamika'. Na'ala' ui to oti

nanai, napataka' hi walo to nabinee'. Ba tolu

mata-miki, pai' hiloui mpopali' ohea danei. Nahilo

mopata damo laa' ngkasipa'. Na'ala'mi teko'na, pai'

nata'a. Ka'otina nata'a, napalahiimi hilou hi tomi.

Lingku'na hi tomi, liu mpu'umi ngkasipa'

haneamoko. Na'uli' patarana, mpo'uli'ki teko',

"Metibo'ko ngkai retu, apa' kitara."

Na'uli' teko', "Umaa metibo', apa tungkai'

natu'u pue'ku-a rei."

Na'uli' ngkasipa', "Ane umako dota metibo',

kusepamoko!"

Na'uli' we'ana, "Sepaimi dile."

Na'uli' teko', "Sepami hana, kupentoe mpai'

witi'nu."

Nasepa mpu u ngkasipa' teko' toe. Harintai

dilel Na'uli' ngkasipa' mpo'uli'ki teko', "Bahakaa

kuwol ft

Na'uli' teko', ftUmaa dota. Umapi mahae, tumai

pue'ku mpo'ala'ko. ft

Ko'ia mahae, rata mpu'umi pue' teko'. Na'ala'

danei woko' teko'na. Na'ule' woo'na, mate. Nakeni

hilou hi tomi pai' natunu. Oti natunu, nababehi

nede'. Danei we'ana ngkalimoko mpoka'eka' teko' pai'

pue' teko'.

8

Page 21: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Burung Ngkasipa' dengan Jerat

Ada seorang anak laki-laki yang bermaksud hendak membuat jerat. Diambilnya rotan lalu dirautnya. Setelah rotan itu selesai dirautnya, diambilnyalah sebilah bambu. Kemudian rotan yang sudah dirautnya itu dipasangnya pada bambu itu. Setelah sele~ai membuat tiga buah jerat, lalu berangkatlah ia mencari tempat burung melintas. Segera setelah dia menemukan lintasan burung ngkasipa', diambilnya jeratnya dan dipasangnya pada lintasan burung ngkasipa' tersebut.

Selesai memasang jerat, dia meninggalkan tempat itu dan pergi ke rumah. Sementara dia berada di rumah, lewatlah sepasang burung ngkasipa'. Burung yang jantan berkata kepada jerat, "Hei, keluar kau dari situ! Kami mau lewat!"

Jerat menjawab, "Aku tidak mau keluar dari sini, sebab aku ini sengaja dipasang oleh tuanku di sini."

Berkata lagi burung ngkasipa', "Ee, kalau engkau tidak mau keluar dari situ, aku akan tendang engkaul"

Burung b~tina lalu berkata, "Ayo, tendang saja dial"

Dijawab oleh jerat, "Tendang sajal Nanti aku tangkap kakimu." Lalu burung ngkasipa' menendang jerat itu, dan terjeratlah kakinya. Berkali-kali dia mencoba melepaskan kakinya tetapi sia-sia. ·Burung ngkasipa' berkata kepada jerat, "Tolong lepaskan savalA

Jawab jerat, "Aku tidak akan lepaskan kau. Lagi pula sebentar lagi tuanku akan datang." Tidak lama kemudian si pemilik jerat itu datang. Diambilnya burung hasil jeratnya lalu diputarnya leher burung itu dan akhirnya mati. Dibawanya pulang ke rumah dan setelah bulunya dibakar lalu dimasaknya.

Burung betina tadi terbang jauh karena takut kepada jerat dan tuannya.

9

Page 22: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Alo' pai' Rone Mo.eka'i

Owi nto'u, ka ko'iana mosisala hawe'ea binata,

lompe' to momako' hante witi', lompe' to menyolo,

pai' danei 1010 raoa, hewa topo'ompi' pai' topobalera

wadi.

Ralana ha'eo, na'uli' alo' mpo'uli'ki rone,

"Bale Roo, k i ta momeka' i! "

Na'uli' rone, "Hiapata, bale Aa, momeka'i?"

"Hi rehe'eta mai, 1010 watu." Hilouramo hi 1010

watu. Alo' to ri'ulu naka'i rone.

Ohami rone meka'i, na'uli' wo'omi hawo, "Aku'

wo'omi kuwo nuka'i, bale Aa!"

Na'uli' alo', "Waemi hawo le!"

wo'omi hawo naka'i alo'. Apa' bohe hana

Jadi', rone

alo' pai'

molanga wo'o ngujuna, ka nahilona kutu, natilo'--uma

muntu' kutu to natilo', hante woto rone napoi'omei'!

Mpohilo doora

metibo' •

rone to wori', me'eka'ramo, pai'

Ngkai ree, umarapa daho' ngkalimoko

mpomohui'

owl.

alo' • Me'eka' ra'ome'ra, hewa to momeka'i

10

Page 23: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Burung Bnggang dengan Burung Pipit Meneari Kutu

Dulu sebelum ada permusuhan--baik binatang yang berjalan dengan kaki, yang merayap, maupun yang di udara--semuanya hidup seperti ternan atau saudara saja.

Pada suatu hari, burung enggang berkata kepada burung pipit, "Sobat Pit, mari kita saling rnencari kutu!"

Burung pipit bertanya kepada burung enggang, nOi mana ternpat kita mencari kutu, sobat Nggang?"

Burung. enggang bilang, "Oi sana, di atas batu." Mereka pergi lalu duduk di atas batu. Mula-mula burung pipit yang mencari kutu burung enggang. Sesudah bosan mencari kutu di badan enggang, burung pipit berkata, "Sobat, sekarang giliranmu mencari kutu saya."

Burung enggang berkata, "Ya, baiklah." Sekarang gilirannya enggang yang mencari kutu. Burung enggang mempunyai badan yang besar dan paruh yang panjang. Jadi waktu melihat kutu, bukan kutu saja yang dipatuknya melainkan seluruh badan burung pipitl

Ketika melihat kejadian ini,.burung pipit yang lain menjadi takut dan terbang melarikan diri. Sejak saat itu burung pipit tidak berani lagi mendekati burung enggang. Mereka takut akan ditelan seperti burung pipit yang mencari kutu burung enggang dulu.

11

Page 24: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Dancito lIoraju

Ria hama'a danci to rahanga' Sulao', mpokahina

hama'a danci to rahanga' Pune, ke napotobine.

Na'uli'mi Sulao' mpo'uli'ki Balintutu', "Lawi'

nu'inca kona mololita, kusarumakako mpokenika kuwo

pekamaroku lou hi Pune kupokonoi kuna. n

Na'uli' Balintutu', "Mo'apaimi hana.

damo. "

Hiloua

Oti toe, louimi Balintutu' mpokeni pekamaro

Sulao' hi Pune. Na'uli'mi Balintutu', "Pai'a tumai, ..

mpok~ni pekamaro Sulao' hi iko, Pune, ane nupokonoi

hawo. II

Natompoi' Pune, nHa ncolai-wa Sulao'-e?"

Natompoi' Balintutu', "Ei', subo'i hawo! Ane

nuhiloi, ewa li'eku, li'ena. Lenceku, lencena."

Nahilo hawo Pune, uma lompe' lencena Balintutu'

pai'li'ena. Uma napokonoi Pune mpohilo Balintutu'.

Na'uli'mi Pune, "Hewa toe, Balintutu'. Uli'ki Sulao',

umai kupokonoi. Nukeni nculii' pekamarona."

Oti toe, merapi' nculii'mi Balintutu', mpokeni

nculii' pekamaro Sulao'. Ka ratana, na'uli'mi

Balintutu' hi Sulao', nOi nculii' pekamaronu, Sulao'.

Umako napokonoi."

Ka na'epena, peda'mi nonona Sulao'. Na'uli'mi,

"Tapopai kona?"

12

Page 25: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Burung yang Menolak Cinta

Ada seekor burung yang bernama Sulao'. Burung ini jatuh cinta kepada burung lain yang bernama Pune. Oia bermaksud hendak memperisteri Pune. Burung 5ulao' lalu berbicira kepada burung Balintutu' demikian: "Karena engkau pintar berbicara, saya sangat mengharapkan kesediaanmu membawa hadiah pinangan saya kepada Pune. Saya jatuh cinta kepadanya."

Burung Balintutu' katakan, "Ya, saya bersedia, nanti saya perg i." Kemudian burung BaJ intutu' berangkat membawa pinangan Sulao' tersebut. Katanya, "Saya diperintah oleh Sulao' membawa pinangannya untukmu Pune, kalau kau bersedia menerimanya."

Burung Pune bertanya kepada burung Balintutu', "Bagaimana, apakah dia gagah?"

Jawab Balintutu', nOh, memang tampanl seperti mukaku. Gerak-geriknya gerak-gerikku."

Mukanya seperti

Burung Pune memperhatikan muka dan gerak-gerik Balintutu' yang tidak menarik. Oia tidak suka melihat si Balintutu'. "Begini, Balintutu'," kata Pune, "beritahukan kepada Sulao' bahwa saya tidak suka kepadanya. Bawa pulang saja pinangannya ini."

Sesudah itu Balintutu' segera Minta permisi pulang. Setelah Balintutu' sampai di rumah Sulao' dia berkata kepada Sulao', "Pinanganmu ditolak Pune. Oia tidak suka kepadamu." Setelah didengarnya bahwa dia tidak diterima, Sulao' sakit hatinya. Sulao' berkata, "Yah, apa boleh buat?"

Pada suatu waktu Sulao' ingin jalan-jalan. Oia ganti pakaiannya dengan baju yang lehernya putih, des tar yang bagus. Kemudian dia mengikatkan pada pinggangnya pedang yang bersarung penuh hiasan. Setelah mengambil tombaknya dia berangkat dan melewati Pune yang sedang menjahit tempat sirih pinang. Pune melihat Sulao' lewat dan bertanya kepada temannya, "Aduhl Siapa pemuda yang baru saja lewat itu? Oia ganteng sekalil"

13

Page 26: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Ngkai ree, hangkani loga, modao'mi Sulao' •

Neampei bajuna to bula wuroko'na, pai' mosigai, pai'

ntaka' piho'na to rompenga uneoa'na, pai' mpaha'a

tampi, hilou mpotara Pune bulana modau batutuna.

Nahiloimi Sulao' liu. Napekune'mi hi balena,

"Bema rahiidi-e kabilasa to liu toe lou-e? Neola

rahiil"

Natompoi' balena, "Sulao'-e, to nuporaju-e!"

Ngkai rehe'e, ka na'ineana toe we'i, ka

soho'nami nonona, apa napakawa' Balintutu'. Apa'

na'uli' hana, ewa li'ena, ewa liona, pai' oja'i hawo.

Ka ntorana geo'mi hawo Pune, apa' moraju. Pogeo'na

ewa toe: "Buu-uu. Buu-uu." Duu' ewa toe, bate

pogeo'na pomonina. Budu rei jaritana.

14

Page 27: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Jawab temannya, "Itulah Sulao' yang kau tolak!" Setelah diketahuinya bahwa itu yang bernama

Sulao', dia sangat ~enyesal karena Balintutu' telah mendustainya. Pune menolak pinangan Sulao' karena Balintutu' mengatakan bahwa gerak-gerik dan tampan Sulao' sam3 seperti gerak-gerik dan tampan Balintutu'. Mulai dari saat itu Pune menangis-nangis. Bunyinya seperti ini: "Huu uuu, Huu uuu." Sampai sekarang bunyi burung Pune seperti bunyi orang menangis. Tamat.

15

Page 28: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Danei Kaa' pai' Jikura' Mowinti

Owi nto'u ulu ngkajadi' manusia', nahubui

Topejadi' Pue' Ala hama'a danci to rahanga' jikura'.

Na'uli' Topejadi', "Iko jikura', hilouko hi wongko

dunia' hi tolino. Pekune'ra ba to'uma to r~pokono,

tuwu' liu-liudi ba matedi."

Ngkalimokomi jikura', laintongo' raoa

mpomehirua'ki danci kaa'. Na'uli' kaa', "Ngkaiapako

pai' lou hiapako, maradika hi juno'?"

Na'uli' jikura', "Ngkai sirowi, ngkai Topejadi',

nahubuia hilou hi dunia' hi tolino mpekune'ra ba

to'uma to rapokono, ba tuwu' liu-liu-rada ba matedi."

Na'uli' kaa', "Kuhiloko maradika hi jono',

lenge' pai' ngahamoko. Waepi, aku' damo

mposulewatako hilou hi tolino." Ngkalimokomi kaa',

jikura' mento'omi. Ratami kaa' hi manusia',

na'uli'raka, "Ponguli' Alatala, koi' manusia' kana

mate."

Metompoi' wo'omi hawo taraa ngkai hoki watu.

"Tetumi to makono, kaa'l Apa' ane tuwu' liu

manusia', uma kuna ria po'ohaa'ku. Apa' ntahawe'

tingki' tana' Ie rapo'ohai' manusia'."

Nculii' kaa' mpotaraliu jikura'. Rata hi

suruga, na'uli' Alatala mpo'uli'ki jikura', "Siwami

tompoi' manusia' hewa to kupahawa'koko?"

16

Page 29: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Burung Gagak dan Burung Pipit Saling Adu Kaki

Oulu pada waktu manusia baru dieiptakan, Sang Peneipta menyur~h seekor burung keeil yang disebut pipit. Sabda Sang Pencipta: "Bngkau pipit, pergilah kepada manusia di dalam dunia. Tanyakan kepada mereka, mana yang mereka mau. Hidup terus atau mati."

Pipit pun mengangkasa lalu bertemu dengan burung gagak. Burung gagak berkata, "Dari manakah kamu dan hendak ke mana hai bangsawan di alang-alang?n

Jawab burung pipit, "Dari surga, dari Sang Pencipta. 1a memerintahkan saY3 kepada manusia di atas bumi untuk menanyakan me~eka mana yang mereka mau. Apakah hidup terus atau mati."

Berkatalah burung gagak, "Aku melihat anda penguasa di alang-alang bahw3 anda telah lelah dan napasmu sudah terengah-engah. Sebab itu baiklah kalau aku saja yang menggantikan anda pergi menemui manusia."

Burung gagak pun terbanglah sedang burung pipit sudah berhenti sampai di situ. Maka sampailah burung gagak kepada manusia, lalu berkatalah kepada mereka, "Firman Allah mengatakan bahwa kamu manusia sekali waktu akan mati!"

Berkata pulalah katak dari celah batu, "Itulah yang benar, saudara gagak! Sebab bilamana manusia hidup terus, maka aku ini tidak akan mendapat tempat tinggal. Karena sampai pada tebing pun dihuni oleh manusia." Burung gagak pun kembalilah sambil membawa burung pipit bersama-sama dan tiba kembali di surga.

Bertanyalah Tuhan kepada burung pipit, "Bagaimana jawaban manusia atas pertanyaan yang aku perintahkan supaya engkau sampaikan?"

Jawab burung pipit, "Bukan saya yang langsun~ berbicara kepada manusia, sebab saudara gagak in1 mewakili saya untuk menyampaikan Firmanmu Tuhan."

Kata burung gagak, "Saya telah mengatakan kepada manusia bahwa pada suatu saat mereka harus mati, sesuai dengan Firman Tuhan yang disampaikan kepada saya melalui bangsawan di alang-alang dan ditegaskan

11

Page 30: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Natompoi' jikura', "Bela aku' to mpololitai

manusia', apa kaa' toei mposulewataa mparata

lolitanu Pue'."

Na'uli' kaa', "Ku'uli'raka manusia', kana

matera, ntuku' lolita Pue' to na'uli'ka maradika hi

jono'. Pai' napemakono wo'o hawo taraa, me'eka'i uma

ria po'ohaa'na."

Na'epe jikura' ka'umana leba' napekune' to'uma

to rapokono, tuwu' liu-liu ba mate. Na'uli'mi, "Uma

kuna liu-liu kupatoo' kana materal Rakepune'

ncala'ra kuna ku'uli'kokol"

Na'uli' kaa', "Uma hawo-e'l Bate nupatoo'

hawo!"

Momehono'-hono'ramo, alaana na'uli' Pue' Ala,

"Agina mpenoa' koi bona ku'inca hema to makono, hema

to sala'. Pompenoa'ni, mowinti koil"

Mowintiramo. Jikura' ri'ulu nta'a, nawinti

kaa'. Tolu ngkani nawinti, megolimi jikura'. Nata'a

kaa' witi'na. lako' hangkani-di nawinti, hakete dile

witi'na mopui'. Toe pai' hawe'ea kaa'

kakadene'-dene' pomako'ra, apa nadagira hi powintira

hante jikura'.

18

Page 31: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

pula oleh katak. Katak khawatir tidak mendapat tempat tinggal."

Setelah pipit mendengar bahwa itu tidak bertanya dahulu kepada manusia apakah mereka mau hidup terus atau mati, berkatalah pipit, "Saya tidak mengatakan dengan menekankan bahwa mereka harus matil Tanyakan mereka terlebih dahulu, kata saya kepadamul"

Burung gagak berkata, "Tidak demikian katamu, memang kamu telah menekankan begitu!"

Akhirnya mereka pun bertengkarlah sehingga Tuhan bersabda, "Lebih baik kalian bertanding agar supaya aku mengetahui siapa di antara kalian yang benar dan siapa yang salah. Cara bertanding kalian yaitu saling memukul kaki dengan kaki."

Mereka pun bertandingl~h. Yang memasang kaki pertama adalah burung pipit dan ditendang oleh burung gagak sebanyak tiga kali. Kemunian giliran burung pipit menerjang. Burung gagak memasang kakinya. Baru saja sekali pipit menerjang, tiba-tiba "tak" kaki burung gagak patah. Itulah sebabnya maka setiap burung gagak· jalannya berjingk~ak-jingkrak, karena kekalahannya bertanding dengan saling memukul kaki melawan burung pipit.

19

Page 32: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Laga' Mekahunca'

Laga' mpopohamurue' ence pai' ntolu manu'.

Meponuluramo to rapobonea. Otimi motoki, bangimi,

pai' rasuwe. Oti rasuwe, moropu. Rahilo otimi

ropuara, mekakaeramo, bona tumai tauna ntujai'

boneara.

Ratami hi eo to ratoa', ria mpu'uramo tauna,

wori' lia. Mohawa'mi laga', na'uli', "Koi' to

kikakae, ntuja' omea. Sampale ba hangkuja dua tomane

mosinaha." Ane to moruhe, tobinena to roduaa, ence

pai' ntolu manu'.

Moruheramo, to ntali hamurue' toera. Hore-hore

mpo'ehu' ruhera. Na'ehu' ence' kurana, nanene rea

apu, pai' morani' kura. Nabahaka kura, kaliliu

mperelei wotona, kakapadi-padi, alaana hilou rala

ngkela' toni.

Pehilo hamurue'na, ntolu manu'. Mokeno mperapai hamurue'na, tebitutu' hi toni, mopengka. Mate ence',

mate ntolu manu'.

Nahilo tomanera, mate omeami tobinena, ala'

piho'na, doko' mekahunca'. Nataka' piho'na.

Naperii-rii, naperii-rii, kakee-kedia' hope'na. Rata

to ntuja' tumai mpohoko'i. Uma oko mekahunca'.

Rabongka piho'na, neo' putumi hope'na. Toe pai'

kedi' hope' laga'.

20

Page 33: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Semut Bunuh Diri

Pada Z3man dahulu hiduplah seekor semut yang mempunyai dua isteri. Isteri yang pertama ialah seekor udang dan yang kedua ialah sebutir telur ayam.

Keluarga semut ini membuka hutan untuk dijadikan kebun. Pohon-pohon yang besar mereka tebang semuanya, dan dibiarkan sampai kering. Setelah eukup kering lalu dibakar dan sisa-sisa kayu yang masih ada mereka bersihkan.

Maka tibalah saatnya untuk menanami kebun mereka dengan padi. Mereka mengundang orang sekampung untuk bergotong royong menanami kebun mereka. Berduyun-duyun orang sekampung datang bergotong royong di kebun si semut. Maka semut membagi tenaga-tenaga. Sebagian besar menanam padi, dan beberapa orang pria bertugas melnasak lauk pauk dalam kuali yang besar. Kedua isteri semut bertugas m~nanak nasi.

Kedua isteri semut itu ffi3sing-masing menunggui belanganya. 'Si udang panaskan belanganya di bara api dekat tungku. Karena bara api sudah merah dan belanganya sudah panas ~aka belanga yang panas itu dilepaskan saja oleh si udang sehingga badannya menjadi merah. Makin lama badannya makin kejang dan akhirnya jatuh ke tengah tungku.

Isteri yang kedua, yaitu si telur ayam melihat kejadian ini. 0ia berlari-lari datang untuk menolong madunya, yaitu si udang. Si telur ayam itu terbentur di tungku dan akhirnya retak. ~khirnya kedua-duanya mati.

Setelah melihat bahwa kedua isterinya telah mati, si semut mengamhil parang dan bermaksud membunuh dirinya sendiri. Diikatnya ketat-ketat parang di pingganjnya lalu talinya ditariknya sehingga pinggangnya makin lama makin keeil. Orang-orang yang bekerja di kebunnya datang menangkapnya bersama-sama sehin3ga si semut tidak sempat bunuh diri. Pengikat parang Jibuka dari pinggang si semut. Pinggangnya ha~pir putus dari badannya! Itulah sebabllya sampai sekarang semut keeil pinggangnya. ramat.

21

Page 34: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Bawa pai' Kuliha'

Na'uli'mi hawa, "Ngkai apako, Liha'?"

"Ngkai uea."

"Ane bongko ngkai ueko, napa pai' mo'awu moto

tongo'nu?"

HUe mowo'."

"Ane bongko mowo ue, napa pai' umako ma'anu'?"

"Apa' parimukua."

"Ane bongko parimukuko, umako dota napopongkolo

kapala'?"

"Apa' bulaku peda'."

"Ane peda'ko, napa pai' uma mate laumoko?"

"Uma-e', apa' moso' pokuli'ku."

"Ane bongko moso' pokuli'nu, napapai' mate moto

piniananu?"

"Ei', jancia totu'a "hawo toe."

"Jadi', lou hiapamoko toe-e, Kuliha'?"

"Lou mpali' ihi' tolainton~o'."

"Ei', wae wo'o kuwo aku', mpali'

tolaintongo'. Jadi', reitamo ulu, ria bago."

"Mobago napa?"

ihi'

"Momewoti'ta. Aga, aku' ulu nuwoti'." Hawami

toe.

"Waemi hawo Ie."

22

Page 35: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Olar Sawah dan Biawak

Ular sawah berkata, "Dari mana kau, Biawak?" "Dari sungai." "Kalatl engkau memang dari sungai, kenapa oerabu

!cJunggungmu?" "Karena air sedang banjir." "Kalau air memang banjir, kenapa engkau tidak

terbawa hanyut?" "Karena saya kuat." "Kalau engkau memang kuat, kenapa engkau tidak

ikut orang lain memikul barang untuk kepala kampung?" "Karena saya sakit." "Ka1au engkau memang sakit, kenapa engkau tidak

mati saja?" "Karena obatku manjur." "Ka1au obatmu begitu manjur, kenapa mertuamu

m~ningga1?" "Ee, karena sudah aja1!" "Dan sekarang, mau ke mana, Biawak?" "Saya mencari isi perut." "8e, saya juga sedang mencari isi perut. Tapi,

tunggu sebentar. Ada pekerjaan kita di sini." "Pekerjaan apa?" "Mari kita saling m~ncacdh badan kita. Kau

duluan cacah badanku!" De~ikian perintah si ular sawah.

"Ya, baiklah." 8i ular merentang badannya yang panjang sekali.

"Cacahlah saya! Di situ ada tinta yang saya sediakan." Si biawak mulai mencacah badan u1ar sawah itu. "Hati-hati, va! Cacahnya yang baik. Saya mudah menjadi marah kalau pekerjaanmu tidak baik." La~a seka1i si biawak bekerja sebab badan si ular itu panjang sekali. "Jangan kau lewat hidungku! Aku mulai telan-telan air liurku melihat kau, karena aku ini agak lapar. Lewat di sana, di ekorku saja."

Lama dia bekerja, baru selesai. "Va, sekarang saya yang mencacah engkau, Bidwak."

"B.:liklah. "

23

Page 36: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Mo'ona'mi hawa ntuku' kalangana. nWoti'ama!

Retu lou luda to kupakasadia." Nawoti'mi kuliha'

mpowoti' hawa. "Nupelompehii nupemana mpowoti'a,

apa jolia moroea kuna mpai', ane uma nupemana

mpowoti'l" Nawoti'rni toe, mahae ,

mpu u, apa

rnolangai. "Neo'ko ntara hi ongeku-e'l Jolia

ngko , ,

kuna rnpai' , . ,

he ' . orne a , apa mo oro aml a 1.

Ntara retuko lou hi ikuku. " Mahaemi, otimi nawoti' . "Saa

, ikomi kowo, ,

Kuliha', kuwoti'."

"Waemi hawo Ie."

"80 dingki'mi eo-e,

mpowoti'ko. Kurempo-rempo

nu'inca ami'--mo'oro'a he'i.

uma mingki'

wadi. Ane

Ngko'ome'a

kupemana

moroeko,

nciloko. "

Jadi', nawoti' hinyai' wadi, hawa mpowoti' kuliha'.

Oti toe, na'uli'mi hawa, "Hudumi bago-ta,

Kuliha'. Mogaa'tamo, daa' mehina oa' mpai' nciloko

rei." Jadi', oti toe, mogaa'ramo. Napesahuimi

kuliha' metibo', me'eka' natilo' hawa.

24

Page 37: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

"retapi karena sudah agak sore, tidak usah saya mengerjakannya dengan baik-baik. Sembarang saja aku cacah engkau, asal jadi saja! K3lau engkau marah, ingat saja: aku ini agak lapar, dan ngiler melihat kau." Jadi, si ular s3wah mencacah si biawak dengan sembarang saja.

Sesudah itu, si ular berkata, "Sudahlah, Biawak! Pergilah, karena aku ini semakin ingin memakan engkau." Jadi, berpisahlah mereka satu dengan yang lain. Si biawak berangkat dengan cepat-cepat karena dia takut ditelan oleh si ular sawah.

25

Page 38: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Kebe' pai' Japi pai' Barimau

Hangkani,

bang imi. Nte

nto'u mara eo wori' mula, kowo'

hantowu'-ntowu' damo to molewue, apa'

ria lone' to mosii'. Nto'u mara eo toe, hama'a kebe'

morudu'imi, apa' goe'i lompe' koni'na kowo' to bangi.

Ria wo'o hama'a japi, moruhu' ngehu', apa uma

napokonoi ngkoni' kowo to bangi.

Hirua'ramo kebe' pai' japi. Na'uli'mi kebe',

"Napa pai' moruhu' rahiko, japi?"

Metompoi' japi, "Uma kupokonoi ngkoni' kowo' to

bangi. "

Metompoi' kebe', "Pai ' a loha rei aku', modao',

apa' mpali' kowo' to bangi. Hi po'ohaa'ku, kowo' to

mata', apa' wori' ue."

Na'uli'mi japi, "00, lompe' ane ewa etu

po'ohaa'nu kona! Agina mosula'tamo po'ohaa'ta. Iko

hi rei hi kowo' to bangi, aku' hilou hi kowo' to

morudu ' ."

"Ei'! Waemi hawo Ie!

mpokono kowo' to bangi.

mat a ' ."

Apa' aku' wo'o kuwo

Iko to mpokono kowo' to

Jadi', mosula'ramo po'ohaa'ra .. Japi lompu toei,

apa mporataimi po'ohaa'na to napokono, wali

morudu'imi. Kebe' morudu' wo'oimi

rapokonomi po'ohaa'ra.

?6

hawo. Hore

Page 39: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Kambing, Sapi dan Barimau

Pada musim kemarau yang agak panjang, rumput dan tanaman lainnya semuanya kecing. Hanya pada tempat-tempat tectentu masih terdapat rumput menghijau, itupun karena dekat tempat berair. Pada musim kemarau itu ada seekor kambing yang tambun dan sehat sebab dia senang sekali makan rumput kering. Juga ada seekor sapi yang kurus sekali sebab dia tidak suka makan cumput yang kering.

Pada suatu waktu kambing dan sapi itu bertemu. Kambing bertanya, "Hei, sapi! Mengapa engkau terlalu kurus?"

Jawab sapi, "~ku tidak suka makan rumput yang kecing."

Dijawab pula oleh si ~ambing, "Aku datang di tempat ini kacena aku mau mencari rumput yang kering, karena ai tempat aku tinggal rum~utnya dekat air dan semuanya hijau."

Sapi berkata kepada Ka~bing, "Oo! Kalau begitu bagus sekali tempatmu itu kambing. Lebih baik kita saling tukar tempat tinggal saja. Engkau di sini di tempat rumput yang kering ini dan aku pergi ke tempat rumput yang subur itu:"

"Baiklah, aku setuju saja. Sebab kebetulan juga aku suka rumput yang kering dan engkau suka rumput yang subur." Jadi mereka akhirnya saling tukar tempat tinggal dan karena sapi liar itu menemukan tempat yang disukainya, akhirnya ia menjadi gemuk. Kambing juga tetap gemuk karena mereka masing-masing senang dengan tempatnya.

Pada suatu waktu seekor harimau datang di tempat sapi. oia lalu berkata demikian: "Wah! Sungguh senang hatiku bertemu dengan engkau, sapi. Telah lama aku mencari makananku dan belum kudapat sedikitpun. Tapi sekarang aku telah bertemu denganmu. Aku akan memangsamu."

Sapi berkata, "Jangan dulu engkau makan akul Izinkanlah dulu aku bertemu dengan temanku di sana. Kau boleh memangsa aku atau tidak, temankulah yang akan memutuskannya."

27

Page 40: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Hangkani, rata harimau. Tumai harimau,

na'uli'mi harimau, "Hoo, goe'a toi mporua'ko japi!

Apa' mahaeama mpali' pongkoni'ku, uma ria kuruai'.

80 oimoko, kukoni'moko hewa toe lau."

Na'uli'mi japi, "Neo' ulu nukoni'a. Lou ulu

kupali' baleku. Baleku mpai' mpobotuhi, ba nukoni'a

ba beiwa. Baleku dame mpai'."

"Hema balenu?"

"Kebe'."

"Oo! Ane hi'a wadi, kukoni' omea koi Ie!"

Hilou japi mpohirua'ki kebe', na'uli', "Bale,

doko' nakoni'a kuna harimau toei ria."

"Beiwa nu'uli'ki?"

"Ei'l Ku'uli'ki Ie, Neo'a ulu nukoni'. Loua

kuwo ulu mpopo'incai baleku, mpopopahai ba nukoni'a

ba beiwa. Hi'a dame tumai mpo'uli'koko."

Na'uli'mi kebe', "Ane wae, loumoko ulu nculii'.

Uli'ki retu, Popeaa, tulou motoa. Uma mahae olo'na

rataa mpai'."

Napali' rekena kebe', "Beiwa akalaku bona umai

oko mekoni' harimau tetu-e?" Narata akalana. Loumi

ngala' wua' lode' to taha'. Naporalanganga mohu' hi

po'ohaa' japi pai'

ngangana. Naliomi.

harimaumi.

Nyau-nyau

Napuna'mi hi rala

moni kebe' mpoliomi

Page 41: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

"Siapa temanmu?" tanya harimau. "Seekor kambing. Dia teman baikku," jawab sapi. Harimau tertawa sambil berkata, "Ha hal Kalau

hanya kambing saja, kalian berdua akan kumakan!" Sapi pergi untuk bertemu dengan temannya.

Setelah mereka bertemu, sapi mulai berbieara dengan kambing, "Kawanl Di tempatku di sana ada seekor harimau yang mau memakan akul"

"Apa yang kamu katakan kepadanya?" "5aY3 Minta supaya dia jangan dulu memakan aku.

~ku ingin bertemu dulu dengan temanku karena dialah vang akan memutuskan apakah saya dimakan atau tidak."

Kambing berkata, "Kalau begitu pulanglah engkau jan suruh dia menungguku. Sebentar lagi aku datang." Kambing meneari akal, "Bagairnana caranya supaya harimau tidak jadi memakan sapi?" Dia mendapat akal. Oia pergi meneari buah lode yang merah sampai dapat. Sewaktu berada di dekat tempat si harimau dan sapi, kambing itu memasukkan buah lode yang masak itu ke dalam mulutnya, dikunyah-kunyahnya dan dilumurkannya di sekitar mulutnya. Nyam, nyam, nyam. Demikian bunyi mulutnya. Air ludahnya menetes dari bibirnya dan membasahi janggutnya hingga merah. Sampailah dia ke tempat sapi dan berkata, "Kawan, di mana harimau yang mau me~akanmu itu? ~KU datang untuk meneari dia karen a aku belum puas makan temannya di sana. Kalau masih ada dia di sini, beritahukan bahwa aku datang untuk memakannya. Aku belum kenyang makan temannya di sana."

Ketika harimau memandang muka kambing, dia mel ihat' sesuatu dan berkata, "Oo! Celaka! J anggut dan bibir kambing itu penuh 1engan darah! Memang dia makan temanku! II

Kambing lalu bertanya, "Apa harimau itu yang mau memakan kita? Aa, bagus! Sudah lama aku cari jejaknya. Bagus, sekarang dia ada di sini dan memang kebetulan aku belum puas makan temannya di sana. Kalau dia masih mau me~akan kita berdua, lebih baik aku yang lebih dulu memakannya. Tetapi sekarang ini aku agak kenyang. Dan walau bagaimanapun aku belum bisa memakannya, lebih baik aku masukkan saja dulu ke

29

Page 42: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

wua'lode'. Mokalahi'mi ue likuna ngkai wiwina hi

jangku'na, hobo'mi molei.

Rata, na'uli'mi kebe', "Bale, hiapaimi harimau?

Oiama mpopali'i. Hajaa ngkoni' doona ree we'i ria.

~ne riai pidi rei lou, ku'uli'ki, Oiama tumai

mpokoni'i. Ko'iaa bohu ngkoni' doona."

Menaami harimau, nahilo, oo! mate! Paka' raa'mi

jangku' kebe', wiwina mokalahi'. "~a', nakoni' mpu'u

tano dooku-e!"

Na'uli'mi kebe', "Tetumi harimau to doko'

mekoni'-e? Hi' ami! 1 Hoo! Mahaemi kupali' laa'na.

Bo etuimi, gati hajaa ngkoni' doona ree we'i ria, ane

dotai pidi mpokoni'ta, aku'mi mpokoni'i ri'ulu.

"Aga, toimi bohu wo'oama hala'. Agina kupuna'

hi rala buwui damo, kukoni' mpeneo. Umaipi kukoni'

wae laue Kupuna' hi rala buwuimi ulu. Maiko

harimau, panto' doonu ree ria hi rala buwu."

Loumi harimau, napanto' hi rala buwu. Na'uli'mi

kebe', "Oimi doonu, hi rala buwu." Napanto' harimau,

nahilo--oo! Hama'a harimau mpu'u oe mai hi ralana.

Na'uli'mi kebe', "Saa'! Tahoko'imi, tapuna' rala

buwu! Takoni' mpeneo!"

Metibo'mi harimau. Umapi dota me'ili', apa

me'eka'i ba rakoni' mpu'u-di mpai' •. Jadi', na'uli'mi

30

Page 43: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

da1am su~ur dan besok pagi baru sin i har imau! Lihat, temanmu sumur."

kumakan. Mari ke sudah ada di dalam

Har-imau 1al;) llenengok ke dalam sumur. 8i kambing berkata, "Itu temanmu di dalam sumur." Sewaktu narimau menen~ok ke dala~ su~ur yang berair terlihat1ah olehnya bahwa te~annya benar-benar ada di da1amnya.

La1u ka~bing berkata kepada sapi, "Mari kita tangkap saja harimau ini dan kita masukkan ke dalam sumur. Kita santap besok!" Setelah mendengar itu si harimau 1ari ketakutan tanpa ~enoleh ke belakang seb~b dia sanJka dia sungguh-sungguh akan dimakan. 5i kambing berteriak, "Jangan 1ari, kalau engkau lle'TIang be ran i! 'remanmu sud ah ad a d i dal am sumur dan engkau juga akan kumasukkan ke d~lamnya."

5i harimau 1ari tungg~ng-langgang setelah mendengar teriakan 8i kambing. Sejak itu kehidupan ka~bing ~an sapi menjadi a~an, dan akhirnya mereka menjadi sahabat baik.

31

Page 44: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

kebe', "Neo' metibo' ane bia'ko. Oe mai doonu,

kupuna' tenako hi rala bUwu."

Hangkedi' kaponyo' harimau metibo'. Ngkai toe,

lompe'mi pobale-balera kebe' pai' japi.

32

Page 45: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

33

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

Page 46: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Rone Lei pai' Rone Suengke

Ria rodlla ana tomane morone. Wori' rone to

rata mposihi' paera. Rone toera wori' nyala. Ria

rone lei, rone suengke, rone balo', pai' rone ntahea.

Ane rata wo'orapa cone tohe'era, mo'ali'ra damo

ngkahompo hi pae. , ,

Hangkani, ana toporone tohe era mpo epe

toporona ,

Ra ,

ria . epe

Rapee-pe long i ' , rahilo ria

suengke. Ranaa, rone suengke

pai' natompoi' rone lei.

rone lei hewa toi:

hi rala gUlumpu.

rone lei pai' rone.

to morona meri'ulu,

Rone suengke mpo'uli'ki

"Roo-rone lei 100, to mposi-sihi' pae doona."

"Kusihi'pi kuna-e pae batuaku mota kUwo."

"Pae batuanupi-e, uma nu'incai motaro'."

"Motaro'apa-e, uma ria taba."

"Kutudo'koko taba hi Tutu Tamelaa'."

Ruu-ruu hi lobo!

34

Page 47: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Burung Pipit 8ermain Pantun

Ada dua orang anak laki-laki yang sedang menja]d padi m~~eka yang sedang ~enguning. Banyak bu~unl pipit yang datang ~em3kan padi me~eka. Bu~ung pipit itu be~maC3m-macam jenisnya. Kalau bu~ung-burung itu datang, biasanya mereka datang bergerombol.

Pada suatu waktu, anak-anak tersebut mendenga~ nyany i .1£1. Kedeng a. rannya sepe rt i seseo~ang yang sedang bernyanyi dalam semak. Me~eka mengintip ke dalam se~ak ~~nca~i siapa van] bernyanyi. Dilihatnya dua macam bu~ung pipit. Burung yang satu dilihatnya ~enyanyi lebih dahulu, lalu dijawab oleh burung van] lain. Pipit pe~tama bernyanyi kepada pipit kedua h~g in i:

"~engdPa engkau ffi~mak~n padi o~ang lain?" n B i a ~ a k u (0 a k an, i t u k a n pad i bud a k k use nd i ~ i . II

"Biar padi budakmu, tetapi engkau tidak: t'lh'l m~na~i."

"~pa lunanya aku ~ena~i, seddngk3n daun taba yang diperlukan tidak ada?"

nSaya tolong tunjukkan engk~u taba di bukit 'ramelaa' " Ramai-~amai di rumah adat nanti!

Page 48: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Manusia' oai' Bengka Mpenoa'

Lolita totu'a to owi. Topejadi' mpajadi'

hawe'ea ihi' dunia' tohe'i. Lompe' to hi 1010 raoa,

to hi wongko dunia' pai' to hi rala ue. Ka'omeana

manusia'.

Budumi bagona,napopolibu'mi binata pai'

manusia', ba hema to mekuasai pai' to mekoni'. Ngkai

hawe'ea binata, bengka to meliu kabohena. Toe pai'

na'uli' bengka, "Taoana, aku' to mekoni', mpokoni'

hawe'ea to ria, rata-rata hi manusia'."

Na'uli' hawo man~sia', "Taoana aku' to mekoni',

apa' ntani'na kuna lenceku."

Apa' himpau umara luntu', toe pai' na'uli'

Topejadi', "Hewa toe, agina pompenoa to mpakanoto

hema to mekoni'."

Na'uli' bengka, "Beiwa pompenoa' kai?"

Na'uli' Topejadi', "Kutela kokoi apu hi benu',

pai' nipobaa. Bema to baa apuna, hi'a to mekoni'."

Na'uli' bengka, "Waemi hawo leI"

Na'ala' Topejadi'

hameha' watu tela pai'

telana:

hampinyu'

hamata

baru.

pui' ahe',

Natela hi

benu' rontuda. 8ue'mi, natonuki bengka hameha', pai'

nameha' wo'o natonuki manusia'.

Natuwui' bengka apuna. Umadi kabaa-baa,

kamaa-matea laud!, apa mokoe ue likuna. Alaana,

36

Page 49: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Donqenq Manusia denqan Kerbau

Dongeng orang tua tempo dulu. Sang Peneipta menjadikan seluruh isi dunia ini. Baik yang di udara, baik yang merayap dan yang di dalam air. Yang terakhir ialah manusia. Selesai pekerjaannya, dia memberikan waktu kepada binatang dan manusia untuk berunding tentang siapa yang menjadi penguasa dan pemakan. Dari semua binatang, kerbau yang paling besar. Itulah sebabnya kerbau berkata, "Sepantasnya, aku yang berkuasa dan memakan semua mahluk di dunia, termasuk manusia!"

Tetapi manusia berkata, "Saya yang seoenarnya memakan semua mahluk, sebab saya mempunyai bentuk yang tidak sama dengan binatang lain."

Karena mereka sama-sama bertahan, maka Sang Peneipta berkata, "Begini, lebih baik kita undi siapa yang berkuasa untuk memakan."

Kerbau berkata, "Bagaimana eara mengundinya?" Sang Pe~eipta mengatakan, "Saya akan membuat api

di sabut, daIT ka~u tiup. Siapa yang apinya menyala, dia yang memakan."

PYa, baiklah!" kata kerbau. Sang Peneiptamengambil alatnya untuk membuat

api, yaitu telanya: sepotong besi, sebuah batu keeil, juga sedikit kulit kayu. Tela ini adalah alat kuno. Api dibuatnya di dua tempat. Yang satu diserahkannya kepada kerbau, dan yang satu lagi diserahkannya kepada manusia.

Kerbau meniup api yang diserahkan kepadanya. Apinya tidak menyala melainkan mati sebab air liurnya selalu meleleh. Tetapi manusia hanya satu kali saja meniup apinya langsung menyala. Api kerbau mati, dan api manusia terus menyala. Itulah sebabnya Sang Peneipta mengatakan kepada kerbau, -Karena apimu mati sedangkan api ma~usia menyala, maka sesuai dengan keputusan kita tadi siapa yang mati apinya dia yang dimakan oleh yang menyala apinya. Engkaulah yang dimakan oleh manusia."

Begitu didengar kerbau bahwa dialah yang dimakan manusia, mulai saat itu kerbau menangis dan selalu

37

Page 50: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

mate apuna. Ya' manusia' hana, ka natuwui'na apuna,

kaliliu jela'.

Matemi apu bengka, wewo'mi apu manusia'. Toe

pai' na'uli' Topejadi', mpo'uli'ki bengka, nso mate

kona apunu, pai' tuwu'ki hana apuna manusia', lawi'

waemi kabotu'ta ngone--hema to mate apuna, hi'a to

rakoni', nakoni' to baa apuna--ikomi bengka to

nakoni'manusia'l"

Ka na epena bengka hi'ami to rakoni' , ka

geo'nami, mokalahi'mi ue matana. Toe pai' ane

mosusa" manusia', modapa'ramo, mpodapa' bengka, pai'

rat aka ,

hi hangkia ,

Ane motaro ,

tobalia, . ramo

topokarengku mpokado ,

karatura. Ra ,

bengka hi epe

hangkia ,

topotaro ,

pai' pomoni karatu.

ra'uli' bengka rala rona' potantangi'ra:

nModudu-modudu ngkaratu bola'.

Bara ngkita eimo nto rapotaroi'l"

Kageo'ra wo'omi momenaa, mo'ili ue matara,

rakiwoimi ka radagira hi pompenoa'ra owi.

38

Toe . ,

pal

Page 51: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

mengalir air matanya. Itulah sebabnya kalau manusia berpesta, mereka menangkap kerbau dan mengikatnya pada tiang. Lalu orang-orang kampung memukul tambur, genderang, main musik bambu dan menari. Begitu kerbau-kerbau mendengar keramaian di dalam kampung, air matanya mengalir, dan kerbau berkata kepada sesamanya melalui syair ini:

"Begitu ramai suara genderang di kampung, Barangkali kita lagi yang akan dipotongl n

Berpandang-pandanglah mereka sambil mengucurkan air mata. Mereka teringat kembali akan kekalahan mereka melawan manusia melalui undian pada waktu dulu.

39

Page 52: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Sopo' Dali'

Ria toluramo mo'ompi', paka' tomane. Umapi ria

tinara, umapi ria tuamara. Jadi', ngkai ree,

ncimonou'mi, moruheramo. Taha'mi koni', rakola'mi.

Oma-di kaliliu ngkoni' we'i, rakola' dole. Apa'

mobaja pidi hawo Ie, lou mo'ore'-ore hi tana'ra pada

ulu, mpeka'au kabengina pai' ngkoni'.

Rancara mo'ore'-ore' hi tana'-e we'i, mengkahe'

wo'omi hawo dike' hilou mpokoni' koni' to rakola'

dole. Aga uma ra'incai ka dike'na. Mengkahe'ramo

hilou ntoto pongkonia'rami, rata ria, umapi ria

koni'ra-e we'il Rahilo rawo, mowulu dali' mpokoni'.

"Aa, umata goe'-e! Otimi koni'ta nakoni' dali'!

A, beiwami? Wae, kita' lou hi Pua' Ima. Lou tabua'

hi Pua' Ima-ra dali' toera lau."

Hilouramo toe, rata hi Pua' Ima. "Jadi', pai'

kai tumai, Pua' Ima, ta'uli'mi hawo beiwami hawo

koni' kai to oti nakoni' dali'?"

Jadi',

botuhiana.

hiapa-apa

tuhu hawo nonona Pua' Ima,

"Wae, pomparataaku Na'uli' ,

kanihiloa kanihiruaa' dali' ,

Hiapa-apa kanirataa dali', hopo'!"

beiwa

aku',

hOpo'!

Hinto'u mololita toe, riki·-riki wo'o hawo dali'

hi wingkena. Hampehompo hira' to tolu, mojopo'mi

40

Page 53: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Korban Nasihat Sendiri

Ada tiga orang lelaki. Mereka sudah yatim piatu. Pada suatu sore mereka menanak nasi. Setelah masak, mereka menyendoknya ke piringnya masing-masing. Tetapi mereka tidak langsung makan melainkan mernbiarkan nasi itu di piring, kemudian pergi bermain di luar rumah sampai agak gelap.

Sewaktu mereka asyik bermain di luar, seekor anjing masuk ke dalam rumah dan memakan nasi yang telah terhidang tadi. Ketiga bersaudara itu tidak tahu perbuatan anjing tersebut. Karena waktu makan sudah tiba, mereka naik ke rumah. Alangkah kagetnya mereka setelah melihat nasi di dalam piring telah habis dan hanya lalat saja yang banyak di piring.

HOof Bahaya! Habislah nasi kita dimakan lalat. Bagaimana inil Mari kita pergi ke Imam, kita adukan kepada Imam lalat-lalat ini."

Mereka pun berangkatlah ke tempat Imam. Sampai di sana mereka mulai angkat bicara. "Sebabnya kami datang, Pak Imam, untuk mengadukan perkara kami. Ka~i juga ingin supaya sekarang ini juga kami dengar keputusan mengenai perbuat~n lalat yang telah memakan nasi kami."

Imam itu menjadi bingung dan tidak tahu apa yang akan dibuatnya. Tetapi lalu Imam berkata, "Baik, begini saja. Pada pendapat saya, di mana saja kamu lihat dan ketemukan lalat, pukul saja!"

Pada waktu Imam masih berbicara, ada lalat melekat di dahinya. Ketiga orang ini segera berdiri memukul lalat yang ada di dahinya Imam itu. Karena kerasnya pukulan mereka Imam itu terbanting di lantai. Dia bertanya terheran-heran kepada tiga orang itu, "Apa yang kamu buat terhadap sayal?n

Ketiga orang itu menjawab, nKarena Imam sendirilah yang katakan, di mana saja kami lihat dan ketemukan lalat, pukul saja. Kami tadi melihat lalat ada hi dahi Pak Ima~. Itulah sebabnya kami pukul dahi Pak Imam."

41

Page 54: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")
Page 55: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Titlk Rita. di Bulan

Inilah donseng dari Kantewu. Menurut dongeng, pahwa noda hit~m yang kelihatan di bulan adalah sebuah pohon beringin. Pohon beringin itu banyak sekali cabangnya, dan sangat rimbun daunnya. Buahnya tidak seperti buah pohon beringin yang lain melainkan dari giring-giring. Pada suatu waktu, cabang dari pohonnya terpisah dari batangnya dan jatuh. Cabang tersebut jatuh di daerah orang Rampi. Itulah sebabnya orang-orang Rampi kulitnya putih sebab mereka ditutupi cabang dari pohon beringin yang di bulan itu.

Di saat yang lain, buahnya jatuh di kampung orang Poraelea. Itulah sebabnya orang-orang Poraelea nvaring suaranya kalau menari.

43

Page 56: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Mekahi r Ka'omeana Mome'uko'

Ria ntali ompi' rodua, paka' tomoane. Hanga' to

tuaka, Roru. To tu'ai, Kademu Lancu'. Tinara, Tina

Ntomu' •

Hangkani, mohawa'ramo to ntali ompi' toera,

"Kita hilou hi Potampaa, lou mokahi." Rata hi

~otampaa, na'uli' totuaka, "Hema ri'ulu ntoro'?"

Na'uli' tu'aina, "Agina mosuteta. Hema to

madagi, hi'a to ntoro'." Mosuteramo, madagi to

tu' ai. Toe pai' nt.oro'mi Kademu.

Kahira paka' konore ngkai Pada Kama. Lima

ngkani nahigi Roru, peke' oa'i. Ka'ono

busiimi. Megolimi Kademu mehigi. 8a

haera mokahi, uma oa'pi tepehawa to tuaka.

Ka'omeana, madagimi to tuaka toe. tu'aina, "To'uji'-uji't"

Na'uli' tuakan.a, "Napa nu'uli 'ka?"

ngkanina,

hangkujami

Na'uli'

Na'uli' tu'aina, "To'uji'-uji'l Naka tompa! Ue

lerol"

Kedi' nona tuakana, mokeno hilou mpokupui'

tu'aina, na'uko'. Mome'uko'ramo, maha-hae, rata hi

wiwi' bingkena. Momeluli'ramo hilou hi bingkena.

Geo'ramo. Na'epe Ina' hi tomi bulana moruhe.

Mehompoi hilou mponaara. Nahilo hira' Roru pai'

44

Page 57: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Bermain Gasing

~da dua o~ang anak lelaki bersaudara. Yang kakak namanya Raru, dan yang adik namanya Kade~u Lancu'. Ibu mereka dipanggil Mama Ntomu'. Suatu waktu kedua bersaudara ini membuat ~encana, katanya, "Mari kita pergi ke Potampaa untuk bermain gasing." (Potampaa adalah tempat kerja pandai besi.)

Sampai di Potampaa, yang kakak berkata kepada adiknya, "Siapa yang lebih dulu pasang?"

Yang adik menjawab, "Lebih baik kita undi lebih dahulu. Siapa yang kalah, dia yang pasang lebih dulu." Setelah diundi yang adik kalah. Itulah sebabnya Kademu lebih dulu pasang. Gasing mereka semuanya terbuat dari kayu keras yang diambil dari PaJa Kama (Padang Sesar).

Lima kali si Roru menembak gasing Kademu dengan gasingnya jan selalu kena. Giliran yang keenam gagal. Sekarang gil iran Roru yang pasang dan dite~bak oleh adiknya Kademu. Sesudah beberapa lama mereka bermain, yang kakak tidak pernah mendapat gil iran menembak. Akhirnya yang kakak berhenti bermain. Merasa jengkel karena belum puas bermain dan Roru sudah berhenti Kademu berkata dan mengejek kakaknya, "~e! Orang yang Kalan!"

Kakaknya menyahut, "Apa yang kau bilang sama saya?"

Kata yang a1ik lagi, "~e! Orang yang kalah! Goblok! Cengeng!"

Karena merasa dihina si kakak menangkap adiknya lalu membantingnya. Sementara mereka bergumul, mereka sampai di pinggiran tebing dan akhirnya jatuh bersama-sama. Kedua-duanya menangis. Terdengar oleh ibu mereka yang sedang menanak nasi. Dia pergi me 1 ihat kedua anaknya i tu. Oi 1 ihatnya, Roru dan Kademu berkelahi. 5i ibu memisahkan kedua anaknya ian dia berkata, "~~ngapa kalian berkelahi1"

Yang kakak menyahut, "Kademu bilang saya kalah, jadi saya ~arah!"

Kedua-duanyadioukul dan dibawa ke rumah. ~etelah sampai di rumah, Ibu menasihati kedua anaknya

45

Page 58: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Kademu mome'uko'. Ka hilounami Ina', nagaa ramo pai' na'uli', "Napa pai' mome'uko' koi?"

Na 'uli' Roru, "Daa' na 'uli 'kauj i'."

Ngkai ree, naweba'ramo roduara, pai' nakeni

hilou hi tomi, pai' na 'uli 'raka, IIAne mokahi tena koi

mpai', neo'pi ntora mome'uli' ngka'uji'. Daa' kedi'

nononi, ka'omeana motuda' koi mpai'." Hudu rei.

46

Page 59: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

demikian: "Kalau kalian masih ingin bermain gasing nanti, jangan 1agi saling mengejek. Sebab kamu cepat tersinggung dan akhirnya berke1ahi." Tamat.

47

Page 60: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

8engi pai' Wongi

Ria rodua toronaa mopatuju ngala' nunu'.

Toronaa toi, hanga'na to hadua Wongi, hanga'na to

hadua Bengi. Hilouramo ngala' nunu'. Nunu'toe,

hanga'na anca. Ngkai mepuloa hilou hi rala oma.

Ncimonou', mporua hadua tauleru, bulara menunu'.

Rata tauleru mpololitaira to rodua menunu'. "Ngkai

apa koi, bale?"

Ra'uli' to rodua menunu' toi, "Ngkai ngata kai,

tumai ngala' nunu'."

"Bale, kita hilou hi tomiku."

- Ngkai ree, to rodua toe dota

Taulerumi toe.

mpotuku'i. Hilou

molaa mpotara oma pai' mesua wana', pai' oti toe

rataramo hi hameha' popada. Na'uli'mi to rodua,

Bengi pai' Wongi, "Wuu! Bohe hana popada toi, bale!"

Na'uli' tauleru, "Bela hawo popada. Bonea kai

hana. "

Na'uli' Wongi pai' Bengi, "Popada oa'."

Na'uli' tauleru, "Piri mpu'u matani-e', bale."

Rapiri matara to rodua toi, pai' na'uli'raka,

"Bini'mi." Pai' rabini' nculi'mi, rahilo rawo we'i

popada wali bonea! Bonea taha'mi pae.

Oti toe, ra'uli' wo'omi Bengi pai' Wongi, "Bee!

Bohe hana watu to laintongo' pae taha' toe."

48

Page 61: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Ceritera tentang Bengi dan Wongi

Dahulu ada dua orang wanita yang bermaksuj hendak pergi mencari ku1it kayu untuk bahan selimut. Wanita yang pertama bernama wongi dan yang kedua bernama Bengi. Mereka berdua pergi mencari kulit kayu anca, sejenis pohon bering in. Sejak pagi mereka pergi masuk hutan. Hari telah sore dan ketika mereka sedang mengumpulkan kulit kayu mereka berjumpa dengan orang halus (tauleru). Orang hal us ini mendekati mereka dan berkata, "Be, kawan dari mana kalian?"

Kedua wanita ini menyahut, "Dari kampung. Kami datang di sini hendak mencari kulit kayu."

Orang halus ini mengajak mereka untuk pergi ke rumahnya, katanya, "Kawan, mari kita ke rumahku!" Kedua wanita itu mengikutinya. Mereka pergi jauh melewati hutan belukar dan sa~pai pada satu padang rumput yang sangat luas. Kedua wanita itu berkata, "Wah! Bukan main luasnya padang rumput ini."

Orang halus berkata, "Ini bukan padang rumput ~elainkan k~bun kami."

Kedua ~anita ini membantah, "Aa, tapi ini memang suatu padang rumput."

Orang halus ini berkata kepada mereka, "Coba kalian tutup mata." Mereka segera menutup matanya, setelah itu kembali orang halus ini berkata, "Coba buka mata kalian sekarang." Begitu mereka membuka mata mereka lihat padang rumput itu telah menjadi kebun yang penuh dengan padi yang sedang menguning.

Setelah ituberkata lagi Bengi dan wongi. "Aduh, bukan main besarnya batu yang di tengah-tengah padi itu."

~rang hal us itu berkata, "Itu bukan batu." Kedua wanita itu membantah lagi dan berkata,

"Aa! Itu memang batu! Sebab di pinggiran batu itu ada pohon-pohon kayu yang sangat bagus untuk pengobat padi. Pongkula namanya."

itu, itu 1agi

Orang hal us berkata lagi kepada kedua wanita katanya, "Kalau kalian katakan yang kalian lihat batu, coba tutup mata." Kedua wanita itu sekali menutup matanya. Waktu mereka sedang menutup

49

Page 62: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

kaju

Na'uli' wo'omi tauleru, "Bela

"Watu oa'l Oe lau kaju hi

to lompe' lia, natao to

hawo watu."

ntololikiana watu,

rapokulii'ki pae,

pongkula."

Na'uli' wo'omi tauleru, "Ane ni'uli' koina watu,

piri mpu'u matani-e'." Rapiri wo'omi matara, Wongi

pai' Bengi. Pai' na'uli' tauleru, "Bini'mi, bale,

matani." Ka rabini'ra matara toe we'i, rahilo rawo

tomi. Bohe tomi toe!

Ngkai ree, na'uli'mi tauleru, "Kitami lou hi

tomi kai." Rata ria hi tomi, na'uli'mi tauleru, "Bea

wobo', ntu'a!" Lala'mi ntu'ara mpobea wobo'. Beami

wobo' toe, hilou hi ralana. Rewa tomi maradika

hiloana hi ralana tomi. Riami ntu'ara moruhe. Riami

tina tuamara, goe' mpohilo balena ana'ra rata, Bengi

pai' Wongi.

Na'uli'mi hewa toe ntu'ara, "Retu mpai' mai

p6turuani koi', dei', hante baleni, hi langka'."

Na ' ul i 'mi Beng i pai' Wong i, "Bale, rapal i ' koai

mpai' hi ngata, apa tumai menunu' wada ka-kaiwo

ngone."

Na'uli' tauleru, "Uma, turutamo hamengi."

Ra'ala'mi hawa' tauleru, tururamo hamengi.

Oti toe, ngkoni'ramo. "Dei', uli'mi-raka

balenu, sadiami. Oimi powanoa, pai' ngkoni'tamol"

!>o

Page 63: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

mata orang halus itu berkata lagi, "Coba buka mata." Bengi dan wongi membuka matanya. Setelah mereka ~embuka mata mereka lihat batu itu telah menjadi rumah yang besar. Orang hal us itu berkata, "Mari kita ke rumah."

berkata Sesampainya di rumah orang halus ini kepada neneknya, "Buka pintu, Nenek." neneknya membuka pintu dan mereka masuk. tersebut seperti rumah raja. Nenek dari orang ini sedang menanak nasi. Ibu dan bapak orang i~i senang karena kedua ternan anaknya, yaitu dengan dongi, telah datang.

Segera Rumah halus halus Sengi

Nenek orang halus ini berkata kepada cucunya, "Nanti mal3m kamu bertiga tidur di atas ranjang."

Be~katalah kedua wanita itu kepada orang halus, "Kawan, ~ami ini nanti dicari di kampung, sebab kami ini hanya datang untuk ~encari kulit kayu."

Orang halus itu berkata kepada mereka, "Tidak, bermalam saja kita di sinL" Bengi dan wongi menerima saja apa yang dikatakan orang halus. Mereka tidur di sana.

30re itu sebeLum tidur, mereka diajak makan. "Coba bilang sama teman~u bahwa makanan sudah siap, sayang. Mari makan." Mereka perhatikan nasinya dari nasi pulut dan lauk pauknya telur ayam. Ada juga minuman dari air nira yang telah dituang oleh bapaknya untuk teman-temannya yang telah datang lebih dahulu.

Mereka menginap 1i sana untuk beberapa malam. Orang-orang di kampung sibuk mencari kedua wanita tersebut sebab yang diketahui oleh orang tua mereka, mereka hanya pergi mencari kulit kayu saja. Jadi mereka sibuk pergi mencari. Orang kampung membawa pinang ke hutan. Pinang tersebut adalah cara dukun untuk ~encari orang yang hilang atau karen a keja1ian-keja1ian yang lain. Orang kampung saling bertanya di mana kedua wanita itu.

Oi dalam rumah, Sengi dan Wongi meminta izin kepada orang halus itu, katanya, "Kawan! Kami minta izin untuk kembali ke kampung. Senang sekali kami

51

Page 64: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Rahilo rawo koni': pae pulu' ra'utai ntolu manu'.

Pai' ria wo'o baru natua tuamana baIera to mebawai

ngone, mpobawaira Wongi pai' Bengi.

Wori' mengiramo ree, sese'mi tau ngkai ngata

mpopali'ra. Apa' lou menunu wadi ngone, patuju

ngkai ngata to na'epe totu'ara. Sese' lou mepali'.

Rabulu'mi pinongo, bena ane ria to mewiwo',

rapopehuwu nculii'. Rabulu'mi pinongo pai' hilou

rapali' hi rala oma--hiapa toronaa to rodua toe?

Hi ria rala tomi, na'uli'mi Bengi pai' Wongi,

"Merapi' kai, bale, lou makai nculi'. Lompe' mo'oha'

hi koi', tapi' rapali' kai mpai' totu'a kai hi

ngata."

Ngkai rehe'e, rawai'ramo nculi'. "Hilou mokoi

nculi', bale. Pai' ane lentora damo koi mpeno,

nihilomi tomita. Tumai koi nculii'. Mencua', uma

kai moroe nipencuai'. Ba', tabawai dakoi-e'!."

Ngkai ree, ngkoni' wo'ora kamepulona, pai' na'uli'mi

tauleru, "Kubawa mokoi, bale, rata hi penunua'ni

wengi." Mebawami tauleru,

pebawaiana lomo'na. Rata reemi

tauleru. Pai' mehupa'mi tomane

"Ngkaiapa koi!?" Umarapo

mololita hi ngata.

rata hi penunua',

tauleru, morontoimi

ngkai ngata mepali'.

winihi. Hampalera

Page 65: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

tinggal dengan kamu di sini tetapi kami ini nanti akan dicari di kampung."

Mereka diizinkan untuk kembali. "Kawan, kamu boleh pulang saja. Tetapi nanti kalau kamu merasa rindu, datanglah kembali. Main-mainlah ke sini. Kami tidak marah. Tidak usah takut. Kan kami ajak1"

Besoknya, sebelumnya mereka kembali, mereka makan lebih dahulu. Sesudah ~akan, mereka kembali diantar oleh orang hal us tadi. Orang halus ini mengantar mereka sampai pada tempat mereka berjumpa semula. Sesampainya di sana, orang halus tadi lalu menghilang. Tiba-tiba muncullah seorang laki-laki yang mencari mereka. "Ee, dari mana kamu ini1?" bertanya laki-laki ini. Kedua wanita ini tidak berkata apa-apa. Mereka hanya diam saja. Mereka baru berbicara setelah sampai di kampung.

"Beginilah ceritanya! Rami dari sini bermaksud hendak pergi mencari kulit kayu. Sampai di sana kami bertemu dengan orang halus dan diajaknya kami pergi ke rumahnya. Pertama-tama kami melihat suatu padang yang sangat luas padahal itu bu~an padang melainkan suatu kebun yang sedang menguning padinya. Orang halus itu menyuruh ka~i menutup mata. Kemudian dia suruh me~buka mata kembali. gegitu kami buka mata karoi melihat kebun yang sedang menguning padinya dengan batu yang amat besar di tengah-tengah kebun tersebut. Orang hal us berkata bahwa itu bukan batu melainkan rumah mereka. Tetapi kami bilang bahwa itu batu. Oia perintahkan kami untuk menutup mat a sekali lagi. Kami tutup mata. Begitu kami buka mata, apa yang kami lihat, bukan batu yang besar tadi melainkan sebuah rumah yang sangat bagus. Lalu kami masuk ke rumah itu dan bermala~ beberapa malam di situ. Itulah sebabnya kami tidak muncul di kampung beberapa malam. Kami diajak orang halus pergi melihat rumah merek3.."

Jadi kedua wanita tersebut disembunyikan orang halus. Selesai.

53

Page 66: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

"Ewa' toi, ewa' toi, dala mpenunu' kail! Narua'

tauleru, pai' kai napakenimi hilou. Mpohilo bonea

taha'mi pae, pai' tomira lompe' lia. Lomo'na kihilo

bonea to taha'mi pae, popada. Nahubui makai tauleru

mpopiri mata kai. Kibini', bonea taha' pae! Pai'

kihilo wo'o laintongo' bonea taha' pae, ria watu to

uma nete'. Na' ul i ' tauleru, Bela watu, tomi kaL

Ki'uli' kai, watu. Na'uli' tauleru, Piri matani,

bena nihilo bela watu. Kipiri mata kai. Kihilo

mpu'u hawo watu to bohe toe we'i, tomidi hana Ie!!

Pai' kipesua'mi, turu makai ba hangkuja mengi ria.

Toe pai' uma kai me'hupa' wengi-e. Nabawai tauleru

lou mpohilo tomira."

Jadi, to rodua toronaa, Bengi pai' Wongi,

nawiwo tauleru. Rata rehe'i. Otimi.

54

Page 67: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

55

Page 68: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Tutura 'lopopeka

Tira LOllo'na Hantina lIaradika hi Bulu', ria ana'ra tomane,

hanga'na Ntinapu. Hangkani hiloui dohe tinana mpokawahi upi'ra. Tinana ngkawahi upi', hi'a ntora hi raha. Bulana mohura, na'epe manu' turua'. Napali', uma ria manu' nahiloi. Na'epe wo'omi manu' turua', napali', uma ria nahiloi. Na'epe ten a manu'

turua', napali', nahilo ule upi' to turua'. Pomoni

turua' ule toei hewa toi: "Tuturua'-uuuul Kenia

hilou hi Liku Pagoo." Ntinapu hilou hi tinana pai' mpekune' hiapa to rahanga' Liku Pagoo.

Natompoi' tinana, "Ria hi ara'." Na'uli' Ntinapu, mpo'uli'ki tinana, "Apa'

na'uli' ule upi' toei, rakenii hilou hi Liku Pagoo." Natompoi' tinana, "Anewae, a1a'im1 pai' puna'!

hi rala gonga tohe'i." Na'ala'imi pai' napuna' rala gonga, nakeni hilou hi Liku Pagoo.

Ka ratana hi Liku Pagoo, nabahakaimi, kaliliu molanga nte t6lu nopo. Neo' butu eona hilou oa'i IIpehiloi ule upi' to nabahaka hi Llku Pagoo. Neo' hono'mi haula, na'epe wo'oiml turua' hewa toi: "Tuturua'-uuuul Kenia hilou hi Liku Tengko' • .. Ntinapu mpekune

, tinana, "aiapa to rahanga' Liku

Tengko'?"

56

Page 69: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

RIWAYAT ORANG MBMANCIMG

Bagian_~

Oulu ada satu keluarga yang bermukim di suatu tempat bernama Bulu' (Gunung), dengan seorang anak laki-laki saja, yang diberi nama Ntinapu. Pada suatu hari anak tersebut menemani ibunya pergi menyiangi kebun talas mereka. Sementara ibu~ya bekerja ia bersantai-santai dh pondok. Sedang ia duduk terdengar olehnya ayam berkokok. Oiamatinya sekeliling namun tak tampak ada ayam. Sekali lagi terdengar olehnya ayam berkokok, dicarinya ke sana ke mari tetapi tidak juga tampak seekor ayam olehnya. Kemudian terdengar pula kokok ayam dan setelah diawasinya dengan teliti, dilihatnya bahwa seekor ulat talas yang bersuara seperti kokok ayam. Bunyi kokok ulat itu demikian: "Tuturua'-uuuul Bawalah aku ke Liku Pagoo. n (Liku adalah tempat berair yang agak dalam di kali atau sungai.) Ntinapu pergi mendapatkan ibunya lalu bertanya: "Oi mana letaknya tempat yang ~isebut Liku Pagoo?"

Jawab ibunya, "oi bawah sana." Berkatalah Ntinapu kepada ibunya, nTempat

tersebut saya tanyakan karena ulat tal as yang ada di situ mengatakan agar ia dibawa ke Liku Pagoo."

Berkatalah ibunya, "Bila demikian, ambillah ulat itu lalu masukkan ke dalam tempat pengisi ikan-ikan kecil ini.n Pergilah ia mengambil ulat talas itu lalu dimasukkannya ke dalam tempat tadi, kemudian dibawanyalah ke Liku P~goo."

Setibanya di tempat itu, segera dilepaskannya. Tiba-tiba ulat itu menjadi panjang kira-kira tiga depa. Setelah itu, hampir setiap hari ia ke tempat itu untuk melihat-lihat ulat talas yang dilepaskannya di situ. Setelahhampir sebulan lamanya, pada waktu ia ke tempat itu, terdengar pula olehnya ulat itu bersuara seperti kokok ayam begini: "Tuturua'-uuul Bawalah aku ke Liku Tengko'."

Ntinapu bertanya kepada ibunya, "Oi manakan letak tempat yang dinamai Liku Tengko'?"

57

Page 70: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Natompoi' tinana, "Ane Liku Tengko', Ntinapu,

ree ria hi ara', uma molaa ngkai Liku Pagoo."

Na'ala'mi Ntinapu ule upi'na pai' napuna

wo'oimi hi rala gonga. Nahilo, rede' wo'oimi hewa

lomo'na. Nakeniimi hilou hi Liku Tengko'. Ka

nabahakana rala ue, molanga wo'oimi p~raki opo' nopo.

Ka mpeneona hiloui mpokamata ulena, batena molanga.

Bewa toe ralana nte hampulu', tolu mpulu' eona,

mpehiloi ulena.

Hangkani na'epe wo Olml turua', na'uli',

nTuturua'-uuuul Kenia hilou hi Liku Sihia'."

Ntinapu mpekune' wo'o tinana, "Hiapa to rahanga'

Liku Sihia'?"

Na'uli' tinana, "Ane Liku Sihia', molaa hana

ngkai rei. Kubawa damoko. Ala'imi, puna' wo'oimi

rala gonga." Ka na'ala'na pai' napuna', nahilo hawo

rede' nculii'imi hewa ngone. Hilouramo ntali tinara

hi Liku Sihia'. Ka ratara ria, rabahakaimi rala

liku. Rahilo rawo molanga wo'oimi ba hono' lima

nopo.

Hewa toe nte hamula napotipe-pehiloi. Ralana

ha'eo, na'epe wo'oimi turua'. "Tuturua'-uuuu! Kenia

hilou hi Liku

na'incai to

Mpinoraa'." Ntinapu uma

rahanga' Liku Mpinoraa'.

58

wo'o

Toe

wadi

pai'

Page 71: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Jawab ibunya, WTempat bernama Liku Tengko' itu, Ntinapu, di bawah sana, tidak jauh dari Liku Pagoo."

Ntinapu pun mengambil ulat tal as itu dimasukkannya ke dalam tempat yang dulu dipakai. Ketika itu dilihatnya bahwa ulat itu menjadi pendek kembali seperti dulu. Ia pun pergi melepaskannya di Liku Tengko'. Setelah dilepaskannya ulat itu menjadi panjang kembali, hampir mencapai empat depa. Keesokan harinya pergilah pula Ntinapu melihat ulat itu dan tampak olehnya bahwa it tetap panjang. Demikianlah Ntinapu setiap hari pergi menengok ulat itu, sampai tiga puluh hari lamanya. Pada suatu hari setelah itu Ntinapu mendengar lagi ulat itu bersuara sambil berkata, "Tutura'-uuul Bawalah aku ke Liku Sihia'."

Ntinapu bertanya pula kepada ibunya, "Tempat yang bernama Liku Sihia' itu di mana?"

Ibunya berkata, "Tempat yang bernama Liku Sihia' itu jauh l~~aknya dari sini. Nanti kuantar engkau ke sana. Ambillah ulat itu, masukkan ke tempat yang dulu." 'Oleh Ntinapu diambilnyalah ulat itu dimasukkannya ke tempat tersebut. Tampak olehnya bahwa ulat itu telah menjadi pendek pula. Pergilah mereka ke Liku Sihia'. Setiba di sana mereka melepaskannya ke dalam sungai. Tampak oleh mereka bahwa ia telah menjadi panjang lagi, mungkin mencapai lima depa.

Setelah itu Ntinapu selalu ke tempat itu melihat-lihatnya sampai sebulan lamanya. Kemudian pada suatu hari terdengarlah pula kokok disertai kata-kata: "Tuturua'-uuul Bawalah aku ke Liku Mpinoraa'."

Tidak juga diketahui oleh Ntinapu tempat yang dimaksud. Oleh sebab itu ia bertanya kepada ibunya, "Di manakah tempat yang disebut Liku Mpinoraa' itu, ibu?"

Ibunya menjawab, n'rempat yang bernama Mpinoraa' itu tidak berada dalam wil~yah kampung ini. Tempat itu di sana, di sungal Ue Poi' Garam), dipandang ke bawah dari kampung Peana. n

59

Liku kita (Air

Page 72: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

napekune' hi tinana, "Hiapa die to rahanga' Liku

Mpinoraa'-e, Ina'?"

Na'uli' tinana, "Ane Liku Mpinoraa', uma hi

rehe'i. Ria hi Ue Poi', napanto' bola' Peana."

Na'uli' Ntinapu, "Apa' uleku toe mpopekeni

wo'oimi hilou hi ria."

Na'uli' tinana, "Ane wae hawo Ie, ala' wo'oimi

p~i' nupuna' rala gonga, pai' takeni hilou hi Lik~ I

Mpinoraa'." Nakamu Ntinapu ulena pai' napuna,. I

nahilo hawo rede' wo'oimi. i

Mako'ramo hilou, rata hi Liku Mpinoraa'. K~ rabahakana rala liku, ncorobaa jadi' molanga nte

hampulu' nopo. Hewa butu pobahakaana, ntoral

nape-pehiloi, wae wo'o wadi hi Liku MPinoraa'.1

Ralana ha'eo, na'epe wo'omi to turua':1 I

"Tuturua'-uuuul Kenia hilou hi Liku Mpatigulu'."

Napekune' wo'omi Ntinapu hi tinana, "Hiapa wo'oimi tOI

rahanga' Liku Mpatigulu'-e, Ina'?"

Natompoi' tinana, ~To rahanga' Liku Mpatigulu';

molaa lia ngkai rei. Ra'uli' tauna, Liku Mpatigulu'

toe, ria hi ngata Powatua" (wawai, Winatu).

"Wae, kukeniimi hilou hi Liku Mpatigulu'."

Na'uli' tinana, "Ala'imi, nukeni hilou hante ba

hangkuja batuata nupodohe." Ra'ala'mi ule toe ngkai.

60

Page 73: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Berkatalah Ntinapu, "Ulatku ini lagi-lagi minta dibawa ke sana."

Ibunya menjawab, "Baiklah, jika demikian, ambillah dia masukkan pula ke dalam tempat semula, kemudian kita akan membawanya ke Liku Mpinoraa'." Ntinapu mengangkat ulatnya itu lalu dimasukkannya ke dalam tempatnya. Tampak olehnya bahwa ulat itu menjadi pendek kembali.

Mereka pun berjalanlah dan sampailah di Liku Mpinoraa'. Setelah mereka melepaskannya ke dalam sungai, sekonyong-konyong ia menjadi panjang kembali, kira-kira sepuluh depa. Sebagaimana dilakukannya pada setiap tempat di mana ditaruhnya ulat itu, secara tetap dikunjungi dan dilihat-lihatnya, demikian pula di Liku Mpinoraa'. Pada suatu hari didengarnya pula ulat itu bersuara seperti kokok ayam: "Tuturua'-uuu! Bawalah aku ke Liku Mpatigulu' ."

Ditanyakannya lagi oleh Ntinapu kepada ibunya: "Di manakah pula tempat yang bernama Liku Mpatigulu' itu, ibu?"

Jawab ibunya, "Tempat yang bernama Liku Mpatigulu' tersebut jauh sekali dari sini. Menurut kata orang, Liku Mpatigulu' itu di kampung Powatua sana." (Sekarang nama kampung i tu Winatu.)

"Kalau begitu, baiklah, ulat itu akan kubawa ke Liku Mpatigulu'."

Berkatalah ibunya, "Ambillan dan bawalah pergi. Bawalah juga beberapa orang budak kita untuk menemanimu." Maka diambillah ulat itu dari dalam sungai, dimasukkan ke dalam tempatnya. Ulat itu menjadi pendek pula kembali.

Berangkatlah mereka berombongan ke sana dengan berjalan kaki, beberapa hari lamanya dalam perjalanan barulah mereka tiba di kampung Powatua. Mereka menjumpai penduduk untuk menanyakan tempat yang disebut Liku Mpatigulu' itu. Penduduk kampung itu balik bertanya, "Maksud apa kamu menanyakan tempat yang disebut Liku Maptigulu' itu?"

Berkatalah Nt inapu, "Adapun maksud perj alanan kami ini, membawa seekor ulat pelihar~anku, karena

61

Page 74: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

rala liku, napuna' rala gonga, kedi' pai' rede' wo'oi

damo.

Momako'ramo hilou ba hangkuja mengi hi lengko

ohea, lako' ratarada hi Powatua. Hiloura hi pue'

ngata mpekune' ba hiapa to rahanga' Liku Mpatigulu'.

Ra'uli' ,

pue ngata, "Napa pai' mpekune' Liku

Mpatigulu' koi?"

Na'uli' Ntinapu, nApa' pomako' kai

kai uleku, apa nahubuia mpobahakai

rahanga' Mpatigulu'."

toi, ngkeni

hi liku to

Ra'uli' pue ngata, "Ane wae, kikeni mokoi

hilou, bona nibahakaimi hi ria." Momako' mpu'uramo,

rata hi wiwi' liku, na'ala'mi Ntinapu ulena ngkai

rala gonga. Ka nabahakana, kaliliu molanga, ba

hampulu' nopo.

Ka ko'iara nculii', mpalakanaimi Ntinapu hi

ulena. Na'uli', "80 kubahakamoko rala liku toe,

mpalakanaama, nculii' lou hi ngata Kentewu. Ria mota

dooku, kutu'ukoko hi rehe'i mpodooko." Nculii'mi

Ntinapu hante doo-doona, pai' hadua natu'uimi tida hi

Powatua, bona mpopehii-hiloi ule to nabahaka hi Liku

Mpatigulu'. Jadi', to mpodoo ule hi Powatua,

motobineiimi hi ria. Toe pai' ria po'ompi' to

Kentewu hante to Powatua, ngkai muli to mpodoQ ule

Ntinapu.

62

Page 75: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

aku disuruh melepaskannya di sungai pada tempat yang bernama Liku Mpatigulu'."

Berkatalah penduduk kampung .itu, nBaiklah kalau begitu, kalian akan kami antar sekarang ke sana supaya kalian melepaskannya di sana."

Mereka pun berjalanlah menuju tiba di tepi sungai di tempat yang Mp3tigulu' itu. Kemudian Ntinapu pun itu dari dalam tempatnya ke~udian Saat itu juga ia pun menjadi panjang sepuluh depa.

tempat itu dan bernama Liku

mengambil ulat ~ilepaskannya. lagi kira-kira

Sebelum mereka ke~bali dari tempat itu, Ntinapu mohon diri kepada ulat peliharaannya itu. Katanya, "Sekarang engkau telah kubawa dan kulepaskan di tempat 1n1 sesuai permintaanmu, maka saat ini aku mohon diri untuk kembali ke kampung Kantewu. Tetapi akan ada di an tara temanku yang kutinggalkan di kampung ini untuk melihat-lihatmu."

Maka Ntinapu pun kembalilah bersama rombongannya, tetapi seorang di antaranya ditinggalkannya di kampung Powatua, ditugaskan untuk selalu mengunjungi dan melihat ulat yang dilepaskannya di Liku Mpatigulu'. Beberapa tahun kemudian orang yang ditinggalkan dan ditugaskan mengawasi ulat di kampung Powatua itu beristerilah di sana. Demikianlah riwayatnya maka ~da tali kekeluargaan antara orang Kantewu dengan orang Powatua. Itu adalah turunan dari orang yang mengawasi ulat peliharaan Ntinapu.

Menurut kata orang Powatua, bilamana sungai Miu' banjir sedang ada penduduk Powatua yang berkebun di seberang kampung, mereka memanggil ulat tersebut, supaya ia merentangkan badannya di atas sungai itu. Ulat itulah yang mereka jadikan titian untuk ke seberang. Setiap kali sungai banjir, selalu ulat itulah yang mereka panggil, dijadikan titian.

Bagian II Tibalah kembali Ntinapu di kampung Kantewu lalu

tinggal bersama dengan ibu bapanya. Setelah ia menjadi seorang jejeka, ia berjalan-jalan hilir-mudik

63

Page 76: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Ntuku' tutura to Powatua, ane mowo' ue Miu, pai'

riara to Powatua mobonea hi dipona, rakio'imi ule

toei, bona monooi hi 1010 ue. Jadi', ule toeimi

rababehia neleara medipo. Butu-butu ngkanina ue

mowo', hi'a oa'mi rakio' raponelea.

Tira karomeha'na

Rataimi nculii' Ntinapu hi Kentewu, dohe tina

pai' tuamana. Mokabilasaimi, modao' mure' pai' nca'u

Wurumu' doko' moningka'. Ria tempona morasi', ria

wo'o tempona bui'. Sampale kajauana porasia'na, ane

mopekai hi Liku Sfhia', pobahakana ulena owi. Ralana

hangkani, lou wo'oimi mopeka. Oheana ngkai Bulu',

mana'u hi Bola' Hae, nca'u Kewento ntara hi Ma'anya,

liu hi Demperano, duu'na rata hi Liku Sihia'.

Na'ala'mi hompea doa pekana pai' na'ala' wo'o

opana ngkai rala pontu'uana. Natepu'umi mopeka.

Na'epe riami to ngkoni' opana, apa riami to

mporinta. Na'ore' mai hawo. Bela di mahapi ba

bilaho ba guu'. Ntani' hupi'-ee di! Na'ala' hu~i'

toe, natu'u hi malina, pai' nanawu' wo'o pekana rala

ue. Na'epe ria wo'omi

hahilo holoko' wo'omi

to ntilo' opana, na'ore',

to mentoe. Na'ala' holoko'

pai' nanawu' wo'o pekana. Na'epe rinta-rinta wo'omi

bau' ntilo' opana. Na'ore', nahilo hoda·a kola'

ngkaladio' hi gekana. Napohu wo'o hodaa kola', pai'

64

Page 77: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

di sungai Wurumu' dengan maksud mencari dan menangkap ikan, belut, udang dan lain-lain. Ada waktu di mana ia memperoleh hasil, namun ada pula waktu di mana ia sial. Tetapi ada suatu tempat di mana hampir ia selalu berhasil, yaitu bilamana ia memancing di Liku Sihia', tempat ia melepaskan ulat peliharaannya dulu. Pada suatu hari pergilah pula 1a memancing. Adapun jalan yang dilaluinya sebagai berikut, dari tempat kediamannya di Bulu', menuru~i buki~ dan tiba di bagian atas kampung Kantewu yang disebut Bola'Hae (Kampung Lama), ~engikuti tepi sungai Kewento' ke bag ian hilir, melewati te~pat yang bernama Ma'anya, kemudian Demperano, dan akhirnya tiba di Liku Sihia'.

la pun mengambil sebatang bambu kecil untuk dijadikan gagang pancingnya, kemudian diambilnya umpan yang telah disediakan lalu dipasangnya. Mulailah ia memancing. Sesaat kemudian terasa olehnya bahwa telah ada sesuatu yang memakan umpannya, karen a . ada tarikan pada pancingnya. Disentakkannyalah pancingnya. Namun, bukan belut atau sejenis ikan yang kena. Benda itu ada13h jepitan bara api yang biasanya ada di dapur. Diambilnya jepitan arang itu diletakkannya pada suatu tempat di dekatnya, kemudian memasang kembali pancingnya ke dalam air. Tidak lama terasa pula olehnya bahwa ada sesuatu yang memakan umpannya, sebab itu disentakkannya. Tampak olehnya bahwa yang bergantung pada mata pancingnya adalah keranjang alas belanga. Diambilnya dan dilepaskannya benda tersebut, kemudian menjatuhkan pancingnya kembali ke air. Terasa olehnya bahwa telah ada ikan yang menarik umpannya. Setelah disentakkannya, dilihatnya hanya tempat gantungan sendok besar di dapur yang bergantung pada pancingnya. Sekali lag! dilepaskannya benda tersebut kemudian menjatuhkan lagi pancingnya ke air. Lagi-lagi terasa tarikan. Ketika diangkatnya pancing tampaklah olehnya bahva bend a itu adalah sendok besar yang berayun-ayun.

Diambilnya sendok tersebut lalu diletakkannya dekat dengan gantungan sendok yang terpancing terdahulu, kemudian dijatuhkan lagi pancingnya.

65

Page 78: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

nanawu wo'o peka rala ue. Rinta-rinta wo'omi

na'epe. Na'ore', nahilo mata kola' dio'-dio'na.

Na'ala' mata kola' toe, natu'u neori hodaa

kola', pai' nanawu neulii' pekana. Na'epe ria

wo'omi to ntilo' opana, na'ore' tumai, nahilo tuwui'. i neori mata kola

, wo 0 , nanawu Nabongka, natu'u

pekana. Na'epe ria ,

wo omi to mpodii' pekana.

Na'ore' peka, nahilo wunga Sinari' ntio-ntiona.

Mohonga dame wunga Sinari' toe.

napeka, uma hanyalaa bau'.

Ono nyalami to

Na'epe Ntinapu topololita.

ngkaiapa topololita, ntaa' ngkai rala

Nape'epei

ue di

ba

hana! .

Lolita hewa tohe'i, "Ntinapu,

mpu'ua, sampei opanu. Pali'

ane kana nupema'ala

loka' taha'." Ka

na'epena lolita toe, wilingkoroaimi, napa to

mololita. Rodoimi, na'uli'mi rala nonona, "Sa napako

hawo topololita toe, lawi' nuhubuia mpali' loka'

taha' kupo'opa, hilou mpu'ua mpali'."

Rata hi Bulu', napali' loka', narua mpu'u,

na'ala', nakeni hilou hi Liku Sihia'. Na'ala'doa

pekana, na'opai nte loka' taha' pai' nanawu' rala ue.

Na'epe riami to ntilo' opana. Na'ore', nahilo hawo

hadua toronaa, subo', neola pai' mehini hewa wula

mebere'. KQoce ~tinapu, moridi' wo'oimi.

66

Page 79: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Terasa olehnya bahwa umpannya telahditarik-tarik lagi, sebab itu ia mengangkatnya pula dan dilihat olehnya sepotong pipa bambu untuk menghembus api di dapur. Diambilnya benda itu lalu diletakkannya bersama-sama dengan sendok tadi lalu menjatuhkan pula pancingnya ke air. Juga kali ini pancingnya ditarik-tarik sesuatu. Setelah pancing disentakkannya, ia melihat sekuntum bunga berayun-ayun di ujung pancingnya. Bunga itu menyebarkan bau yang harum semerbak.

Sudah enam macam yang terkena pancingnya, namun tak satu pun yang berupa ikan. Setelah itu Ntinapu mendengar orang berkata. . Didengarkannya baik-baik untuk mengetahui dari mana suara itu berasal, dan ternyata dari dalam air. Beginilah katanya: "Ntinapu, kalau engkau benar-benar nekad menangkap aku, gantilah umpanmu. Cari pisang masak."

Setelah didengarnya perkataan tersebut, berdirilah bulu romannya dan ia pun gementar. Hampir-hampir tak dapat lagi ia berdiri. Setelah suara itu menghilang berpikirlah ia apakah gerangan yang berkata-kata itu. Ia berdiam diri sambil berkata dalam hatinya, "MakhIuk apa pun engkau ini yang berkata, karena engkau menyuruh aku mencari pisang masak untuk umpan, aku akan pergi mencarinya."

Setibanya di rumanya di BuIu' dicarinya pisang, didapatKannya dan diambilnya lalu dibawanya ke Liku Sihia'. Diambilnya pancing lalu diberi umpan pisang masak kemudian dijatuhkannya ke dalam air. Sesaat kemudian terasa olehnya sesuatu yang memakan umpannya. Disentakkannya pancing itu, dan terlihat olehnya seorang gad is, mulus dan cantik serta bercahaya bagaikan bulan muncul di langit. Ntinapu sangat terkejut, ia pun gementar lagi.

Berkatalah gadis yang bercahaya itu, "Ntinapu, agar engkau tahu siapakah aku ini, kuberitahukan kepada~u bahwa aku inilah yang disebut Karampua. Sedang engkau bertekad mengambilku Ntinapu, inilah perjanjian kita. Bilamana kita mendapatkan keturunan, janganlah aku yang membersihkan kotoran anak kita, sebab aku ini tak dapat memegang yang

67

Page 80: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Na'uli' to mehini tOei, "Ntinapu, bona nu'inca

kahemaku toi, aku' toi mile to rahanga' Karampua. Bo ....

nu.pema'ala rahia, Ntinapu, ohe'i pojancita. Ane ria

mpai' mulita, neo'a nupopompori ta'i, apa' aku' uma

k~na ma'ala ngkamu to babo'." Lolita to nakakamu

Ntinapu.

Mahaeramo ncamoko·, riami ana' ra tomane, rahanga'

Sulerano. Butu ngkanina nturii Sulerano, batena

Ntinapu oa'· to mpopori ta'ina. Kakaa-kamaaimi

Sulerano, putu wo'oi tu'aina, tomane, rahanga'

Silobo. Ntuu-nturii Silobo, batena Ntinapu mpori

ta'ina. Ana' ka toluna; tomane wo'o wadi, rahanga'

Ntumela.

Hangkani, nto'una ria toratara, maradika ngkai

Kulawi, bulara mololita bohe, nturi wo'oimi hawo

Ntumela. Napesuroi tobinena bona tumai wo'oimi

Ntinapu mpori ta'i ana'ra. Na'uli' Ntinapu hi to

napahawa' tobinena, "Uli'ki retu, popea hampai', apa'

mololita pada kai."

Hilou mpu'u to rasuro, mpoparata lolita Ntinapu.

Natompoi' tobinena, "Uli'ki Ntinapu, neo leba'

motancei, sahui tumai mpori ta'i ana' kai. Apa' aku'

uma ma'ala mpo'enga to mohoa."

Hilou wo'oimi hawo to rasuro hi Ntinapu, bona

sahui mpopori ta'i ana'ra, aga uma oa'i tumai

68

Page 81: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

kotor." Perkataan dan perjan]lan tersebut dipegang dan disetujui oleh Ntinapu.

Setelah beberapa Iamanya mer~ka hidup sebagai suami lsteri, lahirlah seorang laki-laki dan diberi nama Sulerano. Setiap kali Sulerano berhajat, Ntinapulah yang harus membersihkan kotorannya.

Dari sehari datang kepada sehari Sulerano bertambah besar, dan lahir pulalah adiknya, juga seorang Iaki-laki dan dinamai Silobo. Setiap kali Silobo berhajat, tetap Ntinapulah yang harus membersihkan kotorannya. Anak mereka yang ketiga lahir, seorang laki-laki juga dan ia diberi nama Ntumela.

Pada suatu hari bertepatan dengan adanya tamu di rumah mereka, seorang bangsawan dari Kulawi, sementara mereka membicarakan sesuatu hal yang pending, Ntumeia berhajat. Ist~inya menyuruh pekerja mereka memanggil Ntinapu untuk membersihkan kotoran anak mereka itu. Ntinapu berkata kepada suruhan isterinya itu, "Katakan kepadanya, tunggulah sebentar, kami sedang membicarakan sesuatu yang penting."

Pergilah pesuruh tersebut menyampaikan perkataan Ntinapu. Isterinya berkaka, "Beritahukan kepada Ntinapu, janganlah ia memberi alasan, cepatlah ia ke sini membersihkan kotoran anak kami. Karena aku ini tidak boleh mencium yang berbau busuk." Pesuruh itu pun pergi pula menyampaikan kepada Ntinapu agar secepatnya ia membersihkan kotoran anak mereka, namun belum juga Ntinapu datang. Sebab itu isterinya pun berkata, "Sebab engkau tidak mau membersihkan kotoran anak kita, maka aku akan kembali ke tempatku semula, yaitu di Liku Sihia'." Selesai berkata demikian ia pun bangkit lalu turun menuju Liku Sihia'.

Ntinapu berusaha menghalanginya tetapi tak dapat. Ditangkapnya isterinya, tetapi tak dapat karena tubuhnya licin seperti belut. Sekali lagi ditangkapnya tetapi terlepas kerena licin. Namun ia berkata kepada Ntinapu demikian: "'ra';,;: dapat lagi engkau melarangku, tel~h tetap pendirianku untuk kembali, karena engkau tidak mau membersihkan kotoran

69

Page 82: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Ntinapu.

mpopori

po'ohaa'ku

Toe pai' na'uli' tobinena, "Bo umako dota

ta'i ana'ta, waepi nculii'ama hilou hi

hi Liku Sihia'." Pe'ongko'na, mana'u

hilou hi Liku Sihia'.

Mepentoe Ntinapu, mpentoe tobinena, uma ma'ala

napentoe, apa molinuru hewa mahapi. Nahoko' ,

tebahaka, apa rnolinuru. Sampale ria lolitana hi

Ntinapu hewa toi, "Gati umaapa rna'ala nutagi, batena

nculii'ama, lawi' umako data mpopori ta'i ana'ta hewa

pojancita. Aga, ane ana'ta, umako kupelele'

mpewili'i. Ane nampa geo'i, rata wo'oama tumai

mpentii'i." Jadi', nampa' geo'i damo, na'inca wo'omi

Ntinapu ka rata tobinena tumai mpentii' ana'ra.

Duu'na na'incami hawo mololita ana

Ntinapu mpopodooi.

toei, hadu-dua

Hangkani, na'uli' ana

tuamana, "Ane peda'a, pelele'

toei, Ntumela, hi

motoa, umaa mingki'

nipodoo. Apa' ane matea, umaa kuna ratana, potanaaku

ria watu to mobeka' ree ria. Nampa' umaapa niratai

hi tomi, lou nipehiloi watu to ku'uli'. Ane te'unca

darno, riaama hi ralana."

Ralana ha'eo, peda' mpu'uimi, pai' hewa

pololitana, uma mpu'ui rapodoo. Ka nculii'ra ngkai

pehompoa, rarata rawo hi tomi, uma rnpu'uipi ria hi

poturuana. Hilou rapehiloi watu to na'uli', rahilo

'10

Page 83: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

anak kita sebagaimana perjanjian kita. Namun karena anak itu adalah anak kita berdua, tidak akan kubiarkan engkau memeliharanya. Apabila ia menangis, saya akan ke sini untuk menyusuinya~" Maka \;>ilamana anak itu menangis, tahulah Ntinapu bahwa ibunya telah datang menyusuinya. Demikian keadaan anak itu sampai ia sudah dapat berkata-kata, N~inapu seorang diri menjaganya.

Pada suatu hari berkatala~ ana~ itu (Ntum~la) kepada 'ayahnya, "Apabila aku 3.::11<.i t, biarkanlah aku, tak perlu dijaga. Karena aku ini bilamana mati tidak dikuburkan, karena makamku tersedia, yaitu batu yang terbelah di sana. Dan kalau kalian tak melihatku lagi di rumah, pergilah periksa batu yang kukatakan. Kalau belahan batu tersebuttelah menutup, itulah tandanya bahwa aku telah berada di dalamnya."

Suatu hari Ntumela j atuh saki t tetapi sesua i pesannya mereka tidak menjaganya. Sepulangnya mereka dari pekerjaan, dibuktikan mereka bahwa benar ia tak ada lagi di rumah dan tempat tidurnya telah kosong. Pergilah mereka memeriksa batu yang dikatakannya, memang telah tertutup. Maka telah pasti bahwa makam dari Ntumela adalah dt dalam batu yang terletak di tempat yang bernama Demperano. Sulerano dan Silobo telah meningkat dewasa.

Bagian III Berhubung kedua anak tersebut telah dewasa, maka

keduanya mengadakan pembicaraan dan berkatala~ Sulerano kepada adiknya Silcbo, "Karena masing-masing kita telah dewasa, baiklah kita mencari tempat di mana kita akan menetaP, agar di sana kita membangun rumah kita."

Jawab Silobo, "Tempat mana kita menebang kayu untuk ramuan rumah?"

Sulerano berkata, "Kalau hanya mengumpulkan ramuan, itu bukan persoalan baiklah kita ke hulu sungai Loni.-

tempat sUlit,

Mereka berdua pun mempersiapkan alat penebang kayu berupa kapak dan parang. Mereka berjalan ke hulu sungai Loni dan tiba di puncak gunung di hulu

11

Page 84: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

te 'uncami. Jadi', potanaa Ntumela hi rala ~.:atu hi

Demperano. Sulerano pai' Silobo, mokabilasaramo.

Tira katoluna Apa' mokabilasaramo,

mpo'uli'ki tu'aina Silobo,

waepi, mpopali'tamo hiapa

tomita."

mohawa'imi Sulerano "80 himpau bohetamo,

katidaata, bona tawangu

Na'uli' Silobo, "Biapami ~turaa'ta?n

Na'uli' Sulerano, "Ane aga poturaa', lompe'pi hilouta hi Loni."

Ra'ala' rewa mpobola': pati pai' no'o poteba'. Mure'ramo ue Loni, tebua' hi bulu'na hi ulu Loni. Ranaami kaju to lompe', to uma mojoli nakoni' bubu'. Poturaa'ra toe umara modulu wadi, hore-hore motura'

motora. 8a hangkuja eoramo motura', rahilo hono'mi bola'ra. Na'uli' wo'omi Sulerano, "80 hono'mi bola'ta 00, Silobo, waepi tajole'mi bola'ta. Kujole' bona hiapa kahudua bola'ku, retu kuwangu tomiku. Wae wo'o iko. Hiapa kahudua bola'nu, retu wo'omi kowo

Natepu'umi Sulerano mpojole' nuwangu bola'na.

tominu."

Ka nca'u ue Loni.

najole'na toe, na'epe hawo ginto-ginto Otimi naj"ole' bola'na, natuku' nca'u

Loni, rata hi nanga Loni, nahilo hawo motobu oemi hi lempena.

72

Page 85: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

sungai Loni. Mereka mulai memeriksa dan memilih kayu yang baik, kayu yang tidak mudah dirusakkan oleh anai-anai. Cara mereka bekerja mengumpulkan ramuan tersebut tidak secara bergotong-royong, tetapi masing-masing secara sendiri-sendiri. Setelah beberapa hari lamanya mereka menebang kayu untuk ramuan tersebut, mereka menghitung-hitung bahwa bahan-bahan telah cukup.

Berkatalah Sulerano, "Saya melihat bahwa ramuan kita telah cUkup Silobo, marilah kita meluncurkan ramuan kita itu ke bawah. Aku akan meluncurkan ramuanku ke bawah, dan di mana ramuan tersebut berhenti, di sanalah akan kubangun rumahku. Demikian pula dengan engkau. oi mana tiba dan berhentinya ramuanmu, di situlah juga engkau akan membangun rumahmu."

Setelah itu mulailah Sulerano meluncurkan ramuannya. Setelah bahan-bahan tersebut meluncur, terdenqar olehnya bahwa ramuan tersebut berdentang-dentang sepanjang sungai Loni jurusan ke hilir. Setelah ramuannya habis diluncurkannya lalu diikutinya ke hilir sungai Loni lalu tiba di muara sungai. Dilihatnya bahwa ramuannya telah bertumpuk di tempat itu, suatu tempat yang rata.

Silobo mulai pula mempersiapkan ramuannya untuk diluncurkan, dan selanjutnya dikerjakannya. Namun ramuannya itu tidak meluncur ke bawah dan mengikuti aliran sungai Loni jurusan ke hilir, tetapi tiba-tiba berdentang-dentang mendaki mengikuti hidung gunung menuju ke bagian atas. Adapun perjalanan ramuan tersebut demikian: mulai dari hulu sungai Loni, mendaki menuju hulu sungai Mehi' lalu mengikuti puncak gunung wo'one, lalu menurun kemudian mendaki kembali di gunung Sente, terus menurun sampai tiba pada suatu tempat yang bernama Pakaa 1 dan terbentur pada batu yang disebut Watu Mporaelea. Dengan demikian maka ia pun membangun rumahnya sekaligus kampungnya dan diberinya nama kampung Poraelea, yang pada saat ini adalah memang di tempat itu kampung Poraelea. Ia pun beristeri di tempat itu dengan seorang gadis penduduk setempat. Turunan Silobo

13

Page 86: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Ya' Silobo najole' wo'omi hawo bola'na. Uma-di

hana nca'u Loni, mule' ginto-ginto manimulu'-diki

hana bola'na~ Ngkai ulu Loni, manake' hi ulu Mehi,

manimulu' hi Bulu' Wo'one, pai' mana'u pai' manake'

hi Bulu' Bente, mana'u hompo hi Pakaa', tebuhu hi

Watu Mporaelea. Toe pai' nawangumi ngatana, nahanga'

Poraelea,

Motobineimi

Ngkai muli

torapongatami to Poraelea wa-wai.

hi ria, mpo'ala' toronaa to Tolee'.

Silobo nte to Tolee', mpomuliraka to

ramaradika hi Poraelea.

Sulerano, ka nahilo bola'na moloju' hi nanga

Loni, kaliliuimi hi Demperano. Nahawai'ramo

ompi'-ompi'na bona hiloura mpokowa' bola'na.

Mematara rawo mepu-pulo, rahilo motobu oemi hi

berewera. Koncera mpohilo bola' to hangaa mule'

moloju' hi berewe. Uma ra'incai kahemana to mpotau'

ngkabengia ngone.

Rapopomai anitu, rapompekunei' ba hema to

mpaha'a bola'. Hompo anitu, rapekune' kahemana to

mpaha'a bola'. Na'uli' anitu, "Ane toe to

nipopomaika, ku'uli' kokoi to mpaha'a bola'ni.

~ahilo Belohiloa (Tohuke' Onge) mohawa'mi totu'ara

mpo'uli'raka ntodeana, bona hira'mi mpotau' bola'

Sulerano. Jadi' to mpotau' bola'ni to moloju' hi

bereweni toe, ~

bela hana manusia'. To rahanga'

74

Page 87: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

JenJan gadis penduduk ka~pun~ L~rsebut di atas, berk~turunan mel~hirkan banJs3wan ian orang besar di ka~pung P0raelea.

Bagi Sulccano, setelah melihat ramuannya ber-tumpuk di mu:~a s.lng.3.i Loni, ia enn berjalan terus ke Demperano. di sana Jlkumpulkan dan diperintahkannya keluarga-k?lu~cga dekatnya supaya membantunya memikul ramuannll. ~~esokan harinya setelah mereka bangun pagi-~~Ii r tempaklah kepada m~reka bahwd ramuan jimaksu1 telah bertumpuk di halaman mereka. Mereka tidak mengetahui siapakah yang sudah mengangkatny3. k~ mari mala~ tadi.

~e131ui dukun mereka ~emanggil semacam roh yang dalam bahasa daerah disebut "anitu" untuk ditanyai agar memberitahu siapakah gerangan yang telah mengangkat bahan-bahan tersebut. Berkatalah roh itu kepada mer~ka, "Kalau hal itu yang menyebabkan kamu ~e~anggil aku, akan kuberitahukan kepada kalian siapa sebenarnya yang telah me~bawa ramuan itu. Penjelasannya begini: ramuan yang bertum?uk itu terlihat oleh sekelompok makhluk halus yang disebut Belohiloa at au Ntohuke' Dnge, maka oleh penghulu mereka diperintahkan rakyatnya untuk mengangkat dan membawa ralluan Sul'~rano. ,Jad i yang mengangkat dan membawa ramuan Sulerano itu bukaniah bangsa manusia. Mereka adalah makhIuk yang disebut Ntohuke' Onge."

Dengan demikian tahulah mereka itu siapa sebenarnya yang telah membawa ramuan sulerano, karena telah diberitahukan oleh roh. Berhubung ramuan telah cukup dan telah tiba semuanya, maka Sulerano pun membangun rumahnya di Demperano.

Sulerano pun beristerilah dengan seorang gadis sekampungnya yaitu Kantewu. Dari turunan Sulerano ini entah keturunan keberepa, pergi mengambil seorang gadis untuk dijadikan isteri, dan gadis itu adalah turunan dari orang yang dilahirkan oleh burung bangau di kampung Peana. Turunan dari mereka yang terpancing dan yang 1ilahirkan oleh bangau mengambil gadis Kula~i untuk diperisterikan. ~aka oleh hubungan perkawinan antara orang Pi?i~oro dengan Qrang Kulawi, menghasilkan turunan seorang wanita

Page 88: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Tohuke' Onge to mpotau' bola' toe." Toe pai' ra'inca

kahemana to ntau' bola' Sulerano, apa ra'uli'raka

anitu. Apa' ria omeami bola', nawangu Sulerano

tomina hi Demperano.

Motobinei Sulerano hingka to Kentewuna. Riami

muli Sulerano. Ngkai muli Sulerano mperikaii' muli

to na'ote ba'o hi Peana. Mulira ngkai muli to rapeka

pai' muli ba'o merika' wo'o hi Kulawi. Pomperikai'

to ngkai Pipikoro hante to Kulawi mpomuliki hadua

tobine, hanga'na Ntaura, to

rahanga' Tampene. Poncamokora

napotobine to 8igi to

Tampene toemi pai'

alaana ria to rapue' hi Sigi. Kakoo-konona, uma hawo

mepue' to Pipikoro pai' to Kulawi hi pue hi Sigi.

Hiloura mpencuai' ompi'ra to napotobine Tampene.

Biasa ane hiloura, ngkenira once, .ba· manu'i, ba

tobula, pai' ria wo'o to ngkeni bulawa.

Ngkai pokeniara toemi, pai' ra'uli' maradika hi

5igi, to Pipikoro, to Kulawi hilou mengkasuwia' hi

5igi. Toe ·pai' alaana magau' hi Biromaru mpo'uli',

"Uma natao to Kulawi momagaui' moto." Jadi', ke

nonona magau ngkai Biromaru wadi mpomagaui' Kulawi

pai' Pipikoro.

Jadi', toe pai' mokantoro magau Kulawi hante

magau Biromaru napohurai Tua Kontoloro Kopipai

(Braspott), hi mpae 1939. Morumpu hawe'ea maradika

,6

Page 89: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

bernarna Ntaura, yang kernujian rnenjadi isteri orang dari 5igi yang bernama Tampene. Oleh perkawinan antara Tampene dengan Ntaura tersebut maka orang lengatakan bahwa ada yang disembah oleh orang Kulawi ji 5isi. Yang sebenarnya, orang Pipikoro dan Kulawi ~ukan diperintah dan menyembah kepada raja yang iisebut "Pue'n di Sigi. Mereka sering ke sana untuk mengunjungi saudara rnereka yang menjadi' isteri Tampene. Kebiasaan mereka kalau ke sana adalah ~ereka mernbawahasil usuha berupa bera~: ayam, kulit kayu yang diolah menjadi bahan pakai_n dan selimut yang disebut ntobula", dan ada juga yang' membawa :!mas.

Oleh karena itu bangsawan di Sigi mengatakan bahwa orang Pipikoro dan Kulawi pergi membawa ?ersembahan dan upeti ke Sigi. Itulah sebabnya maka raja di Birornaru yang bernama Lamakarate' mengatakan, "Tidak pantas orang Kulawi mernpunyai raja dan memerintah sendiri. Menurut pendapatnya raja di Biromarulah . yang seharusnya memerintah rakyat Kulawi dan Pipikoro."

Dengan demikian maka selisih paham ini harus diselesaikan melalui' sidang pengadilan pemerintah Hindia Belanda pada waktu itu, antara raja Kulawi Jiloy dengan raja Biromaru Lamakarate', ditetapkan sidang berlangsung di Kulawi dipimpin o1eh Controleur onder afdeling Palu yang bernama Braspott yang dikenal di daerah 1n1 dengan sebutan -Kopi Pai'­(Kopi Pahit) pada tahun 1938. 5emua warga bangsawan di Kulawi telah memberikan keterangan mengenai status serta wilayah kekuasaan raja di 5igi, namun tidak menghasilkan keputusan. Bangsawan ~ari Peana dipanggil ke Kulawi yang namanya Togantu dengan sebutan Tama Bose (Papa Bose) untuk mendapatkan data, juga belum dapat diselesaikan. Nanti setelah pa~sawan dari Kantewu yang bernama Riwo dengan aebutan Ta~a Gempo didatangkan, dituturkan olehnya dengan jelas mulal dar! awal di mana Ntinapu menemukan ulat ta1as, lalu peristiwa memancing di ~iku 5ihia' dan mendapat dewi yang dijadikannya isteri. Dari perkawinan inl diperolehnya anak yang

71

Page 90: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

hi Kulawi, mpotutu dala mpepue' hi Sigi uma ria

kanoaa'na. Rakio' maradika ngkai Peana (Tama Rose,

Togontu), uma wo'o wadi monoa'. Rakio' damo maradika

ngkai Kentewu, Tama Gempo (Riwu), ka natutuna ntepu'~

ngkai Ntinapu mporua' ule upi', .popekana hi Lik~

Sihia', duu'na mpopeka Karampua pai' napotobine.

Pai' riami ana'ra to rahanga' Sulerano, Silobo pai'

Ntumela. Poncamoko mulira hante muli ba'o, ngkai

mulira mpo'ala' to Kulawi, ana'ra ngkai to Kulawi

napotobine Tampene to 5igi. Mulira Tampene pai'

alaana ria to rapue' hi 5igi.

Bulana Tama Gempo mpotutura pomelaa-lapina,

pangungu etumi tumai oto magau' Biromaru. Ko'ia rata

hi kantoro, molupa' skrup oto magau' Biromaru, mate

otona. Umaipi kaliliu hi nyanyoa kantoro. Jadi',

umapi leba' motutu. Ka botu'na damo to ra'uli'ki

magau' Biromaru: Kulawi batena momagaui' moto. Toe

pai: ratu'u sipa' tana' magau' Biromaru pai' magau

Kulawi hi Salulana.

Pai' alaana molupa' skrup oto, apa halengko

ohea ngkai Kentewu rata hi Kulawi, wori' rau ngkaju

to ra'ala' radoheiki ihi' batutuna Tama Gempo. Pai'

nahubuiki Tama Baja (Bomba) mpohawui' hi kamatea

otona magau' Biromaru.

18

Page 91: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

bernama Sulerano, Silobo dan Ntumela. Ada pun perkawinan antara keturunan dewi yang terpancing ini dengan keturunan yang dilahirkan oleh burung bangau. Seterusnya dari turunan mereka ini kawin di Kulawi, kemudian anak dari perkawinan dengan orang Kulawi lnl, seorang wanita bernama Ntaura yang dijadikan isteri oleh Tampene orang Sigi. Dari turunan Tampene inilah orang yangdisembah di Sigi.

Sementara Tama ~empo menuturkan sejarah turun-temurun itu, terdengar1ah deru mobil yang ditumpangi oleh raja dari Biromaru. Sebelum mobil tersebut sampai di depan kantor raja Kulawi, beberapa mur dan baut mobil tersebut terleaps dan menyebabkan mobil tersebut mati mesinnya. Dengan demikian raja Birornaru tidak meneruskan lagi perjalanannya sampai ke ~ersidangan. Hal tersebut menyebabkan penetapan sidang, bahwa tidak diper1ukan 1agi pempibicaraan. Tinggal saja keputusan sidang disampaikan kepada raja Biromaru. Keputusan tersebut ia1ah: daerah Kulawi tetap berdiri dan mempunyai raja sendiri. Ditetapkan1ah batas antara wilayah kekuasaan raja Biromaru dan raja Ku1awi di suatu tempat yang bernama Salulana.

Sebab kerusakan mobil yang diceritakan di atas, adalah karena sepanjang perjalanan dari Kantewu ke Kulawi, banyak daun kayu yang diambil lalu dimasukkan ke dalam .pundi-pundi tempat pinang sirih dari Tama Gempo. Setiba di Kulawi Tama Gempo memerintahkan kepada Tama 9aja (Bomba) menghamburkan ramuan-ramuan tersebut di atas jalan di mana tepat mobil raja Biromaru terhenti.

Dikisahkan bahwa tempat di mana Sulerano dan Silobo menebang kayu untuk ramuan rumah, disebut Hawia' Ngkulawi, ~arena di tempat itulah orang Kulawi tiba untuk meneliti kebenaran dari penebangan kayu ramuan. Demikian pula dengan ramuan yang dipikul oleh masyarakat Belohiloa dari muara sungai Lone mendaki sampai di Demperano.

Jadi, pertalian dan hubungan kekeluargaan antara orang Powatua dengan orang Kantewu berasal dari orang yang memelihara ulat talas. Hubungan kekeluargaan

19

Page 92: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

Jadi' bulu' poturaa'ra Sulerano pai' Silobo

rahanga' Bawia' Ngkulawi, apa' katebuaa' to Kulawi

lou mponaa poturaa'ra, ba makono-di ba uma-di. Wae

wo'o bola' to ratau' Belohiloa ngkai nanga Loni

tebua' hi Demperano.

Jadi' po'ompi' to Powatua pai' fo Kentewu, ngkai

to mpodoo ule upi'. Po'ompi' to Poraelea pai' to

Kentewu, apa to napomuliraka to ntali tu'ai,

Sulerano pai' Silobo. Po'ompi' to Peana pai' to

Kentewu ngkai poncamoko muli to rapeka pai' muli

ba'o. Ngkai muli ba'o pai' to rapeka, mperikai to

Kulawi, pai',mo'ompi' wo'omi to Pipikoro hante to ..,

Kulawi. Mulira ngkai to Kulawi

mpobubu to rapue' hi Sigi. Toe

na'ala' Tampene, pai' mo'ompi' to

Sigi, to Kulawi nte to Pipikoro. nudumi.

80

Page 93: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

antara orang Poraelea dengan orang Kantewu berasal dari keturunan dua bersaudara kandung Sulerano dan Silobo. Orang Peana dan Kantewu ada hubungan kekeluargaan dari keturunan orang yang dilahirkan dengan perkawinan antara. dewi yang terpancing dengan orang yang dilahirkan oleh burung bangau. Anak cucu yang terpancing dengan kelahiran dari burung bangau beristerikan orang Kulawi, maka berkeluarga pulalah orang Pipikoro dengan orang Kulawi. Turunan orang Kulawi dengan Pipikoro ini dijadikan isteri oleh Tampene yang menurunkan yang disembah di 5igi. Demikianlah kisah bagaimana adanya tali kekeluargaan antara orang Sigi, orang Kulawi dan orang Pipikoro.

81

Page 94: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")
Page 95: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

RALAT Hal. JUdul. Haral LaUDa a garal taua ual. lsi • Laga - Laga~

10. K.'.ka' ra'ome'ra - Ka'eka'ra ra'ome' 16, tuwu' 1iu - tuwu' 1iu-liu 18. hakete - hatete t

241 Saa' - Saa 28. Nyau-nyau -30. "Aga, toimi 36. baru .. baru'

oa' - oa'a N7au'· -ny-au' - "Aga t oemi,

401 Oeritera berlangsUng sebagai berikut • ••• mojopo'mi rahopo'. Ngkai ree na'uli'mi, apa'

modungkaimi, "0, nipopaia!?n nEi', apa' nu'uli' kovo Ie we'i, hiapa

kakihiloa dali', kihopo'. Jadi', dali' hswo to mentaka' hi wingkenu, toe to kihopo'-e." Otimi. 42. nakamoui - nuahepii' 50. Karabini' ra - Karabini' na 56,64,72. Tira - Tira' 561 Pagoo - Pagoo' (X6) 64. Miu - Miu' rababehia - rababah! 64. kajauana poraeia'na • kajaua porasia'na 64. pobaha1tBDa .. pobahakaana 66. Lolita hewa tohe'i • Lo1itana hewa tohs'! 68. Lolita to nakakamu =- Lolita toe naltakama 68. putu va' oi _ putu wo' om1 68. mpo'enga - mpo'enga' 72. Poturaa'ra • Potura'ra 74. Rehi • Kehi' 76. IIlJ)erikaii' - mperikai'i - mokantoro - mokantoro' 76,781 Biromaru -Biromaru' 76. Kopipai - Kopipai' 78. Tama Rose .. Tama Bose --- kantoro a kantoro' 80. mperikai - mperikai'

Page 96: JAnnA PAl'.lOllTA TOTU'A • I '0 P I P,I K 0 8,0 - sil. · PDF fileHuruf 1 sering diucapkan dengan lidah berkeluk, ... pertama, dan pada waktu akhiran -ca ("~ereka") dan -rna ("sudan")

,,' /

I

\ '.

" • I

, .

" )

Perc ASRIOffset Palu J t. S . Palman 61 Tip 2140~ ~ II \

.. .

1,1

/