!600/~!~ - · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut,...

92
ANALISIS TERJEMAHAN AYAT-A Y AT JIHAD DALAM TERJEMAHAN TAFSIR Ff ZHILALIL QUR'AN KARYA SAYYID QUTUB OLEH: ZULFAHMI NIM: 101024021438 JURUSAN TARJAMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SAYRIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 HI 2007 M

Transcript of !600/~!~ - · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut,...

Page 1: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

!600/~!~

ANALISIS TERJEMAHAN A Y AT-A Y AT JIHAD DALAM

TERJEMAHAN TAFSIR Ff ZHILALIL QUR'AN

KARYA SAYYID QUTUB

OLEH:

ZULFAHMI

NIM: 101024021438

JURUSAN TARJAMAH

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SAYRIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1428 HI 2007 M

Page 2: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

ANALISIS TERJEMAHAN A Y AT-A Y AT JIHAD DALAM TERJEMAHAN

TAFSIR Fi ZHILALIL QUR'AN KARY A SA YYID QUTUB

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora

Untuk Memenuhi Sarat-sarat Mencapai

Gelar Sarjana Sastra

OLE!-!:

ZULFAHMI

NIM: 101024021438

Di Bawah Bimbingan '"' ~-- --i" • -"' ,~ ~

~--[)i;-A. , tori Ismail

NIP: I 5 0 2 5 4 9 6 2

JURUSAN TAR.JAMAH

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SA YIUF HIDAY ATULLAH .JAKARTA

1428 HI 2007 M

Page 3: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

PENGESAHAN PANITIA UJJAN

Skripsi yang be1judul ANALJSIS TERJEMAHAN A Y AT-A YAT JIHAD DALAM

TERJEMAHAN TAFSIR 1•1 ZlllLJiLJL QUR'AN KARY A SA YYID QUTUB telah

diujikan dalam siclfmg Munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tanggal 21 Juni 2007 Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar S::ujana Program Strata I (S 1) pada Jurusan Tarjamah

J(etua

-----!j3~· ' r::· l/' '

Ors. I · 1wan Azizi, M. g NIP: 150 268 589

Sidang Munaqasyah

Penguji

A. S d!?.oMAg NIP: 150 303 001

150254962

Jakarta, 21 Juni 2007

Sekretaris

A£1MAg. NIP: 150 303 001

Page 4: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

KATA PENGANTAR

Assalamu 'a/aikum wa Rahma111/lah wa Barakatuh

Rasa puji dan syukur penulis ke hadirat Allah Yang Maha Suci dari segala

sifat-sifat makhluk, Maha Pengasih dan Penyayang terhadap seluruh makhluknya.

Shalawat clan salam semoga tercurahkan selalu kepada Rasulallah Shallahu 'a/aihi

wa Sal/am, utusan Allah di muka bumi sebagai pembawa risalah Islam clan pembawa

rahmat bagi alam semesta serta pemberi .IJ'i1/i:1 'at di akhir zaman.

Kata pengantar ini penulis selesaikan, bertanda bahwa penulis dalam

menyelesaikan tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Dengan

demikian penulis hendak mengabaclikan nama-nama yang telah memberikan banyak

bantuan, sumbangsih, pikiran, dan inspirasi dalam penyelesaian tugas akhir ini.

Meskipun ticlak semuanya, tetapi sekiranya semoga nama-nama di bawah ini dapat

mewakili mereka.

I. Bapak Dr. H. Abd. Chair MA., Dekan Fakultas Aclab dan Humaniora UIN

Syarif I-Iiclayatullah Jakarta, clan para pembantunya, yang tercliri dari Dekan I,

II clan Ill.

2. Bapak Drs. Ikhwan Azizi, MA., Ketua Jurusan Terjemah Fakultas Aclab clan

1-Iumaniora UIN Syarif Hiclayatullah Jakarta.

Page 5: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

3. Bapak H. A. Sackhudin, MA., Sekretaris Jurusan Te1jemah Fakultas Adab

dan Humaiora UIN Syarif Hiclayatullah Jakarta, sekaligus closen penulis.

4. Dr.A. Syatori Ismail pembimbing yang clengan penuh kesabarannya telah

berseclia mengoreksi basil tulisan penulis serta memberikan masukan clan

arahan-arahan clalam penulisan skripsi ini. Koreksinya akan selalu penulis

jaclikan acuan clalam berkarya, ".Jauikilldh Khairal .!azd '".

5. Segenap Para Dosen Taijamah. penulis haturkan terima kasih yang sebesar­

besarnya clan permohonan maaf penulis atas kesalahan clan kekhilafan yang

disengaja atau yang ticlak disengaja selama penulis menuntut ilmu di Kampus

tercinta ini. ".!azlikumu//ah Khaira ja:a '"

6. Ayahanda, Baharuddin clan lbunda Asni tercinta, berkat kasih sayang clan

do ·a. clan kesabaran yang ti ad a habis hingga kini akhirnya penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini, "Rahimahumaal/ah".

7. Bapak/lbu Dosen clan Pegawai Akademik Fakultas Adab clan Humaniora UIN

Syarif Hiclayatullah Jakarta.

8. Staf Pegawai clan Pengurus Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Perpustakaan Fakultas Adab clan Humaniora, Perpustakaan Umum

Islam lmanjamma Jakarta, clan Perpustakaan pribadi lainnnya, yang telah

menyediakan clan merninjamkan koleksi buku-bukunya kepacla Penulis.

9. Uni Des sekeluarga, Bang Anto. Bang !wan, Bang Ide. Ineng yang selalu

memotivasi Penulis selama penyusunan skripsi ini serta Adinda Nur Belina

yang ikut membantu penulisan skripsi, .Juza kumullah Khairan .Jaza '.

Page 6: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

JO. Teman-teman Jurusan Terjemah Angkatan 2001/2002, yang selalu mendorong

penulis dalam peneyelesaian skripsi ini, Mahfuddin, Asif, Opung, Jaka,

Rahmat, Salman. Deang, wiwil, lfah. dan lain-lain yang tidak mungkin

penulis sebutkan satu persatu. Kemudian, sahabat-sahabat PMII Cab. Ciputat.

I I. Keluarga Besar KMM JAY A (Keluarga Mahasiswa Minangkabau Jakarta

Raya). Para Pengurus KMM JA YA Cab. Ciputat, dan PKP BM-Pembaruan.

12. Keluarga Besar Pondok Pesantren Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MT!)

Candung, Bukittinggi, al-mukarram para ustadz dan para Buya.

13. Keluarga Besar DAMA! (Dewan Aksi Mahasiswa Indonesia), terutama

Kholid, Urai. Edo. Komeng. Afif. Musyafa, Dedi, JB, Acan, Mahfudin,

Ghozali, Sudan. Aswab. clan lain-lainnya.

14. Keluarga Besar Gema lnsani Perss, clan Keluarga Alm. As'acl Yasin yang

telah ikut membantu penulis mendapatkan Biografi Alm. As'ad Yasin

(semoga Allah SWT membalas jasa-jasanya dengan balasan yang

berlipatganda clan ditempatkan di surga-Nya bersama hamba-hambanya yang

shalih) Amin.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan mereka kepada Penulis.

Hanya do'a clan ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya yang dapat penulis berikan.

Wassa/amu 'a/aikum wa Rahmatullah wa Barakaluh

Jakarta, Juni 2007

Penulis

Zulfahmi

Page 7: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

DAFTAR ISi

KATA PENGANTAR ...................................................................................... .

DAFTAR 181...................................................................................................... IV

BAB.I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ .

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah ........................................ 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7

D. Metocle Penulisan ......................................... .......... ....... ... ........... 7

E. Sistematika Penulisan ................................................................. 8

BAB II KERANGK.A TEORI

A. Definisi Terjemahan clan Tafsir .................................................... 10

B. 1-Iubungan Te1jemah clan Tafsir .................................................... 12

C. Macam-Macam Pene1jemahan ...................................................... 15

D. Klasifikasi Gramatika Bahasa Arab clan Bahasa Indonesia .......... 21

E. Karakteristik Kalimat Efektif.. ...................................................... 25

BAB III. BIOGR.AFI SAYYID QUTUB TAFSIR FI ZILALIL QURAN, DAN

PENERJEMAH

A. Biografi Sayyicl Qutub ................................................................ 30

B. Karya-Karya Sayyid Qutub ......................................................... 35

Page 8: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

C. Sekilas Tafsir Fi Zildli/ Qurdn .................................................... 38

D. Biografi Penerjemah ................................................................... 42

BAB IV. ANALISIS Tl~RJEMAHAN AYAT-AYAT JIHAD SURAT AT­

TAUBAH DALAM TERJEMAHAN TAFSIR Fi ZILALIL QURAN

A. Surah at-Taubah ayat J 9 ............................................................... 45

B. Surah at-Taubah ayat 20 ............................................................... 50

C. Surah at-Taubah Ayat 44 .............................................................. 53

D. Surah at-Taubah ayat 73 ............................................................... 55

E. Surah at-Taubah ayat 81 ............................................................... 58

F. Surah at-Taubah ayat 86 ............................................................... 62

G. Surah at-Taubah ayat 88 ............................................................... 66

BAB V. l'ENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 70

B. Saran-saran ..................................................................................... 71

DAFT AR PUST AKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 9: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

I=

y=

W=

W=

c: =

c=

~ = '-

J=

o=

j

PED OMAN TRANSLITERASI 1

Tidak dibaca j= z

b '-" = s

Ji= sy

ts 1.,...1..:::)= sh

J .fa>= dh

h .b= th

kh b= zh

cl t=

dz t= gh

r '--' = f

Vokal Pendek Vokal Pan jang

'(

2

r 3

a

lJ

4

Pedoman Anglrn

0

5 ' 6

i= a 0 = 1

.J = [i

v 7

1\

8

0=

c!.i=

J=

r=

0=

.J =

.(6 -< =

..;=

'1

9

g

k

ll1

n

w

ii

y

\.

10

1 Pedon1an 'fransliterasi ini berdasarkan keputusan bersa111a Menteri Agan1a dan !'v1enteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Nomor: 158 thn. 1987 dan nomor: 0543b/U/l 987.

Page 10: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Bclakang Masalah

Definisi "terjemah". sebagai kata kerja. dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

adalah menyalin (meminclahkan) suatu bahasa ke bahasa lain. 1 Di dalamnya juga

disebutkan bahwa "te1jemahan", sebagai kata benda, pengertiannya adalah "salinan".2

Definisi ini membawa pengertian yang sangat positif - mutlak. Demikian ini

karena kata "salinan" seringkali digunakan untuk merujuk kepada aktivitas

"'pengopian" a tau "cetak u!nng .. suatu naskah. 3 Dari sini. dapat dimengerti bahwa

antara naskah asli clan te1jemahan layaknya ·'kopian" suatu naskah, memiliki

pengertian yang san1a.

Pengertian m1 clapat kita rangkai clalarn sebuah pernyataan, yaitu:

"Te1jemahan aclalah salinan pengertian teks aslinya''. Pernyataan ini dalam simbol

logikanya ad al ah S = P. Proposisi ini sekaligus memberikan "pengingkaran'', jika

berbeda pengertian dengan teks aslinya, maka tidak bisa disebut "te1jemahan".

Persoalannya, seringkali te1jadi generalisasi dalam aktivitas pene1jemahan.

Ketika seseorang melakukan aktivitas alih bahasa, ia diasumsikan sedang

mene1jemahkan. Lalu basil te1jemahannya tersebut, bagaimanapun hasilnya, disebut

1 Pusat Bahasa Dcparten1en Pcndidikan Nasional, Ka1111rs Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pus!aka, 2002), edisi llL cet. 2, h. 1183

2 Ibid. ' Ibid., h. 985

Page 11: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

2

dengan "te1jemahannya". Padahal di sini, jika pengertian yang dihasilkannya berbeda

dengan pengertian naskah aslinya, tentu tidak boleh disebut dengan "terjemahannya".

Penalaran ini adalah ams besar (mainstream) yang menurut hemat penulis

bennasalah. Hal ini karena muara penalaran tersebut sering membawa pada

generalisasi kebenaran sebuah basil te1jemahan. Seolah-olah demikianlah "adanya"

pengertian teks aslinya.

Barangkali, ini sekedar praduga awal penulis yang masih perlu pembuktian.

Akan tetapi. dua skripsi sebelumnya yang sernpat penulis telaah menunjukkan

inclikasi tersebut. lndikatornya yaitu tidak acla satu pun dari keduanya. dalam

analisanya. rnemunculkan asumsi-asurnsi yang mempertanyakan reduksi pengertian

dari pengertian teks bahasa sumbernya.

Mungkin juga ticlak sesederhana asurnsi "generalisasi'' yang penulis ajukan di

atas. Bisa saja, hal ini justru disebabkan oleh perangkat teori te1jemahan itu sendiri

yang rnenggiring nalar generalisasi tersebut. Dengan demikian pene1jemah lalu

te1jebak di dalam teori tersebut secara tidak sadar.

Penulis menemukan sejumlah pengkategorian dalam khazanah ilmu te1jemah

yang terlihat memainkan peran penting clalam generalisasi tersebut. Kategorisasi

tersebut adalah pemisahan antara te1je111ah dengan tafsir clan klasifikasi antara hwflah

dengan tqf~"iriyah (ma 'nawiyah).

Page 12: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

3

Alur penalarannya kurang lebih sebagai berikut. Perlama, pengkategorian ini

diposisikan sebagai "earn pandang" seseorang terhadap terjemahan. Akhirnya, secant

sadar atau tidak sadar, seseorang berkata, "ini te1jemahannya dan demikian itu

tafsirannya. Terjemahanlah yang masih sesuai aslinya tanpa melibatkan pemikiran

pene1jemahnya berbeda dengan tafsir". Artinya, apa pun hasil te1jemahan tetap

dianggap valid karena bukan tafsir.

Kedua, jika suatu terjemahan masih dianggap bermasalah, masih

memungkinkan pene1jemah untuk berkata. "te1jemahan ini hm:fiah dan demikian itu

maknawiyah, hanya berbeda tata earn saja··. Keduanya adalah teori te1jemahan dan

dapat dipakai salah satunya.

Keliga, pengaburan tersebut semakin kuat dengan munculnya "karakter

khusus" yang dilekatkan pada harjiah dan 1afi'iriyah (ma 'nawiyah). Karakter tersebut

difungsikan sebagai dijfere111ia (pembeda) di antara keduanya. yaitu sifat kaku dan

luwes. Seseorang lalu berkata, ··1e1je111ahan ini hanya kaku saja (artinya tetap valid)

karena harjiah, dan yang luwes tersebut adalah karena maknawiyah". Konklusinya,

semuanya valid.

Keempal, karakter lainnya yang dilekatkan yaitu te1je111ah hw:fiah lebih dekat

dengan padanan dan struktur kata dan nwknawiyah bersifat bebas. Karakter ini juga

diletakkan sebagai differenlia (pembeda) antara keduanya. Pernyataan ini seolah-olah

ingin rnenekankan kelebihan hwjiah alas maknawiyah. Sehingga, kedudukan harjiah

Page 13: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

4

clan maknmviyah sebagai sebuab "teori tc1jernab" rnenjadi kokob. Akbirnya, kokob

pula lab asurnsi bahwa semua hasil te1jemaban adalab bcnar.

Penulis berpanclangan babwa "kaku atau luwes" ticlaklah penting. Hal

terpenting yaitu terbindarnya recluksi clan perubaban makna yang mungkin tcrjadi.

Apapun bentuk penalarannya, penulis melibat pengkategorian tersebut telab dijadikan

"cara pandangan" dalam rnelihat suatu te1jemahan. Akhirnya, sernua "pernyataan"

yang muncul dari alat pandang tersebut adalab pernyataan-pernyataan berikut: ini

te1jemah; ini tafsir; ini hwfiah; ini ma 'nawiyah; ini kalrn; ini luwes. Kapan seseorang

bertanya apa clan di manG reduksi suatu basil alih bahasa te1jadi?

Dalam kasus te1jemahan Alquran DEPAG RL pene1jernah begitu rnudah

berkata. "kami hanya menerjemahkan ". Jika logika te1jemahan adalah S = P, rnaka

seolah-olah naskah aslinya juga susah dimengerti atau bahkan tidak bisa dirnengerti

sehingga basil te1jernahannya dernikian. Akan tetapi, bagaimana rnungkin orang yang

tidak mengerti dapat rnemberikan salinannya?

Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan

tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks, sedangkan tafsir sesuai dengan

pengertian muj(rssir". Bukankah te1jernahan adalah hasil pemahaman pene1jernah

terhadap teks? Di sini penulis melihat bahwa pada satu sisi pene1jemah ingin

rnembebaskan cliri clari subjektivitas dirinya, tetapi pacla sisi yang lain basil

te1jernahnya tetap saja subjektif. Hal ini bisa saja te1jadi sebab tidak terwakilinya

Page 14: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

5

semua pengertian yang ada dalam bahasa sumber dimana penerjemah memilih salah

satu pengertiannya.

Asumsi-asumsi ini membawa penulis untuk berpendapat bahwa definisi

terjemahan di atas, sebenarnya, adalah sebuah visi yang hendak dicapai oleh

pene1jemah. Dengan demikian, kegiatan pene1jemahan adalah sebuah kegiatan yang

visioner untuk mencapai S = P. Visi ini juga memberikan penegasan kepada kita

bahwa seorang pene1jemah bisa sampai kepada visinya dan juga bisa gaga!

menjalankan visinya. Kegagalan visi itu, bisa disebabkan karena reduksi pengertian

atau bahkan salah pengertian.

Untuk menjaga dari kegagalan visi tadi, menurut penulis, te1jemahan

memerlukan "cara pandang" yang membuatnya terbebas dari kesalahan-kesa!ahan

yang dapat berakibat vatal bagi penerima, reduksi, kekaburan atau bahkan sama

sekali berbeda dari bahasa sumber. Cara pandang tersebut penulis rumuskan pada bab

keclua.

Kerangka analisa terse but penulis uji eobakan pada te1jemahan ayat-ayat jihad

surat at-Taubah dalam tafsir Ff Zhild/il Qur 'an yang dite1jemahkan oleh As' ad Yasin

et. al. Penulis melihat pene1jemahan ayat-ayat ini memiliki urgensi tersendiri. Di

samping sebagai penerapan kerangka analisa terjernah dan deskripsi terhadap

pene1jemahan yang dilakukan As'ad yasm et. al., juga berkaitan dengan

pcrmasalahan yang seclang digiring ke atas pentas perpolitikan internasional. Ayat­

ayat jihad dapat diposisikan sebagai mata pedang yang talc bertuan - dapat

Page 15: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

6

dimanfaatkan oleh siapa saja. Sebagian kaum muslim menjadikannya senjata untuk

membangkitkan semangat perlawanan terhadap dominasi Baral. Akan tetapi, Baral

justru menjaclikannya senjata untuk memposisikan kaum muslim sebagai "yang

tertucluh" dengan kekerasan dan kerusuhan akibat label ')ihad", sehingga lebih

mudah clipinggirkan secara politik.

Namun clemikian, bukan maksucl penulis clalam skripsi ini untuk membahas

problematika pengertian kata jihad. Dalam skripsi ini, penu!is sekedar melakukan

analisa terhadap terjemahan ayat-ayat tersebut clengan kerangka teori yang penulis

rumuskan pacla bab kedua.

Penulis berharap clapat memberikan sumbangsih dalam clunia pene1jemahan.

khususnya clalam bahasa Arab sebagai bahasa yang mewakili peraclaban Islam yang

sangat kaya clan mapan. Tingkat kemapanan ini clapat diukur dari kejayaan Islam

rnenguasai clunia. jauh lebih lama clnri kekuatan Baral saat ini. Pada saat itu

pengetahuan Islam tertulis cla!am bahasa Arab yang juga menjadi bahasa

internasional. Di sisi lain. kitab suci Alquran clan hadis Nabi sebagai pancluan hiclup

muslim pun menggunakan bahasa Arab.

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

Untuk menghinclari kesalahpahaman persepsi terhadap masalah yang henclak

penulis balms clalam skripsi ini, maim penulis merasa perlu unluk memberikan suatu

batasan terhaclap masalah yang akan clikaji. Perlama, memfokuskan pacla analisa

Page 16: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

7

te1jemahan ayat-ayat jihad, bukan analisis kata jihad. Kedua, memfokuskan pada

terjemahan ayat-ayat jihad yang ada dalam terjemahan tafsir Ff Zild!il Qur 'dn surat

at-Taubah. Ketiga, memfokuskan kepada terjemahan As'ad Yasin et. al.

Gambaran dalam skripsi ini dapat dirumuskan dalam dua buah pertanyaan

sebagai berikut.

I. Untuk mengetahui tingkat kesalahan dalam terjemahan As'ad Yasin et. al

terutama terjemahan ayat-ayat jihad dalam Tafsir Ff Zhildlil Qur'i'in sehingga

terjadinya reduksi makna.

2. Untuk mengetahui sejauhmana validitas hasil te1jemahan As'ad Yasin et. al

terutama terjemahan ayat-ayat jihad dalam Tafsir Fi Zhildlil Qur 'dn.

C. Tujuan Penelitian

I. Untuk mengetahui tingkat kesalahan dalam terjemahan As'ad Yasin et. al

terutama terjemahan ayat-ayat jihad dalam Tafsir Fi Zhiliilil Qur'an sehingga

terjadinya reduksi makna.

2. Untuk mengetahui sejauhmana validitas hasil terjemahan As'ad Yasin et. al

terutama terjemahan ayat-ayatjihad dalam Tafsir Fi Zhiliilil Qur'an.

D. Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan adalah metode deskriptif analitis.

Metode diskriptif digunakan untuk mengumpulkan data, menyusunnya, dan

Page 17: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

8

memberikan gambaran terjemahan As'ad Yasin et. al. Metode analitis digunakan

untuk menguji tingkat reduksi yang mungkin terjadi dalam hasil terjemahan.

Data yang penulis dapatkan dalam skripsi ini diperoleh dari beberapa sumber,

baik primer maupun sekunder. Sumber primer dalam skripsi ini terjemahan tafsir Fi

Zhilalil Qw"an karya As'ad Yasin et. al. dan sejumlah literatur lainnya yang terkait

langsung dengan praktek penerjemahan. Baik yang bersifat intra linguistik maupun

ekstra linguistik.

Penulisan skripsi ini mengacu pada buku "'Pedoman Penulisan Skripsi. Tesis.

clan Disertasi" yang disusun oleh tim UIN Syarif Hidayatullah clan diterbitkan oleh

UIN Jakarta Press tahun 2002.

E. Sistcmatika Pcnulisan

Penulisan skripsi ini tercliri clari lima bab, tiap-tiap bab terdiri clari beberapa

sub bab yaitu:

Bab I, berupa pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,

pembatasan clan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penulisan, clan

sisternatika penulisan.

Bab II. berisikan kerangka teori, terdiri dari definisi penerjernahan dan tafsir,

Hubungan tcrjemah clan tafsir, rnaeam-macam penerjemahan, klasifikasi gramatika

Bahasa Arab clan Bahasa Indonesia. karakteristik kalimat efektif

Page 18: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

9

Bab Ill, berupa biografi Sayyid Qutub, yang terdiri dari riwayat hidup

Sayyid Qutub, karya-karya Sayyid Qutub, sekilas Tafsir Ff Zhildlil Qur 'an, clan

Biografi Pene1jemah

Bab IV, berisikan analisa terjemahan ayat-ayat jihad dalam surah at-Taubah

dalam kitab Tafsir Fi Zhiliilil Qur 'an, analisa ini terdiri dalam tiga jenis: analisa

keselarasan padan kata, analisa keselarasan gramatika, analisa efektifitas kalimat.

Bab V, yaitu penutup. Berisikan kesimpulan clan saran-saran.

Page 19: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Definisi Terjemah dan Tafsir

1. Terjemah

Kata "te1jemah" merupakan kata yang diserap clari bahasa Arab yaitu

"~ _ji•· (transliterasi: tarjamah). Dalam versi Arabnya, kata ini memiliki beberapa

arti: pene1jernahan, tafsir, biografi, dan pengantar". 1 Akan tetapi, dalam bahasa

Indonesia. kata ini memiliki arti menyalin (mernindahkan) satu bahasa ke bahasa

yang lain dan rnengalihbahasaknn. 2Di sini, kita dapat melihat perbeclaan "keluasan

kata" di antara keduanya clengan sangat jelas. Perbeclaan lain di antara keduanya

terletak padajenis bentuk kata. Pada bahasa asal (Arab). kata terse but adaluh nomina.

seclangkan dalam versi serapannya menempati posisi verba. Kata serapan tersebut

juga suclah mengalami perubahan bentuk bunyi a menjacli e: t[a]e1j[a]emah.

Dal am bahasa asal, kata "twjamah" (bahasa Arab) dapat berarti tafsir tetapi ticlak

clemikian dalarn bahasa Indonesia. Oleh karena itu, ketika lbnu Abbas mendapat gelar

"Turjwndnu! Quriln", pengertiannya jelas bukan pene1jemah Alquran karena orang Arab

tidak perlu juru alihbahasa Alquran, melainkan "penafsir" Alquran. Te1jemah menurut P.

Newmark scperli yang clikutip oleh Rochayah Machali yaitu "Rendering the 1neaning of

1 J\tabik Ali dan Ah1nad Zuhdi Muhdlor. Ktunus Konte111porer: Arab ~ Indonesia, (Yogyakarta: Multi Karya Grafika, 1998) h. 457

2 Tin1 Pusat Bahnsa Departen1en Pendidikan Nasional, Ka111us Besen· Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), edisi Ill, cet. 2, h. 1183

Page 20: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

11

text into another in the way that another intnded the text" (Menerjemahkan makna suatu

teks ke dalam bahasa lain sesuai dengan yang dimaksud). 3

2. Tafsir

Kamus Besar Bahasa Indonesia menclefinisikan tafsir dengan "menerangkan

atau menangkap maksucl perkataan (kalirnat clan sebagainya) ticlak menurut apa

adanya saja tetapi juga apa yang tersirat (clengan mengutarakan pendapatnya sendiri)

clan mengartikan" .4

Dalam bahasa Arab sencliri, definisi tafsir secarn bahasa adalah rnenjelaskan,

rnengungkap, clan menarnpakkan pengertian.5Secara istilah, tafsir aclalah ilmu untuk

rnernahami Alquran, menerangkan maksud-rnaksuclnya. clan mengeluarkan hukum-

hukum dan hikmah-hikmahnya. 6

Sampai di sini acla "pertanyaan yang perlu cliajukan, apakah benar te1jemah

tidak menerangkan atau rnenangkap maksucl kalimat sehingga dibedakan seclemikian

rupa clengan tafsir? lnilah salah satu permasalahan yang akan penulis kaji. Kalaupun

keduanya berhubungan dirnana letak hubungannya clan climana batas hubungan antara

kecluanya. "Klaim" bahwa te1jemahan sekeclar "pengalihan bahasa", terpisah clari

tafsir rnenyisakan problem yang sangat serius clalam pene1jemahan Alquran. Karena

jangan-jangan sesuatu yang clia klaim "pengalihan bahasa" tersebut, justru merusak

clan membatasi pengertian yang clikandung oleh bahasa sumber.

h.323

:i Rochayah Machali Pedon1a11 bugi pene1jen1aha11, (Jakarta: PT. Grasindo, 2000), h. 5 4 .l'iln Pusat Bahasa Departenien Pcndidikan Nasiona, Op. C'it., h. 1119 5 Mannaul Qattfrn, Mahcihitsfi U/i1111il Qur "tin, (Beirut: Syirkah al-Muttahidah littauzi', t.th.),

6 Jalaluddin Abdurrahman bin Abi Bakr asy-Suyuti, ai-ltqdn fl Uhlmi! Qurdn, (Beirut: Dar Kutub al-'llmiyah. 2000),juz II. cet. I, h. 174

Page 21: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

12

Untuk menjelaskan dan memahami dunia te1jemah secara utuh, perlulah

kiranya penulis menelusuri hakekat bahasa itu scndiri. Hal Ini akan sangat mernbantu

kita dalam memahami sejumlah asumsi yang muncul dalam dunia te1jemah

sebagaimana telah penulis uraikan pada bab pertama. Di antaranya, pemisahan antara

terjemah dengan tafsir dan klasifikasi te1jemahan hmjiah dengan tajsiriyah­

ma 'nawiyah (terikat dan bebas dalam bentuk klasifikasi lainnya). Tiap-tiap klasifikasi

ini memberikan pengaruh yang tidak kecil terhadap dunia te1jemah. Di antara

pengaruh tersebut, menurut penulis, adalah kaburnya batas-batas "validitas"

kebenaran sebuah basil te1jemahan. Hal itu terjadi sebab pengkategorian tersebut

rnendorong seseorang memberikan klaim terhadap hasil te1jemahan clengan label

.. terjcrnahan. tafsir. harfiah. ma '11m1·iyah, kaku clan luwes. Bukan mempertanyakan

suclah sejauh mana basil te1jemahan sesuai clengan teks yang cliterjernahkan dan

kernungkinan kekaburan clan recluksi pengertian yang te1jadi.

B. Hubungan dan Batasan Antara Tafsir Dan Tcrjcmah

I. Hubungan Kcduanya

Antara te1jemah clan tafsir tidak bisa clipisahkan secara fungsi yaitu

rnenjelaskan makna (konsep) yang terkandung dalam deretan kata. Han ya saja tafsir

rnemiliki pengertian yang lebih luas dari te1jernah karena tidak terbatas clengan

peminclahan bahasa. Oleh karena itu, te1jemah aclalah satu bagian dari tafsir. Setiap

orang 111ene1:jemahkan teks, clia rnenafsirkannya. Dengan kata lain, bisa dikatakan

"tafsir terjemah" atau tafsir yang berbentuk te1jemah.

Page 22: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

13

Hubungan antara tafsir dan terjemah juga dapat dilihat dalam konsep sinonirn.

Pacla bentuk bahasa bunyi, sinonim adalah bentuk bunyi yang berbecla, tetapi

memiliki "konsep" yang harnpir persis rneskipun ticlak rnutlak. Dernikianlah halnya

clalarn te1jernah, bentuk bunyinya berbecla tetapi rnemiliki konsep yang cliharapkan

sarna. Posisi keduanya adalah satu "kelas". Beclanya, sinonirn berasal clari buclaya

yang sarna sehingga tingkat keluasan katanya lebih rnuclah cliukur. Akan tetapi,

terjemah berasal clari kultur yang berbecla, sehingga tingkat keluasan katanya lebih

sulit diukur. Analisa kosakata dengan menghadirkan sinonirnnya ini juga disebut

sebagai tafsir, rnisalnya "Taj.sir al-Qur 'an al- 'Adzim" (terkenal dengan nama Ta/sir

Ja/alain) karya Jalaludclin al-Suyuti clan Jalaluddin al-Mahalli.

2. Batasan Terjcmah

Batas te1jenrnhan ticlak bisa dikatakan hanya perbeclaan bahasa saja, dengan

mengatakan semua penjelasan asalkan berbahasa sasaran clisebut te1jemah.

Rumusannya sebagai berikut. te1jemah adalah memindahkan bahasa ke bahasa

lain. Bahasa adalah simbol untuk merujuk konsep. Dalam ragam bahasa bunyi, satuan

simbol bunyi disebut kata. Karenanya, setiap kata rnerniliki dua sisi: "bentuk" kata

(bunyi) clan "konsep" kata. Peralihan bahasa ke bahasa lain adalah peralihan bentuk

"kata" (bunyi) dengan mempertahankan "konsep"-nya. Penerjemahan menjelaskan

maksud "kata" bahasa sumber, karenanya masuk dalarn keumuman tafsir. Di sarnping

itu, keluasan konsep kata dari padanan kata yang berbecla menyebabkan setiap kali

seseorang rnengambil kata yang dianggap paclanannya ia telah mengambil satu

pengertian clan demikian itu adalah tafsir. Akan tetapi, penjelasan kalirnat tidak hanya

Page 23: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

14

sekedar melalui pemindahan bentuk kata ke bahasa lain. Ada beberapa earn lainnya

selain itu seperti yang penulis sebutkan dalam beberapa kategori tafsir di atas.

Karena itu, jika dikatakan semua penjelasan asalkan berbahasa sasaran adalah

te1:jernahan. pernyataan tersebut adalah salah. Hal ini sebab batas pene1jemahan

bukan sekedar perbedaan bahasa, tetapi juga keharusan merujuk pada konsep tiap-tiap

"kata" dalam kalirnat. Apakah padanan kata tersebut mewakili konsep tiap-tiap "kata"

tersebut atau tidak. Karena itu, penulis berpendapat bahwa te1jemahan Husain Adh­

Dzahabi terhadap surat al-Isra [I 7]:29 adalah tafsir.

Pernyataan perbedaan antara tafsir clan te1jemah hanya terletak pada

perbedaan bahasa juga memberikan penegaskan bahwa tidak ada satu pun penjelasan

warga Indonesia terlrndap Alquran yang dapat dikategorikan tafsir sebab berbahasa

Indonesia, mclainkan akan disebut terjernah. Jika pernyataan ini dibenarkan, tentunya

dianggap salah penamaan buku Ta/sir al-Misbdh karya Prof. Dr. Quraish Syihab dan

Tof,i·ir al-Azhar karya Buya HAMKA.

Kesimpulan penulis, batasan terjemahan adalah pengertian yang diambil dari

dalam "konsep kata" bahasa sumber, terrnasuk di dalamnya penggunaan kata

konotatif dalam budaya tertentu misalnya kata "kamar kecil" yang artinya jamban,

seperti penulis sebutkan di atas. Sebaliknya, pengertian yang diambil dari luar

"konsep kata" masuk dalam klasifikasi keumuman tafsir.

Page 24: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

15

C. Macam-Macam Terjemahan

Ada dua klasifikasi te1jernah yang selarna ini dikategorisasikan, yaitu te1jemah

hmjiah dan te1:jemah tafsiriyah atau ma 'nawiyah. Husain adh-Dzahabi menjelaskan,

terjemah harjiah terbagi dua: bi mils/ dan bi ghairi mitsl. Jenis bi mils/ yaitu bilamana

te1jemahan tersebut sama persis susunan dan struktur bahasa asal. Jenis bi ghairi mitsl

yaitu bilamana terjemahan tersebut lebih longgar dari struktur bahasa asal. Terjemah

tqf!;iriyah atau ma 'nawiyah yaitu bilamana isi dan maksud kandungan dalam bahasa

asal lebih diutamakan; tidak terikat dengan susunan struktur gaya bahasa yang

digunakan. 7

Sementara itu Manna·u1 Qattiin tidak membagi klasifikasi te1jemah harfiah.

Menurutnya, te1jemah harfiah adalah meminclabkan kata ke bahasa lain yang sepadan

dengan urutan kata dan mengikuti struktur gramatika bahasa asal. Te1jemah tafsiriyah

atau ma 'nawiyah adalah memberikan pengertian (konsep) berclekatan yang unggul

(jika kata memiliki keluasan konsep), lalu menyebutkannya dalam bahasa sasaran

tanpa membatasi urutan deretan kata harus sama clengan bahasa asli (ada

penyelarasan gramatika). 8

Penulis melihat ada perbeclaan perbedaan pengkategorian antara Husain Adh-

Dzahabi clan Manna'ul Qattiin. Kategori yang disebut hwjiah bi mitsl dalam versi

adh-Dzhabi aclalah hmjiah dalam versi Manna'ul Qattan. Kategori hco:fiah bi ghairi

mils/ adalah kategori tafsiriah menurut Mannii'ul Qattiin. Klasifikasi tafsiriah atau

ma 'nawiyah dalam klasifikasi Adh-Dzahabi inilah yang akan kita analisa berikut ini.

7 Atnin Su1na, Studi l/n1u-/1111u Alquran ( 1 ), (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000), cet. I, h. 13 l

' Mannaul Qattan, Op. Cit., h. 313

Page 25: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

16

Adh-Dzahabi menyatakan, "tafsiriyah atau ma 'nawiyah yaitu bilamana isi dan

rnaksud kanclungan clalam bahasa asal lebih cliutamakan; ticlak terikat clengan susunan

struktur gaya bahasa yang cligunakan. Untuk melihat maksud pernyataan Adh-

Dzahabi di atas. berikut ini aclalah contohnya yang cliberikan Aclh-Dzahabi clalam

mene1jemahkan surat al-Isra ayat 29:9

Dengan:

Janganlah berperilaku kikir clan terlalu boros, karena itu kamu menjacli tercela dan menyesal. (Q.S. al-Isra [I 7]:29)

Di sini. penulis rnerasa perlu mernberikan analisa terhaclap batasan klasifikasi

luj.i·iriuh atau 11w 'null·iyuh. Jika yang climaksucl dengan "'kernandirian gaya bahasa··

ini aclalah kcmanclirian grnmatika, seperti menclahulukan atau mengakhirkan

keternngan pada kalimat. perubahan kalimat aktif dan pasif, perubahan kalimat

langsung clan tak langsung adalah sesuatu yang masih bisa dimengerti. Perhatikan

contoh-contoh berikut ini:

Umar dipukul oleh Muhammad

Di dalam kelas ada Muhammad

Atau perubahan cara pengungkapan gagasan dalam kalimat yang tidak

familier di antara kita, seperti:

''Amin suma, Op. Ci!., h. 132

Page 26: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

Air Zamzam diminum sesuai niatnya

(bukan. Air zamzam untuk apa diminumnya)

17

Pene1jemahan contoh-contoh ini masih diambil dari analisa "konsep kata"

dalam kalimat; ini jelas masih dapat disebut pengalihan kata. Akan tetapi,

pene1jemahan "kalimat perumpamaan" (dalam 'ulfimul Qurdn termasuk dalam

bahasan amrs{r/u/ Qur 'dn) dengan kata-kata di Juar "konsep kata" pembentuk kalimat

perlu kita analisa. Rumusan yang dapat diambil dari sini adalah pengertian kalimat

yang tidak diambil dari "konsep kata", tetapi dari variabel di luar kata adalah sejenis

dengan kategori-kategori tafsir lainnya di antaranya. penjelasan rincian (baydnu al-

raj.i11il). pengkhususan (at-takhsfs) dan pengertian dibalik kata (al-majlnim). Oleh

karenanya. kategori perumpamaan (amlslil seperti yang dicontohkan adh-Dhahabi)

masuk dalam keumuman bentuk tafsir. Perhatikan penjelasan clan contoh-contoh

berikut:

a. Penjelasan rincian (baydnu at-ta/.i-hil), misalnya:

Apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah salat itu (sebagaimana bisa). Sesungguhnya salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. 10 (an-Nisa • [ 4J:103)

Alquran tidak menjclaskan tata earn salat. Akan tetapi, Nabi-lah yang

rncnjelaskannya clalam haclis-hadis yang diriwayatkan oleh para sahabatnya.

'0 Yayasan Penyelenggaraan Penerjemah Alquran. Op. Ci! .• h. 176

Page 27: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

18

Penjelasan Na bi ini oleh para ulama disebut menafsirkan Alquran. 11 Oleh karena itu,

penjelasan rincian tata earn salat disebut tafsirannya. Penjelasan rincian ini tidak

dapat diperoleh dari sekedar analisa kata "a/-sholdh". Dengan demikian, bukan tugas

pene1jemah untuk menyebutkan tata cara salat dan segala ha! terkait dengannya;

kalau pun ia rnenyebutkannya maka disebut dengan clengan "tafsir"-nya.

b. Pengkhususan (at-rakhsfsh), misalnya: 12

Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu bagian seorang anak laki-laki sama clengan dua anak perempuan. 13 (an­Nisa'[4]:1 l)

Sernentara itu ada hadis nabi yang membatasi keumuman pengertian ayat

tersebut:

Seorang muslirn tidak mewarisi dari orang kafir dan orang kafir juga ticlak rnewarisi clari muslim. 14 (l-1.R. Bukari. Muslim, Turmudzi. Dawud, Majah, Ahmad. Malik, Darimi)

Para ulama juga menamai penjelasan Nabi yang membatasi keumuman ayat

terse but clengan tafsir. 15 Karenanya, bukan tugas pene1jemah untuk menyebutkan

syarat-syarat seseorang mendapatkan warisan; penjelasan ini terlepas clari "konsep

kata". Sekeclar kata " r-S.i'J 31 " tidak memuat konsep "yang muslim", tetapi

n1engandung ·'konsep,, secara un1un1.

11 Man1uiul Qatt,1n, (Jp. ('it., h. 336 12 Ahmad ibnu Muhammad Dimyathi, Haoy1j•a111 Dimyathi 'Ala Syarhi !Varaqdt, (Surabaya:

Sahabat I lmu. t.Ih.), h. 16 13 Yayasan Pcnyelenggaraan Pene1:je111ah Alquran, Op.Cir., h. 144 1•1 l'e1jen1ahan o!eh penulis "M "IQ " () c·· I "°1""5 · annau attan, 'fJ. _//., i_ JJ' -JJ

Page 28: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

19

c. Pengertian dibalik kata (al-mc1/hum ), ada dua jenis:

I. A1afhum al-muwcjfi1qah: pengertian yang selaras dengan "kata". 16

a) Fahwa a/-khitdb: keselarasan pengertian sebab tingkatannya lebih tinggi

daripada "konsep kata", seperti pemahaman akan keharaman mengumpat

dan memukul yang dipahami dari firman Allah SWT dalam surat al-lsra'

ayat 23:

Jika sekedar berkata "ah" dilarnng. apalagi mengumpat atau memukul.

b) La/11111 al-khilhdb: keselarasan pengenian sebab kesetaraan makna, seperti

keharan1an n1enghabiskan harta anak yatin1 dengan cara apapun yang

dipahami dari firman Allah SWT dalam surnt an-Nisa' ayat l 0:

I' \j ' · 1 '. . ·. 1tt, WI Wb . .-Al§.l.~ I JI. o'.ol " ttt, " ~\ '· I _) ~ Y""-' ~ U.J"-" .. ""'- _, . U.J"-" .. U,!. U,

2. Ma/hum al-mukhd/afah: pengertian yang dipahami dari kebalikan "konsep

kata". 17

a) Mctfhum a/-shifat, maksudnya sifat ma 'nawiyah; misalnya:

Dalam isim mmylaiJ, seperti clalam firman Allah SWT dalam surat al-

Hujurat ayat 6:

16 Ibid., h. 253 17 Ibid. h. 254

I · ··· Lill ·· 1..9 .<:,_\..::.. ·I ~ · · 0-'-" I · U.

Page 29: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

20

Pengertiannya, selain orang fasiq tidak termasuk kategori khitab ayat ini.

Artinya, wajib menerima khabar satu orang yang adil.

Dalam hdl, seperti firman Allah SWT da!am surat al-Maidah ayat 95:

Pengertiannya, bentuk "kesengajaan" adalah faktor wajibnya

pember!akuan "jaza "' pada pembunuh binatang ketika ihram. Artinya, jika

tan pa keseng[tjaan, tidak wajib baginya diberlakukan "'jaza '".

Dalarn 'adad. seperti firman Allah SWT dalam surat al-Baqarah ayat 197:

Pengertiannya, pelaksanaan ihrnrn haji di selain bulan-bulan yang

ditentukan tidak sah.

b) Mq/!11/111 al-Syarth,seperti firrnan Allah SWT dalam surat a!-Thalaq ayat 6:

Pengertiannya, jika wanita yang ditalak tidak hamil, tidak ada kewajiban

rnenafkahinya.

c) iv!a/hum al-ghayah, seperti dalam firman Allah SWT surat al-Baqarah ayat

230:

Page 30: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

21

Pengertiannya, jika sudah dinikahi oleh orang lain, istri yang sudah dicerai

tersebut boleh dinikahi kembali.

Kajian al-mqfhC11n masih satu kelas dengan tafiifl, takhsfs, dan amtsd/.

Pengertian ketiganya diambil clari luar "konsep kata''. Menyebutkan "al-majhian"

bukanlah tugas penerjemah, karena bukan analisa "konsep kata".

D. Klasifikasi Gramatika Bahasa Arab clan Bahasa Indonesia

Gramatika adalah tata bahasa. 18Gramatika tiap-tiap bahasa memang berbeda,

namun fungsinya aclalah sama. Gramatika berfungsi sebagai aturan dalam kalimat

agar menyajikan pengertian sempurna clan ticlak rancu. Sebuah kalimat terdiri dari

beberapa unsur kata yang disusun secara rapi sesuai gramatikanya. Unsur-unsur

pembentuk kalimat tersebut adalah subjek. preclikat, objek dan keterangan (jika

memang acla clengan lengkap). Menghilangkan salah satu unsur pembentuknya jelas

akan mengakibatkan recluksi pesan yang clibawa oleh bahasa asal. Dengan

mengetahui kecludukan tiap-tiap unsur kata tersebut. kita akan memahami maksud

kalimat tersebut secant utuh. Berikutnya, penempatan gramatika yang salah dalam

bahasa sasaran juga akan berakibat fatal terhadap hasil terjemahan seperti kekaburan

makna atau bahkan salah pengertian. Pertanyaannya, sejauhmanakah seseorang dapat

mengikuti bentuk gramatika bahasa asal (sesuai clengan struktur bahasa asal).

Pertama: kaclangkala, sebuah gramatika yang diatur dalam bahasa Arab, tidak

diatur penggunaannya clalarn bahasa Indonesia, seperti )11111/ah .fi 'liyah. Jenis ini

"Tim Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Op. Cit., h. 370

Page 31: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

22

menuntut dilakukannya sejumlah penyelarasan. Bahasa Indonesia tidak memiliki

aturan tentang penempatan kata ketja sebelurn fi:t 'ii (pelaku atau subjek) meskipun

terkadang menggunakan pada bentuk tertentu, seperti dalam contoh, "bercliri aku di

senja senyap" 19• Akan tetapi, dalam bentuk lainnya, penempatan kata ke1ja di depan

menyebabkan rancu dan salah pengertian, misalnya:

Mem ukul Andi Amar

(Siapa yang memukul dan siapa yang clipukul tidakjelas)

Barangkali karena itulah, menurut Syarif Hade Masyah pene1jemahanjw11/ah

fi '/iyah tetap climulai dengan kata bencla yang berfungsi sebagai subjeknya20.

Keclua: kadangkala juga gararnatika tersebut sama-sama diatur dalam keclua

bahasa secara khusus. namun dengan konsep yang berbeda, seperti penempatan kata

"wa" sebagai "a!lwj"' (dalam bahasa Arab) dapat digunakan sebagai kata sambung

pada setiap unsur yang ingin disebutkan clalam kalimat. Konsep ini, clalarn bahasa

Indonesia. ticlak bisa cliterapkan pacla seluruh unsurnya tetapi hanya pacla unsur

terakhir saja; unsur-unsur sebelumnya cliletakkan clengan tancla baca korna (,). Selain

itu, penempatan kata "wa" sebagai penghubung antara kalimat clalam kalimat

rnajernuk setara dapat diganti dengan menggunakan tancla baca titik koma (;).

Ketiga: pacla kata sifat clari jenis kata gabungan, pene1jemahannya sesuai

struktur asalnya akan mengaburkan pengertiannya.21 Misalnya:

19 Contoh ini disebutkan dalan1 buku C'ern1at Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi; Lihat, Zaenal Arifin clan S. An1ran Tasai, C'er111a1 Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Akadcrnika Prcsindo, 2003), h. 59

20 Syarif Hade Masyah, Kursus Terjen1ah Arab-Indonesia Dasar 2, (Jakarta:Trans Pustaka, 2004), cet. I, h. I

Page 32: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

23

"Para mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu sedang berdemonstrasi"

Dalam versi Arabnya, kata sifat-nya jelas merujuk ke perguruan tinggi karena

adanya penanda "ta' ta 'nfts" sebagai pembeda, namun ketika diterjemahkan ke dalam

bahasa Indonesia, kata sifat tersebut menjadi kabur. Apakah merujuk kepada

perguruan tinggi ataukah kepada para mahasiswa.

Beclakan:

""Para mahasiswa perguruan tinggi terkenal itu seclang berdemonstrasi"

"Para mahasiswa terkenal perguruan tinggi itu sedang berdernonstrasi"

Contoh lainnya:

"Anak Umar yang pandai itu datang"

"Anak-anak Ibrahim yang pandai itu datang''

Dalam versi Arab-nya, kata sifat clua kalimat ini jelas rujukannya. Kata sifat

pada contoh pertama merujuk kepada "Umar" karena i 'rab jar-nya clan keclua

merujuk kepacla "Anak-anak" karena bentuk jamak yang diperlihatkannya. Akan

tetapi, clalam versi lndonesianya di atas, pengertiannya berubah kabur.

Kecermatan gramatika bahasa Arab membuat struktur kalimat tersebut tidak

bermasalah clalam versi aslinya. Dalam ha! ini, kecermatan gramatika membantu

kejelasan "konsep" yang hendak disampaikan kepada penerima.

21 Dalan1 iln1u logika kesalahan karena keserupaan ini disebut kesesatan karena amfiboli; lihat, R. G. Soekadijo, Op. Cit., h. 13

Page 33: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

24

Beberapa contoh permasalahan gramatika ini, menurut penulis, menguatkan

asumsi bahwa penyelarasan grarnatika adalah sebuah keharusan agar tidak salah

pengertian. Sebagaimana visi dari pene1jemahan untuk rnernberikan penjelasan

maksud bahasa asal. Memang, tidak semua kalimat hams diselaraskan jika rnemang

sudah sama dan tidak rnenimbulkan permasalahan.

Jika dernikian. berarti tidak semua kalimat bisa diterjemahkan secara kata

perkata. Kata "~\ ~ ..l.=..A " dapat dite1jemahkan dengan struktur aslinya

"Muhammad di dalam kelas" karena kebetulan struktur gramatikanya sama. Akan

tetapi, ticlak semua kalimat bisa dite1jemahkan demikian. Contoh-contoh di atas

menunjukkan penerjemahan "kata perkata" yang juga disebut "hwfiah" justru dapat

merusak pengertian. Kalau kategori ini tidak berlaku untuk sernua kalimat, bagairnana

rnungkin clapat disebut sebagai teori te1jemah. lni perlu dirnengerti karena pengertian

"teori" clibangun atas asumsi mampu mendatangkan validitas kebenaran (pengertian

terjernahan = pengertian bahasa asal), sehingga penerjemah dapat memilih salah

satunya. Penulis sudah sebutkan dalam bab pertama bahwa pene1jernahan adalah

sebuah visi untuk mengalihkan satu bahasa ke bahasa lain dengan pengertian yang

sama. Apa jaclinya jika pengertiannya kabur clan rusak karena ketidakteraturan

susunan kata dalam kalimat?

Kesimpulan penulis, penyelarasan gramatika adalah sebuah keharusan.

Barangkali, clisinilah, maksucl penjelasan adh-Dzahabi bahwa terjemah harfiah itu

mustahil. 22 sebagaimana juga dinyatakan oleh Mannii'ul Qatti\n. 23 Mustahil untuk

"Amin SL11na, Op. Cit., h. 133 23 Mannaul Qattiin, Op. Cit., h. 316

Page 34: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

25

mencapai validitas pengertian yang sepaclan clan clapat clipertanggung jawabkan. Dari

sini juga dapat dipahami bahwa penyebutan mereka tcrhadap kategori harjiah tidak

dimaksudkan sebagai sebuah klasifikasi teori, sehingga seseorang dapat memilih

salah satunya. Akan tetapi sekedar penyebutan "yang demikian itu" tidak dapat

mencapai validitas dan karenanya tidak disebut teori. Dengan demikian, maka

kategori tanpa penyelarasan gramatika (hmjiah bi mils/ menurut adh-Dhahabi atau

harfiah mcnurut Manna'ul Qattiin) bukanlah teori penerjemahan

E. Karakteristik Kalimat Efektif

Asumsi lain yang berkembang clalam clunia tetjemah diambil dari "karakter

khusus'' - kaku dan luwes. Disebutkan bahwa tetjemah harfiah bersifat kaku tapi

rigid clan te1jemah la/Yiriyah (ma 'nmviyah) lmves2'1tapi bisa melenceng.25 Keduanya

seolah menjacli dua kutub yang berbeda tempat clan menyisakan dua pilihan negatif;

memilih kaku atau memilih melenceng.

Penulis berpenclapat bahwa asumsi ini perlu dianalisa dcngan cermat. Karena

asumsi ini seolah ingin menjelaskan bahwa tidak ada ruang untuk memilih yang

positifnya saja; rigid, luwes, tidak kaku clan ticlak rnenyeleweng.

Jika dcrnikian halnya, penulis rnerasa perlu untuk berasumsi clulu bahwa

luwes atau tidak luwes jangan-jangan bukan scbab 1aj.\·iriah (ma 'nawiyah) atau bukan

taf.\·iriyah (bukan ma 'nawiyah), tctapi karena efektif atau ticlaknya sebuah kalimat

digunakan. Ada sebuah pernyataan yang menarik, bisa saja kalimat tersebut "benar"

2•1 Ainin Sun1a, Op. C,il., 132

25 Moh. Mansyur dan J(urnia\van, Pedu111an Bagi Pene1jen1ah: Arab - Indonesia, Indonesia -Arab, (Jakarta: Moyo Segoro Agung. 2002), h. 22

Page 35: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

26

secara gramatika dan logika, tetapi "tidak baik" karena pengertiannya tidak jelas.26

Nab di sini, bahasa Indonesia memiliki perangkat tersebut yaitu "kalimat efektif".

Kalima! efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk

menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti

yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalima! sangat mengutamakan

keefektifan informasi sehingga kejelasan kalimat dapat teijamin.27

Perangkat ini, menurut penulis, sangat dibutuhkan karena tujuan dari

pene1jemahan adalah menghadirkan "konsep" yang ada dalam bahasa sumber kepada

penerima. Konsep tersebut tidak akan tercapai tanpa memperhatikan efektif dan

tidaknya sebua!J informasi. Jika seseorang berdalih bahwa te1jemahan harfiah

dimaksudkan agar sama c!engan bahasa sumber, maka bukti-hukti di atas

menunjukkan bal11va te1jemahannya bukan mempeijelas, tetapi malah dapat merusak

"konsep" yang dibawa bahasa sumber. Andaikan orang awam membaca

te1jemahannya bukannya tam bah paham, tapi malah rusak pernahamannya.

Seperti contoh yang disebutkan di alas dalam kalirnat berikut:

"Para mahasiswa perguruan tinggi vang terkenal itu sedang berdemonstrasi"

Secara gramatika bahasa Indonesia, te1jemahan tersebut benar, tetapi

gagasannya menjadi kabur.

"' Zaenal Arifin dan S. Atman Tasai, Up. Ci1.,h. 89 27 lbid.,h. 89-90

Page 36: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

27

Berikut ini penulis uraikan secara singkat aturan-aturan kalimat efektif;28

I. Kesepadanan antara gagasan dan struktur bahasa yang dipakai; clapat clilakukan

clengan empat cara:

a. Subjek clan predikat harus jelas; menghindari pemakaian kata depan (di,

dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, rnenurut)

Contoh: Bagi semua rnahasiswa harus membayar uang kuliah. (salah)

b. Tidak terdapat subjek yang ganda

Contoh: Soal itu saya kurangjelas. (salah)

c. Kata penghubung intra kalimat ticlak dipakai pada kalimat tunggal

Contob: Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak clapat mengikuti

acara pertama. ( salah)

cl. Predikat kalimat tidak didabului oleh yang

Contoh: Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu. (salah)

2. Keparalelan (jika bentuk pertama nomina, seterusnya nomina)

Contob: Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes. (salah)

3. Ketegasan (Penekanan ide pokok kalimat)

a. Diletakkan di depan kalimat

Contoh: Mahasiswa itu ingin pergi ke kampus

b. Membuat urutan bertahap

28 Uraian tentang kali1nat efektif ini diringkas clari Cer111at Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi; lihat, Zaenal Arifin dan S. Atman Tasai, Ibid. h. 89-97

Page 37: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

28

Contoh: Bukan seratus, seribu, sejuta, tapi milyaran rupiah telah

disumbangkan.

c. Melakukan repitisi

Contoh: Sava suka akan kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan

mereka.

d. Melakukan pertentangan

Contoh: Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan pandai

e. Menggunakan partikel penegasan

Contoh: Saudaralah yang bertanggungjawab

4. Kehematnn (menghemat kata. frasa. atau bentuk lain yang tidak perlu)

a. Ticlak mengulang subjek

Contoh: Karena ia ticlak diundang, ia tidak datang ke tempat itu

b. Tidak mengulang subordinat pada hiponimi

Contoh: Ia memakai baju warna merah

c. 'fidak n1cngulang sinonin1

Contoh: Sejak dari pagi dia bermenung

d. Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak

Contoh: Para tamu-tamu sudah datang

5. Kecermatan (Tidak menimbulkan tafsiran ganda)

Contoh: MahasiS\Va perguruan tinggi yang terkenal itu sedang berden1ostrasi

Page 38: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

29

6. Kepaduan (informasi kalimat tidal terpecah-pecah)

a. Bertele-tele, tidak paclu

Contoh:

Kita harus dapat mengembalikan kepacla kepribadian kita orang-orang

kota yang telah terlanjur rneninggalkan rasa kemanusiaan itu dan

secara tak saclar bertindak keluar dari kepribaclian manusia Indonesia

dari suclut kemanusiaan yang aclil dan beradab.

b. Memperhatikan struktur aspek + agen + verba (pacla kalimat predikatnya pasif

persona)

Contoh: surat itu saya sudah baca. (salah)

c. Kalima! yang sudah pada hindari kata-kata seperti daripacla clan tentang.

Contoh: Dia membahas tentang perpajakan. (salah)

d. Kelogisan (ide kalimat clapat cliterima oleh aka! clan ejaan sesuai dengan yang

berlaku)

Contoh: Waktu clan tempat kami persilahkan. (salah)

Page 39: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

BAB Ill

BIOGRAFI SA YYID QUTUB, KARY A-KARY ANY A, SEKILAS TENTANG

TAFSIR Fi ZILALIL QURAN, DAN BIOGRAFI PENERJEMAH

A. Biografi Sayyid Qutub

Untuk memahami pemikiran dan kepribadian Sayyid Qutub, maka perlu

menelusuri latar belakang kehidupannya. Sayyid Qutub lahir di Mausyah, salah satu

provinsi Asyuth. (235 mil selatan kota Kairo di tepi sungai Nil). la lahir pada 9

Oktober 1906. Nama kngkapnya adalah Sayyid Qutub Ibrahim Husain. Ayahnya

bcrnarna Ibrahim scorang petani yang sederhana dan juga seorang muslirn yang taat.

Ibunya bernama Fatimah. clan ia seorang wanita yang taat beragarna dan tckun

mempelajari Alquran. 1

Qutub mempunyai lima saudara kandung. Saudara kandung pertamanya

adalah Nafisah. Saudara perempuannya ini lebih tua tiga tahun darinya. Berbecla

clengan saudara-saudaranya yang lain sebagai penulis. Nafisah menjadi seorang

aktivis Islam dan menjadi syahidah.

Kedua, Aminah. la juga aktivis Islam clan aktif menuiis ibuku-buku sastra.

Ada clua buku yang diterbitkan Aminah, yaitu Tayyar al-Hayah (Dalam Arus

Kehiclupan) clan Fi at-Tharfq (Di Jalan). Aminah menikah clengan Sayyid

1 Dedi Juneidi, .S'a)yed Quthub Perdcunaian dan Keadilan Sosiaf, (Jakarta: Akade1nika Pressindo, 1996), h. 2

Page 40: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

31

Muhammad Kamaluddin as-Sanuari pada tahun 1973. Suaminya meninggal sebagai

syahid di penjara pada 8 November 1981.

Ketiga, Hamidah. Hamidah adalah adik perempuan Qutub yang bungsu. la

juga seorang penulis buku. la menulis buku bersama saudara-saudaranya dengan

judul al-Athyaf al-Arba'ah. Keaktifannya dalam pergerakan Islam, membuat dirinya

divonis penjara 10 tahun dan dijalaninya selama enam talmn em pat bulan. Setelah

keluar dari penjara, ia menikah dengan Dr. Hamdi Mas'ud.

Keempat, Muhammad (Qutub). la adalah adik Qutub dengan selisih umur

sekitar 13 tahun. la mengikuti jejak Sayyid Qutub dengan menjadi aktivis pergerakan

Islam dan penulis tentang masalah Islam dalam berbagai aspeknya. Lebih dari 12

buku tel ah ditulisnya. 2

Qutub bersekolah di daerahnya selama empat tahun dan ia mampu menghafal

Alquran ketika berusia sepuluh tahun. Pengetahuannya yang mendalam dan luas

tentang Alquran dalam konteks pendidikan agama, tampaknya mempunyai pengaruh

yang kuat pada hidupnya. Pada usia tiga belas tahun, Qutub dikirimkan kepada

seorang pamannya ke Kairo untuk melanjutkan pendidikannya. la lulus dari Darul

Ulum memperoleh ijazah SI dalam bidang sastra dan diploma dalam bidang

pendidikan. Ketika kuliah ia banyak dipengaruhi oleh pemikiran Abbas Mahmud Al-

Aqqad yang cenderung pada pendekatan Baral. Sayyid Qutub bentuk tubuhnya kecil,

berkulit hitarn dan bicaranya lembut. Oleh ternan-teman sezamannya ia dinyatakan

2 Shalah Abdul Fathah al-Khalidi, Penganlar memahami Taj.iirFi Zi/cili! Qurdn Sayyid Q11111b, (Solo: Inter Media, 2001), h. 23-26

Page 41: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

32

sebagai sangat sensitiC tanpa humor, sangat sungguh-sungguh, dan mengutamakan

pcrsoalan3

Di Darul Ulum itulah Qutub berkenalan dan menjadi akrab dengan

kepustakaan Baral dan sebagaimana intelcktual muda lainnya waktu itu, ia tumbuh

sebagai pengagum Baral. Setelah lulus, Qutub bekerja sebagai pejabat di

Kementerian lnstruktur Publik (Pendidikan). la adalah peserta aktif dalam debat-

debat sastra dan sosial pada zamannya. Kemudian ia menjadi penulis tangguh dan

mulai menerbitkan puisi dan kritik-kritik sastranya.

Scjak rnasuk bangku sekolah dasar, Qutub telah menghafal Alquran dengan

tekun. la juga mcngikuti lornba hafalan Alquran di desanya, Masyuah. Dengan

kemmnpuan yang menakjubkan ia mampu menghafal Alquran dengan akurat dalarn

waktu tiga tahun. la mulai menghafal Alquran ketika berumur delapan tahun dan

menyelesaikannya dengan sempurna pada umur 11 tahun.

Dari pengetahuannya yang mendalam tentang Alquran dan sastra, akhirnya

Qutub membuat karya at-Tashwir al-Fanni al-QuNin. Dalam bukunya ini, Qutub

mengemukakan tentang keindahan atau ilustrasi artistik dalam Alquran. Dalam

rnendefinisikan ilustrasi artistik (at-Tashwir al-Fanni), Qutub berkata, seperti yang

dikutip oleh Shalah Abdul Fattah al-Khalidi dalam bukunya Pengantar Memahami Fi

zi/6/il Qurcin Sayyid Qutub:

"la adalah sebuah instrumen terpilih dalam gaya Alguran yang memberikan ungkapan dengan suatu gambaran yang dapat dirasakan dan dikhayalkan rnengenai konsep aka! pikiran, kondisi kejiwaan, peristiwa nyata, adegan yang

'Ibid

Page 42: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

33

dapat ditonton, tipe manusia dan juga tabiat manusia. Kemudian ia meningkat dengan gambaran yang dilukiskan itu untuk memberikan kehidupan yang menjelma atau aktivitas (gerak) yang progresif.4

Sayyid Qutub mengalami perkembangan pemikiran dalam kehidupannya.

Dari seorang sastrawan ketika muda, kemudian menjadi seorang yang 'fanatik'

terhadap Islam setelah pulang clari Amerika. Tokoh Islam India, Abu! Hassan an-

Naclwi membagi fase kehiclupan Qutub dalam lima tahapan sebagai berikut:

Perlama, tumbuh dalarn tradisi-tradisi ]slam di desa clan rumahnya.

Kedua, beliau pinclah ke Kairo, sehingga terputuslah hubungan antara dirinya

clengan pertumbuhan yang pertama, lalu wawasan keagamaan clan akidah

Islan1iahnya n1enguap.

Keliga, Qutub rnengalami periode kebirnbangan rnengena1 hakikat-hakikat

keagan1aan san1pai batas yang jauh.

Keempal, Qutub rnenelaah Alquran karena clorongan-clorongan yang bersifat

sastra.

Kelima, Qutub rnernperoleh pengaruh dari Alquran clan clengan Alquran itu ia

tentu meningkat secara gradual menuju irnan.5

Menurut Dr. Shalah Abdul Fattah Al Khalicli, seorang pengamat Sayyid

Qutub terkemuka, kehidupan islarni Sayyicl Qutub clapat clibagi clalarn empat fase

berikut.

l. Fase Keis!aman yang bemuansa seni. Fase ini bermula clari pertengahan

tahun ernpat puluhan, kira-kira saat Sayyid rnengkf(ji Alquran clengan rnaksud

4 Ibid., h. 44 5 Ibid., h. 39

Page 43: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

34

merenunginya dari aspek seni serta meresapi keindahannya. Qutub berniat

menulis beberapa buku dalam pustaka barn Alquran yang bernuansa sem.

Pada fase ini beliau menulis dua buah buku, yaitu at-Tashivir al-Fanni al­

Qur6n (llustrasi Artistik dalam Alquran) dan Masyahid al-Qiy6mah al-Qur6n

(Bukti-bukti Kiamat dalam Alquran).

2. Fase Keislaman wnum. Fase ini dimulai pada seperempat dari tahun empat

puluhan, kurang lebih ketika Qutub mengkaji Alquran dengan tujuan studi­

studi pemikiran yang jeli serta pandangan reformasi yang mendalam. Di sini

Qutub hendak memahami dasar-dasar reformasi sosial dan prinsip-prinsip

solidaritas sosial dalam Islam. Buku yang mencerminkan fase ini dengan

sebenarnya adalah al-Adil/ah al-lj1im6liyyah Ji al-Islam (Keadilan Sosial

dalam Islam).

3. Fase A111a! islwni yang /erorganisasi. Yaitu fase ketika Qutub berkenalan

dengan Jamaah Ikhwanul Muslimin dan bergabung ke dalam barisannya, serta

memahami Islam secara menyeluruh, baik pemikiran dan amalan, akidah clan

perilaku maupun wawasan clan jihad. Fase ini dimulai dari sekembalinya

Qutub dari Amerika sampai. ia bersama-sama sahabat-sahabatnya dimasukkan

ke penjara pacla penghujung tahun I 954. Buku-buku yang paling menonjol

pad a fase ini: Ma'rakah al-Islam wa ar-Ra'simaliyyah, as-Salam al-Alami wa

a/-lsla111. dan Ff Zih7lil Qur6n pada juz-juz pertama edisi pertama.

4. Fase Jihad dan Gerukan. Yaitu fase di mana ia tenggelam dalam konflik

pemikin:m dan praktik nyata dengan kejahiliahan dan ia lalni di dalamnya de-

Page 44: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

35

ngan praktik jihad yang nyata. Melalui ha! ini. maka tersingkaplah metode

pergerakan (al-Aifanhaj al-Haraki), bagi agama ini dan realitasnya yang

signifikan dan bergerak melawan kejahiliahan, serta tersingkap pula rambu­

rambu yang jelas di jalan menuju Allah. Fase ini bermula sejak Qutub

dijebloskan ke dalam penjara pada penghujung tahun 1954, dan terns

mendarah daging ketika ia dipenjara hingga penghujung tahun 50-an, lalu

menjadi matang dan memberikan buahnya yang matang pada tahun 60-an.

Buku pertama pada fase ini adalah Haza ad-Din, yang paling pokok adalah Ff

Zilalil Qurdn edisi revisi dan yang paling matang adalah lvfa'alim .fi at­

Tharfq. 6

B. Karya-Karya Sayyid Qutub

Di antara beberapa tokoh abad modern. Sayyid Qutub termasuk seorang

penulis yaug produktif dan revolusioner. Banyak karya-karya yang telah dihasilkan

dari tangan seorang Sayyid Qutub, baik itu berupa buku-buku, maupun artikel-artikel

di samping tasir Alquran. Karya-karya Sayyid Qutub lebih dari dua puluh buah buku.

Seperti, buku untuk anak-anak yang meriwayatkan pengalaman Nabi Muhammad

saw. dan cerita-cerita lainnya dari sejarah Islam. Begitu juga dia juga menulis cerita­

cerita pendek, sajak-sajak, kritik sastra, serta artikel untuk majalah.

Karya-karya Sayyid Qutub ini selain beredar di negara-negara Islam, juga

beredar di kawasan Eropa, Afrika, Asia, dan Amerika. Dimana terdapat pengikut­

" Ibid., h. 40

Page 45: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

36

pengikut Ikhwanul Muslimin, hampir dipastikan di sana ada buku-buku Qutub,

karena ia adalah tokoh lkhwan terkenmka.

Sayyid Qutub memiliki banyak karya tulis. Buku-buku hasil torehan tangan

adalah sebagai berikut:

1. Muhimmar as-Sya'ir .fi al-Hayah wa Syi'r al-Jail al-Hcldhir, terbit tahun

1933.

2. As-Syclti' a/-lvfajhzll kumpulan sajak Qutub satu-satunya, terbit Februari

I 935.

3. Nadq Kirab "Musraqbal as-Tsaqdfah ji al-Misr If ad-Duk111r Taha Husain,

terbit tahun 1939.

4. ar-Tashll'ir al-Fanni jf al-Qurdn. buku Islam Qutub yang pertama, terbit

April 1945.

5. al-Athya/ a/-Arba 'ah ditulis bersama-sama saudara-saudaranya: Arninah,

Muhammad, dan Hamidah. terbit tahun 1945.

6. Thifl min al-Qwyah berisi tentang gambaran desanya serta catatan masa

kecilnya di clesa, terbit tahun 1946.

7. a/-1\!fadinah al-Manshurah sebuah kisah khayalan semisal kisah Seribu Satu

Malarn, terbit tahun I 946.

8. Qutub wa asy-Syakhshiyyah, sebuah studi Qutub terhaclap karya-karya

pengarang lain, terbit tahun 1946.

9. Asywak, terbit tahun 1947.

Page 46: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

37

l 0. Mwydhid al-Qiydmah ff a/-Qurcin, bagian kedua dari serial Pustaka Baru

Alquran, terbit pada bulan April 1947.

11. Raudah at-Thijl, ditulis bersama Aminah as-Sa'id dan Yusuf Murad, terbit

dua episode.

12. al-Qashash ad-Dini, ditulis bersama Abdul Hamid Jaudah as-Sahhar.

13. al-Jadidfi al-Lughah al-A 'rabiyah, bersarna penulis lain.

14. al-Jadidff a/-Mahfi1za1, ditulis bersarna penulis lain.

15. al-Add/ah al-ijtimd'iyah ff al-lslami, buku pertarna Qutub dalam hal

pemikiran Islam, terbit April 1949.

16. Ma 'ra/wh al-Islam wa ar-Ra'sima/iyyah. terbit F ebruari 1951 .

17. as-Saldm al-ls/ami wa al-Islam, terbit Oktober 1951.

18. Fi Zild/il Qurdn, cetakan pertama juz pe11ama terbit Oktober 1952.

19. Dirdsah al-lsldmiyyah, kumpulan berbagai rnacam artikel yang dihimpun

oleh Muhibbudin al-Khatib, terbit 1953.

20. al-lvlustaqba/ Ii Hdui ad-Din, buku penyempurna dari buku Haza ad -Din.

21. Khashdish at-Tashawwur a/-lslami wa lvluqawwimatuhu, buku dia yang

mendalam, yang dikhususkan untuk mernbicarakan karakteristik akidah dan

unsur-unsur dasarnya.

22. al-Islam wa Muoykilah al-Hadhdrah.

23. Ma'alimff at-Thariq

Sedangkan studinya yang bersifat keislarnan harakah yang matang, yang

menyebabkan ia dieksekusi ( clilrnkurn penjara) aclalah sebagai berikut:

Page 47: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

38

J. J\;fa'ii!im ff at-Tharfq

2. Ff Ziliil as-Siriih

3. Muqawwimah at-Tashawwur al-lsliimi

4. Ff i\!faukib al-Imam

5. Nahwu J\liuftama' al-lsliimi

6. Hdzii al-Qurcin

7. Awwaliyyah Ii Hdzii ad-Dfn

8. Taswibat ff al-Fikr al-lsldmi al-Mu 'ashir7

C. Sckilas Ten tang Tafsir Fi Zilill Quran

Menurut al-Khalidi. ada tiga puluh lima buku (kitab) Qutub yang telah

diterbitkan. Namun, di sini Penulis hanya akan paparkan sekilas tentang isi pemikiran

Sayyid Qutub dalam buku Ff Zilcil yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa

Indonesia.

Selain kedalam bahasa Indonesia, tafsir ini juga telah diterjemahkan secara

luas ke dalam berbagai bahasa: bahasa lnggris, Melayu, dan lain-lain. Pada mulanya

penulisan tafsir oleh Qutub dituangkan di majalah Al-MuslimCm edisi ke-3, yang terbit

pada Februari 1952. Qutub rnulai menulis tafsir secara serial di rnajalah itu, dimulai

dari surah al-Fatihah dan diteruskan dalarn surat al-Bagarah dalam episode-episode

berikutnya. Setelah tulisannya sarnpai edisi ke-7, Qutub menyatakan, "Dengan kajian

7 Nuin1 Hidayat, Sayyid Qutub !3iograji dan Kejernihan Pe111ikirannya, (Jakarta: Perspektif 2005),Cet. J, h. 24

Page 48: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

39

(episode ke-7 ini), maka berakhirlah serial dalam Majalah Al-Mus/iman. Sebab Ff

Zildlil Qurcin akan dipublikasikan tersendiri dalam tiga puluh juz bersambung, dan

rnasing-rnasing episodenya akan diluncurkan pacla awal setiap clua bulan, climulai clari

bulan September menclatang clengan izin Allah, yang akan cliterbitkan oleh Dar lhya'

al-Qutub al-Arabiyah milik Isa Halabi & Co. Seclangkan majalah Al- Muslimfm

rnengambil tema lain clcngan juclul Nahwa a/-Mujtama' a/-Js/ami (Menuju

Masyarakat lslami). Juz Pertama Zilcil itu terbit Oktober 1952. Qutub memenuhi

janjinya kepacla pembacanya, sehingga ia meluncurkan satu juz clari Zilci/ setiap dua

bulan. Bahkan kaclang Jebih cepat dari waktu yang ditargetkan. Pada periode antara

Oktober 1952 dan Januari J 954, ia meluncurkan J 6 juz dari Zhilcils

Ketika dimasukkan penjara untuk pertama kalinya. Januari hingga Maret

J 954, Qutub berhasil menerbitkan dua juz Zilcil, juz ke-l 7 clan juz ke-18. la kemudian

dibebaskan, tapi November J 954 ia bersama ribuan jamaah lkhwanul Muslimin

ditangkap Jagi dan dijatuhi hukuman J 5 tahun. Pada awalnya di penjara itu, Qutub

tidak bisa melanjutkan untuk menulis Zilcil, karena berbagai siksaan yang dialaminya.

Tapi lambat Imm, atas jasa penerbitnya, Qutub bisa melanjutkan tulisannya itu dan

juga merevisi juz-juz Zilci/ sebelumnya.

Dalam pengantar tafsirnya, Qutub mengatakan bahwa hidup dalam naungan

Alquran itu suatu kenikrnatan. Sebuah kenikrnatan yang ticlak diketahui kecuali oleh

orang yang telah merasakannya. Suatu kenikmatan yang rnengangkat umur (hiclup),

8 Ibid., h. 25-26

Page 49: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

40

memberkatinya dan menyucikannya. Qutub merasa telah mengalami kenikmatan

hid up di bawah naungan Alquran itu, sesuatu yang belum dirasakannya sebelumnya.

Ketika mau menulis tafsirnya, Qutub sebenarnya khawatir, karena ia melihat mustahil

menafsirkan Alquran secara komprehensif. Lafal-lafal dan ungkapan-ungkapan yang

ia tulis, ia rasakan tidak mampu sepenuhnya untuk menjelaskan apa yang

dirasakannya terhadap Alguran. Sayyid Qutub berkata, seperti yang dikutip oleh

Nuim Hidayat:

"Meskipun demikian, saya merasa takut dan gemetar manakala saya mulai mene1jemahkan (menafsirkan) Alguran ini. Sesungguhnya irama Alguran yang masuk dalam perasaan mustahil bisa saya te1jemahkan dalam !afal-lafal dan ungkapan-ungkapanku. O!ch karena itu, saya selalu merasakan adanya jurang yang n1enghalangi antara apa yang saya rasakan dan apa yang akan saya te1jemahkan untuk orang lain dalarn Zihil ini."9

Tujuan-tujuan yang dituliskan tafsir Zihil. menurut al-Khalidi adalah sebagai

berikut:

Pertama. menghilangkan jurang yang dalarn antarn kaum Muslimin sekarang

ini dengan Alguran. Qutub menyatakan, "Sesungguhnya saya serukan kepada para

pernbaca Zildl, jangan sampai Zilc7/ ini yang menjadi tujuan mereka. Tetapi hendaklah

mereka mernbaca Zilcil agar bisa dekat kepada Alguran. Selanjutnya agar mereka

mengambil Alguran secara hakiki dan membuang Zihil ini.

Kedua. mengenalkan kepada kaum Muslimin sekarang ini pada fungsi

ama/iyah al-harakiyyah Alquran. menjelaskan karakternya yang hiclup dan bernuansa

jihad, memperlihatkan kepaclu rnereka mengenai metode Alquran clalam pergerakan

'Ibid.. h. 27-28

Page 50: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

41

dan jihad melawan ke-jahiliahan, menggariskan jalan yang mereka lalui dengan

mengikuti petunjuknya, menjelaskan jalan yang lurus serta meletakkan tangan

mereka diatas kunci yang dapat mereka gunakan untuk mengeluarkan

perbendaharaan-perbendaharaan yang terpendam.

Ketiga, membekali orang Muslim sekarang ini dengan petunjuk amaliah

tertulis menuju ciri-ciri kepribadian islami yang dituntut, serta menuju ciri-ciri islami

yang qurani.

Keempar, mendidik orang Muslim dengan pendidikan qurani yang integral;

membangun kepribadian Islam yang efektit; menjelaskan karakteristik dan ciri-

cirinya. faktor-faktor pembentukan dan kehidupannya.

Kelima, menjelaskan ciri-ciri masyarakat islami yang dibentuk oleh Alquran,

mengenalkan asas-asas yang menjadi pijakan masyarakat islami, menggariskan jalan

yang bersifat gerakan dan jihad untuk membangunnya. Dakwah secara murni untuk

menegakkannya, membangkitkan hasrat para aktivis untuk meraih tujuan ini,

menjelaskan secara terperinci mengenai masyarakat islarni pertama yang didirikan

oleh Rasulullah saw. di atas nash-nash Alquran. arahan-arahan, dan manhaj-

manhajnya sebagai bentuk nyata yang bisa dijadikan teladan, misal, dan contoh bagi

I . . 10

para a d1v1s.

'0 Ibid., h. 27-29

Page 51: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

42

D. Biografi As' ad Yasin"

Drs. As'ad Yasin dilahirkan di Lamongan, 26 Juni 1956 dari Ibu Masnah dan

Ayah Yasin.

Pendidikan yang telah beliau tempuh; Sekolah Dasar Negeri (SDN) di

Sedayulawas lulus tahun 1970, Sekolah Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) di

Sedayulawas lulus tahun 1974, Sekolah Pendidikan Guru Agama Muhammadiyah

(PGAM) di Sedayulawas lulus tahun 1974, gelar smjana mucla (BA) diperoleh di

Depag Syari'ah tahun 1981 clan gelar sarjana (S 1) diperoleh di Sekolah Tinggi llmu

Syari'ah Muhammacliyah (STISM) Paciran tahun 1992.

Beliau adalah Guru di Perguruan Muhammadiyah Sedayulawas (mengajar di

SLTP, Mts. SMA dan MA). Amanah yang di emban aclalah sebagai Kepala Sekolah

Mts. Selain rnengajar di tingkat SL TP dan SLT A juga mernberikan kuliah di Sekolah

Tinggi llrnu Syari'ah Muhammacliyah (STISM) Paciran-sekarang Sekolah Tinggi

Agama Islam Muharnrnadiyah (ST AIM), mata kuliah Tasawuf dan Fiqh al

Muqaranah. Dalam organisasi kemasyarakatan beliau Aktif di Muhammadiyah

sebagai anggota Majlis Tarjih dan Perkembangan Pemikiran Islam (PP!) daerah

Lamongan clan aktifjuga menulis di majalah Al-Muslimun.

Beliau menerjemahkan buku-buku berbahasa Arab. Sejak kecil beliau suka

membaca clan tidak pernah lepas dari buku, beliau senang dengan ilmu terutama ilmu­

ilmu agama. Kemampuan dasar menerjemah diperoleh saat berusia kira-kira 22

tahun dari teman sepermainannya Ustaclz Sa'clullah yang telah lulus clari pondok

pesantren Kertosono kurang lebih selama 2 tahun. Setelah mendapatkan ilmu dasar

Page 52: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

43

menerjemah beliau mulai meneijemahkan buku-buku berbahasa arab ke dalam bahasa

indonesia dan mempertajam kemampuan dengan membaca berbagai buku. Setiap

selesai mene1jemahkan selalu dilakukan pemeriksaan terhadap apa yang

diterjemahkan dan selalu dilakukan perbaikan sendiri, mengganti suatu kata dengan

kata Jain yang lebih bagus dan mudah di pahami oleh pembaca. B uku yang pertarna di

terjemahkan be1judul "akhlak" untuk acuan adik-adik santri yang dibimbing oleh

beliau di Musholla. Kemudian mene1jemahkan buku-buku yang lain dan

menyodorkannya ke penerbit untuk dicetak. Adapun buku-buku yang telah beliau

te1je111ahkan kurang lebih be1jumlah 25 buku. Di antaranya adalah. Tafsir Fi Ziliilil

Qur'an karya Imam as Syahid Sayyid Quthb. Fatwa-fatwa Kontemporer karya Dr.

Yusuf Qaradhawi, Mukhtashar Shohih al-Imam al-Bukhori karya M. Nashiruddin al­

Albani, Kebebasan Wanita karya Abdul Halim Abu Syuqqah. Majelis Ramadhan

karya Syekh Muhammad bin Shalih Utsaimin yang diterbitkan oleh Gema Insani

Press.

Beliau berpulang ke hadirat Ilahi Rabbi pada tanggal 27 januari 2003. satu

minggu setelah kedatangan beliau dari Jakarta. Setelah silaturrahim dengan segenap

direksi Gema lnsani Press.

Page 53: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

BAB JV

ANALISIS TERJEMAHAN AYAT-AYAT JIHAD SUH.AH AT-TAUBAH

DALAM TERJEMAHAN TAFSIR FI ZHILALIL QURAN

Sebelum penulis melakukan analisa terhadap beberapa ayat jihad berikut ini,

penulis akan menghadirkan tiga langkah sebagai alat analisa atau cara pandang

penu!is dalarn melihat basil te1:jernahan.

Alat analisa pertarna. analisa pengalihan kata dari bahasa surnber ke bahasa

sasarnn (Indonesia). Analisa ini penulis gunakan untuk rnelihat apakah kata

te1:jernahan suclah sesuai dengan ··konsep .. yang clibawa o!eh "kata" cla!arn bahasa

sumber atau belurn.

Alat analisa keclua. analisa gramatika kedua bahasa: bahasa surnber dan

bahasa sasaran. Analisa ini climaksuclkan untuk rnengetahui posisi masing-masing

kata dalam kalimat asal clan melakukan penyelarasan yang diperlukan di dalam

bahasa sasaran.

Alai analisa ketiga, analisa efektifitas kalimat. Alat analisa ketiga ini

berfungsi untuk melihat kemungkinan kekaburan rnakna sebab penggunaan kalirnat

yang tidak efektif.

Page 54: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

45

Ketiga alat analisa penulis harapkan dapat menjadi panduan untuk mengukur

valid dan tidaknya hasil terjemahan di antara sekian banyaknya relativitas yang ada

dalam dunia te1jemah.

Berikut ini penulis hadirkan beberapa hasil te1jemahan ayat-ayat jihad surat

at-Taubah oleh As'ad Yasin el. al. dalam te1jemahan tafsir Ff Zhi/dlil Qur 'dn.

A. Surah at-Taubah ayat 19

Berikut ini tc1jemahan As'acl Yasin er. al:

"Apakah (orang-orang) yang rnernberi minuman kc pad a orang-orang yang mengerjakan haji dan rnengurus Masjidil haram, kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepacla Allah dan hari kemuclian serta berjihacl di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah clan Allah ticlak memberi petunjuk kepacla kaum yang zalim."1 (at-Taubah [9]: J 9)

1. Analisa Paclanan Kata

Pertama, kata "kamu" yang merujuk kata ganti " !"'"I " dalam kata "rl="

kurang tepat karena kata ini lebih lazim untuk merujuk orang kedua tunggal. Paclanan

1 As'ad Yasin et. al., Tafsir Fi Zhilali/ Qw"an, (Jakarta: Gema lnsani Press, 2003 ), Juz 10, h. 308

Page 55: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

46

katanya dalam bahasa Indonesia adalah kalian, kamu semua, dan kamu sekalian.2

As'ad Yasin et. al. mene1jemahkan: '' ..... kamu samakan dengan orang-orang yang

beriman kepada Allah ..... ".3

Keclua. kata "di" adalah kata depan untuk menandai tempat clan waktu.4Kata

ini ketika cligabungkan dengan kata "sisi" memiliki pengertian di samping atau di tepi

sesuatu. 5Kata ini kemuclian dijaclikan padanan kata "=" yang clalam pene1jemahan

kata • ._:;:,, .l.:.Y" artinya ad al ah di samping Allah. Kata "=" selain cligunakan sebagai

keterangan waktu clan tempat juga cligunakan untuk menyatakan kepemilikan clan

dalam pandangan seseorang.6 Dari sini, kita tahu keluasan kata "di sisi" dengan kata

"=" berbecla ~ kata ".wo•· lebih luas penggunaannya. Konteks kalimat menunjukkan

bahwa kata "..w-" digunakan untuk arti "dalam pandangan". Oleh karena itu dapat

2 Atabik Ali dan Ahinad Zuhdi !'v1uhdlor, Kan111s Konten1purer: Arab - Indonesia, (Yogjakarta: Multi Karya Gralika, 1998) h. 240; Al1111ad Warson Munaw\vir, A/-Munatl'\Vir: Ka11111s Arab- Indonesia, (Surabaya: Pustaka Progresif, 1997), ceL 14, h. 42

3 i(an1us Besar Bahasa Indonesia n1engakui penggunaannya kata "ka1nu" sebagai kata ganti persona jainak. Nanu1n disini penulis n1en1ilih untuk 1nenggunakan kata "kalian'' karena yang laziin dipakai untuk 1nenunjukkan kata ganti orang kedua ja111ak adalah kata "kalian". Penulis 1nelihat barangkali ini adalah pengaruh Bahasa lnggris yang 111enggunakan kata "you" yang juga digunakan untuk 1nenunjukkan kala ganti kedua jan1ak. Lihat, 'fin1 Pusat Bahasa Depa1ie1nen Pendidikan Nasional, Ka1nus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Edisi Ill, Cet. 2, h.

' Ibid.. h. 260 5 Ibid., h. 1075 6 Kan1us al-Mtfna\v\vir dan Konte111porer 1ncnyebutkan:

Kepunyaanku atau Dalan1 pandangan saya: lf..llc; Lihat, Atabik Ali dan Ah1nad Zuhdi Muhdlor, op.

cit., h. I 327; Ahmad Warson Munawwir, Op.Cit., h. 977

Page 56: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

47

dite1jemahkan dengan "dalarn pandangan Allah", "rnenurut Allah" (berdasarkan

pandangan7 Allah), atau "bagi" (menurut [pendapat]8).

Ketiga, kata "(orang-orang) yang mernberi rninuman kepada orang-orang

yang menge1jakan haji" sebagai terjernahan dari kata " C Ll-1 :c,c;_, " Bentuk kata

tersebut dalarn bahasa asalnya adalah bentuk "idhd.fiyah"; clalarn gramatika bahasa

Indonesia dikenal clengan "kata gabungan". Seharusnya tetap cliterjernahkan dalarn

bentuk kata gabungan (idhdfiyah). Kata ini sebenarnya tidak bercliri sencliri, tetapi

mengaclung ·'raqdfr" " C U-1 <,~ it; J'"· Berikutnya. kata " ~~ " aclalah isim ma us ii!

yang rnembawa konsep "'dm" (umurn) sehingga pengertimrnya menjacli "seluruh

pemberi rninurn jamaah haji"; 9 bentuk ini clapat cliganti clengan kata bantu jamak

"para". J(ata "'c L:Lt " sendiri "n1a 'rifah" dcngan ''al" sehingga pengertiannya juga

urn um. 10 Melihat panJangnya deretan kata gabungan tersebut, perlu adanya bagian

yang ditekankan dengan memberi tanda hubung (-), 11 sehingga dapat dite1jemahkan

dengan "para pemberi-rninurn jamaah lrnji".

h. 224

7 Tim Pusat Bahasa Depa11emen Pendidikan Nasional, Op.Cit., h. 1229 8 Ibid., h. 86 "Manrn1'ul Qattan, Mabahitsji 'Uhimil Qur'cin, (Beirut: Mansyurfit al-'Ashri al-Hadits, Uh.),

'0 Ibid., h. 223

11 Pusat Pe1nbinaan dan Penge111bangan Bahasa Departe1nen Pendidikan dan I<ebudayaan RI, Pedu111t111 U111111n Ejaan Bahasa Indonesia yang dise111pur11akan dan Pedo111an U111Zun pen1bentukan /stilah, (Bandung: Pustaka Setia), Cet. 5, h. 63

Page 57: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

48

Kedua, kata "orang-orang yang mengurus masjidil haram" adalah terjemahan

dari kata ";1}-1 -'=..-11 i) .• ~". Penjelasan untuk kata ini sama dengan penjelasan kata

"c ll-1 :;,c;_., ". Kata ini dapat cti1e1jemahkan ctengan "para pengurus masjidil haram".

2. Analisa Gramatika

Kalimat ini terctiri dari tiga gagasan pokok dalam tiga kalimat setara.

Pertama,

"Apakah (orang-orang) yang memberi minuman kepada orang-orang yang menge1jakan haji dan mengurus Masjidil Haram. kamu samakan ctengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian sel1a berjihad di jalan Allah?"

Kedua.

~ 1 1 " '. ' " , U, <VJ ...w:- <.) J ~ , ,

Mereka tidak sama di sisi Allah.

Ketiga,

Allah ticlak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.

Masing-masing pikiran pokok sudah diwakili oleh unsur-unsur pembentuk

kalimat secarn lengkap sebagaimana dalam bahasa sumber. Akan tetapi, As'ad Yasin

el. al. clalam kalimal pertama melakukan perubahan struktur kata dengan

Page 58: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

49

mendahulukan objek di clepan kalimat sehingga berubah menjacli subjek. Secara

gramatika boleh-boleh saja menggunakannya asal ticlak merubah isinya 12•

~ ::G>G,. 3 ?-u1 1:,j13 Ji~ ;.1~ J5 11;J1 ~\ ~~~) c_ w1 i;:ti,, ; ~1::J , ,, , , , , , , , 'Ji1 J,;.

As'ad Yasin et. al. juga menempatkan tanda baca koma (,) pada kalimat

" ... mengurus Masjiclil Haram, kamu samakan". Penempatan ini tidak tepat karena

kata "kamu samakan" aclalah predikat yang be1jejer langsung dengan subjeknya.

3. Analisa Efcktifitas Kalinrnt

Pertama, problem padanan kata "(orang-orang) vang rnemberi mmuman

kepacla orang-orang yang rnengerjakan haji dan mengurus Masjidil Haram" dari kata

"(?J1 ;~1 ;~~) (_W1 O,,:Li...,," yang suclah clianalisa di atas juga termasuk problem

kalirnat efektif. Kata tersebut "bertele-tele" clan dapat rnengaburkan penge1tian.

Ketidakjelasan frasa kata tersebut adalah kata "yang memberi minum" selain kepada

"parajarnaah haji" juga kepacla "para pengurus Masjiclil Haram.

Keclua, perubahan penernpatan objek di clepan sehingga menjacli subjek

berpengaruh pacla penekanan kalimat. lni karena setiap kata yang cliletakkan cliclepan

kalimat rnengandung penekanan. Oleh karena itu, sebaiknya menurut penulis lebih

baik di pertahankan.

12 Gorys Keraf, Ko111posisi, (Jaka11a: Ikrar Mandiri Pribadi, 1994 ), CeL 10, h. 42

Page 59: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

50

Ketiga, kata "kepada dan yang" dalam kalimat "Allah tidak memberi petunjuk

kepada kaum yang zalim", dapat dihemat dengan tanpa menyebutkannya.

Berikut penulis sandingkan basil penerjemahan As'ad Yasin et. al dan

penerjemahan penulis basil dari tiga langkah analisis di atas:

Te1jemahan As'ad Yasin el. al:

"Apakah (orang-orang) yang memberi minuman kepada orang-orang yang menge1jakan haji dan mengurus Masjidil haram, kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim." 13 (at-Taubah [9]:19)

Te1jemahan penulis: Apakah lrnlian samakan para pemberi--minum jamaah haji clan pengurus masjidil Haram dengan orang-orang yang beriman kepada Allah clan Hari Kemuclian serta be1jihad di jalan Allah? Mereka itu tidak sama bagi Allah clan Allah tidak memberi petunjuk kaum zalim. (at-Taubah [9]: 19)

B. Surah at-Taubah ayat 20

h. 308

"' ,. ,. } ,. ,. ;;,

~ J~ ~\ ~\) ~\y~ ;DI ~ ~

Te1jemahan As'ad Yasin el. al:

"Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta be1jihad di jalan Allah dengan harta benda clan cliri mereka adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; clan itulah orang-orang yang menclapat kemenangan." 14

(Q.S. at-Taubah [9]: 20)

13 As'ad Yasin et. al., Taf~·ir Fi Zhihilil Q111"cin, (Jakarta: Gema lnsani Press, 2003 ), Juz 10,

1•1 As'ad Yasin er al .. Op. C'it., h. 308

Page 60: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

51

l. Analisa Padanan Kata

Paclanan kata dari surah at-Taubah ayat 20 aclalah:

Pertama, kata "di sisi" yang clalam bahasa sumbernya" = " clalam kata" =

.iJ,1 " sebagaimana telah clijelaskan di atas, ticlak sesua1. Kata yang sesuai adalah

''bagin.

Keclua, kata "itulah" sebagai terjemahan kata " .;.Wi " tidak tepat; paclanan kata

yang sesuai adalah n1ereka. 15 Kata ''itulahn adalah kata penunjuk bagi benda. 16

2. Analisa Gramatilrn

Ayat 20 surah at-Taubah tercliri clari clua gagasan pokok yang tersusun dalam

kalimat majemuk setara.

Pertama, "' .- .- } .- ,, ;;, ;;,

~ J~ ~\ ~\j ~ly~ ;LJI ~ <i IJ~G,.j IJJ,-Gj 1_;10 Jill JJ1 ::w,

"Orang-orang yang beriman clan berhijrah serta berjihad di jalan Allah clengan

harta benda clan diri mereka aclalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah."

Kedua,

15 Atabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Op. Ci!., h. 280 16 Tim Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Op. Cit., h. 447

Page 61: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

53

Orang-orang yang beriman, berhijrah, clan berjihacl di jalan Allah clengan harta bencla clan jiwa mereka lebih tinggi clerajatnya bagi Allah; merekalah orang-orang yang menclapat kemenangan. (Q.S. at-Taubah [9): 20)

C. Suntl1 at-Taubah Ayat 44

As'acl Yasin et. al. mene1jemahkannya sebagai berikut:

"Orang-orang yang beriman kepacla Allah clan hari kemuclian, ticlak akan rneminta izin kepaclamu untuk (ticlak ikut) berjihacl clen?,an hm1a clan cliri rnereka. Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa.'' 1

' (Q.S. at-Taubah (9): 44)

I. Analisa Padanan Kata

Kata ''mengetahui", sebagai paclanan kata ·'' ~"· ticlak tepat penggunaannya

karena "konsep" yang clibawa kata tersebut adalah bentuk "111ub6/aghah"; harusnya

cliterjernahkan clengan "malia mengetahui".

2. Analisa Gramatika

Kalima! ini tercliri clari dua gagasan pokok clalarn kalimat majemuk setara.

Pertama.

19 As'ad Yasin et. al., Op. Cit., h. 357

Page 62: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

54

Orang-orang yang beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian, tidak

akan meminta 1zm kepaclamu untuk (tidak ikut) berjihad clengan harta dan diri

mereka.

Kedua,

Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa. Semua unsur pembentuk

kalimat sudah lengkap disebutkan oleh pene1jemah.

Akan tetapi. Penempatan tanda baca koma (,) dalam kalimat "Orang-orang

yang beriman kepada Allah clan hari kemuclian. ticlak akan ... " tidak tepat karena

berposisi sebagai predikat secara langsung (tidak dipisah oleh keterangan).

3. Analisa Efektifitas Kalima!

Kalimat di atas berbentuk kalimat majemuk yang ticlak menimbulkan masalah

jika clipertahankan bentuk aslinya. Akan tetapi, As'ad Yasin et. al. meletakkannya

clalarn dua kalimat terpisah. Pemisahannya rnenurut penulis justru rnengurangi rasa

bahwa kalimat tersebut masih ada kaitan. Penempatan pokok pikiran keclua tersebut

Page 63: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

55

dapat dengan menyebutkan kata penghubung "dan" atau tanpa menyebutkannya

tetapi meletakkan tanda penghubung titik koma (;).

Berikut penulis sandingkan hasil pene1jemahan As'ad Yasin et. al dan

penerjemahan penulis basil dari tiga langkah analisis di atas:

Te1jemahan As'ad Yasin el. al.:

"Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk (tidak ikut) berjihad den~an harta dan diri mereka. Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa." 2 (Q.S. at-Taubah [9]: 44)

Tc1jenrnhan penulis:

Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian tidak akan rneminta izin kepadamu untuk (tidak ikut) be1jihad dengan harta dan jiwa mereka; Allah Maha Mengetahui orang-orang yang bertakwa. (Q.S. at-Taubah [9]: 44)

D. Surah at-Taubah ayat 73

Sebagai te1jemahan dari:

As' ad Yasin el. al. mene1jemahkannya sebagai berikut:

"Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu. dan bersikap keraslah terhadap mereka. Temllilt mereka ialah neraka

20 As'ad Yasin et. al., Op. ('if., h. 357

Page 64: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

56

Jahanam. ltulah tempal kembali yang seburuk-buruknya." 21 (Q.S. at-Taubah [9]: 73)

1. Analisa Padanan Kata

Kata, ~1 :;,:, "tempat kembali yang seburuk-buruknya" bukan bentuk kata . .

gabungan, tetapi juga bukan bentuk kata sifat, karena bentuk kata sifat yang benar

adalah "tempat kembali yang paling buruk". Oleh karena itu, susunan kata tersebut

tidak tepat. Sementara itu bentuk asalnya adalah bentuk idhafiyah yang dalam

gramatika bahasa Indonesia dikenal dengan kata gabungan. Kata tersebut akan lebih

tepat jika dite1jemahkan dengan susunan kata gabungan menjadi "seburuk-buruknya

tempat kernbali".

2. Analisa Gramatilrn

Kalima! ini terdiri dari tiga gagasan pokok yang terdapat dalam kalimat

majemuk setara.

Perlama,

Hai Nabi, be1jihadlah (melawan) orang kafir dan orang munafik itu, dan

bersikap keraslah terhadap mereka.

21 As'ad Yasin el. al., Op. C'it., h. 359

Page 65: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

57

Ke du a,

;:;,,../ 0 J .,2,,.,,

~('"""'\)\_.,)

Tempat mereka ialah neraka Jahanam.

Keliga.

itulah tempat kembali yang seburuk-buruknya.

Terjemahan ayat ini secara gramatika tidak ada persoalan. Hanya saJa,

pcnempatan tanda baca koma (,) pada " .... ., dan bersikap keraslah" tidak tepat karena

unsur yang hendak disambungkan hanya dua.

3. Analisa Efcktifitas Kalimat

Bentuk kalimat mejemuk dalam ayat ini ditcrjemahkan dengan kalimat

terpisah. Bcntuk kalimat majemuk juga dikenal dalam gramatika bahasa Indonesia.

Oleh karena itu, menurut penulis penerjemahannya tidak perlu dipotong menjadi

kalimat-kalimat yang dipisah, tapi cukup dipisahkan dengan tanda baca titik koma (;)

clan tanpa menyebutkan kata penghubungnya.

Berikut penulis sandingkan hasil penerjemahan As'ad Yasin el. al clan

penerjemahan penulis basil dari tiga langkah analisis di atas:

Terjemahan As'ad Yasin el. al.:

"Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah neraka

Page 66: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

58

Jahanam. Itulah tempat kembali yang seburuk-buruknya." 22 (Q.S. at-Taubah [9]: 73)

Te1jemahan penulis:

Wahai Nabi, be1jihadlah (melawan) kaum kafir dan kaum munafik itu dan bersikap keraslah kepada mereka"; tempat mereka adalah neraka Jahanam; itulah seburuk-buruknya tempat kembali. (Q.S. at-Taubah [9]: 73)

E. Surah at-Taubah ayat 81

As' ad Yasin el. al. menerjemahkannya sebagai berikut:

"Orang-orang yang ditinggalkan (ticlak ikut berperang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah. Mereka tidak suka berjihad clengan harta clan jiwa mereka pacla jalan Allah dan mereka berkata, · Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini,_'_ Katakanlah, 'Api neraka Jahanam itu lebih sangat panas (nya).' jika mereka mengetahui."23 (Q.S. at-Taubah [9]: 81)

1. Analisa Padanan Kata

22 As'ad Yasin et. al., ()p. C'it., h. 359 23 As'ad Yasin et. al., Op.Cit., h. 359

Page 67: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

59

Ada beberapa padanan kata yang bermasalah; pertama, kata "tinggalnya

mereka" sebagai te1jemahan dari kata "t-'.'~; i·., " tidak tepat, karena kata "~" adalah

. isim makan dari" ..w "artinya tempat duduk24

.

Kedua, kata "dibelakang" sebagai terjemahan dari "0ll>. ", tidak tepat karena

kata "dibelakang" adalah te1jemahan dari ~25 ; padanan katanya adalah "perbedaan,

pertentangan, dan perselisihan. berbeda dengan. berlawanan". 26

l(etiga. kata '"katakanlah" sebagai terjen1ahan kata ·· y " 111cngalan1i reduksi

makna. karena dalam versi Arabnya kata ini merujuk lq:pada se·seorang yang sudah

jelas. Akan tetapi dalam konteks lndonesianya menjadi tidak jelas kepada siapa

kalimat imperatif tersebut ditujukan. Oleh karena itu, penerjemahannya perlu

menyebutkan orang yang dimaksud yaitu Muhammad.

2. Analisa Gramatika

Kalimat ini terdiri dari empat gagasan pokok dalam kalimat majemuk

campuran (setara + bertingkat).

Perlama,

1·1 Ahinad Warson Munaw\vir, Op. Cit., h. ! 138

"Ibid., h. 363 '"Ibid.,; Atnbik Ali dnn Ahmad Zuhdi Muhdlor, Op. Cit., h. 852

Page 68: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

60

,, 0 ,, >;;, 0 ,,

~;,~ J~"'- ~~ 0~1 Ct

Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut berperang) itu, merasa gembira

dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah.

Kedua, ,,, > ,. ,. 0 ,. ,,

~I ~ tj ~\) ~ly~ 13~':'~ Ji I}> f)

Mereka tidak suka be1:jihad dengan harta danjiwa mereka padajalan Allah.

Ke1iga,

mereka berkata, · Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas

terik ini.

Keempat,

Katakanlah, · Api neraka Jahanam itu lebih sangat panas (nya), jika mereka

mengetahui (anak kalimatnya yaitu " ..... jika mereka mengetahui).

Kata "khila.fa" berposisi sebagai "ha/":27 pene1jemahannya menempati posisi

kata ke1ja (ji 'ii).

27 lbnu 'Aqil, Syarh 'A/lwnah lbnn 'Aqil 'ala A!jiyati .Jamaludin Muhammad bin Abdullah bin Malik, (Surabaya: Maktabah Hidayah, t.th.), h. 91

Page 69: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

61

Penempatan koma (,) sebelum kata "merasa gembira" adalah salah karena

posisi kata "merasa" adalah predikat langsung.

Penempatan tanda baca tancla petik tunggal (') pada clua kutipan langsung

yaitu " .... mereka berkata, '.langanlah ..... " clan "Katakanlah, 'Api neraka Jahanam ..... ",

28 seharusnya menggunakan tancla petik ganda (").

Peletakan tanda baca koma (,) sebelum kata "jika" dalam kalimat "= jika

mereka mengetahui." tidak tepat karena klausa tersebut, sebagai anak kalimat,

diletakkan setelah induk kalimat.

3, Analisa Efcktifitas Kalimat

Pertama, pengulangan kata "mereka" pada kalimat " ... dan mereka berkata .... "

tidak perlukan karena pemborosan kata.

Kedua, pemenggalan kalimat majemuk menjadi dua kalimat ini tidak

diperlukan, karena pene1jemahan clengan bentuk aslinya tidak bermasalah. Selain itu,

kalimat majemuk ini terdiri sari empat gagasan pokok, memotong satu bagiannya

dengan membiarkan tiga gagasan pokok lainnya mengurangi kepaduannya.

Berikut penulis sandingkan basil pene1jemahan As'ad Yasin el. al clan

penerjemahan penulis basil dari tiga langkah analisis di atas:

:rn Pusat Pe1nbinaan dan Penge111bangan Bahasa Departen1en Pendidikan dan Kebudayaan RI, Op.Cit,. 48-49

Page 70: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

62

Te1jemahan As'ad Yasin et. al.:

"Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut berperang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah. Mereka tidak suka betjihad dengan harta clan jiwa mereka pada jalan Allah clan mereka berkata, 'Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini,_'. Katakanlah, 'Api neraka Jahanam itu lebih sangat panas (nya),' jika mereka mengetahui."29 (Q.S. at-Taubah [9]: 81)

Te1jemahan penulis:

Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut berperang) itu bergembira di tempat duduknya menentang Rasulullah; mereka tidak suka be1jihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah; mereka berkata, "Janganlah kalian berangkat (pergi berperang) saat panas terik ini"; katakanlah wahai Muhammad, "Api neraka Jahanam itu lebih sangat panas jika mereka mengetahui". (Q.S. at-Taubah [9]: 81)

F. Surah at-Taubah ayat 86

~ ~:ikJ1 )) 2.1S;c1 ~;~ ~ 11~i;.:, Jit, 1;,1: 01 ~~; :.J )f 1;1:, ... <> } ,, ) ,,

J.~LRll ~ Y.J G> I}\;)

As' ad Yasin el. al. mene1jemahkannya sebagai berikut:

"Apabila diturunkan sesuatu surah (yang memerintahkan kepada orang munafik itu), 'Berimanlah kamu kepada Allah clan be1jihadlah beserta Rasul­Nya,' niscaya orang-orang yang sanggup di antara mereka meminta izin kepadamu (untuk tidak be1jihacl) clan mereka berkata, 'Biarkanlah kami berada bersama orang-orang yang duduk'." 30 (Q.S. at-Taubah [9]: 86)

l. Analisa J>adanan Kata

29 As'ad Yasin el. al., Op.Ci!., h. 359 30 As'ad Yasin el. al., Op.Ceil., h. 360

Page 71: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

63

Pertarna, penggunaan kata "sesuatu" tidak boleh diikuti kata benda, padahal

dalam kalimat tersebut disebutkan kata "surah ". Oleh karena itu, harus diganti

dengan "suatu" yang penggunaannya harus diikuti kata benda. 31

Kedua: kata "kamu" sebagai padanan kata dari kata ganti " ~i " yang

tersirnpan dalarn kalirnat "1/1.,,G,.) .Ji~ 1;.1; "penjelasannya sama dengan analisa pada ' '

ayat pertarna.

Ketiga: Kata "Rasul-Nya" sebagai te1jemahan kata ".J _,'..,~" (bentuk mufi·ad

[tunggal] mu 'rij(1h). Kata "rasul" dalam bahasa Indonesia rnerniliki pengertian umum

orang yang menenma wahyu Tuhan untuk disampaikan kepada

rnanusia. 32 Pengertian dari bentuk muji-ad [tunggal] ma 'rijc1h dalam bahasa asal

merujuk kepada Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi, kata "Rasul-Nya" tidak

mewakili "konsep tersebut". Oleh karena itu, akan lebih tepat jika diganti dengan kata

Rasulullah33 atau bentuk keterangan aposisi "Rasul-Nya, Muhammad". 34

31 Zaenal Arifin dan S. A1nran Tasai, 011.Cit., h. 34; "sesuatu" adalah kata untuk 1nenunjukkan barang atau hal yang tidak tentu - ini tennasuk pronomina (kelas kata); "suatu1

' artinya adalah satu nuinerilia (kata bilangan) untuk 1nenunjukkan suatu yang kurang jelas, Lihat, Titn Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Op. Ci/., h. 1094

32 Tirn Pusat Bahasa Departe1nen Pendidikan Nasional, Op. Cir., h. 933 33 Kan1us besar 111enyebutkan bahwa pengertian Rasulullah adalah Nabi Muha1n1nad SAW;

-riin Pusat Bahasa Departen1en Pendidikan Nasional, ibid. 34 Lihat, Zaenal Arifin dan S. A111ran Tasai, Cer1nal Berbahasa Indonesia untuk Perguruan

Tinggi, (Jakarta: Akade1nika Prcsindot 2003), Cet. 6, h. 71

Page 72: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

64

Keempat, kata "orang-orang yang sanggup" bukanlah bentuk kata gabungan,

karenanya te1jemahan tersebut kurang tepat; bentuk kata yang tepat bisa dirubah

dengan "orang-orang mampu".

Pilihan kata "orang-orang yang duduk" sebagai terjemahan dari kata ''_:r-J.>.li"

dapat kita tangkap secara jelas bcrmakna konotatif: tetapi kata konotasi ini juga

dikenal secara luas dalam budaya kita dengan pengertian denotatifnya "orang yang

berdiam diri"; penerjemahannya dapat dilakukan dengan membiarkan bentuk kata

konotatif-nya atau menggantinya clengan bentuk kata denotatifnya.

2. Analisa Gramatika

Kalima! ini tercliri dari tiga gagasan pokok clalam kalimat majmuk campuran

(bertingkat + setara).

Perlama,

Apabila diturunkan suatu surah (yang memerintahkan kepada orang munafik

itu), 'Berimanlah kamu kepacla Allah dan be1jihadlah beserta Rasul-Nya (anak

kalimat).

Kedua,

Page 73: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

65

orang-orang yang sanggup di antara mereka meminta izin kepadamu (untuk

tidak be1jihad).

Ketiga,

mereka berkata, 'Biarkanlah kami berada bersama orang-orang yang duduk.

Secara umum unsur-unsur pembentuk kalimat pada tiap-tiap pokok gagasan

disebutkan secara lengkap. Akan tetapi, dalam anak kalimat, penempatan tanda petik

satu (' ...... ') di dalam kalimat " ...... 'Berimanlah ... " tidaklah tepat karena bebentuk

kutipan langsung: tanda baca yang seharusnya adalah tanda petik dua (" ...... '').

Demikian juga penempatan tanda petik satu (' ...... ') pada kalimat setara induk kalimat

"mereka berkata, · Biarkanlah ...... " harus diganti dengan tanda petik dua (" ... ").

3. Analisa Efektifitas Kalima!

Penjelasan dalam kurung (yang memerintahkan kepada orang munafik itu)

dipandang tidak perlu, karena kejelasannya sudah dapat ditempatkan pada induk

kalimat "orang-orang yang sanggup di antara mereka .... " dengan bentuk ganti " ...... di

antara kaum munafik".

Berikut penulis sandingkan basil penerjemaban As'acl Yasin et. al dan

penerjemahan penulis basil clari tiga langkah analisis di atas:

Te1jemahan As'acl Yasin et. al.:

Page 74: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

66

"Apabila diturunkan sesuatu surah (yang rnemerintahkan kepada orang rnunafik itu), 'Berirnanlah karnu kepada Allah dan berjihadlah beserta Rasul­Nya,' niscaya orang-orang yang sanggup di antara mereka rnerninta izin kepadarnu (untuk tidak be1jihad) dan rnereka berkata, 'Biarkanlah karni berada bersarna orang-orang yang duduk'." 35 (Q.S. at-Taubah [9]: 86)

Terjernahan penulis:

Apabila diturunkan suatu surah, "Berimanlah kalian kepada Allah dan be1jihadlah beserta Rasul-Nya, Muhammad", niscaya orang-orang rnampu di antara kaum rnunafik itu rneminta izin kepadamu (untuk tidak be1jihad) dan berkata, "Biarkanlah kami berada bersarna orang-orang yang duduk. (Q.S. at­Taubah [9]: 86)

G. Surah at-Taubah ayat 88

As'ad Yasin et. al. mene1jemahkannya sebagai berikut:

"Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersama dia, mereka berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan, mereka itulah orang-orang yang memperoleh kebaikan; dan mereka itulah (pula) orang-orang yang beruntung." (Q.S. at-Taubah [9]: 88)36

Analisa pcrtama

Pertama; pilihan kata rasul sebagai te1:jemahan dari kata " Jr)' "tidaklah

tepat, karena kata al-Rasul tersebut dalam bahasa Arab dibentuk dengan bentuk

35 As'ad Yasin et. al., Op.Ceil., h. 360 36 Ibid

Page 75: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

67

tunggal ma 'rifat, maksudnya Nabi Muhammad SAW. Kata Rasul dalam dalam

bahasa Indonesia pengertiannya adalah "orang yang menerima wahyu Tuhan untuk

disampaikan kepada manusia",37penge11iannya umum. Oleh karena itu te1jemahan ini

melebarkan pengertian dari yang dimaksud oleh bahasa asli.

Kedua; kata "dia" sebagai kata ganti "Jr )I", karena diakhir kata maka

diganti dengan "-nya".

Analisa kedua

Kalima! ini tersusun dari tiga gagasan pokok dalam kalimat majemuk setara

(rnpatan).

~1:;;J1 ~ 2-~)j ~fj ~1;~ 1)~0,t;_ ~ 1;;1~ J-llij J~) 0-<5

J;icil ~ ~)j

Tetapi Rasul dan mereka yang beriman bersama dia, mereka be1j ihad dengan harta

dan cliri mereka.

Kedua, ) ,,. ,., ,,. ;;; } ,,

~lj ~,';\ \)~k ~ 1;;1, J-JJlj J~) §J

mereka itulah orang-orang yang memperoleh kebaikan.

Keriga,

rnereka itulah (pula) orang-orang yang beruntung.

37 933

Page 76: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

68

Ketiga gagasan ini tiap-tiap unsur pembentuk kalimatnya ada secara lengkap.

Pada gagasan pokok pertama: "Tetapi Rasul dan mereka yang beriman

bersama dia, mereka berjihad dengan harta dan diri mereka" adalah satu kesatuan

kalimat karenanya tidak dibenarkan memisahkan dengan koma. Bentuk pertentangan

"tetapi" pada kalimat ini merujuk pada ayat sebelumnya.

Analisa kctiga

Pertama: bentuk pertentnngan "tctapi" adalah penghubung intra kalimat,

sehingga tidak tepat jika diposisikan sebagai penghubung an tar kalimat. Oleh karena

itu, kata tersebut barns diganti dengan penghubung antnr kalimat yaitu "akan tetapi".

Kedua, penyebutan kata "rnereka" adalah pengulangan yang tidak diperlukan

sebagai subjek dalam satu kalimat.

Ketiga: penempatan dan sebagai penghubung dalam dua kalimat majemuk

setara di atas tidak tepat karena diletakkan diawal kalimat dan diletakkan setelah

tanda penghubung titik koma (;) yang seharusnya tidak diperlukan38.

Berikut penulis sandingkan basil penerjemahan As'ad Yasin et. al dan

peneijemahan penulis hasil dari tiga langkah analisis di atas:

Teijemahan As'ad Yasin el. al.:

"Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersama dia, mereka berjihad dengan harta dan diri rnereka. Dan, rnereka itulah orang-orang yang memperoleh kebaikan; dan rnereka itulah (pula) orang-orang yang beruntung." (Q.S. at-Taubah [9]: 88)

38 EYD, 41-42

Page 77: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

69

Terjemahan Penulis

Akan tetapi, Rasulullah dan orang-orang yang beriman bersamanya berjihad dengan harta dan jiwa rnereka; rnerekalah orang-orang yang memperoleh kebaikan dan merekalah orang yang beruntung."

Page 78: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

A. Kcsimpulan

BABY

PENUTUP

Analisa yang penulis lakukan terhaclap te1jcmahan ayat-ayat jihad clalam surah

at-Taubah clalam bab em pat merupakan penguj ian teori analisa yang penulis

rumuskan sebelumnya. Dalam analisa yang penulis lakukan, penulis menemukan tiga

tingkat kesalahan yang clilakukan As'acl Yasin et. al. Yaitu. kesalahan clalam paclanan

kata. kesalahan gramatika. clan kesalahan clari perspektif efektifitas kalimat.

Penulis juga menganggap pene1jemahan As'acl Yasin er. al ticlak valid.

Anggapan penulis ini berdasarkan analisa yang penulis lakukan pacla bab empat.

Menurut penulis pesan atau konsep yang ingin clisarnpaikan oleh bahasa sumber ticlak

sepenuhnya sampai pacla pengguna bahasa sasaran. Kesalahan ini menurut penulis

clisebabkan oleh: perrama, kesalahan pcne1jemah clalam pencmpatan paclanan kata.

Kedua, menurut penulis aclalah kesalahan penerjemah clalam gramatika. Ketiga,

kalirnat yang cligunakan As'ad Yasin er. al, terlalu panjang clan ticlak efektif sehingga

menyebabkan maknanya mcnjacli kabur. Di samping itu, penulis menghaclirkan hasil

te1jemahan penulis sebagai perbandingan.

Page 79: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

71

B. Saran-Sara11

Melihat berbagai problenmtika dalarn terjernahan, penulis ingin rnernberikan

saran-saran yang mungkin dapat mernbantu para penerjemah dalam mewujudkan

tujuan yang dicita-citakan.

I. dalam melakukan penerjemahan hendaknya perlu memperhatikan banyak ha!.

Karena problematika dalam terjernahan adalah problernatika dua bahasa

yang berlainan budaya.

2. kehati-hatian dan kejelian penerjernah dalarn rnemilih padanan kata sangat

diperlukan untuk menghasilkan terjemahan yang baik dan sesuai dengan

pesan bahasa sumber

3. pene1jemah juga hams mengetahui perbedaan kedua bahasa karena masing­

rnasing bahasa meiliki aturan sendiri-sendiri.

4. penerjemah hendaknya rnenjauhi dari penggunaan bahasa yang bertele-tele

dan pemborosan kata yang menyebabkan kalirnat tidak efektif

Wal!iihu a 'lam bi shawiib

Page 80: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

DAFTAR PUSTAKA

Al-Harari, Abdullah, a/-Syirdth al-Mustaqfm, Beirut: Dar al-Masyari' Ii Tabii'ah wa

Tauzl', 2002, Cet. Ke-11

--------, Nilr al-Dujd, Beirut: Dar al-Masyiiri' Ii at-Thabii'ah wa Tauzi',

t.th., Cet. Ke- I 0

Al-Khalidi, Shalah Abdul Fathah, Pengantar memalwmi TajsirFf Zildlil Qurdn

Sayyid Qutub, Solo: Inter Media, 2000, Cet. Ke-1

Ali, Atabik dan Ahmad Zuhdi Muhcllor. Kamus Konremporer: Arab - Indonesia,

Yogjakarta: Multi Karya Grafika. 1998. Cet. Ke-5

Arifin, Zaenal. M.Hum. dan S. A1man Tasai. Cermar Berbahasa Indonesia untuk

Perguruan Tinggi, Jakarta: Akadernika Presindo, 2003, Cet. Ke-6

Asy-Suyuti, Jalaluddin Abdurrahman bin Abi Bakr, a/-Itqdn ff Ulamil Qur 'dn,

Beirut: Dar Kutub al-· Ilmiyah, 2000, juz II, Cet. Ke- I

' Aqil. lbnu, Syarhu 'A/ldmah lb nu Aqf/ aid A/fiati Jwndluddin Muhammad Ibnu

Abdullah Ibnu lvki/ik, Surabaya: Maktabah Hiclayah, t.th.

Chaer, Abdul, Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta, 2003, Cet. Ke-3

Echols, John M. dan Hasan Shadily, Kamus Jnggris Indonesia, Jakarta: PT.

Grarnedia, 997, Cet. Ke- XXlV

Dimyathi, Ahmad ibnu Muhammad, Hl/,\yiyatu Dimyathi 'Ala Syarhi Waraqdt,

Surabaya: Sahabat llmu, Uh.

Page 81: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

Fattah, Muhyidin, Ketua Tanfidziyah PB Syahamah, Wawancara Pribadi, 9 Pebruari

2007

1-lidayat, Nuim, Sayyid Qu1ub Biograji dan Kejernihan Pemikirannya, Jakarta:

Perspektif 2005, Cet. Ke- I

Juneidi, Dedi, Sayyed Quthub Perdamaian dan Keadilan Sosial, Jakarta: Akademika

Pressindo, 1996, Cet. Ke- I

KeraC Gorys, Komposisi, Jakarta: Ikrar Mandiri Pribadi, 1994, Cet. Ke-I 0

Lanur, Alex OFM, Logika Selayang Pandang, Yogyakarta: Kanisius, 1993, Cet. Ke-9

Iv1ansyur. Mohammad dan Kurniawan, Pedoman Bagi Pe1ie1jemah: Arab Indonesia

Indonesia-Arab, Jakarta: Moyo Segoro Agung, 2002

Masyah. Syarif Hade, Kursus Te1jemah Arab-Indonesia Dasar 2, Jakarta:Trans

Pustaka, 2004, Cet. Ke-I

Munawwir, Ahmad Warson. Al-lvfunawwir: Kamus Arab - Indonesia, Surabaya:

Pustaka Progresif. 1997, Cet. Ke-4

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan RI, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang

disempurnakan dan Pedoman Umum pembentukan Jsti/ah, Bandung: Pustaka

Setia, 1996, Cet. Ke- 5

Qattiin. Manniiul, Mabiihilsff Uliimi/ Qur 'an, Beirut: Syirkah al-Muttahidah littauzi',

t.th

Soekadijo, R. G., Logika Dasar: Tradisional, Simbolik, dan lnduk1ij; Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 200 I, Cet. Ke-8

Page 82: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

Suma, Amin, Studi Jlmu-llmu Alqurnn (I), Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000, Cet. Ke-I

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Desertasi, Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2002, Cet. Ke-2

Tim Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, Edisi Ill, Cet. Ke-2

Yasin, As'ad, et. al., Tafsir Ff Zi/cilil Qurcin, Jakarta: Gema lnsani Press, 2003, Juz

I 0, Cet. Ke- I

Yayasan Penyelenggaraan Pene1jemah Alquran, Alquran dan Terjemahannya,

Semarang: PT. Karya Toha Putra Semarang, t.th.

Page 83: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

Tabel Problematika Kata

I No I Surat I

Terjemahan As'ad I Terjcmahan I Keterangan '

Yasin sc~arusnya

1 at- I ' "'kan1u~· '"kalian. kamu semua. Problematika Pilihan padanan ,

Taubah: 1~1 kamu sckalian" kata. Kata ''kan1u'' adalah 19,86 menunjukan orang kedua

tunggal i At-

kata ~' .J...:.>;:." "di sisi Allah" "dalam pandangan Allah, Problematika ke!uasan kata. 2 I Taubah: mcnurut Allah"" Keluasan kata di sisi berbeda I

I 19, 20 da!am kata " ...W:- I dengan kata ...w:-

.ill I"

At- IJ.-1 ;;_, L<...., "(orang-orang) yang Para pemberi-minum Bentuk kata ini dalam bahasa

I 0 Tau bah: c - memberi mmuman jama'ah haji asalnya adalah idhafiyah, .)

I 19 kepada orang-orang dalam bahas Indonesia disebut yang mengerj akan I "kata gabungan" seharusnya haji" ' tetap di terj emahkan kata

I gabungan ' I At- ''mengurus masjidil Para pengurus Masjid al- Ini sama dengan problematika I

..G.-...-ll o)~ 4 I Taubah: I haram" Haram

I \J.-1 ;;,L<....,

I 19 il)-1 I c -

I At- ..0..J\ ''itulah" I merekalah Penempatan kata "itulal1"

6 Taubah:

I

tidak tepat karena kata 20 "itulah" adalah kata penunjuk

bagi benda ·-----~---~---

At-~

''1nengetahui'' Maha Mcngetahui Konsep yang dibawa oleh kata 7 Taubah: "mengetahui" berbeda dengan

Page 84: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

44 konsep yang dibawa kata

~ At- ~\- > "itulah tern pat ltulah seburuk-buruknya Terjemahan As'ad Yasin

8 Tau bah: ~) kembali seburuk- tempat kembali bukan bentuk kata gabungan , ,

73 buruknya" ataupun kata sifat, karena kata sifat yang benar ad al ah "

I

I ltulah seburuk-buruknya tempat kembali''

I At- ' "tinggalnya mereka" I Di tempat duduknya Terjemahan "tinggalnya !'""'.":': ;: : 9 Tau bah: I mereka" tidak tepat, karena 81 I '

~ adalah inim makan dari I

I I ,

"tempat I '

' ,_

artinya I I ~ yang

I I

I I duduk" I

I ---+--·----~---- I ' I At- l:_j~ "di belakang" I n1encntang

Kata 0\1>. I diartikan "di 10 Tau bah: ' I , ' ,

81 I belakang" tidak tepat, karena '

I -~di belakang" adalah

I terjemahan dari kata ~

i At-

Ji "katakanlah" Katakanlah wahai Kata ltll sud ah mengalami

11 Taubah: Muhammad reduksi makna, karena dalam 81 versr Arabnya kata ll11

merujuk pada seseorang yang sudahje!as

At- J ' , "Rasul-Nya" Rasulullah Kata rasul dalam bah as a 12 Taubah: YJ Indonesia memiliki pengertian ,,

Page 85: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

186 I umum. Pada bahasa asalnya i merujuk kepada Nabi

I Muhammad. sedang kata "rasul-Nya .. tidak mewakili

I

I konsep terse but, jadi lebih tepat jika kata "rasul-Nya" diganti dengan kata

i

I Rasulullah At-

J--'-"Li "Orang-orang yang Orang-orang yang duduk Kata "orang-orang yang

13 Tau bah: duduk" (tidak ada perubahan) duduk" jelas bermakna 86 konotatif, kata ini juga dikenal

dibudaya kita dengan pengertian denotasinya "orang yang berdiam diri" jadi terjemahannya boleh dengan

I menggunakan konotatifnya a tau tetap dengan menggunakan denotatifnya

I At- I ·;_: "bersama dia" bersamanya Kata "dia" sebagai ganti dari 14 I Taubah: "ar-rasul''. karena di akhir

I. 88 t

1

1 •

1

1 II kata maka diganti dengan I i "nya"

Page 86: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

Tabel Problematika Gramatika

No I Surat Terjemahan As'ad Yasin I Terjemahan seharusnya Keterangan at- Taubah: "Apakah (orang-orang) yang Apakah kalian samakan para Penempatan tanda koma (,) pada I

1 19 memberi mmuman kepada pemberi-minum jamaah haji kalimat " ... mengurus Masjidil orang-orang yang menge1jakan dan pengurus masjidil Haram Haram, kamu samakan" tidak tepat haji dan men gurus Masjidil dengan orang-orang yang karena kata "kamu samakan··

' Haram. kamu samakan dengan beriman kepada Allah dan adalah predikat yang berjejer orang-orang yang beriman I Hari Kemudian serta langsung dengan subjeknya kepada Allah dan hari be1jihad di jalan Allah?

I kemudian serta be1jihad di Mereka itu tidak sama bagi jalan Allah?" Allah dan Allah tidak I

I memberi petunjuk kaum , zalim

At-Taubah: '"Orang-orang yang beriman Orang-orang yang bcrin1an, Penempatan tanda titik koma (;) 2 20 dan berhijrah serta be1jihad di berhijrah. dan bc1jihad di pada kalimat " ... di sisi Allah; dan

jalan Allah dengan harta bcnda jalan Allah dcngan harta itulah" tidak tepat karena kata dan diri mereka adalah lebih benda dan jiwa mcreka lebih penghubung "dan" juga disebutkan tinggi derajatnya di sisi Allah: tinggi derajatnya bagi Allah:

I dan itulah orang-orang yang n1erekalah orang-orang yang I

mendapat kemenangan." mendapat kemcnangan I At-Taubah: "Orang-orang yang beriman Orang-orang yang beriman Penempatan tanda koma (,) pada

0 i 44 kepada Allah dan hari kepada Allah dan hari kalimat "orang-orang yang beriman ~

I kemudian, tidak akan meminta kernudian tidak akan kepada Alah dan hari kemudian, !Zll1 kepadamu untuk (tidak meminta !Zlll kepadamu tidak akan ... "tidak tepat karena ikut) berjihad dengan harta dan untuk (tidak ikut) be1jihad berposisi sebagai predikat secara diri mereka. Allah mengetahui dengan hart a dan J!Wa langsung (tidak dipisah oleh orang-orang yang bertakwa." mereka; Allah Maha keterangan)

Page 87: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

[ j 1· Mengetahui orang-orang I ! yang bertakwa. !- ] At~Tal.ll:iai1: · 1 "Hai Nabi, berDha:dlilhl Wahai Nabi. berjihadlah i 4 I 73

1 (melawan) orang-orang kafir j (melawan) kau111 kaiir dan

Penempatan tanda baca koma (.) pada " ... , dan bersikap keraslah'' tidak tepat karena unsur yang hendak disambungkan hanya dua

1 I dan orang-orang munaiik itu.

1

kau111 munafik itu dan I ! dan bersikap ke;aslah terhadap bersikap keraslah kepada

I I mereka. Tempat mereka ialah 1

1

mereka"; ternpat mereka I neraka Jahanam. ltulah tempat adalah neraka Jahanam;

! I kembali yang seburuk-1 itulah seburuk-buruknya I buruknya." tempat kembali

At-Taubah: "Orang-orang yang! Orang-orang yang 1) Penempatan koma (,) 5 81 ditinggalkan (tidak ikut ' ditinggalkan (tidak ikut sebelum kata "merasa gembira"

berperang) itu. merasa gembira berperang) itu bergembira di adalah salah karena posisi kata dengan tinggalnya mereka di tempat duduknya menentang "merasa" adalah predikat langsung belakang Rasulullah. Mereka Rasulullah; mereka tidak ) Penempatan tanda petik tidak suka berjihad dengan suka berjihad dengan harta tunggal (')pada dua kutipan harta dan jiwa mereka pada dan jiwa mereka di jalan langsung yaitu " ... mereka berkata,

6 At-Taubah: 86

jalan Allah dan mereka Allah; mereka berkata, 'janganlah.... dan "katakanlah, berkata, 'Janganlah kamu "Janganlah kalian berangkat 'Api neraka Jahannam ... ", ' berangkat (pergi berperang) (pergi berperang) saat panas seharusnya menggunakan tanda

.

1

dalam panas terik ini~ terik ini"; katakanlah wahai I petik dua (") .1 Katakanlah, 'Api neraka Muhammad, "A pi neraka '.\) Pe!etakantanda baca koma

Jahanam itu lebih sa111wt panas Jahanam itu lebih sangat (,) sebelum kata ''.iika" dalam kata (nya).' jika mereka panas jika mereka ''.jika mereka mengetahui" tidak mengetahui." mengetahui tepat karena klausa tersebut

sebagai anak kalimat diletakkan setelah induk kalimat

Apabila diturunkan sesuatu surah (yang memerintahkan

Apabila diturunkan surah, "Bcrimanlah

suatu j Secara umum tidak masalah. Akan kalian tetapi, diam anakkalimat,

Page 88: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

I

I

At-Taubah: 7 I ss

kepada orang munafik itu), kepada Allah dan be1jihadlah 'Berimanlah kamu kepada beserta Rasul-Nya, Allah dan be1jihadlah beserta . Muhammad", niscaya orang­Rasul-Nya.' niscaya orang- 1 orang marnpu di antara kaum orang: yang: sanggup di antara munafik itu meminta izin mereka meminta izm kepadamu (untuk tidak kepadamu (untuk tidak be1jihad) dan berkata,

.

1

berjihad) dan mereka berkata, "Biarkanlah kami berada 'Biarkanlah kami berada bersama orang-orang yang bersama orang-orang yang duduk duduk'." "Tetapi Rasul dan orang-orang Akan tetapi, Rasulullah dan yang beriman bersama dia. orang-orang yang beriman mereka berjihad dengan harta bersamanya berjihad dengan dan diri mereka. Dan. mereka harta dan j iwa rnereka;

. itulah orang-orang yang merekalah orang-orang yang I memperoleh kebaikan: dan memperolch kcbaikan dan

mereka itulah (pula) orang- merekalah orang yang orang yang beruntung." beruntung

penempatan tanda petik satu (' .. .') dalam kalimat " ... berimanlah ... "tidak tepat karena kutipan langsung; tanda seharusnya adalah tanda petik dua (" ... "). deikian juga peempatan tanda petik satu (' ... ') pada kalimat setara induk kalirnt mereka berkata. "Biarkanlah ... " haus diganti tanda petik dua (" ... ")

Pada gagasan pokok pertama: "Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersama dia, mereka berj ihad dengan harta dan diri . mereka" adalah satu kesatuan I kalimat karenanya tidak dibenarkan memisahkan dengan koma (,)

Page 89: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

Tabel Problematika Efektivitas Kalimat

No

I

i I

2

Surat at­Taubah: 19

At-Taubah:

l Terjemahan As'ad Yasin I Terjemahan seharusnya I Keteranuan ' "Apakah (orang-orang) yang Apakah kalian s;;;inktm para 11. problem padanan kata "(orang-

memberi minuman kepada pemberi-minum .iamaah haji orang) yang memberi minuman orang-orang yang menge~jakan dan pengurus mas.iidil Haram kepada orang-orang yang haji dan mengurus Masjidil dengan orang-orang yang menge1jakan haji dan mengurus I Haram. kamu samakan dengan beriman kepada Allah dan Hari Masjidil Haram'· tem1asuk

I I

I

orang-orang yang beriman Kemudian scrta bc~jihad di ' problem kalimat efektif Kata kepada Allah dan hari jalan Allah? Mereka itu tidak tersebut "bertele-tele" dan dapat kemudian serta be1jihad di sama bagi Allah dan Allah mengaburkan penge11ian. jalan Allah?" tidak membcri pctunjuk kaum Ketidakjelasan frasa kata

I I

I

I

"Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di

zalim tersebut adalah kata "yang

I I

Orang-orang yang beriman, berhijrah, dan berjihad di jalan

'

memberi minum" selain kepada "para jamaah haji" juga kepada "para pen gurus Masj idil Haram perubahan penempatan objek di depan sehingga menjadi subjek berpengaruh pada penekanan

" r - - - --_, - ~

zalim", dapat dihemat dengan tanpa menyebutkannya.

Penempatan kata "dan" dan "serta" pada kalimat "Orang-orang yang

I

Page 90: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

20 jalan Allah dengan harta benda Allah dengan harta benda dan beriman dan berhijrah serta dan diri mereka adalah lebih JIWa mereka lebih tinggi berj ihad ...... " ad al ah pemborosan tinggi derajatnya di sisi Allah; derajatnya bagi Allah; kata. Penempatan ''dan" pad a dan itulah orang-orang yang rnerekalah orang-orang yang kalimat terse but dapat diganti mendapat kemenangan:· rnendapat kernenangan dengan tanda baca korna (,)

At- ''Orang-orang yang beriman Orang-orang yang berirnan Kalimat In! berbentuk kalimat I " Tau bah: kepada Allah dan hari kepada Allah dan hari majemuk yang tidak menimbulkan ' ~

44 kernudian, tidak akan merninta kemudian tidak akan rneminta masalah jika dipertahankan bentuk 1Zll1 kepadamu untuk (tidak 1Zll1 kepadarnu untuk (tidak aslinya. Akan tetapi, As'ad Yasin ikut) berjihad dengan harta dan ikut) be1jihad dengan harta dan et. al. rneletakkannya dalam dua diri mereka. Allah mengetahui JIWa mereka: Allah Maha kalimat terpisah. Pemisahannya orang-orang yang bertakwa." Mengetahui orang-orang yang menurut penulis j ustru mengurangi

bertakwa. rasa bahwa kalimat tersebut masih ada kaitan. Penempatan pokok pikiran kedua tersebut dapat dengan menyebutkan kata penghubung

I "dan" atau tanpa menyebutkannya I

tetapi meletakkan tanda penghubung titik koma (;)

At- "Hai Nabi, berjihadlah Wahai Nabi. be1:jihadlah Bentuk kalimat mejemuk dalam I I 4 Tau bah: (n1elawan) orang-orang kafir (mclawan) kaum kafir dan ayat ini diterjemahkan dengan I 73 dan orang-orang munafik itu, kaum rnunafik itu dan bcrsikap I kalimat terpisah. Bentuk kalimat I

dan bersikap keraslah terhadap keraslah kepada n1ereka"; rnajernuk JUga dikenal dalam mereka. Tempat mereka ialah tempat mereka adalah neraka gramatika bahasa Indonesia. Oleh neraka Jahanam. Itulah tempat .Tahanam; itulah seburuk- karena itu, menurut penulis kembali yang seburuk- buruknya tempat kembali penerjemaham1ya tidak perlu buruknya." dipotong menjadi kalimat-kalimat

yang dipisah, tapi cukup dipisahkan dengan tanda baca titik koma (;)

Page 91: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

I I I I dan tanpa menyebutkan kata

I penghubungnya.

I At- ''Orang-orang yang Orang-orang yang ditinggalkan l. pengulangan kata ''mereka~~

I 5 Taubah: ditinggalkan (tidak ikut (tidak ikut bcrpcrang) itu pada kalimat " ... dan mereka ! 81 berperang) itu. merasa gembira bergembira di lempat berkata .... " tidak perlukan i dengan tinggalnya mereka di duduknya men en tang karena pemborosan kata. i I belakang Rasul ullah. Mereka Rasulullah; mcreka tidak suka 2. pemenggalan kalimat majemuk I tidak suka berjihad dengan berjihad dengan harta dan jiwa . me1tjadi dua kalimat ini tidak ' harta dan jiwa mereka pada mereka di jalan Allah; mereka I I I diperlukan, karena

jalan Allah dan mereka bcrkata. "Janganlah kalian pene1jemahan dengan bentuk 1

berkata, 'J anganlah kamu berangkat (pergi bcrperang) aslinya tidak bem1asalah. berangkat (pergi berperang) saat pan as terik ini"; Selain itu, kalimat majemuk ini dalam pan as terik ini~ katakanlah wahai Muhammad, terdiri em pat Katakanlah, 'Api neraka "Api neraka Jahanam itu lebih

san gagasan pokok, memotong satu

Jahanam itu lebih sangat J2anas sang at panas jika mereka bagiannya dengan membiarkan (nya).' jika mereka mengetahui tiga pokok lainnya mengetahui."

gagasan mengurangi kepaduan.nya

At- 1 Apabila diturunkan sesuatu Apabila diturunkan suatu Penjelasan dalam kurung (yang 6 Taubah: surah (yang memerintahkan surah, "Berimanlah kalian memerintahkan kepada orang

86 kepada orru1g munafik itu), kepada Allah dan berjihadlah munafik itu) dipandang tidak perlu, . I

I 'Berimanlah kamu kepada beserta Rasul-Nya, karena kejelasannya sudah dapat

I Allah dan be1j ihadlah beserta Muhammad'', mscaya orang- ditempatkan pad a induk kalimat Rasul-Nya.' mscaya orang- orang mampu di antara kaum "orang-orang yang sanggup di orang yang sanQ.Q.U]2 di antara munafik itu mcminta 1Z111 antara mereka .... " dengan bentuk mereka meminta 1Zll1 kepadamu (untuk tidak ganti " ...... di antara kaum munafik".

I kepadamu (untuk tidak be1jihad) dan berkata, be1jihad) dan mereka berkata, "Biarkanlah kami berada 'Biarkanlah kami berada bersama orang-orang yang

Page 92: !600/~!~ -  · PDF fileAs'acl Yasin yang ... Coba kita perhatikan ungkapan populer berikut, "Perbedaan terjemah dengan tafsir yaitu terjemahan sesuai dengan pesan teks,

! bersama orang-orang yang duduk I

duduk'.'' At- "Tetapi Rasul dan orang-orang Akan tetapi, Rasulullah dan I. bentuk pe1tentangan "tetapi"

7 Taubah: yang beriman bersama dia. orang-orang yang beriman adalah penghubung intra kalimat, 88 mereka berj ihad dengan harta bersamanya be1jihad dengan sehingga tidak tepat jika I

dan diri mereka. Dan, mereka hart a dan J!Wa mereka; diposisikan sebagai penghubung itulah orang-orang yang merekalah orang-orang yang antar kalimat. Oleh karena itu, memperoleh kebaikan; dan memperoleh kebaikan dan , kata terse but harus diganti mereka itulah (pula) orang- merekalah orang yang dengan penghubung antar ,

i orang yang beruntung." beruntung kalimat yaitu "akan tetapi"

I 2. kata "'1nereka'~ adalah pengulangan yang tidak diperlukan sebagai subjek dalam satu kalimat

I

I

I 3. penempatan dan sebagai

I penghubung dalam dua kalimat

I majemuk setara di atas tidak

I tepat karena diletakkan diawal '

I i I

kalimat dan diletakkan setelah I t~nrl~ npnoh11h11no titlk kom:::i (·)

I I I I 1 ~-;;~~-s~h~~~~~;~-tid~k-di~~~i~k~;; I