JAMKESMAS_BAHAN_PAPARAN_2013
-
Upload
rizka-triadiati -
Category
Documents
-
view
60 -
download
3
Transcript of JAMKESMAS_BAHAN_PAPARAN_2013
PERSIAPAN PENYELENGGARAANJAMINAN KESEHATAN NASIONAL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
JANUARI 2013
MENTERI KESEHATAN
SISTEMATIKA PENYAJIAN
1 DISAIN PENYELENGGARAAN JKN
2 PETA JALAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)
3 RENCANA AKSI PELAYANAN KESEHATAN
4 PERMASALAHAN DAN ISU KRUSIAL
Jaminan Kesehatan Nasional
Regulator
BPJS Kesehatan
Peserta
Jaminan Kes
Fasilitas
KesehatanMencari Pelayanan
Memberi Pelayanan
Regulasi Sistem Pelayanan
Kesehatan (rujukan, dll)
Regulasi (standarisasi) Kualitas
Yankes, Nakes, Obat, Alkes
Regulasi Tarif Pelayanan
Kesehatan,
Ken
dali
Bia
ya &
kua
litas
Yan
kes
Pemerintah
Sistem Rujukan
Single payer, regulated, equity
DISAIN PENYELENGGARAAN JKN
Peta Jalan Kepesertaan Menuju Jaminan Kesehatan Semesta (UHC)
20% 50% 75% 100%
20% 50% 75% 100%
10% 30% 50% 70% 100% 100%
`Perusahaan 2014 2015 2016 2017 2018 2019
USAHA BESAR 20% 50% 75% 100%
USAHA SEDANG 20% 50% 75% 100%
USAHA KECIL 10% 30% 50% 70% 100%
USAHA MIKRO 10% 25% 40% 60% 80% 100%
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Pengalihan Peserta JPK Jamsostek, Jamkesmas, Askes PNS, TNI Polri ke BPJS
Kesehatan
Perluasan Peserta di Usaha Besar, Sedang, Kecil & MikroPenyusunan Sisdur
Kepesertaan dan
Pengumpulan
Iuran
Pemetaan Perusahaan
dan sosialisasi
Pengukuran kepuasan peserta berkala, tiap 6 bulan
Integrasi Kepesertaan Jamkesda/PJKMU dan askes komersial ke BPJS Kesehatan
Pengalihan Kepesertaan
TNI/POLRI ke BPJS Kesehatan
Kajian perbaikan manfaat dan pelayanan peserta tiap tahun
Sinkronisasi Data Kepesertaan: JPK Jamsostek, Jamkesmas dan
Askes PNS/Sosial -- NIK
Penduduk yang dijamin di berbagai skema 148,2 jt jiwa
124,3 juta peserta dikelola BPJS Keesehatan
50,07 jJuta pst dikelola oleh Badan
Lain
257,5 juta peserta (semua penduduk)
dikelola BPJS Keesehatan
Tingkat Kepuasan Peserta 85%
KEGIATAN: Pengalihan, Integrasi, Perluasan
B
S
K
73,8 juta belum jadi peserta
90,4juta belum jadi peserta
Perpres Dukungan Operasional
Kesehatan bagi TNI Polri
96,4 juta PBI
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
PETA JALAN ASPEK PERATURAN PERUNDANGAN
Belum ada peraturan pelaksana
yang disahkan
Sebagian besar
Peraturan Pelaksana disahkan
Seluruh Peraturan Pelaksana disahkan
Sebagian besar Peraturan Teknis sudah dibuat
Peraturan Pelaksana dan Peraturan Teknis disempurnakan
Penyesuaian Per Pres Jaminan
Kesehatan
1 Ijin Prakarsa dari Presiden
2 Bentuk Panitia Antar Kementrian/Lembaga
3 Harmonisasi di Kemenhukham
4 Hasil harmonisasi ke Kementrian/Lembaga teknis
5 Hasil harmonisasi ke Mensesneg/Sekab
6 Pengajuan ke Presiden
KEGIATAN-KEGIATAN:
PP PBI
PER PRES JAMINAN
KESEHATANN
PP Modal Awal dan Pengelolaan Dana
PP Pelaksanaan UU BPJS
Perpres Tata Cara Pemilihan Dewas & Direksi BPJS
Kepres Pengangkatan Pertama Kali Dewas
& Direksi BPJS
Penyesuaian Per Pres Jaminan
KesehatanPerpres Dukungan Operasional Kesehatan
bagi TNI Polri
5
PETA JALAN MANFAAT DAN IURAN
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Konsensus manfaat
Penyesuaian
Perpres Jamkes
Manfaat bervariasi belum komprehensif
sesuai kebutuhan medis
- Manfaat standar-Komprehensif
sesuai keb medis-- Berbeda non
medis
Iuran :Masih berbeda PBI
dan Non PBI
Manfaat sama untuk semua
penduduk
Nilai Iuran sama untuk semua
penduduk
KEGIATAN-KEGIATAN
Iuran bervariasi
Penetapan manfaat dlm
Perpes JK, termasuk koordinasi manfaat
Kajian berkala tahunan tentang upah , iuran, efektifitas manfaat , dan pembayaran antar wilayah
Telaah utilisasi kontinyu untuk menjamin efisiensi, menurunkan moral hazard, dan kepuasan peserta dan tenaga/fasilitas kesehatan
Penyesuaian Perpres Jamkes
Iuran PBIDiusulkanRp 22.201Non PBI:3% - 2%1% tambahanRp 40.000/Rp 50.000
6
PETA JALAN ASPEK PELAYANAN KESEHATAN
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
RENCANA AKSIPENGEMBANGAN
FASKES, NAKES, SISTEM RUJUKAN
DAN INFRASTRUKTUR
Kajian berkala tahunan elijibilitas Faskes, kredensialing, kualitas layanan dan penyesuaian besaran pembayaran harga keekonomian
Implementasi, pemantauan dan penyempurnaan sistem rujukan dan telaah utilisasi
• Distribusi belum merata
• Kualitas bervariasi• Sistem rujukan belum
optimal• cara Pembayaran
belum optimal
-Perluasan dan Pengembangan
faskes dan nakes secara
komprehensif -Evaluasi dan
penetapan pembayaran
•Jumlah mencukupi• Distribusi merata• Sistem rujukan
berfungsi optimal• Pembayaran dengan
cara prospektif dan harga keekonomian
untuk semua penduduk
KEGIATAN-KEGIATAN:
Implementasi roadmap: pengembangan faskes, nakes, sistem rujukan dan infrastruktur lainnya.
Penyusunan Standar,
prosedur dan pembayaran
faskesImplementasi pembayaran Kapitasi dan INA-CBGs serta penyesuaian
besaran biaya dua tahunan dengan harga keekonomian
7
RENCANA AKSI
FASYANKES TINGKAT PERTAMA
PENYEMPURNAAN STANDAR, PEDOMAN, AKREDITASI
SISTEM RUJUKAN
1 PENGEMBANGAN FASYANKES
PUSKESMAS
SWASTA
FASYANKES TINGKAT LANJUT
RUMAH SAKIT
2 STANDAR, PEDOMAN DAN AKREDITASI
RENCANA AKSI
3 PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN
8 DUKUNGAN SEKTOR TERKAIT
4 FARMASI DAN ALAT KESEHATAN
5 STANDARISASI TARIF
6 REGULASI, MANAJEMEN DAN INFORMASI
7 SOSIALISASI DAN ADVOKASI
DUKUNGAN DARI SEKTOR TERKAIT
DUKUNGAN DARI: JENIS DUKUNGAN YANG DIPERLUKAN:
KEMENDAGRI
Percepatan BLUD bagi Puskesmas/RSUDPenyediaan Fasyankes oleh DaerahKonsistensi daerah dalam perencanaan,
penyediaan dan distribusi nakesTata kelola keuangan daerahPemenuhan SPM sebagai komitmen
• Penambahan Formasi PNS Tenaga Kesehatan
• Dukungan regulasi untuk:
• Perluasan PTT nakes strategis tidak terbatas
pada tenaga medis dan bidan
• Remunerasi yang memadai untuk nakes
• Penempatan/distribusi nakes strategis
• Penambahan formasi PNS nakes
KEMENEG PAN
& RB
DUKUNGAN DARI SEKTOR TERKAIT
DUKUNGAN DARI: JENIS DUKUNGAN YANG DIPERLUKAN:
KEMENKEU
Persetujuan Iuran Jaminan Kesehatan
Insentif pajak dan bea masuk impor BBO dan
Alkes
Dukungan anggaran untuk orphan drug
Peningkatan anggaran untuk tugas belajar
bagi PPDS/PPDGS.
Penyesuaian besaran insentif untuk nakes di
DTPK (Satuan Biaya Khusus) dan
penyediaan anggarannya
Dukungan perencanaan dan
anggaran untuk implementasi
Rencana Aksi Pelayanan KesehatanBAPPENAS
DUKUNGAN DARI SEKTOR TERKAIT
DUKUNGAN DARI: JENIS DUKUNGAN YANG DIPERLUKAN:
KEMENDIKBUD
Peningkatan kapasitas produksi (kuota) institusi pendidikan kedokteran/ kedokteran gigi spesialis.
Sinkronisasi pendidikan nakes dengan rencana kebutuhan nakes (supply dan demand).
Standardisasi mutu institusi pendidikan nakes pemerintah dan swasta
Dukungan regulasi khusus bagi DTPK untuk mengadakan program khusus pendidikan nakes sesuai kebutuhan setempat.
Peningkatan kapasitas produksi obat generik BUMN Farmasi
Reformulasi Peran Kemenkes dan Kemeneg BUMN dalam pengembangan industri farmasi
Dukungan untuk orphan drug
KEMENEG BUMN
DUKUNGAN DARI SEKTOR TERKAIT
DUKUNGAN DARI: JENIS DUKUNGAN YANG DIPERLUKAN:
KEMENAKER-
TRANS
Mendorong percepatan pemberi kerja dan pekerja untuk menjadi peserta Jaminan Kesehatan
Mendorong tripartitnas untuk menyetujui Iuran Non PBI jaminan kesehatan
Melakukan sosialisasi menyeluruh tentang jaminan kesehatanKEMENKOMINFO
Meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk alat kesehatanKEMENPERIN
TERIMAKASIH
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA
KEGIATAN PENGUATAN PUSKESMAS
1. Pembangunan puskesmas baru
2. Perbaikan bangunan Puskesmas
3. Penambahan sarana-prasarana puskesmas
4. Penyiapan Dukungan Alat Kesehatan
5. Penyempurnaan regulasi tentang tata kelola keuangan Daerah (Puskesmas)
6. Mendorong puskesmas menjadi BLUD atau Dinkes membentuk UPT berstatus BLUD untuk mengelola klinik pada Puskesmas
KEGIATAN TERKAIT FASYANKES SWASTA TINGKAT PERTAMA
1. Sedang melakukan pemetaan dan pengembangan baseline data fasyankes tingkat pertama (pemerintah-swasta)
2. Mendorong peran swasta/masyarakat, dengan:
(a) Membangun dan mengembangkan fasyankes tingkat pertama;
(b) penyediaan informasi kekurangan fasyankes tingkat pertama sesuai kebutuhan;
STANDAR DAN PEDOMAN FASYANKES TINGKAT PERTAMA
1. Penyempurnaan Standar Pelayanan Tingkat Pertama
2. Penyempurnaan Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) di Pelayanan Primer
3. Penyempurnaan Panduan Penatalaksanaan Klinis (Standar Operasional Prosedur) di Pelayanan Primer
4. Penyempurnaan Panduan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama dan Sistem Rujukan
STANDAR DAN PEDOMAN FASYANKES TINGKAT PERTAMA
5. Penyusunan Pedoman dan Pelaksanaan Audit Medis
6. Pemenuhan SPM di seluruh Puskesmas
7. Penetapan Pedoman dan Pelaksanaan Akreditasi Fasyankes Tingkat Pertama
SDM KESEHATAN DI FASYANKES TINGKAT PERTAMA
1. Pemenuhan jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas
2. Peningkatan Kompetensi Tenaga Kesehatan Pemberi Pelayanan Tingkat Pertama
3. Penyempurnaan Standar Ketenagaan untuk Fasyankes Tingkat Pertama
4. Pengembangan baseline data tenaga kesehatan di fasyankes tingkat pertama
5. Pembinaan dan Pengawasan Mutu Tenaga Kesehatan
SDM KESEHATAN DI PELAYANAN TINGKAT LANJUTAN
1. Pemenuhan jumlah tenaga kesehatan di RS Pemerintah
2. Peningkatan Kompetensi tenaga kesehatan Pemberi Pelayanan Tingkat Lanjutan
3. Penyempurnaan Standar Ketenagaan untuk Fasyankes Tingkat lanjutan
4. Pengembangan baseline data tenaga kesehatan di fasyankes tingkat lanjutan
5. Pembinaan dan Pengawasan MutuTenaga Kesehatan
STANDARISASI TARIF: KAPITASI
1. Menetapkan Standar Besaran Kapitasi bagi Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama: Puskesmas, Balai Kesehatan, Klinik Swasta dan Praktek Dokter Perorangan
2. Menetapkan Tarif untuk Cara Pembayaran Lainnya untuk Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama: Puskesmas, Balai Kesehatan, Klinik Swasta dan Praktek Dokter Perorangan
PELAYANAN FARMASI DAN ALKES
1. Peningkatan mutu pelayanan kefarmasian melalui :– Penerapan standar dan pedoman:
• Formularium Nasional• Standar Harga obat (group purchasing)• Standar pelayanan kefarmasian
– Akreditasi sarana pengelolaan dan pelayanan kefarmasian
– Pemenuhan jumlah SDM farmasi di fasyankes– Peningkatan kompetensi SDM farmasi– Penyempurnaan Manajemen Pengelolaan Obat
(perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan pelayanan)
PELAYANAN FARMASI DAN ALKES2. Penyusunan / review regulasi yang dibutuhkan :
– Untuk penetapan:• Formularium Nasional
• Harga obat (group purchasing)
• Standar pelayanan kefarmasian
– Manajemen pengelolaan dan pelayanan obat dan BMHP
– Standarisasi Alkes
– Penggunaan Alkes yang tepat guna
– Pengendalian dan pemantauan penggunaan obat
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN
TINGKAT LANJUT
PENGEMBANGAN FASYANKES TINGKAT LANJUT
• Kegiatan yang akan dilakukan:1. Pembangunan 187 RS Pratama (Tabel 3.2.6)2. Penambahan kapasitas tempat tidur (gedung dan
tempat tidur) di rumah sakit 3. Penambahan set tempat tidur (hanya tempat tidur)4. Pembangunan rumah sakit Kelas D, C, B dan Kelas A di
sejumlah daerah (Tabel 3.2.6)5. Percepatan Penyediaan Fasyankes di DTPK
6. Penambahan alat kesehatan sesuai kebutuhan rumah sakit. Berdasarkan data usulan E-Planning 2012 dibutuhkan sejumlah alat kesehatan dengan nilai anggaran sebesar Rp 10,68 trilyun (Tabel 3.1.6)
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
1. Pelaksanaan Sistem Rujukan Pelayanansecara konsisten
2. Mendorong Peraturan Gubernur tentang Regionalisasi Sistem Rujukan
3. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (E-Health)
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
6. Pengembangan Tele-Medicine7. Pengawasan dan Pembinaan Sistem
Rujukan8. Pengembangan Health Technology
Assessment (HTA)9. Audit Medis Pelayanan Kesehatan Tingkat
Lanjutan10. Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan
di Tingkat Rujukan dengan standar sesuai RSIKD hingga 2019
SDM KESEHATAN DI PELAYANAN TINGKAT LANJUTAN
1. Pemenuhan jumlah tenaga kesehatan di RS Pemerintah
2. Peningkatan Kompetensi Dokter Pemberi Pelayanan Tingkat Lanjutan
3. Pembinaan dan Pengawasan MutuTenaga Kesehatan, melalui : ujikompetensi, sertifikasi dan registrasi
STANDARISASI TARIF
1. Menyempurnakan penghitungan INA-CBGs yang akan digunakan BPJS Kesehatan
2. Menyusun Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan di Fasyankes Rujukan
3. Standarisasi Jasa Medik/Remunerasi Tenaga Kesehatan
4. Review Paket Manfaat dan Iuran Jaminan Kesehatan secara berkala setiap dua tahun sekali
INA-CBGs
1. Penetapan dan Implementasi INA-CBGs untuk BPJS Kesehatan 2014
2. Penguatan Kelembagaan dan SDM National Casemix Center (NCC)
3. Penyempurnaan INA-CBGs dan Review secara Berkala
AKREDITASI RS
• Percepatan akreditasi Fasyankes Tingkat Lanjut:
1. Percepatan proses Akreditasi Rumah antara lain dengan mereposisi KARS atau menambah badan Akreditasi RS;
2. Penyusunan Pedoman Akreditasi Fasyankes Rujukan Lainnya
3. Implementasi akreditasi Fasyankes Rujukan Lainnya
Standar, Pedoman dan Kebijakan Pelayanan Tingkat Lanjutan
1. Penyempurnaan Standar Pelayanan Tingkat Lanjutan (Input: fasilitas, SDM dan alat; Proses: SOP; Output: indikator kinerja)
2. Penyempurnaan Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) di Pelayanan Tingkat Lanjutan (Kerjasama dengan PB IDI)
3. Penyempurnaan Panduan Penatalaksanaan Klinis (Standar Operasional Prosedur) di Pelayanan Tingkat Lanjutan (Kerjasama dengan PB IDI)
4. Penyempurnaan Panduan Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjutan dan Sistem Rujukan
5. Penyusunan Pedoman Audit Medis Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjutan
PENYUSUNAN REGULASI
PENYUSUNAN REGULASI
Perpres Iuran Jaminan Kesehatan
Permenkes Turunan Perpres Jaminan Kesehatan
Peraturan BPJS Kesehatan
PP dan Perpres Lainnya turunan UU SJSN dan UU BPJS
Regulasi Kesehatan lainnya
PP Pengelolaan Aset dan Dana BPJS Kesehatan
PP Pelaksanaan BPJS: HAL, Sanksi Administratif dll
Perpres Kesehatan untuk Kegiatan Anggota TNI/Polri
Perpres Tata Cara Pemilihan Dewas dan Direksi BPJS
Permenkes turunan Perpres Jaminan Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang:
1. Tata cara pemberian pelayanan skrining kesehatan jenis penyakit, dan waktu pelayanan skrining kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan Lain yang Dijamin Dalam Manfaat Jaminan Kesehatan
3. Penggunaan hasil penilaian teknologi dalam Manfaat Jaminan Kesehatan
4. Jenis dan Plafon Harga Alat Bantu Kesehatan;
5. Tata Cara Pembayaran Selisih Biaya (Koordinasi Manfaat)
6. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama dan Pelayanan Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan
7. Daftar dan Harga Obat dan Bahan Medis Habis Pakai
8. Pemberian Kompensasi oleh BPJS Kesehatan dlm Hal di Daerah Belum Tersedia Fasilitas pelayanan kesehatan yg penuhi Syarat Guna Memenuhi Kebutuhan Medis Sejumlah Peserta
9. Persyaratan fasilitas pelayanan kesehatan milik Pemerintah/Pemerintah Daerah/Swasta yang Bekerjasama Dengan BPJS Kesehatan
10.Asosiasi fasilitas pelayanan kesehatan yang akan bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dalam menyepakati besaran pembayaran kepada Fasilitas Kesehatan
11.Besaran kapitasi dan Indonesian Case Based Groups (INA-CBG’s);
12.Standar Tarif Pelayanan Kesehatan yang Menjadi Acuan Bagi Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan
13.Kendali mutu dan biaya penyelenggaran Jaminan Kesehatan: pelaksanaan dan pengembangan sistem kendali mutu pelayanan serta penjaminan kendali mutu dan kendali biaya
Peraturan BPJS Kesehatan
Peraturan BPJS Kesehatan1. Pendaftaran Peserta dan Perubahan Data
Kepesertaan:Prosedur pendaftaran, verifikasi kepesertaan, perubahan status kepesertaan, dan identitaspeserta.
2. Tata Cara Pembayaran Iuran3. Tata Cara Penggunaan Hasil Penilaian Teknologi
(Health Technology Assessment/HTA)4. Prosedur Pelayanan Kesehatan dan Obat5. Penilaian Kegawatdaruratan dan Prosedur
Penggantian Biaya Pelayanan Gawat Darurat6. Penerapan Sistem Kendali Mutu Pelayanan Jaminan
Kesehatan
Regulasi Kesehatan Lainnya
• Regulasi yang sudah disusun:a. Terkait UU Kesehatan: 4 PP, 1 Perpres dan 14
Peraturan/Keputusan Menteri. b. Terkait UU RS :11 Peraturan/Keputusan Menteri. c. UU Praktek Kedokteran: 6 Peraturan/Keputusan
Menteri. d. UU Narkotika: 2 PP, 1 Perpres dan 1
Peraturan/Keputusan Menterie. UU SJSN dan BPJS: 1 PP dan 1 Perpres
• Peraturan Kesehatan lain yang perlu disusun:– 25 pasal mengamanatkan PP, 2 pasal mengamanatkan
Perpres dan 18 pasal mengamanatkan Peraturan/Keputusan Menteri.
SOSIALISASI DAN ADVOKASI
Penyiapan bahan masteri advokasi dan sosialisasi
UU SJSN UU BPJSKesiapan
Kemkes
Kesiapan
PemdaPP PBI
Perpres
Jamkes
Advokasi dan Sosialisasi
Jaminan Kesehatan Nasional
(bahan baku standar)
Pemerintahpusat
dan daerah
OrganisasiProfesi
TripartitProviderMasyarakat
SOSIALISASI, ADVOKASI & KOORDINASI
TERIMAKASIH
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA
FASYANKES TINGKAT PERTAMA
1. MILIK PEMERINTAH/TNI-POLRI/BUMN:a. Klinik Puskesmasb.Poliklinik Umum:
- RS Kelas D - RS Pratama/ RS Bergerak
c. Klinik milik BUMN/Instansi Pemerintahd. Klinik TNI/POLRIe. Klinik LAPAS
2. MILIIK SWASTA:a. Praktek dokter perorangan dalam bentuk timb. Klinik Pratama
Catatan:Secara bertahap Praktek Dokter Perorangan didorong berbentuk Klinik Pratama
Tabel: Anggaran Pembangunan Puskesmas BaruMenurut Propinsi, 2013-2015
No ProvinsiKekurangan
Puskesmas
Jumlah Biaya yang
Diperlukan
1 NAD 13 19.721.000.000
2 Sumatera Utara 14 21.238.000.000
3 Sumatera Barat 15 22.755.000.000
4 R I A U 7 10.619.000.000
5 J A M B I 12 18.204.000.000
6 Sumatera Selatan 23 34.891.000.000
7 Bengkulu 8 12.136.000.000
8 Lampung 9 13.653.000.000
9 Bangka Belitung 7 10.619.000.000
10 Kepulauan Riau 1 1.517.000.000
11 DKI Jakarta 0 -
12 Jawa Barat 25 37.925.000.000
13 Jawa Tengah 4 6.068.000.000
14 Yogyakarta 0 -
15 Jawa Timur 5 7.585.000.000
16 B A N T E N 9 13.653.000.000
17 Bali 3 4.551.000.000
18 Nusa Tenggara Barat 0 -
19 Nusa Tenggara Timur 15 22.755.000.000
No ProvinsiKekurangan
Puskesmas
Jumlah Biaya yang
Diperlukan
20 Kalimantan Barat 3 4.551.000.000
21 Kalimantan Tengah 5 7.585.000.000
22 Kalimantan Selatan 7 10.619.000.000
23 Kalimantan Timur 4 6.068.000.000
24 Sulawesi Utara 27 40.959.000.000
25 Sulawesi Tengah 10 15.170.000.000
26 Sulawesi Selatan 7 10.619.000.000
27 Sulawesi Tenggara 17 25.789.000.000
28 Gorontalo 10 15.170.000.000
29 Sulawesi Barat 5 7.585.000.000
30 Maluku 11 16.687.000.000
31 Maluku Utara 6 9.102.000.000
32 Papua Barat 67 101.639.000.000
33 Papua 81 122.877.000.000
Jumlah Kekurangan Nasional 430 652.310.000.000
Cata
Tabel: Anggaran Pembangunan Puskesmas BaruMenurut Propinsi, 2013-2015
Tabel 3.1.4
Kondisi Bangunan Puskesmas
KONDISI BANGUNAN UTAMA
PUSKESMAS RUMAH DINAS DOKTER
RUMAH DINAS
PERAWAT
Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen
BAIK 5.715 62% 5.180 51,1% 6.244 45,8%
RUSAK RINGAN 2.182 24% 2.635 26,0% 3.726
27,3%
RUSAK SEDANG 886 10% 1.432 14,1% 2.057
15,1%
RUSAK BERAT 163 2% 899 8,9% 1.608 11,8%
TIDAK ADA DATA 239 3% 47
KAB/KOTA
47
KAB/KOTA
JUMLAH 9.185 100% 10.146 100,0% 13.635 100,0%
JUMLAH RUSAK 3.470 38% 4.966 49% 7.391 54,2%
DANA PERBAIKAN PUSKESMAS 2013-2014 Untuk dana Rp 1 trilyun masih pembahasan dg DPR
KONDISI BANGUNAN UTAMA PUSKESMAS
RUMAH DINAS DOKTER
RUMAH DINAS PERAWAT
RUSAK RINGAN
49.734.896.758(188 BUAH)
11.273.100.897(268 BUAH)
10.910.353.889(355 BUAH)
RUSAKSEDANG
35.322.904.815(89 BUAH)
8.606.467.334(143 BUAH)
8.934.700.975(207 BUAH)
RUSAK BERAT 9.548.332.667(18 BUAH)
6.817.777.715(78 BUAH)
9.811.787.289(158 BUAH)
JUMLAH TOTAL 150.960.322.340
RENCANA PEMENUHAN PUSKESMASTahun 2013 - 2015
1 Nanggroe Aceh Darussa lam 13 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 19.721.000.000
2 Sumatera Utara 14 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 21.238.000.000
3 Sumatera Barat 15 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 22.755.000.000
4 R I A U 7 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 10.619.000.000
5 J A M B I 12 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 18.204.000.000
6 Sumatera Selatan 23 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 34.891.000.000
7 Bengkulu 8 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 12.136.000.000
8 Lampung 9 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 13.653.000.000
9 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 7 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 10.619.000.000
10 KEPULAUAN RIAU 1 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 1.517.000.000
11 DKI Jakarta 0 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 -
12 Jawa Barat 25 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 37.925.000.000
13 Jawa Tengah 4 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 6.068.000.000
14 YOGYAKARTA 0 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 -
15 Jawa Timur 5 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 7.585.000.000
16 B A N T E N 9 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 13.653.000.000
17 Bal i 3 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 4.551.000.000
18 Nusa Tenggara Barat 0 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 -
19 NUSA TENGGARA TIMUR 15 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 22.755.000.000
20 Kal imantan Barat 3 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 4.551.000.000
21 Kal imantan Tengah 5 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 7.585.000.000
22 Kal imantan Selatan 7 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 10.619.000.000
23 Kal imantan Timur 4 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 6.068.000.000
24 SULAWESI UTARA 27 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 40.959.000.000
25 SULAWESI TENGAH 10 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 15.170.000.000
26 Sulawes i Selatan 7 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 10.619.000.000
27 SULAWESI TENGGARA 17 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 25.789.000.000
28 Gorontalo 10 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 15.170.000.000
29 SULAWESI BARAT 5 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 7.585.000.000
30 MALUKU 11 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 16.687.000.000
31 MALUKU UTARA 6 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 9.102.000.000
32 IRIAN JAYA BARAT 67 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 101.639.000.000
33 PAPUA 81 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 122.877.000.000
430 652.310.000.000
No. Provinsi Kekurangan
Puskesmas
Pembangunan
Gedung Baru +
Meubelair
Pemasangan ListrikPemasangan Air
BersihJumlah Total Biaya
Jumlah
Puskesmas Biaya Puskesmas Biaya Puskesmas Biaya
1 Nanggroe Aceh Darussa lam 13 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 19.721.000.000 4 5.916.300.000 4 5.916.300.000 5 7.888.400.000
2 Sumatera Utara 14 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 21.238.000.000 4 6.371.400.000 4 6.371.400.000 6 8.495.200.000
3 Sumatera Barat 15 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 22.755.000.000 5 6.826.500.000 5 6.826.500.000 6 9.102.000.000
4 R I A U 7 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 10.619.000.000 2 3.185.700.000 2 3.185.700.000 3 4.247.600.000
5 J A M B I 12 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 18.204.000.000 4 5.461.200.000 4 5.461.200.000 5 7.281.600.000
6 Sumatera Selatan 23 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 34.891.000.000 7 10.467.300.000 7 10.467.300.000 9 13.956.400.000
7 Bengkulu 8 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 12.136.000.000 2 3.640.800.000 2 3.640.800.000 3 4.854.400.000
8 Lampung 9 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 13.653.000.000 3 4.095.900.000 3 4.095.900.000 4 5.461.200.000
9 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 7 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 10.619.000.000 2 3.185.700.000 2 3.185.700.000 3 4.247.600.000
10 KEPULAUAN RIAU 1 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 1.517.000.000 0 455.100.000 0 455.100.000 0 606.800.000
11 DKI Jakarta 0 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 - 0 - 0 - 0 -
12 Jawa Barat 25 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 37.925.000.000 8 11.377.500.000 8 11.377.500.000 10 15.170.000.000
13 Jawa Tengah 4 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 6.068.000.000 1 1.820.400.000 1 1.820.400.000 2 2.427.200.000
14 YOGYAKARTA 0 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 - 0 - 0 - 0 -
15 Jawa Timur 5 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 7.585.000.000 2 2.275.500.000 2 2.275.500.000 2 3.034.000.000
16 B A N T E N 9 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 13.653.000.000 3 4.095.900.000 3 4.095.900.000 4 5.461.200.000
17 Bal i 3 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 4.551.000.000 1 1.365.300.000 1 1.365.300.000 1 1.820.400.000
18 Nusa Tenggara Barat 0 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 - 0 - 0 - 0 -
19 NUSA TENGGARA TIMUR 15 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 22.755.000.000 5 6.826.500.000 5 6.826.500.000 6 9.102.000.000
20 Kal imantan Barat 3 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 4.551.000.000 1 1.365.300.000 1 1.365.300.000 1 1.820.400.000
21 Kal imantan Tengah 5 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 7.585.000.000 2 2.275.500.000 2 2.275.500.000 2 3.034.000.000
22 Kal imantan Selatan 7 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 10.619.000.000 2 3.185.700.000 2 3.185.700.000 3 4.247.600.000
23 Kal imantan Timur 4 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 6.068.000.000 1 1.820.400.000 1 1.820.400.000 2 2.427.200.000
24 SULAWESI UTARA 27 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 40.959.000.000 8 12.287.700.000 8 12.287.700.000 11 16.383.600.000
25 SULAWESI TENGAH 10 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 15.170.000.000 3 4.551.000.000 3 4.551.000.000 4 6.068.000.000
26 Sulawes i Selatan 7 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 10.619.000.000 2 3.185.700.000 2 3.185.700.000 3 4.247.600.000
27 SULAWESI TENGGARA 17 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 25.789.000.000 5 7.736.700.000 5 7.736.700.000 7 10.315.600.000
28 Gorontalo 10 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 15.170.000.000 3 4.551.000.000 3 4.551.000.000 4 6.068.000.000
29 SULAWESI BARAT 5 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 7.585.000.000 2 2.275.500.000 2 2.275.500.000 2 3.034.000.000
30 MALUKU 11 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 16.687.000.000 3 5.006.100.000 3 5.006.100.000 4 6.674.800.000
31 MALUKU UTARA 6 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 9.102.000.000 2 2.730.600.000 2 2.730.600.000 2 3.640.800.000
32 IRIAN JAYA BARAT 67 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 101.639.000.000 20 30.491.700.000 20 30.491.700.000 27 40.655.600.000
33 PAPUA 81 1.500.000.000 12.000.000 5.000.000 122.877.000.000 24 36.863.100.000 24 36.863.100.000 32 49.150.800.000
430 652.310.000.000 129 195.693.000.000 129 195.693.000.000 172 260.924.000.000 Jumlah
2014 (30%) 2015 (40%)
Usulan Pembangunan Puskesmas 2013-2015
No. Provinsi Kekurangan
Puskesmas
Pembangunan
Gedung Baru +
Meubelair
Pemasangan ListrikPemasangan Air
BersihJumlah Total Biaya
Rencana Pemenuhan Puskesmas 2013-2015
2013 (30%)
Instansi Usulan Alat Kesehatan Usulan Gedung Usulan Ambulance Total
Puskesmas 1.922.412.608 2.821.281.150 4.743.693.758
Rumah Sakit 10.675.044.744 10.708.666.068 21.799.070.595
Total 12.597.457.352 13.529.947.218 415.359.783 26.542.764.353
415.359.783
Tabel 3.1.6
Usulan Anggaran Bangunan, Alat dan Ambulans Berdasarkan E-Planning 2012
KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS TAHUN 2014
TENAGA KESEHATANKEADAANTH 2012
KEKURANGAN S.D TH 2014
KEBUTUHAN TH 2014
DOKTER UMUM 17,750 3.035 20,785
DOKTER GIGI 6,878 4.732 11,610
PERAWAT 105,419 14.359 119,778
PERAWAT GIGI 10,217 3.897 14,114
BIDAN 101,947 6.783 108,730
APOTEKER 1.539 7.971 9.510
TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN 8.274 10.476 19.020
KESEHATAN MASYARAKAT 21,442 3.196 24,638
SANITARIAN 10,505 3.322 13,827
TENAGA GIZI 9,588 3.317 12,905
ANALIS KESEHATAN 5,017 5.736 10,753
KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT TAHUN 2014
TENAGA KESEHATANKEADAANTH 2012
KEKURANGAN S.D TH 2014
KEBUTUHAN TH 2014
DR SP ANAK 2.236 1.468 3.704
DR SP OBGYN 2.522 1.373 3.895
DR SP PENYAKIT DALAM 2.435 1.381 3.816
DR SP BEDAH 2.016 1.443 3.459
DR SP RADIOLOGI 855 1.312 2.167
DR SP REHAB MEDIK 147 484 631
DR SP ANESTESI 1.292 663 1.955
KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT TAHUN 2014
TENAGA KESEHATANKEADAANTH 2012
KEKURANGAN S.D TH 2014
KEBUTUHAN TH 2014
DR UMUM 11.669 4.351 16.020
DR GIGI 2.178 1.399 3.577
DR GIGI SP 663 953 1.616
PERAWAT 27.092 98.244 125.336
BIDAN 6.745 17.141 23.886
APOTEKER 2.1185.121 7.239
TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN*) 7.9976.481 14.478
NO JENIS TENAGAKEKURANGANTAHUN 2014 *)
LULUSANKEMAMPUANPEMENUHAN
**)
1 DR SP dan DRG SP 9.077 1.425 KURANG
2 Dokter Umum 7.386 20.817 CUKUP
3 Dokter Gigi 6.131 5.025 KURANG
4 Bidan 23.924 55.635 CUKUP
5 Perawat 112.603 474.000 CUKUP
6 Nakes lain 49.787 71.019 CUKUP
54
PERKIRAAN KEMAMPUAN PEMENUHAN TENAGA KESEHATAN DIBANDINGKAN DENGAN JUMLAH LULUSAN S/D TAHUN 2014
*) Kekurangan th 2014 :- Kekurangan mencakup rumah sakit (pemerintah dan swasta) dan puskesmas-Belum termasuk klinik, balai kesehatan, kantor kesehatan, praktek perorangan/bersama.-**) Kemampuan pemenuhan: diasumsikan kekurangan semua dapat terpenuhi dengan mendayagunakan lulusan yang ada, namun untuk kategori tertentu masih kurang krn keterbatasan kapasitas produksi.
ESTIMASI BIAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN TAHUN 2014
NOJENIS TENAGA
KESEHATAN
KEBUTUHAN NAKES DI RS & PUSK
TAHUN 2014
ESTIMASI BIAYA TAHUN 2014
1 DOKTER SPESIALIS 21,243 2,415,337,427,000 2 DOKTER UMUM 36,805 3,755,742,230,500 3 DOKTER GIGI 15,187 1,489,594,182,000 4 BIDAN 132,616 9,650,625,019,000 5 PERAWAT 245,114 19,869,959,758,667 6 NAKES LAIN 126,484 9,653,692,204,000
577,449 46,834,950,821,167
Keterangan: Estimasi biaya berdasarkan perkiraan kebutuhan biaya untuk biaya penempatan termasuk transport dan orientasi nakes baru , gaji, insentif nakes di DTPK.
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN
TINGKAT LANJUT
Tabel 3.2.6 Kebutuhan Rumah Sakit Per Provinsi
Propinsi Kebutuhan RS
Pratama s.d
Th. 2019
Usulan Pembangunan RS Kelas A,
B,C,D berdasarkan tempat tidur
A B C D
NAD 2 1
Sumatera Utara 9 1
Sumatera Barat 2 1
R I A U 3 1
J A M B I 3 1
Sumatera Selatan 9 1
Bengkulu 6 1
Lampung 12 1
Babel 3
Kepri 1
DKI Jakarta 0
Jawa Barat 15 1
Jawa Tengah 19 1
DI Yogyakarta 1 1
Jawa Timur 6 1
Tabel 3.2.6 Kebutuhan Rumah Sakit Per Provinsi
Propinsi Kebutuhan RS
Pratama s.d Th.
2019
Usulan Pembangunan RS berdasarkan
tempat tidur
A B C D
Banten 6 1
Bali 3 1
NTB 1 1
NTT 8 1
Kalimantan Barat 10 1
Kalimantan Tgh 7 1
Kalimantan Sel 2 1
Kalimantan Timur 3 1
Sulawesi Utara 6 1
Sulawesi Tengah 4 1
Sulawesi Selatan 13 1
Sulawesi Tenggara 10 1
Gorontalo 2 1
Sulawesi Barat 0 1
Maluku 3 1
Maluku Utara 2 1
Papua Barat 2 1
Papua 14 1
Nasional 187 10 4 5 11
Jumlah RS teregistrasi di IndonesiaRS Online 22 Juli 2012
Ketersediaan Tempat Tidur RS Publik dan RS Privat
RS Online 22 Juli 2012
Proyeksi +/- Tempat Tidur di RS dan Puskesmas
RS Online 22 Juli 2012
NO PROVINSI
JUMLAH
TEMPAT TIDURBOR RATA-RATA KEKURANGA
N TT TOTAL KLS 3 RS KLS 3
1 BALI 1395 621 63 101 -926
2 BANGKA BELITUNG 805 427 45 49 -275
3 BANTEN 1654 799 74 86 -5908
4 BENGKULU 1003 470 49 60 -620
5 D.I. YOGYAKARTA 1051 559 72 78 -281
6 GORONTALO 899 459 47 55 -389
7 JAMBI 1365 656 49 58 -1071
8 JAWA BARAT 7826 3957 75 82 -22055
9 JAWA TENGAH 10949 5125 75 95 -9031
10 JAWA TIMUR 10837 4989 68 81 -13128
11 KALIMANTAN BARAT 2140 1399 68 74 -2444
DATA RATA-RATA BOR & KEKURANGAN TT PER-PROPINSI
NO PROVINSI
JUMLAH TEMPAT
TIDURBOR RATA-RATA KEKURANGAN
TT TOTAL KLS 3 RS KLS 3
12 KALIMANTAN SELATAN 2228 1149 62 64 -1671
14 KALIMANTAN TIMUR 2432 1312 68 78 -1505
15 KEPULAUAN RIAU 638 304 43 35 -54
16 LAMPUNG 1889 1184 66 69 -4715
17 MALUKU 1089 769 59 51 -487
19 NANGGROE ACEH D 3486 2090 58 51 -1047
20 NUSA TENGGARA BARAT 1181 771 78 78 -888
21 NUSA TENGGARA TIMUR 1466 813 49 58 -1362
22 PAPUA 2390 1513 77 77 -1218
23 PAPUA BARAT 666 465 59 55 -386
DATA RATA-RATA BOR & KEKURANGAN TT PER-PROPINSI
NO PROVINSI
JUMLAH TEMPAT
TIDURBOR RATA-RATA KEKURANGA
N TT TOTAL KLS 3 RS KLS 3
23 PAPUA BARAT 666 465 59 55 -386
24 RIAU 1930 1033 60 62 -2153
25 SULAWESI BARAT 465 251 47 34 -282
26 SULAWESI SELATAN 4966 2465 73 84 -1848
27 SULAWESI TENGAH 1876 1094 60 69 -888
28 SULAWESI TENGGARA 1170 670 49 51 -4005
29 SULAWESI UTARA 1301 944 52 62 -832
30 SUMATERA BARAT 2748 1309 60 66 -1575
31 SUMATERA SELATAN 1791 944 58 60 -3317
32 SUMATERA UTARA 3434 1688 51 50 -3745
DATA RATA-RATA BOR & KEKURANGAN TT PER-PROPINSI
ROADMAPKebutuhan Anggaran Pemenuhan TT
TAHUN JUMLAH TT UNIT COSTTOTAL
ANGGARAN
2013 54.749 52 juta 2.638.948.000.000
2014 36.172 57 juta 2.061.804.000.000
TOTAL 86.921 109 Juta 4.700.752.000.000
Sumber dana APBN dan APBD 67
Angka2 ini masih bersifat
sementara
InstansiTotal Usulan
AlatTotal Usulan
GedungTotal UsulanAmbulance
Puskesmas(Dinas Kabupaten / Kota)
1.922.412.608 2.821.281.150
415.359.783
Rumah Sakit 10.675.044.744 10.708.666.068
TOTAL 12.597.457.352 13. 529.947.218 26.542.764.353
Usulan Anggaran Bangunan, Alatdan Ambulans berdasarkan E-Planning 2012
(dalam ribuan)
Angka2 ini masih bersifat
sementara
44
Self Care
Primary Care
Secondary
Tertiary
Tertiary Care
RESTRUKTURISASI PELAYANAN KESEHATAN
Sistem Kesehatan di Provinsi
Rujukan -Kewenangan
Dokter
Pelayanan
Kesehatan
Primer
Pembenahan Sistem Rujukan
Regionalisasi Pelayanan Kesehatan
45
RSUD Kelas C
RSUD Kelas D
Pola Rujukan Pasien Trans Provinsi Papua Barat
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat
Maybrat
Tambrauw
RSUD Manokwari
RS Bergerak Marinda
Raja Ampat
RSUD Teluk Wondama
RSUD Teluk Bintuni
RSUD Kaimana
RSUD Fakfak
RSUD Scholoo Keyen
Sorong Selatan
RSUD Sorong
RSUD Sele Be Solu
Kota Sorong
RSUD Kelas B
RSUD Kelas C
RSUD Kelas D
Regionalisasi Rujukan di Provinsi Papua
Barat
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat
RSUD Manokwari
RS Bergerak Marinda
Raja Ampat
RSUD Teluk Wondama
RSUD Teluk Bintuni
RSUD Kaimana
RSUD Fakfak
RSUD Scholoo Keyen
Sorong Selatan
RSUD Sorong
RSUD Sele Be Solu
Kota Sorong
BB
B
RSD MAJALENGKA
RS Pertamina Klayan
RSUD ARJAWINANGUN
RS TANGKIL
RS MITRA PLUMBON
RSUD WALED
RS GUNUNG DJATI
RST CIREMAI
RS PELABUHAN
PINTU TOL YANG ADA
Industri Rotan
Penghasil MIGAS Pertamina
Anjung MIGAS Lepas pantai
Industri kue
RS PUTRA BAHAGIA
RS SUMBER WARAS
RS MEDIMAS
RSIA SUMBER KASIH
Industri Batik Trusmi
RSD INDRAMAYU
RSD KUNINGAN
RSD MAJALENGKA
Contoh mapping sistem rujukan (GIS):
Pengembangan Sistem Informasi pada
Sistem Rujukan (Terintegrasi dengan E-
Health) dengan Sinkronisasi Data PT AskesMembangun Transactional System untuk
mendukung UC, melalui :
1. Data Dictionary
2. Pengembangan Model Rujukan keterkaitan
Person, Provider dan Buyer
3. Master Patient Index
4. Regional Data Warehouse
TERIMAKASIH