Jakarta Sehat
description
Transcript of Jakarta Sehat
Jakarta SehatKerjasama FKUI-RSCM dengan
PemProv DKI Jakarta
• Misi FKUI: harus memberikan manfaat pada pelayanan kesehatan DKI
• Jujur, benar dan adil• Tidak mengambil keuntungan institusional atau
pribadi• Kepercayaan dan harapan masyarakat harus
ditumbuhkan
Dasar Hukum
• Perjanjian kerjasama Pemda DKI, Universitas Indonesia dan Departemen Kesehatan
• Perjanjian Kerjasama Dinas Kesehatan DKI, RSUD, RSCM dan FKUI
HarapanGubernur dan Wagub DKI Jakarta
• Bidang Kesehatan1. Menggunakan KARTU SEHAT yang berlaku
pelayanan kesehatan pemerintah, pembayaran ditanggung oleh pemerintah dan perpendek birokrasi.
2. Mendekatkan Pusat Kesehatan Masyarakat untuk kalangan menengah ke bawah (di pasar-pasar tradisional, pasar-pasar di Super Blok)
• Sumber: http://jakartabaru.co/home/program
Masalah
• Pertambahan penduduk dan pertambahan daerah kumuh
• Bertambahnya tekanan ataupun kebutuhan infrastruktur
• Akses terhadap layanan kesehatan– Pasien yang terlalu banyak– Jangkauan dan sistem rujukan yang tidak efektif– Standar dan norma dan layanan kesehatan
perkotaan
Tidak berjalannya
sistem rujukan
Pasien dirujuk langsung ke
RSCM
Kekeliruan dalam merujuk pasien ke RSUD
Sinkronisasi Perda?SDM
FasilitasPembiayaan
PKM-RSUD : penumpukan pasien,
keterbatasan obat, sosialisasi sistem
rujukan Ketidak puasan terhadap pelayanan
kesehatan
Permasalahan Pelayanan Kesehatan DKI
Masalah Kesehatan Prevalensi Jakarta (%) Prevalensi Nasional (%)Balita gemuk 11,1 5,8Usia sekolah (5-12 th) gemuk 12,8 9,2Usia sekolah (13-15 th) sangat kurus 3,5 2,7Usia sekolah (13-15 th) gemuk 4,2 2,5Usia 16-18 th kurus 8,6 7,1Usia 16-18 th gemuk 2,7 1,4Usia >18 th overweight 12,3 10,0Usia >18 th obesitas 16,2 11,7Usia >18 th, laki-laki, overweight 12,1 8,5Usia >18 th, laki-laki, obesitas 12,5 7,8Usia >18 th, perempuan, kurus 8,8 12,3Usia >18 th, perempuan, overweight 12,4 11,4Usia >18 th, perempuan, obesitas 20,0 15,5Konsumsi energi <70%, usia 19-55 th 42,3 40,7Konsumsi energi <70%, usia >56 th 39,2 37,4TB paru 1,032 0,725DBD 1,15 0,62
Sumber: Riset Kesehatan Dasar 2010, Badan Pengembangan & Penelitian Kemenkes RI
ANGKA KEJADIAN PENYAKIT DI JAKARTA
Masalah kesehatan Prevalensi Jakarta (%) Prevalensi Nasional (%)Filariasis 0,14 0,11Stroke 12,5 8,3Jantung 8,1 7,2DM 2,6 1,1Tumor 7,4 4,3Gangguan jiwa berat 20,3 4,6Glaukoma 18,5 4,6Bibir sumbing 13,9 2,4Rinitis 37,7 24,3Thalasemia 12,3 1,5Hemofilia 9,5 1,3Gangguan mental emosional 14,1 11,6Katarak 10,5 17,3Cedera 10,1 7,5Kadar Hb laki-laki dewasa 14,37 14,67Kadar Hb perempuan dewasa 12,6 13Kadar Hb pada anak < 14 tahun 12,1 12,67Kurangnya aktivitas fisik 10,1 7,5
Sumber: Riset Kesehatan Dasar 2007, Badan Pengembangan & Penelitian Kemenkes RI
ANGKA KEJADIAN PENYAKIT DI JAKARTA
Sumber: Profil Kesehatan Indonesia, 2010
AKSES KESEHATAN: Success Rate pengobatan TB di Jakarta masih di bawah angka
nasional
JAKARTA SEHAT • Visi
– Mewujudkan Jakarta Sehat pada tahun 2017• Misi dan Tujuan
– Meningkatkan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat kurang mampu di wilayah DKI Jakarta
– Meningkatkan kapasitas pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan di tingkat pelayanan primer dan sekunder di wilayah DKI Jakarta
– Meningkatkan efektivitas sistem rujukan dan pelayanan kesehatan terpadu di wilayah DKI Jakarta
– Meningkatkan peran serta masyarakat, akademisi dan swasta (FK swasta, RS swasta, LSM) dalam perbaikan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah DKI Jakarta (promotif dan preventif)
Peta Strategi
Law enforcement
Sistim informasi
Kinerja pegawai
dan kader
Public private
partnership
Sistim rujukan efektif
Universal coverage
Indikator MDGs
Layanan kesehatan
yang efisien
Transformasi budaya
Perspektif proses bisnis internal
Proses learning and growth
Kepuasan Pelanggan
Layanan RSUD baik
Pendampingan
RSUD & PKM
Regionalisasi daerah
binaan
Layanan kesehatan
primer baik
Jakarta Sehat 2017
Kerjasama FKUI-RSCM dengan Pemda DKI Jakarta
• Bersama-sama Pemda DKI Jakarta dan FKUI-RSCM bertekad untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan DKI Jakarta
• Peran Pemda DKI Jakarta:– Harmonisasi peraturan-peraturan pelayanan kesehatan DKI Jakarta– Memastikan dan memantapkan berjalannya sistem pelayanan kesehatan secara
optimal dan efisien – Memenuhi kewajiban pembayaran biaya kesehatan kepada RSUD dan RSCM – Menyediakan anggaran dan fasilitas
• Peran FKUI-RSCM:– Menyiapkan konsep program Jakarta Sehat secara komprehensif meliputi upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif– Menyelenggarakan TOT : menyediakan narasumber, modul pelatihan,
melaksanakan kegiatan– Melakukan evaluasi dan monitoring program– Membantu percepatan jumlah tenaga kesehatan
FKUI-RSCM sebagai sumber belajar,
pendamping, trainer
FKUI-RSCM sebagai
partner/mitra, sumber belajar,
pendamping, trainer
FKUI-RSCM sebagai
narasumber, partner, dan
fasilitator
FKUI-RSCM menyiapkan
konsep Jakarta Sehat
Peran FKUI-RSCM
Pemda DKI Dinkes DKI RSUDPKM dan
MasyarakatJakarta Sehat
Prasyarat JAKARTA SEHAT
• Dikerjakan secara kolaboratif, sistematik, terstruktur dan termonitor (Pemda DKI Jakarta dan FK-RS di Jakarta)
• 9 Strategi• Jangka waktu terbagi (pendek, menengah dan panjang)
• Penanggung jawab program ditentukan• Topik Kesehatan Ibu dan Anak dipercepat
9 Strategi JAKARTA SEHAT
• Law enforcement • Regionalisasi daerah binaan dan sistem rujukan (call
center) yang dilengkapi oleh NETS (Neonatal Emergency Transport System)
• Pendampingan FKUI-RSCM untuk RSUD dan PKM di wilayah percontohan dan penataan pelayanan kesehatan
• Monitoring dan evaluasi
Jangka pendek
• Standarisasi pelayanan kesehatan• Pelatihan kepada trainer dan tenaga kesehatan• Pemberdayaan masyarakat (Posyandu, Posbindu, Santun
Lansia)• Sistem reward and consequences• Monitoring dan evaluasi
Jangka menengah
• Monitoring dan evaluasi (Sistem Informasi Kesehatan)Jangka
panjang
TRANSFO
RMASI BU
DAYA KERJA
KOM
UN
IKASI EFEKTIF
Strategi UmumImplementasi 9 strategi : PILOT PROJECT (wilayah contoh JAKARTA SEHAT)
Evaluasi 9 strategi
MODEL JAKARTA SEHAT
PERLUASAN implementasi strategi di seluruh wilayah DKI Jakarta
• Strategi• Sasaran strategis
• Jangka waktu pelaksanaan
Jangka PendekStrategi Sasaran Strategi
Law enforcement • Tersusunnya rancangan dan usulan peraturan yang memastikan berjalannya pelayanan kesehatan masyarakat dengan baik
• Tersusunnya standar pelayanan kesehatan yang sesuai kebutuhan masyarakat dengan pendekatan kedokteran keluarga
• Tersusunnya standar SDM untuk masing-masing unit kerja• Meningkatnya peran serta aparat (lurah, camat)• Tersusunnya sistem remunerasi dan reward yang tepat• Meningkatnya kinerja kader
Regionalisasi daerah binaan dan sistem rujukan (call center) yang dilengkapi oleh NETS
• Terbentuknya tim koordinasi di wilayah percontohan• Tersusunnya regionalisasi wilayah binaan yang terdiri atas
kluster-kluster (PKM-RSUD-FK)• Tersusunnya konsep sistem rujukan yang mengutamakan
kepentingan pasien (patient centered)• Terdapatnya NETS di wilayah binaan (adanya ambulans khusus
untuk transportasi emergensi neonatus)
Strategi Sasaran StrategiPendampingan FKUI-RSCM untuk RSUD dan PKM di wilayah percontohan dan penataan pelayanan kesehatan(Kesehatan Ibu dan anak)
• Terlaksananya pendampingan FKUI-RSCM 1 kali per minggu selama 3 bulan
• Pengiriman dokter spesialis, dokter umum, residen, intern, dan mahasiswa kedokteran untuk membantu percepatan pelayanan kesehatan di RSUD
• Tersusunnya hak, kewajiban, dan uraian tugas masing-masing tenaga kesehatan dalam penataan pelayanan kesehatan
• Peningkatan kinerja peserta pendampingan di unit kerja masing-masing (menggunakan indikator RSCM/FKUI)
Transformasi budaya kerja dan menolong
• Terlaksananya workshop transformasi budaya kerja dan menolong di wilayah percontohan
Monitoring dan evaluasi • Terlaksananya audit maternal perinatal setiap 3 bulan sekali• Terlaksananya audit oleh dokter spesialis IP Dalam dan
Bedah setiap 3 bulan sekali• Terlaksananya monitoring berkala setiap 3 bulan dengan
melihat indikator keberhasilan program
Jangka Pendek
Strategi Sasaran StrategiLaw enforcement • Disahkannya rancangan peraturan yang memastikan berjalannya
pelayanan kesehatan masyarakat dengan baik• Tersusunnya standar pelayanan kesehatan yang sesuai kebutuhan
masyarakat• Meningkatnya peran serta aparat (lurah, camat)• Terlaksananya sistem remunerasi dan reward• Meningkatnya kinerja kader (meningkatnya angka cakupan
imunisasi, menurunnya jumlah kasus DBD, dll)
Regionalisasi daerah binaan dan sistem rujukan (call center) yang dilengkapi oleh NETS
• Berjalannya sistem pendampingan oleh FK lain di wilayah binaannya masing-masing (FK-RSUD lain mampu mengadakan pelatihan seperti yang dilakukan oleh FKUI-RSCM)
• Terdapatnya NETS di wilayah binaan masing-masing• Berkurangnya jumlah kasus salah rujuk di RSUD dan RS vertikal lain
Jangka Menengah
Jangka MenengahStrategi Sasaran Strategi
Pendampingan FKUI-RSCM untuk RSUD dan PKM di wilayah percontohan dan penataan pelayanan kesehatan
• Terlaksananya pendampingan FKUI-RSCM 1 bulan sekali• Terdapatnya dokter spesialis, dokter umum, residen, intern,
dan mahasiswa kedokteran untuk membantu pelayanan kesehatan di RSUD
• Terlaksananya magang tenaga kesehatan RSUD ke RSCM, PKM Kec. ke RSUD, dan PKM Kel. ke klinik kedokteran keluarga
• Peningkatan kinerja peserta pendampingan di unit kerja masing-masing (indikator dari RSCM/FKUI)
• Penurunan angka kematian ibu & bayi di wilayah percontohan
• Penurunan angka mortalitas & morbiditas akibat penyakit kronis (DM, PJK)
• Penurunan angka mortalitas dan morbiditas akibat penyakit infeksi
Strategi Sasaran Strategi
Standarisasi pelayanan kesehatan
• Berjalannya proses standarisasi pelayanan kesehatan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
• 50% dari seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di DKI Jakarta memenuhi standar yang telah ditetapkan dalam 1 tahun pertama
Pelatihan kepada trainer dan tenaga kesehatan
• Terdapatnya standard kualifikasi SDM untuk setiap level pelayanan kesehatan
• 50% tenaga kesehatan di seluruh PKM Kelurahan-PKM Kecamatan-RSUD telah mendapatkan pelatihan dalam 1 tahun pertama
Pemberdayaan masyarakat
• Peningkatan kemampuan kader dalam menangani masalah kesehatan di lingkungan masyarakat
• 50% kader di seluruh PKM Kelurahan-PKM Kecamatan telah mendapatkan pelatihan dalam 1 tahun pertama
• Meningkatnya peran kader dalam mengatasi permasalahan kesehatan di lingkungan masyarakat
Jangka Menengah
Strategi Sasaran StrategiSistem reward and consequences
• Tersusunnya kriteria TERBAIK dan• Pemberian piala JAKARTA SEHAT bergilir dan hadiah dana di ulang
tahun JAKARTA untuk:• masyarakat yang menerapkan pola hidup bersih dan sehat,• pemuka masyarakat, • institusi kesehatan (RSUD dan PKM), • tenaga kesehatan terbaik (dokter, perawat, bidan) dan • wilayah Kecamatan serta Kelurahan.
Transformasi budaya kerja
• Tersosialisasi budaya kerja dan menolong di wilayah percontohan • Budaya kerja dan menolong menjadi kebiasaan di wilayah
percontohan
Monitoring dan evaluasi
• Terlaksananya audit maternal perinatal setiap 3 bulan sekali• Terlaksananya audit oleh dokter spesialis IPD dan bedah setiap 3
bulan sekali• Terlaksananya monitoring berkala setiap 3 bulan dengan melihat
indikator keberhasilan program
Jangka Menengah
Strategi Sasaran Strategi
Transformasi budaya kerja dan menolong
• Diterimanya budaya kerja di seluruh RSUD-PKM Kecamatan-PKM Kelurahan DKI Jakarta
• Budaya kinerja dan menolong adalah sikap, perilaku dan budaya di bidang kesehatan DKI Jakarta
Monitoring & Evaluasi
• Terlaksananya audit maternal perinatal setiap 3 bulan sekali• Terlaksananya audit oleh dokter spesialis IPD dan bedah setiap 3
bulan sekali• Terlaksananya monitoring berkala setiap 3 bulan dengan melihat
indikator keberhasilan program• Adanya sistem informasi kesehatan yang dikembangkan di RSCM,
RSUD Tarakan, Puskesmas Tambora dan Puskesmas Tanah Abang untuk 6 tahun
Jangka Panjang
Law enforcementPuskesmas (Pelayanan
Primer)
• Sistem Rujukan dan Supervisi – PIC FKUI/RSCM
• Remunerasi dokter dan dokter spesialis PKM – PIC Dinkes (FKUI/RSCM sbg narasumber)
• Restrukturisasi dan rasionalisasi SDM – PIC Dinkes (FKUI/RSCM sbg narasumber)
• Standarisasi Pelayanan Puskesmas dengan konsep kedokteran keluarga termasuk penyediaan alkes dan obat - PIC Dinkes (FKUI/RSCM sbg narasumber)
RSUD (Pelayanan Sekunder)
• Restrukturisasi institusi layanan kesehatan dibawah Wagub – PIC Pemda DKI
• Sistem Rujukan dan Supervisi – PIC FKUI/RSCM
• Remunerasi dokter dan dokter spesialis RSUD – Dinkes (FKUI/RSCM sbg narasumber)
• Restrukturisasi dan rasionalisasi SDM - Dinkes (FKUI/RSCM sbg narasumber)
• Standarisasi infrastruktur RSUD , termasuk RS PONEK – PIC Dinkes (FKUI/RSCM sbg narasumber)
Komunitas
• Peningkatan peran lurah dan camat dalam peningkatan partisipasi masyarakat – PIC Dinkes dan Pemda DKI
• Regenerasi kader dan sistem penghargaan untuk kader – PIC Dinkes dan PKM terkait
• Koordinasi UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) dan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) – PIC Dinkes (FKUI/RSCM sbg narasumber)
Regionalisasi daerah binaan untuk pelayanan kesehatan
• Pemetaan wilayah binaan untuk PKM dan RSUD• Menetapkan daerah binaan PKM untuk masing-
masing RSUD
Wilayah Contoh JAKARTA SEHAT• Wilayah contoh:– RSUD Tarakan PKM Tanah Abang dan Tambora
2 PKM kelurahan yang dipilih oleh PKM kecamatan– RSUD Koja PKM Koja dan PKM Cilincing 2 PKM
kelurahan yang dipilih oleh PKM kecamatan
Konsep Supervisi
Daerah Binaan
Wagub
FK - RS
RSUD
PKM Kecamatan
PKM Kelurahan
Konsep Regionalisasi Daerah Binaan –
Arah Pembinaan (1)
DINKES-PEMDA
FK
FK
FK
FK
RSCMFKUI
FK
FK
Konsep Regionalisasi Daerah Binaan – Arah Binaan (2)
DINKES-PEMDA
FKUI
RS
RS
RS
RS
RSCM
RS
Konsep Regionalisasi Daerah Binaan –
Alur Rujukan
DINKES-PEMDA
FKUI
RS
RS
RS
RS
RSCM
PKM Kec
PKM
Kec
PKM
Ke
cPKM Kec
PKM
KecPKM Kec
Konsep Regionalisasi
RujukanRSUD
RSUD
RSUD
PKM
Ke
l
PKM Kel
PKM
KelPKM Kel
PKM
Kel
PKM Kel
FKUIRSCM
DINKES-
PEMDA
Wilayah ContohPendampingan FKUI-RSCM untuk RSUD dan PKM serta Penataan Pelayanan
Kesehatan di RSUD
• Pendampingan FKUI-RSCM ke PKM dan RSUD 1x seminggu dibidang manajemen dan klinis selama 3 bulan dilanjutkan dengan pendampingan selama 1 bulan sekali
• Magang tenaga kesehatan : – RSUD di RSCM – PKM Kecamatan di RSUD– PKM Kelurahan di Klinik Dokter Keluarga FKUI
• Penataan pelayanan kesehatan di RSUD dengan melibatkan unsur-unsur dokter spesialis, dokter umum, residen, intern, dan mahasiswa kedokteran (hak, kewajiban, uraian tugas masing-masing tenaga kesehatan)
Peran Pemprov DKI dalam pendidikan dokter dan dokter spesialis
• Mendukung peran fasilitas kesehatan di DKI menjadi wahana pendidikan (RSUD menjadi RS Pendidikan, PKM sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan)
• Mendukung peningkatan peran mahasiswa kedokteran, intern dan residen, dalam supervisi terstruktur dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah DKI Jakarta
Pelaksanaan Program dan Waktu Evaluasi Berkala
Jangka pendek (3 bulan pertama)• Law enforcement• Regionalisasi daerah
binaan dan sistem rujukan yang dilengkapi oleh NETS
• Pendampingan FKUI-RSCM (dokter spesialis, dokter umum, residen, intern, mahasiswa kedokteran)
• Monitoring dan evaluasi
Jangka menengah (4 bulan-1 tahun)• Standarisasi
pelayanan kesehatan
• Pelatihan kepada trainer dan tenaga kesehatan
• Pemberdayaan masyarakat
• Sistem reward and consequences
• Monitoring dan evaluasi
Jangka panjang• Monitoring dan
evaluasi (sistem informasi kesehatan)
• Realisasi standarisasi pelayanan PKM dan RSUD
Transformasi budaya kerja
Time lineProgram:
1. Law enforcement 2. Regionalisasi daerah
binaan3. Pendampingan FKUI-
RSCM dan penataan pelayanan kesehatan di RSUD
4. Standarisasi pelayanan kesehatan (workshop)
5. Pelatihan trainer dan tenaga kesehatan
6. Pemberdayaan masyarakat
7. Sistem reward and consequences
8. Transformasi budaya kerja
9. Monev (SIK)10. Realisasi standarisasi
pelayanan kesehatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des 2014-2017
Sistem Informasi Kesehatan• Tujuan1. Gubernur-Wagub-Pemda DKI membutuhkan sistem
informasi kesehatan untuk memantau ketercapaian program perbaikan kesehatan masyarakat.
2. Sistem tersebut berisi data lengkap dan komprehensif tentang kondisi kesehatan di seluruh wilayah DKI
3. Sebagai alarming system dan upaya intervensi untuk pemerintah DKI Jakarta
4. Perencanaan pelayanan kesehatan DKI (obat, alat, SDM)5. Pemantau keberhasilan program
Terima Kasih