KELUARGA SEHAT
-
Upload
erna-takraftig -
Category
Documents
-
view
150 -
download
3
Transcript of KELUARGA SEHAT
Konsep keluarga
By erna
Burgess dkk (1963)
Keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah dan ikatan adopsi.
Para anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga atau jika mereka hidup secara terpisah, mereka tetap mengganggap rumah tangga tersebut sebagai rumah mereka
Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam peran-peran social keluarga seperti suami-istri, ayah dan ibu, anak laki-laki dan anak perempuan, saudara dan saudari.
Keluarga sama-sama menggunakan kultur yang sama, yaitu kultur yang diambil dari masyarakat dengan beberapa ciri unik tersendiri.
KARAKTERISTIK KELUARGA
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,perkawinan atau adopsi
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain.
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran social suami, istri, kakak dan adik,
4. Mempunyai tujuan : a. Menciptakan dan mempertahankan budaya b. Meningkatkan perkembangan fisik,
psikologis dan social anggota.
ISTILAH-ISTILAH DALAM KELUARGA :
•Keluarga Sejahtera
Keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah
•Keluarga Berencana
Upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan
•Kualitas keluarga
Kondisi keluarga yang mencakup aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya, kemandirian keluarga, dan mental spiritual serta nilai-nilai agama yang merupakan dasar untuk mencapai keluarga sejahtera.
•Kemandirian keluarga
Sikap mental dalam hal berupaya meningkatkan kepedulian masyarakat
Ketahanan Keluarga
Kondisi dinamik sebuah keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan guna hidup mandiri kesejahteraan lahir dan batin.
•NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera)
Suatu nilai yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan sosial budaya yang berorientasi kepada kesejahteraan lahira dan batin dengan jumlah anak ideal
TIPE / BENTUK KELUARGA1. Keluarga Tradisional
•The Nuclear family (keluarga inti)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.
•The dyad family
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) hidup bersama disaturumah.
•Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah tua dengan anak yang sudah memisahkan diri.
•The childless family
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat waktunya yang disebabkan karena mengejar karier/pendidikan yang terjadi pada wanita.
•The extended family
Keluarga yang terdiri dari dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah, seperti nuclear family disertai: paman, tante, orang tua (kakek-nenek), keponakan
•The single parent family Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah atau ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan
1. Keluarga Tradisional …… (count)•Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja di luar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pad saat ”weekend”
•Multigenerational familyKeluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah.
•Kin-network familyBeberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama (contoh: dapur, kamar mandi, televisi, telepon,dll)
•Blended familyDuda atau janda (karena perceraian) yang menikah kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
•The single adult living alone/single adult familyKeluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan (perceraian atau ditinggal mati.
TIPE / BENTUK KELUARGAb. Keluarga Non-Tradisional / Modern
•The unmarried teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah
•The stepparent family
Keluarga dengan orang tua tiri
•Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara yang hidup bersama dalam satu rumah,
•The nonmarital heterosexsual cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan
•Gay and lesbian families
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana ”marital pathners”
•Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan pernikahan karena alasan tertentu
•Group-marriage family Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga
bersama, yang saling merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu termasuk sexsual dan membesarkan anak.
•Group network family Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup
berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang- rumah tangga bersama, pelayanan,dan bertanggung jawab membesarkan anaknya
•Foster family Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga/saudara di dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
•Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental.
•Gang Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
Fungsi keluarga menurut BKKBN (1992):•Fungsi keagamaan : memperkenalkan dan mengajak anak dan
anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama
•Fungsi sosial budaya : membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
•Fungsi cinta kasih : memberikan kasih sayang dan rasa aman
•Fungsi melindungi : melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik,
•Fungsi reproduksi : meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak, memelihara dan merawat anggota keluarga
•Fungsi sosialisasi dan pendidikan : mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya
•Fungsi ekonomi : mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
•Fungsi pembinaan lingkungan
DIMENSI DASAR STRUKTUR KELUARGA
Menurut Friedmann struktur keluarga terdiri atas :1. Pola dan proses komunikasi Pola interaksi keluarga yang berfungsi : (1) Bersifat terbuka dan jujur, (2) Selalu menyelesaikan konflik keluarga, (3) berpikiran positif dan (4) tidak mengulang-ulang isu dan pendapat sendiri.Karakteristik komunikasi keluarga berfungsi efektif bila :
Karakteristik pengirim : Yakin dalam mengemukakan sesuatu atau pendapat Apa yang disampaikan jelas dan berkualitas Selalu meminta dan menerima umpan balik Karakteristik penerima : Siap mendengarkan Memberikan umpan balik Melakukan validasi
2. Struktur peran
1.Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi social yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau
2. status adalah posisi individu dalam masyarakat misalnya sebagai suami, istri, anak dan sebagainya.
3.Struktur Kekuatan : Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan actual) dari individu untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain kearah positif.
Ada beberapa macam tipe struktur kekuatan.•Legitimate power/authority (hak untuk mengontrol,
seperti orang tua terhadap anak)•Referent power (seseorang yang ditiru)•Resource or expert power (pendapat ahli)•Reward power (pengaruh kekuatan karena adanya
harapan yang akan diterima)•Coercive power (pengaruh yang dipaksakan sesuai
keinginannya)•Informational power (pengaruh yang dilalui melalui
proses persuasi)•Affective power (pengaruh yang diberikan melalui
manipulasi dengan cinta kasih misalnya hubungan seksual)
Nilai-nilai Keluarga
Nilai merupakan suatu system sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan.
Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan system nilai dalam keluarga. Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.
KELUARGA SEBAGAI UNIT PELAYANAN KEPERAWATAN
1. Keluarga merupakan unit dasar dalam masyarakat dan dianggap mampu
memecahkan masalah kesehatan yang terjadi dalam lingkungan keluarga
2. Keluarga merupakan unit yang dapat mencegah dan mengatasi masalah
kesehatannya
3.Masalah kesehatan dalam keluarga sangat berkaitan satu sama yang lainnya
4. Keluarga memiliki kekuatan yang menentukan dalam membentuk kesatuan
keluarganya
5. Keluarga merupakan suatu unit yang dianggap mampu mengambil keputusan
6. Keluarga merupakan saluran yang efektif untuk penyuluhan kesehatan
masyarakat.
TUGAS KESEHATAN KELUARGA Mengenal masalah kesehatanMembuat keputusan tindakan
kesehatan yang tepatMemberi perawatan pada anggota
keluarga yang sakitMempertahankan atau menciptakan
suasana rumah yang sehatMempertahankan hubungan dengan
(menggunakan) fasilitas kesehatan masyarakat
PERAN PERAWAT KELUARGA
Pendidik Koordinator Pelaksana Pengawas kesehatanKonsultanKolaborasiFasilitatorPenemu KasusModifikasi lingkungan
KELUARGA SEHAT
By : erna
pengertian1. Menurut Lewis dan kawan-kawan (1976), yang
dimaksud dengan keluarga sehat adalah sebuah system yang secara maksimal dapat sukses dengan ciri-ciri strukturnya yang rumit merupakan organisasi yang sangat fleksibel, mampu dan toleran terhadap perubahan-perubahan internal dan merupakan subsistem yang benar-benar otonom
2. Pratt (1976) menyatakan bahwa keluarga yang sehat adalah keluarga yang energik dimana orang berkembang dalam matrik keluarga keluarga melalui kebebasan dan perubahan.
KARAKTERISTIK KELUARGA SEHAT1. Memperlihatkan kemampuan yang optimal secara
konsisten dalam mengatasi masalah kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan.
2. Mengekspresikan secara spontan terbuka dan jelas terhadap perasaan keyakinan dan perbedaaan yang dimilikinya.
3. Menghargai perasaan anggota keluarga lainnya4. Mendorong otonomi anggota keluarganya5. Mengharapkan anggota keluarganya untuk
bertanggung jawab terhadap segala tindakan yang dilakukannya\
6. Memperlihatkan sikap kebersamaan/kekeluargaan dan terhadap anggota keluarga lainnya.
KARAKTERISTIK KELUARGA SEHAT 7. Anggota keluarga sering berinteraksi dalam
berbagai situasi8. Anggota keluarga meningkatkan hubungan yang
lebih luas dengan organisasi atau kelompok di masyarakat
9. Anggota keluarga memiliki peran dalam mencari informasi, menentukan pilihan serta mengambil keputusan
10. Anggota keluarga menggunakan hubungan peran yang fleksibel,berbagai kekuatan, responsive terhadap perubahan, mendukung perkembangan dan otonomi anggota lainnya serta mendukung keputusan yang berdampak positif bagi kesehatan anggota keluarganya.
Level Prevensi Keluarga
Prevensi primer : Promosi kesehatan dan proteksi spesifik
untuk mempertahankan kesehatan seseorang bebas dari penyhakit dan cedera
Prevensi sekunder : Deteksi dini, diagnosis dan terapi menjadi
akutPrevensi tersier Tahap penyembuhan dan rehabilitasi,
untuk meminimalkan kecacatan dan memaksimalkan fungsi tubuh.
PERKEMBANGAN KELUARGA
proses perubahan yang terjadi
pada system keluarga meliputi perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggotanya di sepanjang waktu
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGATahap I. Pasangan Baru (Keluarga Baru)
Yaitu keluarga yang terdiri dari pasangan yang baru menikah.
Tugas Tahap Perkembangan I Pasangan baru (Keluarga Baru)
Membina hubungan intim yang memuaskan Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok
social Mendiskusikan rencana memiliki anak
Tahap II. Keluarga “Child-bearing” (Kelahiran Anak Pertama)
Yaitu keluarga yang baru mempunyai anak.
Tugas Tahap Perkembangan II Keluarga “Child-bearing” Persiapan menjadi orang tua Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga: peran,
interaksi, hubungan seksual dan kegiatan. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan
pasangan.
Tahap III. Keluarga dengan Anak Prasekolah Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama berusia 2,5
tahun dan berakhir saat anak berusia 5 tahun.
Tugas Tahap Perkembangan III. Keluarga dengan anak prasekolah
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa hormat.
b. Membantu anak untuk bersosialisasic. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara
kebutuhan anak yang lain juga harus terpenuhi. d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di luar
keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak
(tahap paling repot)f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang
anak.
Tahap IV. Keluarga dengan Anak SekolahTahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan berakhir pada usia 12 tahun.
Tugas Tahap Perkembangan IV. Keluarga dengan Anak Sekolah Membantu sosialisasi anak, tetangga, sekolah dan lingkungan Mempertahankan keintiman pasangan Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat,
termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga
Tahap V. Keluarga dengan Anak RemajaTahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya.
Tugas Tahap Perkembangan V. Keluarga dengan anak remaja Memberikan kebabasan yang seimbang dengan tanggung jawab
mengingat remaja yang sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya
Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua. Hindari perdebatan kecurigaan dan permusuhan Perubahan system peran dan peraturan untuk tumbuh kembang
keluarga.
Tahap VI. Keluarga dengan Anak Dewasa (Pelepasan)
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat terakhir meninggalkan rumah.
Tugas Tahap Perkembangan VI. Keluarga dengan Anak Dewasa (Pelepasan)a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besarb. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Membantu orang tua suami/istri yang sedang sakit dan masa tuad. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
e. Pemantauan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.
Tahap VII. Keluarga Usia Pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal.
Tugas Tahap Perkembangan VII. Keluarga Usia Pertengahan
Mempertahankan kesehatan Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan
teman sebaya dan anak-anak dan Meningkatkan keakraban pasangan
Tahap VIII. Keluarga Usia Lanjut Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai saat
salah satu pasangan pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai keduanya meninggal.
Tugas Tahap Perkembangan VIII. Keluarga Usia Lanjut
Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkanAdaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan,
teman, kekuatan fisik dan pendapatanMempertahankan keakraban suami istri dan saling
merawatMempertahankan hubungan dengan anak dan social
masyarakatMelakukan “Live review”
By erna
SISTEM KELUARGA DAN PERAN PERAWAT DALAM PEMBINAAN
KELUARGA SEJAHTERA
Pengertian sistem keluarga
Sistem keluarga merupakan sistem yang kompleks, yang
memerlukan adaptasi, interaksi, proses pengambilan keputusan dan kelanjutan pertumbuhan.
I. INPUT / MASUKANa. Manusia, yaitu anggota keluarga, ibu,
ayah, anak dan anggota keluarga lain (bila ada).
b. Organisasi dan tata laksana keluarga. saling berhubungan dan
ketergantungan antara sesama anggota keluarga
c. Sarana dan prasarana dalam keluarga. Merupakan kebutuhan dasar dalam
keluargad. Dana.
PROSES, Perencanaan Pengorganisasian keluarga. Peran ayah : Sebagai suami, sebagai ayah dari anak-anaknya,
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, kepala keluarga, anggota masyarakat dan lain-lain.
Peran ibu : Sebagai istri, sebagai ibu dari anak-anaknya, pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik, kadang-kadang ditambah sebagai pencari nafkah, anggota masyarakat dan lain-lain. Peran anak : Melaksanakan tugas-tugas/peran psiko-sosial sesuai dengan perkembangan fisik dan mental berdasarkan usianya.
Kegiatan keluarga Setiap saat masing-masing anggota keluarga melaksanakan
berbagai kegiatan untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya.. Pengawasan keluarga. Rasa saling menghargai, saling mempercayai dan
memelihara rasa tanggung jawab yang didasarkan pada norma dan agama akan melindungi suatu keluarga dari perbuatan yang tidak baik.
III) OUTPUT/ KELUARANYaitu tujuan yang hendak dicapai oleh keluarga tersebut
1.PRASEJAHTERA
Yaitu keluarga yang belum mampu memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal
2. Keluarga SEJAHTERA TAHAP I
Yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial-psikologisnya.
3. Keluarga SEJAHTERA TAHAP II
Yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan fisik dan sosialpsikologisnya akan tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan seperti kebutuhan akan informasi.
4. Keluarga SEJAHTERA TAHAP III
Yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan fisik, sosialpsikologis dan pengembangannya, namun belum dapat memberikan sumbangan secara teratur kepada masyarakat sekitarnya.
5. Keluarga SEJAHTERA TAHAP III PLUS
Yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhannya serta memiliki kepedulian yang tinggi dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga sekitarnya.