JAHE

2
2.2.4 Gingseng Daun ginseng jawa mengandung flavonoid yang dapat menjadi sumber antioksidan (Hidayat, 2005). Daun ginseng jawa mengandung senyawa turunan saponin, alkaloid, tanin, flavonoid, dan senyawa-senyawa lain yang secara fisiologis dapat melancarkan sirkulasi atau peredaran darah pada sistem saraf pusat atau sirkulasi darah pada syaraf tepi. Daun ginseng jawa juga mengandung provitamin A yang cukup tinggi, serat dan beragam mineral penting lainnya (Hidayat, 2005; Sutomo, 2006). Umbi gingseng mengandung senyawa flavonoid, antrakuinon, saponin (golongan terpenoid), tanin, dan senyawa fenolat. Senyawa tersebut berperan dalam menghambat proses oksidasi melalui reaksi dengan radikal bebas, mngekelat katalis logam dan mengikat oksigen singlet dalam produk pangan maupun sistem biologis (Kim dalam Estiasih, 2006). Komponen bioaktif utama dalam gingseng adalah golongan saponin triterpena yang sering disebut ginsenosida (Popovich dan Kitts dalam Estiasih, 2006). Senyawa ginsenosida dapat melingdungi lipoprotein densitas rendah dan DNA dari oksidasi yang dimediasi ion kupri secara in vitro sehingga mempengaruhi status antioksidan dalam tubuh (Popwich dalam Estiasih, 2006). 2.2.5 Jahe Jahe (Zingiber officinale, Roscoe) merupakan salah satu rempah yang mengandung antioksidan yaitu gingerol, shogaol dan gingeron. Ekstrak jahe mempunyai sifat antioksidan, karena dapat ”menangkap” anion superoksida dan radikal hidroksil. Senyawa antioksidan yang umumnya banyak terdapat pada jahe merupakan senyawa fenolik. Senyawa pada jahe yang bersifat antioksidan yaitu oleoresin yang mempunyai daya oksidatif lebih tinggi dari α-tokoferol. (Kikuzaki dan

description

lll

Transcript of JAHE

Page 1: JAHE

2.2.4 Gingseng

Daun ginseng jawa mengandung flavonoid yang dapat menjadi sumber antioksidan

(Hidayat, 2005). Daun ginseng jawa mengandung senyawa turunan saponin, alkaloid, tanin,

flavonoid, dan senyawa-senyawa lain yang secara fisiologis dapat melancarkan sirkulasi atau

peredaran darah pada sistem saraf pusat atau sirkulasi darah pada syaraf tepi. Daun ginseng

jawa juga mengandung provitamin A yang cukup tinggi, serat dan beragam mineral penting

lainnya (Hidayat, 2005; Sutomo, 2006). Umbi gingseng mengandung senyawa flavonoid,

antrakuinon, saponin (golongan terpenoid), tanin, dan senyawa fenolat. Senyawa tersebut

berperan dalam menghambat proses oksidasi melalui reaksi dengan radikal bebas, mngekelat

katalis logam dan mengikat oksigen singlet dalam produk pangan maupun sistem biologis (Kim

dalam Estiasih, 2006). Komponen bioaktif utama dalam gingseng adalah golongan saponin

triterpena yang sering disebut ginsenosida (Popovich dan Kitts dalam Estiasih, 2006). Senyawa

ginsenosida dapat melingdungi lipoprotein densitas rendah dan DNA dari oksidasi yang

dimediasi ion kupri secara in vitro sehingga mempengaruhi status antioksidan dalam tubuh

(Popwich dalam Estiasih, 2006).

2.2.5 Jahe

Jahe (Zingiber officinale, Roscoe) merupakan salah satu rempah yang mengandung

antioksidan yaitu gingerol, shogaol dan gingeron. Ekstrak jahe mempunyai sifat antioksidan,

karena dapat ”menangkap” anion superoksida dan radikal hidroksil. Senyawa antioksidan yang

umumnya banyak terdapat pada jahe merupakan senyawa fenolik.

Senyawa pada jahe yang bersifat antioksidan yaitu oleoresin yang mempunyai daya

oksidatif lebih tinggi dari α-tokoferol. (Kikuzaki dan Nakatani, 1993). Beberapa komponen kimia

jahe, seperti gingerol, shogaol dan zingerone memberi efek farmakologi dan fisiologi seperti

antioksidan, anti imflammasi, analgesik, antikarsinogenik, non-toksik dan non-mutagenik

meskipun pada konsentrasi tinggi (Surh et al. 1998; Masuda et al. 1995; Manju dan Nalini 2005;

Stoilova et al. 2007). Minyak dalam ekstrak mengandung seskuiterpen, terutama zingiberen,

monoterpen dan terpen teroksidasi.