jadi laporan prtkum 1

18
1. Judul : Interprestasi Komposisi Peta Topografi dan Peta Rupa Bumi 2. Tujuan : Adapun tujun pratikum ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui komposisi peta topografi. 2. Untuk mengetahui komposisi peta rupa bumi dan 3. Untuk mengetahui komposisi dan tata letak komponen penyusun peta topografi dan rupa bumi. 3. Alat dan Bahan : Alat dan bahan yang digunakan dalm pratikum ini adalah sebagai berikut : 1. pena 2. pensil 3. buku tulis 4. peta topografi 5. peta rupa bumi 6. buku tulis 7. mistar 8. pengapus 4. Dasar teori : 1. Menurut ICA (International Cartographic Association), yang dimaksud peta adalah gambaran unsure-unsur permukaan bumi (yang berkaitan dengan

Transcript of jadi laporan prtkum 1

Page 1: jadi laporan prtkum 1

1. Judul :

Interprestasi Komposisi Peta Topografi dan Peta Rupa Bumi

2. Tujuan :

Adapun tujun pratikum ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui komposisi peta topografi.

2. Untuk mengetahui komposisi peta rupa bumi dan

3. Untuk mengetahui komposisi dan tata letak komponen penyusun peta

topografi dan rupa bumi.

3. Alat dan Bahan :

Alat dan bahan yang digunakan dalm pratikum ini adalah sebagai berikut :

1. pena

2. pensil

3. buku tulis

4. peta topografi

5. peta rupa bumi

6. buku tulis

7. mistar

8. pengapus

4. Dasar teori :

1. Menurut ICA (International Cartographic Association), yang dimaksud

peta adalah gambaran unsure-unsur permukaan bumi (yang berkaitan

dengan permukaan bumi) dan benda-benda diangkasa.

2. Peta RBI (Rupabumi) adalah peta yang menampilkan sebagian unsur-

unsur buatan manusia (kota, jalan, struktur bangunan lain) serta unsur alam

(sungai, danau, gunung, dsb) pada bidang datar dengan skala dan proyeksi

tertentu.

3. Peta topografi adalah peta yang isinya mengutamakan gambaran

kebenaran dari keadaan permukaan bumi. Kebenaran penggambarannya

meliputi jenis objek, lokasi, jarak, luas dan arah, demikian pula dengan

Page 2: jadi laporan prtkum 1

peta rupabumi.

4. Komposisi peta disebut juga tata letak atau layout peta.

5. Langkah Kerja :

1. Ambil peta yang sudah disediakan.

2. Lalu bentangkan peta di meja yang sudah disediakan.

3. Setelah itu melakukan pengamatan dan analisis terhadap komposisi peta

topogarafi.

4. Kemudian mendiskusikan komposisi peta topogarafi dengan teman yang

lainnya.

5. Setelah itu menggambarkan komposisi peta topografi pada buku yang

sudah ada.

6. Lalu memberi nomor pada bagian masing-masing komponen peta.

7. Langkah selanjutnya memberi keterangan terhadap nomor yang telah

dibuat.

8. Kemudian menukar peta topografi dengan peta rupa bumi.

9. Setelah itu melakukan pengamatan dan analisis terhadap komposisi peta

rupa bumi.

10. Kemudian mendiskusikan komposisi peta topogarafi dengan teman yang

lainnya.

11. Setelah itu menggambarkan komposisi peta rupa bumi pada buku yang

sudah ada.

12. Lalu memberi nomor pada bagian masing-masing komponen peta.

13. Langkah selanjutnya memberi keterangan terhadap nomor yang telah

dibuat.

14. Setelah itu melakukan pengamatan dan analisis terhadap komposisi peta

rupa bumi.

15. Kemudian mendiskusikan komposisi peta rupa bumi dengan teman yang

lainnya.

16. Mengecek kembali kedua gambar peta yang telah dibuat.

17. Langkah terakhir merapikan kembali peta dan menggembalikan pada

tempatnya.

Page 3: jadi laporan prtkum 1

6. Hasil

a. Komposisi peta Rupa bumi

Keterangan :

1. muka peta

2. lambang burung garuda

3. judul

87

5

9

10

11

12

13

14

15

1

16 1817

19

20

21

22 23 24

6

2

3

4

Page 4: jadi laporan prtkum 1

4. skala

5. Lembar Tambak

6. edisi

7. petunjuk letak peta

8. insert

9. keterangan insert

10. pencetak dan penerbit

11. badan pelaksana

12. tambak lembar

13. legenda

14. pembuat dan pengedar, cara pembuatan, survey lapangan, catatan

15. petunjuk pembacaan kordinat geografi

16. petunjuk arah

17. keterangan petunjuk arah

18. Singkatan dan kesamaan arti

19. satuan tinggi dan selang kontur

20. skala angka

21. skala garis

22. keterangan pembagian daerah administrasi

23. pembagian administrasi

24. petunjuk pembacaan kordinat

Page 5: jadi laporan prtkum 1

b. Komposisi peta topografi

keterangan :

1. judul

2. Sumber data dan tahun pembuatan

3. helai

1

2

3

4 5

6

7

8 9 10

11

12 13

14 1516

17

1819

20

2122

23

24 25

2626

Page 6: jadi laporan prtkum 1

4. nama daerah

5. helai

6. muka peta

7. helai

8. identitas, sumber dan tahun pembuatan peta

9. helai

10. hak pengarang

11. skala angka

12. singkatan

13. lambang

14. petunjuk letak peta

15. pembagian daerah

16. orientasi

17. skala garis

18. keterangan pembagian daerah

19. keterangan petunjuk arah

20. keterangan skala garis

21. proyeksi dan spheroida

22. penjelasan pembuatan

23. petunjuk pembacaan grid peta

24. legenda

25. keterangan penyusun

26. kordinat geografi

Page 7: jadi laporan prtkum 1

7. Pembahasan

Dalam pembuatan peta antara peta topoografi dan peta rupa bumi memiliki

perbedaan dalam penyusunan tata letak komponen penyusun peta. Pada peta rupa

bumi tata letak komponen penyusun peta sudah ditetapkan.

1. Judul

Pada peta rupabumi judul peta merupakan nama daerah atau wilayah yang

tergambarkan pada lembar peta tertentu dan diletakkan di atas peta pada sisi

tengah. Nama judul dan posisinya pada peta sudah baku atau bersifat

konvensional, sehingga tidak dapat diubah-ubah lagi.

Judul Peta memuat informasi maksud dan tujuan serta lokasi yang dipetakan. Pada

peta tematik judul peta disesuaikan dengan tema peta yang akan dibuat. dan posisi

judul dapat diubah-ubah sedemikian rupa sesuai dengan bentuk wilayah dan aspek

3S serta kepentingan tertentu. Judul peta tematik harus memuat tiga hal yaitu:

1. Tema peta

2. Nama lokasi wilayah yang dipetakan

3. Tahun pembuatan peta.

Tema pada judul peta dibuat sesuai dengan isi peta, informasi dominan yang

tergambar dalam peta, ataupun data-data statistik yang disimbolisasikan dalam

peta tematik. Penentuan tema peta tematik diutamakan satu macam saja yang

paling mewakili dan dominan tergambar pada peta tematik. Namun apabila

dikehendaki dan dianggap penting, dapat ditampilkan dua tema secara bersamaan

dalam satu peta. Contoh judul peta yang memuat dua tema secara bersamaan,

yaitu: peta kepadatan dan jumlah penduduk, peta potensi wilayah dan basis

pengembangan, peta pergerakan transportasi angkutan kota dan jumlah

penumpang.

Lokasi pada judul peta berupa nama daerah baik wilayah administrasi maupun

bukan wilayah administrasi, yang mencerminkan wilayah yang dipetakan sesuai

dengan batas wilayah terluar yang digambarkan. Penamaan lokasi peta dengan

batas wilayah administrasi meliputi lokasi desa, kecamatan, kabupaten, dan

sebagainya. Tahun pada judul peta disesuaikan dengan tahun informasi atau tahun

data yang dipetakan. Peta tematik yang menggambarkan atau memetakan data

statistik, informasi tahun harus dicantumkan karena data statistik selalu

Page 8: jadi laporan prtkum 1

mengalami perubahan. Peta tematik yang memetakan informasi wilayah yang

bersifat tetap seperti kondisi fisik wilayah, maka informasi tahun peta dapat

diabaikan.

Judul peta dibuat dengan menggunakan huruf kapital yang ditulis sebagai huruf

tegak dengan jenis huruf standar seperti jenis roman. Tinggi huruf tergantung pada

besar kecilnya peta, semakin anda sering membuat peta maka semakin mudah

dalam memperkirakan tinggi huruf suatu peta. Tebal huruf juga dapat dibuat

variasi jangan terlalu tebal dan jangan terlalu tipis, sesuaikan dengan lebar

kertasnya. Judul peta dapat dibuat dalam satu baris, dua baris, atau sampai tiga

baris. Apabila tidak memungkirikan dibuat dalam satu baris maka aturlah

pemenggalan yang tepat, bedakan antara tema peta tahun peta dan wilayah

pemetaan. Kalau judul dibuat dalam dua atau tiga baris maka aturlah spasinya,

jangan terlalu rapat juga jangan terlalu lebar, tebal dan tinggi huruf dapat dibuat

bervariasi.

2. Skala peta

Skala merupakan angka perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak

sesungguhnya yang disajikan dengan angka atau garis. Jarak sebenarnya disebut

jarak horisontal kedua titik tersebut di permukaan bumi. Skala peta harus selalu

dicantumkan pada peta, karena dapat digunakan untuk memperkirakan atau

menghitung ukuran sebenarnya di permukaan bumi. Berdasarkan bentuknya ada

dua macam skala peta yaitu:

1. Skala angka (skala numeris), merupakan skala yang ditampilkan dalam

ujud besaran angka. Contoh skala 1:25.000 artinya satu cm pada peta sama

dengan 25.000 cm atau 0,25 km di lapangan.

2. Skala garis (skala grafis), merupakan skala yang ditampilkan dalam bentuk

garis seperti petunjuk penggaris (sebagai satuan cm) dan keterangan

skalanya dalam kilometer (sebagai jarak sebenarnya). Skala garis dapat

dibuat dengan panjang sekitar 3 atau 4 cm, pada setiap satu centimeter

diberikan tanda misalnya dengan garis penggalan vertikal.

3. Skala verbal merupakan skala yang ditulis dengan kata-kata.

Idealnya pada setiap peta harus selalu dicantumkan skala angka dan skala

garisnya. Apabila tidak memungkinkan maka skala garis lebih mutlak untuk

Page 9: jadi laporan prtkum 1

dicantumkan, karena apabila peta tersebut diperbesar atau diperkecil maka dapat

dihitung perubahan skalanya.

Penampilan skala peta rupabumi tidak sama dengan skala peta tematik. Skala peta

rupabumi sudah mempunyai ketentuan-ketentuan yang bersifat menyeluruh dalam

arti setiap unsur yang ada pada peta rupabumi mempunyai perbandingan dengan

keadaan sebenarnya di muka bumi. Sehingga penyajian skala peta rupabumi

berbeda dengan peta tematik. Pada peta rupabumi penampilan skala peta harus

jelas bahwa satu centimeter di peta mewakili setiap kilometer di lapangan, jadi

penampilan satuan centimeter dan kilometer mutlak harus ditampilkan semuanya.

skala pada peta rupa bumi terletak dibawah judul peta.

3. Orientasi

Orientasi peta adalah suatu tanda petunjuk arah peta, bukan arah mata angin. Arah

yang ditampilkan pada peta hanya arah utara saja dengan posisis arah utara selalu

menghadap ke atas, sesuai dengan utara grid (Grid North).

Pada peta rupabumi petunjuk arah ini dibuat lebih lengkap, karena peta rupabumi

merupakan peta dasar yang digunakan sebagai pedoman pembuatan peta-peta lain.

Orientasi pada peta rupabumi menunjukkan informasi tiga arah utara, yaitu utara

sebenarnya {true north = TN), utara grid (grid north = GN), dan utara magnetik

(magnetic north = MN).

4. Nama pembuat peta

Pembuat peta menjelaskan siapa badan atau orang yang membuat peta supaya

bisa dipertanggung jawabkan benar tidaknya cara membuat peta."Nama pembuat

peta" merupakan unsur peta yang perlu untuk dicantumkan. Pada peta topografi

nama pembuat peta berada dibawah judul peta, namun dalam peta rupa bumi

nama dan tahun pembuatan peta berada satu komponen dengan nama pengedar

dan catatan.

5. Kordinat peta

Kordinat peta merupakan satu komponen yang pentingdalam peta. Pada peta

rupabumi angka koordinat mutlak harus dicantumkan, bahkan dilengkapi pula

dengan grid atau garis-garis vertikal dan horisontal yang saling berpotongan pada

setiap jarak 2 cm. Peta rupabumi peninggatan Belanda menggunakan sistem

koordinat lintang dan bujur, namun untuk peta rupabumi edisi tahun 1970-an yang

Page 10: jadi laporan prtkum 1

diterbitkan oleh Jantop dan Bakosurtanal sudah menggunakan sistem koordinat

UTM. Pembuatan dan penempatan grid dan angka lintang bujur pada peta

rupabumi sudah mempunyai ketentuan dan aturan-aturan yang nyata dan baku

serta bersifat konvensional. Sebaliknya pada peta tematik, pemakaian grid tidak

harus dicantumkan, namun informasi koordinat tetap diperlukan untuk

mengetahui letak astronomis suatu wilayah.

6. Sumber peta

Sumber data menjelaskan asal-usul data yang tergambar di atas peta sehingga

dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Sumber peta yang paling valid dan

dapat dipercaya kebenarannya adalah peta-peta yang bersifat resmi seperti peta

rupabumi, yang dibuat oleh Jawatan Topografi Angkatan Darat (Jantop) atau

Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal). Selain itu peta-

peta yang resmi dikeluarkan oleh suatu instansi juga dapat dipergunakan sebagai

sumber peta. Hindarilah penggunaan sumber peta dan peta desa. Karena peta desa

masih diragukan kebenarannya, sebagian besar pembuatannya masih berdasarkan

pada “mental map” dari staf kelurahan.

7. legenda

Legenda peta merupakan kunci peta sehingga mutlak harus ada pada peta legenda

peta berisi tentang keterangan simbol, tanda, atau singkatan yang dipergunakan

pada peta. Peranan legenda peta sangat penting dalam pembacaan peta, maka

legenda peta harus dibuat secara benar dan baik serta pada posisi yang serasi dan

seimbang. Pada peta rupabumi legenda sangat banyak karena informasi-informasi

peta rupabumi cukup lengkap. Bentuk pewarnaan maupun penempatannya sudah

pasti, bersifat baku dan konvensional.

8. Insert

Ada dua macam jenis inset peta, yaitu :

1. Inset perbesaran peta.

2. Inset lokasi wilayah.

Inset perbesaran peta banyak dijumpai pada Atlas, kegunaannya untuk

menerangkan informasi penting dan suatu pulau. Kenampakan pulau tersebut pada

skala tertentu tampak sangat kecil sehingga perlu diperbesar. Pulau kecil tersebut

diperbesar dalam inset dan dicantumkan pada halaman yang sama. Pada jenis inset

Page 11: jadi laporan prtkum 1

perbesaran ini informasi skala perbesaran peta dan angka koordinat mutlak harus

dicantumkan, karena lokasi astronomis sangat diperlukan. Informasi yang perlu

ditampilkan pada inset adalah judul wilayah dan keterangan, dan apabila dianggap

penting dapat ditambah dengan skala inset dan letak lintang bujur.

9. Grid

Dalam selembar peta sering terlihat dibubuhi semacam jaringan kotak-kotak atau

grid system. Tujuan grid adalah untuk memudahkan penunjukan lembar peta dari

sekian banyak lembar peta dan untuk memudahkan penunjukan letak sebuah titik

di atas lembar peta. Cara pembuatan grid yaitu, wilayah dunia yang agak luas,

dibagi-bagi kedalam beberapa kotak. Tiap kotak diberi kode. Tiap kotak dengan

kode tersebut kemudian diperinci dengan kode yang lebih terperinci lagi dan

seterusnya.

Jenis grid pada peta-peta dasar (peta topografi) di Indonesia yaitu antara lain :

1. Kilometerruitering (kilometer fiktif) yaitu lembar peta dibubuhi jaringan kotak

kotak dengan satuan kilometer.

2. Disamping itu ada juga grid yang dibuat oleh tentara inggris dan grid yang

dibuat oleh Amerika (American Mapping System).

Untuk menyeragamkan sistem grid, Amerika Serikat sedang berusaha membuat

sistem grid yang seragam dengan sistem UTM grid system dan UPS grid system

(Universal Transverse Mercator dan Universal Polar Stereographic Grid System).

10. Proyeksi peta

Proyeksi Peta adalah cara untuk menggambarkan permukaan bumi yang lengkung

ke bidang datar, dengan persyaratan; bentuk yang diubah harus tetap sama, luas

permukaan yang diubah harus tetap dan jarak antara satu titik dengan titik yang

lain di atas permukaan yang diubah harus tetap. Fungsinya untuk menunjukkan

jenis proyeksi yang digunakan dalam pembuatan peta. Untuk memenuhi ketiga

syarat itu sekaligus merupakan hal yang tidak mungkin.

Untuk memenuhi satu syarat saja bagi seluruh bola dunia, juga merupakan hal

yang tidak mungkin. Yang bisa dilakukan hanyalah satu saja dari syarat di atas

untuk sebagian kecil permukaan bumi.

Oleh karena itu, untuk dapat membuat rangka peta yang meliputi wilayah yang

lebih besar, harus dilakukan kompromi antara ketiga syarat di atas. Ini

Page 12: jadi laporan prtkum 1

mengakibatkan lahirnya bermacam jenis proyeksi peta. Beberapa jenis proyeksi

yang umum adalah silinder/tabung (cylindrical), kerucut (conical), bidang datar

(zenithal) dan gubahan (arbitrarry). Jenis proyeksi yang sering kita jumpai sehari-

hari adalah proyeksi gubahan, yaitu proyeksi yang diperoleh melalui perhitungan.

Salah satu proyeksi gubahan yang sering digunakan adalah proyeksi Mercator.

Proyeksi ini merupakan sistem proyeksi Silinder, Konform, Secant, Transversal.

11. Tahun pembuatan

Tahun pembuatan, menunjukkan kepada pembaca peta agar mendapat informasi

yang benar-benar baru.

12. Helai atau lembar tambak

helai menunujukan halaman pada peta

13. petunjuk letak

petunjuk letak ini memberikan atau menunjukan kordinat dari tempat yang ada

pada peta dengan letak sebenarnya.

14. Singkatan

singkatan merupakan penulisan yang disederhanakan untuk memperjelas isi dari

nama tempat lain ditulis tegak.

15. Penanggung jawab peta

lembaga atau badan yang bertanggung jawab dalam mengeluarkan, merevisi dan

memperbanyak peta.

16. Hak pengarang

hak pengarang merupakan hak penulis atas petanya.

17. Nama daerah

Nama daerah disini adalah nama daerah yang dipetakan.

Page 13: jadi laporan prtkum 1

Daftar Pustaka

1. Buku ajar kartografi

2. KARTOGRAFI  DASAR Oleh: Drs. Rudi Hartono, M.Si

3. HAND OUT MATA KULIAH KARTOGRAFI oleh : Drs. Ernawati, M.Si dan

Arie Yulfa, ST

4. blog desnantara tamasya alamat

http://desnantaratamasya.blogspot.com/2011/03/peta-topografi.

5. Diposkan oleh Ari Teguh Sugiarto alamat

http://gamride09.blogspot.com/2011/03/peta-topografi-dan-geologi.

6. http://bang-ron.blogspot.com/2011/01/analisis-peta-rupabumi-indonesia.