Jabatan Fungisional Pbj

4
JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA Oleh : Akyadi, SIP., SHI. Belum lama ini, pemerintah telah mengambil langkah dalam perkembangan pengadaan barang/jasa pemerintah, dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPan RB) Nomor 77 Tahun 2012 tentang Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) dan Angka Kreditnya. Latar belakang ditetapkannya peraturan tersebut adalah : a. Manajemen kepegawaian pengelola pengadaan barang/jasa selama ini bersifat ad hoc, yaitu pekerjaan bersifat paruh waktu, temporer dan tidak tetap, serta tidak ada kejelasan pengembangan karir bagi pengelola pengadaan barang/jasa. b. Besarnya anggaran pengadaan barang/jasa, yang jumlahnya mencapai ratusan triliun dalam APBN dan APBD, sementara itu berdasarkan data KPK, 70% kasus yang ditangani berasal dari proses pengadaan barang/jasa pemerintah. Tujuan dari pembentukan jabatan fungsional pengelola pengadaan barang/jasa adalah dalam rangka membina tenaga profesional yang melaksanakan fungsi pengadaan barang/jasa pemerintah, sehingga tercapai tujuan pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang efektif, efisien, terbuka, bersaing, transparan, tidak diskriminatif, dan akuntabel. Kondisi SDM yang diharapkan dengan lahirnya peraturan tersebut bagi pejabat fungsional pengelola pengadaan barang/jasa adalah : 1. Pelaksana ditunjuk untuk jangka waktu tertentu atau permanen; 2. Mandiri/independen dari pengaruh kepentingan dan intervensi; 3. Kemampuan dan kompetensi pelaksana berjenjang sesuai kualifikasi; 4. Profesionalitas lebih terjamin dan terukur; 5. Pelaksanaan lebih fokus karena tidak ada perangkapan jabatan/ kegiatan lain; 6. Akumulasi keahlian, pengalaman, dan keterampilan pelaksana lebih efektif; 7. Ada jaminan peningkatan karier di bidang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

description

Jabatan Fungisional Pbj

Transcript of Jabatan Fungisional Pbj

Page 1: Jabatan Fungisional Pbj

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

Oleh : Akyadi, SIP., SHI.

Belum lama ini, pemerintah telah mengambil langkah dalam perkembangan

pengadaan barang/jasa pemerintah, dengan ditetapkannya Keputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPan RB) Nomor

77 Tahun 2012 tentang Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa

(PBJ) dan Angka Kreditnya.

Latar belakang ditetapkannya peraturan tersebut adalah :

a. Manajemen kepegawaian pengelola pengadaan barang/jasa selama ini

bersifat ad hoc, yaitu pekerjaan bersifat paruh waktu, temporer dan tidak

tetap, serta tidak ada kejelasan pengembangan karir bagi pengelola

pengadaan barang/jasa.

b. Besarnya anggaran pengadaan barang/jasa, yang jumlahnya mencapai

ratusan triliun dalam APBN dan APBD, sementara itu berdasarkan data

KPK, 70% kasus yang ditangani berasal dari proses pengadaan

barang/jasa pemerintah.

Tujuan dari pembentukan jabatan fungsional pengelola pengadaan barang/jasa

adalah dalam rangka membina tenaga profesional yang melaksanakan fungsi

pengadaan barang/jasa pemerintah, sehingga tercapai tujuan pelaksanaan

pengadaan barang/jasa yang efektif, efisien, terbuka, bersaing, transparan, tidak

diskriminatif, dan akuntabel.

Kondisi SDM yang diharapkan dengan lahirnya peraturan tersebut bagi pejabat

fungsional pengelola pengadaan barang/jasa adalah :

1. Pelaksana ditunjuk untuk jangka waktu tertentu atau permanen;

2. Mandiri/independen dari pengaruh kepentingan dan intervensi;

3. Kemampuan dan kompetensi pelaksana berjenjang sesuai kualifikasi;

4. Profesionalitas lebih terjamin dan terukur;

5. Pelaksanaan lebih fokus karena tidak ada perangkapan jabatan/ kegiatan

lain;

6. Akumulasi keahlian, pengalaman, dan keterampilan pelaksana lebih efektif;

7. Ada jaminan peningkatan karier di bidang Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah.

Page 2: Jabatan Fungisional Pbj

Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa adalah jabatan

fungsional tingkat ahli dan merupakan jabatan karir yang merupakan unsur

teknis di bidang pengadaan di instansi pemerintah dengan tugas pokok

perencanaan pengadaan, pemilihan penyedia, dan manajemen informasi asset.

a. Perencanaan Pengadaan, meliputi :

- penyusunan dokumen rencana kebutuhan barang/jasa;

- analisis pasar barang/jasa;

- penyusunan rencana anggaran/biaya pengadaan barang/jasa;

- penyusunan rencana pemaketan pekerjaan pengadaan barang/jasa;

- penyusunan organisasi pelaksana pengadaan barang/jasa;

- penyusunan dokumen rencana umum pengadaan barang/jasa;

- pengumuman rencana umum pengadaan barang/jasa;

- penyusunan rencana pelaksanaan pengadaan barang/jasa melalui

penyedia barang/jasa;

- penyusunan rencana pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara

swakelola;

- penetapan strategi pengadaan barang/jasa;

- pengelolaan data dan informasi pengadaan untuk tahap perencanaan;

- komunikasi dan koordinasi pengadaan untuk tahap perencanaan;

- pengelolaan/penataan dokumen pengadaan untuk tahap perencanaan;

dan

- evaluasi kinerja pengadaan untuk tahap perencanaan.

b. Pemilihan Penyedia, meliputi :

- penyusunan rencana pemilihan penyedia barang/jasa

- pemeriksaan dokumen spesifikasi barang/jasa;

- pembuatan rancangan kontrak pengadaan barang/jasa;

- penyusunan harga perkiraan sendiri (HPS) barang/jasa;

- penyusunan dokumen pengadaan barang/jasa;

- evaluasi dokumen prakualifikasi penyedia barang/jasa;

- pembuatan pengumuman pelaksanaan pengadaan;

- penjelasan dokumen pengadaan barang/jasa;

- pembukaan dokumen penawaran penyedia barang/jasa;

- evaluasi dokumen penawaran penyedia barang/jasa;

- penetapan dan pengumuman pemenang pemilihan penyedia

barang/jasa;

- pengelolaan sanggahan peserta pemilihan penyedia barang/jasa;

Page 3: Jabatan Fungisional Pbj

- klarifikasi dan negosiasi penawaran penyedia barang/jasa;

- penunjukan penyedia barang/jasa;

- pengadaan barang/jasa dengan sistem e-procurement;

- pengadaan barang dengan sistem e-purchasing

- pengelolaan data dan informasi pengadaan untuk tahap pemilihan

penyedia;

- komunikasi dan koordinasi pengadaan untuk tahap pemilihan

penyedia;

- pengelolaan/penataan dokumen pengadaan untuk tahap pemilihan

penyedia; dan

- evaluasi kinerja pengadaan untuk tahap pemilihan penyedia.

c. Manajemen Kontrak, meliputi :

- verifikasi dokumen kontrak pengadaan barang/jasa;

- persiapan pelaksanaan kontrak pengadaan barang/jasa;

- pengelolaan program manajemen mutu pengadaan barang/jasa;

- pengelolaan program manajemen risiko pengadaan barang/jasa;

- pengendalian dan pengawasan pelaksanaan kontrak pengadaan

barang/jasa;

- penilaian prestasi pelaksanaan pekerjaan pengadaan barang/jasa;

- pengendalian keuangan pelaksanaan pekerjaan pengadaan

barang/jasa;

- pengelolaan jaminan kontrak pengadaan barang/jasa;

- penyelesaian perbedaan/perselisihan pelaksanaan kontrak pengadaan

barang/jasa;

- pembuatan perubahan dokumen kontrak pengadaan barang/jasa;

- penanganan kegagalan teknis pelaksanaan kontrak pengadaan

barang/jasa;

- pemutusan pelaksanaan kontrak pengadaan barang/jasa;

- penerimaan hasil pengadaan barang/jasa;

- penyerahan barang hasil pengadaan menjadi barang milik

negara/daerah;

- pelaksanaan perencanaan dan pelaksanaan pengadaan barang/jasa

secara swakelola;

- pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa

swakelola;

- pembuatan laporan pelaksanaan pengadaan barang/ jasa;

- pengelolaan data dan informasi pengadaan untuk tahap manajemen

kontrak;

Page 4: Jabatan Fungisional Pbj

- komunikasi dan koordinasi pengadaan untuk tahap manajemen

kontrak;

- pengelolaan/penataan dokumen pengadaan untuk tahap manajemen

kontrak; dan

- evaluasi kinerja pengadaan untuk tahap manajemen kontrak.

d. Manajemen Informasi Asset, meliputi :

- penyampaian informasi aset hasil pengadaan barang/jasa;

- inventarisasi kebutuhan aset dalam rangka pengadaan barang/jasa;

- pengelolaan data dan informasi pengadaan untuk tahap manajemen

informasi aset;

- komunikasi dan koordinasi pengadaan untuk tahap manajemen

informasi asset;

- pengelolaan/penataan dokumen pengadaan untuk tahap manajemen

informasi aset; dan

- evaluasi kinerja pengadaan untuk tahap manajemen informasi aset.

Persyaratan Pengangkatan Pertama (Pasal 27 ayat 1) bagi Pengelola

Pengadaan Barang/Jasa adalah :

a. berijazah paling rendah Sarjana Strata Satu (S1)/Diploma IV sesuai

kualifikasi yang ditetapkan oleh Kepala LKPP;

b. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a;

c. memiliki sertifikat ahli pengadaan nasional tingkat pertama;

d. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam

Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3), paling rendah bernilai

baik dalam 1 (satu) tahun terakhir

Dengan keluarnya peraturan tersebut, setiap pegawai negeri yang akan

menduduki jabatan fungsional pengelola pengadaan di seluruh Indonesia

diharapkan akan semakin profesional dan berkualitas, selain itu juga, terarah dan

terjamin karirnya.

Untuk mendukung implementasi jabatan fungsional pengadaan, selain

menerbitkan peraturan bersama LKPP-BKN, LKPP sebagai instansi Pembina

Pengelola Pengadaan Barang/Jasa juga menyusun peraturan pendukung yang

diantaranya adalah peraturan kepala LKPP mengenai juknis pelaksanaan

jabatan fungsional serta Peraturan Presiden tentang tunjangan fungsional

pengelola pengadaan barang/jasa pemerintah, yang mudah-mudahan akan

terealisasi dalam waktu yang tidak lama lagi.