JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish...

32
1217 Ensiklopedi Nurcholish Madjid F J JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM Salah satu ujung dari garis eks- tremitas pandangan teologis ialah mereka yang menganut paham ke- terpaksaan manusia di hadapan ke- hendak Tuhan Yang Mahakuasa. Mereka menganggap bahwa manu- sia tidak berdaya menghadapi ke- tentuan Tuhan dan kehendak-Nya. Karena itu, bagi mereka manusia tidak dapat dituntut untuk ber- tanggung jawab atas tingkah- lakunya, baik maupun buruk, sebab semuanya berasal dari Tuhan me- nurut kehendak-Nya yang mutlak. Manusia memperoleh kebahagiaan atau kesengsaraan hanyalah atas ke- hendak Tuhan semata. Paham ini secara teknis disebut Jabariah (Arab: Jabariyah”, artinya “Paham Keter- paksaan [Manusia])”. Seperti bisa diduga, paham Jabariah itu mendapatkan pasaran- nya yang kuat di kalangan penguasa dengan kecenderungan zalim, ka- rena keperluan mereka kepada ke- rangka intelektual dan teologis yang membenarkan tindakan-tindakan mereka. Dan inilah yang terjadi pada perkembangan Islam setelah khalifah yang empat awal. Para penguasa ‘Umayah di Damaskus, seolah-olah karena didorong oleh keinginan membela dan melin- dungi nama Utsman ibn Affan, tapi juga untuk kepentingan mereka sendiri mempertahankan keku- asaan, menunjukkan gejala paham Jabariah. Jika, toh tidak dalam bentuk rumusan-rumusan inte- lektual dan teologis, gejala Jabariah para penguasa Umayah itu me- nampakkan diri secara jelas dalam praktik. Bila diperingatkan bahwa tindakan-tindakan mereka yang menindas rakyat dan mengekang perkembangan pemikiran di ka- langan umat itu menyalahi se- mangat Islam dan bahwa mereka harus mempertanggungjawabkan kezaliman itu di hadapan umat, selain di hadapan Tuhan kelak di akhirat, rezim Umayah itu akan me- nolak dengan mengatakan: Kami tidak bisa dimintai tanggung jawab atas tindakan-tindakan kami. Se- bab, Tuhanlah yang menghendaki semuanya itu. Hanya pada-Nyalah

Transcript of JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish...

Page 1: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1217Ensiklopedi Nurcholish Madjid

JJABARIAH TEOLOGIPENGUASA ZALIM

Salah satu ujung dari garis eks-tremitas pandangan teologis ialahmereka yang menganut paham ke-terpaksaan manusia di hadapan ke-hendak Tuhan Yang Mahakuasa.Mereka menganggap bahwa manu-sia tidak berdaya menghadapi ke-tentuan Tuhan dan kehendak-Nya.Karena itu, bagi mereka manusiatidak dapat dituntut untuk ber-tanggung jawab atas tingkah-lakunya, baik maupun buruk, sebabsemuanya berasal dari Tuhan me-nurut kehendak-Nya yang mutlak.Manusia memperoleh kebahagiaanatau kesengsaraan hanyalah atas ke-hendak Tuhan semata. Paham inisecara teknis disebut Jabariah (Arab:Jabariyah”, artinya “Paham Keter-paksaan [Manusia])”.

Seperti bisa diduga, pahamJabariah itu mendapatkan pasaran-nya yang kuat di kalangan penguasadengan kecenderungan zalim, ka-rena keperluan mereka kepada ke-rangka intelektual dan teologis yangmembenarkan tindakan-tindakan

mereka. Dan inilah yang terjadipada perkembangan Islam setelahkhalifah yang empat awal. Parapenguasa ‘Umayah di Damaskus,seolah-olah karena didorong olehkeinginan membela dan melin-dungi nama Utsman ibn Affan, tapijuga untuk kepentingan merekasendiri mempertahankan keku-asaan, menunjukkan gejala pahamJabariah. Jika, toh tidak dalambentuk rumusan-rumusan inte-lektual dan teologis, gejala Jabariahpara penguasa Umayah itu me-nampakkan diri secara jelas dalampraktik. Bila diperingatkan bahwatindakan-tindakan mereka yangmenindas rakyat dan mengekangperkembangan pemikiran di ka-langan umat itu menyalahi se-mangat Islam dan bahwa merekaharus mempertanggungjawabkankezaliman itu di hadapan umat,selain di hadapan Tuhan kelak diakhirat, rezim Umayah itu akan me-nolak dengan mengatakan: Kamitidak bisa dimintai tanggung jawabatas tindakan-tindakan kami. Se-bab, Tuhanlah yang menghendakisemuanya itu. Hanya pada-Nyalah

Page 2: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1218 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

kekuasaan untuk menentukan ke-baikan atau keburukan!

JABARIAH VS QADARIAH

Kaum Mu’tazilah dikenal sebagaikaum rasionalis Islam. Secarateologis, mereka sebetulnya me-rupakan titisan kaum Khawarij.Ketika Khawarij tampil sebagaigerakan politik, sebetulnya telahada bibit-bibit teologi yang bermuladari isu pembunuhan ‘Utsman. Se-bagai penggantinya, Ali menerimabanyak tuntutan untuk menemu-kan siapa pembunuhya. Tetapi iatidak bisa, sehingga ‘A’isyah meme-ranginya dan kalah. Suasana Madi-nah yang sudah tidak mendukung,membuat ‘Ali pindah ke Kufah.Namun, di sini Ali menghadapi pe-nentang lainnya, Muawiyah danterjadilah pertempuran. Akhir daripertempuran itu adalah sebuahkompromi yang berakibat kekecewa-an pada pengikut Ali garis keras.

Mereka yang kecewa ini keluardari barisan ‘Ali dan menamakandirinya al-Syûrâ. Tetapi karenamereka keluar (khurûj) dari jamaah,maka kelompok ini kemudian lebihdikenal dengan sebutan Khawarij.Khawarij inilah yang mengangkatisu bahwa orang Islam yang me-lakukan kejahatan (dosa besar)menjadi kafir dan harus dibunuh.

Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telahmelakukan dosa besar denganberbuat zalim dalam menjalankankekhalifahan. Selama 12 tahun men-jadi khalifah, enam tahun pertamadijalani ‘Utsman dengan bagus.Menurut Ibn Taimiyah, yang men-jadi masalah enam tahun berikut-nya adalah ketika Utsman mulaimenunjukkan gejala nepotisme.Selain ‘Utsman, yang dituduh zalimdan harus dibunuh adalah Ali; halini dikarenakan ia telah membuatkesepakatan dengan Muawiyahyang dipandang sudah kafir. KaumKhawarij berhasil membunuh Ali,tetapi gagal membunuh Muawiyahyang telah menjadi raja.

Yang menarik, kenapa kaumKhawarij menyatakan bahwa orangIslam yang berdosa besar itu harusdibunuh. Menurut mereka, manu-sia diberi kemampuan untuk memi-lih pekerjaannya sendiri. Kalauternyata dia memilih berbuat jahat,maka sepenuhnya menjadi tang-gung jawab pribadi. Inilah yangdisebut Qadariah, paham bahwamanusia itu mampu memilih pe-kerjaannya sendiri.

Pendapat ini ditentang olehBani Umayah dengan mengatakantidak begitu. Menurut mereka,‘Utsman tidak boleh dibunuh dandia tetap Islam karena semua ke-jahatan yang dilakukannya sudahditakdirkan oleh Tuhan. Ini yang

Page 3: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1219Ensiklopedi Nurcholish Madjid

disebut Jabariah. Qadariah-Jabariahini menjadi anticode dan merupakandua paham yang mendominasiIslam waktu itu. Ketika Khawarijsebagai gerakan politik mati, teo-loginya yang sangat antroposentris,berpusat kepada manusia, menjelmakembali ke da-lam Mu’tazilah.Mereka me-netapkan segalasesuatu berda-sarkan rasio.

Baik Jaba-riah maupunQadariah sebagai teologi mem-punyai kelemahan masing-masing.Kalau seluruh pekerjaan itu hasilkarya manusia, seperti kata Qada-riah, maka itu bisa menjadi ancam-an bagi tauhid karena seolah-olahmanusia menuhankan kemampu-annya sendiri. Tetapi, kalau seluruhpekerjaan kita ditentukan olehTuhan, seperti kata Jabariah, makakonsep pahala dan dosa menjaditidak masuk akal; kalau pahala dandosa merupakan balasan dari per-buatan, maka yang mendapat pa-hala dan dosa adalah Allah sendiri,bukan manusia. Di tengah tarik-menarik inilah muncul Asy‘ari. Iasukses menengahi antara keduanya.Menurutnya, memang betul bahwaseluruh perbuatan manusia itu bua-tan Tuhan, tetapi tidak berarti bah-wa manusia tidak bertanggung ja-wab atas perbuatannya; perbuatan

baik akan mendapat pahala, per-buatan jahat akan mendapat dosa.Dia memperkenalkan istilah yangbernama kasb, keputusan pertamaketika melakukan sesuatu. Kasb ini-lah yang menjadi milik manusia,dan karena itu menjadi tempat

tanggung jawabmanusia. Memangkasb itu rumit,dan karena terlalumenekankan pa-da ide bahwa se-luruh perbutanmanusia ditentu-

kan oleh Allah, maka akhirnya kasbtergelincir kepada Jabariah.

JALAN HIDUP

Sejalan dengan tidak bolehnyapaksaan dalam agama, terdapatisyarat dalam Kitab Suci bahwa se-tiap kelompok manusia telah di-tetapkan oleh Allah jalan hidup me-reka sendiri, yang kemudian meng-hasilkan kemajemukan masyarakat(pluralitas sosial), yakni kemaje-mukan yang ditegaskan hanyaTuhanlah yang mengetahui apa se-bab dan hikmahnya: … Untuk se-tiap kelompok dari kamu telah Ka-mi (Tuhan) buatkan jalan dan cara(hidup). Jika seandainya Tuhanmenghendaki, tentulah Dia akanmenjadikan kamu sekalian umat

"corruption by the best is the worst"(kejahatan oleh orang baik adalahkejahatan yang terburuk)

Page 4: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1220 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

yang tunggal. Tetapi Dia hendakmenguji kamu berkenaan denganhal-hal (kelebihan) yang dianugerah-kan kepadamu. Maka berlomba-lombalah kamu dalam berbagai ke-baikan. Kepada Tuhan kembalimusemua, maka Dia pun akan men-jelaskan hal-hal yang di dalamnyadahulu kamu berselisih (Q., 5: 48).Juga patut diperhatikan firman Ila-hi, Dan bagi setiap umat telah Kamibuatkan (tetapkan) suatu jalan (hi-dup) yang mereka tempuh. Makajanganlah sekali-sekali mereka (yangmenempuh jalan hidup yang berbedadari jalan hidupmu) itu menentang-mu dalam perkara ini, dan ajaklahmereka ke (jalan) Tuhanmu. Sesung-guhnya engkau (Muhammad) beradadalam petunjuk yang lurus (Q., 22:67).

Dari prinsip bahwa setiap ke-lompok manusia pernah datangkepadanya utusan Tuhan (pengajarkebenaran dan keadilan), paraulama berselisih pendapat tentangkelompok mana sebenarnya yangtergolong “para pengikut kitab suci”(Ahl Al-Kitâb): apakah jugameliputi kelompok-kelompok aga-ma lain di luar agama-agama Ibra-him, yakni selain Islam sendiri,Yahudi dan Kristen? Dalam hal inirelevan sekali mengemukakan pen-dapat ulama besar Indonesia, AbdulHamid Hakim, salah seorang pen-diri Madrasah Sumatra Thawalib diPadang Panjang, Sumatra Barat.

Dengan mengemukakan firmanIlahi yang menegaskan adanya rasulatau pengajar kebenaran untuk se-tiap kelompok manusia, dan de-ngan mengacu kepada Tafsîr al-Thabarî, Abdul Hamid Hakimmenegaskan bahwa “orang-orangMajusi, orang-orang Sabean, orang-orang Hindu, orang-orang China(penganut Konghucu) dan kelom-pok-kelompok lain yang samadengan mereka, seperti orang-orangJepang, adalah para pengikut kitab-kitab suci (Ahl Al-Kitâb) yang me-ngandung ajaran tauhid, sampaisekarang.” Dia juga menyatakan“bahwa kitab-kitab suci mereka itubersifat samawi (datang dari langit,yakni wahyu Ilahi), yang mengalamiperubahan yang menyimpang(tahrîf) sebagaimana telah terjadipada kitab-kitab suci orang-orangYahudi dan Kristen yang datanglebih kemudian dalam sejarah.”Oleh karena itu, tidak banyakperbedaan antara seorang penganutkitab suci dan seorang beriman(muslim), sebab “dia berimankepada Tuhan dan menyembah-Nya, dan beriman kepada para nabidan kepada kehidupan yang lain(akhirat) beserta pembalasan dikehidupan lain itu, dan dia meng-anut pandangan hidup (agama)tentang wajibnya berbuat baik danterlarangnya berbuat jahat.” Itulahsebabnya, pemerintahan oleh orangMuslim sejak masa lalu sampai hari

Page 5: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1221Ensiklopedi Nurcholish Madjid

ini selalu melindungi agama-agamalain yang tidak menganut paganis-me (syirik).

JALAN HIDUP BERMORAL

Menempuh jalan hidup bermo-ral pada dasar-nya bukanlahsuatu keharusanyang dipaksa-kan dari luardiri manusia.Sebaliknya, iamerupakan ba-gian dari sifatmanusia sendiri, sehingga me-nempuh jalan hidup bermoral tidaklain daripada memenuhi nature-nyasendiri. Pasalnya manusia menurutkejadian asalnya adalah makhlukfitrah yang suci dan baik, dankarenanya berpembawaan kesuciandan kebaikan (Q., 30: 30). Karenakesucian dan kebaikan itu fitri danalami bagi manusia, maka ia mem-bawa rasa aman dan tenteramdalam dirinya (Q., 47: 2). Sebalik-nya, kejahatan adalah tidak fitriatau alami pada manusia, sehinggakarenanya akan membawa kegeli-sahan dan konflik dalam diri manu-sia (Q., 2: 57).

Namun, di samping fitrahnya,manusia juga memiliki sifat kele-mahan (Q., 4: 28). Kelemahan itu

bukanlah kejahatan an sich, tetapimenjadi pintu bagi masuknya keja-hatan pada manusia. Karena kele-mahannya itu manusia tidak selalusetia kepada fitrahnya sendiri.Meskipun kejahatan lebih disebab-kan oleh faktor yang datang dariluar, tapi karena ia masuk padamanusia melalui suatu kualitas

yang inheren pa-da dirinya, yaitukelemahan, makakejahatan punmerupakan bagi-an dari hakikatmanusia, sekali-pun merupakanhakikat sekunder

(hakikat primernya tetap fitrahnyayang suci). Adalah keteganganantara kedua kecenderungan primerdan sekunder itu yang membuatmanusia makhluk moral, dalam artibahwa ia menentukan dan memilihsendiri tindakannya, baik maupunburuk, kemudian harus memper-tanggungjawabkannya.

JALAN KERUHANIAN, JALANPENYUCIAN

Menurut ungkapan sastrawanDante, jalan keruhanian dapat di-analogikan sebagai purgatorio, ataupenyucian. Lewat jalan itu orangmenjadikan dimensi ruhaniahnya

Budi pekerti luhur adalah salahsatu wujud kedirian manusia yangpaling tinggi. Di hadapan budi pe-kerti luhur semua kekuatan, baikfisik maupun mental, juga kekua-saan, tidak akan berdaya.

Page 6: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1222 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

semakin peka dan responsif ter-hadap panggilan-panggilan kebe-naran; atau dalam istilah lain, me-nimbulkan kepekaan ruhaniah yangselalu mengajak dan membimbingmanusia ke jalan yang lurus danbenar.

Adapun disebut ruhani karenabersifat cahaya (nur). Ia menjadiistilah atau sebutan bagi hati kecilatau nurani, karena hakikat hatikecil selalu mengajak dan mencintaikebenaran.

Berkaitan dengan persepsi ke-dekatan dengan Allah Swt., tentu-nya hal tersebut bukan sesuatuyang diperoleh tanpa usaha danperjuangan. Sebaliknya, kedekatanruhaniah merupakan hasil darisebuah spiritual mutual responsivity,atau hasil usaha timbal balik.Dalam Al-Quran disebutkan bahwakedekatan dengan Allah Swt.,menjadi ciri orang beriman, Orang-orang yang beriman ialah merekayang apabila disebut Allah, tergetarhatinya dan bila ayat-ayat-Nyadibacakan kepada mereka, bertam-bah kuat imannya, dan hanya kepadaTuhan mereka tawakal (Q., 8: 2).

Dari pernyataan Al-Quran terse-but terlihat bahwa mudah tergetar-nya hati adalah indikasi kualitas hatiyang responsif karena memilikikedekatan secara ruhaniah denganAllah Swt.

Namun, perlu diingat bahwahakikat pengalaman ruhaniah ada-

lah sangat pribadi, antara satu orangdengan lainnya tidak serupa. Halini dapat dilihat ketika seseorangmenjalankan suatu ibadah—contohyang sangat populer adalah penga-laman menjalankan ibadah haji.Pengalaman seseorang dengan yanglainnya berbeda-beda: ada yangmendapatkan pengalaman ruhaniahyang sangat mendalam dan luarbiasa sehingga ia mampu menderai-kan air mata, menangis, terharu,dan terlihat sangat khusyuk. Se-mentara itu, ada juga orangyang biasa-biasa saja meski telahberulang kali menunaikan ibadahhaji.

Hal yang demikian itu erat ka-itannya dengan kadar kepekaan hatinurani. Kepekaan ruhaniah akansemakin tinggi kualitasnya kalauseseorang berusaha secara terus-menerus, atau dalam istilah yanglebih populer disebut bermuja-hadah, sebagaimana disebutkandalam Al-Quran, Maka ingatlahAku, Aku akan mengingat kepadamu,bersyukurlah kepada-Ku dan jangan-lah ingkar (Q., 2: 152).

JALAN LURUS

Setiap kali shalat, kita berdoamelalui surat Al-Fâtihah, Ya Tuhantunjukkanlah kami jalan yang lurus,yaitu jalan mereka yang telah Engkau

Page 7: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1223Ensiklopedi Nurcholish Madjid

berikan kebahagiaan, bukan jalanyang Engkau murkai, dan bukanjalan mereka yang sesat. Tafsir-tafsirmengatakan bahwa jalan merekayang temurka itu ialah jalan yangterlalu banyak menekankan keadil-an semata tanpa ihsân, sedangkanjalan yang sesat ialah jalan yangterlalu banyak memberikan tekanankepada ihsân tanpa keadilan. Jalanihsân saja akan kehilangan ketegaranmoral dan hukum. Sulitnya ber-islam ialah menjaga keseimbanganantara keduanya, sehingga kita ha-rus berdoa setiap hari. Kalau seka-dar berkenaan dengan hukum, itugampang dilakukan; orang salah,maka dihukum. Kalau mau me-maafkan, maka maafkan saja; tidakada kesulitan. Tapi kapan harusditegakkan hukum dan kapan harusmemaafkan, itu yang sulit.

Nabi Muhammad Saw., dengancontoh-contoh yang terekam dalamhadis banyak melakukan hal itu.Pada dasarnya hukum harus di-tegakkan, orang zina harus dihu-kum dengan rajam. Tetapi, adaperistiwa di mana Nabi sepertinyatidak mau merajam seorang wanitayang datang kepada beliau melaporbahwa ia telah berzina. Nabi “me-lengos” saja seolah tidak mau de-ngar. Kemudian, pada hari keduaperempuan itu datang lagi melaporkepada Nabi. Tetapi Nabi tetap“melengos” dan tidak memperhati-kannya. Seolah-olah beliau mau bi-

lang, sudahlah itu urusanmu! Hariketiga perempuan itu datang lagi.Waktu melaporkan ada orang lainyang mendengar. Akhirnya, perem-puan itu terpaksa dihukum. Jikatidak, nanti akan menimbulkankesalahpahaman, seolah-olah kesa-lahan seperti itu tidak perlu dihu-kum. Tetapi kalau seandainya wani-ta itu tidak datang lagi (hanya seka-li datang dan dibiarkan oleh Nabi),maka tidak akan terjadi apa-apa.

Apa hikmah dari peristiwa terse-but? Bahwa dosa itu, sebagaimanadiajarkan agama kita, lebih mudahdimaafkan oleh Tuhan kalau kitatidak siarkan. Yang terjadi seringterbalik, berbuat dosa malah bang-ga dan disiarkan kepada orang lain.Tuhan malah tidak memaafkansama sekali, karena itu menjadi dosasosial dan tidak lagi individual.Suatu dosa itu akan lebih mudahdimaafkan oleh Allah kalau masihdiklaim sebagai masalah pribadi.

JALAN TEGAK LURUS

Seluruh ibadah sebenarnya un-tuk mengingat Tuhan dalam artisebenarnya, sehingga disistematisasimelalui zikir formal seperti yang di-ajarkan oleh tarekat. Tetapi itu se-mata-mata institusionalisasi daribudaya zikir. Sedangkan lukisanzikir dalam Al-Quran adalah suatu

Page 8: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1224 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

kegiatan yang tidak mengenal tem-pat dan waktu, baik pada waktuberdiri, duduk, dan berbaring (Q.,3: 191), tidak ada henti. Perintahshalat adalah perintah untuk zikir,...dirikan shalat untuk mengingatAku (Q., 20: 14). Semua pekerjaankita menjadi zikir asalkan dimensi-nya mendorongkita kepada Tuhan.Inilah yang na-manya al-shirâthal-mustaqîm (ja-lan lurus); tidakhanya lurus hori-zontal, tetapi ju-ga lurus vertikal,karenanya seringjuga diterjemah-kan dengan tegak lurus.

Penyebutan jalan lurus, menurutBuya Hamka, muncul karena jarakantara dua tempat yang palingdekat. Disebut jalan lurus jugadengan maksud tersedianya banyakjalan bagi orang yang ingin kembalikepada Tuhan, meskipun sebagianjalan itu menyimpang.

Kalau orang tidak bisa kembalikepada asal maka sama saja denganorang yang keluar rumah dan tidakbisa pulang; itulah sesat (tidak bisakembali ke asal). Bisa dibayangkankalau kita keluar rumah tetapi tiba-tiba tidak tahu jalan pulang dangelap di mana-mana; tentu itumenimbulkan kesengsaraan (dlalâ-lah). Karena itu secara khusus kita

berdoa dalam surat Al-Fâtihah, ...bukan (jalan) mereka yang mendapatmurka, bukan (jalan) mereka yangsesat jalan,” (Q., 1: 7). MenurutIbn Taimiyah, Tuhan masih bisamemaafkan orang yang sesat, tetapitidak kepada orang yang dimurkai.Hal ini karena dia sendiri yang

tidak maukembali.

Ingat kepadaAllah yang dise-but zikir sebe-narnya lebih me-rupakan sikapbatin daripadasikap lahir. Daningatlah Tuhan-mu dalam hati-

mu, dengan rendah hati dan rasagentar, dan tanpa mengeraskansuara; waktu pagi dan petang, ja-nganlah kamu termasuk orang yanglalai (Q., 7: 205). Perasaan takut disini adalah dalam arti merasakankeagungan Tuhan. Karena itu, sa-ngat tepat kalau dikatakan bahwasebetulnya zikir adalah suatu carauntuk menyadarkan kita bahwaTuhan hadir dalam hidup kita, karenamemang Tuhan beserta kita di manapun berada, Dan Dia bersama kamu dimana pun kamu berada (Q., 57: 4),Milik Allah timur dan barat; ke manapun kamu berpaling, di situlah kehadiranAllah (Q., 2: 115). Ayat ini menegaskanbahwa Tuhan Mahahadir. Itulahsebabnya kenapa ketika Abu Bakar

Page 9: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1225Ensiklopedi Nurcholish Madjid

ketakutan hampir ketahuan olehorang Quraisy dalam persembunyi-annya di Gua Tsur, dengan tenangNabi berkata, “Jangan sedih, Allahbersama kita” (Q., 9: 40).

Kedekatan Tuhan dengan kitamestinya tidak membuat kita lupakepada Tuhan sebagai asal dan tuju-an hidup, innâ lillâhi wa innâilayhi râji‘un. Lupa kepada Tuhanberarti Tuhan lupa kepada diri kitasendiri. Peringatan Allah, Danjanganlah seperti mereka yangmelupakan Allah; dan Allah akanmembuat mereka lupa akan dirisendiri (Q., 59: 19). Metafor yangdipergunakan untuk melukiskanorang dalam posisi ini adalah al-zhulumât, orang yang berada dalamkegelapan. Ibarat sebuah nûr,agama mengeluarkan orang darikegelapan kepada cahaya. Cahayaini diperlukan untuk kebahagiaan.

Berada dalam kegelapan adalahkesengsaraan yang sangat besar.Karena itu, mestinya kita tidak lupakepada Tuhan dan kepada diri sen-diri. Maka Allah mengingatkan,Berdoalah kepada Tuhanmu dengankerendahan hati (penuh haru—NM)dan suara perlahan (rahasia—NM)(Q., 7: 55). Perlu digarisbawahi disini bahwa zikir sebenarnya me-rupakan masalah private, masalahpribadi antara kita dengan Allah.Dengan merujuk kepada ayat diatas, sebenarnya penggunaan loudspeaker dalam berzikir adalah ber-

masalah, atau lebih tegasnya tidakboleh dilakukan. Al-Quran meng-ajarkan kita supaya khusyuk de-ngan penuh haru dan privacy dalamberzikir, karena hanya dengan begi-tu kita akan merasakan kehadiranTuhan. Meskipun benar efek keber-samaan dalam zikir berpengaruhsecara psikologis, tetapi yang palingpenting dalam zikir adalah dalamhati. Itu yang disebut zikir khafî.

JALAN TENGAH

Jika diperhatikan lebih men-dalam apa yang dimaksud dengan“kedaulatan rakyat” tidak lain ialahhak dan kewajiban manusia, mela-lui masing-masing pribadi anggotamasyarakatnya, untuk berpartisipasidan mengambil bagian dalam pro-ses-proses menentukan kehidupanbersama, terutama di bidang politikatau sistem kekuasaan yang meng-atur masyarakat itu. Partisipasi inisendiri merupakan kelanjutan wajardari hak setiap orang untuk me-milih dan menentukan jalan hidupdan perbuatannya yang kelak akandipertanggungjawabkan kepadaPenciptanya, yaitu Allah, TuhanYang Maha Esa, secara pribadi mut-lak. Sebab, dari pilihan dan penen-tuannya sendiri itulah seorang pri-badi akan mengalami kebahagiaanatau kesengsaraan abadi dalam

Page 10: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1226 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

kehidupan setelah mati. Karena itu,semua hal tersebut bermuara padaadanya hak-hak yang sangat asasipada setiap pribadi manusia.

Namun, karena manusia adalahmakhluk sosial, maka tekanan yangterlalu berat kepada hak pribadiakan berakibat tumbuhnya sikap-sikap dan pandangan hidup yangmenyalahi nature-nya sebagaimakhluk sosial itu. Maka egoisme,otoritarianisme, tiranisme, dan lain-lain yang serba-berpusat kepadakepentingan diri sendiri denganmengabaikan kepentingan oranglain, adalah sangat tercela. Justrusikap-sikap terbuka, lapang dada,penuh pengertian, dan kesediaanuntuk senantiasa memberi maafsecara wajar dan pada tempatnya,adalah sangat terpuji. Gabunganserasi antara hak pribadi dankewajiban sosial itu itu menghasil-kan ajaran tentang “jalan tengah”(wasath), wajar dan fair (qisth) sertaadil (‘adl), yaitu sikap-sikap yangsecara berulang-ulang ditekankandalam Kitab Suci.

JANGAN SOK SUCI

Al-Quran mengatakan, Dia lebihtahu mengenai kamu wahai manusiaketika Dia menciptakan kamu daritanah dan ketika kamu menjadijanin-janin dalam perut ibumu,

maka itu janganlah kamu sok suci.Dia lebih tahu di antara kamu siapayang paling takwa (Q., 53: 32).

Ada hadis yang melukiskanbahwa nanti di akhirat ketika se-mua orang sudah selesai dihitung(hisâb), maka ada yang masuk surgadan ada yang masuk neraka, laluTuhan memerintahkan kepadaMalaikat untuk melihat-lihat keneraka, agar ia tidak salah mema-sukkan orang yang mestinya tidakmasuk neraka. Sebagai ilustrasinya:Malaikat pergi ke neraka, lalu se-mua orang di neraka mengetahuidan bertanya, “Untuk apa Malaikatdatang ke situ?” Malaikat men-jawab, “Kalau-kalau ada yang salahmasuk neraka”. Dan mereka semuamengacungkan tangan. “Mengapakamu merasa bahwa kamu masukneraka ini salah?”, tanya Malaikatpada salah seorang di antara mereka.“Lho, begini-begini, saya ini dulupernah sedekah”, jawabnya. Malai-kat melihat catatannya. “Oh kamubetul, tapi menurut catatan saya ka-mu sedekah itu cuma untuk pamerdan agar tidak dicela orang”.

Ada berbagai macam alasan yangdikemukakan para penghuni nerakauntuk meyakinkan Malaikat bahwamereka tidak pantas berada di situ.Ada yang merasa saleh, merasa derma-wan, menjadi aktivis, menjadi refor-mis, dan sebagainya. Tapi di pojoksebelah sana ada orang yang malu-malu mengangkat tangan. Malaikat

Page 11: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1227Ensiklopedi Nurcholish Madjid

bertanya kenapa dia ragu-ragu meng-angkat tangan. “Saya enggak meng-angkat tangan kok,” katanya, “Sayatahu saya memang pantas di nerakakarena tidak punya kebaikan.” Mala-ikat menanyakan namanya lalu me-lihat catatan. “Wah, ini kebaikankamu, dalam catatan saya kamu dulupernah memberi uang Rp.5.000,-kepada pengemis.” Ternyata dia tidakmengingat kejadian itu. Malaikatmengingatkan jam, hari, dan tanggalkejadian itu. Tapi tetap saja orang itutidak mengingatnya. “Oh kalaubegitu kamu yang salah dimasukkandalam neraka”, kata Malaikat. Laludiangkatlah orang itu dan dibawa kesurga, karena dia bersedekah namuntidak merasa melakukannya dan tidaksok suci.

Jadi, sok suci itu adalah suatubentuk kesombongan, dan Al-Quranmengatakan bahwa Allah tidak sukakepada orang sombong. Hadis jugamengatakan bahwa pintu yang pa-ling rapat menutup orang masuksurga ialah kesombongan. Itulahdosanya iblis. Ketika Allah memintaiblis untuk bersujud kepada Adam,iblis menolak karena merasa lebihtinggi dari Adam, padahal paramalaikat saja bersujud. Karena itu,Allah berfirman, “abâ wastakbara wakâna min al-kâfirîn” (ia enggan dantakabur, dan ia adalah termasukgolongan kafir [Q., 2: 34]).

JANJI ALLAH

Ketika merasa telah menjadiorang yang beriman dan melakukankewajiban-kewajiban formal, na-mun janji Allah tidak kunjung da-tang, maka berarti ada unsur sunna-tullah yang tidak dipenuhi. Itulahyang harus dicari sehingga akanmemperoleh rahmat dari Allahyang tidak hanya sebagai Rahîmtetapi sebagai Rahmân. Rahîmadalah kasih Allah di akhiratberdasarkan iman, tidak peduli soalkehidupan lahiri seseorang, sedang-kan rahmat adalah kasih Allah seba-gai Rahmân, yang dalam tafsirdisebut sebagai rahmat Allah didunia. Ini penting untuk direnung-kan dengan baik, dan tentunyatidak mudah dicapai. Namun,manusia diperintahkan oleh Allahuntuk selalu berusaha atau mujâ-hadah (berusaha sungguh-sung-guh). Apabila manusia berusahasungguh-sungguh maka Allah pastiakan menunjukkan berbagai jalantidak hanya satu. Dan merekaberjuang di jalan Kami, niscaya Ka-mi bimbing mereka ke jalan Kami.Allah sungguh bersama orang yangmelakukan perbuatan baik (Q., 29:69). Dalam ayat yang lain jugadinyatakan, Dengan itu Allahmemberi petunjuk kepada siapa sajayang mengikuti keridlaan-Nyamenuju jalan kedamaian dankeselamatan, dan mengeluarkan

Page 12: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1228 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

mereka dari kegelapan kepadacahaya, dengan izin-Nya dan me-nunjuki mereka jalan yang lurus (Q.,5: 16).

Jalan keselamatan itu tidak ha-nya satu, tetapi banyak; bukan sabîltetapi subul. Inilah yang harus dicari dan diusahakan setiap haridengan mencu-rahkan seluruhdana dan dayakita. Hal ini se-suai dengan fir-man Allah ke-pada Nabi Mu-hammad dalambentuk peringat-an, Katakanlah,“Aku mengingat-kan kamu hanya satu hal: Supayakamu menghadap Allah berdua-dua,atau sendiri-sendiri, kemudianmerenungkan (dalam dirimu):Kawanmu tidak berpenyakit gila; iahanya seorang pemberi peringatankepada kamu, sebelum kamu meng-hadapi azab yang dahsyat,” (Q., 34:46).

Umumnya umat Islam hanyasampai kepada beribadah, tetapitidak berpikir. Oleh karena itu,banyak sekali mereka kehilanganunsur-unsur sunnatullah, sehinggamereka juga kehilangan realisasidari janji-janji Allah yang telahdisebutkan dalam kitab suci.

JASA TASAWUF

Sudah menjadi fakta sejarah bah-wa sufisme pernah mengalami pe-nyimpangan dari Sunnah yang sa-ngat jauh. Tetapi tidaklah adil kalauhanya menimpakan tanggung jawabpenyimpangan ini pada dunia tasa-wuf. Karena, kita juga tidak bisa

mengingkari jasa-jasa yang pernahdiberikan kaumsufi kepada agamaIslam. Pada saatkaum Muslimmengalami ke-munduran dalamhal kekuatanpolitik dan mi-liter, serta mun-

durnya kegiatan intelektual Islampada abad ke-12 dan ke-13, gerak-an-gerakan sufilah yang memeliharajiwa keagamaan di kalangan kaumMuslim. Mereka pulalah yang men-jadi perantara bagi tersebarnyaagama Islam keluar dari daerahTimur Tengah, terutama ke AsiaTenggara, termasuk Indonesia danpedalaman Afrika. Para pedagang,pengembara, dan pengamal tasawufmerupakan juru tablig utamapenyebaran agama Islam ke daerah-daerah tersebut, baru kemudiantugas itu diteruskan dan diselesaikanoleh ulama-ulama ahli fiqih dan ahlikalam.

Bahkan, di beberapa tempat,seperti di India, struktur organisasi

Ketahuilah bahwa sesungguhnyaharta-bendamu dan anak-anakmuadalah ujian (fitnah) (dari Tuhan),dan sedangkan Allah sesungguh-nya menyediakan pahala yangagung.

(Q., 8: 28)

Page 13: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1229Ensiklopedi Nurcholish Madjid

gerakan tasawuf telah membentukmasyarakat setempat begitu rupasehingga mendekati pola-pola yangada di dunia Islam (Timur Tengah),dan ini sangat mendukung bagipenyebaran Islam selanjutnya. Ditempat-tempat yang terdapat peng-ikut tarekat hampir selalu bisa di-temukan suatu pondokan atauzâwiyah guna menampung parafakir yang hendak melakukan wiridatau suluk. Zâwiyah dalam per-kembangannya berubah menjadigilda-gilda dan pusat-pusat kegiat-an ekonomi, pusat pendidikan.Bahkan tidak jarang menjadi cikalbakal kekuatan politik yang besarpengaruhnya di kemudian hari.

Keadaan serupa juga berlaku diIndonesia. Pusat-pusat penyebaranIslam yang mula-mula, khususnyadi Jawa seperti di daerah Ampeldan Giri, agaknya merupakan sam-bungan sistem zâwiyah di India danTimur Tengah, yang kemudian ber-kembang menjadi pondok ataupesantren seperti yang dikenalsekarang. Dianggapnya para tokohpenyebar ajaran Islam itu sebagaiwali yang keramat menunjukkankuatnya pengaruh segi tasawuf da-lam ajaran-ajarannya. Sebab, keper-cayaan kepada wali merupakan bagi-an penting dalam rangkaian pahamsufi.

Tentang bagaimana bentuk hu-bungan yang sebenarnya antarasufisme dengan mistik Jawa yang

kemudian dikenal dengan kebatinanpernah menjadi bahan diskusi yanghangat di Indonesia. Satu hal yangbarangkali mendekati kepastianadalah bahwa pembawaan-pem-bawaan mistis pada orang Jawakhususnya dan orang Indonesiaumumnya––yang merupakan waris-an ajaran-ajaran agama Hindu-Buddha––telah membantu mema-tangkan kesiapan bangsa ini me-nerima kedatangan agama Islammelalui tasawufnya itu. Sebaliknyadalam perkembangannya, sufismetelah ikut mempengaruhi ajaran-ajaran mistik setempat, sehingga ter-dapat perbendaharaan keislamanpadanya. Memang dalam kenyata-annya, ajaran-ajaran tasawuf me-rupakan bagian dari ajaran-ajaranIslam yang paling mudah dan cepatmenyesuaikan diri dengan unsur-unsur mistik setempat.

Tetapi, kalau dilihat parapengikut tasawuf di pesantren-pesantren di Jawa, ternyata merekatidak begitu paham dengan sastramistik Jawa sendiri. Umumnyamereka tidak mengenal bacaan-bacaan mistik seperti yang dikenaldalam dunia kebatinan atau ke-jawen. Bahkan, mereka memandangbacaan-bacaan itu dengan curiga.Dalam mengamalkan tasawuf inimereka hanya bersandar pada sum-ber-sumber berbahasa Arab sepertiyang diajarkan oleh kiai atau gurumereka.

Page 14: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1230 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Meskipun pesantren atau pon-dok merupakan perkembangan darisistem zâwiyah yang dikembangkankaum sufi, tetapi bukan berarti se-tiap pesantren merupakan pusatgerakan tasawuf. Pada saat ini pe-santren lebih dikenal sebagai lem-baga pendidikan dan pengajaran.Sedangkan yang melakukan peran-an sebagai pusat gerakan tarekat(tasawuf ) hanya sedikit. Lebih se-dikit lagi adalah pesantren yangmengkhususkan diri dalam bidangtasawuf sebagai objek pengajaran-nya. Sufisme di Indonesia agaknyaterbatas pada segi-segi yang praktis,sedangkan segi pemikiran kontem-platifnya sangat kurang. Karena itu,perkataan “tarekat” (yaitu jalan atauajaran bertasawuf yang bersifatpraktis) adalah lebih dikenal dari-pada perkataan tasawuf, khususnyadi kalangan para pengikut awamyang justru menjadi bagian terbesardari pengikut tasawuf ini.

JENJANG PUASA

Puasa Ramadlan dibagi menjaditiga jenjang, mengikuti pembagianper sepuluh hari. Sepuluh hari per-tama adalah jenjang fisik (jasmani).Saat itu kita terlibat dalam usahamenyesuaikan diri secara jasmanidengan kebiasaan baru, menyang-kut makan, minum, dan lain-lain.

Di sinilah, shiyâm dalam arti mena-han diri diwujudkan dalam tindak-an-tindakan lahiriah yang menjadibidang kajian fiqih yang meliputipersoalan batal atau tidak batalnyapuasa.

Sementara jenjang kedua disebutjenjang nafsânî (psikologi atau ke-jiwaan), yakni menahan diri darihawa nafsu. Secara fiqih, mengikutihawa nafsu memang tidak mem-batalkan puasa, misalnya kita ma-rah-marah atau membicarakan ke-jelekan orang lain. Tetapi dalampuasa, batinnya perbuatan itu bisamembatalkan puasa. Di sini, kitadiingatkan oleh sabda RasulullahSaw., “Barangsiapa yang tidak bisameninggalkan perkataan kotor dan(tak bisa meninggalkan) perbuatankotor maka Allah tidak punya kepen-tingan apa-apa meski orang itu me-ninggalkan makan dan minum”(HR Bukhari).

Pada konteks lahiriah, meski ber-buat menurut hawa nafsu, puasayang dilakukan tetap dianggap sah.Tetapi dalam konteks nafsani, orangyang berpuasa itu tidak mendapat-kan hikmah apa-apa. Hal ini jugadiingatkan oleh ‘Umar, “Banyak se-kali orang puasa namun tidak men-dapatkan dari puasanya kecualilapar.”

Selanjutnya, pada sepuluh hariketiga, kita harus meningkat padajenjang ruhani. Dalam ranah ini,kita memasuki sesuatu yang susah

Page 15: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1231Ensiklopedi Nurcholish Madjid

sekali diterangkan, karena memangmasalah ruhani dan tidak ada ilmu-nya. Ini diketahui hanya dari beritaatau yang dalam bahasa Arabdisebut dengan naba’un. Pembawaberita itu adalah Nabi. Dari Nabi-lah diketahui apa yang bisa diperoleh dari puasa jenjang ketigaini, karena memang tidak bisaditerangkan, sehingga diungkapkanmelalui simbol-simbol, metafor-metafor, termasuk masalah LailatulQadar (Arab: laylat al-qadr). Halitu sebenarnya merupakan sebuahperlambang dari suatu capaianruhani atau perolehan ruhani yangtidak bisa diterangkan.

JEPANG DAN TURKI: DUAANTONIM BUDAYA

Jepang adalah bangsa yang mem-pertahankan keberlangsungan buda-ya, sangat menarik jika dibandingkandengan kasus Turki. Dibandingdengan Turki, Jepang sebagai bangsanon-Eropa Barat Laut secara nisbilebih kemudian dalam usahanyamembangun menjadi bangsa mo-dern. Turki, disebabkan oleh peng-alamannya yang bersifat langsungmenghadapi ancaman bangsa-bang-sa modern (Eropa Barat Laut), dapatdikatakan sebagai yang paling dinidi kalangan bangsa-bangsa non-Barat yang berusaha menjadi

“modern” melalui kegiatan-kegiatanpembangunan. Namun, semuaorang tahu bahwa sementara Jepangberhasil menjadi bangsa modernyang bahkan dalam beberapa segimelampaui negara-negara Barat,sedangkan Turki sampai sekarangmasih menunjukkan ciri-ciri “duniaketiga”, sekalipun secara nisbi lebihmaju daripada bangsa-bangsa lain dikawasan Timur Tengah.

Keadaan itu lebih menarik lagi,mengingat bahwa Turki, dari ber-bagai segi, sesungguhnya memilikiunsur-unsur yang lebih mengun-tungkan daripada yang ada padabangsa Jepang. Pertama, secarageografis Turki merupakan bagiandari kawasan yang oleh orang Yuna-ni disebut Oikoumene (Arab: al-dâ’irât al-ma‘mûrah, daerah berper-adaban), yang intinya ialah ling-kungan antara Nil di Barat danAmudarya atau Oksus di Timur. Iniberarti bahwa Turki berada dalamgaris kontinum dengan Eropa BaratLaut yang modern, yang lebihstrategis daripada Jepang. ApalagiTurki menguasai daerah-daerahbekas Bizantium, sebuah wilayahyang lebih dulu mengenal peradab-an. Ibu kotanya Istanbul, bekasKonstantinopel yang dahulu dapatdikatakan merupakan ibu kotaEropa. Kedua, Turki melalui agamaIslam adalah penganut budayadan peradaban Irano-Semitik, se-perti terwujud dalam budaya dan

Page 16: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1232 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

peradaban Islam pada puncak-pun-cak kejayaannya. Ini berarti bahwaTurki lagi-lagi memiliki kedekatandan kesinambungan dengan budayamodern, khususnya dalam bidangilmu pengetahuan dan teknologiyang lebih baik daripada Jepang.Sebab, sekalipun budaya modernEropa Barat Lautmemiliki akar-akar tertentu da-lam budaya Yu-nani Kuno, na-mun dalam halilmu pengetahu-an dan teknologilebih merupakankelanjutan daribudaya Irano-Semitik yang diwadahi oleh per-adaban Islam. Dan peradabanIrano-Semitik itu sendiri merupa-kan kelanjutan dari budaya Nil-Oksus dan sekitarnya, yang diga-bungkan secara kreatif oleh kaumMuslim.

Tetapi, kalau dibandingkandengan Jepang, Turki kalah cepatdan kurang berhasil dalam mengejarketertinggalannya dari Eropa Barat.Hal ini mungkin dapat ditemukanketerangannya dalam masalah ke-sinambungan dan keterputusan.Ketika Turki mulai membangundirinya untuk mengejar keterting-galannya dari Barat dengan melaku-kan modernisasi, para pemimpinTurki, khususnya Mustafa Kemal

Attaturk, agaknya salah memahamikemodernan itu. Ia tidak melihat-nya sebagai sesuatu yang universaldan merupakan kelanjutan logis dariwarisan budaya umat manusia.Mustafa Kemal melihat kemodern-an itu tidak lebih sebagai produkbudaya Barat sehingga cara pan-

dang itu mem-bimbingnya kearah suatu ke-yakinan bahwamenjadi modernberarti menjadiBarat, ini berartikalau Turki inginmodern harusmenjadi sepertiBarat. Karena itu,

ia melancarkan beberapa programpembaratan atau westernisasi, sejakdari usaha penggantian pakaiannasional Turki (Utsmani) denganpakaian Barat (Eropa), sampai padapenggantian huruf Arab ke hurufLatin untuk menuliskan bahasaTurki. Terutama di sini tindakannyamenukar huruf itu mempunyaiakibat yang cukup fatal bagi Turkidilihat dari segi kesinambungandan kelestarian budayanya. Hal inisangat berbeda dengan Jepang yangtetap memelihara kesinambungandengan budaya bangsanya danmemiliki rasa tanggung jawabuntuk melestarikannya. SedangkanTurki justru terputus sama sekalidari masa lampaunya, bahkan

Page 17: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1233Ensiklopedi Nurcholish Madjid

tampaknya berusaha untuk meng-ingkari masa lampau itu. Karenabangsa Jepang tidak pernah berpikirmenggantikan huruf Kanji denganhuruf Latin bagi penulisan bahasamereka, maka semua khazanahbudaya dan sastra klasik Jepangtetap dapat dibaca oleh generasidemi generasi. Dan ini terus-me-nerus mereka pupuk dan kem-bangkan sehingga menjadi unsuryang memperkaya peradaban mo-dern meraka. Maka, Jepang menjadibangsa Timur yang modern dantetap otentik. Sebaliknya, karenahuruf Arab Turki ‘Utsmani diganti-kan oleh huruf Latin, maka generasibaru Turki tidak dapat lagi mem-baca warisan budaya dan sastramereka sendiri. Akibatnya, semua-nya harus dimulai dari titik kosong,sementara mereka terus ditantanguntuk mengejar ketertinggalan. Inisemua menjadi penghambat bagikemajuan Turki. Di Jepang ke-modernan telah berhasil dicernamenjadi identitas Jepang sehinggatidak dirasakan sebagai barang asingyang tertolak oleh sistem budayaasli. Sebaliknya, kemodernan diTurki, menurut banyak ahli, masihtetap dianggap sebagai barang asingyang dirasakan tidak cocok dengansistem budaya sendiri oleh masya-rakatnya sendiri. Karena itu, tetapada dorongan untuk menolaknyaatau menerimanya dengan keeng-ganan, bisa kita analogikan dengan

tubuh yang alergi dengan bendaasing.

Tetapi, pengalaman Turki tentusaja tidak hanya bersifat satu sisi.Ada sisi lain yang membuat Turki,sejauh kenyataan yang ada sekarang,sedikit lebih beruntung daripadabangsa-bangsa yang cenderung ata-vistik. Meskipun tidak seluruhnyaberhasil mendorong kreativitas dandaya inovasi yang besar sepertiJepang, Turki secara nisbi lebih be-bas dari bayangan masa lampaunya.Dan hal itu kemudian sedikit mem-beri kelonggaran kepada merekauntuk lebih bebas bereksperimendengan hal-hal baru. Inilah yangbarangkali dapat menerangkan me-ngapa Turki secara nisbi lebih majudaripada bangsa-bangsa Timur Te-ngah lainnya (kemajuan Turki da-pat disaksikan dari keunggulanmereka dalam seni bangunan danarsitektur seperti yang mereka per-lihatkan pada bangunan-bangunansuci di Makkah dan Madinah yangmereka kerjakan sebagai pihak pem-borong).

JEPANG: KASUSKEBERLANGSUNGAN BUDAYA

Ketika Kaisar Hirohito mening-gal, orang banyak membicarakankedudukannya selaku lambangkontinuitas budaya Jepang selamaribuan tahun. Kontinuitas itu

Page 18: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1234 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

dianggap penting, karena memberirasa keabsahan dan keautentikanpada bangsa Jepang dalam meng-hadapi perkembangan zaman. Rasakeabsahan dan keautentikan itu,pada urutannya, menjadi sumberkemantapan dan kepercayaan diriyang sangat penting bagi kreativitasdan daya cipta. Keunggulan Jepangdalam segi-segi tertentu sekarang iniatas bangsa-bangsa lain, termasukatas bangsa-bangsa Barat, dapat di-terangkan sebagai keberhasilan me-reka menerjemahkan modernitasyang meskipun dirintis oleh bang-sa-bangsa Eropa Barat Laut, namunsesungguhnya bersifat supranasio-nal dalam kerangka budaya merekaturun-temurun. Ilustrasi tentanghal ini ialah kesuksesan bangsaJepang mengubah dan mengem-bangkan temuan-temuan teknologiBarat seperti transistor dan micro-chips menjadi dasar bagi pembuatanberbagai komoditas yang sangat lakudi dunia, seperti jam tangan, radio,televisi, dan komputer laptop dannotebook. Jika kita ambil komputeritu saja sebagai misal, kita menda-pati bahwa mesin kecerdasan buat-an (artificial intelligence) itu dite-mukan dan dibuat orang Barat(Amerika) sebagai barang yangamat berguna, namun dalam ben-tuk dan ukuran yang sangat cang-gung (komputer yang pertama ber-ukuran sebesar kamar tidur). Ada-lah bangsa Jepang yang kemudian

mengembangkan komputer itusedemikian rupa sehingga dari segipemakaian dan ukurannya menjadipraktis dan dapat dibawa ke mana-mana (portable).

Jelas sekali bahwa kebiasaan mem-buat barang-barang kecil dan praktispada bangsa Jepang telah menjadimodal bagi keberhasilan merekamengadopsi teknologi Barat moderndan membuatnya sesuai dengan selerakejepangan, yang kemudian ternyatajuga sangat laku di pasaran dunia.Jadi, sikap kejiwaan (mind set) bangsaJepang sebagai hasil garis kelanjutanbudayanya itu telah melengkapimereka dengan kemampuan men-transfer dan mencerna modernitasdari Barat sehingga menyatu dengansistem budaya mereka sendiri secaraotentik dan absah. Ini membuatmodernitas tidak terus-menerus di-rasakan sebagai barang asing yangdisodorkan dari luar (Barat)—yangtentu berakibat keengganan danrendahnya kesungguhan dalam me-nerimanya. Sebaliknya, kemampuanmencerna sesuatu yang datang dariluar itu melalui kekuatan budayamereka sendiri membuat semuanyamenyatu dengan kepribadian budayamereka dan budaya itu sendiri tum-buh menjadi unsur baru dan segar—analog dengan jasmani yang sehatyang memiliki sistem pencernaanyang kuat, yang mampu memprosesmakanan (dari luar) menjadi bahanyang menyatu dengan tubuh sekali-

Page 19: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1235Ensiklopedi Nurcholish Madjid

gus menguatkan jaringan otot dansarafnya. Keberhasilan bangsa Jepangdalam mencerna modernitas dariBarat ini tidak hanya terbatas padaperangkat-perangkat keras, sepertibarang-barang elektronik, namunkeberhasilan ini juga diikuti padaperangkat-perangkat lunaknya, se-perti teknik organisasi dan mana-jemen, sehingga pernah terkenal se-kali apa yang dinamakan organisasiatau manajemen “ala Jepang”.

JIHAD AKBAR

Rasulullah Saw. sering dikutiptelah bersabda, seusai suatu perang,bahwa beliau dan para sahabatkembali dari perjuangan kecil (jihâdashghar) ke perjuangan besar (jihâdakbar). Yang beliau maksudkan de-ngan perjuangan kecil ialah perangfisik yang baru saja beliau selesai-kan, dan dengan perjuangan besarialah usaha menundukkan hawanafsu. Dan “hawâ” dalam bahasaArab adalah berarti “keinginan”, se-dangkan “nafs” berarti diri sendiri.Karena itu, “hawa nafsu” (hawâ al-nafs) tidak lain artinya ialah “ke-inginan diri sendiri”.

Semua orang islam pasti meng-akui kebenaran sabda Nabi itu.Yaitu, bahwa perjuangan melawanhawa nafsu adalah perjuangan yangamat berat. Sepintas lalu sungguh

aneh, bahwa pekerjaan yang palingberat bagi manusia ialah menun-dukkan diri sendiri. Namun, tentusaja sebetulnya tidak aneh, karenahal itu berarti mengalahkan kecen-derungan dan mengingkari dirisendiri (self denial).

Mungkin disebabkan oleh nalurikasar untuk bertahan hidup (survi-val), kita semua memandang bahwakepentingan diri kita sendiri adalahyang paling utama dan harus me-nang terhadap kepentingan oranglain. Kita cenderung untuk egois.Dan egoisme tentu saja merugikanorang lain. Inilah kejahatan. Sebabkejahatan tidak lain ialah tindakanuntuk kepentingan dan keuntung-an diri sendiri dengan merugikanorang lain. Karena kecenderunganegois itu, maka disebutkan dalamKitab Suci bahwa nafsu itu bersifatamat mendorong dan menjerumus-kan (ammârah) kepada kejahatan (bial-sû’, baca: bissû’), lalu kita singkatdengan “nafsu ammarah.” Ini ditu-turkan dalam Q., 12: 53, dalamrangkaian cerita Zulaikha, istriFir‘aun yang harus membela dirikarena dituduh hendak merampaskehormatan Yusuf, anak angkatnyasendiri.

Dalam Firman itu juga disebut-kan bahwa hanya orang yang men-dapatkan rahmat Allah saja yangmampu mengendalikan hawa naf-sunya sehingga tidak terjerumuskepada kejahatan. Yaitu, orang yang

Page 20: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1236 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

mempu melepaskan diri dari egois-me karena menyadari tanggungjawab sosialnya. Maka dia selalusempat menelaah dengan tulus apa-kah diri sendiri dan perbuatannyaakan merugikan orang lain atautidak. Jika dia yakin tak akan me-rugikan, dia akan berjalan terus.

Sebagai contoh orang yangpaling utama mendapatkan rahmatAllah seperti itu ialah NabiMuhammad Saw. Dalam Al-Qurandifirmankan bahwa karena men-dapat rahmat Allah, maka beliauitu lemah lembut dan penuh pe-ngertian kepada sekalian orang,tanpa pernah menunjukkan sikapkasar dan bengis kepada mereka.Karena itu, semua orang sekeliling-nya sangat akrab dan cinta kepadabeliau. Firman Allah: Maka denganrahmat Allah engkau (Muhammad)berlaku lemah lembut kepada me-reka. Kalau seandainya engkau inibengis dan keras hati, maka tentulahmereka akan buyar dari sekelilingengkau (Q., 3: 159). Oleh karenaitu, Nabi diperintahkan Tuhan un-tuk selalu mengajak mereka ber-musyawarah dalam membuat ke-putusan-keputusan bersama, danperintah Tuhan itu beliau laksana-kan dengan teguh dan setia.

Maka Nabi Saw. adalah tokohyang senantiasa memperoleh keme-nangan, baik di waktu perang atau-pun di waktu damai. Beliau me-nang dalam jihâd ashghar, melawan

musuh secara fisik, dan beliau punmenang dalam jihâd akbar, me-nundukkan hawa nafsu.

JIHAD DAN DERIVASINYA

Kalau merujuk kepada Al-Quran,jihad tidak hanya berarti perjuanganyang bersifat fisik. Ada tiga perkataanyang satu akar kata dengan jihad:pertama, juhdun, yang lebih meng-arah kepada pengertian kerja keras,yakni kerja keras untuk membelakebenaran yang dalam proses seja-rahnya lebih banyak mengandungpengertian fisik. Kata ini lalu ber-kembang menjadi perang (perangsangat kuat berasosiasi dengan jihad).

Kedua, ijtihâd, yang lebihmenunjuk kepada kesungguhandari segi pemikiran atau intelek-tualitas. Istilah ijtihad tidak adadalam Al-Quran, tetapi ditemukandi dalam Hadis. Meskipun demi-kian, banyak sekali firman dalamAl-Quran yang mengarah kepadadorongan agar orang melakukanijtihad, yakni kerja keras dari segipemikiran atau intelektualitasuntuk memecahkan persoalan.Ijtihad merupakan satu etos yangsangat kuat dalam agama Islam dandikaitkan dalam sebuah hadis yangsangat populer, “Barangsiapaberijtihad dan menghasilkan ke-simpulan yang benar maka dia

Page 21: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1237Ensiklopedi Nurcholish Madjid

mendapatkan dua pahala, sedangkankalau kesimpulannya keliru dia ma-sih dapat satu pahala.” Oleh karenaitu, ijtihad yang tulus tidak memi-liki risiko; tidak pernah ada orangyang berdosa ka-rena ijtihad. Pa-ling tidak, itulahpendapat ma-yoritas Islam,terutama kaumSunni.

Ketiga, mujâ-hadah, yang le-bih mengarah ke-pada spiritualexercise (peng-alaman spiritual) sebagai latihanruhani yang sungguh-sungguh.Biasanya ini dilakukan oleh ka-langan sufi.

JIHÂD FÎ SABÎLILLÂH

Ketika berbicara mengenai jihad,penulis teringat almarhum Gafar Isma‘il.Pada tahun 1966-1967, kami seringmembuat spanduk yang bunyinya,“kita berjuang membela kebenaran”. LaluPak Gafar mengatakan, “ah kamusombong banget. Bukan kamu yangmembela kebenaran, tapi kebenaranyang membela kamu. Kalau kamubenar akan dilindungi oleh kebenaran.Hal ini sama saja dengan membelaIslam. Kalau kita benar, maka kitadilindungi oleh Islam. Itu sama juga

dengan Abdul Muthalib ketika RajaAbrahah datang mau merusakKa’bah, tetapi Abdul Muthalib justrumencari kambing dan untanya,sehingga musuhnya heran, bagai-

mana kamu ini,kami datang maumenghancurkanKa‘bah-mu, kokkamu malah e-nak-enak mencariuntamu. AbdulMuthalib men-jawab, “Lho sayapemilik unta ini,kalau Ka‘bah itumilik Tuhan, biar

Tuhan yang melindungi”. Ini adalahsuatu wisdom yang baik sekali.

Jadi, kita harus rendah hati.Jihâd fi sabîlillâh itu artinya jihadmenjalankan ajaran Allah, bukanmembela Allah. Membela ajaranAllah itu sama dengan para pengikutNabi Isa yang menyebut dirinyaanshârullâh. Ketika Isa sudah merasaditolak oleh kaumnya dan bertanya,siapakah yang menjadi penolongku, Al-Hawariyun mengatakan, “KamilahAnshârullâh, kami beriman kepada Allahdan kami bersaksi bahwa kami ini orang-orang Muslim (islâm)”, maksudnya orangyang pasrah kepada Allah. Mengapadisebut Nasrani? Nasrani artinya parapembela kebenaran, dari kata nashr, danbahasa Ibraninya adalah nazari. Ada-pun ungkapan “pembela perjanjiandengan Allah” artinya bukan membela

Berkenaan dengan orang-orangyang kamu kuasai (buruh), berilahmereka makan seperti yang kamumakan! Janganlah mereka kamubebani dengan beban yang merekatidak mampu memikulnya, sebabmereka adalah daging, darah, danmakhluk seperti kamu!

(Khutbah Haji Wada')

Page 22: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1238 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

dalam arti melindungi Tuhan, te-tapi membela dalam arti menjalan-kan ajaran-ajaran-Nya.

Memang lafaz, sungguh telahkafir orang yang mengatakan adalahtiga dari yang ketiga (Q., 5: 73),nisbatnya kepada agama Nabi Isaatau Nasrani. Dalam Al-Quran, halitu disebut sebagai penyimpangan.Jadi, bukan Nasrani sendiri yangkafir, tapi orang yang mengatakanitu yang kafir. Itu harus kita per-jelas. Demikian juga terhadap orangYahudi. Dalam Al-Quran ada ayatmengenai orang Yahudi yang per-caya bahwa Uzair itu ibnullâh (anakAllah). Tapi dalam tafsir-tafsir ke-mudian ditegaskan bahwa yangpercaya seperti itu hanya sebagiankecil dari orang Yahudi. Jadi, pan-dangan itu tidak berlaku untukseluruhnya.

Lalu bagaimana dengan orangNasrani? Jangan lupa bahwa di ka-langan orang Nasrani banyak orangyang tidak percaya bahwa Isa ituTuhan, seperti kaum Unitarian,Advent hari Ketujuh, dan masihbanyak lagi. Oleh karena itu, tidakbisa dipukul rata. Yang kafir adalahorangnya. Maka perkataan “laqadkafar-a ’l-ladzîna qâlû ...” (Sung-guh kafir orang yang berkata...[Q., 5: 73]), itu bukan agamanyasendiri yang kafir. Sedangkansecara keseluruhan, mereka tidakbisa dipukul rata.

Ini berbeda dengan paham keba-nyakan orang Islam sekarang. Inilahsalah satu yang kemudian menjadimasalah ketika kita kembali kepadaAl-Quran, karena paham kita me-ngenai agama lebih banyak ter-bentuk oleh sejarah, bukan olehKitab Suci. Banyak hal dalam KitabSuci yang sampai sekarang masihterasa aneh. Persis seperti dikatakanNabi bahwa Islam itu datang se-bagai sesuatu yang aneh dan nantiakan kembali menjadi aneh, tapiberuntunglah orang-orang aneh.Yang terasa aneh itu misalnya ialahpernyataan dalam Al-Quran bahwayang akan masuk surga itu bukanhanya orang Islam (Islam dalam artiumat Nabi Muhammad), tetapisiapa saja yang beriman kepadaAllah, hari kemudian, dan berbuatbaik. Pernyataan seperti ini akan te-rasa aneh karena paham kita selamaini dibentuk oleh sejarah, bukanoleh kitab suci.

JIWA PERSAUDARAAN KARENARAHMAT ALLAH

Perbedaan sesama manusia yangditerima tanpa menimbulkanperselisihan merupakan rahmatAllah yang membawa kebahagiaan,sedangkan yang diterima dengan

Page 23: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1239Ensiklopedi Nurcholish Madjid

perselisihan dan permusuhan akanmenjadi pangkal kesengsaraan. Ka-rena umumnya manusia (dan jin)tidak dapat menerima perbedaanantara sesamanya dengan rahmatAllah melainkan lebih suka ber-selisih dan bermusuhan, maka se-bagian besar mereka akan meng-alami keseng-saraan. Kesedia-an menerima per-bedaan denganrahmat Allah itujuga merupakanpangkal persau-daraan, terma-suk, dan teruta-ma, persaudara-an berdasarkaniman atau ukhuwah islamiah (Arab:ukhûwah islâmîyah).

Teladan jiwa persaudaraan ialahyang ada pada pribadi Nabi Saw. Initidak saja sejalan dengan penegasanbahwa dalam diri beliau terdapatteladan untuk kita kaum beriman(Q., 33: 21), tetapi, lebih dari itu,karena secara spesifik kitab sucimenyebutkan kepribadian Nabiyang penuh pengertian dan tole-ransi serta lapang dada, yaitu firmanAllah:

Dan dengan adanya rahmat dariAllah maka engkau (Muhammad)bersikap lunak (lemah lembut) ke-pada mereka. Seandainya engkaukasar dan keras hati, maka pastilahmereka akan menyingkir dari seke-

lilingmu. Karena itu, maafkanlahmereka, mohon ampunan bagi me-reka, dan ajaklah mereka bermusya-warah dalam urusan (keduniaan).Dan bila engkau telah berketetapanhati, maka bertawakallah kepadaAllah. Sesungguhnya Allah cintakepada orang-orang yang bertawakal

(Q., 3: 159).Itulah salah

satu rujukan atauprinsip musya-warah, menela-dani Nabi Saw.yang diperintah-kan Allah untukm e n j a l a n k a nprinsip itu de-ngan sikap lemah

lembut, penuh pengertian danperilaku yang simpatik. PerintahAllah untuk bermusyawarah itu,yaitu mengikutsertakan orang ba-nyak dalam membuat keputusan-keputusan, dikaitkan dengan pujianAllah kepada Rasul-Nya bahwabeliau telah mendapat rahmat-Nyasehingga menjadi seorang pribadiyang lembut, penuh tenggang rasadan pengertian kepada sesamamanusia dari kalangan para sahabatbeliau. Penyertaan mereka dalamproses-proses pengambilan keputus-an yang menyangkut kepentinganbersama adalah atas dasar persamaanhak dan kewajiban serta kesetaraandalam harkat dan martabat sebagaimanusia. Tidak perlu lagi dikatakan

Page 24: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1240 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

bahwa penyertaan anggota masya-rakat itu oleh Nabi tidak berlaku dibidang-bidang keagamaan murni—hal mana adalah hak prerogatifbeliau selaku utusan Allah denganpetunjuk langsung dari Allahsendiri—melainkan dalam bidangkeduniaan yang menjadi wewenangbeliau sebagai seorang pemimpinmasyarakat.

Dari semua sifat Allah, yang palingbanyak disebutkan dalam Al-Quranialah sifat rahmat (rahmah) atau kasihsayang, dengan berbagai derivasinyaseperti al-rahmân dan rahîm. Dansatu-satunya sifat Ilahi yang diwajib-kan Allah atas Diri-Nya sendiri ialahrahmah atau kasih sayang itu. Ini jugatecermin dalam petunjuk Allah kepa-da Rasul-Nya bagaimana bersikapsebaik-baiknya kepada kaum ber-iman, yaitu sikap penuh kasih sayang,ramah dan berpengertian:

Dan bila datang kepada engkau(Muhammad) orang-orang yang ber-iman kepada ajaran-ajaran Kami,maka ucapkanlah kepada mereka,“Salam sejahtera atas kamu sekali-an!” Allah mewajibkan atas diri-Nyakasih sayang (rahmat). Bahwasannyajika seseorang di antara kamu me-lakukan kejahatan karena tidakmengerti, kemudian setelah itu ber-taubat dan memperbaiki diri, makasesungguhnya Dia itu adalah MahaPengampun dan Maha Penyayang(Q., 6: 54).

Jadi, Tuhan Yang Maha Esa pastimenyayangi kaum beriman atau,dengan kata lain, memberi kaumberiman rahmat-Nya. Maka ada ko-relasi antara iman dan rahmat Allahdan, selanjutnya, ada korelasi antararahmat Allah dan jiwa persaudaraan.Korelasi antara iman dan rahmat itujuga ditegaskan dalam beberapafirman, antara lain sebagai berikut:

Wahai sekalian umat manusia!Telah datang kepada kamu buktikebenaran dari Tuhanmu, dan Kamitelah turunkan kepada kamu cahayayang terang. Maka mereka yang ber-iman kepada Allah dan berpegangkepada bukti kebenaran itu, Diaakan memasukkan mereka ke dalamrahmat dan karunia keunggulan dariDia, dan Dia akan membimbingmereka ke jalan yang lurus menujukepada-Nya (Q., 4: 175-176).

Sesungguhnya rahmat Allah itudekat kepada orang-orang yang ber-buat baik (Q., 7: 56).

Maka menjadi jelas, bahwa ka-um beriman dengan sendirinya me-rupakan kelompok manusia yangbersemangatkan persaudaraan an-tara sesamanya, karena adanya rah-mat Allah kepada mereka. Sebabkepastian adanya rahmat Allah ke-pada kaum beriman itu—sebagai-mana dijanjikan oleh Allah sen-diri—tentu memancar dalam sikap-sikap pribadi yang penuh kasihsayang kepada sesamanya sepertiditeladankan oleh Nabi Saw. Dan

Page 25: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1241Ensiklopedi Nurcholish Madjid

memang salah satu gambaran ten-tang Nabi dalam Al-Quran ialahbahwa beliau senantiasa menunjuk-kan sikap prihatin dan solider ataskesulitan kaum beriman, serta selalumemerhatikan kepentingan merekadengan penuh kasih sayang (Q., 9:127). Nabi diutus Allah sebagairahmat kepada alam semesta, terma-suk dan terutama umat manusia(Q., 21: 107). Keteladanan Nabidalam perilaku yang penuh jiwapersaudaraan, pengertian, dan ke-lembutan kepada sesamanya itujuga merupakan salah satu wujudpaling nyata pujian Allah bahwabeliau memiliki budi pekerti yangagung (Q., 68: 4).

Karena korelasi yang begitu kuatantara iman dan rahmat Allah sertaantara rahmat itu dan jiwa persau-daraan, maka semua kaum berimanadalah (seharusnya) bersaudara. Per-saudaraan itu adalah bentuk palingpenting dari “ikatan cinta kasih”(shîlat al-rahm, “silaturrahmi”) an-tara sesama manusia, sehingga per-bedaan yang ada tidak menjadi ken-dala bagi kemanusiaan.

JIWA YANG TULUS

Dalam menegakkan masyarakatmadani atau civil society, NabiMuhammad Saw. tidak pernahmembedakan antara “orang atas”,

“orang bawah”, ataupun keluargasendiri.

Beliau pernah menegaskan bah-wa hancurnya bangsa-bangsa dimasa dahulu disebabkan adanyapenerapan hukuman pada “orangbawah” yang melakukan kejahatan,tetapi “orang atas” yang melakukankejahatan serupa dibebaskan. Ka-rena itu, Nabi Muhammad Saw.menyatakan, seandainya Fatimahmelakukan kejahatan, beliau akanmenghukum putri kesayangannyaini sesuai ketentuan yang berlaku.

Masyarakat berperadaban tidakakan terwujud jika hukum tidakditegaskan dengan adil, yang di-mulai dengan ketulusan komitmenpribadi. Masyarakat berperadabanmemerlukan adanya pribadi-pri-badi yang dengan tulus mengikat-kan jiwanya kepada wawasan ke-adilan. Ketulusan ikatan jiwa ituhanya terwujud dengan menaruhkepercayaan kepada Tuhan, dalamsuatu keimanan etis, yakni keiman-an bahwa Tuhan menghendakikebaikan dan menuntut tindakankebaikan manusia kepada sesama-nya. Dan tindakan kebaikan kepadamanusia itu harus didahului de-ngan diri sendiri menempuh hidupkebaikan, seperti dipesankan AllahSwt. kepada para rasul, agar mereka“makan dari yang baik-baik danberbuat kebajikan.” Hai para Rasul!“Nikmatilah” segala yang baik dankerjakanlah amal kebaikan, Aku

Page 26: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1242 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

tahu segala apa yang kamu kerjakan(Q., 23: 51).

Ketulusan ikatan jiwa juga me-merlukan sikap yang yakin padaadanya tujuan hidup yang lebihtinggi dari pengalaman hidup se-hari-hari di dunia ini. Ketulusanikatan jiwa memerlukan keyakinanbahwa makna dan hakikat hidupmanusia pasti akan menjadi kenya-taan dalam kehidupan abadi, kehi-dupan setelah mati, dalam penga-laman bahagia atau sengsara.

Karena itu, ketulusan ikatan jiwapada keadilan mengharuskan orangmemandang hidup jauh ke depan,tidak menjadi tawanan keadaan diwaktu sekarang dan di tempat ini(dunia).

Tetapi tegaknya hukum dan ke-adilan tidak hanya memerlukankomitmen-komitmen pribadi, yangmenyatakan diri dalam bentuk“iktikad baik”, yang memang mut-lak diperlukan sebagai pijakan mo-ral dan etika dalam masyarakat.Sebab, bukankah masyarakat adalahjumlah keseluruhan pribadi-pribadipara anggotanya? Apalagi tentangpara pemimpin masyarakat ataupublic figure. Bukankah merekaperlu diketahui dengan menelusurimasa lalu sang (calon) pemimpinbaik dirinya sendiri maupunmungkin keluarganya. Karena itu,di banyak negara seorang calonpemimpin formal harus mem-punyai catatan pengalaman hidup

yang baik, melalui pengujian, bu-kan oleh perorangan atau kelem-bagaan, tapi oleh masyarakat luas,dalam suasana kebebasan yang men-jamin kejujuran.

Namun sesungguhnya, sepertihalnya dengan keimanan yang ber-sifat amat pribadi, iktikad baikbukanlah suatu perkara yang dapatdiawasi dari luar diri orang ber-sangkutan. Ia dapat bersifat sangatsubjektif, dibuktikan oleh hampirmustahilnya seseorang tidak meng-aku beriktikad baik. Kecuali dapatditerka melalui gejala lahiri belaka,suatu iktikad baik tidak dapat di-buktikan, karena menjadi bagiandari bunyi hati sanubari orang ber-sangkutan yang paling rahasia danmendalam.

YONG ISLAMITEN BOND:PRIAYI-SANTRI

Orang yang bisa masuk sekolah-itu jelas hanya priayi sedangkansantri tidak bisa. Kalau ada santri,katakanlah, anak seorang haji kayadan mempunyai pikiran progresif,paling banter ia dimasukkan kesekolah pertama, yaitu SekolahRakyat. Dalam kasus Masyumi,pimpinannya termasuk yang saatitu telah menjadi golongan intelek-tual kelas satu, golongan-golonganyang berpendidikan universiter de-

Page 27: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1243Ensiklopedi Nurcholish Madjid

ngan gelar-gelar seperti insinyur,mister, atau dokter. Yang dokter,misalnya, Abu Hanifah atau BahderJohan; yang mister seperti Mr.Muhammad Roem dan Mr. Assaad;dan yang insinyur adalah Ir. Pa-ngeran Mu-hammad Noordan lain-lain.

Dari sisi ini,terlihat bahwamereka itu se-betulnya me-miliki latar be-lakang sosio-kultural priayi, bukansantri. Karena itu, kalau orangJawa, namanya pasti memakai San-sekerta, seperti Prawoto Mangku-sasmito, Kasman Singodimejo,Yusuf Wibisono, Sukiman Wiryo-sandjojo, dan yang dari Jawa Baratitu Safruddin Prawiranegara. Semua-nya priayi, artinya dari segi latarbelakang kulturalnya, orang Mas-yumi sama dengan orang PNI.

Namun, mengapa mereka men-jadi Islam dan Pejuang Islam? Tentusaja, semuanya dirancang oleh Allah.Hanya saja, secara historis, itu terjadikarena kejadian yang unik atau byaccident. Begini. Pada waktu kelasterdidik Indonesia mulai muncul, lalutimbul Yong Java (persatuan pemudaJawa yang terpelajar). Salah satuaktivisnya adalah seorang BangsawanSolo, kalau tidak salah, dia mahasiswadari “GHS” (kedokteran di Salemba),yang meskipun bangsawan dan ber-

gelar Raden, namanya Arab, yaituRaden Syamsurizal yang kelak men-jadi Wali kota Jakarta (setingkat Gu-bernur sekarang).

Raden Syamsurizal adalah ma-hasiswa dan aktivis Yong Java.

Dalam suatu per-temuan besarYong Java, diamengusulkan ke-pada anggota-anggota Yong Javaagar diajarkanagama Islam da-

lam rangka memperkuat rasa na-sionalismenya. Saat itu simbolnasionalisme yang paling kuat ialahIslam dalam representasi Cokro-aminoto melalui SI dan PartaiSyarikat Islam. Dengan demikian,pikiran itu sebetulnya logis saja.Namun, usul itu ternyata ditolakoleh Yong Java, karena kebanyakanaktivis Yong Java ini terdiri darikaum Priayi yang tidak begituakrab dengan Islam, dan merekalebih suka kepada budaya-budayanative seperti Gamelan, dan se-bagainya.

Dalam keadaan kecewa itu, Ra-den Syamsurizal datang kepadaHaji Agus Salim, melaporkan apayang dia alami. Haji Agus Salimmenghibur dengan mengatakanbahwa kalau memang begitu keada-an Yong Java, sebaiknya dirikan sajaYong yang khusus Islam. Dari situ-lah lahir Yong Islamiten Bond

"Waspadalah dari sikap dengki ka-rena dengki menghilangkan amalkebajikan, ibarat api yang mema-kan kayu bakar"

(Hadis)

Page 28: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1244 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

(YIB). YIB ini kemudian “dijual”idenya oleh Raden Syamsurizal ke-pada teman-temannya di GHS,juga yang di Sekolah Tinggi Hu-kum (RHS) di Jakarta, dan ternyatabanyak yang setuju, misalnya Pra-woto Mangkusasmito dan YusufWibisono. Mereka selalu mengajisecara periodik di rumah Haji AgusSalim. Pengajiannya diadakan dalambahasa Belanda. Majalahnya pun“An-Nur” (bahasa Arab), tetapi isi-nya berbahasa Belanda. Itulah yangmembuat mereka menjadi Islam.

“JUBURIYA”

Dalam literatur kesufian berba-hasa Jawa, ada kata-kata “Juburiya”(yang dalam aksen Jawa dibaca “Ju-buriyo” atau “Juburio”). Sebenarnyakata-kata itu merupakan akronim“‘ujub,” “takabbur” dan “riyâ’”. Ke-tiga-tiganya diambil dari bahasaArab, yang artinya masing-masingialah “mengagumi diri sendiri”,“sombong”, dan “pamrih”. Dalamajaran kaum sufi, Juburiya banyakdibahas, karena merupakan cacatbatin yang harus ditanggulangi. Disini kita akan mencoba membatasipembahasan pada bagian pertamaakronim itu, yaitu “‘ujub”.

“‘Ujub” atau mengagumi dirisendiri adalah jenis penyakit batinyang secara potensial atau dalam

keadaan laten diberikan hampir olehsetiap orang. Yang dimaksud denganmengagumi diri sendiri ialah, tentusaja, sikap kagum pada diri sendiri,khususnya berkenaan dengan apayang dirasakan oleh orang bersang-kutan sebagai hasil pekerjaan atauprestasinya, atau kemampuan dankecakapannya. ‘Ujub itu satu akardengan “ajaib” (‘ajâ’ib, hal-hal yangmengherankan) dan ta’ajub (ta‘ajjub,sikap mengagumi). Jadi, dengan kata-kata lain, ‘ujub adalah sikap melihatdiri sendiri sebagai “ajaib” dan “menak-jubkan.”

Indikasi harian dari adanya ‘ujubpada manusia ialah antara lain kalauseseorang mulai gemar berkata, secarabatin maupun secara lisan: “Kalaubukan saya, mana bisa!”, “untungada saya!”, “siapa lagi kalau bukansaya!” “orang banyak memerlukansaya, dan saya tidak mungkin di-singkirkan!” dan seterusnya. Se-pintas lalu ungkapan-ungkapanserupa itu kedengaran aneh danberlebihan. Tetapi kalau benar-benardiamati, dalam pergaulan sehari-harikita akan cukup kaget menemukanbahwa ternyata sikap seperti ituterdapat pada banyak orang, termasukmungkin pada diri kita sendiri, kalausaja kita berani mengakui secara jujurdan introspeksi. Kita harus selalu me-lakukan mawas diri.

Mengapa? Karena ‘ujub itu se-sungguhnya merupakan indikasikelemahan diri sendiri. ‘Ujub atau

Page 29: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1245Ensiklopedi Nurcholish Madjid

sikap memuji diri merupakan ke-lakuan yang tidak simpatik, sehing-ga bisa membuat orang justru me-nyingkir dari kita (dalam bahasaArab disebut munaffir, “membuatorang lari”). Lebih jauh, menurutkaum Sufi, madh al-nafs ‘alâmatdlu‘f al-‘aql, yang artinya “Memujidiri sendiri itu adalah indikatorkelemahan akal budi”.

Kalau kita memuji diri sendiriberkenaan dengan hal-hal yangbarangkali memang sungguh-sung-guh ada pada kita, maka disebutkita menderita penyakit ‘ujub. Tapikalau kita memuji diri sendiri ber-kenaan dengan hal-hal yang sesung-guhnya tidak ada pada kita, maka,menurut, Kitab Suci, itu adalah in-dikasi kemunafikan atau malahkeengganan menghadapi dan mene-rima Allah Swt., senang dipuji ber-kenaan dengan hal-hal yang tidakpernah mereka kerjakan … (Q., 3:188). Yaitu, karena kita tidak bera-ni menghadapi dan menerima ke-adaan diri sendiri seperti apa ada-nya. Kita tidak jujur kepada dirisendiri, “we are not true to ourselves.”Seseorang menderita “megaloma-niac” kalau dia tidak berani me-nerima kekurangan dirinya, lalu adadorongan batin untuk menuntutpengakuan dari orang lain, biasanyadengan melakukan hal-hal yangmenyimpang dari norma umum,demi pengakuan itu. Maka kaum

sufi mengingatkan agar kita selalumawas diri.

JURU SELAMAT PALSU

Di kalangan kaum Muslim adasebuah doa agar mereka dilindungiAllah dari Al-Masîh al-Dajjâl (juruselamat palsu). “Al-Masîh” (kadang-kadang dieja Al-Masikh, dengan‘kh”), dalam bahasa Arab arti-nya,”orang yang diusapi” atau “di-basuh”, merujuk kepada upacarapensucian dalam agama kalanganBani Israil. Karena itu dalam maknasekundernya, Al-Masîh menjadiberarti “dia yang diberkati”.

Dalam perkembangan semantik-nya lebih lanjut, Al-Masîh menjadiberarti “juru selamat”, Dari situlahterambil kata-kata Inggris “Messiah”,dan paham yang mengharapkanturunnya seorang juru selamat darilangit kemudian disebut “Messia-nisme”.

Berdasarkan Al-Quran satu-satu-nya utusan Tuhan yang bergelar“Al-Masîh” hanya Nabi Isa putraMaryam. Disebutkan dalam KitabSuci demikian: Sesungguhnya Al-Masîh, Isa putra Maryam, adalahUtusan Allah dan Sabda (kalimat)-Nya yang telah dianugerahkan-Nyakepada Maryam (Q., 4: 471). Tetapiperkataan “Al-Masîh” dalam Al-Quran digunakan hanyalah dalam

Page 30: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1246 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

makna pertama di atas, yaitusebagai “yang diusapi”. Banyak parasarjana ahli Bibel sendiri, seperti APowell Davies, Michael Baigent,Richard Leigh, Henry Lincoln, danlain-lain, yang berpendapat bahwagelar “Al-Masîh” itu sesungguhnyadipunyai oleh banyak orang Yahudikuno, yaitu mereka yang mempu-nyai kedudukan tertentu dalamsistem sosial-keagamaan yang adasaat itu. Maka gelar “Al-Masîh”untuk Nabi Isa dalam Al-Quranmemang mengandung makna ke-hormatan, namun kehormatan ituadalah seperti yang lazim ada padapara pemuka sosial-keagamaan dikalangan bangsa Yahudi kala itu.Jadi, tidak mengandung makna se-perti yang ada dalam kata-kataInggris “Messiah” sekarang ini.

Kemudian, sangat menarik un-tuk melihat perkembangan penger-tian itu yang telah terjadi. Di ka-langan Kristen terdapat peringatanakan muncul “Messiah atau JuruSelamat Palsu”. Karena Juru Sela-mat Sejati ialah Isa Al-Masîh, maka“Juru Selamat Palsu” adalah seorangyang melawan al-Masîh atau, dalamBahasa Inggris, seorang “anti-Christ”.

Agama Islam, seperti diketahui,sangat menghormati Nabi Isa Al-Masîh (yang setelah diyunanikanjuga disebut Yesus Kritus). Tetapisayang sekali, mungkin karenakaum Muslim dahulu membebas-

kan dan menguasai banyak sekalidaerah Kristen (hampir semua ne-geri Islam di Timur Tengah adalahbekas negeri-negeri Kristen, bahkandunia Kristen), maka kalangankaum fundamentalis Kristen yangfanatik memandang bahwa anti-Christ itu ialah Nabi MuhammadSaw. Sampai-sampai FrithjofSchuon, seorang Muslim dariSwiss, merasa perlu secara khususmembela Nabi Muhammad Saw.dan mempertanyakan, kalau me-mang Muhammad Saw. seoranganti-Christ, mengapa beliau sangatmengangungkan Isa Al-Masîh,mengapa para pengikutnya, yaitukaum Muslim, dahulu mampumenciptakan masyarakat yang ter-baik di kalangan umat manusia,sementara Eropa masih biadab; danmengapa pula kaum Muslim sang-gup mengembangkan ilmu penge-tahuan, sementara Kristen Eropamenghukum mati siapa saja yangberani membaca buku filsafat danilmu pengetahuan, (seperti diang-kat ke layar perak dalam film TheName of the Rose?!) Jadi, tidakmungkin Nabi Muhammad ituseorang anti-Christ. Bahkan, beliau-lah pendukung dan penerus ajaransuci Nabi Isa Al-Masîh.

Bahwa, Nabi Muhammad Saw.bukanlah seorang anti-Christ bisadipahami dari Kitab Suci: DanKami (Tuhan) turunkan kepadaengkau (Muhammad) Kitab Suci (Al-

Page 31: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1247Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Quran) sebagai pendukung kebenar-an Kitab Suci yang ada sebelumnya(khususnya Taurat Nabi Musa danInjil Nabi Isa), dan sebagai pe-lindung baginya. (Q., 5: 48).

Itu semua terbukti dalam ajarandan sejarah. Berbeda dengan kaumYahudi yang menolak Nabi Isa danbahkan menuduh ibundanya secaratidak senonoh sehingga merekadikutuk Tuhan (Q., 14: 156), kaumMuslim justru wajib berimankepada Nabi Isa seperti kepada paraNabi yang lain. Malah Islam me-neguhkan kelahiran Al-Masîh yangtanpa bapak sebagai tanda kekuasa-an Tuhan (Q., 19: 1-4). Memangagama Islam tidak mengakui sifatketuhanan (divinity) Isa Al-Masîhseperti yang ada dalam dogmatikKristen, melainkan memandangnyasebagai manusia biasa (Q., 5: 75).Tetapi Islam menempatkannya se-bagai salah satu dari lima rasulAllah yang terbesar, bersama NabiNuh, Ibrahim, Musa, dan Muham-mad Saw. Karena itu, selain kaumKristen sendiri tidak ada yangmengagungkan Isa Al-Masîh se-demikian tingginya seperti kaumMuslim. Maka, sekali lagi, tidakmungkin Nabi Muhammad se-orang anti-Christ seperti dikatakanoleh sebagian umat Kristen funda-mentalis yang fanatik. Lalu siapaanti-Christ itu menurut Islam?

Ada beberapa indikasi bahwasebagian kaum Muslim juga percaya

tentang adanya tokoh jahat sepertiitu, tapi tentu saja tidak disebutanti-Christ, melainkan Al-Masîh al-Dajjâl yang dilukiskan sebagaimakhluk raksasa bermata satu dikening(!) yang sekali melangkahmampu melompat dari tempat ter-bit matahari di Timur sampai ketempat terbenam di Barat, diamembawa dua janji, di sebelah kiriadalah janji kesenangan untuk yangmengikutinya, dan sebelah kananjanji kesengsaraan untuk yangmenentangnya. Semuanya itu palsubelaka. Artinya, menurut penuturanpopuler lebih lanjut, orang yangmengikutinya memang akan senang,namun tidak lama akan bergantimenjadi sengsara; dan yang menen-tangnya akan sengsara, tapi segeraakan berganti menjadi senang.

Kepercayaan populer kalanganMuslim, juga melukiskan bahwaAl-Masîh Al-Dajjâl itu akan “perangtanding” dengan Nabi Isa (Al-Masîh yang sebenarnya, putraMaryam) yang akan kembali kebumi, dan Nabi Isa akan mem-bunuh Dajjal itu. Kemudian IsaAl-Masîh, sesuai dengan tugas suciyang diterimanya dari Tuhan, tetapberada dalam wahyu-Nya yang ter-akhir dan lengkap yaitu Al-Quran.

Tidak semua kaum Muslimmempercayai hal tersebut kata demikata. Tapi banyak yang menangkap-nya sebagai isyarat-isyarat atau kias-an-kiasan tetang kehidupan kita

Page 32: JABARIAH TEOLOGI PENGUASA ZALIM - Nurcholish …nurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010...Menurut mereka, ‘Utsman me-mang harus dibunuh karena telah melakukan dosa besar

1248 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

sehari-hari. Yaitu, tentang adanyaorang-orang atau lembaga-lembagayang mengumbar Injil dengankebahagiaan dan mengancam de-ngan kesengsaran, namun semuanyaitu palsu belaka. Kita semua haruswaspada jangan sampai tertipu, danharus memandang mereka sebagaiAl-Masîh Al-Dajjâl atau “juru sela-mat palsu”. Kita mohon perlin-dungan Allah dari fitnah atau tipudaya mereka itu, dan kita harus“membunuhnya” dengan senjataajaran yang benar.