j ¦ © v - rb.pom.go.id

21
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI QUICK WINS BPOM TRIWULAN I TAHUN 2021 Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Transcript of j ¦ © v - rb.pom.go.id

LAPORAN MONITORING DAN

EVALUASI

QUICK WINS BPOMTRIWULAN I TAHUN

2021

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

MONITORING DAN EVALUASI QUICK WINS

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

TRIWULAN I TAHUN 2021

Nomor: PI.06.01.9.92.07.21.10

A. Executive Summary

Dalam rangka pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Badan Pengawas Obat dan Makanan,

terdapat 8 (delapan) area perubahan yaitu Manajemen Perubahan, Akutabilitas,

Deregulasi Kebijakan, SDM Aparatur, Tatalaksana, Penataan Penguatan Organisasi,

Pengawasan, dan Pelayanan Publik. Pusat Pengembangan SDM POM diamanahi

sebagai Ketua Kelompom Kerja pada area perubahan Manajemen Perubahan. Salah satu

program yang ada di Manajemen Perubahan yaitu Quick Wins. Menurut Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun

2011, Quick Wins adalah suatu inisiatif yang mudah dan cepat dicapai yang mengawali

suatu program besar dan sulit. Kriteria program Quick Wins yaitu berasal dari program

RB, bagian core business, berdampak, dan beraktivitas nyata. Berdasarkan dari kriteria

tersebut, didapatkan 13 (tiga belas) program Quick Wins BPOM Tahun 2021 yaitu sebagai

berikut:

1. Jalur Obat Surat Keterangan Impor Super Cepat Corona Virus Disease (JOSS

REDAM COVID-19)

2. Pendampingan Registrasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Start Up

Obat Tradisional dan Kosmetika

3. Penguatan Regulasi Untuk Mendukung UMKM Obat Tradisional Dan Kosmetika

Berdaya Saing

4. Fasilitasi Percepatan Bagi UMKM Obat Tradisional dalam Rangka Peningkatan Daya

Saing Produk Termasuk Ekportasi

5. Implementasi Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB) Bertahap

6. Penguatan Implementasi Program Orang Tua Angkat Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah Obat Tradisional

7. Penyusunan blueprint dan implementasi Perizinan Berusaha Berbasis Risiko pada

Aplikasi e-Registration Pangan Olahan

8. Chatbot Konsultasi Standar Pangan (KUSAPA)

9. Program Orang Tua Angkat Usaha Mikro Kecil Pangan Olahan

10. Elektronik Monitoring dan Evaluasi Reformasi Birokrasi (e-Monevrb)

11. Penilaian Tingkat Maturitas Manajemen Risiko di Lingkungan Badan Pengawas Obat

dan Makanan

12. Integrated Development and Training Information System (IDEAS)

13. Pengawalan Pengujian Vaksin Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)

Berdasarkan program-program Quick Wins tersebut sudah dilakukan monitoring dan

evaluasi triwulan I tahun 2021 dan dihasilkan capaian untuk masing-masing program

dengan rincian sebagai berikut:

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

1. Jalur Obat Surat Keterangan Impor Super Cepat Corona Virus Disease (JOSS

REDAM COVID-19)

Sejumlah 341 dari 381 SKI obat dan bahan obat COVID-19 serta vaksin diterbitkan

tepat waktu (target SLA JOSS REDAN COVID-19 yaitu 2 jam). Rata-rata SLA dalam

penerbitan SKI ini adalah 0,79 jam yang artinya lebih cepat daripada target waktu

yang telah ditetapkan.

2. Pendampingan Registrasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Start Up

Obat Tradisional dan Kosmetika

a) Pendampingan Registrasi UMKM dan Start UP Obat Tradisional:

➢ Telah dibuat KAK pendampingan registrasi UMKM dan Start Up Obat

Tradisional dan Kosmetik

➢ Telah dilakukan koordinasi dengan pihak ke-tiga terkait pembuatan modul e-

learning registrasi produk dan iklan Obat Tradisional (yang merupakan salah

satu tools perkenalan sistem registrasi OT)

➢ Pihak ke-tiga telah memberikan penawaran terkait pembuatan modul e-

learning registrasi produk dan iklan Obat Tradisional

b) Pendampingan Registrasi UMKM dan Start Up Kosmetika:

➢ Telah dibuat KAK pendampingan registrasi UMKM dan Start Up Obat

Tradisional dan Kosmetik

➢ Telah dilakukan kegiatan Pendampingan Registrasi UMKM dalam rangka

Percepatan Notifikasi UMKM Kosmetik pada tanggal 24 s.d 25 Maret 2021

di Makassar yang diikuti oleh 9 pelaku usaha kosmetika

3. Penguatan Regulasi Untuk Mendukung UMKM Obat Tradisional Dan Kosmetika

Berdaya Saing

Pada program ini telah diterbitkan Peraturan BPOM No. 8 th 2021 tentang Bentuk

dan Jenis Sediaan Kosmetika Tertentu yang dapat Diproduksi oleh Industri Kosmetika

yang memiliki Sertifikat Produksi Kosmetika Golongan B pada tanggal 25 Februari

2021.

4. Fasilitasi Percepatan Bagi UMKM Obat Tradisional dalam Rangka Peningkatan Daya

Saing Produk Termasuk Ekportasi

Pada program ini, sudah dilakukan identifikasi pelaku usaha yang memiliki potensi

untuk melakukan ekspor.

5. Implementasi Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB) Bertahap

Pada program ini, pada triwulan I telah terdapat 8 industri kosmetik dengan

persetujuan denah bangunan industri kosmetik yang diterbitkan tahun 2021 telah

memperoleh sertifikat pemenuhan aspek CPKB secara bertahap Gol. A/sertifikat

pemenuhan aspek CPKB Gol. B/sertifikat CPKB

6. Penguatan Implementasi Program Orang Tua Angkat Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah Obat Tradisional

Pada program ini telah dilakukan proses pengumpulan data UMKM anggota GP Jamu

dan Jamu Gendong Komunitas Empu sebagai Calon UMKM dan Jamu Gendong

Anak Angkat pada tanggal 15 Maret 2021.

7. Penyusunan blueprint dan implementasi Perizinan Berusaha Berbasis Risiko pada

Aplikasi e-Registration Pangan Olahan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Pada program ini telah dilakukan:

a) Penyusunan konsep perizinan berusaha Berbasis Risiko pada registrasi pangan

olahan berupa :

➢ Alur Bisnis Proses Berdasarkan Jenis Risiko

➢ Alur Penapisan Berdasarkan Jenis Registrasi

➢ Konsep Master Data dan daftar self assessment

➢ Pembahasan Jadwal Kegiatan

b) Rancangan awal alur proses dan modul tahapan registrasi pangan olahan versi

RBA meliputi :

➢ Alur Proses Registrasi Akun Perusahaan

➢ Alur Proses Registrasi Risiko Menengah Rendah

➢ Alur Proses Registrasi Menengah Tinggi

➢ Alur Proses Registrasi Tinggi

➢ Alur Proses Registrasi Perubahan Variasi

➢ Konsep Alur Penapisan (decision tree)

➢ Konsep Konten Perjalur Registrasi untuk Design Antar Muka

8. Chatbot Konsultasi Standar Pangan (KUSAPA)

Pada program ini, telah dilakukan pelaporan kerangka acuan kerja pengembangan

chatbot KUSAPA pada 8 Februari 2021 dan telah dilaksanakannya Brainstroming

pertama dilaksanakan pada 31 Maret 2021.

9. Program Orang Tua Angkat Usaha Mikro Kecil Pangan Olahan

Pada program ini, terlah dilakukan 5 (lima) kegiatan pada triwulan I yaitu:

a. Pertemuan dengan calon Orang Tua Angkat (OAT)

b. Launching program Orang Tua Angkat (OAT)

c. Penyusunan pembahasan program bersama Orang Tua Angkat (OAT)

d. Edukasi mengenai Bahan Tambahan Pangan (BTP) dan Registrasi Izin Edar MD

10. Elektronik Monitoring dan Evaluasi Reformasi Birokrasi (e-Monevrb)

Pada program ini, di triwulan I belum ada capaian dikarenakan Rencana Aksi RB

BPOM Tahun 2021 belum ditetapkan, sehingga adapun rencana aksi yang akan

dilakukan yaitu menunggu penetapan Rencana Aksi RB BPOM Tahun 2021.

11. Penilaian Tingkat Maturitas Manajemen Risiko di Lingkungan Badan Pengawas Obat

dan Makanan

Pada program ini telah dilakukan beberapa kegiatan yaitu antara lain:

a. Telah dilaksanakan Desk Penilaian Maturitas Manajemen Risiko di lingkungan

Badan POM secara daring terhadap seluruh unit kerja.

b. Unit kerja yang telah dilakukan Penilaian Maturitas Manajemen Risiko dengan

hasil:

➢ Level 3 (Risiko Ditetapkan/ Risk Defined) sebanyak 9 Unit Kerja, yaitu:

1) Inspektorat II

2) Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional

3) Direktorat Pengawasan Keamanan Mutu Ekspor Impor Obat, Narkotika,

Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif

4) BBPOM di Surabaya

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

5) Direktorat Registrasi Pangan Olahan,

6) Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan

Olahan

7) Biro Sumber Daya Manusia

8) BBPOM di Yogyakarta

9) BBPOM di Semarang

➢ Level 2 (Sadar Risiko/ RiskAware)

sebanyak 52 Unit Kerja

➢ Level 1 (Belum Sadar Risiko/ Risk Naive)

sebanyak 3 Unit Kerja

12. Integrated Development and Training Information System (IDEAS)

Pada program ini, telah dikembangkan fitur Pelatihan tidak terjadwal dan

Webinar/Diskusi Online pada aplikasi IDEAS BPOM. Pegawai yang telah melakukan

pengembangan kompetensi melalui aplikasi IDEAS pada TW I sebanyak 937 pegawai

dan telah termonitoring sebanyak 2738 akses mengikuti pembelajaran online melalui

fitur Pelatihan tidak terjadwal dan 2246 akses pada fitur webinar/diskusi online

13. Pengawalan Pengujian Vaksin Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)

Pada program ini penerbitan sertifikat pelulusan vaksin COVID-19 dari Januari - Maret

2021 sejumlah 31 bets serta, sertifikat pengujian Vaksin COVID19 sejumlah 17 bets.

Total sampel 48 bets masuk selesai 48 bets.

B. Kendala dan Rencana Tindak Lanjut

Adapun kendala yang dialami dari masing-masing program, antara lain yaitu:

1. Jalur Obat Surat Keterangan Impor Super Cepat Corona Virus Disease (JOSS

REDAM COVID-19)

Kendala yang dihadapi serta rencana aksi yang dilakukan antara lain :

a) Kendala secara umum yaitu masih terdapat beberapa pelaku usaha yang tidak

dapat memenuhi persyaratan pemasukan atau menyampaikan/ mengupload

dokumen yang tidak sesuai. Dengan andanya kendala umum tersebut, adapun

rencana aksi yang dilakukan yaitu melaksanakan kegiatan sinergi Lintas

Kementerian/Lembaga dalam pelayanan publik impor obat, narkotika,

psikotropika, precursor sebagao upaya penanggulangan COVID-19

b) Kendala sistem dalam kerangka pengolahan data yaitu belum tersedianya

flaging yang membedakan antara pengajuan SKI Bahan Obat, Obat dan Vaksin

untuk penanganan COVID-19 dan permohanan SKI biasa. Berdasarkan

kendala tersebut, adapun rencana aksi yang dilakukan yaitu melakukan

penarikan data secara bekala, memberian usulan flaging untuk obat, obat dan

vaksin yang digunakan untuk penanggilangan COVID-19.

c) Kendala sistem SSm, khusus untuk vaksin COVID-19, diantaranya:

➢ Sistem SSm baru mengakomodir pengajuan persetujuan impor vaksin

COVID-19 saja.

➢ Tedapat jeda waktu setelah pelaku usaha melakukan pembayaran

permohonan pengajuan, dimana seharusnya setalah dibayarkan data

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

mengalir ke sistem e- bpom, namun seringkali data belum mengalir ke e-

bpom.

➢ Saat pengajuan ditolak untuk meminta tambahan data, penolakan tidak

secara langsung berpindah dari sistem e-bpom ke INSW.

➢ Saat rekomendasi SKI Vaksin COVID-19, terdapat perbedaan nomor

persetujuan SKI di sistem e-bpom dengan yang tercantum di INSW.

Dengan kendala tersebut, adapun rencana aksinya yaitu telah disampaikan

masukan secara langsung saat rapat kedatangan Vaksin COVID-19 kepada

Pusat Data dan Informasi Obat dan Makanan dan INSW.

2. Pendampingan Registrasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Start Up

Obat Tradisional dan Kosmetika

a) Pendampingan Registrasi UMKM dan Start UP Obat Tradisional:

➢ Alokasi dana kegiatan QW merupakan dana yang bersumber dari dana yang

terblokir. Blokir anggaran baru dibuka pada tanggal 26 Juli 2021

➢ Salah satu kegiatan yang direncanakan adalah pendampingan secara

langsung di daerah namun karena adanya pembatasan mobilitas selama

pandemi, kegiatan tidak dapat dilaksanakan.

b) Pendampingan Registrasi UMKM dan Start Up Kosmetika:

➢ Alokasi dana kegiatan merupakan dana yang bersumber dari dana yang

terblokir. Blokir anggaran baru dibuka pada tanggal 26 Juli 2021.

➢ Salah satu kegiatan yang direncanakan adalah pendampingan secara

langsung di daerah namun karena adanya pembatasan mobilitas selama

pandemi, kegiatan tidak dapat dilaksanakan.

Berdasarkan kendala pada point a dan b, adapun rencana aksi yang akan dilakukan

yaitu:

➢ Akan dilaksanakannya intensifikasi peran PIC Balai Dalam Rangka

Pemberdayaan UPT BPOM Melalui Program Magang secara berkelanjutan

➢ Pembahasan internal terkait konsep video infografis dan tutorial penggunaan

sistem aplikasi registrasi produk dan iklan Obat Tradisional (1bulan dilakukan 2

kali)

➢ Dilakukan desk registrasi terhadap UMKM Start Up secara berkala

3. Penguatan Regulasi Untuk Mendukung UMKM Obat Tradisional Dan Kosmetika

Berdaya Saing

Rencana aksi yang akan dilakukan yaitu akan dilaksanakannya sosialisasi Peraturan

BPOM Nomot 8 Tahun 2021 pada triwulan II.

4. Fasilitasi Percepatan Bagi UMKM Obat Tradisional dalam Rangka Peningkatan Daya

Saing Produk Termasuk Ekportasi

Tidak ada kendala yang cukup signifikan dalam pelaksanaan program ini, akan tetapi

adapun rencana aksi yang akan dilakukan untuk peningkatan kedepannya yaitu

identifikasi pelaku usaha yang berpotensi melakukan ekpor diperoleh dari data pelaku

usaha yang telah memenuhi CPOTB dan data registrasi produk khusus ekspor.

5. Implementasi Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB) Bertahap

Tidak ada kendala yang dirasa cukup signifikan dalam program ini

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

6. Penguatan Implementasi Program Orang Tua Angkat Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah Obat Tradisional

Kendala yang diamali yaitu adanya redistribusi pegawai, dimana pada Direktorat

PMPU Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, Kosmetik dilakukan per tanggal 1

Maret 2021, sehingga program baru dilakukan di Bulan Maret 2021.

Berdasarkan kendala tersebut, adapun rencana aksi yang akan dilakukan yaitu:

➢ Clusterisasi kebutuhan UMKM obat tradisional

➢ FGD dalam rangka tindak lanjut program Orang Tua Angkat

➢ Rapat pembahasan Program Pendampingan oleh Orang Tua Angkat

➢ Pelaksanaan pendampingan UMKM obat tradisional oleh Orang Tua Angkat

➢ Monitoring dan evaluasi

7. Penyusunan blueprint dan implementasi Perizinan Berusaha Berbasis Risiko pada

Aplikasi e-Registration Pangan Olahan

Kendala yang dialami yaitu:

a) Perlu pengenalan OSS versi RBA dari KL Terkait

b) Belum adanya informasi pengembangan aplikasi E-Registration versi RBA akan

dikembangkan oleh Pusdatin

c) Perlu informasi dan klarifikasi terkait KBLI khusus pangan dalam rangka

penyusunan master data sandingan KBLI dengan Kategori Pangan

Berdasarkan kendala yang dialami pada point a s.d c, adapun rencana aksi yang

akan dilakukan yaitu:

➢ Rapat dengan mengundang BKPM untuk memaparkan pengenalan OSS versi

RBA

➢ Rapat dan koordinasi dengan Unit terkait dan Tim Penyusunan Peraturan Teknis

terkait Perizinan Berbasis Risiko untuk pembahasan lebih lanjut finalisasi Alur

Registrasi Berdasarkan Tingkat Risiko

➢ Rapat dengan mengundang BPS untuk memaparkan KBLI khusus pangan versi

RBA

➢ Koordinasi dengan Pusdatin terkait pengembangan aplikasi Registrasi versi RBA

8. Chatbot Konsultasi Standar Pangan (KUSAPA)

Kendala yang dialami pada program ini yaitu cakupan data yang digunakan dalam

penyusunan FAQ (database chatbot) lebih luas dan banyak dari yang telah

direncanakan sehingga proses penyusunan FAQ sebagai database mungkin

memerlukan waktu lebih panjang.

Berdasarkan kendala tersebut, adapun rencana aksi yang akan dilakukan yaitu

Menyusun Frequently Asked Question sebagai database dalam pengembangan

Chatbot Konsultasi Standar Pangan (KUSAPA)

9. Program Orang Tua Angkat Usaha Mikro Kecil Pangan Olahan

Kendala yang dialami saat menjalankan program ini yaitu terkait pendataan UMK

anak angkat serta identifikasi bentuk fasilitas yang akan dilakukan oleh Orang Tua

Angkat (OAT) masih menunggu data dari para Orang Tua Angkat (OAT). Sehingga

adapun rencana aksi yang akan dilakukan yaitu pendataan UMK Anak angkat melalui

mapping profil serta melakukan edukasi UMK Anak Angkat.

10. Elektronik Monitoring dan Evaluasi Reformasi Birokrasi (e-Monevrb)

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Kendala yang dialami pada program ini yaitu Rencana Aksi RB BPOM Tahun 2021

belum ditetapkan, sehingga adapun rencana aksi yang akan dilakukan yaitu

menunggu penetapan Rencana Aksi RB BPOM Tahun 2021.

11. Penilaian Tingkat Maturitas Manajemen Risiko di Lingkungan Badan Pengawas Obat

dan Makanan

Tidak ada kendala yang dirasa cukup signifikan dalam program ini.

12. Integrated Development and Training Information System (IDEAS)

Kendala yang dialami dalam program ini yaitu:

a) Perlu ditambahkan fitur full-screen materi dan meninggikan resolusi video materi.

b) Masih banyak pegawai yang belum mengetahui mengenai penggunaan ideas.

c) Perlu diperluas cakupan user pada Aplikasi IDEAS tidak hanya ASN tapi juga

Pramubakti

Berdasarkan kendala point a s.d c, adapun rencana aksi yang dilakukan yaitu:

➢ Dilakukan pengembangan fitur pada Aplikasi IDEAS

➢ Secara rutin melakukan Monitoring dan Evaluasi Pemanfaatan Aplikasi IDEAS

BPOM bulanan yang kemudian disampaikan dalam bentuk surat feedback

kepada selutuh unit kerja di lingkungan BPOM dan laporan kepada pimpinan

dalam bentuk Nota Dinas

➢ Perluasan cakupan user pada Apllikasi IDEAS

13. Pengawalan Pengujian Vaksin Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)

Kendala yang dihadapi yaitu Vaksin COVID-19 terdiri dari beberapa flatform yang

mempunyai metode pengujain yang berbeda termasuk perbedaan reagen/bahan

spesifik plafform dan peralatan utama. Bahan/reagens spesifik vaksin hanya tersedia

pada produsen. Sehingga dari kendala yang dialami adapun rencana tindak lanjut

yang akan dilakukan yaitu Penyiapan pereaksi/bahan fungsional dan pendukung

untuk pelaksanaan pelulusan dan pengujian vaksin COVID-19. Pelaksanaan lot

release vaksiin COVID-19 dengan timeline 3 HK.

C. Penutup

Demikian laporan monitoring dan evaluasi Quick Wins Badan Pengawas Obat dan

Makanan Triwulan I Tahun 2021 dibuat untuk dipergunakan dengan sebagaimana

mestinya.

Jakarta, 28 Juli 2021

Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengawasan Obat dan Makanan

I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa, S.Si, Apt, MPPM.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Lampiran 1.1 Tabel Monitoring dan Evaluasi RB Triwulan I tahun 2021

Dasar Hukum Quick Wins Pencapaian Kendala Rencana Aksi Timeline PIC Capaian

%

Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.02.01.1.2.07.21.314 Tahun 2021 tentang Quick Wins BPOM Tahun 2021

1. SKI Joss Redam COVID-19

341 dari 381 (89,50%) SKI Obat dan bahan obat COVID-19 serta vaksin diterbitkan tepat waktu (target SLA JOSS REDAM COVID-19: 2 jam). Rerata SLA dalam penerbitan SKI ini adalah 0,79 jam. (Lampiran 2.c.)

Kendala yang dihadapi antara lain : 1. Kendala secara umum yaitu masih terdapat beberapa pelaku usaha yang tidak dapat memenuhi persyaratan pemasukan atau menyampaikan/ mengupload dokumen yang tidak sesuai. 2. Kendala sistem dalam kerangka pengolahan data yaitu belum tersedianya flaging yang membedakan antara pengajuan SKI Bahan Obat, Obat dan Vaksin untuk penanganan COVID-19 dan permohanan SKI biasa. 3. Kendala sistem SSm, khusus untuk vaksin COVID-19, diantaranya: a. Sistem SSm baru mengakomodir pengajuan persetujuan impor vaksin COVID-19 saja. b. Tedapat jeda waktu setelah pelaku usaha melakukan pembayaran permohonan pengajuan, dimana seharusnya setalah dibayarkan data mengalir ke sistem e- bpom, namun seringkali data belum mengalir ke e- bpom. c. Saat pengajuan ditolak untuk meminta tambahan data, penolakan tidak secara langsung berpindah dari sistem e-bpom ke INSW. d. Saat rekomendasi SKI Vaksin COVID-19, terdapat perbedaan

1. Terkait kedala secara umum telah dilakukan kegiatan Sinergi Lintas Kementerian/ Lembaga dalam Pelayana Publik Impor Obat, Narkotika, Psikotropika dan Prekursor sebagai Upaya Penanggulangan COVID-19 di Bandung, 25-26 Maret 2021. Dengan materi antara lain: a. “Pelayanan Publik Yang Prima di Era Normal Baru/ New Normal” b. “Update Regulasi: Surat Keterangan Impor Obat dan Bahan Obat; dan Analisa Hasil Pengawasan Narkotika, Psikotropika dan

1. Telah dilaksanakan Sinergi Lintas Kementerian/Lembaga dalam Pelayana Publik Impor Obat, Narkotika, Psikotropika dan Prekursor sebagai Upaya Penanggulangan COVID-19 : TW I Tahun 2021 (25-26 Maret 2021) 2. Monitoring dan Evaluasi JOSS Redam COVID-19 dilakukan triwulan. 3. Dilakukan follow up perbaikan datanya setiap pemasukan vaksin COVID-19

Direktorat Pengawasan Keamanan, Mutu, dan Ekspor Impor Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif

89.99%

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Dasar Hukum Quick Wins Pencapaian Kendala Rencana Aksi Timeline PIC Capaian

% nomor persetujuan SKI di sistem e-bpom dengan yang tercantum di INSW.

Prekursor” c. “Evaluasi dan Monitoring Surat Keterangan Impor Obat dan Bahan Obat”. d. “Bimbingan Teknis Pemenuhan Persyaratan AHP Narkotika, Psikotropika dan Prekursor”. e. “Importasi Obat dan NPP sebagai Upaya Penanggulangan COVID-19”. f. “Persetujuan Impor Barang Komplementer melalui Sistem Inatrade”. g. “Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas)”. 2. Terkait kendala sistem dalam kerangka pengolahan data, telah dilakukan upaya antara lain:

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Dasar Hukum Quick Wins Pencapaian Kendala Rencana Aksi Timeline PIC Capaian

% a. Melakukan penarikan data secara berkala untuk memonitor capaian SLA dan mengolah data lebih lanjut untuk SKI Bahan Obat, Obat dan Vaksin. b. Memberikan usulan kepada Pusat Data dan Informasi Obat dan Makanan terhadap kemungkinan usulan penambahan flaging untuk Bahan Obat, Obat dan Vaksin yang digunakan untuk penanggulangan COVID-19 sehingga mempermudah pengolahan data. 3. Terkait kendala sistem SSm, telah disampaikan masukan secara

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Dasar Hukum Quick Wins Pencapaian Kendala Rencana Aksi Timeline PIC Capaian

% langsung saat rapat setiap kedatangan vaksin COVID-19 kepada Pusat Data dan Informasi Obat dan Makanan dan INSW.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Dasar Hukum Quick Wins Pencapaian Kendala Rencana Aksi Timeline PIC Capaian

%

2. Pendampingan Registrasi UMKM dan Start Up Obat Tradisional dan Kosmetika

1. Pendampingan Registrasi UMKM dan Start UP Obat Tradisional: a. Telah dibuat KAK pendampingan registrasi UMKM dan Start Up Obat Tradisional dan Kosmetik b. Telah dilakukan koordinasi dengan pihak ke-tiga terkait pembuatan modul e-learning registrasi produk dan iklan Obat Tradisional (yang merupakan salah satu tools perkenalan sistem registrasi OT) c. Pihak ke-tiga telah memberikan penawaran terkait pembuatan modul e-learning registrasi produk dan iklan Obat Tradisional 2. Pendampingan Registrasi UMKM dan Start Up Kosmetika: a. Telah dibuat KAK pendampingan registrasi UMKM dan Start Up Obat

1. Pendampingan Registrasi UMKM dan Start UP Obat Tradisional: a. Alokasi dana kegiatan QW merupakan dana yang bersumber dari dana yang terblokir. Blokir anggaran baru dibuka pada tanggal 26 Juli 2021 b. Salah satu kegiatan yang direncanakan adalah pendampingan secara langsung di daerah namun karena adanya pembatasan mobilitas selama pandemi, kegiatan tidak dapat dilaksanakan. 2. Pendampingan Registrasi UMKM dan Start Up Kosmetika: a. Alokasi dana kegiatan merupakan dana yang bersumber dari dana yang terblokir. Blokir anggaran baru dibuka pada tanggal 26 Juli 2021. b. Salah satu kegiatan yang direncanakan adalah pendampingan secara langsung di daerah namun karena adanya pembatasan mobilitas selama pandemi, kegiatan tidak dapat dilaksanakan.

1. Pendampingan Registrasi UMKM dan Start Up Obat Tradisional dan Kosmetika: a. Akan dilakukan Intensifikasi Peran PIC Balai Dalam Rangka Pemberdayaan UPT BPOM Melalui Program Magang secara berkelanjutan b. Pembahasan internal terkait konsep video infografis dan tutorial penggunaan sistem aplikasi registrasi produk dan iklan Obat Tradisional (1bulan dilakukan 2 kali) c. Dilakukan desk registrasi terhadap UMKM Start Up secara berkala

1. Pendampingan Registrasi UMKM dan Start Up Obat Tradisional: a. dimulai di Bulan Agustus dengan batasan waktu 90 Hari Kalender b. dimulai di Bulan Agustus pada minggu pertama c. dilakukan satu kali dalam sebulan 2. Pendampingan Registrasi UMKM dan Start Up Kosmetika: a. Kegiatan Pendampingan Registrasi UMKM dalam rangka Percepatan Notifikasi UMKM Kosmetik dilaksanakan 5 kali dalam setahun b. Kegiatan Intensifikasi Peran PIC Balai Dalam Rangka Pemberdayaan UPT BPOM Melalui Program Magang secara berkelanjutan: - dimulai di Bulan

Direktorat Registrasi Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik

15%

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Dasar Hukum Quick Wins Pencapaian Kendala Rencana Aksi Timeline PIC Capaian

% Tradisional dan Kosmetik b. Telah dilakukan kegiatan Pendampingan Registrasi UMKM dalam rangka Percepatan Notifikasi UMKM Kosmetik pada tanggal 24 - 25 Maret 2021 di Makassar yang diikuti oleh 9 pelaku usaha kosmetika

Agustus dengan batasan waktu 90 Hari Kalender - dimulai di Bulan Agustus pada minggu pertama - dilakukan satu kali dalam sebulan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Dasar Hukum Quick Wins Pencapaian Kendala Rencana Aksi Timeline PIC Capaian

%

3. Penguatan Regulasi untuk Mendukung UMKM Berdaya Saing

1. Telah diterbitkan Peraturan BPOM No. 8 th 2021 tentang Bentuk dan Jenis Sediaan Kosmetika Tertentu yang dapat Diproduksi oleh Industri Kosmetika yang memiliki Sertifikat Produksi Kosmetika Golongan B pada tanggal 25 Februari 2021

Akan dilakukan sosialisasi PerBPOM No. 8 Tahun 2021 pada TW II

Direktorat Standardisasi Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik

4. Fasilitasi Percepatan bagi UMKM Obat Tradisional dalam rangka Peningkatan Daya Saing Produk termasuk Eksportasi

Identifikasi pelaku usaha yang berpotensi melakukan ekspor

- Identifikasi pelaku usaha potensi ekspor diperoleh dari data pelaku usaha yang telah memenuhi CPOTB dan data registrasi produk khusus ekspor.

Hingga Maret 2021 Direktorat Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan

0%

5. Implementasi CPKB Bertahap

Terdapat 8 industri kosmetik dengan persetujuan denah bangunan industri kosmetik yang diterbitkan tahun 2021 telah memperoleh sertifikat pemenuhan aspek CPKB secara bertahap Gol. A/sertifikat pemenuhan aspek CPKB Gol. B/sertifikat CPKB

- Direktorat Pengawasan Kosmetik

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Dasar Hukum Quick Wins Pencapaian Kendala Rencana Aksi Timeline PIC Capaian

%

6. Perkuatan Implementasi Program Orang Tua Angkat UMKM Obat Tradisional dan Kosmetik

Pengumpulan data UMKM anggota GP Jamu dan Jamu Gendong Komunitas Empu sebagai Calon UMKM dan Jamu Gendong Anak Angkat tanggal 15 Maret 2021

Distribusi pegawai di Direktorat PMPU OT, SK Kos dilakukan per tanggal 1 Maret 2021, sehingga program baru dilakukan di bulan Maret 2021

1. Clusterisasi kebutuhan UMKM obat tradisional 2. FGD dalam rangka tindak lanjut program Orang Tua Angkat 3. Rapat pembahasan Program Pendampingan oleh Orang Tua Angkat 4. Pelaksanaan pendampingan UMKM obat tradisional oleh Orang Tua Angkat 5. Monitoring dan evaluasi

April 2021 Mei 2021 Juni – Juli 2021 Juli 2021 Juli s.d. Desember 2021

Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik

16,7%

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Dasar Hukum Quick Wins Pencapaian Kendala Rencana Aksi Timeline PIC Capaian

%

7. Penyusunan Blueprint dan Implementasi Perijinan Berusaha Berbasis Risiko pada aplikasi e-Registration Pangan Olahan

1. Penyusunan konsep perizinan berusaha Berbasis Risiko pada registrasi pangan olahan berupa : • Alur Bisnis Proses Berdasarkan Jenis Risiko • Alur Penapisan Berdasarkan Jenis Registrasi • Konsep Master Data dan daftar self assessment • Pembahasan Jadwal Kegiatan 2. Rancangan awal alur proses dan modul tahapan registrasi pangan olahan versi RBA meliputi : • Alur Proses Registrasi Akun Perusahaan • Alur Proses Registrasi Risiko Menengah Rendah • Alur Proses Registrasi Menengah Tinggi • Alur Proses Registrasi Tinggi • Alur Proses Registrasi Perubahan Variasi • Konsep Alur Penapisan (decision

1. Perlu pengenalan OSS versi RBA dari KL Terkait 2. Belum adanya informasi pengembangan aplikasi E-Registration versi RBA akan dikembangkan oleh Pusdatin 3. Perlu informasi dan klarifikasi terkait KBLI khusus pangan dalam rangka penyusunan master data sandingan KBLI dengan Kategori Pangan

a. Rapat dengan mengundang BKPM untuk memaparkan pengenalan OSS versi RBA b. Rapat dan koordinasi dengan Unit terkait dan Tim Penyusunan Peraturan Teknis terkait Perizinan Berbasis Risiko untuk pembahasan lebih lanjut finalisasi Alur Registrasi Berdasarkan Tingkat Risiko c. Rapat dengan mengundang BPS untuk memaparkan KBLI khusus pangan versi RBA d. Koordinasi dengan Pusdatin terkait pengembangan aplikasi

Februari - Maret 2021 Direktorat Registrasi Pangan Olahan

25%

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Dasar Hukum Quick Wins Pencapaian Kendala Rencana Aksi Timeline PIC Capaian

% tree) • Konsep Konten Perjalur Registrasi untuk Design Antar Muka

Registrasi versi RBA

8. Chatbot Konsultasi Standar Pangan (KUSAPA)

1) Melaporkan kerangka acuan kerja pengembangan chatbot KUSAPA pada 8 Februari 2021 2) Brainstroming pertama dilaksanakan pada 31 Maret 2021

Cakupan data yang digunakan dalam penyusunan FAQ (database chatbot) lebih luas dan banyak dari yang telah direncanakan sehingga proses penyusunan FAQ sebagai database mungkin memerlukan waktu lebih panjang.

Menyusun Frequently Asked Question sebagai database dalam pengembangan Chatbot Konsultasi Standar Pangan (KUSAPA)

Desember 2021 Direktorat Standardisasi Pangan Olahan

20%

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Dasar Hukum Quick Wins Pencapaian Kendala Rencana Aksi Timeline PIC Capaian

%

9. Program Orang Tua Angkat UMK Pangan Olahan

1. Pertemuan dengan calon OTA 2. Launching Program OTA, 3. Penyusunan Rencana Aksi tahun 2021, 4. Pertemuan pembahasan program bersama OTA, 5. Edukasi mengenai BTP dan Registrasi Izin Edar MD.

1. Pendataan UMK Anak Angkat 2. Identifikasi bentuk fasilitasi yang akan dilakukan oleh OTA masih menunggu data dari para OTA,

1. Pendataan UMK Anak Angkat, mapping profil UMK dan membentuk sinergi fasilitasi OTA. 2. Edukasi UMK Anak Angkat,

Maret-Juni 2021 Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan

40%

10. E-Monevrb (Elektronik Monitoring dan Evaluasi Reformasi Birokrasi)

Rencana Aksi RB BPOM tahun 2021 belum ditetapkan

Menunggu penetapan Rencana Aksi RB BPOM Tahun 2021

Triwulan II Inspektorat II 0%

11. Penilaian Tingkat Maturitas Manajemen Risiko di Lingkungan BPOM

a. Telah dilaksanakan Desk Penilaian Maturitas Manajemen Risiko di lingkungan Badan POM secara daring terhadap seluruh unit kerja. b. Unit kerja yang telah dilakukan Penilaian Maturitas Manajemen Risiko dengan hasil: - Level 3 (Risiko Ditetapkan/ Risk Defined) sebanyak 9

- - - Inspektorat II 100%

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Dasar Hukum Quick Wins Pencapaian Kendala Rencana Aksi Timeline PIC Capaian

% Unit Kerja, yaitu: 1. Inspektorat II, 2. PPPOMN, 3. Direktorat Pengawasan KMEI ONPPZ, 4. BBPOM di Surabaya, 5. Direktorat Registrasi Pangan Olahan, 6. Direktorat PMPU PO 7. Biro SDM, 8. BBPOM di Yogyakarta, 9. BBPOM di Semarang. - Level 2 (Sadar Risiko/ RiskAware) sebanyak 52 Unit Kerja - Level 1 (Belum Sadar Risiko/ Risk Naive) sebanyak 3 Unit Kerja

12. IDEAS Telah dikembangkan fitur Pelatihan tidak terjadwal dan Webinar/Diskusi Online pada aplikasi IDEAS BPOM. Pegawai yang telah melakukan pengembangan kompetensi melalui aplikasi IDEAS pada TW I sebanyak 937 pegawai dan telah

1. Perlu ditambahkan fitur full-screen materi dan meninggikan resolusi video materi. 2. Masih banyak pegawai yang belum mengetahui mengenai penggunaan ideas. 3. Perlu diperluas cakupan user pada Aplikasi IDEAS tidak hanya ASN tapi juga Pramubakti

1. Dilakukan pengembangan fitur pada Aplikasi IDEAS 2. Secara rutin melakukan Monitoring dan Evaluasi Pemanfaatan Aplikasi IDEAS BPOM bulanan yang kemudian

1. Melakukan Monev bulanan pemanfaatan aplikasi IDEAS 2. TW II sebanyak 30% pegawai BPOM sudah menggunakan Aplikasi IDEAS

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengawasan Obat dan Makanan

19.60%

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Dasar Hukum Quick Wins Pencapaian Kendala Rencana Aksi Timeline PIC Capaian

% termonitoring sebanyak 2738 akses mengikuti pembelajaran online melalui fitur Pelatihan tidak terjadwal dan 2246 akses pada fitur webinar/diskusi online

disampaikan dalam bentuk surat feedback kepada selutuh unit kerja di lingkungan BPOM dan laporan kepada pimpinan dalam bentuk Nota Dinas 3. Perluasan cakupan user pada Apllikasi IDEAS

13. Pengawalan Pengujian Vaksin Covid-19

1. Penerbitan sertifikat pelulusan vaksin COVID-19 dari Januari - Maret 2021 sejumlah 31 bets 2. Sertifikat pengujian Vaksin COVID19 sejumlah 17 bets. Total sampel 48 bets masuk selesai 48 bets.

Vaksin COVID-19 terdiri dari beberapa flatform yang mempunyai metode pengujain yang berbeda termasuk perbedaan reagen/bahan spesifik plafform dan peralatan utama. Bahan/reagens spesifik vaksin hanya tersedia pada produsen.

Penyiapan pereaksi/bahan fungsional dan pendukung untuk pelaksanaan pelulusan dan pengujian vaksin COVID-19. Pelaksanaan lot release vaksiin COVID-19 dengan timeline 3 HK.

Maret 2021 (tergantung permintaan lot release vaksin dari pelanggan.

Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional

100%

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN